I. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu penghasil ikan yang cukup besar dan menempati peringkat ke dua setelah China untuk perikanan tangkap dan peringkat keempat untuk perikanan budidaya adalah Indonesia (Anonim, 2015a). Meski memiliki potensi yang besar, tetapi Indonesia memiliki kendala dalam pengembangan usaha sektor perikanan, antara lain sifat dan karakteristik sumberdaya laut yang mudah rusak, sehingga diperlukan teknologi untuk mengolah hasil perikanan menjadi produk yang tahan lama. Industri pengolahan hasil laut khususnya ikan merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia (Anonim, 2009). Provinsi Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota. Salah satu kabupaten dari 29 kabupaten yang berada di Jawa Timur adalah Kabupaten Tuban. Produksi perikanan laut di Kabupaten Tuban cukup melimpah, melebihi konsumsi ikan oleh masyarakat. Selain dari perikanan laut, produksi ikan di Kabupaten Tuban juga didukung dari hasil budidaya ikan dan udang di perairan darat. Peluang usaha dan peluang investasi yang dapat dikembangkan di wilayah Tuban adalah pengalengan ikan, industri pengolahan tepung ikan, pindang, minyak ikan, abon, cold storage untuk produksi ikan beku, pembuatan terasi, pengeringan ikan, serta pengolahan limbah ikan untuk pakan ternak (Anonim, 2013). Peluang tersebut dapat dijadikan lapangan kerja yang sesuai untuk masyarakat sekitar, karena adanya potensi wilayah yang mendukung untuk pengembangan usaha pengolahan ikan. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di wilayah Tuban salah satunya adalah Sari Laut. UKM Sari Laut merupakan kelompok yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan hasil perikanan yang bertempat di Desa Glondonggede dan mendapatkan pendampingan sekaligus pemberian bantuan corporate social responsibility. Kelompok tersebut mengolah hasil atau produk perikanan menjadi aneka jenis makanan sehat dengan bahan utama hasil perikanan yang dikelola oleh kelompok pengolah ikan. Kelompok tersebut terbentuk karena adanya program kemitraan dari aktivitas CSR yang dilaksanakan oleh salah satu perusahaan semen yang berada di wilayah Tuban, Jawa Timur. 1 Corporate social responsibility merupakan sebuah pendekatan perusahaan yang mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnisnya dan interaksi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelawanan dan kemitraan (Nuryana, 2005). Periksa. cit. Wahyudi dan Azheri (2008) menyatakan pengembangan, pengungkapan CSR masih sering disebut sebagai social disclosure, corporate social reporting, dan social accounting. Ketiga ungkapan tersebut merupakan proses “pengkomunikasian” dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan masyarakat secara keseluruhan. Susanto (2007) menjelaskan bahwa perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial dengan memfokuskan perhatian kepada tiga hal yakni keuntungan, lingkungan, dan masyarakat. Berkaitan dengan fungsi CSR korporat, ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan aktifitas perusahaan yang dapat dilakukan secara simultan sesuai dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang berkembang, menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi dapat memberikan kontribusi yang arif dan bijaksana dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitar perusahaan. Masyarakat adalah pihak yang paling merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu perusahaan. Dampak tersebut dapat terjadi dalam bidang sosial, ekonomi, politik atau lingkungan. Masyarakat di sekitar perusahaan merupakan pihak yang terpenting untuk memperoleh apresiasi. Bentuk apresiasi peningkatan kesejahteraan hidup melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dari kegiatan CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan (Setyaningrum, 2011). Salah satu perusahaan semen yang berada di Kabupaten Tuban telah melakukan kegiatan tanggung jawab sosial melalui beberapa aspek. Salah satu CSR yang dilakukan oleh perusahaan tersebut yaitu pengembangan kelompok pengolah ikan di Desa Glondonggede, Kabupaten Tuban. Penelitian dilaksanakan untuk mengevaluasi mengenai seberapa besar produktivitas anggota kelompok pengolah ikan Sari Laut yang dihasilkan melaui program CSR dari salah satu perusahaan semen dan mengetahui kondisi kesejahteraan masyarakat khususnya anggota kelompok pengolah ikan yang dilibatkan dalam program CSR, khususnya yang berada di Desa Glondonggede. 2 2. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk : 2.1. Mengetahui produktivitas anggota kelompok pengolah ikan penerima program corporate social responsibility di Desa Glondonggede, Kabupaten Tuban. 2.2. Mengetahui kondisi kesejahteraan anggota kelompok pengolah ikan Sari Laut di Desa Glondonggede, Kabupaten Tuban. 3. Kegunaan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai : 3.1. Bahan informasi untuk perusahaan yang bersangkutan, mengenai produktivitas yang dihasilkan dari program CSR yang dilaksanakan, terutama pada kelompok pengolah ikan Sari Laut, Desa Glondonggede, Kabupaten Tuban. 3.2. Bahan acuan untuk kemajuan kelompok pengolah ikan Sari Laut, Desa Glondonggede, Kabupaten Tuban. 3