TAYANGAN “MARIO TEGUH GOLDEN WAYS” DI

advertisement
TAYANGAN “MARIO TEGUH GOLDEN WAYS” DI METRO TV DAN
KONSEP DIRI MAHASISWA
(Studi Korelasional Tayangan “Mario Teguh Golden Ways” di Metro TV
Terhadap Konsep Diri Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)
Bonar Sibarani
100922021
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Tayangan Mario teguh Golden Ways di Metro TV dan
Konsep Diri Mahasiswa, sebuah studi korelasional tentang hubungan antara
Tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV Terhadap Konsep Diri
Mahasiswa FISIP USU. Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini
adalah “Seberapa besar hubungan antara Tayangan Mario Teguh Golden Ways di
Metro TV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU?” Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, teori S-O-R, teori komunikasi
massa, teori yang digunakan masih bertahan. Penelitian menggunakan
korelasional, yaitu metode yang melihat ada tidaknya suatu hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel lain. Penarikan sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Arikunto. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling, accidental random sampling dan
proporsional random sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisis tabel
tunggal dan uji hipotesis menggunakan Rank Spearman.
Kata Kunci : Konsep diri, Mahasiswa, Ilmu Komunikasi, Mario Teguh Golden
Ways.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan sebuah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak dengan suara, baik itu yang monokrom (hitam
putih) ataupun berwarna. Televisi juga merupakan media massa yang digunakan
untuk menyebarkan informasi. Televisi merupakan gabungan dari media dan
gambar. Gambar yang disajikan televisi juga merupakan gambar yang hidup yang
dapat menimbulkan kesan tersendiri kepada khalayak yang menontonnya.
Informasi yang disajikan melalui televisi juga banyak dinikmati oleh masyarakat
karena bersifat lebih cepat, lugas, dan lengkap meliput sebuah berita atau
peristiwa. Metro TV sebagai salah satu dari TV swasta yang menyajikan acara
yang berbeda dan tidak ada di stasiun televisi lainnya. Acara Mario Teguh Golden
Ways ini dibawakan oleh Motivator terkenal Mario Teguh. Nama aslinya adalah
Sis Maryono Teguh, namun saat tampil di depan publik, ia menggunakan nama
Mario Teguh. Mario lahir di Makassar, 5 Maret 1956. Jenjang pendidikannya
meliputi jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago,
1
Amerika Serikat, 1975, Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1), Jurusan International Business,
Sophia University, Tokyo, Jepang, Jurusan Operations Systems, Indiana
University, Amerika Serikat, 1983 (MBA). Mario Teguh sempat bekerja di
Citibank, kemudian mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant, Exnal Corp.
menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Senior Consultan. Beliau
juga membentuk komunitas Mario Teguh Super Club (MTSC).
Mario Teguh Golden Ways adalah sebuah acara televisi nasional dan
tayang di MetroTV Jakarta yang merupakan sebuah acara penyampaian pesan
kebaikan yang diterima logika yang disampaikan dengan cara khas oleh Mario
Teguh. Acara ini ditayangkan setiap hari Minggu pukul 19.05 yang tayang selama
90 menit. Dalam pelaksanaannya selalu ada home band yang menyanyikan judul
tema lagu di awal dan di akhir acara. Melalui acara Mario Teguh Golden Ways ini
masyarakat tidak hanya diberikan pengetahuan, tetapi juga diajak mengubah
paradigma yang sudah ada mengenai kehidupan dan bagaimana seharusnya
memandang suatu kejadian. Tayangan Mario Teguh Golden Ways ini memiliki
tema yang berbeda-beda dan memberikan kesempatan kepada penonton di studio
menyampaikan pertanyaan yang akan dijawab langsung oleh Mario Teguh.
Hingga saat ini, pertanyaan yang diajukan oleh penonton dijawab dengan jawaban
yang sangat bagus dan memuaskan. Pembahasan yang diangkat menjadi tema
biasanya yang sering menjadi permasalahan yang ada di dalam kehidupan seharihari. Banyak orang yang ingin sukses tetapi kurang bersemangat dan butuh
dorongan. Konsep diri yang dimiliki individu tidak terbentuk dengan sendirinya
namun berkembang sejalan dengan perkembangan manusia.
Tayangan ini mencoba memberi informasi yang mampu menolong
masyarakat untuk lebih maju dan lebih mengembangkan dirinya. Tentunya,
tayangan ini diharapkan mampu memberikan pengaruh kepada penontonnya.
Pengaruh atau efek yang didapat dan dirasakan oleh penonton berbeda satu
dengan yang lainnya, hal itu dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satu hal yang
mempengaruhi efek tersebut adalah latar belakang pendidikan yang berbeda akan
menimbulkan persepsi yang berbeda pula pada setiap penonton. Sebagian besar
penonton acara Mario Teguh Golden Ways ini adalah mahasiswa. Mahasiswa
merasa terpengaruh setelah menyaksikan tayangan tersebut karena tayangan
tersebut mampu merubah citra diri, kepribadian, serta tingkah laku mahasiswa
sehari-hari. Motivasi yang diberikan pada acara Mario Teguh Golden Ways ini
berhubungan dengan konsep diri mahasiswa. Peneliti ingin mengetahui, seberapa
besar peran acara ini dalam diri Mahasiswa FISIP USU.
Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar
hubungan Tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV terhadap konsep diri
mahasiswa FISIP USU.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa besar hubungan
antara menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways di MetroTV terhadap
konsep diri dan penerapannya di kalangan mahasiswa FISIP USU?
2
Tujuan Penelitian
Untuk melihat seberapa besar hubungan dan penerapan acara Mario Teguh
Golden Ways dengan Konsep diri mahasiswa.
URAIAN TEORITIS
Komunikasi
Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia. Setiap
orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur kembali,
secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Komunikasi juga diartikan
sebagai bentuk interaksi manusia yang saling berpengaruh mempengaruhi satu
sama lain, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi
menggunakan bahasa verbal, tetapi juga menggunakan ekspresi muka, lukisan,
seni dan teknologi (Cangara, 2002:20). Secara etimologi istilah komunikasi dalam
bahasa inggris yaitu communication, berasal dari kata lain communication, dan
bersumber dari communis yang berarti sama. Sama yang dimaksud adalah sama
makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna
atau pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan
(Effendy,2003;30).
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan,
gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan,
atau tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya
akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut.
Kesimpulan dari pengertian di atas yang mengartikan komunikasi adalah
suatu proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada orang lain dengan
mengandung tujuan tertentu, memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat
dan perilaku baik langsung, secara lisan, maupun tidak langsung melalui media.
Teori S-O-R
Pada awalnya teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden (S-R)
akan tetapi DeFleur menambahkan Organisms dalam bagiannya sehingga menjadi
Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan
bahwa organisms akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan
suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi
terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian
antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini
adalah pesan (stimulus), penerima/komunikan (organisms), dan efek (respon)
(Effendy,2005).
Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai
stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang
sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan
dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya
benar-benar melebihi apa yang pernah dialami. Dalam mempelajari sikap tersebut
3
ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu perhatian, pengertian dan
penerimaan.
Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan
pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi sadar maupun
tidak sadar. Konsep diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal
dan membedakan dirinya dengan orang lain. Perkembangan konsep diri terpacu
cepat dengan perkembangan bicara. Nama dan panggilan anak merupakan aspek
bahasa yang utama dalam membantu perkembangan identitas. Dengan memanggil
nama, anak mengartikan dirinya istimewa, unik dan mandiri.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan seseorang kepada
orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku
baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui media. Komunikasi massa
itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut
disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam
jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, atau bulanan. Proses
memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh
lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu.
Dalam komunikasi massa, media menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi,
memproduksi pesan dan menyampaikannya pada khalayak. Komunikasi massa –
salah satu jendela komunikasi, selain komunikasi interpersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.
Televisi
Televisi merupakan sebuah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai
penerima siaran gambar bergerak dengan suara, baik itu yang monokrom (hitam
putih) ataupun berwarna. Televisi juga merupakan media massa yang digunakan
untuk menyebarkan informasi. Televisi merupakan gabungan dari media dan
gambar. Gambar yang disajikan televisi juga merupakan gambar yang hidup yang
dapat menimbulkan kesan tersendiri kepada khalayak yang menontonnya.
Informasi yang disajikan melalui televisi juga banyak dinikmati oleh masyarakat
karena bersifat lebih cepat, lugas, dan lengkap meliput sebuah berita atau
peristiwa. Televisi menghadirkan berbagai bentuk program yang dikemas sangat
berbeda dari yang lain, sehingga dapat menarik perhatian penontonnya.
KERANGKA KONSEP
Model Teoritis
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Tayangan Mario Teguh
Golden Ways di MetroTV
Konsep Diri Mahasiswa
4
Variabel Penelitian
NO
VARIABEL TEORITIS
1
Variabel Bebas (X)
Tayangan Mario Teguh
Golden Ways
2
Variabel Terikat (Y)
Konsep Diri Mahasiswa FISIP
USU
Menurut
Stuart dan Sudeen
VARIABEL OPERASIONAL
1) Pembawa acara
2) Narasumber
3) Materi acara yang
disampaikan (tema dan
konsep)
4) Waktu penayangan acara
5) Durasi penayangan acara
Komponen Konsep Diri
1) Gambaran diri
2) Ideal diri
3) Harga diri
4) Peran
5) Identitas
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Sebelum peneliti memaparkan metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu akan memaparkan lokasi penelitian
yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Keseluruhan data dalam pemaparan lokasi penelitian ini bersumber dari Subag
Pendidikan FISIP USU. Berikut pemaparannya.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional, yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana varian pada suatu faktor
berkaitan dengan varian pada faktor yang lain. Kelebihan menggunakan metode
korelasional adalah dapat mengukur hubungan diantara berbagai variabel,
meramalkan variabel tidak bebas, dapat memudahkan untuk membuat pandangan
penelitian eksperimental. Sedangkan kelemahannya adalah korelasi tidak selalu
menunjukkan kualitas, walaupun kadang-kadang korelasi yang menunjukkan
sebab-akibat.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa S1 Ilmu
Komunikasi yang masih aktif kuliah di FISIP USU. Peneliti hanya meneliti
mahasiswa S1 angkatan 2011-2012 karena belum disibukkan dengan adanya tugas
akhir. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus arikunto dengan
persentase sebesar 25% dari jumlah populasi yaitu diperoleh sebanyak 67 orang.
Teknik Penarikan data
Teknik penarikan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1. Teknik Puposive Sampling
2. Teknik Accidental Random Sampling
3. Teknik Proporsional Random Sampling
5
Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
2. Penelitian Kepustakaan
Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Tabel Tunggal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemahaman isi pesan yang disampaikan
No
Keterangan
F
%
1
Paham
30
49,2
2
Biasa saja
30
49,2
3
Tidak paham
1
1,6
Total
61
100
Sumber FC.04
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa 30 orang (49,2%)
responden paham terhadap pemahaman isi pesan dari tayangan acara Mario Teguh
Golden Ways, 30 orang (49,2%) yang merasa biasa saja terhadap pemahaman isi
pesan dari tayangan acara Mario Teguh Golden Ways, dan 1 orang (1,6%) tidak
paham terhadap pemahaman isi pesan dari tayangan acara Mario Teguh Golden
Ways. Jika responden merasa paham terhadap isi pesan yang disampaikan, itu
berarti bahwa stimulus yang disampaikan kepada organism atau dalam hal ini
akan memberikan efek yang positif terhadap mahaiswa yakni memiliki konsep
diri yang baik.
Memberikan cara bagaimana cara optimis dan fokus dalam mencapai citacita
No
Keterangan
F
%
1
Sangat Setuju
16
26,2
2
Setuju
41
67,2
3
Tidak Setuju
4
6,6
Total
61
100
Sumber FC.05
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa 16 orang responden
(26,2%) mengatakan sangat setuju jika tayangan mario teguh golden ways
memberikan cara bagaimana cara optimis dan fokus dalam mencapai cita-cita. 41
orang responden (67,2%) mengatakan setuju bahwa tayangan mario teguh golden
ways memberikan cara bagaimana cara optimis dan fokus dalam mencapai citacita dan 4 orang responden (6,6%) mengatakan tidak setuju.
6
Memotivasi dari untuk mau belajar menjadi pribadi yang sukses di masa
depan
No
Keterangan
F
%
1
Sangat Setuju
19
31,1
2
Setuju
38
62,3
3
Tidak Setuju
4
6,6
Total
61
100
Sumber FC.06
Berdasarkan tabel diatas 19 orang (31,1%) mengatakan sangat setuju
dengan pengetahuan tentang bagaimana cara memotivasi dari untuk mau belajar
menjadi pribadi yang sukses di masa depan, 38 orang responden (62,3%)
mengatakan setuju dan 4 orang responden (6,6%) mengatakan tidak setuju.
Menurut para responden, tayangan Mario Teguh Golden Ways memberikan tips
dan trik bagaimana caranya untuk memunculkan motivasi pada diri sendiri untuk
mau terus belajar dan tidak mudah menyerah. Tayangan ini mengajak responden
untuk berani bermimpi, sehingga mimpi itu mampu member energi yang positif
bagi responden untuk terus belajar dan berusaha menjadi pribadi yang sukses
dimasa depan.
Kematangan tema yang disampaikan
No
Keterangan
F
%
1
Sangat Cukup
10
16,4
2
Cukup
44
72,1
3
Kurang
7
11,5
Total
61
100
Sumber FC.07
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa jumlah responden
yang mengatakan sangat cukup dengan kematangan tema yang disampaikan
sebanyak 10 orang responden (16,4%), yang mengatakan cukup sebanyak 44
orang responden (72,1%) dan yang mengatakan kurang sebanyak 7 orang
responden (11,5%). Menurut responden bahwa kebanyakan responden
mengatakan sudah merasa cukup dengan kematangan tema yang disampaikan
pada setiap episode Mario Teguh Golden Ways. Karena di setiap minggunya,
narasumber memiih materi atau tema yang up to date (hangat) sehingga responden
merasa tema yang disampaikan narasumber sangat menarik.
Tema atau materi yang disampaikan dalam membuka pikiran
No
Keterangan
F
%
1
Sangat Setuju
14
23
2
Setuju
39
63,9
3
Tidak Setuju
8
13,1
Total
61
100
Sumber FC.08
7
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa 14 orang responden
(23%) mengatakan sangat setuju bahwa dari setiap tema dan materi yang
disampaikan dapat membuka fikiran mahasiswa menjadi pribadi yang lebih baik,
dan 39 orang responden (63,9%) mengatakan setuju dan yang mengatakan tidak
setuju ada 8 orang responden (13,1%). Menurut para responden, narasumber
mampu memberikan energi positif kepada orang lain sebagai penonton,
narasumber mampu untuk mengajak orang lain untuk berkembang dan belajar
meningkatkan kehidupannya. Para responden berpendapat bahwa tema atau materi
yang disampaikan oleh narasumber mampu membuka pikiran setiap responden
sehingga bisa lebih mengembangkan diri dan akan mendapatkan konsep diri yang
baik untuk masa depannya.
Materi yang disampaikan membantu mahasiswa dalam memecahkan
masalah
No
Keterangan
F
%
1
Setuju
40
65,6
2
Kurang setuju
20
32,8
3
Tidak Setuju
1
1,6
Total
61
100
Sumber FC.09
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 40 orang responden
(65,6%) mengatakan setuju, 20 orang responden (32,8%) mengatakan kurang
setuju dan 1 orang responden (1,6%) mengatakan tidak setuju. Menurut
responden, narasumber dalam acara Mario Teguh Golden Ways mampu
membantu mahasiswa dalam pengembangan konsep diri dan menjadikan
responden lebih pantang menyerah sehingga dapat memecahakan setiap masalah
yang ada di dalam kehidupan responden dengan baik.
Durasi penayangan program acara
No
Keterangan
F
%
1
Setuju
44
72,1
2
Kurang Setuju
15
24,6
3
Tidak Setuju
2
3,3
Total
61
100
Sumber FC.10
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa jumlah responden
yang setuju dengan durasi penayangan acara Mario Teguh Golden Ways adalah
44 orang responden (72,1%), kurang setuju sebanyak 15 orang responden (24,6%)
dan yang tidak setuju ada sebanyak 2 orang responden (3,3%). Dengan demikian
jumlah responden yang dominan mengatakan setuju terhadap durasi penayangan
acara Mario teguh golden ways ini yaitu selama 60 menit karena apabila
durasinya melebihi 60 menit para penonton akan merasa bosan, demikian pula
sebaliknya jika kurang dari 60 menit akan merasa belum mendapatkan inti dari
pembicaraan yang disampaikan narasumber.
8
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara tayangan Mario Teguh Golden Ways terhadap
konsep diri mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
Universitas Sumatera Utara. terdapat hubungan yang sangat tinggi, kuat, dapat
diandalkan (0,983) antara tayangan Mario Teguh Golden Ways terhadap konsep
diri mahasiswa Komunikasi Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas
Sumatera Utara Besarnya pengaruh kekuatan antara tayangan Mario Teguh
Golden Ways di Metro TV terhadap konsep diri mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP USU yaitu sebesar 97%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki efek yang positif terhadap konsep dirinya setelah
menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways di Metro TV. Mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP USU yang menonton tayangan Mario Teguh Golden Ways
mengatakan bahwa acaranya sangat diminati karena acara ini dapat
mengembangkan konsep diri mahasiswa. Mahasiswa juga tertarik dengan cara
Mario Teguh menyampaikan setiap isi pesan yang disampaikan sesuai tema di
setiap episodenya.
Saran
Adapun saran-saran yang hendak di sampaikan yaitu :
1. Akan lebih baik apabila penayangan Mario Teguh Golden Ways lebih
sering dilakukan di luar studio yang bisa mendatangkan penonton langung
dari luar agar mengurangi kebosanan penonton. Jika acara ini dilakukan di
luar studio bisa membantu penonton yang sedang mengalami kesulitan dan
akan memberikan pencerahan langsung. Misalnya di kampus-kampus.
2. Sebaiknya acara Mario Teguh Golden Ways dilakukan hari
penayangannya pada hari biasa tidak pada akhir pekan, karena jika pada
akhir pekan kebanyakan mahasiswa berada diluar rumah.
DAFTAR REFRENSI
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Effendy, Onong Uchjana, 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
Effendy, Onong Uchjana, 2005 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
9
Download