Status Anak yang Sah/Asli ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah’ PEDOMAN PEMBELAJARAN Pertemuan Muda-mudi Internasional 2013 Status Anak yang Sah/Asli ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah’ David V Hall Luke Pomery Kane McNally Michael Hall William Olds Pedoman Pembelajaran untuk Pertemuan Muda-mudi Internasional 2013 Desember 2012 Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Kata-kata dalam huruf miring di dalam referensi-referensi Kitab Suci telah ditambahkan dan hanya untuk penekanan, dan sesungguhnya tidak demikian dalam terjemahan-terjemahan aslinya. Penghargaan dari para penulis: Kami pertama-tama mau memberikan penghargaan kepada Tuhan untuk pertolongan dan kemurahan-Nya yang penuh kasih karunia kepada kami, sementara kami bersatu dengan persekutuan firman-Nya yang memampukan kami untuk menulis pedoman pembelajaran ini. Komitmen Victor Hall dalam menuntun dan bersekutu dalam firman ini telah menolong kami untuk menulis isinya. Perhatiannya yang terus-menerus dalam memelihara diskusi firman, baik secara nasional maupun internasional, telah memastikan bahwa isi pedoman ini adalah suatu firman kebenaran masa kini, dan telah memimpin dan membentuk semua orang yang mengambil bagian di dalamnya. Jerih lelah David Baker, John Hay, dan Peter Hay dalam persekutuan ini telah memungkinkan adanya publikasi ini. Desain sampul: Amy Sweet Diterbitkan oleh visionone © Vision One Inc. 2012 TCF 10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Phone: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au Untuk mendapatkan katalog lengkap publikasi Kristen kami, silakan kunjungi: dari Daftar Isi ANAK-ANAK YANG SAH - David Hall 3 Bagian Satu: Berkat Adopsi dan Warisan 3 Diadopsi oleh Allah – umat manusia diberikan hak untuk mewarisi status/hak sebagai anak 4 Hak untuk menjadi anak-anak Allah 4 Dari Adam sampai Abraham 5 Disingkapkannya perjanjian dengan Abraham 6 Meneguhkan perjanjian 7 Pelajaran dari suluh (obor) dan perapian (tempat pembakaran) 8 Menerima nama Allah 8 Menerima janji 9 Bagian Dua: Lahir dari Allah 11 Lahir dari Allah 11 Roh adopsi 11 Lahir dari yang semula/pertama 12 Lahir dari air – permulaan ciptaan baru 13 Lahir dari Roh 16 Baptisan dalam Roh Kudus 16 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Anak-anak yang Sah/Asli 18 Bagian 1 18 Bagian 2 18 LAHIR DARI YANG SEMULA/PERTAMA - Luke Pomery 19 Nikodemus 19 Memahami kasih Bapa 20 Memahami persembahan Kristus 21 Memahami tuntunan Roh Kudus 22 Langkah-langkah yang kita perlu ambil untuk mewarisi 23 Kesimpulan 23 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari yang Semula/Pertama 24 LAHIR DARI AIR - Kane McNally 25 Jawaban dari hati nurani yang baik 26 Nama Tuhan Yesus Kristus 26 i Mengenakan Kristus 27 Berpartisipasi dalam persembahan Kristus 28 Kita menderita dengan Dia 29 Kita berhenti dari dosa 29 Aplikasi sehari-hari 30 Menanggalkan - mengenakan 31 Kesimpulan 31 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Air 33 LAHIR DARI ROH - Michael Hall 34 Pendahuluan 34 Mengapa kita perlu untuk dilahirkan dari Roh? 35 Benih ilahi (Benih Allah) 35 Multiplikasi hidup melalui persembahan 37 Bagaimana kita dilahirkan dari Roh? 38 Buah dari dilahirkan dari Roh 39 Kesimpulan 40 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Roh 42 DILEMA DUNIAWI - William Olds 43 Perkenalan 43 ‘Hukum lain’ – keduniawian 44 Terjual di bawah kuasa dosa 46 Hukum dari Roh yang memberi hidup 46 Aplikasi sehari-hari 48 Kesimpulan 48 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Dilema Duniawi 50 DAFTAR KATA 51 ii ANAK-ANAK YANG SAH David Hall Bagian Satu: Berkat Adopsi dan Warisan Ketika seseorang membaca Alkitab, tanpa iluminasi yang datang dari Roh Kudus, mereka dapat menyimpulkan bahwa itu adalah sebuah buku yang mencakup banyak pembahasan yang mengajar kita tentang yang benar dan yang salah. Jika Alkitab dibaca seperti sebuah novel, beberapa berita tampak diselimuti rahasia. Ketika kita membaca Alkitab dengan inspirasi/ilham yang Roh Kudus berikan, kita ‘dinyalakan’ dalam hubungan dengan rahasia yang diberitakannya. Rahasia Alkitab ini disebut ‘rahasia Allah’. Di sepanjang Alkitab, Allah telah menjelaskan rahasia ini kepada kita; bahwa kita, ‘anak-anak manusia’, dapat menjadi ‘anak-anak Allah’. Ini adalah maksud Allah sejak sebelum permulaan waktu. Sesungguhnya, keseluruhan Alkitab membawa berita ini kepada kita melalui semua catatan dan pelajarannya. Dan lebih dari sekedar memberikan kita sebuah cerita mengenai permulaan dari manusia dan dunia sekarang ini di mana kita semua hidup, Alkitab juga menjelaskan masa depan dari perjalanan status/hak kita sebagai anak, melalui suara nubuatan dari Kitab Suci. Alkitab memberikan kita catatan mengenai sejarah yang telah lewat, realita saat ini, dan tujuan masa depan dari anak-anak Allah. Pada permulaan, Allah bertujuan, dalam diri-Nya sendiri, untuk melahirkan banyak anak. Dia merencanakan untuk memberikan mereka hak-hak dari anak melalui mengadopsi mereka, dan lebih lanjut dari ini memberikan mereka kodrat ilahi melalui dilahirkan dari Allah. Dalam halamanhalaman terakhir Alkitab, kita membaca kesimpulan tujuan Allah, ketika Dia mengatakan, Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala sesuatu – terjemahan Inggris), dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.1 Ini adalah rangkuman dari pembahasan yang kita akan diskusikan dalam artikel ini. 1 Wah 21:7 NKJV 3 Diadopsi oleh Allah – umat manusia diberikan hak untuk mewarisi status/hak sebagai anak Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengarkan kata ‘adopsi’? Anda mungkin membayangkan seorang anak yatim piatu dirangkul masuk ke dalam sebuah keluarga baru. Anak yatim ini mungkin akan diterima ke dalam keluarga itu dengan kasih, dan diterima apa adanya mereka; dan, kalau diadopsi, akan menerima hak-hak dan keistimewaan yang sama yang seorang anak kandung dapat harapkan. Mereka dapat terlihat seolah-olah mereka selalu merupakan anggota keluarga itu. Akan tetapi, ada satu hal yang berbeda. Seorang anak yang diadopsi secara genetik tidak sama seperti keluarga yang merangkul mereka. Rambut, kulit dan ukuran mereka bahkan mungkin menyatakan perbedaan ini. Pengadopsian memberikan mereka hak-hak dan keistimewaan yang sama yang akan diwarisi oleh seorang anak kandung. Namun, ini tidak membuat mereka menjadi seorang ‘anak yang sah/asli’, karena mereka tidak dilahirkan ke dalam keluarga itu. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Adam diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Adam hidup dalam hubungan yang dekat dengan Allah, tapi dia bukanlah anggota keluarga Allah. Sebelum Allah menciptakan manusia, dia merencanakan supaya, melalui suatu proses adopsi, Adam dan keturunannya akan menjadi anak-anak-Nya.2 Pengadopsian yang diajukan oleh Allah akan memberikan kepada manusia hak untuk mewarisi segala sesuatu yang adalah milik-Nya. Yang paling berharga dari semua milik kepunyaan-Nya adalah kodrat ilahi karena itu adalah hidup-Nya sendiri. Kita menerima kodrat ilahi ketika kita menerima Roh Kristus. Untuk mewarisi kodrat ilahi, dan menjadi seorang anak Allah yang sah/asli, kita perlu untuk dilahirkan dari Allah. 3 Akan tetapi, perhatikan baik-baik, bahwa hanyalah mungkin untuk mewarisi kodrat ilahi melalui kelahiran. Jika, ketika kita diciptakan, identitas kita telah diberikan kepada kita melalui kelahiran ilahi dari Allah, kita telah dilahirkan sebagai anak-anak-Nya sejak permulaan. Ini akan membuat kita semacam perpanjangan dari Allah.4 Ketika Allah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam Adam, Allah tidak menghembuskan kodrat ilahi ke dalam manusia. Allah telah membentuk gambar manusia (Adam) dari tanah liat. Ketika Allah menghembusi Adam, Dia menciptakan roh manusia di dalam tanah liat itu. Adam menjadi jiwa yang hidup, dan tanah liat menjadi tubuh biologisnya. Melalui penciptaan, Allah telah memberikan identitas kepada manusia. Hak untuk menjadi anak-anak Allah Dalam surat Paulus kepada jemaat Efesus, dia mengatakan bahwa Allah memilih kita dalam Kristus sebelum dunia dijadikan. Dalam kasih, Dia menentukan kita kepada adopsi sebagai anak melalui Yesus Kristus kepada Dia sendiri. 5 Ini artinya bahwa semua umat manusia telah dipilih dalam Kristus sebelum dunia dijadikan. Manusia diberikan hak melalui adopsi untuk menjadi anak-anak Allah, dan kemudian berbagi dalam kodrat ilahi yang adalah milik Kristus melalui kelahiran baru. Allah berencana untuk menciptakan umat manusia dan mengadopsi mereka sebagai anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus. Melalui adopsilah manusia dijadikan sesama pewaris dengan Kristus, dan kemudian dapat menerima kodrat ilahi yang datang dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dengan tujuan untuk memiliki status/hak sebagai anak, umat manusia perlu untuk berlanjut melalui pengharapan 2 Ef 1:3,4 Adopsi membuat orang percaya menjadi anak. Bagi mereka yang diadopsi maka ada langkah lebih lanjut. Mereka harus dilahirkan dari Allah untuk mewarisi kodrat ilahi. 4 Penganut panteisme memegang pandangan bahwa semua yang ada dalam alam semesta membentuk Allah yang tetap ada (imanen), yang mencakup semuanya, atau lebih sederhananya bahwa alam semesta (atau alam) adalah sama dengan Allah. 5 Ef 1:3-5 3 4 dan iman dengan berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Melalui proses ini, umat manusia akan diberikan kodrat ilahi ketika mereka dilahirkan dari Allah. Dalam era Perjanjian Baru, Paulus mengatakan bahwa semua yang berasal dari iman yang sama seperti Abraham diberkati dengan dia. 6 Dia mengatakan kepada kita bahwa, sejak kematian dan kebangkitan Kristus, umat manusia sekarang mempunyai hak untuk berbagi adopsi dengan Abraham. Karena hal ini, umat manusia memperoleh hak untuk mewarisi kodrat ilahi dari Kristus. Dari Adam sampai Abraham Manusia pertama, Adam, diciptakan dalam gambar allah. Dia diciptakan sebagai manusia alamiah. Tubuh-Nya terbuat dari debu tanah dan diubahkan oleh nafas Allah menjadi tubuh biologis. Allah telah merencanakan langkah-langkah penyesuaian lebih lanjut untuk umat manusia, yang diperlukan kalau mereka mau mewarisi status/hak sebagai anak. Umat manusia perlu untuk menjadi ‘rohaniah’. Rasul Paulus mengatakan bahwa manusia pertama-tama dibuat alamiah dan kemudian, dalam Kristus, dibuat menjadi rohaniah. ‘Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah … Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.’7 Allah bermaksud supaya umat manusia akan berlanjut dalam penentuan mereka untuk mewarisi adopsi. Adam tidak menaati Allah dan meninggalkan jalan status/hak sebagai anak dan, sebagai hasilnya, maut masuk ke dalam dunia. 8 Pengharapan akan warisan status/hak sebagai anak bagi umat manusia tidak dapat direalisasikan kalau manusia menolak untuk menjadi anak-anak ‘dari Allah’. Ketika Adam dan Hawa menerima tawaran Iblis untuk menjadi ‘seperti Allah’, mereka menolak jalan status/hak sebagai anak. Sebelum Allah mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden karena ketidaktaatan mereka, Dia menyediakan suatu persembahan dan membuat pendamaian bagi mereka, supaya Adam dan anakanaknya dapat dipulihkan kepada pengharapan akan status/hak sebagai anak. Sampai zaman Nuh, umat manusia dapat berpartisipasi dalam pengharapan akan status/hak mereka sebagai anak melalui persembahan kepada Allah di pintu masuk taman Eden. Dengan cara ini, Adam, dan mereka yang sesudah dia, melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang dinyatakan melalui persembahan, dan menangkap penentuan status/hak sebagai anak yang adalah bagian dari nama mereka yang dituliskan oleh Bapa dalam kitab kehidupan Anak Domba. Habel, Henokh dan Nuh semuanya hidup dalam pengharapan akan status/hak sebagai anak dan berusaha untuk mewarisinya melalui persembahan. Alkitab mengajarkan kita bahwa, sementara sejarah berjalan, Abraham sesungguhnya diberikan adopsi ini sebagai berkat uniknya. Berkat Abraham berarti bahwa dia diberikan unsur pertama dari status/hak sebagai anak – dia menjadi anak Allah yang sesungguhnya melalui adopsi. Ini memberikan dia hak untuk mewarisi ‘segala sesuatu’; yaitu, segala yang adalah milik Allah. Warisan paling berharga yang Abraham terima melalui adopsi adalah hak untuk mewarisi kodrat ilahi sebagai seorang anak Allah. Apa maksud kami dengan ini? Bagaimana Abraham mewarisi hak untuk memiliki kodrat ilahi? Allah memberikan Abraham hak istimewa menjadi bapa dari Anak Allah, dari siapa kodrat ilahi akan diberikan kepada semua yang menerima Dia dan dilahirkan dari Roh-Nya. Karena Abraham percaya akan firman perjanjian dan dengan taat bersatu dengan persekutuan firman melalui persembahan, Allah memberikan hak adopsi kepada keturunannya – bangsa Israel – dan kepada semua yang lain yang adalah dari iman Abraham.9 6 Gal 3:9 1 Kor 15:44,46 8 Rom 5:15 9 Rom 9:4; 4:16 7 5 Disingkapkannya perjanjian dengan Abraham Perjalanan Abram yang telah ditentukan melalui kehidupan adalah menaati Allah dan mengikuti jalan yang dipersiapkan di hadapannya. Dalam perjalanannya ini, namanya akan diubah menjadi Abraham. Anda mungkin memperhatikan bahwa Perjanjian Baru tidak pernah menunjuk kepada Abraham sebagai Abram. Ini karena penulis-penulis telah mengetahui bahwa dia selalu adalah ‘Abraham’ menurut penentuannya dari semula, dan ‘Abram’ perlu untuk diubahkan melalui persembahan untuk diselaraskan/disesuaikan kepada penentuannya.10 Allah meminta Abram untuk berlanjut melalui berbagai unsur berkat dan ujian menuju warisan status/hak sebagai anak yang dijanjikan itu. Melalui beberapa interaksi nubuatan, TUHAN11 menyatakan tujuan-Nya dan kemudian, melalui perjanjian, meneguhkan janji-Nya kepada Abram. Pertama-tama Abram dipanggil untuk meninggalkan keluarga dan tanah kelahirannya dan pergi ke tanah yang Allah akan tunjukkan kepadanya. Allah berjanji untuk membuat dia menjadi bangsa yang besar, untuk memberkati dia dan membuat namanya masyhur. Dia juga mengatakan bahwa Abram akan menjadi berkat, dan bahwa di dalam dia semua keluarga, atau bangsa-bangsa, di bumi akan diberkati.12 Sekali lagi Allah berbicara dengan Abram, dan menjanjikan tanah Kanaan kepada keturunan, atau ‘benih’-nya. Abram membangun sebuah mezbah dan mulai membuat persembahan, dan kemudian memanggil nama TUHAN. Injil tentang anak diucapkan oleh Allah kepada Abram dalam sebuah nubuatan. Nubuatan ini berisi janji-janji bahwa Kristus akan menjadi Dia melalui siapa berkat akan datang, dan bahwa Kristus akan menjadi keturunan Abram. 13 Melalui berkat dari Allah, Abram dan Lot, keponakannya, menjadi kaya dengan ternak, perak dan emas. Mereka berangkat melalui tanah yang dijanjikan ke Bethel dan membuat persembahan, tapi tidak lama kemudian menemukan bahwa orang-orang dan ternak mereka terlalu banyak bagi wilayah itu untuk menopang mereka. Abram dan Lot berpisah. Lot pergi untuk tinggal di Sodom, dan Abram tinggal di tanah yang dijanjikan kepadanya. Allah berbicara kepada Abram dan meneguhkan kepadanya bahwa tanah Kanaan akan menjadi miliknya. Dia juga menghitung keturunan Abram bagi dia dan mengatakan bahwa mereka akan menjadi seperti debu tanah banyaknya. Allah terus menyingkapkan/membukakan nubuatan kepada Abram, dan bahkan menyatakan bahwa garis keturunannya akan mewarisi langit dan bumi yang baru, kumpulan orang yang tidak terhitung banyaknya. 14 Abram menjadi raja segala raja setelah Allah menyerahkan musuh-musuh ke dalam tangannya. Setelah peperangan di Lembah Raja, Abram bertemu dan melakukan perjamuan dengan Melkisedek, raja-imam dari Allah yang Mahatinggi. Di sanalah Melkisedek meneguhkan berkat Allah kepada Abram. Melkisedek memberkati Abram dan memanggil dia, ‘pencipta langit dan bumi (penguasa langit dan bumi – terjemahan Inggris)’.15 Abram meresponi dengan memberikan sepersepuluh, atau persepuluhan, dari semua yang dia miliki kepada Melkisedek. Penulis kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa Melkisedek ini adalah Tuhan Yesus Kristus. 16 10 Neh 9:7,8 Referensi untuk ‘TUHAN’ dalam Perjanjian Lama sering juga diterjemahkan sebagai Yehova atau Yahweh. Ini adalah sebuah nama yang menggambarkan tiga Pribadi ke-Allahan dalam satu persekutuan. ‘TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!’ Ul 6:4. 12 Kej 12:1-3 13 Kej 12: 6-8; Gal 3:8 14 Kej 13 15 Kej 14:18-2 16 Ibr 7: 6,7,14 11 6 Meneguhkan perjanjian Abram telah mengalahkan dunia dan sekarang adalah raja segala raja, tapi mungkin merasa tertekan karena dia tidak mempunyai anak. Allah kembali berbicara kepadanya, mengatakan kepadanya supaya dia jangan takut mengenai janji-janji yang Allah telah buat dengannya. Allah meneguhkan kepada Abram bahwa Dia adalah perisai dan upahnya yang besar.17 Dia juga mengatakan bahwa seorang pewaris akan datang dari tubuhnya sendiri, dan sebuah bangsa akan dilahirkan dari pewarisnya, tidak terhitung seperti bintang-bintang di langit. Meresponinya, Abram percaya kepada Allah dan itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.18 Abram percaya kepada Allah karena adalah benar bagi dia untuk melakukan demikian. Inilah arti dari ‘memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran’. 19 Abram percaya, dan melanjutkan kepada berpartisipasi dengan Allah dalam persekutuan sesuai dengan firman penentuannya. Kepercayaan Abram bukan hanya bahwa dia dan Sarai akan mengandung seorang anak, tapi juga bahwa Anak Allah sendiri akan menjadi benihnya.20 Abram diiluminasi untuk melihat warisannya, tapi belum dapat memahami bagaimana dia dapat mewarisi berkat itu. Oleh karena itu, ketika Allah membuat janji kepada Abram, Abram bertanya bagaimana dia dapat mengetahui bahwa dia akan mewarisi berkat yang dijanjikan. Maka kemudian TUHAN mengajarkan dia bahwa dia akan mewarisi berkat melalui persembahan. 21 Ketika Abram menaati perintah Allah dan membuat persembahan, firman perjanjian diteguhkan kepadanya, dan detail nubuatan mengenai bagaimana itu akan disingkapkan dibuat menjadi jelas baginya. Kemudian kasih karunia dimultiplikasi melalui persembahan, supaya nubuatan dapat mengembangkan dirinya sendiri dan terwujud sebagai bagian dari sejarah. Nubuatan menjadi sejarah karena nubuatan menetapkan jalan tentang bagaimana sejarah akan dibukakan. Bagi Abram, isi nubuatan itu menetapkan jalan dari penentuannya, penentuan bangsa Israel, datangnya Kristus, dan berkat status/hak sebagai anak yang akan datang kepada bangsa-bangsa di dunia melalui Kristus. Nubuatan ini, tercatat dalam Alkitab, telah diteguhkan benar karena nubuatan ini sekarang adalah bagian dari sejarah. Namun, ada beberapa unsur dari janji-janji yang dibuat kepada Abram, masih menantikan penggenapannya. Catatan dari nas Kitab Suci menunjukkan bahwa Abram menerima firman dari Tuhan dan mempersembahkan lima binatang dalam ketaatan kepada firman itu. Sepanjang panasnya siang hari, dia harus bekerja untuk menjaga persembahannya tetap murni, dengan mengusir burung-burung buas dari potongan-potongan daging itu. Ketika petang hari, suatu kegelapan yang mengerikan turun atasnya. Melalui pengalaman yang bersifat nubuatan ini, Abram bersatu dengan persembahan Kristus dan kegelapan yang Dia tanggung di Kalvari. 22 Allah berbicara, dan perapian yang berasap muncul untuk menyalakan persembahan itu, dan suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu, meneguhkan perjanjian yang dibuat kepada Abram dan keturunannya. Allah mengucapkan firman penentuan kepada Abram dari tengahtengah persembahan itu. Dalam tindakan ini, Allah telah mulai meneguhkan dan memenuhi perjanjian itu. Allah berbicara dalam nubuatan tentang bangsa-bangsa yang berdiam di Timur Tengah. Nubuatan ini termasuk pertumbuhan bangsa Israel, mereka pergi ke Mesir, penghakiman 17 Kej 15:1-7 NKJV Kej 15:6; Rom 4:18-22 19 Rom 4:3-4 20 Yak 2:21-23 Kej 15:6; 22:18 21 Kej 15:7-17 22 Kej 15:12; Luk 23:44 18 7 Mesir melalui Musa, dan kembalinya mereka ke tanah Israel dengan banyak kekayaan, sebagai kumpulan banyak anak. Kepada Abram juga dijaminkan lanjut usia dan hidup dengan damai. Pelajaran dari suluh (obor) dan perapian (tempat pembakaran) Kita telah memperhatikan bahwa, pada akhir hari di mana Abram membuat persembahan, Allah berbicara dari kegelapan yang menyelimuti persembahannya. Sementara ini berlangsung, Abram menerima iluminasi ketika suluh (obor) yang berapi dan perapian (tempat pembakaran) yang berasap muncul di tengah-tengah persembahan itu.23 Suluh dan perapian menunjukkan kepada kita bahwa Allah bertemu dengan Abram dalam persembahan dan secara aktif bekerja melalui persembahan Abram untuk menyelesaikan tujuan/maksud-Nya. Suluh menunjukkan jalan ke depan bagi umat manusia dan membawa iluminasi nubuatan kepada Abram, memberikan kepadanya isi perjanjian. Suluh itu mengiluminasi firman mengenai penentuannya dan penentuan kita, yang adalah benih-kebenaran dari injil tentang anak. Perapian menunjukkan kita bahwa api Roh Allah menerima persembahan Abram dengan menyalakannya. Dari persembahan, kasih karunia dimultiplikasi kepada Abram, memampukan dia untuk memenuhi firman Allah dan mewarisi janji itu. Ketika Allah menerima persembahan kita dengan api-Nya, maka kasih karunia bermultiplikasi supaya kita dapat memenuhi firman yang telah diiluminasi kepada kita. Inilah bagaimana Allah ‘memotong’, atau meneguhkan, suatu perjanjian dengan manusia. TUHAN mengkomunikasikan berkat status/hak sebagai anak kepada Abram melalui persembahan. Abram sekarang memahami bahwa warisan segala sesuatu yang diberikan kepadanya oleh TUHAN akan diwujudkan, saat dia dengan setia berpartisipasi dengan Allah dalam persembahan. Proses yang sama ini diberikan kepada setiap orang yang menerima firman perjanjian yang Abram terima.24 Janji yang dipaparkan dalam Wahyu 21:7 terlebih dahulu dibuat kepada Abram pada hari persembahan ini. ‘Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala sesuatu – terjemahan Inggris), dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.’ Menerima nama Allah Kita membaca dalam Kejadian pasal tujuh belas bahwa Allah datang kepada Abram dan memberikan dia perjanjian yang Dia telah janjikan kepadanya. Ketika Abram dan Sarai menerima perjanjian, mereka juga menerima nama-nama baru. Nama-nama mereka diubahkan menjadi Abraham dan Sara. Allah membuat mereka menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam nama-Nya dan, dengan cara ini, meneguhkan bahwa perjanjian-Nya adalah dengan mereka.25 Dalam nama baru mereka juga ada kasih karunia dari suatu kapasitas baru. Mereka berdua diteguhkan kepada penentuan mereka dan dinamai sebagai bapa dan ibu dari banyak bangsa. Lebih lanjut Allah memberikan Abraham sunat sebagai tanda (dalam dagingnya) warisan perjanjian adopsi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa mereka memiliki hak, oleh nama, untuk mewarisi segala sesuatu yang adalah milik Allah. Ini termasuk hal yang paling berharga dari semuanya – kodrat ilahi. Abraham dan Sara belum dilahirkan dari Allah pada titik ini; akan tetapi, oleh karena pengadopsian mereka, mereka menerima hak untuk mewarisi hidup kebangkitan. Mereka diberikan janji bahwa mereka akan dihidupkan oleh kuasa kebangkitan dalam tubuh fana mereka, dan dimampukan untuk menerima kekuatan untuk mengandung dan melahirkan seorang anak.26 Ini terjadi pada tahun berikutnya ketika Ishak dilahirkan. 23 Kej 15:17 Gal 3:9 25 Kej 17 26 Ibr 11:13-19,39-40 24 8 Menerima janji Yakobus menuliskan sebuah surat kepada ‘kedua belas suku di perantauan’, dengan sungguhsungguh peduli supaya mereka, sebagai anak-anak Abraham, mengingat iman Abraham.27 Dia mengajarkan mereka, sebagaimana dia mengajarkan kita, bahwa Abraham menerima janji untuk mewarisi berkat yang merupakan bagian dari adopsi ketika dia mempersembahkan Ishak. 28 Sejarah kehidupan Abraham menunjukkan bahwa TUHAN meneguhkan ini kepadanya ketika Dia berbicara dan mengatakan, ‘Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpahlimpah dan membuat keturunanmu sangat banyak ...’ 29 Abraham menyebut tempat itu, ‘Allah menyediakan’. Dia telah menerima Ishak kembali dari kematian sebagai suatu ‘tipe’, atau suatu gambaran, akan bagaimana Kristus juga dibangkitkan dari kematian dan kemudian akan membuat kodrat ilahi tersedia bagi anak-anak Allah. 30 Setelah Abraham menaati Allah dan menerima Ishak kembali, Allah berbicara kembali kepadanya kedua kali, memberkati dia dengan memberikan Kristus kepadanya sebagai benih keturunannya (tunggal), di dalam siapa semua bangsa di bumi akan diberkati. Dia juga meneguhkan bahwa Dia telah memberikan tanah perjanjian kepada benih keturunan Abraham (jamak). Allah mengatakan bahwa, karena Abraham tidak menahan anaknya Ishak, Dia memberikan kepadanya janji yang diselesaikan/digenapi. Dengan demikian Allah menggenapi janji dengan memberikan Kristus kepadanya untuk menjadi Anaknya. Dalam Kristus, kodrat ilahi akan dijadikan tersedia bagi semua bangsa manusia yang diam di atas bumi. Jadi Kitab Suci tergenapi bahwa Abraham mempercayai Allah.31 Dia mempercayai Allah untuk Kristus, dan dia mempercayai Allah untuk hidup kebangkitan dalam tubuhnya sendiri dan tubuh Sara yang fana, dan untuk hal yang tidak dapat binasa pada hari kebangkitan. 32 Sebagai seorang anak yang diadopsi, Abraham menanti-nantikan dalam iman akan hari Kristus.33 Dia percaya bahwa janji akan status/hak sebagai anak akan menjadi miliknya kalau dia terus-menerus dengan Allah dalam persekutuan persembahan. Abraham belum dilahirkan dari Allah, tapi hidup dan mempersembahkan dalam iman supaya dia secara pribadi dapat mewarisi kodrat ilahi. Melalui persembahan, Abraham diiluminasi untuk melihat garis keturunan Kristus. Dia memahami garis keturunan ini dalam dua aspek nubuatan. Pertama, Abraham melihat disingkapkannya garis keluarganya sendiri di sepanjang sejarah, melewati Yehuda dan Raja Daud, untuk melihat Kristus sebagai Benih Keturunannya atau Anaknya menurut daging/jasmani. Kedua, dia melihat garis keturunan yang datang dari Kristus, yang adalah semua yang akan dilahirkan dari Allah, tubuh Kristus. Abraham telah melihat terlebih dahulu dan memahami persembahan Kristus sebagai penyediaan Bapa untuk melihat banyak anak datang kepada kemuliaan.34 Dia juga tahu bahwa dosanya akan dilewati, dan kebenaran akan diperhitungkan kepadanya karena iman dan pengampunan, yang menjadi tersedia bagi dia melalui persembahan. Bagaimana ini demikian? Ketika dia mempercayai Allah, dia menerima semua keuntungan yang dibuat tersedia melalui Kristus. Kita tahu bahwa darah Kristus belum tercurah di atas kayu salib, tapi Dia adalah Anak Domba yang disembelih sebelum 27 Yak 1:1 Yak 2:21-23 29 Kej 22:16,17 30 Ibr 11:19 31 Kej 15:6 32 Rom 4:19-24 33 Yoh 8:56 34 Ibr 2:10 28 9 dunia dijadikan.35 Abraham mempercayai ini dan bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya. Kebenaran diperhitungkan kepadanya dan dosa-dosanya ‘dilewati’. Karena iman, kebenaran diperhitungkan kepada semua yang berasal dari budaya iman persembahan Abraham.36 Ketika Kristus datang, Dia membuka jalan oleh mana banyak anak akan datang kepada kemuliaan. Sebelum ini terjadi, tidaklah mungkin bagi siapapun untuk memiliki kodrat ilahi dan dilahirkan dari Allah. Abraham tahu bahwa Kristus akan datang dan mempersembahkan diri-Nya untuk menanggung dosa semua orang. Penyediaan-Nya akan memungkinkan bagi umat manusia untuk dilahirkan dari Allah melalui menerima Roh Kristus. Kitab Suci mengatakan kepada kita pentingnya bagi Kristus untuk mati, supaya perjanjian yang memberikan kita janji akan warisan kekal akan mulai berlaku.37 Janji ini dibuat dalam Abraham kepada seluruh bangsa Israel, tapi diberikan dalam Kristus kepada ‘barangsiapa yang percaya’ kepada-Nya. 38 35 1 Pet 1:19-20 Rom 3:28 37 Ibr 9:15-17 38 Yoh 3:16 36 10 Bagian Dua: Lahir dari Allah Lahir dari Allah Apa artinya dilahirkan dari Allah? Ketika Yesus berbicara dengan Nikodemus, Dia mengidentifikasi tiga unsur penting untuk dilahirkan dari Allah. Yesus menggambarkan paket yang terdiri dari tiga bagian ini sebagai dilahirkan dari yang semula atau dari atas, dilahirkan dari air dan dilahirkan dari Roh.39 Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa, ‘jika seorang tidak dilahirkan kembali (dari yang semula – terjemahan Inggris), ia tidak dapat melihat kerajaan Allah’.40 Bagi Nikodemus, ini kelihatan tidak dapat dimengerti dan tindak mungkin. Lebih lanjut Yesus mengatakan, ‘sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah.’41 Jika ‘dilahirkan dari yang semula’ mengherankan bagi orang Yahudi (Israel), yang telah memiliki adopsi, betapa akan lebih mengherankan lagi untuk ‘dilahirkan dari air dan Roh’?42 Dilahirkan dari yang semula/pertama dan dari air dan Roh adalah sesuatu yang baru dalam perjalanan status/hak anak bagi umat manusia yang disingkapkan. Ini belum tersedia sebelumnya. Mereka yang percaya dengan iman Abraham, sebelum kebangkitan Kristus, menantikan ini dalam pengharapan. Mereka tahu bahwa hal ini akan memberitakan titik puncak pengadopsian, yang juga akan memberikan orang-orang percaya hak untuk kebangkitan dan upah kekal. Jika dia menerima ini dari Kristus, Nikodemus akan menerima kunci pengertian akan apa artinya dilahirkan dari Allah. Roh adopsi Yesus membawa iluminasi kepada Nikodemus tentang perlunya untuk dia menjadi seorang anak Allah melalui kelahiran. Kita bahkan mungkin membayangkan bahwa Nikodemus menjadi gembira atas pengharapan menjadi anak Allah. Dia bahkan mungkin terpacu untuk mewarisi kodrat ilahi.43 Ingat bahwa, pada titik ini dalam sejarah bagi Nikodemus, kodrat ilahi belum tersedia baginya, karena Kristus belum mati dan belum dibangkitkan dari kematian. Mungkin ketika matanya terbuka dalam diskusi ini untuk melihat kodrat/sifat dari warisan yang Allah sedang bukakan untuk generasinya pada titik dalam sejarah itu, dia mungkin telah menangkap roh dari apa yang Yesus sedang bicarakan. Ketika kita mendengarkan berita injil yang diberitakan kepada kita, dan mulai melihat dan percaya akan berita bahwa kita dapat menjadi anak-anak Allah, kita juga menerima ‘Roh yang menjadikan kita anak Allah (roh adopsi – terjemahan Inggris)’ yang membuat kita rindu untuk menjadi anakanak Allah. Ketika kami menggunakan istilah ‘roh adopsi’, maksud kami bukan dalam arti ‘Allah’ atau 39 Yoh 3:3,5 Yoh 3:3. Perhatikan bahwa banyak terjemahan Alkitab menggunakan istilah ‘lahir kembali’ dalam frasa ini. NASB menjelaskan frasa ini dalam baris ini, ‘atau dari atas’. Ahli-ahli bahasa sependapat bahwa terjemahan ‘dari atas’ dan ‘dari yang semula’ adalah tepat. Dalam aplikasi kami, kami menyoroti bahwa ini menunjuk kepada firman dari Perjanjian Kekal (dari yang semula/pertama), dan nama dan hari-hari dari setiap anak Allah yang telah ditentukan dari semula yang tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak sebelum permulaan waktu. 41 Yoh 3:5 42 Yoh 3:7-8. Ini adalah suatu pernyataan rangkuman yang menekankan perjalanan dari dilahirkan dari yang semula/pertama, diberikan penglihatan akan kerajaan, kepada dilahirkan dari air (tersirat) dan dilahirkan dari Roh. Ini menggerakkan orang-orang yang mencari dari yang alamiah kepada yang rohaniah, sehubungan dengan kebangkitan yang adalah titik puncak adopsi. 43 Kita tahu dari Yoh 7:50 dan 19:39 bahwa Nikodemus mulai membela Kristus dan dia melindungi tubuh-Nya dari penguburan seorang penjahat. Dia mungkin telah begitu tertarik dengan waktu kebangkitan Kristus juga. 40 11 ‘roh manusia’, yang adalah makhluk roh. Istilah ini, ‘roh adopsi’, menggambarkan suatu sikap yang membakar (menyala-nyala) di dalam kita dan memotivasi kita. Sikap iman ini datang dari Allah, dan menolong kita untuk melihat penentuan kita, dan mendorong kerinduan kita untuk menjadi anak Allah. Ini menggerakkan kita, supaya kita dipenuhi dengan kerinduan untuk berlari kepada Kristus untuk menerima adopsi. Mereka yang diadopsi oleh Allah mempunyai hak untuk menerima kodrat ilahi sebagai warisan mereka. Roh Kudus-lah yang membawakan ini kepada kita dan memimpin kita dalam jalan status/hak kita sebagai anak. Sementara kita mendengarkan berita injil, Roh Kudus adalah Penolong kita. Dia menolong kita untuk melihat apa yang Bapa dan Anak telah lakukan, dan bagaimana kita dapat masuk ke dalam kepenuhan status/hak sebagai anak yang Mereka mau berikan kepada kita. Jadi, roh adopsi diaktifkan oleh Roh Kudus yang menggembirakan roh kita, memberikan kita tenaga dan kapasitas untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak.44 Lahir dari yang semula/pertama Kita telah mendiskusikan bahwa dilahirkan dari Allah adalah satu paket yang terdiri dari sejumlah unsur. Tanpa kita dilahirkan dari firman untuk melihat kerajaan Allah, kita tidak akan dapat melihat bagaimana untuk masuk ke dalam kerajaan itu. Ketika kita dilahirkan untuk melihat, kita melihat nama kita dan panggilan kita untuk menjadi anak Allah. Kita juga dapat melihat tanah warisan kita yang rohani. Mata kita sekarang terbuka terhadap pengertian rohani; dan kita menerima pengertian rohani yang dalam yang memampukan kita untuk melanjutkan masuk ke dalam tanah perjanjian status/hak kita sebagai anak. Ini menggembirakan kita. Pada saat yang sama, roh adopsi mendorong kita untuk masuk ke dalam Kristus dan mewarisi semua yang Allah telah janjikan untuk diberikan kepada kita. Ketika berita dari firman mengenai status/hak kita sebagai anak diucapkan kepada kita, kita mendengarkan firman yang membukakan mata kita kepada suatu pengertian baru. Kita memahami bahwa, ketika Adam berdosa, dia memisahkan dirinya dari tujuan Allah untuk hidupnya, untuk mengikuti inisiatifnya sendiri untuk menjadi seperti Allah. Sementara dalam keadaan ini, semua pekerjaannya, entah baik atau jahat, ada dalam perlawanan dengan tujuan Allah. Ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang jahat, yang mengasingkan dia dari hidup Allah. Dia mati dalam pelanggaran dan dosa. Melalui persembahan, Allah memulihkan Adam kepada penentuannya sebelum dia meninggalkan taman Eden. Anaknya, Kain, menolak tawaran Allah untuk dipulihkan kepada pengharapan akan status/hak sebagai anak, dan menjadi ditetapkan kembali kepada namanya ketika dia membawa persembahannya. Dia menjual dirinya sendiri di bawah dosa ketika dia membunuh saudaranya Habel, dan keluar dari hadirat Allah untuk pergi kepada jalannya sendiri di tanah Nod.45 Sejak kejatuhan manusia, setiap orang yang dilahirkan secara alami dilahirkan mati dalam pelanggaran dan dosa. Yesaya mengatakan, ‘Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri.’46 Semua manusia telah jatuh dan memerlukan pemulihan melalui persembahan untuk memperoleh kembali pengharapan akan status/hak sebagai anak. Bahkan sekarang, setiap orang yang dilahirkan secara alami dari daging/jasmani adalah mati dalam pelanggaran dan dosa. Semua umat manusia yang jatuh namun bersikeras mengikuti jalan mereka sendiri telah kehilangan hak mereka akan pengadopsian sebagai anak. 44 Rom 8:15; Yes 11:2 Kata Nod berarti ‘gelandangan dan pengembara, melarikan diri’. Ini artinya dia mengembara jauh dari Allah. Dia telah meninggalkan jalannya dan pergi dari jalan dalam status/haknya sebagai anak. 46 Yes 53:6 45 12 Firman injil, ketika diberitakan kepada kita, membuat kita melihat bahwa nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak dunia dijadikan, dan bahwa kita telah ditentukan untuk menjadi anak-anak Allah. Pada saat melihat, kita diperingatkan untuk bertobat dan mempercayai firman yang memanggil kita untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak. Jika kita bertobat, kita dapat terhubung kepada firman perjanjian, dan kemudian, melalui disatukan dengan persembahan Kristus, kita dilahirkan dari yang semula/pertama, dilahirkan dari atas. Jika kita menerima dan percaya firman Allah saat itu diberitakan kepada kita, kita dilahirkan dari firman itu. Firman menetapkan kita, membuat kita bertobat dan menjadi bagian darinya. Setelah dilahirkan dari firman, kita bersukacita untuk mengalami pengampunan dari dosa-dosa, sementara kita belajar untuk mengampuni orang lain. Kita diiluminasi untuk memahami bahwa firman perjanjian menetapkan kita pada mulanya sebagai anak-anak Allah. Ketika kita mengakui keyakinan kita dalam firman ini, kita telah memulai perjalanan kita untuk menjadi rohaniah. Adalah penting untuk mengingat bahwa manusia alamiah memerlukan iluminasi untuk menerima hal-hal yang dari Roh. Jika kita dapat melihat status/hak kita sebagai anak, maka kita dilahirkan dari firman, dilahirkan dari yang semula/pertama dan sedang memulai untuk menjadi rohaniah. Sekarang Roh Kudus, yang bersama dengan firman sementara itu diberitakan kepada kita, juga sedang membawakan Roh Allah kepada kita untuk memimpin kita kepada warisan kita. Ingat, jika kita telah dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah, ini hanyalah bagian dari warisan status/hak kita sebagai anak. Kita belum dilahirkan dari air dan dari Roh yang akan memampukan kita untuk menerima kodrat ilahi dan mewarisi kerajaan. Banyak yang telah dicapai – pengampunan, pembenaran, diperhitungkan sebagai kebenaran dan hak untuk mewarisi kepemilikan akan status/hak sebagai anak – tapi kita belum mewarisi kodrat ilahi. Kita telah memulihkan hak-hak dari status/hak sebagai anak, dan mulai menerima hidup Kristus – terang hidup dari mana kita dilahirkan untuk melihat status/hak kita sebagai anak.47 Akan tetapi kita akan mati kembali jika kita tidak masuk ke dalam kerajaan Allah. Terang hidup dari Allah bertunas di dalam kita, tapi benih belum berakar.48 Tenaga dan hidup yang tertinggal dari benih sedang dimanifestasikan dalam kita sebagai orang-orang percaya, tapi hidup Kristus sendiri perlu untuk berakar di dalam kita dan disatukan dengan benar kepada hidup dan budaya kita. Sementara kita berproses/melanjutkan, kita masih menemukan bahwa ada roh adopsi, membakar penginsafan dalam hati kita, yang didorong oleh Roh Kudus, yang menolong kita untuk melihat perlunya dilahirkan dari air dan Roh. Kita diiluminasi untuk melihat jalan ketaatan yang ada di hadapan kita, memimpin kita untuk dilahirkan dari air dan Roh. Kita telah menerima apa yang Allah telah katakan kepada kita, dan telah bertobat dan berbalik dari jalan kita sendiri. Karena kita tulus dalam respon-respon kita, kita memiliki apa yang Alkitab sebut ‘hati nurani yang baik’.49 Sekarang kita dapat mengambil langkah iman yang adalah jawaban dari hati nurani yang baik, dan meminta untuk dibaptis. Dalam bagian-bagian berikut, kami akan menguraikan lebih mengenai unsur-unsur yang adalah bagian dari jalan status/hak kita sebagai anak. Unsur-unsur ini termasuk dilahirkan dari air dan dilahirkan dari Roh, dan adalah penting jika kita mau dilahirkan dari Allah. Lahir dari air – permulaan ciptaan baru Pada zaman Nuh, banyak dari orang-orang saleh tersesat, dan berbalik dari Allah, ketika mereka kawin campur dengan benih keturunan Kain. Oleh karena ini, Allah menyesal menciptakan manusia, 47 Yoh 8:12 Mat 13:20,21 49 1 Pet 3:21 48 13 dan menyatakan penghakiman atas semua manusia. Dalam penghakiman ini, Allah juga mengikutsertakan kehancuran dari semua ciptaan. Namun, Nuh mendapatkan perkenanan Allah. Dia dan keluarganya tetap setia kepada Allah, dan telah menjaga garis keturunan dan budaya mereka tetap murni, sebagai anak-anak Allah. Nuh takut akan Allah, dan karenanya, dia mendapatkan kasih karunia di mata TUHAN. Allah mengatakan kepada Nuh bahwa Dia akan menghancurkan dunia dengan air bah. Dia mengatakan kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera untuk dia sendiri, keluarganya, dan binatang-binatang yang dia akan bawa bersama dengan mereka ke dalam bahtera, dan dengan demikian diselamatkan dari penghakiman yang akan datang. Allah memberikan dia ukuran-ukuran dari bahtera yang akan dia bangun, dan Nuh beserta keluarganya, yang terdorong karena menghargai firman Allah, dan takut akan Allah, menaati Allah dan membangun bahtera. Setelah air bah, Nuh dan keluarganya, serta binatang-binatang, keluar dari bahtera untuk mengisi kembali dunia baru yang telah dibentuk kembali oleh air. Rasul Petrus mengatakan kepada kita bahwa peristiwa bersejarah ini berhubungan dengan baptisan, dan baptisanlah yang menyelamatkan kita.50 Melalui Kitab Suci, Allah telah menyatakan bahwa Dia akan mengakhiri keberadaan manusia sebagai ciptaan fisik, biologis. Bersama dengan ini, alam semesta material sebagaimana yang ada saat ini, telah dipersiapkan untuk kehancuran; bukan dengan air tapi dengan api. Kristus datang untuk menjadi permulaan dari ciptaan baru Allah, yang akan menggantikan ciptaan lama. Kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus adalah cara-cara yang Allah gunakan untuk membawa ciptaan baru dilahirkan. ‘Baptisan Kristus’ meliputi kematian-Nya, penguburan-Nya dan kebangkitan-Nya. Melalui baptisan-Nya inilah kita dilahirkan, dan dilahirkan ke dalam ciptaan baru sebagai anak-anak Allah. Ketika Kristus dibangkitkan dari kematian, tubuh-Nya dibangkitkan kekal. Tubuh alamiahnya adalah tubuh material dari daging dan tulang, yang diterima dari ibu-Nya, Maria. Namun, sekarang itu telah diubah menjadi tubuh rohaniah. Memiliki semua kapasitas dari Roh Allah, tubuh-Nya melampaui waktu, ruang dan alam semesta material. Setelah kebangkitan-Nya, Kristus dapat berhubungan dengan segala yang adalah bagian dari dunia material. Namun, tubuh rohaniah-Nya bukanlah milik dunia ini, melainkan milik dunia yang akan datang. Melalui proses baptisan inilah Dia mewarisi tubuh-Nya yang tidak fana. Kristus disebut buah sulung dari mereka yang telah dibangkitkan dari kematian. Semua yang mati dengan Kristus, dan yang dikuburkan dan dibangkitkan dengan Dia dalam persekutuan baptisan-Nya, akan mewarisi yang tidak fana, dan memiliki jenis tubuh rohaniah yang sama seperti Kristus. Ketika kita melihat seorang percaya dibaptis dan berdiri keluar dari air, kita memandang permulaan mereka sebagai ciptaan baru. Kita bersukacita dan mengatakan bersama Paulus, ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, lihatlah ciptaan baru!’51 Kemudian seorang Kristen berproses dalam hidup ini sebagai bagian dari tubuh Kristus untuk mewarisi kerajaan Allah, karena kerajaan Allah sedang diciptakan, dan merupakan milik langit dan bumi yang baru. Kematian Kristus adalah batasan antara ciptaan lama dengan ciptaan baru. Ketika dibaptis, kita mati dengan Kristus untuk yang lama, dan dibangkitkan oleh kuasa Allah, untuk berjalan dalam hidup yang baru. Yang lama telah berlalu, dan lihatlah, segala sesuatu menjadi baru! Baptisan bukan janji untuk memiliki ciptaan baru di masa yang akan datang, tetapi lebih tepatnya cara oleh mana kita masuk dan memiliki ciptaan baru di dalam Kristus sekarang. 50 51 1 Pet 3:21 2 Kor 5:17 14 Keseluruhan realita dari ciptaan baru adalah elemen pusat yang dimulai dari dilahirkan dari air. Kristus mengakhiri ciptaan lama ketika Dia berkata, ‘Sudah selesai’, dan melangkah maju masuk ke dalam tangan Bapa sebagai sumber ciptaan baru. Ketika Kristus menahbiskan perjanjian baru pada perjamuan terakhir, Dia memulai proses membuat segala sesuatu baru. Kristus adalah Tuhan bagi yang mati dan yang hidup; di dalam Dia manusia lama, keseluruhan ciptaan lama, berlalu.52 Semua yang pertama Dia ciptakan telah menerima hukuman mati yang Allah jatuhkan pada zaman Nuh; bukan hanya yang lama dan berdosa, tapi yang lama dan alamiah dan terkorupsi (rusak). Mereka yang dilahirkan dari air telah mulai mewarisi realita dari rahasia ini. Mereka adalah orang-orang yang berpartisipasi dalam kerajaan yang sedang dijadikan baru. Ini adalah sebuah kerajaan baru; ini adalah kerajaan Allah. Kita bersatu dengan Kristus dalam persekutuan baptisan-Nya dari perjamuan terakhir, melalui Getsemani sampai Kalvari. Permulaan baru itu ditegakkan ketika Kristus dibangkitkan dari kematian. Kristus dimanifestasikan pada saat ini melalui kebangkitan, sebagai Anak tunggal Allah yang tidak fana. Dia adalah bentuk dasar/asli dari semua yang kita akan jadi – kesempurnaan dari kepenuhan seorang anak Allah – kalau kita mau mewarisi langit dan bumi yang baru.53 Dia melahirkan kita di dalam diri-Nya sendiri kepada ciptaan baru. Melalui baptisan, kita menyatukan diri kita kepada persembahan-Nya dan kembali dari kematian karena dosa. Melalui persembahan, kita berdiri keluar dari air baptisan mengenakan Kristus, yang adalah substansi ciptaan baru. Setelah dilahirkan dari firman, kita didorong oleh roh adopsi untuk masuk ke dalam kerajaan Allah untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak. Sekarang kita tahu bahwa kita harus dilahirkan dari air dan Roh. Ketika kita menerima firman perjanjian dan menyerahkan diri kita untuk melanjutkan maju dalam status/hak sebagai anak, kita meninggalkan kondisi yang Yesus sebut dengan ‘tanah di pinggir jalan’.54 Sekarang kita memiliki beberapa pengertian dan telah menerima firman mengenai status/hak kita sebagai anak dengan sukacita.55 Kita maju ke tanah berbatu-batu dan menemukan ada kesulitankesulitan yang harus kita atasi. Kesusahan/kesukaran dan kesesakan menantikan kita karena jalan baru yang telah kita pilih untuk dihidupi. Supaya tidak tersandung karena penderitaan-penderitaan ini, kita harus terus maju karena, jika tidak, kita akan kehilangan hidup baru yang telah kita temukan. Untuk maju ke tanah yang baik dari status/hak sebagai anak, kerajaan Allah, kita perlu untuk masuk ke dalam Kristus dan menjadi bagian dari tubuh-Nya, gereja. Kita tahu bahwa kita ditentukan untuk menjadi anak. Kita telah mendengar firman bahwa jika kita mengenakan Kristus, kita akan menjadi bagian dari Dia, dan di dalam Dia kita akan mempunyai jalan masuk kepada warisan status/hak kita sebagai anak yang Dia miliki. Melalui baptisan kita mengenakan Kristus. Dalam tindakan ini kita menjadi milik kepunyaan Kristus, dan karena Kristus adalah anak Abraham, mereka yang adalah milik Kristus juga adalah keturunan Abraham dan pewaris dari janji status/hak sebagai anak. Ketika kita masuk ke dalam air baptisan, didorong oleh roh adopsi, kita, sebagai anak yang diadopsi, berseru kepada Allah, sebagai Bapa kita. Kita mengenakan Kristus sementara kita memanggil nama-Nya, dan kemudian kita meminta Bapa untuk memberikan kita Roh Kristus, memampukan kita untuk dilahirkan dari Roh. Ketika kita memanggil nama Kristus, Dia menjawab dan Dia datang kepada kita untuk mengenakan kepada kita. Mereka yang membaptis kita juga memanggil nama Tuhan Yesus Kristus atas kita. Kita 52 Rom 14:9 Ef 4:13 54 Mark 4:13-20 55 Mat 13:20 53 15 masuk ke dalam Kristus dan menjadi anggota dari tubuh korporat-Nya, gereja. Kita dilahirkan dari air dan sekarang menjadi bagian dari ciptaan baru. Lahir dari Roh Ingat bahwa, dalam air baptisan, roh adopsi mendorong kita. Kita tidak lagi diperintah oleh roh ketakutan. Kita telah dilepaskan dari roh perbudakan yang memimpin kepada ketakutan. Roh Allah sekarang sedang memimpin kita dan kita tahu bahwa kita adalah anak Allah. Kita digerakkan oleh roh adopsi, yang membuat kita berseru kepada Bapa dalam Kristus.56 Kita percaya bahwa kita adalah anak dalam Kristus dan bersatu dengan persembahan-Nya melalui dibaptiskan ke dalam kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya. Sementara kita dibangkitkan dari air baptisan, kita dilahirkan dari kematian dengan Kristus dan menjadi bagian dari ciptaan baru-Nya. Keseluruhan dari ciptaan lama mati bagi Allah dalam Kristus ketika Dia disalibkan, dan sedang berada di bawah hukuman mati. Sekarang itu hanyalah harus berlalu dalam kegenapan waktu. Namun, Kristus adalah permulaan, dan dari apa yang sekarang mati dalam Dia, Dia telah lahirkan apa yang adalah baru di dalam Dia Sendiri. Ciptaan baru telah dilahirkan dari kematian dan yang sekarang sedang dilahirkan di dalam Dia. Sekarang kita berseru untuk dilahirkan dari Roh. Kerinduan besar kita adalah untuk dilahirkan dari Roh Kristus, dan Bapa meresponi seruan kita dan mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita. Saat Roh Kristus bersatu dengan roh kita, Dia berseru ‘ya Abba, ya Bapa!’, dan roh kita dengan Roh Kristus, bersama-sama menjadi satu, berseru kepada Allah memanggil Dia Bapa kita. Dalam tindakan ini, unsur ‘dilahirkan dari air’ dan ‘dilahirkan dari Roh’ bertemu bersama ketika seseorang dilahirkan dari Allah. Ketika pertama kita berseru ‘ya Abba, ya Bapa!’, Bapa kita di sorga menjawab kita dan mengirimkan Roh Anak-Nya kepada kita untuk menjadi milik kita.57 Roh Anak telah masuk ke dalam hati kita dan sekarang kita ‘dilahirkan dari Roh’. Setelah Bapa mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam kita, Bapa juga datang dan tinggal di dalam kita. 58 Setelah Bapa dan Anak tinggal di dalam kita, Anak kemudian mengatakan kepada kita, ‘Terimalah Roh Kudus.’ 59 Roh Kudus, yang menolong kita untuk menerima Roh Kristus, juga sekarang datang untuk tinggal di dalam kita. Dia datang kepada kita sebagai kepunyaan kita untuk membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran dan memimpin kita dalam jalan status/hak sebagai anak. Kita adalah pemilik kodrat ilahi ketika kita menjadi bagian Kristus dan menerima Roh Kristus sebagai anak Allah. Namun, sebagai seorang anak Allah kita masih tidak berdaya, dan kecuali kita menerima kuasa dari Allah, kita tidak akan dapat meneruskan untuk mewarisi kepenuhan dari status/hak kita sebagai anak dalam Kristus. Baptisan dalam Roh Kudus Setelah dilahirkan dari Allah, masih ada langkah lain yang perlu kita ambil. Kita memerlukan kuasa dari Roh Allah untuk dapat mengekspresikan status/hak kita sebagai anak, dan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari warisan kita. Firman perintah, berbicara kepada kita 56 Rom 8:14-15 Gal 4:6 58 Yoh 14:23 59 Yoh 20:22. Yesus menghembuskan Roh-Nya sendiri ke dalam murid-murid dan juga memberikan mereka Roh Kudus di saat yang sama. 57 16 dari Kristus, memampukan kita untuk percaya untuk menerima Roh Kudus.60 Firman yang sama ini lebih lanjut menjanjikan bahwa Kristus akan membaptis kita ke dalam Roh Kudus dan dengan api. 61 Menerima Roh Kudus, pada titik di mana kita menerima Roh Kristus, tidaklah sama dengan dibaptis dengan Roh Kudus. Sesungguhnya, Roh Kudus datang dengan kuasa Allah untuk menuntun status/hak kita sebagai anak. Roh Kudus datang ke dalam kita ketika Bapa dan Anak datang kepada kita. Namun, kita masih tetap memerlukan Anak untuk membaptis kita ke dalam Roh Kudus.62 Roh Kudus kemudian akan memberikan kuasa kepada status/hak kita sebagai anak.63 ‘Kuasa’ ini adalah api dari tujuh kali lipat Roh Allah, yang memampukan kita untuk hidup sebagai anak Allah. Bukti bahwa kita dibaptis dalam Roh adalah kita berbicara dalam bahasa lidah. Roh Kudus adalah penolong bagi kita secara individu, dan juga bagi gereja sebagai tubuh korporat bagi keseluruhan zaman gereja, sampai kita mewarisi ‘segala sesuatu’.64 Kita benar-benar dilahirkan dari Allah ketika Bapa, Anak dan Roh Kudus telah membuat tempat kediaman Mereka di dalam kita, dan sedang berkomunikasi dengan kita. Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk memimpin kita, dan memampukan kita untuk memiliki segala sesuatu yang dari Allah. Sebagai orang-orang Kristen, kita menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada hari itu, kita akan dilepaskan dari korupsi dan diubahkan untuk mewarisi yang tidak akan fana (yang kekal). Allah telah mengatakan, ‘Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala sesuatu – terjemahan Inggris), dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’ 65 Bagi mereka yang diadopsi sebagai anak, yang dilahirkan dari Allah dan telah menerima kodrat ilahi, warisan akhirnya adalah kekekalan dan kepemilikan atas langit dan bumi yang baru. Abraham memahami hal ini ketika dia melihat hari Kristus – dari inkarnasi, pelayanan dan kebangkitan – dan bersukacita. Dia memahami bahwa semua orang percaya dari segala zaman, yang percaya untuk menjadi anak-anak Allah, akan menerima tubuh yang tidak dapat mati pada hari kebangkitan, ketika korupsi (yang dapat binasa) diubahkan menjadi tidak terkorupsi (yang tidak dapat binasa) dan yang fana (yang dapat mati) diubahkan menjadi tidak fana (yang tidak dapat mati).66 Tubuh yang tidak fana (tidak dapat mati) mempunyai kapasitas untuk memiliki langit dan bumi yang baru. Ketika kita menerima tubuh ini, kita dapat memiliki, untuk selama-lamanya, apa yang Allah janjikan akan menjadi milik langit dan bumi yang baru. Abraham menantikan hari ini dan bersukacita. ‘Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.’67 60 Kis 1:4,5 Luk 3:16 62 Yoh 1:33 63 Kis 1:8 64 Yoh 14:26; 1 Kor 2:10, 12 65 Wah 21:7 66 1 Kor 15:52-54 67 2 Pet 1:2-4 61 17 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Anak-anak yang Sah/Asli Bagian 1 Allah merencanakan untuk menciptakan umat manusia dan mengadopsi mereka sebagai anak-anakNya melalui Yesus Kristus. Melalui adopsilah kita dijadikan sesama pewaris dengan Kristus, dan kemudian dapat menerima kodrat ilahi yang datang dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Melalui proses dilahirkan dari yang semula/pertama, dari air dan dari Roh, kita dijadikan anak-anak yang sah/asli dari Allah. • • • Jelaskan perbedaan antara anak yang diadopsi dan anak yang sah/asli Apakah tiga unsur kelahiran baru yang diperlukan supaya kita menerima warisan yang adalah milik/bagian dari adopsi? Pilihlah dua aspek kehidupan dan perjalanan Abraham yang secara khusus mengiluminasi anda sementara anda membaca artikel ini. Apakah beberapa implikasi dari pengalaman Abraham, bagi anda? Bagian 2 Berita injil memproklamirkan proses oleh mana anak-anak manusia menjadi anak-anak Allah. Ini adalah berita keselamatan anda. Sementara kita mendengar dan menerima firman ini, kita juga menerima ‘roh adopsi’. • • • Jelaskan apa itu ‘roh adopsi’. Berikan contoh efek (akibat) dari ‘roh adopsi’ dalam hidup anda. (Pertimbangkan, sebagai contoh, respon anda terhadap firman tertentu, atau mengapa anda mau dibaptis.) Bagaimana Roh Kudus menolong kita dalam jalan status/hak kita sebagai anak? 18 LAHIR DARI YANG SEMULA/PERTAMA Luke Pomery Titik kunci kita dalam makalah ini adalah bahwa ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diberikan kapasitas untuk penglihatan rohani. Bagaimana kita menerima penglihatan rohani? Oleh firman kasih Allah kepada kita. Kasih Allah Bapa, ketika dicurahkan ke dalam hati kita, membuat kita dilahirkan dari yang semula/pertama. Apa yang kasih Allah sebabkan untuk kita lihat? Kita melihat dan memahami bahwa Dia telah memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Kita juga melihat persembahan Kristus. Persembahan Kristus adalah cara oleh mana kita dapat mewarisi status/hak sebagai anak ini. Lebih lanjut lagi, kita melihat bahwa Allah merindukan hubungan dengan kita. Dilahirkan dari yang semula/pertama memungkinkan kita untuk memiliki persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Nikodemus Dalam pembicaraan-Nya dengan Nikodemus, Yesus menjelaskan perlunya untuk dia ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’.68 Ini adalah langkah pertama dalam proses kelahiran yang Nikodemus perlu untuk mengerti. Kemudian dia perlu untuk mengambil langkah ini, kalau dia mau menjadi seorang anak Allah. Mari kita lihat kedua unsur ini sementara kita melanjutkan. Pertama-tama, kita perlu memahami apa artinya dilahirkan dari yang semula/pertama. Kedua, kita perlu melanjutkan untuk mengambil langkah ini. 68 Kitab Suci menggunakan sejumlah ekspresi untuk menggambarkan proses ini. Karena itu, ‘dilahirkan dari firman’, ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’, ‘dilahirkan dari atas’ dan ‘dilahirkan kembali’ adalah ungkapanungkapan yang menunjuk kepada proses yang sama, tapi menyoroti aspek-aspek yang berbeda. 19 Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali (dilahirkan dari yang semula/pertama – terjemahan Inggris), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’69 Yesus melanjutkan dengan berbicara mengenai dua langkah selanjutnya yang termasuk dalam proses kelahiran ini. Dia mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.’70 Ketiga langkah ini penting bagi orang percaya untuk menjadi anak Allah. Kapasitas untuk penglihatan rohani diberikan kepada kita saat kita dilahirkan dari yang semula/pertama. Apa yang dapat kita lihat sekarang? Kita dapat melihat nama dan panggilan kita sebagai anak-anak Allah. Kita juga dapat melihat kerajaan Allah dan warisan dari status/hak kita sebagai anak. Lebih lanjut lagi, kita dapat melihat langkah-langkah yang diperlukan yang harus kita ambil untuk masuk ke dalam kerajaan Allah dan memiliki/menduduki status/hak kita sebagai anak. 71 Nikodemus belum dilahirkan dari yang semula/pertama. Inilah mengapa dia tidak mengerti apa yang Kristus katakan. Dia dibatasi oleh kebutaan dari pikiran alamiahnya.72 Yesus menjelaskan bahwa satusatunya cara untuk kita dapat melihat hal-hal yang rohani adalah dengan dilahirkan dari yang semula/pertama.73 Nikodemus memerlukan perubahan rohani untuk memahami tujuan/maksud Allah bagi hidupnya. Sama halnya juga dengan kita. Kita semua perlu untuk dilahirkan dari yang semula/pertama, dan tidak seharusnya heran bahwa kita memerlukan perubahan seperti itu. Proses dilahirkan dari yang semula/pertama dimulai ketika kita mendengar firman injil. Rasul Paulus mengatakan, sehubungan dengan berita injil, ‘Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?’74 Yesus mengutus para utusan-Nya untuk membawa firman injil kepada setiap orang. Ini artinya bahwa semua orang dapat mendengar firman, menerimanya dan mempercayai apa yang dikatakan firman itu. Oleh firman Allah-lah kita dapat menerima pengertian dan memulai proses dilahirkan dari Allah. Memahami kasih Bapa Firman Allah menyatakan kepada kita kasih yang tak terukur dari Bapa sorgawi. Bapa sangat mengasihi setiap kita sehingga Dia memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Ketika firman kasih-Nya ini masuk dalam kita, hati kita mulai terbakar di dalam kita.75 ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.’76 Kita diiluminasi dengan pengetahuan akan kasih-Nya dan maksud baik-Nya terhadap kita.77 Firman kasih-Nya membuat hati kita diterangi, supaya kita memahami pengharapan panggilan-Nya.78 69 Yoh 3:3 Yoh 3:5 71 Seseorang ‘lahir untuk melihat’ ketika mereka diiluminasi untuk melihat semua aspek dari status/hak mereka sebagai anak ini. 72 Respon Nikodemus menunjukkan bahwa dia kurang memahami hal ini. Yoh 3:4. Pada saat itu, Nikodemus hanya memahami hal-hal duniawi, bukan hal-hal yang rohani. Yoh 3:31. 73 ‘Seorang yang rohaniah’ dapat melihat dan mamahami hal-hal yang dari Roh Allah. 1 Kor 2:9, 13-15. Ketika kita buta terhadap semua hal-hal rohani, kita tidak dapat memahami bahwa Allah mempunyai rencana bagi kehidupan kita. 74 Rom 10:14,15 75 2 Kor 5:14; 1Jn 4:18 76 1 Yoh 3:1 77 Ef 1:5 78 Ef 1:18 70 20 Dia sedang memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Ini telah menjadi maksud-Nya sejak sebelum dunia dijadikan. Kita sedang melihat tujuan/maksud yang Allah telah miliki bagi kita sejak semula – sejak ‘pertama’.79 Ketika kita diiluminasi untuk melihat realita ini, kita sedang ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’. Firman kasih-Nya membuat kita dilahirkan!80 Sekarang kita dapat melihat siapa Dia, dan siapa kita dalam hubungan dengan Dia. Dia sedang menunjukkan kepada kita kasih yang Dia miliki bagi kita. Itulah kasih Bapa. Kasih Allah mencapai dua hal. Pertama, kasih itu mengiluminasi hati kita untuk melihat panggilan kita untuk menjadi anak-anak Allah. Kasih Allah memungkinkan kita untuk mempercayai firman yang diberitakan kepada kita mengenai status/hak kita sebagai anak. Kedua, kasih itu mendorong kita untuk menjadi anak-anak Allah. Kasih Allah, yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus, mendorong kita untuk hidup menurut nama yang Dia telah berikan kepada kita.81 Allah membuat kita dilahirkan melalui firman-Nya. Yakobus menyatakan bahwa oleh pengerjaan kedaulatan kehendak Allah maka Dia ‘telah menjadikan kita oleh firman kebenaran’.82 Untuk dilahirkan dari yang semula/pertama, hati kita harus diiluminasi oleh firman Allah. Firman pertama dari injil disebut ‘firman sejak semula/permulaan’. Ini adalah firman dari Perjanjian Kekal yang mengungkapkan kepada kita tujuan/maksud Allah untuk kehidupan kita. Sebelum penciptaan, Allah telah merencanakan untuk kita menjadi anak-anak-Nya. Rencana ini adalah penentuan kita. Firman Allah memiliki kuasa di dalamnya. Firman Allah mengiluminasi hati, menciptakan iman dan mendorong seseorang untuk meraih dan menangkap penentuan yang diberikan kepada mereka. Pemazmur mengatakan bahwa masuknya firman Allah ke dalam hati memberikannya terang.83 Hasil dari iluminasi adalah seseorang dapat melihat hal-hal rohani yang belum pernah dilihat sebelumnya.84 Iluminasi itu sendiri adalah sebuah mujizat, dan adalah kapasitas rohani pertama yang diberikan kepada seseorang ketika mereka percaya.85 Ini adalah unsur pertama dari proses oleh mana seseorang dilahirkan dari yang semula/pertama. Memahami persembahan Kristus Melalui persembahan, Kristus memungkinkan kita untuk dilahirkan dari yang semula/pertama. Saat Kristus ditinggikan di atas kayu salib, ‘terang hidup’ bercahaya, memberikan iluminasi kepada umat manusia. Kristus mengatakan, ‘Akulah terang dunia.’86 ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’ 87 Ketika kita diiluminasi oleh terang hidup, kita menerima suatu pengertian mengenai siapa Dia.88 Kita mengerti bahwa Dia adalah Anak Allah, yang datang untuk membuat jalan bagi kita untuk dipulihkan dari kematian (maut) karena dosa. Kita diiluminasi bahwa Dia menderita dan ditikam karena pelanggaran kita. 79 1 Yoh 2:24 Yak 1:18 81 Rom 5:5 82 Yak 1:18 83 Maz 119:130 84 1 Kor 2:9 85 Diiluminasi artinya bahwa Allah membukakan keberdayaan (hati dan pikiran) kita supaya kita melihat dan mengerti hal-hal yang dari Roh Allah. 86 Yoh 8:12 87 Yoh 8:28 88 Ada dua aspek iluminasi. Ada terang yang datang kepada hati kita ketika kita diiluminasi tentang status/hak kita sendiri sebagai anak. Namun, ketika kita diiluminasi tentang status/hak sebagai anak dari Kristus, kita menerima Terang hidup. 80 21 Kapan pun persembahan Kristus diberitakan kepada kita, Kristus ditinggikan. Paulus mengekspresikan pernyataan ini ketika dia menuliskan, ‘Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan’.89 Ketika Kristus ditinggikan dalam firman yang diberitakan, maka kita dapat mengenal Dia. Saat kita mempercayai firman yang diberitakan kepada kita, kita terhubung dengan persembahan Kristus. Iman kita menyatukan kita dengan persembahan Kristus dan itu menjadi efektif dalam kehidupan kita. Ketika kita menerima bahwa Kristus mati untuk dosa kita, suatu transaksi yang substansi (yang besar) terjadi. Persembahan-Nya menjadi efektif dan kita menerima pengampunan untuk dosa-dosa kita. Ketika kita terhubung dengan persembahan Kristus, hati kita diiluminasi dan kita menerima hidup dari status/hak Dia sebagai anak. Seperti yang Kristus katakan, ‘barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai Terang hidup.’90 Status/hak sebagai anak dari Kristus menjadi milik kita. Allah telah menerangi hati kita untuk memberikan kita terang dari hidup Kristus.91 Memahami tuntunan Roh Kudus Roh Kudus menginsafkan hati kita dan mendorong kita untuk meresponi panggilan Allah. Dia menawan kita kepada kebenaran dari firman yang diberitakan. Roh Kudus memimpin mereka yang hidup secara rohani. Seperti yang telah kita bahas, kapasitas untuk penglihatan dan pengertian rohani diberikan kepada kita ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama. Kita secara rohani hidup karena kita memiliki pengertian rohani. Sekarang setelah kita hidup secara rohani, Roh Kudus menuntun dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.92 Roh Kudus memberikan Roh Allah kepada kita. Roh Allah memberikan kita kapasitas untuk memahami ukuran penuh dari warisan kita. Kita dapat memahami lebarnya, panjangnya, tingginya dan dalamnya dari semua yang akan kita warisi.93 ‘Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.’94 Setelah dipenuhi dengan pengertian rohani, kita yakin untuk pergi dan memiliki/menduduki warisan kita.95 Sekarang setelah kita menjadi rohani, kita dapat memiliki hubungan dengan Allah. Allah adalah Roh, dan mereka yang berhubungan dengan Allah, melakukannya dalam Roh dan kebenaran.96 Kita dapat mengenal Dia dan mengerti apa yang Dia katakan karena kita dilahirkan dari yang semula/pertama. Allah telah memanggil kita untuk memiliki persekutuan dengan Dia. Kita dapat masuk ke dalam persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kerajaan Allah adalah konteks dari warisan kita sebagai anak-anak Allah. Setelah dilahirkan dari yang semula/pertama, sekarang kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah dan mewarisi status/hak kita sebagai anak. Tubuh Kristus adalah manifestasi (wujud) dari kerajaan Allah di sini di bumi. Allah memanggil kita ke dalam gereja (jemaat), karena di dalam gerejalah kita menerima berkat status/hak anak dan hidup kekal.97 Kerajaan Allah adalah kekal; ini adalah milik dari zaman/masa 89 1 Kor 1:22,23 Yoh 8:12 91 2 Kor 4:6 92 Yoh 16:13 93 Ef 3:18,19 94 1 Kor 2:12 95 Kol 1:9 96 Yoh 4:24 97 1 Kor 1:9; 1 Tes 2:12 90 22 gereja dan juga masa yang akan datang. Kita sedang melihat, melalui iluminasi, bahwa kerajaan Allah sekarang datang di tengah-tengah kita dan bahwa kita dapat memiliki/menduduki warisan dari status/hak kita sebagai anak sekarang.98 Langkah-langkah yang kita perlu ambil untuk mewarisi Seperti yang telah kita ketahui, ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diiluminasi untuk melihat panggilan kita dan melihat kerajaan Allah. Namun, kita belum masuk ke dalam kerajaan Allah. Jadi bagaimana kita dapat mewarisi apa yang telah kita lihat? Ada suatu jalan yang harus kita jalani oleh mana kita akan mewarisi janji-janji ini. Untuk benar-benar masuk ke dalam kerajaan Allah, kita harus dilahirkan dari air dan dilahirkan dari Roh.99 Setelah dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diinsafkan akan perlunya untuk dibaptis ke dalam Tuhan Yesus Kristus. Ini diperlukan jika kita mau masuk ke tubuh-Nya. Kita juga perlu untuk dilahirkan dari Roh, supaya kita dapat mewarisi janji-janji status/hak kita sebagai anak. Ini adalah pengalaman sida-sida Etiopia yang dibaptis Filipus.100 Orang ini diiluminasi akan penentuannya sebagai seorang anak Allah, dan dengan demikian, dia dilahirkan dari yang semula/pertama. Dia didorong untuk mewarisi status/hak anak yang sekarang dia lihat. Dia mengatakan, ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’101 Dia rindu untuk berlari kepada Kristus dan masuk ke dalam kerajaan Allah. Ini adalah buah dari seseorang yang dilahirkan dari yang semula/pertama. Setelah kita memahami dan menerima firman tentang status/hak anak, kita akan menanggung suatu masa kesesakan dan penderitaan.102 Penderitaan dan kesesakan penting bagi kita jika kita mau masuk ke dalam kerajaan Allah. Alkitab mengajarkan kita bahwa melalui banyak sengsara kita masuk ke dalam kerajaan Allah.103 Jika kita tidak bertekun dalam iman rohani yang baru kita temukan, kita akan jatuh karena kesulitan.104 Alasan untuk pengujian dan pencobaan adalah untuk membereskan motivasi-motivasi campuran apapun yang ada dalam hati kita. Mereka yang tidak tulus akan jatuh.105 Adalah penting untuk bertekun dalam firman injil sepanjang kehidupan kita.106 Roh Kudus menggunakan firman Allah untuk membentuk kehidupan kita dan menyesuaikan kita kepada budaya Kristus. Kesimpulan Ingat bahwa kunci pengertian kita adalah ini: ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diberikan kapasitas untuk penglihatan rohani. Kita dapat melihat tujuan/maksud yang Allah miliki untuk kita sejak semula. Kita dilahirkan untuk melihat nama dan panggilan kita untuk menjadi anakanak Allah. Kita dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah. Akhirnya, kita dilahirkan untuk melihat proses oleh mana kita mewarisi janji-janji ini. 98 Ibr 12:28 Yoh 3:5 100 Kis 8:26-40 101 Kis 8:36 102 Mat 13:21; Ibr 10:32 103 Kis 14:22 104 Mat 13:21 105 Dan 11:35 106 Yoh 8:31 99 23 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari yang Semula/Pertama Kita dilahirkan ‘dari yang semula/pertama’ saat kita mendengarkan, menerima dan mempercayai injil yang diberitakan oleh para utusan Allah. Pada titik ini, kita menerima penglihatan rohani. Inilah artinya menjadi ‘diiluminasi’. • • • Buatlah daftar akan beberapa hal yang seseorang mulai lihat (yaitu menjadi diiluminasi tentang) ketika mereka telah ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’ Refleksikan pengalaman anda sendiri saat menerima injil. Aspek-aspek apa dari hidup anda yang secara spesifik diiluminasikan kepada anda? Apa yang anda lakukan sebagai akibat dari mendengarkan firman dan menerima iluminasi? Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita ketika kita menerima injil. Seperti yang kita ketahui, kasih-Nya mengiluminasi kita tentang status/hak sebagai anak. • • • Apa dampak lain dari kasih Allah atas kita dan motivasi-motivasi kita? Apa yang dapat kita lakukan ketika kita telah diiluminasi akan dosa kita? Bagaimana anda secara praktis bersatu dengan persembahan Kristus sehubungan dengan iluminasi ini? Dilahirkan dari yang semula/pertama adalah permulaan/awal dari proses kelahiran. Hal-hal seperti apa yang dapat menghalangi kita untuk terus maju untuk dilahirkan dari air dan Roh? 24 LAHIR DARI AIR Kane McNally Berita injil memproklamirkan kepada kita bahwa kita dapat menjadi anak-anak Allah melalui proses dilahirkan dari Allah. Kita mendengar firman mengenai status/hak kita sebagai anak dan kita ‘dilahirkan dari firman’ untuk melihat kerajaan Allah. Setelah dilahirkan dari firman, seperti yang Yesus instruksikan kepada Nikodemus, seorang percaya harus dilahirkan dari air dan Roh Kristus untuk kemudian masuk ke dalam kerajaan Allah.107 Ketika kita mendengar berita untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya ini, roh adopsi memegang hati kita dan Roh Kudus membawakan penginsafan yang kuat bahwa kita harus melangkah maju untuk dibaptiskan ke dalam Kristus. Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang seorang manusia yang diinsafkan seperti itu. Penginjil Filipus memberitakan Kristus kepada seorang Etiopia dalam perjalanan di padang gurun. Orang ini berkata, ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’108 Orang Etiopia ini kemudian sangat terdorong untuk dibaptis dan di sana, di padang gurun, dia diiluminasi tentang apa artinya dilahirkan dari air. Dia mengerti rahasia tentang segala sesuatu menjadi baru di dalam Kristus. Bagaimana dia mengetahui hal ini? Itu karena Filipus memberitakan Kristus kepadanya. Rasul Paulus menolong kita memahami ini dengan mengatakan, ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.’109 Orang dari Etiopia ini dibaptiskan ke dalam Kristus dan memulai perjalanan menjadi ‘dilahirkan dari air’. Baptisan adalah respon pertamanya terhadap firman ‘dilahirkan dari air’, dan dia, sebagaimana juga kita, diantar masuk ke dalam jalan hidup yang benar-benar baru. 107 Yoh 3:5 Kis 8:36 109 2 Kor 5:17 108 25 Berita mengenai dilahirkan dari air memanggil kita untuk bersatu dengan Kristus dan berpartisipasi dalam hidup-Nya sebagai bagian dari gereja-Nya. Lebih lanjut lagi, kita harus bersatu dengan persembahan-Nya, tubuh-Nya dan persekutuan dengan penderitaan-Nya supaya dosa kita dapat dibereskan dan diusir keluar. Ini adalah berita dari dilahirkan dari air. Jawaban dari hati nurani yang baik Ketika kita dibaptis dan disatukan dengan Kristus, hati nurani kita membuat respon yang baik.110 Respon-respon kita adalah respon iman. Kita hidup dengan Kristus, dan hati nurani kita telah berpindah dari hukum kepada iman, untuk pembenaran. Kita telah menjadi ciptaan baru dalam Kristus. Kita tidak disibukkan dengan apa yang lama, jalan/cara dari kedagingan kita. Rasul Petrus menginstruksikan kita lebih lanjut mengenai ini ketika dia mengatakan air bah adalah kiasan dari baptisan. Suatu ‘kiasan’ adalah suatu peristiwa Perjanjian Baru yang bayangannya ada dalam Perjanjian Lama. Pada zaman Nuh, semua umat manusia telah menolak rencana Allah untuk kehidupan mereka, dan Allah melihat maksud dan pikiran setiap hati manusia selalu membuahkan kejahatan semata-mata.111 Tetapi, Nuh mendapat kasih karunia.112 Hanya sedikit, yaitu, delapan jiwa, yang diselamatkan melalui air pada waktu air bah itu. Petrus menjelaskan bahwa baptisan menyelamatkan kita melalui kebangkitan Yesus Kristus.113 Apa maksudnya? Pelajarannya bagi kita adalah bahwa, dalam baptisan, kita tidak berfokus pada membersihkan dari kenajisan jasmani, karena semua itu telah disalibkan dalam Kristus. Kita tahu bahwa mereka yang dibangkitkan untuk hidup dalam hidup Yesus Kristus tidak lagi hidup untuk diri mereka sendiri atau untuk cara daging, tapi mempunyai jawaban dari hati nurani yang baik kepada Allah melalui baptisan.114 Hal ini sangat penting untuk kita ingat. Kita tidak dikendalikan oleh rasa takut dan kekuatiran dalam meresponi hidup. Kita tidak berjuang menurut keinginan daging kita, untuk menghindari mati dengan Dia. Hati nurani kita membuat respon yang baik. Di saat kita mati dari apa yang lama, kita sekarang dapat terus-menerus meresponi kepada hidup-Nya, dan kita menjadi baru dalam Dia. Hidup yang kita hidupi sekarang dalam tubuh kita yang fana, kita hidupi oleh iman dari Anak Allah.115 Bagi kita, yang dibaptiskan ke dalam Kristus, segala yang lama sudah berlalu; lihatlah, segala sesuatu menjadi baru!116 Ini artinya bahwa ciptaan yang alamiah – jagat raya kita dan semua yang adalah dosa – sedang berlalu di dalam Kristus. Saat Kristus menjalani dari perjamuan terakhir hingga kebangkitan-Nya, Dia melenyapkan maut, membawa hidup ciptaan baru, dan dinyatakan dalam kekekalan.117 Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam baptisan, dosa sedang dibereskan dalam kita, dan kita sedang meneruskan proses kita untuk berpindah dari yang alamiah kepada yang rohaniah. Segala sesuatu menjadi baru! Nama Tuhan Yesus Kristus Kita juga mengerti bahwa, untuk menjadi anak-anak Allah, kita harus mengenakan nama Tuhan Yesus Kristus. Dalam air baptisan, kita berseru kepada-Nya, memanggil nama-Nya dan meminta 110 1 Pet 3:21 Kej 6:5 112 Kej 6:8 113 1 Pet 3:20-21 114 2 Kor 5:15; 1 Pet 3:21 115 Gal 2:20 116 2 Kor 5:17 117 2 Tim 1:10 111 26 untuk dipanggil ‘dengan nama-Nya’. Bukan hanya kita berseru, tapi mereka yang membaptis kita memohonkan nama-Nya atas kita. Nama Tuhan Yesus Kristus adalah ‘nama di atas segala nama’.118 Nama-Nya menggambarkan kepenuhan ke-Tuhanan dan mengekspresikan Allah yang sepenuhnya dinyatakan dan dimuliakan dalam tubuh Anak. Rasul Paulus mengatakan, ‘Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia’.119 Apakah kepenuhan ini? Ini adalah ‘kepenuhan dari ke-Allahan’.120 Ini artinya bahwa nama Tuhan Yesus Kristus adalah ukuran penuh yang adalah milik Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketika kita dicelupkan ke dalam nama-Nya pada titik baptisan, kita menerima harta dan dapat dikatakan mengenai kita bahwa kita lengkap di dalam Dia. Kita dimasukkan ke dalam Dia karena kita telah memanggil nama-Nya dan kita sekarang disatukan kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus. Tidak ada jalan lain untuk dimasukkan ke dalam persekutuan dengan Allah. Dibaptiskan ke dalam nama adalah memiliki tempat pribadi dalam Dia. Lebih lanjut lagi, nama-Nya adalah konteks bagi partisipasi kita dalam tubuh Kristus. Dengan cara ini, kita yang dibaptiskan dalam nama, memiliki nama dan tujuan yang sama sebagai anggota-anggota tubuh-Nya. Namun, di dalam tubuh ini, kita menjadi anggota-anggota yang khusus. Nama Tuhan Yesus Kristus ada pada inti dari hidup keluarga dan adalah ekspresi hidup yang diberikan satu dengan yang lain di dalam tubuh. Sama seperti anak yang baru dilahirkan menerima nama keluarga dari orang tuanya, demikian juga kita menerima nama-Nya ketika kita dilahirkan dari hidup-Nya dan diidentifikasi dengan Dia dalam baptisan. Ketika kita menerima nama-Nya, kita menerima hidup-Nya, yang diberikan kepada Dia oleh Bapa, dan kita menjadi anggota-anggota keluarga Allah; sekalipun, kita tidak pernah menjadi Allah. Mengenakan Kristus Ketika kita dibaptiskan ke dalam Kristus, kita menerima nama-Nya sebagai milik kita dan kita mengenakan Dia. Akan menolong untuk mengingat bahwa nama-Nya bukan hanya sebuah gelar, tapi siapa Dia adanya. Olah karena itu, mereka yang dibaptiskan memiliki Kristus, hidup-Nya, kapasitasNya. Sekarang kita ditemukan dalam Dia dan mengenakan Dia.121 Rasul Paulus menuliskan, ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’122 Sekarang, dengan mengenakan nama Kristus, kita hidup dalam iman dari baptisan kita setiap hari. Ini artinya bahwa kita mengekspresikan hidup kita sebagai seorang anak Allah melalui berpartisipasi dalam kegiatan kita setiap hari secara terus-menerus dengan mengenakan status/hak anak dari Kristus pada diri kita. Setiap kita yang dibaptiskan ke dalam Kristus telah menjadi seorang anak Allah, dan setiap hari mengenakan segalanya yang adalah Kristus. Sebagai contoh, kita hidup oleh ketaatan-Nya, bukan ketaatan kita. Betapa hal ini suatu kelegaan yang luar biasa bagi kita. Kita bukan hanya mencoba dengan keras dalam kekuatan kita sendiri untuk meraih kebenaran-Nya. Sekarang kita mengakui, ‘bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus’ sementara kita menjalani ekspresi dari baptisan kita setiap hari.123 Setiap kapasitas yang 118 Fil 2:9 Kol 1:19 120 Kol 2:9 121 Fil 3:9 122 Gal 3:26-27 123 Gal 2:20 119 27 diberikan kepada Kristus oleh Bapa menjadi tersedia bagi kita saat kita mengenakan Dia untuk meraih status/hak kita sebagai anak, sama seperti Kristus telah meraih status/hak-Nya sebagai Anak. Setelah mengenakan nama-Nya, dan bertekun dalam iman baptisan kita sepanjang hidup kita, kita tidak akan didapati telanjang (tidak mengenakan) ketika kita mati.124 Ketika kita mati sebagai orang Kristen yang percaya, kita dijamin bahwa kita tidak akan menjadi roh tanpa wujud seperti mereka yang tidak diselamatkan. Tetapi, Kristus adalah rumah kita, atau pakaian kita yang kita kenakan. Tubuh kekal-Nya berisi substansi dari mana tubuh kebangkitan kita akan dibentuk. Karena kita telah mengenakan Kristus dalam hidup ini setiap hari, kepada kita akan dikenakan Dia di sorga hingga kita menerima tubuh kebangkitan kita pada kedatangan-Nya yang kedua kali.125 Ketika kita mengenakan Kristus pada diri kita, kita juga bersatu dengan Dia secara korporat. Bersama-sama, mereka yang mengenakan Kristus, berpartisipasi sebagai anggota-anggota dari tubuhNya yang hidup, tubuh Kristus, yang adalah gereja-Nya. Kita ditanamkan dalam suatu gereja lokal, dengan orang-orang percaya yang lain di mana para utusan Kristus memberitakan firman tentang status/hak kita sebagai anak. Dalam persekutuan di mana kita hidup ini, kita memberikan diri kita dalam pelayanan dan penyembahan. Ini adalah persekutuan-Nya di mana kita tinggal sepanjang hidup kita. Ini adalah di mana dosa dapat dibereskan sementara kita menanggung penderitaan, dan di mana setiap kita dapat memenuhi status/hak kita sebagai anak, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya. Sekarang, setelah mengenakan Dia sebagai anggota tubuh-Nya, kita bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya. Berpartisipasi dalam persembahan Kristus Melalui baptisanlah kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Persembahan-Nya membuat jalan supaya kita dapat dilahirkan dari Allah sementara masih berada dalam daging kita yang fana.126 Melalui partisipasi dalam persembahan Kristus-lah kita menerima hidup Kristus; ‘Karena nyawa (hidup) makhluk ada di dalam darahnya’.127 Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa hidup Kristus ada dalam darah-Nya dan diberikan kepada kita di atas mezbah di Kalvari.128 Kita mempunyai jalan masuk kepada hidup Kristus sementara kita hidup di sini di bumi dalam tubuh kita yang fana. Hidup-Nya sekarang datang kepada kita, dan terus datang kepada kita, sementara kita tetap menyatukan diri kita kepada persembahan-Nya. Seperti yang ditunjukkan kitab-kitab Injil, persembahan Kristus berlangsung sejak perjamuan terakhir sampai seruan-Nya di atas kayu salib, ‘Sudah selesai!’129 Seluruh perjalanan ini menjelaskan kepada kita luas sepenuhnya dari apa arti persembahan Kristus. Yesus mengatakan kepada muridmurid-Nya, ‘“Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?’ Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.”’130 Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa persembahan-Nya adalah baptisan-Nya, dan bahwa, ketika mereka bersatu dengan persembahan-Nya, mereka sekarang dapat berpartisipasi seperti yang Dia lakukan. 124 2 Kor 5:3 2 Kor 5:1-4 126 2 Kor 4:10-11 127 Im 17:11 128 Kol 1:20 129 Yoh 19:30 130 Mar 10:38-39 125 28 Ketika kita bersatu dengan persembahan-Nya, kita menerima kapasitas status/hak anak yang Dia sendiri miliki. Kita sekarang dapat menaati kehendak Bapa untuk hidup kita, seperti yang Kristus lakukan, dengan taat menggenapi nama dan pekerjaan-pekerjaan kita. Kita menderita dengan Dia Kristus menderita sementara Dia memenuhi kehendak Bapa.131 Dia minum dari cawan penderitaan yang Bapa telah rencanakan untuk Dia. Cawan penderitaan ini dicatat dalam Kitab Suci, di sepanjang kitab-kitab Injil, dari doa Kristus di taman Getsemani sampai seruan-Nya di atas kayu salib, ‘Sudah selesai!’132 Sementara kita membaca ayat-ayat Kitab Suci ini, kita menemukan bahwa Kristus tidak memiliki permusuhan dalam roh-Nya. Dia tahu bahwa Dia harus menderita, dan menolak godaan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Dia merangkul firman ketaatan dari Bapa dan dikuatkan dengan kuasa dari Roh yang Kekal.133 Ini memampukan Dia untuk melanjutkan dalam kelemahan untuk menjadi taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib.134 Menderita dengan Kristus adalah bagian dari jalan bagi setiap anak Allah. Kita perlu berhati-hati supaya kita tidak membenci, atau terus menentang, penderitaan. Adalah mungkin untuk merasa bersalah tentang penderitaan, dan berpikir bahwa kita ada ‘di luar iman’ ketika keadaan hidup kita kelihatannya sulit. Kita bahkan mungkin berpikir bahwa kita gagal dalam perjalanan kekristenan kita ketika penderitaan datang atas kita. Jika ini terus-menerus menjadi pola pikir kita, kita akan kehilangan ‘buah’ dari berpartisipasi dalam penderitaan Kristus. Kita perlu bersekutu dalam penderitaan-Nya oleh iman. Penderitaan ini milikNya, dan kita menerima kembali suatu bagian penderitaan dari Dia; ‘Aku menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus.’135 Dengan kata lain, kita mengisi bagian yang dibagikan kepada kita, supaya tidak ada yang kurang dalam kesaksian Kristus kepada dunia. Sementara kita menderita, kita menyatakan Kristus. Menjadi jelas bagi semua orang bahwa ini tidak mungkin dengan kekuatan kita sendiri. Karena kita disatukan dengan Kristus, sekarang kita memanifestasikan Dia – hidup-Nya dan ketaatan-Nya – sementara kita menderita dengan Dia. Dalam bersatu dengan Dia, kita juga berhenti dari dosa. Kita berhenti dari dosa Bagaimana kita berhenti dari dosa? Dalam baptisan air, kita dapat mati dengan Dia terhadap dosa.136 Ini karena kuasa dosa dihancurkan ketika hidup-Nya diberikan kepada kita. Sekarang kita dapat membereskan dosa dengan sebagaimana mestinya dan mengusirnya saat kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa barangsiapa menderita dalam daging telah berhenti dari dosa.137 Saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus, kita ‘mempersenjatai’ diri kita dengan pola pikir ini dan berpegang teguh pada rencana-Nya bagi kehidupan kita.138 Kita tahu bahwa sementara kita menderita dalam daging kita dalam Kristus, dengan kapasitas-Nya untuk bertekun, kita berhenti dari dosa dan dijadikan baru di dalam Dia. 131 Mat 26:39,42 Yoh 19:30 133 Ibr 9:14 134 Fil 2:8 135 Kol 1:24 136 Rom 6:11 137 1 Pet 4:1 138 1 Pet 4:1 132 29 Jika kita menerima hidup dari Allah karena kita terhubung dengan Dia, kita tidak berada di bawah kuasa dosa atau tunduk kepada perhambaannya. Ketika kita terhubung dengan Allah, menerima hidup-Nya, dosa tidak lagi berkuasa atas kita.139 Bagaimana ini mungkin? Ini karena kita tidak berada di bawah hukum yang digerakkan oleh rasa benar atau salah kita sendiri, melainkan, kita sekarang berada di dalam Kristus dan kita berada di bawah kasih karunia. Ketika kita disatukan dengan persembahan Kristus, kita dapat memenuhi hukum Allah karena Kristus telah menggenapi hukum itu. Apakah hukum Allah itu? Kita harus mengasihi Allah, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.140 Lebih lanjut lagi, hukum Allah menggambarkan nama dan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan untuk kita yang tidak bisa diubah. Sekarang kita dapat memenuhi hukum Allah dengan kuasa Allah sementara kita melakukan pekerjaanpekerjaan yang Roh Kudus berikan untuk kita lakukan. Ketika kita diiluminasi kepada kebenaran mengenai baptisan dan bersatu dengan persembahan Kristus, kita tiba pada kesimpulan yang rasul Paulus nyatakan ini, ‘jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.’141 Kita mengamati kematian-Nya dan kita didorong untuk ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian-Nya. Mengapa? Karena ketika kita ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian-Nya, kita akan dibangkitkan dengan Dia dalam keserupaan dengan kebangkitan-Nya.142 Kalau kita mati dengan Dia dalam baptisan dan bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya, kita juga akan hidup dengan Dia. Ketika penderitaan Kristus dalam hidup kita lengkap, hidup, bukan kematian (maut), akan menjadi hasil akhir. Aplikasi sehari-hari Saat kita bersatu dengan persembahan Kristus, kita dapat berhenti dari melakukan apa yang kita pikir benar, dan melayani Tuhan dengan melakukan kehendak-Nya. Sementara kita berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan Kristus, darah Kristus memerciki hati kita dari hati nurani yang jahat.143 Hati nurani yang jahat ini adalah dorongan untuk melakukan apa yang kita pikir benar, daripada menaati firman Allah untuk kehidupan kita. Ketika bersatu dengan persembahan-Nya, kita dapat melayani arahan yang diberikan oleh Roh Kudus. Kita belajar untuk mengikuti arahan Roh Kudus dalam pekerjaan dan partisipasi kita dalam tubuh Kristus. Hati nurani kita dapat memberi kesaksian, dalam Roh, tentang pekerjaan dan partisipasi kita dalam tubuh Kristus.144 Karena kita telah bersatu dengan persembahan Kristus, kita sekarang mempersembahkan anggotaanggota tubuh kita – setiap bagian dari siapa kita adanya, tubuh, jiwa dan roh – sebagai yang hidup dari kematian. Anggota-anggota ini termasuk kecerdasan, akal budi, kapasitas, emosi, penyembahan, nyanyian dan, tentu saja, tubuh fisik kita. Sekarang kita mempersembahkan semuanya itu, setiap hari, sebagai senjata-senjata kebenaran dalam pelayanan Kristus dalam tubuh-Nya. 145 139 Rom 6:14 Gal 5:14 141 2 Kor 5:14 142 Rom 6:5 143 Ibr 10:22 144 Rom 9:1 145 Rom 6:13 140 30 Menanggalkan - mengenakan Sekarang mengenakan Kristus dan telah bersatu dengan persembahan-Nya, komitmen dan ketaatan kita setiap hari adalah terus mengenakan manusia baru dan menanggalkan yang lama.146 Kita perlu untuk menjadi terlatih dalam hal ini! Karena satu manusia, Adam, dosa masuk ke dalam dunia. Sebagai akibat dari dosa ini, maut masuk ke dalam dunia. Oleh karenanya kematian (maut) telah dijatuhkan atas semua manusia, karena semua manusia telah berdosa. Ini menggambarkan keadaan di mana kita semua berada di dalamnya sekarang, karena ‘semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam’.147 Ini menggambarkan manusia lama yang korporat. Kita hidup menurut manusia lama ketika kita hidup secara duniawi, sesuai dengan keinginan daging kita. Karena kita telah menyatukan diri kita dengan pekerjaan Kristus, manusia lama disalibkan. Namun, Paulus menasihati gereja (jemaat) Efesus untuk tidak berjalan seperti yang dilakukan orang-orang non-Yahudi, dalam kesia-siaan pikiran mereka sendiri, memenuhi keinginan-keinginan daging, tetapi untuk menanggalkan manusia lama.148 Manusia lama dapat bertumbuh, sekali lagi, kalau kita memelihara hawa nafsu yang menyesatkan. Kita tidak boleh mengizinkan tingkah laku yang korup/rusak atau cara-cara keberadaan dan berhubungan yang korup. Karena kuasa dosa telah dipatahkan dalam Kristus, dan kita berada di dalam Dia, kita bukan lagi menjadi budak-budak dosa dan berada di bawah kutuk maut. Sekarang kita, secara aktif, menanggalkan sikap-sikap dan perbuatan-perbuatan dari manusia lama setiap hari. Secara aktif kita mengenakan manusia baru Kristus, setiap hari, sebagai suatu inisiatif identitas dan pertanggungjawaban. Ini artinya kita mengenakan substansi dari status/hak sebagai anak dari Kristus setiap hari, dan, sementara kita melakukan ini, manusia batiniah kita diperbaharui.149 Kita dapat menyatakan Kristus dalam semua tingkah laku, keberadaan dan perhubungan kita dalam tubuh Kristus dan dengan mereka yang di luar tubuh Kristus. Kesimpulan Seperti yang pemazmur tuliskan dengan iluminasi, ‘Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir (air yang banyak – terjemahan Inggris)’.150 Perkataan ini diucapkan Kristus yang ditarik keluar dari air penghakiman oleh Bapa. Saat kita bersatu dengan Kristus di salib-Nya, dengan iman, kita juga ditarik keluar dari air yang banyak (banjir). Ini adalah pengalaman seumur hidup sampai kepada kematian tubuh fana kita, ketika kita akhirnya ditarik keluar dari air penghakiman dan air penderitaan Kristus. Ketika ini terjadi, bagi kita, segala yang kita lakukan dengan yang lama akan berlalu, dan lihatlah segala sesuatu menjadi baru!151 Kepada kita akan dikenakan Dia dan menerima upah kemuliaan yang adalah milik nama kita. Ketika Yesus kembali, kepada kita akan dikenakan tubuh kebangkitan kita untuk langit yang baru dan bumi yang baru. Sekarang setelah kita dilahirkan dari firman untuk melihat kerajaan Allah, dan dilahirkan dari air untuk masuk ke dalam kerajaan, kita telah menerima dan belajar banyak hal. Tetapi masih ada hal lain lagi untuk kita. Sementara kita bersatu dengan persembahan Kristus untuk dilahirkan dari air, Bapa sekarang akan mengirimkan kepada kita Roh Anak, supaya kita dapat dilahirkan dari Roh 146 Ef 4:22-24 1 Kor 15:22 148 Ef 4:17 149 2 Kor 4:16 150 Maz 18:16 151 2 Kor 5:17 147 31 Anak. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita menerima kodrat ilahi – Kristus! Ketika kita menerima kodrat ilahi, kita menjadi anak-anak Allah yang sah/asli. 32 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Air Mereka yang dilahirkan dari air sedang dibebaskan dari dosa mereka, dan disatukan dengan persekutuan persembahan Kristus. Baptisan ke dalam Kristus adalah respon pertama kepada firman mengenai dilahirkan dari air. Kita dibaptiskan ke dalam kematian Kristus dan sedang diselamatkan dari penghakiman. Setelah mati dengan Kristus, kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, tapi sekarang berjalan dalam jalan yang baru dan yang hidup. • • • Dalam artikel ini kita diingatkan bahwa kita mempunyai ‘jawaban dari hati nurani yang baik kepada Allah melalui baptisan’. Apa artinya memiliki hati nurani yang baik kepada Allah, dan bagaimana ini berbeda dengan hati nurani yang jahat? (Pertimbangkan fokus hidup anda, motivasi-motivasi anda, keputusan-keputusan anda.) Pikirkan kembali ketika anda dibaptis. Mengapa anda dibaptis, dan anda diselamatkan dari apa? Bagaimana perjalanan anda sebagai seorang Kristen menjadi berbeda sejak anda dibaptis? Perubahan-perubahan praktis lain apa yang menjadi bukti sebagai akibat dari belajar lebih lagi mengenai baptisan dan dilahirkan dari air? Kita dibaptiskan ke dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sementara kita bersatu dengan persembahan Kristus dan berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan-Nya, kita berhenti dari dosa dan dijadikan baru. Sekarang menjadi hidup dari kematian (maut), kita sepenuhnya memberi diri untuk melayani Kristus dalam tubuh-Nya. • • • Mengapa kita seharusnya memperkirakan untuk menderita kalau kita telah dibaptis? Kesaksian apa yang anda miliki mengenai berhenti dari dosa? Pertimbangkan di mana anda telah berubah dan bagaimana ini telah terjadi. Bagaimana anda mempersembahkan ‘anggota-anggota tubuh anda’ dalam pelayanan Kristus dalam tubuh-Nya? 33 LAHIR DARI ROH Michael Hall Pendahuluan Dalam musim sekarang ini, kita telah merenungkan bagaimana kita menjadi anak-anak Allah yang sah/asli. Menggunakan diskusi antara Yesus dengan Nikodemus sebagai titik mulai kita, kita telah merenungkan proses tiga rangkap menjadi ‘dilahirkan dari Allah’.1 Dalam artikel ini, kita akan berfokus pada elemen ketiga dari proses tiga rangkap ini; yaitu, apa artinya menjadi dilahirkan dari Roh. Ini adalah titik puncak dari keseluruhan pembahasan ini. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita menerima buah sulung dari warisan kekal kita sebagai kepunyaan pribadi.2 Kita menjadi pengambil bagian dalam kodrat ilahi.3 Rasul Petrus menyebut ini suatu janji ‘yang berharga dan yang sangat besar’! Mari memulai dengan pertanyaan pertama dan yang paling jelas. Ketika Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa kita harus dilahirkan dari Roh, ‘Roh’ mana yang Dia maksud? Kita perlu untuk berhati-hati bahwa setiap kali kita membaca kata ‘Roh’ dalam Alkitab, kita tidak langsung menyimpulkan bahwa ini menunjuk kepada Roh Kudus. Para penulis Perjanjian Baru sangat berhatihati untuk mengidentifikasi apakah mereka berbicara tentang Roh Bapa, Roh Anak, atau Roh Kudus.4 Dan kapan saja frase ‘Roh Allah’ digunakan, ini menunjuk kepada ketiga Pribadi ke-Allahan 1 Yoh 3:1-8 Rom 8:23 3 2 Pet 1:4 4 Mat 10:20; Ef 3:14-16; Fil 1:19; Rom 8:9 2 34 bersama-sama.5 Ketika kita mempelajari pembahasan ‘dilahirkan dari Roh’, adalah jelas bahwa kita dilahirkan dari ‘Roh Kristus’.6 Ini adalah Roh Anak Allah, dibuat tersedia untuk banyak anak melalui persembahan. Ketika kita dilahirkan dari Roh Kristus, kita menjadi pengambil bagian dalam kodrat ilahi. Mengapa kita perlu untuk dilahirkan dari Roh? Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah’.7 Dalam kalimat berikut-Nya, Dia melanjutkan dengan menjelaskan alasan untuk perintah ini. ‘Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.’8 Kita mengerti perlunya untuk dilahirkan dari Roh Kristus segera sesudah kita melihat perbedaan antara yang alamiah dan yang rohaniah. Dalam suratnya kepada jemaat Korintus, rasul Paulus menjelaskan perbedaan ini dengan membandingkan Adam dengan Yesus Kristus. Adam pertama adalah jiwa (makhluk) yang hidup; Adam kedua adalah Kristus, dan Dia adalah Roh yang memberi hidup.9 Poin pentingnya adalah bahwa Adam belumlah lengkap (sempurna) pada hari penciptaannya.10 Dia diciptakan untuk menjadi manusia yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab dengan identitas kekal, tetapi bukan hidup kekal.11 Dia belum dilahirkan dari Allah. Dia tidak memiliki kodrat ilahi. Selalu akan ada suatu perjalanan dari yang alamiah kepada yang rohaniah. Paulus sangat jelas menyatakan bahwa ‘mula-mula yang alamiah; kemudian barulah yang rohaniah’.12 Daging dan darah tidak dapat mewarisi kerajaan Allah; yang dapat binasa tidak dapat mewarisi yang tidak dapat binasa.13 Ketika kita dikandung dalam kandungan ibu kita, kita menerima, dari Adam, benih identitas kekal kita. Dilahirkan dari daging memberikan kita eksistensi kekal, tetapi kita harus dilahirkan dari Roh untuk menerima hidup kekal. Kita dapat membuat perbedaan yang sangat sederhana antara dua ‘kelahiran’ yang berbeda ini. Tidak ada pilihan sehubungan dengan kelahiran kita secara daging. Tidak seorangpun mempunyai kesempatan untuk memilih keluarga, waktu, atau tempat di mana mereka dilahirkan. Dengan cara yang sama, kita tidak mengatakan apa-apa atas identitas yang telah Bapa tentukan bagi kita dan pekerjaan-pekerjaan dari status kita sebagai anak yang telah Dia persiapkan bagi kita sebelum dunia dijadikan.14 Namun, ketika kita dilahirkan dari (secara) daging, kita diberikan tanggung jawab untuk memilih apakah kita mau melanjutkan untuk dilahirkan dari Roh atau tidak. Kita tidak menerima suatu identitas baru ketika kita dilahirkan dari Roh. Kita menerima hidup baru ketika Roh Kristus datang ke dalam hati kita, memampukan kita untuk menjadi pribadi yang Tuhan tentukan untuk kita sejak sebelum dunia dijadikan, dan yang Tuhan ciptakan untuk kita jadi ketika kita dibentuk dalam kandungan ibu kita secara dahsyat dan ajaib. Benih ilahi (Benih Allah) Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang pernah memilih untuk dilahirkan dari daging. Dia adalah satu-satunya Pribadi yang sudah ada sebelum kelahiran-Nya. Dia adalah Allah Anak yang ada 5 Rom 8:14; 1 Kor 3:16 Gal 4:6 7 Yoh 3:5 8 Yoh 3:6 9 1 Cor 15:45 10 Yoh 3:6 11 Kej 2:7 12 1 Kor 15:46 13 1 Kor 15:50 14 Ef 1:4,5; 2:10 6 35 sebelum segala sesuatu.15 Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya ke dalam pangkuan Bapa, sebelum dunia dijadikan, Dia diperanakkan sebagai Anak Bapa. Bapa menyatakan, ‘Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.’16 Ini adalah suatu pernyataan yang menakjubkan. Ini menyatakan bahwa sesuatu berubah, selamanya, dalam hubungan antara Bapa dengan Anak. Allah Anak telah menjadi Anak Allah. Secara hubungan, ini sesuatu yang benar-benar baru dalam keAllahan. Sebagai Anak Sulung Bapa, Anak sekarang adalah ‘yang berhak menerima segala yang ada (Pewaris segala sesuatu – terjemahan Inggris)’.17 Kita lazim dengan apa artinya menjadi seorang ‘pewaris’. Seorang pewaris mempunyai hak terhadap suatu warisan. Apakah warisan dari Anak? Ini adalah kepenuhan dari persediaan hidup yang kekal dari Bapa. Iman yang luar biasa dari Anak adalah bahwa Dia tidak menggunakan ‘hak tunggal (satu-satunya)’ terhadap warisan ini.18 Dia menciptakan dunia dan dengan kasih membentuk umat manusia, mewakili Bapa, untuk memberikan kesempatan bagi banyak anak untuk berbagi warisan-Nya. Alkitab mencatat bahwa ketika waktu yang tepat tiba, Anak Allah mengosongkan diri-Nya lagi untuk dilahirkan dalam daging (rupa) manusia.19 Dia ‘mengambil bagian’ dalam daging dan darah kita, tapi Dia adalah permulaan dari kemanusiaan yang benar-benar baru.20 Yesus Kristus adalah ciptaan baru. Dia membawa kodrat ilahi ke dalam daging (rupa) manusia dengan maksud untuk memultiplikasi hidup itu melalui persembahan. Inilah mengapa Dia adalah Benih ilahi dari Allah! Alkitab menggunakan kata ‘benih’ dalam dua cara, dan keduanya penting untuk memahami bagaimana kita menerima hidup Allah. Pertama, kata ‘benih’ secara sederhana berarti ‘anak’. Sebagai contoh, Ishak disebut ‘benih’ Abraham. Dengan cara yang sama, Yesus Kristus disebut ‘Benih’ Abraham karena Dia dilahirkan dalam garis keturunan Abraham.21 Namun, kita juga perlu memperhatikan penggunaan kata ‘benih’ yang kedua, yang adalah benih tanaman.22 Kita menjadi anak-anak Bapa karena Yesus Kristus menjadi Benih (Anak) Bapa dan kemudian memultiplikasi hidup dari Bapa, melalui persembahan, seperti benih tanaman masuk ke dalam tanah untuk mati. Yesus Sendiri-lah yang menggunakan simbol benih untuk menjelaskan bagaimana hidup Allah dimultiplikasi melalui persembahan. Dia mengatakan, ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’.23 Adalah penting untuk memahami kiasan yang sangat besar ini. Bertunas adalah proses di mana benih-benih mulai bertumbuh. Setiap benih mengandung semua kapasitas untuk bertunas, bertumbuh, bermultiplikasi dan menghasilkan benih sejenisnya. Namun, kita juga harus tahu bahwa untuk sebuah benih bertunas, benih itu harus masuk ke dalam tanah dan mati. Kunci untuk bertunas adalah kuasa yang melekat dalam sebuah benih. Benih itu tidak berhenti untuk ada ketika dia mati; tetapi, benih itu bertumbuh (atau bertunas) dalam bentuk yang lain sebagai tanaman muda. Tanaman adalah sesuatu yang baru; bukan benih lagi. Sementara tanaman ini bertumbuh dewasa melalui musim-musimnya, tanaman ini berbunga, berbuah dan menghasilkan banyak benih yang kandungan genetiknya sama seperti tanaman itu. Benih-benih baru ini juga harus masuk ke dalam tanah dan bertunas kalau mereka mau bermultiplikasi. Inilah pertumbuhan melalui bertunas. Inilah 15 Kol 1:13,17 Maz 2:7; Kis 13:33; Ibr 1:5; Ibr 5:5 17 Ibr 1:2 18 Fil 2:7; Rom 8:17 19 Gal 4:4 20 Ibr 2:14,17 21 Kej 22:15,18; Gal 3:16 22 Luk 8:5 23 Yoh 12:24 16 36 cara benih yang menyatakan kepada kita bagaimana hidup Allah bermultiplikasi melalui persembahan. Ini menolong menjelaskan bagaimana kita menjadi pengambil bagian dalam kodrat ilahi. Frase ‘kodrat ilahi’ adalah terjemahan dari kata Yunani tunggal ‘theios’.24 Namun, pada dua kesempatan ketika Petrus menggunakan kata Yunani ini, dia menambahkan suatu tambahan kata. Pertama, dia menambahkan kata Yunani untuk ‘kuasa’ ketika dia menjelaskan bahwa kuasa dari kodrat ilahi telah mengaruniakan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.25 Kedua, dia menambahkan kata Yunani yang paling tepat diterjemahkan sebagai ‘pertumbuhan melalui bertunas’.26 Yesus Kristus adalah Benih ilahi dan, melalui kuasa ilahi, Dia membuat persembahan dan memultiplikasi ‘kodrat ilahi’. Kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi ini ketika kita dilahirkan dari benih Allah yang tidak fana.27 Untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi ini kita harus mengambil bagian dalam hidup dan kodrat/sifat Allah melalui proses bertunas. Kuasa yang ada dalam firman Allah membuat benih dari hidup Allah untuk bertunas dalam kita, memampukan kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Multiplikasi hidup melalui persembahan Yesus sepenuhnya berkomitmen untuk menyelesaikan kehendak Bapa dengan membawa banyak anak kepada kemuliaan.28 Yesus menyerahkan hidup-Nya sebagai ‘korban yang hidup’ dari taman Getsemani hingga kepada seruan, ‘Sudah selesai!’29 Dengan cara ini, Yesus sepenuhnya mengidentifikasikan diri-Nya dengan kematian kita; tetapi kematian (maut) tidak dapat menahan Dia, karena Dia mati dalam kematian sebuah benih.30 Dia kembali dari maut ini dengan kuasa ilahi dari Allah. Dan lebih dari ini, dengan ‘kapasitas bertunas’ dari hidup kebangkitan, Yesus memultiplikasi hidup ciptaan baru, membuatnya tersedia bagi setiap orang percaya yang bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya. Dia menjadi pelayan dari persediaan yang tidak akan berakhir dari hidup yang datang dari Bapa.31 Inilah titik kuncinya. Persembahan sebuah benih adalah cara oleh mana hidup Allah dimultiplikasi dan diberikan kepada umat manusia. Yesus memberikan Roh-Nya kepada Bapa ketika persembahanNya genap.32 Dia dapat melakukan ini karena proses multiplikasi ilahi telah ditegakkan. Fakta bahwa tubuh fisik-Nya tidak melihat korupsi (yang fana) dalam kubur membuktikan bahwa Dia telah menjadi Benih Allah yang tidak terkorupsi (fana) dalam tubuh fana-Nya.33 Ketika Bapa membangkitkan tubuh fisik-Nya dari kubur, itu adalah tubuh kemuliaan yang tidak terkorupsi (tidak dapat binasa) dan tidak fana (tidak dapat mati). Yesus Kristus dibangkitkan dari antara orang mati sebagai Buah Sulung dari banyak orang.34 Kebangkitan fisik-Nya menjamin suatu ‘tubuh rohani’ bagi setiap orang percaya dalam kebangkitan pada hari terakhir.35 Ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, seberkas benih muncul dari tanah untuk menjadi tubuh Kristus; tubuh yang terdiri dari banyak anak. Hidup Allah telah dimultiplikasi melalui 24 Kis 17:29 2 Pet 1:3 26 2 Pet 1:4 27 1 Pet 1:23; 1 Yoh 3:9 28 Ibr 2:10 29 Fil 3:10-11; Rom 12:1; Yoh 19:30 30 Kis 2:24 31 Ibr 7:15-17 32 Luk 23:46 33 Kis 13:33-37 34 1 Kor 15:20-23 35 1 Kor 15:44, 52-54; Fil 3:21 25 37 persembahan Yesus, tetapi kita tidak dapat menerima hidup ini tanpa bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya. Persekutuan persembahan dalam tubuh Kristus adalah satu-satunya konteks di mana kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Yesus Kristus adalah Kepala yang tidak fana dan kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya dan anggota-anggota dari satu dengan yang lain dalam tubuhNya.36 Roh Kristus telah menjadi milik dari banyak anak yang adalah saudara-saudara seiman. Kitab Roma mengatakan kepada kita bahwa kita adalah milik Kristus, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya, ketika kita memiliki Roh Kristus. 37 Bagaimana kita dilahirkan dari Roh? Pada hari kebangkitan-Nya, murid-murid berkumpul bersama di ruang atas. Mereka bertemu dengan sembunyi-sembunyi karena mereka takut orang Yahudi akan membunuh mereka dengan cara yang sama seperti mereka telah menyalibkan Tuhan dan Tuan mereka. Tetapi, Yesus berdiri di tengahtengah mereka dalam tubuh kebangkitan-Nya yang tidak fana dan tidak dapat binasa dan mengatakan, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’38 Ketika murid-murid mendengar perkataan ini, mereka menerima damai sejahtera yang melampaui segala akal pengertian.39 Mereka mengerti bahwa Yesus telah kembali dari maut (kematian) dengan berkemenangan, dan pengetahuan ini membebaskan mereka dari ikatan rasa takut akan maut (kematian).40 Segera sesudah ini, Yesus melakukan suatu hal yang paling khusus. Dia menghembusi mereka dan berkata, ‘Terimalah Roh Kudus’.41 Ada dua tindakan berbeda di sini. Yesus tidak menghembuskan Roh Kudus atas murid-murid. Dia menghembuskan nafas lembut dari Roh-Nya atas mereka, sesuai dengan perintah Bapa. Bapa-lah yang mengutus Yesus untuk menghembuskan hidup baru ke dalam murid-murid yang setia ini. Dan ketika Yesus menghembuskan Roh-Nya atas mereka, mereka dilahirkan dari Roh. Rasul Paulus merangkumkan proses dilahirkan dari Roh ini dengan mengatakan, ‘Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”’42 Seruan ini secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘Bapa! Bapa!’. ‘Bapa! Bapa!’ adalah seruan dari seseorang yang sungguh-sungguh percaya bahwa mereka adalah anak Allah. Ini adalah seruan yang tulus dari seorang anak kepada Bapa sorgawi mereka yang penuh kasih. Kita melihat frase ini digunakan beberapa kali dalam Alkitab. Cukup signifikan, ini adalah cara yang Yesus serukan kepada Bapa sorgawi-Nya di taman Getsemani. Yesus mengatakan, ‘Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.’43 Ini adalah masa tekanan berat dan kesedihan yang sangat mendalam, tetapi Yesus sepenuhnya aman dalam hubungan-Nya dengan Bapa.44 Dia sepenuhnya yakin bahwa Bapa akan mendengarkan Dia dan meresponi Dia.45 Dan yang paling penting, Yesus sepenuhnya berkomitmen untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya.46 Ketika kita mulai menerima iluminasi tentang kehendak Bapa bagi kehidupan kita, kita digenggam oleh apa yang Paulus sebut ‘roh adopsi’. Kita membaca dalam suratnya kepada jemaat di Roma bahwa kita tidak menerima roh perbudakan yang memimpin kepada rasa takut lagi, tetapi kita telah 36 Kol 1:18; 1 Kor 12:27; Rom 12:5 Rom 8:9 38 Yoh 20:19 39 Fil 4:7 40 Ibr 2:15 41 Yoh 20:22 42 Gal 4:6 43 Mark 14:36 44 Mark 14:33 45 Maz 18:6; Ibr 5:7 46 Ibr 10:9-10 37 38 menerima roh adopsi sebagai anak Allah oleh mana kita berseru, ‘Bapa! Bapa!’ 47 Roh adopsilah yang mendorong dan menggerakkan kita untuk bersatu dengan persembahan Kristus. Kita berseru dari roh kita dalam iman bahwa kita adalah anak Allah sementara kita bersatu dengan Dia di taman Getsemani, katakanlah demikian, di mana Dia berseru, ‘Bapa! Bapa!’ Kita menanamkan diri kita dalam keserupaan dengan kematian-Nya dalam air baptisan.48 Bapa meresponi seruan yang penuh iman ini dengan menarik kita keluar dari air penghakiman bersama Kristus dan mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita.49 Roh Anak datang ke dalam hati kita yang berseru, ‘Bapa! Bapa!’50 Sementara Roh Kristus disatukan dengan roh kita, kita dilahirkan dari Roh. Dalam kesatuan dan keselarasan sepenuhnya dengan Roh Kristus, maka kita berseru dengan Dia kepada ‘Bapa kita’. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita menjadi ‘satu Roh’ dengan Tuhan.51 Ini artinya bahwa kita memiliki hubungan yang murni dengan Bapa, dengan Anak, dan dengan Roh Kudus. Kita telah mengetahui bahwa Bapalah yang mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita. Pada saat yang sama, Bapa juga datang dan membuat tempat berdiam-Nya dengan kita. Yesus mengatakan, ‘Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia’.52 Ini adalah pekerjaan khusus dari Roh Bapa untuk menguatkan kita di dalam manusia batiniah kita, supaya Kristus dapat tinggal di dalam hati kita oleh iman dan kita dapat menyatakan hidup-Nya dalam tubuh kita yang fana.53 Dalam transaksi yang sama ini, Anak meminta Bapa untuk mengirimkan Roh Kudus sebagai ‘Penolong yang lain’ untuk bersama dengan kita selamanya.54 Inilah mengapa Yesus mengatakan kepada murid-murid, ‘Terimalah Roh Kudus’. Kita harus berhati-hati untuk tidak membingungkan ini dengan baptisan Roh Kudus, yang bukan menjadi pembahasan kita dalam artikel ini.55 Pribadi Roh Kudus datang kepada kita ketika kita dilahirkan dari Roh untuk memberi kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak Allah.56 Jadi ketika kita dilahirkan dari Roh, ada satu seruan bersamasama yang berkuasa! Kita berseru, ‘Bapa! Bapa!’ Roh Anak di dalam kita berseru ‘Bapa! Bapa!’ Roh Kudus memberi kesaksian, mengatakan, ‘Ya benar; engkau adalah anak yang sah/asli!’ Dan Bapa menyatakan, ‘Engkau adalah anak-Ku, hari ini Aku memperanakkan engkau!’ Buah dari dilahirkan dari Roh Tidak ada yang salah dalam ‘jaminan yang diberkati’ ini di mana kita tahu bahwa kita telah dilahirkan dari Roh. Tetapi apakah buah yang orang lain dapat lihat?57 Yesus mengatakan, ‘Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya … Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.’58 Tidak seorangpun dapat melihat aktivitas yang terjadi di dalam hati kita ketika kita dilahirkan dari Roh, tetapi mereka melihat kesaksian dari buah yang dihasilkan dalam kehidupan kita.59 Pertama-tama, kita dilepaskan dari semua pikiran kita yang sia-sia, yang percuma dan yang bodoh mengenai siapa kita dapat jadi dan apa yang dapat kita lakukan.60 Ini adalah kemerdekaan yang kita alami, mengetahui bahwa kita telah menerima kebenaran dan kita sedang berjalan dalam 47 Rom 8:15 Rom 6:3-5; Luk 12:50; Mark 10:39 49 Maz 18:16 50 Gal 4:6 51 1 Kor 6:17 52 Yoh 14:23 53 Ef 3:14-17; Rom 8:11 54 Yoh 14:16 55 Kis 1:5 56 Ro 8:16 57 Luk 6:44 58 Yoh 3:8 59 3 Yoh 1:12 60 Rom 1:21; 2 Kor 10:5 48 39 kebenaran. Yesus mengatakan, ‘kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’61 Kita tahu bahwa Roh Kudus sedang memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, dan kita tahu bahwa kita dapat berdoa langsung kepada Bapa dan meminta kasih karunia dan kekuatan yang kita perlukan untuk memenuhi status/hak kita sebagai anak.62 Setelah murid-murid dilahirkan dari Roh, Yesus datang dan bertemu dengan mereka di Laut Galilea. Dia menyebut mereka ‘anak-anak (anak-anak kecil – terjemahan Inggris)’ karena mereka sekarang adalah anak-anak Allah yang sah/asli.63 Secara spesifik Yesus berbicara kepada Petrus sehubungan dengan panggilan dan mandatnya sebagai seorang anak Allah.64 Dia berbicara kepada Petrus sebagai seorang anggota dalam keluarga Allah. Dalam interaksi ini, Yesus menyatakan kepada Petrus bahwa ketulusan, antusiasme, dan kasih dari dirinya sendiri tidaklah cukup untuk memenuhi kehendak Allah. Yesus mendorong dia untuk tidak berjalan menurut daging. Petrus berduka ketika dia akhirnya menangkap maksud ini. Namun, pada saat yang sama, Yesus menyatakan kepadanya bahwa kasih Allah tersedia bagi dia, dan bahwa kasih ini akan memberikan dia kapasitas untuk melakukan pekerjaan dari status/hak dia sebagai anak. Yesus menyatakan kepada Petrus bahwa dia akan menjadi budak-kasih ketika Dia mengatakan, ‘ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.’65 Yesus berbicara mengenai penentuan Petrus. Dia memiliki suatu pekerjaan penting untuk dilakukan dalam tubuh Kristus. Yesus menginginkan dia untuk menjadi gembala di tengah-tengah kawanan dombaNya. Petrus mempunyai kapasitas untuk melakukan ini karena kasih Allah sedang dicurahkan ke dalam hatinya melalui Roh Kudus.66 Bagi kita semua, kasih yang murni akan saudara-saudara adalah buah yang pertama dan terutama dari dilahirkan dari Roh. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara-saudara kita.67 Kesimpulan Kita dapat bersukacita dengan rasul Petrus bahwa kuasa ilahi Kristus telah memberikan kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.68 Kodrat ilahi telah dimultiplikasi dan diberikan kepada kita melalui persembahan. Itu telah diberikan kepada kita melalui persembahan Yesus Kristus sebagai Benih Allah yang tidak fana. Kami telah menjelaskan bahwa proses dilahirkan dari Roh dimulai ketika Bapa pertama mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita yang berseru, ‘Bapa! Bapa!’69 Ini diakhiri ketika kita menerima tubuh kebangkitan ‘rohani’ kita untuk langit yang baru dan bumi yang baru.70 Sekalipun status/hak kita sebagai anak belum sepenuhnya dinyatakan sampai kebangkitan pada akhir zaman, kita dapat bangun setiap pagi dengan keyakinan penuh bahwa kita adalah anak Allah. ‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak.’71 Kita dapat memberi diri setiap hari kepada Bapa, mengetahui bahwa Dia telah 61 Yoh 8:32 Yoh 16:13; 16:26-27 63 Yoh 21:5 64 Yoh 21:15-17 65 Yoh 21:18 66 Rom 5:5 67 1 Yoh 3:14 68 2 Pet 1:3 69 Gal 4:6 70 1 Kor 15:44,52-54 71 1 Yoh 3:2 62 40 mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan dari status/hak kita sebagai anak. Kita dipimpin oleh Roh Kudus sementara Dia mengajarkan kita bagaimana untuk berjalan dalam jalan dari status/hak kita sebagai anak. Sementara kita terus berjalan untuk memenuhi kehendak Allah pada masa sekarang, kita tahu bahwa kita sedang menabur untuk masa yang akan datang.72 Kita didorong bahwa setiap orang ‘yang menabur dalam Roh, akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu’.73 Ini adalah jaminan yang diberkati dari anak Allah yang sah/asli. 72 73 Luk 18:29-30 Gal 6:8 41 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Roh Lahir dari Roh adalah elemen ketiga dalam proses dilahirkan dari Allah. Ketika kita dilahirkan dari Roh kita mulai menerima kodrat ilahi. Ini adalah warisan yang dijanjikan kepada anak-anak Allah. • • • ‘Roh’ apa yang Yesus maksud ketika Dia mengatakan bahwa kita harus dilahirkan dari ‘Roh’? Bagaimana kita dilahirkan dari Roh? Jelaskan dengan kata-kata anda sendiri bagaimana kita mengambil bagian dari kodrat ilahi melalui persembahan. (Prinsip benih akan menolong di sini.) ‘Bapa! Bapa!’ adalah seruan dari seseorang yang dengan sungguh-sungguh percaya bahwa mereka adalah seorang anak Allah. Ini adalah seruan yang tulus dari seorang anak kepada Bapa sorgawi mereka yang penuh kasih. • • • Apakah anda mengenal seruan kepada Bapa ini dalam hati anda? Berikan contoh praktis mengenai dampaknya atas motivasi-motivasi dan aktivitas-aktivitas yang anda lakukan setiap hari. Bagaimana anda mengetahui bahwa anda telah dilahirkan dari Roh dan berpindah dari maut (kematian) ke dalam hidup? Bagaimana perubahan ini nyata secara praktis dalam hidup anda? 42 DILEMA DUNIAWI William Olds Perkenalan Kisah tentang status kita sebagai anak adalah bahwa kita dilahirkan, pertama-tama, sebagai anakanak manusia yang ‘alamiah’. Dalam penyingkapan tujuan Allah, kita pertama-tama adalah ‘alamiah’ sebelum kita menjadi ‘rohaniah’ melalui kelahiran baru. Kita harus terus melanjutkan dari anak-anak manusia yang alamiah untuk menjadi anak-anak Allah yang ‘rohaniah’. Kita akan mewarisi kodrat ilahi melalui dilahirkan dari Roh. Inilah bagaimana kita menjadi rohaniah, dan inilah tema dari Ayatayat Kitab Suci. Kabar sukacita Perjanjian Baru adalah bahwa dilahirkan kembali adalah mungkin, namun ada suatu peringatan keras mengenai berbalik kembali kepada cara-cara daging. Cara-cara daging dapat dirangkumkan sebagai kapasitas-kapasitas ‘alami/duniawi’ di dalam kita, juga keinginan-keinginan dan motivasi-motivasi kita. Setelah menerima firman tentang status kita sebagai anak, kita mungkin gagal untuk mencapai status anak ini jika kita kembali kepada mekanisme daging (duniawi). Allah telah memberikan kita ‘hak/kuasa’ untuk menjadi anak-anak Allah.1 Jika kita menerima Dia dan rindu untuk memiliki status kita sebagai anak, Allah telah memastikan bahwa tidak ada yang akan menghalangi kita. Dia telah membuka suatu jalan yang merdeka/bebas, dan telah menyediakan segala kebutuhan kita, untuk kita menjadi anak-anak-Nya. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.2 Karena kasih-Nya yang begitu besar, Dia dengan bebas telah memberikan kepada kita segala sesuatu dan menjamin bahwa kita akan memiliki status kita sebagai anak. 1 2 Yoh 1:12 Rom 8:39 43 Namun yang penting adalah hanya ada satu jalan untuk memiliki status kita sebagai anak. Kita harus berjalan/hidup menurut Roh.3 Tetapi, godaan/pencobaan kita adalah untuk berjalan menurut daging, mempercayai bahwa kekuatan dan kapasitas dari daging kita sendiri dapat menghasilkan status anak kita. Ketika kita kembali kepada daging, kita tidak mampu untuk memperoleh status anak kita dan, lebih lagi, kita akan dipimpin kembali kepada dosa dan maut. Inilah yang kita maksud dengan dilema duniawi.4 Jika kita berjalan/hidup menurut Roh, kita akan hidup oleh kuasa Allah. Roh Kudus akan menuntun kita ke dalam seluruh janji rohaniah yang Allah miliki bagi kita, sebagai anak-anak-Nya. Dalam artikel ini, kita sedang membahas dilema duniawi, dan merenungkan apa artinya berjalan/hidup menurut Roh. ‘Hukum lain’ – keduniawian Dalam kitab Roma, Paulus menjelaskan bahwa, meskipun kita mau mengikuti hukum Allah, suatu ‘hukum lain’ mungkin bekerja dalam kita.5 Hukum lain ini adalah keduniawian, atau berjalan/hidup menurut daging. Paulus mengatakan bahwa ‘hukum dari Roh yang memberi hidup’ adalah kita mengandalkan Roh untuk memenuhi status kita sebagai anak, sedangkan keduniawian adalah kita mengandalkan daging kita. Praktisnya, saya ‘duniawi’ ketika saya memilih untuk memenuhi kehendak Tuhan dengan ‘cara saya sendiri’. Menjadi duniawi adalah terokupasi (terserap) dengan cara hidup natural/alamiah saya sendiri, seperti cara pikir saya dan cara saya mengerjakan segala sesuatu. Ketika saya duniawi, saya sedang berusaha untuk menjadi ‘seperti Allah’ melalui pengetahuan saya sendiri tentang yang baik dan yang jahat, dan yang benar dan yang salah. Sebaliknya, ketika saya adalah seorang anak Allah, saya berasal ‘dari Allah’, karena sumber hidup saya adalah berasal dari Allah dan bukan dari diri saya sendiri.6 Dilema duniawi adalah masalah memilih antara kedua pilihan ini: kita dapat berusaha untuk memperoleh status kita sebagai anak dengan mengandalkan mekanisme daging kita sendiri; atau kita dapat memperoleh status kita sebagai anak dengan mengandalkan Roh. Namun, kenyataannya ketika kita bergantung pada daging, kita akan selalu dipimpin kembali kepada dosa dan maut, dan kita tidak akan bisa memperoleh status kita sebagai anak. Untuk membantu kita memahami dilema duniawi ini, kita akan memperhatikan contoh praktis dari seorang anak muda Kristen yang telah diminta untuk menulis dan melayani sebuah lagu untuk suatu pertemuan gereja. Sebuah perintah telah diberikan kepadanya, perintah yang ‘kudus dan benar dan baik’.7 Dengan kata lain, tujuannya sendiri adalah baik, karena itu adalah kehendak Allah supaya pekerjaan ini diselesaikan. Untuk memenuhi perintah ini, dia perlu meresponi sesuai dengan statusnya sebagai anak. Dia perlu untuk menerima kasih karunia dan membuat persembahan, supaya hidup dan kasih karunia bermultiplikasi kepada yang lain. Statusnya sebagai anak juga akan disingkapkan melalui tindakan ini. Anak muda Kristen ini meresponi dengan menyetujui untuk memenuhi perintah itu. Inilah definisi ‘hukum akal budi’.8 Dalam istilah paling sederhananya, hukum akal budi saya adalah ‘saya’; itu adalah ‘saya menyetujui untuk melakukan apa yang diminta untuk saya lakukan’. Namun, anak muda ini sekarang dihadapkan dengan sebuah masalah. Setelah menyetujui untuk memenuhi perintah itu, dia 3 Rom 8:4,5; Gal 5:16 Gal 3:3 5 Rom 7:23 6 Kita ingat di sini bahwa Iblis mencobai Hawa untuk menjadi ‘seperti Allah’, padahal kehendak Allah bagi status kita sebagai anak adalah untuk kita menjadi ‘dari Allah’. Kej 3:5; 1Yoh 4:4. 7 Rom 7:12 8 Rom 7:22 4 44 mulai sadar bahwa dia akan memerlukan sumber-sumber yang tidak dia miliki saat ini. Sumbersumber ini adalah keahlian-keahlian, kapasitas-kapasitas, pengetahuan dan bantuan yang diperlukan untuk memenuhi perintah itu. Contohnya, dia mungkin merasa bahwa dia tidak memiliki pengalaman untuk menulis lagu, dan dia bahkan mungkin bertanya-tanya di manakah ia akan mendapatkan sumber untuk inspirasinya. Mungkin dia juga menyadari bahwa ia memerlukan penyanyi-penyanyi lain untuk membantunya dalam melayani lagu ini dalam pertemuan gereja mereka. Dia menyadari bahwa sumber-sumber yang dia perlukan tidak ada padanya saat ini. Ia sekarang diperhadapkan dengan sebuah pilihan. Dia dapat memilih mengandalkan Roh untuk sumber-sumber ini, dan memenuhi perintah itu melalui kapasitas yang dia peroleh dari Allah. Alternatifnya adalah dia dapat memutuskan untuk menanggapi secara duniawi dan mengandalkan kapasitasnya sendiri untuk memenuhi perintah itu. Dalam ilustrasi pertama, anggap saja dia memilih mengandalkan Roh untuk sumber-sumber yang dia perlukan. Oleh Roh Kudus, dia datang ke takhta kasih karunia dalam doa.9 Dia memohon kepada Bapa akan kasih karunia untuk memenuhi perintah yang dia telah terima. Dia kemudian berhubungan dalam persekutuan dengan yang lain yang mempersiapkan acara tersebut dan, dalam konteks ini, dia memultiplikasi kasih karunia yang telah ia terima. Kasih karunia yang telah diterima oleh ‘banyak orang’ menyebar kepada mereka semua yang berbagi pekerjaan Kristus.10 Hasilnya adalah sebuah pelayanan yang memultiplikasi kasih karunia terhadap semua yang mendengar lagunya. Karena ia menyatakan yang lain, status sebagai anaknya yang unik juga sedang disingkapkan. Inilah ‘hukum dari Roh yang memberi hidup’ yang sedang bekerja. Dalam ilustrasi kedua, anak muda Kristen ini mungkin merasa tergoda untuk menemukan sumbersumber itu dari dalam dirinya sendiri dan kapasitas untuk memenuhi perintah itu dengan ‘caranya sendiri’. Kebanggaan akan dirinya sekarang mulai mencengkramnya. Dia menjadi tertipu untuk berpikir bahwa dia masih dapat meraih ‘yang baik’ dari perintah itu dengan cara dagingnya sendiri. Mungkin dia tergoda oleh keinginan untuk menghindari tekanan dalam berhubungan atau penderitaan yang mungkin terjadi untuk memenuhi perintah itu, dan ia berpikir bahwa ia dapat menggunakan mekanisme-mekanisme daging untuk meraih tujuan yang diminta itu. Jika ia menyerah pada pencobaan/godaan ini, ia akan berada di bawah hukum dosa.11 Mari kita asumsikan dia menyerah terhadap pencobaan/godaan ini dan mengejar ‘yang baik’ dari perintah itu menggunakan caranya sendiri. Pada tahap ini, dia sekarang sedang tertipu dan tanpa pengertian. Dia sekarang siap untuk menjalankan caranya sendiri, dan telah menyerah terhadap keinginan dan mekanisme dagingnya. Dia fokus pada dirinya sendiri dan keberhasilannya, dan tidak lagi berlanjut sebagai seorang anak Allah. Motivasi-motivasinya sekarang dikendalikan oleh keinginan-keinginan yang penuh ketakutan dari dalam dirinya. Dia sekarang adalah duniawi; namun, dia belum melakukan perbuatan-perbuatan yang berdosa. Keinginan daging, ketika itu ‘telah dibuahi … melahirkan dosa’.12 Karena dia percaya bahwa dia dapat memenuhi tugas itu dengan caranya sendiri, sekarang dia fokus untuk menemukan sumber-sumber yang dia perlukan. Dia melihat sumber-sumber orang lain dan memikirkan bagaimana dia bisa mendapatkan sumber-sumber itu juga. Dia mulai menginginkan apa yang bukan miliknya. Mungkin dia memikirkan bagaimana dia dapat menggunakan bantuan orang lain untuk meraih hasil yang ia inginkan. 9 Ibr 4:16 1Pet 1:3, 2Kor 4:15 11 Rom 7:15 12 Yak 1:15 10 45 Dia sekarang bertindak dari keserakahan ini, dan melanjutkan untuk mencuri sumber-sumber yang dia perlukan. Dia sekarang telah masuk ke dalam dosa. Dia telah menyalahgunakan sumber-sumber orang lain untuk meraih hasil yang sukses dari perintah itu. Jika dia telah meminta bantuan dari yang lain untuk memenuhi tujuannya sendiri, maka perbuatan-perbuatan dosanya telah berkembang hingga tingkatan di mana ia menyalahgunakan kehidupan orang lain dan melayani ekspresi dirinya sendiri. Kita sekarang dapat melihat hasil dari keduniawiannya. Setelah mengesampingkan sumber-sumber dari Bapa, anak muda Kristen ini telah melanggar status sebagai anaknya sendiri. Dia tidak meresponi sebagai seorang anak dan memultiplikasi kehidupan Allah untuk kepentingan orang lain. Sebaliknya, dia ditipu oleh kesombongannya sendiri dan melakukan dosa dengan cara mencoba untuk memenuhi statusnya sebagai anak melalui kapasitasnya sendiri. Kebenaran dari perintah itu tidak dicapai, dan maut (kematian) dihasilkan ‘oleh apa yang baik itu’.13 Terjual di bawah kuasa dosa Dalam contoh ini, kita melihat bahwa mengambil sebuah respon yang duniawi telah menuntun anak muda Kristen ini ke suatu jalan yang di luar kehendak Allah. Dia telah menjadi tawanan hukum dosa dalam tindakannya mencapai hasil yang dia inginkan. Hukum dosa adalah di mana kita menjadi tunduk terhadap keinginan-keinginan dan motivasi-motivasi daging kita yang berdosa ketika kita terpisah dari kehidupan dan kuasa Allah. ‘Jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.’14 Ketika kita duniawi, kita ‘terjual di bawah kuasa dosa’.15 Kita benar-benar berpikir bahwa sumbersumber yang kita miliki di dalam diri kita adalah cukup untuk melakukan kehendak Allah, dan kita mengambil tindakan apapun untuk meraih hasil ini. Setiap kita harus menyadari bahwa kita dapat melakukan dosa demi kepentingan untuk mencapai apa yang kita anggap sebagai ‘hasil yang baik’. Ini khususnya menjadi nyata ketika kita merasa bahwa kita sedang berada di bawah tekanan. Kita mendapati bahwa daging akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjaga dirinya dan untuk mencapai tujuan-tujuannya. Hawa nafsu dosa yang bekerja di dalam kita menghasilkan buah bagi maut (kematian).16 Karena pemikirannya yang ganda, seorang Kristen yang duniawi dipaksa untuk hidup dengan kontradiksi akan melayani hukum Allah dengan akal budinya, tetapi dengan tubuh jasmaninya ia melayani hukum dosa.17 Hasil akhir dari keduniawian adalah ia menjadikan dirinya musuh Allah.18 Hukum dari Roh yang memberi hidup Setelah membahas hukum dosa, Paulus melanjutkan dengan mengajar kita tentang ‘hukum dari Roh yang memberi hidup dalam Kristus Yesus’ (Roma 7-8).19 Ini menggambarkan jalan yang harus kita hidupi sebagai anak-anak Allah, supaya kita menghindari keduniawian. Kita harus hidup di dalam Roh dan tidak di dalam daging, karena ‘semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak Allah’.20 Roh Allah adalah kepenuhan Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Kapasitas penuh Roh Allah, yang disebut juga dengan Roh yang Kekal, tersedia bagi kita ‘dalam Kristus Yesus’, dan ini memampukan kita untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Inilah kasih karunia, atau kapasitas hidup, 13 Rom 7:13 Rom 7:21 15 Rom 7:14 16 Rom 7:5 17 Rom 7:25 18 Yak 4:4 19 Rom 8:2 20 Rom 8:14 14 46 bagi seorang anak Allah. Ingat, seorang anak Allah adalah ‘berasal dari Allah’; dia sedang belajar untuk hidup dengan kasih karunia kehidupan yang Allah berikan kepadanya.21 Namun, jika dia mengikuti keinginan-keinginan dagingnya, dia akan mencoba untuk menjadi ‘seperti Allah’ melalui penilaian baik dan jahatnya, dan benar dan salah. Kristus Sendiri menerima kapasitas penuh dari Roh Allah ini untuk pelayanan-Nya sebagai Perintis keselamatan kita. Dalam persekutuan Perjanjian Kekal, Allah Anak mengosongkan diri-Nya dari hak istimewa-Nya Sendiri dan menjadi Anak Bapa. Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai bejana ketaatan untuk melakukan kehendak Bapa. Dia menjadi milik Bapa, dan semua sumber dan kekayaan Bapa diberikan kepada-Nya sebagai sebuah warisan. Dia diurapi dengan Roh Allah.22 Inilah kapasitas yang menjadi tersedia bagi kita ketika kita dilahirkan sebagai anak-anak Allah. Inilah kuasa yang datang atas kita oleh Roh Kudus.23 Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk membawa hal-hal dari Roh Allah, yang adalah milik Kristus, dan memberikannya kepada kita.24 Inilah mengapa Yesus berkata tentang Roh Kudus, ‘Ia akan mengambil dari milik-Ku dan menyatakannya kepadamu’.25 Sumber-sumber itu adalah milik Kristus, dan sekarang mereka tersedia bagi kita, di dalam Dia. Inilah bagaimana Roh Allah memampukan kita untuk hidup/berjalan dalam status kita sebagai anak.26 Berjalan di dalam Roh sesungguhnya berarti hidup di jalan persembahan Kristus. Jika kita mengambil tempat kita di dalam persekutuan persembahan Kristus, kita dimampukan oleh Roh yang Kekal, sama seperti yang Kristus alami. Dia ‘mempersembahkan diri-Nya Sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat’ oleh Roh yang Kekal.27 Oleh kapasitas yang sama dari Roh yang Kekal ini, kita juga mampu mempersembahkan diri kita kepada Allah. Sama seperti Kristus Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup, demikian juga kita melakukan hal yang sama.28 Mempersembahkan diri kita kepada Allah membuka bagi kita suatu partisipasi yang terus-menerus dalam persembahan Kristus. Saat kita mempersembahkan diri kita, kita menerima hidup Kristus. Pikiran kita diperbaharui dan kita dimampukan untuk membuktikan kehendak Allah. Kita datang dengan suatu inisiatif persembahan dan suatu kerelaan untuk memahami kehendak-Nya. Sementara kita membuat persembahan, kita memperoleh pengertian mengenai partisipasi kita yang spesifik dalam tubuh-Nya. Saudara-saudara kita juga menjadi saksi bersama kita bahwa persembahan yang telah kita buat adalah sesuai dengan nama dan panggilan kita. Dengan cara ini, kehendak Allah menjadi ditegakkan di dalam kehidupan kita, dan kita dapat membuktikan manakah ‘yang baik dan yang berkenan dan yang sempurna’.29 Ini berhubungan dengan perintah status anak yang kita terima, yang adalah ‘kudus’ (sempurna), ‘benar’ (berkenan), dan ‘baik’.30 Kemudian kita dapat berpartisipasi sebagai seorang anggota yang unik dalam tubuh-Nya, dan menggenapi status kita sebagai anak. 21 1Pet 3:7 Luk 4:18,19; Yes 11:2 23 Kis 1:8 24 1Kor 2:12 25 Yoh 16:14 26 Rom 8:14 27 Ibr 9:14 28 Rom 12:1,2 29 Rom 12:2 30 Rom 7:12 22 47 Kita dipimpin dan dimampukan oleh Roh Kudus.31 Berjalan/hidup oleh Roh menjadi kenyataan sehari-hari bagi kita. Inilah mengapa penting bagi kita untuk meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa dalam Roh Kudus.32 Kapasitas untuk menggenapi status kita sebagai anak datang dari Allah melalui Roh Kudus, Penolong kita.33 Saat kita berdoa, Roh Kudus bersyafaat bagi kita, karena ‘kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa’.34 Melalui doa-Nya di dalam kita, kita meminta kepada Tuhan kuasa Roh-Nya untuk kita hidup sebagai anak-anak Allah. Aplikasi sehari-hari Kita dilahirkan sebagai anak-anak Allah dalam ketiga aspek yang dibahas dalam pembahasan sebelumnya.35 Tidak ada cara lain untuk menghindari keduniawian kecuali kita menerapkan iman ciptaan baru dalam hidup kita sehari-hari.36 Inilah yang kita percayai dan akui dari hari ke hari. Kita harus ‘memandang’ (atau percaya) apa yang telah dicapai oleh Kristus bagi kita.37 Paulus menuliskan kepada jemaat Galatia, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku’.38 Kita telah mendengar firman mengenai status anak kita. Setelah dikuburkan bersama Kristus melalui baptisan dalam kematian-Nya, kita telah dibangkitkan bersama Kristus dan menerima Roh Kristus, dan sekarang berseru kepada Bapa untuk menolong kita dalam status kita sebagai anak. Kristus adalah hidup kita. Kita dapat memandang diri kita mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.39 Kita dapat mematikan mekanisme-mekanisme daging kita. Menjadi ‘mati bagi dosa’ berarti bahwa dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Oleh kapasitas Roh Allah, kita dapat memandang bahwa karena kita telah disalibkan dengan Kristus, kita tidak lagi menjadi budak dosa.40 Dosa tidak lagi memerintah (berkuasa) dalam tubuh kita, dan kita tidak lagi menuruti keinginannya. Dengan demikian, oleh Roh, kita mampu mematikan keinginan-keinginan dan perbuatan-perbuatan daging.41 Contohnya, kita dapat mengesampingkan keinginan daging kita untuk pergi mencari ‘jalan yang lebih mudah’ ketika kita tergoda (dicobai) untuk melakukannya, dan kita dapat mempersembahkan diri kita hidup bagi Allah, dan mempersembahkan tubuh kita sebagai senjata kebenaran, untuk melakukan kehendak-Nya.42 Kemudian kita dapat berjalan dalam hidup yang baru sebagai seorang yang rohaniah. Kesimpulan Keduniawian termasuk keputusan untuk memenuhi kehendak Tuhan dengan ‘cara kita sendiri’. Ini bergantung pada sumber-sumber diri kita sendiri dan cara hidup kita. Pada kenyataannya, ketika kita kembali kepada mekanisme-mekanisme daging kita, kita menjadi tertipu oleh kesombongan kita sendiri, dan kita pikir kita masih bisa melakukan perintah Tuhan tanpa bergantung pada kapasitasNya. Karena kita sekarang berjalan secara daging, kita dipimpin untuk mengingini sumber-sumber 31 Yoh 16:13; Gal 5:25 Yud 1:20 33 Yoh 14:26 34 Rom 8:26 35 Kita harus dilahirkan dari firman, dilahirkan dari air, dan dilahirkan dari Roh. Yoh 3:3,5. 36 2Kor 5:17 37 Rom 6:11 38 Gal 2:20 39 Rom 6:11 40 Rom 6:6 41 Rom 8:13 42 Rom 6:13 32 48 milik orang lain, yang kita rasa diperlukan untuk memenuhi perintah itu. Jika kita bertindak mengikuti keinginan (keserakahan) kita, maka kita masuk ke dalam dosa, karena kita sekarang telah menyalahgunakan hidup dan sumber-sumber orang lain untuk memenuhi agenda kita secara daging. Dengan demikian, hidup duniawi membawa kita kembali ke bawah hukum dosa. Kita kemudian menjadi tunduk kepada keinginan dan mekanisme-mekanisme dosa dari daging kita, dan tidak lagi berjalan sebagai seorang anak Allah. Hawa nafsu dosa yang bekerja dalam kita membuahkan maut. Hidup oleh hukum dari Roh yang memberi hidup menyebabkan kita untuk bergantung pada kapasitas Allah untuk hidup sebagai seorang anak Allah. Perintah-perintah yang kita terima mengharuskan kita untuk meresponi sebagai anak-anak Allah, yaitu memohon dengan sangat kepada Bapa sorgawi kita akan kemampuan untuk memenuhi perintah-perintah itu. Oleh Roh Kudus, seorang anak Allah datang kepada Bapa dalam doa, dan memohon kasih karunia untuk memenuhi perintah yang ia terima. Dia berpartisipasi dalam persembahan supaya kasih karunia yang dia telah terima dari Bapa dimultiplikasi kepada banyak orang di dalam persekutuan Kristus. Sehingga, saat ia menyatakan yang lain, hidup dari status anaknya yang unik juga dinyatakan, dan dia dinyatakan sebagai seorang anak ‘dari Allah’ yang sejati (sesungguhnya). Saat kita berjalan oleh Roh, Allah telah menjanjikan kita bahwa tidak ada apapun yang dapat menghalangi kita untuk memiliki status anak kita. Roh Allah memimpin kita kepada semua kekayaan status anak, dan Roh Kudus membawa kapasitas Roh Allah kepada kita untuk memenuhi status anak kita. Roh Kudus membawa hakikat hidup status anak kepada kita, yaitu kodrat ilahi. Ini menjadi hidup dan kuasa bagi kita untuk terus hidup sebagai seorang anak Allah. Janji untuk menjadi anak membawa kita ke dalam persekutuaan dengan Allah, yang adalah Roh. Pada akhirnya tubuh kita akan sepenuhnya rohaniah ketika kita memiliki langit yang baru dan bumi yang baru. Di sana kita akan mewarisi kepenuhan adopsi itu, dan hidup kekal sebagai anak-anak Allah seperti yang telah ditentukan dari semula. Untuk menghindari dilema duniawi, kita harus hidup dalam iman baptisan kita setiap hari. Sebagai orang-orang yang merupakan milik kepunyaan Kristus, kita mampu menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Dengan iman, kita dapat memandang diri kita mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus, dan mempersembahkan diri kita kepada Allah untuk melihat kehendak-Nya digenapi. Paulus mendorong jemaat Kolose untuk memikirkan ‘perkara-perkara yang di atas’, dan ‘terus mencari perkara-perkara yang di atas’.43 Kapasitas untuk status anak kita datang dari Allah dan melalui partisipasi kita di dalam persembahan Kristus; dan kita harus hidup oleh kapasitas ini setiap hari. Jika kita terus melatih diri kita untuk berjalan oleh Roh, kita tidak akan melakukan keinginankeinginan dan perbuatan-perbuatan daging. Sementara kita berjalan oleh Roh, kita akan mengetahui (mengenal) hidup dan kapasitas untuk terus berjalan sebagai anak-anak Allah. 43 Kol 3:1-3 49 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Dilema Duniawi Keduniawian berarti bergantung pada cara pikir dan perbuatan kita sendiri untuk memperoleh status anak kita. Kita dapat mendekati titik-titik ketaatan tertentu juga kegiatan-kegiatan kita sehari-hari dengan cara demikian. Keduniawian memimpin kita kembali ke bawah hukum dosa, sehingga kita tidak dapat memenuhi kehendak Tuhan. • • • Jelaskan dengan kata-kata anda sendiri apa dilema duniawi itu. Ceritakan sebuah contoh di mana pendekatan anda dalam suatu situasi tertentu adalah duniawi (contoh di rumah, di tempat kerja, dalam persiapan untuk memimpin sebuah lagu). Gambarkan apa yang diminta untuk anda lakukan, dan jelaskan bagaimana anda menjadi duniawi dalam situasi ini. Apa konsekuensi-konsekuensi dari keduniawian anda dalam situasi ini? Refleksikan hasil dari aktivitas itu, akibatnya buat yang lain, bagaimana perasaan anda, dan sikap anda. Syukur dan luar biasanya, Roh Tuhan telah tersedia bagi kita ‘dalam Kristus Yesus’. Ini adalah kapasitas dari Allah untuk membuat persembahan dan melakukan kehendak-Nya. Daripada hidup oleh ‘hukum yang lain’ dalam diri kita (yaitu keduniawian), kita dapat hidup oleh hukum dari Roh yang memberi hidup dalam Kristus Yesus. • • • Bagaimana anda dibebaskan dari keduniawian anda? Bagaimana kelihatannya perubahan ini? Di mana anda secara praktis mempersembahkan diri anda sebagai persembahan yang hidup? Jelaskan bagaimana anda menerapkan dalam diri anda sendiri untuk hidup oleh Roh setiap hari. Apakah beberapa perubahan yang anda telah lihat dalam hidup anda (contoh di gereja, di rumah, di sekolah, di tempat kerja)? 50 DAFTAR KATA Adam yang akhir Tuhan Yesus Kristus. Berbeda dengan manusia pertama, Adam, Tuhan Yesus Kristus menjadi Roh yang memberi hidup. 1Kor 15:45. Dia adalah Firman, Roh yang memberi hidup, dan Hidup. Yoh 1:1 Benih Allah Tuhan Yesus Kristus adalah Benih Allah yang ilahi. Sebagai awal dari ciptaan baru Allah, Dia membawa kodrat ilahi ke dalam daging umat manusia dengan tujuan untuk memultiplikasi hidup itu melalui persembahan. Berkat Abraham Berkat karena telah diadopsi sebagai seorang anak Allah. Diberkati bersama Abraham berarti bahwa kita menerima adopsi sebagai anak-anak Allah, sama seperti Abraham. Ef 1:5 Berkat warisan Berkat karena mengambil bagian dalam kodrat ilahi melalui dilahirkan dari Allah. 2Pet 1:4. Kita menerima kodrat ilahi ketika kita menerima Roh Kristus. Gal 4:6 Ciptaan baru Segala sesuatu yang adalah milik Tuhan Yesus Kristus, Ciptaan Baru. 2Kor 5:17. Kristus datang sebagai yang awal dari ciptaan baru Allah, yang menggantikan ciptaan lama. Kita dilahirkan melalui baptisan Kristus, dan dibawa masuk ke dalam ciptaan baru sebagai anak-anak Allah. Ciptaan lama Segala sesuatu yang adalah milik ciptaan sekarang ini, termasuk manusia lama (mereka yang menolak untuk dilahirkan dari Allah), tumbuhtumbuhan, hewan dan langit yang pertama dan bumi yang pertama. Ibr 1:10,11; Wah 21:1. Ciptaan lama telah disimpan untuk hari penghakiman oleh api. 2Pet 3:7 51 Dilema duniawi Problem untuk memilih antara dua pilihan berikut ini: berusaha untuk memperoleh status anak kita dengan bergantung pada mekanismemekanisme daging kita sendiri; atau memperoleh status anak kita dengan bergantung pada Roh. Kekal Tanpa akhir. Ketika seorang percaya meninggal, mereka pergi ke sorga dan menerima tubuh sorgawi yang tidak dibuat dengan tangan, yang kekal; dan menantikan hari kebangkitan. 2Kor 5:1,2. Kodrat ilahi Hidup-zoe yang datang dari Allah; hidup Allah sendiri. Ketika kita dilahirkan dari Roh Kristus, kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi. 2Pet 1:4. Lahir dari air Seseorang dilahirkan dari air ketika mereka dibaptis dengan baptisan Kristus. Mar 10:39. Demikianlah, mereka bersatu dengan persembahan Kristus, mengenakan Kristus dan memanggil atas diri mereka sendiri nama Tuhan Yesus Kristus. Rom 6:3; Gal 3:27; Kis 15:17; Yak 2:7. Lahir dari Allah Ada tiga elemen spesifik yang penting untuk seseorang dilahirkan dari Allah. Yesus menggambarkan paket rangkap tiga ini sebagai lahir dari yang pertama/semula atau dari atas, lahir dari air dan lahir dari Roh. Yoh 3:3-5. Lahir dari Roh Seseorang dilahirkan dari Roh ketika mereka berseru kepada Allah Bapa yang mengirimkan Roh Kristus ke dalam hati mereka untuk menjadi milik mereka. Rom 8:15; Gal 4:6. Ketika Roh Kristus disatukan dengan roh mereka, mereka dilahirkan dari Roh. Lahir dari yang Seseorang dilahirkan dari yang pertama/semula ketika mereka diiluminasi untuk percaya dan menerima firman Perjanjian Kekal – firman yang pertama/semula memanggil mereka untuk menjadi seorang anak Allah yang sah/asli. 1Yoh 2:24. Orang ini dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah. Yoh 3:3 Manusia alamiah Umat manusia pertama-tama diciptakan secara alamiah. 1 Kor 15:46. Sejak kejatuhan manusia, setiap orang yang secara alamiah dilahirkan, telah mati dalam pelanggaran dan dosa. Ef 2:1 Manusia duniawi Orang Kristen duniawi adalah mereka yang memikirkan hal-hal yang dari daging dan berusaha untuk melayani Allah dengan mekanisme-mekanisme dan keinginan-keinginan daging. Rom 7. Manusia pertama Adam, manusia pertama yang diciptakan. Allah membentuk Adam dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidupnya. Demikianlah, Adam Adam menjadi makhluk yang hidup. 1Kor 15:45; Kej 2:7. Manusia rohani Manusia rohani diiluminasi untuk melihat dan mengetahui hal-hal yang dengan bebas diberitahukan oleh Allah, karena mereka diajar oleh Roh Allah. 1Kor 2:12,13 Menyalahgunakan Mencuri, dan kemudian menggunakan sumber-sumber orang lain untuk keuntungan pribadi. 52 Panteisme Penganut panteisme mempunyai pandangan bahwa semua yang ada dalam alam semesta membentuk Allah yang tetap ada (imanen), yang mencakup semuanya, atau lebih sederhananya bahwa alam semesta (atau alam) adalah sama dengan Allah. Pertunasan Proses oleh mana benih itu mulai bertumbuh. Sebuah benih secara individu berisi semua kapasitas untuk bertunas, bertumbuh, bermultiplikasi dan menghasilkan benih yang sejenis. Roh adopsi Suatu sikap iman yang menolong kita untuk melihat penentuan kita dari semula dan menggerakkan kerinduan kita untuk menjadi seorang anak Allah. Ini menggerakkan kita, supaya kita dipenuhi dengan kerinduan untuk berlari kepada Kristus dan menerima adopsi. Rom 8:15 Terang hidup Terang ciptaan baru, yang ekspresi penuhnya adalah Yesus Kristus. Yoh 8:12. Ketika kita diiluminasi mengenai status anak Kristus, kita menerima terang hidup. Yoh 12:35,36 Yang dapat mati Bisa mati. Contoh, tubuh alamiah kita dapat mati. 1 Kor 15:53; Rom 6:12; 8:11. Yang terkorupsi fana/ Hidup dengan proses menjadi merosot/membusuk. Tubuh alamiah kita hidup dengan proses terkorupsi. Kita mendapatkan energi dari makanan yang kita makan, dan, setelah itu, terurai. 1Kor 6:13. Yang tidak dapat Tidak bisa mati. Saat ini, hanya Tuhan Yesus Kristus sajalah yang tidak mati (yang kekal) dapat mati (yang kekal). 1Tim 6:16. Pada hari kebangkitan, mereka yang telah melakukan pekerjaan yang baik dari status anak mereka, oleh iman, akan menerima tubuh yang kekal untuk langit dan bumi yang baru. 1Kor 15:54. Yang tidak Hidup dengan proses yang tidak membusuk. Seperti tubuh Yesus yang terkorupsi (tidak kekal, tubuh kita yang kekal tidak akan ditopang oleh prinsip korupsi (rusak – fana) dalam langit yang baru dan bumi yang baru. fana) 53