HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL DI DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG Nisa Fika Rahayu1), Ninik Cristiani2), Chichik Nirmasari3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email : UP2M@AKBIDngudiwaluyo INTISARI Angka kecukupan Gizi bagi ibu hamil terus bertambah seiring dengan berbagai perubahanan yang menyertainya. Ketidakmampuan seorang ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizinya akan berdampak pada berat bayi yang akan dilahirkan. Mengingat ibu hamil memerlukan nutrisi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan gizi sang ibu dan janin. Pada saat dilakukan studi pendahuluan terhadap 10 ibu hamil diantaranya 4 ibu hamil dengan peningkatan berat badan kurang yang memiliki pengetahuan kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi dengan peningkatan berat badan selama kehamilan di Desa Candi Kecamatan Bandungan Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi selama hamil dan melalukan observasi berat badan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil pada bulan Juli 2014 dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu semua ibu hamil di Desa Candi sejumlah 30 ibu hamil. Hasil penelitian yang diambil terdapat ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebagian besar mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 4 ibu hamil (100%), ibu hamil dengan pengetahuan cukup sebagian besar mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 6 (60%), sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebagian besar mengalami peningkatan berat badan normal sejumlah 13 ibu hamil (81,3%). Sebagian besar ibu hamil yang peningkatan berat badan tidak normal terdapat pada TM I 7 (23,3%) dan peningkatan berat badan normal terdapat pada TM III 8 (26,7%). Ibu dengan pengetahuan yang kurang diharapkan memiliki motivasi yang tinggi, meluangkan waktu dan lebih tertarik untuk lebih mengetahui kebutuhan gizi serta menjaga asupan nutrisi sehingga mengalami peningkatan berat badan yang normal. Kata Kunci Kepustakaan : pengetahuan, peningkatan berat badan. : 17 (2004-2013) Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 1 ABSTRAK Nutritional adequacy rate for pregnant women is greating increase in line with the changes. The inability of a pregnant women to meet their nutritional needs will have an impact on the weight of the baby to be born. It is regarding to the requcrement more nutrients to meet the nutritional needs of the mother and fetus. At the time of a preliminary study on 10 pregnant women it is tound 4 pregnant women with less weight gain that has less knowledge. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal knowledge on the nutritional needs during pregnancy and weight gain in the village of cand District of Bandungan The design study was a descriptive with correlation cross sectional. Collecting data used a questionnaire containing statements to measure knowledge about the nutritional needs of the mother during pregnancy and weight observation. The population in this study were all pregnant women in July 2014 and the sampling technique used was total sampling technique that all pregnant women in the village of candi a number of 42 pregnant women. The results of the study on the knowledge of pregnant women most of pregnant mothers was lack of knowledge had abnormal weight gain was it of found 4 pregnant women (100%), pregnant women with sufficient knowledge most experienced abnormal weight gain was 6 (60%), whereas pregnant women with a good knowledge the majority had normal weight gain was of 13 pregnant women (81.3%). Most of the pregnant women with normal weight gain is not contained in the first TM 7 (23.3%) and normal weight gain found in TM III 8 (26.7%). Mothers with less knowledge is expected to be highly motivated, take time and more interested to know more about nutritional needs and keep the intake of nutrients in order to get normal weight gain. Keywords Bibliography : knowledge, weight gain. : 17 (2004-2013) PENDAHULUAN Latar Belakang Angka kecukupan Gizi (AKG) bagi ibu hamil terus bertambah seiring dengan berbagai perubaha yang menyertainya. Ketidakmampuan seorang ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan gizinya akan berdampak pada berat bayi yang akan dilahirkan. Mengingat ibu hamil memerlukan nutrisi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan gizi sang ibu dan janin (Dr. Ari Istiany, dkk, 2013). Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami kehamilan (Mandriwati, 2008). Kehamilan dibagi menjadi III trimester, selama kehamilan ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan anternatal miniml 4 kali untuk mengetahui masalah kesehatan selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia, eklamsi, nyeri perut yang hebat (Prawirohardjo, 2006). Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan energi dan zat gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi (Ramayulis, 2009). Saat hamil seorang wanita memerlukan asupan gizi lebih banyak. Mengingat selain kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi yang cukup untuk sang janin. Masa kehamilan menjadi saat yag dinanti dan membahagiakan. Untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan buah hati berkembang normal, wanita harus memiliki pola hidup yang sehat. Seperti makan makanan yang bergizi, cukup olahraga, istirahat, serta menghindari alkohol dan tidak merokok. Tentu dengan harapan janin dapat berkembang dengan normal dan terlahir dengan selamat dan sehat. Selain untuk mencukupi kebutuhan tubuh, ibu hamil juga harus mencukupi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 2 berbagi nutrisi dengan janin. Karena wanita hamil memerlukan angka kecukupan gizi (AKG) yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil. Kekurangan gizi selama kehamilan bisa menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir dengan berat badan rendah, bahkan bisa menyebabkan bayi lahir cacat (Waryana, 2010) Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh karena itu, perhatian terdapat gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil 5 (Zulhaida, 2005). Berat badan ibu selama hamil dan kenaikan berat badan selama hamil kurang (underweight) atau lebih (overweight) dari normal akan membuat kehamilan menjadi beresiko (low risk). Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melahirkan berat badan kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu perkembangannya dan kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang bagus. Sedangka berat badan ibu berlebih atau sangat cepat beresiko mengalami perdarahan atau bisa jadi merupakan indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia) atau diabetes. Mula-mula overweight, lalu tensi naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya keracunan kehamilan. Bayi juga akan beresiko terhambatnya pertumbuhan janin, pengiriman mkakanan ke janin jadi berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah. Bila penyempitan pembuluh darah menghebat, bisa berakibat fatal bagi janin. Berat badan ibu yang berlebihan juga bisa mempengaruhi proses persalinan (Waryana, 2010). Menurut Pudjiadi (2005), selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar 10-12 kg, selama trimester I pertambahan berat badan sebaiknya sekitar 1-2 kg (350-400 gr/minggu), sementara trimester II dan III sekitar 0,34-0,5 kg tiap minggu. Ibu yang sebelum hamil memiliki berat badan normal kemungkinan tidak memiliki berat normal kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan tiap hari, namun penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak mengalami kekurangan atau sebaliknya kelebihan (Hariyani, 2011) Dari hasil survey Di Puskesmas Duren Kecamatan Bandungan didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 122 ibu hamil, berdasarkan data ANC terutama dari observasi berat badan terdapat ibu hamil yang tidak normal dalam penambahan berat badan yaitu sejumlah 29 ibu hamil (23,8%). Sebagian besar ibu hamil kurang dalam penambahan berat badan yaitu sejumlah 17 ibu hamil (58,7%), ada juga yang tidak mengalami penambahan berat badan sebanyak 5 ibu hamil (17,2%), dan 7 ibu hamil (24,1%) lebih dalam penambahan berat badan. Berdasarkan hasil survey studi pendahuluan Di Desa Candi terdapat 9 Dusun dengan jumlah ibu hamil sebanyak 38 ibu hamil, yang terdiri dari TM I sebanyak 8 ibu hamil, TM II sebanyak 21 ibu hamil, TM III sebanyak 9 ibu hamil. Dari hasil wawancara pada 10 ibu hamil, ada 6 (60%) belum mengetahui tentang kebutuhan gizi selama hamil yang meliputi gizi ibu hamil, pola makan ibu hamil, faktor-faktor yang mempengaruhi, pengaturan makan ibu hamil dan menu makan ibu hamil. Dari 10 ibu hamil yang telah dilakukan pemeriksaan penimbangan berat badan (BB), kenaikan berat badan ibu didapatkan yaitu TM I ada 3 ibu hamil diantaranya 2 ibu hamil tidak mengalami peningkatan berat badan, dari TM II ada 4 ibu hamil diantaranya 2 ibu hamil kurang mengalami peningkatan berat badan, sedangkan 3 ibu hamil TM III ada 2 ibu hamil yang mengalami penurunan berat badan. Pada kehamilan TM II peningkatan berat badan adalah 5 kg, dari studi pendahuluan didapatkan 2 ibu hamil TM II kurang mengalami peningkatan berat badan karena ibu hamil kurang mengetahui tentang kebutuhan gizi terutama dalam pola makan dan pengaturan makan selama hamil. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa erat hubungan antara pengetahuan ibu hamil aterm tentang kebutuhan gizi dengan peningkatan berat badan ibu selama hamil, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Tentang Kebutuhan Makan Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan Di Desa Candi Kecamatan Bandungan” METODE PENELITIAN Variabel dalam p[enelitian ini aadalah: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, artinya apabila variabel bebas berubah maka akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain (Riyanto, 2011). Variabel bebas penelitian ini adalah pengetahuan tentang kebutuhan gizi 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, artinya apabila Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 3 variabel terikat berubah maka merupakan akibat dari berubahnya variabel bebas (Riyanto, 2011). Variabel terikat penelitian ini adalah peningkatan berat badan selama kehamilan. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Candi Kecamatan Bandungan pada bulan Juli 2014. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian atau penelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek (Notoatmodjo, 2010, h: 35). Rancangan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu gabungan antara model a dan b, untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur (Arikunto, 2010; h. 122). Populasi dalam Penelitian ini adalah ibu hamil yang ada di Desa Candi Kecamatan Bandungan yaitu berjumlah 42 ibu hamil. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampel atau sampel jenuh. Sampel jenuh yaitu sampel yang menggunakan seluruh jumlah populasi yang tidak terlalu banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Candi Kecamatan Bandungan yaitu berjumlah 30 ibu hamil setelah dikriteriakan. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner biasanya dipakai di dalam wawancara (sebagai pedoman wawancara yang berstruktur) dan angket terstruktur. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 25 butir soal tentang kebutuhan gizi selama kehamilan dengan untuk mengumpulkan data. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu ujivaliditas dan rehabilitas (Notoatmodjo, 2010; h. 164). Hasil uji validitas yang telah dilakukan di Desa Sumowono pada bulan Juni 2014 diketahui, dari semua pernyataan mengenai tingkat pengetahuan kebutuhan gizi ibu hamil didapatkan 25 item soal dinyatakan valid dengan r hitung (0,491 – 0,650) > dari r tabel (0,444). Dari perhitungn uji reliabilitas didapatkan nilai alpha untuk variabel pengetahuan 0,911. Sedangkan r tabel untuk N sebesar 20 orang pada tafar signifikansi 5% didapatkan nilai r tabel adalah 0,60. Ini berarti nilai alpha diatas lebih dari nilai r tabel (0,911) sehingga menunjukkan bahwa instrumen yang dipakai dalam mengukur variabel- variabel tersebut adalah reliabel. Menetapkan kode untuk jawaban atau hasil observasi yang telah dilakukan yaitu untuk pertanyaan favorable (positif) dan unfavorable (negative) dengan menggunakan jawaban benar dan salah. Untuk pertanyaan favorable (positif) jawaban yang benar diberi nilai 2 sedangkan jawaban salah diberi nilai 1. Sebaliknya untuk pertanyaan unfavorable (negative) jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan jawaban yang salah diberi nilai 2. Dan untuk observasi berat badan dilakukan observasi berat badan dengan melakukan peninmbangan berat badan TM I : a. Normal jika berat badan ibu 1 - 2 kg b. Tidak normal jika berat badan ibu <1 kg atau > 2kg TM II : a. Normal jika berat badan ibu 6 – 7 kg kg b. Tidak normal jika berat badan < 6 kg atau > 7 kg TM III : a. Normal jika berat badan ibu 10 - 13 kg b. Tidak normal jika berat badan ibu < 10 kg atau > 13 kg HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berda-sarkan Umur Ibu Hamil di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Umur < 20 Tahun 20-35 Tahun > 35 Tahun Jumlah Frekuensi 5 22 3 30 Persentase (%) 16,7 73,3 10,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 22 orang (73,3%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berda-sarkan Pendidikan Ibu Hamil di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Jumlah Frekuensi 9 16 1 4 30 Persentase (%) 30,0 53,3 3,3 13,3 100,0 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar berpendidikan SMP, yaitu sejumlah 16 orang (53,3%). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 4 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Pekerjaan IRT Petani Swasta Pedagang PNS Jumlah Frekuensi 22 3 3 1 1 30 Persentase (%) 73,3 10,0 10,0 3,3 3,3 100,0 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu hamil di Desa Candi, Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu sejumlah 22 orang (73,3%). Analisis Univariat Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Gizi di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Jumlah Frekuensi 4 10 16 30 Persentase (%) 13,4 33,3 53,3 100,0 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar dalam kategori baik, sejumlah 16 orang (53,3%). Berdasarkan tabel 4.5 terdapat 17 (56,7%) responden menganggap bahwa untuk menghindari mual muntah ibu tidak perlu menghindari makan dalam porsi yang besar, ada 21 (70%) beranggapan bahwa kebudayaan suatu masyarakat tidak mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam memilih dan mengolah pangan, sebanyak 21 (70%) beranggapan bahwa selama kehamilan tidak diperlukan makanan tambahan setiap harinya, terdapat 20 (66,7%) menganggap bahwa pengaturan makan selama hamil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan janin untuk dipersiapkan dalam persalina, dan 21 (70%) menganggap bahwa makanan pada ibu hamil sama saja, tidak ada perbedaan antara hamil pada usia 1-3 bulan dan usia 4-9 bulan. Peningkatan BB Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan Peningkatan Berat Badan pada Ibu Hamil di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Peningkatan BB Tidak Normal Normal Jumlah Frekuensi 13 17 30 Persentase (%) 43,3 56,7 100,0 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa peningkatan berat badan ibu hamil di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, sebagian besar dalam kategori normal, sejumlah 17 orang (56,7%). Table 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasar-kan Peningkatan Berat Badan Pertrimester Di Desa Candi Kec. Bandungan Kab. Semarang, 2014 Kehamilan TM I TM II TM III Jumlah Peningkatan berat badan Total Tidak Normal normal F % F % F % 5 41,7% 7 58,3% 12 40% 4 50% 4 50% 8 26,7% 8 80% 2 20% 10 33,3% 17 56,7% 13 43,3% 30 100% Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil Di Desa Candi Kec Bandungan Kab Semarang yang mengalami kenaikan berat badan normal pada trimester III yaitu 8 (80%) dan ada yang mengalami kenaikan berat badan tidak normal pada trimester I yaitu 7 (58,3%). Analisis Bivariat Tabel 4.8 Hubungan antara Pengetahuan tentang Kebutuhan Gizi dengan Peningkatan Berat Badan di Desa Candi Kec. Bandungan, Kab. Semarang, 2014 Pengetahuan Kurang Cukup Baik Jumlah Peningkatan Berat Badan Total Tidak Normal Normal F % f % f % 4 100 0 28,6 4 100 6 60 4 40 10 100 3 18,8 13 81,2 16 100 13 43,3 17 56,7 30 100 χ² Pvalue 5,79 0,01 Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebagian besar mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 4 orang (100%), ibu hamil dengan pengetahuan cukup mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 6 orang (60%), sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebagian besar mengalami peningkatan berat badan normal sejumlah 13 orang (81,3%). Berdasarkan uji Spearman Rank didapat nilai χ² hitung sebesar 5,79 dengan p-value 0,01. Oleh karena p-value = 0,01 , α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan peningkatan berat badan di Desa Candi Kecamatan Bandungan. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 5 PEMBAHASAN HASIL Analisis Univariat Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi Penelitian yang telah dilaksanakan ini mendapat hasil yaitu responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 16 (53,3%), yang memiliki pengetahuan cukup 10 (33,3%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 (13,4%). Pengetahuan tentang kebutuhan gizi yang baik di dapat dari pendidikan, karena dengan pendidikan yang tinggi akan lebih dapat menyerap informasi-informasi dari pada responden dengan tingkat pendidikan rendah. Sebagian besar responden 17 (56,7%) menganggap bahwa untuk menghindari mual muntah ibu tidak perlu menghindari makan dalam porsi yang besar, sebagian besar responden beranggapan bahwa makan dalam porsi kecil maupun besar sama saja akan memicu rasa mual muntah sehingga menyebabkan kurangnya nafsu makan. Kurangnya pengetahuan tentang cara untuk mengurangi gejala mual inilah yang sering kali menjadi penyebab tidak meningkatanya berat badan ibu terutama pada kehamilan trimester I. Berdasarkan teori dari Istiany, 2013 h:87 untuk mengurangi rasa gejala mual muntah dan muntah selama hamil yaitu dengan cara menghindari makanan porsi besar, makan lebih sering dengan porsi kecil (2-3 jam sekali). Sebagian besar responden 21 (70%) menganggap bahwa kebudayaan suatu masyarakat tidak mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang dalam memilih dan mengolah pangan, masyarakat yang beranggapan bahwa adat merupakan kebiasaan yang telah turun temurun dipercayai tampa mengetahui bagaimana kondisi pangan tersebut sehingga sering kali ibu akan memiliki pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi. Berdasarkan teori dari Waryana, 2010 Budaya mempengaruhi seseorang dalam menentukan apa yang akan dimakan, bagaimana pengolaan, persiapan, dan penyajian, serta untuk siapa, dan dalam kondisi bagaimana pangan tersebut dikonsumsi. Hasil dari penelitian didapatkan 21 (70%) menganggap bahwa selama kehamilan tidak diperlukan makanan tambahan setiap harinya, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan sehingga ibu berpedoman bahwa makan teratur 3x/ hari dengan porsi yang banyak menjadi suatu tolok ukur untuk baik tidaknya pada perkembangan kehamilan tampa memperhatikan pola makan yang seimbang. Berdasarkan teori Isiany, 2013 Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan, denga demikian ibu hamil membutuhkan pola makan yang seimbag yang sesuai menu sehat seimbang Istiany. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 20 (66,7%) menganggap bahwa pengaturan makan selama hamil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan janin. Cenderung ibu yang berpendapat seperti diatas percaya bahwa keadaan ibu yang sehat maka keadaan janinnya juga sehat. Pengaturan makan yang tidak seimbang akan mempengaruhi pertumbuhan janin yang diperlukan ibu untuk persiapan persalinan. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan makanan membawa dampak yang tidak mengutungkan bukan hanya bagi ibu tetapi juga bayi yang akan lahir (Waryana, 2010). Sebagian besar 20 (70%) menganggap bahwa makanan pada ibu hamil sama saja, tidak ada perbedaan antara hamil pada usia 1-3 bulan dan usia 4-9 bulan. Sebagian besar respoden berpedoman bahwa intesitas makan ibu hamil sama saja pada setiap kehamilan, hal ini dikarenakan merupakan suatu kebiasaan seharihari bahwa pada umumnya makan 3 kali/ hari sudah dinyatakan baik. Ini juga merupakan yang dapat menjadi penyebab peningkatan berat badan ibu hamil dibawah normal/lebih. Pola makan ibu hamil harus mendapat perhatian utama karena malnutrisi pada ibu hamil akan merusak perkembangan otak janini, selain memperbesar komplikasi kehamilan maupun persalinan, juga berpeluang menyebabkan kecacatan pada janin menurut Istiany, 2013. Dari pembahasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa penyebab masalah yang timbul dalam penelitian ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang halhal yang telah disebutkan diatas. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi yaitu dengan cara penyuluhan/konseling yang dapat dilakukan saat ibu hamil tersebut melakukan kunjungan. Menurut WHO (1984) yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003), dikatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah dengan penyuluhan kesehatan. Peningkatan berat badan selama kehamilan Peningkatan berat badan ibu hamil dipengaruhi oleh nutrisi yang dikonsumsi selama kehamilan. jika nutrisi yang dikonsumsi mencukupi, tentunya akan berpengaruh pada perubahan peningkatan berat badan ibu selama kehamilan (Manuaba, 2010) Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 6 Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dengan pertambahan berat badan tidak normal selama kehamilan sebanyak 13 (43,3%,) dan normal sebanyak 17 (56,7%). Dari 13 responden dengan kenaikan berat badan yang tidak normal, setelah dianalisis didapatkan hasil sebagai berikut. Sebagian besar yang kurang mengalami peningkatan berat badan terjadi pada TM I yaitu 7 (23,3%). Berdasarkan dari hasil penelitian 4 (57,1%) responden tersebut memiliki pengetahuan cukup dan 3 (42,9%) responden tersebut memiliki pengetahuan kurang. Pengetahuan berpengaruh penting dengan kebiasaan yang dilakukan seseorang sehari-hari. Kurangnya kenaikan berat badan responden yang dikarenakan pengetahuan kurang ini dapat berarti responden tidak mengerti ataupun tidak tahu akan kebutuhan gizi yang diperlukan selama kehamilan. Disini menunjukan bahwa pengetahuan tentang kebutuhan gizi penting terutama pada awal kehamilan, sering kali yang menjadi penyebab kurangnya konsumsi nutrisi pada ibu hamil pada TM I adalah mual muntah. Menurut Istiany, 2013 h:87 perubahan hormonal selama kehamilan diduga sebagai pemicu terjadinya rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Ada yang hanya berlangsung sebentar, tetapi ada juga yang sampai berminggu-minggu bahkan hingga trimester kedua. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kebutuhan gizi sangat penting bagi ibu hamil terutama pada pola makan sehingga ibu juga dapat mengetahui bagaimana caranya untuk mengurangi gejala mual dan muntah selama kehamilan. Pada TM II peningkatan berat badan yang tidak normal terdapat 4 ibu hamil (30,8%), pada TM II peningkatan berat badan bisa sebagian besar mengalami peningkatan maupun penurunan berdasarkan penelitian yang telah dianalisa `dari 3 ibu hamil (75%) pada TM II yang mengalami peningkatan berat badan tidak normal berpengetahuan kurang dan 1 ibu hamil (25%) berpengetahuan baik tapi kurang dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan kehidupan seseorang yang berpengetahuan baik akan memiliki pola berfikir yang berbeda tetapi pengetahuan yang baik juga perlu diseimbangkan dengan perilaku kita dalam melakukan kebiasaan sehari-hari yang sesuai dengan pengetahuan yang telah didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 17 (56,7%) ibu hamil yang mengalami peningkatan berat badan normal. Sebagian besar peningkatan berat badan normal terdapat pada ibu hamil TM III yaitu 8 (47,1%). Sebagian besar 13 (76,5%) Ibu hamil yang mengalami peningkatan berat badan normal juga memiliki pengetahuan yang baik. Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai pengetahuan baik maka akan mempunyai kebiasaan yang baik pula juga memiliki kesadaran diri untuk mempunyai gaya hidup yang lebih dengan memperhatikan apa yang diutamakan terutama kesehatan ketika hamil dan bayi yang akan dilahirkannya untuk kesejahteraan kesehatan yang akan mendatang. Pengetahuan sangat terikat dengan pendidikan karena pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang untuk menerima informasi. Tetapi pengetahuan juga bisa didapatkan dengan cara lain seperti bertanya dengan tenaga kesehatan, membaca dan mendengarkan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Dita dengan judul hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan di wilaya puskesmas jetak kec getasan kab semarang. Metode pada penelitian ini adalah dekriptis korelasi dengan pendekatan secsional mode. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu 37 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan menyajukan distribusi frekuensi dan uji Kendal tau dan p value sebesar 0,012 sehingga Ho ditolak atau sama dengan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan di wilayah puskesmas jetak kec getasan kab semarang. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh peneliti. Analisa Bivariat Berdasarkan uji Spearman Rank didapat nilai χ² hitung sebesar 5,79 dengan p-value 0,01. Oleh karena p-value = 0,01 , α (0,05), disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi dengan peningkatan berat badan di Desa Candi Kecamatan Bandungan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan ibu hamil dengan pengetahuan kurang sebagian besar mengalami peningkatan berat badan tidak normal sejumlah 4 orang (100%), ibu hamil dengan pengetahuan cukup mengalami peningkatan tidak normal sejumlah 6 orang (60%), sedangkan ibu hamil dengan pengetahuan baik sebagian besar mengalami peningkatan berat badan normal sejumlah 13 orang (81,3%). Terdapat pula 3 ibu hamil (23,1%) berpengetahuan baik tapi tidak normal dalam Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 7 mengalami peningkatan berat badan, setelah dianalisis ibu hamil tersebut bekerja setiap waktu sehingga kurang memperhatikan asupan gizi, karena bekerja juga dapat menyita waktu ibu untuk lebih perhatian kepada janinnya. Dan ada pula sebagian ibu rumah tangga, ibu hamil tersebut berpengetahuan baik tetapi ibu tersebut kurang dalam menerapkan pengetahuan tersebut dengan kehidupan sehari-harinya. Sebagian besar ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik cenderung ibu hamil tersebut juga mengalami peningkatan berat badan yang normal. Pengetahuan yang baik dapat dari pendidikan, karena dari pendidikan yang tinggi akan lebih dapat menyerap informasi-informasi daripada responden dengan tingkat pendidikan rendah. Tingkat pendidikan ibu akan secara langsung mempengaruhi kebutuhan gizi selama kehamilan, misalnya dengan tingkat pendidikan yang lebih baik, ibu dapat dengan mudah mengubah perilaku dalam pola makan sehari-hari sehingga kebutuhan gizi akan baik. Menurut Nasrullah (2010), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses manusia untuk tahu. Seseorang yang telah menerima pendidikan tinggi atau lebih biasanya akan berfikir lebih obyektif dan rasional serta lebih menerima hal-hal yang baru yang dianggap lebih menguntungkan atau baik. Dengan demikian diperkirakan ibu hamil dengan tingkat pendidikan lebih atau tinggi akan lebih menerima dan memahami pesan-pesan gizi yang disampaikan melalui penyuluhan atau berbagai media sehingga bisa merubah perilaku ibu hamil dan pola makan sehari-hari. Menurut Dewi, dkk, 2010 pengetahuan ibu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan dengan pendidika yang tinggi maka orang tersebutu akan makin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan aspek negative. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif juga merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan dan pengetahuan ibu hamil akan mempengaruhi seseorang dalam memperhatikan kebutuhan gizi selam hamil yang dapat menguntungkan bagi ibu maupun bayi. Dibanding dengan orang yang mempunyai pengetahuan rendah yang salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan gizi selama hamil, untuk itu pengetahuan dan prosi kesehatan pada ibu hamil sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya kekurangan gizi yang dapat merugikan bagi ibu maupun bayi yang dikandungnya. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Iswahyuni dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Denga Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Di BPS Ny. Lisilah, Sragen. Metode pada penelitia ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan sampel pada penelitian ini mengunakan total sampling yang sebanyak 20 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan penyajuan distribusi frekuensi dan uji Spearman Rank. Hasil uji penelitian spearman rank didapatkan nilai r = 0,022 dan pada p value sebesar 0,012 sehinga Ho ditolak atau sama dengan ada Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Dengan Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil Di BPS Ny. Lisilah Ds. Pucung Kec. Karang Malang Kab. Sragen ini sejalan dengan penilitian yang dilakikan oleh peneliti. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu hamil yang berada Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dalam kategori baik sebanyak 16 (53,3%) orang, dan sisanya dalam kategori cukup sebanyak 10 (33,3%) orang dan kurang sebanyak 4 orang (13,4%). Hasil yang didapatkan dari pernyataan responden sebanyak 20 (66,7%) beranggapan bahwa selama kehamilan tidak diperlukan makanan tambahn setiap harinya, dan 21 (70%) menganggap bahwa pengaturan makan selama hamil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan janin untuk dipersiapkan dalam persalinan 2. Sebagian besar peningkatan berat badan ibu hamil yang berada di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dalam kategori normal sebanyak 17 (63,3%), dan Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 8 sisanya dalam kategori tidak normal sebanyak 13 (36,7%). Sebagian besar yang mengalami peningkatan berat badan normal ada pada TM III yaitu sejumlah 8 (26,7%) dan sebagian besar yang mengalami peningkatan berat badan tidak normal ada pada TM I yaitu sejumlah 7 (23,3%). 3. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kebutuha gizi dengan peningkatan berat badan selama hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dan berdasarkan uji Spearman Rank didapat nilai χ² hitung sebesar 5,79 dengan p-value 0,01. Oleh karena p-value = 0,01 , α (0,05), DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Istiani,Ari,Dkk. 2013. Gizi Terapan. Bandung: Pt Remaja Posdakarya Kasdu, Dini. 2004. Gizi Ibu Hamil Agar Bayi Cerdas. Jakarta : Batavia Press. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pantikawati,Ika,Dkk. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuhamedika Pujiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Pujiadi, Solihin. 2005. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Rinaldy. 2013. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rajawali Pers. Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sulistyawati,Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika Sulistyoningsih, Handayani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu Waryana. 2010. Gizi Reproduksi, Yogyakarta: Pustaka Rihana Zulhaida. 2005. Status gizi. http://@telkom.net.jakarta Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Dengan Peningkatan Berat Badan Selama Hamil Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang 9