ANALISIS FAKTOR AMPLIFIKASI GEMPA PADA DAERAH GEDEBAGE, BANDUNG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh DENY ARIA PERMANA 15000068 UTTUNGGA I.P. 15000092 PEMBIMBING DR. I WAYAN SENGARA DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005 ABSTRAK Gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan-bangunan sipil yang dapat mengkibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi. Studi kegempaan yang baik akan memberikan hasil yang lebih realistik dalam pemenuhan persyaratan bangunan tahan gempa untuk daerah Gedebage Bandung yang akan dijadikan pusat pakembangan sekunder sesuai dengan RTRW kota Bandung. Studi ini menghasilkan klasifikasi tanah permukaan daerah Gedebage Bandung termasuk ke dalam golongan SE, menurut UBC 1997. Klasifikasi ini drentukan berdasarkan nilai Vs rata-rata sebesar 179.71 m/s. Analisi perambatan gelombang pada daerah Gedebage dilakukan dalam dua kondisi, yaitu dengan pemodelan satu dimensi dan dua dimensi. Pemodelan satu dimensi menggunakan software NERA dan menghasilkan output berupa PGA pada permukaan tanah yang berkisar antara 2.09 – 3.56 m/s2 dengan faktor amplifikasi yang berkisar antara 1.05 – 1.78. Sedangkan pemodelan dua dimensi menggunakan software PLAXIS dan dilakukan untuk dua jenis geometri bedrock, yaitu bedrock yang mendatar dan bedrock yang mencekung. Nilai PGA yang diperoleh sebagai basil output PLAXIS dengan model bedrock mendatar berkisar antara 2.40 – 3.00 m/s2 dengan faktor amplifikasi yang berkisar antara 1.20 – 1.50. Jika kedua model (satu dimensi dan dua dimensi dengan bedrock mendatar) ini dibandingkan, rata-rata nilai amplifikasi pada NERA sebesar 1.3 dan rata-rata nilai amplifikasi pada PLAXIS sebesar 1.37. Pemodelan dua dimensi dengan bedrock yang mencekung dilakukan untuk dua buah potongan pada kota Bandung, yaitu potongan Utara-Selatan dan potongan Barat-Timur. Nilai PGA yang diperoleh sebagai basil output PLAXIS dengan model bedrock mencekung berkisar antara 4.41 – 5.99 m/s2 dengan faktor amplifikasi antara 2.21 – 2.99 untuk potongan Barat-Timur dan 4.09 – 5.00 m/s2 dengan faktor amplifikasi antara 2.04 – 2.50 untuk potongan Utara-Selatan. Ini berarti bentuk bedrock yang mencekung mengakibatkan amplifikasi yang lebih besar dengan peningkatan faktor amplifikasi sebesar 1.5 – 2 kali dari amplifikasi awal (tanpa bedrock mencekung). Hasil analisis memberikan rekomendasi respons spektra desain untuk kawasan Gedebage. Namun demikian, perlu analisis yang lebih lengkap dengan menggunakan seismic down hole/cross hole test untuk rekomendasi yang lebih baik.