PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI KANTOR DESA SE KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL Meladena Azka, S. Martono Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia. [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompensai, lingkungan kerja dan komunikasi pada semangat kerja pegawai kantor desa se kecamatan Patebon kabupaten Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor desa se kecamatan Patebon yang berjumlah 194 pegawai. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 132 pegawai. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis ragresi berganda. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu secara parsial kompensasi berpengaruh positif dan signifikan pada semangat kerja, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan pada semangat kerja dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan pada semangat kerja. Kata Kunci : Kompensasi, Lingkungan Kerja, Komunikasi dan Semangat Kerja THE INFLUENCE OF COMPENSATION, WORK ENVIRONMENT, COMMUNITATION ON SPIRIT OF WORK EMPLOYEE OFFICE VILAGE ALL OF PATEBON DISTRICT KENDAL REGENCY Abstract The purpose of this study is to determine the effect of compensation, work environment, and communications to the village office employee’s spirit of work throughout the district Patebon, Kendal. The population of this study is the village official employees of Patebon district totaling 194 employees. The total sample used in this study were 132 employees. The method of data collection by quetionares. Data analysis using partial regression analysis. partial compensation has positive effect and significant on spirit of work, work environment has positive effect and significant on spirit of work and communications has positive effect and significant on spirit of work. Keywords: Compensation, Work Environment, Communitation and Spirit of Work PENDAHULUAN Kualitas kerja sebagai hasil kinerja dengan hasil yang baik (Nurhendar, 2007 pegawai yang dinilai oleh pimpinan. Kulitas :3). Semangat kerja dapat dikatakan sebagai kerja tidak terlepas dari sumber daya yang suatu reaksi emosional dan mental yang kompeten karena kualitas kerja sebagai hasil muncul dalam diri seseorang untuk berusaha dari suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai melakukan pekerjaan dengan lebih giat, dengan dari antusias, dan sungguh-sungguh sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan berdasarkan efektifitas dan efisiensi suatu lebih baik (Novianingsih, 2013 :43). kebutuhan serta harapan pekerjaan dalam pencapaian tujuan atau Semangat dan kerja merupakan kesungguhan seseorang sasaran instansi pemerintahan dengan baik keinginan dan berdaya guna (Abdullah & Kurniawan, mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta 2014 :90). berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja Kualitas kerja dari seorang karyawan yang maksimal (Hasibuan, 2010 :94). akan menentukan kinerja karyawan itu Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap, sendiri dan juga organisasi. Kinerja yang dan terampil, juga tidak kalah penting baik dapat dilihat dari kedisiplinan pegawai kemampuan dan kesungguhan mereka untuk dalam menaati peraturan. Pencapaian kinerja bekerja efektif dan efisien. Kemampuan dan tergantung dari motivasi atau keinginan kecakapan tidak berarti jika tidak diikuti individu, disamping itu juga diperlukan moral kerja dan kedisiplinan karyawan faktor pendukung lain seperti kemampuan dalam mewujudkan tujuan (Hasibuan, 2010: dan keterampilan (Hasan, 2011 :358). 15). Kinerja optimal dari seorang Semangat kerja tinggi harus dimiliki karyawan tidak terlepas dari semangat kerja oleh yang dimiliki oleh karyawan tersebut. pemerintah maupun non pemerintahan agar Semangat dapat pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik meningkatkan kinerja karena karyawan akan dan maksimal, untuk itu sumber daya melakukan pekerjaan dengan lebih giat manusia dalam suatu sehingga pekerjaan lebih cepat selesai dipelihara agar kinerja organisasi dapat kerja yang tinggi, setiap individu dalam organisasi organisasi perlu meningkat dan Pemeliharaan terjaga dengan dengan baik. pemberian yang dapat bekerja sama dengan baik dapat membuat karyawan bekerja sungguh- kompensasi sesuai dengan pekerjaan yang sungguh dan pekerjaan akan selesai sesuai dilakukan oleh individu merupakan faktor dengan penting untuk meningkatkan semangat kerja. merupakan sesuatu yang ada di sekitar Kompensasi adalah segala sesuatu yang perusahaan yang mempengaruhi cara kerja diterima para karyawan sebagai balas jasa dan produktivitas kerja karyawan (Nasution, untuk kerja mereka (Handoko, 2001 :155). 2013 :3). rencana. Lingkungan kerja Kompensasi yang diterima pegawai Kondisi lingkungan kerja pada kantor desa di kecamatan patebon dirasa kantor desa di kecamatn Patebon terlihat sudah memenuhi belum cukup nyaman bagi pegawai, hal Namun tersebut dilihat dari kurangnya fasilitas asuransi kesehatan yang diterima oleh pendukung pekerjaan seperti peralatan yang pegawai dirasa kurang maksimal karena kurang lengkap, kondisi ruangan yang tidak semua pegawai mendapatkan asuransi kurang memadai karena pengap dan redup. kesehatan, Hal tersebut menjelaskan bahwa lingkungan mencukupi kebutuhan hidup untuk sehari-hari. asuransi kesehatan hanya diberikan pada pegawai negeri sipil. Dari kerja penting untuk uraian di atas, maka hipotesis dalam organisasi atau instansi karena dengan penelitian ini adalah: lingkungan kerja yang baik akan tercipta H1 : Semakin tinggi diperhatikan oleh kompensasi semangat kerja yang baik pula dari pegawai. yangdiberikan akan semakin meningkatkan Dari uraian di atas maka hipotesis dari semangat kerja pegawai kantor desa se penelitian ini adalah: Kecamatan Patebon. H2 : Lingkungan kerja yang baik dapat Lingkungan kerja yang baik dan kondusif dapat meningkatkan semangat meningkatkan kelengkapan alat penunjang kerja pegawai kantor desa se Kecamatan Patebon. kerja. Kondisi lingkungan kerja perusahaan seperti semangat Komunikasi dalam peningkatan mempuanyai peran semangat kerja. pekerjaan, fasilitas kerja yang nyaman, Pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan keamanan yang terjamin dan rekan kerja lancar dengan adanya komunikasi yang baik. komunikasi adalah transisi informasi dan intruksi yang jelas. Namun penggunaan pemahaman melalui penggunaan simbol- media komunikasi seperti handphone atau simbol bersama dari satu orang atau telepon yang kurang maksimal, serta masih kelompok ke pihak lain (Ivancevich at al, banyak 2006 :116). menggunakan internet. Dari uraian di atas, Kondisi komunikasi yang terjalin di pegawai yang tidak bisa maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: kantor desa telah cukup baik, adanya H2 : Komunikasi yang keterbukaan dalam menyelesaikan pekerjaan meningkatkan atau penyelesaian masalah, penggunaan kantor desa se Kecamatan Patebon. semangat baik kerja pegawai bahasa yang komunikatif, dan pemberian Kompensasi (X1) Lingkungan Kerja (X2) Komunikasi (X3) Gambar 1 : Model Penelitian dapat Semangat Kerja (Y) keamanan, METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai atau perangkat kantor desa kebisingan, dan hubungan sesama karyawan. Variabel komunikasi (X3) yang meliputi 6 indikator yaitu sekecamatan Patebon yang berjumlah 194 pengirim orang. Teknik pengambilan sampel yang pesan, pengkodean, pesan, umpan balik. digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel semangat kerja (Y) yang meliputi 4 dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah indikator yaitu tingkat absensi, kerjasama sampel yang digunakan sebanyak 132 yang baik, tingkat kedisiplinan, tingkat pegawai. Variabel dalam penelitian ini kepuasan kerja. Teknik analisis data yang adalah Kompensasi (X1) yang meliputi 4 digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan indikator regresi berganda. yaitu gaji, bonus/insentif, tunjangan kesehatan, dan dana pensiun. Variabel Lingkungan Kerja (X2) yang meliputi 7 indikator yaitu penerangan, pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, dipercaya kebenarannya (Arikunto, pesan, suara/derau, Uji Instrumen Instrumen yang Variabel rhitung 0.625 18 0.825 pengujian 19 0.705 validitas dilakukan dengan menggunakan 20 0.800 21 0.799 22 0.809 uji validitas terhadap variabel kompensasi, 24 0.739 lingkungan kerja, komunikasi dan semangat 25 0.416 26 0.659 27 28 0.015 0.002 29 0.807 30 0.148 penelitian ini aplikasiSPSS For Windows Versi 16.0.Hasil kerja dapat dilihat pada Tabel 1. Instrumen yang mempunyai nilai r hitung > r tabel 0.701 (0.196) dapat dikatakan valid. Tabel 1. Hasil Uji Validitas harus reliabel agar data yang diperoleh dapat Kompensasi 16 17 (X1) Pada baik memenuhi dua syarat yaitu valid dan 2002:144). 1. Uji Validitas penerima > > > > > > > > > > < rtabel Ket. 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid 0.196 < 0.196 > 0.196 < 0.196 Uji Lingkungan 31 kerja 32 (X2) 33 0.381 34 0.498 35 0.478 36 0.445 37 0.368 38 0.421 39 0.344 40 41 42 0.445 0.159 0.277 0.085 43 0.307 44 0.360 45 Semangat Kerja (Y) 0.398 0.191 1 0.557 2 0.540 3 0.459 4 0.720 5 0.586 6 0.664 7 0.577 8 0.677 9 0.631 10 0.694 11 0.524 12 0.574 13 0.387 14 0.578 15 0.499 > > > > > > > > > < dengan Valid menggunakan uji statistic Cronbach alpha 0.196 Valid (α) melalui program statistik SPSS. Menurut 0.196 Valid 0.196 Valid Nunnally (1994) suatu konstruk atauvariabel 0.196 Valid dikatakan reliabel jika memberikan nilai 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 0.196 Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid 2. Valid Tidak Valid Lingkungan Kerja Komunikasi 0.196 Valid Variabel 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 > 0.196 > 0.196 < 0.196 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid cronbach alpha > 0.70 (Ghozali, 2011 :48). Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi Komunikasi 46 (X3) 47 Cronbach’s Alpha 0.905 > 0.70 Keterangan 0.735 > 0.70 Reliabel 0.718 > 0.70 Reliabel rhitung 0.348 0.265 48 0.511 49 0.411 50 0.585 51 0.149 Reliabel > > > > > < rtabel 0.196 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 0.196 Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 Valid 0.196 53 0.301 54 0.220 Valid 55 0.326 0.196 Valid 56 0.226 0.196 Valid 57 0.541 58 0.494 59 0.419 60 0.618 > > > > > > > > 0.196 Valid Valid < 0.196 52 ket 0.196 -0.091 Sumber: Data Primer diolah, 2015 2. Uji Reliabilitas diukur 0.196 > 0.196 < 0.196 > > > > > > > > > > > > > > > reliabilitas Semangat Kerja 0.894 > 0.70 Reliabel Status perkawinan Sumber: Data Primer diolah, 2015 Karakteristik Menikah L 123 P 8 Persentase 99,24% Belum Menikah 1 0 0,76% HASIL DAN PEMBAHASAN Sumber: Data Primer diolah, 2015 Karakteristik Responden Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil tabulasi jawaban Tabel 4. Hasil analisis deskriptif kuesioner terhadap 132 responden, terdapat 124 reponden laki-laki dan 8 responden perempuan, responden frekuensi terhadap dan persentase umur, pendidikan terakhir, masa kerja, dan status perkawinan dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Data Demografi Responden Usia Pendidikan terakhir Masa Kerja No 1 2 3 4 Variabel Kompensasi Lingkungan Kerja Komunikasi Semangat Kerja Rata-rata 72.67 70.01 79.25 79.5 Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sumber: Data Primer diolah, 2015 UJI ASUMSI KLASIK Dalam asumsi klasik terdiri dari 3 Karakteristik 22 – 31 Tahun 32 – 41 42 – 51 52 – 62 L 8 38 51 27 P 1 5 2 0 Persentase 6,9% 32,8% 40,5% 19,8% SD SMP SMA Perguruan Tinggi 6 29 85 4 0 0 7 1 4,6% 22,1% 69,5% 3,8% 1 – 10 tahun 11 – 20 tahun 21 – 30 tahun Lebih dari 30 tahun 33 54 24 12 pengujian yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Dalam pengujian suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji statistik non parametik 3 5 0 0 27,5% 45,0% 18,3% 9,2% Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 5, diperoleh nilai KolmogorovSmirnov Z sebesar 0.547 dengan nilai Aymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.926>0.05. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal. Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Unstandardiz ed Residual 132 .0000000 6.45424877 .048 .031 -.048 .547 .926 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Most Extreme Differenc es Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer diolah, 2015 2. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dapat tolerance>0.1 dan nilai VIF<10, maka dilihat pada Tabel 6, diperoleh nilai model regresi tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Correlations Model 1 Kompensasi Lingkungan Kerja Collinearity Statistics Zero-order .384 .435 Partial .262 .261 Part .228 .227 Tolerance .881 .763 VIF 1.135 1.311 .406 .230 .198 .781 1.281 regresi tidak Komunikasi Sumber: Data primer yang diolah, 2015 3. Uji Heteroskedastisitas Uji statistik yang dipakai untuk disimpulkan model menguji ada tidaknya heteroskedastisitas mengandung heteroskedastisitas. Adapun dapat dilakukan melalui uji glejser. Jika nilai nilai signifikansi uji glejser dapat dilihat signifikan dalam tabel 7. di atas 0.05 maka dapat Tabel 7. Hasil Uji Glejser Coefficients a Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error Beta T Sig. 11.412 3.309 3.448 .001 -.068 .036 -.174 -1.890 .061 -.024 .064 -.037 -.379 .705 -.040 .066 -.060 -.661 .543 Kompensasi Lingkungan Kerrja Komunikasi a. Dependent Variable: AbRes Sumber: Data primer diolah, 2015 Pengujian Hipotesis Hasil uji t variabel kompensasi, lingkungan kerja dan komunikasi pada semangat kerja dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil uji t variabel kompensasi, lingkungan kerja dan komunikasi (X1, X2, X3) pada semangat kerja (Y) Coefficients Standardized Coefficients Beta Unstandardized Coefficients B Std. Error Model 1 a (Constant) Kompensasi Lingkungan kerja Komunikasi 21.440 5.639 .189 .333 .299 .062 .109 .112 .242 .260 .224 t Sig. 3.802 .000 3.071 3.060 2.669 .003 .003 .009 a. Dependent Variable: Semangat Kerja Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 8 diperoleh bertanda positif, hasil ini mengindikasikan persamaan regresi linier berganda sebagai bahwa berikut: Y = 21.440 + 0.189 X1 + 00.333 lingkungan kerja dan komunikasi maka X2 + 0.299 X3 Persamaan garis regresi semakin baik kompensasi, semangat kerja pegawai kantor desa se komunikasi pada semangat kerja dapat kecamatan Patebon akan meningkat pula. dilihat pada tabel 9 di bawah ini Besarnya kompensasi, kontribusi lingkungan variabel kerja dan . Tabel 9. Model Summary r2 Coefficienta Model 1 Correlations Zero-order Kompensasi Lingkungan kerja komunikasi a. Partial Collinearity Statistic Tolerance VIF Part .384 .435 .406 .262 .261 .230 .228 .227 .198 .881 .763 .781 1.135 1.311 1.281 diolah, 2015 Dependent Variable: Semangat Kerja Sumber: Data primer Pengujian pengaruh kompensasi yang di kecamatan Patebon dirasa sudah pada semangat kerja diperoleh nilai t cukup hitung hidup sehari-hari, namun untuk asuransi sebesar 3.071 lebih besar dibandingkan dengan t tabel sebesar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masih kurang sesuai. 1.979 dengan probabilitas signifikansi Pengujian pengaruh lingkungan 0.003 < 0.05 maka H1 diterima. kerja pada semangat kerja diperoleh Berdasarkan hasil ini, dapat dinyatakan nilai t hitung sebesar 3.060 lebih besar bahwa semakin tinggi kompensasi yang dibandingkan dengan t tabel sebesar diberikan akan semakin meningkatkan 1.979 dengan probabilitas signifikansi semangat kerja pegawai kantor desa se 0.003 < 0.05 maka H2 diterima. kecamatan Besarnya Berdasarkan hasil ini, dapat dinyatakan kompensasi dapat dilihat dari besarnya bahwa lingkungan kerja yang baik dapat gaji yang diterimakan, bonus/insentif, meningkatkan semangat kerja pegawai tunjangan kesehatan dan dana pensiun. kantor desa se kecamatan Patebon. Dari hasil analisis deskriptif kompensasi Lingkungan kerja yang baik dapat yang diterimakan pegawai kantor desa dilihat dari penerangan, pewarnaan, Patebon. kebersihan, keamanan, pertukaran kebisingan, udara, hubungan sesama karyawan. Dari hasil analisi yang komunikatif dan mudah dimengerti dan suara yang jelas agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. deskriptif lingkungan kerja, kondisi lingkungan pada kantor desa dirasa SIMPULAN DAN SARAN telah sesuai dengan kebutuhan dan Kompensasi berpengaruh positif standar kenyamanan. Namun pegawai dan signifikan pada semangat kerja masih pegawai merasa terganggu dengan kantor desa se kecamatan kebisingan lalulintas jalan raya yang Patebon. Semangat kerja pegawai akan dapat mengganggu konsentrasi bekerja. tercipta ketika upah/gaji sesuai dengan Pengujian pengaruh komunikasi beban kerja dan kebutuhan hidup pada semangat kerja diperoleh nilai t pegawai, pemberian bonus pada pegawai hitung besar yang dapat menyelesaikan tugas dengan dibandingkan dengan t tabel sebesar baik, tunjangan kesehatan dan dana 1.979 dengan probabilitas signifikansi pensiun yang menjanjikan, dengan begitu 0.009 < 0.05 maka H3 diterima. semangat kerja pegawai akan meningkat Berdasarkan hasil ini, dapat dinyatakan sesuai bahwa komunikasi yang baik dapat diberikan. sebesar 2.669 lebih meningkatkan semangat kerja pegawai kantor desa se kecamatan Patebon. Komunikasi yang baik dapat dilihat dari pengirim pesan, suara, penerima pesan, pengkodean, pesan itu sendiri, dan juga umpan balik. Dari analisis deskriptif dinyatakan bahwa komunikasi yang terjalin di kantor desa dirasa telah baik. Perlu diperhatikan oleh pegawai dalam berkomunikasi diperlukan bahasa yang baik dan benar, penggunaan kalimat dengan Lingkungan kompensasi kerja yang berpengaruh positif dan signifikan pada semangat kerja pegawai kantor desa se kecamatan Patebon. Semangat kerja pegawai akan tercipta ketika semua fasilitas yang dibutuhkan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan telah terpenuhi dengan baik, serta terciptanya lingkungan yang nyaman untuk bekerja, seperti penerangan, pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, keamaan, fasilitas penunjang pekerjaan, ruang dan hubungan yang baik antar sesama mengerjakan pegawai. konsentrasi Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan pada semangat kerja pegawai kantor desa se kecamatan Patebon. Semangat kerja pegawai akan tercipta ketika komunikasi yang baik pada diri masing-masing karyawan juga tercipta dengan baik, adanya keterbukaan dalam berkomunikasi karyawan maupun antar sesama dengan atasan, pemeberian umpan balik yang positif terhadap informasi yang diterima, menggunakan media komunikasi dengan baik dan penyampain informasi dengan bahasa yang jelas. Saran dari penelitian ini yaitu pemerintah perlu memperhatikan asuransi kesehatan dan tunjangan atau bonus yang diberikan untuk menambah semangat kerja pegawai kantor desa. Kantor desa perlu memperhatikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk meyelesaikan pekerjaan kantor. Serta perlu adanya peningkatan fasilitas kantor, menjaga kebersihan kantor dan menciptakan suasana yang nyaman di kerja agar pegawai pekerjaan dan dengan dapat lebih sungguh-sungguh sehingga pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan DAFTAR PUSTAKA Abdullah & Ade Kurniawan. 2014. Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Komputer Terhadap Kualitas Kerja dan Kepuasan Kerja Pegawai (Studi pada Biro Pengelolaan Keuangan Sekda Provinsi Bengkulu). Jurnal Fairness. Ananta. 2008. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Semangat Kerja Pegawai di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. Anteja, I Gusti Ngurah Agung Putra. 2011. Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai pada PT. Angkasa Pura 1 Divisi Komersial Bali. Jurnal Manajemen Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Artana, I Wayan Arta. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus di Maya Ubud Resort dan Spa. Jurnal Perhotelan Pariwisata. dan Arwani dan Ashari. 2009. Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rembang. Jurnal Manajemen. Bartono, P.H. dan Ruffino E.M. 2007. Hotel Communication Management. Yogyakarta: C.V Andi Offset Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Danti, Fajarrini P., Moh. Soe’oed Hakam, Moch. Djudi Mukzam. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Studi pada Karyawan CV. Sejahtera Pakisaji Malang. Jurnal Administrasi Bisnis Dharmawan, I Gede Arya Putra & I Nyoman Sudharma. 2013. Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada CV. Leo Silver Batuyang Gianyar. Jurnal Manajemen Diana, Putu Gidion & Made Subudi. 2013. Pengaruh Komunikasi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan yang Dimediasi oleh Semangat Kerja Karyawan. Eman, dkk. 2012. Analisis Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang. Jurnal Manajemen. Ferdinand, Agusty. Penelitian Semarang Diponegoro 2011. Metode Manajemen. Universitas Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Edisi Kelima).Semarang: Universitas Diponegoro Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasan, Suryani. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai pada Kantor Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Jurnal Ilmu Administrasi Hasibuan, Jusuf R.H. 2012. Pengaruh Kualitas Kerja & Kepuasan Karyawan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada TB. Gramedia di Kota Palembang. Jurnal Manajemen Pemasaran. Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Ivancevich, John M. at all. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga Kholil, Andul. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal ekonomi Bagian Produksi (Studi Kasus Pada Cv. Aneka Ilmu Semarang). Marpaung, Rio. 2013. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak. Jurnal ekonomi. Paryudi, I made, I Komang Ardana. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. BPR Tish Sukawati Gianyar. Jurnal Manajeme. Mathis, Robert L., Jackson John H. 2006. Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat. Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya MAnusia. Jakarta: Erlangga. Muslikhah, Septi. 2007. Pengaruh Komunikasi Intern Terhadap Semangat Kerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Ekonomi Nasution, Wendi Amsuri. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Karya Deli Stelindo Medan. Jurnal Manajemen Bisnis. Nitisemito, Alex. 1982. Manajemen Personalia. Jakarta:Ghalia Novianingsih, Diah. 2013. Hubungan Pengawasan Pimpinan dengan Semangat Kerja Pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Administrasi Pendidikan. Nurhendar, Siti. 2007. Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Permaningratna, Putu Duwita. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Komunikasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan. Jurnal Pendidikan ekonomi Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Purwaningrum, Hastuti, Ari Pradanawati dan Reni Shinta Dewi. 2011. Pengaruh Komunikasi Internal, Kompensasi, Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Pada CV. Medinda Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Robbins, Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Safitri, Dinar Emilia, Sugeng Haryadi, Rahmawati Prihastuty. 2014. Influence Of The Compensation By The Company Giving Satisfaction To Employee Morale in TPKS. (Pengaruh Kepuasan Pemberian Kompensasi Oleh Perusahaan Terhadap Semangat Kerja Karyawan di TPKS). Journal of Social and Psychology. Industrial Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta Sukmawarti, Armediana, dkk. 2013. Analisis Kinerja Pegawai di Kecamatan Gunungpati Kota semarang. Jurnal Artikel. Sutanto, Eddy Madiono dan Budhi Stiawan. 2000. Peranan Gaya Kepemimpinan yang efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas Sidoarjo. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Waisnawini, Luh Gede Teni. 2013. Pengaruh Komunikasi, Sikap Pimpinan, Lingkungan kerja dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Pegawaidi Rumah Sakit Wangaya. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Widiantara, I Gusti Agung Bagus. 2012. Pengaruh Penempatan Karyawan, Kompensasi dan Kesempatan Berprestasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Yayasan Triatma Surya Jaya Bandung. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi. Wijayanti, Cokorda Istri Ari dan Made Yuniari. 2013. Pengaruh Insentif Finansial, Motivasi Non Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan. Jurnal Manajemen. Wursanto, Ig. 2005. Dasar-dasar Ilmu Oeganisasi. Yogyakarta: Andi