Indonesian - Authentic_Sonship_YM9_Study Guide_word version

advertisement
Status Anak yang Sah/Asli
‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah’
PEDOMAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Muda-mudi Internasional
2013
Status Anak yang Sah/Asli
‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah’
David V Hall
Luke Pomery
Kane McNally
Michael Hall
William Olds
Pedoman Pembelajaran untuk Pertemuan Muda-mudi Internasional 2013
Desember 2012
Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Kata-kata dalam huruf miring di
dalam referensi-referensi Kitab Suci telah ditambahkan dan hanya untuk penekanan, dan
sesungguhnya tidak demikian dalam terjemahan-terjemahan aslinya.
Penghargaan dari para penulis:
Kami pertama-tama mau memberikan penghargaan kepada Tuhan untuk pertolongan dan
kemurahan-Nya yang penuh kasih karunia kepada kami, sementara kami bersatu dengan
persekutuan firman-Nya yang memampukan kami untuk menulis pedoman pembelajaran ini.
Komitmen Victor Hall dalam menuntun dan bersekutu dalam firman ini telah menolong kami untuk
menulis isinya. Perhatiannya yang terus-menerus dalam memelihara diskusi firman, baik secara
nasional maupun internasional, telah memastikan bahwa isi pedoman ini adalah suatu firman
kebenaran masa kini, dan telah memimpin dan membentuk semua orang yang mengambil bagian di
dalamnya. Jerih lelah David Baker, John Hay, dan Peter Hay dalam persekutuan ini telah
memungkinkan adanya publikasi ini.
Desain sampul: Amy Sweet
Diterbitkan oleh visionone
© Vision One Inc. 2012
TCF 10 Old Goombungee Road
Toowoomba QLD 4350
Phone: +61 1300 885 048
Email: info @ visionone.org.au
Untuk mendapatkan katalog lengkap
publikasi Kristen kami, silakan kunjungi:
dari
Daftar Isi
ANAK-ANAK YANG SAH - David Hall
3 Bagian Satu: Berkat Adopsi dan Warisan
3 Diadopsi oleh Allah – umat manusia diberikan hak untuk mewarisi status/hak sebagai anak
4 Hak untuk menjadi anak-anak Allah
4 Dari Adam sampai Abraham
5 Disingkapkannya perjanjian dengan Abraham
6 Meneguhkan perjanjian
7 Pelajaran dari suluh (obor) dan perapian (tempat pembakaran)
8 Menerima nama Allah
8 Menerima janji
9 Bagian Dua: Lahir dari Allah
11 Lahir dari Allah
11 Roh adopsi
11 Lahir dari yang semula/pertama
12 Lahir dari air – permulaan ciptaan baru
13 Lahir dari Roh
16 Baptisan dalam Roh Kudus
16 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Anak-anak yang Sah/Asli
18 Bagian 1
18 Bagian 2
18 LAHIR DARI YANG SEMULA/PERTAMA - Luke Pomery
19 Nikodemus
19 Memahami kasih Bapa
20 Memahami persembahan Kristus
21 Memahami tuntunan Roh Kudus
22 Langkah-langkah yang kita perlu ambil untuk mewarisi
23 Kesimpulan
23 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari yang Semula/Pertama
24 LAHIR DARI AIR - Kane McNally
25 Jawaban dari hati nurani yang baik
26 Nama Tuhan Yesus Kristus
26 i
Mengenakan Kristus
27 Berpartisipasi dalam persembahan Kristus
28 Kita menderita dengan Dia
29 Kita berhenti dari dosa
29 Aplikasi sehari-hari
30 Menanggalkan - mengenakan
31 Kesimpulan
31 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Air
33 LAHIR DARI ROH - Michael Hall
34 Pendahuluan
34 Mengapa kita perlu untuk dilahirkan dari Roh?
35 Benih ilahi (Benih Allah)
35 Multiplikasi hidup melalui persembahan
37 Bagaimana kita dilahirkan dari Roh?
38 Buah dari dilahirkan dari Roh
39 Kesimpulan
40 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Roh
42 DILEMA DUNIAWI - William Olds
43 Perkenalan
43 ‘Hukum lain’ – keduniawian
44 Terjual di bawah kuasa dosa
46 Hukum dari Roh yang memberi hidup
46 Aplikasi sehari-hari
48 Kesimpulan
48 Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Dilema Duniawi
50 DAFTAR KATA
51 ii
ANAK-ANAK YANG SAH
David Hall
Bagian Satu: Berkat Adopsi dan Warisan
Ketika seseorang membaca Alkitab, tanpa iluminasi yang datang dari Roh Kudus, mereka dapat
menyimpulkan bahwa itu adalah sebuah buku yang mencakup banyak pembahasan yang mengajar
kita tentang yang benar dan yang salah. Jika Alkitab dibaca seperti sebuah novel, beberapa berita
tampak diselimuti rahasia. Ketika kita membaca Alkitab dengan inspirasi/ilham yang Roh Kudus
berikan, kita ‘dinyalakan’ dalam hubungan dengan rahasia yang diberitakannya. Rahasia Alkitab ini
disebut ‘rahasia Allah’.
Di sepanjang Alkitab, Allah telah menjelaskan rahasia ini kepada kita; bahwa kita, ‘anak-anak
manusia’, dapat menjadi ‘anak-anak Allah’. Ini adalah maksud Allah sejak sebelum permulaan waktu.
Sesungguhnya, keseluruhan Alkitab membawa berita ini kepada kita melalui semua catatan dan
pelajarannya. Dan lebih dari sekedar memberikan kita sebuah cerita mengenai permulaan dari
manusia dan dunia sekarang ini di mana kita semua hidup, Alkitab juga menjelaskan masa depan dari
perjalanan status/hak kita sebagai anak, melalui suara nubuatan dari Kitab Suci. Alkitab memberikan
kita catatan mengenai sejarah yang telah lewat, realita saat ini, dan tujuan masa depan dari anak-anak
Allah.
Pada permulaan, Allah bertujuan, dalam diri-Nya sendiri, untuk melahirkan banyak anak. Dia
merencanakan untuk memberikan mereka hak-hak dari anak melalui mengadopsi mereka, dan lebih
lanjut dari ini memberikan mereka kodrat ilahi melalui dilahirkan dari Allah. Dalam halamanhalaman terakhir Alkitab, kita membaca kesimpulan tujuan Allah, ketika Dia mengatakan,
Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala sesuatu – terjemahan Inggris), dan Aku
akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.1 Ini adalah rangkuman dari pembahasan yang kita
akan diskusikan dalam artikel ini.
1
Wah 21:7 NKJV
3
Diadopsi oleh Allah – umat manusia diberikan hak untuk mewarisi status/hak
sebagai anak
Apa yang anda pikirkan ketika anda mendengarkan kata ‘adopsi’? Anda mungkin membayangkan
seorang anak yatim piatu dirangkul masuk ke dalam sebuah keluarga baru. Anak yatim ini mungkin
akan diterima ke dalam keluarga itu dengan kasih, dan diterima apa adanya mereka; dan, kalau
diadopsi, akan menerima hak-hak dan keistimewaan yang sama yang seorang anak kandung dapat
harapkan. Mereka dapat terlihat seolah-olah mereka selalu merupakan anggota keluarga itu.
Akan tetapi, ada satu hal yang berbeda. Seorang anak yang diadopsi secara genetik tidak sama seperti
keluarga yang merangkul mereka. Rambut, kulit dan ukuran mereka bahkan mungkin menyatakan
perbedaan ini. Pengadopsian memberikan mereka hak-hak dan keistimewaan yang sama yang akan
diwarisi oleh seorang anak kandung. Namun, ini tidak membuat mereka menjadi seorang ‘anak yang
sah/asli’, karena mereka tidak dilahirkan ke dalam keluarga itu.
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Adam diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Adam hidup
dalam hubungan yang dekat dengan Allah, tapi dia bukanlah anggota keluarga Allah. Sebelum Allah
menciptakan manusia, dia merencanakan supaya, melalui suatu proses adopsi, Adam dan
keturunannya akan menjadi anak-anak-Nya.2 Pengadopsian yang diajukan oleh Allah akan
memberikan kepada manusia hak untuk mewarisi segala sesuatu yang adalah milik-Nya. Yang paling
berharga dari semua milik kepunyaan-Nya adalah kodrat ilahi karena itu adalah hidup-Nya sendiri.
Kita menerima kodrat ilahi ketika kita menerima Roh Kristus. Untuk mewarisi kodrat ilahi, dan
menjadi seorang anak Allah yang sah/asli, kita perlu untuk dilahirkan dari Allah. 3 Akan tetapi, perhatikan baik-baik, bahwa hanyalah mungkin untuk mewarisi kodrat ilahi melalui
kelahiran. Jika, ketika kita diciptakan, identitas kita telah diberikan kepada kita melalui kelahiran
ilahi dari Allah, kita telah dilahirkan sebagai anak-anak-Nya sejak permulaan. Ini akan membuat kita
semacam perpanjangan dari Allah.4 Ketika Allah menghembuskan nafas kehidupan ke dalam Adam,
Allah tidak menghembuskan kodrat ilahi ke dalam manusia. Allah telah membentuk gambar manusia
(Adam) dari tanah liat. Ketika Allah menghembusi Adam, Dia menciptakan roh manusia di dalam
tanah liat itu. Adam menjadi jiwa yang hidup, dan tanah liat menjadi tubuh biologisnya. Melalui
penciptaan, Allah telah memberikan identitas kepada manusia.
Hak untuk menjadi anak-anak Allah
Dalam surat Paulus kepada jemaat Efesus, dia mengatakan bahwa Allah memilih kita dalam Kristus
sebelum dunia dijadikan. Dalam kasih, Dia menentukan kita kepada adopsi sebagai anak melalui
Yesus Kristus kepada Dia sendiri. 5 Ini artinya bahwa semua umat manusia telah dipilih dalam Kristus
sebelum dunia dijadikan. Manusia diberikan hak melalui adopsi untuk menjadi anak-anak Allah, dan
kemudian berbagi dalam kodrat ilahi yang adalah milik Kristus melalui kelahiran baru.
Allah berencana untuk menciptakan umat manusia dan mengadopsi mereka sebagai anak-anak-Nya
melalui Yesus Kristus. Melalui adopsilah manusia dijadikan sesama pewaris dengan Kristus, dan
kemudian dapat menerima kodrat ilahi yang datang dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dengan tujuan
untuk memiliki status/hak sebagai anak, umat manusia perlu untuk berlanjut melalui pengharapan
2
Ef 1:3,4
Adopsi membuat orang percaya menjadi anak. Bagi mereka yang diadopsi maka ada langkah lebih lanjut.
Mereka harus dilahirkan dari Allah untuk mewarisi kodrat ilahi.
4
Penganut panteisme memegang pandangan bahwa semua yang ada dalam alam semesta membentuk Allah
yang tetap ada (imanen), yang mencakup semuanya, atau lebih sederhananya bahwa alam semesta (atau alam)
adalah sama dengan Allah.
5
Ef 1:3-5
3
4
dan iman dengan berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Melalui proses ini, umat manusia akan
diberikan kodrat ilahi ketika mereka dilahirkan dari Allah.
Dalam era Perjanjian Baru, Paulus mengatakan bahwa semua yang berasal dari iman yang sama
seperti Abraham diberkati dengan dia. 6 Dia mengatakan kepada kita bahwa, sejak kematian dan
kebangkitan Kristus, umat manusia sekarang mempunyai hak untuk berbagi adopsi dengan
Abraham. Karena hal ini, umat manusia memperoleh hak untuk mewarisi kodrat ilahi dari Kristus.
Dari Adam sampai Abraham
Manusia pertama, Adam, diciptakan dalam gambar allah. Dia diciptakan sebagai manusia alamiah.
Tubuh-Nya terbuat dari debu tanah dan diubahkan oleh nafas Allah menjadi tubuh biologis. Allah
telah merencanakan langkah-langkah penyesuaian lebih lanjut untuk umat manusia, yang diperlukan
kalau mereka mau mewarisi status/hak sebagai anak. Umat manusia perlu untuk menjadi ‘rohaniah’.
Rasul Paulus mengatakan bahwa manusia pertama-tama dibuat alamiah dan kemudian, dalam
Kristus, dibuat menjadi rohaniah. ‘Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah … Tetapi
yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang
rohaniah.’7 Allah bermaksud supaya umat manusia akan berlanjut dalam penentuan mereka untuk
mewarisi adopsi. Adam tidak menaati Allah dan meninggalkan jalan status/hak sebagai anak dan,
sebagai hasilnya, maut masuk ke dalam dunia. 8 Pengharapan akan warisan status/hak sebagai anak
bagi umat manusia tidak dapat direalisasikan kalau manusia menolak untuk menjadi anak-anak ‘dari
Allah’. Ketika Adam dan Hawa menerima tawaran Iblis untuk menjadi ‘seperti Allah’, mereka
menolak jalan status/hak sebagai anak.
Sebelum Allah mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden karena ketidaktaatan mereka, Dia
menyediakan suatu persembahan dan membuat pendamaian bagi mereka, supaya Adam dan anakanaknya dapat dipulihkan kepada pengharapan akan status/hak sebagai anak. Sampai zaman Nuh,
umat manusia dapat berpartisipasi dalam pengharapan akan status/hak mereka sebagai anak melalui
persembahan kepada Allah di pintu masuk taman Eden. Dengan cara ini, Adam, dan mereka yang
sesudah dia, melakukan pekerjaan-pekerjaan iman yang dinyatakan melalui persembahan, dan
menangkap penentuan status/hak sebagai anak yang adalah bagian dari nama mereka yang dituliskan
oleh Bapa dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Habel, Henokh dan Nuh semuanya hidup dalam pengharapan akan status/hak sebagai anak dan
berusaha untuk mewarisinya melalui persembahan. Alkitab mengajarkan kita bahwa, sementara
sejarah berjalan, Abraham sesungguhnya diberikan adopsi ini sebagai berkat uniknya. Berkat
Abraham berarti bahwa dia diberikan unsur pertama dari status/hak sebagai anak – dia menjadi anak
Allah yang sesungguhnya melalui adopsi. Ini memberikan dia hak untuk mewarisi ‘segala sesuatu’;
yaitu, segala yang adalah milik Allah. Warisan paling berharga yang Abraham terima melalui adopsi
adalah hak untuk mewarisi kodrat ilahi sebagai seorang anak Allah. Apa maksud kami dengan ini?
Bagaimana Abraham mewarisi hak untuk memiliki kodrat ilahi? Allah memberikan Abraham hak
istimewa menjadi bapa dari Anak Allah, dari siapa kodrat ilahi akan diberikan kepada semua yang
menerima Dia dan dilahirkan dari Roh-Nya. Karena Abraham percaya akan firman perjanjian dan
dengan taat bersatu dengan persekutuan firman melalui persembahan, Allah memberikan hak adopsi
kepada keturunannya – bangsa Israel – dan kepada semua yang lain yang adalah dari iman Abraham.9
6
Gal 3:9
1 Kor 15:44,46
8
Rom 5:15
9
Rom 9:4; 4:16
7
5
Disingkapkannya perjanjian dengan Abraham
Perjalanan Abram yang telah ditentukan melalui kehidupan adalah menaati Allah dan mengikuti
jalan yang dipersiapkan di hadapannya. Dalam perjalanannya ini, namanya akan diubah menjadi
Abraham. Anda mungkin memperhatikan bahwa Perjanjian Baru tidak pernah menunjuk kepada
Abraham sebagai Abram. Ini karena penulis-penulis telah mengetahui bahwa dia selalu adalah
‘Abraham’ menurut penentuannya dari semula, dan ‘Abram’ perlu untuk diubahkan melalui
persembahan untuk diselaraskan/disesuaikan kepada penentuannya.10 Allah meminta Abram untuk
berlanjut melalui berbagai unsur berkat dan ujian menuju warisan status/hak sebagai anak yang
dijanjikan itu. Melalui beberapa interaksi nubuatan, TUHAN11 menyatakan tujuan-Nya dan
kemudian, melalui perjanjian, meneguhkan janji-Nya kepada Abram.
Pertama-tama Abram dipanggil untuk meninggalkan keluarga dan tanah kelahirannya dan pergi ke
tanah yang Allah akan tunjukkan kepadanya. Allah berjanji untuk membuat dia menjadi bangsa yang
besar, untuk memberkati dia dan membuat namanya masyhur. Dia juga mengatakan bahwa Abram
akan menjadi berkat, dan bahwa di dalam dia semua keluarga, atau bangsa-bangsa, di bumi akan
diberkati.12
Sekali lagi Allah berbicara dengan Abram, dan menjanjikan tanah Kanaan kepada keturunan, atau
‘benih’-nya. Abram membangun sebuah mezbah dan mulai membuat persembahan, dan kemudian
memanggil nama TUHAN. Injil tentang anak diucapkan oleh Allah kepada Abram dalam sebuah
nubuatan. Nubuatan ini berisi janji-janji bahwa Kristus akan menjadi Dia melalui siapa berkat akan
datang, dan bahwa Kristus akan menjadi keturunan Abram. 13
Melalui berkat dari Allah, Abram dan Lot, keponakannya, menjadi kaya dengan ternak, perak dan
emas. Mereka berangkat melalui tanah yang dijanjikan ke Bethel dan membuat persembahan, tapi
tidak lama kemudian menemukan bahwa orang-orang dan ternak mereka terlalu banyak bagi wilayah
itu untuk menopang mereka. Abram dan Lot berpisah. Lot pergi untuk tinggal di Sodom, dan Abram
tinggal di tanah yang dijanjikan kepadanya.
Allah berbicara kepada Abram dan meneguhkan kepadanya bahwa tanah Kanaan akan menjadi
miliknya. Dia juga menghitung keturunan Abram bagi dia dan mengatakan bahwa mereka akan
menjadi seperti debu tanah banyaknya. Allah terus menyingkapkan/membukakan nubuatan kepada
Abram, dan bahkan menyatakan bahwa garis keturunannya akan mewarisi langit dan bumi yang
baru, kumpulan orang yang tidak terhitung banyaknya. 14
Abram menjadi raja segala raja setelah Allah menyerahkan musuh-musuh ke dalam tangannya.
Setelah peperangan di Lembah Raja, Abram bertemu dan melakukan perjamuan dengan Melkisedek,
raja-imam dari Allah yang Mahatinggi. Di sanalah Melkisedek meneguhkan berkat Allah kepada
Abram. Melkisedek memberkati Abram dan memanggil dia, ‘pencipta langit dan bumi (penguasa
langit dan bumi – terjemahan Inggris)’.15 Abram meresponi dengan memberikan sepersepuluh, atau
persepuluhan, dari semua yang dia miliki kepada Melkisedek. Penulis kitab Ibrani mengatakan
kepada kita bahwa Melkisedek ini adalah Tuhan Yesus Kristus. 16
10
Neh 9:7,8
Referensi untuk ‘TUHAN’ dalam Perjanjian Lama sering juga diterjemahkan sebagai Yehova atau Yahweh. Ini
adalah sebuah nama yang menggambarkan tiga Pribadi ke-Allahan dalam satu persekutuan. ‘TUHAN itu Allah
kita, TUHAN itu esa!’ Ul 6:4.
12
Kej 12:1-3
13
Kej 12: 6-8; Gal 3:8
14
Kej 13
15
Kej 14:18-2
16
Ibr 7: 6,7,14
11
6
Meneguhkan perjanjian
Abram telah mengalahkan dunia dan sekarang adalah raja segala raja, tapi mungkin merasa tertekan
karena dia tidak mempunyai anak. Allah kembali berbicara kepadanya, mengatakan kepadanya
supaya dia jangan takut mengenai janji-janji yang Allah telah buat dengannya. Allah meneguhkan
kepada Abram bahwa Dia adalah perisai dan upahnya yang besar.17 Dia juga mengatakan bahwa
seorang pewaris akan datang dari tubuhnya sendiri, dan sebuah bangsa akan dilahirkan dari
pewarisnya, tidak terhitung seperti bintang-bintang di langit. Meresponinya, Abram percaya kepada
Allah dan itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.18
Abram percaya kepada Allah karena adalah benar bagi dia untuk melakukan demikian. Inilah arti
dari ‘memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran’. 19 Abram percaya, dan melanjutkan
kepada berpartisipasi dengan Allah dalam persekutuan sesuai dengan firman penentuannya.
Kepercayaan Abram bukan hanya bahwa dia dan Sarai akan mengandung seorang anak, tapi juga
bahwa Anak Allah sendiri akan menjadi benihnya.20
Abram diiluminasi untuk melihat warisannya, tapi belum dapat memahami bagaimana dia dapat
mewarisi berkat itu. Oleh karena itu, ketika Allah membuat janji kepada Abram, Abram bertanya
bagaimana dia dapat mengetahui bahwa dia akan mewarisi berkat yang dijanjikan. Maka kemudian
TUHAN mengajarkan dia bahwa dia akan mewarisi berkat melalui persembahan. 21
Ketika Abram menaati perintah Allah dan membuat persembahan, firman perjanjian diteguhkan
kepadanya, dan detail nubuatan mengenai bagaimana itu akan disingkapkan dibuat menjadi jelas
baginya. Kemudian kasih karunia dimultiplikasi melalui persembahan, supaya nubuatan dapat
mengembangkan dirinya sendiri dan terwujud sebagai bagian dari sejarah. Nubuatan menjadi sejarah
karena nubuatan menetapkan jalan tentang bagaimana sejarah akan dibukakan. Bagi Abram, isi
nubuatan itu menetapkan jalan dari penentuannya, penentuan bangsa Israel, datangnya Kristus, dan
berkat status/hak sebagai anak yang akan datang kepada bangsa-bangsa di dunia melalui Kristus.
Nubuatan ini, tercatat dalam Alkitab, telah diteguhkan benar karena nubuatan ini sekarang adalah
bagian dari sejarah. Namun, ada beberapa unsur dari janji-janji yang dibuat kepada Abram, masih
menantikan penggenapannya.
Catatan dari nas Kitab Suci menunjukkan bahwa Abram menerima firman dari Tuhan dan
mempersembahkan lima binatang dalam ketaatan kepada firman itu. Sepanjang panasnya siang hari,
dia harus bekerja untuk menjaga persembahannya tetap murni, dengan mengusir burung-burung
buas dari potongan-potongan daging itu. Ketika petang hari, suatu kegelapan yang mengerikan turun
atasnya. Melalui pengalaman yang bersifat nubuatan ini, Abram bersatu dengan persembahan Kristus
dan kegelapan yang Dia tanggung di Kalvari. 22
Allah berbicara, dan perapian yang berasap muncul untuk menyalakan persembahan itu, dan suluh
yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu, meneguhkan perjanjian yang dibuat
kepada Abram dan keturunannya. Allah mengucapkan firman penentuan kepada Abram dari tengahtengah persembahan itu. Dalam tindakan ini, Allah telah mulai meneguhkan dan memenuhi
perjanjian itu. Allah berbicara dalam nubuatan tentang bangsa-bangsa yang berdiam di Timur
Tengah. Nubuatan ini termasuk pertumbuhan bangsa Israel, mereka pergi ke Mesir, penghakiman
17
Kej 15:1-7 NKJV
Kej 15:6; Rom 4:18-22
19
Rom 4:3-4
20
Yak 2:21-23 Kej 15:6; 22:18
21
Kej 15:7-17
22
Kej 15:12; Luk 23:44
18
7
Mesir melalui Musa, dan kembalinya mereka ke tanah Israel dengan banyak kekayaan, sebagai
kumpulan banyak anak. Kepada Abram juga dijaminkan lanjut usia dan hidup dengan damai.
Pelajaran dari suluh (obor) dan perapian (tempat pembakaran)
Kita telah memperhatikan bahwa, pada akhir hari di mana Abram membuat persembahan, Allah
berbicara dari kegelapan yang menyelimuti persembahannya. Sementara ini berlangsung, Abram
menerima iluminasi ketika suluh (obor) yang berapi dan perapian (tempat pembakaran) yang
berasap muncul di tengah-tengah persembahan itu.23 Suluh dan perapian menunjukkan kepada kita
bahwa Allah bertemu dengan Abram dalam persembahan dan secara aktif bekerja melalui
persembahan Abram untuk menyelesaikan tujuan/maksud-Nya.
Suluh menunjukkan jalan ke depan bagi umat manusia dan membawa iluminasi nubuatan kepada
Abram, memberikan kepadanya isi perjanjian. Suluh itu mengiluminasi firman mengenai
penentuannya dan penentuan kita, yang adalah benih-kebenaran dari injil tentang anak. Perapian
menunjukkan kita bahwa api Roh Allah menerima persembahan Abram dengan menyalakannya. Dari
persembahan, kasih karunia dimultiplikasi kepada Abram, memampukan dia untuk memenuhi
firman Allah dan mewarisi janji itu. Ketika Allah menerima persembahan kita dengan api-Nya, maka
kasih karunia bermultiplikasi supaya kita dapat memenuhi firman yang telah diiluminasi kepada
kita. Inilah bagaimana Allah ‘memotong’, atau meneguhkan, suatu perjanjian dengan manusia.
TUHAN mengkomunikasikan berkat status/hak sebagai anak kepada Abram melalui persembahan.
Abram sekarang memahami bahwa warisan segala sesuatu yang diberikan kepadanya oleh TUHAN
akan diwujudkan, saat dia dengan setia berpartisipasi dengan Allah dalam persembahan. Proses yang
sama ini diberikan kepada setiap orang yang menerima firman perjanjian yang Abram terima.24 Janji
yang dipaparkan dalam Wahyu 21:7 terlebih dahulu dibuat kepada Abram pada hari persembahan ini.
‘Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala sesuatu – terjemahan
Inggris), dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.’
Menerima nama Allah
Kita membaca dalam Kejadian pasal tujuh belas bahwa Allah datang kepada Abram dan memberikan
dia perjanjian yang Dia telah janjikan kepadanya. Ketika Abram dan Sarai menerima perjanjian,
mereka juga menerima nama-nama baru. Nama-nama mereka diubahkan menjadi Abraham dan Sara.
Allah membuat mereka menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam nama-Nya dan, dengan
cara ini, meneguhkan bahwa perjanjian-Nya adalah dengan mereka.25 Dalam nama baru mereka juga
ada kasih karunia dari suatu kapasitas baru. Mereka berdua diteguhkan kepada penentuan mereka
dan dinamai sebagai bapa dan ibu dari banyak bangsa. Lebih lanjut Allah memberikan Abraham
sunat sebagai tanda (dalam dagingnya) warisan perjanjian adopsi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa
mereka memiliki hak, oleh nama, untuk mewarisi segala sesuatu yang adalah milik Allah. Ini
termasuk hal yang paling berharga dari semuanya – kodrat ilahi. Abraham dan Sara belum dilahirkan
dari Allah pada titik ini; akan tetapi, oleh karena pengadopsian mereka, mereka menerima hak untuk
mewarisi hidup kebangkitan. Mereka diberikan janji bahwa mereka akan dihidupkan oleh kuasa
kebangkitan dalam tubuh fana mereka, dan dimampukan untuk menerima kekuatan untuk
mengandung dan melahirkan seorang anak.26 Ini terjadi pada tahun berikutnya ketika Ishak
dilahirkan.
23
Kej 15:17
Gal 3:9
25
Kej 17
26
Ibr 11:13-19,39-40
24
8
Menerima janji
Yakobus menuliskan sebuah surat kepada ‘kedua belas suku di perantauan’, dengan sungguhsungguh peduli supaya mereka, sebagai anak-anak Abraham, mengingat iman Abraham.27 Dia
mengajarkan mereka, sebagaimana dia mengajarkan kita, bahwa Abraham menerima janji untuk
mewarisi berkat yang merupakan bagian dari adopsi ketika dia mempersembahkan Ishak. 28 Sejarah
kehidupan Abraham menunjukkan bahwa TUHAN meneguhkan ini kepadanya ketika Dia berbicara
dan mengatakan, ‘Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpahlimpah dan membuat keturunanmu sangat banyak ...’ 29 Abraham menyebut tempat itu, ‘Allah
menyediakan’. Dia telah menerima Ishak kembali dari kematian sebagai suatu ‘tipe’, atau suatu
gambaran, akan bagaimana Kristus juga dibangkitkan dari kematian dan kemudian akan membuat
kodrat ilahi tersedia bagi anak-anak Allah. 30
Setelah Abraham menaati Allah dan menerima Ishak kembali, Allah berbicara kembali kepadanya
kedua kali, memberkati dia dengan memberikan Kristus kepadanya sebagai benih keturunannya
(tunggal), di dalam siapa semua bangsa di bumi akan diberkati. Dia juga meneguhkan bahwa Dia
telah memberikan tanah perjanjian kepada benih keturunan Abraham (jamak). Allah mengatakan
bahwa, karena Abraham tidak menahan anaknya Ishak, Dia memberikan kepadanya janji yang
diselesaikan/digenapi. Dengan demikian Allah menggenapi janji dengan memberikan Kristus
kepadanya untuk menjadi Anaknya. Dalam Kristus, kodrat ilahi akan dijadikan tersedia bagi semua
bangsa manusia yang diam di atas bumi. Jadi Kitab Suci tergenapi bahwa Abraham mempercayai
Allah.31 Dia mempercayai Allah untuk Kristus, dan dia mempercayai Allah untuk hidup kebangkitan
dalam tubuhnya sendiri dan tubuh Sara yang fana, dan untuk hal yang tidak dapat binasa pada hari
kebangkitan. 32
Sebagai seorang anak yang diadopsi, Abraham menanti-nantikan dalam iman akan hari Kristus.33 Dia
percaya bahwa janji akan status/hak sebagai anak akan menjadi miliknya kalau dia terus-menerus
dengan Allah dalam persekutuan persembahan. Abraham belum dilahirkan dari Allah, tapi hidup dan
mempersembahkan dalam iman supaya dia secara pribadi dapat mewarisi kodrat ilahi.
Melalui persembahan, Abraham diiluminasi untuk melihat garis keturunan Kristus. Dia memahami
garis keturunan ini dalam dua aspek nubuatan. Pertama, Abraham melihat disingkapkannya garis
keluarganya sendiri di sepanjang sejarah, melewati Yehuda dan Raja Daud, untuk melihat Kristus
sebagai Benih Keturunannya atau Anaknya menurut daging/jasmani. Kedua, dia melihat garis
keturunan yang datang dari Kristus, yang adalah semua yang akan dilahirkan dari Allah, tubuh
Kristus.
Abraham telah melihat terlebih dahulu dan memahami persembahan Kristus sebagai penyediaan
Bapa untuk melihat banyak anak datang kepada kemuliaan.34 Dia juga tahu bahwa dosanya akan
dilewati, dan kebenaran akan diperhitungkan kepadanya karena iman dan pengampunan, yang
menjadi tersedia bagi dia melalui persembahan. Bagaimana ini demikian? Ketika dia mempercayai
Allah, dia menerima semua keuntungan yang dibuat tersedia melalui Kristus. Kita tahu bahwa darah
Kristus belum tercurah di atas kayu salib, tapi Dia adalah Anak Domba yang disembelih sebelum
27
Yak 1:1
Yak 2:21-23
29
Kej 22:16,17
30
Ibr 11:19
31
Kej 15:6
32
Rom 4:19-24
33
Yoh 8:56
34
Ibr 2:10
28
9
dunia dijadikan.35 Abraham mempercayai ini dan bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya.
Kebenaran diperhitungkan kepadanya dan dosa-dosanya ‘dilewati’. Karena iman, kebenaran
diperhitungkan kepada semua yang berasal dari budaya iman persembahan Abraham.36
Ketika Kristus datang, Dia membuka jalan oleh mana banyak anak akan datang kepada kemuliaan.
Sebelum ini terjadi, tidaklah mungkin bagi siapapun untuk memiliki kodrat ilahi dan dilahirkan dari
Allah. Abraham tahu bahwa Kristus akan datang dan mempersembahkan diri-Nya untuk
menanggung dosa semua orang. Penyediaan-Nya akan memungkinkan bagi umat manusia untuk
dilahirkan dari Allah melalui menerima Roh Kristus. Kitab Suci mengatakan kepada kita pentingnya
bagi Kristus untuk mati, supaya perjanjian yang memberikan kita janji akan warisan kekal akan
mulai berlaku.37 Janji ini dibuat dalam Abraham kepada seluruh bangsa Israel, tapi diberikan dalam
Kristus kepada ‘barangsiapa yang percaya’ kepada-Nya. 38
35
1 Pet 1:19-20
Rom 3:28
37
Ibr 9:15-17
38
Yoh 3:16
36
10
Bagian Dua: Lahir dari Allah
Lahir dari Allah
Apa artinya dilahirkan dari Allah? Ketika Yesus berbicara dengan Nikodemus, Dia mengidentifikasi
tiga unsur penting untuk dilahirkan dari Allah. Yesus menggambarkan paket yang terdiri dari tiga
bagian ini sebagai dilahirkan dari yang semula atau dari atas, dilahirkan dari air dan dilahirkan dari
Roh.39
Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa, ‘jika seorang tidak dilahirkan kembali (dari yang semula –
terjemahan Inggris), ia tidak dapat melihat kerajaan Allah’.40 Bagi Nikodemus, ini kelihatan tidak
dapat dimengerti dan tindak mungkin. Lebih lanjut Yesus mengatakan, ‘sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah.’41 Jika ‘dilahirkan dari
yang semula’ mengherankan bagi orang Yahudi (Israel), yang telah memiliki adopsi, betapa akan lebih
mengherankan lagi untuk ‘dilahirkan dari air dan Roh’?42
Dilahirkan dari yang semula/pertama dan dari air dan Roh adalah sesuatu yang baru dalam perjalanan
status/hak anak bagi umat manusia yang disingkapkan. Ini belum tersedia sebelumnya. Mereka yang
percaya dengan iman Abraham, sebelum kebangkitan Kristus, menantikan ini dalam pengharapan.
Mereka tahu bahwa hal ini akan memberitakan titik puncak pengadopsian, yang juga akan
memberikan orang-orang percaya hak untuk kebangkitan dan upah kekal. Jika dia menerima ini dari
Kristus, Nikodemus akan menerima kunci pengertian akan apa artinya dilahirkan dari Allah.
Roh adopsi
Yesus membawa iluminasi kepada Nikodemus tentang perlunya untuk dia menjadi seorang anak
Allah melalui kelahiran. Kita bahkan mungkin membayangkan bahwa Nikodemus menjadi gembira
atas pengharapan menjadi anak Allah. Dia bahkan mungkin terpacu untuk mewarisi kodrat ilahi.43
Ingat bahwa, pada titik ini dalam sejarah bagi Nikodemus, kodrat ilahi belum tersedia baginya,
karena Kristus belum mati dan belum dibangkitkan dari kematian. Mungkin ketika matanya terbuka
dalam diskusi ini untuk melihat kodrat/sifat dari warisan yang Allah sedang bukakan untuk
generasinya pada titik dalam sejarah itu, dia mungkin telah menangkap roh dari apa yang Yesus
sedang bicarakan.
Ketika kita mendengarkan berita injil yang diberitakan kepada kita, dan mulai melihat dan percaya
akan berita bahwa kita dapat menjadi anak-anak Allah, kita juga menerima ‘Roh yang menjadikan
kita anak Allah (roh adopsi – terjemahan Inggris)’ yang membuat kita rindu untuk menjadi anakanak Allah. Ketika kami menggunakan istilah ‘roh adopsi’, maksud kami bukan dalam arti ‘Allah’ atau
39
Yoh 3:3,5
Yoh 3:3. Perhatikan bahwa banyak terjemahan Alkitab menggunakan istilah ‘lahir kembali’ dalam frasa ini.
NASB menjelaskan frasa ini dalam baris ini, ‘atau dari atas’. Ahli-ahli bahasa sependapat bahwa terjemahan ‘dari
atas’ dan ‘dari yang semula’ adalah tepat. Dalam aplikasi kami, kami menyoroti bahwa ini menunjuk kepada
firman dari Perjanjian Kekal (dari yang semula/pertama), dan nama dan hari-hari dari setiap anak Allah yang
telah ditentukan dari semula yang tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba sejak sebelum permulaan
waktu.
41
Yoh 3:5
42
Yoh 3:7-8. Ini adalah suatu pernyataan rangkuman yang menekankan perjalanan dari dilahirkan dari yang
semula/pertama, diberikan penglihatan akan kerajaan, kepada dilahirkan dari air (tersirat) dan dilahirkan dari
Roh. Ini menggerakkan orang-orang yang mencari dari yang alamiah kepada yang rohaniah, sehubungan dengan
kebangkitan yang adalah titik puncak adopsi.
43
Kita tahu dari Yoh 7:50 dan 19:39 bahwa Nikodemus mulai membela Kristus dan dia melindungi tubuh-Nya
dari penguburan seorang penjahat. Dia mungkin telah begitu tertarik dengan waktu kebangkitan Kristus juga.
40
11
‘roh manusia’, yang adalah makhluk roh. Istilah ini, ‘roh adopsi’, menggambarkan suatu sikap yang
membakar (menyala-nyala) di dalam kita dan memotivasi kita.
Sikap iman ini datang dari Allah, dan menolong kita untuk melihat penentuan kita, dan mendorong
kerinduan kita untuk menjadi anak Allah. Ini menggerakkan kita, supaya kita dipenuhi dengan
kerinduan untuk berlari kepada Kristus untuk menerima adopsi. Mereka yang diadopsi oleh Allah
mempunyai hak untuk menerima kodrat ilahi sebagai warisan mereka.
Roh Kudus-lah yang membawakan ini kepada kita dan memimpin kita dalam jalan status/hak kita
sebagai anak. Sementara kita mendengarkan berita injil, Roh Kudus adalah Penolong kita. Dia
menolong kita untuk melihat apa yang Bapa dan Anak telah lakukan, dan bagaimana kita dapat
masuk ke dalam kepenuhan status/hak sebagai anak yang Mereka mau berikan kepada kita. Jadi, roh
adopsi diaktifkan oleh Roh Kudus yang menggembirakan roh kita, memberikan kita tenaga dan
kapasitas untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak.44
Lahir dari yang semula/pertama
Kita telah mendiskusikan bahwa dilahirkan dari Allah adalah satu paket yang terdiri dari sejumlah
unsur. Tanpa kita dilahirkan dari firman untuk melihat kerajaan Allah, kita tidak akan dapat melihat
bagaimana untuk masuk ke dalam kerajaan itu. Ketika kita dilahirkan untuk melihat, kita melihat
nama kita dan panggilan kita untuk menjadi anak Allah. Kita juga dapat melihat tanah warisan kita
yang rohani. Mata kita sekarang terbuka terhadap pengertian rohani; dan kita menerima pengertian
rohani yang dalam yang memampukan kita untuk melanjutkan masuk ke dalam tanah perjanjian
status/hak kita sebagai anak. Ini menggembirakan kita. Pada saat yang sama, roh adopsi mendorong
kita untuk masuk ke dalam Kristus dan mewarisi semua yang Allah telah janjikan untuk diberikan
kepada kita.
Ketika berita dari firman mengenai status/hak kita sebagai anak diucapkan kepada kita, kita
mendengarkan firman yang membukakan mata kita kepada suatu pengertian baru. Kita memahami
bahwa, ketika Adam berdosa, dia memisahkan dirinya dari tujuan Allah untuk hidupnya, untuk
mengikuti inisiatifnya sendiri untuk menjadi seperti Allah. Sementara dalam keadaan ini, semua
pekerjaannya, entah baik atau jahat, ada dalam perlawanan dengan tujuan Allah. Ini adalah
pekerjaan-pekerjaan yang jahat, yang mengasingkan dia dari hidup Allah. Dia mati dalam pelanggaran
dan dosa.
Melalui persembahan, Allah memulihkan Adam kepada penentuannya sebelum dia meninggalkan
taman Eden. Anaknya, Kain, menolak tawaran Allah untuk dipulihkan kepada pengharapan akan
status/hak sebagai anak, dan menjadi ditetapkan kembali kepada namanya ketika dia membawa
persembahannya. Dia menjual dirinya sendiri di bawah dosa ketika dia membunuh saudaranya Habel,
dan keluar dari hadirat Allah untuk pergi kepada jalannya sendiri di tanah Nod.45
Sejak kejatuhan manusia, setiap orang yang dilahirkan secara alami dilahirkan mati dalam
pelanggaran dan dosa. Yesaya mengatakan, ‘Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita
mengambil jalannya sendiri.’46 Semua manusia telah jatuh dan memerlukan pemulihan melalui
persembahan untuk memperoleh kembali pengharapan akan status/hak sebagai anak. Bahkan
sekarang, setiap orang yang dilahirkan secara alami dari daging/jasmani adalah mati dalam
pelanggaran dan dosa. Semua umat manusia yang jatuh namun bersikeras mengikuti jalan mereka
sendiri telah kehilangan hak mereka akan pengadopsian sebagai anak. 44
Rom 8:15; Yes 11:2
Kata Nod berarti ‘gelandangan dan pengembara, melarikan diri’. Ini artinya dia mengembara jauh dari Allah.
Dia telah meninggalkan jalannya dan pergi dari jalan dalam status/haknya sebagai anak.
46
Yes 53:6
45
12
Firman injil, ketika diberitakan kepada kita, membuat kita melihat bahwa nama kita tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba sejak dunia dijadikan, dan bahwa kita telah ditentukan untuk menjadi
anak-anak Allah. Pada saat melihat, kita diperingatkan untuk bertobat dan mempercayai firman yang
memanggil kita untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak. Jika kita bertobat, kita dapat
terhubung kepada firman perjanjian, dan kemudian, melalui disatukan dengan persembahan Kristus,
kita dilahirkan dari yang semula/pertama, dilahirkan dari atas.
Jika kita menerima dan percaya firman Allah saat itu diberitakan kepada kita, kita dilahirkan dari
firman itu. Firman menetapkan kita, membuat kita bertobat dan menjadi bagian darinya. Setelah
dilahirkan dari firman, kita bersukacita untuk mengalami pengampunan dari dosa-dosa, sementara
kita belajar untuk mengampuni orang lain. Kita diiluminasi untuk memahami bahwa firman
perjanjian menetapkan kita pada mulanya sebagai anak-anak Allah. Ketika kita mengakui keyakinan
kita dalam firman ini, kita telah memulai perjalanan kita untuk menjadi rohaniah. Adalah penting
untuk mengingat bahwa manusia alamiah memerlukan iluminasi untuk menerima hal-hal yang dari
Roh. Jika kita dapat melihat status/hak kita sebagai anak, maka kita dilahirkan dari firman,
dilahirkan dari yang semula/pertama dan sedang memulai untuk menjadi rohaniah. Sekarang Roh
Kudus, yang bersama dengan firman sementara itu diberitakan kepada kita, juga sedang
membawakan Roh Allah kepada kita untuk memimpin kita kepada warisan kita.
Ingat, jika kita telah dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah, ini hanyalah bagian dari warisan
status/hak kita sebagai anak. Kita belum dilahirkan dari air dan dari Roh yang akan memampukan
kita untuk menerima kodrat ilahi dan mewarisi kerajaan. Banyak yang telah dicapai – pengampunan,
pembenaran, diperhitungkan sebagai kebenaran dan hak untuk mewarisi kepemilikan akan
status/hak sebagai anak – tapi kita belum mewarisi kodrat ilahi. Kita telah memulihkan hak-hak dari
status/hak sebagai anak, dan mulai menerima hidup Kristus – terang hidup dari mana kita dilahirkan
untuk melihat status/hak kita sebagai anak.47 Akan tetapi kita akan mati kembali jika kita tidak
masuk ke dalam kerajaan Allah. Terang hidup dari Allah bertunas di dalam kita, tapi benih belum
berakar.48 Tenaga dan hidup yang tertinggal dari benih sedang dimanifestasikan dalam kita sebagai
orang-orang percaya, tapi hidup Kristus sendiri perlu untuk berakar di dalam kita dan disatukan
dengan benar kepada hidup dan budaya kita.
Sementara kita berproses/melanjutkan, kita masih menemukan bahwa ada roh adopsi, membakar
penginsafan dalam hati kita, yang didorong oleh Roh Kudus, yang menolong kita untuk melihat
perlunya dilahirkan dari air dan Roh. Kita diiluminasi untuk melihat jalan ketaatan yang ada di
hadapan kita, memimpin kita untuk dilahirkan dari air dan Roh. Kita telah menerima apa yang Allah
telah katakan kepada kita, dan telah bertobat dan berbalik dari jalan kita sendiri. Karena kita tulus
dalam respon-respon kita, kita memiliki apa yang Alkitab sebut ‘hati nurani yang baik’.49 Sekarang
kita dapat mengambil langkah iman yang adalah jawaban dari hati nurani yang baik, dan meminta
untuk dibaptis. Dalam bagian-bagian berikut, kami akan menguraikan lebih mengenai unsur-unsur yang adalah
bagian dari jalan status/hak kita sebagai anak. Unsur-unsur ini termasuk dilahirkan dari air dan
dilahirkan dari Roh, dan adalah penting jika kita mau dilahirkan dari Allah.
Lahir dari air – permulaan ciptaan baru
Pada zaman Nuh, banyak dari orang-orang saleh tersesat, dan berbalik dari Allah, ketika mereka
kawin campur dengan benih keturunan Kain. Oleh karena ini, Allah menyesal menciptakan manusia,
47
Yoh 8:12
Mat 13:20,21
49
1 Pet 3:21
48
13
dan menyatakan penghakiman atas semua manusia. Dalam penghakiman ini, Allah juga
mengikutsertakan kehancuran dari semua ciptaan. Namun, Nuh mendapatkan perkenanan Allah. Dia
dan keluarganya tetap setia kepada Allah, dan telah menjaga garis keturunan dan budaya mereka
tetap murni, sebagai anak-anak Allah. Nuh takut akan Allah, dan karenanya, dia mendapatkan kasih
karunia di mata TUHAN.
Allah mengatakan kepada Nuh bahwa Dia akan menghancurkan dunia dengan air bah. Dia
mengatakan kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera untuk dia sendiri, keluarganya, dan
binatang-binatang yang dia akan bawa bersama dengan mereka ke dalam bahtera, dan dengan
demikian diselamatkan dari penghakiman yang akan datang. Allah memberikan dia ukuran-ukuran
dari bahtera yang akan dia bangun, dan Nuh beserta keluarganya, yang terdorong karena menghargai
firman Allah, dan takut akan Allah, menaati Allah dan membangun bahtera. Setelah air bah, Nuh dan
keluarganya, serta binatang-binatang, keluar dari bahtera untuk mengisi kembali dunia baru yang
telah dibentuk kembali oleh air.
Rasul Petrus mengatakan kepada kita bahwa peristiwa bersejarah ini berhubungan dengan baptisan,
dan baptisanlah yang menyelamatkan kita.50 Melalui Kitab Suci, Allah telah menyatakan bahwa Dia
akan mengakhiri keberadaan manusia sebagai ciptaan fisik, biologis. Bersama dengan ini, alam
semesta material sebagaimana yang ada saat ini, telah dipersiapkan untuk kehancuran; bukan dengan
air tapi dengan api.
Kristus datang untuk menjadi permulaan dari ciptaan baru Allah, yang akan menggantikan ciptaan
lama. Kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus adalah cara-cara yang Allah gunakan untuk
membawa ciptaan baru dilahirkan. ‘Baptisan Kristus’ meliputi kematian-Nya, penguburan-Nya dan
kebangkitan-Nya. Melalui baptisan-Nya inilah kita dilahirkan, dan dilahirkan ke dalam ciptaan baru
sebagai anak-anak Allah.
Ketika Kristus dibangkitkan dari kematian, tubuh-Nya dibangkitkan kekal. Tubuh alamiahnya
adalah tubuh material dari daging dan tulang, yang diterima dari ibu-Nya, Maria. Namun, sekarang
itu telah diubah menjadi tubuh rohaniah. Memiliki semua kapasitas dari Roh Allah, tubuh-Nya
melampaui waktu, ruang dan alam semesta material. Setelah kebangkitan-Nya, Kristus dapat
berhubungan dengan segala yang adalah bagian dari dunia material. Namun, tubuh rohaniah-Nya
bukanlah milik dunia ini, melainkan milik dunia yang akan datang. Melalui proses baptisan inilah Dia
mewarisi tubuh-Nya yang tidak fana. Kristus disebut buah sulung dari mereka yang telah
dibangkitkan dari kematian. Semua yang mati dengan Kristus, dan yang dikuburkan dan
dibangkitkan dengan Dia dalam persekutuan baptisan-Nya, akan mewarisi yang tidak fana, dan
memiliki jenis tubuh rohaniah yang sama seperti Kristus.
Ketika kita melihat seorang percaya dibaptis dan berdiri keluar dari air, kita memandang permulaan
mereka sebagai ciptaan baru. Kita bersukacita dan mengatakan bersama Paulus, ‘Jadi siapa yang ada
di dalam Kristus, lihatlah ciptaan baru!’51 Kemudian seorang Kristen berproses dalam hidup ini
sebagai bagian dari tubuh Kristus untuk mewarisi kerajaan Allah, karena kerajaan Allah sedang
diciptakan, dan merupakan milik langit dan bumi yang baru. Kematian Kristus adalah batasan antara
ciptaan lama dengan ciptaan baru. Ketika dibaptis, kita mati dengan Kristus untuk yang lama, dan
dibangkitkan oleh kuasa Allah, untuk berjalan dalam hidup yang baru. Yang lama telah berlalu, dan
lihatlah, segala sesuatu menjadi baru! Baptisan bukan janji untuk memiliki ciptaan baru di masa yang
akan datang, tetapi lebih tepatnya cara oleh mana kita masuk dan memiliki ciptaan baru di dalam
Kristus sekarang.
50
51
1 Pet 3:21
2 Kor 5:17
14
Keseluruhan realita dari ciptaan baru adalah elemen pusat yang dimulai dari dilahirkan dari air.
Kristus mengakhiri ciptaan lama ketika Dia berkata, ‘Sudah selesai’, dan melangkah maju masuk ke
dalam tangan Bapa sebagai sumber ciptaan baru. Ketika Kristus menahbiskan perjanjian baru pada
perjamuan terakhir, Dia memulai proses membuat segala sesuatu baru.
Kristus adalah Tuhan bagi yang mati dan yang hidup; di dalam Dia manusia lama, keseluruhan
ciptaan lama, berlalu.52 Semua yang pertama Dia ciptakan telah menerima hukuman mati yang Allah
jatuhkan pada zaman Nuh; bukan hanya yang lama dan berdosa, tapi yang lama dan alamiah dan
terkorupsi (rusak). Mereka yang dilahirkan dari air telah mulai mewarisi realita dari rahasia ini.
Mereka adalah orang-orang yang berpartisipasi dalam kerajaan yang sedang dijadikan baru. Ini
adalah sebuah kerajaan baru; ini adalah kerajaan Allah. Kita bersatu dengan Kristus dalam persekutuan baptisan-Nya dari perjamuan terakhir, melalui
Getsemani sampai Kalvari. Permulaan baru itu ditegakkan ketika Kristus dibangkitkan dari
kematian. Kristus dimanifestasikan pada saat ini melalui kebangkitan, sebagai Anak tunggal Allah
yang tidak fana. Dia adalah bentuk dasar/asli dari semua yang kita akan jadi – kesempurnaan dari
kepenuhan seorang anak Allah – kalau kita mau mewarisi langit dan bumi yang baru.53 Dia
melahirkan kita di dalam diri-Nya sendiri kepada ciptaan baru. Melalui baptisan, kita menyatukan
diri kita kepada persembahan-Nya dan kembali dari kematian karena dosa. Melalui persembahan,
kita berdiri keluar dari air baptisan mengenakan Kristus, yang adalah substansi ciptaan baru. Setelah dilahirkan dari firman, kita didorong oleh roh adopsi untuk masuk ke dalam kerajaan Allah
untuk mewarisi status/hak kita sebagai anak. Sekarang kita tahu bahwa kita harus dilahirkan dari air
dan Roh. Ketika kita menerima firman perjanjian dan menyerahkan diri kita untuk melanjutkan maju
dalam status/hak sebagai anak, kita meninggalkan kondisi yang Yesus sebut dengan ‘tanah di pinggir
jalan’.54 Sekarang kita memiliki beberapa pengertian dan telah menerima firman mengenai status/hak
kita sebagai anak dengan sukacita.55 Kita maju ke tanah berbatu-batu dan menemukan ada kesulitankesulitan yang harus kita atasi.
Kesusahan/kesukaran dan kesesakan menantikan kita karena jalan baru yang telah kita pilih untuk
dihidupi. Supaya tidak tersandung karena penderitaan-penderitaan ini, kita harus terus maju karena,
jika tidak, kita akan kehilangan hidup baru yang telah kita temukan. Untuk maju ke tanah yang baik
dari status/hak sebagai anak, kerajaan Allah, kita perlu untuk masuk ke dalam Kristus dan menjadi
bagian dari tubuh-Nya, gereja. Kita tahu bahwa kita ditentukan untuk menjadi anak. Kita telah
mendengar firman bahwa jika kita mengenakan Kristus, kita akan menjadi bagian dari Dia, dan di
dalam Dia kita akan mempunyai jalan masuk kepada warisan status/hak kita sebagai anak yang Dia
miliki.
Melalui baptisan kita mengenakan Kristus. Dalam tindakan ini kita menjadi milik kepunyaan
Kristus, dan karena Kristus adalah anak Abraham, mereka yang adalah milik Kristus juga adalah
keturunan Abraham dan pewaris dari janji status/hak sebagai anak. Ketika kita masuk ke dalam air
baptisan, didorong oleh roh adopsi, kita, sebagai anak yang diadopsi, berseru kepada Allah, sebagai
Bapa kita. Kita mengenakan Kristus sementara kita memanggil nama-Nya, dan kemudian kita
meminta Bapa untuk memberikan kita Roh Kristus, memampukan kita untuk dilahirkan dari Roh.
Ketika kita memanggil nama Kristus, Dia menjawab dan Dia datang kepada kita untuk mengenakan
kepada kita. Mereka yang membaptis kita juga memanggil nama Tuhan Yesus Kristus atas kita. Kita
52
Rom 14:9
Ef 4:13
54
Mark 4:13-20
55
Mat 13:20
53
15
masuk ke dalam Kristus dan menjadi anggota dari tubuh korporat-Nya, gereja. Kita dilahirkan dari
air dan sekarang menjadi bagian dari ciptaan baru.
Lahir dari Roh
Ingat bahwa, dalam air baptisan, roh adopsi mendorong kita. Kita tidak lagi diperintah oleh roh
ketakutan. Kita telah dilepaskan dari roh perbudakan yang memimpin kepada ketakutan. Roh Allah
sekarang sedang memimpin kita dan kita tahu bahwa kita adalah anak Allah. Kita digerakkan oleh
roh adopsi, yang membuat kita berseru kepada Bapa dalam Kristus.56 Kita percaya bahwa kita adalah
anak dalam Kristus dan bersatu dengan persembahan-Nya melalui dibaptiskan ke dalam kematian,
penguburan dan kebangkitan-Nya. Sementara kita dibangkitkan dari air baptisan, kita dilahirkan
dari kematian dengan Kristus dan menjadi bagian dari ciptaan baru-Nya.
Keseluruhan dari ciptaan lama mati bagi Allah dalam Kristus ketika Dia disalibkan, dan sedang
berada di bawah hukuman mati. Sekarang itu hanyalah harus berlalu dalam kegenapan waktu.
Namun, Kristus adalah permulaan, dan dari apa yang sekarang mati dalam Dia, Dia telah lahirkan apa
yang adalah baru di dalam Dia Sendiri. Ciptaan baru telah dilahirkan dari kematian dan yang
sekarang sedang dilahirkan di dalam Dia.
Sekarang kita berseru untuk dilahirkan dari Roh. Kerinduan besar kita adalah untuk dilahirkan dari
Roh Kristus, dan Bapa meresponi seruan kita dan mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita. Saat
Roh Kristus bersatu dengan roh kita, Dia berseru ‘ya Abba, ya Bapa!’, dan roh kita dengan Roh
Kristus, bersama-sama menjadi satu, berseru kepada Allah memanggil Dia Bapa kita. Dalam tindakan
ini, unsur ‘dilahirkan dari air’ dan ‘dilahirkan dari Roh’ bertemu bersama ketika seseorang dilahirkan
dari Allah.
Ketika pertama kita berseru ‘ya Abba, ya Bapa!’, Bapa kita di sorga menjawab kita dan mengirimkan
Roh Anak-Nya kepada kita untuk menjadi milik kita.57 Roh Anak telah masuk ke dalam hati kita dan
sekarang kita ‘dilahirkan dari Roh’. Setelah Bapa mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam kita, Bapa
juga datang dan tinggal di dalam kita. 58 Setelah Bapa dan Anak tinggal di dalam kita, Anak kemudian
mengatakan kepada kita, ‘Terimalah Roh Kudus.’ 59 Roh Kudus, yang menolong kita untuk menerima
Roh Kristus, juga sekarang datang untuk tinggal di dalam kita. Dia datang kepada kita sebagai
kepunyaan kita untuk membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran dan memimpin kita dalam jalan
status/hak sebagai anak.
Kita adalah pemilik kodrat ilahi ketika kita menjadi bagian Kristus dan menerima Roh Kristus
sebagai anak Allah. Namun, sebagai seorang anak Allah kita masih tidak berdaya, dan kecuali kita
menerima kuasa dari Allah, kita tidak akan dapat meneruskan untuk mewarisi kepenuhan dari
status/hak kita sebagai anak dalam Kristus.
Baptisan dalam Roh Kudus
Setelah dilahirkan dari Allah, masih ada langkah lain yang perlu kita ambil. Kita memerlukan kuasa
dari Roh Allah untuk dapat mengekspresikan status/hak kita sebagai anak, dan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari warisan kita. Firman perintah, berbicara kepada kita
56
Rom 8:14-15
Gal 4:6
58
Yoh 14:23
59
Yoh 20:22. Yesus menghembuskan Roh-Nya sendiri ke dalam murid-murid dan juga memberikan mereka Roh
Kudus di saat yang sama.
57
16
dari Kristus, memampukan kita untuk percaya untuk menerima Roh Kudus.60 Firman yang sama ini
lebih lanjut menjanjikan bahwa Kristus akan membaptis kita ke dalam Roh Kudus dan dengan api. 61
Menerima Roh Kudus, pada titik di mana kita menerima Roh Kristus, tidaklah sama dengan dibaptis
dengan Roh Kudus. Sesungguhnya, Roh Kudus datang dengan kuasa Allah untuk menuntun
status/hak kita sebagai anak. Roh Kudus datang ke dalam kita ketika Bapa dan Anak datang kepada
kita. Namun, kita masih tetap memerlukan Anak untuk membaptis kita ke dalam Roh Kudus.62 Roh
Kudus kemudian akan memberikan kuasa kepada status/hak kita sebagai anak.63 ‘Kuasa’ ini adalah
api dari tujuh kali lipat Roh Allah, yang memampukan kita untuk hidup sebagai anak Allah. Bukti
bahwa kita dibaptis dalam Roh adalah kita berbicara dalam bahasa lidah. Roh Kudus adalah
penolong bagi kita secara individu, dan juga bagi gereja sebagai tubuh korporat bagi keseluruhan
zaman gereja, sampai kita mewarisi ‘segala sesuatu’.64
Kita benar-benar dilahirkan dari Allah ketika Bapa, Anak dan Roh Kudus telah membuat tempat
kediaman Mereka di dalam kita, dan sedang berkomunikasi dengan kita. Pekerjaan Roh Kudus
adalah untuk memimpin kita, dan memampukan kita untuk memiliki segala sesuatu yang dari Allah.
Sebagai orang-orang Kristen, kita menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada hari itu, kita
akan dilepaskan dari korupsi dan diubahkan untuk mewarisi yang tidak akan fana (yang kekal).
Allah telah mengatakan, ‘Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini (mewarisi segala
sesuatu – terjemahan Inggris), dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’ 65
Bagi mereka yang diadopsi sebagai anak, yang dilahirkan dari Allah dan telah menerima kodrat ilahi,
warisan akhirnya adalah kekekalan dan kepemilikan atas langit dan bumi yang baru. Abraham
memahami hal ini ketika dia melihat hari Kristus – dari inkarnasi, pelayanan dan kebangkitan – dan
bersukacita. Dia memahami bahwa semua orang percaya dari segala zaman, yang percaya untuk
menjadi anak-anak Allah, akan menerima tubuh yang tidak dapat mati pada hari kebangkitan, ketika
korupsi (yang dapat binasa) diubahkan menjadi tidak terkorupsi (yang tidak dapat binasa) dan yang
fana (yang dapat mati) diubahkan menjadi tidak fana (yang tidak dapat mati).66
Tubuh yang tidak fana (tidak dapat mati) mempunyai kapasitas untuk memiliki langit dan bumi
yang baru. Ketika kita menerima tubuh ini, kita dapat memiliki, untuk selama-lamanya, apa yang
Allah janjikan akan menjadi milik langit dan bumi yang baru. Abraham menantikan hari ini dan
bersukacita.
‘Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus,
Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna
untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya
yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang
berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi,
dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.’67
60
Kis 1:4,5
Luk 3:16
62
Yoh 1:33
63
Kis 1:8
64
Yoh 14:26; 1 Kor 2:10, 12
65
Wah 21:7
66
1 Kor 15:52-54
67
2 Pet 1:2-4
61
17
Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Anak-anak yang
Sah/Asli
Bagian 1
Allah merencanakan untuk menciptakan umat manusia dan mengadopsi mereka sebagai anak-anakNya melalui Yesus Kristus. Melalui adopsilah kita dijadikan sesama pewaris dengan Kristus, dan
kemudian dapat menerima kodrat ilahi yang datang dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Melalui proses
dilahirkan dari yang semula/pertama, dari air dan dari Roh, kita dijadikan anak-anak yang sah/asli
dari Allah.
•
•
•
Jelaskan perbedaan antara anak yang diadopsi dan anak yang sah/asli
Apakah tiga unsur kelahiran baru yang diperlukan supaya kita menerima warisan yang
adalah milik/bagian dari adopsi?
Pilihlah dua aspek kehidupan dan perjalanan Abraham yang secara khusus mengiluminasi
anda sementara anda membaca artikel ini. Apakah beberapa implikasi dari pengalaman
Abraham, bagi anda?
Bagian 2
Berita injil memproklamirkan proses oleh mana anak-anak manusia menjadi anak-anak Allah. Ini
adalah berita keselamatan anda. Sementara kita mendengar dan menerima firman ini, kita juga
menerima ‘roh adopsi’.
•
•
•
Jelaskan apa itu ‘roh adopsi’.
Berikan contoh efek (akibat) dari ‘roh adopsi’ dalam hidup anda. (Pertimbangkan, sebagai
contoh, respon anda terhadap firman tertentu, atau mengapa anda mau dibaptis.)
Bagaimana Roh Kudus menolong kita dalam jalan status/hak kita sebagai anak? 18
LAHIR DARI YANG
SEMULA/PERTAMA
Luke Pomery
Titik kunci kita dalam makalah ini adalah bahwa ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama,
kita diberikan kapasitas untuk penglihatan rohani. Bagaimana kita menerima penglihatan rohani? Oleh
firman kasih Allah kepada kita. Kasih Allah Bapa, ketika dicurahkan ke dalam hati kita, membuat
kita dilahirkan dari yang semula/pertama.
Apa yang kasih Allah sebabkan untuk kita lihat? Kita melihat dan memahami bahwa Dia telah
memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Kita juga melihat persembahan Kristus. Persembahan
Kristus adalah cara oleh mana kita dapat mewarisi status/hak sebagai anak ini. Lebih lanjut lagi, kita
melihat bahwa Allah merindukan hubungan dengan kita. Dilahirkan dari yang semula/pertama
memungkinkan kita untuk memiliki persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Nikodemus
Dalam pembicaraan-Nya dengan Nikodemus, Yesus menjelaskan perlunya untuk dia ‘dilahirkan dari
yang semula/pertama’.68 Ini adalah langkah pertama dalam proses kelahiran yang Nikodemus perlu
untuk mengerti. Kemudian dia perlu untuk mengambil langkah ini, kalau dia mau menjadi seorang anak
Allah. Mari kita lihat kedua unsur ini sementara kita melanjutkan. Pertama-tama, kita perlu
memahami apa artinya dilahirkan dari yang semula/pertama. Kedua, kita perlu melanjutkan untuk
mengambil langkah ini.
68
Kitab Suci menggunakan sejumlah ekspresi untuk menggambarkan proses ini. Karena itu, ‘dilahirkan dari
firman’, ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’, ‘dilahirkan dari atas’ dan ‘dilahirkan kembali’ adalah ungkapanungkapan yang menunjuk kepada proses yang sama, tapi menyoroti aspek-aspek yang berbeda.
19
Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali
(dilahirkan dari yang semula/pertama – terjemahan Inggris), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’69 Yesus
melanjutkan dengan berbicara mengenai dua langkah selanjutnya yang termasuk dalam proses
kelahiran ini. Dia mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.’70 Ketiga langkah ini penting bagi orang
percaya untuk menjadi anak Allah.
Kapasitas untuk penglihatan rohani diberikan kepada kita saat kita dilahirkan dari yang
semula/pertama. Apa yang dapat kita lihat sekarang? Kita dapat melihat nama dan panggilan kita
sebagai anak-anak Allah. Kita juga dapat melihat kerajaan Allah dan warisan dari status/hak kita
sebagai anak. Lebih lanjut lagi, kita dapat melihat langkah-langkah yang diperlukan yang harus kita
ambil untuk masuk ke dalam kerajaan Allah dan memiliki/menduduki status/hak kita sebagai anak. 71
Nikodemus belum dilahirkan dari yang semula/pertama. Inilah mengapa dia tidak mengerti apa yang
Kristus katakan. Dia dibatasi oleh kebutaan dari pikiran alamiahnya.72 Yesus menjelaskan bahwa satusatunya cara untuk kita dapat melihat hal-hal yang rohani adalah dengan dilahirkan dari yang
semula/pertama.73 Nikodemus memerlukan perubahan rohani untuk memahami tujuan/maksud Allah
bagi hidupnya. Sama halnya juga dengan kita. Kita semua perlu untuk dilahirkan dari yang
semula/pertama, dan tidak seharusnya heran bahwa kita memerlukan perubahan seperti itu.
Proses dilahirkan dari yang semula/pertama dimulai ketika kita mendengar firman injil. Rasul Paulus
mengatakan, sehubungan dengan berita injil, ‘Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak
ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak
diutus?’74 Yesus mengutus para utusan-Nya untuk membawa firman injil kepada setiap orang. Ini
artinya bahwa semua orang dapat mendengar firman, menerimanya dan mempercayai apa yang
dikatakan firman itu. Oleh firman Allah-lah kita dapat menerima pengertian dan memulai proses
dilahirkan dari Allah.
Memahami kasih Bapa
Firman Allah menyatakan kepada kita kasih yang tak terukur dari Bapa sorgawi. Bapa sangat
mengasihi setiap kita sehingga Dia memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Ketika firman
kasih-Nya ini masuk dalam kita, hati kita mulai terbakar di dalam kita.75 ‘Lihatlah, betapa besarnya
kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah.’76 Kita diiluminasi
dengan pengetahuan akan kasih-Nya dan maksud baik-Nya terhadap kita.77 Firman kasih-Nya
membuat hati kita diterangi, supaya kita memahami pengharapan panggilan-Nya.78
69
Yoh 3:3
Yoh 3:5
71
Seseorang ‘lahir untuk melihat’ ketika mereka diiluminasi untuk melihat semua aspek dari status/hak mereka
sebagai anak ini.
72
Respon Nikodemus menunjukkan bahwa dia kurang memahami hal ini. Yoh 3:4. Pada saat itu, Nikodemus
hanya memahami hal-hal duniawi, bukan hal-hal yang rohani. Yoh 3:31.
73
‘Seorang yang rohaniah’ dapat melihat dan mamahami hal-hal yang dari Roh Allah. 1 Kor 2:9, 13-15. Ketika kita
buta terhadap semua hal-hal rohani, kita tidak dapat memahami bahwa Allah mempunyai rencana bagi
kehidupan kita.
74
Rom 10:14,15
75
2 Kor 5:14; 1Jn 4:18
76
1 Yoh 3:1
77
Ef 1:5
78
Ef 1:18
70
20
Dia sedang memanggil kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Ini telah menjadi maksud-Nya sejak
sebelum dunia dijadikan. Kita sedang melihat tujuan/maksud yang Allah telah miliki bagi kita sejak
semula – sejak ‘pertama’.79 Ketika kita diiluminasi untuk melihat realita ini, kita sedang ‘dilahirkan
dari yang semula/pertama’. Firman kasih-Nya membuat kita dilahirkan!80 Sekarang kita dapat
melihat siapa Dia, dan siapa kita dalam hubungan dengan Dia. Dia sedang menunjukkan kepada kita
kasih yang Dia miliki bagi kita. Itulah kasih Bapa.
Kasih Allah mencapai dua hal. Pertama, kasih itu mengiluminasi hati kita untuk melihat panggilan kita
untuk menjadi anak-anak Allah. Kasih Allah memungkinkan kita untuk mempercayai firman yang
diberitakan kepada kita mengenai status/hak kita sebagai anak. Kedua, kasih itu mendorong kita
untuk menjadi anak-anak Allah. Kasih Allah, yang dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus,
mendorong kita untuk hidup menurut nama yang Dia telah berikan kepada kita.81
Allah membuat kita dilahirkan melalui firman-Nya. Yakobus menyatakan bahwa oleh pengerjaan
kedaulatan kehendak Allah maka Dia ‘telah menjadikan kita oleh firman kebenaran’.82 Untuk
dilahirkan dari yang semula/pertama, hati kita harus diiluminasi oleh firman Allah. Firman pertama
dari injil disebut ‘firman sejak semula/permulaan’. Ini adalah firman dari Perjanjian Kekal yang
mengungkapkan kepada kita tujuan/maksud Allah untuk kehidupan kita. Sebelum penciptaan, Allah
telah merencanakan untuk kita menjadi anak-anak-Nya. Rencana ini adalah penentuan kita.
Firman Allah memiliki kuasa di dalamnya. Firman Allah mengiluminasi hati, menciptakan iman dan
mendorong seseorang untuk meraih dan menangkap penentuan yang diberikan kepada mereka.
Pemazmur mengatakan bahwa masuknya firman Allah ke dalam hati memberikannya terang.83 Hasil
dari iluminasi adalah seseorang dapat melihat hal-hal rohani yang belum pernah dilihat sebelumnya.84
Iluminasi itu sendiri adalah sebuah mujizat, dan adalah kapasitas rohani pertama yang diberikan
kepada seseorang ketika mereka percaya.85 Ini adalah unsur pertama dari proses oleh mana seseorang
dilahirkan dari yang semula/pertama.
Memahami persembahan Kristus
Melalui persembahan, Kristus memungkinkan kita untuk dilahirkan dari yang semula/pertama. Saat
Kristus ditinggikan di atas kayu salib, ‘terang hidup’ bercahaya, memberikan iluminasi kepada umat
manusia. Kristus mengatakan, ‘Akulah terang dunia.’86 ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak
Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’ 87
Ketika kita diiluminasi oleh terang hidup, kita menerima suatu pengertian mengenai siapa Dia.88 Kita
mengerti bahwa Dia adalah Anak Allah, yang datang untuk membuat jalan bagi kita untuk dipulihkan
dari kematian (maut) karena dosa. Kita diiluminasi bahwa Dia menderita dan ditikam karena
pelanggaran kita.
79
1 Yoh 2:24
Yak 1:18
81
Rom 5:5
82
Yak 1:18
83
Maz 119:130
84
1 Kor 2:9
85
Diiluminasi artinya bahwa Allah membukakan keberdayaan (hati dan pikiran) kita supaya kita melihat dan
mengerti hal-hal yang dari Roh Allah.
86
Yoh 8:12
87
Yoh 8:28
88
Ada dua aspek iluminasi. Ada terang yang datang kepada hati kita ketika kita diiluminasi tentang status/hak
kita sendiri sebagai anak. Namun, ketika kita diiluminasi tentang status/hak sebagai anak dari Kristus, kita
menerima Terang hidup.
80
21
Kapan pun persembahan Kristus diberitakan kepada kita, Kristus ditinggikan. Paulus
mengekspresikan pernyataan ini ketika dia menuliskan, ‘Orang-orang Yahudi menghendaki tanda
dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan’.89 Ketika
Kristus ditinggikan dalam firman yang diberitakan, maka kita dapat mengenal Dia.
Saat kita mempercayai firman yang diberitakan kepada kita, kita terhubung dengan persembahan
Kristus. Iman kita menyatukan kita dengan persembahan Kristus dan itu menjadi efektif dalam
kehidupan kita. Ketika kita menerima bahwa Kristus mati untuk dosa kita, suatu transaksi yang
substansi (yang besar) terjadi. Persembahan-Nya menjadi efektif dan kita menerima pengampunan
untuk dosa-dosa kita.
Ketika kita terhubung dengan persembahan Kristus, hati kita diiluminasi dan kita menerima hidup
dari status/hak Dia sebagai anak. Seperti yang Kristus katakan, ‘barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai Terang hidup.’90 Status/hak sebagai anak dari
Kristus menjadi milik kita. Allah telah menerangi hati kita untuk memberikan kita terang dari hidup
Kristus.91
Memahami tuntunan Roh Kudus
Roh Kudus menginsafkan hati kita dan mendorong kita untuk meresponi panggilan Allah. Dia menawan
kita kepada kebenaran dari firman yang diberitakan. Roh Kudus memimpin mereka yang hidup
secara rohani. Seperti yang telah kita bahas, kapasitas untuk penglihatan dan pengertian rohani
diberikan kepada kita ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama. Kita secara rohani hidup
karena kita memiliki pengertian rohani. Sekarang setelah kita hidup secara rohani, Roh Kudus
menuntun dan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran.92
Roh Kudus memberikan Roh Allah kepada kita. Roh Allah memberikan kita kapasitas untuk
memahami ukuran penuh dari warisan kita. Kita dapat memahami lebarnya, panjangnya, tingginya dan
dalamnya dari semua yang akan kita warisi.93 ‘Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal
dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.’94 Setelah dipenuhi dengan
pengertian rohani, kita yakin untuk pergi dan memiliki/menduduki warisan kita.95
Sekarang setelah kita menjadi rohani, kita dapat memiliki hubungan dengan Allah. Allah adalah Roh,
dan mereka yang berhubungan dengan Allah, melakukannya dalam Roh dan kebenaran.96 Kita dapat
mengenal Dia dan mengerti apa yang Dia katakan karena kita dilahirkan dari yang semula/pertama.
Allah telah memanggil kita untuk memiliki persekutuan dengan Dia. Kita dapat masuk ke dalam
persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Kerajaan Allah adalah konteks dari warisan kita sebagai anak-anak Allah. Setelah dilahirkan dari
yang semula/pertama, sekarang kita dapat masuk ke dalam kerajaan Allah dan mewarisi status/hak
kita sebagai anak. Tubuh Kristus adalah manifestasi (wujud) dari kerajaan Allah di sini di bumi.
Allah memanggil kita ke dalam gereja (jemaat), karena di dalam gerejalah kita menerima berkat
status/hak anak dan hidup kekal.97 Kerajaan Allah adalah kekal; ini adalah milik dari zaman/masa
89
1 Kor 1:22,23
Yoh 8:12
91
2 Kor 4:6
92
Yoh 16:13
93
Ef 3:18,19
94
1 Kor 2:12
95
Kol 1:9
96
Yoh 4:24
97
1 Kor 1:9; 1 Tes 2:12
90
22
gereja dan juga masa yang akan datang. Kita sedang melihat, melalui iluminasi, bahwa kerajaan Allah
sekarang datang di tengah-tengah kita dan bahwa kita dapat memiliki/menduduki warisan dari
status/hak kita sebagai anak sekarang.98
Langkah-langkah yang kita perlu ambil untuk mewarisi
Seperti yang telah kita ketahui, ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diiluminasi
untuk melihat panggilan kita dan melihat kerajaan Allah. Namun, kita belum masuk ke dalam kerajaan
Allah. Jadi bagaimana kita dapat mewarisi apa yang telah kita lihat? Ada suatu jalan yang harus kita
jalani oleh mana kita akan mewarisi janji-janji ini.
Untuk benar-benar masuk ke dalam kerajaan Allah, kita harus dilahirkan dari air dan dilahirkan dari
Roh.99 Setelah dilahirkan dari yang semula/pertama, kita diinsafkan akan perlunya untuk dibaptis ke
dalam Tuhan Yesus Kristus. Ini diperlukan jika kita mau masuk ke tubuh-Nya. Kita juga perlu untuk
dilahirkan dari Roh, supaya kita dapat mewarisi janji-janji status/hak kita sebagai anak.
Ini adalah pengalaman sida-sida Etiopia yang dibaptis Filipus.100 Orang ini diiluminasi akan
penentuannya sebagai seorang anak Allah, dan dengan demikian, dia dilahirkan dari yang
semula/pertama. Dia didorong untuk mewarisi status/hak anak yang sekarang dia lihat. Dia
mengatakan, ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’101 Dia rindu untuk berlari
kepada Kristus dan masuk ke dalam kerajaan Allah. Ini adalah buah dari seseorang yang dilahirkan dari
yang semula/pertama.
Setelah kita memahami dan menerima firman tentang status/hak anak, kita akan menanggung suatu
masa kesesakan dan penderitaan.102 Penderitaan dan kesesakan penting bagi kita jika kita mau
masuk ke dalam kerajaan Allah. Alkitab mengajarkan kita bahwa melalui banyak sengsara kita masuk
ke dalam kerajaan Allah.103 Jika kita tidak bertekun dalam iman rohani yang baru kita temukan, kita
akan jatuh karena kesulitan.104 Alasan untuk pengujian dan pencobaan adalah untuk membereskan
motivasi-motivasi campuran apapun yang ada dalam hati kita. Mereka yang tidak tulus akan jatuh.105
Adalah penting untuk bertekun dalam firman injil sepanjang kehidupan kita.106 Roh Kudus
menggunakan firman Allah untuk membentuk kehidupan kita dan menyesuaikan kita kepada budaya
Kristus.
Kesimpulan
Ingat bahwa kunci pengertian kita adalah ini: ketika kita dilahirkan dari yang semula/pertama, kita
diberikan kapasitas untuk penglihatan rohani. Kita dapat melihat tujuan/maksud yang Allah miliki
untuk kita sejak semula. Kita dilahirkan untuk melihat nama dan panggilan kita untuk menjadi anakanak Allah. Kita dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah. Akhirnya, kita dilahirkan untuk melihat
proses oleh mana kita mewarisi janji-janji ini.
98
Ibr 12:28
Yoh 3:5
100
Kis 8:26-40
101
Kis 8:36
102
Mat 13:21; Ibr 10:32
103
Kis 14:22
104
Mat 13:21
105
Dan 11:35
106
Yoh 8:31
99
23
Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari yang
Semula/Pertama
Kita dilahirkan ‘dari yang semula/pertama’ saat kita mendengarkan, menerima dan mempercayai injil
yang diberitakan oleh para utusan Allah. Pada titik ini, kita menerima penglihatan rohani. Inilah
artinya menjadi ‘diiluminasi’.
•
•
•
Buatlah daftar akan beberapa hal yang seseorang mulai lihat (yaitu menjadi diiluminasi
tentang) ketika mereka telah ‘dilahirkan dari yang semula/pertama’
Refleksikan pengalaman anda sendiri saat menerima injil. Aspek-aspek apa dari hidup anda
yang secara spesifik diiluminasikan kepada anda?
Apa yang anda lakukan sebagai akibat dari mendengarkan firman dan menerima iluminasi?
Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita ketika kita menerima injil. Seperti yang kita
ketahui, kasih-Nya mengiluminasi kita tentang status/hak sebagai anak.
•
•
•
Apa dampak lain dari kasih Allah atas kita dan motivasi-motivasi kita?
Apa yang dapat kita lakukan ketika kita telah diiluminasi akan dosa kita? Bagaimana anda
secara praktis bersatu dengan persembahan Kristus sehubungan dengan iluminasi ini?
Dilahirkan dari yang semula/pertama adalah permulaan/awal dari proses kelahiran. Hal-hal
seperti apa yang dapat menghalangi kita untuk terus maju untuk dilahirkan dari air dan Roh?
24
LAHIR DARI AIR
Kane McNally
Berita injil memproklamirkan kepada kita bahwa kita dapat menjadi anak-anak Allah melalui proses
dilahirkan dari Allah. Kita mendengar firman mengenai status/hak kita sebagai anak dan kita
‘dilahirkan dari firman’ untuk melihat kerajaan Allah. Setelah dilahirkan dari firman, seperti yang
Yesus instruksikan kepada Nikodemus, seorang percaya harus dilahirkan dari air dan Roh Kristus
untuk kemudian masuk ke dalam kerajaan Allah.107 Ketika kita mendengar berita untuk masuk ke
dalam kerajaan-Nya ini, roh adopsi memegang hati kita dan Roh Kudus membawakan penginsafan
yang kuat bahwa kita harus melangkah maju untuk dibaptiskan ke dalam Kristus. Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang seorang manusia yang diinsafkan seperti itu. Penginjil
Filipus memberitakan Kristus kepada seorang Etiopia dalam perjalanan di padang gurun. Orang ini
berkata, ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’108 Orang Etiopia ini kemudian
sangat terdorong untuk dibaptis dan di sana, di padang gurun, dia diiluminasi tentang apa artinya
dilahirkan dari air. Dia mengerti rahasia tentang segala sesuatu menjadi baru di dalam Kristus.
Bagaimana dia mengetahui hal ini? Itu karena Filipus memberitakan Kristus kepadanya.
Rasul Paulus menolong kita memahami ini dengan mengatakan, ‘Jadi siapa yang ada di dalam Kristus,
ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.’109 Orang dari
Etiopia ini dibaptiskan ke dalam Kristus dan memulai perjalanan menjadi ‘dilahirkan dari air’.
Baptisan adalah respon pertamanya terhadap firman ‘dilahirkan dari air’, dan dia, sebagaimana juga
kita, diantar masuk ke dalam jalan hidup yang benar-benar baru.
107
Yoh 3:5
Kis 8:36
109
2 Kor 5:17
108
25
Berita mengenai dilahirkan dari air memanggil kita untuk bersatu dengan Kristus dan berpartisipasi
dalam hidup-Nya sebagai bagian dari gereja-Nya. Lebih lanjut lagi, kita harus bersatu dengan
persembahan-Nya, tubuh-Nya dan persekutuan dengan penderitaan-Nya supaya dosa kita dapat
dibereskan dan diusir keluar. Ini adalah berita dari dilahirkan dari air.
Jawaban dari hati nurani yang baik
Ketika kita dibaptis dan disatukan dengan Kristus, hati nurani kita membuat respon yang baik.110
Respon-respon kita adalah respon iman. Kita hidup dengan Kristus, dan hati nurani kita telah
berpindah dari hukum kepada iman, untuk pembenaran. Kita telah menjadi ciptaan baru dalam
Kristus. Kita tidak disibukkan dengan apa yang lama, jalan/cara dari kedagingan kita.
Rasul Petrus menginstruksikan kita lebih lanjut mengenai ini ketika dia mengatakan air bah adalah
kiasan dari baptisan. Suatu ‘kiasan’ adalah suatu peristiwa Perjanjian Baru yang bayangannya ada
dalam Perjanjian Lama. Pada zaman Nuh, semua umat manusia telah menolak rencana Allah untuk
kehidupan mereka, dan Allah melihat maksud dan pikiran setiap hati manusia selalu membuahkan
kejahatan semata-mata.111 Tetapi, Nuh mendapat kasih karunia.112 Hanya sedikit, yaitu, delapan jiwa,
yang diselamatkan melalui air pada waktu air bah itu. Petrus menjelaskan bahwa baptisan
menyelamatkan kita melalui kebangkitan Yesus Kristus.113 Apa maksudnya?
Pelajarannya bagi kita adalah bahwa, dalam baptisan, kita tidak berfokus pada membersihkan dari
kenajisan jasmani, karena semua itu telah disalibkan dalam Kristus. Kita tahu bahwa mereka yang
dibangkitkan untuk hidup dalam hidup Yesus Kristus tidak lagi hidup untuk diri mereka sendiri atau
untuk cara daging, tapi mempunyai jawaban dari hati nurani yang baik kepada Allah melalui
baptisan.114
Hal ini sangat penting untuk kita ingat. Kita tidak dikendalikan oleh rasa takut dan kekuatiran
dalam meresponi hidup. Kita tidak berjuang menurut keinginan daging kita, untuk menghindari mati
dengan Dia. Hati nurani kita membuat respon yang baik. Di saat kita mati dari apa yang lama, kita
sekarang dapat terus-menerus meresponi kepada hidup-Nya, dan kita menjadi baru dalam Dia.
Hidup yang kita hidupi sekarang dalam tubuh kita yang fana, kita hidupi oleh iman dari Anak
Allah.115 Bagi kita, yang dibaptiskan ke dalam Kristus, segala yang lama sudah berlalu; lihatlah, segala
sesuatu menjadi baru!116 Ini artinya bahwa ciptaan yang alamiah – jagat raya kita dan semua yang
adalah dosa – sedang berlalu di dalam Kristus. Saat Kristus menjalani dari perjamuan terakhir hingga
kebangkitan-Nya, Dia melenyapkan maut, membawa hidup ciptaan baru, dan dinyatakan dalam
kekekalan.117 Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam baptisan, dosa sedang dibereskan dalam kita,
dan kita sedang meneruskan proses kita untuk berpindah dari yang alamiah kepada yang rohaniah.
Segala sesuatu menjadi baru!
Nama Tuhan Yesus Kristus
Kita juga mengerti bahwa, untuk menjadi anak-anak Allah, kita harus mengenakan nama Tuhan
Yesus Kristus. Dalam air baptisan, kita berseru kepada-Nya, memanggil nama-Nya dan meminta
110
1 Pet 3:21
Kej 6:5
112
Kej 6:8
113
1 Pet 3:20-21
114
2 Kor 5:15; 1 Pet 3:21
115
Gal 2:20
116
2 Kor 5:17
117
2 Tim 1:10
111
26
untuk dipanggil ‘dengan nama-Nya’. Bukan hanya kita berseru, tapi mereka yang membaptis kita
memohonkan nama-Nya atas kita.
Nama Tuhan Yesus Kristus adalah ‘nama di atas segala nama’.118 Nama-Nya menggambarkan
kepenuhan ke-Tuhanan dan mengekspresikan Allah yang sepenuhnya dinyatakan dan dimuliakan
dalam tubuh Anak. Rasul Paulus mengatakan, ‘Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia’.119 Apakah kepenuhan ini? Ini adalah ‘kepenuhan dari ke-Allahan’.120 Ini artinya bahwa
nama Tuhan Yesus Kristus adalah ukuran penuh yang adalah milik Allah Bapa, Allah Anak dan Allah
Roh Kudus.
Ketika kita dicelupkan ke dalam nama-Nya pada titik baptisan, kita menerima harta dan dapat
dikatakan mengenai kita bahwa kita lengkap di dalam Dia. Kita dimasukkan ke dalam Dia karena
kita telah memanggil nama-Nya dan kita sekarang disatukan kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Tidak ada jalan lain untuk dimasukkan ke dalam persekutuan dengan Allah.
Dibaptiskan ke dalam nama adalah memiliki tempat pribadi dalam Dia. Lebih lanjut lagi, nama-Nya
adalah konteks bagi partisipasi kita dalam tubuh Kristus. Dengan cara ini, kita yang dibaptiskan
dalam nama, memiliki nama dan tujuan yang sama sebagai anggota-anggota tubuh-Nya. Namun, di
dalam tubuh ini, kita menjadi anggota-anggota yang khusus.
Nama Tuhan Yesus Kristus ada pada inti dari hidup keluarga dan adalah ekspresi hidup yang
diberikan satu dengan yang lain di dalam tubuh. Sama seperti anak yang baru dilahirkan menerima
nama keluarga dari orang tuanya, demikian juga kita menerima nama-Nya ketika kita dilahirkan dari
hidup-Nya dan diidentifikasi dengan Dia dalam baptisan. Ketika kita menerima nama-Nya, kita
menerima hidup-Nya, yang diberikan kepada Dia oleh Bapa, dan kita menjadi anggota-anggota
keluarga Allah; sekalipun, kita tidak pernah menjadi Allah.
Mengenakan Kristus
Ketika kita dibaptiskan ke dalam Kristus, kita menerima nama-Nya sebagai milik kita dan kita
mengenakan Dia. Akan menolong untuk mengingat bahwa nama-Nya bukan hanya sebuah gelar, tapi
siapa Dia adanya. Olah karena itu, mereka yang dibaptiskan memiliki Kristus, hidup-Nya, kapasitasNya. Sekarang kita ditemukan dalam Dia dan mengenakan Dia.121
Rasul Paulus menuliskan, ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus
Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’122 Sekarang,
dengan mengenakan nama Kristus, kita hidup dalam iman dari baptisan kita setiap hari. Ini artinya
bahwa kita mengekspresikan hidup kita sebagai seorang anak Allah melalui berpartisipasi dalam
kegiatan kita setiap hari secara terus-menerus dengan mengenakan status/hak anak dari Kristus pada
diri kita. Setiap kita yang dibaptiskan ke dalam Kristus telah menjadi seorang anak Allah, dan setiap
hari mengenakan segalanya yang adalah Kristus.
Sebagai contoh, kita hidup oleh ketaatan-Nya, bukan ketaatan kita. Betapa hal ini suatu kelegaan
yang luar biasa bagi kita. Kita bukan hanya mencoba dengan keras dalam kekuatan kita sendiri untuk
meraih kebenaran-Nya. Sekarang kita mengakui, ‘bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus’ sementara kita menjalani ekspresi dari baptisan kita setiap hari.123 Setiap kapasitas yang
118
Fil 2:9
Kol 1:19
120
Kol 2:9
121
Fil 3:9
122
Gal 3:26-27
123
Gal 2:20
119
27
diberikan kepada Kristus oleh Bapa menjadi tersedia bagi kita saat kita mengenakan Dia untuk
meraih status/hak kita sebagai anak, sama seperti Kristus telah meraih status/hak-Nya sebagai Anak.
Setelah mengenakan nama-Nya, dan bertekun dalam iman baptisan kita sepanjang hidup kita, kita
tidak akan didapati telanjang (tidak mengenakan) ketika kita mati.124 Ketika kita mati sebagai orang
Kristen yang percaya, kita dijamin bahwa kita tidak akan menjadi roh tanpa wujud seperti mereka
yang tidak diselamatkan. Tetapi, Kristus adalah rumah kita, atau pakaian kita yang kita kenakan.
Tubuh kekal-Nya berisi substansi dari mana tubuh kebangkitan kita akan dibentuk. Karena kita
telah mengenakan Kristus dalam hidup ini setiap hari, kepada kita akan dikenakan Dia di sorga
hingga kita menerima tubuh kebangkitan kita pada kedatangan-Nya yang kedua kali.125
Ketika kita mengenakan Kristus pada diri kita, kita juga bersatu dengan Dia secara korporat.
Bersama-sama, mereka yang mengenakan Kristus, berpartisipasi sebagai anggota-anggota dari tubuhNya yang hidup, tubuh Kristus, yang adalah gereja-Nya. Kita ditanamkan dalam suatu gereja lokal,
dengan orang-orang percaya yang lain di mana para utusan Kristus memberitakan firman tentang
status/hak kita sebagai anak. Dalam persekutuan di mana kita hidup ini, kita memberikan diri kita
dalam pelayanan dan penyembahan. Ini adalah persekutuan-Nya di mana kita tinggal sepanjang
hidup kita. Ini adalah di mana dosa dapat dibereskan sementara kita menanggung penderitaan, dan di
mana setiap kita dapat memenuhi status/hak kita sebagai anak, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya.
Sekarang, setelah mengenakan Dia sebagai anggota tubuh-Nya, kita bersatu dengan persekutuan
persembahan-Nya.
Berpartisipasi dalam persembahan Kristus
Melalui baptisanlah kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Persembahan-Nya
membuat jalan supaya kita dapat dilahirkan dari Allah sementara masih berada dalam daging kita
yang fana.126
Melalui partisipasi dalam persembahan Kristus-lah kita menerima hidup Kristus; ‘Karena nyawa
(hidup) makhluk ada di dalam darahnya’.127 Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa hidup
Kristus ada dalam darah-Nya dan diberikan kepada kita di atas mezbah di Kalvari.128 Kita mempunyai
jalan masuk kepada hidup Kristus sementara kita hidup di sini di bumi dalam tubuh kita yang fana.
Hidup-Nya sekarang datang kepada kita, dan terus datang kepada kita, sementara kita tetap
menyatukan diri kita kepada persembahan-Nya.
Seperti yang ditunjukkan kitab-kitab Injil, persembahan Kristus berlangsung sejak perjamuan
terakhir sampai seruan-Nya di atas kayu salib, ‘Sudah selesai!’129 Seluruh perjalanan ini menjelaskan
kepada kita luas sepenuhnya dari apa arti persembahan Kristus. Yesus mengatakan kepada muridmurid-Nya, ‘“Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus
Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?’ Jawab mereka: “Kami dapat.” Yesus
berkata kepada mereka: “Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan
dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.”’130 Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya
bahwa persembahan-Nya adalah baptisan-Nya, dan bahwa, ketika mereka bersatu dengan
persembahan-Nya, mereka sekarang dapat berpartisipasi seperti yang Dia lakukan.
124
2 Kor 5:3
2 Kor 5:1-4
126
2 Kor 4:10-11
127
Im 17:11
128
Kol 1:20
129
Yoh 19:30
130
Mar 10:38-39
125
28
Ketika kita bersatu dengan persembahan-Nya, kita menerima kapasitas status/hak anak yang Dia
sendiri miliki. Kita sekarang dapat menaati kehendak Bapa untuk hidup kita, seperti yang Kristus
lakukan, dengan taat menggenapi nama dan pekerjaan-pekerjaan kita.
Kita menderita dengan Dia
Kristus menderita sementara Dia memenuhi kehendak Bapa.131 Dia minum dari cawan penderitaan
yang Bapa telah rencanakan untuk Dia. Cawan penderitaan ini dicatat dalam Kitab Suci, di sepanjang
kitab-kitab Injil, dari doa Kristus di taman Getsemani sampai seruan-Nya di atas kayu salib, ‘Sudah
selesai!’132 Sementara kita membaca ayat-ayat Kitab Suci ini, kita menemukan bahwa Kristus tidak
memiliki permusuhan dalam roh-Nya. Dia tahu bahwa Dia harus menderita, dan menolak godaan
untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Dia merangkul firman ketaatan dari Bapa dan dikuatkan
dengan kuasa dari Roh yang Kekal.133 Ini memampukan Dia untuk melanjutkan dalam kelemahan
untuk menjadi taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib.134
Menderita dengan Kristus adalah bagian dari jalan bagi setiap anak Allah. Kita perlu berhati-hati
supaya kita tidak membenci, atau terus menentang, penderitaan. Adalah mungkin untuk merasa
bersalah tentang penderitaan, dan berpikir bahwa kita ada ‘di luar iman’ ketika keadaan hidup kita
kelihatannya sulit. Kita bahkan mungkin berpikir bahwa kita gagal dalam perjalanan kekristenan
kita ketika penderitaan datang atas kita.
Jika ini terus-menerus menjadi pola pikir kita, kita akan kehilangan ‘buah’ dari berpartisipasi dalam
penderitaan Kristus. Kita perlu bersekutu dalam penderitaan-Nya oleh iman. Penderitaan ini milikNya, dan kita menerima kembali suatu bagian penderitaan dari Dia; ‘Aku menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus.’135 Dengan kata lain, kita mengisi bagian yang
dibagikan kepada kita, supaya tidak ada yang kurang dalam kesaksian Kristus kepada dunia.
Sementara kita menderita, kita menyatakan Kristus. Menjadi jelas bagi semua orang bahwa ini tidak
mungkin dengan kekuatan kita sendiri. Karena kita disatukan dengan Kristus, sekarang kita
memanifestasikan Dia – hidup-Nya dan ketaatan-Nya – sementara kita menderita dengan Dia. Dalam
bersatu dengan Dia, kita juga berhenti dari dosa.
Kita berhenti dari dosa
Bagaimana kita berhenti dari dosa? Dalam baptisan air, kita dapat mati dengan Dia terhadap dosa.136
Ini karena kuasa dosa dihancurkan ketika hidup-Nya diberikan kepada kita. Sekarang kita dapat
membereskan dosa dengan sebagaimana mestinya dan mengusirnya saat kita berpartisipasi dalam
persembahan Kristus.
Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa barangsiapa menderita dalam daging telah berhenti dari
dosa.137 Saat kita bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus, kita ‘mempersenjatai’ diri kita
dengan pola pikir ini dan berpegang teguh pada rencana-Nya bagi kehidupan kita.138 Kita tahu bahwa
sementara kita menderita dalam daging kita dalam Kristus, dengan kapasitas-Nya untuk bertekun,
kita berhenti dari dosa dan dijadikan baru di dalam Dia.
131
Mat 26:39,42
Yoh 19:30
133
Ibr 9:14
134
Fil 2:8
135
Kol 1:24
136
Rom 6:11
137
1 Pet 4:1
138
1 Pet 4:1
132
29
Jika kita menerima hidup dari Allah karena kita terhubung dengan Dia, kita tidak berada di bawah
kuasa dosa atau tunduk kepada perhambaannya. Ketika kita terhubung dengan Allah, menerima
hidup-Nya, dosa tidak lagi berkuasa atas kita.139 Bagaimana ini mungkin? Ini karena kita tidak berada
di bawah hukum yang digerakkan oleh rasa benar atau salah kita sendiri, melainkan, kita sekarang
berada di dalam Kristus dan kita berada di bawah kasih karunia.
Ketika kita disatukan dengan persembahan Kristus, kita dapat memenuhi hukum Allah karena
Kristus telah menggenapi hukum itu. Apakah hukum Allah itu? Kita harus mengasihi Allah, dan
mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri.140 Lebih lanjut lagi, hukum Allah menggambarkan
nama dan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan untuk kita yang tidak bisa diubah. Sekarang
kita dapat memenuhi hukum Allah dengan kuasa Allah sementara kita melakukan pekerjaanpekerjaan yang Roh Kudus berikan untuk kita lakukan.
Ketika kita diiluminasi kepada kebenaran mengenai baptisan dan bersatu dengan persembahan
Kristus, kita tiba pada kesimpulan yang rasul Paulus nyatakan ini, ‘jika satu orang sudah mati untuk
semua orang, maka mereka semua sudah mati.’141 Kita mengamati kematian-Nya dan kita didorong
untuk ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian-Nya. Mengapa? Karena ketika kita
ditanamkan dalam keserupaan dengan kematian-Nya, kita akan dibangkitkan dengan Dia dalam
keserupaan dengan kebangkitan-Nya.142 Kalau kita mati dengan Dia dalam baptisan dan bersatu
dengan persekutuan penderitaan-Nya, kita juga akan hidup dengan Dia. Ketika penderitaan Kristus
dalam hidup kita lengkap, hidup, bukan kematian (maut), akan menjadi hasil akhir.
Aplikasi sehari-hari
Saat kita bersatu dengan persembahan Kristus, kita dapat berhenti dari melakukan apa yang kita
pikir benar, dan melayani Tuhan dengan melakukan kehendak-Nya.
Sementara kita berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan Kristus, darah Kristus memerciki hati
kita dari hati nurani yang jahat.143 Hati nurani yang jahat ini adalah dorongan untuk melakukan apa
yang kita pikir benar, daripada menaati firman Allah untuk kehidupan kita. Ketika bersatu dengan
persembahan-Nya, kita dapat melayani arahan yang diberikan oleh Roh Kudus. Kita belajar untuk
mengikuti arahan Roh Kudus dalam pekerjaan dan partisipasi kita dalam tubuh Kristus. Hati nurani
kita dapat memberi kesaksian, dalam Roh, tentang pekerjaan dan partisipasi kita dalam tubuh
Kristus.144
Karena kita telah bersatu dengan persembahan Kristus, kita sekarang mempersembahkan anggotaanggota tubuh kita – setiap bagian dari siapa kita adanya, tubuh, jiwa dan roh – sebagai yang hidup
dari kematian. Anggota-anggota ini termasuk kecerdasan, akal budi, kapasitas, emosi, penyembahan,
nyanyian dan, tentu saja, tubuh fisik kita. Sekarang kita mempersembahkan semuanya itu, setiap
hari, sebagai senjata-senjata kebenaran dalam pelayanan Kristus dalam tubuh-Nya. 145
139
Rom 6:14
Gal 5:14
141
2 Kor 5:14
142
Rom 6:5
143
Ibr 10:22
144
Rom 9:1
145
Rom 6:13
140
30
Menanggalkan - mengenakan
Sekarang mengenakan Kristus dan telah bersatu dengan persembahan-Nya, komitmen dan ketaatan
kita setiap hari adalah terus mengenakan manusia baru dan menanggalkan yang lama.146 Kita perlu
untuk menjadi terlatih dalam hal ini!
Karena satu manusia, Adam, dosa masuk ke dalam dunia. Sebagai akibat dari dosa ini, maut masuk ke
dalam dunia. Oleh karenanya kematian (maut) telah dijatuhkan atas semua manusia, karena semua
manusia telah berdosa. Ini menggambarkan keadaan di mana kita semua berada di dalamnya
sekarang, karena ‘semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam’.147 Ini menggambarkan
manusia lama yang korporat. Kita hidup menurut manusia lama ketika kita hidup secara duniawi,
sesuai dengan keinginan daging kita. Karena kita telah menyatukan diri kita dengan pekerjaan Kristus, manusia lama disalibkan. Namun,
Paulus menasihati gereja (jemaat) Efesus untuk tidak berjalan seperti yang dilakukan orang-orang
non-Yahudi, dalam kesia-siaan pikiran mereka sendiri, memenuhi keinginan-keinginan daging, tetapi
untuk menanggalkan manusia lama.148 Manusia lama dapat bertumbuh, sekali lagi, kalau kita
memelihara hawa nafsu yang menyesatkan. Kita tidak boleh mengizinkan tingkah laku yang
korup/rusak atau cara-cara keberadaan dan berhubungan yang korup. Karena kuasa dosa telah
dipatahkan dalam Kristus, dan kita berada di dalam Dia, kita bukan lagi menjadi budak-budak dosa
dan berada di bawah kutuk maut. Sekarang kita, secara aktif, menanggalkan sikap-sikap dan
perbuatan-perbuatan dari manusia lama setiap hari.
Secara aktif kita mengenakan manusia baru Kristus, setiap hari, sebagai suatu inisiatif identitas dan
pertanggungjawaban. Ini artinya kita mengenakan substansi dari status/hak sebagai anak dari
Kristus setiap hari, dan, sementara kita melakukan ini, manusia batiniah kita diperbaharui.149 Kita
dapat menyatakan Kristus dalam semua tingkah laku, keberadaan dan perhubungan kita dalam
tubuh Kristus dan dengan mereka yang di luar tubuh Kristus.
Kesimpulan
Seperti yang pemazmur tuliskan dengan iluminasi, ‘Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil
aku, menarik aku dari banjir (air yang banyak – terjemahan Inggris)’.150 Perkataan ini diucapkan Kristus
yang ditarik keluar dari air penghakiman oleh Bapa. Saat kita bersatu dengan Kristus di salib-Nya,
dengan iman, kita juga ditarik keluar dari air yang banyak (banjir). Ini adalah pengalaman seumur
hidup sampai kepada kematian tubuh fana kita, ketika kita akhirnya ditarik keluar dari air
penghakiman dan air penderitaan Kristus. Ketika ini terjadi, bagi kita, segala yang kita lakukan
dengan yang lama akan berlalu, dan lihatlah segala sesuatu menjadi baru!151 Kepada kita akan
dikenakan Dia dan menerima upah kemuliaan yang adalah milik nama kita. Ketika Yesus kembali,
kepada kita akan dikenakan tubuh kebangkitan kita untuk langit yang baru dan bumi yang baru. Sekarang setelah kita dilahirkan dari firman untuk melihat kerajaan Allah, dan dilahirkan dari air
untuk masuk ke dalam kerajaan, kita telah menerima dan belajar banyak hal. Tetapi masih ada hal
lain lagi untuk kita. Sementara kita bersatu dengan persembahan Kristus untuk dilahirkan dari air,
Bapa sekarang akan mengirimkan kepada kita Roh Anak, supaya kita dapat dilahirkan dari Roh
146
Ef 4:22-24
1 Kor 15:22
148
Ef 4:17
149
2 Kor 4:16
150
Maz 18:16
151
2 Kor 5:17
147
31
Anak. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita menerima kodrat ilahi – Kristus! Ketika kita menerima
kodrat ilahi, kita menjadi anak-anak Allah yang sah/asli.
32
Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Air
Mereka yang dilahirkan dari air sedang dibebaskan dari dosa mereka, dan disatukan dengan
persekutuan persembahan Kristus. Baptisan ke dalam Kristus adalah respon pertama kepada firman
mengenai dilahirkan dari air. Kita dibaptiskan ke dalam kematian Kristus dan sedang diselamatkan
dari penghakiman. Setelah mati dengan Kristus, kita tidak hidup untuk diri kita sendiri, tapi
sekarang berjalan dalam jalan yang baru dan yang hidup.
•
•
•
Dalam artikel ini kita diingatkan bahwa kita mempunyai ‘jawaban dari hati nurani yang baik
kepada Allah melalui baptisan’. Apa artinya memiliki hati nurani yang baik kepada Allah, dan
bagaimana ini berbeda dengan hati nurani yang jahat? (Pertimbangkan fokus hidup anda,
motivasi-motivasi anda, keputusan-keputusan anda.)
Pikirkan kembali ketika anda dibaptis. Mengapa anda dibaptis, dan anda diselamatkan dari
apa?
Bagaimana perjalanan anda sebagai seorang Kristen menjadi berbeda sejak anda dibaptis?
Perubahan-perubahan praktis lain apa yang menjadi bukti sebagai akibat dari belajar lebih
lagi mengenai baptisan dan dilahirkan dari air?
Kita dibaptiskan ke dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sementara kita bersatu dengan persembahan
Kristus dan berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan-Nya, kita berhenti dari dosa dan dijadikan
baru. Sekarang menjadi hidup dari kematian (maut), kita sepenuhnya memberi diri untuk melayani
Kristus dalam tubuh-Nya.
•
•
•
Mengapa kita seharusnya memperkirakan untuk menderita kalau kita telah dibaptis?
Kesaksian apa yang anda miliki mengenai berhenti dari dosa? Pertimbangkan di mana anda
telah berubah dan bagaimana ini telah terjadi.
Bagaimana anda mempersembahkan ‘anggota-anggota tubuh anda’ dalam pelayanan Kristus
dalam tubuh-Nya? 33
LAHIR DARI ROH
Michael Hall
Pendahuluan
Dalam musim sekarang ini, kita telah merenungkan bagaimana kita menjadi anak-anak Allah yang
sah/asli. Menggunakan diskusi antara Yesus dengan Nikodemus sebagai titik mulai kita, kita telah
merenungkan proses tiga rangkap menjadi ‘dilahirkan dari Allah’.1 Dalam artikel ini, kita akan
berfokus pada elemen ketiga dari proses tiga rangkap ini; yaitu, apa artinya menjadi dilahirkan dari
Roh. Ini adalah titik puncak dari keseluruhan pembahasan ini. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita
menerima buah sulung dari warisan kekal kita sebagai kepunyaan pribadi.2 Kita menjadi pengambil
bagian dalam kodrat ilahi.3 Rasul Petrus menyebut ini suatu janji ‘yang berharga dan yang sangat
besar’!
Mari memulai dengan pertanyaan pertama dan yang paling jelas. Ketika Yesus mengatakan kepada
Nikodemus bahwa kita harus dilahirkan dari Roh, ‘Roh’ mana yang Dia maksud? Kita perlu untuk
berhati-hati bahwa setiap kali kita membaca kata ‘Roh’ dalam Alkitab, kita tidak langsung
menyimpulkan bahwa ini menunjuk kepada Roh Kudus. Para penulis Perjanjian Baru sangat berhatihati untuk mengidentifikasi apakah mereka berbicara tentang Roh Bapa, Roh Anak, atau Roh
Kudus.4 Dan kapan saja frase ‘Roh Allah’ digunakan, ini menunjuk kepada ketiga Pribadi ke-Allahan
1
Yoh 3:1-8
Rom 8:23
3
2 Pet 1:4
4
Mat 10:20; Ef 3:14-16; Fil 1:19; Rom 8:9
2
34
bersama-sama.5 Ketika kita mempelajari pembahasan ‘dilahirkan dari Roh’, adalah jelas bahwa kita
dilahirkan dari ‘Roh Kristus’.6 Ini adalah Roh Anak Allah, dibuat tersedia untuk banyak anak melalui
persembahan. Ketika kita dilahirkan dari Roh Kristus, kita menjadi pengambil bagian dalam kodrat
ilahi.
Mengapa kita perlu untuk dilahirkan dari Roh?
Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan
Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah’.7 Dalam kalimat berikut-Nya, Dia melanjutkan
dengan menjelaskan alasan untuk perintah ini. ‘Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan
apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.’8 Kita mengerti perlunya untuk dilahirkan dari Roh Kristus
segera sesudah kita melihat perbedaan antara yang alamiah dan yang rohaniah. Dalam suratnya
kepada jemaat Korintus, rasul Paulus menjelaskan perbedaan ini dengan membandingkan Adam
dengan Yesus Kristus. Adam pertama adalah jiwa (makhluk) yang hidup; Adam kedua adalah
Kristus, dan Dia adalah Roh yang memberi hidup.9
Poin pentingnya adalah bahwa Adam belumlah lengkap (sempurna) pada hari penciptaannya.10 Dia
diciptakan untuk menjadi manusia yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab dengan identitas
kekal, tetapi bukan hidup kekal.11 Dia belum dilahirkan dari Allah. Dia tidak memiliki kodrat ilahi.
Selalu akan ada suatu perjalanan dari yang alamiah kepada yang rohaniah. Paulus sangat jelas
menyatakan bahwa ‘mula-mula yang alamiah; kemudian barulah yang rohaniah’.12 Daging dan darah
tidak dapat mewarisi kerajaan Allah; yang dapat binasa tidak dapat mewarisi yang tidak dapat
binasa.13 Ketika kita dikandung dalam kandungan ibu kita, kita menerima, dari Adam, benih identitas
kekal kita. Dilahirkan dari daging memberikan kita eksistensi kekal, tetapi kita harus dilahirkan dari
Roh untuk menerima hidup kekal.
Kita dapat membuat perbedaan yang sangat sederhana antara dua ‘kelahiran’ yang berbeda ini. Tidak
ada pilihan sehubungan dengan kelahiran kita secara daging. Tidak seorangpun mempunyai
kesempatan untuk memilih keluarga, waktu, atau tempat di mana mereka dilahirkan. Dengan cara
yang sama, kita tidak mengatakan apa-apa atas identitas yang telah Bapa tentukan bagi kita dan
pekerjaan-pekerjaan dari status kita sebagai anak yang telah Dia persiapkan bagi kita sebelum dunia
dijadikan.14 Namun, ketika kita dilahirkan dari (secara) daging, kita diberikan tanggung jawab untuk
memilih apakah kita mau melanjutkan untuk dilahirkan dari Roh atau tidak. Kita tidak menerima
suatu identitas baru ketika kita dilahirkan dari Roh. Kita menerima hidup baru ketika Roh Kristus
datang ke dalam hati kita, memampukan kita untuk menjadi pribadi yang Tuhan tentukan untuk
kita sejak sebelum dunia dijadikan, dan yang Tuhan ciptakan untuk kita jadi ketika kita dibentuk
dalam kandungan ibu kita secara dahsyat dan ajaib.
Benih ilahi (Benih Allah)
Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang pernah memilih untuk dilahirkan dari daging. Dia adalah
satu-satunya Pribadi yang sudah ada sebelum kelahiran-Nya. Dia adalah Allah Anak yang ada
5
Rom 8:14; 1 Kor 3:16
Gal 4:6
7
Yoh 3:5
8
Yoh 3:6
9
1 Cor 15:45
10
Yoh 3:6
11
Kej 2:7
12
1 Kor 15:46
13
1 Kor 15:50
14
Ef 1:4,5; 2:10
6
35
sebelum segala sesuatu.15 Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya ke dalam pangkuan Bapa,
sebelum dunia dijadikan, Dia diperanakkan sebagai Anak Bapa. Bapa menyatakan, ‘Anak-Ku Engkau!
Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.’16 Ini adalah suatu pernyataan yang menakjubkan.
Ini menyatakan bahwa sesuatu berubah, selamanya, dalam hubungan antara Bapa dengan Anak. Allah
Anak telah menjadi Anak Allah. Secara hubungan, ini sesuatu yang benar-benar baru dalam keAllahan.
Sebagai Anak Sulung Bapa, Anak sekarang adalah ‘yang berhak menerima segala yang ada (Pewaris
segala sesuatu – terjemahan Inggris)’.17 Kita lazim dengan apa artinya menjadi seorang ‘pewaris’.
Seorang pewaris mempunyai hak terhadap suatu warisan. Apakah warisan dari Anak? Ini adalah
kepenuhan dari persediaan hidup yang kekal dari Bapa. Iman yang luar biasa dari Anak adalah bahwa
Dia tidak menggunakan ‘hak tunggal (satu-satunya)’ terhadap warisan ini.18 Dia menciptakan dunia
dan dengan kasih membentuk umat manusia, mewakili Bapa, untuk memberikan kesempatan bagi
banyak anak untuk berbagi warisan-Nya. Alkitab mencatat bahwa ketika waktu yang tepat tiba,
Anak Allah mengosongkan diri-Nya lagi untuk dilahirkan dalam daging (rupa) manusia.19 Dia
‘mengambil bagian’ dalam daging dan darah kita, tapi Dia adalah permulaan dari kemanusiaan yang
benar-benar baru.20 Yesus Kristus adalah ciptaan baru. Dia membawa kodrat ilahi ke dalam daging
(rupa) manusia dengan maksud untuk memultiplikasi hidup itu melalui persembahan. Inilah
mengapa Dia adalah Benih ilahi dari Allah!
Alkitab menggunakan kata ‘benih’ dalam dua cara, dan keduanya penting untuk memahami
bagaimana kita menerima hidup Allah. Pertama, kata ‘benih’ secara sederhana berarti ‘anak’. Sebagai
contoh, Ishak disebut ‘benih’ Abraham. Dengan cara yang sama, Yesus Kristus disebut ‘Benih’
Abraham karena Dia dilahirkan dalam garis keturunan Abraham.21 Namun, kita juga perlu
memperhatikan penggunaan kata ‘benih’ yang kedua, yang adalah benih tanaman.22 Kita menjadi
anak-anak Bapa karena Yesus Kristus menjadi Benih (Anak) Bapa dan kemudian memultiplikasi
hidup dari Bapa, melalui persembahan, seperti benih tanaman masuk ke dalam tanah untuk mati.
Yesus Sendiri-lah yang menggunakan simbol benih untuk menjelaskan bagaimana hidup Allah
dimultiplikasi melalui persembahan. Dia mengatakan, ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh
ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak
buah’.23
Adalah penting untuk memahami kiasan yang sangat besar ini. Bertunas adalah proses di mana
benih-benih mulai bertumbuh. Setiap benih mengandung semua kapasitas untuk bertunas,
bertumbuh, bermultiplikasi dan menghasilkan benih sejenisnya. Namun, kita juga harus tahu bahwa
untuk sebuah benih bertunas, benih itu harus masuk ke dalam tanah dan mati. Kunci untuk bertunas
adalah kuasa yang melekat dalam sebuah benih. Benih itu tidak berhenti untuk ada ketika dia mati;
tetapi, benih itu bertumbuh (atau bertunas) dalam bentuk yang lain sebagai tanaman muda.
Tanaman adalah sesuatu yang baru; bukan benih lagi. Sementara tanaman ini bertumbuh dewasa
melalui musim-musimnya, tanaman ini berbunga, berbuah dan menghasilkan banyak benih yang
kandungan genetiknya sama seperti tanaman itu. Benih-benih baru ini juga harus masuk ke dalam
tanah dan bertunas kalau mereka mau bermultiplikasi. Inilah pertumbuhan melalui bertunas. Inilah
15
Kol 1:13,17
Maz 2:7; Kis 13:33; Ibr 1:5; Ibr 5:5
17
Ibr 1:2
18
Fil 2:7; Rom 8:17
19
Gal 4:4
20
Ibr 2:14,17
21
Kej 22:15,18; Gal 3:16
22
Luk 8:5
23
Yoh 12:24
16
36
cara benih yang menyatakan kepada kita bagaimana hidup Allah bermultiplikasi melalui
persembahan.
Ini menolong menjelaskan bagaimana kita menjadi pengambil bagian dalam kodrat ilahi. Frase
‘kodrat ilahi’ adalah terjemahan dari kata Yunani tunggal ‘theios’.24 Namun, pada dua kesempatan
ketika Petrus menggunakan kata Yunani ini, dia menambahkan suatu tambahan kata. Pertama, dia
menambahkan kata Yunani untuk ‘kuasa’ ketika dia menjelaskan bahwa kuasa dari kodrat ilahi telah
mengaruniakan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.25 Kedua, dia
menambahkan kata Yunani yang paling tepat diterjemahkan sebagai ‘pertumbuhan melalui
bertunas’.26 Yesus Kristus adalah Benih ilahi dan, melalui kuasa ilahi, Dia membuat persembahan dan
memultiplikasi ‘kodrat ilahi’. Kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi ini ketika kita dilahirkan dari
benih Allah yang tidak fana.27 Untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi ini kita harus mengambil
bagian dalam hidup dan kodrat/sifat Allah melalui proses bertunas. Kuasa yang ada dalam firman
Allah membuat benih dari hidup Allah untuk bertunas dalam kita, memampukan kita untuk menjadi
anak-anak-Nya.
Multiplikasi hidup melalui persembahan
Yesus sepenuhnya berkomitmen untuk menyelesaikan kehendak Bapa dengan membawa banyak
anak kepada kemuliaan.28 Yesus menyerahkan hidup-Nya sebagai ‘korban yang hidup’ dari taman
Getsemani hingga kepada seruan, ‘Sudah selesai!’29 Dengan cara ini, Yesus sepenuhnya
mengidentifikasikan diri-Nya dengan kematian kita; tetapi kematian (maut) tidak dapat menahan
Dia, karena Dia mati dalam kematian sebuah benih.30 Dia kembali dari maut ini dengan kuasa ilahi
dari Allah. Dan lebih dari ini, dengan ‘kapasitas bertunas’ dari hidup kebangkitan, Yesus
memultiplikasi hidup ciptaan baru, membuatnya tersedia bagi setiap orang percaya yang bersatu
dengan persekutuan persembahan-Nya. Dia menjadi pelayan dari persediaan yang tidak akan
berakhir dari hidup yang datang dari Bapa.31
Inilah titik kuncinya. Persembahan sebuah benih adalah cara oleh mana hidup Allah dimultiplikasi
dan diberikan kepada umat manusia. Yesus memberikan Roh-Nya kepada Bapa ketika persembahanNya genap.32 Dia dapat melakukan ini karena proses multiplikasi ilahi telah ditegakkan. Fakta bahwa
tubuh fisik-Nya tidak melihat korupsi (yang fana) dalam kubur membuktikan bahwa Dia telah
menjadi Benih Allah yang tidak terkorupsi (fana) dalam tubuh fana-Nya.33 Ketika Bapa
membangkitkan tubuh fisik-Nya dari kubur, itu adalah tubuh kemuliaan yang tidak terkorupsi
(tidak dapat binasa) dan tidak fana (tidak dapat mati). Yesus Kristus dibangkitkan dari antara orang
mati sebagai Buah Sulung dari banyak orang.34 Kebangkitan fisik-Nya menjamin suatu ‘tubuh rohani’
bagi setiap orang percaya dalam kebangkitan pada hari terakhir.35
Ketika Yesus dibangkitkan dari antara orang mati, seberkas benih muncul dari tanah untuk menjadi
tubuh Kristus; tubuh yang terdiri dari banyak anak. Hidup Allah telah dimultiplikasi melalui
24
Kis 17:29
2 Pet 1:3
26
2 Pet 1:4
27
1 Pet 1:23; 1 Yoh 3:9
28
Ibr 2:10
29
Fil 3:10-11; Rom 12:1; Yoh 19:30
30
Kis 2:24
31
Ibr 7:15-17
32
Luk 23:46
33
Kis 13:33-37
34
1 Kor 15:20-23
35
1 Kor 15:44, 52-54; Fil 3:21
25
37
persembahan Yesus, tetapi kita tidak dapat menerima hidup ini tanpa bersatu dengan persekutuan
persembahan-Nya. Persekutuan persembahan dalam tubuh Kristus adalah satu-satunya konteks di
mana kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Yesus Kristus adalah Kepala yang tidak fana dan kita
adalah anggota-anggota tubuh-Nya dan anggota-anggota dari satu dengan yang lain dalam tubuhNya.36 Roh Kristus telah menjadi milik dari banyak anak yang adalah saudara-saudara seiman. Kitab
Roma mengatakan kepada kita bahwa kita adalah milik Kristus, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya,
ketika kita memiliki Roh Kristus. 37
Bagaimana kita dilahirkan dari Roh?
Pada hari kebangkitan-Nya, murid-murid berkumpul bersama di ruang atas. Mereka bertemu dengan
sembunyi-sembunyi karena mereka takut orang Yahudi akan membunuh mereka dengan cara yang
sama seperti mereka telah menyalibkan Tuhan dan Tuan mereka. Tetapi, Yesus berdiri di tengahtengah mereka dalam tubuh kebangkitan-Nya yang tidak fana dan tidak dapat binasa dan
mengatakan, ‘Damai sejahtera bagi kamu!’38 Ketika murid-murid mendengar perkataan ini, mereka
menerima damai sejahtera yang melampaui segala akal pengertian.39 Mereka mengerti bahwa Yesus
telah kembali dari maut (kematian) dengan berkemenangan, dan pengetahuan ini membebaskan
mereka dari ikatan rasa takut akan maut (kematian).40
Segera sesudah ini, Yesus melakukan suatu hal yang paling khusus. Dia menghembusi mereka dan
berkata, ‘Terimalah Roh Kudus’.41 Ada dua tindakan berbeda di sini. Yesus tidak menghembuskan
Roh Kudus atas murid-murid. Dia menghembuskan nafas lembut dari Roh-Nya atas mereka, sesuai
dengan perintah Bapa. Bapa-lah yang mengutus Yesus untuk menghembuskan hidup baru ke dalam
murid-murid yang setia ini. Dan ketika Yesus menghembuskan Roh-Nya atas mereka, mereka
dilahirkan dari Roh. Rasul Paulus merangkumkan proses dilahirkan dari Roh ini dengan mengatakan,
‘Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”’42 Seruan
ini secara harfiah diterjemahkan sebagai ‘Bapa! Bapa!’.
‘Bapa! Bapa!’ adalah seruan dari seseorang yang sungguh-sungguh percaya bahwa mereka adalah anak
Allah. Ini adalah seruan yang tulus dari seorang anak kepada Bapa sorgawi mereka yang penuh kasih.
Kita melihat frase ini digunakan beberapa kali dalam Alkitab. Cukup signifikan, ini adalah cara yang
Yesus serukan kepada Bapa sorgawi-Nya di taman Getsemani. Yesus mengatakan, ‘Ya Abba, ya Bapa,
tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.’43 Ini adalah masa tekanan berat dan kesedihan
yang sangat mendalam, tetapi Yesus sepenuhnya aman dalam hubungan-Nya dengan Bapa.44 Dia
sepenuhnya yakin bahwa Bapa akan mendengarkan Dia dan meresponi Dia.45 Dan yang paling
penting, Yesus sepenuhnya berkomitmen untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya.46
Ketika kita mulai menerima iluminasi tentang kehendak Bapa bagi kehidupan kita, kita digenggam
oleh apa yang Paulus sebut ‘roh adopsi’. Kita membaca dalam suratnya kepada jemaat di Roma bahwa
kita tidak menerima roh perbudakan yang memimpin kepada rasa takut lagi, tetapi kita telah
36
Kol 1:18; 1 Kor 12:27; Rom 12:5
Rom 8:9
38
Yoh 20:19
39
Fil 4:7
40
Ibr 2:15
41
Yoh 20:22
42
Gal 4:6
43
Mark 14:36
44
Mark 14:33
45
Maz 18:6; Ibr 5:7
46
Ibr 10:9-10
37
38
menerima roh adopsi sebagai anak Allah oleh mana kita berseru, ‘Bapa! Bapa!’ 47 Roh adopsilah yang
mendorong dan menggerakkan kita untuk bersatu dengan persembahan Kristus. Kita berseru dari
roh kita dalam iman bahwa kita adalah anak Allah sementara kita bersatu dengan Dia di taman
Getsemani, katakanlah demikian, di mana Dia berseru, ‘Bapa! Bapa!’ Kita menanamkan diri kita dalam
keserupaan dengan kematian-Nya dalam air baptisan.48 Bapa meresponi seruan yang penuh iman ini
dengan menarik kita keluar dari air penghakiman bersama Kristus dan mengirimkan Roh Anak-Nya
ke dalam hati kita.49 Roh Anak datang ke dalam hati kita yang berseru, ‘Bapa! Bapa!’50 Sementara Roh
Kristus disatukan dengan roh kita, kita dilahirkan dari Roh. Dalam kesatuan dan keselarasan
sepenuhnya dengan Roh Kristus, maka kita berseru dengan Dia kepada ‘Bapa kita’.
Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita menjadi ‘satu Roh’ dengan Tuhan.51 Ini artinya bahwa kita
memiliki hubungan yang murni dengan Bapa, dengan Anak, dan dengan Roh Kudus. Kita telah
mengetahui bahwa Bapalah yang mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita. Pada saat yang
sama, Bapa juga datang dan membuat tempat berdiam-Nya dengan kita. Yesus mengatakan, ‘Kami
akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia’.52 Ini adalah pekerjaan khusus dari Roh
Bapa untuk menguatkan kita di dalam manusia batiniah kita, supaya Kristus dapat tinggal di dalam
hati kita oleh iman dan kita dapat menyatakan hidup-Nya dalam tubuh kita yang fana.53
Dalam transaksi yang sama ini, Anak meminta Bapa untuk mengirimkan Roh Kudus sebagai
‘Penolong yang lain’ untuk bersama dengan kita selamanya.54 Inilah mengapa Yesus mengatakan
kepada murid-murid, ‘Terimalah Roh Kudus’. Kita harus berhati-hati untuk tidak membingungkan
ini dengan baptisan Roh Kudus, yang bukan menjadi pembahasan kita dalam artikel ini.55 Pribadi
Roh Kudus datang kepada kita ketika kita dilahirkan dari Roh untuk memberi kesaksian dengan roh
kita bahwa kita adalah anak Allah.56 Jadi ketika kita dilahirkan dari Roh, ada satu seruan bersamasama yang berkuasa! Kita berseru, ‘Bapa! Bapa!’ Roh Anak di dalam kita berseru ‘Bapa! Bapa!’ Roh
Kudus memberi kesaksian, mengatakan, ‘Ya benar; engkau adalah anak yang sah/asli!’ Dan Bapa
menyatakan, ‘Engkau adalah anak-Ku, hari ini Aku memperanakkan engkau!’
Buah dari dilahirkan dari Roh
Tidak ada yang salah dalam ‘jaminan yang diberkati’ ini di mana kita tahu bahwa kita telah dilahirkan
dari Roh. Tetapi apakah buah yang orang lain dapat lihat?57 Yesus mengatakan, ‘Angin bertiup ke
mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya … Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang
lahir dari Roh.’58 Tidak seorangpun dapat melihat aktivitas yang terjadi di dalam hati kita ketika kita
dilahirkan dari Roh, tetapi mereka melihat kesaksian dari buah yang dihasilkan dalam kehidupan
kita.59 Pertama-tama, kita dilepaskan dari semua pikiran kita yang sia-sia, yang percuma dan yang
bodoh mengenai siapa kita dapat jadi dan apa yang dapat kita lakukan.60 Ini adalah kemerdekaan
yang kita alami, mengetahui bahwa kita telah menerima kebenaran dan kita sedang berjalan dalam
47
Rom 8:15
Rom 6:3-5; Luk 12:50; Mark 10:39
49
Maz 18:16
50
Gal 4:6
51
1 Kor 6:17
52
Yoh 14:23
53
Ef 3:14-17; Rom 8:11
54
Yoh 14:16
55
Kis 1:5
56
Ro 8:16
57
Luk 6:44
58
Yoh 3:8
59
3 Yoh 1:12
60
Rom 1:21; 2 Kor 10:5
48
39
kebenaran. Yesus mengatakan, ‘kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu.’61 Kita tahu bahwa Roh Kudus sedang memimpin kita ke dalam seluruh
kebenaran, dan kita tahu bahwa kita dapat berdoa langsung kepada Bapa dan meminta kasih karunia
dan kekuatan yang kita perlukan untuk memenuhi status/hak kita sebagai anak.62
Setelah murid-murid dilahirkan dari Roh, Yesus datang dan bertemu dengan mereka di Laut Galilea.
Dia menyebut mereka ‘anak-anak (anak-anak kecil – terjemahan Inggris)’ karena mereka sekarang
adalah anak-anak Allah yang sah/asli.63 Secara spesifik Yesus berbicara kepada Petrus sehubungan
dengan panggilan dan mandatnya sebagai seorang anak Allah.64 Dia berbicara kepada Petrus sebagai
seorang anggota dalam keluarga Allah. Dalam interaksi ini, Yesus menyatakan kepada Petrus bahwa
ketulusan, antusiasme, dan kasih dari dirinya sendiri tidaklah cukup untuk memenuhi kehendak
Allah. Yesus mendorong dia untuk tidak berjalan menurut daging. Petrus berduka ketika dia
akhirnya menangkap maksud ini. Namun, pada saat yang sama, Yesus menyatakan kepadanya bahwa
kasih Allah tersedia bagi dia, dan bahwa kasih ini akan memberikan dia kapasitas untuk melakukan
pekerjaan dari status/hak dia sebagai anak.
Yesus menyatakan kepada Petrus bahwa dia akan menjadi budak-kasih ketika Dia mengatakan,
‘ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang
lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.’65 Yesus
berbicara mengenai penentuan Petrus. Dia memiliki suatu pekerjaan penting untuk dilakukan dalam
tubuh Kristus. Yesus menginginkan dia untuk menjadi gembala di tengah-tengah kawanan dombaNya. Petrus mempunyai kapasitas untuk melakukan ini karena kasih Allah sedang dicurahkan ke
dalam hatinya melalui Roh Kudus.66 Bagi kita semua, kasih yang murni akan saudara-saudara adalah
buah yang pertama dan terutama dari dilahirkan dari Roh. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah
dari dalam maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara-saudara kita.67
Kesimpulan
Kita dapat bersukacita dengan rasul Petrus bahwa kuasa ilahi Kristus telah memberikan kita segala
sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh.68 Kodrat ilahi telah dimultiplikasi dan diberikan
kepada kita melalui persembahan. Itu telah diberikan kepada kita melalui persembahan Yesus
Kristus sebagai Benih Allah yang tidak fana. Kami telah menjelaskan bahwa proses dilahirkan dari
Roh dimulai ketika Bapa pertama mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati kita yang berseru,
‘Bapa! Bapa!’69 Ini diakhiri ketika kita menerima tubuh kebangkitan ‘rohani’ kita untuk langit yang
baru dan bumi yang baru.70
Sekalipun status/hak kita sebagai anak belum sepenuhnya dinyatakan sampai kebangkitan pada
akhir zaman, kita dapat bangun setiap pagi dengan keyakinan penuh bahwa kita adalah anak Allah.
‘Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa
keadaan kita kelak.’71 Kita dapat memberi diri setiap hari kepada Bapa, mengetahui bahwa Dia telah
61
Yoh 8:32
Yoh 16:13; 16:26-27
63
Yoh 21:5
64
Yoh 21:15-17
65
Yoh 21:18
66
Rom 5:5
67
1 Yoh 3:14
68
2 Pet 1:3
69
Gal 4:6
70
1 Kor 15:44,52-54
71
1 Yoh 3:2
62
40
mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan dari status/hak kita sebagai anak. Kita dipimpin oleh Roh
Kudus sementara Dia mengajarkan kita bagaimana untuk berjalan dalam jalan dari status/hak kita
sebagai anak. Sementara kita terus berjalan untuk memenuhi kehendak Allah pada masa sekarang,
kita tahu bahwa kita sedang menabur untuk masa yang akan datang.72 Kita didorong bahwa setiap
orang ‘yang menabur dalam Roh, akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu’.73 Ini adalah jaminan
yang diberkati dari anak Allah yang sah/asli.
72
73
Luk 18:29-30
Gal 6:8
41
Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Lahir dari Roh
Lahir dari Roh adalah elemen ketiga dalam proses dilahirkan dari Allah. Ketika kita dilahirkan dari
Roh kita mulai menerima kodrat ilahi. Ini adalah warisan yang dijanjikan kepada anak-anak Allah.
•
•
•
‘Roh’ apa yang Yesus maksud ketika Dia mengatakan bahwa kita harus dilahirkan dari ‘Roh’?
Bagaimana kita dilahirkan dari Roh?
Jelaskan dengan kata-kata anda sendiri bagaimana kita mengambil bagian dari kodrat ilahi
melalui persembahan. (Prinsip benih akan menolong di sini.)
‘Bapa! Bapa!’ adalah seruan dari seseorang yang dengan sungguh-sungguh percaya bahwa mereka
adalah seorang anak Allah. Ini adalah seruan yang tulus dari seorang anak kepada Bapa sorgawi
mereka yang penuh kasih.
•
•
•
Apakah anda mengenal seruan kepada Bapa ini dalam hati anda? Berikan contoh praktis
mengenai dampaknya atas motivasi-motivasi dan aktivitas-aktivitas yang anda lakukan
setiap hari.
Bagaimana anda mengetahui bahwa anda telah dilahirkan dari Roh dan berpindah dari maut
(kematian) ke dalam hidup?
Bagaimana perubahan ini nyata secara praktis dalam hidup anda?
42
DILEMA DUNIAWI
William Olds
Perkenalan
Kisah tentang status kita sebagai anak adalah bahwa kita dilahirkan, pertama-tama, sebagai anakanak manusia yang ‘alamiah’. Dalam penyingkapan tujuan Allah, kita pertama-tama adalah ‘alamiah’
sebelum kita menjadi ‘rohaniah’ melalui kelahiran baru. Kita harus terus melanjutkan dari anak-anak
manusia yang alamiah untuk menjadi anak-anak Allah yang ‘rohaniah’. Kita akan mewarisi kodrat
ilahi melalui dilahirkan dari Roh. Inilah bagaimana kita menjadi rohaniah, dan inilah tema dari Ayatayat Kitab Suci.
Kabar sukacita Perjanjian Baru adalah bahwa dilahirkan kembali adalah mungkin, namun ada suatu
peringatan keras mengenai berbalik kembali kepada cara-cara daging. Cara-cara daging dapat
dirangkumkan sebagai kapasitas-kapasitas ‘alami/duniawi’ di dalam kita, juga keinginan-keinginan
dan motivasi-motivasi kita. Setelah menerima firman tentang status kita sebagai anak, kita mungkin
gagal untuk mencapai status anak ini jika kita kembali kepada mekanisme daging (duniawi).
Allah telah memberikan kita ‘hak/kuasa’ untuk menjadi anak-anak Allah.1 Jika kita menerima Dia dan
rindu untuk memiliki status kita sebagai anak, Allah telah memastikan bahwa tidak ada yang akan
menghalangi kita. Dia telah membuka suatu jalan yang merdeka/bebas, dan telah menyediakan segala
kebutuhan kita, untuk kita menjadi anak-anak-Nya. Tidak ada satupun yang bisa memisahkan kita
dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.2 Karena kasih-Nya yang begitu besar, Dia dengan bebas telah
memberikan kepada kita segala sesuatu dan menjamin bahwa kita akan memiliki status kita sebagai
anak.
1
2
Yoh 1:12
Rom 8:39
43
Namun yang penting adalah hanya ada satu jalan untuk memiliki status kita sebagai anak. Kita harus
berjalan/hidup menurut Roh.3 Tetapi, godaan/pencobaan kita adalah untuk berjalan menurut daging,
mempercayai bahwa kekuatan dan kapasitas dari daging kita sendiri dapat menghasilkan status anak
kita. Ketika kita kembali kepada daging, kita tidak mampu untuk memperoleh status anak kita dan,
lebih lagi, kita akan dipimpin kembali kepada dosa dan maut. Inilah yang kita maksud dengan dilema
duniawi.4
Jika kita berjalan/hidup menurut Roh, kita akan hidup oleh kuasa Allah. Roh Kudus akan menuntun
kita ke dalam seluruh janji rohaniah yang Allah miliki bagi kita, sebagai anak-anak-Nya. Dalam
artikel ini, kita sedang membahas dilema duniawi, dan merenungkan apa artinya berjalan/hidup
menurut Roh.
‘Hukum lain’ – keduniawian
Dalam kitab Roma, Paulus menjelaskan bahwa, meskipun kita mau mengikuti hukum Allah, suatu
‘hukum lain’ mungkin bekerja dalam kita.5 Hukum lain ini adalah keduniawian, atau berjalan/hidup
menurut daging. Paulus mengatakan bahwa ‘hukum dari Roh yang memberi hidup’ adalah kita
mengandalkan Roh untuk memenuhi status kita sebagai anak, sedangkan keduniawian adalah kita
mengandalkan daging kita. Praktisnya, saya ‘duniawi’ ketika saya memilih untuk memenuhi
kehendak Tuhan dengan ‘cara saya sendiri’. Menjadi duniawi adalah terokupasi (terserap) dengan
cara hidup natural/alamiah saya sendiri, seperti cara pikir saya dan cara saya mengerjakan segala
sesuatu. Ketika saya duniawi, saya sedang berusaha untuk menjadi ‘seperti Allah’ melalui
pengetahuan saya sendiri tentang yang baik dan yang jahat, dan yang benar dan yang salah.
Sebaliknya, ketika saya adalah seorang anak Allah, saya berasal ‘dari Allah’, karena sumber hidup saya
adalah berasal dari Allah dan bukan dari diri saya sendiri.6
Dilema duniawi adalah masalah memilih antara kedua pilihan ini: kita dapat berusaha untuk
memperoleh status kita sebagai anak dengan mengandalkan mekanisme daging kita sendiri; atau kita
dapat memperoleh status kita sebagai anak dengan mengandalkan Roh. Namun, kenyataannya ketika
kita bergantung pada daging, kita akan selalu dipimpin kembali kepada dosa dan maut, dan kita
tidak akan bisa memperoleh status kita sebagai anak.
Untuk membantu kita memahami dilema duniawi ini, kita akan memperhatikan contoh praktis dari
seorang anak muda Kristen yang telah diminta untuk menulis dan melayani sebuah lagu untuk suatu
pertemuan gereja. Sebuah perintah telah diberikan kepadanya, perintah yang ‘kudus dan benar dan
baik’.7 Dengan kata lain, tujuannya sendiri adalah baik, karena itu adalah kehendak Allah supaya
pekerjaan ini diselesaikan. Untuk memenuhi perintah ini, dia perlu meresponi sesuai dengan
statusnya sebagai anak. Dia perlu untuk menerima kasih karunia dan membuat persembahan, supaya
hidup dan kasih karunia bermultiplikasi kepada yang lain. Statusnya sebagai anak juga akan
disingkapkan melalui tindakan ini.
Anak muda Kristen ini meresponi dengan menyetujui untuk memenuhi perintah itu. Inilah definisi
‘hukum akal budi’.8 Dalam istilah paling sederhananya, hukum akal budi saya adalah ‘saya’; itu adalah
‘saya menyetujui untuk melakukan apa yang diminta untuk saya lakukan’. Namun, anak muda ini
sekarang dihadapkan dengan sebuah masalah. Setelah menyetujui untuk memenuhi perintah itu, dia
3
Rom 8:4,5; Gal 5:16
Gal 3:3
5
Rom 7:23
6
Kita ingat di sini bahwa Iblis mencobai Hawa untuk menjadi ‘seperti Allah’, padahal kehendak Allah bagi
status kita sebagai anak adalah untuk kita menjadi ‘dari Allah’. Kej 3:5; 1Yoh 4:4.
7
Rom 7:12
8
Rom 7:22
4
44
mulai sadar bahwa dia akan memerlukan sumber-sumber yang tidak dia miliki saat ini. Sumbersumber ini adalah keahlian-keahlian, kapasitas-kapasitas, pengetahuan dan bantuan yang diperlukan
untuk memenuhi perintah itu. Contohnya, dia mungkin merasa bahwa dia tidak memiliki
pengalaman untuk menulis lagu, dan dia bahkan mungkin bertanya-tanya di manakah ia akan
mendapatkan sumber untuk inspirasinya. Mungkin dia juga menyadari bahwa ia memerlukan
penyanyi-penyanyi lain untuk membantunya dalam melayani lagu ini dalam pertemuan gereja
mereka. Dia menyadari bahwa sumber-sumber yang dia perlukan tidak ada padanya saat ini.
Ia sekarang diperhadapkan dengan sebuah pilihan. Dia dapat memilih mengandalkan Roh untuk
sumber-sumber ini, dan memenuhi perintah itu melalui kapasitas yang dia peroleh dari Allah.
Alternatifnya adalah dia dapat memutuskan untuk menanggapi secara duniawi dan mengandalkan
kapasitasnya sendiri untuk memenuhi perintah itu.
Dalam ilustrasi pertama, anggap saja dia memilih mengandalkan Roh untuk sumber-sumber yang dia
perlukan. Oleh Roh Kudus, dia datang ke takhta kasih karunia dalam doa.9 Dia memohon kepada
Bapa akan kasih karunia untuk memenuhi perintah yang dia telah terima. Dia kemudian
berhubungan dalam persekutuan dengan yang lain yang mempersiapkan acara tersebut dan, dalam
konteks ini, dia memultiplikasi kasih karunia yang telah ia terima. Kasih karunia yang telah diterima
oleh ‘banyak orang’ menyebar kepada mereka semua yang berbagi pekerjaan Kristus.10 Hasilnya
adalah sebuah pelayanan yang memultiplikasi kasih karunia terhadap semua yang mendengar
lagunya. Karena ia menyatakan yang lain, status sebagai anaknya yang unik juga sedang
disingkapkan. Inilah ‘hukum dari Roh yang memberi hidup’ yang sedang bekerja.
Dalam ilustrasi kedua, anak muda Kristen ini mungkin merasa tergoda untuk menemukan sumbersumber itu dari dalam dirinya sendiri dan kapasitas untuk memenuhi perintah itu dengan ‘caranya
sendiri’. Kebanggaan akan dirinya sekarang mulai mencengkramnya. Dia menjadi tertipu untuk
berpikir bahwa dia masih dapat meraih ‘yang baik’ dari perintah itu dengan cara dagingnya sendiri.
Mungkin dia tergoda oleh keinginan untuk menghindari tekanan dalam berhubungan atau
penderitaan yang mungkin terjadi untuk memenuhi perintah itu, dan ia berpikir bahwa ia dapat
menggunakan mekanisme-mekanisme daging untuk meraih tujuan yang diminta itu. Jika ia menyerah
pada pencobaan/godaan ini, ia akan berada di bawah hukum dosa.11
Mari kita asumsikan dia menyerah terhadap pencobaan/godaan ini dan mengejar ‘yang baik’ dari
perintah itu menggunakan caranya sendiri. Pada tahap ini, dia sekarang sedang tertipu dan tanpa
pengertian. Dia sekarang siap untuk menjalankan caranya sendiri, dan telah menyerah terhadap
keinginan dan mekanisme dagingnya. Dia fokus pada dirinya sendiri dan keberhasilannya, dan tidak
lagi berlanjut sebagai seorang anak Allah. Motivasi-motivasinya sekarang dikendalikan oleh
keinginan-keinginan yang penuh ketakutan dari dalam dirinya. Dia sekarang adalah duniawi; namun,
dia belum melakukan perbuatan-perbuatan yang berdosa. Keinginan daging, ketika itu ‘telah dibuahi
… melahirkan dosa’.12
Karena dia percaya bahwa dia dapat memenuhi tugas itu dengan caranya sendiri, sekarang dia fokus
untuk menemukan sumber-sumber yang dia perlukan. Dia melihat sumber-sumber orang lain dan
memikirkan bagaimana dia bisa mendapatkan sumber-sumber itu juga. Dia mulai menginginkan apa
yang bukan miliknya. Mungkin dia memikirkan bagaimana dia dapat menggunakan bantuan orang
lain untuk meraih hasil yang ia inginkan.
9
Ibr 4:16
1Pet 1:3, 2Kor 4:15
11
Rom 7:15
12
Yak 1:15
10
45
Dia sekarang bertindak dari keserakahan ini, dan melanjutkan untuk mencuri sumber-sumber yang
dia perlukan. Dia sekarang telah masuk ke dalam dosa. Dia telah menyalahgunakan sumber-sumber
orang lain untuk meraih hasil yang sukses dari perintah itu. Jika dia telah meminta bantuan dari yang
lain untuk memenuhi tujuannya sendiri, maka perbuatan-perbuatan dosanya telah berkembang
hingga tingkatan di mana ia menyalahgunakan kehidupan orang lain dan melayani ekspresi dirinya
sendiri.
Kita sekarang dapat melihat hasil dari keduniawiannya. Setelah mengesampingkan sumber-sumber
dari Bapa, anak muda Kristen ini telah melanggar status sebagai anaknya sendiri. Dia tidak meresponi
sebagai seorang anak dan memultiplikasi kehidupan Allah untuk kepentingan orang lain. Sebaliknya,
dia ditipu oleh kesombongannya sendiri dan melakukan dosa dengan cara mencoba untuk memenuhi
statusnya sebagai anak melalui kapasitasnya sendiri. Kebenaran dari perintah itu tidak dicapai, dan
maut (kematian) dihasilkan ‘oleh apa yang baik itu’.13
Terjual di bawah kuasa dosa
Dalam contoh ini, kita melihat bahwa mengambil sebuah respon yang duniawi telah menuntun anak
muda Kristen ini ke suatu jalan yang di luar kehendak Allah. Dia telah menjadi tawanan hukum dosa
dalam tindakannya mencapai hasil yang dia inginkan. Hukum dosa adalah di mana kita menjadi
tunduk terhadap keinginan-keinginan dan motivasi-motivasi daging kita yang berdosa ketika kita
terpisah dari kehidupan dan kuasa Allah. ‘Jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat
itu ada padaku.’14
Ketika kita duniawi, kita ‘terjual di bawah kuasa dosa’.15 Kita benar-benar berpikir bahwa sumbersumber yang kita miliki di dalam diri kita adalah cukup untuk melakukan kehendak Allah, dan kita
mengambil tindakan apapun untuk meraih hasil ini. Setiap kita harus menyadari bahwa kita dapat
melakukan dosa demi kepentingan untuk mencapai apa yang kita anggap sebagai ‘hasil yang baik’. Ini
khususnya menjadi nyata ketika kita merasa bahwa kita sedang berada di bawah tekanan. Kita
mendapati bahwa daging akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menjaga dirinya dan untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Hawa nafsu dosa yang bekerja di dalam kita menghasilkan buah bagi
maut (kematian).16
Karena pemikirannya yang ganda, seorang Kristen yang duniawi dipaksa untuk hidup dengan
kontradiksi akan melayani hukum Allah dengan akal budinya, tetapi dengan tubuh jasmaninya ia
melayani hukum dosa.17 Hasil akhir dari keduniawian adalah ia menjadikan dirinya musuh Allah.18
Hukum dari Roh yang memberi hidup
Setelah membahas hukum dosa, Paulus melanjutkan dengan mengajar kita tentang ‘hukum dari Roh
yang memberi hidup dalam Kristus Yesus’ (Roma 7-8).19 Ini menggambarkan jalan yang harus kita
hidupi sebagai anak-anak Allah, supaya kita menghindari keduniawian. Kita harus hidup di dalam
Roh dan tidak di dalam daging, karena ‘semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah, adalah anak
Allah’.20 Roh Allah adalah kepenuhan Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Kapasitas penuh Roh
Allah, yang disebut juga dengan Roh yang Kekal, tersedia bagi kita ‘dalam Kristus Yesus’, dan ini
memampukan kita untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Inilah kasih karunia, atau kapasitas hidup,
13
Rom 7:13
Rom 7:21
15
Rom 7:14
16
Rom 7:5
17
Rom 7:25
18
Yak 4:4
19
Rom 8:2
20
Rom 8:14
14
46
bagi seorang anak Allah. Ingat, seorang anak Allah adalah ‘berasal dari Allah’; dia sedang belajar
untuk hidup dengan kasih karunia kehidupan yang Allah berikan kepadanya.21 Namun, jika dia
mengikuti keinginan-keinginan dagingnya, dia akan mencoba untuk menjadi ‘seperti Allah’ melalui
penilaian baik dan jahatnya, dan benar dan salah.
Kristus Sendiri menerima kapasitas penuh dari Roh Allah ini untuk pelayanan-Nya sebagai Perintis
keselamatan kita. Dalam persekutuan Perjanjian Kekal, Allah Anak mengosongkan diri-Nya dari hak
istimewa-Nya Sendiri dan menjadi Anak Bapa. Dia mempersembahkan diri-Nya sebagai bejana
ketaatan untuk melakukan kehendak Bapa. Dia menjadi milik Bapa, dan semua sumber dan kekayaan
Bapa diberikan kepada-Nya sebagai sebuah warisan. Dia diurapi dengan Roh Allah.22 Inilah kapasitas
yang menjadi tersedia bagi kita ketika kita dilahirkan sebagai anak-anak Allah. Inilah kuasa yang
datang atas kita oleh Roh Kudus.23
Pekerjaan Roh Kudus adalah untuk membawa hal-hal dari Roh Allah, yang adalah milik Kristus, dan
memberikannya kepada kita.24 Inilah mengapa Yesus berkata tentang Roh Kudus, ‘Ia akan
mengambil dari milik-Ku dan menyatakannya kepadamu’.25 Sumber-sumber itu adalah milik Kristus,
dan sekarang mereka tersedia bagi kita, di dalam Dia. Inilah bagaimana Roh Allah memampukan kita
untuk hidup/berjalan dalam status kita sebagai anak.26
Berjalan di dalam Roh sesungguhnya berarti hidup di jalan persembahan Kristus. Jika kita mengambil
tempat kita di dalam persekutuan persembahan Kristus, kita dimampukan oleh Roh yang Kekal,
sama seperti yang Kristus alami. Dia ‘mempersembahkan diri-Nya Sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat’ oleh Roh yang Kekal.27 Oleh kapasitas yang sama dari Roh yang
Kekal ini, kita juga mampu mempersembahkan diri kita kepada Allah. Sama seperti Kristus Yesus
mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang hidup, demikian juga kita melakukan hal yang
sama.28
Mempersembahkan diri kita kepada Allah membuka bagi kita suatu partisipasi yang terus-menerus
dalam persembahan Kristus. Saat kita mempersembahkan diri kita, kita menerima hidup Kristus.
Pikiran kita diperbaharui dan kita dimampukan untuk membuktikan kehendak Allah. Kita datang
dengan suatu inisiatif persembahan dan suatu kerelaan untuk memahami kehendak-Nya. Sementara
kita membuat persembahan, kita memperoleh pengertian mengenai partisipasi kita yang spesifik
dalam tubuh-Nya. Saudara-saudara kita juga menjadi saksi bersama kita bahwa persembahan yang
telah kita buat adalah sesuai dengan nama dan panggilan kita. Dengan cara ini, kehendak Allah
menjadi ditegakkan di dalam kehidupan kita, dan kita dapat membuktikan manakah ‘yang baik dan
yang berkenan dan yang sempurna’.29 Ini berhubungan dengan perintah status anak yang kita terima,
yang adalah ‘kudus’ (sempurna), ‘benar’ (berkenan), dan ‘baik’.30 Kemudian kita dapat berpartisipasi
sebagai seorang anggota yang unik dalam tubuh-Nya, dan menggenapi status kita sebagai anak.
21
1Pet 3:7
Luk 4:18,19; Yes 11:2
23
Kis 1:8
24
1Kor 2:12
25
Yoh 16:14
26
Rom 8:14
27
Ibr 9:14
28
Rom 12:1,2
29
Rom 12:2
30
Rom 7:12
22
47
Kita dipimpin dan dimampukan oleh Roh Kudus.31 Berjalan/hidup oleh Roh menjadi kenyataan
sehari-hari bagi kita. Inilah mengapa penting bagi kita untuk meluangkan waktu setiap hari untuk
berdoa dalam Roh Kudus.32 Kapasitas untuk menggenapi status kita sebagai anak datang dari Allah
melalui Roh Kudus, Penolong kita.33 Saat kita berdoa, Roh Kudus bersyafaat bagi kita, karena ‘kita
tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa’.34 Melalui doa-Nya di dalam kita, kita meminta
kepada Tuhan kuasa Roh-Nya untuk kita hidup sebagai anak-anak Allah.
Aplikasi sehari-hari
Kita dilahirkan sebagai anak-anak Allah dalam ketiga aspek yang dibahas dalam pembahasan
sebelumnya.35 Tidak ada cara lain untuk menghindari keduniawian kecuali kita menerapkan iman
ciptaan baru dalam hidup kita sehari-hari.36 Inilah yang kita percayai dan akui dari hari ke hari.
Kita harus ‘memandang’ (atau percaya) apa yang telah dicapai oleh Kristus bagi kita.37 Paulus
menuliskan kepada jemaat Galatia, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus, namun aku hidup, tetapi
bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi
aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku’.38
Kita telah mendengar firman mengenai status anak kita. Setelah dikuburkan bersama Kristus melalui
baptisan dalam kematian-Nya, kita telah dibangkitkan bersama Kristus dan menerima Roh Kristus,
dan sekarang berseru kepada Bapa untuk menolong kita dalam status kita sebagai anak. Kristus
adalah hidup kita. Kita dapat memandang diri kita mati bagi dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus
Yesus.39 Kita dapat mematikan mekanisme-mekanisme daging kita.
Menjadi ‘mati bagi dosa’ berarti bahwa dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Oleh kapasitas Roh Allah,
kita dapat memandang bahwa karena kita telah disalibkan dengan Kristus, kita tidak lagi menjadi
budak dosa.40 Dosa tidak lagi memerintah (berkuasa) dalam tubuh kita, dan kita tidak lagi menuruti
keinginannya. Dengan demikian, oleh Roh, kita mampu mematikan keinginan-keinginan dan
perbuatan-perbuatan daging.41 Contohnya, kita dapat mengesampingkan keinginan daging kita
untuk pergi mencari ‘jalan yang lebih mudah’ ketika kita tergoda (dicobai) untuk melakukannya, dan
kita dapat mempersembahkan diri kita hidup bagi Allah, dan mempersembahkan tubuh kita sebagai
senjata kebenaran, untuk melakukan kehendak-Nya.42 Kemudian kita dapat berjalan dalam hidup
yang baru sebagai seorang yang rohaniah.
Kesimpulan
Keduniawian termasuk keputusan untuk memenuhi kehendak Tuhan dengan ‘cara kita sendiri’. Ini
bergantung pada sumber-sumber diri kita sendiri dan cara hidup kita. Pada kenyataannya, ketika kita
kembali kepada mekanisme-mekanisme daging kita, kita menjadi tertipu oleh kesombongan kita
sendiri, dan kita pikir kita masih bisa melakukan perintah Tuhan tanpa bergantung pada kapasitasNya. Karena kita sekarang berjalan secara daging, kita dipimpin untuk mengingini sumber-sumber
31
Yoh 16:13; Gal 5:25
Yud 1:20
33
Yoh 14:26
34
Rom 8:26
35
Kita harus dilahirkan dari firman, dilahirkan dari air, dan dilahirkan dari Roh. Yoh 3:3,5.
36
2Kor 5:17
37
Rom 6:11
38
Gal 2:20
39
Rom 6:11
40
Rom 6:6
41
Rom 8:13
42
Rom 6:13
32
48
milik orang lain, yang kita rasa diperlukan untuk memenuhi perintah itu. Jika kita bertindak
mengikuti keinginan (keserakahan) kita, maka kita masuk ke dalam dosa, karena kita sekarang telah
menyalahgunakan hidup dan sumber-sumber orang lain untuk memenuhi agenda kita secara daging.
Dengan demikian, hidup duniawi membawa kita kembali ke bawah hukum dosa. Kita kemudian
menjadi tunduk kepada keinginan dan mekanisme-mekanisme dosa dari daging kita, dan tidak lagi
berjalan sebagai seorang anak Allah. Hawa nafsu dosa yang bekerja dalam kita membuahkan maut.
Hidup oleh hukum dari Roh yang memberi hidup menyebabkan kita untuk bergantung pada
kapasitas Allah untuk hidup sebagai seorang anak Allah. Perintah-perintah yang kita terima
mengharuskan kita untuk meresponi sebagai anak-anak Allah, yaitu memohon dengan sangat kepada
Bapa sorgawi kita akan kemampuan untuk memenuhi perintah-perintah itu. Oleh Roh Kudus,
seorang anak Allah datang kepada Bapa dalam doa, dan memohon kasih karunia untuk memenuhi
perintah yang ia terima. Dia berpartisipasi dalam persembahan supaya kasih karunia yang dia telah
terima dari Bapa dimultiplikasi kepada banyak orang di dalam persekutuan Kristus. Sehingga, saat ia
menyatakan yang lain, hidup dari status anaknya yang unik juga dinyatakan, dan dia dinyatakan
sebagai seorang anak ‘dari Allah’ yang sejati (sesungguhnya).
Saat kita berjalan oleh Roh, Allah telah menjanjikan kita bahwa tidak ada apapun yang dapat
menghalangi kita untuk memiliki status anak kita. Roh Allah memimpin kita kepada semua
kekayaan status anak, dan Roh Kudus membawa kapasitas Roh Allah kepada kita untuk memenuhi
status anak kita. Roh Kudus membawa hakikat hidup status anak kepada kita, yaitu kodrat ilahi. Ini
menjadi hidup dan kuasa bagi kita untuk terus hidup sebagai seorang anak Allah. Janji untuk menjadi
anak membawa kita ke dalam persekutuaan dengan Allah, yang adalah Roh. Pada akhirnya tubuh
kita akan sepenuhnya rohaniah ketika kita memiliki langit yang baru dan bumi yang baru. Di sana
kita akan mewarisi kepenuhan adopsi itu, dan hidup kekal sebagai anak-anak Allah seperti yang
telah ditentukan dari semula.
Untuk menghindari dilema duniawi, kita harus hidup dalam iman baptisan kita setiap hari. Sebagai
orang-orang yang merupakan milik kepunyaan Kristus, kita mampu menyalibkan daging dengan
segala hawa nafsu dan keinginannya. Dengan iman, kita dapat memandang diri kita mati bagi dosa
dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus, dan mempersembahkan diri kita kepada Allah untuk
melihat kehendak-Nya digenapi.
Paulus mendorong jemaat Kolose untuk memikirkan ‘perkara-perkara yang di atas’, dan ‘terus
mencari perkara-perkara yang di atas’.43 Kapasitas untuk status anak kita datang dari Allah dan
melalui partisipasi kita di dalam persembahan Kristus; dan kita harus hidup oleh kapasitas ini setiap
hari. Jika kita terus melatih diri kita untuk berjalan oleh Roh, kita tidak akan melakukan keinginankeinginan dan perbuatan-perbuatan daging. Sementara kita berjalan oleh Roh, kita akan mengetahui
(mengenal) hidup dan kapasitas untuk terus berjalan sebagai anak-anak Allah.
43
Kol 3:1-3
49
Pertanyaan-pertanyaan untuk Pembelajaran – Dilema Duniawi
Keduniawian berarti bergantung pada cara pikir dan perbuatan kita sendiri untuk memperoleh
status anak kita. Kita dapat mendekati titik-titik ketaatan tertentu juga kegiatan-kegiatan kita
sehari-hari dengan cara demikian. Keduniawian memimpin kita kembali ke bawah hukum dosa,
sehingga kita tidak dapat memenuhi kehendak Tuhan.
•
•
•
Jelaskan dengan kata-kata anda sendiri apa dilema duniawi itu.
Ceritakan sebuah contoh di mana pendekatan anda dalam suatu situasi tertentu adalah
duniawi (contoh di rumah, di tempat kerja, dalam persiapan untuk memimpin sebuah lagu).
Gambarkan apa yang diminta untuk anda lakukan, dan jelaskan bagaimana anda menjadi
duniawi dalam situasi ini.
Apa konsekuensi-konsekuensi dari keduniawian anda dalam situasi ini? Refleksikan hasil
dari aktivitas itu, akibatnya buat yang lain, bagaimana perasaan anda, dan sikap anda.
Syukur dan luar biasanya, Roh Tuhan telah tersedia bagi kita ‘dalam Kristus Yesus’. Ini adalah
kapasitas dari Allah untuk membuat persembahan dan melakukan kehendak-Nya. Daripada hidup
oleh ‘hukum yang lain’ dalam diri kita (yaitu keduniawian), kita dapat hidup oleh hukum dari Roh
yang memberi hidup dalam Kristus Yesus.
•
•
•
Bagaimana anda dibebaskan dari keduniawian anda? Bagaimana kelihatannya perubahan ini?
Di mana anda secara praktis mempersembahkan diri anda sebagai persembahan yang hidup?
Jelaskan bagaimana anda menerapkan dalam diri anda sendiri untuk hidup oleh Roh setiap
hari. Apakah beberapa perubahan yang anda telah lihat dalam hidup anda (contoh di gereja,
di rumah, di sekolah, di tempat kerja)?
50
DAFTAR KATA
Adam yang akhir
Tuhan Yesus Kristus. Berbeda dengan manusia pertama, Adam, Tuhan
Yesus Kristus menjadi Roh yang memberi hidup. 1Kor 15:45. Dia adalah
Firman, Roh yang memberi hidup, dan Hidup. Yoh 1:1
Benih Allah
Tuhan Yesus Kristus adalah Benih Allah yang ilahi. Sebagai awal dari
ciptaan baru Allah, Dia membawa kodrat ilahi ke dalam daging umat
manusia dengan tujuan untuk memultiplikasi hidup itu melalui
persembahan.
Berkat Abraham
Berkat karena telah diadopsi sebagai seorang anak Allah. Diberkati bersama
Abraham berarti bahwa kita menerima adopsi sebagai anak-anak Allah,
sama seperti Abraham. Ef 1:5
Berkat warisan
Berkat karena mengambil bagian dalam kodrat ilahi melalui dilahirkan dari
Allah. 2Pet 1:4. Kita menerima kodrat ilahi ketika kita menerima Roh
Kristus. Gal 4:6
Ciptaan baru
Segala sesuatu yang adalah milik Tuhan Yesus Kristus, Ciptaan Baru. 2Kor
5:17. Kristus datang sebagai yang awal dari ciptaan baru Allah, yang
menggantikan ciptaan lama. Kita dilahirkan melalui baptisan Kristus, dan
dibawa masuk ke dalam ciptaan baru sebagai anak-anak Allah.
Ciptaan lama
Segala sesuatu yang adalah milik ciptaan sekarang ini, termasuk manusia
lama (mereka yang menolak untuk dilahirkan dari Allah), tumbuhtumbuhan, hewan dan langit yang pertama dan bumi yang pertama. Ibr
1:10,11; Wah 21:1. Ciptaan lama telah disimpan untuk hari penghakiman oleh
api. 2Pet 3:7
51
Dilema duniawi
Problem untuk memilih antara dua pilihan berikut ini: berusaha untuk
memperoleh status anak kita dengan bergantung pada mekanismemekanisme daging kita sendiri; atau memperoleh status anak kita dengan
bergantung pada Roh.
Kekal
Tanpa akhir. Ketika seorang percaya meninggal, mereka pergi ke sorga dan
menerima tubuh sorgawi yang tidak dibuat dengan tangan, yang kekal; dan
menantikan hari kebangkitan. 2Kor 5:1,2.
Kodrat ilahi
Hidup-zoe yang datang dari Allah; hidup Allah sendiri. Ketika kita
dilahirkan dari Roh Kristus, kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi.
2Pet 1:4.
Lahir dari air
Seseorang dilahirkan dari air ketika mereka dibaptis dengan baptisan
Kristus. Mar 10:39. Demikianlah, mereka bersatu dengan persembahan
Kristus, mengenakan Kristus dan memanggil atas diri mereka sendiri nama
Tuhan Yesus Kristus. Rom 6:3; Gal 3:27; Kis 15:17; Yak 2:7.
Lahir dari Allah
Ada tiga elemen spesifik yang penting untuk seseorang dilahirkan dari
Allah. Yesus menggambarkan paket rangkap tiga ini sebagai lahir dari yang
pertama/semula atau dari atas, lahir dari air dan lahir dari Roh. Yoh 3:3-5.
Lahir dari Roh
Seseorang dilahirkan dari Roh ketika mereka berseru kepada Allah Bapa
yang mengirimkan Roh Kristus ke dalam hati mereka untuk menjadi milik
mereka. Rom 8:15; Gal 4:6. Ketika Roh Kristus disatukan dengan roh
mereka, mereka dilahirkan dari Roh.
Lahir dari yang Seseorang dilahirkan dari yang pertama/semula ketika mereka diiluminasi
untuk percaya dan menerima firman Perjanjian Kekal – firman yang
pertama/semula
memanggil mereka untuk menjadi seorang anak Allah yang sah/asli. 1Yoh
2:24. Orang ini dilahirkan untuk melihat kerajaan Allah. Yoh 3:3
Manusia alamiah
Umat manusia pertama-tama diciptakan secara alamiah. 1 Kor 15:46. Sejak
kejatuhan manusia, setiap orang yang secara alamiah dilahirkan, telah mati
dalam pelanggaran dan dosa. Ef 2:1
Manusia duniawi
Orang Kristen duniawi adalah mereka yang memikirkan hal-hal yang dari
daging dan berusaha untuk melayani Allah dengan mekanisme-mekanisme
dan keinginan-keinginan daging. Rom 7.
Manusia pertama Adam, manusia pertama yang diciptakan. Allah membentuk Adam dari debu
tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidupnya. Demikianlah,
Adam
Adam menjadi makhluk yang hidup. 1Kor 15:45; Kej 2:7.
Manusia rohani
Manusia rohani diiluminasi untuk melihat dan mengetahui hal-hal yang
dengan bebas diberitahukan oleh Allah, karena mereka diajar oleh Roh
Allah. 1Kor 2:12,13
Menyalahgunakan Mencuri, dan kemudian menggunakan sumber-sumber orang lain untuk
keuntungan pribadi.
52
Panteisme
Penganut panteisme mempunyai pandangan bahwa semua yang ada dalam
alam semesta membentuk Allah yang tetap ada (imanen), yang mencakup
semuanya, atau lebih sederhananya bahwa alam semesta (atau alam) adalah
sama dengan Allah.
Pertunasan
Proses oleh mana benih itu mulai bertumbuh. Sebuah benih secara individu
berisi semua kapasitas untuk bertunas, bertumbuh, bermultiplikasi dan
menghasilkan benih yang sejenis.
Roh adopsi
Suatu sikap iman yang menolong kita untuk melihat penentuan kita dari
semula dan menggerakkan kerinduan kita untuk menjadi seorang anak
Allah. Ini menggerakkan kita, supaya kita dipenuhi dengan kerinduan
untuk berlari kepada Kristus dan menerima adopsi. Rom 8:15
Terang hidup
Terang ciptaan baru, yang ekspresi penuhnya adalah Yesus Kristus. Yoh
8:12. Ketika kita diiluminasi mengenai status anak Kristus, kita menerima
terang hidup. Yoh 12:35,36
Yang dapat mati
Bisa mati. Contoh, tubuh alamiah kita dapat mati. 1 Kor 15:53;
Rom 6:12; 8:11.
Yang
terkorupsi
fana/ Hidup dengan proses menjadi merosot/membusuk. Tubuh alamiah kita
hidup dengan proses terkorupsi. Kita mendapatkan energi dari makanan
yang kita makan, dan, setelah itu, terurai. 1Kor 6:13.
Yang tidak dapat Tidak bisa mati. Saat ini, hanya Tuhan Yesus Kristus sajalah yang tidak
mati (yang kekal) dapat mati (yang kekal). 1Tim 6:16. Pada hari kebangkitan, mereka yang
telah melakukan pekerjaan yang baik dari status anak mereka, oleh iman,
akan menerima tubuh yang kekal untuk langit dan bumi yang baru. 1Kor
15:54.
Yang
tidak Hidup dengan proses yang tidak membusuk. Seperti tubuh Yesus yang
terkorupsi (tidak kekal, tubuh kita yang kekal tidak akan ditopang oleh prinsip korupsi
(rusak – fana) dalam langit yang baru dan bumi yang baru.
fana)
53
Download