VIMPLEMENTASI ETIKA PEMERINTAHAN DALAM

advertisement
VIMPLEMENTASI ETIKA PEMERINTAHAN DALAM
MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH
(Suatu Studi di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sangihe)
Oleh :
Miranda N Sampel
M.T.Lampian
S.E.Pangemanan
ABSTRAK
Etika pemerintahan menjadi topik pembicaraan dewasa ini terutama dalam upaya
mewujudkan aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dalam kaitannya dalam
pembangunan aparatur pemerintah memberikan arahan bahwa “pembangunan aparatur
pemerintah diarahkan pada peningkatan kualitas, efisiensi, dan efektifitas seluruh tatanan
penyelenggaran pemerintah termasuk peningkatan kemampuan dan disiplin, pengabdian,
keteladanan, dan kesejahteraan aparatnya, sehingga secara keseluruhan makin mampu
melaksanakan tugas pemerintah.
Jadi fungsi utama dari aparatur pemerintah adalah mengabdi pada masyarakat dan
pada kepentingan umum dengan alat perlengkapannya yang ada. Dalam melayani kepentingan
umum aparatur pemerintah sebagai abdi, bukan sebalikya mencari keuntungan atau
mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan. Dijalankannya etika pemerintahan oleh
aparatur pemerintah akan berimplikasi langsung pada penyelenggaran pemerintahan.
Penyelenggaraan pemerintahan akan berjalan lancar dan sukses apabila perilaku aparatur
pemerintah menjalankan tugasnya berdasarkan nilai-nilai etika. Demikian juga sebaliknya
penyelenggaraan pemerintahan akan terhambat dan bermasalah apabila perilaku aparatnya
menyimpang dari nilai-nilai etika. Di kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Sangihe penerapan etika pemerintahan dalam meningkatkan kinerja aparatur
berjalan dengan baik, adanya kesadaran dari aparatur berdampak meningkatnya kinerja aparat.
Kata kunci : Etika, pemerintahan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
Dalam rangka mewujudkan Pemerintah yang baik seria untuk mewujudkan kesejahtraan
masyarakat sesuai dengan tujuan Nasional diperlukari peran serta dañ aparatur pemerintah baik
pusat dan daerah. Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleb pemerintah khususnya
pemenntah daerah adalah bagaimana menampilkan aparatur pemerintah yang fungsinya untuk
memenuhi aspirasi masvarakat
Etika pemerintahan menjadi topik pembicaraan dewasa ini terutama dalam upaya
mewujudkan aparatur pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dalam kaitannya dengan
pembangunan aparatur pemerrntah memberikan araban bahwa ‘pembangunan aparatur
pemerrntah diarahkan pada pemngkatan kualitas, efisiensi dan efektifitas seluruh tatanan
penvelenggara pemerintahan termasuk peningkatan kemampuan dan disiplin, pengabdian,
keteladanan dan kesejahteraan aparatnya. sehingga secara keseluruhan makin mampu
melaksanakan tugas pemerintahan.
Jadi fungsi utama dan aparatur pemerintah adalah mengabdi pada masyarakat dan pada
kepentingan umum dengan alat perlengkapannya yang ada. Dalam melayani kepentingan umum
aparatur pemerintah sebagai abdi, hukan sebaliknya mencari keuntungan atan mengutamakan
kepentingan pnbadi atan golongan.
Aparatur pemerintah harus menjadi saluran dan jembatan pengabdi dalam melaksanakan
kepentingan umum dan penuh dedikasi dan loyalitas, bukan sebaliknya. Dalam menjalankan
tugasn dan fungsinya aparatur pemerintah harus tanggap terhadap perubahan yang setiap saat
terjadi di kalangan masyarakat, bangsa dan negara.
Dari serangkaian pemyataan diatas, tergambar dengan jelas bagaimana idealnya perilaku
seorang aparatur pemerintah yang didasarkan pada etika pemerintahan. Hal ini dipertegas dalain
IJU No. 32 Tahun 2004 pasal 133 yang menyatakan pengembangan karier pegawai negen sipil
daerah mempertimbangkan integnitas dan moralitas dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan,
mutasi antan daerah dan kompetensi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran yang dikemukakan diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanana penerapan etika pemenntahan dalam meningkatan kinerja aparatur
Pemerintah di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Sangihe?
C. Tujuan & Manfaat Penelitian
2
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan etika pemenntahan dalam meningkatan kinerja aparatur
pemerintah
di
Dinas
Pendidikan,
Pemuda
dan
Olahraga
Kab.
Sangihe.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Ilmiah
- Penelitian ini dthai-apkan dapat memberikan kontnbusi pemikiran yang positif ke arali
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi pengembangan ilmu pemerintahan
b. Manfaat Praktis
- Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pihakpihak yang berkepentingan baik aparatur pemerintah khususnya di Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga.
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Konsep Implementasi
Menuiut Van Meter dan Van Horn- dikutip oleh Wahab (1990:51) Implementasi adalah.
‘tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu atau pejabat-pejabat, atau kelompokkelompok pemerintah, swasta pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijaksanaan”. Sedangkan Mazmanìan dan Sabatier dikutip oleh Putra (2003: 84)
menyatakan bahwa Mengkaji masalah implementasi berarti benisaha memahami apa yang nyata
terjadi sesudah program diberiakiikan atau duumuskan, yakni peristiwa peristiwa atau kegiatankegiatan yang terjadi setelah proses mengesahkan kebijakan, baik yang menyangkut usaha-usaha
mengadministrasikannya maupun yang menimbulkan dampak nvata pads masyarakat atau
kejadian-kejadian tertentu.
Terdapat beberapa definisi yang coba diangkat oleh ahli tentang implementasi, namun
konsepnya tetap sama yaitu menimpakan rangkaian proses penerjemahan dan kebijakan yang
direspon berupa aksi atau tindakan para pelaku pembangunan secara konsisten dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah digariskan oleh kebijakan yang dimaksud.
“Implementasi kebijakan yang gagal disebabkan beberapa faktor, yaitu informasi, di
mana kekurangan informasi dengan mudah mengakibalkan adarrya gambaran yang kurang tepat
bwk kepada objek kebijakan maupun kepada para pelaksana isi kebijakan itu; isi kebijakan,
dimana implementasi kebijakan dapat gagal karena masih samanya isi atau tujuan kebijakan atau
ketidakiepatan atau ketidaktegasan intern ataupim ekstem kebijakan itu sendiri; dukungan,
3
dirnana implementasi kebijakan publi seakan sangat sulit bila pada pelaksanannya tidak cukup
duktmgan imtuk kebijakan tersebut; pembagian potensi, dimana hal ini terkait dengan pembagian
potensi di antaranya para aktor implementasi dan juga mengenai organisasi pe.laksana dalam
kaitannya dengan differensiasi tugas dan wewenang”.
B. Konsep Etika
Secara etimologis istilah etika berasal dan bahasa Vunani, Etos”yang berarti watak
kesusilaan atat’ adat keNasaan. Salah sali’ cahang filsafah yang dibatasi dengan dasar nilai morai
yang menyangkut apa yang diperbolehkan atau tidak, yang baik atau tidak balk, yang pantas atau
tidak pantas pada perilaku manusia.
Menurut Ki Hajar Dewantara, etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan
dan kebunikan gerak pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai
mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan (Zubair 1990:15).
Dalam Encyclopedi Brit.anica, etika dinyatakan dengan tegas sebagal filsafat moral, yaitu
studi yang sistematik mengena sifat dasar dan konsep-konsep nilai baik. buruk, benar dan
sebagainya, Frankein menjelaskan bahwa etika sebagai cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau
pemikiran kefilsafatan tentang problem moral dan pertimbangan moral (Zubair, 1990:16).
C. Konsep Kinerja Aparatur
Pengertian
As’ad,
kinerja
1991:47)
pekerjaan.
atau
sebagai
Lebih
tegas
“succesfull
role
perbuatannya
(As’ad,
prestasi
kerja
kesuksesan
lagi
Lawler
achievment”
1991
seseorang
and
Poter
yang
:46-47).
diberi
batasan
didalam
menyatakan
diperoleh
Dan
oleh
batasan
Maier
(dalam
melaksanakan
suatu
bahwa
seseorang
tersebut
kinerj
dan
As’ad
adalah
perbuatan
menyimpulkan
bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku
untuk
pekerjaan
1999:33)
selama
yang
mengatakan
periode
target/sasaran
bersangkutan.
bahwa
tertentu
atan
kinerja
kinerja
dihandingkan
yang
Sedangkan
atau
prestasi
dengan
telah
Suprihatno
kerja
kemungkinan,
ditentukan
terlebih
(dalam
Srimulyo,
seseorang
karyawan
misalnya
dahulu
dan
standar,
telah
disepakati bersarna.
Secara etimologi, istilah aparatur berasal dan kata aparat yakni alat, badan, instansi.
pegawai negeri (W.J.S. Poerwadaminta, 19Q3:165). Sedangkan aparatur dapat diartikan sebagai
alat negara, aparat pemerintah. Jadi aparatur negara, alat kelengkapan negara yang terutama
4
meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, yang mempunyai tanggug
jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Dengan demikian pengertian aparatur tidak
hanya dikaitkan dengan orangnya tetapi juga organisasi fasihtas ketentuan pengaturan dan
sebagainya.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk memperoleh jawaban dan permasalahan yang diambil dan sesuai dengan tujuan
penelitian ini. maka jenis penelitian yang diaxwgap lepat adaiah penelitian deskriptif dengan
menggunakan analisis data kualitatif, karena obyek dan penelitian ini menupakan suatu
fenomena atau kenyataan sosial. Hal itu sesuai dengan yang dikatakañ oleh Sanapiah Faisal
(1999:20) bahwa penehtian deskriptif atau penelitian taksonomik atau penelitian eksplorasi
dimaksudkan untuk eksplorasi dan kiarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,
dengan jalan mendisknipsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti tanpa mempersoalkan jalinan hubungan antan variabel yang ada karena itu pada
penelitian deskriptif tidak dilakukan pengujian hipotesis untuk membangun dan mengembangkan
perbendaharaan teori.
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus dalam penelitian ini adalah Implementasi etika Pemenintahan dalam
peningkatan kinerja aparatur pemerintah di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab.
Sangihe yang merupakan lndikatomva adalah Kualitas moral pnbadi mencakup sikap kejujuran,
keberanian dan optimisme dalam berkerja.
C. Jenis dan Sumber Data
.
Jenis sumber data yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung pada saat kita melakukan penelitian,
sumber data yang diperoleh secara Iangsung dan orang-orang atan responden yang secara
sengaja dipilih untuk memperoleh data-data atau informasi yang ada relefansinya dengan
permasalahan penelitian
Adapun nara sumber atau informan yang akan dipilih untuk menjadi sumber data primer adalah:
- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Sangthe
- Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Sangihe
5
- Staf Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga K.ab. Sangihe
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan metode yang umumnya digunakan pada
pendekatan kwalitatif. yaitu observasi. wawancara mendalam (in depth interview) dan studi
dokumen (Sugiono, 2007:147). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang
mendalam sehingga dapat memahami penerapan etika pemerintahan dalam meningkatkan kinerja
aparatur pemerintah, maka pengumpulan data dilakukan dengan berbaur dan berinteraksi dengan
subjek penelitian yaitu perangkat pemenntah yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Sangihe.
E. Teknik Analisis Data
Adapun Iangkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisa data yang ada adalah
sebagai berikut:
a. Kategorisasi, dalam hal ini data-data yang diperoleh dan lapangan di kategonisasi kan
berdasarkan data priontas yang dianalisa dan data yang tidak diprioritaskan untuk dianalisa
b. Reduksi, adalah sebuah langkah dengan menghilangkan atau menegasikan data lertentu yang
dinilai tidak perlu untuk dianalisa secara Iebih lanjut untuk kepentingan penelitian.
c. interpretasi, adalah tahapan akhir dan proses analisa data, dimana pada tahap ini penulis
memberikan tafsiran dan penjelasan-penjelasan yang berkaitan eral dengan data-data yang
menjadi isu dalam penelitian ini
GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KAB.
SANGIHE
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan. Pemuda dan Olahrasa Kabupaten Sangihe
diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Sangihe No. 55 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah
Kabupaten Sangihe yaitu membantu Bupati Sangihe dalam penyusunan rencana,
mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan serta menetapkan kegiatan teknis
pendidikan sesual dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
Dalam menvelenggarakan tugas di atas. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Sangihe terbagi dalam susunan organisasi:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat:
1. Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan:
6
2. Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian; dan
3. Sub Bagian Perlengkapan
c. Bidang Pendidikan Dasar:
1. Seksi taman kanak-kanak dan sekolah dasar:
2. Seksi sekolah menengah pertama; dan
3. Seksi kunkulum tenasa teknik.
d. Bidang Pendidikan Menengah,:
1. Seksi menengah umum:
2. Seksi menengah kejunian; dan
3. Seksi kurikulum tenaga teknik
e. Bidang Pemuda dan Olahraga:
1. Seksi Pembinaan generasi muda;
2. Seksi Pembinaan Olah Raga: dan
3. Seksi Pembinaan organisasi pemuda
f Bidang pendidikan luar sekolah:
1. Seksi Pendidikan usia dini;
2. Seksi kesetaraan; dan
3. Seksi kursus dan lembaga
g. Bidang Perencanaan program sarana dan prasarana
1. Seksi Penyusunan rencana program sarana dan prasarana
2. Pengumpulan dan pengolahan data
3. Monitoring pelaksanaan rencana dan program.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pemberlakuan Peraturan Aparatur Pemerintah Terhadap Atasan dan Rekan Kerja
Setiap aparatur pemerintah dituntut loyalitasnya terhadap aparatur aturan yang
berlaku,terhadap atasan maupun terhadap rekan kerja. Berbagai jenis loyalitas atau kesetiaan
yang mutlak diberikan kepada satu jenisloyalitas atau kesetiaan tertentu dengan mengabaikan
yang lainnya. Sebagai contoh loyalitas terhadap aturan yang berlaku,misalnya aparatur
pemerintah harus menaati semua jam kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku,harus loyalitas
kepacla hukum dan konstitusi yaitu bersikap setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila dan
7
UUD 1945. Dalam penelitian ini,penulis sampaikan satu kesimpulan bahwa tingkat loyalitas
aparatur pemerìtah dikantor Dinas pendidikan Pemuda dan Olabraga Kab.Sangihe ada1ah cukup
tinggi. Dan pertanyaan yang diajukan seputar tingkat loyalitas aparatur terhadap rekan kerja
mereka,didapati hasil yang cukup positif yang menggambarkan sikap aparatur tersebut
2. Tanggung Jawab Aparatur Pemerintah Dalam Pelakasanaan Tugas
Dalam menjalankan tugasnya,seorang aparatur harus menghindarkan diri dari anggapan
saya sekedar melakasanakan perintah atasan sebagai wujud rasa tanggung jawab atas pekerjaan.
Jadi dalam hal ini ada rasa kepeduliaan yang tinggi dari aparatur trhadap keberhasilan dan suatu
pekerjaan . Dari hasil penelitian terhadap para informan dalam penelitian ini, penulis
mendapatkan hasil bahwa aparatur pemerintah dikantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kab.Sangihe sebagian besar melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab,hal itu
berdasarkan pemyataan kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Sangihe beliau
mengatakan: dalam menjalankan suatu pekerjaan setiap aparat dituntut untuk membuat suatu
pertanggungjawaban, begitu juga dengan aparat yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Kab.Sangihe dalam menjalankan tugasnya sering membuat pertanggungjawaban balk
secara tertulis maupun tidak
3. Kualitas Moral Pribadi Aparat
1. Kemampuan Aparatur Pemerintah Terhadap Pelaksanaan Tugas
Optimisme adalah kualitas moral yang pertama yang harus dimiliki aparatur pemerintah.
Sikap dan perilaku optimis ini adalah berupa kemampuan aparatur untuk menangani dan
menjalankan tugas secara baik
2. Keberanian Aparatur Pemerintah Dalam Menjalankan Tugas
Keberanian adalah salah satu kualitas moral yng harus dimiliki oleh seorang aparatur
pemerintah. Contoh konkrit bentuk keberanian yang di maksudkan adalah kapasitas untuk
membuat keputusan dan melakukan tindakan dalam situasi yang harus berani dan mampu
mengambil keputusan apabila berada dalam situasi yang benar dipertimbangkan apakah
keputusan tersebut harus disertai dengan baik
3. Kejujuran Aparatur Pemerintah Dalam Menajalankan Tugas.
8
Kejujuran adalah kemampuan dan seorang aparatur pemerintah untuk mempertahankan
niali-nilai kebenaran dan keadilan demi kepentingan bersama,sehingga aparatur pemerintah
mampu menampilkan nilai integritas pribadi yang tinggi yaitu dapat dipercaya dan jujur disemua
aktivitas pekerjaanya,yang pada akhirnya dapat menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pada
atasan akan kualitas moral.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai.
berikut:
-
Perilaku aparatur pemerintah akan tercermin pada sikap dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sehari-hari, yang pada akhirnya berimplikasi pada penyelenggaraan path
instansi yang bersangkutan.
-
Penyelenggaraan pemerintah di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Sangihe
sudah berjalan dengan baik dan merupakan implikasi langsung dan perilaku aparatur
pemerintah dengan berperdoman path nilai-nilai etika.
Dengan mengacu pada pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
-
Revitalisasi moral harus dimulai dari sisi individual aparatur pemerintah itu sendiri.
Dengan moral dan perilaku yang etis yang dimulai dari perilaku aparatur secara individu,
maka tentunya akan berdampak pada kualitas pekerjaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad 1991, Teori Pengembangan dan Filosofi Kepemimpinan Kerja, Jakarta
Fasial, Sanipah 1995, Format dan Penelitian Sosial, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Cetakan Ke-4
Gerungan W.A 1 986,Psikologi Sosia!, Bandung : PT.Eresco
Idrus M, 2007,Metode Penelitian Jimu-Ilmu Sosial,Yogyakarta : UUI Press
Irawan S 1995,Metode Penelitian Sosial,Bandung: Remaja Rosda Karya
Kaho
Riwu,1982,Analisa
Hubungan
Pusat
dan
Daerah
di
Indonesia,Jakarta:
PT.Bina Aksara
Kansil,C.S.T,1990,Sistem Pemerintahan Indonesia,Jakarta: Radar Jaya Offset
9
Krisyanto E 2001 ,Etika Politik Dalam Konteks Indonesia, Yogykarta: Kanisius
Mahmoedon As,1994.Etika Bisnis,Jakarta:Pustaka Sinar Harapan
Moleong,1996,Metodologi Penelitian KulitatijBandung: Remaja Rosdakarya
Putra,
Fadillah
2003,
Pradigma
Kritis
2005,BabakBaru
Sistem
Dalam
Studi
Kebakan
Publik
Yogyakarta
S.H.
Sarundajang
Pemerintahan
Daerah,Jakarta:
kata
Hasta Pustaka
Sitangang
H
Situmorang
1
V,
996,Ekologi
dan
Juhir
Pmerinta&in,Jakarta
J,SH
1998,Aspek
:
Pustaka
Hukum
Sinar
Pengawasan
harapan
Melekat,
Jakarta: Rineka Cipta
Srimulyono, 1 999,Kepemimpinan Sebagai Suatu Proses Kerja Dalam Organisasi,
Jakarta: Bina Aksara
Suryaningrat
Bayu
1981
,Perumusan
Kebijakan
dan
Koordinasi
Pembangunan
di
Indonesia,J akarta: Bina Aksara
Syafiie,LK
1994,Jlmu
Pemerintahan
(edisi
revisi),Bandung:
Mandar
Maju
Syafiie,1.K 2003,Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia,B and ung: PT
Bumi Aksara
Wahab, Solichin, A 1990, Analisa Kebijakan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan
Negara,Malang: Bumi Aksara
Wibawa,
Samudera,
dkk
1994,
Evaluasi
kebijakan
Grafindo
Widjaya A.W, 1991 ,Etika Pemerintahan, Jakarta: Bumi Aksara
Zubair A 1990,Kuliah Etika, Rajawali Pres
Sumber-sumber lain:
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pemerintahan Daerah
Karnus Umum Bahasa Indonesia
Jumal Administrasi Negara Tahun 2001
10
Publik,
Jakarta:
Raja
11
Download