ARTIKEL ILMIAH STRATA 1 (S1) RANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PROMOSI WISATA BUDAYA SAHADEWA BARONG AND KERIS DANCE DI BATUBULAN Oleh I MADE GEDE INDRAWAN NIM : 2009 06 003 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2013 ABSTRAK Judul : RANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI PROMOSI WISATA BUDAYA SAHADEWA BARONG AND KERIS DANCE DI BATUBULAN Oleh : I Made Gede Indrawan 2009 06 003 Rancanagan Media Komunikasi Visual adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image suatu perusahaan atau organisasi. Sebagai bentuk visual, identitas perusahaan menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan. Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah mempromosikan barang dan jasa secara komersil melalui media komunikasi visual untuk mencapai tujuan. Sahadewa Barong and Keris Dance yang beralamat di jalan SMKI No 25 Batubulan, Gianyar, yang berdiri pada tahun 1972 yang mementaskan tari barong secara komersil. Melihat menurunjya kunjungan wisatawan ke Sahadewa Barong and Keris Dance dan banyak bermunculan pesaing, diperlukan usaha kreatif yang untuk melakukan promosi mengingat media promosi yang ada pada Sahadewa Barong and Keris Dance sangat sedikit. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat Sahadewa Barong and Dance kemabali diminatai oleh wisatawan melalui perancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain?. Melalui media komunikasi visual yang dirancang diharapkan wisatawan lebih mengenal Sahadewa Barong and Keris Dance dan berkunjung untuk menyaksikan tarian Barong. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri dari metode observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Media yang dibuat untuk mempromosikan Sahadewa Barong and Keris Dance terdiri dari Neon box, Poster, Sinopsis, Spanduk, Stiker, Penunjuk arah, Umbul-umbul, Postcard, X-banner dan Katalog. Konsep dasar perancangan yang digunakan yaitu “Simpel Harmonis” dengan menonjolkan unsur kesederhanaan dan ilustrasi fotografi. Melalui media promosi yang dirancang diharapkan menimbulkan daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Sahadwa Barong and Keris Dance sehingga dapat menjaga eksistensi dalam menghadapi pesaingnya. Kata Kunci :Media Komunikasi Visual, Sahadewa Barong and Abstract Visual communication medium is ar visual and grafis expresion from the image af the company ar organisation. As a visual identiti of the company repersents a simbol descries image that want to inforaed. One af aspect visual comunication medium is to promote goods and to reached the purosed. Sahadewa Barong and Keris Dance its addresed at SMKI street no 25, Batubulan Gianyar, established on 1972 whien represented Barong dance as a commersial. The visitor of Sahadewa Barong and Keris Dance is now rapidly grow and dueto many competitor, need creatieeffan to promoteconsidering promotion media on Sahadewa Barong and Keris Dance is less than soul de. Then the a isueshin is how to make Sahadewa Barong and Keris Dance remain popular betueen the touris?. By Desain Visual Communication medium matching with design creteria. By Visual Desain Communication Medium made be expected the tourism more close to know Sahadewa Barong and Keris Dance and to visit and waching Barong dance. This Medium use method collecting data whieh consist oof abservasion method, interview, library, dowmentation and intenet. From abttained data later then analysed use deseriphie method qualitatif. The Media to be used to promoted Sahadewa Barong and Keris Dance wnsist af neon box, poster, Sinopsis, Spanduk, stiker, Direction, umbrella, postcard, X-banner and catalog. The elemantay concept to be used that is “Simpele Harmony” which showing ordinary elemant and fotografiillustration. By medium desaign promote are expectted to get more affat frome the tourist to visit Sahadewa Barong and Keris Dance then we keep ar existensi against to the competitor. Keywords: Visual Communication Medium, Sahadewa Barong and Keris Dance. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Desain Komonikasi Visual dewasa ini sudah semakin berkembang tidak lagi hanya terpaku pada jenis media cetak saja tetapi sekarang sudah lebih berkembang ke arah desainer . Berkembangnya Desain Komonikasi Visual sangat berdampak pada dunia media promosi yang ada saat ini, salah satu yang terkena dampak dari perkembangan ini adalah dunia pariwisata. Media yang dulunya hanya mengandalkan papan nama dan kartu nama sebagai sarana promosi sekarang lebih berkemang lagi dengan berbagai jenis yang beraneka ragam seperti brosur, flyer, poster dan masih banyak lagi jenis media promosi yang berbasis cetak, Dunia parwisata kususnya bisnis wisata budaya seperti pementasan tari Barong saat ini berkembang pesat di daerah pariwisata Bali, salah satunya desa Batubulan kecamatan Sukawati yang terletak di Kabupaten Gianyar. Wisata budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat khusus lainnya, seperti wisata alam, dan wisata petualangan. Ada 12 unsur kebudayan yang dapat menarik kedatangan wisatawan yaitu: Bahasa, masyarakat, kerajinan tangan, makanan, seni, sejarah, cara kerja teknologi, agama, arsitektur, tatacara berpakaian, sistem pendidikan, aktivias pada waktu senggang. Objekobjek tersebut tidak jarang dikemas khusus bagi penyajian untuk turis, dengan maksud agar menjadi lebih menarik (http://id.wikipedia.org /8/11/2013) Tari Barong merupakan pertunjukan seni paling populer dan diminati oleh wisatawan, di Bali Tari Barong adalah tarian yang ditarikan oleh dua orang penari laki-laki, seorang memainkan bagian kepala barong serta kaki depan, dan seorang lagi memainkan bagian kaki belakang dan ekor. Barong yang berbentuk binatang mytologi ini banyak sekali macamnya, ada yang kepalanya berbentuk kepala singa, harimau, babi hutan jantan bangkal, gajah, lembu atau keket. Keket oleh orang Bali dianggap sebagai raja hutan yang disebut pula dengan nama Banaspati Raja. Mytologi adalah himpunan cerita rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya. Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis, diduga kata barong berasal dari kata bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan, oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Media apakah yang tepat sebagai sarana promosi Sahadewa Barong and Keris Dance agar dapat menarik kunjungan wisatawan kususnya wisatawan asing? 2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif, sesuiai dengan kriteria desain dan tepat sasaran untuk mempromosikan Sahadewa Darong and Keris Dance sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing? 1.3 Batasan Masalah Untuk mendukung usaha promosi Sahadewa Barong and Keris Dance desainer merancang media komunikasi yang efektif dan komunikatif dalam penyampaian produk yang ada. Maka permasalahan dibatasi hanya pada proses perancangan desain yang mengangkat tema budaya sesuai dengan identitas perusahaan yang mementaskan kesenian budaya kususnya tari barong, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan khususnya wisatawan asing untuk berkunjung ke Sahadewa Barong and Keris Dance. 1.4 Tujuan dan Manfaat Desain Tujuan dan manfaat dari desain ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.4.1 Tujuan a. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui media promosi yang tepat sasaran dan sesuai untuk promosi Sahadewa Barong and Keris Dance agar dapat menarik kunjungan wisatawan kususnya wisatawan asing. 2) Untuk mengetahui media komonikasi visual yang efektif, komunikatif dan yang tepat sasaran untuk mepromosikan Sahadewa Barong and Keris Dance sesuai dengan kriteria desainer sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan kususnya wisatawan asing. b. Tujuan Umum 1) Agar wisata budaya kususnya seni pertunjukan tari seperti ini teteap menjadi salah satu tujuan wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali. 1.4.2 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut : a. Bagi Mahasiswa Mahasiswa mampu merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif sebagai sarana promosi sebuah perusahaan yang bersifat komersil. b. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan atau bahan pertimbaangan bagi Sahadewa Barong and Keris Dance dalam merancang media komunikasi visual yang layak dan sesuai dengan target sasaran yaitu wisatawan lokal. c. Bagi Masyarakat Dapat memberikan pengetahuan tentang pengaplikasian desain dan lebih mengenal Sahadewa Barong and Keris Dance. d. Bagi Lembaga (ISI) Hasil penelitian ini merupakan tambahan koleksi bacaan ilmiah serta refrensi bagi mahasiswa yang meneliti masalah sejenis. 1.5 Metode Pengumpulan Data Dalam hal desain terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk memudahkan sistem kerja. Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk kasus desain ini kemudian dianalisa dan dicari sintesanya. 1.6 Metode Analisis Data Metode analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nazir 1983:405). Metode analisis data yang digunakan dalam pengantar karya ini adalah metode analisis kualitatif. Kualitatif adalah suatu metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai intrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2006 : 9). Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. (Sugiyono, 2006 : 9). Dalam hal ini, penulis menganalisa data yang diperoleh di lapangan dengan teori yang ada yang berkaitan dengan kasus yang diangkat. Membandingkan data yang didapat yaitu media promosi yang ada sebelumnya dengan kajian teori desain kemudian dianalisis sehingga didapat suatu hasil atau kesimpulan untuk menjawab permasalahan sebagai dasar dalam perancangan. Dengan metode ini dapat diketahui masalah yang terjadi serta data-data lain yang diperlukan untuk desain sarana promosi Sahadewa Barong and Dance. 1.7 Indikator serta Model Penilaian Desain Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain. 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1 Data Teoritis / Aktual Adapun data-data mengenai teori-teori perancangan komunikasi visual yang akan diterapkan berhubungan dengan pengerjaan tugas akhir ini adalah datadata ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan dan berasal dari sumber yang berkompeten. 2.1.1 Pengertian Objek / Kasus Pada Tugas Akhir ini judul kasus yang diangkat adalah “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Promosi Wisata Budaya Sahadewa Barong And Keris Dance Di Batubulan”. Dimana dari judul tersebut dapat disimpulkan sebagai perencanaan media komunikasi visual, baik berupa gambar maupun tulisan yang dapat dinikmati dengan penglihatan secara langsung mempengaruhi atau mengajak wisatawan untuk mengenal lebih dekat tentang wisata budaya dari pementasan seni tari Sahadewa Barong and Keris Dance di Batubulan. Media Komunikasi Visual adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi visual seperti teks, gambar/foto. Media komunikasi visual juga memiliki peranan yang sangat besar dalam melakukan promosi. Kelebihan promosi dengan menggunakan media komunikasi visual adalah, jangkauan promosi yang lebih luas dari pada promosi dengan menggunakan media verbal. Selain itu, promosi dengan menggunakan media komunikasi visual, dapat menampilkan imej perusahaan yang dapat dilihat dari penggunaan warna, ilustrasi dan teksnya. Promosi adalah suatu cara untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada masyarakat (Anwar,2003:331) Dalam hal ini, yang dipromosikan adalah Sahadewa Barong and Keris Dance, yang merupakan sebuah wisata pertunjukan tarian barong yang terdapat di daerah Batubulan. Kegiatan promosi ini dilakukan, karena banyaknya pesaing dan menurunnya minat wisatawan untuk menyaksikan tarian barong dan ini dapat dilihat dari hasil survey yang di lakukan ke lokasi dan beserta catatan buku pengunjung yang menyaksikan tarian barong tersebut. 2.1.2 Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai jenis media komunikasi visual yang diolah dengan menggunakan elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout. Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain komunikasi visual seperti media, ilustrasi, warna, teks dan huruf. 2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik. Adapun prinsip-prinsipnya seperti prinsip keseimbangan, prinsip titik fokus, prinsip kesatuan, prinsip proporsi, prinsip kesederhanaan, prinsip keselarasan dan prinsip hirarki visual. 2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan Aspek teknis perwujudan merupakan suatu aspek yang perlu diperhitungkan agar visual desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan konsep dengan eksekusi perwujudan. Teknis perwujudan yang dimaksud yaitu tata letak dan komposisi (layout), bahan dan teknik cetak. 2.1.5 Teori Sosial yang Mendukung Kasus Pada Karya tugas akhir ini penulis memakai judul Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Promosi Wisata Budaya Sahadewa Barong And Keris Dance Di Batubulan, Maka penulis memakai teori informatif dan deskriptif yaitu pesan yang disampaikan berisikan penjelasan yang dibutuhkan dengan jelas. Teori-teori yang dipakai antara lain: a. Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara dua orang atau lebih melalui sistem tanda,simbol, isyarat dan perilaku yang sudah lazim (safanayong,2006:10). Teori ini digunakan agar mengasilkan media promosi yang baik dan tepat sasaran bagi Sahadewa Barong and Keris Dance. Komunikasi mengandung empat aspek penting yang harus diperhatikan. b. Teori Semiotik Semiotik adalah ilmu mengenai “tanda” (Science of Sign). Istilah semiotik berasal dari bahasa Yunani: Semeion, yang berarti “tanda”.Jenisjenis “tanda” yaitu: Ikon, Indeks dan Simbol jadi teori ini digunakan agar mengasilkan media promosi yang baik dan tepat sasaran bagi Sahadewa Barong and Keris Dance. 2.2 Data Lapangan / Faktual Fakta artinya peristiwa, sesuatu yang terjadi sungguh-sungguh, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi (Anwar,2003:137). Data faktual juga disebut dengan data lapangan yang artinya kumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung (tidak menggunakan satelit), di lapangan (Poerwadarminta, 2001: 239). Data faktual ini terdiri dari beberapa pembahasan mengenai Sahadewa Barong and Keris Dance, diantaranya: 2.2.1 Nama Objek / Kasus Sahadewa Barong and Keris Dance adalah perusahaan yang bergerak di bidang wisata budaya mepertujukan tarian Barong secara komersil. sudah berdiri sejak tahun 1972 didirikan oleh bapak I Dewa Noman Oka, Sahadewa Barong and Keris Dance terletak di Jalan SMKI No. 25 Batubulan Gianyar. 2.2.2 Pengelola 3. Nama Tempat : Sahadewa Barong and Keris Dance 4. Alamat : Jl. SMKI No. 25 Batu Bulan – Gianyar 5. Tahun Berdiri : 1972 6. Nomor Telepon : (0361) 298607-295264 7. Nama pemilik : I Dewa Nyoman Oka 8. Jenis usaha : Wisata Budaya Tari Barong 9. Jumlah karyawan : 40 karyawan 10. Sasaran : Wisatawan internasional maupun domestik. 9.1.1 Lokasi Lokasi perancangan media promosi ini, dari pengolahan data hingga hasil desain medianya, berada di rumah pribadi atau di Studio DKV ISI Denpasr. 9.1.2 Sarana Komunikasi yang Ada Media komunikasi yang ada yang telah didapatkan selama pengumpulan data di Sahadewa Barong and Keris Dance yaitu website, papannaman,flyer. 9.1.3 Potensi Kasus Dengan semakin berkembangnya perusahaan Sahadewa Barong and Keris Dance yang memiliki keunggulan dalam hal penarinya, namun dari segi media promosi yang dimiliki oleh Sahadewa Barong and Keris Dance belum cukup mendukung dan dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang sama, Sahadewa Barong and Keris Dance memerlukan media promosi yang yang kuat sebagai perusahan yang besar. Karena dari segi cerita dan lakon semua perusahan yang bergerak di bidang ini menggunakan lakon yang sama yaitu lakon Kunti Sraya. Disinilah desain komunikasi visual memiliki peranan yang besar untuk mempromosikan Sahadewa Barong and Keris Dance. 9.2 Analisis & Sintesa Dalam proses ini, penulis meneliti media-media yang terdapat di Lovers PT. Artha Media Fajar Bali Utama Press. Dari analisis media-media tersebut penulis dapat menentukan kelemahan maupun kekuatan dari setiap media untuk diaplikasikan ke dalam desain yang akan dibuat melalui sintesa. 9.2.1 Analisis Analisis dan sintesa dari data – data yang sudah dikumpulkan adalah sebagai berikut : 2.3.1 Analisis Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara. Adapun ketiga analisis tersebut yaitu : a. Analisis Teori Teori yang digunakan pada perancangan ini adalah teori mengenai desain komunikasi visual yang kemudian digunakan sebagai acuan pada saat perancangan media informasi. Adapun unsur visual yang terdapat pada desain komunikasi visual. b. Analisis Faktual Dalam perancangan tugas akhir ini, guna mendapatkan data-data yang akurat penulis menganalisa segala permasalahan yang ada di lapangan yang berkaitan dengan penulisan. Berikut ini adalah analisa media-media yang dimiliki Sahadewa Barong and Keris Dance 9.2.2 Sintesa Sintesa diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan (sumber:http://riohartanto.blog.fisip.uns.ac./31/3/2013). Berikut in adalah penjabaran sintesa dari elemen – elemen visual yang akan digunakan dalam perancangan media-media promosi Sahadewa Barong and Keris Dance. 10. KONSEP DESAIN 10.1Konsep Dasar Desain Konsep merupakan dasar (framework) untuk menterjemahkan ide kedalam bentuk karya. Tanpa konsep, sebuah karya tidak akan mempunyai arti. Konsep dasar merupakan dasar atau landasan dalam membuat desain, yang mudah dikomunikasikan atau disebarluaskan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak dengan memperhatikan konsep perancangannya sehingga nantinya tidak keluar dari tujuan perancangan. Dalam perancangan media promosi Sahadewa Barong and Keris Dance ini, konsep yang akan digunakan adalah “Simpel Harmonis”. Konsep ini digunakan untuk mempromosikan Sahadewa Barong and Keris Dance sebagai salah satu tujuan wisata budaya yang mementaskan tari Barong dengan lakon Kunti Sraya. Simple dalam arti katanya adalah sederhana dan mudah dimengerti, sedangkan haromins adalah serasi, selaras, cocok (Yasyin, 1997:202). Penggunaan konsep “simple harmonis” di maksudkan kepada tampilan dari karya yang sederhana dan mudah untuk menarik perhatian wisatawan, namun didalam karya tersebut terdapat juga unsur modern dan unsur budaya lokal. Walau mengusung konsep simple dan harmonis layout dari media-media ini akan tetap mengacu pada prinsip dan kaidah desain yang ada. Dimaksudkan, agar nantinya desain media promosi ini tampil sederhana dan tetap serasi, indah dipandang mata dengan penambahan ilustasi foto tari Bali. Mengingat Sahadewa Barong and Keris Dance adalah wisata komersil yang mementaskan tarian budaya Bali, jadi nantinya dalam setiap media promosi akan lebih banyak menggunakan ilustrasi foto barong dan tarian keris yang dipentaskan oleh Sahadewa Barong and Keris Dance itu sendiri. Konsep dasar inilah yang nantinya akan mempengaruhi visualisasi desain yang akan di terapkan dalam media promosi dari Sahadewa Barong and Keris Dance, yaitu memperlihatkan kesenian-kesenian tersebut dalam media-media yang akan digunakan dalam promosi Sahadewa Barong and Keris Dance sebagai salah satu tujuan wisata budaya yang mementaskan tari Barong dengan lakon Kunti Sraya. Namun karena keterbatasan media, maka tidak semua dari kesenian budaya Bali tersebut bisa dipakai dalam perancangan media promosi Sahadewa Barong and Keris Dance ini. Dalam visualisasi desainnya, akan digunakan teknik fotografi yang menampilkan beberapa kesenian tradisional Bali yaitu pertunjukan ngunying, dan tari barong. Jenis-jenis huruf yang akan digunakan adalah Times New Roman. Jenis huruf ini dapat memperlihatkan kesederhanaan dan kesan tradis Bali. Warna-warna yang digunakan adalah warna coklat keemasan karena dapat menimbulkan kesan tradisi dan elegan namuntetap menonjolkan kesederhanaan. Estetika yang dipakai adalah menggunakan keseimbangan asimetris, agar desain terlihat lebih dinamis. Namun beberapa desain menggunakan keseimbangan simetris, karena keterbatasan ruang dalam penempatan unsur-unsur visual. Ilustrasi menjadi vokal point dalam keseluruhan desain. Dalam perancangan media, akan menggunakan ilustrasi fotografi tari barong, karena tarian tersebut merupakan tarian utama dari pertujukan Sahadewa Barong and Keris Dance. 10.2Skema Pola Pikir Skema pola pikir adalah bingkai cara berpikir dalam menyampaikan pesan dari komunikan kepada komunikator agar terjadi feed back atau timbal balik dari komunikan terhadap isi pesan dan komunikasi bisa berhasil. Hal ini juga untuk mempermudah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, yaitu penyampaian pesan atau informasi tentang Sahadewa Barong and Keris Dance. Desainer juga perlu memperhatikan peraturan dan norma yang ada, agar tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang informasi yang ingin disampaikan. Desainer diharapkan bisa menjadi penghubung antara komunikator atau pihak yang menyampaikan pesan yaitu perusahaan Sahadewa Barong and Keris Dance dengan komunikan atau penerima Target sasaran, yaitu wisatawan lokal dan mancanegara dengan menggunakan desain komunikasi visual. Hasil yang di inginkan adalah adanya keinginan tahuan dari komunikan tentang Sahadewa Barong and Keris Dance ini sehingga menimbulkan keinginan untuk melihat pertunjukannya. Dalam proses perancangan ini, ada beberapa aturan dan norma yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kontroversi di masyarakat. Peraturan tersebut adalah: peraturan peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata cara pemasangan iklan, norma-norma etika, dan tata susila yang berlaku di masyarakat. Dari skema pola pikir diatas dapat diketahui bahwa permasalahannya adalah kebutuhan wisatawan akan informasi tentang wisata budaya khususnya tari barong dengan lakon Kunti Sraya . Informasi tersebut akan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Desainer memiliki peranan untuk mengubah informasi verbal tersebut menjadi informasi visual dengan menggunakan mediamedia komunikasi visual. Hal ini tentu saja dibatasi aturan-aturan dan normanorma yang berlaku dimasyarakat, agar tidak terjadi salah pemahaman oleh masyarakat tentang pesan yang disampaikan. 10.3Skema Proses Desain Dari skema tersebut, kita bisa tahu beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perancangan, yaitu dari penetapan tema, apakah perancangan bersifat komersial ataupun sosial. Dalam kasus ini, perancangannya bersifat komersial, karena bertujuan untuk mencari keuntungan baik berupa pengenalan kepada wisatawan dan juga peningkatan penjualan. Setelah itu, menentukan latar belakang, kenapa harus dibuatkan media komunikasi visual terhadap Sahadewa Barong and Keris Dance ini. Dari latar belakang, dibuatkan rumusan masalah. Yaitu rangkuman tentang permasalahan yang dihadapi oleh Sahadewa Barong and Keris Dance. Proses selanjutnya adalah menentukan tujuan perancangan, dan menetapkan sasaran. Setelah itu melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode kepustakaan, observasi, dan lain sebagainya. Setelah mendapatkan data yang berupa data actual dan data faktual, dilakukan analisis data, sehingga menghasilkan beberapa sintesa. Dalam sintesa ini, ditetapkan media apa saja yang efektif untuk promosikan Sahadewa Barong and Keris Dance. Selanjutnya adalah pengumpulan unsur-unsur visual seperti : ilustrasi, teks, huruf dan tipografi dan penentuan warna. Tahap selanjutnya adalah me lay out unsur-unsur tersebut menjadi satu desain dengan menggunakan pertimbangan kriteria desain, seperti; Fungsional, Komunikatif, Informative, Ergonomis, Artistic, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise dan etis. Hasilnya adalah berupa artwork dan siap untuk dicetak ataupun disebarkan dengan media lain seperti internet. 10.4Strategi Media Strategi yang akan diterapkan dalam perancangan media komunikasi Sahadewa Barong and Keris Dance sebagai berikut: Khalayak Sasaran/Segmentasi Segmentasi pasar dalam peerancangan media promosi Sahadewa Barong and Keris Dance ini, menggunakan metode lima W satu H : a. What Media-media yang akan digunakan dalam kasus ini antara lain: Neon Box, poster, sinopsis, sepanduk, stiker, penunjuk arah, umbul-umbul, postcard dan xbanner b. Where Tempat penyebaran media-media ini antara adalah tempat-tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, seperti kawasan Kuta, Nusa Dua, Sanur, Gianyar, dan Ubud. c. When Saat yang tepat untuk menyebarkan media-media ini adalah pada saat musim liburan, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Bali. Musim liburan itu antara bulan Juli dan Desember. d. Who Khalayak sasaran dari penyebaran media-media promosi ini adalah wisatawan lokal dan mancanegara. e. Way Karena kujungan wisatawan yang menurun makan diperlukan media promosi untuk menarik kemabali minat wisatawan untuk berkunjung ke Sahadewa Barong and Keris Dance. f. How Cara penyebaran media-media ini dengan menggunakan media lini bawah antar lain; Neon Box, sinopsis, poster, sepanduk, stiker, penunjuk arah, umbulumbul, poscard dan x-banner. 10.5Program Tayangan Media Program tayang media merupakan perwujudan desain media-media komunikasi visual yang akan muncul atau disebarluaskan kepada khalayak sasaran. Hal ini dimaksudkan agar media-media tersebut dapat lebih efektif dalam menjangkau sasaran yang dituju. 10.6Strategi Kreatif Strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran kedalam suatu posisi tertentu dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan promosi. Strategi kreatif merupakan pendekatan dan sistematika berpikir yang membantu. 11. VISUALISASI DESAIN 11.1 Neon Box Nama Media : Neon Box Ukuran : 100 cm x 150 cm Bahan : Backlit Film Huruf : Times New Roman Teknik : Cetak Digital Print 11.2 Poster Nama Media : Poster Ukuran : 60 cm x 42 cm Bahan : art paper 150 gsm. Huruf : Times new Roman Teknik : Cetak offset 11.3 Sinopsis Nama Media : Sinopsis Ukuran : 21 cm x 29 cm Bahan : art paper 150 gsm. Huruf : Times New Roman Teknik : Cetak Offset 11.4 Spanduk Nama Media : Spanduk Ukuran : 100 cm x 300 cm Bahan : vinyl Huruf : Times New Roman Teknik : Cetak Digital 11.5 Stiker Nama Media : Stiker Ukuran : 8 cm x 8 cm Bahan : Vinyl Huruf : Times New Roman Teknik : Digital Print 11.6 Penunjuk Arah Nama Media : Penunjuk Arah Ukuran : 100 cm X 150 cm Bahan : vynil Huruf : Times New Roman Teknik : Bordir Komputer 11.7 Umbul-umbul Nama Media : Umbul-umbul Ukuran : 400 cm x 60 cm Bahan : Polyester. Huruf : Times New Roman Teknik : Cetak Offset 11.8 Postcard Nama Media : Postcard Ukuran : 10 cm X 25 Bahan : Art Paper 210 gsm (cover) dan hvs 100 gsm (insert). Huruf : QT Friz Quad, Dynamic Italic, DIN Regular & DIN Bold Teknik : Cetak Offset 11.9 X-Banner Nama Media : X-Banner Ukuran : 160 cm x 60 cm Bahan : poly poster Huruf : Times new Roman Teknik : Digital Print & Cutting 11.10 Katalog Nama Media : Katalog Ukuran : 21 cm x 14.5 cm Bahan : Art papper 210 gsm (Cover) & Matt Paper 150 gsm (Insert) Huruf : Times New Roman Teknik : Digital Print 12. SIMPULAN DAN SARAN 12.1Simpulan Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil dari proses perancangan yang telah dilakukan: 1. Media komunikasi visual yang sesuai dan efektif sebagai sarana promosi Sahadewa Barong and Keris Dance antara lain; Neon Box, poster, sinopsis, spanduk, stiker, penunjuk arah, umbul-umbul , postcard, dan x-banner. Setiap media memiliki fungsi masing-masing dan dirancang dalam suatu bingkai konsep, sehingga ada kesatuan antara desain yang satu dengan yang lain. 2. Proses perancangan media promosi Sahadewa Barong and Keris Dance adalah dengan berpedoman pada teori-teori desain, seperti pemilihan media, penggunaan ilustrasi, penggunaan warna, penulisan teks, dan pemilihan tipografi . Selain itu, prinsip desain juga harus diperhatikan, seperti prinsip-prinsip atau kriteria desain yaitu keseimbangan, titik fokus, hierarki visual. 5.1 Saran Berikut ini adalah saran-saran dari penulis tentang kegiatan perancangan Tugas Akhir: 1. Agar media-media komunikasi visual yang dirancang bisa efektif sesuai dengan tujuan perancangan, maka pemilihan media harus dilakukan dengan selektif sesuai dengan konsep dan karakter audience. 2. Agar proses perancangan dapat berjalan dengan baik, teori desain dan prinsip desain sebaiknya diterapkan agar dapat menghasilkan desain yang efektis sesuai dengan tujuan perancangan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2002 Prosedur Penilaian PT Gramedia Pustaka Utama. Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005.Sistem Informasi. Anwar,Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia Dameria, Anne. 2007. Color Basic. Jakarta: Link & Match Graphic Kasilo, Djito. 2008. Komunikasi Cinta Menembus G-Spot Konsumen Indonesia. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Jakarta: KPG. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya. Mikke. 2011 Teks Bahasa Indonesia. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga. Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET Rustan, Surianto, S.Sn. 2009. Lay Out Dasar dan Penenrapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Rustan, Surianto, S.Sn. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain. Arsitektur. Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga Safanayong Yongky.2006.Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta : Arte Media Sanyoto, Sadjiman. E. 2005. Dasar-Dasar tat Rupa & Desain (Nirmana). Sanyoto, Sadjiman. E. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sugiyono. 2006 Metode Analisa Data PT Gramedia Pustaka Utama. Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo. Wiryawan, Mendiola b.2008. Kamus Brand. Jakarta: Red & White Publishing. Yasyin, Sulchan, 1997. Kamus Lengkap Bahasa indonesia. Surabaya: Amanah. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyanto. M. 2004. Aplikasi Desain Grafis. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Tim Leksikon Grafika (Indonesia). 1980. Leksikon Grafika. Pusat Grafika Indonesia, Departemen P dan K. Willian Golden, 1959, Print Magazine. Yasyin, Sulchan, 1997. Kamus Lengkap Bahasa indonesia. Surabaya: Amanah. http://balitv.tv/btv2/program/dunia-otomotif-mainmenu-43/dot-klub-mainmenu46/1703-bali-tv-online-streaming http://www.balitaksu.com/?lang=en http://desabatubulan.com http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/12/prinsip-hirarki-visual.html http://canvasartstudio.co.uk. http://rmagz.blogspot.com/ http://www.hongkiat.com/blog/ http://www.indonesia-osaka.org/ http://badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ http://jogjanews.com/ http://mesinpercetakanchabelita.wordpress.com/2010/06/09/mesin-sablon-rotarymanual-baru-second/ http://mika.com/about.aspx http://prigiant.blogspot.com http://paulyehezkiel.wordpress.com http://rahadiantalking.wordpress.com/2009/12/08/kreatif-ambient-mediabillboard/ http://ranggawahyudiarta.wordpress.com/2009/12/04/mitos-jurusan-desainkomunikasi-visual-dkv/ http://ririarmen.blogspot.com/2012/11/padu-padan-warna-busana.html http://Sarana informatika.blogspot.com http://senivisual1.blogspot.com/2011/07/gubahan-warna.html http://sketsaku.wordpress.com/tag/kreatif/page/5 http://sugar-personality.blogspot.com/2007/11/cd-interaktif.html http://sumbotinarbuko.com/page/4 http://thinktep.wordpress.com/2009/05/27/komponen-desain-warna/ http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama