CORPORATE NEWS EVENT FM-CC-AAJI-05-001 Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia Kuartal II – 2016 “Kami tidak khawatir terlalu berlebihan dengan kondisi ekonomi, karena tiap tahun sudah terbukti. Kami yakin setidaknya sampai akhir tahun masih akan tetap tumbuh," katanya. Total klaim dan manfaat yang dibayarkan, pada kuartal II 2016 tercatat sebesar Rp 44,7 triliun atau meningkat 3,6% secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya di posisi Rp 43,16 triliun. Jakarta (10/10), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), menggelar Konferensi Pers “Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal II 2016”, bertempat di Rumah AAJI. Narasumber pada kesempatan ini; Ketua Umum AAJI Bapak Hendrisman Rahim, Bapak Maryoso Sumaryono Ketua Bidang Regulasi dan Best Practice serta Ibu Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi. Turut pula hadir Direktur Eksekutif AAJI Bapak Togar Pasaribu. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total pendapatan premi industri asuransi jiwa pada kuartal II 2016 (year on year) meningkat sebesar 10% menjadi Rp 74,61 triliun dari Rp 67,82 triliun pada tahun lalu. Bapak Hendrisman Rahim mengatakan, "Peningkatan angka ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi jiwa dalam menghadapi risiko yang tak terduga dalam hidup". Selama 10 tahun ini industri Asuransi Jiwa terus berkembang. Perkembangan industri ini menurut beliau, tidak terpengaruh naik turunnya pasar. Tahun depan akan tetap tumbuh. Ketua Bidang Regulasi dan Best Practice AAJI Bapak Maryoso Sumaryono mengatakan, “Selain angka klaim kesehatan, akhir kontrak dan meninggal, angka klaim partial withdrawal menunjukkan penurunan 40,4% menjadi Rp 6,37 triliun dari Rp 10,69 triliun, dimana hal ini merupakan suatu hal yang sangat positif”. “Kami melihat penurunan angka ini, menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berasuransi dan berinvestasi dalam jangka panjang," dipaparkannya. Kepala Departemen Komunikasi AAJI Ibu Nini Sumohandoyo mengatakan, “Dari sisi jumlah tertanggung perorangan per kuartal ll 2016 mengalami peningkatan 15,1% dari 16,60 juta orang menjadi 19,11 juta orang. Kami sangat senang melihat angka kenaikan jumlah tertanggung perorangan ini”. “Peningkatan ini mendorong meningkatnya penetrasi Asuransi jiwa menjadi 7,5% terhadap total jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 255 juta jiwa”, tutup beliau. Salam Asuransi ….