BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perancangan struktur bangunan, perencana harus berpedoman pada
peraturan yang berlaku. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
Nomor 297 tahun 2013 oleh Badan Standardisasi Nasional tentang Penetapan
Revisi 8 Standar Nasional Indonesia maka perencana harus merancang bangunan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Beberapa peraturan yang direvisi
yaitu SNI 1727:2013 mengenai Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur lain dan SNI 2847:2013 mengenai Persyaratan Beton
Struktural untuk bangunan gedung.
Beban minimum yang diatur pada SNI 1727:2013 diantaranya adalah beban gempa
dan beban angin. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar
yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Pertemuan
3 lempeng tektonik tersebut telah menyebabkan kejadian – kejadian gempa bumi
besar seperti yang telah terjadi di Aceh (2004), Nias (2005), Yogyakarta (2006)
sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain permasalahan gempa,
beban angin juga berpengaruh pada bangunan bertingkat tinggi. Oleh karena itu,
perlu dilakukan perancangan bangunan struktur gedung yang memenuhi
persyaratan beban minimum sesuai dengan peraturan yang berlaku agar struktur
bangunan dapat meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.
Gedung Kondotel Graha Indoland terletak di Jl. Ringroad utara Maguwoharjo
Yogyakarta . Gedung ini merupakan bangunan gedung 8 lantai dan 1 basement yang
mulai dibangun pada awal tahun 2014. Dalam perancangan gedung tersebut masih
dimungkinkan
menggunakan peraturan yang lama. Oleh sebab itu, penulis
melakukan kajian terhadap gedung Kondotel Graha Indoland dengan cara
merancang ulang struktur bangunan menggunakan peraturan terbaru agar dapat
diperoleh perbandingan antara peraturan lama dan terbaru.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
Peraturan baru yaitu SNI 1727:2013 mengenai Beban Minimum untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur lain dan SNI 2847:2013 mengenai Persyaratan
Beton Struktural untuk Bangunan Gedung memiliki beberapa perbedaan parameter
terhadap peraturan yang sebelumnya telah ada yaitu SNI 03-1727-1989 dan SNI
03-2847-2002. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
perbandingan hasil perencanaan gedung oleh pihak desainer owner yang
dimungkinkan masih menggunakan peraturan lama dengan hasil kajian berdasarkan
SNI 1727:2013 dan SNI 2847:2013.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui parameter beban yang paling berpengaruh untuk pertimbangan
perencanaan.
2. Mengetahui dimensi dan tulangan struktur hasil kajian menggunakan SNI
2847:2013 dan SNI 1727:2013 (meliputi pelat, balok, kolom dan joint).
3. Mengetahui perbandingan antara dimensi dan penulangan hasil kajian dengan
dimensi dan penulangan yang terpasang di lapangan.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Struktur fondasi, dinding penahan tanah pada basement dan struktur lift tidak
ditinjau secara mendetail.
2. Pemodelan struktur dilakukan menggunakan program SAP2000 yang
lisensinya dimiliki oleh pihak JTSL FT UGM.
3
3. Perancangan ulang dilakukan hanya pada struktur pelat, balok,kolom dan joint
sehingga komponen struktur lainnya dianggap sudah memenuhi standar
keamanan yang ditetapkan.
4. Pendetailan sambungan antara kolom dan fondasi tidak dilakukan, hanya
dilakukan pendetailan sambungan pada sambungan balok dan kolom.
5. Pengaruh P-∆ tidak diperhitungkan.
6. Struktur yang yang ditinjau mempunyai sistem struktur yang sama terhadap
kondisi di lapangan tanpa dilakukan perubahan.
7. Struktur yang ditinjau adalah struktur beton bertulang dengan sistem rangka
pemikul momen khusus (SRPMK) yang pemilihannya telah sesuai dengan
persyaratan yang diijinkan pada SNI 1726:2012.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas akhir ini adalah memperoleh gambaran dan informasi mengenai
penentuan parameter beban yang bekerja berdasarkan SNI 1727:2013, serta
memberikan gambaran dan informasi dimensi hasil dari perancangan struktur
gedung dengan menggunakan peraturan yang baru yaitu SNI 1727:2013 dan SNI
2847:2013 dan perbandingan dimensi struktur hasil dari perancangan yang lama.
1.6 Keaslian Penelitian
Tugas akhir dengan bahasan tentang kajian struktur bangunan kondotel Graha
Indoland dengan menggunakan SNI 1727:2013 dan SNI 2847:2013 menurut
sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Tugas akhir mengenai
perancangan bangunan sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, namun
penelitian ini memiliki beberapa perbedaan. Berikut tugas akhir yang berkaitan
dengan perancangan:
1. Taufiq Ilham Maulana : Perancangan Ulang Struktur Gedung dengan SNI
1726:2012 dan SNI 2847:2013 (Studi Kasus Gedung 5 Lantai dan 6 Lantai
Palagan Gallery Hotel Yogyakarta )
4
2. Hernawan Makmur Hidayat : Perbandungan Hasil Analisis Lentur Balok
Terhadap Momen Positif Berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan SNI 2847:2013
3. Indrawan Azmi : Perbandingan Analisis Kekuatan Kolom Beton Bertulang
Penampang Persegi Berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan SNI 2847:2013
4. Rofik Susetyo Nugroho : Evaluasi Struktur Rangka Beton Bertulang
menggunakan SNI-1726-2002 dan SNI-1726-2012 (Studi Kasus Gedung
Rawat Inap Gakin dan Rawat Inap Kelas RSUD Ponorogo)
5. Ayu Zurida P.S.S : Redesain Struktur Bangunan Asrama Kinanthi dengan
menggunakan beton pracetak (precast concrete)
Perbedaan tugas akhir penulis dengan tugas akhir sebelumnya adalah bangunan
yang ditinjau dan peraturan yang dipakai. Dalam tugas akhir ini, penulis
menggunakan peraturan pembebanan terbaru yaitu SNI 1727:2013 mengenai
Beban Minimum pada Bangunan Gedung dan Struktur lainnya. Oleh karena itu,
tugas akhir ini dikatakan asli.
Download