hari perhentian yang disediakan allah

advertisement
MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI
edisi 13/mei - jun 2010/ dwiwulan
ia
-indones
ua kita
e
t
s
g
s
n
y
a
g
r
o
diakoni
ang
teladan
temuan
r
e
ti yungk
p
a
j
e
s
s
s
e
yesu
h erod
i g er eja
d
t
a
b
a
n s
kebaktia
sabat
hari perhentian yang
disediakan allah
d
editorial
Di edisi yang ke-13 Bahtera mengangkat tema “Sabat - Hari
perhentian yang disediakan Allah”. Sejak awal penciptaan,
Allah selalu merancangkan kebaikan bagi manusia. Allah
menciptakan manusia setelah semua yang dibutuhkan
disediakan-Nya, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi
dan segala isinya” (Kej. 2:1). “Ketika Allah pada hari ketujuh telah
menyelesaikan pekerjaan yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada
hari ketujuh dari segala pekejaan yang telah dibuatNya itu. Lalu
Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena
pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang
telah dibuatNya itu” (Kej. 2:2-3). Sampai hari ini perintah untuk
memegang dan menguduskan hari Sabat tetap berlaku.
Di akhir jaman ini, kesibukan dan berbagai tekanan hidup telah
membuat kita melupakan hari Sabat kudus. Banyak manusia
tidak taat dan hanya mengikuti jalan pikirannya sendiri. “Karena
itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian
itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga” (Ibr. 4:11).
Pada edisi ini kami memperkenalkan “Info Diakoni”, fitur
yang kami sediakan untuk membantu badan Diakoni Pusat
menyampaikan informasi tentang diakoni. Di bagian lain ada
kesaksian tentang pertolongan Tuhan, refleksi “Herodes”, dan
berita gereja tentang PBK di Bangka, Pembekalan Pengurus Baru
2010, Seminar Kitab Wahyu, Seminar Pasutri dan Penghormatan
Orangtua Gereja Jakarta.
Kami menunggu Anda pembaca Buletin Bahtera untuk
mengirimkan kesaksian-kesaksian dan informasi kegiatan yang
dilaksakan di cabang gereja Anda beserta foto. Mari kita berbagi
kasih dan menjadi berkat bagi sesama. [redaksi]
daftar isi
3
5
10
11
12
artikel utama
Sabat
14
Kegiatan Hari Sabat di Gereja Yesus Sejati Cabang Yungkang
kesaksian
8
Tuhan Yesus Menyelamatkanku
refleksi
9
2
editorial
Seminar Pasutri GYS Samanhudi
P.O.T GYS Samanhudi
Pembekalan Pengurus Baru
Periode 2009-2012
Pembahasan Kitab Wahyu (3)
info diakoni
15
17
18
Pertemuan Badan Diakoni
GYS Se-Indonesia
Profil Diakoni GYS Daan Mogot
Profil Diakoni GYS Bekasi
Herodes
info produk
berita gereja
20
Promo CD Seminar Pasutri dan
CD Kitab Wahyu
10
Persekutuan Berbasis Keluarga
PP GYS Bangka
BAHTERAedisi13
penanggung jawab Dk. FERRY WINARTA
redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS
tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN
editorHERMIN
artistikNANCY TJAKRA
sirkulasiDEP. LITERATUR
(dicetak hanya untuk kalangan sendiri)
Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda
masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan.
Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke
[email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350
Semoga Buletin BAHTERA ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan,
semangat, inspirasi, dan menjadi berkat bagi kita semua.
2 BAHTERA
artikel
utama
Sabat
Oleh : Pdt. Nathan Dermawan
d
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Dentingan piano terdengar lantang mengiringi nyanyian
kidung pujian jemaat, bersama-sama mereka menyanyikan
Kidung Rohani No. 129, Enam hari tlah lalu, tibalah hari Sabat.
Singkirkan hal duniawi, peringati Sabat-Nya, peringati Sabat-Nya,
dan berlanjut dengan No. 128, Hari Sabat Dia berkati, Roh-Nya
penuh di hatiku. Bahagia, bahagia, pegang Sabat, sejahteralah.
Itukah perasaan yang ada dalam hati, saat kita mengingat dan
menguduskan hari Sabat kudus Tuhan? Kita menyingkirkan hal
yang duniawi dan memperingati sabat-Nya, dan kita merasakan
kebahagiaan di dalam hati kita? Atau kita hanya memegang
jam kebaktian Sabat saja dan menganggap mengingat dan
menguduskan hari Sabat Tuhan sebagai suatu beban.
Apakah yang dilakukan Tuhan Yesus pada saat Dia mengingat
dan menguduskan Sabat kudus Tuhan? Dalam kitab Lukas 4:16
tertulis: “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab”. Datang ke rumah Tuhan
adalah hal yang selalu dilakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat, di
Bait Allah Dia mengajar dan memberitakan firman-Nya. Adakah
kita memiliki kerinduan yang sama seperti Tuhan Yesus, datang
ke bait Allah, mendengar firman-Nya dan memberitakan kabar
keselamatan ini pada setiap orang? Tuhan Yesus menekankan,
bahwa memegang Sabat bukan sekedar menjalankan hukum
Taurat lalu orang yang melanggarnya harus dihukum mati (Kel.
31:14-15). Kita dapat membaca bahwa ketika murid-murid-Nya
lapar dan memetik bulir gandum serta memakannya, orangorang Farisi menegur murid-murid-Nya, mengatakan bahwa
mereka melanggar hari Sabat. Tetapi Tuhan Yesus menjawab,
“Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,
tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah” (Mat.
12:7). Hari ini kita memegang Sabat bukan mengikuti ketentuan
dalam Taurat yang disertai sangsi-sangsi yang keras, tetapi kita
memegang Sabat di dalam anugerah Tuhan.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku. Untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orangorang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,
BAHTERA 3
Datang ke rumah Tuhan
adalah hal yang selalu
dilakukan Tuhan Yesus
pada hari Sabat, di Bait
Allah Dia mengajar
dan memberitakan
firman-Nya. Adakah
kita memiliki kerinduan
yang sama seperti
Tuhan Yesus, datang ke
bait Allah, mendengar
firman-Nya dan
memberitakan kabar
keselamatan ini pada
setiap orang?
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk.
4:18-19) Itulah seharusnya hasrat yang ada di dalam hati kita
pada saat kita mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan,
terus-menerus melakukan kebaikan-kebaikan.
Apakah yang Tuhan rindukan pada saat kita mengingat dan
menguduskan Sabat kudus Tuhan? Kitab nabi Yesaya 58:13
menuliskan, “Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat
dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila
engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari
kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya
dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu atau berkata omong kosong”. Tuhan rindu
agar pada hari Sabat, kita sungguh-sungguh mempersembahkan
hari itu untuk mendekat kepada Tuhan, bersekutu dengan Dia
dan membangun hidup rohani di dalam Tuhan.
Ada berkat-berkat besar yang Tuhan sediakan bagi kita yang
mengingat dan menguduskan Sabat kudus Tuhan. Dalam
kitab nabi Yesaya 58:14, Tuhan menyatakan, “maka engkau
akan bersenang-senang karena TUHAN (hidup penuh berkat dan
sukacita), dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukitbukit di bumi dengan kendaraan kemenangan (meraih kesuksesan
dan keberhasilan); Aku akan memberi makan engkau dari milik
pusaka Yakub, bapa leluhurmu (menerima bagian sebagai ahli
waris dari janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub ), sebab
mulut TUHANlah yang mengatakannya”. Amin.
Telah Terbit Buku yang wajib dibaca jemaat GYS :
“Pertanyaan dan Jawaban
Mengenai Dasar-dasar Kepercayaan”
Buku ini berisi rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan
umum seputar dasar kepercayaan gereja kita yang sering
ditanyakan baik oleh jemaat maupun simpatisan. Buku ini
sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku
pegangan bagi seluruh jemaat, pengurus gereja, tim
besuk, tim penginjilan, aktifis dll.
Harga : Rp. 25.000,- (persediaan terbatas)
Bagi yang berminat dapat hubungi Kolportase/
Sekretariat Gereja Cabang atau Lihat di buku daftar
produk 2010 hal.2.
4 BAHTERA
artikel
utama
Gereja Yesus Sejati
Cabang Yungkang
K
egiatan ibadah di hari Sabat bukan
hanya dilakukan oleh Gereja Yesus
Sejati di Indonesia tetapi dilakukan
Gereja Yesus Sejati seluruh dunia di lima
benua. Anda yang ingin mengetahui
apa saja kegiatan mereka di hari Sabat ? Berikut
ini adalah informasi kiriman dari Sdri. Yuli - jemaat
Gereja Yesus Sejati Taiwan, mengenai kegiatan hari
Sabat di GYS Cabang Yungkang, propinsi Tainan,
semoga bermanfaat.
bat
a
S
i
r
a
H
n
a
Kegiat
di
i
t
a
j
e
S
s
u
s
Gere ja Ye ungk ang
C abang Y
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Kebaktian Sabat pagi dimulai pada pk. 10.00 tepat, sebelum kebaktian kami mengadakan doa bersama sekitar 20 menit,
kemudian dilanjutkan dengan puji-pujian. Kebaktian biasanya dipimpin oleh pendeta, ruangan yang dipakai untuk kebaktian
Sabat pagi adalah lantai satu dan dua, jika sudah penuh atau bagi jemaat yang terlambat mereka naik ke lantai tiga, mereka
mengikuti kebaktian dengan melalui televisi.
Doa sebelum kebaktian
dimulai pk. 9.30 a.m
Puji-pujian sepuluh menit
sebelum kebaktian dimulai
BAHTERA 5
Setelah selesai kebaktian diadakan makan bersama pk 11.30
agar hubungan sesama jemaat lebih terjalin dengan erat karena
sambil makan satu sama lain bisa berbincang-bincang.
Kebaktian di lt.3
menggunakan pesawat tv
Dapur ada dilantai 1 dan lantai 6,
foto ini adalah dapur lantai 1
Suasana saat makan siang
di depan gereja
Suasana saat makan siang
di lantai 1
6 BAHTERA
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Setelah kebaktian pertama selesai, bagi mereka
yang rumahnya jauh tidak perlu pulang rumah dan
datang lagi untuk kebaktian kedua, mereka bisa
beristirahat di tempat ini. (tempat istirahat ada di
lantai 1, 2, 4)
Kebaktian anak-anak pada hari Sabat pk.
14.00 – 16.00 untuk siswa kelas 1 – 3 SD
di lantai tiga, khusus untuk pelajaran dan
tempatnya terpisah dengan kebaktian umum.
Kebaktian anak-anak
untuk TK umur 2,5–
6 tahun di lantai 4
Kebaktian anak-anak untuk siswa
kelas 4 – 6 SD di lantai lima (baris
paling belakang adalah guru mereka)
Kebaktian Tunas Muda pada hari
Sabat pk. 17.00 – 20.00, untuk
siswa SMP 1 – 3 di lantai 2
Kebaktian remaja pada
hari sabat pk. 17.00–
pk 20.00, untuk siswa
SMA 1 – 3 di lantai tiga
Kegiatan Sekolah Sabat di gereja dibagi atas 3 tahap pelajaran :
1. Puji-2 selama 1/2 jam
2. Pelajaran Alkitab (sesuai buku pedoman dari pusat untuk masing-2 tingkatan)
selama 1,5 jam, kadang-kadang mengundang pendeta, penatua atau diaken/
diakenis untuk berkotbah
3. Bersama-sama mempraktekan pelajaran Alkitab misalnya dengan membuat
pekerjaan tangan yang ada sangkut pautnya dengan pelajaran Alkitab
sebelumnya selama setengah sampai satu jam
Siswa SMP & SMA
pk. 17.30 makan
bersama dilantai tiga
kemudian pk.18.00
mulai pelajaran lagi
Jadwal kebaktian di GYS Yungkang :
Kebaktian hari biasa pada malam hari :
selasa – kotbah, rabu – kesaksian, jumat- puji-pujian yang
hadir sekitar 80 - 100 orang. Kebaktian umum pada hari
sabat pk 10.00 yang hadir 100 – 190 orang, kebaktian
umum pk 2.00 – 3.00 p.m + kebaktian anak-anak sekitar
100 - 170 orang.
BAHTERA 7
n
kesaksian
TUHAN YESUS
MENYELAMATKANKU
Oleh: Charline Wirasuanda (GYS Sunter)
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya bersaksi,
Nama saya Charline Wirasuanda, umur 49 tahun, jemaat Gereja Yesus Sejati Sunter.
Pada hari Senin tanggal November 2009, saya pulang ke Cianjur untuk mengunjungi saudarasaudara saya. Pada pukul 10 pagi saya dijemput mobil travel langganan tujuan Cianjur
seperti biasanya. Saya berangkat bersama empat orang penumpang lainnya, yang salah satu
penumpangnya adalah saudara jauh dari almarhum ayah saya, bernama Tante Sen. Saya duduk di
bagian paling depan sebelah supir, sedangkan Tante Sen duduk di belakang saya.
Di tengah perjalanan kami sempat berhenti di Perhentian Sentul dan sopir mobil
mempersilahkan kami bila ada yang mau ke toilet atau keperluan lain. Semua penumpang turun
kecuali saya yang memilih untuk tinggal di mobil. Pada saat itu, saya sempat berdoa dalam hati,
“Tuhan Allah Bapa kami di Surga, kami mohon ijin pulang ke Cianjur, mohon pimpinan Tuhan.
Kami percaya Tuhan memberkati kami semua. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa biarlah
semuanya menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin.” Itulah doa saya waktu di mobil.
Kami melanjutkan perjalanan ke Cianjur setelah semua penumpang selesai dari toilet. Dan
karena mengantuk, saya tertidur lelap, sampai terjadi kecelakaan mobil yang saya tumpangi
di daerah Cipayung, Puncak. Karena sopir mengantuk, tiba-tiba mobil kami menabrak sebuah
mobil box yang sedang parkir di pinggir jalan sebelah kiri. Saya terbangun dari tidur namun
masih belum menyadari apa yang terjadi. Menurut keterangan Tante Sen, pada saat kejadian saya
berteriak histeris “Auuuu...!” Tetapi saya tidak menyadari bila saya teriak. Lalu sopir bertanya panik
kepada saya “Mama Angel, Mama Angel, tidak apa? Tidak apa?” Saya balik bertanya kepadanya,
“Kenapa? Ada Apa?” Kemudian saya disuruh minum air putih dulu untuk meredakan panik. Setelah
saya minum, baru saya tersadar dengan apa yang terjadi. Ternyata telah berkerumun banyak orang
dan beberapa polisi di tempat kejadian. Salah satu polisi bertanya “Ibu tidak apa-apa?”“Tidak
apa-apa, pak.” Jawab saya. Dan saya kaget melihat kaca depan dan kaca pintu mobil samping saya
hancur. Bahkan pintu mobil tidak bisa dibuka. Dan bagian depan mobil samping saya sebelah kiri
penyok ke dalam yang membuat dashboard mobil menempel kepada saya, sehingga membuat
saya tidak bisa keluar dari mobil.
Pada waktu itu pintu mobil yang tidak bisa dibuka mau dicungkil pakai linggis, tapi salah satu
pak polisi berkata “Jangan... jangan... sabar dulu. Cari jalan lain. Saya melihat ada yang bisa dibuka
pakai obeng.” Puji Tuhan, ternyata pintu bisa dibuka pakai obeng dan akhirnya saya bisa keluar. Di
kursi mobil yang saya duduki ternyata banyak pecahan kaca. Puji Tuhan, pada waktu kejadian saya
sedang tertidur sehingga pecahan-pecahan kaca yang terlempar tidak melukai mata dan wajah
saya, sementara penumpang bagian belakang sempat ada yang terkena goresan kecil akibat
pecahan kaca. Dan puji Tuhan juga dashboard yang terdorong ke dalam tidak melukai lutut saya.
Saya hanya mengalami sedikit memar di bagian lutut akibat kecelakaan itu.
Saya sempat ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan
saya ke Cianjur dengan mobil travel ke-dua. Karena kebetulan saat menelusuri Kawasan Puncak
mobil travel ke-dua berada di belakang mobil yang saya tumpangi. Puji Tuhan, Ia melindungi saya
sehingga saya tidak mengalami luka yang serius dan menyelamatkan saya. Saya tiba di Cianjur
dengan selamat.
Demikian kesaksian saya. Semua untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.
8 BAHTERA
Oleh: Pdt. Dede Godjali
Herodes
“Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang
benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya
selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” (Mrk. 6:20)
Milenium baru telah memasuki tahun
kesebelas, sebagian umat Allah telah
menuju tempat yang lebih tinggi (dalam
pencapaian hidup rohani); yang lain
masih berputar-putar (ogah stagnan tapi
maju pun enggan). Syukurlah, dalam
satu dekade terakhir tidak ada umat
yang dicabut keanggotaannya. Apakah
nama-nama kita masih tercatat di dalam
kitab kehidupan; atau sudah dihapus
oleh Penguasa Alam Semesta, kelak akan
dapat diketahui pada saatnya (Why. 3:5;
Kel. 32:33).
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Jemaat seperti Herodes, pada suatu
ketika merasa jengkel saat ditegur
– entah terang-terangan atau gelapgelapan, alias sindiran - oleh hamba
Tuhan melalui khotbah ataupun seminar.
Kala lain ternyata bisa menerima juga
(“iya ya”,“benar juga ya”,“memang
kita salah nih”). Ketika jengkel dan
sebal melanda, Herodes tanpa ragu
memenjarakan Yohanes Pembaptis
(“itu tuh, gara-gara anak imam Zakharia
dan Elisabet ini menyebut perkawinan
Herodes dengan Herodias tidak halal.”
– Mrk. 6:17-18). Pada kesempatan lain,
entah dalam forum dan dalam rangka
apa, Herodes dapat juga menikmati
khotbah dan ceramah dari Yohanes
Pembaptis. Hatinya menjadi terombangambing antara melaksanakan apa yang
dikhotbahkan dengan kepentingan
pribadinya (Mrk. 4:19).
Sejak dahulu, perihal hari Sabat telah
disampaikan; saat katekisasi, yaitu
persiapan seseorang sebelum menerima
baptisan, ajaran tentang Sabat telah
diberitahukan. Pacar, yang telah dilamar,
juga berharap setelah menikah bisa
menikmati hari Sabat. Dalam setahun,
ada beberapa kali para pengkhotbah
menyinggung tentang hari Sabat. Ada
yang mengkhotbahkannya secara halus,
yang lain menyampaikan hari Sabat
habis-habisan. Seperti Herodes, sebagian
jemaat terombang-ambing, antara maju,
dan belum mau maju. Maka himbauan
Paulus kepada Timotius tetap relevan
untuk kita: “Perhatikanlah semuanya
itu, hiduplah di dalamnya supaya
kemajuanmu nyata kepada semua orang.”
(1Tim. 4:15)
Ketika Musa memimpin
Bangsa Israel di padang gurun
dan manna diturunkan, ada
catatan berikut ini: “Enam hari
lamanya kamu memungutnya,
tetapi pada hari yang ketujuh
ada sabat; maka roti itu tidak
ada pada hari itu.” Tetapi
ketika pada hari ketujuh ada
dari bangsa itu yang keluar
memungutnya, tidaklah mereka
mendapatnya. Sebab itu TUHAN
berfirman kepada Musa: “Berapa
lama lagi kamu menolak
mengikuti segala perintah-Ku
dan hukum-Ku?” (Kel. 16:26-
refleksi
28). Itulah, (masih butuh) berapa lama
lagi agar kita dapat menikmati hari
Sabat yang Allah sediakan untuk umat
manusia? (Mrk. 2:27). Apa kita mesti
bertanya pada rumput yang bergoyang?
Selain penyembahan (ibadah) kepada
Allah, ada juga persembahan untuk Dia.
Musa menyatakan dalam Kitab Ulangan:
“Pada akhir tiga tahun engkau harus
mengeluarkan segala persembahan
persepuluhan dari hasil tanahmu dalam
tahun itu dan menaruhnya di dalam
kotamu; maka orang Lewi, karena ia
tidak mendapat bagian milik pusaka
bersama-sama engkau, dan orang
asing, anak yatim dan janda yang di
dalam tempatmu, akan datang makan
dan menjadi kenyang, supaya TUHAN,
Allahmu, memberkati engkau di dalam
segala usaha yang dikerjakan tanganmu.”
(Ul. 14:28-29)
Kita dapat melihat dua bandul yang
bergerak ke kiri dan ke kanan; yang
mantap di tengah juga ada. Bandul
yang ke kiri yaitu saat godaan hidup
konsumtif tak dapat diatasi. Maka terjadi
pengeluaran lebih besar dari pada
pemasukan – beli barang itu pakai cara
kredit, beli ini ya kredit juga. Bandul
yang ke kanan terjadi saat godaan hidup
PELITISME menguasai dompet umat
Allah: pemasukan mesti lebih besar
dari pada uang yang keluar. Untuk itu
segala kebocoran, atau pengeluaran
yang dianggap tidak perlu, yang masih
dapat disumbat, mesti dilakukan dengan
saksama, dan dalam tempo yang selamalamanya.
Jemaat di tiap-tiap gereja punya
pilihan yang berbeda-beda: yang ini
pilih rambut gaya punk; yang itu pakai
celana cut-brai jaman 80-an. Dan yang
tidak dapat dipungkiri, ada jemaat yang
senang mengoleksi hati jenis Herodes
– terombang-ambing: ogah stagnan
– maju enggan!
BAHTERA 9
berita
gereja
Persekutuan Berbasis Keluarga PP GYS Bangka
K
Makan bersama seperti keluarga
可嘎Kegiatan PBK di rumah Sdr. Atet
Peserta remaja dan anak
可嘎Kekeluargaan
egiatan PBK-Bangka dimulai
sejak bulan Oktober 2009 dan
masih terus berjalan sampai
sekarang. Persekutuan ini
dilakukan di tempat yang
berbeda-beda setiap kalinya, bergantian
antara di gereja dan rumah-rumah jemaat
dan simpatisan, seperti Sdri. Linda, Bpk.
Atet, dan Sdr. William, dan dilakukan
setiap hari Selasa pukul 19.00 hingga
20.30.
Puji Tuhan, dengan kegiatan PBK,
jemaat dan simpatisan dapat menjadi
lebih akrab, lebih dekat, dan yang
terpenting dapat melakukan diskusi
kebenaran dan Firman Tuhan. Banyak
manfaat yang didapat oleh peserta PBK.
Mohon dukungan doa agar PBK-Bangka
dapat terus berjalan, dan kiranya PBK
dapat menarik dan memenangkan jiwa,
dibaptis di Gereja Yesus Sejati. Amin.
(Pdt. Nehemia Santoso)
Membangun Keluarga Bahagia
D
“Dalam hubungan suami-istri, tidak boleh ada
orang ketiga. Hubungan suami istri bersifat sempit
dan mutlak,” ujar Pnt. Chen Heng Tao. Beliau
mengemukakan ini dalam seminar pasangan suamiistri yang diadakan pada tanggal 21 Maret 2010 di
Gereja Jakarta, dengan tema Membangun Keluarga
Bahagia. Seminar ini diikuti oleh 150-an peserta, yang
sebagian besar adalah pasangan suami istri.
Pnt. Chen membagikan pengalaman dan nasihat
Firman Tuhan mengenai hubungan suami istri dalam
tiga sesi yang membahas empat hal dalam hubungan
pernikahan:
1. Aku menjadi milikmu, engkau menjadi milikku
2. Satu janji dalam pernikahan
3. Hubungan darah daging
4. Bersama-sama menanggung beban
Seminar kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab.
(WA)
10 BAHTERA
Seminar Pasutri - GYS Jakarta 21 Maret 2010
.T
可嘎Peserta P.O
n
usia 70-93 th
Teladan
M
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Minggu 28 Maret 2010 Gereja Yesus Sejati
Cabang Jakarta mengadakan Kebaktian
Penghormatan Orang Tua. Pada tahun
ini terdapat 71 orang tua dalam daftar
nama jemaat Gereja Jakarta yang berusia
70 tahun hingga yang tertua berusia 93
tahun. Mereka terdiri dari 27 orang kakek
dan 44 orang nenek, di antara mereka
terdapat 9 pasang suami-isteri. Hadir
pada hari tersebut 61 orang atau 86
persen dari 71 kakek nenek di gereja.
Usia 90 Tahun Lebih Tiap Sabat
Setia Beribadah
Ibu Bong Siu Tjhin yang memegang rekor
usia tertua 93 tahun, masih datang setiap
minggu beribadah Sabat di gereja dan
berjalan
dengan
tegap.
Ia sama
sekali tidak
nampak
seperti orang
yang telah
Ibu Bong Siu Tjhin
berusia 93
tahun. Bapak
Lim Khun Lim, 91 tahun, juga masih bisa
datang kebaktian Sabat. Sedangkan
Ibu Tan Jin Njong yang juga berusia 91
tahun baru-baru ini jatuh sehingga patah
kakinya, ia menjalani operasi. Sebelumnya
ia juga masih datang beribadah setiap
Sabat. Ibu Phang Ye Chia dalam usia 89
tahun, juga masih rajin berkebaktian
Sabat setiap minggu, bahkan
berpartisipasi dalam pelayanan tim musik
angklung. Merupakan kasih karunia
Tuhan dengan usia yang demikian
tinggi ia masih mempunyai kemampuan
berpikir yang baik.
Iman Tetap Teguh Dalam Usia
Kerohanian 60 Tahun Lebih
Adalah Bapak Chen Ming Siung yang
dibaptis pada tahun 1943, pemegang
rekor tertua usia kerohaniannya yang
telah mencapai 67 tahun. Urutan kedua
mencapai 63 tahun kerohaniannya jatuh
Orang Tua Kita
pulang gereja.
Kadangkala
anak-anaknya
yang mengantar
dan menjemput.
Puji Tuhan anakIbu Phang Ye Cia masih
anaknya berbakti
Ibu Lim Sing Lan
giat pelayanan angklung
dan menaruh
perhatian kepada
pada tiga orang yang dibaptis pada
orang tuanya. Padahal kaki nenek ini
tahun 1947, masing-masing adalah
pernah dioperasi dan kondisi jantungnya
Bapak Lie Tjiu Njan, Ibu Tjoa Mei Hoa dan
tidak normal. Ada pula orang tua yang
Bapak Budi Harsono. Sedangkan Ibu Dks.
selalu menghadiri kebaktian pernikahan
Elisabeth dan Ibu Lo Kim Hoa menerima
di gereja, 24 orang di antara mereka
hidup baru pada tahun 1950. Selama 60
selain beribadah Sabat, mereka juga
tahun lebih mereka hidup bersama Tuhan rajin mengikuti Persekutuan Manna
dengan setia dan tetap beriman teguh.
dan 13 orang tercatat sebagai anggota
Persekutuan Wanita.
Teladan Dalam Sabat Penuh dan
Kebaktian Doa Pagi
Teladan Dalam Pelayanan
Beberapa di antara orang-orang tua
Walaupun usia sudah uzur, semangat
telah mengecap kasih karunia Tuhan
pelayanan orang tua ini tidak kalah
Konser di Bandung
yang istimewa, dalam hidup mereka
dengan yang muda. Kakek nenek
ada penyertaan Tuhan dan pertolongan
yang sudah berusia 70 tahun ke atas
Tuhan. Kasih dan kemuliaan Tuhan
ini tercatat 12 orang masih terlibat
nyata pada diri mereka, 63 orang dari 71
pelayanan pekerjaan kudus. Delapan
orang masih aktif berkebaktian Sabat.
orang berpartisipasi sebagai anggota
Bahkan ada yang setia beribadah Sabat
besuk, enam orang berpartisipasi sebagai
penuh tiap Sabtu. Ia hadir kebaktian
anggota Tim Angklung dan empat orang
Sabat pukul 07.00, pukul 10.00, pukul
anggota Paduan Suara Sion. Bahkan ada
14.30 dan mengikuti latihan Paduan
yang terlibat sekaligus 3 jenis pelayanan:
Suara Sion hingga pukul 18.00. Ia hadir
Tim Besuk, Tim Angklung dan Paduan
kebaktian doa pagi dari hari Senin
Suara Sion. Dalam pekerjaan di dunia
sampai dengan hari Jumat. Kebaktian
dikenal pensiun, tetapi dalam pelayanan
doa pagi sudah dilakukan sejak suaminya
di ladang Tuhan mereka tidak kenal
masih ada. Suaminya meninggal pada
pensiun. Sungguh semangat pelayanan
tahun 1991. Ia juga sering menghadiri
mereka patut menjadi suri teladan buat
kebaktian penghiburan di rumah duka.
kita semua. [Juliana Surja]
Kadangkala ia berjalan kaki datang atau
Perjamuan kasih untuk oma dan opa
Persembahan pujian dari anak-anak
BAHTERA 11
berita
gereja
Pembekalan Pengurus Baru
Periode 2009 – 2012
ersyukur kepada Tuhan, Pelatihan Pembekalan
Pengurus Gereja periode 2009–2012 yang
diselenggarakan Majelis Pusat GYS Indonesia
pada tanggal 13–14 Maret 2010 di Wisma Berkat
memuaskan 64 orang pesertanya. Pembekalan
kali ini yang diselenggarakan secara nasional dan diikuti
oleh 20 gereja dan pos pelayanan, merupakan paling banyak
diikuti oleh gereja. Demografi peserta terdiri dari peserta
pria sebanyak 45 orang dibandingkan dengan wanita yang
berjumlah 19 orang, terdiri dari 20 orang penatua-diaken, 23
orang karus keagamaan, 18 orang karus umum, dan 13 orang
karus keuangan. Gereja Sunter dengan jumlah penatua-diaken
terbanyak yaitu 8 orang selalu antusias dalam peningkatan
kerohanian. Gereja Bandung menjadi teladan dengan kehadiran
lengkap enam orang pengurusnya, Gereja Banjarmasin yang
biasanya hanya mengirim dua orang karena jarak yang jauh
dengan biaya tiket pesawat yang mahal, pada kali ini mengutus
empat orang pengurusnya. Gereja di luar pulau dan gerejagereja di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang cukup jauh jaraknya
B
Peserta saat belajar
低速四Diskusi urusan keagamaan
12 BAHTERA
Diskusi urusan keuangan
bisa hadir, tentunya hal ini merupakan suatu langkah awal
kemajuan gereja.
Beberapa penatua, diaken, dan pengurus gereja menunjukkan
semangat dan antusias yang tinggi dalam mengisi diri. Tiap
kali ada pembekalan mereka selalu mengikuti pelajaran
lengkap dengan seksama, karena memang setiap pembekalan
membawa pengajaran dan hal-hal baru. Pembicaranya juga
selalu orang yang berbeda dengan pengalaman pelayanan
yang berbeda pula. Pnt. Chen Heng Tao yang sangat kaya akan
pengalaman membagikan banyak tentang tugas nyata seharihari yang harus dijalankan karus keagamaan, karus umum dan
karus keuangan. Begitu juga hal-hal penting apa saja yang harus
dijalankan gereja dan yang harus menjadi perhatian gereja.
Ternyata dalam banyak hal gereja dan masalah gereja harus
diputuskan melalui rapat pengerja, yang sangat berperan di
gereja cabang. Organisasi Gereja Yesus Sejati berbeda dengan
organisasi di masyarakat yang mengutamakan peranan ketua
dalam mengambil keputusan. [Juliana Surja]
低速四Diskusi urusan umum
berita
gereja
PEMBAHASAN
KITAB WAHYU
TAHUN KE-3
(LANJUTAN)
B
ersyukur kepada Tuhan, Pnt. Chen Heng
Tao dikaruniai kesehatan dan waktu untuk
datang kembali ke Indonesia dan melanjutkan
seminar pembahasan Kitab Wahyu pada
tanggal 16 hingga 19 Maret 2010, dan kembali
diadakan di Gereja Sunter. Di tahun 2009, pembahasan
telah sampai pasal 13, dan pada seminar lanjutan ini, Pnt.
Chen menuntaskannya hingga pasal 22. Seperti tahuntahun sebelumnya, jemaat yang berasal dari daerah
Jabotabek dan Bandung sangat antusias untuk datang
dan mengikuti seminar ini.
Pembahasan Kitab Wahyu yang ke-3 membawa sebuah
kejutan segar bagi para pesertanya. Pasalnya, Pnt. Chen
yang membawakan pembahasan ini mengadakan ujian
tertulis untuk semua peserta di akhir sesi pelajaran.
Namun peserta kemudian merasa cukup lega setelah Pnt.
Chen menenangkan mereka dengan mengatakan bahwa
14 BAHTERA
ujiannya cukup mudah dan peserta boleh membuka Alkitab.
“Ujian ini selalu dilakukan di setiap negara tempat seminar
Kitab Wahyu ini diadakan. Tujuannya adalah untuk membantu
peserta lebih memahami pelajaran yang mereka ikuti,” demikian
penjelasan Pnt. Chen. Soal ujian berbentuk soal-soal pilihan
benar-salah dan pilihan ganda, dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan Mandarin. Setelah waktu ujian usai, Pnt Chen
memberitahukan kunci jawabannya dan peserta kemudian
dapat menilai hasil ujian mereka sendiri. (WA)
info
diakoni
Pertemuan Badan Diakoni
Gereja Yesus Sejati se-Indonesia
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
P
uji Tuhan Yesus, pada
tanggal 17-18 April 2010
di Wisma Berkat Cibodas,
Badan Diakoni Pusat
berhasil mengadakan
pertemuan badan diakoni
cabang se-Indonesia. Patut kita syukuri,
walaupun banyak kesibukan yang
dihadapi pengurus masing-masing
diakoni, tetapi mereka dapat berjerih
lelah datang menghadiri pertemuan
ini. Hadir dalam pertemuan ini adalah
diakoni-diakoni dari Gereja Jakarta, Daan
Mogot, Bekasi, Bandung, Kopo, Cianjur,
Sunter, Banjarmasin, Cilacap, Tangerang,
Pontianak dan Solo dengan jumlah
peserta 35 orang. Sedianya pertemuan
ini akan diadakan sampai hari Minggu
siang, tetapi jadwal kemudian dipadatkan
sehingga materi dapat diselesaikan
Sabtu malam. Di hari Minggu-nya,
acara berlangsung lebih santai yaitu
penutupan dan foto bersama.
Pertemuan Diakoni ini adalah yang
pertama kalinya dalam tujuh tahun
terakhir. Karena pentingnya pertemuan
ini, pengurus Diakoni Pusat tanpa kenal
lelah mengajak dan memberi semangat
kepada seluruh peserta Diakoni Cabang
agar dapat mengikutinya. Beberapa hal
penting yang menjadi agenda dalam
pertemuan ini adalah mendengarkan
laporan keadaan Diakoni Cabang, laporan
Diakoni Pusat, saling
berbagi pengalaman
pengalaman,
pembahasan usulan
dan presentasi sistem
prosedur Diakoni
yang akan membantu
masing-masing
Diakoni Cabang
dalam kegiatannya
sehari-hari (SOP).
Hadir secara
lengkap seluruh
pengurus Diakoni
Pusat, Wakil dari Majelis Pusat juga turut
hadir, yaitu Sdr. Gayus Setiawan yang
adalah Ketua Departemen Keuangan
Pusat . Beberapa kali Ketua Diakoni Pusat,
Sdr. Hendra Kurniawan mengingatkan
tentang pentingnya peran Diakoni dalam
mendukung gereja untuk melayani dan
membantu jemaat.
Hal yang menarik saat acara laporan
dan sharing Diakoni Cabang, kita bisa
mendengar dan belajar tentang kegiatan
yang sudah dilakukan oleh masingmasing Diakoni; berbagi dan saling
bertanya dari pengalaman Diakoni
Cabang lainnya, mengapa satu kegiatan
berhasil dilakukan oleh cabang tertentu
tetapi belum bisa dilakukan oleh cabang
yang lain, juga mendengar adanya
Diakoni Cabang yang menghadapi
kesulitan dalam hal sumber pendanaan,
ada juga karena sesuatu hal maka
kegiatan Diakoni Cabangnya dibekukan,
juga ada gereja yang bahkan belum
terbentuk badan Diakoni, tetapi sudah
melakukan tugas Diakoni. Dari sini
jugalah maka satu sama lain akhirnya bisa
saling mengenal dan terjalin keakraban.
Berikut adalah beberapa kesan dan
pesan yang disampaikan peserta di acara
penutupan:
BAHTERA 15
acara seperti yang kita lakukan atau
Jakarta lakukan, bisa terjadi di semua
cabang. Gereja- gereja menengah atau
kecil mungkin belum sampai waktunya
mengalami hal-hal yang sulit seperti
di Jakarta. Saya mengerti di Jakarta
jemaatnya banyak (lebih dari seribu
jemaat), tentu saja kompleksitas Diakoni
lebih berat dibandingkan Daan Mogot
yang hanya 200 hingga 300 jemaat, saya
pikir bagus juga acara seperti ini, jadi
ke depan gereja itu akan berkembang
terus. Yang menengah mungkin akan
menjadi besar, yang kecil akan menjadi
menengah. Ini pelajaran bagi kita semua,
mempersiapkan langkah dan fondasi
agar waktu gereja menjadi besar, Diakoni
pun berkembang dalam kapasitasnya.”
Mui Suan (Diakoni Pontianak) :
Dk. Andreas Raslie
(Diakoni Banjarmasin) :
“Jadi kita bisa berbagi dan belajar
pengalaman dari yang lebih senior atau
yang lebih berhasil. Kali ini saya gembira
sekali karena ada beberapa pengalaman
yang bisa saya ambil dan bisa saya
terapkan di Banjarmasin, terutama
pengalaman dari Jakarta dan Daan
Mogot itu sangat bermanfaat. Pesan saya,
kalau bisa Diakoni (Pusat) yang akan
datang lebih memperhatikan Diakoni
Cabang, selanjutnya pertemuan ini juga
sangat penting, karena jika pusatnya
vacuum, cabang ada rasa serba salah, ada
perubahan apa tidak tahu.”
Agus Subagyo
(Diakoni Salatiga) :
“Terus terang ini pertama kali kami
mengikuti rapat seperti ini, kami
sangat senang sekali, sangat banyak
pengalaman yang kami dapat, mudahmudahan hal-hal yang baru bisa kami
terapkan di Salatiga, dan kami juga
16 BAHTERA
berharap sama seperti Pak Andreas,
paling tidak tiga tahun sekali (diadakan
pertemuan) untuk orang-orang yang
baru atau pengganti kami bisa mendapat
kesempatan seperti ini.”
Deri Sampurna
(Diakoni Daan Mogot) :
“Terimakasih kepada bapak-bapak
pengurus Diakoni Pusat yang telah
mengadakan
acara seperti
ini, yang telah
mengkoordinasi
waktu dan jadwal,
terima kasih
banyak. Dari apa
yang kita dengar
dari kemarin,
besarnya gereja,
lamanya gereja
itu berdiri itu juga
berpengaruh pada
Diakoni. Ke depan,
mungkin acara-
“Haleluya puji Tuhan, terimakasih
kepada semua bapak dan ibu yang telah
saling berbagi. Kami dari Pontianak
belajar cukup banyak kemarin, jadi bisa
membawa bekal pulang ke Pontianak
dan bisa dibagi lagi ke jemaat Pontianak.
Pengalaman Diakoni di sini sangat luar
biasa. Dari cabang-cabang yang telah
melaporkan, saya pribadi setuju, terpukau
mungkin ya, begitu kegiatan cabang
lain sangat luar biasa. Sepulangnya
dari sini, kita mau melapor ke majelis
atau pengurus, mungkin setelah ini ada
perkembangan lebih lanjut, Pontianak
mungkin bisa berkembang seperti
cabang-cabang yang lain untuk soal
Diakoni. Saya mengucapkan banyak
terimakasih atas bimbingan dan sharing
dari saudara-saudari seiman semua,
pengalaman yang luar biasa menurut
saya.”
Rudy Tjie, Deri S, Juliana W, Lily, Elis Abadi
info
diakoni
Profil Badan Diakoni Cabang GYS : Daan Mogot
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
B
Bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus bahwa pada bulan Maret
2003 majelis GYS Daan Mogot membentuk badan diakoni
setempat untuk mulai menangani masalah-masalah sosial di
GYS Daan Mogot. Sebagai ketua pada waktu itu adalah sdr.
Jap Khin Lie dan wakil ketuanya adalah sdr. Willy RM dengan
jumlah anggota sebanyak 8 orang.
Tidak terasa di tahun 2010 ini badan diakoni GYS Daan
Mogot telah menginjak usia 7 tahun, dan telah melalui 3
kali pergantian kepengurusan. Kepengurusan yang baru
ditahbiskan pada bulan maret lalu untuk periode 2010-2013
adalah :
Ketua diakoni : Sdr. Rudi Tjie
Wakil ketua merangkap sekretaris : Sdr. Deri Sampurna
Bendahara : sdri. Lily
Anggota : Sdri. Elis Abadi dan sdri Juliana W
Setiap kepengurusan tentu saja mempunyai visi dan
program yang berbeda, tetapi semua dijalankan dengan
satu tekad dan semangat untuk menjadi kepanjangan
tangan majelis dalam memperhatikan kondisi sosial jemaat
setempat.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh badan diakoni
tentu saja membutuhkan sumber dana. Puji Tuhan, jemaat
setempat mempunyai kasih yang besar kepada sesama
saudara dengan rela hati mempersembahkan dana baik
dalam bentuk amplop persembahan, menjadi donatur
tetap ataupun transfer ke rekening diakoni. Dalam
perkembangannya; sesuai petunjuk alkitab, majelis setempat
pun mengalokasikan dana ke kas diakoni setiap bulan
dalam jumlah tertentu. Sehingga dana operasionalpun tidak
berkekurangan.
Beberapa program yang telah dijalankan oleh diakoni GYS
Daan Mogot adalah :
 Bantuan rutin
Diberikan kepada saudara saudara kita yang kondisi
ekonominya lemah. Pada setiap periode tertentu, anggota
diakoni mengunjungi saudara-saudara tersebut untuk
menyalurkan bantuan sembako. Bila mereka dianggap telah
mampu mandiri, maka bantuan pun dialihkan kepada keluarga
lain yang lebih membutuhkan.
 Bantuan akhir tahun
Bantuan ini mirip dengan bantuan rutin tetapi disalurkan setiap
akhir tahun saja. Biasanya diberikan kepada keluarga yang
kurang mampu, para manula dan sdr/sdri yang dianggap perlu
bantuan.
 Bantuan sekolah/orang tua asuh
Diberikan kepada anak anak usia sekolah dasar sampai dengan
menengah atas dari keluarga tidak mampu dengan harapan
bahwa dengan memberikan pendidikan yang layak kepada
mereka, akan memutus rantai kemiskinan pada generasi
berikutnya. Program ini tentu saja merupakan program jangka
panjang dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Lebih dari
setengah pengeluaran diakoni dialokasikan untuk program
ini dan telah dijalankan dengan rutin setiap tahun. Puji Tuhan,
telah ada beberapa anak asuh yang telah lulus SMA dan mulai
bekerja.
 Bantuan bencana alam
Bantuan yang diberikan untuk meringankan jemaat jemaat
yang mengalami musibah banjir
 Bantuan rumah sakit
Bantuan untuk jemaat yang harus dirawat di rumah sakit dan
membutuhkan biaya yang cukup besar.
 Bantuan sewa rumah
Ada beberapa keluarga jemaat yang dalam kondisi ekonomi
yang memprihatinkan harus berhutang untuk membayar sewa
rumahnya. Tentu saja badan diakoni tidak menutup mata dan
berusaha membantu meringankan beban mereka.
 Bantuan usaha
Badan diakoni melihat ada beberapa jemaat yang kurang
mampu tetapi mempunyai potensi besar untuk keluar dari
keadaannya. Biasanya mereka mempunyai keinginan kuat
BAHTERA 17
Jemaat GYS Daan Mogot
Profil Badan Diakoni
GYS Bekasi
G
ereja Yesus Sejati Bekasi
yang mulai berdiri pada
tahun 1991 sebagai Kemah
Doa dan kemudian Pos
Pelayanan, ditahbiskan
menjadi Gereja pada tanggal 29 Agustus
2004. Bersyukur atas kasih karunia dan
rencana Tuhan, Gereja Yesus Sejati dapat
berdiri di Bekasi, menjadi rumah ibadah
bagi anak-anak-Nya. Pada masa awal perjalanan gereja Bekasi, sebagian besar jemaatnya berasal dari Gereja Jakarta yang
pindah ke daerah Bekasi karena beberapa
18 BAHTERA
sebab, seperti penggusuran tempat tinggal, dan karena mencari tempat tinggal
yang terjangkau dan tidak sepadat pusat
kota Jakarta.
Sejak ditahbiskannya Gereja Bekasi,
keberadaan Diakoni dalam organisasi
gereja dengan segera terbentuk sebagai
wadah pelayanan jemaat dan saling
tolong menolong secara pribadi. Karena
banyaknya jemaat yang memerlukan
bantuan, Diakoni merupakan badan
organisasi Gereja Bekasi yang sangat
dibutuhkan dan mendesak.
Dari awal berdirinya Badan Diakoni
hingga saat ini telah melalui tiga kepengurusan:
-Pengurusan pertama (periode: 20042006):
Dk. Barnabas Sunardi (Ketua), S. Purwoko
(Sekretaris), Tjandra Setyowati (Bendahara)
-Pengurusan kedua (periode: 2007-2009):
S. Purwoko (Ketua), Dk. Barnabas Sunardi
(Sekretaris), Tjandra Setyowati (Bendahara)
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
untuk maju tetapi terkendala modal usaha. Dengan berbagai
pertimbangan, pemikiran dan dalam waktu yang cukup lama,
badan diakoni memutuskan untuk mendukung mereka dan
setia mendampingi dalam setiap usaha mereka. Apabila
terdapat tantangan dalam usaha mereka, tim diakoni tidak
ragu untuk datang memberikan ide dan pendapat sehingga
merekapun merasa dikuatkan.
 Bantuan ide, saran dan informasi lowongan
kerja
Tim diakoni menyadari bahwa belum tentu bantuan uang bisa
menyelesaikan semua masalah. Ada beberapa jemaat yang lebih
membutuhkan informasi lowongan kerja baik dari jemaat lainya
maupun dari sumber lain. Ada juga jemaat yang membutuhkan
ide ataupun saran untuk menjadi lebih maju, maka tim diakoni
tidak segan untuk membantu dengan sekuat tenaga.
Tentu saja tidak semua program berjalan dengan mulus
dalam prakteknya. Banyak tantangan, kendala dan perbedaan
pendapat yang harus dihadapi oleh tim diakoni. Oleh karena
itu dalam setiap rapat, kami selalu memohon penyertaan Tuhan
karena kami menyadari bahwa tidak mudah untuk menentukan
bantuan yang paling tepat bagi saudara saudara kita yang
membutuhkan. Terkadang tim diakoni menjaga agar bantuan
yang diberikan tidak membuat iman jemaat menjadi
lemah tetapi mendorong agar bertumbuh dewasa,
dan terkadang pula tim hanya mempunyai informasi
yang terbatas akan keadaan jemaat tersebut. Tetapi
itu semua kami jalankan dengan kerelaan hati dan
ketulusan hati dengan tujuan agar kasih Kristus dapat
dirasakan oleh semua jemaat. Seluruh tim diakoni
berusaha untuk membangun hubungan yang hangat
dan baik dengan semua jemaat dan membuka telinga
lebar – lebar akan kondisi jemaat
Ke depan, badan diakoni terus berusaha
introspeksi dan memperbaiki diri agar menjadi lebih
baik lagi. Kami mempunyai cita cita agar jemaat jemaat
yang kurang mampu dapat keluar dari keterpurukannya
dan tumbuh lebih baik lagi sehingga kemiskinan dapat
dientaskan. Banyak ide dan pemikiran agar hal ini dapat
dicapai. Bukan tidak mungkin suatu saat badan diakoni
bisa membantu pendidikan anak asuh ke level universitas,
memberikan pelatihan ketrampilan yang lebih intensif
sehingga jemaat dapat mandiri, memberikan perhatian
lebih kepada para janda miskin dan manula, dan bersikap
lebih responsive kepada jemaat yang membutuhkan atau
tertimpa bencana. Dan sepertinya tim diakoni juga tidak
boleh melupakan saudara-saudara di GYS cabang lain yang
membutuhkan uluran tangan kami.
Akhir kata, biarlah pelayanan kami ini berbuah manis dan
Tuhan mendapati segalanya telah dikerjakan dengan
kesungguhan hati. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa
penyertaan dan pertolongan Tuhan. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua jemaat yang telah memberikan
dukungan yang besar baik dalam hal dana maupun saran,
dan kami terus mengharapkan dukungan itu tetap ada
dalam pelayanan ini. Segala hormat kemuliaan hanya bagi
Tuhan Yesus Kristus. Amin [Deri Sampurna]
Dk. Barnabas Sunardi, Tjandra Setyowati, Ratna W. Komala
-Pengurusan ketiga (periode: 2010-2012):
Dk. Barnabas Sunardi (Ketua), Ratna W.
Komala (Sekretaris), Tjandra Setyowati
(Bendahara)
Berdasarkan data jemaat tahun 2009,
jemaat Gereja Bekasi dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu jemaat
aktif sejumlah kira-kira 24 keluarga, dan
jemaat pasif sejumlah kira-kira 15 jemaat.
Gereja Bekasi terdiri dari 39 keluarga,
dan dari jumlah ini, 16 keluarga adalah
keluarga berkecukupan, dan 16 keluarga
lagi adalah keluarga yang membutuhkan bantuan baik secara rutin maupun
insidentil.
Saat ini Badan Diakoni GYS Bekasi melayani jemaat yang memerlukan bantuan
seperti:
 Bantuan pembayaran uang pendidikan sekolah (SD hingga SMU)
 Biaya pengobatan karena sakit
penyakit
 Bantuan penghiburan bagi janda
atau manula yang tidak mampu
 Bantuan pemberian beras, umumnya
diberikan kepada keluarga besar dan
tidak mampu
 Bantuan khusus yang bersifat tidak
rutin, saat jemaat terkena musibah atau
bencana alam
 Bantuan tidak rutin lainnya.
Tentunya Badan Diakoni GYS Bekasi
tidak luput dari masalah dan hambatan,
terutama dalam segi pengadaan dana
operational. Berdasarkan data jemaat
2009, perkiraan jemaat aktif yang dapat
memberi persembahan hanya sekitar
lima keluarga, ini pun bila mereka seluruhnya dapat berperan aktif memberikan
persembahan untuk Badan Diakoni.
Karena keadaan ini, tentunya sektor
penerimaan sangat kecil dan tidak menentu, sedangkan kebutuhan dana untuk
bantuan relatif besar. Penerimaan Diakoni
periode 2007-2009 hanya mencapai 69%
dari rencana penerimaan. Terlepas dari
ketimpangan ini, kita patut bersyukur
kepada Tuhan Yesus, bahwa pengurus
menyadari bahwa semua jemaat di
Gereja Bekasi merupakan saudara seiman
dan bagian dari satu tubuh, sehingga
kesulitan keuangan Badan Diakoni Gereja
Bekasi dan kesulitan jemaat yang perlu
bantuan, dirasakan oleh jemaat keseluruhan, sehingga Rapat Pengerja Gereja
memutuskan untuk menopang keuangan
Badan Diakoni dengan memberikan sepersepuluh dari penerimaan perpuluhan
Gereja, walaupun penerimaan persembahan Gereja Bekasi sendiri hingga saat
ini masih berjalan tertatih-tatih karena
keuangan belum sepenuhnya baik dan
sehat.
Namun dari semuanya itu, kami tetap
mengucap syukur atas segala hal yang
Tuhan Yesus telah beri dan sediakan,
bahwa dengan segala keterbatasan
keuangan yang ada, Badan Diakoni Gereja Bekasi masih dapat berjalan dengan
baik, sehingga kami masih tetap mera-
sakan tali persaudaraan sesama jemaat
di dalam kasih Tuhan Yesus dapat terikat
dengan baik.
Selanjutnya, sesuai dengan masukan
dari Rapat Diakoni se-Indonesia yang
diadakan pada tanggal 17-18 April 2010
di Wisma Berkat, Cibodas, pengurus
Badan Diakoni Gereja Bekasi berupaya
untuk lebih lagi memperbaiki kualitas
pekerjaan dan pelayanan kami kepada
jemaat di Bekasi. Kita menyadari bahwa
di dalam pekerjaan dan pelayanan kita
kepada Tuhan Yesus, walupun sulit dan
banyaknya keterbatasan, tetapi di dalam
DIA selalu ada jalan, tidak ada hal yang
mustahil bagi-Nya.
Untuk rencana selanjutnya, diperlukan
sosialisasi yang lebih menyeluruh akan
keberadaan Diakoni, termasuk segala kegiatan yang diemban, pengharapan, dan
kendala yang dihadapinya. Dengan semakin banyaknya jemaat yang merasakan
keberadaan Diakoni, kita percaya banyak
jemaat dapat terpanggil dan turut serta
memberikan persembahan, membantu
sesama, sehingga pada saatnya Diakoni
dapat berperan aktif, dan berkat Kristus
dapat tercurah melalui Diakoni, dan
banyak jemaat terpelihara. Dalam Rapat
Diakoni se-Indonesia, kami peserta rapat
kembali diingatkan bahwa salah satu faktor Gereja dapat maju, adalah bila Diakoni
berperan aktif dalam membantu dan menolong jemaat, dan mengamalkan kasih
Kristus. Amin. [Dk.Barnabas Sunardi]
BAHTERA 19
info
produk
Dapatkan
CD SEMINAR
PASUTRI
"Membangun Keluarga Bahagia”
yang diadakan di Gereja Yesus Sejati Jakarta tanggal 21 Maret 2010 dengan
pembicara Pnt. Chen Heng Tao. Berisi 3 sesi pelajaran dan tanya jawab.
“Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam sebuah hubungan pernikahan yang berbahagia”,
apakah itu?
Kode Barang : 512019 - Harga Rp.10.000,Miliki dan dengarkan CD-nya.
TELAH TERSEDIA CD PAKET PELAJARAN
“KITAB WAHYU PASAL 1-13 (24 CD)”
Kode Barang : 512018 - Harga Rp.180.000,“Kitab Wahyu adalah kitab nubuat terakhir dari Yesus Kristus, melukiskan
tentang kejadian penting di akhir jaman”
Segera pe
san
melalui
Kolportas
e/
Sekretari
at GYS
Cabang A
nda
Pembekalan Pengurus Baru Periode 2009-2012
BAHTERA 13
Atas (ki-ka) : Tjan Wei Djin, Chris Timotius, Dk. Rehuel Santoso, Sukiato Tjahjadi, Kusnadi, Dk. Stefanus Hadisanto, Bunyamin
Wahyudi, Hardi Kamdani, Dk. Kristian Tulus, Yusuf Wiratama, Hendra Christin, Dk. Ferry Winarta, Dk. Cornelius Kurnia,
Andra Susanto, Gayus Setiawan, Philip Moe, Dk. Markus Gunadi, Yauw Yu Sin, Ivan Simadiputra
Tengah : Harley Y.Chandra, Dk. Erwin Surjadi, Dk. Filemon Tjin, Aan Yusak, Ferry F.Ciputra, Antonius Mulyadi, Denni Kurniawan,
Satria Wibawa, Dk. Handoko, Dk. Handy Frandinata, Daniel Lorio, Agus Moeliono, Nicko Ruslie, Lioe Prasetya, Benny Cahyadi,
Gunawan Masribani, Pitoyo Prihartono, Dikdik Rantonius, Lisa Sutanto, Yohanes Hilman, Valentinus Bennu
Bawah : Rina D.Anggreani, Eeng, Juliana Surja, Helen, Linda Kartika, Fony Suryawati, Lili Esrie Listiyo, Dks. Oey Hoey Lie, Susie,
Dk. Sutrisna Subrata, Pnt. Chen Heng Tao, Pnt. Ishak Halingkar, Dks. Febe Suryo, Susanna Roesli, Anna Maria, Lie Lien Hoa,
Lina KDS, Elizabeth Erni, Yetania, Firliany Ardianta, Janti Djapri
Download