COST SIGNIFICANT MODEL - Universitas Syiah Kuala

advertisement
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0253
pp. 83- 93
MODEL ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN REHABILITASI
DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI MENGGUNAKAN
“COST SIGNIFICANT MODEL” (Studi Kasus : Dinas Pengairan
Kabupaten Aceh Tenggara)
Edwyn Akhsa1, Azmeri2, Hafnidar3
1)
2,3)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Email : [email protected]
Abstract: Budget planning especially in technical department often constrained by the required
amount of funds and the lack of information given in the preparation amount of costs in the
following year for the same type of work every year rehabilitation project activities and
improvement of irrigation networks is one of the budget items in the Budget Implementation List
(DIPA) in Irrigation Department of Southeast Aceh by using the unit price contract. The budget
planning on the project is always made based on experiences without any special methods.
Therefore, we need a certain method to determine the influential job, and the accuracy of the
existing budget planning to reduce overrun cost from the calculation of pre-construction of own
estimate price (HPS) before the work is tendered. Cost Significant Model is one of the six methods
that can be used to predict project costs fast and easily with good level accuracy. The aims of this
study are; to determine what kind of work significantly will affect the total cost of the project and
improvement of irrigation networks, to know the cost and accuracy of the project by using Cost
Significant Model method, and to compare the accuracy of the budget planning method; Cost
Significant Model (CSM), with the actual estimated cost method of HPS.
Keywords : Budget, Cost, Cost Significant Model, Irrigation.
Abstrak: Perencanaan anggaran khususnya di dinas teknis sering terkendala mengenai besaran anggaran
yang diperlukan serta kurangnya informasi yang diberikan dalam penyusunan besaran biaya pada tahun
anggaran berikutnya untuk jenis pekerjaan yang sama setiap tahunnya. Kegiatan Proyek Rehabilitasi dan
Peningkatan Jaringan Irigasi merupakan salah satu mata anggaran yang terdapat Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) di Dinas Pengairan Aceh Tenggara dengan menggunakan kontrak harga satuan (Unit
Price Contract). Dalam perencanaan anggaran pada proyek tersebut selalu dibuat berdasarkan pengalaman
tanpa ada metode khusus, sehingga diperlukan metode tertentu untuk mengetahui dan membandingkan
pekerjaan apa yang berpengaruh, bagaimana keakuratan biaya perencanaan anggaran yang ada saat untuk
mengurangi pembengkakan biaya (cost overrun) dari perhitungan pra konstruksi untuk menghitung Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) sebelum pekerjaan tersebut dilakukan pelelangan. Penggunaan metode Cost
Significant Model merupakan metode lain selain dari enam metode yang dapatdipakai untuk memudahkan
memprediksi biaya proyek dengan cepat, mudah dan dengan tingkat akurasi cukup baik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pekerjaan apa yang berpengaruh secara signifikan terhadap biaya
total proyek rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi, untuk mengetahui model biaya dan akurasi proyek
rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang akan datang dengan metoda Cost Significant Model, dan
untuk mengetahui perbandingan akurasi model perencanaan anggaran biaya dari metoda Cost Significant
Model dengan metode perencanaan anggaran biaya aktual dari HPS.
Kata kunci : Anggaran, Biaya, Cost Significant Model, Irigasi.
anggaran biaya yang diperlukan dalam penyusunan
PENDAHULUAN
Perencanaan
instansi/dinas
teknis
anggaran
untuk
khususnya
tahun
di
anggaran
berikutnya sering terkendala mengenai besaran
83 -
Volume 4, No. 4, November 2015
besaran biaya proyek untuk jenis pekerjaan yang
sama setiap tahunnya.
Dalam perencanaan anggaran pada proyek
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
tersebut selalu dibuat berdasarkan pengalaman
mendekati 80%. Nilai total dari proyek biasanya
tanpa ada metode khusus, sehingga dibutuhkan
dapat diperhitungkan dengan mengalikan total
suatu metode tertentu untuk mengetahui dan
harga dari paket-paket biaya penting dengan faktor
membandingkan pekerjaan apa yang berpengaruh
yang tepat, yaitu mendekati 1,25. Nilai ini
secara signifikan terhadap biaya total proyek
bervariasi tergantung kategori dan analisis data
tersebut, bagaimana keakuratan biaya perencanaan
historis. Cost Significant Model dapat digunakan
anggaran
untuk mengestimasi biaya lebih baik dari 5% dan
yang
pembengkakan
ada
biaya
untuk
(cost
mengurangi
overrun)
dari
perhitungan akhir lebih baik dari 1%. Akurasinya
perhitungan pra konstruksi dari Harga Perkiraan
dapat
Sendiri
memperbaiki model dan tergantung dari data yang
(HPS)
sebelum
pekerjaan
tersebut
dilelangkan.
ditingkatkan
atau
diturunkan
dengan
tersedia.
Metode Cost Significant Model merupakan
metode lain selain dari enam metode yang dapat
dipakai untuk memudahkan memprediksi biaya
proyek dengan cepat, mudah dan dengan tingkat
akurasi cukup baik walaupun harga satuan,
spesifikasi serta uraian desain bakal proyek belum
tersedia.
Tahapan Cost Significant Model
Menurut Poh and Horner (1995), terdapat
langkah-langkah dalam metode “Cost Significant
Model” yang digunakan dengan mendasarkan pada
analisa data proyek yang lalu yakni tidak
mengikutsertakan item pekerjaan yang terkadang
jumlahnya cukup besar namun tidak setiap
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Menurut Pemayun (2003) dalam Indrawan
(2011) menyatakan bahwa Cost Significant Model
(CSM) adalah salah satu model peramalan atau
prediksi biaya total sebuah proyek berdasarkan data
historis biaya yang lalu dan mengandalkan pada
harga paling signifikan yang mempengaruhi biaya
total proyek sebagai dasar peramalan (estimasi).
Untuk melakukan estimasi biaya suatu
pekerjaan
ada,
mengelompokkan
item-item
pekerjaan dimana penggabungan item pekerjaan
bisa dilaksanakan apabila pekerjaan tersebut
mempunyai satuan ukuran yang sama, menghitung
pengaruh Future Value Factor (FVF) atau nilai
waktu proyeksi terhadap harga-harga item (Ostwald,
2001) dengan persamaanberikut :
F  P(1  i)n ................................................... (1)
Dimana :
pekerjaan, menurut Poh dan Horner (1995), dapat
F = Nilai harga tahun proyeksi yang ditentukan;
dilakukan dengan mengandalkan pada penemuan
P = Harga sebelum proyeksi;
yang terdokumentasi dengan baik, bahwa 80% dari
i
nilai total biaya proyek terdapat 20% item-item
n = Tahun proyeksi.
= Faktor inflasi daerah penelitian;
pekerjaan yang paling mahal atau yang paling
signifikan terhadap nilai total biaya proyek. Item-
Selanjutnya mencari Cost Significant Items
item cost significant ini dapat menyajikan proporsi
(CSI), yang diidentifikasi sebagai item-item terbesar
yang tepat dari total biaya anggaran yang biasanya
yang jumlah persentasenya sama atau lebih besar
Volume 4, No. 4, November 2015
- 84
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dari 80%total biaya proyek, membuat model biaya
METODE PENELITIAN
dari Cost Significant Items yang telah ditentukan
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian
dengan persamaan regresi linier berganda berikut :
ini
Y =a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + ....+ anXn ............. (2)
pengolahan
Dimana :
berikut :
Y
= Variabel terikat;
adalah
tahap
data
persiapan
dengan
dan
rincian
tahap
sebagai
1. Tahapan persiapan yaitu merumuskan latar
X1 s.d Xn = Variabel bebas;
belakang,
permasalahan,
tujuan
dari
a0 s.d an = Koefisien / konstanta persamaan.
penelitian, selanjutnya mengumpulkan data
literatur yang memuat teori-teori yang
Selanjutnya mencari rata-rata Cost Model
berkaitan
dengan
untuk
pembanding
serta
Faktor (CMF) dengan cara membagi nilai proyek
mendapatkan
yang didapatkan dari model dengan nilai aktual
mempenyiapkan segala kebutuhan, alat
proyek, menghitung estimasi biaya proyek dari Cost
bantu, software program komputer yang
Significant Model, dengan membagi nilai proyek
akan digunakan.
yang diprediksi dari model dengan rata-rata Cost
2. Tahapan
data
penelitian
pelaksanaan
yaitu
observasi
Model Factor dan terakhir adalah menghitung
langsung ke Dinas Pengairan Aceh Tengara
akurasi model dalam bentuk persentase dari selisih
dengan mengumpulkan historis semua
antara harga yang diprediksi dengan harga harga
HPS dari paket pekerjaan sejenis pada
HPS dibagi dengan harga HPS dikalikan 100%.
kegiatan
(Poh
jaringan irigasi, data paket pekerjaan untuk
&
Horner,
1995)
sesuai
dengan
persamaanberikut :
Akurasi 
rehabilitasi
dan
peningkatan
anggaran tahun 2011 sampai dengan tahun
( EV  AV )
x100% ..................... (3)
AV
2014 terdapat jumlah 31 paket pekerjaan,
harga biaya pekerjaan dan biaya total
Dimana :
pekerjaan yang dikumpulkan tanpa Pajak
EV = Estimated Bill Value/biaya prediksi CSM;
Pertambahan Nilai (PPN) dan data Inflasi
AV = Actual Bill Value/biaya aktual HPS.
daerah
The
American
National
ditahun
bersangkutan
untuk
Standars
menghitung pengaruh future value (nilai
Institute (ANSI) pada tahun1991 (dikutip dari
waktu/proyeksi ke Badan Pusat Statistik
Kenneth, 2005) terdapat 3 (tiga) tolok ukur
Kabupaten Aceh Tenggara, melakukan
tingkat akurasi biaya dapat di lihat pada Tabel
analisa data yang didapatkan sesuai dengan
1tolok ukur tingkat akurasi berikut ini :
tujuan penelitian dan selanjutnya menarik
Tabel 1 Tolok Ukur Tingkat Akurasi
Tingkat Akurasi
No
Tolok Ukur
Biaya
1
Estimasi Biaya
+50% -(- 30%)
2
Estimasi Anggaran +30% -(-15%)
3
Estimasi Definitif
+25% -5%
Sumber : Kenneth (2005)
85 -
Volume 4, No. 4, November 2015
kesimpulan dari hasil penelitian berikut
saran yang didapatkan.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
sebagai acuan untuk mendapatkan informasi
dalam hal ini perhitungan volume pasangan
batu kali di masing-masing paket pekerjaan,
untuk mendapatkan keseragaman disesuaikan
menjadi biaya per m3 pasangan batu kali. Biaya
total pekerjaan (Y) dan biaya pekerjaan (X 1
sampai dengan X10) dibagi dengan volume
pasangan batu kali pada masing-masing biaya
pekerjaan, sehingga Y adalah total biaya per m 3
volume pasangan batu kali dan (X1 sampai
dengan X10) adalah biaya pekerjaan per m3
pasangan batu kali.
Sebagai
contoh
data
tahun
2011,
Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Tite
Meranggun KecamatanDarul Hasanah yaitu
Gambar 1 . Bagan Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data histori proyek Rehabilitasi dan
paket DAK 1 untuk masing-masing variabel
biaya pekerjaan menjadi :
1. Y
= Rp. 289.419.752,32 / 329,28 m3 =Rp.
878.947,26 per m3
Peningkatan Jaringan Irigasi didapatkan dari
berkas perhitungan HPS di Dinas Pengairan
Aceh Tenggara. Data HPS yang dihimpun
2. X1
= Rp. 5.100.000,00 / 329,28 m3 =Rp.
15.488,34 per m3
3. X2
= Rp. 11.551.176,00 / 329,28 m3 = Rp.
berjumlah 31 paket pekerjaan dari tahun 2011
35.080,01 per m3
sampai dengan tahun 2014. Harga yang
dimaksud adalah harga yang tidak temasuk PPN.
Mengidentifikasi variabel bebas yang
Pengaruh future value dapat dihitung
karena
berkurangnya
nilai
uang
akibat
faktorinflasi tiap tahunnya pada daerah yang
telah ditentukan sebagai berikut : biaya
bersangkutan
pekerjaan persiapan (X1), biaya pekerjaan
persentase inflasi yang terjadi pada daerah
galian (X2), biaya timbunan tanah (X3), biaya
bersangkutan.
sehingga
perlu
dihitung
pasangan batu kali (X4), biaya pekerjaan
plesteran (X5), biaya pekerjaan beton bertulang
Tabel 3 Inflasi Umum di Provinsi Aceh
(X6), biaya pekerjaan lain-lain (X7), biaya
No
Tahun
Inflasi (%)
Inflasi
pekerjaan pintu air (X8), biaya pekerjaan
1.
2011
3,43
0,0343
drainhole (X9), biaya pekerjaan pasangan
2.
2012
0,22
0,0022
bronjong (X10).
3.
2013
7,31
0,0731
Sebelum data dimasukan ke dalam
Sumber : BPS Aceh Tenggara (2015)
program statistik,diperlukan pengolahan data
Volume 4, No. 4, November 2015
- 86
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Berikut contoh perhitungannya :
Deskripsi Hasil Penelitian
Data tahun 2011, yaitu pekerjaan Peningkatan
Data proyek atau paket pekerjaan yang
Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Tite Meranggun
dianalisis berjumlah 31 (tiga puluh satu) paket
KecamatanDarul Hasanah yaitu paket DAK 1
pekerjaan dapat mengetahui proporsi atau
untuk masing-masing variabel Future Value
komposisi biaya pekerjaan per m3 pasangan
pekerjaan sebagai berikut :
batu
Data pada tahun 2011 diproyeksikan pada tahun
peningkatan jaringan irigasi di Kabupaten Aceh
2014 :
Tenggara.
 Biaya total (Y) =
kali,
pekerjaan
rehabilitasi
dan
Tabel deskripsi hasil penelitian pekerjaan
Rp. 878.947,26 (1+0,0343)1 + (1+0,0022)1
1
+ (1+0,0731) =Rp. 977.696,21
dengan
nilai
rata-rata
dapat
memberikan
gambaran tentang proporsi biaya rata-rata pada
masing-masing biaya pekerjaan dari variabel-
Data tahun 2012, yaitu pekerjaan
Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi
Rembalang Desa Tualang Kecamatan Lawe
Bulan yaitu paket DAK 1 untuk masing-masing
variabel Future Value pekerjaan sebagaiberikut:
Data pada tahun 2012 diproyeksikan pada tahun
2014 :
 Biaya total (Y) =
variabel yang ada, seperti dapat dilihat pada
tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 Deskripsi Nilai Rata-Rata Hasil Penelitian
No
Uraian Pekerjaan
Variabel
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.
11.
(2)
Biaya Pek Persiapan
Biaya Galian Tanah
Biaya Timbun Tanah
Biaya Pasangan Batu Kali
Biaya Plesteran
Biaya Beton Bertulang
Biaya Pek. Lain-lain
Biaya Pintu Air
Biaya Drain Hole
Biaya Pasangan Bronjong
Jumlah Biaya
(3)
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
Y
Jumlah/Sum
(Rp)
(4)
739.788
2.089.975
348.270
27.262.254
4.994.945
1.626.045
1.223.698
4.360.521
107.416
14.290.779
57.043.691
RataRata/Mean
(Rp)
(5)
23.864
67.419
11.235
879.428
161.127
52.453
39.474
140.662
3.465
460.993
1.840.120
Standart
Deviation
(6)
13.783
78.200
20.118
70.293
52.588
190.967
28.196
105.829
6.894
995.707
1.562.575
Rp. 1.334.314,70 (1+0,0343)1 + (1+0,0022)1
Deskripsi dari Tabel 4 didapatkan nilai
= Rp. 1.435.003,18
rata-rata variabel X pada kolom (5) yang
Data
tahun
2013,
yaitu
pekerjaan
Peningkatan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi
Kampung
Melayu
Desa
Alas
Meracar
Kecamatan Babussalam yaitu paket DAK 1
untuk masing-masing variabel Future Value
pekerjaan sebagai berikut :
Data pada tahun 2013 diproyeksikan pada tahun
sebesar =Rp. 879.428; menggambarkan bahwa
biaya pasangan batu kali cukup dominan
terhadap
nilai
rata-rata
dari
total
biaya,
sedangkan nilai biaya terendah adalah adalah
biaya pekerjaan drainhole (X9) = Rp. 3.465;
maknanya adalah biaya pekerjaan drainhole
secara umum tidak dominan terhadap besaran
2014 :
 Biaya total (Y) =
Rp. 5.174.707,18 (1+0,0343)1
= Rp. 5.552.978,27.
87 -
tertinggi adalah biaya pasangan batu kali (X 4)
Volume 4, No. 4, November 2015
biaya rata-rata dari total biaya pekerjaan.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Persyaratan data disebut normal jika nilai sig
ataup > 0,05 atau α > 0,05. Dengan bantuan
software SPSS, maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
Gambar 2. Proporsi Biaya
Pasangan Batu
Pekerjaan
m3
per
Menentukan Cost Significant Items
Penentuan Cost Significant Items dengan
terlebih dahulu mengurutkan variabel-variabel
biaya pekerjaan dari nilai terbesar sampai
terkecil
untuk
dapatkan
persentase
Tabel 6 Uji Normalitas
Uraian
No
Variabel
Pekerjaan
Biaya
1
Pas. Batu
X4
Kali
Biaya
2
X5
Plesteran
Biaya
3
Pas.
X10
Bronjong
Jumlah
4
Total
Y
Biaya
Probabilit
as (Sig)
Kesimpulan
1,450
Normal
1,035
Normal
1,791
Normal
1,356
Normal
Cost
Significant Items diidentifikasi sebagai item-
Pembahasan
Menganalisis hubungan atau korelasi
item terbesar yang jumlah persentasenya ≥ 80%
masing-masing variabel, yaitu variabel bebas
jumlah total biaya.
Kemudian didapatkan persentase sebagai
X4, X5 dan X10 terhadap variabel terikat (Y),
sehingga didapatkan hasil berikut :
berikut :
Tabel 5 Penentuan Cost Significant Items
1.
2.
3.
Biaya pek. pasangan batu kali
(X4)
Biaya Pek. pasangan bronjong
(X10)
Biaya pekerjaan plesteran (X5)
Jumlah
Tabel 7 Korelasi Variabel Terhadap Biaya
: 47,79 %
Variabel
: 25,05 %
:
Y
8,76 %
: 81,60 %
batu kali (X4), biaya pekerjaan plesteran (X5),
31
0,544**
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
0,002
31
-0,153
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
0,411
31
0,967**
X10
Sig. (2-tailed)
N
Uji Normalitas
Uji normalitas yang dilakukan adalah
pengujian data dengan uji Kolmogorov-Smirnov
1
X5
bebasnya terdiri dari biaya pekerjaan pasangan
biaya pekerjaan pasangan bronjong (X10).
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
X4
Penentuan variabel jumlah biaya total
pekerjaan (Y) sebagai variabel terikat, variabel
Kekuatan
Hubunga
n
Y
0,000
31
Kuat dan
berkorela
si positif
< 0,05
Sangat
lemah
dan
berkorela
si negatif
> 0,05
Sangat
kuat dan
berkorela
si positif
< 0,05
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
yaitu berdasarkan pedoman perbandingan nilai
probabilitasnya dengan signifikansi (α = 0,05).
Volume 4, No. 4, November 2015
- 88
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Dari Tabel 7 di atas dapat disimpulkan
Model Regresi Linier Berganda
bahwa nilai korelasi (R) yang paling besar pada
Koefisien
determinasi
(R2)
yang
variabel X10 sebesar 0,967, hal ini menyatakan
terbentuk secara menyeluruh adalah untuk
bahwa hubungan antara (Y) dengan biaya
melihat besar pengaruh semua variabel X yang
pekerjaan pasangan bronjong X10 sangat kuat
sesuai dengan nilai Cost Significant Items
dan berkorelasi positif, artinya kenaikan dan
terhadap variabel Y, hasil yang didapat dapat
penurunan nilai biaya pekerjaan pasangan
dilihat sebagai berikut :
bronjong X10 akan diikuti oleh kenaikan atau
penurunan dari biaya (Y), persyaratan nilai
Tabel 8 Ringkasan Model X4, X10 Terhadap Y
Mo-
R
R2
Adjust-
signifikansi p = 0,00 ≤ 0,05 menunjukkan
del
bahwa biaya pekerjaan pasangan bronjong X10
1
secara signifikan mempengaruhi biaya (Y) pada
a. Predictors: (Constant), X10,X4
b. Dependent Variable: Y
c. Linier Regression Thought The Origin
taraf
kepercayaan
95%.
Sedangkan
pada
variabel X4 sebesar 0,544; hal ini menyatakan
bahwa hubungan antara (Y) dengan biaya
pekerjaan pasangan batu kali X4 masuk dalam
katagori kuat dan berkorelasi positif, artinya
kenaikan dan penurunan nilai biaya pekerjaan
pasangan batu kaliX4 akan diikuti oleh kenaikan
atau penurunan dari biaya (Y), persyaratan nilai
secara
signifikansi
p
=
0,002
≤ 0,050
menunjukkan bahwa biaya pekerjaan pasangan
bronjong X4 signifikan mempengaruhi biaya
(Y) pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan
pada variabel X5 sebesar (-0,153), hal ini
menyatakan
bahwa
hubungan
antara
(Y)
dengan biaya pekerjaan plesteran X5 masuk
dalam katagori lemah dan berkorelasi negatif,
artinya kenaikan dan penurunan nilai biaya
plesteran X5 tidak akan diikuti oleh kenaikan
atau penurunan dari biaya (Y), persyaratan nilai
signifikansi p = 0,411 ≥ 0,05 menunjukkan
bahwa biaya pekerjaan plesteran X5 tidak
signifikan mempengaruhi biaya (Y) pada taraf
kepercayaan 95%.
89 -
Volume 4, No. 4, November 2015
0,996a
0,992
2
ed R
0,991
Std. Error of
the Estimate
205.044
Dari Tabel 8 didapat angka koefisien
determinasi (R2) = 0,992 hal ini menunjukkan
bahwa 99,200% biaya total pekerjaan (Y)
dipengaruhi oleh biaya pekerjaan pasangan batu
kali, biaya pekerjaan plesteran dan biaya
pasangan bronjong. Sedangkan sisanyasebesar
0,80% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.
Standar error of the estimate=205.044 <
standart deviation 1.156.556,79.
Dari analisis yang dilakukan berdasarkan
nilai B constant dan (B,X4; B,X10), maka
didapatkan persamaan regresi :
Y =1,49X4 + 1,08X10
Dimana :
Y =
Biaya total rehabilitasi dan peningkatan
jaringan irigasi per m3 (Rp/m3);
X4 =
Biaya pekerjaan pasangan batu kali
(Rp/m3);
X10=
Biaya pekerjaan pasangan bronjong
(Rp/m3).
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
menghasilkan paket pekerjaan dengan
Hasil Pengujian Model
Dari hasil perhitungan dari model regresi
linier
di
atas
disimpulkan
bahwa
4. Akurasi estimasi biaya Cost Significant
persamaan
model
Model berkisar antara (-11,72%) sampai
biaya estimasi per m3 kubik saluran pasangan
dengan 31,31%, dengan rata-rata tingkat
batu kali dengan biaya aktual HPS per m3 kubik
akurasi sebesar 7,18%;
perbandingan
dapat
tingkat akurasi yang baik;
biayahasil
pasangan batu kali berdasarkan perhitungan
5. Perbandingan jumlah biaya antara Cost
Future Value didapatkan nilai rata-rata Cost
Significant
Model Factorsebesar 1,017 dengan jumlah total
9.786.603.658; dengan biaya aktual HPS
Ymodel = Rp. 54.475.014/m3 dan YHPS =Rp.
sebesarRp. 9.153.036.967; dengan selisih
3
54.475.498/m .
maka
Model
sebesarRp.
untukmenghitung
harga sebesar 1,068% dan dengan tingkat
estimasi biaya proyek dari Cost Significant
akurasi sebesar 6,92% menyatakan bahwa
Model, yaitu dengan cara membagi nilai proyek
estimasi biaya Cost Significant Model
yang diprediksi dari model dengan rata-rata
lebih
Cost Model Factor.
perhitungan
besar
dari
biaya
HPS,
aktual
maknanya
dari
adalah
Dari hasil perhitungan didapatkanhasil
perhitungan biaya estimasi HPS lebih baik
komparasi model estimasi biaya CSM dengan
dibanding dengan Cost Significant Model,
aktual HPS, persentase tingkat akurasi dan
namun di sisi ketelitian dan ketepatan bagi
rentangan/range
pengambil
persentase
akurasi
biaya
kebijakan
untuk
mengabil
proyek Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan
keputusan, metode Cost Significant Model
Irigasi Kabupaten Aceh Tenggara hasil yang
lebih
didapatkan adalah berikut ini :
rehabilitasi
1. Paket
pekerjaan
yang
masuk
dalam
efektif
dan
khususnya
pekerjaan
peningkatan
jaringan
irigasi.
rentangan (-15%) sampai dengan +30%
berjumlah28 (dua puluh delapan paket
pekerjaan);
2. Paket pekerjaan yang tidak masuk dalam
rentangan (-15%) sampai dengan +30%
berjumlah2 (dua paket pekerjaan);
3. Persentase dari 30 (tiga puluh) paket
pekerjaan terdapat 28 (dua puluh delapan)
paket pekerjaan yang akurasi baik atau
sebesar 93,33% dari jumlah total paket
pekerjaan, sisanya 2 (dua) paket pekerjaan
atau sebesar 6,67%akurasi kurang baik,
artinya metode Cost Significant Model
Gambar 3 Komparasi CSM dgn Aktual HPS
Secara umum pada Gambar 3didapatkan
gambaran bahwa perbandingan biaya dari tahun
2011 – 2014 fluktuatif,artinya antara metode
cost significant model dengan perencanaan
anggaran dari biaya aktual HPS yang digunakan
Volume 4, No. 4, November 2015
- 90
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
relatif sama, walaupun terdapat selisih dengan
nilai biaya terendah adalah adalah biaya
nilai negatif maupun positif.
pekerjaan drainhole (X9) =Rp. 3.465.
Terdapat 2 (dua) paket pekerjaan yang
Cost
Significant
Item
merupakan
tidak akurat artinya di luar range tingkat akurasi
penjumlahan persentase biaya pekerjaan ≥ 80%
yaitu pada tahun 2011 paket DAK 2 dan paket
dari total biaya pekerjaan yaitu biaya pekerjaan
DAK 4, hal ini terjadi karena biaya dari model
pasangan batu kali (X4) = 47,79 %; biaya
CSM lebih besar dari biaya aktual HPS dari
pekerjaan pasangan bronjong (X10)= 25,05%
perencanaan anggaran.
dan biaya pekerjaan plesteran (X5) = 8,76%;
didapatkan jumlah persentase sebesar 81,60 %
dan nilai ini telah memenuhi persyaratan dalam
penentuan Cost Significant Item.
Hubungan atau korelasi (R) dari variabel
bebas (biaya pekerjaan pasangan bronjong) X 10
sebesar 0,967 dan (biaya pekerjaan pasangan
batu kali) X4 sebesar 0,544 sangat kuat dan
berkorelasi positif,
Gambar 4 Grafik Tingkat Akurasi Biaya Dari Model
artinya kenaikan dan
penurunan nilai biaya pekerjaan pasangan
bronjong X10 akan diikuti oleh kenaikan atau
Dari gambar 4 dapat dimaknai bahwa
penurunan
dari
biaya
(Y).
Sedangkan
persentase dari 30 (tiga puluh) paket pekerjaan
hubungan
antara
(X5)
(biaya
pekerjaan
terdapat 28 (dua puluh delapan) paket pekerjaan
plesteran)
dengan
Y
sebesar
yang akurasi baik atau sebesar 93,33% dari
berkorelasi lemah dan negatif, artinya kenaikan
jumlah total paket pekerjaan, sisanya 2 (dua)
dan penurunan nilai biaya plesteran X5 tidak
paket pekerjaan atau sebesar 6,67%akurasinya
akan diikuti oleh kenaikan atau penurunan dari
kurang baik, artinya metode Cost Significant
biaya (Y).
Model menghasilkan perencanaan anggaran
dengan tingkat akurasi yang baik.
Pekerjaanyang
berpengaruh
(-0,153)
secara
signifikan terhadap perencanaan anggaran
proyek rehabilitasi dan peningkatan jaringan
KESIMPULAN DAN SARAN
irigasi di Dinas Pengairan Aceh Tenggara
Kesimpulan
Hasil
adalah pekerjaan pasangan batu (X4) dan
deskripsi
nilai
rata-rata
dari
pekerjaan pasangan bronjong (X10), dengan
penelitian didapatkan informasi bahwa nilai
besaran pengaruh masing-masing terhadap Y
rata-rata variabel X yang tertinggiadalah biaya
sebesar (X4) = 74,90% dan (X10) =69,50%.
pasangan batu kali (X4) sebesar=Rp. 879.428;
Dengan demikian pekerjaan pasangan batu
maknanya
(X4)
menggambarkanbahwa
biaya
pasangan batu kali cukup dominan, sedangkan
91 -
Volume 4, No. 4, November 2015
yang
paling
berpengaruh
terhadap
perencanaan anggaran di proyek rehabilitasi
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dan peningkatan jaringan irigasi di Dinas
peningkatan jaringan irigasi di Dinas Pengairan
Pengairan Aceh Tenggara.
Kabupaten Aceh Tenggara;
Model analisis regresi linier berganda
Pemakaian
metode
Cost
Significant
untuk biaya perencanaan anggaran proyek
Model ini perlu dilakukan pengembangan
rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di
dengan metode yang lebih baik, sehingga lebih
Dinas Pengairan Aceh Tenggara adalah Y =
mempermudah pengambil kebijakan dalam
1,49X4 + 1,08X10. Dengan tingkat akurasi
menentukan dan mengambil keputusan dengan
estimasi biaya Cost Significant Model berkisar
ketersediaan dana yang ada di tahun anggaran
antara (-11,72%) sampai dengan 31,31%,
berikutnya.
dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 7,18%.
Perbandingan jumlah biaya antara Cost
Significant Model sebesar Rp. 9.786.603.658;
dengan
biaya
aktual
HPS
sebesar
Rp.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bouabaz, Moulooud. B & Mourad.M, 2012,
“Project
Management
Using
Cost
9.153.036.967; dengan selisih antara CSM
Significant Item and Neural Network “,
dengan
Journal
biaya
aktual
HPS
sebesar
Rp.
Proceeding
of
the
2012
633.566.690; (1,07%) serta tingkat akurasi
International Comference on Industrial
sebesar 6,92%; menyatakan bahwa estimasi
Engineering and Operation Management,
biaya Cost Significant Model lebih besar dari
Proceeding of the 2012 International
biaya aktual dari perhitungan HPS, maknanya
Comference On Industrial Engineering
adalah perhitungan biaya estimasi HPS lebih
And Operation Management, Istambul,
baik dibanding dengan Cost Significant Model,
Turkey pp: 2264-2265.
namun di sisi ketelitian dan ketepatan bagi
pengambil
kebijakan
untuk
mengambil
keputusan, metode Cost Significant Model
lebih efektif khususnya pekerjaan rehabilitasi
Gujarati,
D
(ed)
Jakarta : Erlangga.
Indrawan,
IGS
Significant
Saran
Pemeliharaan
Dengan
diharapkan
pengambil
hasil
dapat
yang
menjadi
dalam
kontrol
bagi
2011,
Jalan
Model”
Jalan
Estimasi
dengan
Studi
Biaya
“
Cost
Kasus
Kabupaten
di
Kabupaten Jembrana, Tesis Magister,
Universitas Udayana Denpasar Bali.
mengestimasi
Istimawan, D 1996, Manajemen Proyek dan
perencanaan anggaran biaya ditahun anggaran
Konstruksi Jilid 2, Yogyakarta : Kanisius.
berikutnya,
kebijakan
didapatkan
Dasar-Dasar
Ekonometrika, Edisi Ketiga, Jilid 1
Pemeliharaan
dan peningkatan jaringan irigasi.
2006,
sehingga pengambil keputusan
Kenneth, KH (ed) 2005, Project and Cost
dapat mengambil keputusan yang cepat dan
Engineers’ Handbook, Fourth Edition,
tepat, khususnya pada kegiatan rehabilitasi dan
North Carolina, USA 2005.
Ostward, PF 2001, Construction Cost Analysis
Volume 4, No. 4, November 2015
- 92
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
and Estimating, Prenctice Hall, New
Jersey.
Poh, PSH & Horner, RMW 1995, Cost
Significant Modelling-Its Potential For
Use In South-East Asia : Paper In
Engineering,
Costruction
and
Architectural Management.
Pemayun, IDGA 2003, Praktek Estimasi Biaya
Dengan
Metode
“Cost
Significant
Model” Pada Bangunan Gedung Yang
Memakai Arsitektur Bali, Tesis Magister,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Sarwono, J 2006, Metode Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soeharto, I 1999, Manajemen Proyek dari
Konseptual Sampai Operasional, Jilid 1
dan jilid 2 Jakarta : Erlangga.
Trihendradi,
C
Melakukan
2011,
Langkah
Analisis
Mudah
Statistik
Menggunakan SPSS 19, Yogyakarta:
Andi.
93 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Download