Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat Agama

advertisement
PERANAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT AGAMA
DALAM PROYEK KELANGSUNGAN HIDUP ANAK
Program Kerjasama Pemerintah RI dan UNICEF
(Studi ltasus pada LSM Agarna AL-Washliyah Di
Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat)
Oleh :
MARDIANA KHAYATI
A 26.1195
JURUSAN ILMU-ILRILI SOSIAL EKONOlW PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTAhqAN BOGOR
1996
MARDIANA KHAYATI (A.2 61195) . Peranan Lembaga Swadaya Masyar a k a t Agama dalam Proyek Kelangsungan Hidup Anak (PKHA).
Dibawah Bimbingan Bambang S . Utomo .
Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak ke seluruh
wilayah di Indonesia merupakan salah satu perhatian utama
pemerintah, terutama di daerah yang memiliki angka kematian
bayi yang tinggi, angka melek huruf yang rendah, angka umur
harapan hidup yang rendah, dan pendapatan perkapita rendah.
Dengan demikian diperlukan strategi untuk dapat meningkatkan
prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan
masalah-masalah tersebut rnelalui berbagai wadah, diantaranya
adalah LSM Agama dan Pemerintah Daerah.
LSM Agama dalam ha1 ini mempunyai sasaran yang diarahkan pada kegiatan motivasi masyarakat untuk dapat mengadopsi
inovasi-inovasi yang terdapat dalam PKHA. Sasaran utamanya
adalah orang-orang dewasa pada umumnya dan pasangan usia
subur pada lchususnya, dan lebih dikhususkan lagi bagi masyarakat lapisan bawah pada daerah-daerah yang kurang terjangkau oleh program-program dan proyek pemerintah.
PKHA merupakan suatu proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bagi semua pada tahun 2000. Untuk itu
perlu diadakan langkah-langkah agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Salah satunya adalah kerjasama antara Unicef dengan
Pemerintah RI melalui LSM Agama
sebagai mitra pelaksana
dalam melaksanakan PKHA. Pada Akhirnya tujuan PKHA tidak
jauh berbeda dengan tujuan nasional Bangsa Indonesia yaitu
m d e n t u k manusia Indonesia seutuhuya baik materiil maupun
spiritual, karena dalam PKHA juga tercakup segala aspek
pembangunan baik itu aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
serta pertahanan dan keamanan.
Perana LSM Agama dalam PKHA menjadi penting karena
program yang dilaksanakan oleh LSM Agama lebih dapat mencapai sasaran. Hal ini
karena LSM Agama lebih mengerti kebu-
tuhan masyarakat sekelilingnya . LSM Agama juga berperan
sebagai agen pembangunan sosial, dapat mengidentifikasilcan
kebutuhan lokal, dan dapat mendampingi masyarakat dalam
usaha memenuhi kebutuhannya.
Kegiatan proyek yang paling utama adalah mengadakan
motivasi terhadap masing-masing anggota LSM Agama, agar
mereka menyadari betapa pentingnya imunisasi dan memahami
bagaimana cara menanggulangi diare, demam berdarah, upaya
perbaikan gizi, hidup sehat, sanitasi lingkungan dan
menyediakan air bersih, serta mau menggunakan sarana
kesehatan yang tersedia seperti Posyandu dan Puskesmas.
Untuk maksud tersebut maka dipersiapkan sejumlah tenaga
supervisor dan motivator melalui kegiatan pelatihan.
Di Kabupaten Indramayu, sampai bulan Juni 1993 ada 8
buah LSM Agama yang turut melaksanakan program PKHA, yaitu
-
LSM Agama Aisyiah, MDI, GUPPI, A1 Washliyah, Fatayat NU, BP--
-
- - - - -
- - - - ~- ~-
-
--
~-
-
~---
4, UPGK - JKAI dan PKHPA LPI. Program PKHA yang mendapat
dana bantuan dari UNICEF melalui Kelompok Kerja PKHA Pusat
mencakup pembinaan motivator dan supervisor, supervisi dan
monitoring, administrasi serta self assesment. Sedangkan
hasil dari kegiatan PKHA yang telah dilaksanakan oleh LSM
Agama secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 5
macam, yaitu
:
Hasil kegiatan motivasi, pembinaan, super-
visi, pelatihan dan upaya kemandirian PKHA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LSM Agama, motivator,
supervisor dan jamaah sasaran PKHA, untuk mengetahui tingkat
aktivitas motivator dan supervisor, tingkat adopsi inovasi
jamaah dan tingkat perkembangan LSM. Selain itu pula untuk
mengetahui falctor penunjang dan penghambat pelaksanaan PKHA.
Penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Dilakukan pada LSM Agama Al
Washliyah di Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa barat.
Kegiatan PKHA yang dilakukan telah menghasilkan 1 7 0
orang motivator, 1 7 orang supervisor dan 454 kelompok binaan
dengan jumlah anggota binaan sebanyak 16.501 orang melalui
kegiatan motivasi dan pelatihan.
Pembinaan yang dilakukan tiga bulan sekali kepada
motivator dan supervisor menghasilkan peningkatan lcetrampilan bagi para motivator dalam pembuatan laporan hasil penyuluhan
dan peningkatan kemampuan supervisor dalam membina
para motivatornya. Selain itu pula koordinasi antara LSM
-
Agama, Puskesmas,
- ~ -~
-
~-
-~
~- ~- - - - ~- -
dan KUA semakin meningkat disamping
meningkatnya kebersamaan antara motivator dan supervisor
serta memperlancar monitoring dan pembinaan.
Supervisi ke setiap kecamatan dilakukan dua kali dalam
setahun. selain monitoring
secara langsung juga dilakukan
komunikasi dengan surat, telpon dan kurir. Sedangkan upaya
kemandirian PKHA yang telah ditempuh oleh LSM diantanya
adalah diversifikasi sumber dana antara lain dari APBD dan
mengupayakan penganekaragaman sumber bantuan dana dengan
bekerjasama dengan agen donor selain Unicef, memobilisasi
dana yang dimiliki, optimalisasi penggunaan sumber dana
serta memasukkan PKHA sebagai program pengembangan kawasan
terpadu .
Tinggi rendahnya peranan LSM Agama dalam melaksanakan
program-program PKHA ini didukung oleh jumlah dan tingkat
aktivitas para motivator dan supervisor yang dimiliki LSM,
jumlah perangkat kerja LSM Agama dalam PKHA, tingkat pendidikan para pelaksana program
dan tingkat adopsi inovasi
jamaah sasaran program PKHA.
Dari seluruh hasil kegiatan tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa Kegiatan PKHA yang dilakukan oleh LSM
Agama A1 Washliyah berjalan dan berkembang dengan baik dan
telah memberikan kontribusi yang nyata dalam menunjang
suksesnya upaya penurunan angka kematian dan kesakitan bayi,
balita dan kematian ibu dalam persalinan serta meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak. Dengan meningkatnya kegiatan
motivasi, masyarakat bertambah pandai dibidang kesehatan.
Untuk itu diperlukan peningkatan kemampuan motivator dalam
bidang kesehatan untuk mengimbanginya, dengan mengefektifkan
pembinaan serta melakukan penyegaran kembali bagi motivator
lama dan sudah merasa jenuh agar kegiatan motivasi dapat
terus berjalan dengan baik.
Download