pendugaan pencemaran air tanah di tempat pembuangan sampah

advertisement
PENDUGAAN PENCEMARAN AIR TANAH
DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH LANDASAN ULIN TIMUR
DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER
Denok Dwi Priyanti1, Sri Cahyo Wahyono1, Simon Sadok Siregar1
ABSTRACT. Along with the increment of human population, ground water pollution also
tends to increase. It primarily due to the accumulation of waste which could harm the
public health. Trash or waste is one of the important issues which could contaminate
ground water, especially waste landfills. Ground water that has been contaminated with
liquid waste (leachate) can affect the quality of ground water. This study aimed to
determine the composition of rocks, layers and depth of ground water around waste
landfills (TPS) and to determine whether ground water around the TPS is contaminated
or not. Estimation of groundwater pollution could be determined by measurement using
geoelectric method with schlumberger configuration. It showed the presence of leachate
layer at depth of 0,51 – 8,51 m with measured resistivity of 3,89 – 9,63 Ohm.meter, while
groundwater is at depth of 22,92 – 26,59 m with resistivity value of 88,98 – 128,75
Ohm.meter. AAS sample test has been conducted to determine whether the ground
water around TPS is contaminated or not. The test results using AAS showed
groundwater around TPS was contaminated with Lead (Pb), iron (Fe) and Cadmium
(Cd). The evidence was the value of their concentrations in three water samples which
exceeded the thresholds in accordance with the requirements of drinking water.
Threshold for Pb, Fe and Cd are 0,01 ppm, 0,3 ppm and 0,003 ppm, respectively. From
the measurement results of sample 1, 2 and 3 couls be obtained the concentration of
Pb are 0,084 ppm, 0,044 ppm and 0,091 ppm, the concentration of Fe are 0,812 ppm for
1,018 ppm and 0,203 ppm, while the concentration of Cd are 0,012 ppm, 0,017 ppm and
0,01 ppm.
Keywords: Ground water, waste, geoelectric, AAS
PENDAHULUAN
pemukiman yang cukup padat, sehingga
Sampah atau limbah merupakan
penyebaran
limbah
TPS
tersebut
salah satu masalah penting yang dapat
memerlukan perhatian bagi pemukiman-
mencemari air tanah terutama limbah
pemukiman yang diduga dekat dengan
asal tempat pembuangan akhir (TPA).
sumber limbah tersebut.
Tempat pembuangan sampah (TPS)
Sulitnya
sampah
sanitary
landfill
Landasan Ulin Timur merupakan salah
sesuai
satu
merupakan salah satu alasan timbul
sumber
tersebut,
limbah
dimana
di
kawasan
lokasinya
dengan
pemukiman
Kawasan
Landasan
Ulin
wilayah
penduduk
merupakan
dekat
sistem
pengolahan
urugan liar. Urugan liar ini merupakan
penduduk.
sumber
Timur
bau,
memungkinkan
dan
menambah
1
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Email : [email protected]
68
gas
buang
timbulnya
pencemaran
yang
peledakan,
air
melalui
Priyanti, D.D., dkk., Pendugaan Pencemaran Air Tanah .............69
rembesan air leachate ke air tanah atau
Kerawaian (Kak) 2,26 persen, formasi
ke air bawah tanah. Air leachate yang
Pitap 3,47 persen. Batuan Alluvium
masuk
(Qha) ini tersusun dari kerakal, kerikil,
ke
dalam
menimbulkan
air
tanah
pencemaran.
akan
Hal
ini
pasir,
lanau,
lempung dan
lumpur
berbahaya bagi pemukiman disekitarnya
sebagai endapan sungai rawa, pantai
yang berjarak ± 200 meter dari TPS. Bila
dan delta, formasi Kerawaian (Kak)
hal ini dibiarkan akan timbul masalah
merupakan
yang
penduduk
berwarna
bertujuan
padat dengan batu lanau, dan batu
lebih
sekitarnya.
untuk
luas
bagi
Penelitian
mengetahui
ini
susunan
lapisan
lempung.
perselingan
kelabu
batu
kehitaman
Setempat
pasir
sangat
sisipan
batu
batuan TPS Landasan Ulin Timur,
gamping, konglomerat, tebal berkisar 2-
mengetahui lapisan dan kedalaman air
50 cm. berasosiasi dengan rijang,
tanah di TPS Landasan Ulin Timur dan
formasi ini merupakan endapan flysch
mengetahui tercemar atau tidaknya air
dan berstruktur turbidit, formasi pitap
tanah di sekitar TPS Landasan Ulin
(Kps)
Timur. Untuk mengetahui susunan dan
pasir, greiwake, batu lempung dan
kedalaman serta lapisan bawah tanah
konglomerat, diduga berumur kapur
dimenggunakan
akhir (http://www.banjarbarukota.go.id)
metode
geolistrik
merupakan
perselingan
batu
konfigurasi schlumberger dan untuk
menganalisa
tercemar
atau
tidak
tercemarnya air tanah menggunakan
metode AAS.
Pengaruh
Air
Lindi
Kualitas Air Tanah
Keberadaan
Terhadap
TPA
sampah
memiliki fungsi yang sangat penting,
Geologi Umum Kawasan Penelitian
Kondisi geologi Wilayah Kota
Banjarbaru terdiri atas Formasi Dahor,
didominasi batu pasir kuarsa lepas
yang
mengandung
endapan
emas
sekunder dan intan, serta aluvium yang
terdiri dari kerikil, pasir, lanau dan
lempung.
Batuan di Kota Banjarbaru
terdiri Alluvium (Qha) 48,44 persen,
Martapura
(Qpm)
37,71
persen,
Binuang (Tob) 3,64 persen, formasi
yaitu sebagai pengolahan akhir sampah
baik yang akan didaur ulang sebagai
kompos
ataupun
hanya
ditimbun
setelah disortir oleh pemulung. Jumlah
sampah di TPA yang sangat besar
menyebabkan
proses
dekomposisi
alamiah berlangsung secara besarbesaran
pula.
Proses
dekomposisi
tersebut mengubah sampah menjadi
pupuk organik dan menimbulkan hasil
70
Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 1, Pebruari 2014 (68 – 77)
samping
yaitu
air
Penumpukan
lindi
(leachate).
baik dari resapan air hujan maupun
dapat
kandungan air pada sampah itu sendiri
sampah
mengganggu
estetika,
sanitasi,
(Parlinggoam,
2011).
Tabel
1
kelestarian lingkungan. Penumpukan
menunjukkan komposisi air lindi secara
sampah dapat
umum
juga
mengakibatkan
dan
Tabel
2
menunjukkan
pencemaran air, tanah, dan udara
persyaratan kualitas air minum menurut
(Putra, 2012). Air lindi disebabkan oleh
Menteri
terjadinya presipitasi cairan ke TPA,
No.492/MENKES/PER/1V/2010.
Kesehatan
RI
Tabel 1. Komposisi air lindi TPA secara umum
Parameter
pH
COD
BOD
Sulfat
Cadmium (Cd)
Plumbum (Pb)
Chromim (Cr)
Kisaran
6,2 – 7,4
66 – 11.600 mg/l
< 2 – 8.000 mg/l
56 – 456 mg/l
< 0,005 – 0,01 mg/l
< 0,05 – 0,22 mg/l
< 0,05 – 0,14 mg/l
Parlinggoam, 2011
Tabel 2. Persyaratan Kualitas Air Minum (Peraturan Mentri Kesehatan RI
No.492/MENKES/PER/1V/2010, Tentang Kualitas Air Minum)
No.
Parameter
1.
2.
3.
4.
Cd (Kadmium)
Fe (Besi)
Pb (Timbal)
SO4 (Sulfat)
Tanah merupakan bagian dari
siklus
logam
limbah
ke
berat.
tanah
Pembuangan
apabila
melebihi
kemampuan tanah dalam mencerna
limbah
akan
mengakibatkan
Satuan
ppm
ppm
ppm
ppm
Kadar maksimal
yang diperbolehkan
0,003
0,3
0,01
250
Kandungan logam berat di dalam tanah
secara alamiah sangat rendah, kecuali
tanah
tersebut
sudah
tercemar
(Widaningrum, 2007).
Logam
berat
masuk
ke
pencemaran tanah. Jenis limbah yang
lingkungan tanah melalui penggunaan
berpotensi merusak lingkungan hidup
bahan kimia yang langsung mengenai
adalah limbah yang termasuk dalam
tanah, penimbunan debu, hujan atau
Bahan Beracun Berbahaya (B3) yang di
pengendapan, pengikisan tanah dan
dalamnya terdapat logamlogam berat.
limbah buangan. Logam berat memiliki
Priyanti, D.D., dkk, Pendugaan Pencemaran Air Tanah .............71
densitas yang lebih dari 5 gram/cm3
masing-masing dua elektroda arus dan
sehingga tidak dapat terurai melalui
dua elektroda tegangan Perubahan
proses biodegrasi seperti pencemaran
jarak antar elektroda (spasi elektroda)
organik logam berat dapat terakumulasi
dapat menentukan berbagai variasi nilai
dalam
dalam
tahanan jenis terhadap kedalaman.
sedimen sungai karena dapat terikat
Hasil pengukuran di lapangan sesudah
dengan senyawa organik dan anorganik
dihitung
melalui
merupakan
lingkungan
terutama
proses
pembentukan
absorsi
senyawa
dan
kompleks
(Hutagalung, 1991).
nilai
elektroda
tahanan
fungsi
dan
kedalaman
jenisnya
dari
konfigurasi
berkaitan
dengan
penetrasinya
(Arman,
2012).
Metode Geolistrik
Metode
Susunan elektroda konfigurasi
geolistrik
merupakan
Schlumberger
dilustrasiikan
oleh
metode geofisika yang digunakan untuk
Gambar 1. Resistivitas semu yang
mengidentifikasi sifat dan kondisi fisis
terukur
bawah
harga
gabungan dari beberapa lapisan tanah
Terdapat
yang dianggap sebagai satu lapisan
berbagai konfigurasi, salah satunya
homogen. Harga resistivitas listrik suatu
konfigurasi Schlumberger. Pengukuran
formasi di bawah permukaan dapat
dengan
ditentukan
permukaan
tahanan
jenis
berdasar
batuan.
konfigurasi
menggunakan
empat
Schlumberger
elektroda,
merupakan
menurut
resistivitas
persamaan
di
bawah ini Telford, et al., (1990)
Gambar 1. Susunan elektroda konfigurasi schlumberger
Metode
Atomic
Absorption
Spectrophotometer (AAS)
akan
menyerap
mengakibatkan
energi
elektron
pada
dan
kulit
Metode AAS berprinsip pada
terluar naik ke tingkat energi yang lebih
absorpsi cahaya oleh atom. Atom dari
tinggi atau tereksitasi. Atom-atom dari
suatu unsur pada keadaan dasar akan
sampel akan menyerap sebagian sinar
dikenai radiasi maka atom tersebut
yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
72
Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 1, Pebruari 2014 (68 – 77)
Penyerapan energi oleh atom terjadi
kadar total unsur logam dalam sampel.
pada
Pelaksanaan analisis relatif sederhana
panjang
gelombang
tertentu
sesuai dengan energi yang dibutuhkan
dan
analisis
logam
tertentu
oleh atom tersebut. Misalkan natrium
dilakukan dalam
menyerap pada 589 nm, uranium pada
unsur-unsur
358,5 nm, sedangkan kalium pada
pemisahan (Hamami, 2003)
campuran
logam
lain
dapat
dengan
tanpa
766,5 nm (Khopkar, 2003).
AAS digunakan untuk analisis
kuantitatif unsur logam dalam wujud
larutan. Cara analisis ini memberikan
METODE PENELITIAN
Bagan alir penelitian disusun
seperti Gambar 2.
Gambar 2. Bagan Penelitian
Akuisisi data lapangan
ini melakukan pengukuran sebanyak
Praktiknya di lapangan alat-alat
dirangkai
sesuai
prosedur
lima kali dengan 5 lintasan yang jarak
dan
antara lintasan satu dengan lintasan
dilakukan pada satu lintasan yang
lainnya berjarak 50 meter. Skema
membentang sejauh 100 meter ke
pengambilan data lapangan seperti
kanan dan 100 meter ke kiri. Penelitian
Gambar 3.
Priyanti, D.D., dkk, Pendugaan Pencemaran Air Tanah .............73
sampel
dilakukan.
pengaturan
Pertama
adalah
lampu
katoda,
posisi
karena posisi lampu yang tidak tepat
akan memberikan hasil yang tidak
optimal.
Gambar 3. Skema pengambilan data
lapangan
itu, juga
dilakukan
pengaturan nyala api dengan bahan
bakar udara-asetilen sehingga tinggi
nyala, besar nyala, dan posisi api
Pengolahan data
Setelah dilakukan akusisi data di
lapangan akan mendapatkan hasil data
berupa nilai resistivitas lapangan dari
tiap-tiap titik, kemudian data lapangan
dikalikan
Selain
faktor
geometri,
untuk
sesuai.
Kemudian,
perlu
dilakukan
beberapa pengaturan, misalnya data
zat yang dianalisis (dengan mengetik
unsur yang dianalisis) dan panjang
gelombang resonansinya.
mendapatkan harga resistivitas semu
dengan
menggunakan
persamaan
Pengukuran Sampel Dengan AAS
Larutan
konfigurasi, kemudian diolah dengan
sampel
perangkat lunak (software).
standar
diukur
dan
larutan
serapannya
pada
panjang gelombang 248,3 nm dengan
AAS. Nyala (flame) dari campuran
Interpretasi data lapangan
Interpretasi
data
dilakukan
dengan mengkaji data hasil inversi
software
progress.
resistivitas
diinversi
yang
kembali
Berupa
kurva
kemudian
akan
kedalam
software
rockwork dan hasilnya akan berupa
susunan
lapisan
-
lapisan
bawah
permukaan.
udara
-
digunakan
asetilena
sesuai
Sampel diambil dari lapangan,
diuji dengan AAS. Penggunaan AAS
memerlukan banyak tahapan untuk
dilalui sebelum pengukuran serapan
dengan
unsur.
Langkah-langkah pengukuran adalah
sebagai berikut:
a. Mengalirkan air ke dalam nyala dan
penunjukan alat ukur dibuat nol.
b. Mengalirkan
larutan
standar
dari
unsur yang dianalisis ke dalam nyala
dengan
Karakterisasi sampel
(udara-C2H2)
urutan
pertambahan
konsentrasi.
c. Mencatat nilai-nilai absorbansi dari
setiap larutan standar.
d. Mengalirkan
larutan
sampel
ke
dalam nyala, dan mencatat nilai
74
Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 1, Pebruari 2014 (68 – 77)
absorbansi
dari
unsur
yang
5, 6, dan 7). Nilai tahanan jenis tersebut
kemudian
dianalisis.
e. Hitung konsentrasi sampel yang ada
diolah
dengan
Software
Progress. Kemudian untuk medapatkan
dalam larutan dengan menggunakan
lithology model 3D diperlukan software
regresi linier.
Rockwork.
Tahap selanjutnya, pengambilan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel air sumur warga sekitar TPS
Data Hasil Interpretasi
Metode Geolistrik
Data
hasil
dengan
nilai
tahanan
data
menggunakan
dengan
metode
geolistrik 1-D konfigurasi Schlumberger
berupa
sebagai
jenis
batuan
bawah permukaan yang didapat dari
hasil pengukuran lapangan (Tabel 3, 4,
pendukung
tiga
dengan
sampel
warga yang berbeda yang kemudian
diuji dengan menggunakan metode
AAS untuk mengetahui tercemar atau
tidaknya sumur warga di sekitar TPS
tersebut.
Tabel 3. Lapisan-Lapisan Bawah Permukaan Tanah Pada GL1
No.
1
2
Kedalaman (m)
3
4
5
Resistivitas (Ωm)
0,00 – 0,51
131,56
0,51 – 5,05
7,20
5,05 – 11,95
11,95 – 23,25
23,25 – 35,00
61,96
39,85
102,27
Deskripsi Batuan
Tanah lanauan
Lempung kedap air yang
berasosiasi dengan lindi
Lempung pasiran
Lempung
Pasir, bersifat akuifer
Tabel 4. Lapisan-Lapisan Bawah Permukaan Tanah Pada GL2
No.
1
2
Kedalaman (m)
3
4
5
Resistivitas (Ωm)
0,00 – 1,66
110,43
0,51 – 6,83
3,86
6,83 – 11,60
11,60 – 23,72
23,72 - 35,00
57,33
27,11
117,13
Deskripsi Batuan
Tanah Lanauan
Lempung kedap air
berasosiasi dengan lindi
Lempung pasiran
Lempung
Pasir bersifat akuifer
yang
Tabel 5. Lapisan-Lapisan Bawah Permukaan Tanah Pada GL3
No.
1
2
3
4
5
Kedalaman (m)
0,00 – 3,36
Resistivitas (Ωm)
724,46
3,36 – 8,51
4,70
8,51 – 15,74
15,74 – 22,92
22,92 – 35,00
45,16
20,41
88,98
sumur
Deskripsi Batuan
Tanah Kering
Lempung kedap air
berasosiasi dengan lindi
Lempung pasiran
Lempung
Pasir bersifat akuifer
yang
Priyanti, D.D., dkk, Pendugaan Pencemaran Air Tanah .............75
Tabel 6. Lapisan-Lapisan Bawah Permukaan Tanah Pada GL4
No.
1
2
3
4
5
Kedalaman (m)
Resistivitas (Ωm)
0,00 – 1,97
896,47
1,97 – 6,62
9,63
6,62 – 12,21
12,21 – 25,14
25,14 – 35,00
61,63
41,23
128,75
Deskripsi Batuan
Tanah Kering
Lempung kedap air
berasosiasi dengan lindi
Lempung pasiran
Lempung
Pasir bersifat akuifer
yang
Tabel 7. Lapisan-lapisan bawah permukaan tanah pada GL5
No.
1
2
Kedalaman (m)
0,00 – 2,59
27,14
2,59 – 6,54
8,25
6,54 – 11,89
66,71
11,89 – 26,59
26,59 – 35,00
29,13
115,83
3
4
5
Resistivitas (Ωm)
Berdasarkan
hasil
interpretasi
Deskripsi Batuan
Tanah Lanauan
Lempung kedap air yang
berasosiasi dengan lindi
Lempung
pasiran
bersifat
akuifer
Lempung, bersifat akuifer
Pasir bersifat akuifer
dilihat pada grafik Gambar 4, dihasilkan
pendugaan geolistrik dengan bantuan
dengan
komputer diperoleh resistivitas log pada
berdasarkan sifat kelistrikan bumi Loke,
masing–masing
et al., (1996) tersebut dan didukung
jumlah
titik
lapisan
berdasarkan
duga.
dan
nilai
Adapun
kedalaman
tahanan
jenis,
perkiraan lithologi bawah tanah dapat
oleh
tabel
inversi
hubungan
least-squares
antara
nilai
resistivitas dengan jenis tanah/batuan
(Hunt, 1984) (Tabel 8).
Tabel 8. Harga Resistivitas Tanah/Batuan (Roy, E, Hunt. 1984)
Jenis Tanah/Batuan
Tanah Lempung, Basah Lembek
Tanah Lanauan Basah Lembek kedap Air
Tanah Lanauan, Pasiran
Batuan dasar berkekar terisi tanah lembab
Pasir kerikil
Batuan dasar terisi tanah kering
Batuan dasar tak lapuk
Harga Resistivitas (Ωm)
1,5-3,0
3-15
15-150
150-300
± 300
300-2400
> 2400
76
Jurnal Fisika FLUX, Vol. 11 No. 1, Pebruari 2014 (68 – 77)
Gambar 4. Lithology model 3D Geolistrik TPS
Hasil Metode AAS
nilai Fe yaitu 0,6 ppm dan memiliki
hasil
persentase pencemaran 200 % dari nilai
metode AAS. Hasil ini dapat mengetahui
ambang batas Fe yaitu 0,3 ppm dan
tercemar atau tidaknya sumur warga di
untuk nilai rata – rata Cd
sekitar
AAS
masing-masing sampel yaitu 0,015 ppm
menunjukkan air tanah di sekitar TPS
dengan persentase pencemaran 500%
terkontaminasi dengan limbah sampah.
dari ambang batas Cd yaitu 0,003 ppm
Hal ini ditunjukkan oleh kandungan nilai
sedangkan untuk SO4 memiliki nilai rata –
rata – rata Pb yaitu 0,07 dengan
rata dari masing-masing sampel sebesar
persentase pencemaran 700 % dari
6,87 ppm dengan persentase 2,7 % dari
ambang batas yaitu 0,01 ppm, rata – rata
nilai ambang batas yaitu 250 ppm.
Tabel
9
TPS
menunjukkan
tersebut.
Hasil
dari tiap
Tabel 7. Pengukuran absorsi Larutan Sampel
No
1.
2.
3.
Kode
Sampel
1
2
3
SO4
(ppm)
3,504
3,292
13,86
Parameter
Pb
Fe
(ppm) (ppm)
0,084
0,812
0,044
1,018
0,091
0,203
Cd
(ppm)
0,017
0,012
0,018
Metde AAS (SNI Th. 2009)
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini dalah:
1. Susunan lapisan batuan di TPS
sama yaitu terdiri dari lima lapisan,
lapisan
Lanauan,
pertama
lapisan
yaitu
lempung
kedua
yaitu
pada titik pengukuran GL1, GL2,
lapisan tanah yang tercemar dengan
GL3, GL4 dan GL5 pada umumnya
cairan limbah sampah (lindi) yang
Priyanti, D.D., dkk, Pendugaan Pencemaran Air Tanah .............77
berasosiasi dengan lempung kedap
Hunt,
air, lapisan ketiga, keempat dan
R. E., (1984), Geotechnical
Engineering
Investigation
Manual, McGraw Hill. New York.
kelima tersusun oleh lapisan berupa
lempung pasiran, lempung dan pasir
yang bersifat akuifer.
2. Lapisan yang bersifat air tanah pada
titik pengukuran GL1, GL2, GL3,
GL4 dan GL5 pada umumnya sama
yaitu terdapat pada lapisan kelima
berupa lapisan pasir yang bersifat
akuifer dengan kedalaman berkisar
antara 22.92-26.59 meter dengan
nilai resistivitas 88.98-128.75 Ωm.
3. Berdasarkan
hasil
metode
AAS
Hutagalung, H.P, 1991. Pencemaran
Laut Oleh Logam Berat dan
Petunjuk Praktek Logam Berat.
Jakarta: Erlangga.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar
Kimia Analitik Terjemahan A.
Saptorahardjo.
Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Loke, M. H. & Barker, R. D., (1996),
Rapid Least-Squares Inversion
of
Apparent
Resistivity
Pseudosection by A Quasi Newton Method, Geophysical
Prospecting Press. Inc., OrlandoFlorida.
menunjukkan air tanah di sekitar
TPS terkontaminasi dengan limbah
sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Administrasi Wilayah Kota Banjarbaru.
(http://www.banjarbarukota.go.id)
Diakses tanggal 04 September
2013.
Arman, Y. 2012. Identifikasi Struktur
Bawah Tanah di Kelurahan
Pangmilang Kec. Singkawang
Selatan Menggunakan Metode
Geolistrik Resistivitas dan Inversi
Lavenberg – Marquardt. Jurnal
Positron. 2(1): 6-11.
Hamami.
2003.
Teori
Dasar
Penggunaan, Perawatan dan
Trouble Shooting AAS.
Penelitian Teknisi-Laboran MIPA
Wilayah
Indonesia
Timur.
Universitas Airlangga, Surabaya.
Parlinggoam, H.R. 2011. Studi Sebaran
Air Limbah Sampah Bagian utara
TPA Bantar Gebang Dengan
Metode
Resistivity
WennerSchlumberger. Skripsi, Jurusan
Fisika, FMIPA. UI, Depok.
Putra,
K.I. 2012. Identifikasi Arah
Rembesan Dan Letak Akumulasi
Lindi Dengan Metode Geolistrik
Resistivitas Konfigurasi Wenner
– Schlumberger Di TPA Temesi
Kabupaten
Gianyar.
Tesis.
Program
Pasca
Sarjana,
Universitas Udayana, Denpasar.
Telford, W.M., L.P. Geldart, & R.E.
Sheriff.
1990.
Applied
Geophysics, Second Edition.
Cambridge University Press,
USA.
Widaningrum, Miskiyah & Suismono,
2007.
Bahaya
Kontaminasi
Logam Berat Dalam Sayuran
dan
Alternatif
Pencegahan
Penvemaran. Buletin Teknologi
Pascapanen Pertanian. 3: 17-27.
1
Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Email : [email protected]
68
Download