JURNAL STUDI KOMUNIKASI Volume 1 Ed 2, July 2017 Page 206 - 222 Book Review Menelaah Riuh Budaya Masyarakat di Dunia Maya Rio Febriannur Rachman Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang [email protected] How to Cite This Article: Rachman, R.F. (2017). Menelaah Riuh Budaya Masyarakat di Dunia Maya. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies), 1(2). doi: 10.25139/jsk.v1i2.131 Received: 23-04-2017, Revision: 23-05-2017, Published online: 01-07-201 Nasrullah, Rulli (Cetakan Pertama, 2017), Etnografi Virtual, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 140 halaman ABSTRAK Buku ini menjelaskan tentang kajian etnografi virtual. Sebagai perluasan cakupan metode etnografi yang sudah mapan selama ini. Bila etnografi menyimak dan mendeksripsikan fenomena sosial, budaya, interaksi, maupun struktur masyarakat yang terjadi secara faktual, entografi virtual melakukan hal yang serupa, namun objek kajian yang dimaksud berada di dunia maya. Di era kemajuan teknologi komunikasi dan informasi seperti sekarang ini, pembauran antara dunia nyata dan dunia maya sudah sulit dihindarkan. Betapa tidak, internet sudah menjadi media komunikasi dan penyebaran informasi dalam kehidupan sehari-hari di era kekinian. Kata Kunci: Internet, Budaya, Media, Komunikasi, Etnografi, Virtual ABSTRACT This book explains the study of virtual ethnography. As an extension of the traditional ethnographic methods. When ethnography listens and describes the factual social, cultural, interaction and community phenomena, virtual entities do the same, but the object of the study is in the virtual world. In the age of advancement of information and communication technology, as it is today, the mixing between the real world and the virtual world is hard to avoid. Imagine, the Internet has become a medium of communication and information dissemination in everyday life in the present era. Keywords: Internet, Culture, Media, Communication, Ethnography, Virtual Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 PENGANTAR sebagai sumber daya informasi. Isi Internet merupakan internet adalah informasi. Yakni, kepanjangan dari interconnection- suatu database atau perpustakaan networking. Secara umum artinya multimedia yang sangat besar dan adalah sistem jaringan global yang lengkap. saling terhubung para Bahkan internet dipandang ini sebagai dunia dalam bentuk lain seseorang (maya) karena hampir seluruh aspek menerima kehidupan di dunia nyata ada di informasi dari orang lain lintas internet. Misalnya, bisnis, hiburan, teritori di lingkup dunia dengan jeda olahraga, akses yang singkat. sebagainya. pengguna. antara Teknologi memungkinkan berkomunikasi atau Sejarah internet dimulai politik, Di dan era lain sekarang, internet benar-benar sudah menyatu pada Agustus 1962, dengan konsep dalam awal bernama “Galactic Network”. Khususnya, di kota-kota besar. Di Perkembangannya terus mengalami daerah-daerah pelosok pun internet percepatan dari tahun ke tahun. sudah dikenal. Terlebih, saat ini Fasilitas dan fungsinya semakin pemerintah dan banyak. Terutama saat pada 1994, membuat beragam mesin pencari informasi Yahoo Perkembangan teknologi ke daerah dicetuskan, terus dilakukan. dan disusul mesin pencari Google pada 1998. Internet kehidupan sehari-hari. swasta sudah program. Situs bisa diakses dengan atau tanpa nationalgeographic.com kabel. Dari layar PC komputer, setidaknya laptop, telepon seluler (ponsel), pemerintah yang diluncurkan sejak smart phone, dan lain sebagainya. akhir Menurut tahun dua 2010, yaitu Pusat Layanan internet (PLIK), juga Mobile PLIK (M- antar PLIK). Swasta yang ingin membuka jaringan komputer. Namun secara pasar baru bagi produknya juga umum internet harus di pandang menggeliat. Misalnya, Maret 2014 secara merupakan fisik interkoneksi Internet program Sidharta (1996), Lani ada melansir, Kecamatan 207 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 lalu Telkomsel gerakan meluncurkan "Indonesia Genggam Internet". Disebutkan telkomsel.com, mengajak gerakan keterlibatan pelanggan untuk ikut ini para teknologi ini kian beragam. Mulai yang hanya sebagai hiburan atau game online, hingga untuk berbisnis valuta asing atau saham. aktif Winston memberantas buta internet (Bunet) menjabarkan di Indonesia. komunikasi Dalam perkembangannya, menggunakannya hingga (1999) sejarah dari teknologi masa internet. telegrap Dia juga internet sudah menjadi media massa menyinggung (penyaluran berita dan informasi), komunikasi sarana bisnis, media sosial, belajar, lampau dan lain sebagainya. Di Indonesia, simbol-simbol fungsi internet sudah benar-benar Menyebarkan pesan lewat pictograf dimaksimalkan. dan hieroglif. Sehingga sudah tidak ada beda lagi dengan fungsi dilakukan dengan Dia internet di negara-negara maju dan model berkembang lainnya. bagaimana Atas kondisi itu, pemerintah bagaimana di masa menggambar dalam membuat untuk teknologi di gua. rangkaian menjelaskan perubahan dalam komunikasi terjadi. akhirnya melansir UU No. 11 Tahun Perubahan teknologi informasi dari 2008 dan waktu ke waktu terus berkembang Traksaksi Elektronik (ITE). Yang di berdasarkan kondisi sosial yang dalamnya juga memuat aturan soal terjadi pada saat itu. proses itu berkomunikasi memakan waktu. Sebagaimana jarak tentang Informasi dan menyerap informasi dari internet. Di Indonesia yang dibutuhkan dari penemuan sendiri radio oleh Guglieimo Marconi pada pengguna internet semakin banyak. 1895 hingga basis teknologi internet Bahkan dari beragam lapisan usia dicetuskan pada 1960-an. mulai yang masih duduk di bangku Seperti sejarahnya yang SD hingga di usia lanjut. Persebaran panjang, perkembangan internet pun kalangan diprediksi 208 yang menggunakan akan terus berjalan. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Teknologi berubah secara alamiah sesuai akan kebutuhan menjadi pondasi realitas sosial di dunia nyata. masyarakat. Bahkan, tidak mustahil teknologi yang menjadi pemicu TELAAH BUKU kebutuhan masyarakat. Muaranya, “Revolusi” perubahan masyarakat di pelbagai Dunia Nyata dan Dunia Maya Budaya, Peleburan bidang mulai sosial, ekonomi, kultur Kehadiran internet sebagai atau budaya, dan lain sebagainya media baru dengan sebutan lain tidak akan bisa dihindarkan. cybermedia atau media siber, tidak Apa yang terjadi di tengah hanya menjadi sarana masyarakat dapat ditelaah melalui menyampaikan pesan dan bank kejian etnografi. Sebab, etnografi informasi. adalah untuk ruang budaya baru di era new media atau seperti sekarang ini. Yang pada satu sebentuk mendeskripsikan tinggalan budaya metode “artefak” serta esensi titik, Tetapi sudah juga menjadi menjadi penentu tingkah polah suatu masyarakat “revolusi” budaya di masyarakat. melalui penelitian mendalam pada Bagaimana tidak, masyarakat begitu sebuah riuh dan asyik berkutat dalam media maraknya fenomena. penggunaan Dengan media siber ini. internet di ranah publik, kajian Dampak nyata kemunculan etnografi makin meluas cakupannya media siber adalah tercetusnya hingga dunia maya. Yang kemudian banyak model media sosial dan melahirkan metode etnografi virtual, aplikasi sebagai sebuah pendekatan untuk seperti Facebook, Twitter, Path, menjelaskan fenomena sosial yang Instagram, adalah sebagian ada di dunia maya (halaman xii). contohnya. Sedangkan aplikasi Fenomena yang dimaksud, tentu chatting saja berkaitan erat dengan kultur Messenger, WhatsApp, Line, dan atau budaya setempat, interaksi, Kakao Talk adalah misal yang lain. tatanan nilai, maupun struktur yang Pergeseran chatting. Media sosial seperti cara BlackBerry berkomunikasi masyarakat begitu pesat, sementara 209 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 interaksi manusia melalui internet berusia di rentang 26-35 tahun (33,8 begitu dinamis selama 24 jam. persen), 36-45 tahun (14,6 persen), Berdasarkan dari 46-55 tahun (2,4 persen), dan 56-65 www.internetsehat.id yang dilansir tahun (0,2 persen). Fakta dan data di pada 2016, dari jumlah populasi atas penduduk Indonesia yag sekitar determinasi 259,1 internet, membuat pengakses media juta, data 88,1 juta adalah pengguna internet aktif. Sedangkan atas telepon Indonesia, dengan 66 daya jelajah Pada satu titik, fenomena di sosial aktif. Terdapat 326 juta yang dan betapa siber begitu marak dan banyak. 79 juta merupakan pengguna media seluler menunjukkan, membuat peleburan antara aktif di dunia nyata (offline) dan dunia juta di maya (online). Bahwa apa yang antaranya dipakai untuk mengakses tercurahkan media sosial. Rata-rata, seseorang merupakan momen faktual yang mengakses internet per hari melalui terjadi di dunia nyata. Sebagai PC/komputer selama 4 jam 42 contoh kongkret, yakni sewaktu menit, seseorang melalui telepon seluler selama 3 jam 33 menit. Masih di dunia melakukan maya “update status” di dinding facebook. menurut riset yang sama, diketahui Yang bersangkutan bisa kalau seseorang mengakses media memberikan “laporan” apa yang sosial per hari melalui telepon dilakukannya secara utuh. Mulai seluler selama 2 jam 51 menit. dari atau tatkala bangun tidur dan Rentang usia para netizen mengunggah do’a bangun tdur di warga sana, komentar terhadap perilaku bervariasi. internet yang seseorang saat menaiki angkutan tahun) umum, ekspresi perasaan bosan hingga mereka yang berusia lanjut dengan pekerjaan kantor, sampai pada kisaran 65 tahun. Kelompok obrolan suami istri yang terjadi di paling tercatat ranah virtual tersebut. Beragam berumur Mulai (warganet) muda muda mereka (18-25 sebagai pengguna dengan jumlah terbanyak model (49 persen). Disusul mereka yang bahwa ada semacam ritual yang 210 status ini menunjukkan Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 dilakukan oleh entitas sekaligus bahkan menunjukkan kepada orang lain apa terorganisasi yang walaupun cair dan sering tidak terjadi, dipikirkan, dan pendapat mereka di internet. ada struktur dengan yang sendirinya terbentuk. Uniknya, di media siber Ketika log uot, tersebut, melalui media sosial yang otomatis beraneka rupa modelnya, seseorang terputus dari dunia virtual. Namun, dapat menjadi produsen sekaligus yang bersangkutan sejatinya tidak konsumen informasi. Baik yang benar-benar sifatnya privat terkait pengalaman yang telah dibangun sebelumnya, pribadi, bersifat teta akan tersimpan dan bebas umum terkait hal-hal yang terjadi di diakses oleh entitas lainnya maupun sekitar baik di level lokal, nasional, dibaca oleh perangkat elektronik. bahkan internasional. Siapa saja bisa Jadi, realitas itu masih tetap ada di berbicara dunia virtual meski entitasnya sudah ataupun dan yang membaca secara langsung tanpa sekat. entitas secara tersebut terlepas. akan Informasi berada di uar jaringan. Bahkan, Apa yang terjadi di facebook seandainya secara fisik, ia sudah merupakan contoh realitas yang tidak bernyawa sekalipun. tercantum di dunia online. Realitas Tengoklah di sekeliling, virtual ini, sebagaimana realitas di dapat dirasakan bahwa internetisasi dunia atau nyata, terbentuk dari kegiatan faktual interaksi-kultur-struktur yang ada di “berbasis” antara terlibat. semua bidang. Komunikasi antar Keterlibatan entitas ditandai secara anggota keluarga, antara sesama sederhana maupun muncul ketika kawan baik di kantor maupun di melakukan sesaat kampus dan tempat lain, antara kemudian entitas tersebut sudah dosen dan mahasiswa, juga sering menjadi bagian dari masyarakat kali menggunakan internet. Akses berjejaring di internet (networked internet society). yang jejaring/media sosial adalah yang jaringan paling sering digunakan. Termasuk, entitas log Ada dipertukarkan yang in dan nilai-nilai dalam internet namun melalui merasuk email ke maupun 211 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 chatting dengan bermacam aplikasi. Misalnya, keluarga dan antara anggota sesama kawan online. Sebut saja, radio Suara Surabaya alias SS www.suarasurabaya.net. di Televisi biasanya dilakukan melalui chatting juga memiliki website. Sehingga via memungkinkan BlackBerry Messenger, WhatsApp, dan lain sebagainya. Interaksi via orang bisa menonton episode yang ia inginkan facebook, dari tayangan stasiun televisi instagram dan twitter juga menjadi tertentu di sana. Contohnya, stasiun pilihan. Sedangkan sesama rekan televisi lokal Surabaya SBO TV di kerja atau kolega pekerjaan, tukar www.sbo.co.id. Kantor berita juga menukar umumnya bermetamorfosis. Koran seumpama email. Kompas, Jawa Pos, majalah Tempo, informasi diinteraksikan melalui Demikian pula antara dosen dan punya mahasiswa, tugas mengakses berita terbitannya. Baik belajar bisa dimaksimalkan melalui yang bersifat berbayar, maupun email jejaring yang gratis. Artinya, berita faktual media berbagi sekelas youtube, yang ada di masyarakat, sudah sehingga dapat lebih praktis dan dikemas dalam bentul virtual di hemat kertas. Pembelajaran atau internet. pengumpulan bahkan perkuliahan aplikasi juga lebih optimal website khusus untuk Di Amerika Serikat (AS), karena bahan-bahan yang beragam fenomena di dunia maya. Semua bahan dapat menggejala. Lebih dari itu, telah diperoleh dengan searching atau banyak media cetak yang gulung browsing melalui internet. tikar gara-gara penetrasi internet. Dinamika media massa juga turut dipengaruhi Contohnya, radio, internet. televisi, ini tidak sekadar Pada tahun 2008, Alan Mutter, salah satu entrepeneur media terkemuka dan berujar, industri koran cetak di kantor berita yang berkonveregensi. Amerika telah kehilangan 42 persen Lihatlah bagaimana radio membuat pasar mereka dalam tiga tahun website. Lantas, di sana dapat terakhir (Riskawati, 2011). diakses radio streaming plus berita 212 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Redaktur Pelaksana New pulsa internet Rp 50 ribu sebulan York Times Jill Abramson pernah sudah bisa browsing banyak berita mengatakan pada awal Juni 2009 lintas perusahaan media. lalu bahwa sekitar 40 koran di Amerika telah kebangkrutan. mencatat, menghadapi Situs krisis tempo.co ekonomi dan Selain mengambilalih peran kotak bernama televisi dan piranti bernama radio, “mengakuisisi” internet peran telepon. internet menjadi hantaman ganda Aplikasi skype atau beragam pesan bagi industri koran dan media cetak suara lainnya saat ini di AS. dinikmati lewat aplikasi chatting Melihat semua fenomena di plus video yang line dan whatsApp, menjadi jawaban atas, tidak berlebihan jika muncul atas kebutuhan telepon. asumsi bahwa manusia bakal sukar Website terlepas dari membuat internet. Internet komunikasi dan dapat di dunia maya begitu beraneka jumlahnya. Baik yang dirilis oleh pemerintah, penyebaran informasi menjadi lebih perusahaan swasta dan pebisnis, mudah hingga dan berkomunikasi cepat. antara Untuk anggota pribadi atau komunitas (biasanya blog). Pemerintah bisa keluarga, kawan, rekan kerja, dosen menyebarkan dan website. Instansi dan institusi beradu mahasiswa, lebih praktis menggunakan internet. menyuguhkan Hiburan di radio dan televisi sudah Bahkan, “imigrasi” menikmati ke informasi internet. film dan melalui transparansi di hadapan masyarakat. Kritik maupun saran juga bisa disampaikan secara online. Sedangkan perusahaan pertandingan olahraga juga bisa swasta dan dunia bisnis dapat dilakukan melalui teknologi ini. mengembangkan Misalnya, melalui salah satu website menggunakan jejaring media atau bernama youtube. Akses ini juga website perusahaan. Individu dan relatif lebih murah. Analoginya, saat komunitas pun dapat bereksprersi di harga berlangganan koran mencapai internet. Rp 100 ribu per bulan, berlangganan website Lihatlah pecinta sayap promosi misalnya burung, ada barang 213 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 antik, penghobi memasak, dan lain Etnografi Virtual Sebagai Sebuah sebagainya. Artinya, media Keniscayaan komunikasi komunitas sudah Munculnya teknologi baru menjadi lebar dan luas dengan berbentuk kehadiran internet. perubahan dan berpengaruh pada Kemajuan internet membuat teknologi kondisi sosial, ekonomi, budaya, pendukung seperti ponsel, smart bahkan politik masyarakat (Preston, phone, tablet, turut menghidupi 2001). internet. dalam perubahan interaksi antara individu genggaman tiap orang. Semakin di masyarakat. berangkat dengan mudah dengan istilah yang populer belakangan: menggerak-gerakkan jempol atau internet mendekatkan yang jauh, mengusap-usap layar android. tapi menjauhkan yang dekat. Kerap Internet berada diakses hanya Muncul, misalnya, Masyarakat dapat melihat terdengar, saat berada di ruang apapun di telapak tangannya. Tidak keluarga, masing-masing anggota hanya melihat sesuatu yang disukai, keluarga mengakses hal yang dibenci pun sendiri. Demikian pula di kantin dapat sedemikian kampus, peta makanan, mahasiswa lebih suka dilakukan mudahnya. tersesat Melihat atau mengetahui mencari harga saat alamat, mobil sibuk menghadapi dengan sambil layar ponsel menghadapi smart phone bekas daripada mengobrol dengan sejawat. merek tertentu, hingga mengetahui Menariknya, mereka yang sama- biografi tokoh-tokoh seperti Karl sama saling tidak menghiraukan itu Marx atau Ali Bin Abi Thalib dapat kemudian saling paham dengan dilakukan tingkah polah sesamanya. Akhirnya, layaknya melahap sepotong kue. Kemudahan yang tidak mempersoalkan ditawarkan ini sudah dikonsumsi “keindividualistikan” tersebut. oleh sebagian masyarakat dunia dari Internet yang di dalamnya beragam latar belakang. Baik untuk terdapat berbagai bentuk jejaring berniat sosial dan sarana chatting telah baik maupun melakukan kejahatan. 214 untuk mengubah gaya berinteraksi Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 manusia. Komunikasi antara orang dipahami sebagai ekses yang kurang yang berbeda teritori sudah lebih baik dari internet. Sebab, manusia gampang. sebenarnya hidup di dunia nyata. Bahkan dengan menggunakan beberapa dapat dilakukan video turunan Hubungan dapat merangsang studi semakin akrab antara orang yang berkembang dan berjauhan. Bahkan, orang yang kajian untuk menelaah persoalan sebelumnya dapat sehubungan dengan teknologi baru berkenalan melalui internet. Pada tersebut. Tak terkecuali, di bidang prinsipnya, hubungan sosial antar ilmu komunikasi, yang terintegrasi manusia bisa menjadi lebih dekat pula dengan disiplin ilmu sosial dan gampang dengan internet. lainnya. Gagasan dan kajian di pula conference. tidak Meski tersirat, aplikasi kenal, demikian, terdapat dua secara problem perubahan berinteraksi masyarakat. individualisme masing Banyaknya ranah dari fenomena kelahiran internet internet ilmu sosial merumuskan adalah sebuah keniscayaan zaman. di Apa yang dituliskan Rully Pertama, adanya Nasrullah dalam buku yang tengah karena masing- diresensi ini adalah ide segar kajian individu sudah “lupa” etnografi virtual yang ditelaah dengan orang di sekitarnya dan melalui sisi komunikasi. Khususnya, asyik dengan orang yang ada di komunikasi massa, di mana media kejauhan. Kedua, munculnya cyber siber sudah menjadi alat interaksi crime dengan ragam modusnya. manusia secara massal dan tidak Di sisi lain, ada sebagian hanya antara satu komunikator dan orang yang merasa dunia maya lebih satu komunikan. Ada lingkup yang baik dan nyaman untuk “ditinggali” lebih besar di sana, bahkan nyaris daripada dunia nyata. Ini salah satu tak indikasi adanya problem internet internet saling bersinggungan. berbatas, selama jaringan addiction disorder atau masalah Secara bahasa, etnografi kecanduan internet (Orzack, 1999). berasal dari bahasa Yunani dan Persoalan sosial semacam ini mesti merupakan gabungan dari ethnos 215 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 (warga suatu bangsa atau masyarakat) dan graphien (tulisan ketidaksetaraan agama, ras maupun gender. atau artefak, atau peninggalan yang Etnografi memiliki sejumlah bisa jadi berupa tulisan). Sedangkan pendekatan atau model, antara lain bila realis dan kritis. Etnografi realis kata sebelum tersebut virtual, disebutkan virtual bakal merupakan pendekatan tradisionalis bermakna sebagai lahan atau field yang secara umum mendeskripsikan dari kajian tersebut. Bahwa studi ini, fenomena kebudayaan yang ada bakal menjadikan dunia maya atau secara virtual sebagai lahan pembahasan apapun dari peneliti terhadap bidang yang komprehensif. penelitiannya tidak diperkenankan. independen. Sentimen Etnografi merupakan desain Sementara itu, etnogarfi kritis tak penelitian kualitatif di mana seorang hanya melakukan deskripsi atas peneliti sebuah mendeksripsikan dan fenomena seobjektif menginterpretasikan pola-pola yang mungkin. Namun juga, memberi saling dipertukarkan dan dipelajari advokasi pada kelompok budaya dari kelompok budaya tentang nilai- yang termarginalkan. Sehingga, di nilai, dalamnya, kebiasaan, maupun kepercayaan bahasa (halaman 5). Etnografi tidak sekadar cara untuk melihat realitas budaya ada memperjuangkan semangat kaum untuk tertindas (halaman 7). sebuah Kajian etnografi memiliki kelompok atau pekerjaan untuk sejumlah karakteristik. Antara lain, mendeskripsikan fokus budaya semata. penelitiannya selalu Metode ini juga bisa menjelaskan mendeksripsikan bagaimana masa lalu dan masa mengintrepretasikan budaya yang depan berkembang kelompok masyarakat dan dalam sebuah Permasalahan dalam tersebut. Yang pada satu titik, dapat kelompok. menjadi pelatuk untuk menyadarkan desain penelitian mendeskripsikan kelompok atau masyarakat melalui pola-pola budaya yang berkembang. pendekatan tentang dominasi serta Asal disiplin ilmu sebagai pijakan, hegemoni umumnya di ranah antropologi dan 216 kekuasaan, praktek Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 sosiologi. Unit analisisnya bertujuan Ada sembilan topik besar memelajari kelompok kebudayaan. yang dipaparkan dalam buku ini. Selain melakukan wawancara dan Yakni, Definisi Etnografi Virtual, observasi mendalam, peneliti juga Budaya Artefak Budaya, Prinsip- bisa model Prinsip Etnografi Virtual, Prosedur pengumpulan data yang lain selama Etnografi Virtual, Level Analisis di lapangan. Analisis data nantinya Media selalu melalui deksripsi budaya di Virtual, Paradigma dalam Riset kelompok yang dikaji, dan selalu Etnografi Virtual, Isu-Isu dalam memaparkan tema-tema budaya. Etnografi Virtual, Melakukan Riset saja memanfaatkan Siber dalam Etnografi Etnografi Virtual, dan topik terakhir Memberi Perhatian Kepada Semua Aspek Riset Etnografi adalah Memilih di Antara berbagai Metode. Semua topik tadi memiliki virtual menjadi benang merah yang meliputi tahap- salah satu perspektif dalam riset tahap guna melakukan penelitian. komunikasi, dan Setidaknya, di tahap pengenalan sosioteknologi di internet. Untuk konsep dasar (pada topik pertama melakukan studi ini, diperlukan hingga ketujuh) dan tahap eksekusi kemapanan wawasan yang penelitian (di topik delapan dan menyeluruh sehubungan dengan budaya, aspek-aspek kunci yang diperlukan. Buku Rulli Peneliti perlu memahami ini konsep dasar dari etnografi virtual pengetahuan yang agar paham, tujuan dari riset ini ke kompleks untuk arah mana, alat dan teori apa yang menjelaskan seluk-beluk etnografi digunakan, paradigma apa yang virtual. Tidak hanya menjelaskan dipakai, dan aspek-aspek penting permukaan kajian da nasal muasal lain. Dengan demikian, validitas tercetusnya pendekatan. riset dapat dipertanggungjawabkan Namun juga, panduan teknis yang dan memiliki nilai logis, sehingga meliputi semua aspek hingga sebuah dapat dijadikan acuan terpercaya. memberikan memadai dan Nasrullah sembilan). model penelitian dapat diselesaikan. 217 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Etnografi virtual merupakan pendekatan metode dalam maupun gatekeeper. Ketiga, pesan dan artefak yang disampaikan cenderung lebih (peninggalan) budaya masyarakat di cepat dibanding media lainnya. dunia sebuah Keempat, penerima pesan yang metode, yang juga bisa digunakan menentukan waktu interaksi. Semua sebagai level-level dalam melihat itu dapat dikaitkan dengan etnografi realitas di dunia virtual, etnografi virtual, virtual mengungkapkan bagaimana pada ranah ilmu sosial untuk kajian budaya siber diproduksi, makna fenomena sosial yang ada. melihat atau sistem sortir, baik berupa editing budaya virtual. Sebagai yang muncul, relasi dan pola, dengan Yang memosisikannya jelas, dalam hingga bagaimana hal tersebut dapat melakukan riset berfungsi sebagai melalui medium penguatan paradigm internet. Sebuah realitas budaya langkahnya tidak kabur. Paradigma melalui etnografi virtual setidaknya inilah yang menjadi acuan awal bisa mendeskripsikan perangkat dan etnografer dalam meneliti realitas konten yang dibangun, juga melihat internet. Meneliti budaya virtual bentuk media di internet , apa yang tidak hanya sekadar memaparkan membawa apa yang terjadi dengan artefak- dan yang tampak dari yang disampaikan (halaman 43). Dalam buku Communication ini, diperlukan agar arah artefak budaya sebagai buktinya. Setiap paradigm melihat sebuah Works karya Michael Gamble dan realitas Teri berbeda. Sedangkan paradigm juga Kwal Gamble (2002), dengan disampaikan empat ciri fenomena memberikan jejaring sosial yang ada di media pemikiran siber. memperlakukan Pertama, disampaikan pesan yang tidak hanya untuk sudut pandang semacam alur etnografer dan artefak budaya sebagai objek penelitian (halaman satu orang, tapi untuk banyak orang 61). atau bisa diakses oleh banyak virtual, umumnya tidak lepas dari orang. yang tiga tradisi dalam teori sosial. Tiga disampaikan bebas tanpa melalui tradisi ini dapat dipilih karena bila 218 Kedua, pesan Paradigma riset etnografi Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 ditelaah, ketiganya memunyai (meme bukan termasuk sample pengaruh besar terhadap pemikiran fenomena sosial berat seperti kajian tentang peran dan dampak dari kemiskinan atau politik), riset ini budaya yang muncul di internet. dapat dijalankan dan menghasilkan Yakni, temuan menarik. Tinggal bagaimana positivisme, ilmu sosial interpretif, dan ilmu sosial kritis. Selain memiliki cakupan pengemasan dan kaitannya dengan kondisi sosial yang direkatkan, serta luas bila dilihat dari perspektif lebih realitas apa saja yang dapat dikaji, penelitian berupa manfaat kongkret etnografi di masyarakat. virtual juga memiliki baik lagi, bila dampak keluasan dalam menentukan objek virtual apa yang dapat diteliti. LANGKAH SELANJUTNYA Maksudnya, riset ini tidak hanya Kajian dapat digunakan untuk menelisik Berkembang tulisan, deskripsi status media Virtual Akan Perubahan Terus masyarakat di sosial, teks berita, dan twit di segala sisi terjadi berkat internet. timeline twitter. Lebih dari itu, Media gambar seperti meme, video, dan perubahan. apapun yang ada di dunia virtual, seperti telepon dan surat menyurat dapat diidentifikasi sebagai hasil juga dari mekanisme. kebudayaan manusia atau kelompok tertentu. massa Media mengalami individu Yang menarik, buku ini turut mengalami komunikasi pergeseran Pemerintah, maupun berlomba-lomba swasta, komunitas mengoptimalkan menghadirkan contoh riset etnografi teknologi ini. Khususnya, dengan virtual pada lampiran (halaman pembuatan website sebagai media 113). Dari sana, pembaca diajak promosi untuk melihat gambaran utuh dan Semua ekspresi. bidang tak bisa sebuah penelitian etnografi virtual. dilepaskan dari internet. bidang Yang dijadikan objek penelitian sosial adalah meme menikah di KUA. budaya, Artinya, dengan bahan yang ringan sebagainya, butuh teknologi ini. kemasyarakatan, ekonomi, dan politik, lain 219 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Sebab, semua bidang butuh media ekonomi dilihat dari penggunaan komunikasi dan informasi yang teknologi yang ada. Pertama, yakni cepat, praktis, dan murah. Terlebih, sebelum adanya revolusi industri. bidang Kegiatan perekonomian didominasi ekonomi menggeliat yang karena makin merebaknya oleh pertanian dan perburuan. saat revolusi bisnis online via internet yang serba Kedua, ringkas. meletus dan banyak pabrik serta Pada satu titik, perubahan kultur pergerakan ekonomi kajian bisnis atau masyarakat mesin-mesin mulai Sedangkan industri beroperasi. ketiga, saat komputerisasi terjadi di mana-mana selepas munculnya internet akan dan menarik pula diperdalam. Sebab, kehidupan manusia. Itulah tonggak salah makin kehidupan berbasis teknologi baru dinamis di dunia virtual saat ini dan berkelanjutan seperti sekarang adalah bisnis online. Penyebaran ini. satu sektor yang masuk jaringan komunikasi digital terbukti ke seluruh sendi Bisnis online adalah anak telah memberi dampak transformatif emas dalam promosi online laju melangkah. perkembangan ekonomi (Kelly, 1998). teknologi virtual. Media Tidak hanya menggunakan website Pertumbuhan dan khusus promosi. Namun mekanisme ekonomi bakal terus melalui jejaring sosial mengalami perkembangan seiring facebook, twitter, instagram, dan tumbuhnya baru. lain sebagainya. Bahkan, di dunia Gelombang ketiga atau tonggak dari bisnis, pada tahap pra produksi, era new media seperti sekarang ini internet ditandai dengan semakin massive- Misalnya, saat pencarian tenaga nya penggunaan teknologi untuk kerja. perluasan ekonomi (Toffler, 1980). sarana teknologi Menurut Toffler, setidaknya ada tiga perubahan 220 gelombang sosial, budaya, sudah Internet seperti dikerahkan. dipakai penyebaran juga sebagai informasi lowongan pekerjaan. terkait Pemilik usaha, mulai yang dan berbasis Multi Level Marketing, Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 hingga yang membuka berjualan “lapak” di produk, gemuk. Adapun mereka yang sudah internet. lebih dulu menjalankan bisnis offline, dapat Pembayaran dapat dilakukan secara secara online karena perbankan sudah lebih mengembangkannya ke arah online. dulu eksis di dunia maya. Kajian etnografi virtual dan yang atau ekonomi virtual bakal memiliki ditawarkan internet membuat orang massa tersendiri. Perubahan budaya lebih mudah membuka usaha. yang Kemudahan-kemudahan menghasilkan model Beberapa situs memberi opsi masyarakat baru telah terjadi dan pengguna untuk akan terus bergerak. Riset virtual berbisnis online lintas negara. Istilah yang merupakan imbas realitas di pay per klik atau a dollar per review masyarakat sempat menjadi tren dalam bisnis mengaplikasikannya semacam ini. Yang jelas, internet maya, tak akan pernah kehabisan sukses menawarkan banyak ragam lahan studi. bagi internet nyata, pada yang dunia bisnis atau peluang ekonomis. toko Orang tidak perlu membuka REFERENSI pakaian Gamble, M. & Teri K. G.. (2002). di pasar dengan ongkos sewa puluhan juta per bulan. Communication Tidak perlu menyewa penjaga toko Boston: dan menyebarkan brosur promosi. Education McGraw Works, Hill Cukuplah membuat website dan Kelly, K. (1998). New Rules for the menyebarkan promosi barang lewat New Economy. New York: akun Viking Penguin jejaring sosial. Semakin banyak kawan di jejaring sosial, Nasrullah, R. (2017). Etnografi semakin banyak peluang bisnis Virtual. Bandung: Simbiosa berkembang. Rekatama Media Sebab, kesempatan mendapatkan konsumen lebih besar. Orzack, M. H. (1999). Computer Kebangkitan era internet membuat Addiction, Is It Real or Is Its usaha lebih mudah dikelola dan Virtual? modal infrastrukturnya tidak terlalu Health Letter Harvard Mental 221 Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies) ISSN (Print) 2549-7294 ISSN (Online) 2549-7626 Preston, P. (2001). Reshaping Communication. Winston, Dublin: T. (2011). (1999). Media Technology and Society, A Dublin City University. Riskawati, B. History From the Telgraph to the Internet, Internet. London: Routledge. Pengguling Tahta Kejayaan Cetak, Atasi Kesenjangan Digital dengan http://www.academia.edu/846 Internet Masuk Desa. 6 Juni 356/Internet_Pengguling_Taht 2013. a_Kejayaan_Media_Cetak# http://www.nationalgeographi Media Sidharta, L. (1996). Internet c.co.id/berita/2013/06/atasi- Informasi Bebas Hambatan. kesenjangan-digital-dengan- Jakarta: internet-masuk-desa. Diakses Elex Media Komputindo. 22 April 2017. Toffler, A. (1980). The Third Wave. New York: Bantam Books TENTANG PENULIS Rio Febriannur Rachman menulis sebuah buku kumpulan esai berjudul “Menyikapi Perang Informasi” pada 2015. Dia tercatat sebagai pengajar di Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, mengampu mata kuliah Etika Jurnalistik, Desain Komunikasi Visual, Teknik dan Teori Penyiaran Radio Televisi, 222 Teknologi Multimedia, serta Sinematografi.