Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta

advertisement
Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
Dini Indriani
NIM: 108051000125
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Mei 2013
Dini Indriani
ABSTRAK
Nama
Judul Skripsi
: Dini Indriani
: Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta
Karya sastra adalah ciptaan yang imajinatif, baik lisan maupun tulisan.
Sebagai media novel salah satu bentuk karya sastra yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau nilai dari suatu karya. Sebab, realitas dalam karya sastra
sudah dibumbui oleh pengarang. Dengan demikian, kebenaran dalam karya sastra
adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya. Hal inilah yang
menjadikan penulis ingin mengetahui elemen-elemen apa saja yang membuat sebuah
novel dapat dengan efektif menyampaikan informasi di dalamnya khususnya
mengenai analisis narasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan: bagaimana pesan
moral dalam novel Bumi Cinta dinarasikan? Adapun pertanyaan minornya adalah:
Siapa sajakah tokoh yang berperan di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman
El Shirazy? Bagaimana alur cerita dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El
Shirazy?
Pesan moral lebih banyak dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar
tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau
ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggunakan perumpamaan untuk
menambah estetika membaca bagi pembaca. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam
novel ini mengenai aspek dalam kehidupan sehari-hari.
Model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Vladimir Propp
dan Tzvetan Todorov. Menurut penelitian narasi tidak cukup hanya didasarkan pada
analisis atas teks semata. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dua dimensi
narasi yaitu tokoh dan alur kedalam satu kesatuan analisis.
Metodologi penelitian yang digunakan skripsi ini adalah kualitatif melalui
analisis narasi (narative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah
mengenai delapan karakter serta alur permulaan, pertengahan, dan akhir cerita. Maka
dengan metode ini tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam novel
Bumi Cinta, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam
bentuk cerita.
Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Bumi Cinta adalah Muhammad Ayyas,
Yelena dan Linor. Mereka sebagai tokoh utama. Dibantu dengan tokoh lainnya
seperti, David, Dr. Anstasia, Bibi Margareta, dan Madam Ekaterina. Alur yang
diceritakan dalam novel Bumi Cinta menggunakan alur maju dan alur mundur.
Namun, lebih banyak menceritakan menggunakan alur maju.
Di dalam menganalisis narasi pesan moral pada novel Bumi Cinta sebagai
suatu kajian dan informasi, penulis mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran
melalui paparan cerita yang mengandung pesan-pesan moral.
Kata kunci: sastra, analisis narasi, pesan moral, novel, tokoh, dan alur.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT.
Dialah sumber tempat bersandar, dan sumber kenikmatan hidup yang tanpa batas,
Rahman dan Rahim tetap menghiasi asma-Nya, sehingga penulis diberikan
kekuatan fisik dan psikis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta .
Salawat beserta salam tetap tercurahkan atas penghulu umat Islam Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang
telah membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebenaran, kearipan hidup
manusia dan pencerahan atas kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang
dijadikan sebuah pembelajaran bagi muslim dan muslimah hingga akhir zaman.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terimakasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, terutama kepada:
1. Dr. Arief Subhan M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Drs. Wahidin Saputra M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs.
Mahmud Djalal, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan
Keuangan, dan Drs. Study Rizal, L.K, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs.Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI).
ii
3. Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI).
4. Nasichah, M.A, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan praskripsi.
5. Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti, MA, selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan
inspirasinya yang sangat berharga.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah
memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat.
7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis dalam mempergunakan
buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi
ini.
8. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Nahrowi dan ibunda Yusnah atas
segala kasih sayang, perhatian, dorongan, yang tidak pernah lelah dan
bosan dalam membiayai kuliah serta do’a yang selalu engkau panjatkan
untuk buah hatimu ini.
.
9. Adikku Muhammad Raghib Farhan dan nenekku Hj. Asnewi yang
senantiasa selalu memberi dukungan moril maupun materil, motivasi dan
kasih sayang yang tak terhingga.
10. Keluarga besar H. Mursalih dan Hj. Asnewi yang selalu memeberikan
semangat, dukungan, serta motivasi.
iii
11. Seluruh teman-teman KPI D’Best 2008, kelas yang sangat berkesan dan
menyimpan banyak kenangan yang dilalui bersama. Sedih untuk berpisah
dengan kalian.
12. Seluruh teman-teman FIDKOM angkatan 2008, yang selalu kompak dalam
berbagi suka maupun duka di kampus tercinta.
13. Sahabat-sahabat Dewi Angela, Nuris Annisa, Iis Rachmania, Leni Cahyani,
Renita Azhari, Vivi Fydiani Pratiwi, Ika Kurnia Utami, Gana Buana, Rani
Novianty, Anissa Turrohmah, Herdina, Aimmatunisa, Siti Innaya, Nur
Azhima, dan Nuris Zuliastanti.
14. Sahabat-sahabat Pejantan Muhammad Dhiyaa, Azrul Azwar, Bobby Dwi
Sanjaya, Ibnu Tsani, Chairul Umam, Nurul Fachri, Rifki Ncek, Iqbal
Maulana, Akmal Fauzi, Dang Krisandy, Zico Khadafi, Rangga Petruk.
15. My PSYCHEZND, Phyosca Alcautsar, Sukma Dara Septya, Sofya
Andarina, Narizka Dyan, Elia Amlina, Zahara Daulay Noor, dan Junita
Wedaring Tyas.
16. Kakanda Achmad Husni Muhammad yang selalu membantu, mendampingi
dan mensupport dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman KKN Saketi Sakti 46, dayak-dayak dan “lana” yang ga
pernyah nyatu tapi selalu kompak. Miss You guys
18. Para senior Bang Fahdi, Ka Adit, Bundo Kiki, Bang Ridho, Bang Ega, Ka
Tika. Serta adik-adik junior Ajeng Retno, Dwi Isti, Ainun Najib, Edi Laras
Kasman, Eron Sumantri, Popi, Yunita yang selalu memberikan dukungan
dan semangat.
iv
Semoga segala partisipasi, dukungan dan motivasi serta doa
kepada penulis dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat
ganda. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi wacana
keilmuan dan ke-Islaman. Akhirnya kepada-Nyalah segala urusan akan
kembali dan kepada-Nyalah kita memohon hidayah dan taufiq serta
ampunan.
Jakarta, 10 Mei 2013
Dini Indriani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasan, Perumusan dan Pernyataan penelitian .................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
D. Metodologi Penelitian ............................................................. 10
E. Kajian Teori ............................................................................ 12
F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 14
G. Sistematika Penulisan .............................................................. 15
BAB II
LANDASAN TEORITIS ............................................................. 17
A. Pengertian Analisis Narasi ....................................................... 17
B. Ruang Lingkup Novel .............................................................. 26
C. Pesan Moral ............................................................................. 28
BAB III BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SINOPSIS
NOVEL BUMI CINTA ................................................................ 35
A. Biografi Habiburrahman El Shirazy ......................................... 35
B. Karya-karyanya........................................................................ 39
C. Sinopsis Novel Bumi Cinta ...................................................... 42
vi
BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS ............................................. 48
A. Tokoh dan Penokohan Novel Bumi Cinta ............................... 49
B. Alur Cerita Novel Bumi Cinta .................................................. 57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 69
A. Kesimpulan .............................................................................. 69
B. Saran-saran .............................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN .................................................................................................. 75
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman yang sudah semakin berkembang pada saat ini sudah sering
disebut dengan era globalisasi. Tidak terkecuali, teknologi komunikasi yang
berkembang pesat saat ini bermanfaat sebagai sebuah sarana komunikasi
masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain.
Urgensi dakwah sangat diperlukan tatkala manusia modern semakin
lupa tujuan hidupnya. Mereka hanya menjadikan dunia sebagai orientasi dan
tujuan, suatu yang sangat terbatas. Jauh dari yang dipesankan agama,
kehidupan di kemudian hari yang kekal abadi.1
Merebaknya media massa saat ini, khususnya media cetak membuat
berbagai informasi dengan mudah dapat diakses setiap hari dan setiap saat.
Perkembangan ini semakin pesat dan bila dicermati maka hal ini dapat
dijadikan sebagai media dakwah. Namun, ini tidak lantas membuat media
komunikasi konvensional yang sebelumnya tidak berfungsi dan tidak bisa
dimanfaatkan lagi. Jelasnya, pemanfaatan media cetak sebagai salah satu
sarana dakwah merupakan upaya untuk menghindari kecenderungan dakwahdakwah konvensional agar tidak monoton. Dakwah melalui media tulisan atau
sering kita sebut dengan dakwah bi al-qalam yaitu sarana dan metode dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u
melalui media cetak.
Justru, media sebelumnya membuat para da’i dapat lebih meningkatkan
strategi dan kinerja dakwahnya. Para da’i harus mampu memanfaatkan media
1
M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), cet.ke-2, h. 30.
1
2
massa dan media konvensional untuk berdakwah, salah satunya dengan
menggunakan metode dakwah bi al qalam melalui media cetak, seperti karya
sastra.
Ketika berbicara mengenai tulisan, sebagai salah satu media dalam
berdakwah, agaknya sastra merupakan salah satu aspek penting dari dunia
tulis-menulis yang sarat dengan nilai-nilai hidup dan pesan moral patut untuk
diperhatikan. Selain itu, lewat karya sastra baik berupa roman, novel, cerpen
atau karya sastra lainnya akan membuat kemasan dakwah terasa lebih
menarik. Karena ketika kita memberikan nasihat (dakwah konvensional)
kepada orang lain, kita sering dianggap menggurui orang tersebut. Namun
tidak demikian dengan sastra. Pemberian cerita yang tepat kepada pembaca
akan mampu menamkan nilai-nilai moral dan pekerti yang lebih mendalam.
Cerita juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif untuk lebih kritis
menelaah suatu permasalahan. 2
Karya sastra secara umum adalah karya imajinatif. Sebuah karya
sastra, meskipun inspirasinya diambil dari dunia nyata, tetapi sudah diolah
pengarang melalui imajinasinya. Sehingga, karya itu tidak dapat diharapkan
sebagai karya sastra yang sama dengan realitas dunia nyata. Sebab, realitas
dalam karya sastra sudah dibumbui oleh pengarang. Dengan demikian,
kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh
pengarangnya.
Karya sastra merupakan karya yang bersifat kreatif. Artinya, sebagai
hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Karya sastra yang ditulis
2
Rohmy Husniah, Makalah Konferensi Internasional Kesusastraan, Pendidikan Budi
Pekerti Melalui Pendekatan Moral Dalam Pengajaran Sastra (Batu, 2008), h. 11.
3
oleh seseorang tidak semata-mata mengukir keindahan dengan kata-kata.
Tetapi, mereka menyampaikan suatu pesan dan amanat yang ingin
disampaikan kepada pembaca.
Melalui karya sastra kita dapat mengetahui eksistensi kehidupan suatu
masyarakat di suatu daerah atau tempat. Karya sastra pada umumnya memuat
cerita tentang keadaan lingkungan, kebudayaan suatu daerah dan kejadian
tentang tingkah laku manusia.3 Dalam hal ini, karya sastra merupakan salah
satu bentuk tulisan yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Dalam karya
sastra yang menceritakan suatu kisah baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat
pesan dakwah dan pesan moral. Pengetahuan dan pesan-pesan yang
disampaikan pengarang melalui tulisannya seperti novel, diharapkan dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para pembacanya.
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Sastra adalah salah satu
karya seni, karya seni itu mengandung unsur estetika. Karena karya sastra
yang berbentuk novel tidak lepas dari latar belakang pengarangnya. Apalagi,
pengarang tersebut seorang muslim, kemungkinan besar karya tersebut
dilatarbelakangi oleh motivasinya untuk menyampaikan pesan moral yang
terkandung alam ajaran agamanya, yaitu peristiwa yang berlangsung atau
dialaminya.4
Novel merupakan cerita prosa tentang kehidupan manusia seperti
halnya cerpen dan roman. Perbedaannya, novel memiliki cerita yang lebih
3
Alam Tahruddin, “Analisis Pendekatan Struktur dan Nilai Budaya dalam Kumpulan
Cerita Pendek Jodoh Karya A. A Navis” (Tesis Program Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, 2011).
4
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Jogjakarta: Gajah Mada University Press,
1995), h. 332.
4
panjang, lebih kompleks dibandingkan dengan cerita pendek (cerpen). Tetapi
isinya lebih terbatas dari pada roman.5
Bentuk ujaran narasi moral sebagai sebuah pesan dalam novel inilah
yang menjadi aspek garapan atau perhatian penulis dalam skripsi. Narasi
belum lumrah dalam studi komunikasi. Padahal, narasi adalah salah satu
pendekatan studi media dan komunikasi. 6 Moral dalam karya sastra dapat
dipandang sebagai pesan, amanat atau message. Bahkan unsur amanat itu
sebenarnya merupakan gagasan yang mendasari penulisan karya itu, sebagai
pendukung pesan. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa pesan moral
yang disampaikan lewat cerita fiksi tentulah berbeda efeknya dibandingkan
lewat cerita nonfiksi. Karya sastra fiksi senantiasa menawarkan pesan moral
yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan
harkat dan martabat manusia. Sifat-sifat luhur kemanusiaan tersebut pada
dasarnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini
kebenarannya oleh seluruh manusia. Ia tidak hanya bersifat kebangsaan,
apalagi keseorangan, walau pada praktiknya memang terdapat ajaran moral
kesusilaan yang berlaku dan diyakini oleh kelompok tertentu. Sebuah karya
fiksi, yang menawarkan pesan moral yang bersifat universal, akan dapat
diterima kebenarannya secara universal.
Sebagai makhluk sosial, manusia dalam menjalani hidupnya harus
mengikuti aturan atau norma yang ada. Maka dalam kehidupannya, manusia
diberikan oleh Allah aturan agama agar dapat hidup sesuai dengan aturan
5
Terry Eogleton, Teori Sastra Sebuah Pengantar Komperhensif (Jakarta dan Bandung:
Jalan Sutra, 2006), h. 60.
6
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), h. 33.
5
Ilahi. Agama adalah suatu manifestasi akan suatu keyakinan dan kepercayaan
(spiritualitas) kepada Tuhannya sebagai Sang Pencipta. Berdasarkan tuntutan
agama, kualitas dan ketinggian derajat seseorang itu ditentukan oleh
ketakwaan yang ditujukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi
manusia.7
Manusia sebagai makhluk sosial, terkadang dalam memandang
hubungannya dengan manusia lain serasa dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan
secara fisik. Masyarakat berperilaku berdasarkan dengan pola pikir yang telah
dikondisikan secara sosial kultural bahwa memiliki kelebihan dari orang lain
adalah wajar. Dakwah melalui tulisan dilihat dari segi isinya mengalami
perluasan yang sangat penting, yang tidak hanya mengajarkan atau memuat
tentang ajaran-ajaran Islam yang berisikan ketuhanan, aqidah, dan ibadah
tetapi juga memuat aspek-aspek yang lebih kompleks, seperti sosial, politik,
ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dakwah antar ras dan
etnis masih kurang, karena itu salah satu unsur penting yang diangkat novel
ini, karena mengandung unsur KAB. Perspektif komunikasi KAB ini dapat
menambah khazanah pendekatan media.
Dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yang akan
diteliti ini sebagai adikarya novelis no.1 di Indonesia. Dia adalah sastrawan
peraih penghargaan Sastra Nusantara Tingkat Asia Tenggara. Sehingga
penulis tertarik untuk meneliti novel yang menceritakan kehidupan seorang
santri salaf yang bernama Muhammad Ayyas, yang hidup di negeri yang
terkesan menjunjung tinggi kehidupan bebas, yaitu Rusia.
7
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT. Grafindo Persada), h. 88.
6
Rusia dipilih sebagai negara untuk menyelesaikan tugas tesisnya
karena
orang-orang
yang
beriman
tidaklah
mudah
menjaga
dan
mempertahankan imannya. Musuh iman di mana-mana. Berkeliaran setiap
detik. Mereka lebih kejam, lebih buas, lebih licik, dan lebih sadis. Bila
dibandingkan dengan musuh-musuh iman yang ada di negara yang terkenal
bebas dan sekular seperti Amerika Serikat sekalipun, Rusia lebih parah lagi.
Di Rusia, tokoh Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuhmusuh iman. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Dan agar
memenangi pertarungan melawan musuh-musuh iman itulah dalam jiwa sosok
Ayyas, menurut Habiburrahman El-Shirazy ditiupkan QS. Al-Anfal: 45-47
          
          
            
            
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh),
Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya
[620] agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya'
kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah, dan (ilmu) Allah
meliputi apa yang mereka kerjakan.
[620] Maksudnya Ialah: memperbanyak zikir dan doa.
Maka penulis tertarik untuk meneliti pesan moral yang disampaikan
dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Berdasarkan latar
7
belakang di atas, maka penulis mengambil judul pada penelitian ini yaitu
“Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dalam novel Bumi Cinta terdapat banyak pesan-pesan moral yang
bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Merebaknya gaya
hidup bebas yang datang dari pola hidup di luar sendi budaya islam dan jati
diri bangsa beradab telah banyak merusak tatanan moral yang sebelumnya
sudah ada. Dan cerita dalam novel Bumi Cinta ini mengandung unsur KAB
yang dapat memberikan pembelajaran bagi kita.
2. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi agar tidak terlalu luas pembahasan dalam skripsi ini,
maka permasalahan hanya dibatasi pada analisis narasi pesan moral dalam
novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Fokus yang diteliti,
yaitu bagaimana narasi pesan moral yang terkandung di novel ini. Dengan
demikian, pesan moral yang ditekankan dalam penelitian ini adalah pesanpesan yang mengandung ajaran dan tingkah laku yang baik (islami),
termasuk di dalamnya pelajaran hidup, penerapan terhadap sikap yang
sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan.
3. Perumusan masalahnya sebagai berikut:
Pertanyaan utama skripsi ini adalah bagaimana pesan moral dalam
novel Bumi Cinta dinarasikan? Adapun pertanyaan turunannya adalah
sebagai berikut:
8
1.
Siapa sajakah tokoh yang berperan menyampaikan pesan moral di
dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy?
2.
Bagaimana alur cerita pesan moral dalam novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy?
4. Pernyataan Penelitian
Novel Bumi Cinta adalah sebuah novel yang bernuansa islami dan
banyak mengandung pesan-pesan di dalamnya. Pesan yang terdapat di
dalamnya di antaranya adalah pesan moral yang disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca melalui narasi-narasi dalam novel Bumi Cinta.
Dalam novel ini pesan-pesan moral lebih banyak dinarasikan
pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian
atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan
lugas dan sesekali menggukan perumpamaan untuk menambah estetika
membaca bagi pembaca. Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan
moral di dalamnya lebih mudah dicerna dan ditangkap pembaca. Hal ini
dapat dilihat pada uraian tentang tokoh dan penokohan serta alur cerita.
Dari Novel Bumi Cinta ini, pengarang kelihatannya ingin
menggambarkan situasi nestapa kehidupan dunia modern. Yang mana di
satu sisi harus memperhatikan kesuksesan hidup yang layak dan nyaman.
Sementara, di sisi lain banyak juga orang yang setelah mendapatkan
kenikmatan hidup justru mengalami kekeringan spiritual. Sedangkan Islam
memiliki konsep hidup ideal dalam ajarannya. Bilamana itu dijalankan
dengan baik, maka akan mendapatkan kesuksesan hidup baik dari aspek
materi maupun aspek spiritual.
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui narasi pesan moral yang terkandung dalam novel Bumi
Cinta karya Habiburrahman El Shirazy tentang tokohnya dan alur cerita.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam
menyampaikan pesan moral yang akan diharapkan akan memberikan
kontribusi yang bagus dan positif pada khazanah keilmuwan dalam
bidang dakwah dan moral melalui media novel. Manfaat lainnya
adalah tulisan ini dapat menambah aspek kajian KAB.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menambah
wawasan yang dalam untuk mahasiswa dan elemen masyarakat luas.
Serta memberikan wawasan pada generasi muda tentang bagaimana
kita tetap menerapkan ajaran-ajaran Islam yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi
(narative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai
10
aneka fungsi bahasa (pragmatic).8 Metode analisis narasi berbeda dengan
metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan “apa” (what), analisis
narasi lebih melihat “bagaimana” (how) dari suatu pesan atau teks komunikasi.
Dengan metode ini, tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung
dalam novel Bumi Cinta, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur
sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis narasi tidak hanya
mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat
cerita. Macam apa yang disampaikan. Analisis narasi lebih melihat bagaimana
isi pesan yang akan diteliti.
Mengolah narasi atau cerita yaitu dengan cara di mana makna dan
kegemaran dapat terbina dan tersusun baik dari dalam dan luar media. Dua
poin kajian sistematik dari narasi di media modern, adalah sebagai Pertama,
teori narasi menganjurkan bahwa cerita/kisah dalam media apapun dan budaya
manapun saling berbagi keunggulan tertentu.
Kedua,
tetapi media
tertentu/khusus mampu untuk “menceritakan” kisah dengan cara yang
berbeda. Hal ini sangat berharga bahwa manusia hampir tidak pernah
menemukan pemisahan suatu cerita dari harapan tersebut.9
V. Propp menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau
peranan, yaitu: 1. The villain atau Tokoh jahat dalam cerita rakyat adalah
seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau atagonis. 2. The Hero
atau pahlawan. 3. The donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek
dengan beberapa properti. 4. The Helper atau penolong, yang membantu
pahlawan. 5. The Princess atau sang putri.6. Her Father atau ayahnya. 7. The
8
Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotic, Dan Analisis Framing (Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya, 2001).
9
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), h.32.
11
dispatcher atau orang yang menyuruh, 8. The false hero atau pahlawan
palsu.10
Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan
‘keseimbangan’
di
mana
beberapa
potensi
pertentangan
berusaha
‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti
klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide
keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu.11
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan objek penelitiannya hanya fokus pada
analisis narasi pesan moral yang terdapat pada novel Bumi Cinta.
3. Teknik dan Alat Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik catat,
karena data yang ada berupa teks. Sedangkan, langkah-langkah pengumpulan
data adalah membaca novel Bumi Cinta secara berulang-ulang kemudian
mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi pesan yang mengandung nilai
moral dari delapan karakter tokoh dan alur diatas..
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah studi
dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku
penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, yang berkaitan dengan cerita
(narasi) yang ada dalam novel yang diteliti ini.
10
11
Ibid, h. 34.
Ibid, h. 36.
12
4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis narasi. Narasi
adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelasjelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 12 Titik perhatian
dari analisis narasi adalah menggambarkan tokoh, alur, dan sifat secara
bersama-sama dalam suatu proses komunikasi. Namun, analisis narasi yang
digunakan sebagai metode dalam penelitian ini adalah model Vladimir Propp
dan Tzvetan Todorov. Alasan penulis menggunakan analisis narasi karena
penelitian ini tidak hanya menganalisis teks semata, tetapi juga menganalisis
karakter pelaku dan alur ceritanya.
5. Pedoman Penulisan
Adapun penulisan skripsi ini menggunakan pedoman penulisan
Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang di terbitkan
oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
E. Kajian Teori
Dalam kajian teori Novel Bumi Cinta dianalisis berdasarkan
pendekatan narasi. Teori yang digunakan ada dua: Pertama, analisis Vladimir
Propp, yang menurutnya narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis
atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang
diamati. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dimensi narasi ke dalam
satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi tokoh, dan alur.
Kedua, Tzvetan Todorov, yang mengatakan bahwa semua cerita dimulai
12
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia), 1986, h.136.
13
dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha
‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti
klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide
keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu.
Inilah yang akan digunakan sebagai bingkai yang akan dikaji dalam
pesan moral yang ada di dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El
Shirazy (Lihat bagan 0.1. Bingkai Teoritis).
Bagan 01. Bingkai Teoritis
Bumi Cinta
Karya: Habiburrahman
El Shirazy (2012)
Narative Theory
(Vladimir Propp)
Narative Theory
(Tzvetan Todorov)
Gill Braston dan Roy
Stafford (2003)
“Sphere of Action”
The Villain (penjahat)
- The Hero (pahlawan)
- The Donor (donor)
- The Helper (penolong)
- The Princess (sang putri)
- The Father (ayah)
- The Dispatcher (orang yang
menyuruh)
- The False Hero (pahlawan palsu)
“Equlibrium”
All stories has a stuructures such as:
-
A biginning
A middle
The end of story
PESAN MORAL
 Moral antara manusia dengan Tuhan
 Moral antara manusia dengan manusia
 Moral antara manusia dengan diri sendiri dan alam (Abuddin Nata,
Akhlak Tasawuf)
14
Dari bagan diatas dapat dijelaskan skripsi ini meneliti novel Bumi Cinta
karya Habiburrahman El Shirazy. Menggunakan teori narasi Vladimir Propp dan
Tzvetan Todorov untuk menganalisis delapan karakter tokoh dan alur cerita yang
mengandung pesan moral seperti diuraikan di atas.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan
tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan
sampai saat ini tidak menemukan judul yang serupa dengan judul yang penulis
ajukan dan perbedaan antara judul penulis dengan judul sebelumnya.
1. Sri Utami, NIM 208051000010, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul
”Analisis Wacana Pesan Dakwah Islam dalam Buku “Beyond The
Inspiration” karya Felix Y. Siauw, 2012.”
2. Moch. Arifin, NIM 105051102020, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi konsentrasi Jurnalistik dengan judul “Analisis Wacana Teun
Van
Djik Berita Tentang Calon Presiden RI 2009 Partai Keadilan
Sejahtera di Harian Republika, 2009.”
3. Hikmatunnisa, NIM 104051001786, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul
“Analisis Wacana Pesan Teologis dalam Novel Musafir Cinta Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy, 2010.”
15
4. Mella Mawaddah, NIM 107051002685, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul
“Analisis Wacana Charatcter Building pada Program ESQ 165 For Succes
di Metro TV, 2012.”
5. Ferdi Yulian, NIM 207051000225, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik dengan judul “Analisis Wacana
Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band Slank, 2012.”
Yang membuat penelitian ini berbeda dari penelitian ke-lima skripsi di
atas, karena tidak ada satupun yang menganalisis sebuah novel dengan judul
Bumi Cinta. Juga, penulis akan menjelaskan kesamaan dan perbedaan dengan
salah satu judul skripsi yang di atas yang sama-sama meneliti sebuah novel
dan perbedaannya adalah novel yang dipakai peneliti di sini berjudul Bumi
Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, sedangkan novel yang dipakai
Hikmatunnissa adalah novel Musafir Cinta Karya Taufiqurrahman Al-Azizy.
Selain itu, skripsi penulis ini menggunakan teori narasi Vladimir Propp dan
Tzvetan Todorov.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan susunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika
penulisan yang yang dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri atas beberapa
sub bab, yaitu sebagai berikut:
Pendahuluan yang merupakan bab 1 menguraikan latar belakang
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kajian teori, serta sistematika
penulisan.
16
Selanjutnya kajian teoritis yang ditempatkan pada bab 2 menguraikan
tentyang penegertian analisis narasi, pengertian novel, prinsip-prinsip novel,
dan pengertian pesan moral.
Pada bab berikutnya (bab 3), memaparkan biografi tentang penulis
Habiburrahman El Shirazy, karya sastranya, serta sinopsis tentang Novel Bumi
Cinta.
Sebagai temuan analisis narasi pesan moral dalam Novel Bumi Cinta
karya Habiburrahman El Shirazy dilihat dari tokoh dan alur ini diuraikan di
bab 4.
Akhirnya penutup (bab 5) memaparkan tentang kesimpulan, saransaran serta bagian terakhir memuat tentang daftar pustaka dan lampiranlampiran.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Analisis Narasi
Model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model
Vlidamir Propp dan Tzvetan Todorov. Propp adalah salah seorang yang
fokus bekerja meneliti mitos, novel, dan cerita rakyat untuk mencoba
memahami bagaimana narasi membentuk dan mempunyai nilai dalam
budaya tertentu.1 Menurut penelitian V. Propp dan Todorov narasi tidak
cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya
hasil dari suatu praktik produksi yang diamati. Inti analisis narasi adalah
menggabungkan dimensi narasi ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi
tersebut adalah dimensi tokoh, dan alur.
Narasi menurut Propp, sebagaimana analisanya terhadap dongeng
lebih ditekankan kepada struktur atau anatomi cerita dan pada karakter
tokoh di dalam cerita. Dengan pendekatan model Propp ini, terutama
analisis karakter tokoh dalam sebuah cerita akan mempermudah
menemukan “lompatan-lompatan baru” atau kejutan narasi.
Propp
menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau peranan, yaitu: 1.
The villain atau Tokoh penjahat dalam cerita rakyat adalah seorang tokoh
yang memerankan peran penjahat atau atagonis. 2. The Hero atau
pahlawan, yaitu salah satu istilah yang tidak berarti sama dalam teori
1
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), 2003, h. 33.
17
18
seperti halnya dalam kehidupan di luar, di mana pahlawan biasanya
mengacu
pada
laki-laki,
dan
heroik,
memiliki
konotasi
moral
mengagumkan atau baik. Misalnya, seorang tokoh dalam cerita yang
mulanya dinarasikan sebagai sosok yang baik (pahlawan, penolong) tibatiba tanpa disadari ternyata berubah menjadi karakter seorang tokoh yang
jahat itu. Contoh kasus seperti dalam film “The Usual Suspects” (US
1995) atau dalam film “Pshyco” (US 1960); di mana penonton dibuat
terkejut, pahlawan wanita dapat terbunuh sebanyak tiga kali dalam film
tersebut; dan pemuda pemalu yang tampak jadi penolong berubah
“menjadi sangat berbeda.”2 3. The donor atau donor, yang menyediakan
sebuah objek dengan beberapa properti. 4. The Helper atau penolong, yang
membantu pahlawan. 5. The Princess atau sang putri, hadiah untuk
pahlawan
dan
objek
skema
yang
penjahat
ini.
6. Her Father atau ayahnya, yang memberikan penghargaan kepada
pahlawan. 7. The dispatcher atau orang yang menyuruh, yang
mengirimkan pahlawan dalam perjalanan. 8. The false hero atau pahlawan
palsu.3
Propp meneliti ratusan contoh dari salah satu jenis cerita rakyat,
cerita pahlawan, untuk meninjau apakah mereka (pembuat cerita) dari
berbagai
struktur.4
Pendekatan
Propp
berlanjut
menjadi
sangat
berpengaruh, mencoba membuka struktur lapisan bawah yang berbeda,
peredaran yang luas, bentuk-bentuk yang popular. Hal ini mengingatkan
2
Ibid, h. 35.
Ibid, h. 34.
4
Ibid, h. 33.
3
19
kita bahwa melalui karakter-karakter dalam sebuah cerita memungkinkan
terlihat sangat “nyata” (terutama dalam film dan TV). Mereka harus
memahami karakter-karakter yang telah dibangun.
Dalam penerapan Propp ada pahlawan dan penjahat. Prop
mengambil contoh untuk memahami konstruksi Osama bin Laden tahun
2001, sering kali membutuhkan teori naratif untuk menerapkan
pengetahuan genre (aliran) atau corak, tanpa alasan. Beberapa jenis
penjahat:

Dia berhubungan dengan generasi cerita aksi petualangan, buku
dan film menggambarkan orang timur, yang percaya pada hal-hal
gaib yang tidak dapat diketahui untuk melawan orang barat.

Susunan media yang lebih spesifik terkadang berkaitan dengan
tokoh penjahat seperti James Bond, musuh Superman yang sering
bersembunyi di dalam sarang. 5
Propp
menyimpulkan
bahwa
semua
cerita
yang
diselidiki memiliki struktur yang sama. Artinya, dalam sebuah cerita
para pelaku dan sifat-sifatnya dapat berubah, tetapi perbuatan dan
peran-perannya sama. Oleh karena itu, penelitian Propp disebut
sebagai usaha untuk menemukan pola umum plot dongeng Rusia
bukan dongeng pada umumnya. Menurutnya, dalam struktur naratif
yang penting bukanlah tokoh-tokoh, melainkan aksi tokoh-tokoh yang
selanjutnya disebut fungsi. Menurut Propp dan Teeuw, tujuan Propp
5
Ibid, h. 57.
20
bukan tipologi struktur tetapi melalui struktur dasar dapat ditemukan
bentuk-bentuk purba. Dengan kalimat lain, dengan menggabungkan
antara struktur dan genetiknya (struktur mendahului sejarah), maka
akan ditemukan proses penyebarannya kemudian. Model Propp
mendasari penelitian dari Greimas, Bremond, dan Todorov.6
Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan
‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha
‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti
klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir.
Namun, keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara
terntentu.7
Seperti dalam terapan Todorov yang menceritakan sangat menarik
perhatian tentang bom bunuh diri di New York dan Washington pada 11
September 2001. Di mana tidak dapat diduga itu adalah “cerita baru” yang
pertama kali dimulai. Kemudian itu adalah kemungkinan untuk melihat
konflik apa yang mereka anggap penting. Namun, pada saat pemberitaan
bom bunuh diri itu selesai tetapi naratif tidak selesai atau terhenti, atau
berhenti. Media sering memiliki struktur akhir yang lama berjalan seperti
peperangan, meninggalkan elemen yang susah dihilangkan. Faktanya tidak
berakhir tetapi terus berlanjut. Dalam terapan naratif, menurut Todorov
6
Sastra dan Seni, http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitiansastra-disusun-oleh.html, diakses pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2012, pukul. 17.00.
7
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), 2003, h. 36.
21
sebuah cerita mempunyai keseimbangan dimana awal cerita, pertengahan
cerita, dan akhir cerita.8
Dalam menganalisis tokoh-tokoh, Todorov menyarankan untuk
melakukannya melalui tiga dimensi, yaitu: kehendak, komunikasi, dan
partisipasi. Menurutnya, objek formal puitika bukan interpretasi atau
makna, melainkan struktur atau aspek kesastraan yang terkandung dalam
wacana.
Todorov mengungkapkan teori sebagai berikut: berdasarkan fakta
bahwa teks sastra menggunakan bahasa sebagai bahan dasarnya, maka
aspek sintaksis, semantik dan verbal adalah model dasar aturan naratif.9
Seiring dengan ekspoitasi, argumentasi dan deskripsi, narasi,
didefinisikan secara luas adalah salah satu dari empat model retorika
wacana. Atau secara lebih sempit itu adalah modus penulisan fiksi di mana
narator berkomunikasi dengan pembaca.
Pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu pembuatan
atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu, menggambarkan
suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang
dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Berdasarkan uraian tersebut, narasi
dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah
tindak-tanduk moral yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.
8
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), 2003, h. 56.
9
Sastra dan Seni, http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitiansastra-disusun-oleh.html, diakses pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2012, pukul. 17.00.
22
“Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan
“Apa yang telah terjadi?”10
a. Beberapa Bentuk Khusus Narasi
1. Autobiografi dan Biografi
Pengertian
autobiografi
dan
biografi
sudah
sering
diungkapkan. Perbedaannya terletak dalam masalah naratornya
(pengisahnya), yaitu siapa yang berkisah dalam bentuk wacana ini.
Pengisah dalam autobiografi adalah tokohnya sendiri, sedangkan
pengisah dalam biografi adalah orang lain. 11 Sasaran utama
autobiografi dan biografi adalah menyajikan atau mengemukakan
peristiwa-peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat
dari seluruh pengalaman pribadi yang kaya-raya itu bagi pembaca
dan anggota masyarakat lainnya.
2. Anekdot dan Insiden
Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan
untuk menyampaikan karakteristik dan yang menarik atau aneh
mengenai seseorang atau suatu hal lain. Anekdot yang menjadi
bagian dari narasi yang lebih luas, sama sekali tidak menunjang
gerak umum dari narasi. Namun, perhatian sentral yang dibuatnya
10
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), h. 136.
Ibid, h. 141.
11
23
dapat menambah daya tarik bagi latar belakang dan suasana secara
keseluruhan.
Skripsi ini mencoba menarasikan kembali narasi yang
sudah ada berdasarkan analisis tokoh dan alur cerita.
b. Unsur-Unsur Pembentuk dan Pembangun Karya Sastra
1. Tokoh dan Penokohan (Perwatakan)
Tokoh adalah pelaku cerita yang mengemban peristiwa
dalam cerita yang memiliki kualitas moral dan kecenderungan
tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan
dalam tindakan. Ada tokoh sentral atau tokoh utama (central
character) yang biasanya tokoh yang mengambil bagian terbesar
dalam cerita yang paling terlibat dengan tema, yang paling banyak
berhubungan dengan tokoh lain atau yang paling banyak waktu
penceritaan. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan
selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan
perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai
pelaku atau yang dikenai kejadian dan konflik penting yang
mempengaruhi plot. Di pihak lain, ada tokoh tambahan atau
bawahan (peripheral character), tokoh yang hanya dimunculkan
sekali atau beberapa kali dalam cerita. 12 Ada juga tokoh
pendamping, yaitu tokoh yang mendampingi tokoh utama.
12
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: 2009), h. 176.
24
Istilah penokohan dapat diartikan sebagai teknik pengarang
mengembangkan watak tokoh dalam sebuah cerita pendek atau
novel. Penokohan merupakan menghadirkan karakter seorang
tokoh dalam sebuah cerita pendek. Dalam proses menghadirkan
penokohan ada dua teknik, yakni dengan teknik naratif di mana
penuturan watak tokoh secara langsung melalui paparan narasi ada
juga dengan cara teknik dramatik yaitu pemaparan langsung
melalui sebuah peristiwa, percakapan, perilaku, tanggapan atas
pernyataan atau perbuatan dari tokoh lain dan sindiran.
Berdasarkan penjelasan di atas ada perbedaan yang nyata
antara tokoh dengan penokohan. Tokoh mengacu kepada orangnya
sedangkan penokohan berorientasi kepada karakter tokoh. Namun,
keduanya tidak dapat dipisahkan. Lebih khusus lagi delapan
karakter yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dan
akan dikemukakan pada bab berikutnya.
2. Plot (Alur)
Alur merupakan jalinan peristiwa yang satu ke peristiwa
yang lain sehingga membentuk sebuah cerita yang utuh atau
memuat sederetan peristiwa yang dialami para tokoh. Hubungan
peristiwa tidak hanya sekedar berurutan secara kronologis tetapi
peristiwa itu terjadi ada sebabnya. Plot mengandung unsur jalan
cerita
yang
susul-menyusul.
Plot
sebuah
cerita
tentulah
mengandung unsur-unsur waktu, baik dikemukakan secara
25
eksplisit maupun implisit. Oleh karena itu, dalam sebuah cerita
tentu ada awal kejadian, kejadian-kejadian berikutnya, dan
barangkali ada pula akhirnya. Namun, plot sebuah karya sastra
sering tidak menyajikan urutan peristiwa secara kronologis dan
runtut. Melainkan, penyajian yang dapat dimulai dan diakhiri
dengan kejadian yang manapun juga tanpa adanya keharusan untuk
memulai dan mengakhiri dengan kejadian awal dan kejadian akhir.
Dengan demikian, tahap awal cerita tidak harus berada di awal
cerita atau dibagian awal teks, melainkan dapat terletak di bagian
manapun.13
Alur dikembangkan dengan sejumlah peristiwa yang
dialami tokoh. Para tokoh memilki watak yang berbeda-beda.
Sehingga menimbulkan konflik. Konflik antar tokoh dapat
menyebabkan munculnya perubahan peristiwa. Melalui peristiwa
yang dialami para tokoh, pengarang menyampaikan pesan kepada
pembaca. Adapun tahapan-tahapan alur (plot) sebagai berikut:
pertama, pengenalan cerita (intro), dibagian ini merupakan awal
cerita dengan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan, dan
pencarian tentang hubungan antar tokoh. Kedua, awal perselisihan
konflik (complication) pada bagian ini penulis mulai memunculkan
bagian-bagian yang menimbulkan bagian masalah. Ketiga, menuju
konflik
13
h.141.
(rising
action)
penulis
semakin
meningkatkan
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Gajah Mada University Press, 2009),
26
permasalahan yang sedang dihadapi tokoh. Keempat, konflik
memuncak (klimaks) bagian ini merupakan puncak permasalahan
yang dihadapi tokoh. Di bagian ini pula, tokoh dihadapkan dalam
penentuan nasib yang dialaminya. Keberhasilan atau kegagalan
biasanya menjadi penentuan nasib tokoh. Tahapan kedua sampai
keempat ini dalam istilah Todorov disebut pertengahan. Kelima,
penyelesaian (ending) biasanya mejelaskan bagaimana nasib tokoh
setelah mengalami tunning point. Akan tetapi, adapula penulis
yang menyerahkan ending ceritanya kepada para pembaca. Akhir
cerita dibiarkan menggantung.14
B. Ruang Lingkup Novel
1. Pengertian Novel
Kata novel berasal dari kata noveis yang berarti baru. Dikatakan
baru karena dibandingkan dengan karya-karya sastra lainnya seperti
puisi, drama, dan lainnya; novel muncul kemudian. 15 Novel merupakan
sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam
bentuk cerita.
Menurut
Abdullah
Ambary
novel
adalah
cerita
yang
menceritakan kejadian-kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya
yang menyebabkan perubahan sikap atau menentukan nasibnya. 16
14
DEPDIKNAS, Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: SMP N 238
Jakarta), 2006, h. 29.
15
Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra (Bandung: Angkasa, 1993), h. 10.
16
Abdullah Ambary, Intisari Sastra Indonesia (Bandung: Djatmika), 1983, h. 61.
27
Novel menurut Wiyanto adalah, “cerita yang menampilkan
suatu kejadian luar biasa pada kehidupan yang menyebabkan perubahan
sikap hidup atau menentukan nasibnya.”17 Abrams dalam Nurgiyantoro
berpendapat bahwa: Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek
(disingkat: cerpen; Inggris: short story) novel merupakan dua bentuk
karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Sebutan novel dalam Bahasa
Inggris dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia. Berasal dari
Bahasa Italia novella (yang dalam bahasa Jerman: novella).18
Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar
mengenai tempat (ruang) tertentu. Oleh karena itu, novel hakikatnya
bercerita tentang kehidupan manusia karena posisi manusia dalam
masyarakat jelas berhubungan dengan waktu. Sebuah masyarakat jelas
berhubungan dengan dimensi tempat, tetapi peranan seorang tokoh
dalam masyarakat berubah dan berkembang dalam waktu. Khasnya,
novel mencapai keutuhan secara inklusi (inclusion), yaitu bahwa
novelis mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema karyanya. 19
2. Unsur Novel
Unsur dalam sebuah karya sastra merupakan pembangun atau
tolok ukur sebuah karya sastra. Nurgiyantoro mengemukakan, bahwa
unsur-unsur tersebut secara garis besar dibagi atas dua bagian, yaitu (1)
17
Wiyanto, Kesusastraan Sekolah (Jakarta: Grasindo Anggota Ikapi, 2005), h. 77.
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University
Press), 2007. h. 9.
19
Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Prosa Fiksi (Yogyakarta: Gama Media, 2000),
cet. ke- 1, h.6.
18
28
struktur luar (ekstrinsik) dan (2) struktur dalam (intrinsik).20 Para ahli
membagi ke dalam: unsur intrinsik prosa rekaan atas penokohan, latar
cerita (setting), sudut pandang, gaya bahasa, alur, tema dan amanat.
C. PESAN MORAL
1. Konsep Pesan
Pesan diartikan gagasan atau ide yang disampaikan komunikator
kepada komunikan untuk tujuan tertentu.21 Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia “pesan diartikan sebagai perintah, nasihat,
permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada
orang lain”.22
Dalam arti lain dinyatakan pesan adalah suatu pilihan simbolsimbol teratur yang dimaksudkan untuk mengomunikasikan informasi.
Dalam buku teori komunikasi B. Aubrey Fisher memberikan
pengertian tentang konsep pesan:23
“Sebagai syarat yang disampaikan, pesan dipandang sebagai
bentuk dan lokasi pikiran, verbalisasi dan seterusnya dalam diri
individu. Sebagai bentuk struktural, pesan sebagai proses
penyandian stimuli verbal, fisik, dan vokal sehingga pesan sebagai
bentuk yang berstruktur”.
“Dalam suatu kegiatan komunikasi, pesan merupakan isi yang
disampaikan oleh komunikator, atau juga keseluruhan daripada apa
yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya.
Pesan dapat disampaikan secara langsung dengan lisan atau tatap
muka, bisa juga dengan menggunakan media atau saluran”.
20
Burhan Nurgiyantoro. Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta : Gajah Mada University
Press, 1994), h. 23.
21
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 25.
22
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 761.
23
Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi (Bandung: CV,
Remadja Karya, 1978), h. 4.
29
H. A. W. Widjaja menjelaskan bentuk pesan yang bersifat
informatif, persuasif, dan koersif.
1. Informatif berarti memberikan keterangan-keterangan dan kemudian
komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.
2. Persuasif atau bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan
kesadaran
seseorang
bahwa
apa
yang
disampaikan
akan
memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan.
3. Koersif, memaksa dengan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal
dengan penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekananpenekanan yang menimbulkan tekanan batin atau ketakutan di
antara sesamanya dan kalangan publik. Koersif dapat berbentuk
perintah, intruksi, dan sebagainya.24
Dalam hal bentuk pesan yang terdapat di atas, maka peneliti
berpendapat bahwa novel merupakan suatu media komunikasi yang
bersifat memberikan informasi sekaligus bujukan yang memberikan
kesadaran bagi pembacanya melalui pesan-pesan yang ada dalam
novel tersebut.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi
pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku
komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi,
24
H. A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina
Aksara), h. 14-15.
30
namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan
akhir komunikasi itu. 25
Adapun bentuk pesan adalah:
a. Pesan verbal adalah pesan menggunakan simbol-simbol verbal.
b. Pesan non-verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.26
Melalui berbagai pengertian yang telah disebutkan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa novel merupakan media komunikasi penyampai
pesan
yang
memberikan
informasi
sekaligus
bujukan
yang
memberikan kesadaran bagi pembacanya melalui pesan-pesan yang
terdapat pada novel tersebut.
2. Pengertian Moral, Etika dan Akhlak
Secara umum moral mengarah pada pengertian (ajaran
tentang) baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban dan sebagainya: akhlak, budi pekerti, dan susila. 27
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, moral adalah penentuan
baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. 28 Kata moral dari segi
bahasa berasal dari bahasa Latin yaitu mores jamak dari kata mos yang
berarti adat kebiasaan. Secara etimologi moral adalah istilah yang
digunakan untuk menentukan batas dari sifat, perangai, kehendak
25
Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta, Rineke Cipta, 1998), h. 32.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung, Remaja
Rosdakarya,2007), h. 343.
27
H. A. W. Widaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta:
Rajawali Pers, 2003), cet. ke-5, h. 94.
28
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
1991), cet. ke XXI, h. 278.
26
31
pendapat, atau perbuatan secara layak dapat dikatakan benar, salah,
baik, atau buruk.29
Moral merupakan ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khutbahkhutbah, patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan lisan
atau tertulis tentang bagaimana harus hidup dan bertindak agar menjadi
manusia baik. Sumber dasar ajaran-ajaran moral adalah tradisi, adat
istiadat, ajaran agama dan ideologi-ideologi tertentu.30
Ajaran Moral memuat tentang nilai dan norma yang terdapat di
antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan
manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup
supaya menjadi baik sebagaimana manusia. 31
Moral sebenarnya memuat dua segi yang berbeda, yaitu segi
batiniah dan lahiriah. Artinya orang yang baik, akan memiliki sikap
batin dan perbuatan yang baik. 32
Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa moral adalah
kesusilaan atau kebiasaan yang dapat mencakup:
1. Seluruh kaidah kebiasaan dan kesusilaan yang berlaku pada
suatu kelompok tertentu.
2. Ajaran kesusilaan yang dipelajari secara sistematis di dalam
etika, falsafah moral dan teknologi moral.
29
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Press, 2003), cet. ke-5, h. 94.
Sudirman Tebba, Etika dan Tasawuf Jawa (Jakarta: Pustaka Irvan, 2007), h. 11-12.
31
Yadi Purwanto, Etika Profesi (Bandung: PT. Repika Aditama), 2007, h. 45.
32
Purwahadi Wardoyo, Moral dan Masalahnya (Jogjakarta: kanisius, 1990), cet. ke-9, h.
30
13.
32
Menurut Zakiah Darajat, moral adalah kelakuan sesuai
dengan ukuran (nila-nilai) masyarakat yang timbul dari hati dan
bukan paksaan dari luar yang disertai pula oleh rasa tanggung
jawab atas kelakuan tersebut. Ajaran moral membuat pandangan
tentang nilai dan norma yang terdapat di antara sekelompok
manusia.33 Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus
hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Adapun kategori
berdasarkan pesan moral ada tiga macam:
1. Kategori hubungan manusia dengan Tuhan
2. Kategori hubungan manusia dengan diri sendiri. Menjadi sub:
ambisi harga diri, takut dan lain-lain.
3. Kategori hubungan manusia dengan manusia lain dalam
lingkungan sosial termasuk hubungan dengan alam.34
Ketiga kategori inilah yang kemudian menjadi landasan peneliti
dalam menentukan bentuk-bentuk pesan moral yang terdapat dalan
novel Bumi Cinta.
“Moral dalam karya sastra atau hikmah selalu dalam pengertian
yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan
sukap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, baik mereka
berlaku sebagai tokoh antagonis maupun protagonis, tidaklah berarti
bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan
bertindak secara demikian. Sikap dan tingkah laku tokoh tersebut
hanyalah model. Model sengaja ditampilkan pengarang agar pembaca
dapat mengambil hikmah dari cerita yang berkaitan. Karena biasanya,
33
Zakiyah Darajat, Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Haji
Masagung, 1993), h. 63.
34
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University),
1998, h. 323.
33
eksistensi sesuatu yang baik akan lebih mencolok jika
dikonfrontasikan dengan sebaliknya.”35
Etika dari segi etimologi (ilmu asal-usul kata), etika berasal dari
bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini
terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah
laku manusia. 36
Adapun arti etika dari segi istilah telah dikemukakan para ahli
dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya.
Ahmad Amin misalnya mengartikan etika adalah ilmu yang
menjelaskann arti baik dan buruk, menerangkan apa yang harusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia. Di dalam perbuatn mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharusnya diperbuat.37
Selanjutnya Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai
filsafat nilai,
kesusilaan tentang baik buruk, serta berusaha
mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga pengetahuan tentang nilainilai itu sendiri.38
35
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University),
1998, h. 322.
36
Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf (PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta, 2011), cet.
ke-10, h. 89-90.
37
Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), (terj) K.H. Farid Ma’ruf, dari judul asli, Al-Akhlaq
(Bulan Bintang: Jakarta, 1983), cet. III, h. 3.
38
Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedia Pendidikan, (Gunung Agung: Jakarta, 1979), h.
138.
34
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan
akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan
terminologic (peristilahan). Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari
bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata akhlaqa,
yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) majid af’ala,
yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah
(kelakuan, tabiat, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), alma’rufah (peradaban yang baik), al-din (agama).39 Ilmu akhlak adalah
ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai
baik atau buruk.
Akhlak terdiri atas dua macam, yaitu: Pertama, akhlak mahmudah
yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhlukmakhluknya. Kedua, akhlak madzmumah yaitu perbuatan buruk
terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluknya.
Dari berbagai pengertian pesan dan moral diatas dapat disimpulkan
bahwa pesan moral merupakan pesan yang isinya mengandung muatan
moral atau nilai-nilai kebaikan itu terhadap Tuhan, diri sendiri,
maupun hubungan sosial. Nilai-nilai kebaikan tersebut bersumber dari
akal manusia dan budaya yang tumbuh dan dilestarikan dalam
masyarakat. Namun, nilai moral juga banyak diadopsi dari agama.
Untuk ukuran baik dan buruk, sejarah menunjukkan bahwa agamalah
yang lebih berpengaruh, karena bagi orang beragama apapun yang
39
Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf, (PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta, 2011), cet.
Ke-10, h. 1.
35
diperintahkan oleh agama ditangkap sebagai sesuatu yang pasti akan
membawa kebaikan, bagi kehidupan individu, maupun sosial.
Kebaikan individu (diri sendiri) pun diyakini bukan hanya membawa
kebaikan dalam persoalan dunia juga untuk kehidupan akhirat.
BAB III
BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SINOPSIS
NOVEL BUMI CINTA
A. Biografi (Riwayat Hidup) Habiburrahman El Shirazy
Habiburrahman El Shirazy yang lebih dikenal dengan panggilan Kang
Abik anak sulung dari pasangan KH. Saerozi Noor dan Hj. Siti Khadijah
adalah seorang dai, novelis, dan penyair yang karya-karyanya terkenal tidak
hanya di Indonesia tetapi di negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan
Brunei. Nama Kang Abik mulai melambung ketika karya novelnya yang
berjudul Ayat-ayat Cinta tampil di layar kaca. Sejak itulah, banyak karyakaryanya juga difilmkan dan diminati oleh khalayak ramai. Kang Abik lahir di
Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976. Kang Abik adalah sarjana
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia memulai pendidikan menengahnya di
MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren
Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah.
Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di
Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995.
Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas
Ushuluddin, Jurusan Hadits Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada
tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) di The
Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.
Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin
kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian
35
36
Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta
Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua”
yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Muslim Youth) selama
sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia
berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil
‘Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan
Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi
yang disampaikan peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis
Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi
koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan
2000-2002). Sastrawan muda ini pernah dipercayai untuk duduk dalam
Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo.
Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan
Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.1
Kang Abik adalah fenomena multitalent Indonesia. Dia dinobatkan
sebagai Novelis No.1 di Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas
Diponegoro), dan dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah MATABACA (edisi
Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak di pasaran dan terus
diburu para pembaca dan penggemar setianya.2
Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut
mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU
1
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy diakses pada tgl 18
Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30.
2
Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet. ke-1.
37
Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta
menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren:
Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid diterbitkan oleh Diva
Pustaka Jakarta, 2003). Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya
di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi
dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq
UMS Surakarta. Saat ini ia mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan
pendidikan lewat karya-karyanya dan Pesantren Karya dan Wirausaha
Basmala Indonesia bersama adik dan temannya.
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, pernah
menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng
(diadakan oleh panitia Book Fair’ 94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang,
1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta
(diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994).
Habiburrahman El Shirazy pernah menjadi dosen di UMS Surakarta,
kini ia sepenuhnya mendedikasikan di dunia dakwah dan pendidikan lewat
karya-karyanya, lewat Pesantren Karya Dan Wirausaha Basmala Indonesia,
yang sedang dirintisnya bersama adik tercinta, Anif Sirsaeba dan budayawan
kondang Prie GS di Semarang, dan lewat Wajihah dakwah lainnya. Sastrawan
muda yang kini sering diundang di forum-forum nasional maupun
internasional masih menjabat di Pengurus Forum Lingkar Pena.
Habiburrahman El Shirazy juga pemenang pertama lomba pidato
bahasa Arab se- Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994).
38
Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh
IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta
selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syahril Quran Setiap Jumat
pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA
se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul
tulisan, “Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.”
Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena
Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.
Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti
lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang
ratusan juta sudah dia kantongi.
Profil Habiburrahman El Shirazy dan karyanya pernah menghiasi
beberapa koran dan majalah, baik lokal maupun Jawa Post, Koran Tempo,
Solo Pos, Republika, Suara Merdeka, Annida, Saksi, Sabili, Muslimah,
Tempo, Majalah Swa, dan lain-lain.
Habiburrahman El Shirazy adalah sosok yang layak untuk diteladani
dengan berbagai banyak prestasi yang telah diraih. Dalam perjalanannya, ia
banyak memberikan banyak hal baik dan positif, sejak usia muda sudah
menunjukkan potensi dan banyak prestasi yang membanggakan. 3
3
Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy
Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30.
diakses
pada
tgl18
39
B. Karya-karya Habiburrahman El Shirazy
Sebuah karya besar, pasti keluar dari seorang sastrawan yang memiliki
kemampuan besar. Jalan yang dipilih Habiburrahman El Shirazy untuk
berkarya lewat sastra sekaligus berdakwah telah membuahkan hasil. Lewat
karya-karyanya, bisa menjadi bukti bahwa ia sudah mengajak orang berbuat
baik. Sejak tahun 2004, novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) menjadi terkenal dan
laris terjual. Bahkan, kisahnya diangkat menjadi film, yang sudah disaksikan
3,5 juta penonton. Habiburrahman El Shirazy adalah alumnus Universitas AlAzhar Cairo, Mesir, sebuah Universitas Islam terkemuka di dunia. Novelis
yang pernah menimba ilmu di Mesir pada 1995 hingga 2002, sudah menulis
lebih dari 10 novel, yang banyak menjadi best seller.
Selama di Cairo, Habiburrahman El Shirazy telah menghasilkan
beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya:
1. Wa Islama (1999).
2. Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi
yang berjudul Alim Wa Thaghiyyah, 2000).
3. Darah Syuhada (2000).
4. Tulisannya berjudul, Membaca Insanniyah Al Islam dimuat dalam buku
Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI
Cairo, 1998). Berkesempatan menjadi ketua TIM Kodifikasi dan Editor
40
Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh
ICMI Orsat Cairo).
Beberapa karya terjemahan yang telah Habiburrahman El Shirazy
hasilkan adalah sebagai berikut :
1. Ar-Rasul (GIP, 2001).
2. Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002).
3. Menyucikan Jiwa (GIP, 2005).
4. Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004).
5. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA,
2001).
6. Merah di Jenin (FBA, 2002).
7. Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004).
Berikut ini adalah beberapa karya Habiburrahman El Shirazy popular
yang telah terbit di Indonesia dan Malaysia dan menjadi karya fenomenal,
bahkan menjadi mega best seller di Asia Tenggara antara lain:
1. Ketika Cinta Berubah Surga (MQS Publishing, 2005).
2. Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005).
3. Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004).
4. Di atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004).
5. Ketika Cinta Bertasbih 1 (Republika-Basmala, 2007).
6. Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007).
7. Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007).
8. Langit Makkah Berwarna Merah.
41
9. Bidadari Bermata Bening.
10. Bulan Madu di Yerussalem.4
11. Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih).
Berikut ini penghargaan Habiburrahman El Shirazy selama berkarya,
seperti di bawah ini:
1. Pena Award 2005 untuk kategori Novel Terpuji Nasional oleh Forum
Lingkar Pena (FLP).
2. IBF Award 2006 untuk Kategori Buku Fiksi Dewasa Terbaik oleh IKAPI
DKI Jakarta.
3. The Most Favorite Book and Writer 2005 oleh Majalah Muslimah.
4. Novel Ayat-Ayat Cinta dijadikan buku pegaqngan untuk kuliah Novel
Melayu dan Sastra Bandingan, di Faculty of Modern Languages and
Communication, University Putera Malaysia (UPM).
5. Habiburrahman El Shirazy dinobatkan oleh Harian Nasional Republika
sebagai salah satu Tokoh Perubahan Indonesia 2007 dengan predikat The
Sound of Moral.
6. Majalah Matabaca menjuluki Habiburrahman El Shirazy dengan sebutan
penulis “Si Tangan Emas.”5
Karya-karya Habiburrahman El Shirazy selalu dinanti khalayak karena
dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi. Ia adalah
4
Biodata dan profil Habiburrahman, http://biografi-biodataprofile.blogspot.com/2012/03/biodata-dan-profil-habiburrahman.html diakses pada tgl 18 Desember
2012, hari Selasa pada pukul 19.30.
5
Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet. ke-1.
42
Pendiri dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia,
yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
C . Sinopsis Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy
Judul Novel:
Bumi Cinta
Jumlah Halaman:
546
Cetakan:
1 Februari 2012
Penerbit:
Ihwah Publishing House
Penulis :
Habiburrahman El Shirazy
Editor:
Gadis Ania
Novel Bumi Cinta adalah sebuah novel yang menceritakan perjalanan
seorang mahasiswa yang sedang menjalankan tugas akhirnya di Moskwa, Rusia.
Saat itu Moskwa sedang musim dingin. Butiran-butiran salju berjatuhan dari
langit Moskwa. Salju yang turun perlahan dan dingin membalut tulang tidak
menghalangi arus lalu lalang orang-orang di bandara Sheremetyevo. Dua orang
pemuda berwajah Asia Tenggara terlihat saling bercengkrama satu sama lain,
mereka sudah sembilan tahun tidak bertemu. Yang baru keluar dari bandara itu
bernama Muhammad Ayyas, dan temannya yang telah lama tinggal di Rusia
bernama Devid. Tidak lama kemudian mereka bergegas menaiki taksi dan melaju
ke sebuah apartemen yang telah disewakan oleh Devid untuk Ayyas selama
melakukan penelitian terhadap sejarah Rusia dalam beberapa bulan kedepan.
Tanpa Ayyas duga sebelumnya, ia satu apartemen dengan dua
orang nonik Rusia yang berparas sangat cantik. Padahal sejak dari kecil Ayyas
tidak biasa dengan hal semacam itu, ia lemah terhadap perempuan cantik. Ia
43
sangat taat beragama dan ia takut imannya akan runtuk bila tinggal bersama
mereka. Namun menurut Devid, itulah yang terbaik untuk dirinya. Sejak saat itu
lah, perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan godaan. Belum lagi, asisten
professor yang berparas sangat menawan yang membimbingnya dalam membuat
tesis tersebut selalu menari di pelupuk matanya. Ayyas merasa ujian ini sangat
berat.
Setelah cukup lama tinggal satu apartemen dengan dua orang nonik Rusia,
Ayyas sangat terkejut, karena ternyata kedua orang itu bukanlah orang baik-baik.
Seorang gadis bernama Linor, kepergok sedang melakukan perzinaan di ruang
tamu apartemen bersama seorang anggota mafia Rusia. Bahkan mafia itu terangterangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka. Namun Ayyas
langsung masuk kamar dan menyalakan laptopnya serta memutarkan lantunan
ayat suci Al-Quran secara keras. Karena merasa terusik, mafia tersebut memaki
Ayyas dan akhirnya perkelahian tidak bisa terelakkan. Akhirnya mafia tersebut
kalah dan meninggal. Tidak hanya itu, ternyata Linor adalah seorang Zionis Israel
yang sangat membenci Islam. Tidak berapa lama setelah itu, Ayyas mengetahui
bahwa teman apartemen yang satu lagi yang bernama Yelena, ternyata adalah
seorang pelacur kelas kakap di Moskwa, dan Yelena adalah seorang yang tidak
percaya akan adanya Tuhan.
Sejak saat itu, Ayyas sering dihampiri oleh masalah. Linor sangat
membenci Ayyas. Dengan berbagai cara ia berusaha menjebak Ayyas. Mulai dari
berpakaian sangat tidak wajar di depan Ayyas, masuk ke kamar Ayyas secara
diam-diam, bahkan menjebak Ayyas agar menjadi tersangka utama peledakan
44
hotel. Namun kesemua itu tidak berhasil meruntuhkan kokohnya benteng
keimanan Ayyas. Dan pada akhirnya, Linor menemukan kenyataan bahwa
sesungguhnya ia hanya anak angkat. Setelah diselidiki, ternyata ia adalah
keturunan muslim Palestina. Ia sangat terpukul mengetahui hal itu, karena selama
ini ia sangat bangga bahwa ia merupakan keturunan Yahudi. Namun
kenyataannya, orang tua aslinya adalah dari golongan agama yang selama ini ia
sebut sebagai agama primitif.
Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mempelajari dan mendalami Islam.
Dan akhirnya ia pun memeluk Islam. Suatu saat ia bermimpi bertemu dengan ibu
kandungnya. Dalam mimpi itu ibunya berpesan agar ia mencari seseorang yang
seperti Nabi Yusuf. Setelah ia mencari tahu cerita Nabi Yusuf, ia pun langsung
teringat kepada Ayyas, pemuda yang selama ini ia benci karena memeluk Islam,
dan pernah ia jebak agar bisa berzina bersamanya tetapi ditolak mentah-mentah.
Ia merasa bahwa Ayyas sangat mirip sifatnya dengan nabi Yusuf. Ia pun mencari
Ayyas dengan maksud menanyakan apakah Ayyas mau menjadikannya istri.
Linor berangkat menemui Ayyas dengan berpakaian muslimah. Ayyas sampai
tidak mengenalnya. Setelah ia menerangkan bahwa ia adalah Linor, Ayyas
terkejut dan sangat bersukur karena Linor telah Taubat. Linor menceritakan
semua kejahatan yang telah ia lakukan selama ini kepada Ayyas. Ayyas sempat
mau marah, namun ia sadar bahwa tidak ada gunannya marah, karena Linor telah
45
taubat. Linor pun menyampaikan maksud kedatangannya. Ayyas belum bisa
menjawab saat itu.6
Sementara Yelena, disiksa oleh pelanggannya dan dibuang di lapangan
terbuka saat salju turun dengan lebatnya. Yelena yang tidak percaya Tuhan,
secara tidak sadar meminta pertolongan kepada Tuhan. Setelah itu ada pemuda
yang bersedia menolongnya setelah beberapa orang dimintai pertolongan oleh
seorang ibu yang menemukan Yelena, tidak bersedia membantu. Pemuda itu tidak
lain adalah Ayyas yang kebetulan lewat di sana. Akhirnya Yelena dilarikan ke
rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa kalau terlambat sedikit saja dibawa ke
rumah sakit, maka Yelena tidak akan tertolong. Sejak saat itu, Yelena sangat
berterima kasih kepada Ayyas. Bahkan ia mulai mempercayai Tuhan.
Kepercayaan dirinya bahwa Tuhan benar-benar ada semakin mantap setelah
menyaksikan dan mendengar seminar tentang ketuhanan yang diisi oleh cendekiacendekia Rusia, termasuk Ayyas salah satunya.
Tidak lama setelah itu, Devid yang selama di Rusia menganut gaya hidup
bebas, merasa tidak tahan lagi. Ia ingin segera menikah. Ia sempat ingin
dinikahkan dengan adik seorang ustad. Tapi ia merasa tidak pantas. Lalu ia minta
tolong Ayyas mencarikan calon istri untuknya. Ayyas menyarankannya dengan
6
Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul
19.30.
46
Yelena. Akhirnya Yelena mengucap dua kalimat sahadat dan memeluk Islam
serta menikah dengan Devid. Mereka hidup bahagia.7
Sedangkan Linor yang telah memeluk Islam dan telah bertemu Ayyas,
belum mendapatkan kepastian dari Ayyas pada saat itu. Karena Ayyas tidak
langsung memberikan jawaban, ia pun pamit dan berharap Ayyas bisa
memberikan kepastian keesokan harinya. Saat Linor sudah berada di halaman
depan rumah, Ayyas berubah pikiran. Ia akan langsung menerima dan
menyanggupi untuk menjadi suami Linor. Namun Linor sudah terlalu jauh. Ayyas
langsung bergegas ke jendela untuk meneriakkan bahwa ia sanggup. Tapi Linor
sudah terlihat sangat jauh. Dan di belakang linor, Ayyas melihat ada sebuah mobil
hitam yang dikendarai melaju ke arahnya. Ayyas melihat orang dalam mobil
tersebut memegang senjata api. Ayyas berteriak memperingatkan Linor. Namun
terlambat, Doooorrrrr…. Linor pun roboh saat itu juga. Ternyata orang tersebut
menembak Linor. Ayyas langsung terkulai lemas tak berdaya menyaksikan linor
yang telah jatuh bersimbah darah. Ia pun mengumpulkan segenap tenaga yang
tersisa dan kemudian berlari ke arah Linor yang telah terkapar. Ia mengangkat
Linor ke pangkuannya. Linor bersimbah darah. Ia langsung meminta bantuan
untuk membawa Linor ke rumah sakit.
Tidak lama kemudian ada seorang ibu yang mengendarai mobil di dekat
sana. Ayyas meminta bantuan kepada ibu tersebut, dan mobil tersebut langsung
melaju ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama kepada
7
Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul
19.30.
47
Linor yang tertembak. Ayyas sangat menyesal, mengapa ia tidak langsung
menjawab permintaan dari Linor tadi. Dengan penuh penyesalan, Ayyas
menangis terisak. Isakan yang kalau siapa saja melihat dan mendengarnya pasti
akan tersayat hatinya. Isakan seorang pencinta sejati, yang mencintai kekasihnya
karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. 8
8
Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl 18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul
19.30.
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NOVEL BUMI CINTA
Di dalam menganalisis narasi pesan moral pada novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazy model penelitian yang penulis gunakan adalah
deskriptif kualitatif. Sebagai suatu kajian dan informasi, dalam bab ini penulis
akan memaparkan hasil temuan data yang terdapat di dalam novel, selanjutnya
mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran atau paparan cerita yang
mengandung pesan-pesan moral.
Sesuai dengan teori yang dibahas, dalam menganalisis narasi, penulis
memfokuskan pada strategi narasi model Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov
untuk mendeskripsikan narasi pesan moral yang terdapat di dalam novel.
Menurut Propp dan Todorov analisis narasi itu membahas tentang Tokoh dan
Alur. Berikut adalah hasil temuan yang berkaitan dengan teori di atas. 1
Dalam novel ini pesan-pesan moral lebih banyak dinarasikan pengarang
dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa
yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali
menggukan perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca.
Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral di dalamnya lebih mudah
dicerna dan ditangkap pembaca. Hal ini dapat dilihat pada uraian tentang tokoh
dan penokohan serta alur cerita.
1
Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York:
Routledge), 2003, h. 32.
48
49
A. Tokoh dan Penokohan
Tokoh-tokoh berikut penokohannya yang terdapat di dalam novel di
antaranya adalah:
1. Olga Nikolayenko (The Villain atau Penjahat)
Adalah seorang perempuan tangan besi yang jelita yang berperan
sebagai penjahat di dalam novel ini. Penjahat disini diartikan sebagai
pemeran antagonis. Dia mempunyai kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Olga yang memimpin sekelompok yang bekerja di dunia gelap Tveskaya.
Yang terus memaksa Yelena untuk bekerja sebagai wanita penghibur para
lelaki hidung belang kelas kakap. Berikut adalah kutipan dari narasi yang
menggambarkan sosok Olga:
Ketika ada klien yang membutuhkan jasa, Olga Nikolayenka
langsung menghubungi Yelena.
… “tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada sms masuk. Dari Olga
Nikolayenka. Mengabarkan ada klien istimewa dari Jepang. “kau
sudah selesai kan? Ini ada ikan tuna dari Jepang. Istimewa. Kurasa
kau yang paling tepatmemasaknya. Bumbu dan resepmu pasti
cocok untuk ikan istimewa ini. Mau tidak?.... Segera balas...”2
2. Ayyas (Hero atau Pahlawan)
Adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menyelesaikan
tesisnya dengan melakukan penelitian di Moskwa, Rusia. Dalam novel ini
Ayyas sebagai pahlawannya. Karena, seorang tokoh seperti halnya dalam
2
Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet.
ke-1, h. 48.
50
kehidupan di luar, di mana memiliki konotasi moral mengagumkanatau
baik. Latar belakang Ayyas adalah seorang santri yang berpegang teguh
terhadap ajaran agamanya, yakni Islam. Yang
mana keteguhan akan
keyakinannya itu harus berbenturan dengan kehidupan masyarakat Rusia–
terutama lingkungan tempat dia tinggal, yang sarat dengan nilai kebebasan
tanpa pijakan teologis atau keyakinan agama. Walaupun begitu, ia mampu
melewati godaan dan tantangan-tantangan tersebut.
Berikut adalah beberapa kutipan dari narasi dalam novel yang
menggambarkan sosok Ayyas:

Ketika pertama kali menemukan kenyataan bahwa ia terpaksa harus
tinggal satu apartemen dengan dua orang gadis Moskwa yakni Yelena
dan Linor.
… “Ia merasa tidak punya benteng dan senjata apapun untuk
menjaga imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar
iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi
apa pun. Hanya Allahlah yang bisa menjaga imannya. Hanya
Allahlah yang bisa menyelamatkannya dari segala fitnah dan
tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan
sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan mohonlah
pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan shalat itu
sungguh berat kecuali orang-orang yang khusyuk.
Ayyas tegak dalam shalatnya. Rasa takut akan fitnah
perempuan menjalar ke seluruh syaraf dan aliran darahnya.
Hati dan pikirannya menyatu dalam bujuk haru kepada Allah.
Dalam sujud ia berdoa, “Ya Allah rahmatilah hamba-Mu ini
dengan meninggalkan maksiat selamanya, selama hamba-Mu
yang lemah ini Engkau beri hidup di dunia ini. Duhai Dzat
yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati hamba-Mu ini
memegang kuat agama-Mu, teguhkan hati hamba-Mu ini untuk
taat kepada-Mu dan meninggalkan segala larangan-Mu. Amin
….” 3
3
Ibid, h. 40.
51

Sewaktu menyaksikan Linor dan seorang pemuda Rusia melakukan
perbuatan terlarang di ruang tamu apartemen mereka,
… Ayyas membaca isti’adzah dan meludah ke kiri tiga kali.
Lalu melewati ruang tengah dengan cepat dam masuk mke
kamarnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah dua setan
terkutuk itu. Ayyas membanting pintu kamarnya dengan keras.
Ia mendengar sumpah serapah lelaki bule itu. Dan sebentar
kemudian ia masih mendengar suara kemaksiatan dari ruang
tamu itu. Ayyas langsung menyalakan laptopnya dan
membunyikan murattal sekeras-kerasnya sampai ia merasa
aman ….
Ayyas mengambil air wudhu lalu shalat. Ia teringat
sabda Rasulullah saw., “Dan ikutilah perbuatan dosa dengan
amal kebaikan, maka amal kebaikan itu akan menghapusnya.”
Ia merasa bahwa melihat adegan tidak senonoh itu, meskipun
ia tidak sengaja adalah dosa. Ia bahakan merasa dosa itu
sangat besar. Ia sangat takut seolah ada gunung yang runtuh
mau menimpanya. Ia ingin menghapus dosa itu dengan rukuk
dan sujud kepada Allah Swt.4

Bertemu Bibi Margareta yang memintanya untuk menolong Yelena
yang sekarat,
… Ayyas terdiam sesaat. Ia bingung menentukan langkah.
Akal pikirannya menyuruhnya untuk tidak menggubris
perempuan tua yang cerewet itu. Sebab, salah menolong
orang malah bisa berujung petaka. Sementara dari
nuraninya yang paling dalam, ia tidak boleh bersikap
sebagai manusia yang tidak memiliki perasaan dan kasih
sayang. Ia tidak mau dikatakan hatnya adalah batu.
… Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakan
manusia oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya,
untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya.
Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran
untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup
satu nyawa itu sama dengan menjaga nyawa seluruh umat
manusia …. “5
4
5
Ibid, h.114.
Ibid, h. 170&171.
52
3. Yelena (The Donor atau Donor)
Digambarkan sebagai seorang gadis Rusia dengan paras cantik
rupawan layaknya nonik-nonik muda Moskwa yang umumnya terkenal
cantik. Tokoh Yelena dalam novel Bumi Cinta sesuai dengan teori yang
digunakan adalah sebagai donor. Donor yang dimaksud adalah yang
menyediakan objek dengan beberapa properti. Ia juga digambarkan
sebagai sosok yang ramah dan baik namun satu kekurangannya adalah
ternyata ia tak mempercayai adanya Tuhan dan berprofesi sebagai wanita
penghibur. Pilihannya untuk menjadi atheis bermula dari perceraiannya
dengan suaminya yang merupakan seorang muslim. Baginya hidup dalam
aturan agama (Islam) bersama suaminya dirasakan sangat mengekang
kebebasannya. Namun pada akhirnya ia kemudian mendapatkan hidayah
dan kembali menemukan mutiara keindahan Islam nan teduh, yang selama
hidup di dalam kebebasan tanpa Tuhan itu membuatnya berada pada titik
terendah sebagai seorang manusia.
Beberapa gambaran narasi terhadap tokoh Yelena dalam novel,

Pertimbangan moral atas perang batin dari pilihan hidupnya sebagai
seorang wanita penghibur
… sudah tiga tahun ia merasa tidak menjadi manusia. Sejak ia
sampai di Moskwa dan bekerja menjamu lelaki hidung belang,
sebagaimana yang baru saja dilakukannya dengan kliennya, ia
merasa telah hilang kehormatannya sebagai manusia. Seringksali
jiwanya menggugat. Hatinya merintih dalam diam. Batinnya
bahkan sudah sangat kesakitan ingin berhenti. Akal sehatnya ingin
kembali hidup bersih, sebagai perempuan bersih, seperti saat ia
merasakan damai dan bahagia bersama keluarganya dulu ….6
6
Ibid, h. 44.
53

Penerimaannya terhadap Bibi Margareta sebagai bibi sendiri
meskipun berbeda keyakina agama
… “untuk sementara Devid tinggal bersama Yelena di
apartemen Yelena. Bibi Margareta masih menyertai
mereka. Mereka tetep memperlakukan Bibi Margareta
layaknya bibi sendiri. Keyakinan yang berbeda sama sekali
tidak memengaruhi keharmonisan hubungan mereka
dengan Bibi Margareta”….7

Penyesalannya atas apa yang telah dilakukan sebelumnya terhadap
suaminya yang dahulu kepada Devid sewaktu pulang mengunjungi
anak dan mantan suaminya,
… “Tidak, kau tidak mnyinggungku. Aku sudah berjanji
tidak
menutupi
apapun
darimu.
Aku
tidak
mengkhawatirkan apapun. Itu adalah masa lalu. Kalaupun
dikenang kembali adalah untuk diambil pelajarannya.
Sesungguhnya ketika Majidov tadi mengucapkan kalimat
itu samasekali, aku juga tersentak. Sebab, dulu saat dia
memberikan pilihan, kalimat itu samasekali tidak dia
ucapkan. Aku merasa bahwa perbuatanku tidak
diketahuinya.
Ternyata dia mengetahuinya. Sebab lain yang tak
termaafkan adalah aku berselingkuh dengan orang lain.
Aku sangat rapat menjaga hubunganku dengannya. Aku
mengkhianati Majidov. Kukira Majidov tidak tahu.
Ternyata tahu. Karena ia tahu maka ia memberikan
ultimatumnya, agar aku mengikuti segala aturan mainnya.
Itulah yang terjadi …. 8
4. Linor (The Princes atau Sang Putri)
Seorang agen rahasia Israel, Mosad, yang tinggal satu apartemen
dengan Ayyas dan Yelena. Sosoknya digambarkan sebagai seorang yang
berwatak dingin dan sangat membenci Islam sebagaimana doktrin yang
7
8
Ibid, h. 500.
Ibid, h. 507.
54
diperolehnya sebagai seorang agen Mosad. Namun di balik kebenciannya
terhadap Islam itu, ia ternyata adalah seorang anak dari sebuah keluarga
pejuang Muslim Palestina – korban pembantaian di kamp pengungsi Sabra
dan Shatila. Tidak seperti apa yang selalu dibanggakannya di dalam hati
bahwa ia adalah seorang keturunan Yahudi yang merupakan manusiamanusia pilihan di bumi seperti doktrin yang diperoleh dari ayahnya
maupun selama mengikuti pendidikan sebagai seorang agen rahasia. Selain
itu ia juga merupakan seorang biolist yang bergabung dalam sebuah
kelompok orchestra di kota Moskwa.

Sikap dingin dan tidak bersahabat ketika pertama kali berkenalan
dengan Ayyas,
… “Ya, kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.”
Ucap Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah
tanpa senyum. Tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan.
Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah
itu kurang memancarkan aura keramahan.… 9

Sisi arogansinya atas doktrin Yahudi kepadanya saat dilatih sebagai
agen mossad sewaktu merencakan niat jahat untuk menjebak Ayyas
sebagai tertuduh dalam pemboman sebuah hotel di Moskwa,
… Linor juga berpikir bahwa ia berhutang nyawa kepada
pemuda itu. Tetapi ia kembali bersikukuh, yang paling mulia di
atas muka bumi ini adalah anak-anak Yahwe, selain anak-anak
Yahwe sejatinya adalah diciptakan oleh Yahwe sebagai budak
untuk mengabdi kepada anak-anak Yahwe. Mereka bahkan
boleh disembelih kalau perlu seperti ternak. Memang mereka
diciptakan untuk itu, untuk mengabdi kepada anak-anak yahwe.
Dan pemuda bernama Ayyas itu adalah bagian dari yang
diciptakan untuk pelengkap isi dunia bagi anak-anak Yahwe.
9
Ibid, h. 57.
55
Karenanya ia tidak perlu merasa berhutang budi kepada
pemuda itu ….10

Pengakuan yang jujur kepada Ayyas atas kesalahan pernah dibuat
sebelumnya saat meminta Ayyas untuk menikahinya,
… “Aku tahu bahwa diriku sangat kotor. Kau bahkan pernah
memergoki diriku melakukan perbuatan yang keji itu. Jujur,
sesungguhnya aku tidak merasa pantas menjadi pendampingmu.
Tetapi aku tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk memenuhi
pesan ibuku. Aku memang sudah bobrok, karenanya dengan
berislam aku berhartap aku bisa membuka lembaran hidup baru.
Hidup yang berlandas pada iman dan takwa. Hidup di bumi
cinta yang meninggikan panji-panji kalimat tauhid: Laa Ilaaha
Illallah! Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, akan
mewakafkan diri ini untuk berjuang di jalan Allah, sebagai
tebusan dosa-dosa yang aku lakukan sebelum ini.….” 11
5. David (The Dispatcher atau Orang yang Menyuruh)
Sahabat Ayyas sewaktu SMP yang banyak membantunya di awal ia
sampai di kota Moskwa. Seorang sahabat yang di luar dugaan Ayyas,
ternyata memilih cara hidup bebas sebagaimana cara hidup umumnya di
Eropa yang kemudian menemukan kembali cahaya hidayah untuk kembali
ke peluk keteduhan Islam dan menikah dengan Yelena. David dalam novel
Bumi Cinta sebagai the dispatcher ini adalah sebagai orang yang
mengirimkan pahlawan dalam perjalanan. Karena ia adalah seorang teman
lama Ayyas dan mengenalkannya kepada Yelena dan Linor.

Mengeluhkan kekeringan batinnya terhadap Ayyas akibat jalan hidup
yang dipilihnya selama ini,
… “Ternyata aku tidak menemukan kebahagiaan jalan aku lalui
selama ini. Aku seperti seorang pengembara di tengah padang
10
Ibid, h. 264.
Ibid, h. 535.
11
56
pasir maha luas yang tidak tahu aku harus ke mana. Aku merasa
tidak tahu jalan. Aku berjalan asal jalan. Aku perlu petunjuk.
Aku perlu peta yang bisa membawaku ke trempat yang
seharusnya aku tuju. Ketika tadi malam sayup-sayup aku
mendengar kau membaca Al-Quran dalam shalatmu, jiwa
seperti tertarik kesana aku teringat masa kecilku saat mendengar
kakek membaca Al-Quran malam-malam. Kakek nampak begitu
bahagia dengan jalan hidup yang di tempuh mungkin itu jalan
yang harus aku tempuh agar jiwaku menemukan apa yang
dicarinya” ….12
6. Dr. Anastasia Palazzo (The Helper atau penolong)
Seorang wanita muda dengan pesona kecantikan tsarina Rusia, asisten dari
Profesor Tomskii yang kemudian menggantikan posisi sang profesor
sebagai pembimbing Ayyas dalam melakukan riset sejarahnya. Seorang
penganut Kristen yang taat dan digambarkan pula memiliki karakter yang
kuta dan tegas terhadap pendirian dan keyakinan agamanya.

Pertimbangan moral atas usulan ibunya untuk menikahi Boris
Melnikov,
… “Justru ibu yang mudah diperdaya olehnya. Dalam sejarah
ya memang seperti itu karakter penjahat sejati. Dia membunuh
banyak manusia tetapi di rumahnya ia tunjukkan rasa sayang
pada keluarganya. Nahkan sering para penjahat itu sudah
dianggap musuh negara, tapi di desanya dianggap pahlawan
karena sangat baik kepada masyrakat desanya. Justru di mata
Anastasia, yang seperti itu menyempurnakan kejahatannya. Dia
sangat jahat sampai berbohong kepada keluarga dan
masyarakat desanya. Kalau dia baik kepada keluarga
seharusnya baik pada orang lain juga. Dia baik pada keluarga
agar anggota keluarganya bersimpati padanya, dan jika
kejahatannya digugat anggota keluarganyalah yang akan
membelanya ….” 13
12
13
Ibid, h. 483.
Ibid, h. 259.
57
7. Bibi Margareta (The Helper atau Penolong)
Seorang gelandangan di salah satu sudut kecil jalan di Moskwa, orang
yang pertama menemukan Yelena dalam keadaan sekarat dan bersama
Ayyas menyelamatkan Yelena.

Mendesak Ayyas untuk menolong seorang gadis yang sekarat di salah
satu sudut jalan kota Moskwa,
… “Kenapa anda tidak mau menolong orang lain? Kenapa anda
juga seperti orang-orang lain yang tidak memiliki hati itu? Apa
anda merasa tidak akan memerlukan pertolongan oranng lain
suatu ketika, sehingga anda tidak mau menolong orang lain? Ah,
tak ada lagi manusia berhati manusia. Manusia sekarang hatinya
batu. Tak ada perasaan iba, tak ada perasaan kasihan pada
sesama!” Perempuan tua itu melupakan kemarahannya pada
Ayyas ….”14
8. Madame Ekaterina (Her Father atau Ayahnya)
Penokohan Madam Ekaterina dalam novel Bumi Cinta sesuai dengan
teori yang digunakan sebagai ayahnya. Karena dalam cerita, tidak ada
peran ayah, melainkan peran ibu. Maksud dari her father di sini orang
yang memberikan penghargaan terhadap putrid atau putranya. Wanita
berdarah Yahudi
yang
telah
menemukan
kebenaran
Islam
dan
merahasiakan keislamannya selama suaminya yang juga seorang Yahudi
fanatik, ibu angkat dari Linor. Seorang yang memiliki jiwa penolong
karena beliau sebelumnya adalah seorang dokter yang terjun melakukan
pertolongan bagi korban kekejaman brutal terhadap pengungsi Palestina di
kamp pengungsian Sabra dan Shatila. Dari sanalah dia bertemu dengan
14
Ibid, h. 170.
58
ibunda dari Linor bernama Salma yang kemudian syahid di dalam
pembantaian.

Keikutsertaannya dalam salah satu organisasi kemanusiaan dunia
untuk membantu korban perang di Palestina,
…”bersama beberapa relawan mama bekerja dibawah payung
PRCS atau Palestine Red Crescent Society sebuah organisasi
kemanusiaan yang sangat tidak disukai Israel. PRCS saat itu punya
program menghidupkan kembali rumah sakit-rumah sakit milik
orang-orang Palestina yang hancur karena dibombardir Israel.
Salah satu rumah sakit itu adalah rumah sakit Gaza yang terletak
berhimpitan dengan kamp pemngungsian Sabra dan Shatila. Mama
bertugas di rumas saki8t Gaza bersama enam relawan. ….”15
B. Alur (Jalan Cerita)
Sebagaimana jalinan cerita umunya dalam sebuah novel, maka untuk
menjelaskannya penulis mengacu pada kerangka teori yang sudah ada dalam
pembahasan sebelumnya. Dari itu alur dalam Novel Bumi Cinta karya
Habiburrahman El Shirazi penulis mengurutkannya dalam rangkaian sebagai
berikut:
1. Beginning (Pengenalan Cerita)
Pada intro atau pengenalan cerita pengarang memulainya dengan
menceritakan awal kedatangan Ayyas di Moskwa untuk melakukan
penelitian akhir tesisnya tentang Sejarah Islam di Rusia sampai kepada
pertemuannya dengan beberapa tokoh lain. Dimulai dari bagian awal
yakni pada bagaian Tiba di Moskwa sampai pada bagian Pakar Sejarah
15
Ibid, h. 402.
59
nan Jelita. Di mana semua tokoh yang paling dominan sebagai
pendukung jalannya cerita disajikan secara utuh.
Penyajian tersebut lengkap dengan karakter masing-masing tokoh
yang mana pengarang sedikit mulai masuk pada ranah complication (awal
perselisihan konflik). Hal itu dapat dijumpai pada bagian Yelena dan
Linor. Pada bagian itu pengarang memulai awal perselisihan dengan
menggambarkan sosok Linor yang dingin dan kaku juga memiliki
kebencian terhadap Islam.
… “Ya kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.”
Ucap Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah
tanpa senyum tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan.
Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah
itu kurang memancarkan aura keramahan.
“Saya Muhammad Ayyas. Mahasiswa dari Indonesia.”
Jawab Ayyas.
“Pasti Muslim.”
“Benar.”
“Ternyata benar, banyak sekali prnganut agama primitif itu.”
Desis Linor dengan nada mencela. Kata-kata Linor membuat
Ayyas tersentak bagai disengat kalajengking. Ia sama sekali tidak
mengira gadis yang baru beberapa detik ia kenal namanya itu, akan
mengintimidasinya dengan kalimat yang tidak bersahabat.
“Apa Maksud anda? Siapa yang anda maksud penganut
agama primitif? Orang-orang Muslim?” geram Ayyas. …. 16
Dari kutipan di atas inilah mulainya awal perselisihan.
2. Middle story (Pertengahan Cerita)
a. Complication (Awal Perselisihan konflik)
Awal perselisihan di sini dimulai dari kutipan di atas dalam novel
sampai pada bagian Pertarungan Sengit yang menceritakan terjadinya
perkelahian antara Ayyas dengan Sergei. Perkelahian tersebut diakibatkan
16
Ibid, h. 54.
60
oleh penolakan Ayyas terhadap perbuatan asusila yang dilakukan oleh
Sergei dan Linor di ruang tamu Apartemen. Dan di sisi lain Linor dan
Sergei pun menganggap Ayyas telah mengganggu kesenangan mereka
dengan membunyikan suara muratal keras-keras.
…”Ayyas membuka pintu dan terkejut bukan kepalang. Ayyas
menyaksikan adegan yang tidak boleh disaksikan oleh siapapun.
Ayyas langsung memalingkan mukanya dan beristighfar sejadijadinya. Di atas sofa linor bergumul dengan seoraang lelaki bule
dan melakukan hal yang diharamkan oleh semua agama. Tubuh
Ayyas langsung kaku. Ia tidak tahu harus berbuat apa. “Hei kawan
kenapa berdiri saja di situ, kemarilah!” lelaki bule itu menyapanya
dengan terang-terangan mengajaknya berbuat dosa besar yang
tidak pernah dibayangkannya sama sekali.
“Ayyas membaca isti’adzah dan meludah ke kiri tiga kali.
Lalu melewati ruang tengah dengan cepat dan masuk ke kamarnya
tanpa menoleh sedikitpun ke arah dua setan terkutuk itu. Ayyas
membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia mendengar sumpah
serapah lelaki bule itu. Dan sebentar kemudian ia masih mendengar
suara kemaksiatan dari ruang tamu itu. Ayyas langsung
menyalakan laptopnya dan membunyikan murattal sekeraskerasnya sampai ia merasa aman.
… Ayyas membuka pintu kamarnya, dan di hadapannya seorang
lelaki bule muda berdiri tegak memelototinya. Di belakangnya
berdiri Linor dengan pakaian seadannya dengan mimic wajah yang
sangat buruk. Bule itu hanya mengenakan celana panjangnya.
Telunjuk kanan bule itu langsung menuding ke arah Ayyas, dan
berkata kepada Ayyas dengan nada menghardik, “Hai brengsek!
Suara dari laptopmu itu mengganggu kami! Kau mau aku pecahkan
laptopmu itu!”
Mendengar kata-kata yang sangat memusuhi dan
mengintimidasi itu kemarahan Ayyas semakin bertambah.
Keberaniannya naik berlipat-lipat. Spontan Ayyas menjawab, “Hai
setan busuk, jaga mulutmu! Ingst sekali lagi aku melihat kalian
melakukan perbuatan keji seperti binatang di ruang tamu ini, aku
pecahkan kepala kalian! Kalau melakukan perbuatsn keji itu
pergilah sana ke kandang babi, jangan mengotori ruang tamu ini!
Ruang tamu ini hanya untuk manusia, tidak untuk babi-babi kurap
seperti kalian!” …. 17
Lalu perkelahian pun tak terelakkan (Penulis).
17
Ibid, h. 113-116.
61
b. Rising Action (Meningkatnya Permasalahan)
Untuk menambah permasalahan sebelum menuju pada klimaks
cerita, pengarang menghadirkan serentetan peristiwa yang dialami
masing-masing tokoh dalam cerita. Dimulai bagian Pertarungan Sengit
sampai pada bagian Gerbang Kematian. Ayyas yang merasa tidak
nyaman akan interogasi pihak kepolisian Rusia akibat perkelahiannya
dengan Sergei.
… Dugaan Linor benar. Belum sempat mereka menambah
pembicaraan, pintu diketuk berkali-kali. Linor branjak ke pintu dan
mengintip dari lubang pintu. Ia lalu berkata dengan tanpa suara
mengisyatatka yang dating adalah polisi. Yelena minta Ayyas
masuk ke kamarnya. Ayyas menurut tanpa membantah sedikit pun,
jantungnya berdegup kencang. Ia duduk dengan pasrah. Yang ia
khawatirkan adalah jiwa dua perempuan itu sepakat memfitnah dan
mengirimnya ke penjara. Ia sudah mulai tahu bahwas Linor sangat
tidak menyukai dirinya, hanya karena dia seorang muslim. …. 18
Kemudian kekhawatiran Linor atas kematian Sergei yang
disebabkan perkelahian dengan Ayyas, di mana Sergei adalah salah satu
anggota dan juga orang kepercayaan seorang bos mafia yakni Boris
Melnikov. Ia takut Boris ataupun polisi mengeahui bahwa meninggalnya
Sergei terjadi sewaktu bersama dengan Linor. Karena Linor telah lebih
dahulu merekayasa kematian Sergei, seolah-olah kematian sergei tidak
berkaitan sedikit pun dengannya.
… “Setelah itu Linor membersihkan bercak darah yang ada di sofa
dengan keterampilan khusus yang dimilikinya. Noda itu pun nyaris
hilang, meskipun tidak seratus persen. Linor kembali memeriksa
kamar tamu dan dapur dengan seksama. Setelah ia yakin tidak ada
yang mengganjal di dalam hatinya,
ia masuk kamar lalu
memejamkan kedua matanya. Ia yakin pagi-pagi sekali akan adas
18
Ibid, h. 131.
62
polisi yang dating memeriksa. Sebab ia yakin ada yang melaporkan
kegaduhan yang terjadi, atau mungkin ada yang melihatnya
membawa Sergei Gadotov yang berdarah keluar dari apartemen.
….”19
Dan Yelena yang dianiaya oleh pelanggannya kemudian ia dibuang
di salah satu sudut jalan kota Moskwa dalam keadaan sekarat sebelum
pada akhirnya ia mendapatkan pertolongan.
… Perempuan yang dilempar itu tak lain adalah Yelena. Ia merasa
seluruh tubuhnya remuk. Kedua kakinya tidak bias digerakkan.
Tangan kananya ia rasa patah, sedangkan tangan kirinya susah ia
gerakkan. Kepalanya ia rasakan nyeri luar biasa.
Salju terus turun. Gedung-gedung menutup pintu dan
jendelanya rapat-rapat. Yelena merasa sekarat. Belum pernah
dalam hidupnya ia mengalami penyiksaan dan penghinaan seperti
yang ia alami saat itu. Ia diperlakukan tidak sebagaimana layaknya
manusia oleh tiga orang lelaki hidung belang. Ia dicambuk, dipukul
dan ditendang bergantian selama berjam-jam. Empat kali ia
pingsan. Dan begitu bangun ia kembali disiksa, dihina dan
diperlakukan tidak sebagai manusia. Setiap kali ia berteriak minta
tolong atau minta ampun, para penyiksanya itu semakin senang dan
semakin beringas menghajarnya. Sampai akhirnya ia pingsan yang
keempat kalinya. Ketika bangun ia sudah berada di dalam mobil
kemudian dilempar begitu saja ke pinggir jalan seperti kotoran. ….
20
Paparan Rising Action berikut petikan beberapa narasi di dalam
novel yang penulis jabarkan adalah bagian-bagian di mana permasalahan
di antara tokoh semakin melebar, sebelum mulai memasuki puncak
permasalahan atau klimak.
c. Klimaks (Puncak Konflik)
Setelah melewati rising action, konflik atau permasalahan yang
dihadapi masing-masing tokoh semakin kompleks dan tajam. Dan
19
Ibid, h.130.
Ibid, h. 162-163.
20
63
semakin banyak narasi tentang konflik yang mengundang ketegangan dan
rasa penasaran.
Gerak masalah yang tadinya di rising action masih simpangsiur,
pada bagian ini sudah semakin jelas arahnya. Dengan kata lain pembaca
diajak pengarang untuk bisa mereka muara dari cerita dalam novel
sebelum sampai pada ending (penyelesaian).
Ayyas pada bagian ini mulai merasakan ketidak nyamanan hidup
sehari-hari di apartemen bersama dengan Yelena dan Linor. Penyebabnya
adalah ulah Linor yang terus berupaya meruntuhkan keimanan Ayyas dan
juga berencana untuk mencelakakannya. Linor pun mencoba menjebak
Ayyas sebagai tertuduh dalam sebuah kasus pemboman yang telah
direncanakan olehnya yang mana hal itu dilandaskan pada rasa
kebenciannya kepada Islam menurut doktrin Yahudi yang ia terima.
… “Memang sudah nasibnya, pemuda Indonesia itu harus mati!”
kata Linor dalam hati. Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali
melaksanakan keputusan rapat bersama Ben Salomon dan agenagen lainnya. Tugasnya tidak susah, hanya meletakkan tas ransel
yang telah diisi bahan-bahan untuk membuat bom di kamar Ayyas.
Tas itu harus ia letakkan di kamar Ayyas, tentu saja tanpa
sepengetahuan Ayyas. Dan harus diletakkan beberapa jam sebelum
polisi pemerintah Rusia menggerebek kamar Ayyas.
Rencana Ben Salomon sangat detil dan kemungkinan
kesalahannya sangat kecil. Yang akan diledakkan adalah lobi
Metropole Hotel yang terletak di jantung kota Moskwa, tepatnya di
kawasan Teatralnaya, yang tak jauh dari Kremlin. Lobi itu akan
dibom bertepatan dengan datangnya seorang pejabat penting
Inggris. Akan ada korban, tapi pejabat itu akan dijaga untuk tetap
selamat meskipun luka. Yang diinginkan bukan matinya pejabat
itu, tapi efek dari bom itu.
Dengan adanya pemboman itu, seluruh dunia akan
mengutuk aksi pemboman itu. Dan pihak kemanan Rusia akan
mencari pelaku pemboman itu. Di sinilah Ben Salomon dan anaak
buahnya mempermainkan dunia. Seorang anak buah Ben Salomon
64
akan masuk ke Metropole Hotel dengan menyamar berpenampilan
persis seperti Ayyas. Hasil rekaman dari Linor sangat membantu
penyamaran itu. Setelah itu anak buah Ben Salomon akan
menampakkan diri kepada pihak keamanan di dekat apartemen di
mana Ayyas menginap, sehingga pihak keamanan akan sangat
mudah menarik benang merah. ….21
Sementara Yelena mengalami perang batin yang hebat antara
memilih berhenti menjalani profesinya sebagai wanita penghibur dan
terbebas dari cengkraman Olga
Nikolayenko,
atau
melanjutkan
profesinya supaya aman dari ancaman Olga. Sebab ia sendiri sudah jenuh
dengan dunia gelapnya dan ingin hidup normal sebagaimana biasa
umumnya orang. Namun di lain pihak pengaruh Olga Nikolayenko di
dunia hitam begitu luas, dan itu akan berujung pada kecelakaan dirinya
bila ia menolak untuk kembali bekerjasama dengan Olga.
… “Aku minta saran pada kalian, apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku sebaiknya bertahan, dan meminta perlindungan polisi?
Ataukah aku lari saja dari sini sejauh-jauhnya, tapi kemana? Olga
Nikolayenko juga memiliki jaringan di hampir seluruh kota besar
di Rusia. Aku tidak tahu harus bagaimana?”
Yelena bercerita dengan berlinang air mata. Ayyas
mendengarkan dengan hati iba.dasn Linor yang biasanya dingin
dasn tidak mudah kasihan, kali ini dia agak tersenth. Ia bisa
membayangkan betapa menderitanya Yelena selama ini.
Kelihatannya dia ceria, hidup glamor dan mewah. Tetapi ia
sesungguhnya ia bagai binatang piaraan Olga Nikolayenko. Dan
Yelena tidak bisa berbuat sekehendak hatinya. Ia harus mengikuti
aturan main yang dibuat Olga. Yelena tidask berbeda denngan sapi
erah yang terus diperah segala-galanya. Susunya, keringatnya,
darahnya dan dagingnya oleh Olga Nikolayenko. ….22
Begitupun Linor, ia memasuki ranah persoalan yang juga sama
halnya dengan kedua tokoh di atas. Di awali dengan munculnya sisi
21
Ibid, h. 262-263.
Ibid, h. 285.
22
65
ke4manusiaan dalam dirinya ketika ia bimbang untuk melakukan
pembunuhan seorang mahasiswa MGU.
…”Linor sudah mengamati gerak-gerik gadis itu. Ibarat kata, di
mana pun berada, bayangan gadis tak pernah luput dari mata
spionase Linor. Sungguh, baginya sangat mudah menyelesaiakan
yugasnya. Masalahnya adalah, entah kenapa untuk kali ini dia tidak
ingin membunuh. Gadis itu sedang menjadi kebanggaan ayah dan
ibunya. Ia tahu itu. Gadis itu selain kuliah di MGU juga belajar
musik di Moscow state conservatory.
Dan ia telah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri
betapa berbakatnya gadis itu memainkan biola. Ia sendiri mengakui
dalam hatinya, kalau kemampuan biola gadis itu terus diasah, ia
bisa kalah piawai dengannya. Dalam memainkan biola, gadis itu
memiliki tiga elemen yang tidak dimiliki semua orang; bakat,
kecerdasan, dan keetekunan. Sementara dirinya, hanya di topang
oleh kecerdasan dan ketekunan saja. Soal bakat, ia merasa tak
meilikinya. Karena memang bakat itu sifatnya bawaan sejak lahir.
Ia pembeerian Tuhan yang tak bisa diirikan.
Entah kenapa, biasanya ia tidak pernah memiliki belasa
kasihan kepada siapa pun itu tapi kali ini ia teringat dirinya
beberapa tahun yang lalu. Gadis itu mirip dirinya beberapa tahun
yang lalu, ketika belajar bermain biola dengan di dampingi oleh
ibunya. Ia tidak sampai hati membunuh gadis itu, karena
membunuh gadis itu sseolah ia membunuh dirinya sendiri. Akan
tetapi, jika ia tidak melaksanakan tugasnya, ia sendiri akan di
eksekusi oleh Ben Solomon atau agen lainnya. Dan ada pilihan
baginya; membunuh gadis itu, atau ia mati di bunuh oleh Ben
Solomon. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri merinding. …. 23
3. Ending (Penyelesaian)
Ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa
menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja
membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling
berkaitan. Misalkan, cerita Ayyas yang akhirnya pindah dan tinggal
23
Ibid, h. 215-216.
66
bersama dengan Pak Joko di apartemennya. Lalu Yelena yang kemudian
hidup normal ditemani Bibi Margareta di apartemennya setelah lolos dari
ancaman Olga Nikolayenko berkat bantuan Linor. Kemudian Linor pun
pergi ke Kiev menemui ibunya, Madam Ekaterina hingga berujung pada
pertemuannya dengan cahaya hidayah. Namun yang menakjubkan dan di
luar bayangan pembaca, pengarang dengan lihainya merangkai kembali
alur hidup masing-masing tokoh tadi yang seolah berakhir dengan tak
berkaitan menjadi sebuah jalina alur baru yang segar dan dramatis.
Itu dapat dilihat pada paparan pengarang akan sosok Devid yang
semula hanya dimunculkan pada bagian awal-awal cerita, tetapi pada
akhirnya justru dipertemukan olehnya dengan Yelena jelang saat di mana
Yelena mendapatkan Hidayah. Lantas keduanya yang semula sama-sama
memiliki latar kehidupan kelam akhirnya menikah dalam payung cahaya
kebenaran Islam.
Sedangkan Linor yang tadinya pergi ke Kiev menemui ibunya
sembari menyimpan kekesalan terhadap Ayyas, dibuat seolah lepas dari
alur cerita sebelumnya yang kesannya semakin jauh berseberangan
dengan alur hidup tokoh-tokoh yang lain. Linor lalu melulu digambarkan
mengalami kilas balik kehidupan keluarganya yang sebenarnya warga
Muslim Palestina lewat cerita Madam Ekaterina. Ia lalu menyesali akan
semua kebenciannya selama ini terhadap Islam. Karena ia sesungguhnya
adalah bagian dari kehidupan orang-orang yang selama ini ia benci. Dari
semua cerita yang dikisahkan oleh Madam Ekaterina – ibu angkatnya
67
yang juga seorang Yahudi tetapi telah menjadi Muslim itu, ia pun
tergugah batinnya dan membuatnya tertarik untuk mempelajari Islam
lebih dalam. Setelah melalui proses lika-liku pencarian kebenarannya
akan Islam ia kemudian mendapatkan hidayah dan menjadi seorang
muslimah dengan kepribadian yang berbanding terbalik dengan Linor
sebelumnya.
Begitu juga dengan Ayyas, ia pun dikisahkan telah menemukan
kehidupan yang tenang dan nyaman dari godaan keimanan selama tinggal
bersama Pak Joko di apartemennya. Sehari-harinya ia dapat kembali
fokus dengan penelitian tesisnya serta sisa waktunya yang lainnya
dihabiskan dengan mengajar anak-anak muslim Moskwa mengaji.
Dan di luar dugaan, Ayyas dan Linor yang seolah telah
berseberangan haluan jalan hidupnya lantas dipertemukan kembali oleh
pengarang. Lalu dari pertemuan keduanya lahirlah sebuah pertalian batin
nan dahsyat atas dasar keimanan dan cahaya Ilahiyah, yakni cinta. Dan
walaupun cuma sekilas gambaran yang disajikan pengarang akan
pertalian cinta keduanya, tetapi kemasan yang dibingkai pengarang begitu
menarik. Tambahan pula pengarang sengaja memunculkan efek dramatis
pada akhir cerita dengan syahidnya Linor atau Sofia Ezuddin akibat
ditembak oleh agen Mosad anak buah dari Ben Solomon.
Demikianlah gambaran alur atau jalan cerita pada novel Bumi
Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Dalam paparan penulis berkaitan
dengan alur ini, sengaja disertakan juga dengan petikan singkat narasi
68
novel untuk memperkuat penjelasan. Dan penulis pun sadar bahwa dalam
pengutipan tersebut tidak menyertakan semua unsur narasi yang
memperkuat alur sebagaimana dimaksud. Penulis hanya mengutip satu
saja di antara sekian banyak narasi yang berkaitan dengan alur atau plot
yang menurut penulis cukup mewakili plot yang dimaksudkan. Ini
dilakukan
pembahasan.
dengan
pertimbangan
semata-mata
demi
efektivitas
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pembahasan pada bab-bab terdahulu, di
bawah ini beberapa kesimpulan yang diperoleh oleh penulis adalah dari
keseluruhan isi cerita, penyajian pesan moral dalam novel ini terbilang cukup
baik, hal ini terbukti dari dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar
tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa
narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggunakan
perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca. Boleh jadi
hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral di dalamnya lebih mudah
dicerna dan ditangkap pembaca.
Dari
Novel
Bumi
Cinta
ini,
pengarang
kelihatannya
ingin
menggambarkan situasi nestapa kehidupan dunia modern. Yang mana di satu
sisi harus memperhatikan kesuksesan hidup yang layak dan nyaman.
Sementara, di sisi lain banyak juga orang yang setelah mendapatkan
kenikmatan hidup justru mengalami kekeringan spiritual. Sedangkan Islam
memiliki konsep hidup ideal dalam ajarannya. Bilamana itu dijalankan
dengan baik, maka akan mendapatkan kesuksesan hidup baik dari aspek
materi maupun aspek spiritual.
1. Hasil dari analisis narasi pesan moral pada tokoh dalam novel Bumi Cinta
ini terdapat beberapa bentuk kategori pesan moral yang meliputi:
hubungan manusia dengan Tuhannya, dari tokoh-tokoh dalam novel
69
70
kepada sang pencipta Allah SWT. Seperti dalam tokoh Ayyas yang
berpegang teguh terhadap ajaran agamanya, yakni Islam. Yang mana
keteguhan akan keyakinan itu harus berbenturan dengan kehidupan
masyarakat Rusia terutama lingkungan tempat dia tinggal, yang sarat
dengan nilai kebebasan tanpa pijakan teologis atau keyakinan agama.
Hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkungan sosial,
berupa tolong menolong, menghargai, dan menghormati sesama,
keramahan, sopan santun, kesetiaan dan sebagainya. Seperti dalam tokoh
Bibi Margareta yang bersedia menolong Yelena yang pada saat itu dalam
keadaan sekarat. Dan juga seorang Dr. Anastasia Palazzo sebagai asisten
Profesor yang pada saat itu tidak bisa mendampingi atau membimbing
penelitian Ayyas, yang dengan senang hati Dr. Anastasia membantu
Ayyas dalam menyelesaiakan tugas penelitiannya. Dan hubungan
manusia dengan dirinya sendiri berupa rasa cinta, rindu, ambisi, cita-cita,
dan sebagainya.
2. Alur yang ada dalam novel Bumi Cinta, pada intro atau pengenalan cerita
pengarang memulainya dengan menceritakan awal kedatangan Ayyas di
Moskwa untuk melakukan penelitian akhir tesisnya tentang Sejarah Islam
di Rusia sampai kepada pertemuannya dengan beberapa tokoh lain.
Dimulai dari bagian awal, yakni pada bagaian Tiba di Moskwa sampai
pada pertengahan cerita di mana semua tokoh yang paling dominan
sebagai pendukung jalannya cerita disajikan secara utuh.
Awal
perselisihan di sini, sampai pada bagian Pertarungan Sengit yang
71
menceritakan terjadinya perkelahian antara Ayyas dengan Sergei.
Perkelahian tersebut diakibatkan oleh penolakan Ayyas terhadap
perbuatan asusila yang dilakukan oleh Sergei dan Linor di ruang tamu
Apartemen dan di sisi lain Linor dan Sergei pun menganggap Ayyas telah
mengganggu kesenangan mereka dengan membunyikan suara muratal
keras-keras. Dari alur diatas terdapat pesan moral antara manusia dengan
Tuhan di mana seorang Ayyas harus bias menahan hawa nafsu terhadap
godaan yang ada di sekitarnya selama ia berada di Rusia. Serta pesan
moral antara manusia dengan manusia, dalam cerita narasi dalam novel
Bumi Cinta ini membuat para pembaca untuk menerapkan ajaran-ajaran
agama dalam menentukan batas mengenai perbuatan, sikap dan akhlak.
Sehingga ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa
menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja
membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling
berkaitan.
B. Saran-saran
1. Para pelaku dakwah hendaknya lebih menyadari bahwa karya satra
seperti novel merupkan salah satu alat yang efektif dalam
menyampaikan pesan moral. Oleh karenanya, para pengarang dapat
mempelajari cara penulisan novel yang lebih baik dan menarik dan
memanfaatkannya sebagai sarana dakwah dan penyampaian moral
yang tak mungkin ada dalam narasi lain.
72
2. Karya yang baik adalah karya yang isinya bermutu, tidak asal menulis,
harus ada pengetahuan yang mengajak kepada kebenaran juga dapat
dipertanggung jawabkan di dunia dan di akhirat kelak.
3. Kepada sastrawan muslimin hendaknya sebuah novel ditulis tidak saja
berdasarkan pengembangan imajinasi. Akan tetapi, juga dilandasi
sebuah riset yang cermat, seperti mencari data-data, karena ada banyak
novel-novel di Indonesia yang berisi hiburan tanpa adanya nilai-nilai
sastra yang bersifat artistik, kultural, etis, moral, relijius, dan nilai
praktis.
4. Pengemasan buku novel ini bisa dikatakan rapi, dengan pilihan desain
sampul yang apik, elegan dan menarik.
5. Semoga hal-hal yang baik dalam penelitian ini menjadi masukan yang
dapat mengembangkan karya sastra seperti novel yang sarat dengan
nilai-nilai religi, akhlak dan moral agar dapat menjadi lebih baik.
73
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak) (terj) K.H. Farid Ma’ruf, dari judul asli, AlAkhlaq, Jakarta: Bulan Bintang, 1983. cet. ke-III.
Braston, Gill dan Roy Stafford. The Media Student’s Book. London dan New
York: Routledge. 2003.
Darajat, Zakiyah. Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Haji
Masagung, 1993.
DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.
DEPDIKNAS. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: SMP N
238. Jakarta. 2006.
Eogleton, Terry. Teori Sastra Sebuah Pengantar Komperhensif. Jakarta dan
Bandung: Jalan Sutra. 2006.
Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi. Bandung:
CV. Remadja Karya. 1978.
Haramain Asy Syarifain Al, Khadim (pelayan kedua Tanah suci), Fahd ibn’ Abd
al’ Aziz Al
Sa’ud, Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Husniah, Rohmy. Makalah Konferensi Internasional Kesusastraan, Pendidikan
Budi Pekerti Melalui Pendekatan Moral Dalam Pengajaran Sastra. Batu.
2008.
Gorys, Keraf. Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia. 1986.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007.
Munir, M. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana. 2006. cet. ke-2.
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
------------------, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Press, 2003, cet. ke-5.
-------------------. Akhlak Tasawuf. PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta. 2011. cet.
ke-10.
Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta: Gajah Mada University
Press. 1995.
73
74
Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1991. cet. ke XXI.
Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedia Pendidikan. Gunung Agung: Jakarta.
1979.
Purwanto, Yadi. Etika Profesi. Bandung: PT. Repika Aditama. 2007.
Saifuddin, Endang Anshari. Wawasan Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 1993.
Shirazy, Habiburrahman El. Bumi Cinta. Jakarta: Ihwah Publishing House.
2012. cet. ke-1.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotic, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Reamaja
Rosdakarya. 2001.
Sayuti, Suminto. A. Berkenalan Dengan Prosa Fiksi, Yogyakarta: Gama Media,
2000. cet. ke- 1.
Tahruddin, Alam. Analisis Pendekatan Struktur dan Nilai Budaya dalam
Kumpulan Cerita
Pendek Jodoh Karya A. A Navis. Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. 2011.
Tebba, Sudirman. Etika dan Tasawuf Jawa. Jakarta: Pustaka Irvan, 2007.
Tarigan, Guntur Henry. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 1993.
Wardoyo, Purwahadi. Moral dan Masalahnya. Jogjakarta: Kanisius. 1990. cet. ke9.
Widjaja, H. A. W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineke Cipta. 1998.
Widjaja, H. A. W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Rajawali Pers. 2003. cet. ke-5.
Wiyanto, Asul. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo Anggota Ikapi.
2005.
Sumber lain:
http://biografi-biodata-profile.blogspot.com/2012/03/biodata-dan-profil-habiburrahman.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy.
http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitian-sastra-disusun-oleh.html.
http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumi-cinta-karyahabiburrahman-el-shirazy/.
Gambar Habiburrahman El Shirazy
Foto Sidang
Download