BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
batasan masalah, dan metodologi dalam tugas akhir pengukuran fluktuasi nilai saham
dengan menggunakan metode Force Index sehingga dapat memberikan gambaran
yang jelas dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.
1.1 Latar Belakang
Saham adalah sebuah sertifikat atau surat yang memiliki fungsi sebagai bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham
biasa (common stock), saham preferen (preferred stock), saham harta (treasury
stock), dan saham kelas ganda (dual class stock). Saham preferen biasanya
memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam pembagian dividen
dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan
untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak
ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemegang saham preferen dapat membeli
saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan
kepada orang lain). Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan
saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki
beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C) masing-masing
dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham
yang telah dibeli balik dari masyarakat.
Saham diperjualbelikan di pasar modal. Salah satu pasar modal yang cukup dikenal
oleh masyarakat adalah bursa saham. Selain saham, bursa saham juga menyediakan
sarana untuk perdagangan sekuritas dan instrumen finansial lainnya, seperti
obligasi, reksa dana, mata uang, ORI, dll. Untuk dapat memperjualbelikan
sahamnya dalam suatu bursa saham, perusahaan yang bersangkutan harus
mendaftarkan sahamnya terlebih dahulu di bursa saham. Di Indonesia terdapat dua
buah bursa saham, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berdiri sejak tahun 1912
dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang berdiri sejak tahun 1989. Sejak tahun 2008,
kedua bursa tersebut bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
I-1
I-2
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia,
pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga
dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara
over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk
mendapatkan keuntungan dengan cara meningkatnya nilai kapital (capital gain),
dan mendapatkan dividen.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek
Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE
tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham,
bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat
krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah
400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under valued.
Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali
memecahkan rekor.
Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya
digunakan rasio perhitungan seperti Earning-per-Share (EPS), Price-to-Earning
Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di
saham, disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang
hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar resiko bisa dibagi.
Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan
dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun
untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestasi di dalam saham.
Secara umum, metode analisis nilai saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menitikberatkan
pada kondisi perusahaan penerbit saham dan kredibilitasnya, sedangkan analisis
teknikal memperhitungkan perilaku nilai saham di masa lalu untuk memprediksi
nilai saham di masa depan. Salah satu aplikasi yang dikembangkan untuk
melakukan analisis teknikal terhadap harga saham yang bersifat internasional
adalah Meta Trader 4.0. Aplikasi ini menggunakan Bahasa Inggris dan memiliki
I-3
fungsi-fungsi serta indikator yang sangat lengkap. Aplikasi ini memerlukan
pengunduhan data historis yang berasal dari situs di Internet untuk melakukan
proses analisis. Salah satu situs yang dapat diakses adalah Yahoo Finance.
Force Index merupakan salah satu analisis teknikal, ditemukan oleh Alexander
Elder. Force Index dapat digunakan sebagai indikator pembantu untuk mengambil
keputusan open position (OP). Anda lihat pergerakan Force index, bila Oscilator
naik begitu tajam, sangat tidak dianjurkan ambil posisi pada saat tinggi tersebut,
demikian pula sebaliknya, turun tajam. Bila kondisi pair "Bullish" OP disarankan
ketika oscillator mulai turun perlahan, menuju nilai 0.0, Ketika ada gejolak naik
tipis, saat itu lah anda OP. Bila kondisi pair "Bearish" OP disarankan ketika
oscillator mulai naik perlahan, menuju nilai 0.0, Ketika ada gejolak turun tipis, saat
itu lah anda OP. Metode ini juga dapat digunakan sebagai indentifikasi Reversal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, penulis telah mengkaji beberapa rumusan
masalah, yaitu:
1. Bagaimana mengukur fluktuasi nilai saham dengan menggunakan metode
Force Index sebagai indikator yang dapat digunakan untuk membaca fluktuasi
nilai saham.
2. Bagaimana menggunakan nilai Force Index untuk menentukan keadaan pasar
dan menentukan langkah untuk membeli atau menjual saham.
3. Bagaimana membangun sebuah aplikasi untuk mengukur fluktuasi nilai saham
dengan menggunakan metode Force Index.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Membangun sebuah perangkat lunak untuk mengukur fluktuasi nilai saham
dengan menggunakan metode Force Index yang memiliki antar muka yang
baik serta mudah digunakan.
2. Memahami cara kerja metode Force Index dalam mengukur fluktuasi nilai
saham.
I-4
3. Mengkombinasikan nilai Force Index dan volume pembelian atau penjualan
saham untuk menentukan keadaan pasar.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Data saham yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah data historis
saham dari perusahaan-perusahaan di dunia yang terdapat dalam situs
http://finance.yahoo.com.
2. Grafik nilai saham yang diambil bersifat harian, yaitu nilai penutupan per hari.
1.5 Metodologi
Metodologi yang dipakai adalah:
1. Eksplorasi
Tahap ini berlangsung selama pembuatan tugas akhir. Eksplorasi tahap awal
meliputi studi literatur mengenai investasi saham di pasar modal dan cara
untuk melakukan pengukuran fluktuasi nilai saham. Eksplorasi lanjutan
meliputi studi literatur mengenai bahasa pemrograman dan kakas yang
diperlukan untuk membangun perangkat lunak.
2. Analisis
Pada tahap ini dilakukan studi literatur terhadap konsep metode Force Index
dan melakukan analisis terhadap data historis yang didapat dengan
menggunakan metode tersebut.
3. Perancangan perangkat lunak
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak yang akan digunakan
untuk melakukan pengukuran fluktuasi nilai saham.
4. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak berdasarkan hasil
perancangan yang dilakukan pada tahap sebelumnya.
5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada pada
perangkat lunak yang telah dibangun, yaitu untuk melakukan pengukuran
fluktuasi nilai saham. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat dilihat
I-5
apakah perangkat lunak tersebut layak digunakan untuk memaksimalkan
keuntungan dalam investasi saham.
Download