Perbedaan prestasi belajar… - STKIP Bina Bangsa Meulaboh e

advertisement
Perbedaan prestasi belajar…
3
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN
ALAT PERAGA DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN ALAT
PERAGA POKOK BAHASAN ALAT INDRA MANUSIA PADA SISWA
MAN SUAK TIMAH
Saidi Mukti M.Si
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi
STKIP Bina Bangsa Meulaboh
ABSTRAK
Konsep Alat Indra Manusia dipilih dalam penelitian ini karena konsep Alat Indra
Manusia di dalam penyampaian materinya tidak mudah diterima jika hanya dengan
ceramah saja, akan tetapi perlu bukti dan alat dalam penyampaiannya. Hal ini sangat
sesuai dengan menggunakan alat peraga. Strategi dalam penelitian tindakan kelas ini
dilakukan melalui 2 siklus dan pada setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sedangkan dalam mengaktifkan siswa, peneliti
menggunakan lembar kerja yang diberikan kepada siswa dalam kelompok besar dan
kelompok kecil. Yang menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas XI ipa1 dan XI IPA 2 MAN Suak Timah, sedangkan objeknya adalah
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan tidak menggunakan alat peraga
pada materi Alat Indra Manusia mata pelajaran Biologi. Dari hasil penelitian tindakan
kelas ini maka peneliti merekomendasikan pada proses Pembelajaran, pengajar untuk
mengajarkan materi dengan tehnik mengaktifkan siswa dengan menggunakan alat
peraga.
Kata Kunci: Indra manusia, alat Peraga, metode, pemahaman
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 41
Perbedaan prestasi belajar…
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telah banyak usaha yang dilakukan oleh pemeritah untuk meningkatkan
pendidikan dan pengajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan
kualitas tenaga pengajar, dan mengembangkan kurikulum. Kenyataannya masih
banyak siswa yang menerima pelajaran hanya dengan mendengar, mencatat apa yang
diberikan gurunya. Hal ini diketahui dari pengamatan pendahuluan yang dilakukan
oleh peneliti di MAN Suak Timah tahun ajaran 2010/2011. Banyak siswa mengeluh
yang menyatakan belajar Biologi itu sulit. Kesulitan yang dialami oleh siswa
dikatakan karena penjelasan pada saat guru menjelaskan. Hampir semua siswa
mengatakan sulit mengerti bahan yang diajarkan oleh guru. Siswa mempelajari
Biologi hanya untuk memperoleh nilai rapor yang baik. Di pihak guru, masih terdapat
keraguan tentang bagaimana seharusnya mengajarkan Biologi karena sudah banyak
cara yang telah ditempuh, tetapi prestasi belajar siswa belum memuaskan.
Menurut Baharuddin (1982:341) para guru Biologi umumnya banyak
memikirkan bagaimana mengajar Biologi yang baik, jarang memikirkan bagaimana
siswa belajar. Pengajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah
Aliyah (MA) menurut KTSP 2006 menitik beratkan pada pengembangan penggunaan
keterampilan proses untuk mengajarkan konsep-konsep Biologi dan menumbuhkan
nilai dan sikap ilmiah. Proses belajar-mengajar Biologi dengan menggunakan
keterampilan proses perlu ditingkatkan kualitasnya, seperti yang diungkapkan Dahar
(1985:12), bahwa : “di lapangan masih banyak guru yang belum melaksanakan proses
belajar-mengajar dengan menggunakan keterampilan proses, dengan berbagai alasan.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 42
Perbedaan prestasi belajar…
Alasan yang banyak dikemukakan, (1) kesulitan dalam mengevaluasi, (2) guru
maupun siswa belum memahami konsep-konsep keterampilan proses Biologi itu
secara baik”.
Perolehan pengetahuan oleh siswa tidak dapat terjadi secara lansung melalui
transfer pengetahuan dari seorang guru kepada siswanya. Menurut Piaget dan Dahar,
(1985:5) dinyatakan bahwa : “pengetahuan Biologi dan logika-matematik tidak dapat
diteruskan dalam bentuk sudah jadi. Setiap anak harus membangun sendiri
pengetahuannya melalui operasi-operasi, terinternalisasi, reversibel, invarian dan
terintergrasi dengan struktur kognitif dan operasi-operasi lainnya”.
Pemilihan metode mengajar, banyak masalah khususnya yang berkaitan
dengan Biologi, mulai dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling
kompleks. Masalah tersebut sudah selayaknya dapat dipahami dan dipecahkan oleh
siswa-siswa MAN Suak Timah dengan memanfaatkan (mengaplikasikan) konsepkonsep yang telah dipelajari.
Keluhan tentang rendahnya mutu pendidikan tetap menjadi isu dari hari
kehari. Gaffar (1989:33) menyatakan, bahwa “anak didik ditemukan kurang
berkualitas. Mereka kurang mampu berpikir bila menghadapi masalah-masalah yang
berhubungan dengan konsep Biologi atau kemampuam mereka dalam memecahkan
masalah masih rendah”. Semiawan dan Reka Joni (1988:6) menyatakan bahwa :
“para siswa kurang mampu menerapkan apa yang telah dipelajari kepada situasi yang
lebih nyata”.
Konsep Alat Indra Manusia dipilih dalam penelitian ini karena konsep Alat
Indra Manusia di dalam penyampaian materinya tidak mudah diterima jika hanya
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 43
Perbedaan prestasi belajar…
dengan ceramah saja, akan tetapi perlu bukti atau alat dalam penyampaiannya. Hal ini
sangat sesuai dengan alat peraga. Dari beberapa penelitian seperti yang dikemukakan
oleh Roestiah (1985:83) bahwa “alat peraga adalah cara-cara mengajar dimana
seorang guru menunjukkan, memperlihatkan, sesuatu proses, sehingga seluruh siswa
di dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar, mungkin meraba-raba dan
merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut”. Maka jelaslah bahwa
penggunaan alat peraga pada materi Alat Indra Manusia sangat sesuai. Jadi
kesesuaian antara materi dan metode yang digunakan merupakan kendala yang perlu
mendapat perhatian oleh semua pihak, sehingga dapat terciptanya situasi belajarmengajar yang lebih berguna atau lebih relevan bagi siswa.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan alat peraga dan yang tidak menggunakan alat peraga.
2. Untuk membuktikan bahwa konsep Alat Indra Manusia lebih efektif jika
diajarkan dengan menggunakan alat peraga.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi guru untuk dapat memperluas wawasan pengetahuan, merancang/mencari
alternatif pelaksanaan penyajian dalam membantu siswanya yang mengalami
kesulitan belajar.
2. Bagi guru khususnya guru bidang studi Biologi untuk memperhatikan metode
mengajar yang sesuai dengan konsep Alat Indra Manusia.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 44
Perbedaan prestasi belajar…
3. Bagi siswa, belajar dengan alat peraga yang menggunakan alat peraga lebih
terarah pada peningkatan penguasaan konsep.
D. Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada Perbedaan
Prestasi Belajar Siswa Yang Menggunakan Alat Peraga Dan Yang Tidak
Menggunakan Alat Peraga Pada Pokok Bahasan Alat Indra Manusia”.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran
Keseluruhan proses pembelajaran merupakan kegiatan utama. Untuk itu
penulis akan menjelaskan lebih dahulu pengertian belajar dan mengajar. Mengajar
pada dasarnya merupakan kegiatan atau proses penyusunan dan pengujian suatu
rencana atau program yang dilakukan oleh seorang guru atau intruktur. Selanjutnya
sasaran program yang dilakukan oleh guru adalah siswa. Menurut Roestiyah
(1985:44) “belajar adalah proses intraksi siswa dengan siswa dan konsultasi guru
dalam proses ini siswa memperoleh pengalaman dari teman-temannya sendiri,
kemudian pengalaman tersebut dikonsultasikan kepada guru”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas jelaslah bahwa proses belajar tidak
dapat dipisahkan dari proses mengajar. Pembelajaran merupakan kegiatan
terorganisasi yang terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut yaitu: Materi
pelajaran, metoda mengajar, alat dan bahan pelajaran, media serta evaluasi. Semua
komponen-komponen tadi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain
dan keseluruhannya harus terorganisir dengan baik.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 45
Perbedaan prestasi belajar…
Metoda mengajar mengajar menurut Hamalik (1986:116) yaitu : “Suatu cara
untuk mencapai tujuan pengajaran, yang merupakan tujuan yang diharapkan akan
dapat tecapai oleh siswa dalam kegiatan belajar”. Selanjutnya dalam buku petunjuk
pelaksanaan proses belajar mengajar kurikulum tingkat Satuan Pendidikan
mengatakan bahwa : “Metoda mengajar adalah cara mengajar yang digunakan oleh
pengajar untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa”. Dengan demikian
dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, metoda mengajar merupakan suatu
alat atau cara penyampaian bahan pengajaran kepada siswa dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan untuk memudahkan
penyajian materi pelajaran, pada kegiatan belajar mengajar seorang guru harus
mampu memilih metoda yang tepat sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yan gtelah ditetapkan.
Menurut Surachmad (1986 : 24) bahwa metoda mengajar cukup banyak
jenisnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan materi yang akan diajarkan
kepada siswa.
2. Tingkat kecerdasan siswa yang heterogen dalam hal menerima pelajaran.
3. Fasilitas sekolah, tempat guru mengajar, dan siswa menerima pelajaran.
4. Situasi dan kondisi sekolah.
5. Pribadi guru dan kemampuan guru tersebut.
Dari penjelasan metode atas, jelaslah bahwa setiap metoda mempunyai
karakteristik tersendiri dan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Namun demikian dalam kesempatan ini sesuai dengan topik permasalahan penelitian,
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 46
Perbedaan prestasi belajar…
penulis hanya membahas Perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan alat
peraga dengan yang tidak menggunakan alat peraga.
B. Alat peraga
Alat peraga adalah cara-cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan,
memperlihatkan suatu proses, sehingga seluruh siswa di dalam kelas dapat melihat,
mengamati dan mendengar proses yang dipertunjukkan oleh guru. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sudirman (1992:133) alat peraga adalah “suatu cara penyajian
pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai
dengan penjelasan lisan”. Selanjutnya Surachmad (1986:112) menyatakan bahwa alat
peraga merupakan metode yang sangat efektif membantu siswa-siswa mencari
jawaban atas pertanyaan. Roestiyah (1985:83) menyebutkan bahwa “alat peraga
adalah cara-cara mengajar dimana seorang guru menunjukkan, memperlihatkan suatu
proses, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar
dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut”.
Dari pendapat Surachmad, Winarno dan Roestiyah diatas maka jelaslah
bahwa dengan alat peraga proses pemahaman siswa terhadap pelajaran akan lebih
berkesan secara mendalam sehingga dapat memberikan pengertian dengan baik dan
sempurna. Disamping itu juga penggunaan alat peraga mempunyai tujuan agar siswa
dapat mengamati dan memahami tentang suatu cara yang lebih pasti dan mengetahui
atau melihat kebenaran suatu hal.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 47
Perbedaan prestasi belajar…
C. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Alat peraga
Setiap metode dalam pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangannya
begitu juga dengan alat peraga. Menurut pendapat Sudirman (1992:133) bahwa alat
peraga mempunyai 5 kelebihan yaitu :
1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit,
dengan demikian dapat menghindarkan verbalisme.
2. Siswa lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran akan lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukan sendiri.
5. Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak
mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.
D. Pelaksanaan Demontrasi Alat Peraga
Umumnya penggunaan alat peraga dilakukan dalam peraga. Tapi dalam hal
ini alat peraga akan digunakan dan didemontrasikan di depan kelas sebagai alat dalam
pembelajaran. Dengan demikian perlu perencanaan kerja sebelum alat digunakan.
Jika perencanaan kerja tersebut dapat dicapai akan memberi dorongan dan hasil baik
serta pengalaman yang menyenangkan dalam pekerjaan di dalam kelas. persiapan
guru yang akan membimbing siswa telah menyusun terlebih dahulu program kegiatan
kerja siswa, yang berbentuk lembaran kerja siswa yang disusun secara sistematis
dengan konsep dasar yang sesuai. Pada siswa diharapkan telah mempelajari petunjuk
dan cara kegiatan yang terdapat pada lembaran kerja siswa dengan demikian siswa
telah memperoleh gambaran tentang apa yang akan di ukur dan diamati dalam suatu
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 48
Perbedaan prestasi belajar…
pengamatan. Dalam memulai suatu pelajaran yang memakai alat, alat-alat yang
diperlukan hendaklah telah tersedia. Sebab apabila suatu pelajaran telah dimulai dan
kemudian alat yang diperlukan belum tersedia, hal ini akan memboroskan waktu di
dalam penyajian materi. Hal ini sesuai menurut pendapat Sudirman (1992:135) bahwa
dalam pelaksanaan demontrasi perlu diperhatikan:
1. Sebelum memulai, periksa sekali lagi kesiapan peralatan yang akan di
demontrasikan, pengaturan tempat dan keterangan tentang garis besar
langkah serta pokok-pokok yang akan didemontrasikan.
2. Siapkan siswa, mungkin ada hal-hal yang perlu mereka catat.
3. Mulailah demontrasi dengan menarik perhatian siswa.
4. Ingatlah pokok-pokok materi yang didemontrasikan agar mencapai
sasaran.
5. Pada waktu berjalannya demontrasi, sekali-kali perhatikan siswa, apakah
semuanya mengikuti dengan baik.
6. Untuk menghindari ketegangan, ciptakanlah suasana yang harmonis, dan
berikanlah pada siswa kesempatan untuk aktif memikirkan tentang apa
yang dilihatnya.
E. Perencanaan Pembelajaran Biologi
Dalam perencanaan pembelajaran tentu harus tergambar juga teknik
pelaksanaan yang dillakukan guru, juga penilaian keseluruhan yang meliputi
penilaian prestasi dan penilaian perbuatan (kemampuan / ketrampilan serta sikap
dalam melakukan tugas). Secara praktis dapat dilakukan langkah-langkah
perancanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 49
Perbedaan prestasi belajar…
- Lihat kurikulum, dalam hal ini tujuan intruksional umum, pokok bahasan, kelas,
caturwulan dan waktu pembelajaran.
- Jabarkan tujuan intruksional umum ke dalam tujuan-tujuan pembelajaran yang
meliputi aspek-aspek ketrampilan yang sedapat mungkin mencakup observasi,
menghitung, mengukur, klasifikasi, hubungan ruang / waktu, hipotesis,
perencanaan penelitian / ekperimen, pengendalian variabel, interpretasi data,
kesimpulan semetara, meramalkan, menerapkan dan mengkomunikasikan serta
aspek sikap dan nilai sedapat mungkin mencakup rasa ingin tahu, teliti, tekun /
kemauan yang keras, jujur, mau bekerja sama, dapat mengkritik dan dikritik,
bertanggung jawab keterbukaan dan kreatifitas.
- Usahakanlah agar setiap tujuan pembelajaran tersebut dapat diukur dengan cara
membuat rencana penilaian berupa bentuk soal / bentuk lainnya.
- Tentukan pendekatan materi yang akan dipilih.
- Carilah sebanyak mungkin sumber untuk memperkaya pelajaran serta tentukan
alat dan bahan pelajaran yang akan digunakan untuk mengajar.
- Buatlah gambaran teknik pelaksanaan secara singkat.
- Lengkapi perencanaan pengajaran dengan lembaran kerja siswa
METODELOGI PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI ipa MAN Suak Timah ,
sedangkan objeknya adalah nilai hasil tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran
selesai.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 50
Perbedaan prestasi belajar…
B. Situasi Penelitian
MAN Suak Timah merupakan satu-satunya Madrasah yang berada di
pinggiran Kota Meulaboh Aceh Berat. Jika ditinjau dari letaknya, MAN Suak Timah
sangat menguntungkan siswa karena sarana memadai, sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat diselenggarakan penelitian. Berdasarkan
judul penelitian ini, maka yang menjadi lokasi atau tempat dilaksanakan penelitian ini
adalah MAN Suak Timah .
D. Waktu Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini waktunya 1 semester (Juli s/d Desember
2010), lamanya mulai dari membuat Penelitian sampai dengan penulisan
Penelitian Tindakan Kelas.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN Suak Timah tahun
pengajaran 2010/2011, yang jumlahnya 80 siswa yang terdiri dari 2 kelas sedangkan
yang menjadi sampel adalah dua kelas yaitu kelas XI ipa1 dan XI ipa2 yang diambil
secara random dari 2 kelas yang ada.
F. Metode Pengumpulan
Pengumpulan data dilakukan dengan membuat tes yang akan diujikan pada
sampel, pelaksanaan tes dilakukan pada saat penyajian materi Alat Indra Manusia
telah selesai. Tes diberikan kedua kelompok sampel dengan soal yang sama yaitu tes
objektif dengan 4 alternatif jawaban dan jumlah soal sebanyak 25 buah soal dalam
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 51
Perbedaan prestasi belajar…
waktu 1× 45 menit. Setiap soal tes diberi bobot 4 (empat) jika jawaban benar dan 0
(nol) jika jawaban salah.
G. Metode Pengolahan data
Setelah seluruh data terkumpul, maka untuk pengujian terhadap hipotesis
yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, data akan diolah dengan metode
statistik uji-t yang rumus yang digunakan menurut SutrisnoHadi (1984:268) adalah
t
Mx My
SDbM
Dimana:
t
= t ratio
Mx
= Mean dari sampel x (kelas eksperimen)
My
= mean dari sampel y (kelas kontrol)
SDbM
= Kesalahan standar perbedaan mean
Untuk memperoleh nilai Mx dan My yaitu :
Mx 
 f .x
Nx
dan M y 
 f .y
Ny
Dimana:
Mx
= Mean dari sampel x (kelas eksperimen)
My
= Mean dari sampel y (kelas kontrol)
f.x
= Jumlah frekuensi dikalikan dengan nilai (x)
f.y
= Jumlah frekuensi dikalikan dengan nilai (y)
N
= Jumlah sampel yang diselidiki
Untuk memperoleh nilai SDbM digunakan rumus :
SDbM  SD 2 Mx  SD 2 My
Dimana:
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 52
Perbedaan prestasi belajar…
SDbM = Standar kesalahan mean
SD²Mx = Varian mean sampel x
SD²My = Varian mean sampel y
Untuk mendapatkan nilai SD²Mx
=
SD y2
SD x2
dan SD²My =
N y 1
N x 1
Dimana:
SD²x
= Varian sampel x
SD²y
= Varian sampel y
N
= Jumlah sampel yang diselidiki
Untuk memperoleh nilai SD²x dan SD²y digunakan rumus:
SD
2
x
 f .x

Nx
2
 M dan SD
2
x
2
y
 f .y

Ny
2
 M y2
Dimana:
f.x²
= Jumlah frekuensi yang dikalikan dengan nilai (x) yang
dikuadratkan
f.y²
= Jumlah frekuensi yang dikalikan dengan nilai (y) yang
dikuadratkan
N
= Jumlah sampel yang diselidiki
M²x
= Mean sampel x yang dikuadratkan
M²y
= Mean sampel y yang dikuadratkan
Selanjutnya nilai t
hitung
yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan mengambil taraf signifikan  = 5% atau 0,05. Sedangkan derajat
kebebasannya (db) digunakan rumus :
db  N x  N y  2
Dimana: db = Derajat kebebasan
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 53
Perbedaan prestasi belajar…
Nx = Jumlah sampel x
Ny = Jumlah sampel y
Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sutrisno Hadi
(1984:257) adalah sebagai berikut :
-
Terima hipotesis Ho jika t hitung < t tabel dan tolak Ho jika t hitung > t tabel
-
Menerima hipotesis alternatif Ha jika t hitung > t tabel dan tolak Ha jika
t hitung < t tabel
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil evaluasi belajar siswa kelas XI ipa1 dan XI ipa2 MAN Suak Timah
yang diajarkan dengan alat peraga dan tidak menggunakan alat peraga pada konsep
Alat Indra Manusia sebgai berikut :
Data kelas yang menggunakan alat peraga yaitu kelas XI ipa1 sebagai berikut :
92, 88, 96, 52, 64, 72, 68, 68, 96, 88, 96, 88, 52, 52, 60, 60, 76, 72, 84, 68, 72,
72, 68, 68, 68, 92, 76, 72, 72, 72, 68, 68, 68, 88, 44
Data kelas yang tanpa menggunakan alat peraga yaitu kelas XI ipa2 sebagai berikut
64, 32, 44, 80, 84, 52, 44, 40, 64, 44, 88, 92, 52, 52, 96, 84, 72, 72, 68, 64, 92,
80, 72, 68, 64, 64, 64, 52, 52, 40, 64, 52, 52, 84, 40
Data-data yang diperoleh akan ditabulasikan dengan cara sebagai berikut :
- Nilai tertinggi siswa yang memakai alat peraga 96 sedangkan nilai terendah 52,
maka rangenya adalah
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 54
Perbedaan prestasi belajar…
R = Nilai tertinggi–nilai terendah
= 96 - 32
= 44
- Banyaknya interval kelas yang memakai alat peraga adalah :
i = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 35
= 4,3 + 1,54
= 5,84
- Luas daerah interval kelas untuk siswa yang memakai alat peraga :
P = R/i
= 44/5,84
= 7,5
- Nilai tertinggi siswa yang tidak memakai alat peraga 96 sedangkan nilai terendah
32, maka rangenya adalah :
R = Nilai tertinggi – nilai terendah
= 96 – 32
= 64
- Banyaknya interval kelas yang tidak memakai alat peraga adalah :
i = 1+ 3,3 log N
= 1+ 3,3 log 35
= 4,3 + 1,54
= 5,84
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 55
Perbedaan prestasi belajar…
- Luas daerah interval kelas untuk siswa yang tidak memakai alat peraga :
P = R/i
= 64/5,84
= 10,9
Untuk mendapatkan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari siswa, maka
terlebih dahulu dibuat distribusi frekuensi seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Distibusi frekuensi rata-rata nilai formatif kelas XI ipa1 MAN Suak Timah
pada materi Alat Indra Manusia yang diajarkan dengan memakai alat
peraga
Interval
Nilai (x)
Frekuensi (f)
f.x
f.x2
52 – 59
55,5
3
166,5
9240,7
60 – 67
63,5
3
190,5
12096,7
68 – 75
71,5
16
1144
81796
76 – 83
79,5
2
159
12640,5
84 – 91
87,5
6
525
45937,5
92 – 99
95,5
5
477,5
45601,2
f = 35
f.x = 2662,5 f (x)2 =207312,6

Sumber : MAN Suak Timah, 2010, (Data Diolah)
- Nilai rata-rata (mean) siswa yang memakai alat peraga adalah :
Mx 

 f .x
Nx
2662,5
35
M x  76,0
- Standar deviasi (SD) siswa yang memakai alat peraga adalah :
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 56
Perbedaan prestasi belajar…
SD x2 
 f ..x
Nx
2
 M x2
207312,6
2
 76,0 
35
 5923,2  5776

= 147,2
- Standar kesalahan perbedaan mean adalah :
SDy2
SDM2 x 
SDx2
Nx 1

147,2
35  1

296,26
35  1

147,2
34

296,26
34
SDM2 x 
= 4,3
Ny 1
= 8,7
SDbM  SDM2 x  SDM2 y
 4,3  8,7
 13
= 3,6
Besarnya harga t hitung (th) adalah :
- t hitung
=
=
Mx My
SDbM
76,0  61,8
3,6
14,2
= 3,9
3,6
Selanjutnya untuk memperoleh nilai t
=
tabel
(t) maka terlebih dahulu dihitung derajat
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 57
kebebasan (d) dengan rumus yaitu :
db
= Nx + Ny – 2
= 35 + 35 – 2 = 68
Perbedaan prestasi belajar…
Hipotesis diterima atau ditolak dengan menggunakan tarafikan signifan 5% dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Terima hipotesis (H0) jika t hitung < t tabel
- Menerima hipotesis alternatif (Ha) jika hitung > t tabel tabel.
Dari daftar distribusi t dengan peluang 95% dan derajat kebebasan dk = 68 di
dapatkan pada uji data t 0,95 =2,00 Sutrisno Hadi (1984:257).
A. Tinjauan Terhadap Hipotesis
Adapun rumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
: Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan alat peraga yang menggunakan alat
peraga lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan alat peraga.
Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifan =0,05. Dalam hal ini dilakukan
pengujian satu pihak.
Harga db dalam penelitian ini adalah 68, sedangkan nilai t tabel untuk db = 68
dan pada taraf signifan 0,05 yaitu sebesar 1,67. Nilai t
pengolahan data di atas diperoleh 3,9. Oleh karena nilai t
tabel
hitung
hitung
berdasarkan hasil
lebih besar dari nilai t
atau 3,9 > 1,67 maka hipotesis Ha diterima, yang berarti prestasi belajar siswa
yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga lebih baik dibandingkan dengan
yang tidak menggunakan alat peraga pada pokok bahasan Alat Indra Manusia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 58
Perbedaan prestasi belajar…
Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan alat peraga dengan yang
tidak menggunakan alat peraga pada pokok bahasan Alat Indra Manusia siswa
kelas XI ipa MAN Suak Timah
2. Dalam penyajian konsep Alat Indra Manusia lebih efektif menggunakan alat
peraga Biologi daripada tanpa menggunakan alat peraga.
B. Saran-saran
1. Sedapat mungkin guru dalam mengajar Biologi dapat menggunakan alat peraga.
2. Untuk memperoleh prestasi belajar siswa yang lebih baik, sebaiknya guru dalam
penyajian konsep Alat Indra Manusia dengan menggunakan alat peraga.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 59
Perbedaan prestasi belajar…
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 1998. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, PT. Bina Aksara, Jakarta
Baharuddin. 1982. Peranan Kemampuan Dasar Intelektual, Sikap dan Pemahaman
Dalam Biologi Trhadap Kemampuan Siswa SLTP di Sulsel Membangun
Analog dan Model Mental. Disertasi Bandung: FPS IKIP Bandung.
Conni R. Semiawan, Joni TR. 1993. Pendekatan Pembelajaran Acuan Konseptual
Pengolahan Kegiatan Belajar di Sekolah, Jakarta.
Conni R. Semiawan, dkk. 1988. Pendekatan Keterampilan Proses, Gramedia, Jakarta
Dahar, R.W. 1985. Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau Dari
Pengembangan Ketrampilan Proses (disertasi) Bandung: FPS IKIP Bandung.
Gaffar Moh. Fakry. 1989. Pendidikan Berpikir Bagi Guru, Dalam Mimbar
Pendidikan No.4, tahun VIII Desember 1989.
Hamalik, Oemar. 1986. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito:
Bandung
Hadi, Sutrisno. 1990. Statistik, Jilid II Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada,
Yokyakarta.
Roestiah, NK. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Bina Aksara: Jakarta.
Sudirman, N. 1992. Ilmu Pendidikan. PT. Rosda Karya: Bandung.
Supardjo, A. 1988. Pengembangan Pendidikan, Pusat Antar Universitas,
CV.
Rajawali: Bandung.
Winarno, S. 1986. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Angkasa:
Bandung.
KTSP. 2006. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Volume IV. Nomor 2. Juli-Desember 2013
Page 60
Download