PROSID]NG SEMINAR |LMIAH PBBMI (2015) 155 PEMANFAATAN PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT Streptococcus thermophilltts DARI LIMBAH KOTORAN IKAN TERHADAP PERFORMAN PERTUMBUHAN DAN KADAR KOLESTEROL DAGING AYAM BROILF'RStTain Lohmann Astutil, Zaenal Bachruddin2, Supadmoz, Eni Harmayanil r!'MIPA [INY, 3Fakultas Teknologi Peftanian UGM '?pukultas Petemakan UGM, E-mail: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit jantung koroner rnerupakan penyakit nomor satu di negara maju di sekelompok masyarakat menengah keatas di negara berkembang. Kandungan kolesterol tinggi di dalam bahan makanan adalah salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Jika kandungan kolesterol dalanr bahan pangan hewani dapat dikurangi, maka formulasi dan penggunaan produk hewani yang bergizi tinggi dalam diet dapat diatasi. Penelitian ini bertujuan ultuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik isolat BAL Stteptococcus thermophillus dati limbah ikan terhadap performan perlumbuhan ayarn broiler yang meliputi pertambahan berat badan, konsumsi pakan dar konversi pakan serta kadar kolesterol daging ayam broiler. maupun Metode: Matcri penelitian ini adalah ayam broiler jarltan Strain Lohmann produksi PT Multi Breeder Adirama sebanyak 40 ekor umur t hari. Probiotik perlakuan isolat Bakteri Asam La.Llat (BAL) yang digunakan dalanr penelitaian ini adalah bakteri Slreptococcus themophillus dalam bentuk Ji.eeze .lrying yang berasal dari Laborataorium Biokimia Nutrisi, Faftultas Petemakan, lCM. Perlakuan lsebagai conuol (tanpa BALI perla(uar ll jumlah BAL adalah l06CfU'ml, perlakuar lll jumlah BAL adalah l0'CFU'ml. perlakuan lV junlah scl BAL adalah 108 CFU,ml. Pencatatan data untuk performal dilakukan setiap minggu meliputi pertambahan berat badan dan konsumsi pakan. Pengambilan data untuk kadar kolesterol daging dilakukan pada akhir penelitian. Data yang diambil meliputi: pertambahm berat badan, konsumsi pakal dan konversi pakan serta kadar kolesterol daging ayam broiler. Hasili perlakuan pemberian bakteri asam laktat Stueptococcus thermophillus menyebabkan menwunnya kadar kolesterol daging ayam broiler secara signifikan, pemberian probiotik BAL tidak berpengaruh terhadap performan pertumbuhan da.n level BAL yang terbaik adalah level 108 CIU ml (R3). Simpulan: Hasil ini mengindikasikan bahwa pemberian probiotik pada petemakan ayam dapat nemberikan sumbangan yang beraxti bagi peningkatan kualitas daging. Kata kunci : Baktei Asam Laktat, kolesterol, ayam broiler. PROSIDING SEMINAR ]LMIAH PBBMI (20]5) 156 Kolesterol merupakan stercl PENDAITULUAN Dewasa ini kcsadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat. Seiring derga[ beftambahnya Pengetahuan Ilmu dan Teknologi menyebabkan untuk menjaga kesehatan semakin meningkat. Iliaya berobat yang mahal rnenyebabkan masyamkat lebih mengulamakan upaya preventif untuk mencegah sakit. Salah salu penyakit yang ditakuti adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini merupakan penyakit nomor satu di negara maju maupun di sekelompok masyarakat menengah keatas di negara kesadaran berkembang. Menurut para al i kesehatan terdapat korelasi positif antara kadar kolesterol dalam darah dengan resiko terkena penyakit jantung koroner. Akumulasi kolesterol pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan dteri dar beresiko menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis inilah yang menyebabkan peDyakit j antung koroner. Pencegahan timbulnya pcnyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan pangan yang berkolesterol tinggi atau mengkonsumsi bahan pangan dengan kolesterol rendah. Bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging dan hasil oiahannya umurnnya mcmpunyai kadar kolcsterol tinggi. Kandungat kolesrerol tinggi di dalam bahan makanan telah dikaitkan oleh konsumen sebagai salah satu penyebab penyakit jantung koroner, oleh karena itu' sebagian konsumen cendermg membatasi konsrunsi kolesterol antara lain dengan mengkonsumsi produk hewani yang berkolesterol rendah. Jika kandungal kolesterol dalam bahan pangan hewani dapat dikurangi, maka formulasi dan penggwlaall produk hewani yang bergizi linggi dalam diet dapat diatasi. utama dalam tubuh rnanusia.l Kolesterol merupakan senyawa hasil metabolisme hewan dan banyak tersimpan pada daging, hati, otak dan telur. Walaupun kolesterol memberikaa efek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan, kolesteroi memiliki peran yang penting bagi tubuh yaitu sebagai prekusor senyawa steroid (kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D), dan komponen struktuml pembentuk membran sel se a lapisan ekstemal lipoprotein plasma.2 Pola konsumsi terhadap makanan berkolesterol tinggi secara berlebihan dapat berefek negaril pada kesehalan. Tingginla level kolesterol darah merupakan faktor resiko utama penyebab terjadinya aterosklerosis dan mengakibatkan penyakit jantung koroner. Aterosklerosis tedadi karena adanya akumulasi kolesterol pada dinding pembuluh damh arteri, sehingga terjadi penyempitan arted. Bahan pangan hewani seperti susu, telur, daging dan hasil olahannya umumnya mempunyai kadar kolesterol tinggi. Konsrunsi yang berlebihan pada produk hewani tersebut akan memicu kolesterol darah menjadi tinggi, hal tersebut menimbulkan resiko hiperkolesterolemia yang akhirnya akan menyebabkar aterosklerosis.l Salah satu upaya pencegahan timbulnya penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan pangan yang berkolesterol tinggi, atau penambahan suatu makanan atau pakan tambahan yang mampu menunmkan jumlah kolesterol pakan yarg diserap di usus dan peningkatan pengggunaan kolesterol tubuh. Pengaruh bakteri probiotik terhadap penumnan kadar kolesterol diduga karena kenampuannya dalam mengasimilasi kolesterol dan mendekonjugasi garam empedu.l4 Bakteri asam laktat yang PROS|DtNG SEMINTR ILlltAH ?URMI (2015) kenunpuan spcsifik akm efektif alabila daJral be|tahtin dengan kondisi yang ada dal*'n sahr*,' frri;r:ei1t:Lu1. Oleh karena itu sfain dari i);ii{i!r; Asan! Laltat lersebut barus mempuiy:1i kondisi pll lanbuig irll i.2) apabila. dikonsurnsi. Strain BAL l/ang poteneial yang akan dikomersialkar r;ebagri produk probiotik harus memiliki vii"bilitas -vang tinggi dan Bhan terhadap garam empedu dan stabil seiama prosesing. Ecbcrapa proses Jtyiig ma.-lPnn spt6l drying sr:ringkali mcnyebabkan poduksi mcrggurr:rkaur freeze terjldinya pcru'r.ran r irbrlitcs ser .chingga dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan (bio massa sel BAL). Akhir-akhir pcmantdatar probiotik sebagai upaya dalam peningkatan kesehatan tubuh tcrmasuk di tlalannya penurunan kadar lolesterol telah banyak dilakukan. Probiotik adalah kultur tunggal atau campuran dari mikoorganisne hidup yarg apabila diberikan ke manusia xMu hc$,a akan berpengaruh baik, kar.:r'r rlirti.rl merekarl pcdumbuhan bakteri patogcir yang ada di usus n^)lusia alau hewan.' Ilaryak prilcliti telail mcmbuktikan pentingnya pcran?i niloollora atau bakteri saluran 1,cn'.:air,aat1 bagi keschatan, di anlaranya adaial, bakteri asam laklat.6 Bakted ini berperur po.irit Jri"Lm menjaga keseimbzurgan mikoflora uslLs sefia membantu menirgkatkan sistem kekebalan lubuh, yang dik(inal sebagai elek probiotik. Pemberian probiotik pada ay,un akan memberikan dampak positil, yaitu dapat mcmperbaiki kesehatan atau produktifitas ayam, mengubah komponen dan keseinbangan mikrollora dalam saluran pcncerna.rn alam. Pcnrbcrian probiotik (probiolac pada taml' 100 ng/kg ra.nsum) dapat memperbaiki produksi telur, berat kerabang dan tebal kerabang tclur serla nenurunkan kadar kolesterol pada kuning telur.T Penelitiau terdalrulu menyebutkan blhwa pemberian susu skin yang difermentasi dengan Lactobacillus ucidophilus dapat menurunkan Ievel serum kolesterol.8 Penelitian ini befiujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian isolat BAL dari lirrbah ikan sebagai probiotik yang diberikan pada ayam broiler melalui air dergan diminumkan menggrmakaD spel dengan jumlah 1,5 ml per oral terhadap penampilan ayam yang meliputi perlambahan berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan serta kadar kolesterol daging ayam broiler. Disamping itu dengan adanya minum penelilian cala ini diharapkan nantinya akan terwujud suatu usaha petemakan ayam broiler yang lebih sehat karena kandungan kolesterclnya tidak terlalu tinggi. Penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat untuk perkenbangan Ilmu Pengetahuan di bidang petemakad. METODE PENELITIAN Pelaksanaan Iterneliharaan dan peralatannya sebelum digunakan untuk penelelitian terlebih dahulu Kandang disuciharnakan dengan menggunakan brochid. Vaksinasi dilakukan 2 kali yaitu vaksinasi ND'l pada umur 3 hari dan ND-2 pada umur 20 hari. Pakan disusun berdasarkan hasil pertimbangan dari tabel komposisi bahan menurur NR( (lt)9,1).o Pckan dan air minum diberikan 2 hali sehari yaitu pada pukr:l 07.00 dan pukul 15.30 WIB. Probiotik diberikan sctiap sore hari melalui air minum dengan cara diminumkan menggunakan spet jurnlah d€ngan 1"5 m1 pcr oral. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 35 hari di kandang temak unggas Laboratorium Biokimia Nut si, Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, l'akultas Petemakar PROSIDING SEMINAR ]LMIAH PBBMI (20]5) 158 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta mulai I Konsumsi dan Konversi Pakan Oktober sampai 15 Oktober 2005. Analisis kadar kolesterol daging dilaksanakan di Konsumsi pakan harian (g/ekor,4rari) diketahui dari selisih antara pakan yang diberikan dengan sisa pakan. Sedangkan Labomtodum Biokimia Nutrisi, Jumsan Nutrisi dan Makanan Temak, Fakultas Petemakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakafia. Rancangarr Penelitian Model rancangan yang digunakan dalam peneletian ini adalah rancangan acak lengkap pola searah. Ayam broiler sebanyak 40 ekor dibagi menjadi 4 kelornpok perlakukan setiap perlakukan diulaag 10 kali setiap ulangan menggunakan 1 ekor ayam. Data yang Dikumpulkan konversi pakan diperoleh pembagian jumlah konsumsi pakan setiap hari selama penelitian dengan pertanbahan berat badan per hari dalam satuan berat dan waktu yang sama. Persentase Kolesterol Daging. Persentase kolesterol daging diperoleh dengan metode Lieberman Bunchad. Pengarnbilan Daging Pengambilan daging ayalrL btoilet strain lohman perlak:ukar' dilakukan setelah ayam disembelih. Daging ayam yang diambil pada peforman minggu meliputi bagian dada, tepatnya di daerah stemum. Daging tubuh inilah terdapat sebagian besar pertambalan berat badan dan konsumsi pakan. Pe[ganbilan data unluk kadar kolesterol daging dilakulan pada akhir penelitian. daging ayam broiler, terutama daging dibagian lo dadanya yang terbaik. Pencatatan data untuk dilal:ukan setiap Pertambahan Berat Badan (g/ekor/hari) Penimbangan berat ayam setiap 1 minggu sel.ali dari umur 0 minggu sampai umur 5 milggu. Penimbangan dilakukan pada TeknikAnalisis Data Data yang diperoleh dianalisis varian yait:s Completely Randomized Design (CRD). Apabila ada perbedaan ditli dengan Duncan's Muhiple Range Test (DMRT). pagi haxi sebelum pakan diberikan. Tabel l. Pengaruh pemberian BAL terhadap konsumsi pakar4 pertambahan berat badan dan konversi pakal. R-0 Perlakuan R-1 R-2 9l,42^' 95,41" Significantly R-3 86,38* * Konsumsi pakan 85,31" (g/ekor.4nri) * 44,07ub 47,14^ 45,03ub 43,28b Pefiambahan belat badan (g/ekor&ari) 2,04 2,01 Konversi pakan 2,10 2,08 ns Keterangan kelompok: R-0: Kelompok tanpa pemberian BAL (kontrol); R-l: diberi dosis BAL 106 CFU/ml; R-2: diberi dosis BAL sebesar l0? CFU/ml; R-3: diberi dosis BAI 103 CFU/ml. Keterangan huruf superskrip berbeda (ab) menunjukkan perbedaan yang nyata (p< 0,05). NS - non significant P ROSIDING SE M]N,11( ] I,MIA H PB BMI (2 O 1 5) 159 patogen keluar iIASIL DAN PEMBAIIASAN Kousuursi l'ai;.un Konsunrs, iralcur pada ayam broiler yang diberi IJrobioiik tsAL berl,eda nyata (P < 0,05) de ga lilinsuosi palon kontrol (tidak diberi probiotik BAI.J scpcni rcrtera pada tabel 1. Dari tabei dapat dilihat pemberian probiotik EAL berbcda nyata (P<0,05) terhadap konsunsi pakan .Setelah dilakukan I vjj. Duilca 's Ncw Llultiple Range Test (DMRT) tcrnyata pedakuan R-0 (kontol ) tidak berbeda nyata dengan pcrlakuan R-l, R2, R-3, akan telapi terdapat perbedaan pada perlakuan Rl dengan periakuan R2 dan R3. dari saluran pencemaan sehingga konsumsinya lebih tinggi dibandingkan konhol (R-0). Pemberian probiotik pada ayam petelur dapat memperbaiki produlsi relur dan konsumsi . paKan. t2 Pertambahan berat badarl Dari Tabel 1 terdapat perbedaan nyata (P<0,05) terhadap petambahan berat badar. Pertambahan berat badan secara kumulatif yang menuniukkan angka tertinggi adalah perlakuan R-l (106 CFU/nD yaitu sebesar 46,90. Sedangkan yang paling rendah adalah perlakuan R0 (kontol) dan perlakuan R-3 (108 € cFu/ml). 46.5 34€ tr-s.,,.,11 E33 844 es Gambar l- Grafik Konsumsi pakan Gambar 2. Grafik Peftambahan berat badan Dari Gambar 1, konsurnsi pakan secara kumulatif yang menunjukkan angka tertinggi adalah perlalcuan R-l yaitu sebesar 95, 62 g dan perlakuan yang terendarh adalah perlakuan R 2 yaitu sebesar 85, 63 g. Semakin banyak pemberian BAL konsumsi pakan pada ayam rnenjadi turun. Pemberian probiotik berpengaruh terhadap konsumsi pakan ayam broiler.II Penurunan konsumsi pakan pada R-2 dan R-l disebabkan karena BAL melakulan di dalam usus halus sehingga mcndesak bakteri patogcn Lcluar dcri usus kolonisasi halus, sehingga memudahkan proses absorbsi nutricn dalam saluran pcncernaan, sedang pada R-l tedadi kenaikan pakan karena bakeri asam laktat pada kosentrasi 106 CFU/nl (R-1) dimungkinkan belum mampu bekerja optimal untuk mendesak bakteri Berdasarkan data pefiumbuhan berat badan terdapat perbedaan secara nyata (P<0,05) dan ayam broiler yang diberi probiotik pefiambahan berat badannya meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Havenwar Terdapal beberapa keuntungan dari penggunaan probiotik pada hewan/temak adalah dapat memacu pertumbuhan dan t3 Pemberian memperbaiki konversi ransurn.l2 probiotik pada ayam broiler dilaporkan dapat memperbaiki penumbuhan dan konversi pakan dan pemberian probiotik pada ayan broiler sebaiknla dilakukan selama 3 minggu pemeliharaan.lz Hal ini juga didukung oleh penelitian lain yang menyatakan bahwa probiotik EM4 dapat meningkatkan bobot badan.la PROSIDING SEM]NAR ]LMIAH PBBMI (2015) 160 Semua jenis hewan akan mengalami proses pertumbuhan yang sama, yakni pada awsl pertumbuhan mereka begitu sangat cepat. Tetapi proses pefiumbuhai berikutnya semakin lama kian menurun, babkan pada unur tertenlu lerhenti sama sekali. Kecepatan pertumbulran (growth rcne) pada unggas biasanya diukur melalui pefiambal'lan berat badan, dengan menimbarg ayam yang telah diteiti berdasarkan satuan waktu tertentu. Pengukuan pefumbuhan temyata bermacammacamj lamun demikian pada azaTartya sama ialah berdasarkan penimbanga[ berat badan. Setelah diberi perlakuan, tar pak bahwa ayam yang diberikan perlakuan memiliki berat badan yang lebih besar daripada ayam yang tidak diberikan perlakuan. Hal ini dapat dikatakan bahwa probiotik memiliki peranan yang penting dalam proses pencemaan dan penyerapan pakan. Mikroflora ini berperan dalam metabolisme nutrient seperti karbohidrat, protein, lipida dan mineral, juga dalam sintesa vitamin. Berbagai macam bakteri patogen dapat menyebatrkan penyakit pada ayam, diantaranya dari lamili Enterobactetiaceae antara lain adalah ,galn onella dan Escherechia coli. Bakteri patogen ini dapat menyebabkan penyakit diare dan pullorum yang banyak ditemukan di industri perunggasan di Indonesia. selain kedua bakted tersebut masih banyak bakteri patogen lain yang menjadi penyebab penyakit pada ayam dar menyebabkan terganggunya pertumbuhan ayam. dapat meningkatkan berat badan ayam. Saluran pencernaan baik pada maLnusia maupun pada heuan terdiri dari berrn:rcrm-macam jenis bakteri. Kebeladaan bakleri ini disebabkan karena adanya interalsi bakte dari Iinglungan sekitaml a yarg mengkontaminasi tubuh ayam melalui pakan. Dilingkmgan yang normal, saluan usus pada anak ayam terlololisasi dengan mikoorganisme. Umumnya sumber mikoflora usus adalah dari permukaan telur yang tidak steril sebagi hasil kontak induk dengan sangkamya.rs BAL yang ada pada saluran pencemaan merupakan mikrobia yang paling dominan. Keseimbangan ini akan bergeser apabila hewan tersebut mengalami kondisi stress seperti temperatur dan kelembaban yang tinggi, perubahan pakan, karena tansportasi dan lain-lain. Pemberian probiotik secara teratur dan terus menerus terbulli dapat mempertaharkan keseimbangan mikroflora alalni yang ada pada saluan pencemaan melalui dua cara yaitu dengan cara kompetisi dan dengan cara aktivitas antagonis terhadap bakted patogen. Mikroflora alami pada saluran pencemaan Konversi Pakan Konversi pakan diperlukan untuk menggambarkar sejauh mana efektivitas biologis pernanfaatan zat gizi dalam pakan, Semakin rendah nilai konversi pakan, semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan pakannya. Dari hasil penelitian tidak ada perbedaan yarg nyata (P < 0.05) diantara perlakuan. Kon\ersi pakan diberi probiotik BAL pada perlakuan pakan semakin menurun dibandingkan dengan kontrol yaitu tanpa pemberian probiotik. Hasil dari konversi pakan dapat dilihat pula pada Ganbar 3. I 'o5 g 2.04 Ganbar 3 . Grafik Konversi Pakan PROS]DING SEMINAR ILM]AH PBBMI (20]5) Konversi pakan ayam yang diberi probiotik BAL lebih rendah dai kontrol. Ini nerupakal irdikasi bahwa pemberian probiotik pada petemakan ayam dapat mcmberikan sumbangan yang beraxti bagi peningkatan kualitas, karena perlakuan yang dibed tambahan probiotik konversi pakannya menurun. Konversi pakan pada perlakuan pemberian probiotik lebih rendah dari kontrol menunjukkan bahwa semakin kecil jumlalr pakan yang dibutuhkan akan menghasilkan peltarnbahan berat badan ayam yang berafii. Hal ini sesuai dengan penelitian selanjutnya yaitu beberapa keuntungan dari 16r penggunaan probiotik pada hewan temak antara lain dapat memacu pertumbuhan, memperbaiki konversi ransurn.l2J3 Pemberian probiotik pada ayam brolier dilaporkan dapat memperbaiki pertumbuhan d€n angka konversi pakan. Kadar Kolesterol Daging Setelah 35 hari seluruh ayam dipotong untuk diambil dagingnya.. Daging ayam yang diambil adalah pada bagian dada. Hasil analisis statistik diketahui pengaruh pemberian probiotik BAL terhadap kandungan kolesterol dagin dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Kadar Kolesterol R-0 Kadar kolesterol daging (mg/I00 g) Perlakuan R-t R-2 173,8b 153,5"b 143.02 "b Signifikanly R-3 t27,9^ superskrif yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang n)ata (P<0,05) Kelompok tanpa pemberian bakteri asam laktat (sebagai kontrol) R1 Kelompok yang diberi dosis bakteri asam laktat sebesar 1 06 CFU/ml R2 Kelompokyang diberi dosis bakteri asam laktat sebesar 107 CFU/ml R3 Kelompokyang diberi dosis bakteri asam laktat s€besar 103CFU/ml RO Kadar Kolesterol Daging Dapat dilihat bahwa kadar kolesterol tikus hasilnya bisa menurunkan kadar kolesterol darah samp ar 36,14yo.t6 daging ayam broiler hasilnya berbeda nyata (P < 0,05). Kadar kolesterol pada R-1, R-2, R-3 turun secara signifikan (P < 0,05) jika dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan Gambar 4, penurunan kadar kolesterol daging teninggi yairu perlal-uan R3, yaitu pemberian BAL 108 CFU/ml yaitu sebesar 127,9 diikuti perlakuan R-2 pemberian BAI 107 CFU/ml sebesar 143,02 kemudian baru perlakuan R-1 pemberian BAL 106 CFU sebesar 153,5. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelunnya yaitu penelitian mengenai efek yogurt hipokolesterolemik yang disuplemenisasi probiotilr. Indigenous pada E s"a.Jil Gambar 4. Grafik Kadar Kolesterol Daging Berdasarkan Gambar 4, peluunar kadax kolesterol daging tertinggi yaitu perlakuan R3, yaitu pemberiaa BAL t08 CFU/ml yaitu f PROS]DING SEMINAR ILM]AH PBBMI (2015) 162 diikuti perlakuan R-2 pemberian BAL 107 CFU/ml sebesar 143,02 kemudian scbesar 127,9 baru perlakuan R-l pemberian BAL 106 CFU ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelilian mengenai efek sebesar 153,5. Hal hipokolestcrolcmik yogut yang disuplemedsasi ptobiotik Indigenous pada tikus hasilnya bisa menurunkan kadar kolesterol darah samp al 36.14Vo.t6 Beberapa peneliti mengusulkan mekanisme penurunan kolestcrol oleh bakteri probiotik, diantaranya: asimilasi kolesterol, dekonjugasi asarn empedu. Penurunan kolesterol oleh biomassa sel S. thermopillus pada penelitian diduga secara tidak langsung [.arena rerjadinye dekonjugasi garam ini empedu. Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa kadar kolesterol daging ayam broiler hasilnya berbeda nyata (P<0,05). Kadar kolesterol pada R-1, R-2, R-3 turun secara signifikan (P<0,05) jika dibandingkan dengan kontrol. Penurunan kadar kolesterol daging tertinggi yaitu perlakuan R-3, yaitu penberian asam laktat 108 CFU/ml yaitu sebesar 127,9 diikuti perlakuan R-2 pemberian asam laLlat l0? CFU/ml sebesar 143,02 kemudiar baru perlakuan R- I pemberian asam la.Llat 1 06 CFU sebesar 153,5. Beberapa peneliti mengusulkan mekanisme penurunan kolesterol oleh bakteri probiotik, diantaranya: asimilasi kolesterol, dekonjugasi asam empedu. Penurunan kolesterol oleh biomassa sel S. ther opillus pada penelitian ini diduga secara tidak hngsrurg karena terjadinla dekonjugasi garam empedu. Pada mekanisme secara tidak langsung, empedu yang sanpai ke ileum dan cecum akan didekonjugasi oleh ,t theruopillus dan membentuk asam empedu primer- Dekonjugasi terjadi karena adanya enzim bile salt hidrolase yang dihasilkan bakteri ini. Asam empedu primer akan mengalami dehidroksilasi menjadi asam empedu sekunder dan dikeluarkan bersama feses. Semakin tinggi akivitas er,zlm bile sab hidrolase dalam mendekonjugasi asam empedu, semakin banyak asam empedu yang akan dikeluarkan. Tubuh akan membentuk asam empedu baru untuk menggantikan asam empedu yang dikeluarkan. Pembentukan asam empedu baru ini membuhrhkan kolesterol sebagai prekursor sehingga level kolesterol senrm akan menurun, I{asil ini didukung oleh penelitian yang dilakukar Rodas dkk pada babi hiperkolesterol.lT Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemberian Lactobacillus acidophillus dapat menurunkan kolesterol serum lebih bescr dibandirg tanpa pemberian bakteri ini. Pemberian Laclobacillus reuteri CRl, 1098 pada tikus hiperkolesterol dapat menuunkan koleslerol serum sebesar 380/o. Penemuan ini kemungkinan disebabkan dekonjugasi asam empedu.18 Adutrya pemuunan kolesterol serum pada tikus yang diberi susu yang disuplementasikan dengan Lactobacillus gas.reri SBT 0270 (non fementasi) karena terjadinya dekonjugasi garam empedu.le Hasil penelitian terhadap ayam yang diberi probiotik S. thermopillus sebesar 108 CFU/ml menunjukkan kadar kolesterol daging dan kadar kolesterol darah paling rendah dibandingkan dengan R-0, dan R-1, R-2. Hal ini diduga karena adanya jumlah sel yang lebih banyak pada kelompok ini (108 cfrr/ml). Semakin banyak asupan sel probiotik, semakin banyak pula sel yarg dapat bertahan melewati saluan pencemaan sampai ke usus besar sehingga level kolesterol daging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pemberian bakted asam laktat dapat menwunlan kadar kolesterol darah ayam broiler. Hal ini dapat terjadi kaxena bakteri asam laktat mempunyai kemampuan untuk melakukan dekonjugasi garam empedu. PROS]DING SEM]NAR IL\,IIAH PBBM| (20] 5) Pada mekanisme dekonjugasi garam empodu, pelurunan kolesterol terjadi secara tidak langsung dan terjadi selama siklus enlerohepatik. Pada mekar:isme ini diterangkan bahwa kolesterol merupakan komponen penl'usun asam empedu sehingga katabolisme dan pengeluaran asam empedu bersama feses akan berakibat pada penurunan kadar kolesterol. Asam empedu utama yang disintesis dari kolesterol di hati adalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Kedua asam empedu tersebut dapat berkonjugasi dan dapat pula mengalami dekonjugasi. As:lm empedu primer ini berkonjugasi dengan glisin dan taudn serta disimpan dalam bentuk asam empedu terkonjugasi di dalam empedu untuk disekesi bertahap pada salumn pencetraan. Asam empedu terkonjugasi disekesikan ke dalam usus halus untuk membantu absorbsi lemak, kolesterol, dan vitarnin lamt lemak. Dalam ileum dan caccum. asam ernpedu lerkonjugasi akan didekonjugasi oleh bakteri membentuk lithokolat dan deoksikolat. Sebanyak + 97% asam empedu terkonjugasi diabsorbsi dari usus halus dan dikembalikan ke hati oleh sirkulasi portal hepatik. Sejumlah kecil garam ernpedu (250-400 mg) yang tidak diabsorbsi dalam proses ini akan hilang dan keluar bersama feses sebagai asam empedu bebas. Sifat asam empedu bebas di antaranya kurang laxut dan kurang dapat diabsorbsi oleh lumen usus dibanding asam empedu terlonjugasi. Dekonjugasi asam empedu dapat memacu penurunan kadar koleslerol daging dengal menaikkan pembentukan asam empedu barr-r yang dibutubkan untuk mengganti yang hilang selama sirkulasi enterohepatik, dimana pembentukaffIya nemerlukan kolesterol sebagai perkursor. Dengan dernikian siklus ini akan berlangsung terus, sehingga katabolisme kolesterol semakin cepat dan akhimya dapat mengurangi penurnpukan kolesterol. Pada penelitian ini terlihat bahwa perlakuan pemberian bakteri asam laktat 107 cfir,/ml (R2) dan pembedan bakted asam laktat (R3) mampu menurunlan 108 kolesterol secara nyata. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah sel yang diberikan pada perlakuan R2 dan R3 lebih banyak yaitu l0? cfir/ml dan 108 cfi:/ml dibanding perlal-uan Rl yang hanya 106 clir/ml. Jumlah sel yang lebih banyak sangat menentukan tedadinya penurunan kolestercl. Dapat yang diLatakan bahr.ra pada penelitian cli/ml hi paling efektif untuk menurunkan kolesterol adalah pada perlal-uan R3 yaitu dengan jumlah sel yang paling banyak 108 cfir,/ml. Semakin banyak intake sel probiotik, maka semakin banyak pula yang dapat bertahan melewati saluran pencemzum dan sampai di usus besar karena di usus besar inilah terjadi proses dekonjugasi garam empedu. Kemampuan bakteri asam laktat untuk melakukan dekonjugasi garam empedu menunjukkan bahwa bakteri yang diteliti berpotensi sebagai probiotik yang dapat menunurlan kadar kolesterol. Sepeni yang dijelaskan oleh penelitian terdahulu bahwa kemarnpuan untuk melalfllkan dekonjugasi garam empedu merupakan mekanisme utama penurunan kadar kolesterol. Penurunan kadar kolesterol yarg terjadi akibat dari dekonjugasi garam empedu terjadi saluran pencemaan dan di dalam tubuh ayam.2o Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pernberian bakteri asam laktat dapat menumnkan kadar kolesterol daging ayam broiler. Hal ini dapat terjadi karena bakteri asarn laktal mempunyai kemampuan assimilasi kolesterol dan mendekonjugasi gamm empedu. Kedua fenomena inilah yang menjadikan bakteri asam laktat mampu menurunkan kadar kolesterol daging. ini di PROSID]NG SEMINAR ]LMIAH PBBM] (2015) 161 Pada mckanismc assirnilasi kolesterol, ili terjadi secara langsung. Pada proses irri terjedi pergilalan koleslerol oleh bakteri, sehingga sejunrlah kolesterol tidal akan tersedia di usus untuk di absorbsi ke dalan darah. Scbagim kolesterol yang terasinilasi bcrgabLrrrg dergal membran sel bakteri.2r Assiriiiasi Loleslerol ke dalarn membran sel meningka[i.ul ketahanan sel terhadap lisis. Asirniasi kolesterol oleh bakteri menyebabkan koiesterol tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga akan dikcluarkan bcrsama feses. Sumcntcra itu prda melanisme proscs dckonjugasi galam empedu, penurunan kolcstcrol te{adi secara tidak langsung dan tc{adi selama siklus enterohepatik. Pada ini diterangkr,ur bahwa kolesterol merLlpakan komponen penyusun asan empedu sehingga kataboiisme dan pengeiuaran asam mckanisme empedu benama leses akan berakibat pada penunrnan kadar kolestcrol. Asam empedu utiun.r yang tisintesis dari kolesterol di hati adalah asar:r klolat dan asan kenodeoksikolat. Kedua asam empedu tersebut dapat bcrkoliugasi dan dapat prLla mengalami dckonlugc.i. Asam errrpeJu prinrer ini berkonjugasi dengari glisin dan taurin dan disimpan daiam bcntuk asam empcdu terkorjugasi di dalam empedu untuk disekresi bcrtahap pada saluan pencemaan. Asam empedu lerkonjugasi disekresikan ke dalam usDs halus untuk membimtu absorbsi lemak, kolesterol dan vit.unin larut lemak. Dalam ileun.lcn caecum. rsam cmpedu terkonjugasi akan di dekonjugasi olch bakteri membentuk lilhokolat dan dcoksikolat. Scbanyak * 97olo asam cmpcdu tcrkonjugasi di absorbsi dari usus halus dan di kembalikan ke hati oleh sirkulasi porlal hepatik. Selurrlah kecil garam empedu (250-400 mg) yang tidak diabsorbsi dalam proses ini akan hilang dal keluar bersama l'eses sebagai asam empedu bebas. Silal asam empedu bebas diantaranya kurarg larut dan kurang dapat diabsorbsi oleh lumen usus dibanding a.am empedu lerlonjugasi. Dekorjugasi asam empedu dapat memacu penunrnan serum kolesterol dengan menaiklan pembentukan asam empedu yang baru yang dibutuhkan rultuk mengganti yang hilang selama sirkulasi enterohepatik, dimana pembentukannya memerlukan kolesterol sebagai perkursor. Dengan demikian siklus ini alan berlangsung terus, sehingga katabolisme kolesterol semakin cepat dan aklirnya dapat mengurangi penumpukan kolesterol. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pcmberian probiotik bakteri asam laktat dari limbah ikan pada ayam broiler dapat menurunlan Ionsumsi pakan, konversi pakan dan dapat pertambahan meningkatkan berat badan yaitu pada perlakukan R-l yaitu pemberian BAL 106 CFU/ml. Pemberian probiotik bakteri asam laktat juga dapat menunrnkan kadar kolesterol daging yaitu pada perlakukan R-3 dengan dosis Bal 108 CFU/m1. DAFTAR PUSTAKA L Montgomery, R., R.L. Drycr, T.W. Conway and A.A. Spector. 1993. Biokimia. Jilid I. Edisi IV (Terjemahan: M. Ismadi dan S. Dawiesah). Gajah Mada Universio, Press, 2. Yogyakarta. Mayes, PA. 1999. Sintesis pengangkuta dan ekskrcsi kolestcrol. Dalam Murray, RK, DK. Granner, PA. Mayes, dan VW. Rodwell. Tras. Andry Hartono,. B iokim i^ Harper . ed. 24: 2'77 . 3. 4. EGC Jrkadr: ECC Gilliland. S.E., T.E and M.L. Speck. 1977. Dcconjugation of bile acids by i testinal Lactobacilli. Appl. Environ. Microbial. 49: 3,4'7-381. Gilliland, S.E. and C.R. Nelson and C. Ma-\well. 1985. Assimilation of cholesterol by I .rctobacillu. acidophilu". Appl. fnviron. Microbial. ,{9 : 377 - 381. PROSID]NG SEM]NAR II,JI,t'IAH PBBM] (20]5) 5. Mulyorini, R. 2006. Probiotik dalam irttp:/ rww.republjka.co.id. Diakses tanggal lJ januari 2006 6. hggrid S. 2001. "EJek Plobiotik, Prebiotik dcn Syflbiotik Bagi Keselraran" dalam Kompas edisi 30 Septcmber 2001. 7. Pinda, A.K., M-R. Reddy, S.V. Rama Rao and N.K. Praharaj, 2003. Produclion perfomance, serum/yolk cholesterol and immune compcteoce of white leghorn layers as influenced by dietary supplementation with probiotic. Trop. Arim. Health and Prod. 35: Padjadj aran. 15. Hakim. Roli Sofivah.2010. Prospek Probiotik pada Broiler. Diambil dari httos://tonikomara.wordoress.com/20 prospek-orob iolik-par!a:blqil94: 16. 8. Cruncwald, K.K. 1982 Serum Cholesterol levels in rats fed skim milk fermented Byobacillus acdopilus. J of Food Sci, 47 : 2018-20',/9 1994. Nutrient Requirement of Poultry 9. NRC. National Academy Prcss. Washington 10. Rasyaf, M. 1994. BoterDak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta. A.C.L. 2006. Body weight gain, l)ressing percentage,abdominal fat and serum choesterol of broilers supplemented with a microbial preparation. Department of animal science. University of Mala*'i. 12. Kin, S.lI.. 3.Y. Park, D.J. Yu, S.J. Lee, K S Ryu and D.G. Lee. 2003. Effects of Feeding Aspergillus oryzao ferments on Perfomance, Intestinal Microflora, Blood Petemakan. Labolaturium Fisiologi dan situs 0/04/27l Efek hipokolesterolemik Yang yoghurt disuplementasi probiotik indigenous pada tikus Sprague dowley. Tesis. Yogyakarta: FK UCM, Unpublished. 17. Rodas, BZ, S.E Gilliland and C.V. Maxw€ll. Hypocholesterolemic action Lactobacillus achidopilus ATCC 43121 and calcium in swine with hypercholesterolemia induced by diets. J.Dairy Sci.79:2121-2128 18. Taranto, M.P., M. Medici, G. Perdigon, AP. Ruiz Holdago and GF. Valdez. 1998. Evidence for hypocholesterol€mic effecl of Lactobacillus /srteli in h)?ercholesterolemic mice. J. Dairy Sci.8l : 2336- 2340. 19. Usman and A. Hosono. 2000. Effect of administralion ol Lactobacillus 8d\\.'ri on serum lipids and fecal steroids in h)?ercholesterolemic rats. J. Dairy Sci. 83, 1705 - 1711 . 20. Tanaka, H., K. Doesburg, T. Iwasaki, and I Mierau. 1999. Soeening Of Lactic Acid Bacteria For Bile Salt H:tdrolase Activity. I Dairy Sci. 82.2530-2535 dalam Serum Componcnts and Environmental factors In Rroiler. Kor. J. Poul(. sci. . l0: l5l- 150. ll. Havenaar. R. and J.H.J. Hulis in'Veld. 1992 Probiotic: A general Viev, In : B. J. B Wood (ed) The Lactic Acid Bacteria. Elsevier Applied Science. London. 14. Soeharsono, H.,2002. Probiotik Altematif Pengg4nli Antibiolik dalam Bidang I Lestari, Lily Arsanti. 2003. 1996. 85-94. 11. SaFalaoh, Biokimia. Fakultas Petemakan, Universitas han: /ids.fa.".or! csi reorinL/82' I 2/2530. 2l Agustus 2006jam 13.01 Buck, M.L. and S.E. Gilliland. 1994. Comparison of freshly isolated strains of Laclobacillus acidophilus of human intestinal origin for ability to assimilate cholestercl during growth. J. Dafy Sci. 77 : Diakses tanggal 21. 2929-2933.