BAB V KONSEP DAN IMPLEMENTASI DESAIN

advertisement
BAB V
KONSEP DAN IMPLEMENTASI DESAIN
Tema mendasar dari rumah sakit ini adalah sehat dan kepedulian, yang kesemuanya di
desain dalam konsep minimalis yang menjadi konsep mendasar. Minimalis ini didapat dari
kesederhanaan pola ruang, sirkulasi manusianya, furnitur mengingat bahwa user adalah
pasien-pasien yang membutuhkan segala kesederhanaan dan kemudahan dalam berobat.
Secara keseluruhan konsep atau tema yang diterapkan adalah Healthly Minimalis. Konsep
ini memberikan kesan hangat dan dinamis walaupun di kota besar sekalipun. Jauh dan kesan
dingin dan angkuh.
Sehat
Definisi:
•
Bersih, minim kuman atau bakteri penyebab penyakit.
•
Aman, tidak adanya ketakutan terserang penyakit
•
Vitalitas, tidak sakit, kondisi maksimum, sehingga tidak menggangu kinerja tubuh
Penerapan / implementasi
•
Penggunaan material yang tidak mudah kotor dan tidak gampang terhinggap
penyakit
•
Penggunaan bentuk - bentuk yang minim sudut, sehingga mengurangi lokasi
penumpukan kotoran
•
Pemilihan material yang gampang dibersihkan
Kepedulian
Definisi:
•
Baik, terasa nyaman apabila dekat
•
Ramah, tidak sombong dan friendly
•
Tidak egois, mengutamakan kepentingan orang lain
•
Ringan tangan, suka membantu sesama
Penerapan / implementasi
•
Penggunaan material yang tidak mudah kotor dan tidak gampang terhinggap
penyakit
76
•
Penggunaan bentuk - bentuk yang minim sudut, sehingga mengurangi lokasi
penumpukan kotoran
•
Pemilihan material yang gampang dibersihkan
Minimalis
Definisi:
•
Menurut www.artsconnected.org minimalis adalah
A style of art in which the least possible amount of form shapes, colors, or lines are
used to reduce the concept or idea to its simplest form (geometric shapes,
progressions).
•
Menurut www.ackland.org minimalis adalah
A nonrepresentational style of sculpture and painting, usually severely restricted in
the use of visual elements and often consisting of simple geometric shapes or
masses. The style came to prominence in the late 1960s.
Penerapan / implementasi
•
Dominan penggunaan bentuk garis yang tegak lurus
•
Banyak menggunakan unsur-unsur garis
•
Penggunaan warna – warna yang terang dan netral namun mendukung efek
psikologis pasien
Konsep atau tema desain keseluruhan yang akan diterapkan adalah. Hal ini dikarenakan
oleh lokasi dan tipe user yang akan menggunakan fasilitas ini.
Konsep Metropolitan
Minimalis ini dapat dilihat dari bentuk ruangan yang memberikan kesan sangat metropolitan
dengan penggunaan bahan-bahan steel dan kaca yang ada pada bangunan. .
Penerapan Konsep ke dalam desain akan diterapkan antara lain pada aspek-aspek
sebagai berikut
5.1 Konsep fungsi
Desain ruangan dimana didalam suatu fasilitas rumah sakit umum swasta kelas c ini
menampung kegiatan rumah sakit yang didalamnya meliputi pengunjung sampai dengan
dokter struktural.
77
1. rumah sakit kanker bagi pengunjung (medik)
•
Tempat dimana seseorang ingin memeriksa keadaan tubuhnya
•
Tempat dimana seorang penderita penyakit kanker datang dan ingin menyembuhkan
penyakitnya
•
Tempat dimana pasien menunggu sembuh sambil menerima perawatan
•
Tempat bagi pasien yang telah divonis untuk tenang dan menikmati hidupnya
•
Tempat dimana pengantar pasien mengurus administrasi si pasien
•
Tempat dimana keluarga / rekan pasien datang menjenguk.
2. rumah sakit kanker bagi pengunjung (non medik)
•
Tempat dimana pengunjung bertamu ke kepengurusan Rumah Sakit
•
Tempat dimana pengunjung datang untuk rapat / seminar
•
Tempat dimana pengunjung datang untuk hal lain
3. rumah sakit kanker bagi pegawai (medik)
•
Tempat dimana dokter memeriksa, menganalisa, dan memberi tindakan pada pasien
•
Tempat dimana dokter mengabalisa hasil pemeriksaan pasien
•
Tempat dimana perawat membantu kegiatan dokter
•
Tempat dimana perawat mendukung kinerja fungsi rumah sakit
•
Tempat dilaksanakannya observasi dan penelitian kanker
4. rumah sakit kanker bagi pegawai (non medik)
•
Tempat dimana dokter struktural menjalankan administrasi rumahsakit dan hal
lainnya
•
Tempat dimana pegawai non medik membantu kegiatan dokter struktural
•
Tempat dimana pegawai non medik mendukung kinerja rumah sakit (hal lain)
5.2
Aspek Kualitatif
5.2.1 Konsep Image / Citra
Mengacu pada kondisi fisik dan psikis user, maka image yang dimunculkan adalah:
ƒ
Dinamis
ƒ
Nyaman
ƒ
Hangat
ƒ
Universal
78
5.2.2 Konsep Ruang dan Pola Sirkulasi
Mengacu pada konsep keseluruhan, konsep ruang dan pola sirkulasi ini dibuat
minimalis, dengan kata lain sederhana. Konsep ruang (zoning& blocking) maupun pola
sirkulasi dibuat berdasarkan kapasitas pasien dengan keterbatasan fisik agar orientasi ruang
tidak memakan waktu proses dari penanganan pertama. Hal ini juga berlaku kepada pasien
yang membutuhkan proses terapi dan kebugaran, dimana konsep ruangan dibuat sesederhana
mungkin. Pola sirkulasi linear akan memperoleh pencapaian ruang yang lebih jelas dan
terarah.
Tiga basis sirkulasi rumah sakit berdasarkan ruang
•
Sirkulasi primer adalah sirkulasi yang menghubungkan jalur utama dengan unit –
unit krusial rumah sakit. Sirkulasi ini dapat harus menampung paling banyak
pengguna daibanding jalur yang lain, karena padat dan seringnya dipergunakan.
Karena merupakan jalur utama, puntu darurat harus terletak dekat.
•
Sirkulasi sekunder adalah sirkulasi antar unit – unit medis yang umumnya
dipergunakan oleh dokter dan pegawai medis, berhubungan langsung dengan
sirkulasi utama. Beberapa sirkulasi sekunder bisa dipakai oleh pasien
•
Sirkulasi tersier adalah sirkulasi pegawai non medis atau medis yang penggunanya
tidak banyak
Ketiga sirkulasi tersebut harus memiliki kedekatan dengan pintu darurat dan peranti kesela
matan lainnya.
Basis sirkulasi di Rumah Sakit berdasarkan pengguna
•
Sirkulasi umum, membutuhkan sirkulasi khusus paling cukup lebar dari sirkulasi
lain, karena banyaknya kuantitas pengguna yang lewat, dapat berupa pengantar
paein, pasien ataupun dokter dan perawat
•
Sirkulasi pasien, membutuhkan sirkulasi khusus yang cukup lebar dari sirkulasi lain,
sebab penggunanya dapat memakai kursi roda, atau tempat tidur, dan terkadang
darurat sehingga tidak bisa disatukan dengan sirkulasi umum.
•
Sirkulasi dokter dan pegawai, memiki jalur khusus dan cukup tersembunyi sehingga
pengunjung umum tidak dengan mudah menemukannya. Selain itu jalur sirkulasi ini
umumnya menghubungkan unit satu dengan yang lain lebih dekat.
Implementasi
79
•
Sirkulasi harus mengoptimalkan ruang, sehingga pengguna dapat merasa nyaman
dan lega
•
Koridor yang digunakan harus secara maksimum efektif
dan mengurangi efek
negatif koridor (panjang kaku, bertekanan) terlebih untuk sirkulasi yang melibatkan
pasien.
•
Pertimbangan sirkulasi terbuka untuk pegawai struktural
•
Selain memberikan efisiensi maksimum sirkulasi diharapkan menciptakan jalur yang
estetis dan menarik untuk mengurangi stres pegawai
5.2.3 Konsep Warna
Warna memberikan kesan yang kuat pada mood, emosi, perasaan dan logika
seseorang. Pemilihan warna yang baik pada desain rumah sakit dapat mempengaruhi kinerja
dan logik pasien tentang penyakitnya. Persepsi kesembuhan pasien dapat bergantung pada
warna yang digunakan di ruangan dia berada.
Berdasarkan teori dan efek psikologisnya, maka warna yang digunakan sesuai dengan
konsep keseluruhan yang digabungkan dengan adanya teori yang ada. Konsep warna
berangkat dari image healthly minimalis yang tidak melupakan unsur psikologis usernya.
Warna-warna yang dianggap mewakili karakter adalah warna-warna cerah dan netral.
Selain itu akan digabungkan dengan warna-warna yang merupakan warna sesuai dengan
standar warna rumah sakit yang menjadi stimulus untuk membangkitkan semangat, kemauan,
keceriaan dan perasaan untuk dapat sembuh.
Penerapan / implementasi
Beberapa faktor yang harus diperhitungkan pada pemilihan warna Rumah Sakit:
•
Fungsi dan jenis material
•
Sistem pencahayaan
•
Karakteristik ruang
•
Suhu ruang
•
Fasilitas pendukung ruang
Dengan kriteria yang telah diterapkan sebelumnya, warna yang digunakan dalam rumah
sakit adalah:
80
1. Warna lembut (cool colors)
Pemakaian warna cool color dengan maksud. Warna warna terang
memberikan
pikiran - pikiran positif yang dapat mendukung penyembuhan penyakit pasien.
Dampak lainnya adalan memberikan semangat bagi penggunanya, yang sekali lagi
dapat membantu penyembuhan pasien, apabila dibandingkan dengan warna warna
yang terang
2. Warna netral dan warna muda
memberikan kesan tenang dan restful, bersih dan terlihat luas. Warna muda dan netral
dapat memberikan kelegaan walaupun di iklim yang panas, selain itu dapat juga
memberikan perasaan ruang yang luas dan lebar suatu ruangan
sama seperti warna cool, dapat memberikan membantu perasaan positif dalam
penyembuhan penyakit
3. Warna terang
Pemakaian warna terang dengan maksud. memberikan semangat bagi para pegawai
rumah sakit dalam menjalankan tugas rutinnya (pekerja struktural, non medis).
Dampak lainnya adalan mengurangi gejala gejala stres akibat bekerja, apabila
dibandingkan dengan warna warna yang gelap
Adapun mayoritas pemakaian warna warna teang disini yaitu
•
Biru muda
memberikan perasaan tenang, menguragi kekakuan ruang, dan kenyamanan
•
Kuning
Warna yang memberikan semangat
Putih dapat menyembunyikan kesan penuh dan sumpek akibat banyaknya
peralatan yang digunakan dalam suatu ruangan. Sehingga ruang berkesan
lapang dan diharapkan dapat mengurangi perasaan tertekan
•
Cokelat muda
sama seperti warna lavender, memberikan semangat,namun lebih ke persepsi
positif penyembuhan, mengurangi perasaan stres, dan membantu mengurangi
rasa letih. Warna naturalnya membuat perasaan aman, tentram. Tapi tidak kaku
81
5.2.4
Konsep Bentuk
Secara umum, sebuah ruang memiliki dua bentuk utama, yaitu geometris dan organik,
yang pemakaian bergantung pada kebutuhannya. Bentuk terdiri dari titik, garis, bidang dan
isi, yang masing masing memiliki keunggulan tersendiri bila diterapkan dengan baik.
Termasuk di dalamnya adalah garis, bidang sebagai salah satu pembentuk citra yang
akan muncul dalam perancangan. Berangkat dair bentuk-bentuk yang sederhana, berupa
komposisi dari bentuk-bentuk linear dan kesan dinamis berupa bentuk-bentuk yang diambil
dari lengkung ataupun lingkaran.
Penerapan / implementasi
Dengan penekanan utama pada fungsi, konsep tema sehat dan peduli dapat diterapkan
menjadi
1. Simple
•
Minim ornamen. Selain tidak cocok dengan konsep tema, penggunaan ornamen
dapat menimbulkan penumpukan debu.
•
Memberikan kemudahan pengguna dalam beraktifitas, mengingat rumah sakit
membutuhkan sirkulasi yang luas
•
Ruang kosong yang bersih
•
Penggunaan yang efisien
2. Fleksibel
•
Banyaknya perlengkapan yang memekai troley, sehingga memudahkan
mobilisasi perlengkapan
•
Terorganisasi dengan baik namun tetap tidak kaku
•
Pengurangan bentuk sudut yang berpotensi menyimpan debu
3. Minimalis
•
Sederhana, efisien, efektif dan mudah digunakan, menghindari bentuk yang rumit.
•
Bentukan tajam dihindari untuk menghindari tambahan cedera akibat bentukan
terhadap objek ruang dan furnitur, mengingat pasien sedang dalam keadaan tidak
stabil.
5.2.5 Konsep Material
82
Konsep material berangkat dari Image healthly minimalais yang banyak menggunakan
unsur kaca. Berbagai jenis kaca yang digunakan, antara lain tempered dlas dan sandblast
glass. Penerapan material-material ini dibuat seminimalis dan sesederhana mungkin agar user
tidak merasa berlebihan yang dapat mengakibatkan pada gagalnya proses pemulihan.
Citra nyaman juga ingin ditampilkan melalui material yang berkesan simpel dan
bersih. Pertimbangan material yang fungsional dengan perawatan / pengolahan yang mudah.
Adapun riteria yang digunakan sebagai standar merancang rumah sakit umum swata kelas C
adalah:
Fungsi
Kriteria yang mendasar dibutuhkan pada rumah sakit adalah
o Kekuatan, dimana hampir tiap hari kegiatan berat banyak berlangsung di dalam
rumah sakit. Penggunaan peralatan yang berat seperti kursi roda, tempat tidur,
tabung oksigen dan lain lain menuntut meaterial yang kuat Material yang dipakai
tidak bolah yang gampang pecah, rusak atau berubah bentuknya
o Daya tahan, sama seperti kriteria Kekuatan, penggunaan yang terus menerus
memang gampang membuat rusak material. Maka pemilihan material yang
memiliki daya tahan yang lama diperlukan.
o Estetis, material yang kuat, mempunyai daya tahan yang cukup namun tidak good
looking tidak baik. Selain dapat menurunkan citra Rumah Sakit, pasien berpotensi
mendapat persepsi buruk bagi penyakitnya.
o Mudah dibersihkan. Material harus yang mudah dibersihkan untuk mengurangi
tumpukan debu yang dapat menimbulkan sarang penyakit
Ekonomis
Tidak menggunakan material yang berlebihan hingga dapat mengurangi budget.
Implimentasi Konsep Material
Selain penggunaan kaca, beberapa hal yang akan diperhatikan dalam memilih material
lain adalah :
•
Penggunaan material yang kuat, serta memiliki daya tahan yang cukup untuk
bertahun tahun
83
•
Maretial juga mendukung konsep warna yang telah dibuat
•
Material harus gampang dibersihkan, menyangkut juga ke konsep bentuk
•
Minimalisasi material bertekstur karena dapat menyimpan debu.
•
Penggunaan material kembali ke fungsi masing masing ruang
•
Pemilihan material dengan finising yang bakteri tidak mudah menempel
•
Tidak licin atau tidak menjadi licin di saat terkena air, terutama lantai
•
Mudah diganti apabila terjadi kerusakan
5.2.6
Konsep Furnitur
Desain furnitur yang minimalis dengan tetap menggunakan acuan standar ergonomis dan
antropometri yang terdiri dari loose dan built in yang lebih mengacu kepada furniture dengan
sistem built in yang dapat memudahkan pasien. Adapun furnitur yang digunakan di rumah
sakit tidak ditujukan untuk keunggulan esteis namun lebih ke fungsionalnya, maka dapat
memperkecil bugdet. Disamping itu, furnitur yang digunakan harus memperhitungkan:
•
Kebutuhan perawatan furnitur
•
Daya tahan
•
Fleksibelitas penggunaan
•
Mobilisasi furniture
Furnitur yang dipakai dirumah sakit adalah furnitur yang secara reguler dipakai, dan
umumnya selalu dipindah pindah, dan kebanyakan furnitur adalah furnitur yang bertroley
Furnitur rumah sakit (medikal) yang umum dipakai meliputi
•
Work space
•
fasilitas duduk
•
Tempat tidur
•
Troley peralatan
Furnitur rumah sakit (non medikal) yang umum dipakai meliputi:
•
Work space
•
Fasilitas duduk (office)
•
Filing Cabinet
•
Storage penyimpanan (built in furniture)
84
Implementasi
•
Firnitur yang minim ornament, merujuk ke konsep fungsi
•
Penggunaan material furnitur yang mudah dibersihkan
•
Penggunaan firnitur yang easy to use, easy maintenance dan easy repaired
•
Penggunaan furniture yang sehat, tidak menyebabkan alergi.
•
Memakai ukuran standar, sehingga aman dan nyaman, serta memberikan sirkulasi
yang optimal. Sesuai dengan antopometri dan ergonomi tubuh pengguna.
•
Untuk ruangan yang memiliki fungsi spesial seperti penyimpanan data pasien, furnitur
menggunakan material tahan api.
5.3 Aspek Kuantitatif
5.3.1
Konsep Pencahayaan
Pencahayaan di rumah sakit memiliki 2 sumber pencahayaan, matahari sebagai
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan
•
Pencahayaan alami digunakan untuk mengirangi konsumsi energi dan mamberikan
moral bagi pasien yang berada di rawat inap dan moral dan kinerja pekerja
struktural.
•
Pencahayaan buatan menjadi sumber pencahayaan utama rumah sakit. Karena rumah
sakit membutuhkan cahaya dengan jumlah yang cukup terang. Beberapa pencahaaan
buatan dutujukan untuk efek dekoratif dan dramatis.
Kriteria pencahayaan rumah sakit yang baik
•
Tingkat pencahayaan. Diatur sesuai dengan kebutuhan masing - masing ruang
•
Kontrol tingkat kereangan, kontas, dan kesilauan. Pencahayaan yang terlalu terang
dapat mengakibatkan glare dan mengurangi efektifitas kerja
•
Ekonomis. Penggunaan cahaya dan pengaturan sakelar mendukung keekonomisan
pencahayaan
Implementasi
•
Pencahayaan alami yang dipakai tidak begitu banyak, beberapa ruangan yang
memakai pencahayaan alami yaitu rawat inap umum, ruang rekreasi, dan kantor
rumah sakit, selebihnya mamakai pencahayaan buatan
85
•
Untuk pencahayaan alami, sistem daylight akan digunakan. Dengan memanfaatkan
sinar matahari sebagai pencahayaan yang didapatkan dari banyaknya jendela sebagai
bukaan. Serta penambahan kaca anti ultraviolet yang memanfaatkan sinar pantul
agar tidak terlalu panas.
•
Untuk pencahayaan pada siang hari 65%nya menggunakan pencahayaan alami,
sedangkan untuk 35%nya lagi digunakan untuk mengantisipasi area yang akan gelap
dikarenakan waktu bekerja dari matahari setiap harinya
•
Sistem yang umum dipakai adalah general lighting yang menerangi seluruh ruang
dengan intensitas yang sama.
•
Pemakaian spot lighting biasa digunakan di ruang tindakan , yang membutuhkan
spot penerangan khusus.
•
Pancahayaan buatan yang umumnya dipakai adalah cool light karena dapat
memberikan penerangan maksimal yang mendukung fungsi masing – masing ruang
itu sendiri
•
Penggunaan pencahayan dengan tujuan artistik umumnya digunakan di lobby utama,
ruang rawat inap dan intalasi hospice
•
Berdasarkan kebutuhan, maka pencahayaan yang diperluka adalah 250-300 lux.
•
Penggunaan general lighting memakai sistem downlight dan spotlight agar
menambah atmosfer ruang.
5.3.2
Konsep Akustik
Penggunaan sistem akustik di rumah sakit umumnya adalah demi meredam suara yang
ditimbulkan dari fasilitas ruang, sehingga tidak mengganggu ruang yang berdekatan.
Imbasnya suara dapat mengurang kinerja kerja, dan mengganggu kesehatan pasien yang
mendengar.
Tujuan lain adalah menjaga agar kerahasiaan tindakan dalam suatu ruang terjaga dan
tidak menimbulkan persepsi macan –macam dari pasien, sebagai contoh Di rawat inap
intensif,penjenguk dan pasien tidak dapat mendengar satu sama lain agar menjaga konsentrasi
pasien ICU
Sumber – sember suara dari rumah sakit meliputi
•
Pengguna, suara pasien yang mengaduh
•
Mesin, pemakaian peralatan dari ruang tindakan atau ruang lainnya
86
•
Suara kondisi lungkungan dari luar
Tipikal suara dari rumah sakit yang mengganggu dan perlu diredam
•
Suara yang berlebih, dapat mengganggu pengguna lain yang berdekatan.
Penaggulangannya dengan cara memakai material yang meresap suara atau pelokasian
tempat yang berisik sehingga tidak mengganggu pengguna umum.
•
Suara transmisi dari mesin berat, penaggulangannya dengan penerapan lay-out yang
baik, sehingga suara yang ditimbulkan teredan oleh jarak.
implementasi
1. Treatment lantai,
•
memakai material yang mampu menyerap suara
•
perhatikan ketebalan lantai senhingga suara dari lantai bawah dan HVAC tidak
sampai tembus\
2. Treatment dinding,
•
finishing dinding yang dapat menyerap suara
•
jumlah pemakaian jendela sehingga suara lingkungan luar tidak banyak masuk
3. Treatment ceiling
•
5.3.3
Pemakaian material penyerap suara pada seluruh ceiling
Konsep Penghawaan
Sistem sirkulasi udara meliputi udara luar, pengondisian udara dalam dan gabungan
keduanya. Kombinasi efektif dapat diperoleh dari
1. Pendinginan dan pemanasan
2. Penrgerakan udara dan distribusinya
3. Humidification and Dehumidification
4. Fentilasi
5. Kualitas udara di dalam ruangan
Sementara kondisi HVAC dipengaruhi oleh
ƒ
heating / cooling loads
87
ƒ
humidification/ dehumidification requirements
ƒ
zoning requirements
ƒ
ventilation requirements
ƒ
architectural constrain the space
ƒ
noise level created by the system
implementasi
•
Penghawaan alami menggunakan banyak bidang bukaan, sistem pintu dan jendela,
fasilitas keluar masuk, sistem langit-langit.
•
Penghawaan buatan menggunakan air conditioner dengan sistem central dan split.
•
Sistem Central digunakan pada public area dan service area dengan fasilitas umum
lainnya.
•
Sistem split digunakan pada area-area khusus seperti ruang hospice dan radiologi.
•
AC central yang didistribusikan melalui langit-langit dengan suhu optimal 20-25
derajat celcius.
5.3.4
Konsep Ergonomi dan Antopomerti
Pengguna rumah sakit menjadi faktor utama dalam konsep sistem ergonomi dan
antopometri. Setiap fasilitas harus nyaman digunakan oleh pengguna, baik cacat maupun
tidak.
2 aktifitas grup yang menjadi kegiatan pengguna (contoh : dokter)
1. pekerjaan di dialam ruangan aktifitasnya
o aktivitas statis : menulis, membaca, mendiagnosa
o aktivitas dinamis : memberi tindakan, mengambil peralatan, dll
2. pekerjaa diluar ruangan atifitasnya
o aktivitas statis : bertemu tamu, makan,menggunakan toilet, dll
o aktivitas dinamis : berjalan menuju area rekreasi, mengirim data, dll
implementasi
1. ergonomi furnitur : penempata furnitur yang tidak mengganggu sirkulasi kerja, dan
peralatan lain yang memenuhi ukuran standar
88
2. ergonomi ruang : organisasi ruang yang baik sehingga efektifitas kerja tercapai
3. ergonomi sirkulasi : dimensi ruang tidak mengahambat sirkulasi, penyusunan furnitur
yang rapih. Penempata lift yang apik, baik lift pasien maupun lift umum
5.3.5
Konsep psikologi
Seperti yang telah disinggung di point-piont sebelumnya, psikologi menjadi hal yang
penting di rumah sakit.
Psikologi dapat memberikan pengaruh bagi:
•
Pasien
Mempengaruhi waktu kesembuhan pasiennya, beberapa warna dapat mempercepat
penyembuhan penyakit-penyakit tertentu.
Benatuk ruangan juga mempengaruhi
logika pasien kearah yang lebih baik.
•
Dokter dan Perawat ( medis)
Dengan pengaruh warna dokter mampu melkukan aktifitasnya dengan maksimal dan
efisien, memberikan semangat dan mennghilangkan letih dokter dan perawat,
penyampaianya melalui warna, bentuk, dan pencahayaan
•
Pegawai struktural
Membantu menghilangkan stres, meningkatkan produktifitas kerja, dan memberi
semangat bekerja. Dampak psikologis ini dapat disampaikan melalui warna, bentuk,
bentuk jalur sirkulasi, dan pencahayaan
5.3.6
Konsep pengamanan
Terhadap bahaya kebakaran
Kebakaran dapat diamankan dengan adanya rute pintu darurat dan peralatan kebakaran
seperti smoke dan fire detector, extinguisher, fire hydrant, springkler, break glass unit.
implementasi:
•
Smoke detector digunakan pada semua area yang ada di klinik.
Terutama pada
ruangan yang banyak menggunakan alat-alat elektronik seperti ruang radiologi,
kitchen, gym, dan studio.
•
Fire detector digunakan pada area managerial, cluster, outpatient, rehabilitation.
89
•
Extinguisher digunakan pada ruang-ruang yang juga rawan kebakaran.
•
Springkler diletakkan di setiap ruangan dan fire hydrant diletakkan disetiap luar
•
Break glass unit diletakkan pada ruangan yang ruangan dekat dengan ruangan yang
rawan terbakar dan diletakkan di daerah sosialisasi.
•
menghindari pemakaian material yang mudah terbakar
•
menyimpan barang yang mudah terbakar di tempat yang lebih anti kebakaran
•
penggunaan material anti api di dekat peralatan pemedam kebakaran
•
menggunakan kabel elektrikan yang cukup dan aman
•
Peletakan pintu dan tangga darurat harus jauh dari peranti listrik dan harus tahan api.
•
Pintu dan tangga darurat mudah dicapai dan dikenali. Khusus lantai-lantai teratas dan
lokasi berbahaya ditempatkan dua pintu darurat.
Keamanan
Satuan yang menjaga keamanan rumah sakit dari tindak kejahatan segi manapun termasuk
perampokan, vandalisme, ataupun terorisme. Rumah sakit dalam pengawasan keamanan
selama 24 jam
Implementasi:
•
Penempatan pengician lokal, CCTV, interkom, control akses mutakhir, alarm sistem
mutahir.
•
Infrared iluminator dengan alarm pada pintu utama
•
Penempatan pusat keamanan di dalam rumah sakit.
90
Download