BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.l. Pengertian Lampu Lalu Lintas (Traffact Light) Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan: Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada. Lampu lalu lintas telah diadopsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu ini menggunakan warna yang diakui secara universal; untuk menandakan berhenti adalah warna merah, hati-hati yang ditandai dengan warna kuning, dan hijau yang berarti dapat berjalan. II.1.1 Tujuan Adanya Lampu Lalu Lintas 1. Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan. 2. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin. 7 8 3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan. II.1.2 Warna Lampu Lalu Lintas Warna yang paling umum digunakan untuk lampu lalu lintas adalah merah, kuning, dan hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah tanda bahaya, kuning menandakan hati-hati, dan hijau menandakan boleh memulai berjalan dengan hati-hati. Biasanya, lampu warna merah mengandung beberapa corak berwarna. jingga, dan lampu hijau mengandung beberapa warna biru. Ini dimaksudkan agar orang-arang yang buta warna merah dan hijau dapat mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu lalu lintas memiliki pinggiran berwarna putih yang dapat menyala dalam kegelapan. Ini bertujuan agar orang yang mengidap buta warna dapat membedakan mana lampu kendaraan dan yang mana lampu lalu lintas dengan posisinya yang vertikal. II.2. Sensor Infrared LED merupakan komponen yang dapat mengeduarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan p-n juga melepaskan energi panas dan energi cahaya. Bedanya jika dioda membuang energi kedalam bentuk panas, sedangkan LED membuang energi dalam bentuk cahaya. Bentuk fisik LED infrared dapat dilihat pada gambar II. I . 9 Gambar II.1. Bentak Fisik LED Infrared (Sumber : Afrie Setiawan; 2011; 11) LED dapat memancarkan sejumlah kecil dari cahaya ketika arus mengalir pada bias maju. LED dapat dirancang untuk memancarkan cahaya merah, biru, kuning, hijau dan cahaya inframerah. Cahaya infrared/infiamerah merupakan cahaya yang tidak tampak. Dengan menggunakan spektroskop cahaya, radiasi inframerah akan tampak pada spektnun elektromagnet dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya inframerah. Dengan panjang gelombang ini, maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkan masih terasa atau dideteksi. LED inframerah merupakan salah satu LED yang paling efisien sebagai pembangkit cahaya. Dalam aplikasinya, sensor ini ideal sebagai pendeteksi keamanan. Berkas cahaya dari LED infiamerah ini nantinya akan ditangkap oleh photodiode (Afrie Setiawan. 2011. : 11). II.3. Laser Laser (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi. 10 Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheren. Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum. 11.3.1 Definisi Laser Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi dari frekuensi yang sama, beda fase yang konstan dan polarisasinya. Selanjutnya untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari medium lasing adalah dengan mengontrol kemurnaan, ukuran, dan bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari laser dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan), atau detak, adalah dengan menggunakan teknik Q-switching, modelocking, atau gain-switching. Dalam operasi detak, dimana sejumlah daya puncak yang lebih tinggi dapat dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai penguat optik ketika di-seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Sinyal yang diperkuat dapat menjadi sangat mirip dengan sinyal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini tentunya penting dalam tetekomunikasi serat optik. Sumber cahaya umum, seperti bola lampu incandescent, memancarkan foton hampir ke seluruh arah, biasanya melewati spektrum elektromagnetik dari panjang gelombang yang luas. Sifat koheren sulit ditemui pada sumber cahaya atau incoherens; dimana terjadi beda fase yang tidak tetap antara foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Secara kontras, laser biasanya memancarkan foton dalam cahaya yang sempit, terpolarisasi, sinar koheren mendekati monokromatik, terdiri dari panjang gelombang tunggal atau satu warna. 11 Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat (vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10 -15 detik). Banyak teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser, meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial and error. 11.3.2 Sejarah Laser LASER (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation). Laser memperkuat cahaya.Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan membuatnya menjadi berkas yang kuat. Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu detik. Sinar laser dapat mencapai jarak jauh melalui angkasa luar tanpa menyebar dan menjadi lemah. Karena itulah, sinar laser menjadi alat komunikasi penting dalam berkomunikasi dalam zaman angkasa luar. Banyak kegunaan laser sudah ditemukan dalam ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan, dan industri. Ilmuwan menganggap cahaya sebagai gelombang yang bergerak. Jarak dari kulit sebuah gelombang ke kulit berikutnya disebut panjang gelombang. Cahaya dari matahari atau dari lampu adalah campuran banyak panjang gelombang. Setiap panjang gelombang yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda. Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang 12 berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah. Pada awal perkembangannya, orang tidak menyebut dengan nama laser. Para ahli masa itu menyebutnya sebagai MASER (Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation). Dan orang yang disebut-sebut pertama kali mengungkapkan keberadaan maser adalah Albert Einstein antara tahun 1916 1917. Ilmuwan yang terkenal eksentrik ini juga yang pertama kali berpendapat bahwa cahaya atau sinar bukan hanya terdiri dari gelombang elektromagnetik, tapi juga bermuatan partikel dan energi. Dan dikenal lah apa yang disebut sebagai radiasi. Tapi maser dari Einsten ini baru sebatas teari. Teknologi pada dekade kedua abad 20 belum mampu mewujudkannya. Disamping itu, banyak ilmuwan yang menganggap teori dari Eisntein itu sebagai teori yang kontroversial. Pada tahun-tahun berikutnya, terlebih pada perang dunia kedua, maser lebih banyak digunakan untuk kepentingan militer, yaitu untuk pengembangan radar. Hingga akhirnya Charles H. Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger, berhasil membuat maser dengan menggunakan gas Amoniak. Dan inilah maser yang pertama kali dibuat orang. Keberhasilan itu dipublikasikan pada. tahun 1954. Itu merupakan maser dengan satu tingkat energi. Selanjutnya ide emisi dua tingkat untuk mempertahankan inversi pada maser telah dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Sovyet, Nikolai Basov dan Alexander Prokhorov. Karena sumbangannya yang sangat penting ini dalam pengembangan maser, Charles H. Townes, Nikolai Basov, dan Alexander Prokhoi~ov berbagi hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1964. 13 II.3.3 Jenis-Jenis Laser Ada berbagai jenis laser. Medium laser bisa padat, gas, cair atau semikonduktor. Laser biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang digunakan oleh penguatnya 1. Solid-state laser material telah dikuatkan terdistribusi dalam matriks padat (seperti ruby atau neodymium: yttrium-aluminium garnet laser yag). Laser neodymium-yag memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer (nm). 2. Laser Gas (helium dan helium-neon, hene, merupakan laser gas yang paling umum) memiliki output utama dari lampu inframerah. C02 laser memancarkan energi jauh dr infiwtyerah, dan digunakan untuk memotong material keras. 3. Laser Excimer (nama ini berasal dari istilah excited dan dimers) menggunakan gas reaktif, seperti klorin dan fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon, kripton atau xenon. Ketika elektrik dirangsang, molekul pseudo (dimer). Ketika lased, dimer menghasilkan cahaya dalam kisaran ultraviolet. 5. Dye laser menggunakan pewarna organik kompleks, seperti rhodamine 6g, dalam larutan cair atau suspensi sebagai media penguat. 6. Semiconductor laser, kadang-kadang disebut dioda laser, laser yg tidak solid-state. Perangkat elektronik yg menggunakan ini umumnya sangat kecil dan menggunakan daya yang rendah. Mereka dapat 14 dibangun menjadi array yang lebih besar, seperti sumber penulisan dalam beberapa printer laser atau CD player. II.4. LCD (Liquid Crystal Display) Menurut Sumardi (2013: Hal 36), modul LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu alat yang digunakan sebagai tampilan. M1632 merupakan modul dot-matrix tampilan kristal cair (LCD) dengan tampilan 16x12 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul LCD ini telah dilengkapi dengan chip kontroller yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD, berfungsi sebagai driver LCD dan penghasi karakter (character generator). Bentuk dan konfigurasi dari LCD M1632 dapat dilihat pada gambar dan , tabel berikut: Gambar II.2. Bentuk Fisik LCD M1632 (Sumber : Sumardi; 2013; 36) Gambar II.3. Konfigurasi LCD M1632 (Sumber : Sumardi; 2013; 37) 15 No Tabel II.1. Keterangan Kaki LCD M1632 Symbol Level Fungsi 1 Vss - 0 Volt 2 Vcc - 5 + IO% Volt 3 Vee - Pengerak LCD 4 RS H/L 5 R/W H/L 6 E 7 DBO H/L 8 DB 1 H/L 9 DB2 H/L 10 DB3 H/L 11 DB4 H/L 12 DBS H/L 13 DB6 H/L 14 DB7 H/L 15 V+BL 16 V-BL H=memasukkan data L= memasukkan Ins H=baca L=tulis Enable Signal Data BUS Kecerahan LCD (Sumber : Sumardi; 2013; 36) Modul LCD tipe M1632 memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Terdapat 16x2 karakter huruf yang bisa ditampilkan 2. Setiap huruf terdiri dari 5x7 dot-matrik + cursor. 3. Terdapat 192 macam karakter 4. Terdapat 80x8 bit display RAM (maksima180 karakter) 5. Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun 4 bit 6. Dibangun dengan osilator local 7. Satu sumber tegangan 5 volt 16 8. Otomatis reset saat tegangan dihidupkan 9. Bekerja pada suhu 0° C sampai 55° C II.5. Photodiode Photadiode dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon (Si) atau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 A - 11000 A untuk silicon, 8000,A -20,000 A untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda. Photodiode digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh inframerah. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodiode tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh inframerah. Bentuk fisik photodiode dapat dilihat pada gambar II.5. 17 Gambar II.4. Bentuk Fisik Photodiode (Sumber : Afrie Setiawan; 2011; 12) II.6. Mikrokontraler Menurut Heri Andrianto (2013 : 1-4) Mikrokontroler adalah sebuah computer kecil ("special purpose computers") didalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan pararel, Port input/output, ADC. Mikrokontroller digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu program. Pada saat ini penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat dirumah, seperti telepon digital, microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA, dll. Mikrokantroler dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk pengendalian, otomasi industri, akuisi data, telekomunikasi dan lain-lain. Keuntungan menggunakan mikrokontroler yaitu harganya murah, dapat diprogram berulang ka1i, dan dapat kita program sesuai dengan keinginan kita. Saat ini keluarga mikrokonlroler yang ada dipasaran yaitu Intel 8048 dan 8051(MCS51), Motorola68HC11, Microchip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR. 18 II.6.1 Sejarah Mikrakontroler Mikrokontroler dikembangkan dari mikmprosesor. Berikut ini sejarah perkembangan teknologi mikroprosesor dan mikrokontroler. - Tahun 1617, Jhon Napier menemukan sistem untuk melakukan perkalian dan pembagian berdasarkan logaritma. - Tahun 1694, Gottfriend Wilhelm Leibniz membuat mesin mekanik yang dapat melakukan operasi +,-,*, / dan akar kuadrat. - Tahun 1835, Charles Babbage mengusulkan komputer digital (Digital Computer) pertama di dunia menggunakan punched card untuk data dan instruksi, serta program control (looping and branching) dengan unit aritmatik dan unit penyimpanan. - Tahun 1850, George Boole mengembangkan symbolic logic termasuk operasi binary (AND, OR, dll). - Tahun 1946, Von Neurnann menyarankan bahwa instruksi menjadi kode numerik yang disimpan pada memori. Komputer dan semua desain mikrokontroler didasarkan pada komputer Von Neumann. Memori Address Bus Program & Data CPU Data Bus Gambar II.5 Arsitektur Komputer Von Neumann (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Ha13) 19 - Tahun 1948, Transistor ditemukan. Dengan dikembangkannya konsep software, pada tahun 1948 mulai adanya perkembangan hardware penting seperti transistor. - Tahun 1959, IC (Integrated Circuit) pertama dibuat. - Tahun 1971, Intel 4004 dibuat, yang merupakan Mikroprosesor pertama. Terdiri dari 2250 transistor. Kemudian Intel membuat Intel 8008, mikroprosesor 8 bit. Semakin besar ukuran bit berarti mikroprosesor dapat memproses lebih banyak data. Gambar II.6. Intel 4004 (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Ha13) - Tahun 1972, TMS 1000, buatan Texas Instrument, Mikrokontroler pertama yang dibuat. Gambar II.7 TMS 1000 (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Ha14) 20 - Tahun 1974,beberapa pabrik IC menawarkan mikroprosesor dan pengendali menggunakan mikroprosesor. Mikroprosesor yang ditawarkan pada saat itu yaitu Intel 8080, 8085, Motorola 6800, Signetics 6502, Zilog Z80, dan Texas Instruments 9900 (16 bit). - Tahun 1978, mikroprosesor 16 bit menjadi lebih umum digunakan yaitu intel 8086, Motorola 68000 dan Zilog Z8000. Sejak saat itu pabrikan mikroprosesor terus mengembangkan mikroprosesor dengan berbagai keistimewaan dan arsitektur. Mikroprosesor yang dikembangkan termasuk mikroprosesor 32 bit seperti Intel Pentium, Motorola DragonBall, dan beberapa mikrokontroler yang menggunakan ARM core. II.6.2 Mikrokontroler AVR ATmega8535 Atmel Corporation (2010) dalam database ATmega8535 menjelaskan, ATmega8535 mempunyai dua memori utama yaitu memori data dan memori program, selain itu ATmega8535 memiliki memori EEPROM untuk menyimpan data. ATmega8535 juga memiliki 16 byte on-chip in system reprogrammable flash memory untuk menyimpan program. Di dalam mikrokontroler ATmega8535 terdiri dari : 1. Saluran I/O 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC (analog to digital converter) 10 bit sebanyak 8 chanel. 3. Tiga buah timerlcounter dengan kemampuan perbandingan. 4. CPU yang terdiri dari 32 register. 5. 131 instruksi anda, yang tentunya hanya membutuhkan 1 siklus. 21 6. Watchdog timer dengan oscillator internal. 7. Dua buah timer lcounter 8 bit. 8. Satu buah timer lcounter 16 bit. 9. Tegangan operasi 2,7-5,5 V pada ATmega8535 10. Internal SRAM sebesar 1 KB. 11. Memory sebesar 16KB dengan kemampuan red while red. 12. Unit interupsi internal dan eksternal. 13. Port antarmuka SPI. 14. EEPROM sebesar 512 byte dapat di program saat operasi. 15. Antarmuka komperatar analog. 16. 4 chanel PWM. 17. 32x8 general register. 18. Hampir mencapai 16 MIPS. 19. Port USART programmable untuk komunikasi serial. (http://www.slideshare. netfmuhamadiqba15249/jurnal-kelompok-1#,Abdul Rahman Wahid, Imam Al Haris ,Januari 2013) II.6.3 Arsitektur ATmega$535 Fitur-fitur yang dimiliki oleh ATmega8535 adalah sebagai berikut: 1. Mikrokontoller AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah. 2. Arisitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16MHz. 22 3. Memiliki kapasitas Flash memori 16 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte. 4. Saluran UO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 5. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 6. Unit interupsi internal dan eksternal. 7. Port USART untuk komunikasi serial. 8. Fitur Peripheral - Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan. - 2 (dua) buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare. - 1 (satu) buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare, dan Mode Capture. - Real Time Counter dengan Oscillator tersendiri. - 4 Channel PWM. - 8 Channel, 10-bit ADC - 8 Single-ended Channel. - 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP. - 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1 x, l Ox, atau 200x. - Byte-oriented Two-wire Serial Interface. - Programmable Serial USART. - Antarmuka SPI. - Watchdog Timer dengan oscillator internal. - On-chip Analog Comparator. 23 II.6.4 Konfigurasi Pin AVR ATMega8535 Gambar II.8. Konfigurasi Pin Atmega8535 (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Hal 9) Menurut Heri Andrianto (2013 : 10-11) Konfigurasi pin Atmega l6 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada gambar diatas. Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmegal6 sebagai berikut: 1. VCC Merupakan pin yang berfnngsi sebagai masukan catu daya. 2. GND Merupakan pin ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding. 3. Port A (PAO...PA7) Merupakan pin input I output dua arah pin masukkan ADC. 4. Port B (PBO...PB7) 24 Merupakan pin input / output dua arah pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel II.2 Fungsi Khusus Port B Pin Fungsi Khusus PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock) PB6 MISO (SPI Bus Master Input/ Slave Output) PBS MOSI (SPI Bus Master Output/ Slave Input) PB4 SS (SPI Slave Select Input) PB3 PB2 PB1 PBO AINl (Analog Comparator Negative Input) OCO ( Timer l Counter0 Output Compare Match Output) AINO (Analog Comparator Positive Input) INT2 (External Interrupt 2 input) T1 (Timer/ Counter0 External Counter Input) TO T 1 (Timer / Counter0 External Counter Input) XCK (USART External Clock Input / Output) (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Hal 10) 5. Port C (PCO...PC7) Merupakan pin input / output dua arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini . Tabel II.3 Fungsi Khusus Port C Pin Fungsi Khusus PB7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin2) PB6 TOSC 1 (Timer Oscillator Pin]) PBS TDI (JTAG Test Data In) PB4 TDO (JTAG Test Data Out) 25 PB3 TMS (JTAG Mode Select) PB2 TCK (JTAG Test Clock) PB 1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input l Output Line) PBO SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line) (Sumber : Heri Andrianto; 2013; Hal 10-11) 6. Port D (PDO...PD7) Merupakan pin input / output dua arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel II.4 Fungsi Khusus Port D Pin PB7 Fungsi Khusus OC2 (Timer l Counter2 Output Compare Match Output) PB6 ICP (Timer / Counterl Input Capture Pin) PBS 00 (Timer/ Counterl Output Compare A Match Output) PB4 OC2 (Timer l Counter2 Output Compare B Match Output) PB3 INT (External Interrupt 1 Input) PB2 INT (External Interrupt 2 Input) PB 1 TXT (USART Input Pin) PBO RXU (USART Input Pin) (Sumber : Hen Andnanto; 2013; Hal 11) 7. RESET Merupakan pin yang digunalcan untuk me-reset mikrokontroler. 8. XTAL 1 dan XTAL2 Merupakan pin masukkan clock eksternal. 26 9. AVCC Merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF Merupakan pin masukan tegangan referensi ADC. II.7. Perangkat Lunak II.7.1. Pemrograman Bahasa C Pada perancangan program pada alat, program yang digunakan adalah pemrograman bahasa C. Untuk dapat memahami bagaimana suatu program ditulis, maka struktur dari program harus dimengerti terlebih dahulu, atau sebagai pedoman penulis program (programmer) bagaimana seharusnya program tersebut ditulis. Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih fungsi-fungsi. Fungsi pertama yang harus ada di program C yang sudah ditentukan namanya, yaitu fungsi main(). Artinya program C minimal memiliki satu fungsi (fungsi mainQ). Fungsi-fungsi lain selain fungsi utama bisa dituliskan setelah atau sebelum fungsi utama dengan deskripsi prototype fungsi pada bagian awal program. Bisa juga dituliskan pada file lain yang apabila kita ingin memakai atau memanggil fungsi dalam file lain tersebut, kita harus menuliskan header file- 27 nya, dengan preprocessor directive #include. File ini disebut file pustaka (library file). II.7.2. CodeVisionAVR Menurut Sumardi, (2013: Hal 12-13), CodeVision AVR compiler (CV AVR) merupakan compiler bahasa C untuk AVR. CV AVR ini dapat berjalan di bawah sistem operasi Windows 9x, Me, NT, 2000 dan XP. CV AVR ini dapat mengimplementasikan hampir semua instruksi bahasa C yang sesuai dengan arsitektur AVR, bahkan terdapat beberapa keunggulan tambahan untuk memenuhi keunggulan spesifrk dari AVR. Hasil kompilasi objek CV AVR bisa digunakan sebagai source debug dengan AYR Studio debugger dari ATMEL. Selain pustaka standar bahasa C, CV AVR juga menyediakan pustaka , tambahan yang sangat membantu pemrograman AVR, yaitu: 1. Alphanumeric LCD modules, 2. Philips 12C bus, 3. National semiconductor LM75 temperature sensor, 4. Philips PCF8563, PCF8583, Maxim/Dallas semiconductor DS 1302 dan DS 1307 real time clocks, 5. Maxim/Dallas semiconductor 1 wire protocol, 6. Maxim/Dallas semiconductor DS 1820, DS28S20, DS18B20 Temperature sensor, 7. Maxim/Dallas semiconductor DS 1621 Thermometer/Thermostat, 8. Maxim/Dallas semiconductor DS2430 and DS2433 EEPROMs, 9. SPI dan delay. 28 10. Power management 11. Delays 12. Gray code conversion CVAVR juga memiliki perogram generator yang memungkinkan kita membuat perogram dengan cepat. Code Vision AVR yang digunakan adalah Versi 1.25.1 Evaluation (CVAVREval). Meski hanya program evaluasi tetapi program ini cukup untuk belajar pemrograman AVR. Untuk mendapatkan CVAVREval cukup mudah. II.8. Flowchart Flowcharting adalah suatu teknik untuk menyusun rencana program yang telah diperkenalkan dan telah dipergunakan oleh kalangan pemrogram komputer , sebelum algoritma menjadi populer. Flowchart adalah untaian simbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data. Seorang pemrogram harus mampu membuat flowchart, harus mampu membaca dan mengerti flowchart, dan sanggup menerjemahkan flowchart ke algoritma dan sebaliknya. Adapun simbol - simbol yang sering digunakan pada diagram alir / flowchart ditunjukkan pada tabel II.5 berikut : Tabel II.5. Simbol - Simbol Flowchart Symbol Arti Keterangan Process Menyatakan kegiatan yang akan ditampilkan dalam diagran alir. Data Digunakan untuk mewakili data masuk, atau data keluar. Decision Berupa pertanyaan atau penentuan suatu keputusan. 29 Garis alir Menunjukkan arah aliran proses. Terminal Untuk menandai awal atau akhir program. Preparation Untuk inisialisasi suatu nilai. Connector Sebagai penghubumg dalam satu halaman. Off page Sebagai penghubung antar connector halaman. (Sumber : Dr.Suarga,M.sc.,M.Math.,Ph D., 2012. Algoritma dan Pemrograman)