Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh: Dini Indriani NIM: 108051000125 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 10 Mei 2013 Dini Indriani ABSTRAK Nama Judul Skripsi : Dini Indriani : Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta Karya sastra adalah ciptaan yang imajinatif, baik lisan maupun tulisan. Sebagai media novel salah satu bentuk karya sastra yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau nilai dari suatu karya. Sebab, realitas dalam karya sastra sudah dibumbui oleh pengarang. Dengan demikian, kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya. Hal inilah yang menjadikan penulis ingin mengetahui elemen-elemen apa saja yang membuat sebuah novel dapat dengan efektif menyampaikan informasi di dalamnya khususnya mengenai analisis narasi. Berdasarkan latar belakang di atas, muncul pertanyaan: bagaimana pesan moral dalam novel Bumi Cinta dinarasikan? Adapun pertanyaan minornya adalah: Siapa sajakah tokoh yang berperan di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy? Bagaimana alur cerita dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy? Pesan moral lebih banyak dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggunakan perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel ini mengenai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov. Menurut penelitian narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dua dimensi narasi yaitu tokoh dan alur kedalam satu kesatuan analisis. Metodologi penelitian yang digunakan skripsi ini adalah kualitatif melalui analisis narasi (narative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai delapan karakter serta alur permulaan, pertengahan, dan akhir cerita. Maka dengan metode ini tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam novel Bumi Cinta, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Bumi Cinta adalah Muhammad Ayyas, Yelena dan Linor. Mereka sebagai tokoh utama. Dibantu dengan tokoh lainnya seperti, David, Dr. Anstasia, Bibi Margareta, dan Madam Ekaterina. Alur yang diceritakan dalam novel Bumi Cinta menggunakan alur maju dan alur mundur. Namun, lebih banyak menceritakan menggunakan alur maju. Di dalam menganalisis narasi pesan moral pada novel Bumi Cinta sebagai suatu kajian dan informasi, penulis mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran melalui paparan cerita yang mengandung pesan-pesan moral. Kata kunci: sastra, analisis narasi, pesan moral, novel, tokoh, dan alur. i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Dialah sumber tempat bersandar, dan sumber kenikmatan hidup yang tanpa batas, Rahman dan Rahim tetap menghiasi asma-Nya, sehingga penulis diberikan kekuatan fisik dan psikis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta . Salawat beserta salam tetap tercurahkan atas penghulu umat Islam Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang telah membuka pintu keimanan yang bertauhidkan kebenaran, kearipan hidup manusia dan pencerahan atas kegelapan manusia serta uswatun hasanah yang dijadikan sebuah pembelajaran bagi muslim dan muslimah hingga akhir zaman. Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1. Dr. Arief Subhan M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Drs. Wahidin Saputra M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Mahmud Djalal, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Drs. Study Rizal, L.K, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Drs.Jumroni, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). ii 3. Dra. Umi Musyarofah, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). 4. Nasichah, M.A, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan praskripsi. 5. Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya yang sangat berharga. 6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat. 7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis dalam mempergunakan buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini. 8. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Nahrowi dan ibunda Yusnah atas segala kasih sayang, perhatian, dorongan, yang tidak pernah lelah dan bosan dalam membiayai kuliah serta do’a yang selalu engkau panjatkan untuk buah hatimu ini. . 9. Adikku Muhammad Raghib Farhan dan nenekku Hj. Asnewi yang senantiasa selalu memberi dukungan moril maupun materil, motivasi dan kasih sayang yang tak terhingga. 10. Keluarga besar H. Mursalih dan Hj. Asnewi yang selalu memeberikan semangat, dukungan, serta motivasi. iii 11. Seluruh teman-teman KPI D’Best 2008, kelas yang sangat berkesan dan menyimpan banyak kenangan yang dilalui bersama. Sedih untuk berpisah dengan kalian. 12. Seluruh teman-teman FIDKOM angkatan 2008, yang selalu kompak dalam berbagi suka maupun duka di kampus tercinta. 13. Sahabat-sahabat Dewi Angela, Nuris Annisa, Iis Rachmania, Leni Cahyani, Renita Azhari, Vivi Fydiani Pratiwi, Ika Kurnia Utami, Gana Buana, Rani Novianty, Anissa Turrohmah, Herdina, Aimmatunisa, Siti Innaya, Nur Azhima, dan Nuris Zuliastanti. 14. Sahabat-sahabat Pejantan Muhammad Dhiyaa, Azrul Azwar, Bobby Dwi Sanjaya, Ibnu Tsani, Chairul Umam, Nurul Fachri, Rifki Ncek, Iqbal Maulana, Akmal Fauzi, Dang Krisandy, Zico Khadafi, Rangga Petruk. 15. My PSYCHEZND, Phyosca Alcautsar, Sukma Dara Septya, Sofya Andarina, Narizka Dyan, Elia Amlina, Zahara Daulay Noor, dan Junita Wedaring Tyas. 16. Kakanda Achmad Husni Muhammad yang selalu membantu, mendampingi dan mensupport dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Teman-teman KKN Saketi Sakti 46, dayak-dayak dan “lana” yang ga pernyah nyatu tapi selalu kompak. Miss You guys 18. Para senior Bang Fahdi, Ka Adit, Bundo Kiki, Bang Ridho, Bang Ega, Ka Tika. Serta adik-adik junior Ajeng Retno, Dwi Isti, Ainun Najib, Edi Laras Kasman, Eron Sumantri, Popi, Yunita yang selalu memberikan dukungan dan semangat. iv Semoga segala partisipasi, dukungan dan motivasi serta doa kepada penulis dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi wacana keilmuan dan ke-Islaman. Akhirnya kepada-Nyalah segala urusan akan kembali dan kepada-Nyalah kita memohon hidayah dan taufiq serta ampunan. Jakarta, 10 Mei 2013 Dini Indriani v DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Pembatasan, Perumusan dan Pernyataan penelitian .................. 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9 D. Metodologi Penelitian ............................................................. 10 E. Kajian Teori ............................................................................ 12 F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 14 G. Sistematika Penulisan .............................................................. 15 BAB II LANDASAN TEORITIS ............................................................. 17 A. Pengertian Analisis Narasi ....................................................... 17 B. Ruang Lingkup Novel .............................................................. 26 C. Pesan Moral ............................................................................. 28 BAB III BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SINOPSIS NOVEL BUMI CINTA ................................................................ 35 A. Biografi Habiburrahman El Shirazy ......................................... 35 B. Karya-karyanya........................................................................ 39 C. Sinopsis Novel Bumi Cinta ...................................................... 42 vi BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS ............................................. 48 A. Tokoh dan Penokohan Novel Bumi Cinta ............................... 49 B. Alur Cerita Novel Bumi Cinta .................................................. 57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 69 A. Kesimpulan .............................................................................. 69 B. Saran-saran .............................................................................. 69 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73 LAMPIRAN .................................................................................................. 75 vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang sudah semakin berkembang pada saat ini sudah sering disebut dengan era globalisasi. Tidak terkecuali, teknologi komunikasi yang berkembang pesat saat ini bermanfaat sebagai sebuah sarana komunikasi masyarakat dari suatu tempat ke tempat lain. Urgensi dakwah sangat diperlukan tatkala manusia modern semakin lupa tujuan hidupnya. Mereka hanya menjadikan dunia sebagai orientasi dan tujuan, suatu yang sangat terbatas. Jauh dari yang dipesankan agama, kehidupan di kemudian hari yang kekal abadi.1 Merebaknya media massa saat ini, khususnya media cetak membuat berbagai informasi dengan mudah dapat diakses setiap hari dan setiap saat. Perkembangan ini semakin pesat dan bila dicermati maka hal ini dapat dijadikan sebagai media dakwah. Namun, ini tidak lantas membuat media komunikasi konvensional yang sebelumnya tidak berfungsi dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Jelasnya, pemanfaatan media cetak sebagai salah satu sarana dakwah merupakan upaya untuk menghindari kecenderungan dakwahdakwah konvensional agar tidak monoton. Dakwah melalui media tulisan atau sering kita sebut dengan dakwah bi al-qalam yaitu sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u melalui media cetak. Justru, media sebelumnya membuat para da’i dapat lebih meningkatkan strategi dan kinerja dakwahnya. Para da’i harus mampu memanfaatkan media 1 M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), cet.ke-2, h. 30. 1 2 massa dan media konvensional untuk berdakwah, salah satunya dengan menggunakan metode dakwah bi al qalam melalui media cetak, seperti karya sastra. Ketika berbicara mengenai tulisan, sebagai salah satu media dalam berdakwah, agaknya sastra merupakan salah satu aspek penting dari dunia tulis-menulis yang sarat dengan nilai-nilai hidup dan pesan moral patut untuk diperhatikan. Selain itu, lewat karya sastra baik berupa roman, novel, cerpen atau karya sastra lainnya akan membuat kemasan dakwah terasa lebih menarik. Karena ketika kita memberikan nasihat (dakwah konvensional) kepada orang lain, kita sering dianggap menggurui orang tersebut. Namun tidak demikian dengan sastra. Pemberian cerita yang tepat kepada pembaca akan mampu menamkan nilai-nilai moral dan pekerti yang lebih mendalam. Cerita juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif untuk lebih kritis menelaah suatu permasalahan. 2 Karya sastra secara umum adalah karya imajinatif. Sebuah karya sastra, meskipun inspirasinya diambil dari dunia nyata, tetapi sudah diolah pengarang melalui imajinasinya. Sehingga, karya itu tidak dapat diharapkan sebagai karya sastra yang sama dengan realitas dunia nyata. Sebab, realitas dalam karya sastra sudah dibumbui oleh pengarang. Dengan demikian, kebenaran dalam karya sastra adalah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya. Karya sastra merupakan karya yang bersifat kreatif. Artinya, sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Karya sastra yang ditulis 2 Rohmy Husniah, Makalah Konferensi Internasional Kesusastraan, Pendidikan Budi Pekerti Melalui Pendekatan Moral Dalam Pengajaran Sastra (Batu, 2008), h. 11. 3 oleh seseorang tidak semata-mata mengukir keindahan dengan kata-kata. Tetapi, mereka menyampaikan suatu pesan dan amanat yang ingin disampaikan kepada pembaca. Melalui karya sastra kita dapat mengetahui eksistensi kehidupan suatu masyarakat di suatu daerah atau tempat. Karya sastra pada umumnya memuat cerita tentang keadaan lingkungan, kebudayaan suatu daerah dan kejadian tentang tingkah laku manusia.3 Dalam hal ini, karya sastra merupakan salah satu bentuk tulisan yang dapat dijadikan sebagai media dakwah. Dalam karya sastra yang menceritakan suatu kisah baik yang fiksi maupun nonfiksi terdapat pesan dakwah dan pesan moral. Pengetahuan dan pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui tulisannya seperti novel, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para pembacanya. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Sastra adalah salah satu karya seni, karya seni itu mengandung unsur estetika. Karena karya sastra yang berbentuk novel tidak lepas dari latar belakang pengarangnya. Apalagi, pengarang tersebut seorang muslim, kemungkinan besar karya tersebut dilatarbelakangi oleh motivasinya untuk menyampaikan pesan moral yang terkandung alam ajaran agamanya, yaitu peristiwa yang berlangsung atau dialaminya.4 Novel merupakan cerita prosa tentang kehidupan manusia seperti halnya cerpen dan roman. Perbedaannya, novel memiliki cerita yang lebih 3 Alam Tahruddin, “Analisis Pendekatan Struktur dan Nilai Budaya dalam Kumpulan Cerita Pendek Jodoh Karya A. A Navis” (Tesis Program Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011). 4 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Jogjakarta: Gajah Mada University Press, 1995), h. 332. 4 panjang, lebih kompleks dibandingkan dengan cerita pendek (cerpen). Tetapi isinya lebih terbatas dari pada roman.5 Bentuk ujaran narasi moral sebagai sebuah pesan dalam novel inilah yang menjadi aspek garapan atau perhatian penulis dalam skripsi. Narasi belum lumrah dalam studi komunikasi. Padahal, narasi adalah salah satu pendekatan studi media dan komunikasi. 6 Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai pesan, amanat atau message. Bahkan unsur amanat itu sebenarnya merupakan gagasan yang mendasari penulisan karya itu, sebagai pendukung pesan. Hal itu didasarkan pada pertimbangan bahwa pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentulah berbeda efeknya dibandingkan lewat cerita nonfiksi. Karya sastra fiksi senantiasa menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan, memperjuangkan harkat dan martabat manusia. Sifat-sifat luhur kemanusiaan tersebut pada dasarnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh seluruh manusia. Ia tidak hanya bersifat kebangsaan, apalagi keseorangan, walau pada praktiknya memang terdapat ajaran moral kesusilaan yang berlaku dan diyakini oleh kelompok tertentu. Sebuah karya fiksi, yang menawarkan pesan moral yang bersifat universal, akan dapat diterima kebenarannya secara universal. Sebagai makhluk sosial, manusia dalam menjalani hidupnya harus mengikuti aturan atau norma yang ada. Maka dalam kehidupannya, manusia diberikan oleh Allah aturan agama agar dapat hidup sesuai dengan aturan 5 Terry Eogleton, Teori Sastra Sebuah Pengantar Komperhensif (Jakarta dan Bandung: Jalan Sutra, 2006), h. 60. 6 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), h. 33. 5 Ilahi. Agama adalah suatu manifestasi akan suatu keyakinan dan kepercayaan (spiritualitas) kepada Tuhannya sebagai Sang Pencipta. Berdasarkan tuntutan agama, kualitas dan ketinggian derajat seseorang itu ditentukan oleh ketakwaan yang ditujukan oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.7 Manusia sebagai makhluk sosial, terkadang dalam memandang hubungannya dengan manusia lain serasa dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan secara fisik. Masyarakat berperilaku berdasarkan dengan pola pikir yang telah dikondisikan secara sosial kultural bahwa memiliki kelebihan dari orang lain adalah wajar. Dakwah melalui tulisan dilihat dari segi isinya mengalami perluasan yang sangat penting, yang tidak hanya mengajarkan atau memuat tentang ajaran-ajaran Islam yang berisikan ketuhanan, aqidah, dan ibadah tetapi juga memuat aspek-aspek yang lebih kompleks, seperti sosial, politik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dakwah antar ras dan etnis masih kurang, karena itu salah satu unsur penting yang diangkat novel ini, karena mengandung unsur KAB. Perspektif komunikasi KAB ini dapat menambah khazanah pendekatan media. Dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yang akan diteliti ini sebagai adikarya novelis no.1 di Indonesia. Dia adalah sastrawan peraih penghargaan Sastra Nusantara Tingkat Asia Tenggara. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti novel yang menceritakan kehidupan seorang santri salaf yang bernama Muhammad Ayyas, yang hidup di negeri yang terkesan menjunjung tinggi kehidupan bebas, yaitu Rusia. 7 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT. Grafindo Persada), h. 88. 6 Rusia dipilih sebagai negara untuk menyelesaikan tugas tesisnya karena orang-orang yang beriman tidaklah mudah menjaga dan mempertahankan imannya. Musuh iman di mana-mana. Berkeliaran setiap detik. Mereka lebih kejam, lebih buas, lebih licik, dan lebih sadis. Bila dibandingkan dengan musuh-musuh iman yang ada di negara yang terkenal bebas dan sekular seperti Amerika Serikat sekalipun, Rusia lebih parah lagi. Di Rusia, tokoh Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuhmusuh iman. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Dan agar memenangi pertarungan melawan musuh-musuh iman itulah dalam jiwa sosok Ayyas, menurut Habiburrahman El-Shirazy ditiupkan QS. Al-Anfal: 45-47 Artinya: “Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya [620] agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah, dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. [620] Maksudnya Ialah: memperbanyak zikir dan doa. Maka penulis tertarik untuk meneliti pesan moral yang disampaikan dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Berdasarkan latar 7 belakang di atas, maka penulis mengambil judul pada penelitian ini yaitu “Analisis Narasi Pesan Moral dalam Novel Bumi Cinta.” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dalam novel Bumi Cinta terdapat banyak pesan-pesan moral yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Merebaknya gaya hidup bebas yang datang dari pola hidup di luar sendi budaya islam dan jati diri bangsa beradab telah banyak merusak tatanan moral yang sebelumnya sudah ada. Dan cerita dalam novel Bumi Cinta ini mengandung unsur KAB yang dapat memberikan pembelajaran bagi kita. 2. Pembatasan Masalah Untuk membatasi agar tidak terlalu luas pembahasan dalam skripsi ini, maka permasalahan hanya dibatasi pada analisis narasi pesan moral dalam novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Fokus yang diteliti, yaitu bagaimana narasi pesan moral yang terkandung di novel ini. Dengan demikian, pesan moral yang ditekankan dalam penelitian ini adalah pesanpesan yang mengandung ajaran dan tingkah laku yang baik (islami), termasuk di dalamnya pelajaran hidup, penerapan terhadap sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan. 3. Perumusan masalahnya sebagai berikut: Pertanyaan utama skripsi ini adalah bagaimana pesan moral dalam novel Bumi Cinta dinarasikan? Adapun pertanyaan turunannya adalah sebagai berikut: 8 1. Siapa sajakah tokoh yang berperan menyampaikan pesan moral di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy? 2. Bagaimana alur cerita pesan moral dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy? 4. Pernyataan Penelitian Novel Bumi Cinta adalah sebuah novel yang bernuansa islami dan banyak mengandung pesan-pesan di dalamnya. Pesan yang terdapat di dalamnya di antaranya adalah pesan moral yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui narasi-narasi dalam novel Bumi Cinta. Dalam novel ini pesan-pesan moral lebih banyak dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggukan perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca. Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral di dalamnya lebih mudah dicerna dan ditangkap pembaca. Hal ini dapat dilihat pada uraian tentang tokoh dan penokohan serta alur cerita. Dari Novel Bumi Cinta ini, pengarang kelihatannya ingin menggambarkan situasi nestapa kehidupan dunia modern. Yang mana di satu sisi harus memperhatikan kesuksesan hidup yang layak dan nyaman. Sementara, di sisi lain banyak juga orang yang setelah mendapatkan kenikmatan hidup justru mengalami kekeringan spiritual. Sedangkan Islam memiliki konsep hidup ideal dalam ajarannya. Bilamana itu dijalankan dengan baik, maka akan mendapatkan kesuksesan hidup baik dari aspek materi maupun aspek spiritual. 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Untuk mengetahui narasi pesan moral yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy tentang tokohnya dan alur cerita. 2. Manfaat penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam menyampaikan pesan moral yang akan diharapkan akan memberikan kontribusi yang bagus dan positif pada khazanah keilmuwan dalam bidang dakwah dan moral melalui media novel. Manfaat lainnya adalah tulisan ini dapat menambah aspek kajian KAB. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menambah wawasan yang dalam untuk mahasiswa dan elemen masyarakat luas. Serta memberikan wawasan pada generasi muda tentang bagaimana kita tetap menerapkan ajaran-ajaran Islam yang baik dalam kehidupan sehari-hari. D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi (narative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai 10 aneka fungsi bahasa (pragmatic).8 Metode analisis narasi berbeda dengan metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan “apa” (what), analisis narasi lebih melihat “bagaimana” (how) dari suatu pesan atau teks komunikasi. Dengan metode ini, tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam novel Bumi Cinta, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis narasi tidak hanya mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Macam apa yang disampaikan. Analisis narasi lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan diteliti. Mengolah narasi atau cerita yaitu dengan cara di mana makna dan kegemaran dapat terbina dan tersusun baik dari dalam dan luar media. Dua poin kajian sistematik dari narasi di media modern, adalah sebagai Pertama, teori narasi menganjurkan bahwa cerita/kisah dalam media apapun dan budaya manapun saling berbagi keunggulan tertentu. Kedua, tetapi media tertentu/khusus mampu untuk “menceritakan” kisah dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat berharga bahwa manusia hampir tidak pernah menemukan pemisahan suatu cerita dari harapan tersebut.9 V. Propp menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau peranan, yaitu: 1. The villain atau Tokoh jahat dalam cerita rakyat adalah seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau atagonis. 2. The Hero atau pahlawan. 3. The donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek dengan beberapa properti. 4. The Helper atau penolong, yang membantu pahlawan. 5. The Princess atau sang putri.6. Her Father atau ayahnya. 7. The 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, Dan Analisis Framing (Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya, 2001). 9 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), h.32. 11 dispatcher atau orang yang menyuruh, 8. The false hero atau pahlawan palsu.10 Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu.11 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek penelitian ini adalah novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan objek penelitiannya hanya fokus pada analisis narasi pesan moral yang terdapat pada novel Bumi Cinta. 3. Teknik dan Alat Pengumpulan data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik catat, karena data yang ada berupa teks. Sedangkan, langkah-langkah pengumpulan data adalah membaca novel Bumi Cinta secara berulang-ulang kemudian mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi pesan yang mengandung nilai moral dari delapan karakter tokoh dan alur diatas.. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, yang berkaitan dengan cerita (narasi) yang ada dalam novel yang diteliti ini. 10 11 Ibid, h. 34. Ibid, h. 36. 12 4. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis narasi. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelasjelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. 12 Titik perhatian dari analisis narasi adalah menggambarkan tokoh, alur, dan sifat secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi. Namun, analisis narasi yang digunakan sebagai metode dalam penelitian ini adalah model Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov. Alasan penulis menggunakan analisis narasi karena penelitian ini tidak hanya menganalisis teks semata, tetapi juga menganalisis karakter pelaku dan alur ceritanya. 5. Pedoman Penulisan Adapun penulisan skripsi ini menggunakan pedoman penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang di terbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. E. Kajian Teori Dalam kajian teori Novel Bumi Cinta dianalisis berdasarkan pendekatan narasi. Teori yang digunakan ada dua: Pertama, analisis Vladimir Propp, yang menurutnya narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang diamati. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dimensi narasi ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi tokoh, dan alur. Kedua, Tzvetan Todorov, yang mengatakan bahwa semua cerita dimulai 12 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia), 1986, h.136. 13 dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu. Inilah yang akan digunakan sebagai bingkai yang akan dikaji dalam pesan moral yang ada di dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy (Lihat bagan 0.1. Bingkai Teoritis). Bagan 01. Bingkai Teoritis Bumi Cinta Karya: Habiburrahman El Shirazy (2012) Narative Theory (Vladimir Propp) Narative Theory (Tzvetan Todorov) Gill Braston dan Roy Stafford (2003) “Sphere of Action” The Villain (penjahat) - The Hero (pahlawan) - The Donor (donor) - The Helper (penolong) - The Princess (sang putri) - The Father (ayah) - The Dispatcher (orang yang menyuruh) - The False Hero (pahlawan palsu) “Equlibrium” All stories has a stuructures such as: - A biginning A middle The end of story PESAN MORAL Moral antara manusia dengan Tuhan Moral antara manusia dengan manusia Moral antara manusia dengan diri sendiri dan alam (Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf) 14 Dari bagan diatas dapat dijelaskan skripsi ini meneliti novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Menggunakan teori narasi Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov untuk menganalisis delapan karakter tokoh dan alur cerita yang mengandung pesan moral seperti diuraikan di atas. F. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan sampai saat ini tidak menemukan judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan dan perbedaan antara judul penulis dengan judul sebelumnya. 1. Sri Utami, NIM 208051000010, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul ”Analisis Wacana Pesan Dakwah Islam dalam Buku “Beyond The Inspiration” karya Felix Y. Siauw, 2012.” 2. Moch. Arifin, NIM 105051102020, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik dengan judul “Analisis Wacana Teun Van Djik Berita Tentang Calon Presiden RI 2009 Partai Keadilan Sejahtera di Harian Republika, 2009.” 3. Hikmatunnisa, NIM 104051001786, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Pesan Teologis dalam Novel Musafir Cinta Karya Taufiqurrahman Al-Azizy, 2010.” 15 4. Mella Mawaddah, NIM 107051002685, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan judul “Analisis Wacana Charatcter Building pada Program ESQ 165 For Succes di Metro TV, 2012.” 5. Ferdi Yulian, NIM 207051000225, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik dengan judul “Analisis Wacana Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band Slank, 2012.” Yang membuat penelitian ini berbeda dari penelitian ke-lima skripsi di atas, karena tidak ada satupun yang menganalisis sebuah novel dengan judul Bumi Cinta. Juga, penulis akan menjelaskan kesamaan dan perbedaan dengan salah satu judul skripsi yang di atas yang sama-sama meneliti sebuah novel dan perbedaannya adalah novel yang dipakai peneliti di sini berjudul Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, sedangkan novel yang dipakai Hikmatunnissa adalah novel Musafir Cinta Karya Taufiqurrahman Al-Azizy. Selain itu, skripsi penulis ini menggunakan teori narasi Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan susunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang yang dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri atas beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut: Pendahuluan yang merupakan bab 1 menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kajian teori, serta sistematika penulisan. 16 Selanjutnya kajian teoritis yang ditempatkan pada bab 2 menguraikan tentyang penegertian analisis narasi, pengertian novel, prinsip-prinsip novel, dan pengertian pesan moral. Pada bab berikutnya (bab 3), memaparkan biografi tentang penulis Habiburrahman El Shirazy, karya sastranya, serta sinopsis tentang Novel Bumi Cinta. Sebagai temuan analisis narasi pesan moral dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy dilihat dari tokoh dan alur ini diuraikan di bab 4. Akhirnya penutup (bab 5) memaparkan tentang kesimpulan, saransaran serta bagian terakhir memuat tentang daftar pustaka dan lampiranlampiran. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Analisis Narasi Model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Vlidamir Propp dan Tzvetan Todorov. Propp adalah salah seorang yang fokus bekerja meneliti mitos, novel, dan cerita rakyat untuk mencoba memahami bagaimana narasi membentuk dan mempunyai nilai dalam budaya tertentu.1 Menurut penelitian V. Propp dan Todorov narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang diamati. Inti analisis narasi adalah menggabungkan dimensi narasi ke dalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi tokoh, dan alur. Narasi menurut Propp, sebagaimana analisanya terhadap dongeng lebih ditekankan kepada struktur atau anatomi cerita dan pada karakter tokoh di dalam cerita. Dengan pendekatan model Propp ini, terutama analisis karakter tokoh dalam sebuah cerita akan mempermudah menemukan “lompatan-lompatan baru” atau kejutan narasi. Propp menyimpulkan ke dalam delapan ruang tindakan atau peranan, yaitu: 1. The villain atau Tokoh penjahat dalam cerita rakyat adalah seorang tokoh yang memerankan peran penjahat atau atagonis. 2. The Hero atau pahlawan, yaitu salah satu istilah yang tidak berarti sama dalam teori 1 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), 2003, h. 33. 17 18 seperti halnya dalam kehidupan di luar, di mana pahlawan biasanya mengacu pada laki-laki, dan heroik, memiliki konotasi moral mengagumkan atau baik. Misalnya, seorang tokoh dalam cerita yang mulanya dinarasikan sebagai sosok yang baik (pahlawan, penolong) tibatiba tanpa disadari ternyata berubah menjadi karakter seorang tokoh yang jahat itu. Contoh kasus seperti dalam film “The Usual Suspects” (US 1995) atau dalam film “Pshyco” (US 1960); di mana penonton dibuat terkejut, pahlawan wanita dapat terbunuh sebanyak tiga kali dalam film tersebut; dan pemuda pemalu yang tampak jadi penolong berubah “menjadi sangat berbeda.”2 3. The donor atau donor, yang menyediakan sebuah objek dengan beberapa properti. 4. The Helper atau penolong, yang membantu pahlawan. 5. The Princess atau sang putri, hadiah untuk pahlawan dan objek skema yang penjahat ini. 6. Her Father atau ayahnya, yang memberikan penghargaan kepada pahlawan. 7. The dispatcher atau orang yang menyuruh, yang mengirimkan pahlawan dalam perjalanan. 8. The false hero atau pahlawan palsu.3 Propp meneliti ratusan contoh dari salah satu jenis cerita rakyat, cerita pahlawan, untuk meninjau apakah mereka (pembuat cerita) dari berbagai struktur.4 Pendekatan Propp berlanjut menjadi sangat berpengaruh, mencoba membuka struktur lapisan bawah yang berbeda, peredaran yang luas, bentuk-bentuk yang popular. Hal ini mengingatkan 2 Ibid, h. 35. Ibid, h. 34. 4 Ibid, h. 33. 3 19 kita bahwa melalui karakter-karakter dalam sebuah cerita memungkinkan terlihat sangat “nyata” (terutama dalam film dan TV). Mereka harus memahami karakter-karakter yang telah dibangun. Dalam penerapan Propp ada pahlawan dan penjahat. Prop mengambil contoh untuk memahami konstruksi Osama bin Laden tahun 2001, sering kali membutuhkan teori naratif untuk menerapkan pengetahuan genre (aliran) atau corak, tanpa alasan. Beberapa jenis penjahat: Dia berhubungan dengan generasi cerita aksi petualangan, buku dan film menggambarkan orang timur, yang percaya pada hal-hal gaib yang tidak dapat diketahui untuk melawan orang barat. Susunan media yang lebih spesifik terkadang berkaitan dengan tokoh penjahat seperti James Bond, musuh Superman yang sering bersembunyi di dalam sarang. 5 Propp menyimpulkan bahwa semua cerita yang diselidiki memiliki struktur yang sama. Artinya, dalam sebuah cerita para pelaku dan sifat-sifatnya dapat berubah, tetapi perbuatan dan peran-perannya sama. Oleh karena itu, penelitian Propp disebut sebagai usaha untuk menemukan pola umum plot dongeng Rusia bukan dongeng pada umumnya. Menurutnya, dalam struktur naratif yang penting bukanlah tokoh-tokoh, melainkan aksi tokoh-tokoh yang selanjutnya disebut fungsi. Menurut Propp dan Teeuw, tujuan Propp 5 Ibid, h. 57. 20 bukan tipologi struktur tetapi melalui struktur dasar dapat ditemukan bentuk-bentuk purba. Dengan kalimat lain, dengan menggabungkan antara struktur dan genetiknya (struktur mendahului sejarah), maka akan ditemukan proses penyebarannya kemudian. Model Propp mendasari penelitian dari Greimas, Bremond, dan Todorov.6 Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Namun, keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara terntentu.7 Seperti dalam terapan Todorov yang menceritakan sangat menarik perhatian tentang bom bunuh diri di New York dan Washington pada 11 September 2001. Di mana tidak dapat diduga itu adalah “cerita baru” yang pertama kali dimulai. Kemudian itu adalah kemungkinan untuk melihat konflik apa yang mereka anggap penting. Namun, pada saat pemberitaan bom bunuh diri itu selesai tetapi naratif tidak selesai atau terhenti, atau berhenti. Media sering memiliki struktur akhir yang lama berjalan seperti peperangan, meninggalkan elemen yang susah dihilangkan. Faktanya tidak berakhir tetapi terus berlanjut. Dalam terapan naratif, menurut Todorov 6 Sastra dan Seni, http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitiansastra-disusun-oleh.html, diakses pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2012, pukul. 17.00. 7 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), 2003, h. 36. 21 sebuah cerita mempunyai keseimbangan dimana awal cerita, pertengahan cerita, dan akhir cerita.8 Dalam menganalisis tokoh-tokoh, Todorov menyarankan untuk melakukannya melalui tiga dimensi, yaitu: kehendak, komunikasi, dan partisipasi. Menurutnya, objek formal puitika bukan interpretasi atau makna, melainkan struktur atau aspek kesastraan yang terkandung dalam wacana. Todorov mengungkapkan teori sebagai berikut: berdasarkan fakta bahwa teks sastra menggunakan bahasa sebagai bahan dasarnya, maka aspek sintaksis, semantik dan verbal adalah model dasar aturan naratif.9 Seiring dengan ekspoitasi, argumentasi dan deskripsi, narasi, didefinisikan secara luas adalah salah satu dari empat model retorika wacana. Atau secara lebih sempit itu adalah modus penulisan fiksi di mana narator berkomunikasi dengan pembaca. Pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu pembuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu, menggambarkan suatu objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Berdasarkan uraian tersebut, narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk moral yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. 8 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), 2003, h. 56. 9 Sastra dan Seni, http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitiansastra-disusun-oleh.html, diakses pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2012, pukul. 17.00. 22 “Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”10 a. Beberapa Bentuk Khusus Narasi 1. Autobiografi dan Biografi Pengertian autobiografi dan biografi sudah sering diungkapkan. Perbedaannya terletak dalam masalah naratornya (pengisahnya), yaitu siapa yang berkisah dalam bentuk wacana ini. Pengisah dalam autobiografi adalah tokohnya sendiri, sedangkan pengisah dalam biografi adalah orang lain. 11 Sasaran utama autobiografi dan biografi adalah menyajikan atau mengemukakan peristiwa-peristiwa yang dramatis, dan berusaha menarik manfaat dari seluruh pengalaman pribadi yang kaya-raya itu bagi pembaca dan anggota masyarakat lainnya. 2. Anekdot dan Insiden Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan untuk menyampaikan karakteristik dan yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain. Anekdot yang menjadi bagian dari narasi yang lebih luas, sama sekali tidak menunjang gerak umum dari narasi. Namun, perhatian sentral yang dibuatnya 10 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), h. 136. Ibid, h. 141. 11 23 dapat menambah daya tarik bagi latar belakang dan suasana secara keseluruhan. Skripsi ini mencoba menarasikan kembali narasi yang sudah ada berdasarkan analisis tokoh dan alur cerita. b. Unsur-Unsur Pembentuk dan Pembangun Karya Sastra 1. Tokoh dan Penokohan (Perwatakan) Tokoh adalah pelaku cerita yang mengemban peristiwa dalam cerita yang memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Ada tokoh sentral atau tokoh utama (central character) yang biasanya tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam cerita yang paling terlibat dengan tema, yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain atau yang paling banyak waktu penceritaan. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku atau yang dikenai kejadian dan konflik penting yang mempengaruhi plot. Di pihak lain, ada tokoh tambahan atau bawahan (peripheral character), tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita. 12 Ada juga tokoh pendamping, yaitu tokoh yang mendampingi tokoh utama. 12 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: 2009), h. 176. 24 Istilah penokohan dapat diartikan sebagai teknik pengarang mengembangkan watak tokoh dalam sebuah cerita pendek atau novel. Penokohan merupakan menghadirkan karakter seorang tokoh dalam sebuah cerita pendek. Dalam proses menghadirkan penokohan ada dua teknik, yakni dengan teknik naratif di mana penuturan watak tokoh secara langsung melalui paparan narasi ada juga dengan cara teknik dramatik yaitu pemaparan langsung melalui sebuah peristiwa, percakapan, perilaku, tanggapan atas pernyataan atau perbuatan dari tokoh lain dan sindiran. Berdasarkan penjelasan di atas ada perbedaan yang nyata antara tokoh dengan penokohan. Tokoh mengacu kepada orangnya sedangkan penokohan berorientasi kepada karakter tokoh. Namun, keduanya tidak dapat dipisahkan. Lebih khusus lagi delapan karakter yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dan akan dikemukakan pada bab berikutnya. 2. Plot (Alur) Alur merupakan jalinan peristiwa yang satu ke peristiwa yang lain sehingga membentuk sebuah cerita yang utuh atau memuat sederetan peristiwa yang dialami para tokoh. Hubungan peristiwa tidak hanya sekedar berurutan secara kronologis tetapi peristiwa itu terjadi ada sebabnya. Plot mengandung unsur jalan cerita yang susul-menyusul. Plot sebuah cerita tentulah mengandung unsur-unsur waktu, baik dikemukakan secara 25 eksplisit maupun implisit. Oleh karena itu, dalam sebuah cerita tentu ada awal kejadian, kejadian-kejadian berikutnya, dan barangkali ada pula akhirnya. Namun, plot sebuah karya sastra sering tidak menyajikan urutan peristiwa secara kronologis dan runtut. Melainkan, penyajian yang dapat dimulai dan diakhiri dengan kejadian yang manapun juga tanpa adanya keharusan untuk memulai dan mengakhiri dengan kejadian awal dan kejadian akhir. Dengan demikian, tahap awal cerita tidak harus berada di awal cerita atau dibagian awal teks, melainkan dapat terletak di bagian manapun.13 Alur dikembangkan dengan sejumlah peristiwa yang dialami tokoh. Para tokoh memilki watak yang berbeda-beda. Sehingga menimbulkan konflik. Konflik antar tokoh dapat menyebabkan munculnya perubahan peristiwa. Melalui peristiwa yang dialami para tokoh, pengarang menyampaikan pesan kepada pembaca. Adapun tahapan-tahapan alur (plot) sebagai berikut: pertama, pengenalan cerita (intro), dibagian ini merupakan awal cerita dengan memperkenalkan tokoh utama, penataan adegan, dan pencarian tentang hubungan antar tokoh. Kedua, awal perselisihan konflik (complication) pada bagian ini penulis mulai memunculkan bagian-bagian yang menimbulkan bagian masalah. Ketiga, menuju konflik 13 h.141. (rising action) penulis semakin meningkatkan Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Gajah Mada University Press, 2009), 26 permasalahan yang sedang dihadapi tokoh. Keempat, konflik memuncak (klimaks) bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dihadapi tokoh. Di bagian ini pula, tokoh dihadapkan dalam penentuan nasib yang dialaminya. Keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentuan nasib tokoh. Tahapan kedua sampai keempat ini dalam istilah Todorov disebut pertengahan. Kelima, penyelesaian (ending) biasanya mejelaskan bagaimana nasib tokoh setelah mengalami tunning point. Akan tetapi, adapula penulis yang menyerahkan ending ceritanya kepada para pembaca. Akhir cerita dibiarkan menggantung.14 B. Ruang Lingkup Novel 1. Pengertian Novel Kata novel berasal dari kata noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan karya-karya sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lainnya; novel muncul kemudian. 15 Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Menurut Abdullah Ambary novel adalah cerita yang menceritakan kejadian-kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap atau menentukan nasibnya. 16 14 DEPDIKNAS, Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: SMP N 238 Jakarta), 2006, h. 29. 15 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dasar Sastra (Bandung: Angkasa, 1993), h. 10. 16 Abdullah Ambary, Intisari Sastra Indonesia (Bandung: Djatmika), 1983, h. 61. 27 Novel menurut Wiyanto adalah, “cerita yang menampilkan suatu kejadian luar biasa pada kehidupan yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya.”17 Abrams dalam Nurgiyantoro berpendapat bahwa: Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short story) novel merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Sebutan novel dalam Bahasa Inggris dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia. Berasal dari Bahasa Italia novella (yang dalam bahasa Jerman: novella).18 Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar mengenai tempat (ruang) tertentu. Oleh karena itu, novel hakikatnya bercerita tentang kehidupan manusia karena posisi manusia dalam masyarakat jelas berhubungan dengan waktu. Sebuah masyarakat jelas berhubungan dengan dimensi tempat, tetapi peranan seorang tokoh dalam masyarakat berubah dan berkembang dalam waktu. Khasnya, novel mencapai keutuhan secara inklusi (inclusion), yaitu bahwa novelis mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema karyanya. 19 2. Unsur Novel Unsur dalam sebuah karya sastra merupakan pembangun atau tolok ukur sebuah karya sastra. Nurgiyantoro mengemukakan, bahwa unsur-unsur tersebut secara garis besar dibagi atas dua bagian, yaitu (1) 17 Wiyanto, Kesusastraan Sekolah (Jakarta: Grasindo Anggota Ikapi, 2005), h. 77. Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University Press), 2007. h. 9. 19 Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Prosa Fiksi (Yogyakarta: Gama Media, 2000), cet. ke- 1, h.6. 18 28 struktur luar (ekstrinsik) dan (2) struktur dalam (intrinsik).20 Para ahli membagi ke dalam: unsur intrinsik prosa rekaan atas penokohan, latar cerita (setting), sudut pandang, gaya bahasa, alur, tema dan amanat. C. PESAN MORAL 1. Konsep Pesan Pesan diartikan gagasan atau ide yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk tujuan tertentu.21 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pesan diartikan sebagai perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain”.22 Dalam arti lain dinyatakan pesan adalah suatu pilihan simbolsimbol teratur yang dimaksudkan untuk mengomunikasikan informasi. Dalam buku teori komunikasi B. Aubrey Fisher memberikan pengertian tentang konsep pesan:23 “Sebagai syarat yang disampaikan, pesan dipandang sebagai bentuk dan lokasi pikiran, verbalisasi dan seterusnya dalam diri individu. Sebagai bentuk struktural, pesan sebagai proses penyandian stimuli verbal, fisik, dan vokal sehingga pesan sebagai bentuk yang berstruktur”. “Dalam suatu kegiatan komunikasi, pesan merupakan isi yang disampaikan oleh komunikator, atau juga keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikannya. Pesan dapat disampaikan secara langsung dengan lisan atau tatap muka, bisa juga dengan menggunakan media atau saluran”. 20 Burhan Nurgiyantoro. Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1994), h. 23. 21 Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h. 25. 22 DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 761. 23 Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi (Bandung: CV, Remadja Karya, 1978), h. 4. 29 H. A. W. Widjaja menjelaskan bentuk pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan koersif. 1. Informatif berarti memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. 2. Persuasif atau bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang disampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perubahan. 3. Koersif, memaksa dengan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dengan penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekananpenekanan yang menimbulkan tekanan batin atau ketakutan di antara sesamanya dan kalangan publik. Koersif dapat berbentuk perintah, intruksi, dan sebagainya.24 Dalam hal bentuk pesan yang terdapat di atas, maka peneliti berpendapat bahwa novel merupakan suatu media komunikasi yang bersifat memberikan informasi sekaligus bujukan yang memberikan kesadaran bagi pembacanya melalui pesan-pesan yang ada dalam novel tersebut. Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, 24 H. A. W. Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina Aksara), h. 14-15. 30 namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu. 25 Adapun bentuk pesan adalah: a. Pesan verbal adalah pesan menggunakan simbol-simbol verbal. b. Pesan non-verbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata.26 Melalui berbagai pengertian yang telah disebutkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa novel merupakan media komunikasi penyampai pesan yang memberikan informasi sekaligus bujukan yang memberikan kesadaran bagi pembacanya melalui pesan-pesan yang terdapat pada novel tersebut. 2. Pengertian Moral, Etika dan Akhlak Secara umum moral mengarah pada pengertian (ajaran tentang) baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya: akhlak, budi pekerti, dan susila. 27 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, moral adalah penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. 28 Kata moral dari segi bahasa berasal dari bahasa Latin yaitu mores jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Secara etimologi moral adalah istilah yang digunakan untuk menentukan batas dari sifat, perangai, kehendak 25 Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta, Rineke Cipta, 1998), h. 32. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung, Remaja Rosdakarya,2007), h. 343. 27 H. A. W. Widaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), cet. ke-5, h. 94. 28 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), cet. ke XXI, h. 278. 26 31 pendapat, atau perbuatan secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, atau buruk.29 Moral merupakan ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khutbahkhutbah, patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan lisan atau tertulis tentang bagaimana harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia baik. Sumber dasar ajaran-ajaran moral adalah tradisi, adat istiadat, ajaran agama dan ideologi-ideologi tertentu.30 Ajaran Moral memuat tentang nilai dan norma yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagaimana manusia. 31 Moral sebenarnya memuat dua segi yang berbeda, yaitu segi batiniah dan lahiriah. Artinya orang yang baik, akan memiliki sikap batin dan perbuatan yang baik. 32 Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa moral adalah kesusilaan atau kebiasaan yang dapat mencakup: 1. Seluruh kaidah kebiasaan dan kesusilaan yang berlaku pada suatu kelompok tertentu. 2. Ajaran kesusilaan yang dipelajari secara sistematis di dalam etika, falsafah moral dan teknologi moral. 29 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Press, 2003), cet. ke-5, h. 94. Sudirman Tebba, Etika dan Tasawuf Jawa (Jakarta: Pustaka Irvan, 2007), h. 11-12. 31 Yadi Purwanto, Etika Profesi (Bandung: PT. Repika Aditama), 2007, h. 45. 32 Purwahadi Wardoyo, Moral dan Masalahnya (Jogjakarta: kanisius, 1990), cet. ke-9, h. 30 13. 32 Menurut Zakiah Darajat, moral adalah kelakuan sesuai dengan ukuran (nila-nilai) masyarakat yang timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan tersebut. Ajaran moral membuat pandangan tentang nilai dan norma yang terdapat di antara sekelompok manusia.33 Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Adapun kategori berdasarkan pesan moral ada tiga macam: 1. Kategori hubungan manusia dengan Tuhan 2. Kategori hubungan manusia dengan diri sendiri. Menjadi sub: ambisi harga diri, takut dan lain-lain. 3. Kategori hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan sosial termasuk hubungan dengan alam.34 Ketiga kategori inilah yang kemudian menjadi landasan peneliti dalam menentukan bentuk-bentuk pesan moral yang terdapat dalan novel Bumi Cinta. “Moral dalam karya sastra atau hikmah selalu dalam pengertian yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan sukap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, baik mereka berlaku sebagai tokoh antagonis maupun protagonis, tidaklah berarti bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak secara demikian. Sikap dan tingkah laku tokoh tersebut hanyalah model. Model sengaja ditampilkan pengarang agar pembaca dapat mengambil hikmah dari cerita yang berkaitan. Karena biasanya, 33 Zakiyah Darajat, Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Haji Masagung, 1993), h. 63. 34 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University), 1998, h. 323. 33 eksistensi sesuatu yang baik akan lebih mencolok jika dikonfrontasikan dengan sebaliknya.”35 Etika dari segi etimologi (ilmu asal-usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. 36 Adapun arti etika dari segi istilah telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Ahmad Amin misalnya mengartikan etika adalah ilmu yang menjelaskann arti baik dan buruk, menerangkan apa yang harusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia. Di dalam perbuatn mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.37 Selanjutnya Soegarda Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga pengetahuan tentang nilainilai itu sendiri.38 35 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gajah Mada University), 1998, h. 322. 36 Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf (PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta, 2011), cet. ke-10, h. 89-90. 37 Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), (terj) K.H. Farid Ma’ruf, dari judul asli, Al-Akhlaq (Bulan Bintang: Jakarta, 1983), cet. III, h. 3. 38 Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedia Pendidikan, (Gunung Agung: Jakarta, 1979), h. 138. 34 Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologic (peristilahan). Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) majid af’ala, yuf’ilu, if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), alma’rufah (peradaban yang baik), al-din (agama).39 Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai baik atau buruk. Akhlak terdiri atas dua macam, yaitu: Pertama, akhlak mahmudah yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhlukmakhluknya. Kedua, akhlak madzmumah yaitu perbuatan buruk terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk-makhluknya. Dari berbagai pengertian pesan dan moral diatas dapat disimpulkan bahwa pesan moral merupakan pesan yang isinya mengandung muatan moral atau nilai-nilai kebaikan itu terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun hubungan sosial. Nilai-nilai kebaikan tersebut bersumber dari akal manusia dan budaya yang tumbuh dan dilestarikan dalam masyarakat. Namun, nilai moral juga banyak diadopsi dari agama. Untuk ukuran baik dan buruk, sejarah menunjukkan bahwa agamalah yang lebih berpengaruh, karena bagi orang beragama apapun yang 39 Abuddin Nata, M.A, Akhlak Tasawuf, (PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta, 2011), cet. Ke-10, h. 1. 35 diperintahkan oleh agama ditangkap sebagai sesuatu yang pasti akan membawa kebaikan, bagi kehidupan individu, maupun sosial. Kebaikan individu (diri sendiri) pun diyakini bukan hanya membawa kebaikan dalam persoalan dunia juga untuk kehidupan akhirat. BAB III BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SINOPSIS NOVEL BUMI CINTA A. Biografi (Riwayat Hidup) Habiburrahman El Shirazy Habiburrahman El Shirazy yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Abik anak sulung dari pasangan KH. Saerozi Noor dan Hj. Siti Khadijah adalah seorang dai, novelis, dan penyair yang karya-karyanya terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi di negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Nama Kang Abik mulai melambung ketika karya novelnya yang berjudul Ayat-ayat Cinta tampil di layar kaca. Sejak itulah, banyak karyakaryanya juga difilmkan dan diminati oleh khalayak ramai. Kang Abik lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976. Kang Abik adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ia memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadits Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri. Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian 35 36 Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua” yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Muslim Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil ‘Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini pernah dipercayai untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Dan sempat memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.1 Kang Abik adalah fenomena multitalent Indonesia. Dia dinobatkan sebagai Novelis No.1 di Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas Diponegoro), dan dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah MATABACA (edisi Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak di pasaran dan terus diburu para pembaca dan penggemar setianya.2 Setibanya di tanah air pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut mentashih Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU 1 Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy diakses pada tgl 18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. 2 Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet. ke-1. 37 Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, (Juni 2003). Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedi Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya, (terdiri atas tiga jilid diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta, 2003). Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta. Saat ini ia mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya dan Pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia bersama adik dan temannya. Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’ 94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Habiburrahman El Shirazy pernah menjadi dosen di UMS Surakarta, kini ia sepenuhnya mendedikasikan di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya, lewat Pesantren Karya Dan Wirausaha Basmala Indonesia, yang sedang dirintisnya bersama adik tercinta, Anif Sirsaeba dan budayawan kondang Prie GS di Semarang, dan lewat Wajihah dakwah lainnya. Sastrawan muda yang kini sering diundang di forum-forum nasional maupun internasional masih menjabat di Pengurus Forum Lingkar Pena. Habiburrahman El Shirazy juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se- Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). 38 Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syahril Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, “Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.” Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi. Profil Habiburrahman El Shirazy dan karyanya pernah menghiasi beberapa koran dan majalah, baik lokal maupun Jawa Post, Koran Tempo, Solo Pos, Republika, Suara Merdeka, Annida, Saksi, Sabili, Muslimah, Tempo, Majalah Swa, dan lain-lain. Habiburrahman El Shirazy adalah sosok yang layak untuk diteladani dengan berbagai banyak prestasi yang telah diraih. Dalam perjalanannya, ia banyak memberikan banyak hal baik dan positif, sejak usia muda sudah menunjukkan potensi dan banyak prestasi yang membanggakan. 3 3 Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. diakses pada tgl18 39 B. Karya-karya Habiburrahman El Shirazy Sebuah karya besar, pasti keluar dari seorang sastrawan yang memiliki kemampuan besar. Jalan yang dipilih Habiburrahman El Shirazy untuk berkarya lewat sastra sekaligus berdakwah telah membuahkan hasil. Lewat karya-karyanya, bisa menjadi bukti bahwa ia sudah mengajak orang berbuat baik. Sejak tahun 2004, novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) menjadi terkenal dan laris terjual. Bahkan, kisahnya diangkat menjadi film, yang sudah disaksikan 3,5 juta penonton. Habiburrahman El Shirazy adalah alumnus Universitas AlAzhar Cairo, Mesir, sebuah Universitas Islam terkemuka di dunia. Novelis yang pernah menimba ilmu di Mesir pada 1995 hingga 2002, sudah menulis lebih dari 10 novel, yang banyak menjadi best seller. Selama di Cairo, Habiburrahman El Shirazy telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: 1. Wa Islama (1999). 2. Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul Alim Wa Thaghiyyah, 2000). 3. Darah Syuhada (2000). 4. Tulisannya berjudul, Membaca Insanniyah Al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Cairo, 1998). Berkesempatan menjadi ketua TIM Kodifikasi dan Editor 40 Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Cairo). Beberapa karya terjemahan yang telah Habiburrahman El Shirazy hasilkan adalah sebagai berikut : 1. Ar-Rasul (GIP, 2001). 2. Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002). 3. Menyucikan Jiwa (GIP, 2005). 4. Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004). 5. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001). 6. Merah di Jenin (FBA, 2002). 7. Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004). Berikut ini adalah beberapa karya Habiburrahman El Shirazy popular yang telah terbit di Indonesia dan Malaysia dan menjadi karya fenomenal, bahkan menjadi mega best seller di Asia Tenggara antara lain: 1. Ketika Cinta Berubah Surga (MQS Publishing, 2005). 2. Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005). 3. Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004). 4. Di atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004). 5. Ketika Cinta Bertasbih 1 (Republika-Basmala, 2007). 6. Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007). 7. Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). 8. Langit Makkah Berwarna Merah. 41 9. Bidadari Bermata Bening. 10. Bulan Madu di Yerussalem.4 11. Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih). Berikut ini penghargaan Habiburrahman El Shirazy selama berkarya, seperti di bawah ini: 1. Pena Award 2005 untuk kategori Novel Terpuji Nasional oleh Forum Lingkar Pena (FLP). 2. IBF Award 2006 untuk Kategori Buku Fiksi Dewasa Terbaik oleh IKAPI DKI Jakarta. 3. The Most Favorite Book and Writer 2005 oleh Majalah Muslimah. 4. Novel Ayat-Ayat Cinta dijadikan buku pegaqngan untuk kuliah Novel Melayu dan Sastra Bandingan, di Faculty of Modern Languages and Communication, University Putera Malaysia (UPM). 5. Habiburrahman El Shirazy dinobatkan oleh Harian Nasional Republika sebagai salah satu Tokoh Perubahan Indonesia 2007 dengan predikat The Sound of Moral. 6. Majalah Matabaca menjuluki Habiburrahman El Shirazy dengan sebutan penulis “Si Tangan Emas.”5 Karya-karya Habiburrahman El Shirazy selalu dinanti khalayak karena dinilai membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi. Ia adalah 4 Biodata dan profil Habiburrahman, http://biografi-biodataprofile.blogspot.com/2012/03/biodata-dan-profil-habiburrahman.html diakses pada tgl 18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. 5 Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta, (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet. ke-1. 42 Pendiri dan Pengasuh Utama Pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia, yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. C . Sinopsis Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Judul Novel: Bumi Cinta Jumlah Halaman: 546 Cetakan: 1 Februari 2012 Penerbit: Ihwah Publishing House Penulis : Habiburrahman El Shirazy Editor: Gadis Ania Novel Bumi Cinta adalah sebuah novel yang menceritakan perjalanan seorang mahasiswa yang sedang menjalankan tugas akhirnya di Moskwa, Rusia. Saat itu Moskwa sedang musim dingin. Butiran-butiran salju berjatuhan dari langit Moskwa. Salju yang turun perlahan dan dingin membalut tulang tidak menghalangi arus lalu lalang orang-orang di bandara Sheremetyevo. Dua orang pemuda berwajah Asia Tenggara terlihat saling bercengkrama satu sama lain, mereka sudah sembilan tahun tidak bertemu. Yang baru keluar dari bandara itu bernama Muhammad Ayyas, dan temannya yang telah lama tinggal di Rusia bernama Devid. Tidak lama kemudian mereka bergegas menaiki taksi dan melaju ke sebuah apartemen yang telah disewakan oleh Devid untuk Ayyas selama melakukan penelitian terhadap sejarah Rusia dalam beberapa bulan kedepan. Tanpa Ayyas duga sebelumnya, ia satu apartemen dengan dua orang nonik Rusia yang berparas sangat cantik. Padahal sejak dari kecil Ayyas tidak biasa dengan hal semacam itu, ia lemah terhadap perempuan cantik. Ia 43 sangat taat beragama dan ia takut imannya akan runtuk bila tinggal bersama mereka. Namun menurut Devid, itulah yang terbaik untuk dirinya. Sejak saat itu lah, perjalanan hidup Ayyas dipenuhi dengan godaan. Belum lagi, asisten professor yang berparas sangat menawan yang membimbingnya dalam membuat tesis tersebut selalu menari di pelupuk matanya. Ayyas merasa ujian ini sangat berat. Setelah cukup lama tinggal satu apartemen dengan dua orang nonik Rusia, Ayyas sangat terkejut, karena ternyata kedua orang itu bukanlah orang baik-baik. Seorang gadis bernama Linor, kepergok sedang melakukan perzinaan di ruang tamu apartemen bersama seorang anggota mafia Rusia. Bahkan mafia itu terangterangan mengajak Ayyas untuk berzina bersama mereka. Namun Ayyas langsung masuk kamar dan menyalakan laptopnya serta memutarkan lantunan ayat suci Al-Quran secara keras. Karena merasa terusik, mafia tersebut memaki Ayyas dan akhirnya perkelahian tidak bisa terelakkan. Akhirnya mafia tersebut kalah dan meninggal. Tidak hanya itu, ternyata Linor adalah seorang Zionis Israel yang sangat membenci Islam. Tidak berapa lama setelah itu, Ayyas mengetahui bahwa teman apartemen yang satu lagi yang bernama Yelena, ternyata adalah seorang pelacur kelas kakap di Moskwa, dan Yelena adalah seorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Sejak saat itu, Ayyas sering dihampiri oleh masalah. Linor sangat membenci Ayyas. Dengan berbagai cara ia berusaha menjebak Ayyas. Mulai dari berpakaian sangat tidak wajar di depan Ayyas, masuk ke kamar Ayyas secara diam-diam, bahkan menjebak Ayyas agar menjadi tersangka utama peledakan 44 hotel. Namun kesemua itu tidak berhasil meruntuhkan kokohnya benteng keimanan Ayyas. Dan pada akhirnya, Linor menemukan kenyataan bahwa sesungguhnya ia hanya anak angkat. Setelah diselidiki, ternyata ia adalah keturunan muslim Palestina. Ia sangat terpukul mengetahui hal itu, karena selama ini ia sangat bangga bahwa ia merupakan keturunan Yahudi. Namun kenyataannya, orang tua aslinya adalah dari golongan agama yang selama ini ia sebut sebagai agama primitif. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mempelajari dan mendalami Islam. Dan akhirnya ia pun memeluk Islam. Suatu saat ia bermimpi bertemu dengan ibu kandungnya. Dalam mimpi itu ibunya berpesan agar ia mencari seseorang yang seperti Nabi Yusuf. Setelah ia mencari tahu cerita Nabi Yusuf, ia pun langsung teringat kepada Ayyas, pemuda yang selama ini ia benci karena memeluk Islam, dan pernah ia jebak agar bisa berzina bersamanya tetapi ditolak mentah-mentah. Ia merasa bahwa Ayyas sangat mirip sifatnya dengan nabi Yusuf. Ia pun mencari Ayyas dengan maksud menanyakan apakah Ayyas mau menjadikannya istri. Linor berangkat menemui Ayyas dengan berpakaian muslimah. Ayyas sampai tidak mengenalnya. Setelah ia menerangkan bahwa ia adalah Linor, Ayyas terkejut dan sangat bersukur karena Linor telah Taubat. Linor menceritakan semua kejahatan yang telah ia lakukan selama ini kepada Ayyas. Ayyas sempat mau marah, namun ia sadar bahwa tidak ada gunannya marah, karena Linor telah 45 taubat. Linor pun menyampaikan maksud kedatangannya. Ayyas belum bisa menjawab saat itu.6 Sementara Yelena, disiksa oleh pelanggannya dan dibuang di lapangan terbuka saat salju turun dengan lebatnya. Yelena yang tidak percaya Tuhan, secara tidak sadar meminta pertolongan kepada Tuhan. Setelah itu ada pemuda yang bersedia menolongnya setelah beberapa orang dimintai pertolongan oleh seorang ibu yang menemukan Yelena, tidak bersedia membantu. Pemuda itu tidak lain adalah Ayyas yang kebetulan lewat di sana. Akhirnya Yelena dilarikan ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa kalau terlambat sedikit saja dibawa ke rumah sakit, maka Yelena tidak akan tertolong. Sejak saat itu, Yelena sangat berterima kasih kepada Ayyas. Bahkan ia mulai mempercayai Tuhan. Kepercayaan dirinya bahwa Tuhan benar-benar ada semakin mantap setelah menyaksikan dan mendengar seminar tentang ketuhanan yang diisi oleh cendekiacendekia Rusia, termasuk Ayyas salah satunya. Tidak lama setelah itu, Devid yang selama di Rusia menganut gaya hidup bebas, merasa tidak tahan lagi. Ia ingin segera menikah. Ia sempat ingin dinikahkan dengan adik seorang ustad. Tapi ia merasa tidak pantas. Lalu ia minta tolong Ayyas mencarikan calon istri untuknya. Ayyas menyarankannya dengan 6 Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. 46 Yelena. Akhirnya Yelena mengucap dua kalimat sahadat dan memeluk Islam serta menikah dengan Devid. Mereka hidup bahagia.7 Sedangkan Linor yang telah memeluk Islam dan telah bertemu Ayyas, belum mendapatkan kepastian dari Ayyas pada saat itu. Karena Ayyas tidak langsung memberikan jawaban, ia pun pamit dan berharap Ayyas bisa memberikan kepastian keesokan harinya. Saat Linor sudah berada di halaman depan rumah, Ayyas berubah pikiran. Ia akan langsung menerima dan menyanggupi untuk menjadi suami Linor. Namun Linor sudah terlalu jauh. Ayyas langsung bergegas ke jendela untuk meneriakkan bahwa ia sanggup. Tapi Linor sudah terlihat sangat jauh. Dan di belakang linor, Ayyas melihat ada sebuah mobil hitam yang dikendarai melaju ke arahnya. Ayyas melihat orang dalam mobil tersebut memegang senjata api. Ayyas berteriak memperingatkan Linor. Namun terlambat, Doooorrrrr…. Linor pun roboh saat itu juga. Ternyata orang tersebut menembak Linor. Ayyas langsung terkulai lemas tak berdaya menyaksikan linor yang telah jatuh bersimbah darah. Ia pun mengumpulkan segenap tenaga yang tersisa dan kemudian berlari ke arah Linor yang telah terkapar. Ia mengangkat Linor ke pangkuannya. Linor bersimbah darah. Ia langsung meminta bantuan untuk membawa Linor ke rumah sakit. Tidak lama kemudian ada seorang ibu yang mengendarai mobil di dekat sana. Ayyas meminta bantuan kepada ibu tersebut, dan mobil tersebut langsung melaju ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama kepada 7 Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. 47 Linor yang tertembak. Ayyas sangat menyesal, mengapa ia tidak langsung menjawab permintaan dari Linor tadi. Dengan penuh penyesalan, Ayyas menangis terisak. Isakan yang kalau siapa saja melihat dan mendengarnya pasti akan tersayat hatinya. Isakan seorang pencinta sejati, yang mencintai kekasihnya karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. 8 8 Annisa Insiriah, http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumicinta-karya-habiburrahman-el-shirazy/, diakses pada tgl 18 Desember 2012, hari Selasa pada pukul 19.30. BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NOVEL BUMI CINTA Di dalam menganalisis narasi pesan moral pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy model penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif. Sebagai suatu kajian dan informasi, dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil temuan data yang terdapat di dalam novel, selanjutnya mendeskripsikan dan menjabarkan ujaran-ujaran atau paparan cerita yang mengandung pesan-pesan moral. Sesuai dengan teori yang dibahas, dalam menganalisis narasi, penulis memfokuskan pada strategi narasi model Vladimir Propp dan Tzvetan Todorov untuk mendeskripsikan narasi pesan moral yang terdapat di dalam novel. Menurut Propp dan Todorov analisis narasi itu membahas tentang Tokoh dan Alur. Berikut adalah hasil temuan yang berkaitan dengan teori di atas. 1 Dalam novel ini pesan-pesan moral lebih banyak dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggukan perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca. Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral di dalamnya lebih mudah dicerna dan ditangkap pembaca. Hal ini dapat dilihat pada uraian tentang tokoh dan penokohan serta alur cerita. 1 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), 2003, h. 32. 48 49 A. Tokoh dan Penokohan Tokoh-tokoh berikut penokohannya yang terdapat di dalam novel di antaranya adalah: 1. Olga Nikolayenko (The Villain atau Penjahat) Adalah seorang perempuan tangan besi yang jelita yang berperan sebagai penjahat di dalam novel ini. Penjahat disini diartikan sebagai pemeran antagonis. Dia mempunyai kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Olga yang memimpin sekelompok yang bekerja di dunia gelap Tveskaya. Yang terus memaksa Yelena untuk bekerja sebagai wanita penghibur para lelaki hidung belang kelas kakap. Berikut adalah kutipan dari narasi yang menggambarkan sosok Olga: Ketika ada klien yang membutuhkan jasa, Olga Nikolayenka langsung menghubungi Yelena. … “tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada sms masuk. Dari Olga Nikolayenka. Mengabarkan ada klien istimewa dari Jepang. “kau sudah selesai kan? Ini ada ikan tuna dari Jepang. Istimewa. Kurasa kau yang paling tepatmemasaknya. Bumbu dan resepmu pasti cocok untuk ikan istimewa ini. Mau tidak?.... Segera balas...”2 2. Ayyas (Hero atau Pahlawan) Adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menyelesaikan tesisnya dengan melakukan penelitian di Moskwa, Rusia. Dalam novel ini Ayyas sebagai pahlawannya. Karena, seorang tokoh seperti halnya dalam 2 Habiburrahman El Shirazy, Bumi Cinta (Jakarta: Ihwah Publishing House, 2012), cet. ke-1, h. 48. 50 kehidupan di luar, di mana memiliki konotasi moral mengagumkanatau baik. Latar belakang Ayyas adalah seorang santri yang berpegang teguh terhadap ajaran agamanya, yakni Islam. Yang mana keteguhan akan keyakinannya itu harus berbenturan dengan kehidupan masyarakat Rusia– terutama lingkungan tempat dia tinggal, yang sarat dengan nilai kebebasan tanpa pijakan teologis atau keyakinan agama. Walaupun begitu, ia mampu melewati godaan dan tantangan-tantangan tersebut. Berikut adalah beberapa kutipan dari narasi dalam novel yang menggambarkan sosok Ayyas: Ketika pertama kali menemukan kenyataan bahwa ia terpaksa harus tinggal satu apartemen dengan dua orang gadis Moskwa yakni Yelena dan Linor. … “Ia merasa tidak punya benteng dan senjata apapun untuk menjaga imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi apa pun. Hanya Allahlah yang bisa menjaga imannya. Hanya Allahlah yang bisa menyelamatkannya dari segala fitnah dan tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan shalat itu sungguh berat kecuali orang-orang yang khusyuk. Ayyas tegak dalam shalatnya. Rasa takut akan fitnah perempuan menjalar ke seluruh syaraf dan aliran darahnya. Hati dan pikirannya menyatu dalam bujuk haru kepada Allah. Dalam sujud ia berdoa, “Ya Allah rahmatilah hamba-Mu ini dengan meninggalkan maksiat selamanya, selama hamba-Mu yang lemah ini Engkau beri hidup di dunia ini. Duhai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati hamba-Mu ini memegang kuat agama-Mu, teguhkan hati hamba-Mu ini untuk taat kepada-Mu dan meninggalkan segala larangan-Mu. Amin ….” 3 3 Ibid, h. 40. 51 Sewaktu menyaksikan Linor dan seorang pemuda Rusia melakukan perbuatan terlarang di ruang tamu apartemen mereka, … Ayyas membaca isti’adzah dan meludah ke kiri tiga kali. Lalu melewati ruang tengah dengan cepat dam masuk mke kamarnya tanpa menoleh sedikit pun ke arah dua setan terkutuk itu. Ayyas membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia mendengar sumpah serapah lelaki bule itu. Dan sebentar kemudian ia masih mendengar suara kemaksiatan dari ruang tamu itu. Ayyas langsung menyalakan laptopnya dan membunyikan murattal sekeras-kerasnya sampai ia merasa aman …. Ayyas mengambil air wudhu lalu shalat. Ia teringat sabda Rasulullah saw., “Dan ikutilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, maka amal kebaikan itu akan menghapusnya.” Ia merasa bahwa melihat adegan tidak senonoh itu, meskipun ia tidak sengaja adalah dosa. Ia bahakan merasa dosa itu sangat besar. Ia sangat takut seolah ada gunung yang runtuh mau menimpanya. Ia ingin menghapus dosa itu dengan rukuk dan sujud kepada Allah Swt.4 Bertemu Bibi Margareta yang memintanya untuk menolong Yelena yang sekarat, … Ayyas terdiam sesaat. Ia bingung menentukan langkah. Akal pikirannya menyuruhnya untuk tidak menggubris perempuan tua yang cerewet itu. Sebab, salah menolong orang malah bisa berujung petaka. Sementara dari nuraninya yang paling dalam, ia tidak boleh bersikap sebagai manusia yang tidak memiliki perasaan dan kasih sayang. Ia tidak mau dikatakan hatnya adalah batu. … Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakan manusia oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya. Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup satu nyawa itu sama dengan menjaga nyawa seluruh umat manusia …. “5 4 5 Ibid, h.114. Ibid, h. 170&171. 52 3. Yelena (The Donor atau Donor) Digambarkan sebagai seorang gadis Rusia dengan paras cantik rupawan layaknya nonik-nonik muda Moskwa yang umumnya terkenal cantik. Tokoh Yelena dalam novel Bumi Cinta sesuai dengan teori yang digunakan adalah sebagai donor. Donor yang dimaksud adalah yang menyediakan objek dengan beberapa properti. Ia juga digambarkan sebagai sosok yang ramah dan baik namun satu kekurangannya adalah ternyata ia tak mempercayai adanya Tuhan dan berprofesi sebagai wanita penghibur. Pilihannya untuk menjadi atheis bermula dari perceraiannya dengan suaminya yang merupakan seorang muslim. Baginya hidup dalam aturan agama (Islam) bersama suaminya dirasakan sangat mengekang kebebasannya. Namun pada akhirnya ia kemudian mendapatkan hidayah dan kembali menemukan mutiara keindahan Islam nan teduh, yang selama hidup di dalam kebebasan tanpa Tuhan itu membuatnya berada pada titik terendah sebagai seorang manusia. Beberapa gambaran narasi terhadap tokoh Yelena dalam novel, Pertimbangan moral atas perang batin dari pilihan hidupnya sebagai seorang wanita penghibur … sudah tiga tahun ia merasa tidak menjadi manusia. Sejak ia sampai di Moskwa dan bekerja menjamu lelaki hidung belang, sebagaimana yang baru saja dilakukannya dengan kliennya, ia merasa telah hilang kehormatannya sebagai manusia. Seringksali jiwanya menggugat. Hatinya merintih dalam diam. Batinnya bahkan sudah sangat kesakitan ingin berhenti. Akal sehatnya ingin kembali hidup bersih, sebagai perempuan bersih, seperti saat ia merasakan damai dan bahagia bersama keluarganya dulu ….6 6 Ibid, h. 44. 53 Penerimaannya terhadap Bibi Margareta sebagai bibi sendiri meskipun berbeda keyakina agama … “untuk sementara Devid tinggal bersama Yelena di apartemen Yelena. Bibi Margareta masih menyertai mereka. Mereka tetep memperlakukan Bibi Margareta layaknya bibi sendiri. Keyakinan yang berbeda sama sekali tidak memengaruhi keharmonisan hubungan mereka dengan Bibi Margareta”….7 Penyesalannya atas apa yang telah dilakukan sebelumnya terhadap suaminya yang dahulu kepada Devid sewaktu pulang mengunjungi anak dan mantan suaminya, … “Tidak, kau tidak mnyinggungku. Aku sudah berjanji tidak menutupi apapun darimu. Aku tidak mengkhawatirkan apapun. Itu adalah masa lalu. Kalaupun dikenang kembali adalah untuk diambil pelajarannya. Sesungguhnya ketika Majidov tadi mengucapkan kalimat itu samasekali, aku juga tersentak. Sebab, dulu saat dia memberikan pilihan, kalimat itu samasekali tidak dia ucapkan. Aku merasa bahwa perbuatanku tidak diketahuinya. Ternyata dia mengetahuinya. Sebab lain yang tak termaafkan adalah aku berselingkuh dengan orang lain. Aku sangat rapat menjaga hubunganku dengannya. Aku mengkhianati Majidov. Kukira Majidov tidak tahu. Ternyata tahu. Karena ia tahu maka ia memberikan ultimatumnya, agar aku mengikuti segala aturan mainnya. Itulah yang terjadi …. 8 4. Linor (The Princes atau Sang Putri) Seorang agen rahasia Israel, Mosad, yang tinggal satu apartemen dengan Ayyas dan Yelena. Sosoknya digambarkan sebagai seorang yang berwatak dingin dan sangat membenci Islam sebagaimana doktrin yang 7 8 Ibid, h. 500. Ibid, h. 507. 54 diperolehnya sebagai seorang agen Mosad. Namun di balik kebenciannya terhadap Islam itu, ia ternyata adalah seorang anak dari sebuah keluarga pejuang Muslim Palestina – korban pembantaian di kamp pengungsi Sabra dan Shatila. Tidak seperti apa yang selalu dibanggakannya di dalam hati bahwa ia adalah seorang keturunan Yahudi yang merupakan manusiamanusia pilihan di bumi seperti doktrin yang diperoleh dari ayahnya maupun selama mengikuti pendidikan sebagai seorang agen rahasia. Selain itu ia juga merupakan seorang biolist yang bergabung dalam sebuah kelompok orchestra di kota Moskwa. Sikap dingin dan tidak bersahabat ketika pertama kali berkenalan dengan Ayyas, … “Ya, kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.” Ucap Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah tanpa senyum. Tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan. Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah itu kurang memancarkan aura keramahan.… 9 Sisi arogansinya atas doktrin Yahudi kepadanya saat dilatih sebagai agen mossad sewaktu merencakan niat jahat untuk menjebak Ayyas sebagai tertuduh dalam pemboman sebuah hotel di Moskwa, … Linor juga berpikir bahwa ia berhutang nyawa kepada pemuda itu. Tetapi ia kembali bersikukuh, yang paling mulia di atas muka bumi ini adalah anak-anak Yahwe, selain anak-anak Yahwe sejatinya adalah diciptakan oleh Yahwe sebagai budak untuk mengabdi kepada anak-anak Yahwe. Mereka bahkan boleh disembelih kalau perlu seperti ternak. Memang mereka diciptakan untuk itu, untuk mengabdi kepada anak-anak yahwe. Dan pemuda bernama Ayyas itu adalah bagian dari yang diciptakan untuk pelengkap isi dunia bagi anak-anak Yahwe. 9 Ibid, h. 57. 55 Karenanya ia tidak perlu merasa berhutang budi kepada pemuda itu ….10 Pengakuan yang jujur kepada Ayyas atas kesalahan pernah dibuat sebelumnya saat meminta Ayyas untuk menikahinya, … “Aku tahu bahwa diriku sangat kotor. Kau bahkan pernah memergoki diriku melakukan perbuatan yang keji itu. Jujur, sesungguhnya aku tidak merasa pantas menjadi pendampingmu. Tetapi aku tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk memenuhi pesan ibuku. Aku memang sudah bobrok, karenanya dengan berislam aku berhartap aku bisa membuka lembaran hidup baru. Hidup yang berlandas pada iman dan takwa. Hidup di bumi cinta yang meninggikan panji-panji kalimat tauhid: Laa Ilaaha Illallah! Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, akan mewakafkan diri ini untuk berjuang di jalan Allah, sebagai tebusan dosa-dosa yang aku lakukan sebelum ini.….” 11 5. David (The Dispatcher atau Orang yang Menyuruh) Sahabat Ayyas sewaktu SMP yang banyak membantunya di awal ia sampai di kota Moskwa. Seorang sahabat yang di luar dugaan Ayyas, ternyata memilih cara hidup bebas sebagaimana cara hidup umumnya di Eropa yang kemudian menemukan kembali cahaya hidayah untuk kembali ke peluk keteduhan Islam dan menikah dengan Yelena. David dalam novel Bumi Cinta sebagai the dispatcher ini adalah sebagai orang yang mengirimkan pahlawan dalam perjalanan. Karena ia adalah seorang teman lama Ayyas dan mengenalkannya kepada Yelena dan Linor. Mengeluhkan kekeringan batinnya terhadap Ayyas akibat jalan hidup yang dipilihnya selama ini, … “Ternyata aku tidak menemukan kebahagiaan jalan aku lalui selama ini. Aku seperti seorang pengembara di tengah padang 10 Ibid, h. 264. Ibid, h. 535. 11 56 pasir maha luas yang tidak tahu aku harus ke mana. Aku merasa tidak tahu jalan. Aku berjalan asal jalan. Aku perlu petunjuk. Aku perlu peta yang bisa membawaku ke trempat yang seharusnya aku tuju. Ketika tadi malam sayup-sayup aku mendengar kau membaca Al-Quran dalam shalatmu, jiwa seperti tertarik kesana aku teringat masa kecilku saat mendengar kakek membaca Al-Quran malam-malam. Kakek nampak begitu bahagia dengan jalan hidup yang di tempuh mungkin itu jalan yang harus aku tempuh agar jiwaku menemukan apa yang dicarinya” ….12 6. Dr. Anastasia Palazzo (The Helper atau penolong) Seorang wanita muda dengan pesona kecantikan tsarina Rusia, asisten dari Profesor Tomskii yang kemudian menggantikan posisi sang profesor sebagai pembimbing Ayyas dalam melakukan riset sejarahnya. Seorang penganut Kristen yang taat dan digambarkan pula memiliki karakter yang kuta dan tegas terhadap pendirian dan keyakinan agamanya. Pertimbangan moral atas usulan ibunya untuk menikahi Boris Melnikov, … “Justru ibu yang mudah diperdaya olehnya. Dalam sejarah ya memang seperti itu karakter penjahat sejati. Dia membunuh banyak manusia tetapi di rumahnya ia tunjukkan rasa sayang pada keluarganya. Nahkan sering para penjahat itu sudah dianggap musuh negara, tapi di desanya dianggap pahlawan karena sangat baik kepada masyrakat desanya. Justru di mata Anastasia, yang seperti itu menyempurnakan kejahatannya. Dia sangat jahat sampai berbohong kepada keluarga dan masyarakat desanya. Kalau dia baik kepada keluarga seharusnya baik pada orang lain juga. Dia baik pada keluarga agar anggota keluarganya bersimpati padanya, dan jika kejahatannya digugat anggota keluarganyalah yang akan membelanya ….” 13 12 13 Ibid, h. 483. Ibid, h. 259. 57 7. Bibi Margareta (The Helper atau Penolong) Seorang gelandangan di salah satu sudut kecil jalan di Moskwa, orang yang pertama menemukan Yelena dalam keadaan sekarat dan bersama Ayyas menyelamatkan Yelena. Mendesak Ayyas untuk menolong seorang gadis yang sekarat di salah satu sudut jalan kota Moskwa, … “Kenapa anda tidak mau menolong orang lain? Kenapa anda juga seperti orang-orang lain yang tidak memiliki hati itu? Apa anda merasa tidak akan memerlukan pertolongan oranng lain suatu ketika, sehingga anda tidak mau menolong orang lain? Ah, tak ada lagi manusia berhati manusia. Manusia sekarang hatinya batu. Tak ada perasaan iba, tak ada perasaan kasihan pada sesama!” Perempuan tua itu melupakan kemarahannya pada Ayyas ….”14 8. Madame Ekaterina (Her Father atau Ayahnya) Penokohan Madam Ekaterina dalam novel Bumi Cinta sesuai dengan teori yang digunakan sebagai ayahnya. Karena dalam cerita, tidak ada peran ayah, melainkan peran ibu. Maksud dari her father di sini orang yang memberikan penghargaan terhadap putrid atau putranya. Wanita berdarah Yahudi yang telah menemukan kebenaran Islam dan merahasiakan keislamannya selama suaminya yang juga seorang Yahudi fanatik, ibu angkat dari Linor. Seorang yang memiliki jiwa penolong karena beliau sebelumnya adalah seorang dokter yang terjun melakukan pertolongan bagi korban kekejaman brutal terhadap pengungsi Palestina di kamp pengungsian Sabra dan Shatila. Dari sanalah dia bertemu dengan 14 Ibid, h. 170. 58 ibunda dari Linor bernama Salma yang kemudian syahid di dalam pembantaian. Keikutsertaannya dalam salah satu organisasi kemanusiaan dunia untuk membantu korban perang di Palestina, …”bersama beberapa relawan mama bekerja dibawah payung PRCS atau Palestine Red Crescent Society sebuah organisasi kemanusiaan yang sangat tidak disukai Israel. PRCS saat itu punya program menghidupkan kembali rumah sakit-rumah sakit milik orang-orang Palestina yang hancur karena dibombardir Israel. Salah satu rumah sakit itu adalah rumah sakit Gaza yang terletak berhimpitan dengan kamp pemngungsian Sabra dan Shatila. Mama bertugas di rumas saki8t Gaza bersama enam relawan. ….”15 B. Alur (Jalan Cerita) Sebagaimana jalinan cerita umunya dalam sebuah novel, maka untuk menjelaskannya penulis mengacu pada kerangka teori yang sudah ada dalam pembahasan sebelumnya. Dari itu alur dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazi penulis mengurutkannya dalam rangkaian sebagai berikut: 1. Beginning (Pengenalan Cerita) Pada intro atau pengenalan cerita pengarang memulainya dengan menceritakan awal kedatangan Ayyas di Moskwa untuk melakukan penelitian akhir tesisnya tentang Sejarah Islam di Rusia sampai kepada pertemuannya dengan beberapa tokoh lain. Dimulai dari bagian awal yakni pada bagaian Tiba di Moskwa sampai pada bagian Pakar Sejarah 15 Ibid, h. 402. 59 nan Jelita. Di mana semua tokoh yang paling dominan sebagai pendukung jalannya cerita disajikan secara utuh. Penyajian tersebut lengkap dengan karakter masing-masing tokoh yang mana pengarang sedikit mulai masuk pada ranah complication (awal perselisihan konflik). Hal itu dapat dijumpai pada bagian Yelena dan Linor. Pada bagian itu pengarang memulai awal perselisihan dengan menggambarkan sosok Linor yang dingin dan kaku juga memiliki kebencian terhadap Islam. … “Ya kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.” Ucap Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah tanpa senyum tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan. Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah itu kurang memancarkan aura keramahan. “Saya Muhammad Ayyas. Mahasiswa dari Indonesia.” Jawab Ayyas. “Pasti Muslim.” “Benar.” “Ternyata benar, banyak sekali prnganut agama primitif itu.” Desis Linor dengan nada mencela. Kata-kata Linor membuat Ayyas tersentak bagai disengat kalajengking. Ia sama sekali tidak mengira gadis yang baru beberapa detik ia kenal namanya itu, akan mengintimidasinya dengan kalimat yang tidak bersahabat. “Apa Maksud anda? Siapa yang anda maksud penganut agama primitif? Orang-orang Muslim?” geram Ayyas. …. 16 Dari kutipan di atas inilah mulainya awal perselisihan. 2. Middle story (Pertengahan Cerita) a. Complication (Awal Perselisihan konflik) Awal perselisihan di sini dimulai dari kutipan di atas dalam novel sampai pada bagian Pertarungan Sengit yang menceritakan terjadinya perkelahian antara Ayyas dengan Sergei. Perkelahian tersebut diakibatkan 16 Ibid, h. 54. 60 oleh penolakan Ayyas terhadap perbuatan asusila yang dilakukan oleh Sergei dan Linor di ruang tamu Apartemen. Dan di sisi lain Linor dan Sergei pun menganggap Ayyas telah mengganggu kesenangan mereka dengan membunyikan suara muratal keras-keras. …”Ayyas membuka pintu dan terkejut bukan kepalang. Ayyas menyaksikan adegan yang tidak boleh disaksikan oleh siapapun. Ayyas langsung memalingkan mukanya dan beristighfar sejadijadinya. Di atas sofa linor bergumul dengan seoraang lelaki bule dan melakukan hal yang diharamkan oleh semua agama. Tubuh Ayyas langsung kaku. Ia tidak tahu harus berbuat apa. “Hei kawan kenapa berdiri saja di situ, kemarilah!” lelaki bule itu menyapanya dengan terang-terangan mengajaknya berbuat dosa besar yang tidak pernah dibayangkannya sama sekali. “Ayyas membaca isti’adzah dan meludah ke kiri tiga kali. Lalu melewati ruang tengah dengan cepat dan masuk ke kamarnya tanpa menoleh sedikitpun ke arah dua setan terkutuk itu. Ayyas membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia mendengar sumpah serapah lelaki bule itu. Dan sebentar kemudian ia masih mendengar suara kemaksiatan dari ruang tamu itu. Ayyas langsung menyalakan laptopnya dan membunyikan murattal sekeraskerasnya sampai ia merasa aman. … Ayyas membuka pintu kamarnya, dan di hadapannya seorang lelaki bule muda berdiri tegak memelototinya. Di belakangnya berdiri Linor dengan pakaian seadannya dengan mimic wajah yang sangat buruk. Bule itu hanya mengenakan celana panjangnya. Telunjuk kanan bule itu langsung menuding ke arah Ayyas, dan berkata kepada Ayyas dengan nada menghardik, “Hai brengsek! Suara dari laptopmu itu mengganggu kami! Kau mau aku pecahkan laptopmu itu!” Mendengar kata-kata yang sangat memusuhi dan mengintimidasi itu kemarahan Ayyas semakin bertambah. Keberaniannya naik berlipat-lipat. Spontan Ayyas menjawab, “Hai setan busuk, jaga mulutmu! Ingst sekali lagi aku melihat kalian melakukan perbuatan keji seperti binatang di ruang tamu ini, aku pecahkan kepala kalian! Kalau melakukan perbuatsn keji itu pergilah sana ke kandang babi, jangan mengotori ruang tamu ini! Ruang tamu ini hanya untuk manusia, tidak untuk babi-babi kurap seperti kalian!” …. 17 Lalu perkelahian pun tak terelakkan (Penulis). 17 Ibid, h. 113-116. 61 b. Rising Action (Meningkatnya Permasalahan) Untuk menambah permasalahan sebelum menuju pada klimaks cerita, pengarang menghadirkan serentetan peristiwa yang dialami masing-masing tokoh dalam cerita. Dimulai bagian Pertarungan Sengit sampai pada bagian Gerbang Kematian. Ayyas yang merasa tidak nyaman akan interogasi pihak kepolisian Rusia akibat perkelahiannya dengan Sergei. … Dugaan Linor benar. Belum sempat mereka menambah pembicaraan, pintu diketuk berkali-kali. Linor branjak ke pintu dan mengintip dari lubang pintu. Ia lalu berkata dengan tanpa suara mengisyatatka yang dating adalah polisi. Yelena minta Ayyas masuk ke kamarnya. Ayyas menurut tanpa membantah sedikit pun, jantungnya berdegup kencang. Ia duduk dengan pasrah. Yang ia khawatirkan adalah jiwa dua perempuan itu sepakat memfitnah dan mengirimnya ke penjara. Ia sudah mulai tahu bahwas Linor sangat tidak menyukai dirinya, hanya karena dia seorang muslim. …. 18 Kemudian kekhawatiran Linor atas kematian Sergei yang disebabkan perkelahian dengan Ayyas, di mana Sergei adalah salah satu anggota dan juga orang kepercayaan seorang bos mafia yakni Boris Melnikov. Ia takut Boris ataupun polisi mengeahui bahwa meninggalnya Sergei terjadi sewaktu bersama dengan Linor. Karena Linor telah lebih dahulu merekayasa kematian Sergei, seolah-olah kematian sergei tidak berkaitan sedikit pun dengannya. … “Setelah itu Linor membersihkan bercak darah yang ada di sofa dengan keterampilan khusus yang dimilikinya. Noda itu pun nyaris hilang, meskipun tidak seratus persen. Linor kembali memeriksa kamar tamu dan dapur dengan seksama. Setelah ia yakin tidak ada yang mengganjal di dalam hatinya, ia masuk kamar lalu memejamkan kedua matanya. Ia yakin pagi-pagi sekali akan adas 18 Ibid, h. 131. 62 polisi yang dating memeriksa. Sebab ia yakin ada yang melaporkan kegaduhan yang terjadi, atau mungkin ada yang melihatnya membawa Sergei Gadotov yang berdarah keluar dari apartemen. ….”19 Dan Yelena yang dianiaya oleh pelanggannya kemudian ia dibuang di salah satu sudut jalan kota Moskwa dalam keadaan sekarat sebelum pada akhirnya ia mendapatkan pertolongan. … Perempuan yang dilempar itu tak lain adalah Yelena. Ia merasa seluruh tubuhnya remuk. Kedua kakinya tidak bias digerakkan. Tangan kananya ia rasa patah, sedangkan tangan kirinya susah ia gerakkan. Kepalanya ia rasakan nyeri luar biasa. Salju terus turun. Gedung-gedung menutup pintu dan jendelanya rapat-rapat. Yelena merasa sekarat. Belum pernah dalam hidupnya ia mengalami penyiksaan dan penghinaan seperti yang ia alami saat itu. Ia diperlakukan tidak sebagaimana layaknya manusia oleh tiga orang lelaki hidung belang. Ia dicambuk, dipukul dan ditendang bergantian selama berjam-jam. Empat kali ia pingsan. Dan begitu bangun ia kembali disiksa, dihina dan diperlakukan tidak sebagai manusia. Setiap kali ia berteriak minta tolong atau minta ampun, para penyiksanya itu semakin senang dan semakin beringas menghajarnya. Sampai akhirnya ia pingsan yang keempat kalinya. Ketika bangun ia sudah berada di dalam mobil kemudian dilempar begitu saja ke pinggir jalan seperti kotoran. …. 20 Paparan Rising Action berikut petikan beberapa narasi di dalam novel yang penulis jabarkan adalah bagian-bagian di mana permasalahan di antara tokoh semakin melebar, sebelum mulai memasuki puncak permasalahan atau klimak. c. Klimaks (Puncak Konflik) Setelah melewati rising action, konflik atau permasalahan yang dihadapi masing-masing tokoh semakin kompleks dan tajam. Dan 19 Ibid, h.130. Ibid, h. 162-163. 20 63 semakin banyak narasi tentang konflik yang mengundang ketegangan dan rasa penasaran. Gerak masalah yang tadinya di rising action masih simpangsiur, pada bagian ini sudah semakin jelas arahnya. Dengan kata lain pembaca diajak pengarang untuk bisa mereka muara dari cerita dalam novel sebelum sampai pada ending (penyelesaian). Ayyas pada bagian ini mulai merasakan ketidak nyamanan hidup sehari-hari di apartemen bersama dengan Yelena dan Linor. Penyebabnya adalah ulah Linor yang terus berupaya meruntuhkan keimanan Ayyas dan juga berencana untuk mencelakakannya. Linor pun mencoba menjebak Ayyas sebagai tertuduh dalam sebuah kasus pemboman yang telah direncanakan olehnya yang mana hal itu dilandaskan pada rasa kebenciannya kepada Islam menurut doktrin Yahudi yang ia terima. … “Memang sudah nasibnya, pemuda Indonesia itu harus mati!” kata Linor dalam hati. Ia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melaksanakan keputusan rapat bersama Ben Salomon dan agenagen lainnya. Tugasnya tidak susah, hanya meletakkan tas ransel yang telah diisi bahan-bahan untuk membuat bom di kamar Ayyas. Tas itu harus ia letakkan di kamar Ayyas, tentu saja tanpa sepengetahuan Ayyas. Dan harus diletakkan beberapa jam sebelum polisi pemerintah Rusia menggerebek kamar Ayyas. Rencana Ben Salomon sangat detil dan kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Yang akan diledakkan adalah lobi Metropole Hotel yang terletak di jantung kota Moskwa, tepatnya di kawasan Teatralnaya, yang tak jauh dari Kremlin. Lobi itu akan dibom bertepatan dengan datangnya seorang pejabat penting Inggris. Akan ada korban, tapi pejabat itu akan dijaga untuk tetap selamat meskipun luka. Yang diinginkan bukan matinya pejabat itu, tapi efek dari bom itu. Dengan adanya pemboman itu, seluruh dunia akan mengutuk aksi pemboman itu. Dan pihak kemanan Rusia akan mencari pelaku pemboman itu. Di sinilah Ben Salomon dan anaak buahnya mempermainkan dunia. Seorang anak buah Ben Salomon 64 akan masuk ke Metropole Hotel dengan menyamar berpenampilan persis seperti Ayyas. Hasil rekaman dari Linor sangat membantu penyamaran itu. Setelah itu anak buah Ben Salomon akan menampakkan diri kepada pihak keamanan di dekat apartemen di mana Ayyas menginap, sehingga pihak keamanan akan sangat mudah menarik benang merah. ….21 Sementara Yelena mengalami perang batin yang hebat antara memilih berhenti menjalani profesinya sebagai wanita penghibur dan terbebas dari cengkraman Olga Nikolayenko, atau melanjutkan profesinya supaya aman dari ancaman Olga. Sebab ia sendiri sudah jenuh dengan dunia gelapnya dan ingin hidup normal sebagaimana biasa umumnya orang. Namun di lain pihak pengaruh Olga Nikolayenko di dunia hitam begitu luas, dan itu akan berujung pada kecelakaan dirinya bila ia menolak untuk kembali bekerjasama dengan Olga. … “Aku minta saran pada kalian, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku sebaiknya bertahan, dan meminta perlindungan polisi? Ataukah aku lari saja dari sini sejauh-jauhnya, tapi kemana? Olga Nikolayenko juga memiliki jaringan di hampir seluruh kota besar di Rusia. Aku tidak tahu harus bagaimana?” Yelena bercerita dengan berlinang air mata. Ayyas mendengarkan dengan hati iba.dasn Linor yang biasanya dingin dasn tidak mudah kasihan, kali ini dia agak tersenth. Ia bisa membayangkan betapa menderitanya Yelena selama ini. Kelihatannya dia ceria, hidup glamor dan mewah. Tetapi ia sesungguhnya ia bagai binatang piaraan Olga Nikolayenko. Dan Yelena tidak bisa berbuat sekehendak hatinya. Ia harus mengikuti aturan main yang dibuat Olga. Yelena tidask berbeda denngan sapi erah yang terus diperah segala-galanya. Susunya, keringatnya, darahnya dan dagingnya oleh Olga Nikolayenko. ….22 Begitupun Linor, ia memasuki ranah persoalan yang juga sama halnya dengan kedua tokoh di atas. Di awali dengan munculnya sisi 21 Ibid, h. 262-263. Ibid, h. 285. 22 65 ke4manusiaan dalam dirinya ketika ia bimbang untuk melakukan pembunuhan seorang mahasiswa MGU. …”Linor sudah mengamati gerak-gerik gadis itu. Ibarat kata, di mana pun berada, bayangan gadis tak pernah luput dari mata spionase Linor. Sungguh, baginya sangat mudah menyelesaiakan yugasnya. Masalahnya adalah, entah kenapa untuk kali ini dia tidak ingin membunuh. Gadis itu sedang menjadi kebanggaan ayah dan ibunya. Ia tahu itu. Gadis itu selain kuliah di MGU juga belajar musik di Moscow state conservatory. Dan ia telah melihat dengan mata dan kepalanya sendiri betapa berbakatnya gadis itu memainkan biola. Ia sendiri mengakui dalam hatinya, kalau kemampuan biola gadis itu terus diasah, ia bisa kalah piawai dengannya. Dalam memainkan biola, gadis itu memiliki tiga elemen yang tidak dimiliki semua orang; bakat, kecerdasan, dan keetekunan. Sementara dirinya, hanya di topang oleh kecerdasan dan ketekunan saja. Soal bakat, ia merasa tak meilikinya. Karena memang bakat itu sifatnya bawaan sejak lahir. Ia pembeerian Tuhan yang tak bisa diirikan. Entah kenapa, biasanya ia tidak pernah memiliki belasa kasihan kepada siapa pun itu tapi kali ini ia teringat dirinya beberapa tahun yang lalu. Gadis itu mirip dirinya beberapa tahun yang lalu, ketika belajar bermain biola dengan di dampingi oleh ibunya. Ia tidak sampai hati membunuh gadis itu, karena membunuh gadis itu sseolah ia membunuh dirinya sendiri. Akan tetapi, jika ia tidak melaksanakan tugasnya, ia sendiri akan di eksekusi oleh Ben Solomon atau agen lainnya. Dan ada pilihan baginya; membunuh gadis itu, atau ia mati di bunuh oleh Ben Solomon. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri merinding. …. 23 3. Ending (Penyelesaian) Ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling berkaitan. Misalkan, cerita Ayyas yang akhirnya pindah dan tinggal 23 Ibid, h. 215-216. 66 bersama dengan Pak Joko di apartemennya. Lalu Yelena yang kemudian hidup normal ditemani Bibi Margareta di apartemennya setelah lolos dari ancaman Olga Nikolayenko berkat bantuan Linor. Kemudian Linor pun pergi ke Kiev menemui ibunya, Madam Ekaterina hingga berujung pada pertemuannya dengan cahaya hidayah. Namun yang menakjubkan dan di luar bayangan pembaca, pengarang dengan lihainya merangkai kembali alur hidup masing-masing tokoh tadi yang seolah berakhir dengan tak berkaitan menjadi sebuah jalina alur baru yang segar dan dramatis. Itu dapat dilihat pada paparan pengarang akan sosok Devid yang semula hanya dimunculkan pada bagian awal-awal cerita, tetapi pada akhirnya justru dipertemukan olehnya dengan Yelena jelang saat di mana Yelena mendapatkan Hidayah. Lantas keduanya yang semula sama-sama memiliki latar kehidupan kelam akhirnya menikah dalam payung cahaya kebenaran Islam. Sedangkan Linor yang tadinya pergi ke Kiev menemui ibunya sembari menyimpan kekesalan terhadap Ayyas, dibuat seolah lepas dari alur cerita sebelumnya yang kesannya semakin jauh berseberangan dengan alur hidup tokoh-tokoh yang lain. Linor lalu melulu digambarkan mengalami kilas balik kehidupan keluarganya yang sebenarnya warga Muslim Palestina lewat cerita Madam Ekaterina. Ia lalu menyesali akan semua kebenciannya selama ini terhadap Islam. Karena ia sesungguhnya adalah bagian dari kehidupan orang-orang yang selama ini ia benci. Dari semua cerita yang dikisahkan oleh Madam Ekaterina – ibu angkatnya 67 yang juga seorang Yahudi tetapi telah menjadi Muslim itu, ia pun tergugah batinnya dan membuatnya tertarik untuk mempelajari Islam lebih dalam. Setelah melalui proses lika-liku pencarian kebenarannya akan Islam ia kemudian mendapatkan hidayah dan menjadi seorang muslimah dengan kepribadian yang berbanding terbalik dengan Linor sebelumnya. Begitu juga dengan Ayyas, ia pun dikisahkan telah menemukan kehidupan yang tenang dan nyaman dari godaan keimanan selama tinggal bersama Pak Joko di apartemennya. Sehari-harinya ia dapat kembali fokus dengan penelitian tesisnya serta sisa waktunya yang lainnya dihabiskan dengan mengajar anak-anak muslim Moskwa mengaji. Dan di luar dugaan, Ayyas dan Linor yang seolah telah berseberangan haluan jalan hidupnya lantas dipertemukan kembali oleh pengarang. Lalu dari pertemuan keduanya lahirlah sebuah pertalian batin nan dahsyat atas dasar keimanan dan cahaya Ilahiyah, yakni cinta. Dan walaupun cuma sekilas gambaran yang disajikan pengarang akan pertalian cinta keduanya, tetapi kemasan yang dibingkai pengarang begitu menarik. Tambahan pula pengarang sengaja memunculkan efek dramatis pada akhir cerita dengan syahidnya Linor atau Sofia Ezuddin akibat ditembak oleh agen Mosad anak buah dari Ben Solomon. Demikianlah gambaran alur atau jalan cerita pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Dalam paparan penulis berkaitan dengan alur ini, sengaja disertakan juga dengan petikan singkat narasi 68 novel untuk memperkuat penjelasan. Dan penulis pun sadar bahwa dalam pengutipan tersebut tidak menyertakan semua unsur narasi yang memperkuat alur sebagaimana dimaksud. Penulis hanya mengutip satu saja di antara sekian banyak narasi yang berkaitan dengan alur atau plot yang menurut penulis cukup mewakili plot yang dimaksudkan. Ini dilakukan pembahasan. dengan pertimbangan semata-mata demi efektivitas 69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan pada bab-bab terdahulu, di bawah ini beberapa kesimpulan yang diperoleh oleh penulis adalah dari keseluruhan isi cerita, penyajian pesan moral dalam novel ini terbilang cukup baik, hal ini terbukti dari dinarasikan pengarang dalam bentuk dialog antar tokoh serta paparan-paparan kejadian atau peristiwa yang dialami. Bahasa narasi atau ujaran yang digunakan lugas dan sesekali menggunakan perumpamaan untuk menambah estetika membaca bagi pembaca. Boleh jadi hal ini dimaksudkan agar pesan-pesan moral di dalamnya lebih mudah dicerna dan ditangkap pembaca. Dari Novel Bumi Cinta ini, pengarang kelihatannya ingin menggambarkan situasi nestapa kehidupan dunia modern. Yang mana di satu sisi harus memperhatikan kesuksesan hidup yang layak dan nyaman. Sementara, di sisi lain banyak juga orang yang setelah mendapatkan kenikmatan hidup justru mengalami kekeringan spiritual. Sedangkan Islam memiliki konsep hidup ideal dalam ajarannya. Bilamana itu dijalankan dengan baik, maka akan mendapatkan kesuksesan hidup baik dari aspek materi maupun aspek spiritual. 1. Hasil dari analisis narasi pesan moral pada tokoh dalam novel Bumi Cinta ini terdapat beberapa bentuk kategori pesan moral yang meliputi: hubungan manusia dengan Tuhannya, dari tokoh-tokoh dalam novel 69 70 kepada sang pencipta Allah SWT. Seperti dalam tokoh Ayyas yang berpegang teguh terhadap ajaran agamanya, yakni Islam. Yang mana keteguhan akan keyakinan itu harus berbenturan dengan kehidupan masyarakat Rusia terutama lingkungan tempat dia tinggal, yang sarat dengan nilai kebebasan tanpa pijakan teologis atau keyakinan agama. Hubungan manusia dengan sesama manusia lain dalam lingkungan sosial, berupa tolong menolong, menghargai, dan menghormati sesama, keramahan, sopan santun, kesetiaan dan sebagainya. Seperti dalam tokoh Bibi Margareta yang bersedia menolong Yelena yang pada saat itu dalam keadaan sekarat. Dan juga seorang Dr. Anastasia Palazzo sebagai asisten Profesor yang pada saat itu tidak bisa mendampingi atau membimbing penelitian Ayyas, yang dengan senang hati Dr. Anastasia membantu Ayyas dalam menyelesaiakan tugas penelitiannya. Dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri berupa rasa cinta, rindu, ambisi, cita-cita, dan sebagainya. 2. Alur yang ada dalam novel Bumi Cinta, pada intro atau pengenalan cerita pengarang memulainya dengan menceritakan awal kedatangan Ayyas di Moskwa untuk melakukan penelitian akhir tesisnya tentang Sejarah Islam di Rusia sampai kepada pertemuannya dengan beberapa tokoh lain. Dimulai dari bagian awal, yakni pada bagaian Tiba di Moskwa sampai pada pertengahan cerita di mana semua tokoh yang paling dominan sebagai pendukung jalannya cerita disajikan secara utuh. Awal perselisihan di sini, sampai pada bagian Pertarungan Sengit yang 71 menceritakan terjadinya perkelahian antara Ayyas dengan Sergei. Perkelahian tersebut diakibatkan oleh penolakan Ayyas terhadap perbuatan asusila yang dilakukan oleh Sergei dan Linor di ruang tamu Apartemen dan di sisi lain Linor dan Sergei pun menganggap Ayyas telah mengganggu kesenangan mereka dengan membunyikan suara muratal keras-keras. Dari alur diatas terdapat pesan moral antara manusia dengan Tuhan di mana seorang Ayyas harus bias menahan hawa nafsu terhadap godaan yang ada di sekitarnya selama ia berada di Rusia. Serta pesan moral antara manusia dengan manusia, dalam cerita narasi dalam novel Bumi Cinta ini membuat para pembaca untuk menerapkan ajaran-ajaran agama dalam menentukan batas mengenai perbuatan, sikap dan akhlak. Sehingga ending dari novel ini diakhiri dengan beberapa peristiwa menakjubkan yang dialami oleh para tokoh. Pengarang dengan sengaja membuat perjalanan beberapa tokoh di dalamnya seperti tak saling berkaitan. B. Saran-saran 1. Para pelaku dakwah hendaknya lebih menyadari bahwa karya satra seperti novel merupkan salah satu alat yang efektif dalam menyampaikan pesan moral. Oleh karenanya, para pengarang dapat mempelajari cara penulisan novel yang lebih baik dan menarik dan memanfaatkannya sebagai sarana dakwah dan penyampaian moral yang tak mungkin ada dalam narasi lain. 72 2. Karya yang baik adalah karya yang isinya bermutu, tidak asal menulis, harus ada pengetahuan yang mengajak kepada kebenaran juga dapat dipertanggung jawabkan di dunia dan di akhirat kelak. 3. Kepada sastrawan muslimin hendaknya sebuah novel ditulis tidak saja berdasarkan pengembangan imajinasi. Akan tetapi, juga dilandasi sebuah riset yang cermat, seperti mencari data-data, karena ada banyak novel-novel di Indonesia yang berisi hiburan tanpa adanya nilai-nilai sastra yang bersifat artistik, kultural, etis, moral, relijius, dan nilai praktis. 4. Pengemasan buku novel ini bisa dikatakan rapi, dengan pilihan desain sampul yang apik, elegan dan menarik. 5. Semoga hal-hal yang baik dalam penelitian ini menjadi masukan yang dapat mengembangkan karya sastra seperti novel yang sarat dengan nilai-nilai religi, akhlak dan moral agar dapat menjadi lebih baik. 73 DAFTAR PUSTAKA Amin, Ahmad. Etika (Ilmu Akhlak) (terj) K.H. Farid Ma’ruf, dari judul asli, AlAkhlaq, Jakarta: Bulan Bintang, 1983. cet. ke-III. Braston, Gill dan Roy Stafford. The Media Student’s Book. London dan New York: Routledge. 2003. Darajat, Zakiyah. Peranan Agama Islam Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Haji Masagung, 1993. DEPDIKNAS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002. DEPDIKNAS. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: SMP N 238. Jakarta. 2006. Eogleton, Terry. Teori Sastra Sebuah Pengantar Komperhensif. Jakarta dan Bandung: Jalan Sutra. 2006. Fisher, B. Aubrey Trimo, Soejono (Penerj). Teori-teori Komunikasi. Bandung: CV. Remadja Karya. 1978. Haramain Asy Syarifain Al, Khadim (pelayan kedua Tanah suci), Fahd ibn’ Abd al’ Aziz Al Sa’ud, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Husniah, Rohmy. Makalah Konferensi Internasional Kesusastraan, Pendidikan Budi Pekerti Melalui Pendekatan Moral Dalam Pengajaran Sastra. Batu. 2008. Gorys, Keraf. Argumentasi dan Narasi, Jakarta: PT. Gramedia. 1986. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. Munir, M. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana. 2006. cet. ke-2. Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. Grafindo Persada. ------------------, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Press, 2003, cet. ke-5. -------------------. Akhlak Tasawuf. PT. Raja Grafindo Permai: Jakarta. 2011. cet. ke-10. Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Jogjakarta: Gajah Mada University Press. 1995. 73 74 Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1991. cet. ke XXI. Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedia Pendidikan. Gunung Agung: Jakarta. 1979. Purwanto, Yadi. Etika Profesi. Bandung: PT. Repika Aditama. 2007. Saifuddin, Endang Anshari. Wawasan Islam. Jakarta: Gema Insani Press. 1993. Shirazy, Habiburrahman El. Bumi Cinta. Jakarta: Ihwah Publishing House. 2012. cet. ke-1. Sobur, Alex. Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Reamaja Rosdakarya. 2001. Sayuti, Suminto. A. Berkenalan Dengan Prosa Fiksi, Yogyakarta: Gama Media, 2000. cet. ke- 1. Tahruddin, Alam. Analisis Pendekatan Struktur dan Nilai Budaya dalam Kumpulan Cerita Pendek Jodoh Karya A. A Navis. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2011. Tebba, Sudirman. Etika dan Tasawuf Jawa. Jakarta: Pustaka Irvan, 2007. Tarigan, Guntur Henry. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. 1993. Wardoyo, Purwahadi. Moral dan Masalahnya. Jogjakarta: Kanisius. 1990. cet. ke9. Widjaja, H. A. W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineke Cipta. 1998. Widjaja, H. A. W. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. 2003. cet. ke-5. Wiyanto, Asul. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo Anggota Ikapi. 2005. Sumber lain: http://biografi-biodata-profile.blogspot.com/2012/03/biodata-dan-profil-habiburrahman.html. http://id.wikipedia.org/wiki/habiburrahman_el_shirazy. http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitian-sastra-disusun-oleh.html. http://insiriahannisa.wordpress.com/2012/11/18/sinopsis-novel-bumi-cinta-karyahabiburrahman-el-shirazy/. Gambar Habiburrahman El Shirazy Foto Sidang