hubungan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi dengan

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI DENGAN
PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DI DESA CANDI
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
Nisa Fika Rahayu1), Ninik Cristiani2), Chichik Nirmasari3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email : UP2M@AKBIDngudiwaluyo
INTISARI
Angka kecukupan Gizi bagi ibu hamil terus bertambah seiring dengan berbagai perubahanan yang
menyertainya. Ketidakmampuan seorang ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizinya akan berdampak
pada berat bayi yang akan dilahirkan. Mengingat ibu hamil memerlukan nutrisi lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan gizi sang ibu dan janin. Pada saat dilakukan studi pendahuluan terhadap 10 ibu hamil
diantaranya 4 ibu hamil dengan peningkatan berat badan kurang yang memiliki pengetahuan kurang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi
dengan peningkatan berat badan selama kehamilan di Desa Candi Kecamatan Bandungan
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Pengambilan data menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang
kebutuhan gizi selama hamil dan melalukan observasi berat badan. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil pada bulan Juli 2014 dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total
sampling yaitu semua ibu hamil di Desa Candi sejumlah 30 ibu hamil.
Hasil penelitian yang diambil terdapat ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebagian besar
mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 4 ibu hamil (100%), ibu hamil dengan
pengetahuan cukup sebagian besar mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 6 (60%),
sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebagian besar mengalami peningkatan berat badan normal
sejumlah 13 ibu hamil (81,3%). Sebagian besar ibu hamil yang peningkatan berat badan tidak normal
terdapat pada TM I 7 (23,3%) dan peningkatan berat badan normal terdapat pada TM III 8 (26,7%).
Ibu dengan pengetahuan yang kurang diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, meluangkan waktu
dan lebih tertarik untuk lebih mengetahui kebutuhan gizi serta menjaga asupan nutrisi sehingga mengalami
peningkatan berat badan yang normal.
Kata Kunci
Kepustakaan
: pengetahuan, peningkatan berat badan.
: 17 (2004-2013)
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
1
ABSTRAK
Nutritional adequacy rate for pregnant women is greating increase in line with the changes. The
inability of a pregnant women to meet their nutritional needs will have an impact on the weight of the baby
to be born. It is regarding to the requcrement more nutrients to meet the nutritional needs of the mother and
fetus. At the time of a preliminary study on 10 pregnant women it is tound 4 pregnant women with less
weight gain that has less knowledge.
The purpose of this study was to determine the relationship of maternal knowledge on the nutritional
needs during pregnancy and weight gain in the village of cand District of Bandungan
The design study was a descriptive with correlation cross sectional. Collecting data used a
questionnaire containing statements to measure knowledge about the nutritional needs of the mother during
pregnancy and weight observation. The population in this study were all pregnant women in July 2014 and
the sampling technique used was total sampling technique that all pregnant women in the village of candi a
number of 42 pregnant women.
The results of the study on the knowledge of pregnant women most of pregnant mothers was lack of
knowledge had abnormal weight gain was it of found 4 pregnant women (100%), pregnant women with
sufficient knowledge most experienced abnormal weight gain was 6 (60%), whereas pregnant women with a
good knowledge the majority had normal weight gain was of 13 pregnant women (81.3%). Most of the
pregnant women with normal weight gain is not contained in the first TM 7 (23.3%) and normal weight gain
found in TM III 8 (26.7%).
Mothers with less knowledge is expected to be highly motivated, take time and more interested to
know more about nutritional needs and keep the intake of nutrients in order to get normal weight gain.
Keywords
Bibliography
: knowledge, weight gain.
: 17 (2004-2013)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka kecukupan Gizi (AKG) bagi ibu
hamil terus bertambah seiring dengan berbagai
perubaha yang menyertainya. Ketidakmampuan
seorang ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan
gizinya akan berdampak pada berat bayi yang
akan
dilahirkan.
Mengingat
ibu
hamil
memerlukan nutrisi lebih banyak untuk memenuhi
kebutuhan gizi sang ibu dan janin (Dr. Ari Istiany,
dkk, 2013).
Kehamilan merupakan suatu proses yang
alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat, yang telah
mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria sangat besar
kemungkinan akan mengalami kehamilan
(Mandriwati, 2008).
Kehamilan dibagi menjadi III trimester,
selama kehamilan ibu hamil dianjurkan
melakukan kunjungan anternatal miniml 4 kali
untuk mengetahui masalah kesehatan selama
kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat
fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis
yang dapat mengancam kehamilan. Komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan antara
lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia,
eklamsi, nyeri perut yang hebat (Prawirohardjo,
2006).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik
dan mental yang bersifat alami dimana para calon
ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi
sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan
berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil harus mendapatkan energi dan zat
gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan
perkembangan
janin
dengan
tetap
mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti
tambahan protein minimal seperti zat besi,
kalsium, vitamin, asam folat dan energi
(Ramayulis, 2009).
Saat hamil seorang wanita memerlukan
asupan gizi lebih banyak. Mengingat selain
kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus
memberikan nutrisi yang cukup untuk sang janin.
Masa kehamilan menjadi saat yag dinanti dan
membahagiakan. Untuk menjaga kondisi tubuh
tetap sehat dan buah hati berkembang normal,
wanita harus memiliki pola hidup yang sehat.
Seperti makan makanan yang bergizi, cukup
olahraga, istirahat, serta menghindari alkohol dan
tidak merokok. Tentu dengan harapan janin dapat
berkembang dengan normal dan terlahir dengan
selamat dan sehat. Selain untuk mencukupi
kebutuhan tubuh, ibu hamil juga harus mencukupi
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
2
berbagi nutrisi dengan janin. Karena wanita hamil
memerlukan angka kecukupan gizi (AKG) yang
lebih tinggi dibandingkan wanita yang sedang
tidak hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan
bisa menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir
dengan berat badan rendah, bahkan bisa
menyebabkan bayi lahir cacat (Waryana, 2010)
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami
kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik
pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta
kurang gizi dapat menimbulkan keguguran,
abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi
menjadi rendah. Oleh karena itu, perhatian
terdapat gizi dan pengawasan berat badan (BB)
selama hamil merupakan salah satu hal penting
dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil 5
(Zulhaida, 2005).
Berat badan ibu selama hamil dan
kenaikan berat badan selama hamil kurang
(underweight) atau lebih (overweight) dari normal
akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low
risk). Berat badan ibu yang kurang akan beresiko
melahirkan berat badan kurang atau Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu
akan
terganggu
perkembangannya
dan
kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang
juga kurang bagus. Sedangka berat badan ibu
berlebih atau sangat cepat beresiko mengalami
perdarahan atau bisa jadi merupakan indikasi awal
terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia)
atau diabetes. Mula-mula overweight, lalu tensi
naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya
keracunan kehamilan. Bayi juga akan beresiko
terhambatnya pertumbuhan janin, pengiriman
mkakanan ke janin jadi berkurang karena adanya
penyempitan pembuluh darah. Bila penyempitan
pembuluh darah menghebat, bisa berakibat fatal
bagi janin. Berat badan ibu yang berlebihan juga
bisa mempengaruhi proses persalinan (Waryana,
2010).
Menurut Pudjiadi (2005), selama
kehamilan, ibu akan mengalami penambahan
berat badan sekitar 10-12 kg, selama trimester I
pertambahan berat badan sebaiknya sekitar 1-2
kg (350-400 gr/minggu), sementara trimester II
dan III sekitar 0,34-0,5 kg tiap minggu. Ibu yang
sebelum hamil memiliki berat badan normal
kemungkinan tidak memiliki berat normal
kemungkinan tidak memiliki masalah dalam
konsumsi makan tiap hari, namun penambahan
berat badannya harus tetap dipantau agar selama
hamil tidak mengalami kekurangan atau
sebaliknya kelebihan (Hariyani, 2011)
Dari hasil survey Di Puskesmas Duren
Kecamatan Bandungan didapatkan jumlah ibu
hamil sebanyak 122 ibu hamil, berdasarkan data
ANC terutama dari observasi berat badan terdapat
ibu hamil yang tidak normal dalam penambahan
berat badan yaitu sejumlah 29 ibu hamil (23,8%).
Sebagian besar ibu hamil kurang dalam
penambahan berat badan yaitu sejumlah 17 ibu
hamil (58,7%), ada juga yang tidak mengalami
penambahan berat badan sebanyak 5 ibu hamil
(17,2%), dan 7 ibu hamil (24,1%) lebih dalam
penambahan berat badan.
Berdasarkan
hasil
survey
studi
pendahuluan Di Desa Candi terdapat 9 Dusun
dengan jumlah ibu hamil sebanyak 38 ibu hamil,
yang terdiri dari TM I sebanyak 8 ibu hamil, TM
II sebanyak 21 ibu hamil, TM III sebanyak 9 ibu
hamil. Dari hasil wawancara pada 10 ibu hamil,
ada 6 (60%) belum mengetahui tentang kebutuhan
gizi selama hamil yang meliputi gizi ibu hamil,
pola makan ibu hamil, faktor-faktor yang
mempengaruhi, pengaturan makan ibu hamil dan
menu makan ibu hamil.
Dari 10 ibu hamil
yang telah dilakukan pemeriksaan penimbangan
berat badan (BB), kenaikan berat badan ibu
didapatkan
yaitu TM I ada 3 ibu hamil
diantaranya 2 ibu hamil
tidak mengalami
peningkatan berat badan, dari TM II ada 4 ibu
hamil diantaranya 2 ibu hamil kurang mengalami
peningkatan berat badan, sedangkan 3 ibu hamil
TM III ada 2 ibu hamil yang mengalami
penurunan berat badan. Pada kehamilan TM II
peningkatan berat badan adalah 5 kg, dari studi
pendahuluan didapatkan 2 ibu hamil TM II kurang
mengalami peningkatan berat badan karena ibu
hamil kurang mengetahui tentang kebutuhan gizi
terutama dalam pola makan dan pengaturan
makan selama hamil.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami
bahwa erat hubungan antara pengetahuan ibu
hamil aterm tentang kebutuhan gizi dengan
peningkatan berat badan ibu selama hamil, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Pengetahuan Tentang
Kebutuhan Makan Dengan Peningkatan Berat
Badan Selama Kehamilan Di Desa Candi
Kecamatan Bandungan”
METODE PENELITIAN
Variabel dalam p[enelitian ini aadalah:
1. Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain, artinya apabila
variabel bebas berubah maka akan
mengakibatkan perubahan pada variabel lain
(Riyanto, 2011). Variabel bebas penelitian ini
adalah pengetahuan tentang kebutuhan gizi
2. Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain, artinya apabila
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
3
variabel terikat berubah maka merupakan
akibat dari berubahnya variabel bebas
(Riyanto, 2011). Variabel terikat penelitian ini
adalah peningkatan berat badan selama
kehamilan.
Penelitian ini telah dilakukan di Desa Candi
Kecamatan Bandungan pada bulan Juli 2014.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
korelasi. Penelitian deskriptif korelasi yaitu
penelitian atau penelaah hubungan antara dua
variabel pada suatu situasi atau sekelompok
subyek (Notoatmodjo, 2010, h: 35). Rancangan
yang digunakan adalah pendekatan cross sectional
yaitu gabungan antara model a dan b, untuk
memperoleh data yang lebih lengkap yang
dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat
menggambarkan perkembangan individu selama
dalam masa pertumbuhan karena mengalami
subjek dari berbagai tingkat umur (Arikunto,
2010; h. 122).
Populasi dalam Penelitian ini adalah ibu hamil
yang ada di Desa Candi Kecamatan Bandungan
yaitu berjumlah 42 ibu hamil.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu total sampel atau sampel jenuh. Sampel
jenuh yaitu sampel yang menggunakan seluruh
jumlah populasi yang tidak terlalu banyak.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil yang ada di Desa Candi Kecamatan
Bandungan yaitu berjumlah 30 ibu hamil setelah
dikriteriakan.
Instrumen penelitian ini menggunakan
kuesioner. Kuesioner biasanya dipakai di dalam
wawancara (sebagai pedoman wawancara yang
berstruktur) dan angket terstruktur.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 25 butir soal tentang
kebutuhan gizi selama kehamilan dengan
untuk mengumpulkan data. Kuesioner dapat
digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu
ujivaliditas dan rehabilitas (Notoatmodjo, 2010; h.
164).
Hasil uji validitas yang telah dilakukan di Desa
Sumowono pada bulan Juni 2014 diketahui, dari
semua pernyataan mengenai tingkat pengetahuan
kebutuhan gizi ibu hamil didapatkan 25 item soal
dinyatakan valid dengan r hitung (0,491 – 0,650)
> dari r tabel (0,444).
Dari perhitungn uji reliabilitas didapatkan nilai
alpha untuk variabel pengetahuan 0,911.
Sedangkan r tabel untuk N sebesar 20 orang pada
tafar signifikansi 5% didapatkan nilai r tabel
adalah 0,60. Ini berarti nilai alpha diatas lebih
dari nilai r tabel (0,911) sehingga menunjukkan
bahwa instrumen yang dipakai dalam mengukur
variabel- variabel tersebut adalah reliabel.
Menetapkan kode untuk jawaban atau hasil
observasi yang telah dilakukan yaitu untuk
pertanyaan favorable (positif) dan unfavorable
(negative) dengan menggunakan jawaban benar
dan salah. Untuk pertanyaan favorable (positif)
jawaban yang benar diberi nilai 2 sedangkan
jawaban salah diberi nilai 1. Sebaliknya untuk
pertanyaan unfavorable (negative) jawaban yang
benar diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang
salah diberi nilai 2.
Dan untuk observasi berat badan dilakukan
observasi berat badan dengan melakukan
peninmbangan berat badan
TM I
: a. Normal jika berat badan ibu 1 - 2
kg
b. Tidak normal jika berat badan ibu
<1 kg atau > 2kg
TM II : a. Normal jika berat badan ibu 6 – 7
kg kg
b. Tidak normal jika berat badan < 6
kg atau > 7 kg
TM III : a. Normal jika berat badan ibu 10 - 13
kg
b. Tidak normal jika berat badan ibu <
10 kg atau > 13 kg
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berda-sarkan
Umur Ibu Hamil di Desa Candi
Kec. Bandungan, Kab. Semarang,
2014
Umur
< 20 Tahun
20-35 Tahun
> 35 Tahun
Jumlah
Frekuensi
5
22
3
30
Persentase (%)
16,7
73,3
10,0
100,0
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui
bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi,
Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar
berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 22 orang
(73,3%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berda-sarkan
Pendidikan Ibu Hamil di Desa
Candi Kec. Bandungan, Kab.
Semarang, 2014
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Jumlah
Frekuensi
9
16
1
4
30
Persentase (%)
30,0
53,3
3,3
13,3
100,0
Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui
bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi,
Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar
berpendidikan SMP, yaitu sejumlah 16 orang
(53,3%).
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
4
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Pekerjaan Ibu Hamil di Desa Candi
Kec. Bandungan, Kab. Semarang,
2014
Pekerjaan
IRT
Petani
Swasta
Pedagang
PNS
Jumlah
Frekuensi
22
3
3
1
1
30
Persentase (%)
73,3
10,0
10,0
3,3
3,3
100,0
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui
bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi,
Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar
bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu sejumlah
22 orang (73,3%).
Analisis Univariat
Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kebutuhan Gizi di Desa Candi Kec.
Bandungan, Kab. Semarang, 2014
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah
Frekuensi
4
10
16
30
Persentase (%)
13,4
33,3
53,3
100,0
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
gizi di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab.
Semarang, sebagian besar dalam kategori baik,
sejumlah 16 orang (53,3%). Berdasarkan tabel
4.5 terdapat 17 (56,7%) responden menganggap
bahwa untuk menghindari mual muntah ibu tidak
perlu menghindari makan dalam porsi yang besar,
ada 21 (70%) beranggapan bahwa kebudayaan
suatu masyarakat tidak mempunyai kekuatan yang
cukup besar untuk mempengaruhi seseorang
dalam memilih dan mengolah pangan, sebanyak
21 (70%) beranggapan bahwa selama kehamilan
tidak diperlukan makanan tambahan setiap
harinya, terdapat 20 (66,7%) menganggap bahwa
pengaturan
makan
selama
hamil
tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin untuk
dipersiapkan dalam persalina, dan 21 (70%)
menganggap bahwa makanan pada ibu hamil
sama saja, tidak ada perbedaan antara hamil pada
usia 1-3 bulan dan usia 4-9 bulan.
Peningkatan BB
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan
Peningkatan Berat Badan pada Ibu
Hamil di Desa Candi Kec.
Bandungan, Kab. Semarang, 2014
Peningkatan BB
Tidak Normal
Normal
Jumlah
Frekuensi
13
17
30
Persentase (%)
43,3
56,7
100,0
Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui
bahwa peningkatan berat badan ibu hamil di Desa
Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian
besar dalam kategori normal, sejumlah 17 orang
(56,7%).
Table 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan
Peningkatan
Berat
Badan
Pertrimester Di Desa Candi Kec.
Bandungan Kab. Semarang, 2014
Kehamilan
TM I
TM II
TM III
Jumlah
Peningkatan berat badan
Total
Tidak
Normal
normal
F
%
F
%
F
%
5
41,7%
7
58,3% 12
40%
4
50%
4
50%
8
26,7%
8
80%
2
20% 10
33,3%
17
56,7%
13 43,3% 30
100%
Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui
bahwa sebagian besar ibu hamil Di Desa Candi
Kec Bandungan Kab Semarang yang mengalami
kenaikan berat badan normal pada trimester III
yaitu 8 (80%) dan ada yang mengalami kenaikan
berat badan tidak normal pada trimester I yaitu 7
(58,3%).
Analisis Bivariat
Tabel 4.8 Hubungan antara Pengetahuan
tentang Kebutuhan Gizi dengan
Peningkatan Berat Badan di Desa
Candi Kec. Bandungan, Kab.
Semarang, 2014
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah
Peningkatan
Berat Badan
Total
Tidak
Normal
Normal
F %
f
%
f
%
4 100
0
28,6 4 100
6 60
4
40 10 100
3 18,8 13 81,2 16 100
13 43,3 17 56,7 30 100
χ²
Pvalue
5,79
0,01
Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui
bahwa ibu hamil dengan pengetahuan kurang
sebagian besar mengalami peningkatan berat
badan tidak normal sejumlah 4 orang (100%), ibu
hamil dengan pengetahuan cukup mengalami
peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 6
orang (60%), sedangkan ibu hamil dengan
pengetahuan baik sebagian besar mengalami
peningkatan berat badan normal sejumlah 13
orang (81,3%).
Berdasarkan uji Spearman Rank didapat
nilai χ² hitung sebesar 5,79 dengan p-value 0,01.
Oleh karena p-value = 0,01 , α (0,05),
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan
peningkatan berat badan di Desa Candi
Kecamatan Bandungan.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
5
PEMBAHASAN HASIL
Analisis Univariat
Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi
Penelitian yang telah dilaksanakan ini
mendapat hasil yaitu responden yang mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 16 (53,3%), yang
memiliki pengetahuan cukup 10 (33,3%), dan
yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4
(13,4%). Pengetahuan tentang kebutuhan gizi
yang baik di dapat dari pendidikan, karena dengan
pendidikan yang tinggi
akan lebih dapat
menyerap informasi-informasi
dari pada
responden dengan tingkat pendidikan rendah.
Sebagian besar responden 17 (56,7%)
menganggap bahwa untuk menghindari mual
muntah ibu tidak perlu menghindari makan dalam
porsi yang besar, sebagian besar responden
beranggapan bahwa makan dalam porsi kecil
maupun besar sama saja akan memicu rasa mual
muntah sehingga menyebabkan kurangnya nafsu
makan. Kurangnya pengetahuan tentang cara
untuk mengurangi gejala mual inilah yang sering
kali menjadi penyebab tidak meningkatanya berat
badan ibu terutama pada kehamilan trimester I.
Berdasarkan teori dari Istiany, 2013 h:87 untuk
mengurangi rasa gejala mual muntah dan muntah
selama hamil yaitu dengan cara menghindari
makanan porsi besar, makan lebih sering dengan
porsi kecil (2-3 jam sekali).
Sebagian besar responden 21 (70%)
menganggap bahwa kebudayaan suatu masyarakat
tidak mempunyai kekuatan yang cukup besar
untuk mempengaruhi seseorang dalam memilih
dan mengolah pangan, masyarakat yang
beranggapan bahwa adat merupakan kebiasaan
yang telah turun temurun dipercayai tampa
mengetahui bagaimana kondisi pangan tersebut
sehingga sering kali ibu akan memiliki pola
makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi.
Berdasarkan teori dari Waryana, 2010 Budaya
mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa
yang akan dimakan, bagaimana pengolaan,
persiapan, dan penyajian, serta untuk siapa, dan
dalam kondisi bagaimana pangan tersebut
dikonsumsi.
Hasil dari penelitian didapatkan 21 (70%)
menganggap bahwa selama kehamilan tidak
diperlukan makanan tambahan setiap harinya, ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan sehingga ibu
berpedoman bahwa makan teratur 3x/ hari dengan
porsi yang banyak menjadi suatu tolok ukur untuk
baik tidaknya pada perkembangan kehamilan
tampa memperhatikan pola makan yang
seimbang. Berdasarkan teori Isiany, 2013 Ibu
hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak
berlebihan dan kekurangan, denga demikian ibu
hamil membutuhkan pola makan yang seimbag
yang sesuai menu sehat seimbang Istiany.
Hasil penelitian didapatkan sebagian
besar 20 (66,7%) menganggap bahwa pengaturan
makan selama hamil tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan janin.
Cenderung ibu yang
berpendapat
seperti diatas percaya bahwa
keadaan ibu yang sehat maka keadaan janinnya
juga sehat. Pengaturan makan yang tidak
seimbang akan mempengaruhi pertumbuhan janin
yang diperlukan ibu untuk persiapan persalinan.
Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan
makanan membawa dampak yang tidak
mengutungkan bukan hanya bagi ibu tetapi juga
bayi yang akan lahir (Waryana, 2010).
Sebagian besar 20 (70%) menganggap
bahwa makanan pada ibu hamil sama saja, tidak
ada perbedaan antara hamil pada usia 1-3 bulan
dan usia 4-9 bulan. Sebagian besar respoden
berpedoman bahwa intesitas makan ibu hamil
sama saja pada setiap kehamilan, hal ini
dikarenakan merupakan suatu kebiasaan seharihari bahwa pada umumnya makan 3 kali/ hari
sudah dinyatakan baik. Ini juga merupakan yang
dapat menjadi penyebab peningkatan berat badan
ibu hamil dibawah normal/lebih. Pola makan ibu
hamil harus mendapat perhatian utama karena
malnutrisi pada ibu hamil akan merusak
perkembangan otak janini, selain memperbesar
komplikasi kehamilan maupun persalinan, juga
berpeluang menyebabkan kecacatan pada janin
menurut Istiany, 2013.
Dari pembahasan diatas dapat penulis
simpulkan bahwa penyebab masalah yang timbul
dalam penelitian ini berhubungan dengan tingkat
pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang halhal yang telah disebutkan diatas. Salah satu solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
kebutuhan
gizi
yaitu
dengan
cara
penyuluhan/konseling yang dapat dilakukan saat
ibu hamil tersebut melakukan kunjungan.
Menurut WHO (1984) yang dikutip dalam
Notoatmodjo (2003), dikatakan bahwa salah satu
cara untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
adalah dengan penyuluhan kesehatan.
Peningkatan berat badan selama kehamilan
Peningkatan berat badan ibu hamil
dipengaruhi oleh nutrisi yang dikonsumsi selama
kehamilan. jika nutrisi yang dikonsumsi
mencukupi, tentunya akan berpengaruh pada
perubahan peningkatan berat badan ibu selama
kehamilan (Manuaba, 2010)
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
6
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa
responden dengan pertambahan berat badan tidak
normal selama kehamilan sebanyak 13 (43,3%,)
dan normal sebanyak 17 (56,7%).
Dari 13 responden dengan kenaikan berat
badan yang tidak normal, setelah dianalisis
didapatkan hasil sebagai berikut. Sebagian besar
yang kurang mengalami peningkatan berat badan
terjadi pada TM I yaitu 7 (23,3%). Berdasarkan
dari hasil penelitian 4 (57,1%) responden tersebut
memiliki pengetahuan cukup dan 3 (42,9%)
responden tersebut memiliki pengetahuan kurang.
Pengetahuan berpengaruh penting
dengan
kebiasaan yang dilakukan seseorang sehari-hari.
Kurangnya kenaikan berat badan responden yang
dikarenakan pengetahuan kurang ini dapat berarti
responden tidak mengerti ataupun tidak tahu akan
kebutuhan gizi yang diperlukan selama
kehamilan.
Disini
menunjukan
bahwa
pengetahuan tentang kebutuhan gizi penting
terutama pada awal kehamilan, sering kali yang
menjadi penyebab kurangnya konsumsi nutrisi
pada ibu hamil pada TM I adalah mual muntah.
Menurut Istiany, 2013 h:87 perubahan hormonal
selama kehamilan diduga sebagai pemicu
terjadinya rasa mual dan muntah pada ibu hamil.
Ada yang hanya berlangsung sebentar, tetapi ada
juga yang sampai berminggu-minggu bahkan
hingga trimester kedua. Dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan kebutuhan gizi sangat penting bagi
ibu hamil terutama pada pola makan sehingga ibu
juga dapat mengetahui bagaimana caranya untuk
mengurangi gejala mual dan muntah selama
kehamilan.
Pada TM II peningkatan berat badan yang
tidak normal terdapat 4 ibu hamil (30,8%), pada
TM II peningkatan berat badan bisa sebagian
besar mengalami peningkatan maupun penurunan
berdasarkan penelitian yang telah dianalisa `dari 3
ibu hamil (75%) pada TM II yang mengalami
peningkatan
berat
badan
tidak
normal
berpengetahuan kurang dan 1 ibu hamil (25%)
berpengetahuan baik tapi kurang dalam
menerapkan
pengetahuan
yang
dimiliki.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
kehidupan seseorang yang berpengetahuan baik
akan memiliki pola berfikir yang berbeda tetapi
pengetahuan yang baik juga perlu diseimbangkan
dengan perilaku kita dalam melakukan kebiasaan
sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan yang
telah didapatkan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
17 (56,7%) ibu hamil yang mengalami
peningkatan berat badan normal. Sebagian besar
peningkatan berat badan normal terdapat pada ibu
hamil TM III yaitu 8 (47,1%). Sebagian besar 13
(76,5%) Ibu hamil yang mengalami peningkatan
berat badan normal juga memiliki pengetahuan
yang baik. Dapat disimpulkan bahwa seseorang
yang mempunyai pengetahuan baik maka akan
mempunyai kebiasaan yang baik pula juga
memiliki kesadaran diri untuk mempunyai gaya
hidup yang lebih dengan memperhatikan apa yang
diutamakan terutama kesehatan ketika hamil dan
bayi yang akan dilahirkannya untuk kesejahteraan
kesehatan yang akan mendatang. Pengetahuan
sangat terikat dengan pendidikan karena
pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup,
pada umumnya makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah seseorang untuk
menerima informasi. Tetapi pengetahuan juga
bisa didapatkan dengan cara lain seperti bertanya
dengan tenaga kesehatan, membaca dan
mendengarkan.
Menurut penelitian yang telah dilakukan
oleh Dita dengan judul hubungan tingkat
pengetahuan ibu hamil dengan status gizi selama
kehamilan di wilaya puskesmas jetak kec getasan
kab semarang. Metode pada penelitian ini adalah
dekriptis korelasi dengan pendekatan secsional
mode. Teknik pengumpulan sampel pada
penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
37
responden.
Alat
pengumpulan
data
menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan
dengan menyajukan distribusi frekuensi dan uji
Kendal tau dan p value sebesar 0,012 sehingga
Ho ditolak atau sama dengan ada hubungan
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan status gizi
selama kehamilan di wilayah puskesmas jetak kec
getasan kab semarang. Penelitian ini sejalan
dengan yang dilakukan oleh peneliti.
Analisa Bivariat
Berdasarkan uji Spearman Rank didapat
nilai χ² hitung sebesar 5,79 dengan p-value 0,01.
Oleh karena p-value = 0,01 , α (0,05),
disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan
peningkatan berat badan di Desa Candi
Kecamatan Bandungan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan ibu hamil dengan pengetahuan kurang
sebagian besar mengalami peningkatan berat
badan tidak normal sejumlah 4 orang (100%), ibu
hamil dengan pengetahuan cukup mengalami
peningkatan tidak normal sejumlah 6 orang
(60%), sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan
baik sebagian besar mengalami peningkatan berat
badan normal sejumlah 13 orang (81,3%).
Terdapat
pula
3
ibu
hamil
(23,1%)
berpengetahuan baik tapi tidak normal dalam
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
7
mengalami peningkatan berat badan, setelah
dianalisis ibu hamil tersebut bekerja setiap waktu
sehingga kurang memperhatikan asupan gizi,
karena bekerja juga dapat menyita waktu ibu
untuk lebih perhatian kepada janinnya. Dan ada
pula sebagian ibu rumah tangga, ibu hamil
tersebut berpengetahuan baik tetapi ibu tersebut
kurang dalam menerapkan pengetahuan tersebut
dengan kehidupan sehari-harinya.
Sebagian besar ibu hamil yang memiliki
pengetahuan baik cenderung ibu hamil tersebut
juga mengalami peningkatan berat badan yang
normal. Pengetahuan yang baik dapat dari
pendidikan, karena dari pendidikan yang tinggi
akan lebih dapat menyerap informasi-informasi
daripada responden dengan tingkat pendidikan
rendah. Tingkat pendidikan ibu akan secara
langsung mempengaruhi kebutuhan gizi selama
kehamilan, misalnya dengan tingkat pendidikan
yang lebih baik, ibu dapat dengan mudah
mengubah perilaku dalam pola makan sehari-hari
sehingga kebutuhan gizi akan baik. Menurut
Nasrullah (2010), pengetahuan adalah apa yang
diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan
manusia atau isi pikiran manusia yang merupakan
hasil dari proses manusia untuk tahu.
Seseorang
yang
telah
menerima
pendidikan tinggi atau lebih biasanya akan
berfikir lebih obyektif dan rasional serta lebih
menerima hal-hal yang baru yang dianggap lebih
menguntungkan atau baik. Dengan demikian
diperkirakan ibu hamil dengan tingkat pendidikan
lebih atau tinggi akan lebih menerima dan
memahami pesan-pesan gizi yang disampaikan
melalui penyuluhan atau berbagai media sehingga
bisa merubah perilaku ibu hamil dan pola makan
sehari-hari. Menurut
Dewi, dkk, 2010
pengetahuan ibu sendiri dipengaruhi oleh faktor
pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat
hubungannya dengan pendidikan, dimana
diharapkan dengan pendidika yang tinggi maka
orang tersebutu akan makin luas pula
pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,
bukan berarti seseorang yang berpendidikan
rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan
aspek negative. Kedua aspek ini yang akan
menentukan sikap seseorang semakin banyak
aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan
menimbulkan sikap makin positif terhadap objek
tertentu. Pengetahuan atau kognitif juga
merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang, karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang didasari oleh pengetahuan.
Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan
dan pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi
seseorang dalam memperhatikan kebutuhan gizi
selam hamil yang dapat menguntungkan bagi ibu
maupun bayi. Dibanding dengan orang yang
mempunyai pengetahuan rendah
yang salah
satunya adalah pemenuhan kebutuhan gizi selama
hamil, untuk itu pengetahuan dan prosi kesehatan
pada ibu hamil sangat diperlukan dalam
mencegah terjadinya kekurangan gizi yang dapat
merugikan bagi ibu maupun bayi yang
dikandungnya.
Menurut penelitian yang telah dilakukan
oleh Iswahyuni dengan judul
Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Denga
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Di BPS Ny.
Lisilah, Sragen. Metode pada penelitia ini adalah
deskriptif korelasi dengan pendekatan
cross
sectional. Teknik pengumpulan sampel pada
penelitian ini mengunakan total sampling yang
sebanyak 20 responden. Alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan
dengan penyajuan distribusi frekuensi dan uji
Spearman Rank. Hasil uji penelitian spearman
rank didapatkan nilai r = 0,022 dan pada p value
sebesar 0,012 sehinga Ho ditolak atau sama
dengan ada Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Nutrisi Dengan Peningkatan Berat Badan
Ibu Hamil Di BPS Ny. Lisilah Ds. Pucung Kec.
Karang Malang Kab. Sragen ini sejalan dengan
penilitian yang dilakikan oleh peneliti.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu hamil
yang berada Di Desa Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten
Semarang dalam
kategori baik sebanyak 16 (53,3%) orang, dan
sisanya dalam kategori cukup sebanyak 10
(33,3%) orang dan kurang sebanyak 4 orang
(13,4%). Hasil yang didapatkan dari
pernyataan responden sebanyak 20 (66,7%)
beranggapan bahwa selama kehamilan tidak
diperlukan makanan tambahn setiap harinya,
dan 21 (70%) menganggap bahwa pengaturan
makan selama hamil tidak berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
janin
untuk
dipersiapkan dalam persalinan
2. Sebagian besar peningkatan berat badan ibu
hamil yang berada di Desa Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang dalam
kategori normal sebanyak 17 (63,3%), dan
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
8
sisanya dalam kategori tidak normal sebanyak
13 (36,7%). Sebagian besar yang mengalami
peningkatan berat badan normal ada pada TM
III yaitu sejumlah 8 (26,7%) dan sebagian
besar yang mengalami peningkatan berat
badan tidak normal ada pada TM I yaitu
sejumlah 7 (23,3%).
3. Ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuha gizi
dengan peningkatan berat badan selama hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang dan berdasarkan uji
Spearman Rank didapat nilai χ² hitung
sebesar 5,79 dengan p-value 0,01. Oleh
karena p-value = 0,01 , α (0,05),
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Istiani,Ari,Dkk. 2013. Gizi Terapan. Bandung: Pt
Remaja Posdakarya
Kasdu, Dini. 2004. Gizi Ibu Hamil Agar Bayi
Cerdas. Jakarta : Batavia Press.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan
& Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan
Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Pantikawati,Ika,Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Yogyakarta: Nuhamedika
Pujiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada
Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Pujiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada
Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Rinaldy. 2013. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Rajawali Pers.
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Sulistyawati,Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada
Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Sulistyoningsih, Handayani. 2011. Gizi Untuk
Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi, Yogyakarta:
Pustaka Rihana
Zulhaida.
2005.
Status
gizi.
http://@telkom.net.jakarta
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
9
Download