BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Perencanaan Dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
a. Perencanaan
Perpustakaan dapat memberikan kesempatan kepada siswa maupun guru
untuk
memperluas
dan
menghidupkan
pembelajaran.
Dengan
adanya
perpustakaan sekolah maka perlu dioptimalisasikan menjadi luas tidak terbatas
oleh ruang dan waktu. Perpustakaan diupayakan dapat menyediakan informasi
yang dibutuhkan siswa dan guru sehingga potensi kecerdasan yang dimiliki siswa
dapat berkembang secara optimal.
Perpustakaan Sekolah dalam perannya sebagai pusat kegiatan belajarmengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah dari fungsi
tersebut maka membutuhkan pengelolaan yang sudah semestinya perpustakaan
menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan lagi menjadi „pelengkap‟
saja bagi keberadaan sebuah sekolah.
Jenis kegiatan yang diterapkan seperti kegiatan rutin yang dilakukan oleh
warga sekolah. Adapun kegiatan Sudah dijadwalkan. Pengembangan kegiatannya
melalui pembiasaan kepada peserta didik dan guru untuk mengoptimalkan
penggunaan perpustakaan. Perencanaan
merupakan titik awal kegiatan
perpustakaan sekolah dan harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna
untuk memberikan arah, menjadi standar kerja, memberi kerangka pemersatu dan
38
39
membantu memperkirakan peluang. Perencanaan program kerja merupakan
proses penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dan menetapkan jalan,
sarana dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut sehingga
diperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan
Hadidjah Mahmud selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Paguyaman di
ruangannya. Beliau mengemukakan bahwa :
Pada setiap awal tahun ajaran kami mengadakan rapat bersama seluruh guru
di sekolah ini yang diupayakan menghadirkan komite sekolah. Rapat ini
membahas rancangan kegiatan dan program sekolah termasuk di dalamnya
pengelolaan perpustakaan. Khusus perpustakaan biasanya kami
merencanakan diantaranya kegiatan sehari-hari seperti pengaturan jadwal
bagi siswa menggunakan ruang perpustakaan, pengembangan kegiatan
perpustakaan pertemuan itu dilakukan didasarkan pada tujuan, jadwal dan
pihak terkait yang mendukung kegiatan program sekolah. ( HM/1.1/W/KS/ 6
Mei 2012).
Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas tentang perencanaan
pengelolaan perpustakaan, maka dilakukan wawancara dengan koordinator
perpustakaan.
Hasil wawancara dengan Darwis Panju selaku Koordinator perpustakaan
diperoleh informasi bahwa :
Perencanaan pengelolaan perpustakaan diwujudkan dalam kegiatan rutin
kegiatan ini dilakukan oleh pengelolan perpustakaan sebelum siswa
menggunakan perpustakaan atau sebelum jam pelajaran dimulai. Kami
selaku pengelola perpustakaan ini melakukan yang terbaik berdasarkan
hasil perencanaan yang dilkukan setiap awal tahun ajaran.
(DP/1.1/W/KP/6 Mei 2012)
Sependapat dengan pustakawati Fitri N. Masi selaku staf perpustakaan
yang menerangkan bahwa :
Rancangan pengelolaan perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman ini
telah dibahas dalam rapat. Tujuan dari perencanaan ini agar pengguaan
40
perpustakaan ini memiliki ciri khas dan dan budaya sekolah dengan
rancangan –rancangan yang terlah dirancang oleh kepala sekolah. Saya
staf perputakaan sangat mendukung kegiatan ini karena kita dapat
mengetahui bahwa mengoptimalisasikan pengelolaan perpustakaan
sangat penting (FM/1.1/W/SP/6.5.2012)
Setelah dikonfirmasi dengan salah seorang siswa melalui wawancara di
ruang perpustakaan diperoleh bahwa:
Pada awal tahun pelajaran kami siswa terutama OSIS selalu dilibatkan
dalam pembahasan penyelengaraan kegiatan dalam perpustakaan. Dalam
pertemuan tersebut kepala seklah atau koordinator perpustakaan
merancang kegiatan perputakaan yang harus ditaati oleh siswa. Sebagai
siswa kami merasa senang dengan tataaturan yang dirancang sehingga
dapat mengajarkan kepada kami hal yang baik dalam meggunakan
perpustakaan ketika kami berkunjung keperpustakaan. (AB/1.1/W/S/6
Mei 2012)
Uraian di atas menunjukan bahwa perencanaan pengelolaan perpustakaan
mengacu pada jenis kegiatan, pengembangan setiap kegiatan perpustakaan,
pengembangan perpustakaan, pengembangan rancangan pelaksanaan setiap
penggunaan perpustakaan selain itu siswa juga mendukung rancangan kegiatan
ini.
Salah satu strategi kepala sekolah dalam merencanakan pengelolaan
perpustakaan dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah melaksanakan tahap
penyusunan perencanaan yang terdiri dari 1) identifikasi kegiatan perpustakaan; 2)
pengembangan kegiatan perpustakaan; 3) pengembangan rencana kegiatan
perpustakaan pada kegiatan di sekolah berdasarkan tujuan, jadwal kunjungan,
fasilitas dan pihak terkait maupun kebutuhan perpustakaan. Kegiatan ini
dilakukan secara bertahap sebagai proses pengembangan perpustakaan SMA
Negeri 1 Paguyaman kedepan.
41
b. Mekanisme Perencanaan Pengelolaan Perpustakaan
Tahapan penyusunan perencanaan pengelolaan perpustakaan, kepala
sekolah juga mengenalkan mekanisme perencanaan perpustakaan. Mekanisme
tersebut antara lain tentang visi misi perpustakaan, tujuan perpustakaan, dan
sararan.
Sesuai hasil wawancara diperoleh informasi bahwa :
Rencana Strategis ini merupakan rencana pengembangan perpustakaan SMA
Negeri 1 Paguyaman ke depan. Rencana Strategis ini dibangun berdasarkan
visi Perpustakaan yang merupakan kristalisasi cita-cita dan komitmen bersama
tentang kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dengan
mempertimbangkan potensi yang dimiliki, permasalahan yang dihadapi dan
berbagai kecenderungan (perubahan lingkungan) yang sedang dan akan
berlangsung. Berdasarkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan berbagai
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Berdasarkan tujuan dan sasaran
tersebut, selanjutnya dirumuskan skenario untuk mencapainnya. Skenario
yang dimaksud meliputi strategi dan program pengembangan yang perlu
ditempuh, beserta indikator-indikator keberhasilannya. ( HM/1.2/W/KS/ 7 Mei
2012).
Sependapat dengan koordinator perpustakaan diperoleh informasi bahwa :
Penyusunan Rencana Strategis ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk
penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan SMA Negeri 1
Paguyaman. Rencana Strategis ini bukanlah merupakan pedoman yang statis,
melainkan dinamis. Artinya, rencana tersebut dapat ditinjau ulang secara
periodik, setiap setahun sekali. Peninjauan rencana juga dapat dilakuakn
sesuai dengan perubahan-perubahan penting yang diperkirakan berpengaruh
secara signifikan terhadap penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan
(DP/1.2/W,KPS/ 7 Mei 2012).
Penjelasan ini diperkuat oleh pustakawan bahwa :
Perencanaan strategis yang dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 1
Paguyaman menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana
yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan perpustakaan serta
operasinya. Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan produkitivitas,
efektivitas dan pelayanan Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman.
(FM/1.2/W,PS/ 7 Mei 2012)
Setelah dikonfirmasi dengan salah seorang siswa diperoleh informasi bahwa :
42
Perencanaan yang dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman saat
suatu kegiatan akan berjalan. Perencanaan untuk mengidentifikasikan sistem
informasi penting yang strategis dalam organisasi. Tujuannya untuk melihat
kesempatan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun sistem
perpustakaan yang mendukung tujuan pendidikan. (AB/1.2/W,S/ 7 Mei 2012)
Berdasarkan berbagai informasi dan penjelasan dari hasil wawancara
dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme
perencanaan perpustakaan dapat dilakukan dengan pengelola perpustakaan dalam
Menentukan tujuan perpustakaan sekolah Mengidentifikasi pemakai yang akan
dilayani, dan mengelola perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan para
pemakainya Bidang perencanaan: anggaran, pengadaan bahan pustaka, pengadaan
fasilitas, pengadaan sarana, ,perawatan fasilitas, pembinaan ketenagaan.
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
manajemen perpustakaan. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam
pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana
perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses
pembelajaran yang inovatif di sekolah.
c. Aspek-aspek yang direncanakan dalam Pengelolaan Perpustakaan
Rencana
pengelolaan
perpustakaan
merupakan
kegiatan
kerja
perpustakaan yang langsung dapat dilihat dan dirasakan hasilnya. Adapun aspekaspek yang direncanakan dalam mengelola perpustakaan adalah suatu pemberian
informasi dan fasilitas kepada pengguna. Aspek rencana yang ditawarkan oleh
perpustakaan bergantung pada besar kecilnya perpustakaan.
Berdasarkan wawancara diperoleh informasi bahwa “Aspek-aspek yang
direncanakan di perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman diantaranya
koleksi; staf perpustakaan; fasilitas memadai; dan promosi perpustakaan
43
kepada seluruh warga SMA Negedri 1 Paguyaman”.(HM/1.3/W,KS/7 Mei
2012)
Setelah dikonfirmasi dengan koordinator perpustakaan pada wawncara di
ruang perpustakaan diperoleh informasi :
Staf perpustakaan merupakan kunci untuk keberhasilan layanan
perpustakaan, karena keramahan dan keterampilan staf ketika
berkomunikasi dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna
akan menciptakan kesan yang positif tentang perpustakaan tersebut.
Kemudian fasilitas perpustakaan dimulai dengan tersedianya ruangan yang
memadai baik dari segi luas maupun penataannya, tata ruang yang menarik
agar pengguna perpustakaan lebih betah di perpustakaan. Segala upaya
atau kegiatan untuk memperoleh cara baru dalam peningkatan nilai tambah
dari berbagai aspek kegiatan peepustakaan, dokumentasi dan informasi
yang sedang berlangsung atau sudah berlangsung di peroleh hasil yang
lebih optimal, efektif, dan efisien. (DP/1.3/W,KPS//7 Mei 2012)
Hal ini senada disampaikan oleh pustakawan dalam wawancara di ruang
perpustakaanyaitu :
Koleksi merupakan aspek yang paling penting dari suatu perpustakaan
sekolah. Koleksi perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan
informasi pengguna agar pengguna memanfaatkan koleksi tersebut. Jenis
koleksi sebaiknya beraneka ragam. Tidak hanya tersedia koleksi berupa
buku, namun ada majalah, surat kabar, koleksi audio visual seperti
kaset,CD, DVD dan bahkan akses pada sumber informasi melalui internet.
Untuk perawatan koleksi-koleksi atau bahan pustaka dengan cara kegiatan
pemeliharaan bahan pustaka melalui pencegahan kerusakan atau
penanganan bahan pustaka yang mengalami kerusakan antara lain dengan
fumigasi, laminasi, penjilidan, dan lainya.
(F M/1.3/W,PS/7 Mei 2012)
Pernyataan ini sesuai dengan dengan informasi dari siswa dalam
wawancaranya :
Aspek perencanaan juga ditetapkan waktu yang pasti tetapi rasional untuk
setiap program yang akan dilakukan. Penetapan waktu ini, maka
pembagian kerja akan semakin jelas dan waktu kunjungan keperpustakaan
ini dilakukan karena tidak akan terjadi benturan waktu pengerjaan program
44
dan pustakawan yang harus merangkap garapan. Akan tetapi, kekeliruan
penentuan waktu bisa membuat sebuah program tidak terlaksanakan
dengan sempurna karena alokasi yang keliru.
(AB/1.3/W,S/7 Mei 2012)
Berdasarkan hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa perpustakaan
perlu dikelola dengan baik agar pemakai atau pemustaka merasa betah dan
kerasan berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan juga meliputi semua aspek,
mulai dari SDM sampai pada anggaran dan koleksi yang disajikan di
perpustakaan, sampai pada tata ruang perpustakaan. Dalam pengelolaan
perpustakaan kepada pemustaka perpustakaan.
2. Pengorganisasian dalam Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
a. Petugas Perpustakaan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman sebagai organisasi perlu adanya
langkah-langkah pengorganisasian. pengorganisasian. pengaturan
langkah ini
penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Menurut kepala sekolah dalam wawancara diruangannya diperoleh
informasi bahwa :
Penentuan struktur organisasi perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
dilakukan oleh Kepala Sekolah melalui musyawarah dengan wakil-wakil
kepala sekolah dan guru, sehingga dalam penentuan koordinator/kepala
perpustakaan dan para pengelola perpustakaan tidak terjadi kesalahan dan
menempatkan orang yang tepat. (HM/2.4/W,KS/6 Mei 2012)
Senada disampaikan oleh koordinator perpustakaan diperoleh informasi
bahwa :
Dalam menjalankan kegiatannya dengan baik, perpustakaan sebagai salah
satu organisasi di dalam sekolah memerlukan sistematika kepengurusan
45
perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman memiliki struktur
organisasi yang dibuat setahun sekali setiap awal tahun ajaran baru.
Kepengurusan perpustakaan ini ditentukan oleh kepala sekolah sebagai
pimpinan di sekolah, tetapi kepala sekolah hanya menentukan orang-orang
yang bertugas di perpustakaan tetapi yang membagi staff ke bagian tugasnya
masing-masing adalah kepala perpustakaan. (D P/2.4/W,KPS/6 Mei 2012)
Setelah dikonfirmasi dengan salah seorang pustakawan diperoleh informasi
bahwa:
Penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada sumberdaya tenaga yang
tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah. Karena alasan inilah,
kepala sekolah masa tugas kepala perpustakaan dan pengelola perpustakaan
hanya berlaku selama satu tahun, tetapi dapat diperpanjang kembali jika
menunjukkan hasil kinerja yang baik. (FM/2.4/W,PS/6 Mei 2012)
Penjelasan ini didukung oleh salah seorang siswa yang diwawancarai di
ruang perpustakaan mengutarakan bahwa :
Perencanaan
pengorganisasian
perpustakaan
merupakan
proses
mendefinisikan tujuan perpustakaan, dengan tujuan tersebut pihak sekolah
membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana
aktivitas kerja perpustakaan. Dengan tujuan kerja itu maka masa tugas dari
setiap pegawai perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman dinilai oleh kepala
sekolah, bila baik hasil kerjanya akan diperpanjang jabatannya.
(AB/2.4/W,S/6 Mei 2012)
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat
disimpulkan
bahwa
pengelolaan
pengorganisasian
perpustakaan
yang
dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat orang-orang yang
tersedia di dalam organisasi. Dalam memilih dan menentukan petugas yang akan
ditempatkan di perpustakaan, kepala sekolah tentu saja memiliki pertimbangan
khusus seperti pengalaman di bidang perpustakaan dan guru yang kekurangan
beban mengajar.
46
b. Penetapan Petugas Perpustakaan
Kekayaan dan kualitas penyelenggaraan perpustakaan tergantung pada
sumberdaya tenaga yang tersedia di dalam dan di luar perpustakaan sekolah.
Karena alasan inilah, maka amatlah penting bagi perpustakaan sekolah memiliki
tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi, jumlahnya mencukupi sesuai
dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus sekolah menyangkut jasa
perpustakaan. Pengertian “tenaga”, dalam konteks ini, adalah pustakawan dan
asisten pustakawan berkualifikasi. Di samping itu, mungkin masih ada tenaga
penunjang, seperti para guru, teknisi, orang tua murid dan berbagai jenis relawan.
Menurut kepala sekolah diungkapkan bahwa :
Pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta
professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaaan
perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama
dengan semua anggota komunitas sekolah dan berhubungan dengan
perpustakaan umum dan lain-lainnya yang kami tetapkan sebagai tenaga
diantaranya koordinator, pustakawan dan asisten pustakawan. (HM/2.5/KS/6
Mei 2012)
Senada disampaikan oleh koordinator perpustakaan diperoleh informasi
bahwa :
Penetapan tenaga perpustakaan sekolah diupayakan yang memiliki pendidikan
profesional dan berkualifikasi, karena staf harus memiliki pemahaman yang
jelas mengenai kebijakan jasa perpustakaan, tugas dan tanggung jawab yang
jelas, kondisi peraturan yang sesuai menyangkut pekerjaan dan gaji yang
kompetitif yang mencerminkan profesionalisme pekerjaan. (DP/2.5/KP/6 Mei
2012)
Setelah dikonfirmasi dengan pustakawan diperoleh informasi bahwa :
Tenaga perpustakaan ini ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat yang
kemudian diterbitkan dalam SK pembagian tugas yang ditetapkan pada setiap
awal tahun ajaran, tenaga yang ditetapkan ini diangkat dari guru senior
sebagai koordinator perpustakaan dan tenaga tata usaha sebagai staf
perpustakaan. Akan tetapi juga sekolah tidak menutup untuk Sukarelawan
47
hendak dipekerjakan sebagai pengganti tenaga yang digaji, melainkan dapat
bekerja sebagai tenaga pendukung berdasarkan kontrak yang memberikan
kerangka kerja formal untuk keterlibatan mereka dalam berbagai aktivitas
perpustakaan sekolah. Konsultan tingkat lokal dan nasional dapat digunakan
sebagai penasehat luar menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan
pengembangan layanan perpustakaan sekolah. (FM/2.5/PS/6 Mei 2012)
Hal ini diperjelas oleh salah seorang siswa diperoleh informasi bahwa :
Penetapan tenaga perpustakaan memberikan sumbangan pada misi dan tujuan
sekolah termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melaksanakan
misi dan tujuan perpustakaan sekolah. Dalam kerjasama dengan senior
manajemen sekolah, administrator dan guru, maka pustakawan ikut dalam
pengembangan rencana dan implementasi kurikulum. (AB/2.5/S/6 Mei 2012)
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penetapan
tenaga perpustakaan diangkat oleh kepala sekolah dari guru senior sebagai
koordinator dan dibantu oleh tenaga tata usaha yang di tetapkan pada setiap awal
tahun ajaran melalui SK pembagian tugas.
3. Pelaksanaan Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
a. Kerjasama Pengelola dengan Guru
Kerjasama antara guru dan pustakawan sekolah merupakan hal penting
dalam memaksimalkan potensi layanan perpustakaan. Guru dan pustakawan
sekolah bekerja bersama guna pencapaian mengembangkan, melatih dan
mengevaluasi pembelajaran dan mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam
kurikulum serta menjelaskan kepada para siswa mengenai pentingnya penggunaan
perpustakaan sekolah.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :
Kerjasama yang baik antara pengelola dan guru tentu saja sangat diperlukan
untuk mengoptimalkan kinerja perpustakaan sebagai sarana penunjang
kegiatan belajar mengajar. Karena guru merupakan salah satu memanfaatkan
perpustakaan, selain itu guru dapat dijadikan mediator untuk penyampaian
48
sosialisasi tentang pentingnya dan keuntungan
perpustakaan. (H M/3.6/KS,W/7 Mei 2012)
dari
mengunjungi
Setelah dikonfirmasi dengan koordinator perpustakaan bahwa :
Guru dan buku ajar sebagai sumber pembelajaran paling penting dengan
mengandalkan perpustakaan sekolah dalam proses pembelajaran. Bila sudut
pandang ini digabungkan dengan keinginan kuat untuk menutup ruang kelas
dan melakukan pengawasan ketat pada aktivitas pembelajaran siswa, maka
perpustakaan akan semakin jauh dari pikiran para guru tersebut sebagai
pendukung kuat informasi. Guru seyogyanya menjadi teladan dalam
pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah serta mengarahkan siswa selalu
menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi” (D
P/3.6/W,KPS/7 Mei 2012)
Informasi yang di dapat dari pustakawan bahwa :
Dalam pemanfaatan perpustakaan, guru perlu memberikan motivasi kepada
siswa agar tertarik dan berminat untuk memanfaatkan bahan pustaka yang
disediakan di perpustakaan guna mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan
proyek khusus di lingkungan pembelajaran yang lebih luas termasuk di
perpustakaan dan mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan
kegiatan budaya (FM/3.6/W,PS/7 Mei 2012)
Hal ini diperkuat oleh seorang siswa dalam wawancara :
Guru di SMA Negeri 1 Paguyaman selalu menjadi teladan dalam pemanfaatan
koleksi perpustakaan sekolah serta mengarahkan siswa selalu menggunakan
perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi. Dalam pemanfaatan
perpustakaan, guru memberikan motivasi kepada siswa agar tertarik dan
berminat untuk berkunjung di perpustakaan.
(AB/3.6/W,S/7 Mei 2012)
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru
diharapkan dapat menjadi fasilitator dan memberikan teladan dengan cara
memberikan bimbingan kepada siswa agar gemar membaca buku-buku yang
diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai pengetahuan lainnya diluar materi
pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru
harus berusaha untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka
49
yang dibutuhkan oleh siswa, guru itu sendiri ataupun kebutuhan dalam
pengembangan pengetahuan lainnya yang relevan.
b. Pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah Kepada Petugas dalam
Pengelolaan Perpustakaan
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kepada pengguna jasa
perpustakaan dalam hal ini siswa dan guru diperlukan suatu pembinaan
pengelolaan perpustakaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna
perpustakaan terpenuhi. Pembinaan pengelolaan perpustakaan merupakan
serangkaian proses kegiatan yang bertujuan memepertemukan pemakai dengan
pengelola perpustakaan dalam lingkungan perpustakaan atau unit perpustakaan.
Pembinaan pengelolaan perpustakaan sekolah bukan sebuah tanggung
jawab tunggal dari pustakawan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama
antara pustakawan, guru dan siswa. Guru adalah rekan utama dalam menentukan
dan memilih koleksi bahan pustaka dan kegiatan yang sebaiknya diadakan di dan
oleh perpustakaan sekolah.
Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Paguyaman di ruangannya. Beliau mengemukakan bahwa :
Kunci sukses utama perpustakaan, apapun jenis dan bentuknya, adalah
pustakawan yang mendedikasikan seluruh kemampuan dan kapasitasnya
untuk memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil
penggunanya. Untuk itu saya melakukan pembinaan kepada pustakawan
harus memiliki kecakapan dalam bidangnya. Dan bertanggung jawab pada
pemilihan dan penyiangan bahan pustaka, klasifikasi, katalog, data bahan
pustaka, penataan ruang dan bentuk layanan, pengaturan dan pengawasan
kualitas kerja, pembinaan hubungan dengan pengguna dan pihak terkait.
(HM/3.7/W,KS /7 Mei 2012)
50
Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas tentang perencanaan
pengelolaan perpustakaan, maka dilakukan wawancara dengan koordinator
perpustakaan.
Hasil wawancara dengan Koordinator perpustakaan diperoleh informasi
bahwa :
Dalam melaksanakan pembinaan perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman
ini ada beberapa unsur yang dibina, diantaranya : Pembinaan koleksi
ditekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks,
majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus,
baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam lainnya. Penanganan
perpustakaan ditempatkan seorang staf yang ahli dalam bidang/subyek yang
ditangani. Proses pengolahan dituntut untuk lebih memberhatikan kecepatan
dalam temu kembali informasi dan penyajian. Pengguna mempunyai arti
penting karena pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan
itu ada. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan
tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu
ada. (DP/3.7/W,KP/7 Mei 2012)
Setelah di konfirmasi dengan pustakawan diperoleh informasi bahwa :
Pembinaan pengelolaan perpustakaan ini dilakukan oleh kepala sekolah
Agar pustakawan dapat menjalankan peran dan fungsi masing-masing
dengan optimal, kami diikutkan dalam kegiatan pelatihan agar kami
mendapatkan pendidikan khusus di bidang perpustakakan. Kemudian hasil
pendidikan ini dilengkapi dengan pengalaman dan pergaulan yang luas
dengan sesama pustakawan melalui berbagai kegiatan dan keterlibatan
dalam organisasi perpustakaan pustakawan dan perpustakaan sekolah ini.
(.(FM/3.7/W,PS /7 Mei 2012)
Wawancara ini diperkuat oleh salah seorang siswa diperoleh informasi :
Pembinaan pengelolaan perpustakaan di sekolah ini lebih ditekankan pada
beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal
ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam
bentuk tercetak tetapi juga kepala sekolah menjadikan perpustakaan sebagai
pusat sumber belajar siswa yang saat ini sudah berjalan yang dibuktikan
dengan
setiap
pembelajaran
siswa
selalu
diarahkan
keperpustakaan.(AB/3.7/W,S/7 Mei 2012)
51
Berdasarkan berbagai informasi dan penjelasan dari hasil wawancara
dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan dibina
agar bertanggungjawab pada
pemilihan dan penyiangan bahan pustaka,
klasifikasi, katalog, data bahan pustaka, penataan ruang dan bentuk layanan,
pengaturan dan pengawasan kualitas kerja, kemudian pustakawan diikutkan pada
kegiatan pelatihan agar mereka
mendapatkan pendidikan khusus di bidang
perpustakakan.
c. Upaya yang dilakukan oleh pustakawan dalam pembinaan koleksi
pustaka
Pustakawan sekolah adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang
bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah,
sedapat mungkin dibantu staf yang cukup, bekerja sama dengan semua anggota
komunitas sekolah. Peran pustakawan sekolah bervariasi tergantung pada
anggaran, kurikulum dan metodologi pengajaran di sekolah. Dalam konteks
khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan sekolah
mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan sekolah yang efektif.
Bardasarkan wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :
Untuk menumbuhkan rasa memiliki, sebenarnya akan lebih baik jika siswa
diberikan juga kesempatan untuk mempercantik ruang perpustakaan dengan
dekorasi yang sesuai dengan usia dan trend mereka. Dengan bimbingan guru
dan pustakawan, maka dekorasi akan menarik tetapi tetap beretika dan sopan.
Sesuai gagasan bahwa sebuah perpustakaan sekolah berperan dan berfungsi
sebagai pusat sumber belajar dan informasi siswa sekolah, maka perpustakaan
tersebut perlu dibuat sesuai dengan gambaran ideal. (HM/3.8/W,KS/ 14 Mei
2012).
Setelah dikonfirmasi dengan koordinator perpustakaan melalui wawancara
di ruang perpustakaan diperoleh bahwa:
52
Selain memelihara seluruh asset perpustakaan pustakawan juga berupaya
merangkaikan kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha
kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diselenggarakan di lingkungan/ organisasi pendidikan. Pengelolaaan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar antara lain terdapat pengelolaan
sumber daya manusia atau personil. (DP/3.8/W,KP/ 14 Mei 2012).
Hal ini diperkuat oleh pustakawan dalam wawancaranya bahwa :
Pustakawan berupaya pula mengembangkan instruksional. Pengembangan
instruksional merupakan hal penting dalam fungsi pusat sumber belajar.
Pengembang instruksional yang bekerja pada Pusat Sumber Belajar yang
benar-benar memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang pengembang
instruksional. Dan yang terakhir adalah prinsip pengelolaan perpustakaan
yang terdiri antara lain mengidentifikasi dan menganalisa masalah dan
kendala siswa dalam pelajaran, merancang dan memproduksi pesan, serta
mengadministrasikan fasilitas dan personalia perpustakaan.(DP/3.8/W,KPS/
14 Mei 2012).
Setelah dikonfirmasi dengan salah seorang siswa melalui wawancara di
ruang perpustakaan diperoleh bahwa:
Dengan melibatkan dan memberikan kepercayaan pada kami siswa untuk ikut
mengelola, perpustakaan juga mendidik kami untuk bertanggung jawab pada
keadaan perpustakaan. Kami Siswa akan menjadi paham apa yang masalah
yang dihadapi perpustakaan dan berkreasi untuk mencari cara
mengatasinya.(AB/3.8/W,S/7 Mei 2012).
Bedasarkan hasil wawancara yang telah diperoleh maka yang paling
utama dalam upaya pustakawan dalam pembinaan koleksi pustaka merupakan
kemajuan peran pustakawan yang tadinya adalah penjaga buku menjadi ahli
sumber informasi. Pustakawan menjadi orang yang mengetahui informasi apa
yang paling diperlukan siswa dan bagaimana mendapatkannya. Dengan
kemampuannya, seorang pustakawan akan mendidik siswa memiliki sumber
informasi.
53
4. Pengawasan dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
Dalam proses mencapai tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen
harus secara kontinyu memantau kinerja layanan untuk menjamin bahwa
strategiyang digunakan mampu mencapai berbagai sasaran yang telah ditentukan.
Kegiatan pembuatan berbagai statistik harus dilakukan secara berkala guna
mengetahui arah perkembangan.
a. Kegiatan Monitoring Pengelolaan Perpustakaan
Kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan perpustakaan merupakan
bagian dari pelaksanaan tugas kepala sekolah yang dilakukan secara terus
menerus atau secara berkala. Data dan informasi yang dikumpulkan dari kegiatan
monitoring selanjutnya diolah untuk kemudian digunakan sebagai dasar evaluasi.
Karena itu, kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan perpustakaan di SMA
Negeri 1 Paguyaman merupakan rangkaian dua kegiatan yang tidak terpisahkan.
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi, antara lain dilakukan melalui
kegiatan atau pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif dengan koordinator
perpustakaan dan staf perpustakaan.
Menurut kepala sekolah dalam wawacaranya diungkapkan bahwa:
Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui pencarian data/informasi yang
sangat erat kaitannya dengan pengembangan system pengawasan kinerja
yang akan dikembangkan melalui payung sistem manajemen akuntabilitas
SMA Negeri 1 Paguyaman dengan melakukan pengecekan langsung
kepada para pengelola perpustakaan dalam hal ini koordinator dan staf
perpustakaan. (HM/4.9/W,KS/ 14 Mei 2012).
Setelah dikonfirmasi dengan coordinator perpustakaan dipeoleh informasi
bahwa :
54
Monitoring dilakukan melalui penyusunan pedoman manajemen kinerja
dilakukan dengan cara mencari data/informasi yang sangat erat kaitannya
dengan pengembangan sistem kerja perpustakaan yang akan dikembangkan
sejalan dengan penerapan konsep monitoring dan koordinasi pengawasan
kinerja kelembagaan yang terkait dengan pengembangan sistem kinerja
dalam lingkup SMA Negeri 1 Paguyaman melalui kegiatan rapat maupun
pertemuan tertentu. (DP/4.9/W,KP/ 14 Mei 2012)..
Sependapat dengan ungkapan pustakawan bahwa :
Pelaksanaan monitoring pengelolaan perpustakaan ini direncanakan
melakukan survey dengan menggunakan koordinasi dengan para staf dan
kepala perpustakaan. Kegiatan monitoring ini dilakukan pada setiap
pertengahan tahun ajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, monitoring
dilaksanakan kembali setelah tersusun draft kebutuhan perpustakaan dan
akan didiskusikan pada rapat dewan guru(FM/4.9/W,PS/ 14 Mei 2012)..
Senada dengan yang disampaikan siswa mengatakan bahwa :
Pelaksanaan monitoring pengelolaan perpustakaan ini melalui penelaahan
dokumen umum perpustakaan. pada setiap tiga bulan sekali, sekumpulan
dokumen pendukung yang berupa buku pengunjung, daftar inpentarisasi
bahan pustak dan seluruh apa yang menjadi asset perpustakaan.
(AB/4.9/W,S/ 14 Mei 2012).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
monitoring di perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman dilakukan dengan
beberapa cara yaitu : mencari data/informasi yang sangat erat kaitannya dengan
pengembangan sistem kerja perpustakaan, penerapam manajemen kinerja, survey
dan penelaahan dokumen umum perpustakaan yang dilakukan setiap tiga bulan
sekali.
55
b. Proses Evaluasi Pengelolaan Perpustakaan
Perpustakaan sekolah memiliki fungsi diantaranya sebagai sumber belajar,
mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada diri peserta didik, juga
sebagai tempat rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur
dan tingkat kecerdasan anak. Untuk memaksimalkan pemanfaatan perpustakaan
sekolah, maka perlu ditempuh rangkaian kegiatan yang terdiri atas pembinaan dan
pengembangan koleksi, pengolahan, sampai dengan pelayanan bahan koleksi.
Berikut ini disampaikan pengelolaan perpustakaan secara teknis yang hanya
meliputi pembinaan dan pengembangan koleksi sampai inventarisasi.
Sesuai hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa :
Proses untuk memelihara eksistensi maupun mengembangkan perpustakaan,
ada beberapa langkah yang dilaksanakan dalam melakukan optimalisasi
pengelolaan perpustakaan, yaitu: layanan bermutu, bekerja berdasarkan
rencana, akuntabilitas internal, akuntabilitas publik, dan maju terus dan
tidak putus asa.(HM/4,10/W,KS / 7 Mei 2012).
Senada denggan Koordinator perpustakaan menjelaskan bahwa :
Proses pengelolaan perpustakaan yang baik adalah dilakukan dengan
menggunakan perencanaan stratejik (strategic planning) karena sangat
memperhatikan stakeholders, termasuk pemakai perpustakaan SMA Negeri
1 Paguyaman. Hasil perencanaan yang lengkap mencakup visi, misi,
program, rencana pengembangan dan kegiatan, rencana anggaran yang
diperlukan, beserta tolak ukur keberhasilannya. Berdasarkan rencana jangka
panjang dan menengah itu kemudian dapat dijabarkan ke dalam rencana
tahunan untuk diperjuangkan dengan rencana tahunan di bagian lain.
Berdasarkan rencana ini pula pengembangan perpustakaan diusulkan dan
dilaksanakan. .(DP/4.10/W,KPS /7 Mei 2012).
Sependapat dengan Informasi dari pustakawan diperoleh bahwa :
Proses evaluasi pengelolaan perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk
melihat keberhasilan perpustakaan. Proses evaluasi dalam proses
pengelolaan perpustakaan dilakukan dengan pembuatan laporan,
pengawasan dan kontrol serta proses evaluasi itu sendiri .(FM/4.10/W,PS /7
Mei 2012)
56
Setelah diadakan konfirmasi senada dengan ungkapan seorang siswa :
Dalam proses pembuatan laporan biasa dilakukan setiap bulan, setiap
semester/triwulan atau setiap tahun. Sarana yang dilaporkan berupa: data
koleksi/bahan pustaka, data pengunjung, data anggota perpustakaan, data
peminjam koleksi, data koleksi yang dipinjam, data koleksi yang rusak, data
koleksi yang hilang, data inventaris perpustakaan, data pegawai
perpustakaan dan data anggaran/biaya perpustakaan. (AB/4.10/W,S /7 Mei
2012)
Berdasarkan wawancara dan informasi di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut Proses pengelolaan perpustakaan yang baik adalah dilakukan dengan
menggunakan
perencanaan
stratejik
(strategic
planning)
karena
sangat
memperhatikan stakeholders, termasuk pemakai perpustakaan ,berdasarkan
rencana jangka panjang dan menengah kemudian dapat dijabarkan ke dalam
rencana tahunan untuk diperjuangkan dengan rencana tahunan di bagian lain.
Berdasarkan rencana ini pula pengembangan perpustakaan diusulkan dan
dilaksanakan.
B. Temuan Penelitian
1. Perencanaan Dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
a. Perencanaan Pengelolaan Perpustakaan
Perencanaan pengelolaan perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman,
rencana program kegiatan telah dibuat setiap awal tahun ajaran baru. Dan dalam
penyusunan program kegiatan tersebut telah mengacu pada 3 kegiatan yaitu
manajemen yang berkaitan dengan administrasi perpustakaan sekolah, pengolahan
koleksi perpustakaan mulai dari buku koleksi datang di perpustakaan sampai pada
buku siap untuk ditempatkan pada rak koleksi, dan yang terakhir kegiatan-
57
kegiatan kemasyarakatan seperti mengadakan lomba karya tulis dan pemilihan
pengunjung perpustakaan terbaik.
b. Mekanisme Perencanaan Pengelolaan Perpustakaan
Perencanaan merupakan titik awal kegiatan perpustakaan sekolah dan
harus disusun oleh perpustakaan. Perencanaan berguna untuk memberikan arah,
menjadi
standar
kerja,
memberi
kerangka
pemersatu
dan
membantu
memperkirakan peluang.
Perpustaakaan SMA Negeri 1 Paguyaman menyusunan perencanaan
pengelolaan perpustakaan tercakup apa yang akan di lakukan, bagaimana cara
melaksanakannya, kapan pelaksanaannya dan siapa yang bertanggung jawab dan
berapa anggaran yang diperlukan. Dengan demikian perencanaan itu dijadikan
langkah yang mendasar Sebagai langkah awal dalam perencanaan perpustakaan
SMA Negeri 1 Paguyaman, yaitu penetapan Visi, Misi, Tujuan, identifikasi
kekuatan dan kelemahan dan memahami peluang dan ancaman pengelolaan
perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman.
Dengan perencanaan yang dilakukan sebagai ukuran yang jelas, maka
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Paguyaman menjadi sebagai target minimal yang
bisa dicapai dan dapat membuat evaluasi tentang tingkat keberhasilan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman. Saat ini peningkatan kemampuan untuk
mengelola dan mengembangkan perpustakaan dirasakan sudah sangat perlu,
termasuk
untuk menggunakan prinsip-prinsip manajemen modern yang
berorientasi pada mutu/kualitas, yang hakekatnya berinti pada perbaikan terus
menerus untuk memperkuat dan mengembangkan mutu tersebut.
58
2. Pengorganisasian dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
a. Petugas Perpustakaan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman sebagai organisasi perlu adanya
langkah-langkah pengorganisasian.Pengaturan
langkah ini penting agar tidak
terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Proses pengorganisasian
perpustakaan
SMA Negeri 1 Paguyaman memperhatikan prinsip-prinsip
organisasi sebagai landasan. Dalam pelaksanaan tugas-tugas perpustakaan SMA
Negeri 1 Paguyaman di buatkan adanya pembagian kerja ini akan berjalan baik
apabila terdapat struktur organisasi perpustakaan sekolah yang jelas. Struktur
organisasi merupakan mekanisme formal untuk pengelolaan dengan pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
b. Penetapan Petugas Perpustakaan
Agar pelaksanaan atau kegiatan dalam perpustakaan itu dapat berjalan
dengan lancar, baik dan teratur untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka
tenaga pelaksanaan bertanggung jawab sepenuhnya. Petugas perpustakaan
merupakan salah satu sarana pokok didalam menentukan keberhasilan
perpustakaan. Betapapun baik dan penuhnya lengkap sarana perpustakaan yang
lainnya apabila tidak diikuti dengan kualitas dan kuantitas. petugas akan
mempengaruhi optimalisasi pelayanan perpustakaan. Petugas perpustakaan
sekolah adalah guru, pegawai yang bertugas pokok.
Demikian juga di SMA Negeri 1 Paguyaman perpustakaan dapat berjalan
dengan lancar dan baik, maka kepala sekolah menetapkan tenaga pengelola yang
mampu dan cakap, baik tingkat profesionalnya, teknis maupun rutin. Dalam
59
mengorganisasikan personil ini, harus diatur dan dibedakan menurut tugas dan
tanggung jawabnya.
3. Pelaksanaan Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
a. Kerjasama Pengelola dengan Guru
Untuk menambah koleksi dan fasilitas perpustakaan, pengelola
perpustakan dapat melaksanakan kerja sama dengan pihak luar, terutama yang
memiliki kepedulian terhadap perpustakaan untuk menambah koleksi dan fasilitas
lainnya. Pihak-pihak yang dimaksud, misalnya penerbit, dermawan, organisasi
sosial, dan lain-lain. Untuk meningkatkan kuantitas kerja sama dengan pihak luar,
pengelola perpustakaan harus proaktif melakukan penjajagan. Pengelola harus
membuka akses seluas-luasnya kepada pihak luar untuk menjalin kerja sama ini.
b. Pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah Kepada Petugas dalam
Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
Sampai saat ini status beberapa jenis perpustakaan ,seperti perpustakaan
khusus,perpustakaan sekolah, perpustakaan perpguruan tinggi dan lain-lain, belum
jelas, khususnya tentang eselonisasinya. Hal ini mengakibatkan tidak jelas pula
aspek-aspek lainnya, misalnya berapa luas gedung/ruangannya, berapa banyak
pustakawannya, berapa banyak koleksinya dan lain-lain. Oleh karena itu status
beberapa jenis perpustakaan masih menjadi masalah yang perlu diperjuangkan.
Dengan menghindari kemelut yang terjadi saat ini maka SMA Negeri 1
Paguyaman kepala sekolah mengadakan pembinaan melalui aspek ketenagaan.
Pembinaan melalui aspek ketenagaan dinilai sangat efektif karena
keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemempuan
perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan
60
belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi
masyarakat sekelilingnya. Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya
memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi
gedung ruangan dan koleksi bahan pustaka agar serasi, selaras dan seimbang
dengan baik. Tidak boleh terjadi alur kerja terhambat karena masalah ruang. Ini
berarti bahwa petugas perpustakaan harus dapat mengatur ruang sedemikian rupa
sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini teruta
c. Upaya yang dilakukan oleh pustakawan dalam pembinaan koleksi
pustaka
Selain membantu siswa dalam mengakses koleksi, pustakawan sekolah
harus menyediakan informasi plus dan memberi solusi atas kesulitan siswa dalam
belajar. Informasi tambahan yang dibutuhkan siswa, baik itu ilmu pengetahuan
dan teknologi baru, atau pun informasi lain seperti lomba karya ilmiah remaja.
Informasi yang gress serta teknologi baru akan menarik siswa untuk berduyunduyun memanfaatkan perpustakaan sebagi pusat sumber informasi dan ilmu
pengetahuan. Dengan informasi dan teknologi terbaru itulah, siswa bisa lebih bisa
berkiprah dalam meraih prestasi.
Pustakawan sekolah merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan.
Karena lewat bimbingannya, masyarakat sekolah, khususnya siswa akan melek
informasi, menjadi terbiasa dengan aktifitas membaca, lebih cerdas, dapat
menghasilkan karya yang baik, serta memudahkan siswa dalam meraih prestasi,
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
4. Pelaksanaan Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
a. Monitoring dalam Pengelolaan Perpustakaan
61
Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan
dan aktifitas yang sedangdilaksanakan; kegiatan pengumpulan data yang relevan
secara sistematis dan kontinyu yang berkaitan dengan proses tertentu tanpa
mengadakan pertimbangan terhadapnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa monitoring
adalah suatu kegiatan untuk melihat serta mencatat suatu kegiatan mulai dari
persiapan sampai dengan pelaksanaan suatu program secara cermat dan teratur.
Pelaksanaan kegiatan monitoring pengelolaan perpustakaan di SMA Negeri
1 Paguyaman dilakukan melalui kegiatan atau pertemuan-pertemuan yang bersifat
koordinatif dengan koordinator perpustakaan dan staf perpustakaan dan mencari
data/informasi yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan sistem kerja
perpustakaan, penerapam manajemen kinerja, survey dan penelaahan dokumen
umum perpustakaan yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
b. Proses Evaluasi Pengelolaan Perpustakaan
Dalam proses mencapai tujuan perpustakaan sekolah, pihak manajemen
harus secara kontinyu memantau kinerja layanan untuk menjamin bahwa strategi
yang digunakan mampu mencapai berbagai sasaran yang telah ditentukan.
Kegiatan pembuatan berbagai statistik harus dilakukan secara berkala guna
mengetahui arah perkembangan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman memiliki fungsi diantaranya
sebagai sumber belajar, mengembangkan minat dan kebiasaan membaca pada diri
peserta didik, juga sebagai tempat rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang
sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan anak. Untuk memaksimalkan
pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka perlu ditempuh rangkaian kegiatan yang
62
terdiri atas pembinaan dan pengembangan koleksi, pengolahan, sampai dengan
pelayanan bahan koleksi.
C. PEMBAHASAN
1. Perencanaan Dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
a. Perencanaan Pengelolaan Perpustakaan
Perencanaan perpustakaan dapat dilakukan dengan berperan mendukung
tercapainya visi dan misi perpustakaan. Dengan visi dan misi yang jelas, maka
dapat dibuat sebuah ukuran atau indikator keberhasilan yang harus dicapai dalam
pengembangan. Artinya bahwa perencanaan dilaksanakan sesuai dengan program
dan tujuan sekolah, sehingga dapat dihasilkan kualitas pengelolaan perpustakaan
yang maksimal, pendidikan dan pelatihan bagian penting dalam
rencana
pengelolaan perpustakaan di mana melalui teknik perencanaan itu sendiri.
Cuningham dalam Junaidi (2009:19) menyatakan bahwa perencanaan adalah
menyeleksi dan menghubungkan pengatahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk
masa yang akan datang dengan tujuan menvisualisasikan dan memformulasikan
hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batasbatas yang dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 1
Paguyaman, perencanaan program telah dilakukan dengan baik. Sesuai dengan
buku pedoman pelaksanaan penyelenggaraan perpustakaan, perencanaan program
kegiatan itu dikelompokkan menjadi 4, yaitu: manajemen, pengolahan koleksi,
kegiatan-kegiatan/ kemasyarakatan dan stock opname.
63
b. Pengorganisasian
Paguyaman
Pengelolaan
Perpustakaan
di
SMA
Negeri
1
Perpustakaan adalah organisasi, berupa lembaga, atau unit keria yang
bertugas menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi masyarakat
untuk dirnanfaatkan. Lembaga merupakan organisasi yang otonom, sedang unit
kerja merupakan organisasi di dalam organisasi, sehingga memiliki lembaga
induk. Tujuan perpustakaan sebagai organisasi otonom agak berbeda dengan
tujuan perpustakaan sebagai anak suatu organisasi yang telah mempunyai tujuan
tertentu. Tujuan perpustakaan yang terakhir ini mendukung tujuan lembaga
induknya.
Hasibuan dalam Laodesyamri (2010:27) mendefinisikan pengorganisasian
adalah suatu proses penentuan,pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang- orang pada
setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang
yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktifitas-aktifitas tersebut.
Menurut buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah, pekerjaan
mengorganisasi
di
perpustakaan
sekolah
adalah:
rangkaian
kegiatan
mengelompokkan pekerjaan serta orang yang akan mengerjakan pekerjaan
tersebut, menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
individu dan menetapkan hubungan antara unit-unit kerja yang ada untuk
mencapai tujuan dari perpustakaan sekolah.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman memiliki struktur organisasi seperti
contoh yang kedua. Hanya saja pada perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman,
64
bagian staf hanya terdiri dari 3 orang dan pembagiannya juga agak sedikit
berbeda, yaitu: bagian sirkulasi, bagian katalog dan bagian administrasi. Pada
struktur organisasi tersebut, penjelasan tentang tugas dari masing-masing bagian
belum dijelaskan secara terperinci.
2. Pelaksanaan Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
a. Kerja sama Pengelola dan Guru
Guru sebagai fasilitator mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha
untuk mengetahui secara pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang
dibutuhkan oleh siswa, guru itu sendiri ataupun kebutuhan dalam pengembangan
pengetahuan lainnya yang relevan.
Fanani (2002:38) mengatakan bahwa guru seyogyanya menjadi teladan
dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah serta mengarahkan siswa selalu
menggunakan
perpustakaan
sekolah
sebagai
sumber
informasi.
Dalam
pemanfaatan perpustakaan, guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar
tertarik dan berminat untuk memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan di
perpustakaan.
Di SMA Negeri 1 Paguyaman guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dan
memberikan teladan dengan cara memberikan bimbingan kepada siswa agar
gemar membaca buku-buku yang diperlukan dan dapat mengembangkan berbagai
pengetahuan lainnya diluar materi pelajaran di kelas. Guru sebagai fasilitator
mengandung pengertian bahwa guru harus berusaha untuk mengetahui secara
pasti kebutuhan sumber-sumber pustaka yang dibutuhkan oleh siswa, guru itu
65
sendiri ataupun kebutuhan dalam pengembangan pengetahuan lainnya yang
relevan.
b. Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah kepada petugas dalam
pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama yang
memberikan kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum,
kepala sekolah hendaknya mengakui pentingnya jasa perpustakaan sekolah yang
efektif serta mendorong pemanfaatannya.
Kepala sekolah hendaknya bekerja erat dengan perpustakaan dalam
mendisain rencana pengembangan, terutama dalam bidang program literasi
informasi dan promosi membaca. Pada saat rencana dilaksanakan, kepala sekolah
hendaknya menjamin penjadwalan waktu dan sumberdaya yang luwes untuk
memungkinkan guru dan murid mengakses ke perpustakaan beserta layanannya.
Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peneliti, baik dari hasil observasi,
wawancara maupun dokumentasi selama proses penelitian, bahwa proses
perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman sudah berjalan sejak kurang lebih 2
tahun yang lalu yakni sejak tahun 2008, sesuai dengan hasil wawancara yang
dilakukan dengan Kepala SMA Negeri 1 Paguyaman. Kegiatan penggunaan
perpustakaan ini selain bertujuan untuk membantu mempermudah proses belajar
siswa yakni dengan tersedianya pusat sumber belajar, juga bertujuan memacu
kreatifitas
para
guru
dalam
mengembangkan
inovasi
pembelajaran
di
perpustakaan terutama para guru senior. Di SMA Negeri 1 Paguyaman terdapat 1
ruang yang difungsikan sebagai ruang perpustakaan yang mempunyai berfungsi
yakni antara lain memberikan layanan yang baik, selalu menjaga kebersihan
66
ruangan, memeriksa keadaan peralatan dan ruangan, melakukan perawatan rutin
pada peralatan, memastikan kondisi ruangan dan buku, serta melakukan
koordinasi dengan guru maupun pengelola lainnya agar jadwal penggunaan ruang
tidak tumpang tindih.
c. Upaya yang dilakukan Pustakawan dalam Pembinaan Pengelolaan
Perpustakaan.
Pustakawan sekolah merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan.
Karena lewat bimbingannya, masyarakat sekolah, khususnya siswa akan melek
informasi, menjadi terbiasa dengan aktifitas membaca, lebih cerdas, dapat
menghasilkan karya yang baik, serta memudahkan siswa dalam meraih prestasi,
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Pengelolaan yang dilakukan adalah mengupayakan adanya koordinasi guru
dan pengelola ruang minimal 3 hari sebelum guru menggunakan salah satu ruang
perpustakaan. Langkah selanjutnya sesudah guru melakukan koordinasi untuk
memesan ruang, maka pengelola dapat memproses informasi tersebut dan segera
menyiapkan ruangan sesuai dengan kebutuhan guru. Jika saat guru memesan salah
satu ruang perpustakaan ternyata ruang tersebut telah dipesan sebelumnya oleh
guru lain, maka pengelola segera melakukan koordinasi dengan pengelola lain
apakah masih ada ruang lain yang bisa digunakan. Selain itu pihak pengelola juga
harus menyediakan papan informasi tentang jadwal penggunaan ruang
perpustakaan selama sepekan sesuai dengan jam pelajaran yang ada agar
informasi tesebut dapat diketahui dengan baik oleh guru maupun siswa. Jadwal
penggunaan tersebut bisa berubah setiap harinya karena satu guru tidak selalu
menggunakan ruang yang sama. Adanya koordinasi yang baik antara guru dan
67
pengelola pusat sumber belajar akan memudahkan pengelola untuk mengatur
jadwal penggunaan ruang perpustakaan setiap harinya sehingga informasi tentang
penggunaan ruang perpustakaan dapat diketahui dengan baik.
Selain membantu siswa dalam mengakses koleksi, pustakawan sekolah harus
menyediakan informasi plus dan memberi solusi atas kesulitan siswa dalam
belajar. Informasi tambahan yang dibutuhkan siswa, baik itu ilmu pengetahuan
dan teknologi baru, atau pun informasi lain seperti lomba karya ilmiah remaja.
Informasi yang gress serta teknologi baru akan menarik siswa untuk berduyunduyun memanfaatkan perpustakaan sebagi pusat sumber informasi dan ilmu
pengetahuan. Dengan informasi dan teknologi terbaru itulah, siswa bisa lebih bisa
berkiprah dalam meraih prestasi.
3. Pengawasan dalam Pengelolaan Perpustakaan di SMA Negeri 1
Paguyaman
a. Monitoring Pengelolaan Perpustakaan
Monitoring adalah kegiatan pengumpulan, pengklasifikasian dan
penyajian
data/informasi
sebagai
bahan
untuk
melaksanakan
kegiatan
penilaian/evaluasi. Monitoring bersifat memotret apa adanya, sesuai dengan data
yang ada tanpa rekayasa dantidak melakukan penilaian atau koreksi apapun. Jadi
apabila dijumpai penyimpangan-penyimpangan cukup dicatat sebagai bahan untuk
melaksanakan tindakan koreksi.
Agar kegiatan monitoring mendapatkan hasil yang maksimal, maka pada
prinsipnya monitoring dilaksanakan pada keseluruhan program secara terus
menerus terhadap semua komponen dan aspek yang terkandung dalam komponen
68
tersebut, namun dalam pelaksanaannya tidak semua serentak, hal ini didasarkan
pada kepentingan pada saat itu.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Paguyaman monitoring dilaksanakan secara
berkesinambungan, monitoring tidak hanya dilaksanakan sekali tetapi terus menerus dan
berkesinambungan. dengan Menggunakan alat pencatat dan laporan. Alat pencatat
dalam hal ini biasanya berbentuk formulir-formulir yang telah dipersiapkan oleh
tim monitoring.
b. Proses evaluasi Pengelolaan Perpustakaan
Untuk melihat kinerja suatu organisasi, tentu saja diperlukan adanya
pengawasan dan evaluasi. Sebelum dilakukan pengawasan, pihak perpustakaan
membuat laporan pertanggungjawaban tentang pengelolaan perpustakaan. Pada
laporan tersebut, poin-poin penting yang dimasukkan pada laporan tersebut adalah
jumlah buku, penambahan buku, jumlah buku yang rusak atau hilang. Selain itu,
pada laporan tersebut juga dimasukkan tentang sarana dan prasarana yang dimiliki
serta jumlah pengunjung selama satu tahun ajaran. Hal ini dimaksudkan semoga
pihak-pihak terkait dapat menindaklanjuti laporan yang dibuat dan menambah
sarana dan prasarana yang kurang.
Menurut Arikunto (1999: 290) evaluasi program adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat keberhasilan program.
Proses evaluasi dalam proses pengelolaan perpustakaan dilakukan dengan
pembuatan laporan, pengawasan dan kontrol serta proses evaluasi itu sendiri.
Evaluasi perpustakaan di SMA Negeri 1 Paguyaman bahwa dalam proses
pembuatan laporan bisa dilakukan setiap bulan, setiap semester/triwulan atau
69
setiap tahun. Sarana yang dilaporkan berupa: data koleksi/bahan pustaka, data
pengunjung, data anggota perpustakaan, data peminjam koleksi, data koleksi yang
dipinjam, data koleksi yang rusak, data koleksi yang hilang, data inventaris
perpustakaan, data pegawai perpustakaan dan data anggaran/biaya perpustakaan
Download