HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP DI KECAMATAN SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ullya Fera Tukilaningrum, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected], [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar matematika, serta hubungan yang positif dan signifikan antara: kesiapan belajar, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman. Sampel dalam penelitian ini 89 siswa dengan menggunakan teknik proportionate random sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Data analisis menggunakan korelasi. Kesimpulan dalam penelitian ini: kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar matematika kurang dari 75%; dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,36; (2) gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,34; (3) kesiapan belajar dan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,45. Kata kunci: kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Pendidikan titik beratnya terletak pada pihak anak didik yaitu terjadinya proses belajar. Belajar sejatinya akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor sama-sama tercapai. Perubahan-perubahan ini merupakan indikasi dari hasil belajar yang diperoleh oleh anak didik. Hasil yang diperoleh oleh anak didik akan berbeda-beda, karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah seperti yang disampaikan oleh Slameto (2010: 113) bahwa “kesiapan (readiness) merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi hasil belajar siswa (prestasi)”. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Oemar Hamalik (2011: 33) berpendapat bahwa “murid yang telah siap belajar akan lebih mudah melakukan kegiatan belajar dan lebih berhasil dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru” Kesiapan belajar dapat diamati melalui indikator yaitu kondisi fisik maupun mental dan terpenuhinya kebutuhan untuk belajar seperti adanya bahan yang Ekuivalen: Hubungan Kesiapan Belajar dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016 7 dipelajari serta pengalaman berupa pengetahuan dan kecakapan dalam mengerjakan tugas/latihan demi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Kondisi siswa yang siap menerima pelajaran dari guru, akan berusaha merespon atas pertanyaanpertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Untuk dapat memberi jawaban yang benar tentunya siswa harus mempunyai pengetahuan dengan cara membaca dan mempelajari materi yang akan diajarkan oleh guru. Akan tetapi ada sebagian siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran matematika selalu penuh dengan angka dan perhitungan sehingga dirasa kurang menarik. Ketertarikan siswa yang rendah dalam belajar matematika ini menyebabkan siswa kurang mau mempelajari matematika di luar sekolah. Akibatnya saat siwa kembali dihadapkan dengan matematika saat pelajaran di sekolah, sama sekali tidak ada kesiapan untuk belajar. Namun pada kenyataannya, kesiapan belajar tidak didapatkan pada diri tiap siswa, sehingga proses belajar di dalam kelas tidak berjalan efektif. Selain kesiapan belajar juga ada faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yaitu gaya belajar siswa. Dengan mengetahui gaya belajarnya masing-masing, siswa juga akan lebih termotivasi untuk bertanya. Neil Fleming (dalam Miftahul Huda, 2013: 287) menunjukkan preferensi individu dalam proses belajarnya ada 3, yakni Visual, Auditories, dan Kinestetik (VAK). Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masingmasing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Sugihartono (2007: 53) berpendapat bahwa “siswa memahami gaya belajarnya sendiri, maka siswa akan lebih mudah dan cepat dalam mempelajari suatu materi pembelajaran tertentu karena sebenarnya setiap siswa tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses informasi dengan cara yang berbeda”. Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang tidak menyadari bahwa mereka lebih suka pada satu gaya belajar tertentu. Selain itu juga mungkin disebabkan siswa sendiri tidak tahu tentang bagaimana cara menyerap, mengatur, dan mengolah informasi pelajaran yang disampaikan oleh guru. 8 Ekuivalen: Hubungan Kesiapan Belajar dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016 METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang mulai dari Oktober 2015 sampai Agustus 2016. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman yang berjumlah 118 siswa. Teknik sampling yang digunakan Proportionate Random Sampling sehingga diperoleh sampel 89 siswa. Teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan adalah angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis menggunakan uji pihak kiri dan analisis korelasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi skor kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar matematika yang disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Variabel Kesiapan Belajar Gaya Belajar Prestasi Belajar Uji Normalitas Chi Square ( ) 10,91 5,31 11,01 Homogenitas Uji F 1,38 Berdasarkan tabel di atas, bahwa variabel kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan uji hipotesis yang disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 2. Hasil Keputusan Uji Hipotesis Variabel Kesiapan Belajar Gaya Belajar Prestasi Belajar ℎ ℎ ℎ Statistik Uji = −14, 02 = −8,14 = −12,27 Keputusan Uji H01ditolak H02ditolak H03ditolak Tabel 3. Hasil Keputusan Uji Hipotesis Hubungan antar variabel Statistik Uji Kesiapan belajar dengan prestasi belajar Gaya belajar dengan prestasi belajar Kesiapan belajar dan gaya belajar dengan prestasi belajar = 0,36 = 3,36 Keputusan Uji H04ditolak = 0,34 = 0,45 = 3,35 = 13,72 H05ditolak H06ditolak Uji Signifikan Ekuivalen: Hubungan Kesiapan Belajar dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016 9 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa setelah dianalisis menggunakan uji t pihak kiri untuk masing-masing variabel mandiri menunjukan bahwa kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar kurang dari 75%. Dan setelah dianalisis menggunakan uji t dua pihak antara dua variabel menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan artinya prestasi belajar dapat dipengaruhi kesiapan belajar dan gaya belajar dimana siswa yang sudah siap berarti telah memiliki kematangan dalam mempersiapkan pembelajaran dan belajar sehingga siswa tersebut lebih peka dalam merespon atau memberi penjabaran terhadap suatu materi yang kemudian akan membuat prestasinya menjadi lebih baik dan siswa yang mengetahui gaya belajarnya dalam lingkungan akan meningkatkan efektifitas ketika ia belajar. Dengan demikian siswa yang memahami gaya belajar-nya maka siswa tersebut akan mempersiapkan diri dalam belajar matematika, dan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini: kesiapan belajar, gaya belajar dan prestasi belajar kurang dari 75%. Dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara: kesiapan belajar terhadap prestasi belajar matematika; gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika; kesiapan belajar dan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. Dari simpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang peneliti sampaikan diantaranya yaitu: (1) bagi siswa, supaya lebih mempersiapkan diri agar dapat memperoleh prestasi belajar yang baik di sekolah. (2) bagi orang tua siswa, agar lebih memantau proses belajar siswa dengan mendukung gaya belajar siswa agar proses belajarnya dapat terkontrol dan dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah. (3) bagi guru sebaiknya memahami masing-masing gaya belajar siswa sehingga prestasi belajar dapat dioptimalkan. DAFTAR PUSTAKA Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 10 Ekuivalen: Hubungan Kesiapan Belajar dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016 Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Ekuivalen: Hubungan Kesiapan Belajar dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016 11