B. KERANGKA BERPIKIR Penurunan yang terjadi pada usia lanjut

advertisement
59
B. KERANGKA BERPIKIR
Penurunan yang terjadi pada usia lanjut sudah sangat umum akan terjadi.
Salah satu penurunan
yang terjadi pada lansia seperti penurunan
keseimbangan.Keseimbangan
dipengaruhi
oleh
proprioceptif.
Sistem
proprioceptif ini berasal dari sistem visual, sistem vestibular, dan sistem
somatosensoris.
Pada lansia perubahan yang terjadi pada sistem visual disebabkan karena
adanya penurunan elastisitas dan tonus jaringan sehingga menyebabkan
penurunan koordinasi gerak mata yang mengakibatkan penurunan persepsi
penglihatan jarak dekat dan penurunan ketajaman penglihatan pada mata,
sehingga akan mempengaruhi keseimbangan dinamik.
Penurunan pada sistem vestibular pada lansia disebabkan oleh adanya
koagulasi cairan yang terjadi pada otitis media sehingga menyebabkan
hilangnya sel-sel rambut koklear. Degeneratif pada pada sistem otolit vestibular
menyebabkan
gangguan
ketidakseimbangan
pada
lansia
sehingga
menyebabkan persepsi saat berjalan pada lansia buruk.
Gangguan yang terjadi pada musculoskeletal pada umumnya disebabkan
oleh penurunan fleksibilitas jaringan lunak dan kelemahan otot. Pada jaringan
collagen terjadi perubahan pada bentangan cross linking yang tidak teratur
sehingga mempengaruhi jaringan seperti kartilago dan persendian menjadi
lunak dan mengalami granulasi dan jaringan sendi tidak rata dan menyebabkan
kehilangan fleksibilitas pada sendi. Hal ini menyebabkan ambang batas
propriceptif di muscle spindle pada lansia terbatas sehingga menganggu
kemampuan berjalan dan dapat menyebabkan resiko jatuh pada lansia.
Gangguan sistem saraf pada proses penuaan dapat menyebabkan perubahan
persepsi sensorik dan respon motoric pada sistem saraf pusat dan penurunan
reseptor propriosetif. Sistem saraf pusat pada lansia mengalami morfologi dan
biokimia karena berkurangnya kandungan protein dan lemak pada otak. Akson,
dendrit dan badan sel saraf akan mengalami kematian, sedangkan sel saraf yang
masih hidup akan mengalami prubahan. Perubahan itu terjadi pada dendrit yang
mana dendrit akan mengalami perubahan menjadi lebih tipis dan kehilangan
kontak antar sel saraf. Daya hantar saraf mengalami penurunan 10% sehingga
gerakan menjadi lamban.
60
Dalam penelitian ini para wanita lansia yang mengalami penurunan
keseimbangan dinamik akan diberikan Senam pilates dan Core Stability with
Ball Exercise.
Senam Pilates dapat membangun masa otak tanpa lemak, meningkatkan
metabolisme tubuh dan meningkatkan kekuatan otot, karena otot yang kuat
dapat meningkatkan keseimbangan tubuh. Selain itu yang paling utama adalah
Senam Pilates dapat meransang Proprioceptif. Senam pilates ini dapat
mestimulasi kinestetik sehingga menyebabkan peningkatan endurance,
kekuatan otot inti, fleksibilitas dari abdomen, punggung bawah dan panggul
serta mempertahankan stabilitas tulang punggung karena latihan pilates ini
dirancang untuk meningkatkan kekuatan otot-otot perut dan otot-otot trunk
yang disebut power house atau core muscle. Selain itu Senam Pilates dapat
mengurangi resiko jatuh dan meningkatkan keseimbangan dinamik pada wanita
lansia.
Core stability with ball exercise merupakan latihan untuk mengontrol gerak
dari trunk sampai pelvic yang digunakan untuk melakukan gerakan secara
optimal, perpindahan, control tekanan dan
aktifitas. Latihan
ini lebih
ditekankan pada keseimbangan dan stabilitas postur, yang dapat meningkatkan
stimulasi sistem saraf pusat sehingga dapat meningkatkan aktivasi saraf pusat.
Latihan core stability with ball exercise akan membantu memelihara postur
dengan baik dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan
pada lengan dan tungkai. Dalam melatih otot core juga dapat membantu
mengkoreksi ketidakseimbangan pada postur yang mana berpengaruh dalam
peningkatan penampilan dan membantu mencegah terjadinya cedera.
Dengan diberikannya kedua latihan tersebut maka akan memberikan
manfaat yang akan mempengaruhi keseimbangan dinamik pada lansia.
Download