UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

advertisement
PERFORMATIVE SILENCE DAN ANALISIS LAGU BAIK
KARYA SISIR TANAH
JURNAL ILMIAH
Oleh:
Aditya Prasanda
NIM: 1011 489 013
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2016
2
PERFORMATIVE SILENCE DAN ANALISIS LAGU BAIK
KARYA SISIR TANAH
Oleh:
Aditya Prasanda1, Sukatmi Susantina2, Joko Suprayitno3
ABSTRAK
Artikel ini memaparkan peran performative silence dalam pembentukan
sebuah lagu dan identitas performative silence sebagai sebuah aspek musik.
Berfokus pada Lagu Baik karya Sisir Tanah dengan menggunakan pendekatan
fenomenologi Clifford Geertz, tulisan ini memaparkan pembangunan
performative silence dalam lagu sangat bergantung pada mood interpreter,
keadaan tempat saat karya dimainkan, dan kapasitas pemaknaan musik pendengar.
Keberadaan performative silence yang bersifat temporer ini menyebabkan
performative silence dikategorikan sebagai salah satu bentuk dari temporalitas
musik (non diskursif/non linear). Temporalitas musik menyebabkan peristiwa
musik bergantung pada cara kita memaknainya, lalu menghasilkan sebuah
pemaknaan.
Kata kunci: performative silence, sisir tanah, lagu baik, pemaknaan musik
ABSTRACT
Performative Silence & Lagu Baik: A Music Analysis. This Article
presents the outlines of performative silence’s role on songs establishment and
performative silence’s identity as a musical element. It Focuses upon Sisir Tanah
Songs, Lagu Baik within Clifford Geertz phenomenological theory. It finds that
performative silence construction of songs depends on interpreter mood, a place
situation when the songs is executed, and listener musical meaning ability. This
condition is called as a temporality in music as an discursive music opposites.
Music temporality creates an music event depends on the ways of our musical
meaning then produce the meaning.
Key words: performative silence, sisir tanah, lagu baik, musical meaning.
1
Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
Staff Pengajar Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
3
Ibid.
2
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
Mungkinkah
Pendahuluan
“Pemaknaan”,
istilah
sesuatu yang sangat pribadi seperti
ini
pemaknaan seseorang terhadap suatu
sendiri terlalu licin secara semantik
hal?
jika tidak bisa disebut akan ada
begitu
banyak
ekspektasi
soalnya
sendiri.
jelas merupakan ide yang muluk
namun bukan tanpa celah untuk
dapat mengenali sudut-sudut yang
pengetahuan dan pengalaman tentang
mungkin untuk disusupi, misalnya
musik terlebih dahulu. Berat jika
dengan
tampak sekilas namun menarik saat
hanya
akan
audiensnya.4
pada
Siapa
memberi
kenyataannya
dihidupkan
saja
seburam
fenomena ini di dalam satu bingkai,
Untuk
musik, kita “seakan” wajib memiliki
karya
yang
sebuah pemaknaan. Menempatkan
membedah pemaknaan di dalam
setiap
Pertanyaan
menemukan sumber terbentuknya
di
dalamnya. Pada musik “Pemaknaan”
punya
mengobjektifkan
menyingkap
kesan
terbentuknya
oleh
hal
awal
pemaknaan
yang
sebelum
musik.5
Sebuah contoh, seorang penikmat
dengan
musik dangdut dalam kasusnya, bisa
kapasitasnya berhak untuk memaknai
bergoyang dengan asyik saat musik
musik. Siapa saja punya citraan
dangdut dimainkan, ketika ditanya
sendiri terhadap musik yang ia
pemaknaan musik dangdut untuknya,
dengar, dan ada persoalan klasik
tidak salah jika ia berujar sederhana
yang selalu berulang: mistifikasi atas
dangdut sebagai penghilang stres
pemaknaan musik sebagai subjek
semata. Tentu ini disebabkan oleh
yang seakan sulit disentuh para
kesan yang ia terima, mungkin
peneliti.
berasal dari asyiknya tiupan seruling,
atau betapa panasnya goyangan sang
biduan diatas panggung. Jauh lebih
4
Dalam fragment (S/Z), Roland Barthes
mengungkapkan: “The goal of literary work
(of literature as work) is to make the reader
no longer a consumer, but a producer of the
text.” Setiap pembaca berhak untuk
menghidupkan narasinya sendiri atas sebuah
teks, dengan demikian si penulis sudah mati
saat karyanya itu dituliskan. Tugas pembaca
(pendengar) menghidupkan karya-karya itu
selanjutnya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
dalam, ia mungkin belum menyadari
betapa peran pola ritmis kendang,
5
Byron Armel dan Edward Pearsall (ed.).
Approaches to Meaning in Music. Indiana
University Press. Bloomington: 2006. hal.
12.
2
memberikan irama dang dan dut
untuk menyampaikan lagunya pada
yang secara psikologis membuat
para
orang-orang
saat
keberadaan serta perannya, penting
dangdut.
guna mengkaji aspek - diluar timbre,
Betapapun kendang, dengan pola
dinamika, pitch, durasi dan struktur -
ritmis
yang dapat membangun sebuah lagu.
bergoyang
menikmati
musik
yang
sama
diganti
pendengar.
pendekatannya dengan synthesizer.
Penelitian ini menggunakan
Pada penelitian ini, silence
pendekatan fenomenologi Clifford
dalam Lagu Baik, karya Sisir Tanah6
Geertz8 pada kasus lagu folk berjudul
punya soal yang serupa. Silence
Lagu
merupakan suatu keadaan khusus
pada
oposisi dari bunyi. Pada beberapa
di
yang diperdengarkan. Ketika silence
subjektif
sekitar
peristiwa
perilaku
dalam
sehari-hari.9
kehidupannya
kedudukan
Menggunakan pendekatan Geertz,
silence dalam musik diistilahkan
penelitian ini ingin mengetahui lebih
silence.7
jauh
Silence sengaja dihadirkan oleh si
peran
performative
silence
dalam pembentukan sebuah lagu,
penulis lagu sebagai sebuah keadaan
pada domain musikologi, sehingga
- jika enggan disebut - sebuah ruang
dapat diketahui apakah performative
silence
6
Nama panggung dari Bagus Dwi Danto,
seorang penyair dan penyanyi folk asal
Yogyakarta.
Tentang
Sisir
Tanah,
selanjutnya akan diulas pada bab IV.
7
Istilah ini digagas tahun 1976 oleh Ernest
Bloch untuk menyatakan kehadiran silence
sebagai sebuah performative silence (silence
yang diwujudkan) pada karyanya My Sacred
Service. Baca Bloch 1976 [1933]: 11–16
dalam Byron Armell dan Edward Pearsall
(ed.) 2006.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
menekankan
makna apa yang mereka konstruksi
dikenal - guna menegaskan musik
performative
Tanah.
dapat memahami bagaimana dan
tekstur musik yang secara formal
sebagai
Geertz,
Sisir
dalam dunia konseptual subjek agar
menjadi aspek penting - diluar
demikian,
aspek
karya
manusia, dengan berusaha masuk ke
kajian musikologis, silence telah
posisi
Baik
Pendekatan
yang berbeda dengan diam sebagai
di
Memahami
merupakan
suatu
aspek
musik yang diskursif10 atau bukan.
8
. Asmadi Alsa. Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif Serta Kombinasinya dalam
Penelitian
Psikologi.Pustaka
Pelajar.
Yogyakarta: 2007. hal. 29.
9
Ibid.
10
Pengertian diskursif disini merupakan
aspek yang dapat dihitung, dan konstan,
3
Performative
silence
diartikulasi
ruang
penafsiran
melalui proses pemaknaan musik
pemaknaan
terhadap lagu tersebut.
Melalui
Mengartikulasi
Silence
pemahaman ini, silence
oleh absennya bunyi atau bahkan
tanda
mulanya
ditimbulkan.
pada musik tidak hanya dinyatakan
dalam
Musik
Pada
yang
dalam
istirahat
pada
sebuah
ketika
kalimat. Silence juga dimaknai oleh
pandangan ini muncul; cukup sulit
tekstur musikal yang berada di
untuk menuliskan keheningan yang
dalam dan di luar musik itu sendiri.
dimaksud saat mendengarkan musik
Disini silence bersifat performatif,
Sisir Tanah. Tapi lantas, penelitian
muncul lewat persona musik yang
ini banyak terbantu oleh pembahasan
dihadirkan
buku Approaches to Meaning in
pengurangan bunyi. Penggambaran
Music yang dieditori Byron Armell
ini bertabrakan dengan definisi
dan
yang
Edward
mengartikulasi
Pearsall,
tentang
pemaknaan
musik
ketimbang
sudah
terlanjur
silence
komprehensif di dalamnya:12
ketidakhadiran bunyi.13
bukan
hanya
cara
ungkap
untuk
sebuah
menyatakan
kehadiran
kekosongan
subjek
namun
dikenal
tentang silence. Dalam keseharian,
melaui Silence.11 Berikut rangkuman
“Silence
sekadar
diindikasikan
Pada
musik,
sebagai
keberadaan
silence yang lebih dari sekadar
dari
kekosongan
juga
ungkapan
merupakan
tersendiri,
suatu
lengkap
merefleksikan sebuah ruang yang
dengan
kontemplatif. Ia juga membuka
penting dan dramatis. Layaknya
yakni elemen musik dasar: pitch, durasi,
timbre, dinamika dan struktur lagu.
11
Silence dalam penelitian ini, tidak sebatas
keadaan diam, ruang hampa, ataupun
kekosongan. Disini disebut sebagai sebuah
keheningan. Di atas akan dijelaskan
bagaimana keheningan yang dimaksud.
12
loc.cit. Byron Armel dan Edward Pearsall
(Ed.)
Bab
Anti-Teleological
Art:
Articulating Meaning through Silence. hal.
41.
13
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
perannya
yang
begitu
Pemahaman bunyi sebagai oposisi dari
silence berakar pada penelitian tentang
“peran silence sebagai batas atau bingkai
bagi musik yang dimainkan”, ditulis oleh
Edward T. Cone (1968) dan Richard
Littlfield (2001). Toru Takemitsu dalam
buku
Confronting
Silence:
Selected
Writings, menyatukan penjabaran tersebut
dengan sebuah premis komposisional bahwa
“bunyi adalah sesuatu yang melawan
silence”.
4
sesuatu yang diungkapkan, silence
constructed in such a way that there
dapat memiliki makna komunikasi
is no reverberation—one still hears
yang sangat kuat.
sounds, specifically those of the
Performative Silence, John Cage
nervous and circulatory systems.”
Keadaan total diam dalam
dan Keheningan
ruang hidup sehari hari bahkan di
Sebagaimana tarikan nafas
kamar kecil yang sangat jauh dari
dan jeda dalam setiap percakapan,
keramaian adalah sangat mustahil
silence adalah bagian terpenting
untuk didapatkan. Terkecuali ruang
dalam sebuah musik, dan John Cage
khusus
punya andil saat masyarakat musik
tidak
lagi
memandang
suara-suara terkecil di dalam tubuh
diawal
dan sekitarnya. Kita tetap bisa
mendengar, degup jantung, maupun
ditujukan sebagai sebuah karya yang
suara angin yang menabarak dinding.
menghadirkan silence seperti yang
Lebih
dimaksud Susan Sontag empat belas
dalam,
pembacaan
penelitian ini atas 4’33’’ adalah di
tahun kemudian dalam bukunya, The
antara keadaan diam yang Cage
Aesthetics of Silence. Silence yang Ia
maksud dan suara-suara kecil yang
maksud lebih pada keadaan total
tak
diam, tanpa ada suara sama sekali.
terelakkan
keheningan
Betapa Ia menemukan bahwa:15
tadilah
berada.
sebuah
Keheningan
sebagai sebuah performative silence.
“absolute silence is nearly
Sebuah bentuk aktif dari keheningan
impossible to achieve. Even in the
chamber—a
Cage
diam yang kita duga, masih terdapat
kemunculannya tentu tidak langsung
anechoic
gaung,
mengingatkan kita, betapa di antara
silence
sebagai ornamen semata.
4’33”14
anti
yang bisa secara konotatif dihasilkan
room
dari pendengar dan bisa juga secara
denotatif, diniatkan oleh si penulis.
4’33” komposisi tiga bagian, karya John
Cage. Ditulis pada medio 1952, karya ini
ditujukan untuk berbagai instrumen dengan
instruksi tidak memainkan instrumen sama
sekali sepanjang tiga bagian komposisi ini.
15
John Cage. Silence: Lectures and Writings
by John Cage. Wesleyan University Press.
Middletown, Conn.: 1961. hal. 8.
14
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Ernest Bloch di tahun 1933,
menggagas
keheningan
sebagai
sebuah performative silence dalam
bagian ketiga dari karyanya, Sacred
5
Service. Bagi Bloch, “Keheningan
aspek subjektif perilaku manusia,
adalah
untuk
dengan berusaha masuk ke dalam
menyentuh jiwa dan melihat keadaan
dunia konseptual subjek agar dapat
di
Ia
memahami bagaimana dan makna
menutup, “Lalu di dalam keheningan
apa yang mereka konstruksi di
yang maha besar; di luar sana;
sekitar
datanglah suara yang begitu asing
kehidupannyaa sehari-hari.17 Subjek
namun terasa dekat. Atas nama
dari penelitian ini adalah Sisir Tanah,
keabadian dan segala yang sudah dan
dengan objek materi performative
akan
dan
silence pada Lagu Baik karya Sisir
memang sudah seharusnya disana, Ia
Tanah, dan objek formalnya yakni
yang tanpa awal dan akhir.” 16
peran performative silence pada lagu
sebuah
meditasi
dalamnya.”
terjadi,
Keheningan
Secara
puitis
disanalah
bagi
Ia
Bloch
adalah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
ilahiah. Ia adalah sebuah pencarian,
Termasuk Lagu Baik, dalam
pembacaan penelitian ini, Bloch
proses penulisan setiap lagu, Sisir
mengimajikan keheningan tersebut
makna
yang
dalam
tersebut.
sesuatu yang hidup dan bersifat
dengan
peristiwa
Tanah
sedekat
selalu
membidani
musik
berdasarkan teks yang ada terlebih
keberadaan Tuhan untuknya.
dahulu. Bagaimana jalinan teks dan
pemilihan nada dalam Lagu Baik,
Pendekatan Fenomenologis
Pada
pendekatan
merupakan
fenomenologis
penelitian
yang
serta
ini
diantaranya,
digunakan
kesana
Geertz.
akan
-agar
penjelasannya
Pendekatan Geertz seperti dikutip
dibahas
dapat
-
membantu
terlebih
dahulu
dipaparkan tentang latar belakang
Asmadi Alsa, menekankan pada
Sisir Tanah.
Ernest Bloch. “My Sacred Service: Ernest
Bloch” dalam Suzanne Bloch and Irene
Heskes (eds.), Ernest Bloch: Creative Spirit.
Jewish Music Council of the National
Jewish Welfare Board. New York: 1976
[1933]. hal. 11–16.
16
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
keheningan
selanjutnya. Namun sebelum menuju
pendekatan
Clifford
penempatan
17
6
ibid
menyebutnya Sisir Tanah, alasannya
Sisir Tanah
Mulanya, Sisir Tanah adalah
mudah diingat dan dicerna.19Lebih
sebuah pertemuan antara puisi-puisi
dulu nama ini dikenal sebagai sebuah
Bagus
yang saling
grup duo eksperimental, dengan larik
menganyam dengan musik racikan
demi larik puisi yang dinyanyikan
Pandu Hidayat. Puisi-Puisi yang
Danto sembari memetik gitar, serta
menurut Danto, lahir secara spontan
Pandu yang mengisi bunyi-bunyian
namun bukan dengan pengendapan
menggunakan
yang sebentar. Puisi yang serupa
rakitan
lelehan cat yang tidak direncanakan
kemungkinan bunyi apapun yang
saat melukis. Lelehan yang berupa
bisa dihasilkan. Bersama format ini,
kolase kata yang acak, atau tanda
Sisir
baca yang tidak pada tempatnya,
mengadakan
serta diksi-diksi lain yang melintas
Bentara Budaya Jakarta.20
Dwi
tiba-tiba.
Danto
Terkadang tanpa
nalar
pelbagai
dan
Tanah
kemungkinan-
bahkan
konser
Setelah
stompbox
sempat
tunggal
Pandu
di
Hidayat
bahasa sama sekali, terkadang tanpa
memutuskan hijrah dari Yogyakarta,
pesan sama sekali, tetapi bukan tanpa
Danto
celah untuk bersikap. Puisi-puisi
sendirian, dan menetap kembali di
Danto
politis.
Jogjakarta
Tumpang tindih, dalam situasi itulah
menapaki
Sisir Tanah tumbuh dan berada.
adalah tahun ketiga belas Danto
Sisanya berjalan normal, seperti
hidup
kerap
bernuansa
meneruskan
di
Sisir
selepas
satu
Tanah
tahun
Surabaya. Tahun 2011,
Jogjakarta.
Keputusan
bahasa sehari-hari, yang terkadang
19
Disitir dari Tommy Apriando.Danto Sisir
Tanah, Sebarkan Pesan Menjaga Alam
Lewat
Lagu.
http://www.mongabay.co.id/2016/01/30/dant
o-sisir-tanah-sebarkan-pesan-menjaga-alamlewat-lagu/. Diakses 3 Februari 2016.
penuh slogan dan himbauan.18
Waktu itu, tahun 2010, ide
penamaan Sisir Tanah lahir dari alat
tradisional pertanian, “Garu.” Danto,
20
Sisir Tanah mengadakan konser tunggal
“Sisir Tanah Tanaka” di Bentara Budaya
Jakarta pada tanggal 4 November
2011.Tampil
bersama
seorang
artis
performa, Atieq SS Listyowati, mereka
merespons karya seorang artis performa,
Atsuko Tanaka yang berjudul Electric
Dress.
18
Disitir dari katalog konser tunggal Sisir
Tanah, Sisir Tanah Tanaka di Bentara
Budaya Jakarta, pada tanggal 4 November
2011. http://sisirtanahtanaka.blogspot.co.id.
Diakses pada: 3 Februari 2016.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
Danto
menetap
kembali
Jogjakarta,
di
memutuskan
menyambung
petualangan
Sisir
Tanah
untuk
menjalankan
Sisir Tanah sendirian pada medio
yang
2014.
selanjutnya beralih format. Danto
sempat berduet dengan perupa Indra
yang mengisi gitar dua, Sisir Tanah
kemudian pernah dikenal sebagai
grup folk yang beranggotakan dua
orang.
Image
bersamaan
mereka
dengan
dalam
berformat
Format
yang
duo
keikutsertaan
jejaring
sosial
soundcloud.21
suara,
ini,
terbangun
meski
Gambar IV. Penampilan Bagus Dwi Danto
sempat
(Sisir Tanah)
pada acara WARNINGmagz #5 Release
mengisi beberapa panggung kecil
Party (Foto Warningmagz)
sepanjang 2011 hingga medio 2014,
Berjalan sendiri, Sisir Tanah
acap kesulitan menyiasati waktu
untuk
sekedar
mengiyakan
latihan
tawaran
pelan-pelan menemukan karakter dan
bahkan
arah
panggung,
Beramuan
aransemen musik yang sederhana,
kesibukan Indra sebagai seorang
yang
perupa, akhirnya menjadikan Danto,
pesan
21
Medio 2013 adalah tahun emas bagi
perkembangan soundcloud di Indonesia.
Para Musisi khusunya yang berada di skena
Independen
berlomba-lomba
memperdengarkan
karya-karya
terbaru
mereka melalui jejaring ini. Acap digunakan
sebagai pendekatan awal sebelum atau tanpa
menelurkan album kemudian, soundcloud
bagi para musisi yang memilih untuk lebih
mandiri dalam pendistribusian karyanya,
jelas merupakan perangkat yang ramah dan
murah. Memanfaatkan jejaring ini pula, Sisir
Tanah turut memperkenalkan karyanya satu
per
satu.
Nomor-nomor
semacam
Konservasi Konflik, Pidato Retak, Perahu
Kertas, Kita Mungkin, Bebal, Lagu Wajib
dan Lagu Baik mulai dikenal perlahan oleh
belasan ribu masyarakat soundcloud yang
mengikuti aktivitas mereka.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
bermusiknya.
lebih
dalam
menekankan
lirik-liriknya
kepada
yang
mendalam, dibalut dalam tempo
berkisar adagio hingga andante, serta
pelafalan liriknya yang pelan tapi
pasti. Danto di satu waktu bisa begitu
teduh dan tabah menyanyikan teks
demi teks lagunya bak seorang bapak
yang berbagi tentang suka duka
perjalanan hidupnya pada sang anak,
atau seorang ibu yang melagukan
lagu penghantar tidur untuk buah
8
hatinya dengan petikan gitar yang
pesan kritis serupa dalam skena
membuai dan mengendap, dengarlah
aktivisme musik, semacam Dendang
lagu semacam Perahu Kertas, Lagu
Kampungan, Ilalang Zaman, Merah
Wajib, Lagu Baik, Lagu Lelah atau
Bercerita,
Marjinal
ataupun
Bebal. Namun di lain waktu, teks
Navicula.
Kecendrungan
pesan-
demi teks tadi dapat meluncur seperti
pesan kritis dibawakan dalam tensi
peluru yang berdesingan mencari
yang panas dan menggebu, dialih
setiap persembunyian, yang kita
suasanakan dengan cara yang lebih
temui pada Konservasi Konflik dan
hangat dan teduh. Pada fase ini pula,
Pidato Retak. Karakter aransemen
penulisan lirik Sisir Tanah perlahan
musiknya yang sederhana, bahkan
dikurasi semakin ketat oleh Danto.
terkadang
Lirik-lirik
hanya
berupa
petikan
Sisir
Tanah,
semakin
gitar, dan nyanyian, dijahit dengan
dekat dengan ajakan untuk merawat
melodi vokal yang nadanya bergerak
alam
melangkah, dan sangat jarang yang
pendengarnya
melompat; yang berjalan perlahan
kehidupan dengan baik. Beberapa hal
seakan sedang menyusuri rumah
ini
demi rumah setiap kawan yang
dikenal
menunggu kedatangannya. Menurut
pendengarnya, dekat dengan kultur
Danto,
pilihan
masyarakat yang agraris, sekaligus
menyiasati
sebagai simbol mengajak masyarakat
ini
personalnya
merupakan
untuk
dan
sesama;
mengajak
untuk
menjaga
yang membuat
oleh
kawan
menanam
teksnya. Danto ingin teks demi teks
sendiri, Sisir Tanah adalah alat yang
yang ia nyanyikan, dapat perlahan
bermanfaat
dicerna
dalam
sesuatu, seperti menanam sesuatu
dan
untuk kehidupan yang baru. Melalui
suasana
khidmat,
hening
untuk
Bagi
dan
penyampaian pesan dalam setiap
pendengarnya,
sesuatu.
Sisir Tanah
Danto
mengawali
hangat.22 Pilihan ini yang membuat
musiknya,
Sisir Tanah menjadi berbeda diantara
menyampaikan perihal manusia dan
musisi-musisi yang menyampaikan
persoalan yang menyertainya. Mulai
22
dari sosial, budaya, dan alam dengan
Wawancara dengan Bagus Dwi Danto.
Akhir November 2014. Diijinkan untuk
dikutip.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sisir
Tanah
ingin
tujuan ingin membawa pesanbaik
9
dan
kritik
sosial
yang
sangat
baik
dan
ingin
mendasar dari kehidupan, sembari
tujuan
mengambil peran lewat lagu dan
bermusik, agar konsisten perkataan
musik, sembari belajar dan mencari
dan tindakan, pula pesan lagu dan
tahu
sikap yang tidak bertentangan23.
bahwa
banyak
terjadi
yang
mengembalikan
lebih
tulus
dari
penyelewengan, dan ketidakadilan
Jalinan Teks, Nada, Performative
dari
Silence, dan Tempat
kebijakan
negara
yang
masyarakat
dan
Rajutan teks dan pemilihan
lingkungan. Pesan-pesan dalam lagu
nada adalah aspek paling penting
Sisir
hal
dalam dapur kreatif Sisir Tanah.
mendasar dalam keseharian manusia.
Pada prosesnya, hampir seluruh lagu
Seperti salah satu penggalan lirik
Sisir Tanah, termasuk Lagu Baik,
Lagu Hidup karya Sisir Tanah“kita
berkisar pada kriteria:
akan selalu butuh tanah, air, udara,
1.
jadi
sesederhana
merugikan
Tanah
teruslah
diambil
dari
merawat.Jika
kau
Melodi
vokal
dibuat
mungkin,
sehingga
masih cinta kawan dan saudara,
gerakan nada pada lagu sangat jarang
maka
yang
tetap
saling
melindungi.”
melompat,
kebanyakan
Pesan sederhana, yang bagi Danto
melangkah.
memang sudah seharusnya dilakukan
2.
manusia: menjaga, menanam dan
dahulu, sehingga musik mengikuti
merawat
untuk
teks, dengan catatan tidak menutup
menghindari pesan-pesan lagunya
kemungkinan terjadi penyesuaian-
berakhir hanya sebagai slogan dan
penyesuaian
sekadar
musiknya
alam.
jualan,
Lantas
Sisir
Tanah
Teks
sudah
ada
antara
agar
terlebih
teks
lebih
dan
nyaman
menyiasatinya dengan sangat selektif
didengar kemudian.
dalam memilih event.Salah satunya
3.
menolak tawaran panngung yang
tempo adagio hingga andante. Lagu-
disponsori perusahaan perusak alam.
lagunya memang dimainkan dengan
Danto mengungkapkan, pilihannya
tempo
bermusik bukan untuk mengejar
menyiasati penyampaian teks secara
materi, tetapi menyampaikan pesan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
23
Kebanyakan
lambat
menggunakan
dengan
maksud
Loc. Cit. Disitir dari Tommy Apriando.
10
perlahan
Tidak
semangat baik yang diisi nada mayor
semua memang, permainan intensitas
pada melodi vokalnya dan jatuh pada
tetap sangat dimungkinkan.
akor mayor merupakan pilihan taktis
4.
kepada
audiens.
Suasana
lagunya
bisa
berupa kesan yang terang sebagai
dideskripsikan dalam empat kata:
jawaban dalam keheningan yang
teduh, tenang, tabah, dan hening.
ekspresif. Dirajut dengan selang
Teduh berasal, dari sikap sederhana
seling pergerakan deceptive cadence
dan pembawaan alami Sisir Tanah
menuju
sendiri, pula penggunanan deceptive
intens.
cadence menuju authentic cadence
yang dominan. Tenang dan tabah,
disebabkan petikan gitar yang halus,
dan cara bernyanyi yang sangat sabar
menganyam kata demi kata pada
liriknya. Hening terindikasi sebagai
performative silence yang diniatkan
keberadaannya oleh Sisir Tanah.
Mencermati analisis musik
pada
Lagu
Baik
di
halaman
sebelumnya, kita dapati kriteria di
atas merupakan aspek pendukung
bagi performative silence.
Pada
Lagu
Baik,
performative silence muncul atas
sejumlah pilihan kata dan nada yang
menghidupinya. Seperti halnya nadanada yang melangkah dalam tempo
andante,
pemilihan
jelmakan
mimpi,
perubahan,
kata:
benar,
menghadirkan
mendatangkan
damai,
bukan untuk percuma, jejak baru dan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
11
authentic
cadence
yang
dapat berhasil disebabkan persona si
penulis dalam menyelami kehidupan
dan
berkeseniannya24.
proses
Pemerasan
hidup
ini
yang
menjadikan kata dan nada dapat
berdiri secara matang. Artinya, orang
yang berbeda menyanyikan lagu
yang
sama,
memiliki
kematangan
berbeda.
citraan
interpretasi
Citraan
yang
kematangan
intrepetasi ini umum dikenal sebagai
soul
seorang
seniman
ataupun
musisi.
Tempat dan Kondisi
Saat diperdengarkan secara
live,
performative
dikonstruksi
silence
ikut
dengan siasat
sorot
lampu yang hanya menuju pada Sisir
Tanah
dengan
penerangan
yang
redup bahkan gelap di sekitarnya.
Hal ini guna menyiasati sebuah
keheningan dan kenyataan bahwa
Sisir Tanah hanya sendirian di
panggung
Performative silence tersebut
dengan
lagu
yang
demikian hening dan lambat, pula
juga muncul dikarenakan repetisi
menyiasati fokus penonton agar tidak
yang berulang-ulang sepanjang lagu
terpecah dan tetap pada performer di
ini, menyeret pendengar terpaku
pada setiap kata di dalamnya: sebuah
24
Kenangan Riwayat Teater Kontemporer
Yogyakarta, dalam Wawancara dengan WS
Rendra tentang penyelaman hidup yang
membentuk persona seorang seniman.
Pustaka Pelajar Offset. Jakarta: 2000. hal.
143.
keheningan di sepanjang perjalanan.
Namun hal ini sekali lagi hanya
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
12
atas
panggung.
Sebaliknya
dinamika, dan segala struktur musik
performative silence pada Lagu Baik
yang telah disepakati; yang memiliki
di beberapa penampilan Sisir Tanah
keberadaan
yang
signifikan.
dengan tempat bersuasana riuh, sulit
Temporalitas
musik
sebaliknya,
bahkan
Pada
diindentifikasikan atas kriteria: (1)
penampilan Sisir Tanah di Bentara
Sesuatu yang secara subjektif timbul
Budaya Yogyakarta, dan Gerbang
dari pemaknaan si pendengar, yang
Budaya UIN Yogyakarta misalnya,
bentuknya
performative silence sulit dicapai
bergantung pada tempat dan waktu
dikarenakan lalu lalang kendaraan
eksekusi. (2) kehidupan temporal
yang cukup padat. Di sisi lain, suara
musik
riuh yang cukup mengganggu itu
peristiwa musik, sangat khas dengan
juga menurunkan mood Sisir Tanah
waktu terjadinya, ia tidak akan
gagal
dibangun.
bernyanyi,25
saat
eksekusi
disebut
dan
sebagai
pernah sama dari waktu yang satu ke
yang lain, seperti halnya pengalaman
maksimal dan tidak seekspresif saat
individu terhadapa suatu hal. (3)
berada pada suasana yang hening.
peristiwa musik tersebut memiliki
Artinya tempat, keadaan dan waktu
peran
selanjutnya,
pencapaian
sebuah
tersebut
biasa
signifikan
kurang
terhadap
lagu
menjadikan
tidak
sangat
berhasil
berpengaruh
atau
performative
dimunculkan.
yang
dramatis
suatu
dalam
ekspresi.26
tidaknya
Temporalitas musik menyebabkan
silence
peristiwa musik bergantung pada
Keberadaan
cara
kita
memaknainya,
lalu
performative silence dalam hal ini,
menghasilkan sebuah pemaknaan. Ini
merupakan salah satu bentuk dari
disebut
temporalitas
temporality:
musik
(non
sebagai
sebuah
troping
of
perpaduan
diskursif/non linear), sebagai oposisi
kompleks yang tercipta saat penulis
dari
lagu
musik
(musical
yang
dapat
diukur
mengeksplor
suatu
pola
time/diskursif/linear)
hubungan yang tidak terduga di
seperti halnya tempo, tanda birama,
antara hal yang telah direncanakan
25
Wawancara dengan Bagus Dwi Danto.
Medio 2015. Diijinkan untuk dikutip.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
26
loc.cit. Byron Armel dan Edward Pearsall
(Ed.) hal. 62.
13
Yoshiko Kakudo and
Glenn Glasow, Ed. and
trans.
Fallen
Leaf.
California:
Berkeley:
1995.
akan terjadi pada peristiwa musik
dengan tempat eksekusi karya saat
diperdengarkan secara live, saling
berkaitan dengan satu dan lainnya,
Internet
dan dengan rangkaian kemungkinan.
eksekusi lagu tersebut.
Katalog konser tunggal Sisir Tanah,
Sisir Tanah Tanaka di
Bentara Budaya Jakarta,
pada tanggal 4 November
2011.
http://sisirtanahtanaka.blogs
pot.co.id. Diakses pada: 3
Februari 2016.
Daftar Pustaka
Tommy
Pada
Lagu
Baik,
kemungkinan
performative silence untuk muncul
saat
diperdengarkan
secara
live,
dipengaruhi oleh tempat dan suasana
Alsa,
Asmadi.
Pendekatan
Kuantitatif dan Kualitatif
Serta Kombinasinya dalam
Penelitian
Psikologi.Pustaka Pelajar.
Yogyakarta: 2007.
Armel, Byron dan Edward Pearsall
(ed.).
Approaches
to
Meaning in Music. Indiana
University
Press.
Bloomington: 2006.
NARA SUMBER
Bagus Dwi Danto, 38 tahun, dikenal
dengan nama panggung
Sisir Tanah, Seniman,
Yogyakarta
Cage, John. Silence: Lectures and
Writings by John Cage.
Wesleyan University Press.
Middletown, Conn.: 1961.
Bloch, Ernest. “My Sacred Service:
Ernest Bloch” dalam
Suzanne Bloch and Irene
Heskes (eds.), Ernest
Bloch: Creative Spirit.
Jewish Music Council of
the
National
Jewish
Welfare Board. New York:
1976 [1933].
Takemitsu,
Toru.
Confronting
Silence: Selected Writings.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Apriando. Danto Sisir
Tanah, Sebarkan Pesan
Menjaga Alam Lewat Lagu.
http://www.mongabay.co.id
/2016/01/30/danto-sisirtanah-sebarkan-pesanmenjaga-alam-lewat-lagu/.
Diakses 3 Februari 2016.
14
Download