rancang bangun remote terminal unit (rtu) sistem

advertisement
 RANCANG
BANGUN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) SISTEM
SCADA UNTUK SIMULATOR GARDU DISTRIBUSI TENAGA
LISTRIK BERBASIS AT-MEGA 16 DAN RS-485
DESIGN
AND IMPLEMENTATION REMOTE TERMINAL UNIT SCADA
SYSTEM OF ELECTRIC POWER DISTRIBUTION SIMULATOR
BASED AT-MEGA 16 AND RS-485
Oleh :
Fadila Nur Rachman (091321046)
Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik
Politeknik Negeri Bandung
Email : [email protected]
ABSTRAK
Sistem Pengendalian berbasis SCADA (supervisory control and data aqusition), merupakan
sebuah sistem pengendalian dan pengawasan dari data yang diinginkan dengan ketelitian
yang tinggi. Dalam dunia kelistrikan sistem SCADA banyak dikenal dalam sistem
pembangkitan, transmisi, dan distribusi.
Oleh karena itu, pada proyek akhir ini penulis melakukan penelitian terhadap sistem
SCADA, yaitu merancang simulator Remote Terminal Unit (RTU) berbasis mikrokontroler
ATMega16 dan membuat simulator plant berupa miniatur gardu distribusi dengan jalur
komunikasi antara RTU dengan Front End Processor menggunakan RS-485. Pada simulator
plant terdapat trafo step down sebagai trafo daya, trafo pengukuran pada sisi primer dan
sekunder, relai 12 volt DC sebagai pemutus tenaga (PMT), dan lampu 12V/3W sebagai
simulator beban. Setelah dilakukan pengujian, diperoleh data pengukuran yang ditampilkan
pada LCD mendekati data pengukuran secara langsung pada plant. Untuk pengiriman data
hasil pengukuran ADC ke MTU dapat dilakukan dengan baik, namun untuk pengontrolan
PMT belum berhasil dengan baik karena data yang dikirim dari MTU untuk mengontrol PMT
masih mengalami gangguan.
Dari pengerjaan proyek akhir ini dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan
simulator sistem SCADA dapat berfungsi dengan baik, namun belum sempurna dan masih
perlu pengembangan lebih lanjut.
Kata kunci: SCADA, RTU, RS-485, ATMega16
ABSTRACK
Control
systems-based SCADA (supervisory control and data aqusition), is a system of
control and surveillance of desired data with high accuracy. In the world of electrical
known in the generation, transmission, and distribution.
SCADA system
Therefore, in this final project the author conducted research on SCADA systems,
which is designing the simulator Remote Terminal Unit (RTU) based microcontroller
simulator
ATMega16 and creating a miniature plant distribution substation with lines of
communication between the RTU with Front End Processor using the RS-485. At this plant
simulator for step-down transformer as power transformers, transformer measurement at
primary and secondary side, as the relays 12 volt DC power breaker (PMT), and light load
12V/3W as a simulator. After doing the test, measurement data obtained is displayed on the
LCD
approach measurement data directly on the plant. For sending data to the MTU ADC
measurements can be done well, but to control PMT has not worked well because the data
sent from the MTU to control the PMT is still susceptible to interference.
In this final project can be concluded that, simulator SCADA system can function well,
but not yet complete and still needs further development.
Keywords: SCADA, RTU, RS-485, ATMega16, ADC.
I.
Pendahuluan
Semakin
banyaknya
jaringan
distribusi maka diperlukan pengontrolan
yang lebih baik untuk dapat terus
mendistribusikan tenaga listrik, yang
tentunya diimbangi dengan kebutuhan
tenaga operator (dispatcher) yang
semakin banyak dan dipastikan akan
memunculkan
berbagai
masalah
koordinasi pada sistem tenaga listrik.
Berbagai kenyataan dan permasalahan
tersebut perlu diantisipasi dengan baik,
dengan cara melakukan pengamatan
sistem tenaga listrik tersebut.
Untuk
mendapatkan
hasil
pengamatan
yang
optimal,
maka
diperlukan suatu kordinasi dan suatu
pengendalian
dengan
menggunakan
sistem Supervisory Control And Data
Acquisition (SCADA). Dengan sistem ini
dapat dipakai untuk memonitor dan
mengontrol area jaringan distribusi tenaga
listrik yang tersebar di area yang cukup
luas.
II. Landasan Teori
- Pengertian SCADA
SCADA merupakan kepanjangan dari
Supervisory Control and Data Acquisition
yang merupakan sebuah sistem yang
dapat mengumpulkan informasi atau datadata dari lapangan dan kemudian
mengirimkannya ke sebuah komputer
pusat, dimana komputer pusat tersebut
akan mengatur
dan mengontrol data-data
tersebut. Sistem SCADA tidak hanya
digunakan dalam proses pembangkitan
dan pendistribusian tenaga listrik tetapi
sistem SCADA juga dapat digunakan
pada proses-proses
perindustrian.
Sebuah sistem SCADA biasanya
memiliki perangkat keras sinyal untuk
memperoleh
dan
mengirimkan
input/output,
controller,
jaringan,
antarmuka pengguna dalam bentuk
Human Machine
Interface (HMI), piranti
komunikasi dan beberapa perangkat lunak
pendukung.
Semua itu menjadi satu
sistem, istilah SCADA merujuk pada
sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini
biasanya melakukan pemantauan datadata dari berbagai macam sensor di
lapangan atau bahkan dari tempat-tempat
yang lebih jauh lagi.
- Komponen
a. Mikrokontroler ATMega16
ATMega16 merupakan salah
satu jenis mikrokontroler dari
keluarga
AVR.
ATMega
16
mempunyai fitur yang cukup
lengkap, mulai dari kapasitas memori
program dan memori data yang
cukup besar, interupsi, timer/counter,
PWM, USART, TWI, analog
komparator, EEPROM internal dan
juga ADC internal. Fitur yang cukup
lengkap ini memungkinkan ATMega
16
untuk
digunakan
dalam
perancangan suatu sistem untuk
kepentingan komersil.
Gambar 1. Konfigurasi PIN ATMega 16
b. Analog to Digital Converter
Proses konversi data analog
menjadi digital merupakan proses
penting dalam proses akusisi data.
Proses konversi ini dilakukan oleh
sebuah komponen yang dinamakan
analog to digital converter (ADC).
ADC memiliki dua karakter
prinsip, yaitu kecepatan sampling dan
resolusi. Kecepatan sampling suatu
ADC menyatakan seberapa sering
sinyal analog dikonversikan ke bentuk
sinyal digital pada selang waktu
tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample persecond
(SPS). Resolusi ADC menentukan
ketelitian nilai hasil konversi ADC.
c.
Rangkaian Demultiplekser
(74LS138)
Demultiplekser adalah suatu
rangkaian logika yang mampu
menyalurkan sinyal dari suatu
saluran ke salah satu dari banyak
saluran keluaran. Pemilihan keluaran
ini dilakukan melalui masukan
penyeleksi.
Kendali pada Demultiplekser
akan memilih saklar mana yang
akan dihubungkan. Saluran kendali
(Data Select) sebanyak "n" saluran
n
dapat menyeleksi 2 saluran keluaran
(Data Output).
diantara
komputer-komputer
dan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk
digital yang dikirimkan melalui media
komunikasi data. Data berarti informasi
yang disajikan oleh isyarat digital.
Gambar 2. IC 74LS138
d. Rangkaian Switching (CMOS
4066)
IC 4066 ini digunakan sebagai
fungsi switch, dan IC ini merupakan IC
yang berfungsi untuk switch transmisi
atau multiplexing sinyal Digital. IC
tersebut terdiri dari 4 buah switch yang
masing-masing memiliki kaki untuk
mengontrol status switch.
Gambar 3. IC CMOS 4066
- Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan
bagian dari telekomunikasi yang secara
khusus berkenaan dengan transmisi atau
pemindahan
data
dan
informasi
a. Komunikasi Data Parallel
Komunikasi data parallel adalah
pengiriman data diantara beberapa
komputer dan ke terminal lainnya
dengan merubah besaran tegangan
dan arus dalam kanal atau kabel.
Dalam komunikasi data ini bit
berpindah secara satu demi satu
melewati beberapa saluran pada saat
bersamaan.
b. Komunikasi Data Serial
Perbedaan yang paling mendasar
antara komunikasi serial dengan
parallel adalah proses perpindahan
bit melewati satu saluran saja. Ada 2
macam cara komunikasi data serial
yaitu Sinkron dan Asinkron Pada
komunikasi data serial sinkron, clock
dikirimkan bersama sama dengan
data serial, tetapi clock tersebut
dibangkitkan sendiri-sendiri baik ada
sisi pengirim maupun penerima.
Sedangkan pada komunikasi serial
asinkron tidak diperlukan clock
karena data dikirimkan dengan
kecepatan tertentu yang sama baik
pada pengirim dan penerima.
- Recommended Standart 485
Recommended Standard 485 (RS-485)
adalah standar komunikasi yang paling
serbaguna dalam seri standar yang
ditentukan oleh EIA. Itu sebabnya RS-485
saat ini digunakan secara luas antarmuka
komunikasi data akuisisi dan kontrol
aplikasi di mana beberapa node
berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi RS-485 bisa mencapai
jarak maksimal 4000 kaki, atau setara
dengan 1,2 Km. Selain itu RS-485
merupakan
standar komunikasi serial
asynchronous
yang
menyediakan
kemampuan komunikasi, seperti kontrol
aliran perangkat keras, dan kontrol aliran
perangkat lunak.
MULAI
A
Menentukan
Spesifikasi Alat
Pengujian
Sistem
Perbaikan
Benar ?
Menggambar
Diagram Block
Tidak
Ya
Selesai
Tidak
Perancangan
Perangkat Keras
Perancangan
Perangkat Lunak
Penentuan
Komponen
Pemograman
Kontrol ADC dan
Sistem Operasi
Pembuatan RTU
Dan Plant
Pemograman
Komunikasi
Sesuai ?
Sesuai ?
Ya
Tidak
Ya
A
Gambar 5. Diagram Alir Tahap Perancangan
Gambar 4. MAX485
III. Perancangan Simulator Gardu
Distribusi Tenaga Listrik dan
Remote Terminal Unit (RTU)
Pada perancangan sistem ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu perancangan
pada perangkat keras (hardware) dan
perancangan pada perangkat lunak
(software), hal ini dimaksudkan untuk
menghasilkan alat yang baik sesuai fungsi
yang diharapkan dengan memperhatikan
faktor teknis seperti pemilihan komponen,
mempelajari karakteristik, mengetahui
fungsi dari setiap komponen, dan
membuat rangkaian skematiknya.
Berikut merupakan diagram alir
proses perancangan dan pembuatan alat
pada proyek akhir ini.
- Cara Kerja
Pertama ATMega16 akan membaca
parameter besaran-besaran listrik dimana
pada plant ini parameter yang dibaca
hanya arus dan tegangan. Setelah
ATMega16 membaca parameter besaran
listrik maka besaran listrik tersebut
disimpan dalam bentuk variable. Selain
untuk membaca parameter besaranbesaran
listrik
ATMega16
juga
membaca keadaan plant, seperti keadaan
CB pada sisi primer dan juga CB sisi
sekunder.
Pada saat kondisi sistem operasi
(default system) RTU berada pada posisi
local operation, maka semua kontrol
operasi dikendalikan secara manual,
RTU akan melakukan pembacaan ADC
berupa nilai tegangan dan arus setiap
fasa, pendeteksian status CB, dan
pemilihan sistem operasi. Sedangkan
bila dalam keadaan remote operation,
kontrol operasi dilakukan oleh MTU
melalui PC yang terhubung dengan plant
dengan media komunikasi RS-485. MTU
akan mengirim data dan data tersebut
akan diterima oleh ATMega 16 sebagai
pengolah dan pengontrol data, lalu data
tersebut akan ditampilkan pada data
display berupa LCD.
- Perangkat Lunak (Software)
Pembuatan program Remote Terminal
Unit menggunakan
software BASIC
COMPILER – AVR (BASCOM-AVR)
Versi 1.11.9.8. List program dapat dilihat
pada laporan Tugas akhir lampiran A.
IV.
Pengujian dan Analisis
Pengujian Perangkat Keras
Pengujian alat bertujuan untuk
mengetahui cara kerja alat yang dibuat
dengan mengacu pada karakteristik
teoritis dan spesifikasi yang diinginkan
sesuai dengan rangkaian yang sudah
dirancang sebelumnya. Dan mengetahui
kondisi operasi dari setiap rangkaian dan
alat yang dirancang. Dan juga Melakukan
analisa terhadap hasil pengujian.
Pengujian perangkat keras disini
meliputi pengujian kinerja dari simulator
elemen plant yang meliputi pengukuran
nilai besaran listrik sistem tiga fasa dalam
kondisi berbeban ataupun tidak berbeban
yang dilakukan dengan cara pengukuran
langsung menggunakan alat ukur ataupun
dari data yang berhasil di tampilkan pada
LCD 20x4, sekaligus untuk pengujian
simulator beban, serta pengujian dari
kinerja simulator elemen RTU.
-
- Analisis
- Berdasarkan data dari hasil
serangkaian pengujian yang telah
dilakukan, maka rangkaian sistem
simulator yang terdiri dari
rangkaian perangkat plant simulasi
gardu
distribusi,
rangkaian
perangkat RTU, dan simulator
beban, secara keseluruhan telah
berhasil
dirancang
dan
direalisasikan
sesuai
dengan
spesifikasi alat, fungsi setiap
elemen, dan deskripsi kerja yang
telah ditentukan sebelumnya pada
tahapan perancangan. Hal ini
dibuktikan dengan berhasilnya
pengendalian pembacaan ADC
pada rangkaian elemen plant yang
kemudian ditampilkan pada LCD,
serta terjadinya pengiriman data
dari RTU ke MTU melalui media
komunikasi baik itu pada saat
dalam sistem operasi lokal
ataupun remote. Perbedaan yang
terjadi
antara
data
hasil
pengukuran
langsung
menggunakan multimeter dengan
data hasil pengkuran yang
ditampilkan
pada
LCD,
dikarenakan
beberapa
sebab
seperti besarnya nilai sumber tiga
fasa sebagai sumber utama yang
cenderung tidak stabil, perubahan
nilai tegangan keluaran rangkaian
sensor arus, tegangan, frekuensi
dan
sonsor
cos
φ
yang
dikarenakan pengaruh metode
penyambungan
dari
sistem
rangkaian kontrol ADC dan sistem
minimum
mikrokontroler
ATMega 16 yang digunakan
sangat sensistif terhadap setiap
perubahan tegangan pada masukan
ADC.
fungsi setiap elemen. dan deskripsi
Selain itu, pada posisi
remote, komunikasi antara RTU
dengan MTU kurang berjalan
dengan baik, hal ini dikarenakan
program
yang telah dibuat belum
optimal untuk mengoperasikan CB
secara langsung oleh MTU,
sehingga plant simulasi gardu
distribusi hanya bisa optimal pada
saat posisi lokal. Komponen yang
dipasang
pada
saat
tahap
perealisasian alat tidak semuanya
terpasang
sesuai dengan hasil
perhitungan
pada
tahap
perancangan. Hal ini dikarenakan
dengan mempertimbangkan faktor
lain pada saat proses perealisasian.
Selain itu, pada saat melakukan
pengujian, kadangkala terdapat
beberapa komponen yang mudah
rusak seperti push button off
sehingga
perlu
dilakukan
penggantian komponen.
kerja yang telah ditentukan.
2. Simulator
plant
rangkaian
distribusi
yang
rangkaian
perangkat
gardu
terintgerasi
RTU,
oleh
dan
simulator beban, secara keseluruhan
telah berhasil dibuat sesuai dengan
spesifikasi alat dan fungsi setiap
elemen. dan deskripsi kerja yang
telah ditentukan walaupun komponen
yang
dipasang
pada
saat
tahap
perealisasian alat tidak semuanya
terpasang
sesuai
dengan
hasil
perhitungan pada tahap perancangan.
3. Dari hasil pemograman RTU untuk
dapat berkomunikasi dengan MTU
kurang
berjalan
dikarenakan
dengan
baik,
pemograman
komunikasi pengontrolan CB belum
optimal sedangkan untuk komunikasi
V.
Kesimpulan
pada saat pengiriman data hasil
Secara keseluruhan perancangan simulator
pengukuran
sistem SCADA ini telah berhasil dilakukan.
listrik sudah berjalan.
Didasari
tahapan
yang
besaran-besaran
telah
4. Dari hasil pengujian sistem plant
dilakukan meliputi tahapan perancangan,
simulasi gardu distribusi pada posisi
perealisasian, pengujian, dan analisis maka
local dapat bekerja dengan baik, yaitu
secara keseluruhan dapat disimpulkan :
pengendalian
berbagai
nilai
CB
primer
dan
1. Simulator sistem yang terdiri dari
sekunder dilakukan secara langsung
rangkaian plant gardu distribusi yang
manual berurutan. Pada saat sistem
terintgerasi oleh rangkaian perangkat
berada pada posisi remote masih
RTU, dan simulator beban, secara
terdapat
kekurangan,
keseluruhan telah berhasil dirancang
komunikasi
antara
sesuai dengan spesifikasi alat dan
MTU belum beroperasi dengan baik.
RTU
yaitu
dengan
2.
5. Dari data hasil pengukuran langsung
menggunakan
data
hasil
ditampilkan
multimeter
dengan
operasi pada simulator plant gardu
pengkuran
yang
distribusi dari posisi local ke posisi
pada
LCD
remote
terdapat
sebaliknya
dibuat
kontinyu secara perangkat keras dan
beberapa
sebab seperti sumber tiga
lunak, sehingga operasi CB primer
fasa yang cenderung tidak stabil,
dan sekunder tidak perlu mengulang
perubahan nilai tegangan keluaran
kembali lagi kekondisi awal.
3. Program
komunikasi
data
menggunakan media RS-485 antara
RTU dan MTU masih perlu
disempurnakan terhadap program
yang telah ada sehingga protocol
komunikasi data dapat terealisasi
secara sistemik dan pengendalian
operasi CB sisi primer dan sekunder
pada simulator plant gardu distribusi
dapat dilakukan melalui human
machine interface.
rangkaian sensor arus dan tegangan
yang
disebabkan
oleh
pengaruh
metode
penyambungan dari sistem
rangkaian control ADC, dan sistem
atau
hal ini dikarenakan
perbedaan,
Pada saat perpindahan posisi sistem
minimum mikrokontroler ATMega
16 yang digunakan sangat sensistif
terhadap setiap perubahan tegangan
pada masukan ADC.
VI. Saran
Berikut ini merupakan saran dari penulis,
untuk pengembangan dan penyempurnaan
DAFTAR PUSTAKA
1.
simulator sistem SCADA dalam proyek
akhir ini
1.
Perlu
dilakukannya
parameter
listrik
penambahan
pengukuran
sistem
besaran
tiga fasa seperti
keseimbangan beban setiap fasa
yang
dilakukan
dengan
cara
melakukan inisialisasi pada seluruh
sakelar
beban,
faktor
daya,
frekuensi, daya reaktif, daya semu,
daya nyata, dan lain-lain, sehingga
simulasi dari system SCADA ini
lebih lengkap.
2.
3.
4.
5.
6.
Adrianto, Heri. 2008. Pemrograman
Mikrokontroler
AVR
ATMega16
Menggunakan Bahasa C. Bandung:
Informatika.
Budiharto, Widodo.Togu Jefri.2007.12
Proyek Sistem Akusisi
Data.Jakarta:Gramedia.
Cegrell.Torsten, Power System Control
Technology, Prentice-Hall International
Inc.Englewood Cliffs, New Jersey,1987
Gunawan, Hanapi. 1999. PrinsipPrinsip Elektronik. Jakarta: Erlangga.
Iswanto. 2008. Design dan Implementasi
Mikrokontroler ATMega8535 dengan
Bahasa Basic. Yogyakarta: Gava Media
Green, DC.2002. Data Communication
(terjemahan
Insap
Santosa).
Yogyakarta:Andi.
Pandjaitan,
Bonar. 1999. Teknologi
Sistem Pengendalian Tenaga Listrik
Berbasis SCADA.Jakarta:Prenhallindo.
8.
Syahroni, Nanang. 2000. Komunikasi
Data. Surabaya : Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
9. Tokhem, Roger L.2000. Prinsip-Prinsip
Digital Edisi Kedua (terjemahan
Sutisna).Jakarta:Gramedia.
10. Wijayanto, Kartono. 2009. Elektronika
Analog (Modul). Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
11. Yahya, Sofian, dkk. [2008]: Tehnik
Pemanfaatan
Tenaga Listrik Jilid 3.
Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
12. Yuliawati, Sri Nur dan Hazma. 2009.
Kiat Penulisan Laporan Ilmiah Untuk
Program Diploma. Bandung: Politeknik
Negeri Bandung.
7.
Download