Perkembangan Ekspor - Impor Subsektor Peternakan

advertisement
Newsletter Data Makro
Perkembangan Ekspor - Impor
Subsektor Peternakan April 2017
Edisi : 05/eksim/07/2017

Volume ekspor subsektor peternakan April 2017 menurun dibanding Maret 2017. Begitu pun pada periode
Januari–April 2017 menurun dibanding periode yang sama tahun 2016.

Volume impor subsektor peternakan April 2017 menurun dibanding Maret 2017. Namun, pada Januari–April
2017 meningkat dibanding periode yang sama tahun 2016.

Nilai dan volume neraca perdagangan subsektor peternakan bulan April terhadap Maret 2017 menunjukkan
penurunan defisit. Sementara pada Januari–April 2017 terhadap periode yang sama tahun 2016 nilai dan
volume neraca perdagangan mengalami peningkatan defisit.
A.
PERKEMBANGAN EKSPOR
Volume ekspor subsektor peternakan April 2017 mencapai 15,19 ribu ton atau menurun 5,06 persen dibanding
Maret 2017 dan menurun 9,94 persen dibanding April 2016. Seiring dengan volume ekspor, nilai ekspor
subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 17,34 persen pada April 2017 dibanding Maret 2017,
sementara dibanding April 2016 mengalami peningkatan sebesar 2,75 persen.
T ab el 1 . V ol ume Ekspor (ri bu ton ) d an Persentase Perub ah annya (% )
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Peningkatan terbesar volume
ekspor subsektor peternakan April
terhadap Maret 2017 terjadi pada
produk hewani non pangan
mencapai 0,60 ribu ton atau naik
24,73 persen, sementara
dibanding April 2016 naik 33,79
persen, sedangkan penurunan
tertinggi terjadi pada obat hewan
(10,89 persen).
Secara kumulatif volume ekspor subsektor peternakan Januari–April 2017 mencapai 61,70 ribu ton atau menurun
8,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. Berbanding terbalik dengan volume ekspor, dari sisi nilai
ekspor mengalami peningkatan sebesar 17,26 persen dari US$155,36 juta pada tahun 2016 menjadi
US$182,17 juta pada tahun 2017 pada periode Januari–April.
Menurut pengelompokan subsektor peternakan, peningkatan terbesar volume ekspor periode Januari–April 2017
dibanding periode yang sama tahun 2016 terjadi pada ekspor obat hewan sebesar 19,87 persen, sedangkan
penurunan tertinggi terjadi pada hasil ternak sebesar 14,48 persen.
Perkembangan share volume ekspor
subsektor peternakan untuk Januari–
April 2016 dibanding tahun 2017
tersaji pada Grafik 1. Dilihat dari
kontribusinya terhadap ekspor
keseluruhan Januari–April 2017,
kontribusi terbesar pada ekspor hasil
ternak sebesar 59,80 persen,
sementara ekspor obat hewan
sebesar 0,31 persen merupakan
B.
Graf i k 1 . Struktur Vol ume Ekspor
J anuari –A pri l 20 16 d an 20 1 7
PERKEMBANGAN IMPOR
Volume impor subsektor peternakan April 2017 mencapai 122,90 ribu ton atau menurun 9,35 persen dibanding
Maret 2017 dan menurun 3,61 persen dibanding impor April 2016. Seiring dengan volume impor, nilai impor
subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 14,25 persen pada April 2017 dibanding Maret 2017 dan
dibanding April 2016 mengalami peningkatan sebesar 3,28 persen.
Sekretariat Ditjen PKH, Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi Gd. C Lt. 7, Telp. 78844270
Page 1
Newsletter Data Makro
T ab el 2 . V ol ume I mpor (ri b u ton ) d an Persentase Perub ah annya (%)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Peningkatan terbesar volume impor
subsekto r peternak an April
terhadap Maret 2017 terjadi pada
produk hewani non pangan
mencapai 12,38 ribu ton (naik
2 1 , 3 9 p e r s e n ), s e d a ng k a n
penurunan terbesar terjadi pada
hasil ternak dan ternak masingmasing sebesar 23,26 dan 22,18
persen.
Secara kumulatif impor subsektor peternakan Januari–April 2017 volumenya mencapai 502,64 ribu ton atau
meningkat 2,62 persen. Begitupun dari sisi nilai mengalami peningkatan dari US$930,72 juta menjadi
US$1.037,26 juta (naik 11,45 persen).
Menurut pengelompokan subsektor peternakan, peningkatan terbesar volume impor periode Januari–April 2017
dibanding periode yang sama tahun 2016 terjadi pada obat hewan dari 0,36 ribu ton menjadi 0,68 ribu ton (naik
89,80 persen), sementara penurunan terbesar terjadi pada impor ternak sebesar 20,45 persen.
Perkembangan share volume impor
subsektor peternakan untuk Januari–
April 2016 dibanding periode yang
sama tahun 2017 tersaji pada Grafik
2. Dilihat dari kontribusi terhadap
impor keseluruhan Januari–April
2017, kontribusi terbesar pada impor
lain-lain sebesar 44,65 persen,
sementara impor obat hewan sebesar
0,14 persen merupakan kontribusi
terkecil. Begitupun untuk periode
Januari–April 2016, kontribusi
terbesar pada impor lain-lain sebesar
48,82 persen dan impor terkecil yaitu
obat hewan sebesar 0,07 persen.
C.
Graf i k 2 . Struktur Vol ume I mpor
J anuari –A pri l 20 16 d an 20 1 7
NERACA EKSPOR IMPOR
T ab el 3 . N erac a Perd ag ang an
J an u ari –A pri l 20 16 d an 20 1 7
Berdasarkan neraca ekspor dan impor,
maka pada bulan April 2017 subsektor
peternakan mengalami defisit dari sisi
nilai sebesar US$855,08 juta, demikian
juga dari sisi volume defisit sebesar
440,94 ribu ton.
Nilai dan volume neraca perdagangan subsektor peternakan bulan April terhadap Maret 2017 menunjukkan
penurunan defisit masing-masing sebesar 13,56 persen dan 9,92 persen.
Pada periode Januari–April 2017
terhadap tahun 2016 nilai dan volume
neraca perdagangan mengalami
peningkatan defisit masing-masing
sebesar 10,28 dan 4,36 persen.
Perbandingan Neraca perdagangan
volume dan nilai periode Januari–April
tahun 2016 dan 2017 tersaji pada
Grafik 3.
Graf i k 3 . N erac a Perd ag ang an
J anuari –A pri l 20 16 d an 20 1 7
Sekretariat Ditjen PKH, Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi Gd. C Lt. 7, Telp. 78844270
Page 2
Download