MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI edisi 13/mei - jun 2010/ dwiwulan ia -indones ua kita e t s g s n y a g r o diakoni ang teladan temuan r e ti yungk p a j e s s s e yesu h erod i g er eja d t a b a n s kebaktia sabat hari perhentian yang disediakan allah d editorial Di edisi yang ke-13 Bahtera mengangkat tema “Sabat - Hari perhentian yang disediakan Allah”. Sejak awal penciptaan, Allah selalu merancangkan kebaikan bagi manusia. Allah menciptakan manusia setelah semua yang dibutuhkan disediakan-Nya, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya” (Kej. 2:1). “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekejaan yang telah dibuatNya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu” (Kej. 2:2-3). Sampai hari ini perintah untuk memegang dan menguduskan hari Sabat tetap berlaku. Di akhir jaman ini, kesibukan dan berbagai tekanan hidup telah membuat kita melupakan hari Sabat kudus. Banyak manusia tidak taat dan hanya mengikuti jalan pikirannya sendiri. “Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga” (Ibr. 4:11). Pada edisi ini kami memperkenalkan “Info Diakoni”, fitur yang kami sediakan untuk membantu badan Diakoni Pusat menyampaikan informasi tentang diakoni. Di bagian lain ada kesaksian tentang pertolongan Tuhan, refleksi “Herodes”, dan berita gereja tentang PBK di Bangka, Pembekalan Pengurus Baru 2010, Seminar Kitab Wahyu, Seminar Pasutri dan Penghormatan Orangtua Gereja Jakarta. Kami menunggu Anda pembaca Buletin Bahtera untuk mengirimkan kesaksian-kesaksian dan informasi kegiatan yang dilaksakan di cabang gereja Anda beserta foto. Mari kita berbagi kasih dan menjadi berkat bagi sesama. [redaksi] daftar isi 3 5 10 11 12 artikel utama Sabat 14 Kegiatan Hari Sabat di Gereja Yesus Sejati Cabang Yungkang kesaksian 8 Tuhan Yesus Menyelamatkanku refleksi 9 2 editorial Seminar Pasutri GYS Samanhudi P.O.T GYS Samanhudi Pembekalan Pengurus Baru Periode 2009-2012 Pembahasan Kitab Wahyu (3) info diakoni 15 17 18 Pertemuan Badan Diakoni GYS Se-Indonesia Profil Diakoni GYS Daan Mogot Profil Diakoni GYS Bekasi Herodes info produk berita gereja 20 Promo CD Seminar Pasutri dan CD Kitab Wahyu 10 Persekutuan Berbasis Keluarga PP GYS Bangka BAHTERAedisi13 penanggung jawab Dk. FERRY WINARTA redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN editorHERMIN artistikNANCY TJAKRA sirkulasiDEP. LITERATUR (dicetak hanya untuk kalangan sendiri) Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke [email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350 Semoga Buletin BAHTERA ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan, semangat, inspirasi, dan menjadi berkat bagi kita semua. 2 BAHTERA artikel utama Sabat Oleh : Pdt. Nathan Dermawan d UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Dentingan piano terdengar lantang mengiringi nyanyian kidung pujian jemaat, bersama-sama mereka menyanyikan Kidung Rohani No. 129, Enam hari tlah lalu, tibalah hari Sabat. Singkirkan hal duniawi, peringati Sabat-Nya, peringati Sabat-Nya, dan berlanjut dengan No. 128, Hari Sabat Dia berkati, Roh-Nya penuh di hatiku. Bahagia, bahagia, pegang Sabat, sejahteralah. Itukah perasaan yang ada dalam hati, saat kita mengingat dan menguduskan hari Sabat kudus Tuhan? Kita menyingkirkan hal yang duniawi dan memperingati sabat-Nya, dan kita merasakan kebahagiaan di dalam hati kita? Atau kita hanya memegang jam kebaktian Sabat saja dan menganggap mengingat dan menguduskan hari Sabat Tuhan sebagai suatu beban. Apakah yang dilakukan Tuhan Yesus pada saat Dia mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan? Dalam kitab Lukas 4:16 tertulis: “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab”. Datang ke rumah Tuhan adalah hal yang selalu dilakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat, di Bait Allah Dia mengajar dan memberitakan firman-Nya. Adakah kita memiliki kerinduan yang sama seperti Tuhan Yesus, datang ke bait Allah, mendengar firman-Nya dan memberitakan kabar keselamatan ini pada setiap orang? Tuhan Yesus menekankan, bahwa memegang Sabat bukan sekedar menjalankan hukum Taurat lalu orang yang melanggarnya harus dihukum mati (Kel. 31:14-15). Kita dapat membaca bahwa ketika murid-murid-Nya lapar dan memetik bulir gandum serta memakannya, orangorang Farisi menegur murid-murid-Nya, mengatakan bahwa mereka melanggar hari Sabat. Tetapi Tuhan Yesus menjawab, “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah” (Mat. 12:7). Hari ini kita memegang Sabat bukan mengikuti ketentuan dalam Taurat yang disertai sangsi-sangsi yang keras, tetapi kita memegang Sabat di dalam anugerah Tuhan. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku. Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orangorang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, BAHTERA 3 Datang ke rumah Tuhan adalah hal yang selalu dilakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat, di Bait Allah Dia mengajar dan memberitakan firman-Nya. Adakah kita memiliki kerinduan yang sama seperti Tuhan Yesus, datang ke bait Allah, mendengar firman-Nya dan memberitakan kabar keselamatan ini pada setiap orang? untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk. 4:18-19) Itulah seharusnya hasrat yang ada di dalam hati kita pada saat kita mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan, terus-menerus melakukan kebaikan-kebaikan. Apakah yang Tuhan rindukan pada saat kita mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan? Kitab nabi Yesaya 58:13 menuliskan, “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong”. Tuhan rindu agar pada hari Sabat, kita sungguh-sungguh mempersembahkan hari itu untuk mendekat kepada Tuhan, bersekutu dengan Dia dan membangun hidup rohani di dalam Tuhan. Ada berkat-berkat besar yang Tuhan sediakan bagi kita yang mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan. Dalam kitab nabi Yesaya 58:14, Tuhan menyatakan, “maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN (hidup penuh berkat dan sukacita), dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukitbukit di bumi dengan kendaraan kemenangan (meraih kesuksesan dan keberhasilan); Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu (menerima bagian sebagai ahli waris dari janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub ), sebab mulut TUHANlah yang mengatakannya”. Amin. Telah Terbit Buku yang wajib dibaca jemaat GYS : “Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Dasar-dasar Kepercayaan” Buku ini berisi rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan umum seputar dasar kepercayaan gereja kita yang sering ditanyakan baik oleh jemaat maupun simpatisan. Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pegangan bagi seluruh jemaat, pengurus gereja, tim besuk, tim penginjilan, aktifis dll. Harga : Rp. 25.000,- (persediaan terbatas) Bagi yang berminat dapat hubungi Kolportase/ Sekretariat Gereja Cabang atau Lihat di buku daftar produk 2010 hal.2. 4 BAHTERA artikel utama Gereja Yesus Sejati Cabang Yungkang K egiatan ibadah di hari Sabat bukan hanya dilakukan oleh Gereja Yesus Sejati di Indonesia tetapi dilakukan Gereja Yesus Sejati seluruh dunia di lima benua. Anda yang ingin mengetahui apa saja kegiatan mereka di hari Sabat ? Berikut ini adalah informasi kiriman dari Sdri. Yuli - jemaat Gereja Yesus Sejati Taiwan, mengenai kegiatan hari Sabat di GYS Cabang Yungkang, propinsi Tainan, semoga bermanfaat. bat a S i r a H n a Kegiat di i t a j e S s u s Gere ja Ye ungk ang C abang Y UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Kebaktian Sabat pagi dimulai pada pk. 10.00 tepat, sebelum kebaktian kami mengadakan doa bersama sekitar 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan puji-pujian. Kebaktian biasanya dipimpin oleh pendeta, ruangan yang dipakai untuk kebaktian Sabat pagi adalah lantai satu dan dua, jika sudah penuh atau bagi jemaat yang terlambat mereka naik ke lantai tiga, mereka mengikuti kebaktian dengan melalui televisi. Doa sebelum kebaktian dimulai pk. 9.30 a.m Puji-pujian sepuluh menit sebelum kebaktian dimulai BAHTERA 5 Setelah selesai kebaktian diadakan makan bersama pk 11.30 agar hubungan sesama jemaat lebih terjalin dengan erat karena sambil makan satu sama lain bisa berbincang-bincang. Kebaktian di lt.3 menggunakan pesawat tv Dapur ada dilantai 1 dan lantai 6, foto ini adalah dapur lantai 1 Suasana saat makan siang di depan gereja Suasana saat makan siang di lantai 1 6 BAHTERA UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Setelah kebaktian pertama selesai, bagi mereka yang rumahnya jauh tidak perlu pulang rumah dan datang lagi untuk kebaktian kedua, mereka bisa beristirahat di tempat ini. (tempat istirahat ada di lantai 1, 2, 4) Kebaktian anak-anak pada hari Sabat pk. 14.00 – 16.00 untuk siswa kelas 1 – 3 SD di lantai tiga, khusus untuk pelajaran dan tempatnya terpisah dengan kebaktian umum. Kebaktian anak-anak untuk TK umur 2,5– 6 tahun di lantai 4 Kebaktian anak-anak untuk siswa kelas 4 – 6 SD di lantai lima (baris paling belakang adalah guru mereka) Kebaktian Tunas Muda pada hari Sabat pk. 17.00 – 20.00, untuk siswa SMP 1 – 3 di lantai 2 Kebaktian remaja pada hari sabat pk. 17.00– pk 20.00, untuk siswa SMA 1 – 3 di lantai tiga Kegiatan Sekolah Sabat di gereja dibagi atas 3 tahap pelajaran : 1. Puji-2 selama 1/2 jam 2. Pelajaran Alkitab (sesuai buku pedoman dari pusat untuk masing-2 tingkatan) selama 1,5 jam, kadang-kadang mengundang pendeta, penatua atau diaken/ diakenis untuk berkotbah 3. Bersama-sama mempraktekan pelajaran Alkitab misalnya dengan membuat pekerjaan tangan yang ada sangkut pautnya dengan pelajaran Alkitab sebelumnya selama setengah sampai satu jam Siswa SMP & SMA pk. 17.30 makan bersama dilantai tiga kemudian pk.18.00 mulai pelajaran lagi Jadwal kebaktian di GYS Yungkang : Kebaktian hari biasa pada malam hari : selasa – kotbah, rabu – kesaksian, jumat- puji-pujian yang hadir sekitar 80 - 100 orang. Kebaktian umum pada hari sabat pk 10.00 yang hadir 100 – 190 orang, kebaktian umum pk 2.00 – 3.00 p.m + kebaktian anak-anak sekitar 100 - 170 orang. BAHTERA 7 n kesaksian TUHAN YESUS MENYELAMATKANKU Oleh: Charline Wirasuanda (GYS Sunter) Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya bersaksi, Nama saya Charline Wirasuanda, umur 49 tahun, jemaat Gereja Yesus Sejati Sunter. Pada hari Senin tanggal November 2009, saya pulang ke Cianjur untuk mengunjungi saudarasaudara saya. Pada pukul 10 pagi saya dijemput mobil travel langganan tujuan Cianjur seperti biasanya. Saya berangkat bersama empat orang penumpang lainnya, yang salah satu penumpangnya adalah saudara jauh dari almarhum ayah saya, bernama Tante Sen. Saya duduk di bagian paling depan sebelah supir, sedangkan Tante Sen duduk di belakang saya. Di tengah perjalanan kami sempat berhenti di Perhentian Sentul dan sopir mobil mempersilahkan kami bila ada yang mau ke toilet atau keperluan lain. Semua penumpang turun kecuali saya yang memilih untuk tinggal di mobil. Pada saat itu, saya sempat berdoa dalam hati, “Tuhan Allah Bapa kami di Surga, kami mohon ijin pulang ke Cianjur, mohon pimpinan Tuhan. Kami percaya Tuhan memberkati kami semua. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa biarlah semuanya menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin.” Itulah doa saya waktu di mobil. Kami melanjutkan perjalanan ke Cianjur setelah semua penumpang selesai dari toilet. Dan karena mengantuk, saya tertidur lelap, sampai terjadi kecelakaan mobil yang saya tumpangi di daerah Cipayung, Puncak. Karena sopir mengantuk, tiba-tiba mobil kami menabrak sebuah mobil box yang sedang parkir di pinggir jalan sebelah kiri. Saya terbangun dari tidur namun masih belum menyadari apa yang terjadi. Menurut keterangan Tante Sen, pada saat kejadian saya berteriak histeris “Auuuu...!” Tetapi saya tidak menyadari bila saya teriak. Lalu sopir bertanya panik kepada saya “Mama Angel, Mama Angel, tidak apa? Tidak apa?” Saya balik bertanya kepadanya, “Kenapa? Ada Apa?” Kemudian saya disuruh minum air putih dulu untuk meredakan panik. Setelah saya minum, baru saya tersadar dengan apa yang terjadi. Ternyata telah berkerumun banyak orang dan beberapa polisi di tempat kejadian. Salah satu polisi bertanya “Ibu tidak apa-apa?”“Tidak apa-apa, pak.” Jawab saya. Dan saya kaget melihat kaca depan dan kaca pintu mobil samping saya hancur. Bahkan pintu mobil tidak bisa dibuka. Dan bagian depan mobil samping saya sebelah kiri penyok ke dalam yang membuat dashboard mobil menempel kepada saya, sehingga membuat saya tidak bisa keluar dari mobil. Pada waktu itu pintu mobil yang tidak bisa dibuka mau dicungkil pakai linggis, tapi salah satu pak polisi berkata “Jangan... jangan... sabar dulu. Cari jalan lain. Saya melihat ada yang bisa dibuka pakai obeng.” Puji Tuhan, ternyata pintu bisa dibuka pakai obeng dan akhirnya saya bisa keluar. Di kursi mobil yang saya duduki ternyata banyak pecahan kaca. Puji Tuhan, pada waktu kejadian saya sedang tertidur sehingga pecahan-pecahan kaca yang terlempar tidak melukai mata dan wajah saya, sementara penumpang bagian belakang sempat ada yang terkena goresan kecil akibat pecahan kaca. Dan puji Tuhan juga dashboard yang terdorong ke dalam tidak melukai lutut saya. Saya hanya mengalami sedikit memar di bagian lutut akibat kecelakaan itu. Saya sempat ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan saya ke Cianjur dengan mobil travel ke-dua. Karena kebetulan saat menelusuri Kawasan Puncak mobil travel ke-dua berada di belakang mobil yang saya tumpangi. Puji Tuhan, Ia melindungi saya sehingga saya tidak mengalami luka yang serius dan menyelamatkan saya. Saya tiba di Cianjur dengan selamat. Demikian kesaksian saya. Semua untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. 8 BAHTERA Oleh: Pdt. Dede Godjali Herodes “Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” (Mrk. 6:20) Milenium baru telah memasuki tahun kesebelas, sebagian umat Allah telah menuju tempat yang lebih tinggi (dalam pencapaian hidup rohani); yang lain masih berputar-putar (ogah stagnan tapi maju pun enggan). Syukurlah, dalam satu dekade terakhir tidak ada umat yang dicabut keanggotaannya. Apakah nama-nama kita masih tercatat di dalam kitab kehidupan; atau sudah dihapus oleh Penguasa Alam Semesta, kelak akan dapat diketahui pada saatnya (Why. 3:5; Kel. 32:33). UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Jemaat seperti Herodes, pada suatu ketika merasa jengkel saat ditegur – entah terang-terangan atau gelapgelapan, alias sindiran - oleh hamba Tuhan melalui khotbah ataupun seminar. Kala lain ternyata bisa menerima juga (“iya ya”,“benar juga ya”,“memang kita salah nih”). Ketika jengkel dan sebal melanda, Herodes tanpa ragu memenjarakan Yohanes Pembaptis (“itu tuh, gara-gara anak imam Zakharia dan Elisabet ini menyebut perkawinan Herodes dengan Herodias tidak halal.” – Mrk. 6:17-18). Pada kesempatan lain, entah dalam forum dan dalam rangka apa, Herodes dapat juga menikmati khotbah dan ceramah dari Yohanes Pembaptis. Hatinya menjadi terombangambing antara melaksanakan apa yang dikhotbahkan dengan kepentingan pribadinya (Mrk. 4:19). Sejak dahulu, perihal hari Sabat telah disampaikan; saat katekisasi, yaitu persiapan seseorang sebelum menerima baptisan, ajaran tentang Sabat telah diberitahukan. Pacar, yang telah dilamar, juga berharap setelah menikah bisa menikmati hari Sabat. Dalam setahun, ada beberapa kali para pengkhotbah menyinggung tentang hari Sabat. Ada yang mengkhotbahkannya secara halus, yang lain menyampaikan hari Sabat habis-habisan. Seperti Herodes, sebagian jemaat terombang-ambing, antara maju, dan belum mau maju. Maka himbauan Paulus kepada Timotius tetap relevan untuk kita: “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.” (1Tim. 4:15) Ketika Musa memimpin Bangsa Israel di padang gurun dan manna diturunkan, ada catatan berikut ini: “Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu.” Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya. Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?” (Kel. 16:26- refleksi 28). Itulah, (masih butuh) berapa lama lagi agar kita dapat menikmati hari Sabat yang Allah sediakan untuk umat manusia? (Mrk. 2:27). Apa kita mesti bertanya pada rumput yang bergoyang? Selain penyembahan (ibadah) kepada Allah, ada juga persembahan untuk Dia. Musa menyatakan dalam Kitab Ulangan: “Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu; maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu.” (Ul. 14:28-29) Kita dapat melihat dua bandul yang bergerak ke kiri dan ke kanan; yang mantap di tengah juga ada. Bandul yang ke kiri yaitu saat godaan hidup konsumtif tak dapat diatasi. Maka terjadi pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan – beli barang itu pakai cara kredit, beli ini ya kredit juga. Bandul yang ke kanan terjadi saat godaan hidup PELITISME menguasai dompet umat Allah: pemasukan mesti lebih besar dari pada uang yang keluar. Untuk itu segala kebocoran, atau pengeluaran yang dianggap tidak perlu, yang masih dapat disumbat, mesti dilakukan dengan saksama, dan dalam tempo yang selamalamanya. Jemaat di tiap-tiap gereja punya pilihan yang berbeda-beda: yang ini pilih rambut gaya punk; yang itu pakai celana cut-brai jaman 80-an. Dan yang tidak dapat dipungkiri, ada jemaat yang senang mengoleksi hati jenis Herodes – terombang-ambing: ogah stagnan – maju enggan! BAHTERA 9 berita gereja Persekutuan Berbasis Keluarga PP GYS Bangka K Makan bersama seperti keluarga 可嘎Kegiatan PBK di rumah Sdr. Atet Peserta remaja dan anak 可嘎Kekeluargaan egiatan PBK-Bangka dimulai sejak bulan Oktober 2009 dan masih terus berjalan sampai sekarang. Persekutuan ini dilakukan di tempat yang berbeda-beda setiap kalinya, bergantian antara di gereja dan rumah-rumah jemaat dan simpatisan, seperti Sdri. Linda, Bpk. Atet, dan Sdr. William, dan dilakukan setiap hari Selasa pukul 19.00 hingga 20.30. Puji Tuhan, dengan kegiatan PBK, jemaat dan simpatisan dapat menjadi lebih akrab, lebih dekat, dan yang terpenting dapat melakukan diskusi kebenaran dan Firman Tuhan. Banyak manfaat yang didapat oleh peserta PBK. Mohon dukungan doa agar PBK-Bangka dapat terus berjalan, dan kiranya PBK dapat menarik dan memenangkan jiwa, dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Amin. (Pdt. Nehemia Santoso) Membangun Keluarga Bahagia D “Dalam hubungan suami-istri, tidak boleh ada orang ketiga. Hubungan suami istri bersifat sempit dan mutlak,” ujar Pnt. Chen Heng Tao. Beliau mengemukakan ini dalam seminar pasangan suamiistri yang diadakan pada tanggal 21 Maret 2010 di Gereja Jakarta, dengan tema Membangun Keluarga Bahagia. Seminar ini diikuti oleh 150-an peserta, yang sebagian besar adalah pasangan suami istri. Pnt. Chen membagikan pengalaman dan nasihat Firman Tuhan mengenai hubungan suami istri dalam tiga sesi yang membahas empat hal dalam hubungan pernikahan: 1. Aku menjadi milikmu, engkau menjadi milikku 2. Satu janji dalam pernikahan 3. Hubungan darah daging 4. Bersama-sama menanggung beban Seminar kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab. (WA) 10 BAHTERA Seminar Pasutri - GYS Jakarta 21 Maret 2010 .T 可嘎Peserta P.O n usia 70-93 th Teladan M UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Minggu 28 Maret 2010 Gereja Yesus Sejati Cabang Jakarta mengadakan Kebaktian Penghormatan Orang Tua. Pada tahun ini terdapat 71 orang tua dalam daftar nama jemaat Gereja Jakarta yang berusia 70 tahun hingga yang tertua berusia 93 tahun. Mereka terdiri dari 27 orang kakek dan 44 orang nenek, di antara mereka terdapat 9 pasang suami-isteri. Hadir pada hari tersebut 61 orang atau 86 persen dari 71 kakek nenek di gereja. Usia 90 Tahun Lebih Tiap Sabat Setia Beribadah Ibu Bong Siu Tjhin yang memegang rekor usia tertua 93 tahun, masih datang setiap minggu beribadah Sabat di gereja dan berjalan dengan tegap. Ia sama sekali tidak nampak seperti orang yang telah Ibu Bong Siu Tjhin berusia 93 tahun. Bapak Lim Khun Lim, 91 tahun, juga masih bisa datang kebaktian Sabat. Sedangkan Ibu Tan Jin Njong yang juga berusia 91 tahun baru-baru ini jatuh sehingga patah kakinya, ia menjalani operasi. Sebelumnya ia juga masih datang beribadah setiap Sabat. Ibu Phang Ye Chia dalam usia 89 tahun, juga masih rajin berkebaktian Sabat setiap minggu, bahkan berpartisipasi dalam pelayanan tim musik angklung. Merupakan kasih karunia Tuhan dengan usia yang demikian tinggi ia masih mempunyai kemampuan berpikir yang baik. Iman Tetap Teguh Dalam Usia Kerohanian 60 Tahun Lebih Adalah Bapak Chen Ming Siung yang dibaptis pada tahun 1943, pemegang rekor tertua usia kerohaniannya yang telah mencapai 67 tahun. Urutan kedua mencapai 63 tahun kerohaniannya jatuh Orang Tua Kita pulang gereja. Kadangkala anak-anaknya yang mengantar dan menjemput. Puji Tuhan anakIbu Phang Ye Cia masih anaknya berbakti Ibu Lim Sing Lan giat pelayanan angklung dan menaruh perhatian kepada pada tiga orang yang dibaptis pada orang tuanya. Padahal kaki nenek ini tahun 1947, masing-masing adalah pernah dioperasi dan kondisi jantungnya Bapak Lie Tjiu Njan, Ibu Tjoa Mei Hoa dan tidak normal. Ada pula orang tua yang Bapak Budi Harsono. Sedangkan Ibu Dks. selalu menghadiri kebaktian pernikahan Elisabeth dan Ibu Lo Kim Hoa menerima di gereja, 24 orang di antara mereka hidup baru pada tahun 1950. Selama 60 selain beribadah Sabat, mereka juga tahun lebih mereka hidup bersama Tuhan rajin mengikuti Persekutuan Manna dengan setia dan tetap beriman teguh. dan 13 orang tercatat sebagai anggota Persekutuan Wanita. Teladan Dalam Sabat Penuh dan Kebaktian Doa Pagi Teladan Dalam Pelayanan Beberapa di antara orang-orang tua Walaupun usia sudah uzur, semangat telah mengecap kasih karunia Tuhan pelayanan orang tua ini tidak kalah Konser di Bandung yang istimewa, dalam hidup mereka dengan yang muda. Kakek nenek ada penyertaan Tuhan dan pertolongan yang sudah berusia 70 tahun ke atas Tuhan. Kasih dan kemuliaan Tuhan ini tercatat 12 orang masih terlibat nyata pada diri mereka, 63 orang dari 71 pelayanan pekerjaan kudus. Delapan orang masih aktif berkebaktian Sabat. orang berpartisipasi sebagai anggota Bahkan ada yang setia beribadah Sabat besuk, enam orang berpartisipasi sebagai penuh tiap Sabtu. Ia hadir kebaktian anggota Tim Angklung dan empat orang Sabat pukul 07.00, pukul 10.00, pukul anggota Paduan Suara Sion. Bahkan ada 14.30 dan mengikuti latihan Paduan yang terlibat sekaligus 3 jenis pelayanan: Suara Sion hingga pukul 18.00. Ia hadir Tim Besuk, Tim Angklung dan Paduan kebaktian doa pagi dari hari Senin Suara Sion. Dalam pekerjaan di dunia sampai dengan hari Jumat. Kebaktian dikenal pensiun, tetapi dalam pelayanan doa pagi sudah dilakukan sejak suaminya di ladang Tuhan mereka tidak kenal masih ada. Suaminya meninggal pada pensiun. Sungguh semangat pelayanan tahun 1991. Ia juga sering menghadiri mereka patut menjadi suri teladan buat kebaktian penghiburan di rumah duka. kita semua. [Juliana Surja] Kadangkala ia berjalan kaki datang atau Perjamuan kasih untuk oma dan opa Persembahan pujian dari anak-anak BAHTERA 11 berita gereja Pembekalan Pengurus Baru Periode 2009 – 2012 ersyukur kepada Tuhan, Pelatihan Pembekalan Pengurus Gereja periode 2009–2012 yang diselenggarakan Majelis Pusat GYS Indonesia pada tanggal 13–14 Maret 2010 di Wisma Berkat memuaskan 64 orang pesertanya. Pembekalan kali ini yang diselenggarakan secara nasional dan diikuti oleh 20 gereja dan pos pelayanan, merupakan paling banyak diikuti oleh gereja. Demografi peserta terdiri dari peserta pria sebanyak 45 orang dibandingkan dengan wanita yang berjumlah 19 orang, terdiri dari 20 orang penatua-diaken, 23 orang karus keagamaan, 18 orang karus umum, dan 13 orang karus keuangan. Gereja Sunter dengan jumlah penatua-diaken terbanyak yaitu 8 orang selalu antusias dalam peningkatan kerohanian. Gereja Bandung menjadi teladan dengan kehadiran lengkap enam orang pengurusnya, Gereja Banjarmasin yang biasanya hanya mengirim dua orang karena jarak yang jauh dengan biaya tiket pesawat yang mahal, pada kali ini mengutus empat orang pengurusnya. Gereja di luar pulau dan gerejagereja di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang cukup jauh jaraknya B Peserta saat belajar 低速四Diskusi urusan keagamaan 12 BAHTERA Diskusi urusan keuangan bisa hadir, tentunya hal ini merupakan suatu langkah awal kemajuan gereja. Beberapa penatua, diaken, dan pengurus gereja menunjukkan semangat dan antusias yang tinggi dalam mengisi diri. Tiap kali ada pembekalan mereka selalu mengikuti pelajaran lengkap dengan seksama, karena memang setiap pembekalan membawa pengajaran dan hal-hal baru. Pembicaranya juga selalu orang yang berbeda dengan pengalaman pelayanan yang berbeda pula. Pnt. Chen Heng Tao yang sangat kaya akan pengalaman membagikan banyak tentang tugas nyata seharihari yang harus dijalankan karus keagamaan, karus umum dan karus keuangan. Begitu juga hal-hal penting apa saja yang harus dijalankan gereja dan yang harus menjadi perhatian gereja. Ternyata dalam banyak hal gereja dan masalah gereja harus diputuskan melalui rapat pengerja, yang sangat berperan di gereja cabang. Organisasi Gereja Yesus Sejati berbeda dengan organisasi di masyarakat yang mengutamakan peranan ketua dalam mengambil keputusan. [Juliana Surja] 低速四Diskusi urusan umum berita gereja PEMBAHASAN KITAB WAHYU TAHUN KE-3 (LANJUTAN) B ersyukur kepada Tuhan, Pnt. Chen Heng Tao dikaruniai kesehatan dan waktu untuk datang kembali ke Indonesia dan melanjutkan seminar pembahasan Kitab Wahyu pada tanggal 16 hingga 19 Maret 2010, dan kembali diadakan di Gereja Sunter. Di tahun 2009, pembahasan telah sampai pasal 13, dan pada seminar lanjutan ini, Pnt. Chen menuntaskannya hingga pasal 22. Seperti tahuntahun sebelumnya, jemaat yang berasal dari daerah Jabotabek dan Bandung sangat antusias untuk datang dan mengikuti seminar ini. Pembahasan Kitab Wahyu yang ke-3 membawa sebuah kejutan segar bagi para pesertanya. Pasalnya, Pnt. Chen yang membawakan pembahasan ini mengadakan ujian tertulis untuk semua peserta di akhir sesi pelajaran. Namun peserta kemudian merasa cukup lega setelah Pnt. Chen menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa 14 BAHTERA ujiannya cukup mudah dan peserta boleh membuka Alkitab. “Ujian ini selalu dilakukan di setiap negara tempat seminar Kitab Wahyu ini diadakan. Tujuannya adalah untuk membantu peserta lebih memahami pelajaran yang mereka ikuti,” demikian penjelasan Pnt. Chen. Soal ujian berbentuk soal-soal pilihan benar-salah dan pilihan ganda, dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Mandarin. Setelah waktu ujian usai, Pnt Chen memberitahukan kunci jawabannya dan peserta kemudian dapat menilai hasil ujian mereka sendiri. (WA) info diakoni Pertemuan Badan Diakoni Gereja Yesus Sejati se-Indonesia UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. P uji Tuhan Yesus, pada tanggal 17-18 April 2010 di Wisma Berkat Cibodas, Badan Diakoni Pusat berhasil mengadakan pertemuan badan diakoni cabang se-Indonesia. Patut kita syukuri, walaupun banyak kesibukan yang dihadapi pengurus masing-masing diakoni, tetapi mereka dapat berjerih lelah datang menghadiri pertemuan ini. Hadir dalam pertemuan ini adalah diakoni-diakoni dari Gereja Jakarta, Daan Mogot, Bekasi, Bandung, Kopo, Cianjur, Sunter, Banjarmasin, Cilacap, Tangerang, Pontianak dan Solo dengan jumlah peserta 35 orang. Sedianya pertemuan ini akan diadakan sampai hari Minggu siang, tetapi jadwal kemudian dipadatkan sehingga materi dapat diselesaikan Sabtu malam. Di hari Minggu-nya, acara berlangsung lebih santai yaitu penutupan dan foto bersama. Pertemuan Diakoni ini adalah yang pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Karena pentingnya pertemuan ini, pengurus Diakoni Pusat tanpa kenal lelah mengajak dan memberi semangat kepada seluruh peserta Diakoni Cabang agar dapat mengikutinya. Beberapa hal penting yang menjadi agenda dalam pertemuan ini adalah mendengarkan laporan keadaan Diakoni Cabang, laporan Diakoni Pusat, saling berbagi pengalaman pengalaman, pembahasan usulan dan presentasi sistem prosedur Diakoni yang akan membantu masing-masing Diakoni Cabang dalam kegiatannya sehari-hari (SOP). Hadir secara lengkap seluruh pengurus Diakoni Pusat, Wakil dari Majelis Pusat juga turut hadir, yaitu Sdr. Gayus Setiawan yang adalah Ketua Departemen Keuangan Pusat . Beberapa kali Ketua Diakoni Pusat, Sdr. Hendra Kurniawan mengingatkan tentang pentingnya peran Diakoni dalam mendukung gereja untuk melayani dan membantu jemaat. Hal yang menarik saat acara laporan dan sharing Diakoni Cabang, kita bisa mendengar dan belajar tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh masingmasing Diakoni; berbagi dan saling bertanya dari pengalaman Diakoni Cabang lainnya, mengapa satu kegiatan berhasil dilakukan oleh cabang tertentu tetapi belum bisa dilakukan oleh cabang yang lain, juga mendengar adanya Diakoni Cabang yang menghadapi kesulitan dalam hal sumber pendanaan, ada juga karena sesuatu hal maka kegiatan Diakoni Cabangnya dibekukan, juga ada gereja yang bahkan belum terbentuk badan Diakoni, tetapi sudah melakukan tugas Diakoni. Dari sini jugalah maka satu sama lain akhirnya bisa saling mengenal dan terjalin keakraban. Berikut adalah beberapa kesan dan pesan yang disampaikan peserta di acara penutupan: BAHTERA 15 acara seperti yang kita lakukan atau Jakarta lakukan, bisa terjadi di semua cabang. Gereja- gereja menengah atau kecil mungkin belum sampai waktunya mengalami hal-hal yang sulit seperti di Jakarta. Saya mengerti di Jakarta jemaatnya banyak (lebih dari seribu jemaat), tentu saja kompleksitas Diakoni lebih berat dibandingkan Daan Mogot yang hanya 200 hingga 300 jemaat, saya pikir bagus juga acara seperti ini, jadi ke depan gereja itu akan berkembang terus. Yang menengah mungkin akan menjadi besar, yang kecil akan menjadi menengah. Ini pelajaran bagi kita semua, mempersiapkan langkah dan fondasi agar waktu gereja menjadi besar, Diakoni pun berkembang dalam kapasitasnya.” Mui Suan (Diakoni Pontianak) : Dk. Andreas Raslie (Diakoni Banjarmasin) : “Jadi kita bisa berbagi dan belajar pengalaman dari yang lebih senior atau yang lebih berhasil. Kali ini saya gembira sekali karena ada beberapa pengalaman yang bisa saya ambil dan bisa saya terapkan di Banjarmasin, terutama pengalaman dari Jakarta dan Daan Mogot itu sangat bermanfaat. Pesan saya, kalau bisa Diakoni (Pusat) yang akan datang lebih memperhatikan Diakoni Cabang, selanjutnya pertemuan ini juga sangat penting, karena jika pusatnya vacuum, cabang ada rasa serba salah, ada perubahan apa tidak tahu.” Agus Subagyo (Diakoni Salatiga) : “Terus terang ini pertama kali kami mengikuti rapat seperti ini, kami sangat senang sekali, sangat banyak pengalaman yang kami dapat, mudahmudahan hal-hal yang baru bisa kami terapkan di Salatiga, dan kami juga 16 BAHTERA berharap sama seperti Pak Andreas, paling tidak tiga tahun sekali (diadakan pertemuan) untuk orang-orang yang baru atau pengganti kami bisa mendapat kesempatan seperti ini.” Deri Sampurna (Diakoni Daan Mogot) : “Terimakasih kepada bapak-bapak pengurus Diakoni Pusat yang telah mengadakan acara seperti ini, yang telah mengkoordinasi waktu dan jadwal, terima kasih banyak. Dari apa yang kita dengar dari kemarin, besarnya gereja, lamanya gereja itu berdiri itu juga berpengaruh pada Diakoni. Ke depan, mungkin acara- “Haleluya puji Tuhan, terimakasih kepada semua bapak dan ibu yang telah saling berbagi. Kami dari Pontianak belajar cukup banyak kemarin, jadi bisa membawa bekal pulang ke Pontianak dan bisa dibagi lagi ke jemaat Pontianak. Pengalaman Diakoni di sini sangat luar biasa. Dari cabang-cabang yang telah melaporkan, saya pribadi setuju, terpukau mungkin ya, begitu kegiatan cabang lain sangat luar biasa. Sepulangnya dari sini, kita mau melapor ke majelis atau pengurus, mungkin setelah ini ada perkembangan lebih lanjut, Pontianak mungkin bisa berkembang seperti cabang-cabang yang lain untuk soal Diakoni. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas bimbingan dan sharing dari saudara-saudari seiman semua, pengalaman yang luar biasa menurut saya.” Rudy Tjie, Deri S, Juliana W, Lily, Elis Abadi info diakoni Profil Badan Diakoni Cabang GYS : Daan Mogot UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. B Bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus bahwa pada bulan Maret 2003 majelis GYS Daan Mogot membentuk badan diakoni setempat untuk mulai menangani masalah-masalah sosial di GYS Daan Mogot. Sebagai ketua pada waktu itu adalah sdr. Jap Khin Lie dan wakil ketuanya adalah sdr. Willy RM dengan jumlah anggota sebanyak 8 orang. Tidak terasa di tahun 2010 ini badan diakoni GYS Daan Mogot telah menginjak usia 7 tahun, dan telah melalui 3 kali pergantian kepengurusan. Kepengurusan yang baru ditahbiskan pada bulan maret lalu untuk periode 2010-2013 adalah : Ketua diakoni : Sdr. Rudi Tjie Wakil ketua merangkap sekretaris : Sdr. Deri Sampurna Bendahara : sdri. Lily Anggota : Sdri. Elis Abadi dan sdri Juliana W Setiap kepengurusan tentu saja mempunyai visi dan program yang berbeda, tetapi semua dijalankan dengan satu tekad dan semangat untuk menjadi kepanjangan tangan majelis dalam memperhatikan kondisi sosial jemaat setempat. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh badan diakoni tentu saja membutuhkan sumber dana. Puji Tuhan, jemaat setempat mempunyai kasih yang besar kepada sesama saudara dengan rela hati mempersembahkan dana baik dalam bentuk amplop persembahan, menjadi donatur tetap ataupun transfer ke rekening diakoni. Dalam perkembangannya; sesuai petunjuk alkitab, majelis setempat pun mengalokasikan dana ke kas diakoni setiap bulan dalam jumlah tertentu. Sehingga dana operasionalpun tidak berkekurangan. Beberapa program yang telah dijalankan oleh diakoni GYS Daan Mogot adalah : Bantuan rutin Diberikan kepada saudara saudara kita yang kondisi ekonominya lemah. Pada setiap periode tertentu, anggota diakoni mengunjungi saudara-saudara tersebut untuk menyalurkan bantuan sembako. Bila mereka dianggap telah mampu mandiri, maka bantuan pun dialihkan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan. Bantuan akhir tahun Bantuan ini mirip dengan bantuan rutin tetapi disalurkan setiap akhir tahun saja. Biasanya diberikan kepada keluarga yang kurang mampu, para manula dan sdr/sdri yang dianggap perlu bantuan. Bantuan sekolah/orang tua asuh Diberikan kepada anak anak usia sekolah dasar sampai dengan menengah atas dari keluarga tidak mampu dengan harapan bahwa dengan memberikan pendidikan yang layak kepada mereka, akan memutus rantai kemiskinan pada generasi berikutnya. Program ini tentu saja merupakan program jangka panjang dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Lebih dari setengah pengeluaran diakoni dialokasikan untuk program ini dan telah dijalankan dengan rutin setiap tahun. Puji Tuhan, telah ada beberapa anak asuh yang telah lulus SMA dan mulai bekerja. Bantuan bencana alam Bantuan yang diberikan untuk meringankan jemaat jemaat yang mengalami musibah banjir Bantuan rumah sakit Bantuan untuk jemaat yang harus dirawat di rumah sakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Bantuan sewa rumah Ada beberapa keluarga jemaat yang dalam kondisi ekonomi yang memprihatinkan harus berhutang untuk membayar sewa rumahnya. Tentu saja badan diakoni tidak menutup mata dan berusaha membantu meringankan beban mereka. Bantuan usaha Badan diakoni melihat ada beberapa jemaat yang kurang mampu tetapi mempunyai potensi besar untuk keluar dari keadaannya. Biasanya mereka mempunyai keinginan kuat BAHTERA 17 Jemaat GYS Daan Mogot Profil Badan Diakoni GYS Bekasi G ereja Yesus Sejati Bekasi yang mulai berdiri pada tahun 1991 sebagai Kemah Doa dan kemudian Pos Pelayanan, ditahbiskan menjadi Gereja pada tanggal 29 Agustus 2004. Bersyukur atas kasih karunia dan rencana Tuhan, Gereja Yesus Sejati dapat berdiri di Bekasi, menjadi rumah ibadah bagi anak-anak-Nya. Pada masa awal perjalanan gereja Bekasi, sebagian besar jemaatnya berasal dari Gereja Jakarta yang pindah ke daerah Bekasi karena beberapa 18 BAHTERA sebab, seperti penggusuran tempat tinggal, dan karena mencari tempat tinggal yang terjangkau dan tidak sepadat pusat kota Jakarta. Sejak ditahbiskannya Gereja Bekasi, keberadaan Diakoni dalam organisasi gereja dengan segera terbentuk sebagai wadah pelayanan jemaat dan saling tolong menolong secara pribadi. Karena banyaknya jemaat yang memerlukan bantuan, Diakoni merupakan badan organisasi Gereja Bekasi yang sangat dibutuhkan dan mendesak. Dari awal berdirinya Badan Diakoni hingga saat ini telah melalui tiga kepengurusan: -Pengurusan pertama (periode: 20042006): Dk. Barnabas Sunardi (Ketua), S. Purwoko (Sekretaris), Tjandra Setyowati (Bendahara) -Pengurusan kedua (periode: 2007-2009): S. Purwoko (Ketua), Dk. Barnabas Sunardi (Sekretaris), Tjandra Setyowati (Bendahara) UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. untuk maju tetapi terkendala modal usaha. Dengan berbagai pertimbangan, pemikiran dan dalam waktu yang cukup lama, badan diakoni memutuskan untuk mendukung mereka dan setia mendampingi dalam setiap usaha mereka. Apabila terdapat tantangan dalam usaha mereka, tim diakoni tidak ragu untuk datang memberikan ide dan pendapat sehingga merekapun merasa dikuatkan. Bantuan ide, saran dan informasi lowongan kerja Tim diakoni menyadari bahwa belum tentu bantuan uang bisa menyelesaikan semua masalah. Ada beberapa jemaat yang lebih membutuhkan informasi lowongan kerja baik dari jemaat lainya maupun dari sumber lain. Ada juga jemaat yang membutuhkan ide ataupun saran untuk menjadi lebih maju, maka tim diakoni tidak segan untuk membantu dengan sekuat tenaga. Tentu saja tidak semua program berjalan dengan mulus dalam prakteknya. Banyak tantangan, kendala dan perbedaan pendapat yang harus dihadapi oleh tim diakoni. Oleh karena itu dalam setiap rapat, kami selalu memohon penyertaan Tuhan karena kami menyadari bahwa tidak mudah untuk menentukan bantuan yang paling tepat bagi saudara saudara kita yang membutuhkan. Terkadang tim diakoni menjaga agar bantuan yang diberikan tidak membuat iman jemaat menjadi lemah tetapi mendorong agar bertumbuh dewasa, dan terkadang pula tim hanya mempunyai informasi yang terbatas akan keadaan jemaat tersebut. Tetapi itu semua kami jalankan dengan kerelaan hati dan ketulusan hati dengan tujuan agar kasih Kristus dapat dirasakan oleh semua jemaat. Seluruh tim diakoni berusaha untuk membangun hubungan yang hangat dan baik dengan semua jemaat dan membuka telinga lebar – lebar akan kondisi jemaat Ke depan, badan diakoni terus berusaha introspeksi dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik lagi. Kami mempunyai cita cita agar jemaat jemaat yang kurang mampu dapat keluar dari keterpurukannya dan tumbuh lebih baik lagi sehingga kemiskinan dapat dientaskan. Banyak ide dan pemikiran agar hal ini dapat dicapai. Bukan tidak mungkin suatu saat badan diakoni bisa membantu pendidikan anak asuh ke level universitas, memberikan pelatihan ketrampilan yang lebih intensif sehingga jemaat dapat mandiri, memberikan perhatian lebih kepada para janda miskin dan manula, dan bersikap lebih responsive kepada jemaat yang membutuhkan atau tertimpa bencana. Dan sepertinya tim diakoni juga tidak boleh melupakan saudara-saudara di GYS cabang lain yang membutuhkan uluran tangan kami. Akhir kata, biarlah pelayanan kami ini berbuah manis dan Tuhan mendapati segalanya telah dikerjakan dengan kesungguhan hati. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa penyertaan dan pertolongan Tuhan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua jemaat yang telah memberikan dukungan yang besar baik dalam hal dana maupun saran, dan kami terus mengharapkan dukungan itu tetap ada dalam pelayanan ini. Segala hormat kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus. Amin [Deri Sampurna] Dk. Barnabas Sunardi, Tjandra Setyowati, Ratna W. Komala -Pengurusan ketiga (periode: 2010-2012): Dk. Barnabas Sunardi (Ketua), Ratna W. Komala (Sekretaris), Tjandra Setyowati (Bendahara) Berdasarkan data jemaat tahun 2009, jemaat Gereja Bekasi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu jemaat aktif sejumlah kira-kira 24 keluarga, dan jemaat pasif sejumlah kira-kira 15 jemaat. Gereja Bekasi terdiri dari 39 keluarga, dan dari jumlah ini, 16 keluarga adalah keluarga berkecukupan, dan 16 keluarga lagi adalah keluarga yang membutuhkan bantuan baik secara rutin maupun insidentil. Saat ini Badan Diakoni GYS Bekasi melayani jemaat yang memerlukan bantuan seperti: Bantuan pembayaran uang pendidikan sekolah (SD hingga SMU) Biaya pengobatan karena sakit penyakit Bantuan penghiburan bagi janda atau manula yang tidak mampu Bantuan pemberian beras, umumnya diberikan kepada keluarga besar dan tidak mampu Bantuan khusus yang bersifat tidak rutin, saat jemaat terkena musibah atau bencana alam Bantuan tidak rutin lainnya. Tentunya Badan Diakoni GYS Bekasi tidak luput dari masalah dan hambatan, terutama dalam segi pengadaan dana operational. Berdasarkan data jemaat 2009, perkiraan jemaat aktif yang dapat memberi persembahan hanya sekitar lima keluarga, ini pun bila mereka seluruhnya dapat berperan aktif memberikan persembahan untuk Badan Diakoni. Karena keadaan ini, tentunya sektor penerimaan sangat kecil dan tidak menentu, sedangkan kebutuhan dana untuk bantuan relatif besar. Penerimaan Diakoni periode 2007-2009 hanya mencapai 69% dari rencana penerimaan. Terlepas dari ketimpangan ini, kita patut bersyukur kepada Tuhan Yesus, bahwa pengurus menyadari bahwa semua jemaat di Gereja Bekasi merupakan saudara seiman dan bagian dari satu tubuh, sehingga kesulitan keuangan Badan Diakoni Gereja Bekasi dan kesulitan jemaat yang perlu bantuan, dirasakan oleh jemaat keseluruhan, sehingga Rapat Pengerja Gereja memutuskan untuk menopang keuangan Badan Diakoni dengan memberikan sepersepuluh dari penerimaan perpuluhan Gereja, walaupun penerimaan persembahan Gereja Bekasi sendiri hingga saat ini masih berjalan tertatih-tatih karena keuangan belum sepenuhnya baik dan sehat. Namun dari semuanya itu, kami tetap mengucap syukur atas segala hal yang Tuhan Yesus telah beri dan sediakan, bahwa dengan segala keterbatasan keuangan yang ada, Badan Diakoni Gereja Bekasi masih dapat berjalan dengan baik, sehingga kami masih tetap mera- sakan tali persaudaraan sesama jemaat di dalam kasih Tuhan Yesus dapat terikat dengan baik. Selanjutnya, sesuai dengan masukan dari Rapat Diakoni se-Indonesia yang diadakan pada tanggal 17-18 April 2010 di Wisma Berkat, Cibodas, pengurus Badan Diakoni Gereja Bekasi berupaya untuk lebih lagi memperbaiki kualitas pekerjaan dan pelayanan kami kepada jemaat di Bekasi. Kita menyadari bahwa di dalam pekerjaan dan pelayanan kita kepada Tuhan Yesus, walupun sulit dan banyaknya keterbatasan, tetapi di dalam DIA selalu ada jalan, tidak ada hal yang mustahil bagi-Nya. Untuk rencana selanjutnya, diperlukan sosialisasi yang lebih menyeluruh akan keberadaan Diakoni, termasuk segala kegiatan yang diemban, pengharapan, dan kendala yang dihadapinya. Dengan semakin banyaknya jemaat yang merasakan keberadaan Diakoni, kita percaya banyak jemaat dapat terpanggil dan turut serta memberikan persembahan, membantu sesama, sehingga pada saatnya Diakoni dapat berperan aktif, dan berkat Kristus dapat tercurah melalui Diakoni, dan banyak jemaat terpelihara. Dalam Rapat Diakoni se-Indonesia, kami peserta rapat kembali diingatkan bahwa salah satu faktor Gereja dapat maju, adalah bila Diakoni berperan aktif dalam membantu dan menolong jemaat, dan mengamalkan kasih Kristus. Amin. [Dk.Barnabas Sunardi] BAHTERA 19 info produk Dapatkan CD SEMINAR PASUTRI "Membangun Keluarga Bahagia” yang diadakan di Gereja Yesus Sejati Jakarta tanggal 21 Maret 2010 dengan pembicara Pnt. Chen Heng Tao. Berisi 3 sesi pelajaran dan tanya jawab. “Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam sebuah hubungan pernikahan yang berbahagia”, apakah itu? Kode Barang : 512019 - Harga Rp.10.000,Miliki dan dengarkan CD-nya. TELAH TERSEDIA CD PAKET PELAJARAN “KITAB WAHYU PASAL 1-13 (24 CD)” Kode Barang : 512018 - Harga Rp.180.000,“Kitab Wahyu adalah kitab nubuat terakhir dari Yesus Kristus, melukiskan tentang kejadian penting di akhir jaman” Segera pe san melalui Kolportas e/ Sekretari at GYS Cabang A nda Pembekalan Pengurus Baru Periode 2009-2012 BAHTERA 13 Atas (ki-ka) : Tjan Wei Djin, Chris Timotius, Dk. Rehuel Santoso, Sukiato Tjahjadi, Kusnadi, Dk. Stefanus Hadisanto, Bunyamin Wahyudi, Hardi Kamdani, Dk. Kristian Tulus, Yusuf Wiratama, Hendra Christin, Dk. Ferry Winarta, Dk. Cornelius Kurnia, Andra Susanto, Gayus Setiawan, Philip Moe, Dk. Markus Gunadi, Yauw Yu Sin, Ivan Simadiputra Tengah : Harley Y.Chandra, Dk. Erwin Surjadi, Dk. Filemon Tjin, Aan Yusak, Ferry F.Ciputra, Antonius Mulyadi, Denni Kurniawan, Satria Wibawa, Dk. Handoko, Dk. Handy Frandinata, Daniel Lorio, Agus Moeliono, Nicko Ruslie, Lioe Prasetya, Benny Cahyadi, Gunawan Masribani, Pitoyo Prihartono, Dikdik Rantonius, Lisa Sutanto, Yohanes Hilman, Valentinus Bennu Bawah : Rina D.Anggreani, Eeng, Juliana Surja, Helen, Linda Kartika, Fony Suryawati, Lili Esrie Listiyo, Dks. Oey Hoey Lie, Susie, Dk. Sutrisna Subrata, Pnt. Chen Heng Tao, Pnt. Ishak Halingkar, Dks. Febe Suryo, Susanna Roesli, Anna Maria, Lie Lien Hoa, Lina KDS, Elizabeth Erni, Yetania, Firliany Ardianta, Janti Djapri