telaah feminisme dalam puisi

advertisement
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office”
Karya N. Josefowitz
Amin Khudlori
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas AKI Semarang
Jl. Imam Bonjol No. 15-17 Semarang
Email: [email protected]
Abstract
Poetry is a unique way to express someone‟s feelings. Sometimes the poetry is
the author‟s experience. In writing this research the writer uses two methods, namely
method of collecting data and method of approach. The method of collecting data
which the writer used is the library research method, in which various sources are
collected and also used to support his discussion. In approaching the poetry, the
writer uses the objective or the structural approach method and feminism approach
method to get deeper understanding of the poem.
There are some objectives which the writer wants to achieve in conducting
this research. Some of the objectives are to get deeper understaanding on feminism
found in N. Josefowitz‟ poem Impressions from an Office, to find out the effects of
people social condition and the effects of feminism movement which is growing in
America, and to find out the implicit meanings of N. Josefowitz‟ poem mentioned
above.
Feminism in one hand is a kind of social movement that aims at gender equal
relationship. On the other hand, it is a kind of literary approach. The principle of
feminism as literary approach is based on how literary work reflects gender aspects.
A poetry written by N. Josefowitz as a kind of literature will be used in this paper as
an object of study. By analyzing that poetry, we will understand how feminism as a
social movement affects literary approach.
Keywords: feminism, gender, equality, social, poetry.
1. Pendahuluan
Karya
1.1. Latar Belakang
kreativitas yang sangat tinggi untuk
Dewasa
ini,
masyarakat
sastra
mengambil
dituntut
hati
mempunyai
masyarakat
yang
disuguhkan berbagai macam karya
semakin pintar menentukan pilihan.
sastra yang semakin berkembang dan
Masyarakat
sangat berbeda dengan karya sastra
menentukan arah karya sastra tersebut.
yang berkembang di masa klasik.
Akan tetapi, banyak karya sastra yang
143
pun
berperan
dalam
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
mempengaruhi pemikiran pembacanya
yang menarik perhatian pecintanya,
hingga timbul pemikiran-pemikiran
yaitu puisi.
baru. Pemikiran itu akan membawa
Puisi memiliki kekuatan dan
suatu era baru dalam menciptakan
keistimewaan dalam bentuk dan
suatu karya yang akan semakin jauh
pemaknaannya yang dalam. Jalinan
dari pakem dasar karya sastra tersebut.
kata yang pendek dan padat mampu
Bukan kesalahan atau pembelokan
mengusung makna, pemikiran dan
pakem awal, tetapi lebih kepada
pesan yang ingin disampaikan sang
perkembangan karya sastra sesuai
pengarang,
zaman. Perubahan pemikiran itulah
mengumbarnya dalam jalinan kata
yang menjadi fokus penelitian yang
yang panjang. Hal ini sejalan dengan
dilakukan oleh penulis.
pernyatan Perrine, “Poetry is the
tanpa
dia
harus
Perkembangan karya sastra
most condensed and concentrated
sudah muncul di berbagai macam
form of literature, saying most in the
bentuk masyarakat sejak dikenal
fewest number of words (1998:
adanya
12)”.
tulisan
perkembangan
seiring
manusia.
Nilai estetis di dalam puisi
Semakin berkembang budaya dan
tetap terjaga meski hadir dalam
pengetahuan
semakin
bentuk yang pendek, bahkan sangat
berkembang pula karya sastra. Jenis
dimungkinkan seorang pengarang
yang dihasilkan pun beragam dan
puisi
unik di tiap wilayah di seluruh
pemilihan kata yang estetis, indah
dunia. Namun, secara umum, jenis
dan unik namun tetap mengusung
karya sastra yang banyak diminati
pemikiran dan perenungan yang
dan digeluti adalah prosa, drama dan
dalam tentang kehidupan manusia.
puisi.
umat
dengan
manusia,
Masing-masing
membebaskan
diri
dalam
memiliki
Karena sastra dapat diletakkan
kekuatan yang unik. Di antara karya
dalam konteks mimesis, maka unsur-
sastra yang hebat ini, ada salah satu
unsur yang berkembang dan terdapat
dalam kehidupan itu sendiri akan
144
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
terefleksi dalam teks sastra. Refleksi
kaum Marxis. Kaum perempuan dapat
ini
dan
direlasikan dengan kaum proletar yang
pengarang
berada dalam posisi tertindas (the
terwujud
gabungan
terhadap
berkat
imajinasi
realitas
tiruan
kehidupan
atau
oppressed), sementara kaum pria dapat
realitas alam. Apa yang diungkapkan
direlasikan
pengarang dalam karyanya merupakan
modal sebagai kelas penindas (the
refleksi kehidupan atau alam yang
oppressor). Meskipun demikian, kita
dilihatnya. Inilah salah satu alasan
tidak bisa sepenuhnya dan secara tepat
mengapa
menganalogikan perjuangan gender
dalam
memahami
suatu
karya sastra diperlukan pendekatan
dalam
tertentu.
perjuangan
dengan
gerakan
kaum
pemilik
feminisme
kelas
sosial
dengan
dalam
Untuk memahami pendekatan
pandangan Marxisme. Pertama, karena
feminisme dalam kesusastraan, kita
tujuan kaum feminis adalah equality,
juga
feminisme
bukan mengalahkan dan mengambil
sebagai gerakan. Hal ini didasarkan
alih posisi serta menggantikan peran.
pada pemahaman bahwa feminisme
Kedua, metode
sebagai pendekatan dalam karya sastra
digunakan dalam mencapai tujuan
berangkat
sangat berbeda. Metode yang dipakai
suatu
perlu
memahami
dari
gerakan,
feminisme
seperti
sebagai
dinyatakan
dalam
gerakan
dan
proses
feminisme
yang
adalah
dalam kutipan berikut ini: “Pendekatan
penyadaran dan prosesnya bersifat
feminis yang berkembang di bidang
evolusioner-bertahap dan non-violent.
kesusateraan, terutama di Amerika dan
Sementara
Inggris, tidak dapat dilepaskan dari
menggunakan
gerakan perempuan yang berkembang
dan benturan antar kelas melalui
di kedua negara tersebut.” (Budianta,
proses
2002: 199).
dengan menggunakan kekuatan politik
Dalam
perjuangan
direlasikan
konteks
kaum
feminis
dengan
tertentu,
yang
itu,
metode
bersifat
Marxisme
pertentangan
revolusioner
(massa pendukung dan institusi partai)
dapat
serta militer (kekuatan senjata).
konsep
Adapun dasar pemikiran dalam
pertentangan kelas dalam pandangan
analisis sastra berperspektif feminis
145
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
adalah upaya pemahaman kedudukan
berbeda
dan peran perempuan seperti tercermin
perempuan. Masyarakat memandang
dalam
perempuan
karya
sastra
2003:146).
Peran
perempuan
tersebut
(Endraswara,
dan
kedudukan
laki-laki
sebagai
dan
orang
lemah,
lembut, permata, atau bunga, dan
menjadi
sebaliknya laki-laki sebagai orang
pembahasan utama dalam penelitian
yang cerdas, aktif dan sejenisnya.
ini. Analisis dalam kajian feminisme
Pembedaan
berusaha untuk mengungkap aspek-
memunculkan
aspek ketertindasan perempuan atas
perempuan
untuk
diri laki-laki. Mengapa perempuan
pembedaan
tersebut.
secara
memprotes perlakuan tersebut dengan
politis
akan
tentang
terkena
patriarkhi,
sehingga
perempuan
pada
dampak
meletakkan
posisi
berbagai
inferior.
cara
perlakuan
ini
gerakan
dengan
kaum
menentang
Mereka
salah
satu
tujuannya adalah untuk menunjukkan
Stereotype bahwa perempuan hanyalah
keberadaan mereka di dunia ini.
pendamping laki-laki akan menjadi
1.2. Tujuan Penelitian
tumpuan kajian feminisme. Dengan
Dalam penelitian ini penulis
adanya perlakuan tersebut, apakah
memiliki beberapa tujuan yang ingin
perempuan menerima secara sadar
dicapai, diantaranya adalah:
ataukah
justru
merasa
marah
1. Untuk
menghadapi ketidakadilan gender.
Pembedaan
jenis
memahami
lebih
mendalam faham feminisme
kelamin
yang terdapat dalam puisi
didefinisikan sebagai pembedaan yang
Impressions from an Office
bersifat
karya N. Josefowitz.
biologis,
sedangkan
pembedaan gender adalah pembedaan
2. Untuk mengetahui pengaruh
yang bersifat sosial yang didasarkan
keadaan sosial masyarakat
pada perbedaan biologis yang salah
dan
satunya
feminisme yang berkembang
kelamin.
tersebut
adalah
perbedaan
jenis
Pembedaan-pembedaan
menghasilkan
pengaruh
di negara Amerika.
pandangan
146
gerakan
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
3. Untuk mengetahui makna
implisit
dari
puisi
terfokus dalam mengkaji makna dari
N.
puisi N. Josefowitz tersebut di atas.
Josefowitz tersebut di atas.
1.3. Pembatasan Masalah
2. Landasan Teori
Sangat disadari bahwa dalam
2.1. Puisi
penelitian ilmiah, dalam hal ini
Impressions from an Office
adalah sebuah karya sastra, cakupan
permasalahan yang akan ditelaah
The family picture is on HIS desk.
sangatlah luas. Oleh karena itu,
Ah, a solid, responsible family
pembatasan masalah atau yang juga
man.
disebut fokus penelitian mutlak
The family picture is on HER
diperlukan untuk memperjelas ruang
desk.
lingkup permasalahan secara khusus
Umm, her family will come before
hingga penulis dapat bekerja secara
her career.
efektif. Objek penelitian yang jelas
akan menghasilkan kesimpulan yang
HIS desk is cluttered.
jelas pula. “Dalam suatu karya
He‟s obviously a hard worker and
ilmiah
a busy man.
diperlukan
pembatasan
masalah terhadap masalah yang
HER desk is cluttered.
akan diteliti, dengan tujuan agar
She‟s obviously a disorganized
pembahasan
scatter brain.
lebih
terfokus
dan
terarah” (Keraf, 1982: 98).
Dalam pengkajian puisi yang
HE is talking with his co-workers.
akan dilakukan, penulis membatasi
He must be discussing the latest
pada pengkajian dari segi ekstrinsik
deal.
yaitu
SHE is talking with her co-
pengaruh
keadaan
sosial
masyarakat dan ajaran feminisme.
workers.
Dengan adanya pembatasan masalah
She must be gossiping.
tersebut maka penulis akan lebih
HE‟S not at his desk.
He must be at a meeting.
147
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
SHE‟S not at her desk.
HE‟S having a baby.
She must be in the ladies‟ room.
He‟ll need a raise.
SHE‟S having a baby.
HE‟S not in the office.
She‟ll cost the company money in
He‟s meeting customers.
maternity benefits.
SHE‟S not in the office.
HE‟S going on a business trip.
She must be out shopping.
It‟s good for his career.
HE‟S having lunch with boss.
SHE‟S going on a business trip.
He‟s on his way up.
What does her husband say?
SHE‟S having lunch with the
boss.
HE‟S leaving for a better job.
They must be having an affair.
He knows how to recognize a
good opportunity.
The boss criticized HIM.
SHE‟S leaving for a better job.
He‟ll improve his performance.
Women are not dependable.
2.2. Riwayat Hidup N. Josefowitz
The boss criticized HER.
Natasha Josefowitz menyebut
She‟ll be very upset.
dirinya telah melakukan kesalahan
HE got an unfair deal.
besar karena dia baru meraih gelar
Did he get angry?
master pada usia 40 dan gelar Ph.D.
SHE got an unfair deal.
pada usia 50. Dia adalah seorang
Did she cry?
profesor di School of Social Work di
San Diego, Amerika Serikat. Dia juga
HE‟S getting married.
merupakan seorang kolumnis, penulis
He‟ll get more settled.
tiga buku tentang manajemen, buku
SHE‟S getting married.
untuk anak-anak, dan bebrapa buku
She‟ll get pregnant and leave.
untuk masyarakat umum.
148
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
Dr.
Josefowitz
adalah
dan
secara
perempuan telah berlangsung sejak
dan
manusia diciptakan. Kaum feminis
bekerja di luar negeri dan di Amerika
juga menghadapi masalah dilematis,
Serikat.
nama
karena relasi antara kaum penindas dan
mendapatkan
tertindas dalam konteks tertentu telah
pembicara
yang
internasional,
dikenal
setelah
tinggal
Usahanya
perempuan
atas
telah
subordinasi
dialami
berbagai penghargaan, termasuk The
terkonstruksi
Living Legacy Award dari the Women's
secara sosial dan kultural sehingga
International Center dan The women
sering dianggap sebagai suatu hal yang
Helping
hakiki
women
Soroptimist
Award
dari
International.
dan
dan
yang
tersosialisasikan
alamiah.
Selain
itu,
Ia
hubungan antar gender juga bersifat
dinobatkan sebagai Woman of the Year
simbiotik karena pada dasarnya laki-
beberapa kali oleh berbagai organisasi
laki
nasional dan internasional, termasuk
membutuhkan maupun melengkapi.
Asosiasi manajemen perempuan, dan
Karena itu, gerakan feminisme secara
juga dihormati oleh perempuan di
bertahap mengalami redefinisi bentuk
Pemerintah
dan
California
karena
kontribusinya bagi pendidikan.
-
cucu. Ia berambut abu-abu, keriput,
merayakan
kehidupan
karena
-
bisa
ia
dan
(Budianta, 2002: 200)
Fase
Feminisme
Liberal:
Fase Feminisme Radikal: menolak
pria.
-
atau semangat Post-menopause).
Masalah
gerakan
tatanan simbolik yang didominasi
memiliki PMZ (Post-menopausal zest
2.3.
Fase-fase
memperjuangkan kesamaan hak.
dan memiliki beberapa pound ekstra,
dirinya
saling
dibagi dalam tiga tahap yaitu:
dari lima anak dan memiliki tujuh
mengatakan
perempuan
orientasi.
feminisme
Natasha adalah ibu dan ibu tiri
tetapi
dan
Fase
Feminis
menggoyahkan
Ketiga:
dikotomi
antara
maskulin dan feminin.
Fase
Feminisme
Perkembangan Feminisme
pada
dasarnya
Masalah yang dihadapi kaum
berangkat dari suatu kesadaran yang
feminis bersifat kronis karena kooptasi
kemudian berubah menjadi gerakan
149
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
untuk menuju perubahan. Perubahan
perempuan serta pergerakan untuk
tersebut bertujuan mengubah struktur,
memperoleh hak-hak perempuan.
sistem,
nilai
dan
ideologi
yang
Untuk memahami pendekatan
timpang dan bias gender. Secara
feminisme dalam kesusastraan, kita
ideologis,
juga
perjuangan feminis ingin
perlu
memahami
feminisme
mengubah cara pandang dan pola pikir
sebagai gerakan. Hal ini didasarkan
yang patriarkis, yang ditentukan dan
pada pemahaman bahwa feminisme
menguntungkan laki-laki.
sebagai pendekatan dalam karya sastra
Tujuan gerakan tersebut adalah
berangkat
dari
suatu
yaitu relasi yang adil dan setara antara
dalam kutipan berikut ini: “Pendekatan
laki-laki dan perempuan. Konstruksi
feminis yang berkembang di bidang
sosial dan kultural membuat relasi
kesusateraan, terutama di Amerika dan
gender cenderung lebih berpihak dan
Inggris, tidak dapat dilepaskan dari
menguntungkan
Dalam
gerakan perempuan yang berkembang
kesetaraan
di kedua negara tersebut.” (Budianta,
konteks
keadilan
dan
gender ini perjuangan feminisme lahir
Dalam
perjuangan
2.4. Feminisme Sebagai Pendekatan
direlasikan
Kesusastraan
Feminisme (tokohnya disebut
adalah
konteks
kaum
feminis
dengan
tertentu,
dapat
konsep
pertentangan kelas dalam pandangan
gerakan
kaum Marxis. Kaum perempuan dapat
perempuan yang menuntut emansipasi
direlasikan dengan kaum proletar yang
atau kesamaan dan keadilan hak
berada dalam posisi tertindas (the
dengan laki-laki. Feminisme berasal
oppressed), sementara kaum pria dapat
dari
direlasikan
bahasa
sebuah
dinyatakan
2002: 199).
dan berkembang.
Feminis)
seperti
sebagai
memperjuangkan kesetaraan gender,
laki-laki.
gerakan,
feminisme
Latin,
femina
atau
dengan
kaum
pemilik
perempuan. Istilah ini mulai digunakan
modal sebagai kelas penindas (the
pada tahun 1890-an, mengacu pada
oppressor).
teori
kesetaraan
laki-laki
dan
150
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
Meskipun demikian, kita tidak
tertindas dalam konteks tertentu telah
bisa sepenuhnya dan secara tepat
terkonstruksi
menganalogikan perjuangan gender
secara sosial dan kultural sehingga
dalam
sering dianggap sebagai suatu hal yang
gerakan
perjuangan
feminisme
kelas
dengan
sosial
dalam
hakiki
dan
dan
tersosialisasikan
alamiah.
Selain
itu,
pandangan Marxisme. Pertama, karena
hubungan antar gender juga bersifat
tujuan kaum feminis adalah equality,
simbiotik karena pada dasarnya laki-
bukan mengalahkan dan mengambil
laki
alih posisi serta menggantikan peran.
membutuhkan maupun melengkapi.
Kedua, metode
dan
proses
yang
dan
perempuan
Feminisme
saling
pada
dasarnya
digunakan dalam mencapai tujuan
berangkat dari suatu kesadaran yang
sangat berbeda.
kemudian berubah menjadi gerakan
Metode yang dipakai dalam
untuk menuju perubahan. Perubahan
gerakan feminisme adalah penyadaran
tersebut bertujuan mengubah struktur,
dan prosesnya bersifat evolusioner-
sistem,
bertahap dan non-violent. Sementara
timpang dan bias gender. Secara
itu, Marxisme menggunakan metode
ideologis,
pertentangan dan benturan antar kelas
mengubah cara pandang dan pola pikir
melalui
yang patriarkis, yang ditentukan dan
proses
revolusioner
dengan
yang
bersifat
menggunakan
nilai
dan
ideologi
yang
perjuangan feminis ingin
menguntungkan laki-laki.
kekuatan politik (massa pendukung
Tujuan gerakan tersebut adalah
dan institusi partai) serta militer
memperjuangkan kesetaraan gender,
(kekuatan senjata).
yaitu relasi yang adil dan setara antara
Masalah yang dihadapi kaum
laki-laki dan perempuan. Konstruksi
feminis bersifat kronis karena kooptasi
sosial dan kultural membuat relasi
dan
gender cenderung lebih berpihak dan
subordinasi
yang
dialami
perempuan telah berlangsung sejak
menguntungkan
manusia diciptakan. Kaum feminis
konteks
juga menghadapi masalah dilematis,
gender ini perjuangan feminisme lahir
karena relasi antara kaum penindas dan
dan berkembang.
151
keadilan
laki-laki.
dan
Dalam
kesetaraan
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
Dalam
pendekatan
“gynocriticism” untuk prakteknya dan
terhadap
“gynocritics” para praktisinya.
karya sastra, analisis feminisme dapat
didefinisikan
menjadi
analisa
kesan-kesan
terhadap
perempuan
dua,
yaitu
Elaine Showalter menciptakan
stereotipikal
dalam
istilah
gynocritics
karyanya
karya
dalam
“Towards
a
essay
Feminist
sastra yang ditulis oleh laki-laki dan
Poetics” pada tahun 1979. Tidak
studi
perempuan
seperti kritik sastra feminis yang
mempersepsikan dan mendeskripsikan
menganalisis karya pengarang laki-laki
pengalaman-pengalaman
dari perspektif feminis, gynocriticism
tentang
cara
dalam
penulisan mereka.
ingin membuat tradisi sastra tentang
Showalter
identifies
and
defines two branches of
feminist analysis: a feminist
critique
concerned
with
„woman as reader‟ and
gynocritics, or georgics, which
is concerned with „women as
writer‟. The first attempts to
analyze
the
stereotypical
images of women in maleproduced literature; the second
attempts to study the way
women perceive and describe
their experiences in their own
writing (Showalter, 1986: 167).
perempuan tanpa melibatkan para
pengarang laki-laki. Elaine Showalter
merasa bahwa kritik feminis masih
bekerja
dalam
asumsi
laki-laki,
sementara gynocriticism akan memulai
sebuah babak baru dari penemuan diri
sendiri kaum perempuan.
Dalam
bidang
kesusastraan,
feminisme merupakan suatu bentuk
pendekatan yang digunakan untuk
menelaah suatu karya. Hal tersebut
Gynocriticism,
atau
dijelaskan dalam kutipan berikut ini:
gynocritics, mengacu pada studi sastra
Pendekatan
feminis
pada
intinya adalah suatu kritik
ideologis
terhadap
cara
pandang yang mengabaikan
permasalahan ketimpangan dan
ketidakadilan dalam pemberian
peran dan identitas sosial
berdasarkan perbedaan jenis
kelamin. Metode kajiannya
dapat
dilakukan
dengan
berbagai cara yang ditawarkan
tentang perempuan sebagai penulis
yang mengeksplorasi dan merekam
kreativitas
kaum
perempuan.
Gynocriticism
berusaha
memahami
tulisan perempuan sebagai bagian
penting dari realitas kaum perempuan.
Beberepa kritikus menggunakan istilah
152
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
oleh berbagai aliran / teori
sastra (Budianta, 2002: 201).
atau perlawanan terhadap ideologi
Pendekatan feminis di bidang
2002: 211).
falosentris yang dominan (Budianta,
sastra mempunyai multi aspek karena
terdiri
dari
sumbangan
Tugas dari kritik kaum feminis
para
adalah menemukan bahasa yang baru,
pemikirnya dari latar belakang budaya
cara membaca yang baru, yang dapat
dan negara yang berbeda, sehingga
mengintegrasikan
memiliki „warna‟ yang berbeda-beda
pengalaman, alasan dan penderitaan,
pula. (Budianta, 2002: 200). Meskipun
skeptisime dan pandangan perempuan
demikian,
ada satu kesatuan yang
(dalam karya sastra). “The task of
sama dalam tujuan yang menyatukan
feminist critics is to find a new
aspek-aspek tersebut.
language, a new way of reading, that
Pendekatan feminis tidak hanya
memperhatikan
kecerdasan
dan
can integrate our intelligence and our
permasalahan
experience,
our
reason
and
our
perempuan saja. Pendekatan feminis
suffering, our scepticism and our
bukan
vision.” (Showalter ed. Davis, 1986:
merupakan
„perempuan
Anggapan
dihindari
terhadap
perlawanan
laki-laki‟.
keliru
demikian
dapat
dengan
memakai
istilah
180).
3. Metode Penelitian
gender yang mengacu pada konstruksi
Suatu
karya
sosial baik terhadap apa yang disebut
penyusunannya
„laki-laki‟ dan „perempuan. (Budianta,
dengan data-data dan penggunaan
2002: 204-205).
metode
Kajian-kajian
menyorot
konstruksi
stereotipe
tentang
feminis
harus
ilmiah
dilengkapi
yang
dipertanggungjawabkan
berbagai
keilmiahannya.
Metode
dapat
sifat
tersebut
perempuan.
memegang peranan yang sangat
Sebaliknya, kajian feminis juga bisa
penting dalam penyusunan suatu
mempelajari
karya ilmiah, disamping unsur-unsur
bagaimana
teks-teks
tertentu (teks sastra karya perempuan
pendukung
atau laki-laki) melakukan resistensi
(Koentjaraningrat, 1983: 7).
153
lainnya
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
Menurut
Harsono
metode
informasi yang lebih up to date dan
adalah cara kerja yang diberlakukan
modern, yaitu sumber data dari situs
oleh penggunanya untuk mencapai
internet.
sasaran dengan memahami obyek
Melalui
metode
sasaran yang dikehendaki untuk
disebutkan
tujuan pemecahan masalah (1997:
memperoleh data dan informasi
7). Jadi metode dapat digunakan
yang mengarah ke inti permasalahan
melakukan
guna
yang
yang
membuat analisa dan kajian dari
penelitian
memecahkan
permasalahan
di
atas,
yang
mempermudah
penulis
penulis
ada.
puisi yang bersangkutan secara kritis
3.1.Metode Pengumpulan Data
dan logis dan dapat memaparkannya
Proses
pengumpulan
data
dalam sebuah laporan penelitian
yang diperlukan dalam kajian ini
yang dapat dipertanggungjawabkan.
adalah
3.2. Metode Pendekatan
menggunakan
perpustakaan.
dari
data
dari
Pengumpulan
data
perpustakaan
pentingnya
dengan
juga
pembatasan masalah yang sudah
(library
disebutkan di atas adalah metode
research) yaitu “penelitian yang
pendekatan yang jelas dan terarah
dilakukan di kamar kerja peneliti
sehingga penulis mempunyai acuan
atau di ruang perpustakaan, dimana
yang kuat untuk membuat suatu
peneliti
dan
analisa dengan teori-teori yang ada.
objek
Metode pendekatan harus ditentukan
penelitiannya lewat buku-buku atau
secara jelas dan rinci. Menurut Atar
penelitian
perpustakaan
memperoleh
informasi
alat-alat
disebut
Sama
data
tentang
audio
visual
lainnya”
Semi, “Metode pendekatan adalah
(Semi, 1990:8).
asumsi-asumsi dasar yang dijadikan
Selain memanfaatkan buku,
jurnal
dan
ensiklopedia
pegangan dalam memandang sebuah
obyek‟‟ (1990: 63).
yang
tersedia di perpustakaan, penulis
juga
menggunakan
Dalam penelitian ini, penulis
sumber
menggunakan dua macam metode
154
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
pendekatan. Kedua macam metode
feminisme
pendekatan tersebut adalah:
“Perjuangan untuk emansipasi kaum
a. Pendekatan Obyektif
wanita.
pendekatan
Sebagaimana
struktural.
dikemukakan
Feminisme
sebagai:
menuntut
persamaan hak dengan kaum pria.”
Pendekatan obyektif disebut
juga
dinyatakan
(1989: 997). Penjelasan yang lebih
oleh
definitif dapat kita temukan dalam
Semi: „pendekatan obyektif adalah
Merriam
pendekatan
dari
Dictionary – Tenth Edition, yaitu:
asumsi dasar bahwa karya sastra
“(1). The theory of the political,
sebagai
memiliki
economic, and social equality of the
otonomi penuh yang harus dilihat
sexes (2). Organized activity on
sebagai suatu sosok yang berdiri
behalf
sendiri terlepas dari hal-hal lain
interests.” (1996: 428).
yang
karya
bertolak
kreatif
of
Webster‟s
women‟s
Collegiate
rights
and
yang berada di luar dirinya‟ (1990:
67).
Dengan
demikian
dalam
4. Pembahasan
pendekatan ini hanya unsur intrinsik
Dalam
penelitian
ini,
saja yang harus dikaji dan diteliti.
pendekatan feminisme digunakan oleh
Melalui
obyektif
penulis untuk membahas karya sastra
tersebut diperoleh landasan utama
berbentuk puisi berjudul Impressions
dalam
from an Office karya N. Josefowitz.
pendekatan
melakukan
analisa
permasalahan.
Horatius, seorang kritikus Romawi
b. Pendekatan Feminis
mensyaratkan dua hal bagi puisi, yaitu
Feminisme
Umum
dalam
Bahasa
didefinisikan
Kamus
puisi harus indah dan menghibur
Indonesia,
(dulce), namun pada saat yang sama
sebagai
“gerakan
puisi
juga
harus
berguna
dan
wanita yang berusaha dan menuntut
mengajarkan sesuatu (utile) (Budianta
persamaan hak sepenuhnya antara
dkk, 2002: 39-40). Sebagai puisi,
kaum
wanita
(Poerwadarminta,
Dalam
dan
pria.“
karya Josefowitz tidak nampak terlalu
1976:
281).
istimewa karena tidak menonjolkan
Ensiklopedi
Indonesia,
unsur-unsur
155
puitis
yang
kuat,
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
meskipun memang ada jenis puisi yang
Ah, a solid, respectable family
terkesan sebagai ujaran atau „potret‟
man.
realitas sehari-hari (Budianta dkk,
The family picture is on HER
2002: 33).
desk.
Dalam puisi tersebut, seperti
dapat
kita
lihat
dari
Umm, her family will come
judulnya,
before her career.
digambarkan pandangan yang tidak
Sangat dimungkinkan bahwa
setara dan tidak adil (bias gender)
Josefowitz sengaja membuat susunan
terhadap laki-laki dan perempuan di
semacam itu (memanfaatkan struktur
kantor (office). Meskipun gambaran
puisi)
yang diberikan dalam puisi tersebut
melihat secara jelas bias gender yang
berlangsung di tempat kerja, namun
ingin disampaikan. Dengan melihat
apa yang diungkapkan mempunyai
cara
spektrum yang lebih luas.
perbandingan yang kontras melalui
Puisi tersebut dibagi dalam
bait-bait
yang
untuk
membuat
penulis
pembaca
memanfaatkan
struktur penulisan puisi, kita dapat
menggambarkan
memahami hal yang lebih dalam lagi
peristiwa atau hal yang sama, yang
(yang mungkin ingin disampaikan oleh
dialami atau dilakukan oleh laki-laki
penulis), yaitu bahwa bias gender
dan perempuan, namun dipersepsikan
seringkali
secara berbeda. Dalam puisi tersebut,
kehidupan
peristiwa yang dialami atau hal yang
gender secara terstruktur telah tersusun
dilakukan
dalam tatanan masyarakat dan tradisi
oleh
laki-laki
dan
perempuan pada tiap baris gasal (baris
terhadap
peristiwa
jumpai
sehari-hari
dalam
karena
bias
kultural.
pertama dan ke tiga) diikuti oleh
persepsi
kita
Pada
bait
pertama,
yang
digambarkan foto keluarga yang ada di
dialami atau hal yang dilakukan (baris
atas meja kerja (pegawai) laki-laki dan
ke dua dan ke empat).
perempuan. Foto keluarga yang berada
The family picture is on HIS
di atas meja laki-laki “The family
desk.
picture is on HIS desk” dipersepsikan
156
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
secara
positif.
Laki-laki
tersebut
will come before her career). Dua
dianggap sebagai kepala keluarga yang
respon
menyayangi keluarganya dan suami
menggambarkan
yang setia pada istrinya sehingga ia
masyarakat
dianggap sebagai laki-laki terhormat
sosial dan kultural mengkonstruksikan
“Ah, a solid, respectable family man”.
stereotype dan menghasilkan stigma
Foto keluarga yang berada di atas meja
yang tidak adil terhadap perempuan.
perempuan “The family picture is on
HER
desk”
negatif
dipersepsikan
sebagai
keterikatannya
pada
yang
berbeda
itu
bagaimana
yang patriarkis
Dalam
bait
secara
ke
dua
secara
direfleksikan judgement yang bias
ungkapan
gender. Meja yang berantakan “HIS
keluarga
dan
desk
is
cluttered”,
dipersepsikan
beban bagi karirnya “Umm, her family
sebagai simbol pekerja keras dan sibuk
will come before her career”.
bagi laki-laki “He‟s obviously a hard
Secara
posisi
dan
sosial
and
busy
man”.
Bagi
peran
perempuan
perempuan, hal
yang sama akan
untuk
berada
dipersepsikan
sebagai
dikonstruksikan
wilayah
worker
dan kultural,
domestik
(dalam
di
simbol
kekacauan pikiran “She‟s obviously a
rumah
brain”.
tangga/keluarga) sementara laki-laki
disorganized
ditempatkan di wilayah publik. Hal
Masyarakat yang dikonstruksikan dan
tersebut
diasosiasikan
didominasi oleh laki-laki menetapkan
dengan profesionalisme dan totalitas
tuntunan perilaku dan nilai sosial yang
kerja
kemudian
mereka.
dikonstruksikan
Karena
perempuan
memungkinkan
untuk
berada
pemakluman
di
scatter
pemberian
bagi
laki-laki
dan
wilayah domestik, maka ia dianggap
sebaliknya memberikan tuntutan dan
tidak dapat dipisahkan dari keluarga
sanksi sosial terhadap perempuan yang
dan dengan demikian tidak mampu
tidak sesuai dengan tuntunan dan nilai
memisahkan dunia kerja dengan rumah
sosial tersebut.
tangganya
membebani
yang
kemudian
kinerjanya
akan
Dalam
serta
digambarkan
mempengaruhi karirnya (her family
bait
ke
stereotype
tiga
dalam
penggunaan waktu dan relasi sosial di
157
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
tempat kerja. Seorang laki-laki yang
relevan dengan pekerjaan, tidak terarah
berbicara dengan rekan kerjanya di
dan tidak produktif.
tempat kerja “HE is talking with his
Pada
co-workers” (tanpa diketahui topik
digambarkan
pembicaraan dan dijelaskan konteks
penggunaan waktu dan kedisiplinan,
waktunya), akan dicitrakan secara
yang ditunjukkan pada kesan yang
positif karena telah dikonstruksikan
berbeda
kesan bahwa di tempat kerja laki-laki
perempuan yang tidak sedang berada
membicarakan masalah pekerjaan “He
di meja dan ruang kerja (tanpa
must be discussing the lattest deal”.
dijelaskan dimana sebenarnya mereka
Kata rekan kerja (co-workers) dalam
berada). Konstruksi berpikir yang tidak
konteks
menerapkan
kesetaraan
menghasilkan
cara
ini
pembaca
mengarahkan
pada
laki-laki
pikiran
sehingga
bait
ke
empat
stereotype
dalam
terhadap
yang
laki-laki
dan
gender
pandang
dan
diskriminatif
dan
menimbulkan persepsi bahwa konteks
penilaian
berpikir dan topik pembicaraan laki-
diwarnai prasangka. Laki-laki yang
laki berkaitan dengan hal-hal yang
tidak berada di meja kerjanya “HE‟S
relevan, terarah dan produktif.
not at his desk”, diasumsikan sedang
Dalam kasus yang sama namun
mengikuti rapat “He must be at a
dilakukan oleh perempuan, hal tersebut
meeting”. Hal ini mengarahkan kesan
akan dipersepsikan secara berbeda.
pembaca
Ketika perempuan sedang bercakap-
menggunakan waktu kerjanya secara
cakap dengan rekan kerjanya “SHE is
maksimal (untuk mengikuti rapat).
talking with her co-workers” dianggap
Sementara bagi perempuan yang tidak
sedang menggosip “She must be
berada di meja kerjanya “SHE‟S not ar
gossiping“ dengan rekan kerja (yang
her desk” diasumsikan wanita tersebut
dikonotasikan)
sedang ke toilet “SHE must be in the
sesama
Perempuan
membicarakan
perempuan.
ladies‟ room”
dipersepsikan
hal-hal
yang
tidak
bahwa
laki-laki
yang mengesankan
bahwa wanita tidak menggunakan
waktu kerjanya secara maksimal.
158
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
having lunch with the boss”. Dalam
Bait ke lima menggambarkan
laki-laki
yang
tidak
berada
di
bait ke lima ini juga digambarkan
kantornya “HE‟S not in her office”
tentang
diasumsikan positif sedang menemui
kekuasaan dalam struktur / hirarki
“He‟s
konsumennya
consumers”.
meeting
relasi
gender
terhadap
formal (boss). Laki-laki memperoleh
Sementara perempuan
manfaat
dalam
relasinya
yang tidak berada di ruang kerjanya
kekuasaan
“SHE‟S
office”,
dengan karir yang menanjak / He‟s on
diasumsikan sedang berbelanja “She
his way up). Sementara perempuan
must go out shopping”. Hal ini
digambarkan dieksploitasi secara fisik
mengarahkan kesan bahwa perempuan
/ seksual dalam relasinya dengan
menggunakan waktu kerjanya untuk
kekuasaan
hal-hal yang tidak relevan, konsumtif
dengan berselingkuh / They must be
dan untuk kepentingan pribadi.
having an affair).
not
in
her
Bias gender juga mewarnai
(yang
dengan
direpresentasikan
(yang
Pada
direpresentasikan
bait
ke
tujuh,
pandangan terhadap relasi vertikal
digambarkan tentang respon laki-laki
dalam struktur sosial. Dalam bait ke
dan perempuan yang berbeda terhadap
enam hal tersebut nampak pada kesan
suatu hal. Ketika atasan mengkritik
terhadap laki-laki yang dianggap akan
(pegawai)
memperoleh posisi atau jabatan yang
criticized HIM”,
lebih baik “He‟s on his way up“ ketika
akan memberikan respon positif, yaitu
ia makan siang dengan atasannya
meningkatkan
“HE‟S having lunch with the boss”
improve his performance”. Terhadap
(meskipun
perempuan, asumsi terhadap respon
mungkin
atasannya
perempuan).
laki-laki
“The
boss
maka ia dianggap
kinerjanya
“He‟ll
yang muncul adalah rasa bingung
Kesan yang berbeda diberikan
“She‟ll be very upset”. Kesan yang
terhadap perempuan. Mereka dianggap
muncul dari bait ini adalah laki-laki
melakukan perselingkuhan “They must
dalam
be having an affair” karena makan
memberikan respon secara rasional
siang
bersama
atasannya
“SHE‟S
159
menghadapi
masalah
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
dan justru membawa efek yang positif
adalah marah “Did he get angry?”.
dan produktif bagi dirinya.
Sementara
Sementara
perempuan
diberikan
asumsi
oleh
respon
perempuan
yang
adalah
dianggap memberikan respon secara
menangis “Did she cry?”. Reaksi
negatif,
marah mengungkapkan bahwa laki-
emosional
dan
kontra
produktif bagi dirinya. Kesan seperti
laki
ini muncul karena konstruksi berpikir
kekuatan
masyarakat yang menganggap laki-laki
melawan tekanan atau sesuatu yang
lebih mengandalkan rasio / kognisi
merugikan dirinya.
sementara wanita lebih mengandalkan
digambarkan
dan
mempunyai
keberanian
untuk
Sementara wanita digambarkan
perasaan / afeksi.
Meskipun hal ini
akan menangis ketika ia diperlakukan
mungkin
pada
tidak
terjadi
perempuan
adil.
Tangis
merupakan
(tradisional), namun hal tersebut tidak
gambaran
dapat digeneralisir dan harus dipahami
ketidakberdayaan, dan dalam konteks
sebagai hasil bentukan sosial / kultural
tertentu kelemahan mental karena
yang dikonstruksi laki-laki. Sebagai
tunduk terhadap tekanan dan tidak
bukti,
berusaha melawannya. Harus dipahami
perempuan
memperoleh
(modern)
pendidikan
yang
dan
bahwa
sudut
pengalaman yang equal dengan laki-
interpretasi
laki tidak hanya mengimbangi laki-
melambangkan
laki, bahkan mampu mengunggulinya.
keberanian,
Pada
bait
ke
delapan
kelemahan
pandang
dan
dan
bahwa
marah
kekuatan
sementara
melambangkan
cara
dan
menangis
kelemahan
dan
digambarkan citra diri wanita sebagai
ketidakberdayaan merupakan sistem
mahkluk yang lemah, tidak hanya
nilai dan kerangka berpikir yang
secara fisik, namun juga secara mental
terkonstruksi dalam konteks sosial /
ketika menerima perlakuan yang tidak
budaya yang patriarkal.
adil “HE / SHE got an unfair deal”.
Pada
bait
ke
sembilan
Asumsi respon yang diberikan laki-
digambarkan tentang konsekuensi dan
laki ketika diperlakukan tidak adil
efek terhadap pekerjaan yang akan
160
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
dialami laki-laki dan perempuan ketika
eksistensi manusia sebagai mahkluk
mereka menikah. Pernikahan sebagai
hidup. Pengabaian peran perempuan
suatu kontrak sosial dipandang akan
dalam proses regenerasi demi menjaga
lebih menguntungkan laki-laki karena
kelangsungan
hal tersebut akan membuat dia lebih
manusia diabaikan dalam pandangan
mapan “He‟ll get more settled”. Bagi
patriarkis.
perempuan, pernikahan secara biologis
spesies
Posisi perempuan digambarkan
mempunyai konsekuensi logis yaitu
lebih
kehamilan. Kondisi
biologisnya
biologis
eksistensi
yang
buruk
lagi
karena
(hamil
dan
kondisi
kemudian
alamiah ini menyebabkan ia akan
melahirkan anak) akan menuntut peran
terhambat
terhenti
sosial lebih lanjut, yaitu merawat anak.
produktivitas dan kinerjanya “She‟ll
Pada bait ke sepuluh peran tersebut
pregnant and leave”.
diasosiasikan dengan inefisiensi dan
bahkan
harus
Pandangan yang bias terhadap
eksploitasi finansial tempat ia bekerja
kondisi alamiah semacam ini akan
“She‟ll cost the company money in
memberikan
untuk
maternity benefits”. Kerangka berpikir
melakukan diskriminasi dalam bidang
seperti ini jelas merupakan penilaian
pekerjaan terhadap perempuan karena
yang keliru karena hanya didasarkan
keterbatasan
pada aspek materiil, finansial saja.
kecenderungan
biologis
yang
dimilikinya. Juga penilaian tentang
Citra
negatif
terhadap
produktivitas yang tidak fair, karena
perempuan dalam sektor ekonomi
hanya dilihat dari sudut pandang
produksi ditonjolkan sementara bagi
produktivitas
laki-laki
ekonomi
kapitalistis
gambaran
positif
justru
yang melihat tenaga kerja (perempuan)
muncul ketika istrinya melahirkan
sebagai alat produksi semata tanpa
seorang
mempertimbangkan bahwa perempuan
dipersepsikan
secara
motivasi
sosial
memainkan
peran
bayi.
Laki0laki
akan
untuk
tersebut
mempunyai
meningkatkan
prokreasi yang sangat menentukan
kinerjanya dan menjadi lebih produktif
bagi
demi memperoleh taraf
kelangsungan
hidup
suatu
hidup yang
lebih tinggi “He‟ll need a raise”.
komunitas, bahkan secara esensial
161
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
Pandangan
seperti
ini
timbulnya
perlakuan
terhadap
perempuan.
mendorong
milik laki-laki sehingga apa yang
diskriminatif
dilakukan olehnya “SHE‟S going on a
business
Pandangan
trip”
hendaknya
tentang nilai produktivitas, yang nota
mempertimbangkan
pihak
bene
memiliki
atas
dikonstruksi
oleh
pemikiran
Barat yang patriarkis diterima dan
dimanfaatkan
untuk
otoritas
yang
dirinya
(suaminya).
melakukan
Subordinasi
perempuan
dan
ketidakadilan dalam bidang ekonomi
pemahaman berpikir yang menyatakan
terhadap perempuan.
bahwa perempuan adalah milik laki-
Posisi,
sosial
peran
yang
dan
diberikan
tuntutan
laki atau berada di bawah otoritas laki-
terhadap
laki
menunjukkan
secara
jelas
perempuan menyebabkan perempuan
dominasi laki-laki dan ketidakadilan
menghadapi
keterbatasan.
gender dalam struktur masyarakat
Dalam bait ke sebelas, digambarkan
yang patriarkis. Dalam struktur sosial
tentang
seperti ini perempuan memang tidak
banyak
perjalanan
dinas
yang
dilakukan laki-laki dan perempuan.
diberi
Bagi
tidak
berkembang secara maksimal dan
justru
setara dengan laki-laki karena kondisi
dipandang sebagai hal yang positif dan
semacam itulah yang memungkinkan
konstruktif “It‟s good for his career”.
subordinasi tersebut terus berlangsung
Sementara terhadap wanita hal tersebut
dan
akan menimbulkan masalah sosial
perempuan bisa terus dipertahankan.
laki-laki
menimbulkan
hal
tersebut
masalah
dan
tidak hanya bagi dirinya namun juga
bagi suaminya
kesempatan
dominasi
Dalam
“What does her
untuk
laki-laki
bait
ke
dapat
terhadap
duabelas
digambarkan tentang laki-laki dan
husband say?”. Dalam bagian ini
perempuan
yang
meninggalkan
digambarkan secara implisit bahwa
pekerjaan
untuk
memperoleh
masalah timbul karena perempuan
pekerjaan lain yang lebih baik “…
dianggap tidak memiliki otoritas atas
leaving for a better job”. Persepsi
dirinya sendiri. Ia dianggap sebagai
yang timbul berbeda. Bagi laki-laki hal
162
CULTURE Vol.3 No.1 Mei 2016
tersebut dinilai sebagai kemampuan
bidang industri manufaktur dan militer.
dan kecerdasannya untuk mengambil
Dalam berbagai konflik bersenjata,
peluang dan memanfaatkannya “He
seperti konflik di Aceh, di berbagai
knows how to recognize a good
negara Afrika dan selama Perang Iran-
company”.
Irak
tersebut
Bagi
perempuan
dipandang
sebagai
hal
misalnya,
peran
perempuan
suatu
sebagai pilar ekonomi sangat besar
bentuk ketidaksetiaan dan generalisasi
ketika perhatian, waktu dan tenaga
sifat perempuan yang (dianggap) tidak
laki-laki tercurah pada konflik.
dapat diandalkan, “Women are not
dependable”.
Dalam
5. Kesimpulan
bait
terakhir
ini
N.
Josefowitz
memberikan
digambarkan pandangan masyarakat
gambaran-gambaran negatif terhadap
yang cenderung menuntut perempuan
perempuan dalam puisi ini untuk
untuk
menunjukkan bias dan standar ganda
statis
dan
mengupayakan
tidak
perubahan
banyak
bagi
terhadap
gender
di
masyarakat.
dirinya. Konstruksi berpikir seperti ini
Dengan melihat gambaran yang bias
mencerminkan
tentang
dan standar ganda tersebut, pembaca
kondisi yang diperlukan agar dominasi
diharapkan memahami ketimpangan
lebih stabil, yaitu jika pihak yang
dan ketidakadilan yang terjadi.
gambaran
didominasi tidak berpikir kritis dan
Karya
sastra
ini,
melalui
dinamis. Di sisi lain, kata dependable
struktur yang sengaja dikontraskan
sendiri
bahwa
melalui susunan barisnya dan bentuk
perempuan dipandang sebagai dapat
penyajiannya dengan bahasa yang
diandalkan karena peran dan fungsi
lugas menjadi sarana untuk memahami
mereka.
masalah gender
merefleksikan
Sebagai
contoh,
selama
yang ada dalam
Perang Dunia II, perempuan berperan
kehidupan kita. Paparan realitas dan
sangat besar di Amerika. Mereka tidak
kesan-kesan yang diberikan dalam
hanya berperan besar dalam bidang
puisi ini, dengan tehnik / model
medis dan administrasi, namun juga
pemikiran
berperan sebagai tenaga kerja di
menuntun pembaca untuk melihat dan
163
dekonstruktif
dapat
Telaah Feminisme Dalam Puisi “Impressions From An Office” Karya N.
Josefowitz (Amin Khudlori)
memikirkan
bentuk
ideal
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus
Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: PN Balai Pustaka.
yang
seharusnya diterapkan dalam relasi
gender. Dengan metode dekonstruktif,
Semi,
kita akan dapat menemukan bentuk
relasi
yang
lebih
adil
dengan
membalikkan keadaan yang tidak adil.
M. Atar. 1990. Metode
Penelitian Sastra. Bandung:
PT. Angkasa.
Showalter, Elaine editor Robert Con
Davis. 1986. Contemporary
Literary Criticism. New York
& London: Longman.
6. Daftar Pustaka
Budianta, Melani. 2002. Analisis
Wacana. Yogyakarta: Penerbit
Kanal.
............. 1989. Ensiklopedi Indonesia –
Edisi Khusus. Jakarta: PT
Ichtiar Baru – Van Hoeve.
Budianta, Melani; Ida Sunari Husen,
Manneke
Budiman,
Ibnu
Wahyudi.
2002.
Membaca
Sastra. Magelang: Indonesiatera.
............. 1996. Merriam Webster‟s
Collegiate Dictionary – Tenth
Edition. Springfield: Merriam
Webster Inc.
Endraswara,
Suwardi,
2003.
Metodologi Penelitian Sastra:
Epistemologi, Model, Teori,
dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Harsono, Siswo. 1997. Metodologi
Penelitian Sastra. Semarang:
Deaparamartha
Desktop
Publishing
http://kumpulankaryapuisi.blogspot.co
m/2010/05/natasha-josefowitzbiography.html#ixzz4A7r05qxr
Koentjaraningrat.
1983.
Metode
Penelitian Sastra. Jakarta: PN
Balai Pustaka.
164
Download