Document

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara majemuk yang terdiri dari keanekaragaman
budaya,suku,ras,etnis dan agama. Kemajemukan budaya menjadi kekayaan yang sangat
berharga dalam memperkaya kebudayaan nasional. Kemajemukan budaya telah diakui
oleh pemerintah Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1, bahwa “
Negara memajukan budaya nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya”.
Kebudayaan merupakan suatu sistem nilai yang melekat pada masyarakat
semenjak dahulu sampai sekarang bahkan sampai masa yang akan datang yang akan
menjelma sebagai suatu peradaban. Berkaitan dengan kebudayaan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, dalam Soekamto.S ( 1990:189), mengemukakan
bahwa “kebudayaan adalah hasil cipta, karya dan karsa manusia”.sedangkan
Koentjaraningrat ( 1987:9) mengemukakan bahwa “ kebudayaan berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia, yang harus di biasakan dengan belajar, beserta keseluruhan
dari hasil budi dan karya nya”.
Antara manusia dan kebudayaan terdapat keterkaitan yang erat. Bentuk
keterkaitan antara manusia dan budaya diantaranya, bisa kita lihat dalam pelaksanaan
upacara-upacara adat yang masih dijalankan oleh masyarakat tradisional. Upacara
merupakan bentuk kegiatan manusia dalam hidup bermasyarakat dengan tujuan untuk
mendapatkan ketentraman batin dan keselamatan, dalam kurun waktu yang telah di
tentukan dan melibatkan seluruh masyarakat sebagai pendukung nya. Seperti yang telah
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikemukakan oleh Basuki Soekanto dalam Darwis Ranidar (2008 : 101) “bahwa upacara
yang diselenggarakan oleh masyarakat sejak dulu sampai sekarang dalam bentuk tata cara
yang relatif dan disebut upacara tradisional”. Dari kutipan tersebut diambil suatu
kesimpulan bahwa upacara merupakan suatu bentuk kepatuhan pada hukum adat yang
masih dipertahankan di masyarakat.
Menurut Kusuma Ine ( 2010: 43) Pendidikan kewarganegaraan memiliki
keterkaitan erat dengan pendidikan nilai. Pendidikan nilai menyatukan berbagai
permasalahan yang menyangkut preferensi personal ke dalam satu kategori yang disebut
nilai –nilai. Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa pendidikan kewarganegaraan
adalah pusat pendidikan nilai. Nilai –nilai itu terdiri dari nilai agama, nilai budaya, nilai
pendidikan, dan nilai kebangsaan atau nasionalisme.
Setiap unsur budaya didalam Penduduk Kewarganegaraan terdapat sistem nilai,
sistem sosial dan karya budaya. Dalam kehidupan manusia, nilai-nilai budaya tersebut
selain menjadi sumber tata kelakuan atau tata kehidupan atas nilai-nilai yang
dikembangkan dalam kehidupan manusia. Manusia melalui pengalamannya berusaha
untuk mandiri dan kreatif sebagai wujud kesadaran atas kemampuan akal budi nya untuk
membudayakan lingkungan hidupnya.
Upacara adat Mermule merupakan
suatu tradisi yang sudah dilakukan oleh
masyarakat jatibarang semenjak berabad-abad silam. Upacara adat Mermule merupakan
suatu kebudayaan yang mencerminkan kehidupan masyarakat jatibarang. Yang dimaksud
dengan Upacara adat Mermule adalah suatu prosesi yang dilakukan oleh masyarakat
Jatibarang yang bertujuan untuk penghormatan terhadap Tuhan, alam, dan sesama
manusia dalam mewujudkan
rasa kebersyukurannya menyambut datangnya musim
hujan.
Upacara adat mermule selain berfungsi spiritual, yaitu sebagai penghubung
manusia dengan tuhannya, juga mempunyai fungsi sosial, yaitu sebagai penghubung
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
antara manusia dengan manusia. Fungsi sosial yang terdapat pada suatu upacara adat
diantaranya dapat dilihat dari proses pelaksanaannya, karena pelaksanaan suatu upacara
adat biasanya dilakukan secara beramai-ramai oleh seluruh anggota masyarakat, karena
pendukung kebudayaan itu bukanlah manusia seorang diri melainkan masyarakat
seluruhnya. Pada waktu proses pelaksanaan upacara adat seluruh masyarakat berkumpul
sehingga terjadi interaksi sosial diantara mereka.
Dalam upacara adat mermule di Desa Jatibarang banyak sekali terdapat simbolsimbol yang bermakna sosial dan berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu makna
yang terkandung dalam upacara adat mermule adalah mengajarkan untuk hidup
bergotong royong. Selain itu masih banyak lagi makna yang terkandung dalam upacara
adat mermule yang berisi tentang nilai-nilai sosial dan dapat dijadikan pedoman dalam
menjalani kehidupan bermasyarakat. Maksud dan tujuan diadakan upacara adat Mermule
menurut pendapat penulis hasil wawancara pada masyarakat Desa Jatibarang pada
tanggal 28 Oktober 2012 adalah : 1). Syukuran kepada Allah SWT, 2). Mengharapkan
keberkahan dan keselamatan kepada Allah SWT, 3). Mendoakan para sesepuh yang
sudah meninggal, 4). Sebagai tolak bala
Masyarakat desa Jatibarang dalam menjalankan kehidupannya berpedoman pada
tradisi yang diturunkan nenek moyang mereka. Mereka berpegang pada nilai-nilai,
norma-norma, pengetahuan yang dijalani sebagai suatu keyakinan bahwa apabila
melanggar tradisi tersebut maka dipercaya akan menemui bencana. Larangan yang ada di
desa Jatibarang merupakan tradisi dari nenek moyang mereka yang selalu dipatuhi karena
dengan mematuhi aturan tersebut maka mereka menghormati nenek moyang nya dan
hasil kepatuhan mereka akan mendapatkan keselamatan.
Upacara adat mermule merupakan salah satu wujud implementasi dari Pendidikan
Kewarganegaraan. Seperti yang dikemukakan oleh Wuryan Sri dan syaifullah (2009:9) :
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Pancasila menitikberatkan pada moral, diharapkan dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa
terhadap tuhan yang maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab,
perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka
ragam kebudayaan dan kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan
mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan dan
golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat atau kepentingan diatasi
melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan berkaitan erat dengan
pendidikan kewarganegaraan. Dalam upacara adat mermule terdapat nilai-nilai sosial
seperti bergotong royong, kerjasama, dan mematuhi norma-norma adat istiadat yang ada
pada desa Jatibarang. Nilai-nilai tersebut merupakan bentuk penerapan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang disebut PKn kemasyarakatan/ civic community.
Adanya Upacara adat yang dipatuhi oleh masyarakat, berfungsi sebagai pengendali
perilaku moral individu masyarakat tersebut. Norma-norma yang terkandung dalam adat
istiadat berlaku sebagai sanksi sosial berupa budaya malu.
Peneliti dalam hal ini tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai upacara
adat Mermule yang masih dijalankan oleh sekelompok masyarakat yang ada di desa
jatibarang, dan mengkaji nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat
Mermule.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengangkat sebuah judul yaitu
“BUDAYA
UPACARA
ADAT
MERMULE
SEBAGAI
IMPLEMENTASI
TERHADAP KEPATUHAN PADA NILAI-NILAI ADAT (Studi Deskriptif pada
Masyarakat Desa Jatibarang Kabupaten indramayu)”. Yang akan dikaji dalam
sebuah penelitian.
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas sebagai kajian dalam skripsi ini. permasalahan pokok
dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Upacara Adat Mermule di Desa Jatibarang
sebagai sarana implementasi nilai kepatuhan terhadap nilai-nilai adat?” untuk membatasi
ruang lingkup penelitian maka peneliti terfokus membuat rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pelaksanaan upacara adat Mermule di Desa Jatibarang
menjadi sarana implementasi kepatuhan terhadap nilai-nilai budaya adat?
2.
Nilai-nilai apa saja yang termuat dalam upacara adat Mermule yang
dilakukan
masyarakat Desa Jatibarang yang dapat di implementasikan
sebagai nilai kepatuhan terhadap budaya adat ?
3. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi dalam menjalankan upacara adat
Mermule sebagai sarana implementasi kepatuhan terhadap nilai-nilai adat?
4. Bagaimana cara menanggulangi hambatan-hambatan yang terjadi dalam
menjalankan upacara adat Mermule tersebut sebagai sarana implementasi
kepatuhan terhadap nilai-nilai adat?
C. Tujuan Penelitan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upacara adat
mermule di desa Jatibarang menjadi sarana implementasi kepatuhan pada nilai-nilai adat.
Sedangkan tujuan penelitian ini secara khusus diantaranya untuk mengungkap :
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana proses pelaksanaan upacara adat Mermule masih dipertahankan
oleh masyarakat desa jatibarang sebagai sarana implementasi kepatuhan
terhadap nilai-nilai adat
2. Nilai-nilai yang termuat pada upacara Mermule yang dilakukan masyarakat
Desa Jatibarang sebagai implementasi nilai kepatuhan
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menjalankan upacara Mermule
tersebut sebagai bentuk implementasi kepatuhan terhadap nilai-nilai adat
4. Cara menanggulangi hambatan yang dihadapi dalam upacara mermule
D. Manfaat penelitian
1. Secara teoritis
Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan wawasan
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Upacara Adat Mermule yang masih
dijalankan oleh masyarakat Desa Jatibarang sehingga nilai kearifan lokal yang ada
dalam upacara adat sehingga dapat di implementasikan sebagai suatu bahan
pembelajaran PKn di kelas.
2. Secara praktis
Memperkaya bahan-bahan pembelajaran yang berwawasan budaya kearifan lokal,
yang diperlukan oleh pelajaran PKn sebagai mata pelajaran mengenai karakter
bangsa.
E. Sistematika penulisan
a. Bab I pendahuluan
Bab ini berisi mengenai uraian secara rinci mengenai latar belakang penulisan
yang menjadi alas an penulis sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang
diujukan sebagai bahan penulisan skripsi dari rumusan masalah yang diuraikan dalam
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa pertanyaan peneliti yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan
penulisan dari penelitian yang dilakukan, metode penulisan serta sistematika
penulisan dalam penyusunan skripsi.
b. Bab II tinjauan pustaka
Pada bab ini penulis menjelaskan topic-topik permasalahan yang terdapat dalam
penelitian dengan mengacu kepada suatu tinjauan pustaka. Dengan begitu penulis
mengharapkan tinjauan pustaka ini bisa menjadi acuan untuk membantu untuk
menerangkan temuan-temuan dalam penelitian.
c. Bab III metode penelitian
Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai metode penelitian yang
digunakan dalam melaksanakan penelitian ini. lebih lanjut, dalam bab ini penulis
menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam merampungkan
penelitian yang berisi langkah-langkah dari mulai persiapan sampai langkah terakhir
dalam penyelesaian penelitian ini
d. Bab IV pembahasan
Bab ini berisi mengenai hasil penelitian seluruh informasi dan data-data yang
diperoleh oleh penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini
penulis memaparkan semua hasil penelitian dalam bentuk uraian deskriptif yang
ditujukan agar semua keterangan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan
ini dapat dijelaskan secara rinci. Bab ini juga berisi mengenai seluruh jawabanjawaban atas rumusan-rumusan masalah yang telah dibuat. Jadi pada umumnya dalam
bab ini penulis menguraikan seluruh data-data yang telah diperoleh dari hasil
penelitian.
e. Bab V kesimpulan
Pada bab terakhir ini penulis menuangkan kesimpulan dari hasil pembahasan,
yang berisi mengenai interpretasi penulis terhadap kajian yang menjadi bahan
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian nya yang disertai dengan analisis penulis dalam membuat sebuah
kesimpulan atas jawaban – jawaban atas rumusan masalah. Selain itu, dalam bab ini
juga terdapat saran atau rekomendasi dari penulis yang diajukan berbagai pihak yang
berkepentingan dalam penelitian ini.
Lolita Yulistrianti, 2014
Upacara adat mermule sebagai implementasi terhadap kepatuhan pada nilai-nilai adat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download