BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak masyarakat

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak masyarakat yang mengalami sakit gigi yang sangat tidak tertahankan dan
sangat mengganggu aktivitas. Ada sebagian orang beranggapan bila sakit gigi mereka
ingin segera mencabut gigi mereka, padahal hal ini tidak bisa dilakukan karena
jaringan di sekitar gigi terinfeksi sehingga tidak bisa dilakukan pencabutan, ada juga
masyarakat yang meredakan rasa sakit dengan meletakkan minyak cengkeh ke dalam
lubang gigi tersebut, dan ada juga dengan berkumur-kumur daun sirih atau minum
antibiotik, semua hal tersebut bagus dilakukan untuk tahap pertama menanggulangi
sakit gigi. Sakit gigi bisa disebabkan adanya kerusakan gigi berupa lubang gigi atau
karies tersebut adalah merupakan suatu proses dari mulai hilangnya mineral pada
permukaan email hingga terjadinya suatu kavitas atau lubang ini makan waktu yang
relatif lama dan juga karena adanya suatu kuman pada gigi tersebut (Miller, 1889).
Mengingat bahwa proses karies sangat lama, maka karies merupakan
kerusakan pada jaringan gigi. Pada gambaran mikroskopik seorang ahli kimia melihat
dari aspek hubungan antara perubahan pH dan kelarutan mineral dari jaringan gigi,
sedangkan seorang ahli mikrobiologi memandang sebagai interaksi yang melibatkan
mikroorganisme, dan dokter gigi memandang dari gambaran kliniknya (Legler &
Manaker, 1980). Meskipun secara tidak langsung karies tidak menimbulkan kematian,
penjalaran dengan segala akibatnya menyebabkan banyak kerugian dalam hal
kehilangan waktu dan biaya untuk menanggulanginya. Karies yang baru mencapai
email tentunya tidak dirasakan keluhan apa-apa, namun jika penjalaran karies sudah
mencapai jaringan dentin, maka rasa ngilu tidak bisa terhindari karena dentin adalah
jaringan vital yang sangat sensitif, jika perjalanan sudah mencapai pulpa rasa sakit
akan sangat mengganggu dan sangat nyeri (Newbrun, 1978; Mandel, 1983).
Rasa ngilu atau rasa sakit tersebut umumnya merupakan penyebab utama
seseorang meminta pertolongan dokter gigi. Namun karies kronik tidak selalu
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan rasa sakit misalnya karies yang belum mencapai dentin. Dalam hal ini
seseorang tidak menyadari bahwa suatu penyakit dan cacat sudah terjadi sehingga
tidak berusaha untuk mencari pertolongan ke dokter gigi untuk penanggulangan
selanjutnya (Yuwono, 1989). Dari penelitian ternyata dengan adanya S. mutans
dikorelasikan dengan jumlah kavitas yang ada, bakteri ini terutama melekat pada plak
pada bidang-bidang karies. Bakteri ini merupakan bakteri patogen pada mulut yang
merupakan agen penyebab utamanya plak, ginggivitis dan karies (Lee et al., 1992).
1.2 Permasalahan
Banyak masyarakat yang menanggulangi rasa sakit gigi dengan kumur-kumur air
garam, atau air sirih dan meneteskan minyak cengkeh ke bagian gigi yang sakit.
Dalam hal ini kemampuan ekstrak bunga cengkeh yang mengandung minyak atsiri
terhadap pertumbuhan bakteri patogen Streptococcus mutans belum diketahui secara
pasti, oleh karena itu perlu diketahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak bunga
cengkeh terhadap pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi Streptococcus mutans.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak bunga cengkeh
dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans pada karies gigi.
1.4 Hipotesis
Ekstrak bunga cengkeh dalam konsentrasi tertentu dapat menghambat
pertumbuhan bakteri S. mutans.
1.5 Manfaat
Sebagai bahan informasi tentang manfaat bunga cengkeh dalam menghambat
pertumbuhan bakteri S. mutans sehingga dapat diaplikasikan lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
Download