PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Latar Belakang Jumlah perempuan (BPS, 2015) 126,8 juta jiwa dan penduduk laki‐ laki berjumlah 128,1 juta jiwa. Persentase perempuan yang bekerja masih sekitar 37 persen dari keseluruhan tenaga kerja. Jumlah anak Indonesia mencapai 1/3 dari total penduduk yaitu sekitar 87 juta Situasi Anak di Daerah Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia 293.220 kasus 5066 kasus kekerasan terhadap anak 4311 3512 2178 2011 2012 2013 2014 Kekerasan Perempuan dan Anak merupakan Fenomena Gunung Es Kasus yang dilaporkan Kekerasan terjadi namun tidak dilaporkan From: "Peter Bowen" CAPAIAN AKHIRI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK REGULASI PENGESAHAN PERPPU NOMER 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA UNDANG‐ UNDANG NOMER 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK PERMENKO PMK NOMER 2 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI NASIONAL PKTA PERMEN PPPA NOMER 6 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK CAPAIAN AKHIRI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK KAMPANYE BERLIAN (BERSAMA LINDUNGI ANAK) 10 PROVINSI, JANGKAUAN 9000 ANAK 136 DESA DI 34 PROVINSI PATBM (PERLINDUNGAN ANAK TERPADU BERBASIS MASYARAKAT) FORUM ANAK SEBAGAI PELOPOR DAN PELAPOR 34 POVINSI, 3003 KAB/KOTA, 508 KECAMATAN, 191 DESA/KELURAHAN 287 KABUPATEN /KOTA KLA (KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK) SEKOLAH RAMAH ANAK 981 SEKOLAH DI 25 PROVINSI DAN 93 KAB/KOTA 80,000 ORANG JAILOLO JELAJAH 3ENDS CAPAIAN AKHIRI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK HIBAH MOBIL DAN MOTOR PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK 194 MOBIL, 388 MOTOR DI 34 PROVINSI, 160 KAB/KOTA DI 125 PUSKESMAS RAMAH ANAK, 31 KAB/KOTA, 1060 PUSKESMAS MAMPU TATA LAKSANA KTP/A, 27 RUANG BERMAIN RAMAH ANAK DI 27 PROVINSI P2TP2A SERTIFIKASI ISO9001 TOTAL 424 SARANA DAN PRASARANA PUBLIK RAMAH PEREMPUAN DAN ANAK CAPAIAN AKHIRI PERDAGANGAN ORANG ‐ ‐ GUGUS TUGAS PTPPO 33 PROVINSI, 163 KAB/KOTA 27 PROVINSI MILIKI RAN PTPPO TAHUN 2015 – 2019 KOMUNITAS PEDULI PERDAGANGAN ORANG (COMMUNITY WATCH) DI 14 PROVINSI, 17 DESA) BINA KELUARGA TKI 10 PROVINSI KANTONG TKI, 35 KAB/KOTA CAPAIAN AKHIRI KETIDAKADILAN AKSES EKONOMI BAGI PEREMPUAN INDUSTRI RUMAHAN 21 MODEL INDUSTRI RUMAHAN (IR) 2000 PEREMPUAN PELAKU INDUSRTRI RUMAHAN Efektivitas percepatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Sinergi Lembaga Profesi Lembaga Riset Pemerintah Daerah Media Kementerian Organisasi PP dan PA Kemasyarakatan Organisasi Keagamaan Dunia Usaha Akademisi Tujuan 1 2 Mewujudkan sinergi pemerintah dan LM untuk percepatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Mengembangkan model kemitraan Pemerintah dan LM yang efektif dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Manfaat Bagi Lembaga Masyarakat • dapat meningkatkan jejaring dan kerjasama diantara berbagai lembaga masyarakat untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Bagi Pemerintah Daerah • dapat membangun kemitraan antara Pemda dan Lembaga Masyarakat untuk mempercepat penyelesaian masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Bagi KPPPA • akan menambah sumberdaya, meningkat kualitas proses penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, khususnya saat pelaksanaan di daerah. Pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja Unit Kedeputian PRINSIPSINERGI Temu Nasional Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Pembentukan Forum Komunikasi Nasional Peran Masyarakat dalam PP & PA Sinergi Pemerintah & LM di Bengkulu Sinergi Pemerintah & LM di Indramayu Sinergi Pemerintah & LM di DKI ‐ Rumah Susun Lembaga Masyarakat Pemerintah Daerah Kementerian /Lembaga Lain Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kebijakan Sinergi Sinergi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan perempuan & Anak (PUSPA) Model Partisipasi Masyarakat Forum Komunikasi Nasional & Daerah Partisipasi Masyarakat Aplikasi Komunikasi Partisipasi Masy. Permen Partisipasi Masyarakat Percepatan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sinergi yang merupakan kerja bersama yang dilandaskan pada partisipasi dari berbagai pihak dapat menghasilkan keluaran melebihi kerja sendirisendiri (Harwood, 2000) Sinergi mutlak harus dilaksanakan karena persoalan pembangunan semakin kompleks & tidak mungkin diselesaikan sendirian dan parsial terima kasih