penerapan pembelajaran active learning metode

advertisement
PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING
METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI PADA PEMBAHASAN ASMAUL HUSNA DI KELAS
X MULTIMEDIA 1 SMK PARAMARTA TANGERANG
SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
Upik Yanwaria
NIM 1110011000004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK
Upik Yanwaria, NIM (1110011000004) Skripsi “Penerapan Pembelajaran
Active Learning Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI
Pada Pembahasan Asmaul Husna Di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta
Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI siswa di
kelas X Multimedia 1, dengan menggunakan pembelajaran active learning metode
card sort. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Paramarta Tangerang Selatan pada
bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan
empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran PAI melalui
penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan
hasil belajar PAI. Indikator keberhasilan keberhasilan pada penelitian ini adalah:
ketuntasan belajar kelas dan peningkatan persentase siswa yang mendapat nilai
minimal 75 mencapai 100% melalui penerapan pembelajaran active learning
metode card sort. Dari hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar yang dicapai
yaitu sebanyak 71,43% dan siklus II sebanyak 100%. Berdasarkan hasil penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode card
sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna di kelas X
Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan.
Kata Kunci :
Hasil Belajar, Card Sort, PTK
i
ABSTRACT
Upik Yanwaria, NIM (Students Registration Number), (1110011000004)
Thesis “The Implementation of Card Sort Active Learning Method on
Improving Islamic Religion Education and Moral Values Learning
Achievement on Asmaul Husna Discussion at the Tenth Grade of Multimedia
1 of SMK Paramarta, South Tangerang”.
This research aimed to improve students’ Islamic religion education and
moral values learning achievement at the tenth grade of multimedia 1 trough card
sort active learning method. This research was conducted at SMK Paramarta,
South Tangerang in August to October 2014. The method of this research was
Classroom Action Research (CAR) method. It was conducted four stages;
planning, implementing, observing and reflecting. The research result indicated
that learning Islamic religion education and moral values through implementing
active learning using card sort method could improve students’ learning
achievement. The good result indicators of this research can be described as
follows: class mastery learning and students percentage improvement with the
minimum score, 75 reached 100 % trough sort card active learning method. From
the research result of cycle I (one), students’ mastery learning reached 71,43%
and in the cycle II (two) reached 100%. Based on thus research result can be
concluded that the implementation of card sort active learning method could
improve students’ learning achievement on Amaul Husna learning material at the
tenth grade of Multimedia 1 of SMK Paramarta, South Tangerang
Keyword:
Learning Achievement, Card Sort, Classroom Action Research (CAR)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Active
Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul Husna di Kelas X
Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan” penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha
maksimal yang dapat penulis lakukan
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa ada pihak-pihak yang banyak
memberikan bimbingan, bantuan serta pengarahan-pengarahan baik secara
langsung maupun tidak langsung membantu penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Nurlena Rifa’I, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
beserta segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu
yang telah beliau berikan dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk
orang lain.
3. Heny Narendrany Hidayati, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang penuh
keikhlasan dalam membagi waktu, tenaga, dan pikiran dalam upaya
memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam mengerjakan
skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Semoga selalu ada dalam keberkahan
Allah SWT.
iii
4. Dra. R. Hiliasih, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Paramarta
Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian
di sekolah yang beliau pimpin.
5. In’am Abdul Fattah, S.Pd.I., selaku guru Pendidikan Agama Islam
sekaligus kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dengan
sabar membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian
6. Bapak dan ibu guru, serta Tata Usaha yang sangat ramah dalam
memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yusri dan Ibu Ade yang selalu
memberikan dukungan baik secara moril dan materil. Semoga Allah SWT
memberikan kebahagiaan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat.
8. Kakak-kakakku tercinta, Ferial Gahara A.Md dan Verawati Agustien
A.Md Keb., serta adik-adikku tersayang Gagay Faizan Azwar, Bagus J
Ramdhan, Mahish Al-Fahsya Sayyid dan Haqi Puguh Mujahiddan. Terima
kasih atas doa dan dukungannya selama ini.
9. Teman-teman LDK Syahid Forkat AN-Najm, kalian telah mengajarkan
arti persaudaraan karena Allah SWT. Terima kasih telah menularkan
energi positif selama kuliah di kampus UIN Syarif Hidayatullah.
10. Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam kelas A angkatan 2010
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas kebersamaan,
dukungan, bantuan dan motivasinya. Perjuangan selama 4 tahun bersama
kalian telah menggoreskan kenangan indah dalam hidup ini dan tak akan
pernah hilang dimakan zaman.
11. Sahabat-Sahabat seperjuangan di Seulanga Kost Anita Greanti, Diana
Nopiana dan Siti Subaikoh. Persahabatan yang telah dibangun dari awal
masuk perkuliahan menyisakan kenangan manis di Ciputat tempat kita
menimba ilmu dan menapaki jejak kehidupan, terima kasih untuk
segalanya.
12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, dukungan,
dan perhatian yang sangat bermanfaat bagi penulis.
iv
Tiada daya dan upaya melainkan milik Allah SWT semata, tiada hal di dunia
yang sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi
penulis.
Jakarta, 11 Desember 2014
Penulis
Upik Yanwaria
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBARAN PERNYATAAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian .............................. 5
C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................ 5
D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian .............................. 6
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar ......................................................... 8
b. Ciri-Ciri Belajar ............................................................. 8
c. Tujuan Belajar................................................................ 10
d. Pengertian Hasil Belajar ................................................ 11
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 12
2. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort
a. Pengertian Pembelajaran ............................................. 16
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ...................................... 17
c. Pembelajaran Active Learning .................................... 18
d. Pengertian Metode Card Sort ...................................... 20
vi
e. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort ..... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan……………………………..22
C. Hipotesis Tindakan ……………………………………….24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 25
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ......... 25
C. Subjek Penelitian ................................................................ 29
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ......................... 30
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................. 30
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................... 34
G. Data dan Sumber Data ........................................................ 34
H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 35
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 37
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................. 37
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................... 38
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .............................. 39
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PENGEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................... 40
B. Analisis Data ..................................................................... 43
C. Pembahasan ....................................................................... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 63
B. Implikasi ............................................................................. 63
C. Saran-Saran ........................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 69
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I…………………..........31
Tabel 3.2
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II………………………33
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana……………………………………...…….....41
Tabel 4.2
Tabel Nilai N-Gain Siklus I…………………………………….....51
Tabel 4.3
Nilai N Gain Siklus II………………………………………..……58
Tabel 4.4
Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II… 60
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Pedoman Wawancara Guru Pra Penelitian .......................... 69
Lampiran 2
Wawancara Pra Penelitian dengan Siswa ............................ 71
Lampiran 3
RPP Siklus I ......................................................................... 72
Lampiran 4
RPP Siklus II ....................................................................... 77
Lampiran 5
Instrumen Soal Siklus I........................................................ 82
Lampiran 6
Instrumen Soal Siklus II ...................................................... 90
Lampiran 7
Lembar Observasi Sekolah .................................................. 97
Lampiran 8
Lembar Observasi Guru Siklus I ......................................... 98
Lampiran 9
Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................ 99
Lampiran 10
Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................... 100
Lampiran 11
Lembar Observasi Siswa Siklus II..................................... 101
Lampiran 12
Catatan Lapangan Siklus I ................................................. 103
Lampiran 13
Catatan Lapangan Siklus II................................................ 104
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses
Pembelajaran Siklus I ........................................................ 105
Lampiran 15 Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti dalam Proses
Pembelajaran Siklus II........................................................ 107
Lampiran 16 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ........................................... 110
Lampiran 17 Soal Tes Hasil Belajar Siklus II.......................................... 114
Lampiran 18 Kunci Jawaban Siklus I ...................................................... 119
Lampiran 19 Kunci Jawaban Siklus II ..................................................... 120
Lampiran 20 Materi Bahan Ajar .............................................................. 121
Lampiran 21 Wawancara Setelah Tindakan ............................................ 130
Lampiran 22 Foto Dokumentasi .............................................................. 132
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai bangsa dan negara akan terus menjalani sejarahnya.
Ibarat
sebuah
organisasi
Indonesia
lahir,
tumbuh,
berkembang
dan
mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan diawal
kelahiranya. Cita-cita luhur tersebut tercantum secara jelas dalam pembukaan
UUD 1945 alinea empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sungguh sangat luhur dan humanis citacita luhur bangsa dan negara Indonesia tersebut.
Sebagai bangsa dan negara Indonesia kita harus bangga terhadap para
pendahulu yang telah mewariskan fondasi yang kuat dan mulia tentang arah
dan tujuan kita berbangsa dan bernegara. Sepatutnya kita harus berkontribusi
sesuai dengan peran kita untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dan negara
Indonesia. Salah satu cara dan strategi untuk mempercepat terwujudnya citacita negara adalah dengan mempersiapkan generasi masa depan yang tangguh,
cerdas, mandiri dan berpegang pada nilai-nilai spiritual. Mereka harus
dipersiapkan sedemikian rupa dalam suatu lingkungan yang kondusif. Salah
satu lingkungan yang sangat ideal adalah institusi pendidikan dari prasekolah,
tingkat dasar, tingkat menengah dan jenjang perguruan tinggi sebagai kawah
candra dimuka penggemlengan generasi muda.1
Salah satu prinsip pendidikan adalah diselenggarakan sebagai proses
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladan,
membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatifitas peserta
didik. Implikasi dari prinsip ini adalah pergeseran paradigma proses
1
Kunandar, Penilaian Autetik : Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 15-16
1
2
pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat kebinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik
peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. 2
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti yang diterapkan di sekolah
sering kali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti seringkali hanya menjelaskan secara teoritis tanpa
mempraktikkan dan melibatkan siswa. Metode pengajarannya juga kurang
menarik perhatian siswa. Apa yang terjadi di kelas, guru biasanya memulai
dengan cerita atau bahkan menerangkan materi dengan berceramah, sehingga
tidak mengherankan di pihak guru sering timbul bahwa mengajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti itu mudah. Akibatnya nilai-nilai yang terkandung
dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tidak dapat dipahami dan
diamalkan oleh siswa.
Banyak pembelajaran di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) disampaikan
hanya melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan akan menimbulkan
kejenuhan dan siswa cenderung bersifat pasif. Dalam hal ini diperlukan
seorang guru untuk mempertimbangkan teknik lain yang efektif dan tepat.
Pengalaman yang diperoleh oleh siswa dari hasil pemberitahuan orang lain
seperti hasil dari penuturan guru hanya akan diingat oleh siswa tidak secara
maksimal. Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan kurikulum saat ini,
proses pembelajaran tidak cukup hanya menyampaikan informasi akan tetapi
2
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 37
3
mendorong siswa untuk melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas
yang dapat mendukung terhadap pencapaian kompetensi.
Dalam praktiknya kebanyakan guru hanya menggunakan metode
pembelajaran konvensional yakni ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Sedangkan kebutuhan siswa di zaman era global sekarang ini membutuhkan
berbagai sumber belajar, dalam arti sumber belajar bukan hanya terpusat pada
guru namun memanfaatkan fasilitas yang ada dan menggunakan media
pembelajaran variatif untuk mempermudah proses pembelajaran guna
mencapai hasil belajar yang baik.
Penyebab hasil belajar siswa rendah ialah disebabkan oleh berbagai faktor
yakni diantaranya
yaitu kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran membuat suasana belajar menjadi monoton dan membuat siswa
merasa bosan, akibatnya siswa menjadi kurang berminat terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang pada akhirnya hal ini juga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Penggunaan media pembelajaran yang mempunyai peranan yang cukup
penting dalam proses pembelajaran sangat terbatas seperti tidak adanya LCD,
proyektor, serta fasilitas pendukung lainnya yang kurang memadai menjadi
salah satu penghambat proses pembelajaran secara efektif sehingga hasil
belajar peserta didik menjadi tidak optimal.
Di samping itu, metode pembelajaran yang guru terapkan tentunya akan
berpengaruh pula terhadap hasil belajar siswa, jika seorang guru tidak
mempersiapkan dan merencakan pembelajaran di kelas, maka proses
pembelajaranpun akan kurang baik karena persiapan yang kurang matang,
metode yang dipakai tidak sesuai dengan materi pelajaran yang dibahas dan
kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, maka dapat
dipastikan hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Lebih dari 2400 tahun silam, Konfusius filosof Cina Confusius
menyatakan “ yang saya dengar, saya lupa. Yang saya lihat, saya ingat. Yang
saya kerjakan, saya pahami”. Mel Silberman telah memodifikasi dan
memperluas pernyataan Konfusius tersebut menjadi apa yang disebut Paham
4
Belajar Aktif. Silberman menyatakan “ Yang saya dengar, saya lupa. Yang
saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat, dan
pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari yang
saya dengar, lihat, bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan
keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai”3
Seyogyanya guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan
tujuan agar pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher center) tetapi
berpusat pada peserta didik (student center) agar proses pembelajaran dapat
dinikmati oleh peserta didik dan menghasilkan mutu pendidikan yang baik.
Oleh karena itu diperlukan pembelajaran aktif (active learning) dengan metode
yang bervariasi guna dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam rangka mewujudkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti yang diharapkan, maka dipandang perlu menerapkan pembelajaran
Active
Learning.
Pembelajaran
active
learning
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi
yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran active learning juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tertuju kepada
proses pembelajaran.
Salah satu metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran salah satunya ialah menggunakan metode Card Sort. Metode card
sort adalah sebuah metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk berperan
aktif dalam proses pembelajaran karena metode ini berhubungan dengan gerak
fisik dan kekuatan otak untuk berfikir. Card Sort artinya “sortir kartu” yang
dimaksud sortir kartu adalah mencocokan atau menyamakan antar kartu yang
sudah ditentukan dan siswa mencari pasangnnya masing-masing. Dengan
menggunakan pembelajaran active learning metode card sort, diharapkan dapat
meningkatkan motivasi, perhatian, minat, keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun dapat meningkat.
3
Mel Silberman, Active Learning (Bandung :Nuansa, 2012) h. 23
5
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti menganggap
perlu untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan
Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul
Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”
B. Identifikasi Masalah
Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi
masalahnya, yaitu :
1. Guru masih menggunakan metode konvensional sehingga siswa
kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
2. Metode yang lebih sering digunakan ialah metode ceramah dan diskusi
sehingga siswa kurang berminat pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti
3. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
4. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh
siswa masih banyak yang dibawah Ketuntasan Kriteria Minimal
(KKM) yang telah ditentukan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka penulis penelitian ini membatasi masalah “Penerapan
Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada Pembahasan Asmaul
Husna di Kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang Selatan”
6
D. Perumusan Masalah Penelitian
Apakah
pembelajaran
active
learning
metode
card
sort
dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada
pembahasan asmaul husna di kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta
Tangerang Selatan ?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran active learning
metode card sort dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti pada pembahasan Asmaul Husna di Kelas X Multimedia 1
SMK Paramarta Tangerang Selatan”
2. Kegunaan Penelitian
Secara umum, kegunaan penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terhadap
metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
khususnya dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi siswa, dapat dijadikan bahan pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
2) Bagi pendidik, guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
khususnya dan guru lainnya dapat menjadi bahan acuan dalam
menyusunan rencana dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
dengan tahapan-tahapan PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajarannya melalui kajian yang mendalam terhadap apa yang
terjadi di kelas (aktual maupun faktual).
7
3) Bagi sekolah, sebagai informasi baru dan pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar agar proses belajar sesuai dengan yang diharapkan
4) Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang pembelajaran active
learning yang efektif
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya mengandung makna terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang berkat pengalaman dan latihan.1 Menurut
Gagne yang dikutip oleh Dimyati bahwa “belajar merupakan kegiatan
kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas, setelah belajar memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai”2
Menurut teori Cronbach dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah
menyatakan bahwa “ learning is shown by a change in behaviour as a
result of experience, artinya belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.3
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar bukan
hanya memperoleh sebuah hasil dari apa yang dipelajari namun terjadinya
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dengan kematangan yang
ada pada dirinya sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk
menjadi manusia yang berkualitas.
b. Ciri-Ciri Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006) H. 10
2
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet.
ke-3, h.10
3
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h.
13
8
9
belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan
sekitar, lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang
dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut
tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar.4
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa
perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar, yaitu :
1) Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Mislanya ia menyadari
bahwa
pengetahuannya
bertambah,
kecakapannya
bertambah,
kebiasannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang
terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar. Tidak termasuk
kategori perubahan dalam pengertian belajar. Karena individu yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam
perbuatan
belajar,
perubahan-perubahan
itu
selalu
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu
dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa prubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
4
Dimyati, op. cit., h. 7
10
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan
dalam pengertian belajar.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang bersifat sementara (temporer)yang terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis
dan sebagainya tidak dapat digolongnya sebagai perubahhan dalam
pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar
bersifat menetap atau permanen.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan
ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada
perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan,
pengetahuan, dan sebagainya. 5
Jadi setelah siswa mengikuti proses kegiatan pembelajaran,
diharapkan adanya perubahan yang terjadi pada siswa. Dimana perubahan
yang terjadi itu berlangsung secara terus menerus dan relatif menetap.
Oleh karena itu, seorang guru harus dapat memberikan arahan kepada
siswa agar perubahan yang terjadi tidak bersifat sementara.
c. Tujuan Belajar
Secara umum tujuan belajar belajar yang diusahakan untuk dicapai
meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman
5
15-16
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), Cet. ke-2., h.
11
konsep
dan
keterampilan,
serta
pembentukan
sikap.
Ketiganya
dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Relevan dengan hal ini, hasil belajar meliputi :
a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)
c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)
Ketiga hasil belajar di atas dalam pengajaran merupakan tiga hal
yang secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri
siswa akan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan
demikian dalam sebuah rencana pembelajaran, dengan tujuan, yakni yang
dapat membantu pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif,
atau psikomotorik.6
d. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
akibat dari proses belajar yang dilakukannya berupa tercapainya tujuantujuan belajar yang diinginkan. Belajar merupakan proses internal yang
kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh
mental yang meliputi tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. 7
Menurut Ahmad Susanto secara sederhana, yang dimaksud hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran atau kegiatan interaksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan interaksional.8
6
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada Press, 2010), cet. Ke-3.,
h. 188-189
7
8
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) h. 18
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta : Kencana,
2013), Cet. ke-1, h. 5
12
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi meliputi: kecerdasan, minat, dan perhatian,
motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik
dan perhatian.9 Faktor internal meliputi:
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan
hasil belajar. Siswa yang kekurangan gizi musalnya, ternyata
kemampuan belajaranya berada dibawah siswa-siswa yang tidak
kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya
cenderung cepat lelah dan capek, cepat mengantuk dan akhirnya tidak
mudah dalam menerima pelajaran.
Demikian juga kondisi saraf mengontrol kesadaran dapat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang
minum minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses
belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan,
perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut,
tidak bisa dikatakan perubahan tingkah laku hasil belajar.10
b) Faktor Psikologis
Faktor kedua darifaktor internal adalah faktor psikologis. Setiap
manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis,
tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan
hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang
9
Ibid., h. 12
Munadi, op. cit., h. 24-26
10
13
dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar.11
Pertama, intelegensi. CP Chaplin yang di kuti oleh Yudhi Munandi
mengartikan intelegensia sebagai (1) kemampuan menghadapi dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2)
kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3)
kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat
sekali. Ketiga hal tersebut merupakan satu kesatuan, tidak terpisahkan
satu dengan yang lainnya. Pemisahan tersebut hanya menekankan
aspek-aspek yang berbeda dari sisi prosesnya. Proses bellajar
merupakan proses yang kompleks, maka aspek intelegensi hanya
sebuah potensi, artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi
mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang ang
lebih baik.
Kedua, perhatian. Menurut Slamet yang dikutip oleh Yudhi
Munandi bahwa perhatian adalah keaktifn jiwa yang dipertinggi, jiwa
semata-mata tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan objek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menarik perhatian siswa,
bila tidak, maka perhatian siswa tidak akan terarah atau focus pada
obyek yang sedang dipelajarinya.
Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan oleh Hilgard sebagai
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan.
Bakat
adalah kemampuan untuk
belajar.
Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
setelah melalui belajar dan berlatih.
Seseorang biasanya memiliki kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan bakatnya. Oleh karena itu, beruntung sekali bagi
seseorang yang menyadari bahwa dirinya mempunyai bakat dibidang
tertentu, karena ia akan terus mengembangkannya melalui latihan dan
11
Ibid., h. 26-27
14
belajar. Para guru hendaknya berusaha untuk dapat mengetahui minat
dan bakat para siswanya yang kemudian mampu juga untuk
menumbuhkembangkannya.
Keempat, motif dan motivasi. Kita sering menggunakan kata motif
untuk menunjukkan kata motif untuk menunjukkan tindakan atau
aktivitas seseorang. Menurut Aminuddin Rasyad yang dikutif oleh
Yudhi Munandi bahwa dalam setiap diri manusia pada umumnya
mempunyai dua macam motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah
ada di dalam diri yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada
pengaruh dari luar, disebut instrinsic motive. Bila motif dalam diri ini
baik dan berfungsi pada setiap diri dalam bentuk aktif dan kreatif. Bila
motif intrinsiknya kurang berfungsi maka tingkah laku belajarnya
tidak menampakkan keaktifan dan kreatif yang berarti. Motif lainnya
adalah motif yang dating dari luar diri, yakni karena ada pengaruh
situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive.
Kelima, kognitif dan daya nalar. pembahasan mengenai hal ini
meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi
adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam
lingkungannya. Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman,
kebiasaan, dan kebutuhan. Kemampuan mempersepsi antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain tidak sama meskipun mereka samasama dari sekolah yang sama, bahkan kelas yang sama. Ini ditentukan
oleh pengetahuan dan pengalaman pelajar itu sendiri. Karena
pengetahuan dan pengalaman akan memperkaya benaknya dengan
pembendaharaan untuk memperkuat daya persepsisnya. Semakin
sering ia melibatkan diri dalam berbagai aktivitas, akan semakin kuat
daya persepsinya. 12
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari
bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau atau
berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamnnya di
12
Ibid. h. 27-30
15
masa lampau. Menurut Jalaludin Rakhmat yang dikutip oleh Yudhi
Munandi
berpikir dibagi dua macam, yakni berpikir autistic dan
berpikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melalun;
fantasi, menghayal, wishful thinking, adalah contoh-contohnya.
Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam
rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Dalam kebanyakan
usaha pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru adalah
berusaha untuk membawa para siswanya kepada pemahaman yang
realistis. Dengan demikian, pemanfaatan media dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan daya nalar
siswa.13
2. Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat
pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan sosial baik yang berwujud
hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas
merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis
di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa
yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara
mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah
hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah factor yang keberadaan dan
penggunaannya
dirancang
sesuai
dengan
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
13
Ibid., 30-31
hasil
belajar
yang
dapat berfungsi sebagai
16
sarana
untuk
tercapainya
tujuan-tujuan
belajar
yang
telah
direncanakan.
Faktor- faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan
fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai
komponen-komponenya, yakni tujuan, bahan, atau program, proses
belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar
pengaruhnya pada proses dan hasil belajar.14
B. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort
1. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction.
Menurut M. Sobry Sutikno bahwa pembelajaran adalah segala upaya
yang dilakukan oleh pendidik. Secara implisit di dalam pembelajaran,
ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau
model untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan
dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi
pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola
pembelajaran15.
Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran adalah “suatu proses yang
dinamis, berkembang secara terus menerus sesuai dengan pengalaman
siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan
semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan mereka”16. Dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I
Pasal I menyebutkan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
14
15
Ibid., h. 31-33
M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses
Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,
2014), h.12
16
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (Jakarta : Prenada Media Group, 2008), cet. III, h.
363
17
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”17
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Prinsip
dikatakan
juga
landasan.
Untuk
mewujudkan
proses
pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus
memenuhi prinsip-prinsip, berikut :
a. Pembelajaran
berfokus
pada
peserta
didik,
artinya
orientasi
pembelajaran terfokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi
subyek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang sama
perlu diperhatikan.
b. Menyenangkan. Peserta didik merasa aman, nyaman, betah, dan asyik
mengikuti pembelajaran.
c. Interaktif. Adanya hubungan timbale balik antara guru dengan peserta
didik dan antar peserta didik.
d. Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motivasi-motivasi
yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar.
e. Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik. Proses
pembelajaran harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi
perkembangan kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik dan psikologis peserta didik
f. Pembelajaran
terpadu,
maksudnya
pengelolaan
pembelajaran
dilakukan secara secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa
kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir,
yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan.
g. Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu, guru
memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik. 18
17
Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta : Sinar Grafika,
2009) Cet, II, h. 5
18
M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses
Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,
2014), h.15-16
18
h. Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap peserta didik memiliki
perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti watak, intelegensi,
latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain.
i. Prinsip pemecahan masalah yaitu dalam belajar peserta didik perlu
dihadapkan pada situasi-situasi bermasalahh dan guru membimbing
peserta didik untuk memecahkannya
j. Memanfaatkan aneka sumber belajar, guru menggunakan berbagai
sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan
lingkungan
k. Memberi keteladanan. Guru memberikan keteladanan dalam bersikap,
bertindak, dan bertuturkata baik di dalam maupun di luar kelas.
l. Mmengembangkan kecakapan hidup
m. Prinsip belajar sambil mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu,
apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui
pengalaman langsung.
n. Menumbuhkan budaya akademis, nilai-nilai kehidupan, dan pluralism.
o. Mengembangkan kerjasama dan kompetisi untuk mencapai prestasi
p. Belajar tuntas (mastery learning), maksudnya pembelajaran mengacu
pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan
masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan satu
kemampuan dasar, baru belajar kemampuan dasar berikutnya.19
3. Pembelajaran Active Learning
Pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta
didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di
samping itu, pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk
menjaga perhatian siswa atau peserta didik agar tetap tertuju pada proses
19
Sutikno, Ibid. 16-18
19
pembelajaran.20 Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak
didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.21
Lukmanul Hakim dalam bukunya perencanaan pembelajaran
imendefinisikan pembelajaran aktif yaitu kegiatan mengajar yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan
mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari
materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup,
informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih
menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan
pendapat, Tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya,
memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran
guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan
memberikan kemudahan (fasilitator).22
Jadi pembelajaran aktif itu dirancang agar siswa aktif dalam proses
belajar mengajar dan dengan pembelajaran aktif (active learning) ini siswa
bisa menggunakan semua potensi yang dimilikinya sehingga mereka dapat
mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning yang
dikutip oleh Rusman mengemukakan bahwa banyak cara yang bisa
membuat siswa belajar secara aktif yang disebutnya dengan
perlengkapan belajar aktif. Perlengkapan belajar aktif yang
dimaksud yaitu : tata letak ruangan kelas, metode mengaktifkan
siswa, kemitraan belajar, melakukan analisis terhadap kebutuhan
siswa, membangkitkan minat siswa, pemahaman dan melibatkan
siswa dalam kegiatan pembelajaran, membentuk kelompok belajar,
pemilihan tugas dan strategi yang tepat, memfasilitasi dalam diskusi,
kegiatan eksperimen, bermain peran, penghematan waktu, dan
pengendalian aktivitas siswayang berlebihan.23
20
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor :Ghalia
Indonesia, 2014), h. 106
21
Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 63
22
Lukamanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009),
h. 54
23
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta
: PT Raja Grafindo, 2013), h. 399
20
4. Pengertian Metode Card Sort
Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum,
metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk
mencapai tujuan tertentu.24 Metode atau cara merupakan sayarat untuk
efesiensinya usaha atau pekerjaan demi tercapainaya tujuan.25 Metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi26
Metode
pembelajaran
adalah
cara-cara
menyajikan
materi
pelajaran yang dilakukan oleh peserta pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. 27Metodologi
mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid.
Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah,
efektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik.28 Metode mengajar dapat
diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan
peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam melakukan
suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan
konsep-konsep sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti
prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk
menyelediki
fenomena
kejiwaan
seperti
metode
klinik,
metode
eksperimen dan sebagainya
Mensortir kartu (Card Sort) ini digunakan oleh pendidik dengan
maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep atau fakta
melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Tujuan dari
model mensortir kartu (Card Sort) ini adalah untuk mengungkapkan daya
ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.29
24
M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses
Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, (Lombok : Holistica,
2014), h. 33
25
Mohammad Noor Syam, filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan
pancasila, (Jakarta : PT Usaha Nasional), h. 24
26
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan,
(Jakarta :Kencana, 2008), cet. V, h.127
27
Sutikno, op. cit., h. 34
28
Zakiah Darajat, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1996), h. 61
29
Sutikno, op, cit., h. 130
21
5. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Card Sort
a. Beri tiap siswa kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau beberapa kategori
b. Perintahkan siswa untuk berkeliling ruangan dan mencari siswa lain
yang
kartunya
mengumumkan
cocok
dengan
kategorinya
kategori
sebelumnya
yang
atau
sama,
(dapat
biarkan
siswa
menemukan sendiri).
c. Perintahkan para siswa yang kartunya memiliki kategori sama untuk
menawarkan diri kepada siswa lain.
d. Ketika tiap kategori ditawarkan, kemukakan poin-poin pengajaran yang
menurut anda penting.30
Menurut Umi Mahmudah dan Abdul Wahab Rosyidi prosedur metode
car sort ialah:
a. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran
b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain
diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang
dipegangnnya memiliki kesamaan defisi atau kategori.
c. Agar situasinya tambah seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang
melakukan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama
d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi
terjadi.31
30
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung :
Nuansa, 2012), h. 169-170
31
Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press), Cet. I, h. 130-131
22
ii. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan penguat penelitian tentang “Penerapan Strategi Active
Learning Teknik Card Sort Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa”,
penulis mengutip beberapa hasil penelitian yang relevan, diantaranya :
1. Hasil penelitian Abdul Rahman dengan judul : upaya meningkatkan
hasil belajar Matematika dengan menggunakan metode active learning
teknik card sort pada siswa kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta
Barat. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2013.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa : 1) penggunaan metode
active learning teknik card sort dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas IV MI Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat. 2)
hasil belajar matematika kelas IV MI Al- Ukhuwwah Slipi Jakarta
Barat setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
Active learning teknik card sort dari hasil belajar awal sebesar 45,45%
ke sikluus I sebesar 72,73%, terjadi peningkatan sebesar 27,28% dan
dari siklus I sebesar 72,73% ke siklus II sebesar 88,64% terjadi
peningkatan sebesar 15,91% dengan tingkat ketuntasan (pencapaian
KKM) pada siklus I mencapai 72,73% (32) orang siswa, dan pada
siklus II meningkat sebesar 15,91 menjadi 88,64% (39)orang siswa. 3)
penggunaan metode active learning teknik card sort dalam
pembelajaran matematika terbukti dapat meningkatkan aktivitas
belajar dan respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika.
2.
Hasil penelitian Dailimi dengan judul : Upaya meningkatkan hasil
belajar siswa melalui strategi active learning pada materi pokok
cahaya. Program studi PGMI One Mode System, jurusan kependidikan
Islam, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidatullah
Jakarta, tahun 2012. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa upaya
meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan strategi active
learning, pada konsep cahaya di kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI),
didapati data bahwa pada siklus II lebih tinggi hasilnya dengan rata-
23
rata mencapai 77,86 dengan ketuntasan belajar 85,71%. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan strategi active learning ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas V
MI Darul Muttaqin Pasar Minggu Jakarta Selatan.
3. Hasil penelitian Neli Rakhmawati dengan judul upaya meningkatkan
hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran
aktif tipe Everyone is a teacher here pada materi Interaksi sebagai
proses sosial kelas VII-4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono
Mantofani). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun
2012. Menyimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di MTs
Soebono Mantofani adalah hasil belajar pada pelajaran IPS dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is teacher here
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada
siklus I dan siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata pre-test 41 dengan
ketuntasan 00,00% sedangkan pada saat post-tes nilai rata-ratanya
meningkat menjadi 70,84 dengan ketuntasan 53,34%. Nilai tertinggi
pada pre-test yaitu 65 dan nilai terendah 25. Sedangkan pada saat posttest mengalami peningkatan dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 55.
Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus
I. pada siklus II nilai rata-rata pre-test yaitu 46,34 dengan ketuntasan
10% sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan yang
sangat signifikan yaitu dengan nilai rata-rata 79,67 dengan ketuntasan
100%. Nilai tertinggi pada pre-test yaitu 70 dan nilai terendah 25.
Sedangkan pada saat post-test mengalami peningkatan dengan nilai
tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah 70.
24
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka
hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran active
learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 di SMK
Paramarta Tangerang Selatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Paramarta
Tangerang Selatan. Penelitian ini berlangsung bulan Agustus- Oktober 2014.
Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas X Multimedia
1 SMK Paramarta Tangerang Selatan, sebanyak 21 siswa pada tahun ajaran
2014/2015. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada pukul 12:30 sampai
dengan pukul 17:30 WIB.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research). Dengan menggunakan PTK diharapkan
dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam
menangani proses pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran
semakin meningkat. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action
Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk
meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan
benar.1
Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan
(pra
penelitian) dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan
beberapa siklus. Dalam hal ini yang dimaksud dengan siklus adalah suatu
putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap
siklus
dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yang harus
1
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010), h. 41
25
26
dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi. 2
2.
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut E Mulyasa Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk
penelitian refleksi diri yang melibatkan diri yang melibatkan
sejumlah partisipasi (guru, peserta didik, kepala sekolah dan
partisipan lain) di dalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang
bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap:
a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b)
pemahaman mereka terhadap praktek-praktek pembelajaran; serta
c) situasi dan institusi yang terlibat di dalamnya3
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Model
Kemmis dan Mc Taggard yang terdiri dari empat komponen, yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Model ini merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin,
hanya saja komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan)
dijadikan satu kesatuan disatukannya dua komponen tersebut disebabkan
adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing
merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Maksudnya, kedua
kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan
dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.4
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan beberapa
siklus, dimana dalam satu siklus atau putaran kegiatan terdiri dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan observasi.
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak
2
Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), cet ke-9.,
h.16
3
E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Rosda, 2012), Cet.V, h. 5
4
Wijaya Kusumah &Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Indeks, 2012), cet. 5, h. 20
27
yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya
tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini
dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas
pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Dengan mudah
dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri
biasanya kurang teliti disbanding dengan pengamatan yang dilakukan
terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas
yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Apabila
pengamatan dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan
hasilnya akan lebih objektif.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang
merupakan
implementasi
atau
penerapan
isi
rancangan,
yaitu
menggunakan tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam
tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang
sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus perlu berlaku wajar, tidak
dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan
perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan
maksud semula.5
c. Pengamatan (observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dilakukan
pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keadunya berlangsung dalam
waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan
peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat.
Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu
dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika
sedang terjadi. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus
sebagai pengamat agar melakukan “pengamatan baik” terhadap apa yang
5
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) Cet.
ke-9, h. 17-18
28
terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik
ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar
memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris
reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.6
3. Desain Siklus Penelitian
Berdasarkan penjelasan tahapan empat tindakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), dimana setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan,
biasanya berlangsung selama 2 siklus. Namun sebelum tahapan dalam
penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu diawali oleh suatu tahapan pra
penelitian yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, rumusan
masalah, dan rumusan hipotesis tindakan. Siklus Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini Kemmis dan Mc Taggrat.
6
Ibid., 18-19
29
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat7
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
C. Subjek Penelitian
Subjek atau pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah siswa
SMK Paramarta Jombang kelas X Multimedia 1 yang berjumlah 21 siswa,
dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang berperan sebagai
kolaborator dan observer.
7
Ibid., h, 16
30
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti berkolaborasi sebagai perancang dan pelaksana kegiatan.
Peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
merencanakan kegiatan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan,
mengumpulkan dan menganalisis data hasil penelitian.
Kerja sama antara guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan
peneliti menjadi hal yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang
setara dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, dalam arti masingmasing mempunyai peran dan tanggung jawab yang saling membutuhkan
dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian
atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang
berupa siklus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan
analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan
tindakan II, jika data yang diperoleh memerlukan penyempurnaan akan
dilanjutkan kembali pada tindakan III dan seterusnya.
Berikut bagan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
tindakan penelitian adalah:
31
Tabel 3.1
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus I
Penelitian pendahuluan
a. Observasi proses pembelajaran di kelas
b. Analisis penyebab masalah kemudian dapat
dijadikan informasi untuk perencanaan dalam
proses pembelajaran
SIKLUS I
1. Tahap
Perencanaan
a. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
b. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi
dan catatan lapangan)
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan
langkah-langkah
sesuai
rencana pembelajaran yang telah disusun.
b. Melaksanakan pre test untuk mengetahui
kemampuan awal siswa
c. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran Active
Learning metode Card Sort
d. Melakukan post test untuk mengetahui hasil
belajar
siswa
sesudah
diterapkan
pembelajaran Active Learning metode Card
Sort
3. Tahap Observasi
a. Kolaborator
pembelajaran
mengobservasi
dengan
proses
menggunakan
pembelajaran Active Learning metode Card
Sort
b. Kolaborator mengamati aktivitas belajar
32
siswa selama proses pembelajaran.
c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran
dengan aktivitas siwa.
4. Tahap Refleksi
Peneliti bersama guru kelas yang berlaku sebagai
kolaborator dan observer menganalisis sekaligus
mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I,
apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai
atau
belum
dengan
konsep
penelitian.
Hasil
penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator
keberhasilan. Apabila belum mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan, maka akan dilanjutkan
ke siklus II. Kemudian peneliti dan kolaborator
berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang tepat
pada proses pembelajaran di siklus II.
SIKLUS II dan Seterusnya
Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus II dan seterusnya apabila tidak memenuhi
kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus II sama dengan pelaksanaan
alur siklus I dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I.
Penulisan Laporan Penelitian
33
Tabel 3.2
Tabel Desain Intervensi Tindakan Siklus II
Siklus I
Setelah dilakukan refleksi terhadap siklus I
SIKLUS II
5. Tahap
Perencanaan
c. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
d. Mempersiapkan Instrumen penelitian
e. Merancang pembelajaran berdasarkan siklus I
6. Tahap Pelaksanaan
e. Melaksanakan
langkah-langkah
sesuai
rencana pembelajaran yang telah disusun.
f. Melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran
Active Learning teknik Card Sort
g. Melakukan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa sesudah diterapkan strategi
pembelajaran Active Learning teknik Card
Sort
7. Tahap Observasi
d. Kolaborator
mengobservasi
proses
pembelajaran dengan menggunakan Active
Learning teknik Card Sort
e. Kolaborator mengamati aktivitas belajar
siswa selama proses pembelajaran.
f. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran
dengan aktivitas siwa.
8. Tahap Refleksi
Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila
indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian
dihentikan. Tetapi apabila belum tercapai maka
penelitian dilanjutkan ke siklus III. Jika belum
34
berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya
sampai indikator keberhasilan tercapai.
SIKLUS III dan Seterusnya
Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus III dan seterusnya apabila tidak
memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Pelaksanaan alur siklus III sama dengan
pelaksanaan alur siklus II dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
pada siklus II.
Penulisan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dengan menerapkan pembelajaran active
learning metode card sort yaitu seluruh siswa mengalami peningkatan hasil
belajar (N-gain) dan (100%) mampu mencapai skor belajar > criteria
ketuntasan minimum (KKM 75) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di
sekolah tersebut.
G. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu :
1. Data kualitatif : hasil observasi guru dalam proses belajar mengajar, hasil
wawancara responden siswa, hasil wawancara guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, hasil observasi aktivitas siswa,
dan catatan lapangan.
2. Data Kuantitatif: nilai tes siswa (pre test dan post test), sedangkan sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa, guru mata pelajaran dan peneliti.
35
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes (pre test dan post test)
Tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran active learning
metode card sort untuk mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Tes
tertulis berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang diberikan
sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai
dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan
diajarkan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap
akhir program satuan pengajaran, tujuan post test adalah untuk
mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan
pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan pembelajaran. Soal-soal
pre test dibuat sama dengan soal-soal post test. Tes tersebut dalam
Bentuk tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 20 soal tes. Tes
ini diberikan kepada siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta
Tangerang Selatan sebelum dan sesudah aktifitas pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran active learning metode card sort.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrument non tes yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Lembar Observasi
Lembar observasi ini terbagi dua, yaitu lembar observasi guru
kegiatan belajar mengajar dan lembar observasi aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Lembar observasi guru pada Kegiatan Belajar
mengajar digunakan pembelajaran Active Learning metode Card Sort,
apakah terlaksana dengan baik ataukah tidak. Lembar observasi
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk
mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran di kelas, serta
mengamati apa saja yang harus diperbaiki pada saat pembelajaran
berlangsung.
36
b) Pedoman wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non tes yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun
tidak langsung.8 Dan pada penelitian ini dilakukan wawancara secara
langsung kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang diahadapi di
kelas. Wawancara setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan pembelajaran active learning metode card sort
terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa.
Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran sebelum dan
sesudah penelitian.
c) Catatan Lapangan
Catatan diperlukan untuk mengamati seluruh kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung. Berbagai pengamatan tentang aspek
pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru
dengan siswa, dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
d) Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa foto dan hasil tes siswa, foto berfungsi
untuk memberikan gambaran aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, sedangkan nilai hasil tes berfungsi untuk
mengetahui penguasaan materi yang diajarkan.
8
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur), (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 157
37
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil observasi proses pembelajaran, data ini berasal dari hasil observasi
terhadap tindakan pembelajaran.
2. Hasil dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada
saat pembelajaran berlangsung.
3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi
langsung dengan objek yang diteliti.
4. Catatan lapangan
Catatan
lapangan
digunakan
mencatat
semua
temuan
selama
pembelajaran yang diperoleh peneliti yang tidak teramati dalam lembar
observasi. Bentuk temuan ini berupa aktivitas belajar siswa dan
permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran.
5. Teknik tes/penilaian
Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh pada saat pembelajaran
berlangsung dan diperoleh dari tiap siklus
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan
instrumen yang kualitasnya baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau
dari validitas. Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa adalah tes formatif
akhir siklus. Validitas yang digunakan untuk instrumen kemampuan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yaitu validitas isi (content
validity). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur
tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
38
diberikan.9Validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen
tes tersebut kepada para pakar.
K. Analisis Data dan Analisis Interpretasi Data
Data kuantitatif berupa nilai tes (pre test dan post test) pada setiap
siklus. Data-data tersebut peneliti sajikan ke dalam bentuk table, kemudian
data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif berupa nilai
persentase.
Pengujian teknik analisis data untuk nilai tes menggunakan analisis
deskriptif dari tiap siklus dengan menggunakan N-Gain untuk melihat
selisih antara pre test dan post test pada setiap siklus. “Gain adalah selisish
antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan
pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan
oleh guru”10
Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus
Meltzer.11
N Gain :
Dengan kategori :
g tinggi : nilai (g) > 0,7
g sedang : 0,7 > (g) > 0,3
g rendah : nilai (g) < 0,3
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.
15, h. 82
10
Widiati Suprobowati, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif model Question Student
Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi kelas VIII”, Penelitian Tindakan
Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 48,
tidak dipublikasikan
11
Azhar Fakhri Khalid, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013, h.50, tidak dipublikasikan
39
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pada siklus I dan hasil yang diharapkan belum
mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan maka akan ditindak lanjuti
dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran sebagai
berikut :
1. Perencanaan tindakan
Identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dijumpai dalam
siklus I serta penentuan dalam alternatif pemecahan atas permasalahan
tersebut. Kemudian dilakukan pengembangan skenario tindakan.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai skenario yang telah yang telah tercantum
dalam pengajuan konseptual.
3. Observasi tindakan
Kegiatan obesrvasi ini untuk mengumpulkan data-data peneltian dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun.
4. Refleksi tindakan
Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan
menghasilkan suatu perubahan kea rah yang lebih baik dari siklus I. jika
hasil yang diperoleh sesuai target yang diharapkan, maka penelitian ini
dicukupkan pada siklus kedua ini.
Setelah penelitian tindakan kelas tersebut selesai dilakukan dan
hasil yang diharapkan tercapai yaitu tercapainya KKM untuk seluruh
siswa, maka penelitian akan diakhiri atau dihentikan. Penelitian yang
dilakukan melakukan perencanaan dan persiapan yang matang, sehingga
sangat diharapkan penelitian ini tidak hanya dilakukan pada kelas yang
diteliti saja. Peneliti berharap agar pembaca dan juga guru dapat
melanjutkan penelitian ini dan juga menerapkan strategi-strategi
pembelajaran yang dapat membuat siswa semakin aktif sehingga
meningkatkan keberhasilan belajar dan tercapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Sekolah
a. Letak Geografis SMK Paramarta
SMK Paramarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
ada dibawah yayasan pendidikan Paramarta yang terletak di wilayah
tangerang selatan, tepatnya Jln. Jombang Gg. Taqwa No. 70 Jombang
Depan Villa Jombang Baru Ciputat-Tangerang Selatan.
b. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Paramarta
SMK Paramarta pertama kali didirikan pada tahun 2001 oleh 5
orang yang Peduli dengan pendidikan. Awal berdirinya ditandai
dengan dibukanya Jurusan administrasi perkantoran Kemudian pada
tahun berikutnya dibuka jurusan akuntansi. Pada tahun-tahun
berikutnya, SMK Paramarta berkembang dengan pesat. Dan ditandai
juga dengan dibukanya jurusan baru yaitu multimedia.
c. Visi, Misi dan Tujuan
1) Visi
Menjadi sekolah yang mantap dalam Imtaq dan unggul dalam
Iptek, serta cinta akan prestasi. Profesional mandiri sesuai dengan
tujuan dunia kerja, mengubah status beban menjadi asset bangsa.
2) Misi
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang kreatif, memiliki
etos kerja yang terampil dan mampu mengembangkan diri dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
40
41
d. Tujuan SMK Paramarta
1) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
Kompetensi Keahlian pilihannya.
2) Membekali
peserta
didik
agar
mampu
memilih karir, ulet
dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja
dan mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi Keahlian
yang diminatinya.
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari
baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
e. Sarana dan Prasarana
Tabel 4.1
No
Total
Nama Ruang/Area Kerja
Jumlah Ruang
Luas (m2)
Luas
(m2)
1
2
A
4
5
Administrasi
1 Ruang Kepala Sekolah
1
9 M2
9 M2
2 Ruang Guru
1
63 M2
63 M2
1
24 M2
24 M2
1
15 M2
15 M2
3
Ruang Pelayanan
Administrasi
4 BP & Osis
B
3
Kegiatan Belajar
42
1 Ruang Kelas
2
3
14
63 M2
882 M2
Ruang
Praktek/Bengkel/Workshop
0
0
0
Ruang Lab.
Fisika/Kimia/Biologi
4 Ruang Lab. Bahasa
1
63 M2
63 M2
5. Ruang Praktek Komputer
1
63 M2
63 M2
1
15 M2
24 M2
1
20 M2
20 M2
C
Penunjang Pendidikan
1 Ruang Perpustakaan
2 Ruang Unit Produksi
3
Ruang Pramuka, Koperasi,
UKS,dll
4 Ruang Ibadah
D
Penunjang Lainnya
1 Ruang Bersama (Aula)
2 Ruang Kantin Sekolah
3 Ruang Toilet
4 Ruang Gudang
5
12
60
43
B. Analisis Data
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi
awal di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan tahap
awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui situasi dan kondisi belajar
tempat penelitian dilakukan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti
melakukan wawancara dengan siswa dan guru mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti dan melakukan observasi pada proses
pembelajaran di kelas. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui gambaran umum mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui hasil belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti siswa.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti1. Berdasarkan observasi dan
wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang selama ini digunakan
adalah dengan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Selain itu, sikap
siswa yang cenderung pasif dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang
berujung pada hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
siswa yang tergolong rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami
beberapa konsep pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti dan siswa jarang berani bertanya ketika tidak memahami materi
yang dipelajari. Proses pembelajaran yang masih konvensional dan masih
terpusat pada guru tersebut menjadikan proses pembelajaran kurang
efektif, hal ini menjadi pijakan dasar peneliti untuk menerapkan
pembelajaran active learning metode card sort.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ditentukan kelas X
Multimedia 1 yang berjumlah 21 orang sebagai kelas yang cocok untuk
1
In’am Abdul Fattah. Wawancara. Tangerang Selatan, 20 Juli 2014
44
penelitian, terkait dengan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa yang dianggap masih tergolong rendah.
Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru
selama mengajar di kelas X Multimedia 1.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
a. Perencanaan (Panning)
1) Sebelum menyusun rencana pembelajaran, peneliti terlebih dahulu
melakukan identifikasi masalah terhadap proses pembelajaran di kelas
dengan melakukan diskusi serta wawancara terhadap guru mata
pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam
dan
Budi
Pekerti
dan
merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I.
2) Peneliti bersama guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
sebagai kolaborator menentukan pokok bahasan yang akan digunakan
pada tindakan di siklus I, yaitu materi “Asmaul Husna” dengan
menggunakan pembelajaran active learning metode card sort.
3) Setelah peneliti mengetahui masalah dan langkah-langkah yang akan
dilakukan pada siklus I. peneliti kemudian membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan untuk melakukan
proses pembelajaran di kelas.
4) Menyiapkan media dan bahan belajar untuk mendukung kelancaran
proses pembelajaran
5) Peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk guru
dan siswa
berupa berupa lembar observasi dan catatan lapangan yang telah di
susun sebelumnya. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui
sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti di kelas.
6) Peneliti menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk
mendokumentasikan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti di kelas.
45
7) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes
berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test
dan post test siklus I. instrument test pre test digunakan untuk
mengukur pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses
pembelajaran, sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 13 September 2014)
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama
berlangsung selama 2x40 menit dimulai pukul 12.30-13.50 WIB.
Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hadir untuk
membantu
peneliti
dalam
melaksanakan
kegaiatan
belajar
mengajar hari ini untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan
aktivitas peneliti dalam mengajar di kelas.
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru (peneliti)
memastikan kondisi ruangan kelas bersih, posisi duduk siswa rapi,
dan memastikan ruangan kelas kondusif untuk melakukan proses
pembelajaran, guru mengabsen kehadiran siswa dan membuka
proses pembelajaran dengan berdoa serta memberikan apersepsi
terkait
materi
yang akan disampaikan
agar siswa dapat
memfokuskan dirinya untuk belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, kemudian guru memberikan soal pre test kepada
siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
menerima materi Asmaul Husna. Jumlah soal sebanyak 20 butir
soal PG (Pilihan Ganda). Tes berlangsung selama 20 menit dan
diikuti oleh 21 siswa. Setelah pre test, guru kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti yang akan dilaksanakan.
Dengan menggunakan media yakni power point guru
menjelaskan materi Asmaul Husna yakni dengan kompetensi Dasar
46
Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Ketika proses
pembelajaran tersebut, guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami terkait materi
pembelajaran, namun pada siklus pertama ini siswa masih belum
berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya.
Setelah proses pembelajaran selesai, guru menjelaskan
kepada siswa bahwa pembelajaran kali ini menerapkan metode
card sort untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi
pelajaran serta menjelaskan prosedur pelaksanaan metode card sort
tersebut, Guru membagikan kartu indeks berisi informasi mengenai
pengertian iman kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam-macam
dan contoh sifat Asmaul Husna kedalam sifat manusia dicocokkan
dengan beberapa kategori dimana setiap kategori telah di tempel di
dinding kelas. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa cara
melakukan metode card sort yakni siswa diinstruksikan agar
mensortir kartu (Card Sort) dan kemudian menempatkannya pada
masing-masing kategori yang telah disediakan dan kemudian siswa
harus bergerak mencari kategori yang sesuai dengan kartu indeks
yang dipegangnnya dan kemudian menempelkannya pada masingmasing kategori tersebut sehingga menjadi sebuah informasi. lima
menit terakhir guru memberi motivasi siswa bahwa di dalam diri
setiap mu’min harus memiliki sikap semangat menuntut ilmu
dalam rangka mengaplikasikan pembelajaran tentang Asmaul
Husna dan kemudian menutup pelajaran dengan membaca doa dan
mengucapkan salam.
Pada siklus I pertemuan pertama ini siswa terlihat masih
canggung dengan siswa lainnya dan masih bingung pada saat
pencarian atau pemilihan kartu sesuai kategori sehingga kondisi
kelas menjadi ramai dan tidak kondusi. Hal ini karena siswa masih
47
belum terbiasa mempraktikkan metode card sort, akan tetapi ada
beberapa siswa yang mengerti dan memahami teknik tersebut.
Dari hal tersebut dapat disampaikan bahwa proses
pembelajaran pada pertemuan pertama ini siswa sudah mulai
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dengan
pembelajaran active learning metode card sort, namun belum
terlaksana dengan baik karena beberapa siswa belum mengerti dan
memahami metode tersebut, dan ada beberapa siswa yang memiliki
semangat belajar yang kurang baik, hal ini dapat terlihat ketika
proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang masih terlihat
bermalas-malasan,
mengantuk,
dan
terkadang
memainkan
handphone.
2) Pertemuan Kedua (Sabtu, 20 September 2014)
Guru (peneliti) memberi salam kemudian meletakan
perlengkapan untuk melakukan proses pembelajaran di atas meja
yang telah disediakan, kemudian memeriksa kebersihan ruangan
agar proes pembelajaran dapat kondusif. Pada saat itu, kondisi
kelas masih dalam keadaan kotor, karena sebelumnya (pagi hari)
kelas tersebut dipakai oleh SMP Paramarta untuk belajar formal,
Ketika bel masuk berbunyi terkadang siswa masih belum selesai
membersihkan kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran,
waktu yang terpakai untuk membersihkan kelas membuat guru
terburu-buru menyampaikan materi pembelajaran, karena waktu
yang tidak efisien. Setelah kelas cukup bersih dan rapi serta
kondisi siswa dalam keadaan siap melaksanakan pembelajaran di
kelas, guru melakukan kegiatan pendahuluan yakni dengan
membaca
basmalah
secara
bersama-sama
dan
kemudian
mengabsen kehadiran siswa. Guru mengkondisikan kesiapan siswa
untuk melakukan proses pembelajaran, mulai dengan memeriksa
kerapihan pakaian, dan merapikan posisi duduk agar sedapat
48
mungkin siswa dapat nyaman serta proses pembelajaran dapat
berjalan secara efektif. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai pada konsep materi Asmaul Husna. Guru
memberikan motivasi akan pentingnya menguasai materi ini
dengan baik, yakni untuk membantu siswa dalam memahami iman
kepada Allah swt.
Pada tahap eksplorasi guru menjelaskan tentang Memahami
makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,
Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir. Guru menjelaskan materi
menggunakan media power point agar menarik perhatian siswa
serta untuk mendukung proses pembelajaran. Guru semaksimal
mungkin
menyampaikan
materi
secara
interaktif
dengan
merangsang pengetahuan siswa, mempersilahkan siswa bertanya
dan mengajukan pendapatnya agar siswa lebih aktif dan lebih
antusias
mengikuti
proses
pembelajaran.
Guru
berusaha
mendorong siswa dengan pertanyaan yang relevan dengan materi
pelajaran
supaya
mampu
berpikir
kritis
dan
mampu
mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahap elaborasi, guru menempelkan kembali hasil
kerja siswa minggu lalu, yakni kategori-kategori beserta indeks
kartu yang telah di tempelkan oleh siswa,setiap kartu telah diberi
nama sehingga masing-masing siswa dapat mempersentasikan hasil
pekerjaanya. Guru mempersilahkan siswa untuk mejelaskan hasil
pekerjaannya di depan siswa yang lain.
Pada tahap konfirmasi, guru mengoreksi hasil kegiatan
siswa dengan menyesuaikan kartu yang ditempel siswa dengan
masing-masing
kategori,
jika
salah
maka
guru
segera
mengkonfirmasi kepada siswa dan memberikan penjelasan terkait
materi pelajaran yang terdapat pada kartu tersebut. Bagi jawaban
yang benar guru juga memberikan konfirmasi kembali agar materi
pelajaran yang disampaikan dapat dipahami siswa lebih mendalam.
49
Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi yang telah
disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait
materi yang disampaikan. Setelah itu guru mengadakan refleksi
dan evaluasi terhadap materi yang disampaikan melalui post test
yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi soal pre test dan
post test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi
kebenaran jawabannya saat melaksanakan post test.
c. Tahapan Observasi
1. Catatan Lapangan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam hal ini peneliti disamping berperan sebagai guru juga berperan
sebagai pengamat. Hal ini disebut dengan participant observation.
Selain itu peneliti juga dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti yang sebenarnya mengajar pada kelas tersebut untuk
melakukan pengamatan terhadap cara mengajar peneliti dan reaksi
siswa yang
mengikuti pelajaran. Pada pengamatan siklus I ini
dijumpai beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada
saat siklus I berlangsung beberapa hal yang ditemukan, yakni
pengelolaan waktu yang kurang efisien hal ini dikarenakan gedung
sekolah dipakai terlebih dahulu oleh SMP Paramarta di pagi hari,
dan pada siang hari gedung sekolah dipakai oleh SMK Paramarta
sehingga pada jam pelajaran pertama, terkadang siswa masih sibuk
membersihkan kelas dan menyiapkan alat pembelajaran seperti
infocus
dan
lain-lain.
Akibatnya
guru
terburu-buru
dalam
menyampaikan materi pelajaran agar waktu yang disediakan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dalam
Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu
kesiapan siswa dalam melakukan proses pembelajaran masih kurang,
hal ini terlihat ada beberapa siswa yang tidak membawa buku dan
50
LKS, beberapa siswa masih bermalas-malasan di kelas, hal ini terlihat
ada beberapa siswa mengantuk, memainkan handphone dan sesekali
mengobrol dengan teman sebangku. Guru kurang mampu merangsang
siswa agar memusatkan perhatiannya terhadap proses pembelajaran.
Walaupun sudah menggunakan AC, namun ruangan kelas cukup panas
sehingga siswa kurang konsentrasi terhadap materi yang disampaikan.
Keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar cukup baik, hal ini
terlihat dengan adanya media pembelajaran yakni power point untuk
membantu proses pembelajaran secara efektif, dalam Pemberian
bimbingan masih kurang menyeluruh terhadap siswa. Guru sudah baik
dalam membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi).
Dalam pelaksanaan metode card sort menimbulkan kegaduhan karena
siswa bergerak mencari masing-masing kategori yang sesuai dengan
kartu yang dipegangnya. Suasana pembelajaran kurang kondusif.
Keantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran belum tercermin karena
tidak ada yang bertanya dan mengemukakan pendapat dalam proses
pembelajaran pada siklus I.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil tes (pre test dan post test) yang diperoleh pada
siklus I, mengenai pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt yaitu
Al Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan
Al-Akhir serta meneladani sifat-sifat Allah swt Al Karim, Al-Mu’min,
Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl, dan Al-Akhir dengan jumlah
siswa sebanyak 21 orang dalam satu kelas dengan menggunakan
pembelajaran active learning metode card sort. Data nilai pre test,
diperoleh dari hasil tes sebelum siswa mempelajari materi tersebut
dan belum diterapkannya pembelajaran active learning metode card
sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil belajar siswa setelah
diterapkannya pembelajaran active learning metode card sort. Data
nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :
51
Tabel 4.2
Tabel Nilai N-Gain Siklus I
No
Nama
Pre
Post Test
N Gain
Kategori
Test
1
S1
75
85
0,4
Sedang
2
S2
45
50
0,09
Rendah
3
S3
65
80
0,4
Sedang
4
S4
50
70
0,4
Sedang
5
S5
70
70
0
Rendah
6
S6
65
75
0,3
Sedang
7
S7
75
80
0,2
Rendah
8
S8
70
85
0,4
Sedang
9
S9
70
80
0,3
Sedang
10
S10
40
55
0,25
Rendah
11
S11
45
80
0,6
Sedang
12
S12
70
75
0,2
Rendah
13
S13
50
75
0,5
Sedang
14
S14
65
65
0
Rendah
15
S15
75
85
0,4
Sedang
16
S16
60
65
0,1
Rendah
17
S17
65
85
0,3
Sedang
18
S18
70
75
0,2
Rendah
19
S19
60
75
0,1
Rendah
20
S20
75
80
0,2
Rendah
21
S21
70
75
0,2
Rendah
Terkecil
40
50
Terbesar
75
85
Jumlah
1330
1565
Rata-Rata
63,3
74.5
0,3
Sedang
52
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar Pre
Test, nilai terbesar adalah 75, dan nilai terkecil adalah 40 dengan jumlah
1330, dan rata- rata 63,3. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 85,
dan nilai terkecil adalah 50 dengan jumlah 1565, dan rata-rata sebesar
74,5. Dengan begitu ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil Post
Test diatas nilai KKM yaitu 75 yang diperoleh pada siklus I adalah 74,5
yang menunjukkan, bahwa pembelajaran active learning metode card sort
ini meningkat. Jika diukur dengan N- Gain, kemampuan siswa sebesar 0,3
kategori sedang. Pada Siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM yaitu hanya sebesar 28,57%. Oleh karena
itu penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II, karena peneliti
mengharapkan agar seluruh siswa mencapai ketuntasan hasil belajar
sebesar 100%.
d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus I
Tahapan refleksi pada siklus I ini, bahwa kegiatan dengan
pembelajaran active learning metode card sort mampu memberikan
peningkatan hasil belajar siswa, serta dapat membangun keaktifan siswa
dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti pembahasan Asmaul Husna. Meskipun prosesnya masih
banyak kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Kekurangan-kekurangan yang ditemukan dari hasil observasi di atas
tentunya harus diatasi dalam siklus berikutnya.
Karena penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dan
tujuan penelitian untuk mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan
dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti harus tercapai. Dilihat dari
hasil belajar siswa belum mencapai 100% KKM yang diharapkan
sekolah, begitu pula dengan proses pembelajaran menggunakan
pembelajaran active learning metode card sort masih banyak kekurangankekurangan yang harus dibenahi. Karena penelitian tindakan kelas
53
merupakan penelitian yang menyelesaikan masalah sampai dengan tuntas,
maka hasil observasi baik itu pengamatan, wawancara, maupun hasil
belajar belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Maka dapat
disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus berikutnya yaitu
siklus II.
Berdasarkan hasil belajar serta refleksi yang dilakukan untuk
siklus II perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya :
1. Perlu ditingkatkannya motivasi siswa agar berani untuk bertanya
ketika proses pembelajaran berlangsung
2. Mengatur waktu dengan baik, mempersiapkan media pembelajaran
dengan
baik
dan
mempersiapkan
pembahasan
yang
akan
disampaiakan agar waktu dapat digunakan secara efektif dan efisien
3. Membuat suasana ruangan kelas lebih nyaman agar siswa dapat
berperan aktif dalam proses pembelajaran
4. Sebelum menerapkan metode card sort, guru memberikan penjelasan
tentang cara mensortir kartu agar siswa dapat memainkan perannya
dengan baik dan aktif.
5. Lebih meningkatkan lagi keaktifan di kelas dengan merubah variasi
belajar yang lebih melibatkan siswa agar lebih terfokus dalam proses
pembelajaran.
6. Guru harus lebih memperhatikan keadaan siswa secara menyeluruh
agar siswa dapat terfokus dalam proses pembelajaran
54
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Mempersiapakan alat evaluasi berupa tes hasil belajar, intrumen tes
berupa bentuk pilihan ganda berjumlah 20 butir soal untuk pre test dan
post test siklus II. Instrumen test pre test digunakan untuk mengukur
pengetahuan awal siswa sebelum melakukan proses pembelajaran,
sedangkan post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah melakukan proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menerapkan metode card sort
4) Mengatur alokasi waktu agar sesuai dengan target yang telah
ditentukan
5) Mempersiapkan media pembelajaran berupa power ponit untuk
mempermudah proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien
6) Memberikan pengarahan kepada siswa secara detail tentang penerapan
metode card sort
7) Guru memberikan waktu optimal agar proses pembelajaran tidak
terburu sehingga menciptakan suasana yang santai, tidak terburu dan
tidak tegang
8) Guru harus memiliki sikap tegas terhadap siswa yang bermalasmalasan dan cenderung tidak focus terhadap proses pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Siklus II ini terdiri dari dua kali intervensi tindakan pembelajaran
dan satu kali tes di akhir siklus II, yang dilaksanakan pada tanggal 27
September dan tanggal 4 Oktober 2014. Berikut adalah deskripsi dari
hasil intervensi tindakan siklus II setiap pertemuan.
55
1) Pertemuan Ketiga (Sabtu, 27 September 2014)
Pada pertemuan ketiga ini seperti biasa guru memastikan
kebersihan kelas, kerapihan pakaian siswa dan posisi tempat duduk siswa
yang kondusif, siswa sudah mulai mandiri untuk duduk di bangku secara
rapi dan kondisi kelas sudah bersih. Sebelum pembelajaran dimulai guru
dan siswa melaksanakan doa bersama yakni membaca basmalah, setelah
itu guru mengabsen kehadiran siswa untuk memastikan kehadiran siswa
dan keadaan masing-masing siswa. Kemudian guru memberikan pre test
kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
pembahasan materi dilakukan, setelah siswa melaksanakan pre test guru
mengumpulkan hasil tes siswa dan kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Selanjutnya guru mulai menjelaskan materi pembelajaran, karena
guru telah dapat menguasai
kelas maka sebagian besar siswa
memperhatikan dan mendengarkan penjelasan. Setelah menjelaskan
materi pelajaran, guru menerapkan pembelajaran active learning metode
card sort. Siswa masing-masing diberi potongan kartu yang berisi materi
Asmaul Husna.
Guru meminta setiap siswa untuk bergerak keliling di dalam kelas
untuk mencari kartu induk yang cocok dengan kata tersebut. Guru juga
menjelaskan kembali kepada setiap siswa bahwa kegiatan ini merupakan
latihan pencocokan. karena pada pertemuan sebelumnya siswa telah
melakukan hal ini, maka siswa tidak bingung lagi dengan apa yang akan
dilakukan. Setelah setiap siswa menemukan kartu yang cocok, siswa
beradu cepat untuk menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi
sebuah informasi terkait materi pelajaran. lima menit terakhir guru
memberi apresiasi dan motivasi siswa agar semangat dalam menuntut
ilmu dan meraih cita-cita, dan kemudian guru menutup pelajaran dengan
membaca doa dan salam.
Pada pembelajaran kali ini siswa terlihat lebih aktif dan antusias
dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan
56
keaktifan siswa ketika melaksanakan metode card sort, siswa lebih aktif
bertanya dan keadaan kelas lebih kondusif. Namun ada beberapa siswa
yang izin keluar untuk pergi ke toilet dan kondisi sekolah kurang
mendukung karena ada pelatihan pramuka di lapangan sekolah sehingga
banyak kegaduhan yang terdengar hingga ke dalam kelas. Untuk keadaan
siswa secara keseluruhan, mereka sudah mulai terbiasa menerapkan
metode card sort dan siswa lebih antusias terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dibanding pertemuan
sebelumnya.
2) Pertemuan Keempat (Sabtu, 4 Oktober 2014)
Seperti biasa sebelum proses pembelajaran dimulai, siswa berdoa
terlebih dahulu kemudia guru mengabsen siswa dan memastikan duduk
dalam keadaan rapi dan tertib, kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi yang
akan dipelajari pada hari ini terkait dengan materi yang lalu yaitu materi
Asmaul Husna dan memberitahukan kepada siswa bahwa materi yang
akan dipelajari pada hari ini dilakukan dengan metode card sort yang
dilaksanakan dengan diskusi dan menjelaskan melalui power point.
Setelah menjelaskan materi melalui power point guru memberikan
instruksi untuk melaksanakan metode card sort seperti pertemuan
sebelumnya. Setelah itu guru melakukan evaluasi dan refleksi untuk
menyamakan persepsi dengan menjelaskan kembali materi yang telah
dilakukan.
Kemudian guru memberikan tes hasil belajar atau post test pada
siklus II, tes ini berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas soal,
soal berjumlah 20 soal yang diikuti oleh semua siswa.
57
c. Tahap Observasi
1. Catatan Lapangan
Dengan adanya perubahan-perubahan yang telah dilakukan dari
siklus I mendapatkan hasil yang baik, pada siklus II siswa lebih antusias
mengikuti proses pembelajaran, hal ini terlihat dari kesiapan sumber
belajar, kebersihan kelas, seragam yang rapi dan LCD yang telah disiapkan
oleh siswa sehingga suasana pembelajaran semakin kondusif dan dapat
menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Selama proses pembelajaran pada saat siklus II berlangsung
dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card sort
diperoleh catatan lapangan sebagai berikut: Pada saat pembelajaran
berlangsung suasana kelas sudah kondusif, hal ini terjadi karena siswa
sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas dengan pembelajaran
active learning metode card sort. Ketika pembelajaran di mulai guru
menjelaskan materi pembahasan menggunakan power point yang variatif
untuk
menambah
antusias
siswa,
selama
menjelaskan
dengan
menggunakan power point, guru mengajak siswa berperan aktif yakni
dengan mengajukan pertanyaan, meminta pendapat siswa, dan meminta
siswa untuk memberikan contoh terkait materi yang disampaikan. Ketika
menerapkan metode card sort, siswa sudah mulai terbiasa dengan metode
tersebut, sehingga siswa fokus terhadap tugas masing-masing dan suasana
kelas lebih kondusif ketika penerapan metode card sort.
2. Hasil Belajar
Berdasarkan hasil test (pre test dan post test) yang diperoleh pada
siklus II, mengenai Asmaul Husna dengan jumlah 21 orang dalam satu
kelas dengan menggunakan pembelajaran active learning metode card
sort. Data nilai pre test, diperoleh dari hasil tes sebelum siswa
mempelajari materi tersebut dan belum diterapkannya pembelajaran
active learning metode card sort, serta nilai post test diperoleh dari hasil
58
belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran active learning metode
card sort. Data nilai pre test dan post test tersebut sebagai berikut :
Nilai N Gain Siklus II
Table 4.3
No
Nama
Pre Test
Post
N Gain
Kategori
Test
1
S1
60
80
0,5
Sedang
2
S2
50
75
0,5
Sedang
3
S3
25
75
0,67
Sedang
4
S4
70
85
0,5
Sedang
5
S5
60
85
0,63
Sedang
6
S6
70
90
0,67
Sedang
7
S7
60
75
0,38
Sedang
8
S8
65
95
0,86
Tinggi
9
S9
65
100
1,00
Tinggi
10
S10
70
80
0,3
Rendah
11
S11
70
80
0,3
Rendah
12
S12
80
85
0,25
Rendah
13
S13
60
75
0.38
Sedang
14
S14
65
75
0,3
Rendah
15
S15
85
90
0,3
Rendah
16
S16
55
85
0,67
Sedang
17
S17
70
80
0,3
Rendah
18
S18
65
75
0,28
Rendah
19
S19
50
80
0,6
Sedang
20
S20
75
95
0,8
Tinggi
21
S21
70
95
0,83
Tinggi
Terkecil
25
75
Terbesar
85
100
59
Jumlah
1340
1755
Rata-Rata
63,8
83,6
0,55
Sedang
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pre test,
nilai terbesar adalah 85 dan nilai terkecil adalah 25 dengan jumlah 1340 dan
rata-rata 63,8. Sedangkan Post Test, nilai terbesar adalah 100, dan nilai terkecil
adalah 75 dengan jumlah 1755, dan rata-rata sebesar 83,6, dengan begitu
ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari hasil post test diatas nilai KKM 63,8
yang diperoleh pada siklus II
adalah 83,6 yang menunjukkan bahwa
pembelajaran active learning metode card sort ini meningkat. Jika dihitung
menggunakan N-Gain kemampuan siswa sebesar 0,55 dengan kategori sedang.
Yang semula nilai rata-rata 63,8 menjadi 83,6.
d. Tahap Refleksi dan Keputusan Siklus II
Berdasarkan pengamatan selama penelitian siklus II diperoleh
keterangan bahwa pembelajaran PAI di kelas X Multimedia 1 sudah mulai
efektif. Siswa mulai terbiasa menggunakan pembelajaran active learning
metode card sort dalam proses pembelajaran, siswa Nampak lebih aktif
dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan keadaan kelas yang lebih
efektif di bandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata untuk pre test pada
siklus II adalah 83,6 lebih meningkat dibandingkan pre test siklus I sebesar
63,3. Setelah dilakukan post test pada akhir siklus data yang diperoleh adalah
nilai rata-rata post test siklus II adalah adalah 83,6 lebih meningkat
dibandingkan siklus I sebesar 74,5. Dengan nilai tertinggi pada siklus II yaitu
100 dan nilai terendah 75 sehingga tidak ada lagi siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM yaitu 75. Seluruh siswa sudah memenuhi KKM atau
dapat dikatakan mencapai keberhasilan 100%. Jika dihitung menggunakan
rumusan N-Gain kemampuan siswa mengalami peningkatan 0,55 atau masuk
ke dalam kategori sedang. Hasil dari siklus II sudah mencapai 100% berarti
tindakan sudah dapat dihentikan dan tidak perlu melanjutkan pada siklus
selanjutnya.
60
Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh dari hasil belajar dan
aktivitas belajar tentang pembelajaran active learning metode card sort
menunjukkan hasil positif, hal ini menunjukkan bahwa pemahaman dan
kemampuan psikomotorik siswa dalam memahami materi pembahasan
Asmaul Husna sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Ini terbukti dengan
nilai pre test siklus I sebesar 63,33 meningkat pada post test menjadi 74,5
dan nilai N-Gain 0,3. Pada pre test siklus II sebesar 63,8 meningkat pada
post test menjadi 83,6 dan nilai N-Gain 0,55 atau dapat dikatakan pada siklus
II nilai yang dicapai sudah mencapai KKM yaitu 75, oleh karena itu tidak
perlu dilanjutkan lagi ke tindakan pembelajaran siklus III.
Table 4.4
Tabel Perbedaan Signifikan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Siklus I
No
Pre Test
Siklus II
Post Test
N-Gain
Pre Test
Post
N-Gain
Test
Rata
63,3
74,5
0,3
63,8
83,6
0,55
-rata
C. Pembahasan Hasil Temuan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes
hasil
belajar,
maka
dapat
ditemukan
berbagai
masalah
dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa
diantaranya adalah suasana kelas yang kurang kondusif sehingga
mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran yang
membosankan
sehingga
siswa
merasa
jenuh
dan
mengalihkan
perhatiannya seperti mengobrol, main handphone, mendengarkan musik
dengan menggunakan headset, bahkan sampai ada yang tertidur, siswa
masih merasa kesulitan dan kurang tertarik terhadap pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, kurangnya motivasi sehingga
61
siswa kurang berminat terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti dan dampaknya adalah hasil belajar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa rendah. Masalah-masalah tersebut di atas
akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada
diri masing-masing siswa. Pada akhirnya hasil belajar Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh pun tidak sesuai dengan keinginan
dalam arti tidak memuaskan.
Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami
dalam langkah-langkah pembelajaran active learning metode card sort,
sehingga siswa kurang percaya diri dan penerapan metode card sort
kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari dari masing-masing siswa yang
memiliki kemampuan lebih bergerak cepat dan tepat, sedangkan siswa
yang belum paham bergerak lambat. Hal ini mungkin siswa belum
terbiasa dengan pembelajaran active learning metode card sort.
Dengan diterapkannya pembelajaran active learning metode card
sort ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat terlihat pada
nilai pre test dan post test pada siklus I dengan jumlah pre test sebesar
1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat pada jumlah post test sebesar 1565
dengan rata-rata 74,5. Dan memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori
sedang. Sedangkan pada pre test dan post test pada siklus II dengan
jumlah pre test sebesar 1340 dengan rata-rata 63,8 meningkat pada
jumlah post test sebesar 1755 dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai
N-Gain sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Dari siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan pada pembelajaran active learning metode card
sort, karena pada pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti.
Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test, pada
siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh nilai
dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan 71,43%.
Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai
nilai KKM
62
sebesar 100%. Pembelajaran active learning metode card sort menjadi
variasi metode belajar, hal tersebut membuat siswa tidak bosan dan jenuh
sehingga minat belajar mereka meningkat.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan pembelajaran
active learning metode card sort pada pembahasan Asmaul Husna, maka
dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode
card sort dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa kelas X Multimedia 1 SMK Paramarta Tangerang
Selatan. Hal ini dapat terlihat pada nilai pre test dan post test pada siklus
I dengan jumlah pre test sebesar 1330 dengan rata-rata 63,3 meningkat
pada jumlah post test sebesar 1565 dengan rata-rata 74,5. Dan
memperoleh nilai N-Gain 0,3 dengan kategori sedang. Sedangkan pada
pre test dan post test pada siklus II dengan jumlah pre test sebesar 1340
dengan rata-rata 63,8 meningkat pada jumlah post test sebesar 1755
dengan rata-rata 83,6 dan memperoleh nilai N-Gain sebesar 0,55 dengan
kategori sedang. Perbandingan nilai siswa pada saat pre test dan post test,
pada siklus I sebanyak 6 dari 21 jumlah siswa yang belum memperoleh
nilai dibawah KKM yaitu sebesar 28,57%, dan mencapai keberhasilan
71,43%. Sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah mencapai nilai
KKM sebesar 100%. Dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan
pada pembelajaran active learning metode card sort, karena pada
pembelajaran ini, siswa dapat lebih berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.
B. Implikasi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan
menggunakan pembelajaran active learning metode card sort dapat dijadikan
sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian selanjutanya dari sudut
permasalahan yang berbeda. Serlain itu dapat diimplementasikan sebagai
63
64
bahan kajian pendekatan pembelajaran bagi guru untuk diterapkan di SMK
Paramarta Tangerang Selatan sebagai alternative metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Berdasarkan dari hasil penelitian
dan kesimpulan, maka peneliti sampaikan beberapa implikasi sebagai berikut:
bagi siswa, pembelajaran active learning metode card sort ternyata mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan
kualitas belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti metode ini dapat
dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
selanjutnya yang sesuai dengan materi pelajaran. Bagi guru, pembelajaran
active learning metode card sort dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, dapat dijadikan alternative pilihan pembelajaran
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, agar
pelaksanaan kegiatan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti dapat dilakukan dengan baik dan mandiri perlu ditunjang
dengan pembelajaran dengan sumber-sumber belajar lainnya yang dapat
dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, pihak
sekolah diharapkan pro aktif memfasilitasi segala kebutuhan guru dan siswa
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Dan bagi peneliti sendiri agar
lebih giat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan variasi metode
pembelajaran lainnya yang tentunya sesuai dengan materi/konsep Asmaul
Husna khususnya dan begitu pula Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
umumnya.
C. Saran-Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan
beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya dapat berguna,
diantaranya :
1. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan
pembelajaran active learning metode card sort sehingga pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berjalan secara efektif
65
2. Diharapkan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti khususnya di
SMK Paramarta Tangerang Selatan menerapkan pembelajaran active
learning metode card sort. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan mampu menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga siswa
mampu mencapai prestasi yang lebih baik
3. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar
yang tepat, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses
pembelajaran, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti
pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Pembelajaran active learning metode card sort perlu dikembangkan dan
diterapkan pada pokok bahasan lain. Sehingga perlu adanya penelitian
lebih lanjut sebagai pengembangan penelitian ini.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
1995.
Dailimi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Active
Learning Pada Materi Pokok Cahaya. Program Studi” pada UIN
Syarif Hidatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan
Darajat, Zakiah, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara, 1996
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Cet.
III. 2006.
Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Cet. II 2008.
-------- Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta, 2006
Fakhri Khalid, Azhar, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas X-1 Akuntansi di
SMK Nusantara Ciputat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013,
tidak dipublikasikan
Hakim, Lukamanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima,
2009
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru, Jakarta:PT Rajawali Pers, 2010
Kusumah Wijaya, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Indeks, 2012, Cet. 5
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2013
Mahmudah, Umi Mahmudah, Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press. 2008
Mulyasa, E, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosda, 2012, Cet.V
Munandi, Yudhi Munandi, Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press,
2010.
67
Noor
Syam,
Mohammad.
Filsafat
Kependidikan
Dan
Dasar
Filsafat
Kependidikan Pancasila. Jakarta : PT Usaha Nasional
Rahman, Abdul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan
Menggunakan Metode Active Learning Teknik Card Sort Pada Siswa
Kelas IV MI AL-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
Rakhmawati, Neli, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A
Teacher Here Pada Materi Interaksi Sebagai Proses Sosial Kelas VII4 (penelitian tindakan kelas di MTs Soebono Mantofani)” pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses
Pendidikan. Jakarta :Kencana, Cet.V. 2008
---------- Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), Jakarta : Prenada Media
Group, 2008, cet. III
Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Cet. IX. 2009.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Kencana. Cet. I. 2013
Silberman, Mel. Active Learning. Bandung :Nuansa, 2012.
Siregar Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor :
Ghalia Indonesia, 2014.
Suprobowati, Widiati “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Question
Student Have Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Ekonomi
kelas VIII”, Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 5 Kota Tangerang
Selatan pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, Tidak
Dipublikasikan
68
Sutikno M. Sobri. Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses
Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
Lombok : Holistica, 2014.
Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), Jakarta : Sinar
Grafika, Cet, II, 2009
69
LAMPIRAN 1
WAWANCARA RESPONDEN GURU BIDANG STUDI PAI KELAS X
MULTIMEDIA 1
PRA PENELITIAN
Tahap
: Pra Penelitian
Hari/Tanggal
: 20 juli 2014
Responden
: In‟am Abdul Fatah S.Pd.I
TujuanWawancara
: Untuk mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti siswa, dan permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebelumnya.
Daftar Pertanyaan
:
1. Apa yang bapak persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?
Jawaban : materi pelajaran, modul, RPP
2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti kelas sebelumnya?
Jawaban : dilihat dari proses pembelajaran dan latihan, nilai siswa masih di
bawah rat-rata
3. Apa yang akan bapak lakukan apabila ada salah satu siswa yang nilainya kurang
bagus?
Jawaban : memberikan tugas
4. Apakah bapak menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya kurang
bagus?
Jawaban : tidak, akan tetapi memberikan tugas ke setiap individu terkait materi
pelajaran
5. Apakah peserta didik menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
70
Pekerti ?
Jawaban: banyak, siswa antuasias untuk belajar Pendidikan Agama Islam
6. Metode apa yang bapak terapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti ?
Jawaban: lebih serong menerapkan metode ceramah dan diskusi
7. Apakah pembelajaran aktif (active learning) metode card sort
pernah bapak terapkan
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?
Jawaban : Belum Pernah
71
Lampiran 2
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS X
Tahap
: Pra Penelitian
Hari/tanggal
: 13 September 2014
1. Apakah kamu suka pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ?
S15
: suka
S9
: suka
S17
: suka
2. Metode apa yang biasanya digunakan guru di dalam kelas ?
S15
: ceramah, diskusi
S9
: mengerjakan tugas, ceramah dan berlatih membaca Al-Qur‟an
S17
: diskusi, ceramah dan mengerjakan tugas
3. Apakah kamu paham materi pelajaran yang diberikan guru ?
S15
: iya
S9
: kadang-kadang
S17
: paham
4. Bagimana Proses pembelajaran di kelas ?
S15
: menyenangkan
S9
: terkadang menyenangkan, kadang-kadang seru
S17
: guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti baik dan
menyenangkan
72
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: X/ Semester 1
Sub Materi Pokok
: Asmaul Husna
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Siklus
:I
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran
budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dari perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman asmaul husna
Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir
Indikator :
1) Memiliki sikap keluhuran budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal
dari perilaku adil
3.6 Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin,
Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
Indikator :
1) Menjelaskan pengertian iman kepada Allah SWT
2) Menjelaskan pengertian iman pada
sifat-sifat Allah swt Al-Karim, Al-
Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir
3) Menjelaskan arti macam-macam asmaul husna
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Siswa memiliki sikap budi, kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dari
perilaku adil
2) Siswa mampu menjelaskan pengertian asmaul husna
3) Siswa mampu memahami makna asmaul husna
4) Siswa dapat berperilaku sesuai pemahaman makna asmaul husna
73
C. MATERI PEMBELAJARAN
1) Pengertian iman kepada sifat-sifat Allah swt
2) Pengertian asmaul husna secara bahasa dan istilah
3) Sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-matiin,
al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).
4) Arti sifat Allah dalam Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, almatiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan
: Keterampilan Proses
Model
: Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode
: Ceramah dan Card Sort
E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
LCD, Power point
2. Alat
spidol, lem, kartu indeks, karton
3. Sumber belajar
a. Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka
b. Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke I
Kegiatan Pendahuluan (30 menit)
Kegiatan Guru

Memberi
Kegiatan Siswa
salam,
memeriksa 
kebersihan siswa, dan mengabsen siswa


memperhatikan kegiatan pengabsenan
Guru mempersilahkan siswa untuk 
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran 
Siswa
mendengarkan
yang akan dicapai pada konsep materi penjelasan guru
Asmaul Husna

Guru memberikan motivasi akan 
Siswa memperhatikan guru
74
pentingnya menguasai materi ini dengan secara cermat
baik,
untuk
membantu
siswa
dalam
memahami iman kepada Allah swt

Guru melakukan apersepsi melalui 
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan
tentang Asmaul Husna


memberikan soal pre test
siswa mengerjakan soal pre
test

Mengumpulkan jawaban pre test

Siswa mengumpulkan jawaban
pre test
Kegiatan Inti (40 menit)

Guru menjelaskan materi pelajaran

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru

Guru membagikan kartu indeks 
Setiap siswa memegang kartu
berisi informasi mengenai pengertian iman indeks yang berisi beberapa kategori
kepada Allah, arti Asmaul Husna, macam- yang berkaitan dengan materi pelajaran
macam, arti macam-macam asmaul husna
dicocokkan dengan beberapa kategori yang
telah disediakan guru

Guru menjelaskan kepada siswa 
Siswa
mendengarkan
agar mensortir kartu (Card Sort) untuk penjelasan guru
menempatkannya
pada
masing-masing
kategori

Guru mempersilahkan siswa untuk 
Siswa
berperan
aktif
bergerak mencari kategori yang sesuai mengikuti metode card sort
dengan kartu indeks yang dipegangnnya
dan
kemudian
masing-masing
menempelkannya
pada
kategori
telah
yang
ditempel di setiap dinding.

Guru mengoreksi hasil kegiatan 
Siswa
memperhatikan
guru
siswa yakni mensortir kartu pada setiap ketika megoreksi hasil kerja siswa
kategori

Guru memberikan reward bagi 
Siswa
mendapatkan
reward
siswa yang benar menempatkan kartu bagi yang benar menempatkan kartu
indeks sesuai dengan kategori
indek sesuai kategori
75
Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang 
telah disampaikan

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Guru mempersilahkan siswa untuk 
bertanya terkait materi yang disampaikan
Beberapa
siswa
bertanya
terkait materi yang telah disampaikan
oleh guru


Guru memimpin doa penutup
Guru memimpin doa penutup
untuk mengakhiri mata pelajaran
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Pertemuan ke II
Kegiatan Pendahuluan (25 menit)
Kegiatan Guru

Memberi
Kegiatan Siswa
salam,
memeriksa 
kebersihan siswa, dan mengabsen siswa


memperhatikan kegiatan pengabsenan
Guru mempersilahkan siswa untuk 
memimpin doa bersama
siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran 
Siswa
mendengarkan
yang akan dicapai pada konsep materi penjelasan guru
Asmaul Husna

Guru memberikan motivasi akan 
Siswa memperhatikan guru
pentingnya menguasai materi ini dengan secara cermat
baik,
untuk
membantu
siswa
dalam
memahami iman kepada Allah swt

Guru melakukan apersepsi melalui 
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan
tentang Asmaul Husna
Kegiatan Inti (45 menit)

Guru Menjelaskan materi pelajaran

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru

Siswa mempersentasikan kategori 
Siswa berperan aktif
dari kartu yang cocok dan memberi
kesimpulan

Seiring dengan persentasi dari tiap 
Siswa berperan aktif
76
kategori,
guru
memberikan
poin-poin
penting terkait dengan materi pembelajaran


Melaksanakan Post Test
Siswa melaksanakan Post test
Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang 
telah disampaikan

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Guru mempersilahkan siswa untuk 
bertanya terkait materi yang disampaikan
Beberapa
siswa
bertanya
terkait materi yang telah disampaikan
oleh guru


Guru memimpin doa penutup
Guru memimpin doa penutup
untuk mengakhiri mata pelajaran
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
G.
PENILAIAN
1.
Teknik
Pada pembelajaran PAI pada konsep asmaul husna ini menggunakan tes tertulis
2.
Instrumen /soal
Terlampir
Tangerang Selatan, 27 September 2014
Mengetahui,
Kepala SMK Paramarta
Guru Mata Pelajaran PAI
Dra. R. Hiliasih, M.Pd
In‟am Abdul Fattah, S.PdI
77
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Kelas / Semester
: X/ Semester 1
Sub Materi Pokok
: Asmaul Husna
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Siklus
: II
A.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
3.6
Memahami makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin,
Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
Indikator :
1)
Meneladani sifat-sifat allah swt al-karim, al-mu‟min, al-wakil, al-matin, al-
jami‟, al-adl, dan al-akhir
2)
Menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-
Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir
1.3
Berperilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman
makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan
Al-Akhir
Indikator :
78
1)
Mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi, kukuh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari
pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, AlJami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1)
Siswa mempraktikkan perilaku yang mencontohkan perilaku keluhuran budi,
kukuh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi
dari pemahaman makna asmaul husna Al-Karim, Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, AlJami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
2)
Siswa menjelaskan dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min,
al-wakiil, al-matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).
3)
Menjelaskan perilaku yang mencontohkan dari makna asmaul husna Al-Karim,
Al-Mu‟min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami‟, Al-Adl, dan Al-Akhir.
C.
MATERI PEMBELAJARAN
1)
Dalil Al-Qur‟an pada Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu‟min, al-wakiil, al-
matiin, al-jaami‟, al-„adl, dan al-akhir).
D.
METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan
: Keterampilan Proses
Model
: Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode
: Ceramah dan Card Sort
E.
MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
4.
Media
LCD, Power point
5.
Alat
spidol, lem, kartu indeks, karton
6.
Sumber belajar
79
c.
Modul untuk siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka
d.
Modul untuk guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas X Graha Pustaka
F.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke I
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)

Memberi salam, memeriksa kebersihan 
siswa, dan mengabsen siswa

Guru
memperhatikan kegiatan pengabsenan
mempersilahkan
siswa
untuk 
memimpin doa bersama

siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
doa
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran yang 
Siswa mendengarkan penjelasan
akan digunakan pada konsep materi Asmaul guru
Husna

Guru
memberikan
motivasi
yang 
berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa

Guru
melakukan
apersepsi
Siswa memperhatikan guru
secara cermat
melalui 
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan
tentang Asmaul Husna

memberikan soal pre test

siswa mengerjakan soal pre test

Mengumpulkan jawaban pre test

Siswa mengumpulkan jawaban
pre test
Kegiatan Inti (50 menit)

Guru menjelaskan materi pembelajaran

Siswa memperhatikan dengan
seksama

contoh
Guru membagikan kartu indeks berisi 
Setiap siswa memegang kartu
sifat Asmaul Husna kedalam sifat indeks yang berisi beberapa kategori
manusia dan dalil Al-Qur‟an pada asmaul husna yang berkaitan dengan materi pelajaran
dicocokkan dengan beberapa kategori yang
telah disediakan guru
80

Guru menjelaskan kepada siswa agar 
mensortir
kartu
(Card
Sort)
Siswa mendengarkan penjelasan
untuk guru
menempatkannya pada masing-masing kategori

Guru
mempersilahkan
siswa
untuk 
Siswa berperan aktif mengikuti
bergerak mencari kategori yang sesuai dengan metode card sort
kartu indeks yang dipegangnnya dan kemudian
menempelkannya pada masing-masing kategori
yang telah ditempel di setiap dinding.

Guru mengoreksi hasil kegiatan siswa 
yakni mensortir kartu pada setiap kategori

Siswa
memperhatikan
guru
ketika megoreksi hasil kerja siswa
Guru memberikan reward bagi siswa 
Siswa mendapatkan reward bagi
yang benar menempatkan kartu indeks sesuai yang benar menempatkan kartu indek
dengan kategori
sesuai kategori
Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang telah 
disampaikan

Guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
mempersilahkan
siswa
untuk 
Beberapa siswa bertanya terkait
bertanya terkait materi yang disampaikan
materi yang telah disampaikan oleh guru


Guru memimpin doa penutup untuk
Guru memimpin doa penutup
mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Islam
Pendidikan Agama Islam
Pertemuan ke II
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Kegiatan Pendahuluan (25 Menit)

Memberi salam, memeriksa kebersihan 
siswa, dan mengabsen siswa

Guru
memperhatikan kegiatan pengabsenan
mempersilahkan
siswa
untuk 
memimpin doa bersama

siswa menjawab salam serta
Siswa
melaksanakan
bersama
menjelaskan tujuan pembelajaran yang 
Siswa mendengarkan penjelasan
akan digunakan pada konsep materi Asmaul guru
Husna

Guru
memberikan
doa
motivasi
yang 
berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa
Siswa memperhatikan guru
secara cermat
81

Guru
melakukan
apersepsi
melalui 
Siswa
memberikan
Respon
tanya jawab secara singkat dengan siswa dengan memberikan tanggapan
tentang Asmaul Husna
Kegiatan Inti (45 menit)

Siswa mempersentasikan kategori dari 
Siswa berperan aktif
kartu yang cocok dan memberi kesimpulan

Seiring dengan persentasi dari tiap 
Siswa berperan akti
kategori, guru memberikan poin-poin penting
terkait dengan materi pembelajaran


Melaksanakan Post Test
Siswa mengerjakan soal Post
Test
Kegiatan Penutup (10 menit)

Guru menyimpulkan materi yang telah 
disampaikan

Guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
mempersilahkan
siswa
untuk 
Beberapa siswa bertanya terkait
bertanya terkait materi yang disampaikan
materi yang telah disampaikan oleh guru


Guru memimpin doa penutup untuk
Guru memimpin doa penutup
mengakhiri mata pelajaran Pendidikan Agama
untuk mengakhiri proses pembelajaran
Islam
Pendidikan Agama Islam
G.
PENILAIAN
3.
Teknik
Pada pembelajaran PAI pada konsep demokrasi ini menggunakan tes tertulis
4.
Instrumen /soal
Terlampir
Tangerang Selatan, 4 Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala SMK Paramarta
Guru Mata Pelajaran PAI
Dra. R. Hiliasih, M.Pd
In‟am Abdul Fatah, S.PdI
82
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN SOAL
SIKLUS I
Jenis pendidikan
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester
: X MM1 / 1 (ganjil)
Konsep pembahasan
: Asmaul Husna
Jumlah soal
: 20 soal
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar
Menunjukkan
Indikator
No Soal
sikap Menjelaskan pengertian 1) Beriman
Jumlah
kepada
budi, kukuh pendirian, iman kepada iman pada
Allah hukumnya….
pemberi
aman, sifat-sifat Allah swt Al-
a. Wajib
tawakal dari perilaku Karim, Al-Mu‟min, Al-
b. Haram
adil
c. Sunah
rasa
sebagai Wakil, Al-Matin, Aldari Jami‟, Al-Adl, dan Al-
implementasi
pemahaman
asmaul Akhir
d. Jaiz
e. mubah
husna Al-Karim, Al-
2) Secara
bahasa
Mu‟min, Al-Wakil, Al-
asmaul
husna
Matin, Al-Jami‟, Al-
artinya ialah…..
Adl, dan Al-Akhir.
a. Nama-nama
yang baik
b. Nama dan sifat
Allah
c. Maha Adil
d. Maha
pengampun
9
83
e. Maha
pemberi
rezeki
3) Allah
mempunyai
nama-nama
yang
baik
yang
jumlahnya….
a. 99
b. 30
c. 20
d. 13
e. 100
4) Adanya bumi dan
langit beserta isisnya
merupakan
bukti
adanya
Allah
disebut dalil….
a. Akli
b. Al-qur‟an
c. Kitabullah
d. Naqli
e. hadis
5) Nama-nama
baik
yang dimiliki Allah
swt. Sebagai bukti
keagungan
dan
kemuliaan-Nya.
Merupakan
pengertian dari….
84
a. Al-Qur‟an
b. Asmaul Husna
c. Hadits
d. Ijtihad
e. Sunnah
6) Allah
memiliki
nama Al-Matin yang
artinya….
a. Maha Kukuh
b. Maha bijaksana
c. Maha perkasa
d. Maha penyayang
e. Maha pengampun
7) Allah memiliki sifat
Maha
Mulia
yakni….
a. Al kuddus
b. Al mutawakkil
c. Al karim
d. Al Malik
e. Al Mutakabbir
8) Al Jami artinya….
a. Maha pengasih
b. Maha penyayang
c. Maha kukuh
d. Maha pengumpul
e. Maha bijaksana
9) Salah satu dalil naqli
yang
tentang
menunjukkan
adanya
Allah swt. Terdapat
di dalam surat…..
85
a. Qs.
Al-an
An‟am ayat 101
b. Qs.
Al-An‟am
102
c. Asy Syura 101
d. Asy Syura ayat
102
e. Ar-Rahman ayat
102
Meneladani
sifat-sifat 10) Firman Allah swt
Allah swt Al-Karim,
dalam
surat
Al
Al-Mu‟min, Al-Wakil,
Hasyr
ayat
23
Al-Matin, Al-Jami‟, Al-
merupakan
Adl, dan Al-Akhir
tentang nama Allah
dalil
swt yaitu….
a. Al Mu‟min
b. Al Adl
c. Ar Razzaq
d. Al Karim
e. An Nur
11) Al Wakil berasal
dari kata wakala
yang artinya….
a. Mengumpulkan
b. Memelihara
c. Pemberi
keamanan
d. Adil
e. Menyerahkan
12) Allah swt adalah Al
Jami yaitu kelak di
akhirat
11
86
mengumpulkan
seluruh
umat
manusia pada hari
pembalasan,
dimanakah
Allah
swt
akan
mengumpulkan
manusia….
a. Padang Arafah
b. Alam Barzah
c. Padang pasir
d. Padang Mahsyar
e. Alam kubur
13) Di bawah ini sifat
yang tidak dimiliki
oleh
Allah
swt,
yaitu….
a. Al adl
b. Al Karim
c. Ar Rozzaq
d. Al Alim
e. Al Jahlu
14) Diantara sifat sifat
Allah swt adalah Al
Karim,
artinya
Maha….
a. Mulia
b. Mengetahui
c. Pemberi Rezeki
d. Pemurah
87
e. Penyayang
15) Allah swt memberi
lebih baik dari pada
apa yang diminta
dan diharapkan oleh
para hambaNya, hal
ini
menunjukkan
bahwa Allah swt
mempunyai sifat….
a. Mengetahui
b. Pemberi rezeki
c. Pemurah
d. Penyayang
e. Mendengar
16) Ketika
seseorang
mengadakan
perjalanan
dengan
selamat dan aman,
hal
tersebut
tidak
terlepas
dari
penjagaan
yang
diberikan oleh Allah
swt.
Hal
tersebut
menunjukkan bahwa
Allah swt adalah….
a. Al Muhaimin
b. Al Alim
c. Ar Razzaq
d. Al Jabbar
e. Al Mu‟min
17) Di bawah ini tidak
termasuk
sifat
88
mustahil bagi Allah
swt adalah….
a. „ajzun
b. Jahlun
c. Mautun
d. Al Adl
e. Al Karahah
18) Sifat
yang
tidak
pantas ada pada diri
Allah
swt
disebut
sifat….
a. Wajib
b. Sunah
c. Jaiz
d. Mustahil
e. Ma‟ani
19) Apapun
yang
diperbuat
dan
diberikan
oleh
Allah
swt
hanyalah….
a. Anugerah-Nya
b. Kutukan-Nya
c. Harapan-Nya
d. Kehendak-Nya
e. KeterpaksaanNya
20) Allah
swt
menciptakan langit
dan bumi dengan
segala isinya karena
Allah
swt
89
menghendakiNya,
tidak ada paksaan
atau perintah dari
siapapun.
Hal
tersebut
menunjukkan
bahwa Allah swt
mempunyai sifat….
a. Jaiz
b. Wajib
c. Mustahil
d. Ma‟anie
e. makruh
90
LAMPIRAN 6
INSTRUMEN SOAL
SIKLUS II
Jenis pendidikan
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester
: X MM1 / 1 (ganjil)
Konsep pembahasan
: Asmaul Husna
Jumlah soal
: 20 soal
Bentuk soal
: Pilihan Ganda
Siklus
: II
Kompetensi Dasar
Berperilaku
No Soal
yang Mempraktikkan
mencontohkan
perilaku
Indikator
perilaku
yang
keluhuran mencontohkan
budi,
kukuh perilaku
pendirian,
pemberi keluhuran
perilaku
sebagai
budi,
implementasi
pemahaman
asmaul
adil pemberi
aman,
b. Perintah Allah swt
d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin
e. Perbuatan mazmumah
rasa
tawakal
dari dan perilaku adil
2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah
memiliki kebebasan….
a. Wajib
makna sebagai
husna
a. Janji Allah
c. Anjuran Allah swt
rasa aman, tawakkal kukuh pendirian,
dan
1) Sabar dan syukur merupakan….
Al- implementasi dari
b. Mustahil
Karim, Al-Mu‟min, pemahaman
c. Berpikir
Al-Wakil, Al-Matin, makna
d. Berkreasi
asmaul
e. berkehendak
Jumlah
12
91
Al-Jami‟,
dan Al-Akhir
Al-Adl, husna Al-Karim,
3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus
Al-
dapat memberikan keamanan untuk makhluk
Wakil, Al-Matin,
lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia
Al-Jami‟, Al-Adl,
nerapkan memiliki sifat Allah yakni…
dan Al-Akhir.
a. Al Wakil
Al-Mu‟min,
b. Al Matin
c. Al Mu‟min
d. Al Jami
e. Al Akhir
4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan
perbuatan yang termasuk….
a. Yang dilarang
b. Yang diperintahkan
c. Haram
d. Tercela
e. yang dibolehkan
5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik
Allah swt, kecuali….
a. Al Akhir
b. Al wakil
c. Al Karim
d. Al Mu‟min
e. Al Jahlu
6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt
adalah….
a. Berguna
b. Rusak
c. Sia-sia
d. Kurang
e. Tiada guna
7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang
muslim hendaknya tidak membeda-bedakan
suku,
agama
dan
kedudukan
seseorang
merupakan cerminan dari sifat Allah yaitu….
a. Al Ghafir
92
b. Al Adl
c. Al Jami‟
d. Al Matin
e. Al Akhir
8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam
kebaikan adalah berlomba dalam….
a. Beribadah
b. Berdagang
c. Sepak bola
d. kemaksiatan
e. perbuatan dosa
9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama
makhluk di muka bumi, suka melakukan
kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan
hukum dan menjadi teladan bagi orang lain.
Sifat manusia tersebut merupakan cerminan
dari nama asmaul husna yaitu….
a. Al Jami
b. Al Akhir
c. Al Karim
d. Al Matin
e. Al Wakil
10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam
melakukan segala tindakannya, dia percaya
bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang
Masyhar untuk diminta pertanggung jawaban
atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt.
Sikap hidup yang dimiliki tersebut merupakan
cerminan dari asmaul husna yaitu….
a. Al Jami
b. Al Akhir
c. Al Karim
d. Al Matin
e. Al Wakil
93
11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke
Madinah. Pada malam keberangkatan
di
sekeliling rumah Rasulullah saw telah di
kepung oleh orang-orang Quraisy yang ingin
membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah
swt
telah
memberi
keselamatan
kepada
Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah
saw dapat keluar rumah dan meninggalkan
Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut
merupakan bukti bahwa Allah memiliki nama
asmaul husna yaitu….
a. Allah zat yang Maha Bijaksana
b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan
c. Allah zat yang Maha Pengampun
d. Allah zat yang Maha Mulia
e. Allah zat yang Maha Adil
12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang
teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran
dan
kejujuran
merupakan
cerminan
dari
asmaul husna yakni….
a. Maha Kukuh
b. Maha Pengumpul
c. Maha Adil
d. Maha memelihara
e. . Maha Akhir
Menjelaskan dalil 13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23
pada
Al-Qur‟an
Asmaul
Husna
merupakan dalil tentang nama Allah swt
yaitu….
Al-Karim,
Al-
a. Al Mu‟min
Mu‟min,
Al-
b. Al Adl
Wakil, Al-Matin,
c. Ar Razzaq
Al-Jami‟, Al-Adl,
d. Al Karim
dan Al-Akhir
e. An Nur
14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki
nama Al Jami ialah….
8
94
a. Qs. Al Zariyat ayat 58
b. Qs. Ali Imran ayat 173
c. Qs. Al Hasyr ayat 23
d. Qs. An naml ayat 40
e. Qs. Ali Imran ayat 9
15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini !
       …….  
a. 
b. 
c. 
d. 
e. 
            )61
  
Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan
bahwa Allah swt memiliki asmaul husna yaitu….
a. Al Matin
b. Al Karim
c. Al Matin
d. Al Adl
e. Al Jami‟
17) Ayat di bawah ini merupakan dalil yang
menyatakan bahwa Allah swt memiliki asmaul
husna Al Matin adalah….
95
     .a
       .b
  
       .c
    .d
        .e
18) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang
adanya Allah swt. Terdapat di dalam surat…..
f.
Qs. Al-an An‟am ayat 101
g. Qs. Al-An‟am 102
h. Asy Syura 101
i.
Asy Syura ayat 102
j.
Al-Baqarah ayat 2
“…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka
19)
sesungguhnya Rabbku adalah maha kaya
dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)”.
Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang
menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul
husna yaitu….
f.
Al Karim
g. Al kuddus
h. Al wakil
i.
Al Gaffar
j.
Al „Alim
     
)02
96
Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu….
a. Tuhanku
b. Penyayang
c. Maha Kaya
d. Kafir
e. Mulia
97
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !
KOMPONEN
YA
TIDAK
Keterangan
√
Ketika proses pembelajaran PAI
di kelas X Multimedia 1 yang
dilaksanakana setiap sabtu yang
1
Kondusifnya lingkungan
bertepatan dengan pelaksanaan
sekolah
pramuka
SMP
Paramarta,
sehingga mengaggu konsentrasi
siswa
ketika
proses
pembelajaran di kelas
2
Kebersihan lingkungan sekolah
√
Lingkungan sekolah bersih dan
rapi
√
3
Sarana dan prasarana cukup
menunjang,
Adanya sarana dan prasarana
namun
belum
secara lengkap misalnya tidak
yang menunjang
adanya perpustakaan, mushola
yang permanen.
4
√
Adanya perpustakaan
ada
perpustakaan
sekolah
√
5
Belum
Adanya pencahayaan yang
Kelas difasilitasi pencahayaan
yang baik, sehingga
cukup dalam kelas
proses
pembelajaran di kelas dapat
berjalan secara efektif.
√
6
Beberapa
kelas
dilengkapi
Adanya sirkulasi udara cukup
dengan AC sehingga siswa
dalam kelas
merasa nyaman ketika proses
pembelajaran di kelas.
98
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I
Petunjuk pengisisan
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
Nama
:
No
1
KOMPONEN
Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan
YA
TIDAK
√
Keterangan
Bahan ajar berupa
power
Pembelajaran
point
RPP
√
Menerangkan
pelajaran
2
dan
Guru mulai menerangkan Pelajaran
setelah
melakukan apersepsi
dan mengkondisikan
siswa
√
3
Guru
(peneliti)
memberikan
Guru memberikan apersepsi kepada siswa
apersepsi
terkait materi yang diajarkan
sebelum
menjelaskan materi
pelajaran
√
4
Guru
Guru melibatkan peserta didik secara aktif
melibatkan
dalam proses pembelajaran
dalam
pembelajaran
5
6
Guru melaksanakan pre test
Guru melaksanakan post test
√
√
kurang
siswa
proses
99
LAMPIRAN 9
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II
Petunjuk pengisisan
No
1
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini !
KOMPONEN
Guru
menyiapkan
Rencana
YA
Pelaksanaan
√
Pembelajaran
TIDAK
Keterangan
Guru
membuat
RPP
√
Guru menjelaskan
materi
2
Guru mulai menerangkan Pelajaran
pelajaran
dengan
menggunakan
power point
√
3
Guru memberikan
apersepsi
kepada
Guru memberikan apersepsi kepada siswa
siswa
dengan
terkait materi yang diajarkan
meriview
pertemuan
sebelumnya
√
4
Guru memberikan
Guru melibatkan peserta didik secara aktif
pertanyaan
dalam proses pembelajaran
siswa
agar
dapat
menanggapi
√
5
Guru melaksanakan pre test
Pre test dilakukan
sebelum
proses
pembelajaran
Guru melaksanakan post test
√
Guru
melakukan
post test
6
setelah
proses
pembelajaran
selesai
100
LAMPIRAN 10
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
KOMPONEN
Siswa
memperhatikan
YA
penjelasan
TIDAK
√
guru
1
Keterangan
Ada
beberapa
yang
siswa
memainkan
a. Semua
handphone, mengobrol,
b. Tidak semua
dan mengantuk
c. sebagian
√
2
Siswa tidak ada yang
mencatat, tetapi hanya
Siswa mencatat penjelasan guru
memperhatikan
penjelasan guru
√
3
Siswa hanya duduk dan melamun
Siswa berperan aktif
melakukan
proses
pembelajaran
Siswa berisik di dalam kelas
√
Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan
4
menggunakan
power
point
5
Siswa mencontek pada saat mengisi
soal
√
Siswa
mengisi
masing-masing
soal
101
LAMPIRAN 11
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Petunjuk pengisisan
No
: berikan tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini!
KOMPONEN
YA
TIDAK
√
Siswa
memperhatikan
Hampir
semua
siswa
penjelasan
memperhatikan
guru
1
Keterangan
penjelasan
guru,
a. Semua
walaupun ada yang
b. Tidak semua
sesekali
c. sebagian
handphone
melihap
di
dalam kantongnya
√
Siswa
tidak
mencatat,
2
Siswa mencatat penjelasan guru
dan
hanya
melihat
buku paket yang
dimilikinya
√
Siswa aktif dalam
menerapkan
3
Siswa hanya duduk dan melamun
pembelajaran
active
learning
metode card sort
Siswa berisik di dalam kelas
4
√
Siswa
melaksanakan
proses
pembelajaran
tertib
102
5
Siswa mencontek pada saat mengisi
soal
√
Siswa mengisi soal
secara individu
103
LAMPIRAN 12
CATATAN LAPANGAN
SIKLUS I
Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 13 September 2014
Materi
: Asmaul Husna
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan
post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masingmasing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh
21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode
card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan.
Aktivitas Guru
Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan
materi pelajaran dengan menggunakan media power point, guru menerapkan
pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI pembahasan
Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses pembelajaran
selesai.
Aktivitas Siswa
Siswa mendengarkan instruksi dan penjelasan guru walaupun masih ada saja yang
mengobrol dan bermalas-malasan. Siswa masih enggan bertanya kepada guru, dan siswa
hanya memperhatikan penjelasan guru tanpa menanyakan kembali materi yang sedang
disampaikan. Beberapa siswa masih melihat pekerjaan temannya ketika menerapkan
metode card sort. Dan siswa cukup antusias dalam pembelajaran dan merasa senang
dengan kartu-kartu dari metode card sort tersebut, namun masih perlu adaptasi.
LAMPIRAN 13
104
CATATAN LAPANGAN
Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 27 September 2014
Materi
: Asmaul Husna
Siklus
: II
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pelaksanaan pre test dan kemudian melakukan
post test di akhir pembelajaran. Jumlah soal sebanyak 20 soal Pilihan Ganda masingmasing pada pre test dan post test. Tes berlangsung selama 25 menit yang diikuti oleh
21 siswa. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan pembelajaran active learning metode
card sort. Proses pembelajaran ini dilakukan 2 kali pertemuan.
Aktivitas Guru
Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) memberikan apersepsi, guru menjelaskan
materi pelajaran dengan menggunakan media power point, ketika menjelaskan materi
pelajaran, guru lebih aktif merangsang siswa agar bertanya mau bertanya. Guru
menerapkan pembelajaran active learning metode card sort dalam pelajaran PAI
pembahasan Asmaul Husna dan memberikan motivasi kepada siswa ketika proses
pembelajaran selesai.
Aktivitas Siswa
Semua siswa antusias mengikuti pembelajaran walaupun masih ada satu atau dua siswa
yang membuat gaduh, sesekali memainkan handphone dan bermalas-malasan. Siswa
mulai berani bertanya walaupun masih malu-malu, siswa perperan aktif dalam
menerapkan pembelajaran active learning metode card sort, karena sudah terbiasa
melakukan kegiatan tersebut siswa tidak canggung untuk melaksanakannya. Terlihat
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga dapat menyelesaikan tugasnya
masing-masing dengan baik dan tepat waktu tanpa bertanya kepada temannya.
105
LAMPIRAN 14
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 13 September 2014
Kelas/semester
: X/1
Materi
: Asmaul Husna
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda
SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang
No
Aspek Penilaian
Mengkondisikan
1
pembelajaran
SB
√
situasi
dan
B
K
Keterangan
Guru
(peneliti)
mengabsen siswa dan
kesiapan
memberikan instruksi
siswa untuk mengikuti proses
agar
pembelajaran
duduk
secara
teratur
√
2
C
Apersepsi
Guru
memberikan
apersepsi
terkait
materi pelajaran
√
3
Membangkitkan
minat/rasa
Guru
memberikan
motivasi
ingin tahu siswa (motivasi)
agar
semangat
menuntut
ilmu agama
√
Menyampaikan
4
tujuan/indikator
yang
ingin
guru
dicapai
Penggunaan
5
pembelajaran
media/alat
yang
√
sesuai
perhatian
siswa
terhadap proses pembelajaran
Guru
menggunakan
media
yakni
power
point
√
6
menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan indikator bahan ajar
Pemusatan
Melalui power poin,
Guru
menggunakan
power point dengan
variasi
agar
siswa
tertarik dengan materi
pembelajaran
106
√
Ketika
menerapkan
pembelajaran
7
active
Pemberian kesempatan siswa
larning metode card
untuk berpikir
sort, guru memberikan
waktu agar siswa dapat
berpikir
√
8
Ketika menyampaikan
Pemberian kesempatan kepada
materi
siswa
memberikan
untuk
bertanya
dan
mengungkapkan pendapat
guru
kesempatan
siswa
untuk bertanya
9
Antusias
terhadap
jawaban
√
√
10
kesulitan
atau
11
memberikan
secara individu
√
menerangkan
Guru
perhatian kepada siswa
kemajuan belajar siswa
Keterampilan
menghargai
pendapat siswa
atau pendapat siswa
Mengamati
Guru
Setelah
proses
penyampaian
materi
kembali atau menyimpulkan
selesai,
materi yang disampaikan
menyimpulkan
guru
materi
Guru Mata Pelajaran
In‟am Abdul Fatah S.PdI
107
LAMPIRAN 15
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PENELITI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Tempat penelitian/sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Hari/tanggal
: Sabtu, 27 September 2014
Kelas/semester
:X/1
Materi
:Asmaul Husna
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda
SB : sangat baik, B : Baik, C : Cukup, K : Kurang
No
Aspek Penilaian
SB
√
Mengkondisikan
1
B
C
K
Keterangan
Guru (peneliti)
situasi
mengabsen siswa
pembelajaran dan kesiapan
dan memberikan
siswa untuk mengikuti proses
instruksi agar
pembelajaran
duduk secara
teratur
√
2
Guru memberikan
apersepsi terkait
Apersepsi
materi pelajaran
√
Guru memberikan
motivasi agar
Membangkitkan
3
minat/rasa
ingin tahu siswa (motivasi)
semangat agar
bersungguhsungguh dalam
meraih cita-cita
108
√
Menyampaikan
4
Guru
menyampaikan
tujuan/indikator yang ingin
tujuan
dicapai
pembelajaran
√
Penggunaan
5
Guru
menggunakan
media/alat
pembelajaran
yang
power point dan
sesuai
alat penerapan
dengan indikator bahan ajar
metode card sort
√
Guru
menggunakan
power point
Pemusatan perhatian siswa
6
dengan variasi
terhadap proses pembelajaran
agar siswa tertarik
dengan materi
pembelajaran
√
Ketika
menerapkan
pembelajaran
7
active larning
Pemberian kesempatan siswa
untuk berpikir
metode card sort,
guru memberikan
waktu agar siswa
dapat berpikir
√
Pemberian
8
kesempatan
Ketika
menyampaikan
kepada siswa untuk bertanya
materi guru
dan
memberikan
pendapat
mengungkapkan
kesempatan siswa
untuk bertanya
109
√
pertanyaan siswa
Antusias terhadap jawaban
9
atau pendapat siswa
√
Mengamati
10
Guru menghargai
kesulitan
atau
Guru memberikan
perhatian kepada
kemajuan belajar siswa
siswa secara
individu
√
Setelah
proses
penyampaian
Keterampilan
11
menerangkan
materi
selesai,
kembali atau menyimpulkan
guru
materi yang disampaikan
menyimpulkan
materi
Guru Mata Pelajaran
In‟am Abdul Fatah S.PdI
110
LAMPIRAN 16
TES HASIL BELAJAR
SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
1) Beriman kepada Allah swt hukumnya….
a. Wajib
d. Jaiz
b. Haram
e. Mubah
c. Sunah
2) Secara bahasa asmaul husna artinya ialah…..
a. Nama-nama yang baik
d. Maha pengampun
b. Nama dan sifat Allah
e. Maha pemberi rezeki
c. Maha Adil
3) Allah mempunyai nama-nama yang baik yang jumlahnya….
a. 99
d. 13
b. 30
e. 100
c. 20
4) Adanya bumi dan langit beserta isinya merupakan bukti adanya Allah disebut
dalil….
a. Akli
d. Naqli
b. Al-qur‟an
e. Hadis
c. Kitabullah
5) Nama-nama baik yang dimiliki Allah swt. Sebagai bukti keagungan dan kemuliaanNya. Merupakan pengertian dari….
a. Al-Qur‟an
d. Ijtihad
b. Asmaul Husna
e. Sunnah
c. Hadits
111
6) Allah memiliki nama Al-Matin yang artinya….
a. Maha Kukuh
d. Maha penyayang
b. Maha bijaksana
e. Maha Pengampun
c. Maha Perkasa
7) Allah memiliki sifat Maha Mulia yakni….
a. Al kuddus
d. Al Malik
b. Al mutawakkil
e. Al Mutakabbir
c. Al karim
8) Al Jami artinya….
a. Maha pengasih
d. Maha pengumpul
b. Maha penyayang
e. Maha bijaksana
c. Maha kukuh
9) Salah satu dalil naqli yang menunjukkan tentang adanya Allah swt. Terdapat di
dalam surat…..
a. Qs. Al-an An‟am ayat 101
d. Asy Syura ayat 102
b. Qs. Al-An‟am 102
e. Ar-Rahman ayat 102
c. Asy Syura 101
10) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama Allah
swt yaitu….
a. Al Mu‟min
d. Al Karim
b. Al Adl
e. An Nur
c. Ar Razzaq
11) Al Wakil berasal dari kata wakala yang artinya….
a. Mengumpulkan
d. Adil
b. Memelihara
e. Menyerahkan
c. Pemberi keamanan
12) Allah swt adalah Al Jami yaitu kelak di akhirat mengumpulkan seluruh umat
manusia pada hari pembalasan, dimanakah Allah swt akan mengumpulkan
manusia….
a. Padang Arafah
d. Padang Mahsyar
b. Padang Barzah
e. Alam kubur
c. Padang pasir
112
13) Di bawah ini sifat yang tidak dimiliki oleh Allah swt, yaitu….
a. Al adl
d. Al Alim
b. Al Karim
e. Al Jahlu
c. Ar Rozzaq
14) Diantara sifat sifat Allah swt adalah Al Karim, artinya Maha….
a. Mulia
d. Pemurah
b. Mengetahui
e. Penyayang
c. Pemberi Rezeki
15) Allah swt memberi lebih baik dari pada apa yang diminta dan diharapkan oleh para
hambaNya, hal ini menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat….
a. Mengetahui
d. Penyayang
b. Pemberi rezeki
e. Mendengar
c. Pemurah
16) Ketika seseorang mengadakan perjalanan dengan selamat dan aman, hal tersebut
tidak terlepas dari penjagaan yang diberikan oleh Allah swt. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Allah swt adalah….
a. Al Muhaimin
d. Al Jabbar
b. Al Alim
e. Al Mu‟min
c. Ar Razzaq
17) Di babawah ini tidak termasuk sifat mustahil bagi Allah swt adalah….
a. „ajzun
d. Al Adl
b. Jahlun
e. Al Karahah
c. Mautun
18) Sifat yang tidak pantas ada pada diri Allah swt disebut sifat….
a. Wajib
d. Mustahil
b. Sunah
e. Ma‟ani
c. Jaiz
19) Apapun yang diperbuat dan diberikan oleh Allah swt hanyalah….
a. Anugerah-Nya
d. Kehendak-Nya
b. Kutukan-Nya
e. Keterpaksaan-Nya
c. Harapan-Nya
113
20) Allah swt menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya karena Allah swt
menghendaki-Nya, tidak ada paksaan atau perintah dari siapapun. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Allah swt mempunyai sifat….
a. Jaiz
d. Ma‟anie
b. Wajib
e. makruh
c. Mustahil
114
LAMPIRAN 17
TES HASIL BELAJAR
SIKLUS II
Nama
:
Kelas
:
1) Sabar dan syukur merupakan….
a. Janji Allah
b. Perilaku yang buruk
c. Anjuran Allah swt
d. Sikap yang harus dimiliki seorang mukmin
e. Perbuatan mazmumah
2) Dengan sifat JaizNya Allah swt bararti Allah memiliki kebebasan….
a. Wajib
d. Berkreasi
b. Mustahil
e. berkehendak
c. Berpikir
3) Sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus dapat memberikan keamanan untuk
makhluk lain, hal ini menunjukkan bahwa manusia menerapkan sifat Allah swt
yakni…
a. Al Wakil
d. Al Jami
b. Al Matin
e. Al Akhir
c. Al Mu‟min
4) Berkompetesi dalam kebaikan merupakan perbuatan yang termasuk….
a. Yang dilarang
d. tercela
b. Yang diperintahkan
e. yang dibolehkan
c. Haram
5) Berikut ini adalah beberapa nama –nama baik Allah swt, kecuali….
a. Al Akhir
d. Al Mu‟min
b. Al wakil
e. Al Jahlu
115
c. Al Karim
6) Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah swt adalah….
a. Berguna
d. Kurang
b. Rusak
e. Tiada guna
c. Sia-sia
7) Dalam pergaulan sehari hari, sebagai seorang muslim hendaknya tidak membedabedakan suku, agama dan kedudukan seseorang merupakan cerminan dari sifat
Allah yaitu….
a. Al Ghafir
d. Al Matin
b. Al Adl
e. Al Akhir
c. Al Jami‟
8) Salah satu perilaku berkompetisi dalam kebaikan adalah berlomba dalam….
a. Beribadah
d. kemaksiatan
b. Berdagang
e. perbuatan dosa
c. Sepak bola
9) Manusia harus berbuat baik kepada sesama makhluk di muka bumi, suka
melakukan kebaikan, bujaksana, taat terhadap aturan hukum dan menjadi teladan
bagi orang lain. Sifat manusia tersebut merupakan cerminan dari nama asmaul
husna yaitu….
a. Al Jami
d. Al Matin
b. Al Akhir
e. Al Wakil
c. Al Karim
10) Seorang muslim akan berhati-hati dalam melakukan segala tindakannya, dia
percaya bahwa kelak dia akan di kumpulkan di Padang Masyhar untuk diminta
pertanggung jawaban atas segala perbuatannya dihadapan Allah swt. Sikap hidup
yang dimiliki tersebut merupakan cerminan dari asmaul husna yaitu….
a. Al Jami
d. Al Matin
b. Al Akhir
e. Al Wakil
c. Al Karim
11) Rasulullah saw ingin hijrah dari Mekah ke Madinah. Pada malam keberangkatan di
sekeliling rumah Rasulullah saw telah di kepung oleh orang-orang Quraisy yang
ingin membunuh Rasulullah saw, akan tetapi Allah swt telah memberi keselamatan
116
kepada Rasulullah saw, maka dengan aman Rasulullah saw dapat keluar rumah dan
meninggalkan Mekah menuju Madinah. Kisah tersebut merupakan bukti bahwa
Allah memiliki nama asmaul husna yaitu….
a. Allah zat yang Maha Bijaksana
b. Allah zat yang Maha Pemberi Keamanan
c. Allah zat yang Maha Pengampun
d. Allah zat yang Maha Mulia
e. Allah zat yang Maha Adil
12) Menjadi khalifah Allah swt di muka bumi yang teguh pendirian dalam menegakkan
kebenaran dan kejujuran merupakan cerminan dari asmaul husna yakni….
a. Maha Kukuh
d. Maha Akhir
b. Maha Pengumpul
e. Maha Akhir
c. Maha Adil
d. Maha memelihara
13) Firman Allah swt dalam surat Al Hasyr ayat 23 merupakan dalil tentang nama
Allah swt yaitu….
a. Al Mu‟min
d. Al Karim
b. Al Adl
e. An Nur
c. Ar Razzaq
14) Ayat yang menjelaskan bahwa Allah memiliki nama Al Jami ialah….
a. Qs. Al Zariyat ayat 58
b. Qs. Ali Imran ayat 173
d. Qs. An naml ayat 40
e. Qs. Ali Imran ayat 9
c. Qs. Al Hasyr ayat 23
15) Isilah bagian ayat yang rumpang di bawah ini !
       …….    
a. 
d. 
b. 
e. 
117
c. 
16.                
Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt memiliki asmaul
husna yaitu….
a. Al Matin
d. Al Matin
b. Al Karim
e. Al Jami‟
c. Al Adl
17. Ayat di bawah ini merupakan dalil yang menyatakan bahwa Allah swt memiliki
asmaul husna Al Matin adalah….
    
.f
            .g
       .h
   
   .i
        .j
18. Dalil naqli bahwa Allah swt memiliki sifat al akhir ialah….
a. Qs. Al Hadid ayat 3
d. Qs. An Nas ayat 4
b. Qs. Al baqarah ayat 35
e. Qs. Al Baqarah ayat 3
c. Qs. Al Maun ayat 2
19. “…. Dan Barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabbku adalah maha
kaya dan Maha Mulia” (Qs. An Naml ayat 40)”
Ayat terjemahan di atas merupakan ayat yang menjelaskan bahwa Allah swt
memiliki asmaul husna yaitu….
a. Al Karim
d. Al Gaffar
118
e. Al „Alim
b. Al kuddus
c. Al wakil
20. .      
Ayat yang digaris bawahi mengandung arti yaitu….
a. Tuhanku
d. Kafir
b. Penyayang
e. Mulia
c. Maha kaya
119
LAMPIRAN 18
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. A
11. E
2. A
12. D
3. A
13. E
4. A
14. A
5. B
15. B
6. A
16. E
7. C
17. D
8. D
18. D
9. B
19. A
10. A
20. B
120
LAMPIRAN 19
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. D
11. B
2. E
12. A
3. C
13. A
4. B
14. E
5. E
15. A
6. A
16. E
7. B
17. C
8. A
18. A
9. C
19. A
10. A
20. A
121
LAMPIRAN 20
MATERI BAHAN AJAR
A. Pengertian Asmaul Husna
Menurut bahasa iman artinya percaya, sedangkan menurut istilah yaitu
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan
tindakan (perbuatan).
Menurut bahasa asmaul husna berarti nama-nama yang baik, sedangkan
menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah swt sebagai bukti
keagungan dan kemuliaan-Nya. Asmaul husna adalah nama Allah swt yang
terbaik. Bisa dikatakan pula sebagai asma Allah swt yang terindah. Ia
merupakan puncak keindahan karena didalamnya terdapat makna teruji dan
termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang
sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan
kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.
Manusia sebagai wakil Allah swt tentunya Allah swt tentunya Allah swt
bekali dengan sifat-sifat yang melekat pada-Nya. Meskipun sifat-sifat itu tidak
akan pernah sama. Misalnya Allah swt memiliki sifat maha adil, manusia
sebagai Allah swt dalam mengelola alam semesta ini pula harus memiliki sifat
adil. Apa yang harus dilakukan harus memperhatikan asas keadilan terhadap
manusia lain dan makhluk Allah swt yang lainnya yang Allah swt titipkan
kepada kita untuk mengurusnya. Satu contoh ketika kita mau merusak, kita
harus mempertimbangkan keadilan kepada manusia lain yang akan kekurangan
oksigen dan persediaan air, hewan yang akan kehilangan tempat tinggal dan
habitatnya, tumbuhan lain yang akan kehilangan sumber makanan karena daundaunyang berjatuhan diatas mereka tidak lagi berjatuhan. Inilah makna asmaul
husna dalam kehidupan kita.
Mengenai jumlah asmaul husna Rasulullah saw bersabda yang artinya
“sesungguhnya Allah itu mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama, seratus
122
kurang satu. Barang siapa menghafalkannya dengan meyakini akan
kebenarannya maka ia masuk syurga, sesungguhnya Allah itu maha ganjil tidak
genap dan senang sekali sesuatu yang ganjil” (HR Ibnu Majah)
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa asmaul husna berjumlah 99
nama. Sebagian dari asmaul husna tersebut termasuk ke dalam sifat wajib Allah
swt yakni sifat-sifat dan pasti dimiliki Allah swt. Sembilan puluh Sembilan
nama tersebut menggambarkan kebaikan Allah swt, dengan nama-nama
B. Macam-Macam Asmaul Husna
Dari Sembilan puluh Sembilan asmaul husna berikut akan diuraikan
tujuh sifat Allah swt dalam asmaul husna antara lain Al Karim, Al Mu‟min, Al
Wakil, Al Matin, Al Jami, Al Adl dan Al Akhir.
1. Al Karim (zat yang maha Mulia)
Al Karim adalah salah satu dari asmaul husna Al Karim adalah yang mulia
dalam segala hal, yang amat banyak banyak pemberian dan kebaikan-Nya, baik
ketika diminta maupun tidak. Nama Al-Karim menunjukkan kesempurnaan
kemuliaan Allah swt, dalam zat dan segala sifat serta perbuatan-Nya. Didalam
surat An-Naml ayat 40, Allah swt berfirman :
       …….
……..Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi
Maha Mulia". (Qs. An-Naml : 40)
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah rahimahullah berkata “ nama Allah Al Karim
mencakup makna kedermawanan, juga makna kemuliaan dan keluhuran, serta
bermakna kelembutan dan member kebaikan” imam ibnul Qayyim rahimuhullah
berkata “ secara global, makna Al Karim adalah zat yang suka member kebaikan
yang banyak dengan amat mudah dan gampang. Lawannya, orang pelit yang
amat sulit dan jarang mengeluarkan kebaikan. Diantara makna Al-Karim Allah
swt berbuat baik kepada seluruh makhluk tanpa sebuah kewajiban yang mesti
123
mereka kerjakan . semua kebaikan yang diberikan Allah swt kepada makhluk
adalah semata-mata atas kemurahan-Nya kepada para makhluk.
Nama Al-Karim member pengertian istimewa tentang Allah swt Al Karim
bermaksud :
a. Allah swt Maha Pemurah
b. Allah swt member tanpa diminta
c. Allah swt member sebelum diminta
d. Allah swt member apabila diminta
e. Allah swt member bukan karena permintaan, tetapi cukup sekedar harapan,
cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dan tidak mengecewakan
harapan mereka.
f. Allah swt member lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh
para hamba-Nya
g. Allah yang maha pemurah tidak membatasani dalam pemberian-Nya, tidak
dikira beberapa banyak pemberian-Nya dan kepada siapa Dia member
h. Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah swt member
dengan bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai
dan paling bermanfaat kepada hamba yang menerimanya.
Jadi intinya, pengertian nama Al-Karim adalah yang memiliki segala macam
kebaikan dan kemuliaan serta keutamaan.
2. Al Mu’min (Allah Maha Pemberi Keamanan)
Sifat Allah Al Mu‟min artinya “ Allah maha Pemberi kemanan”.
Keamanan merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Kehidupan akan terasa
nyaman dan berjalan semestinya karena adanya keamanan. Negara yang tidak
aman sulit melaksanakan pembangunan. Kehidupan masyarakat akan terancam
bila tidak ada keamanan. Kita lihat bagaimana Negara yang sedang dalam
peperangan.
Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Hasyr ayat 23 sebagai berikut :
124
 
     
   
          
     
Artinya : Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, raja yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Maha Mengurniakan, Yang Maha
memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (Qs. Al-Hasyr
: 23)
Keamanan dan rasa aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan
Allah swt ketenangan hati hanya didapat bila kita dekat dengan Allah swt, rajin
membaca Al-Qur‟an , rajin shalat dan lain-lain. Ketidaknyamanan bukan hanya
akibat ulah manusia tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti
banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain. Ada orang yang merasa tidak
aman walaupunsituasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa
tidak aman walaupun sitiasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang
merasa aman, tenang, tidak gelisah walaupun sitiasi, dan keadaan genting dan
kacau.
Contoh dan bukti sederhana bahwa Allah swt bersifat Mu‟min seperti
ketuka Rasulullah saw ingin hijrah dari Makkah ke kota madinah. Pada malam
keberangkatan Nabi Muhammad saw sekeliling rumah nabi Muhammad saw
telah dip agar betis oleh orang-orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi
Muhammad, akan tetapi dengan sifat Al Mu‟min Allah swt telah member
keselamatan kepada Rasulullah saw, Rasulullah dengan aman dapat keluar dari
rumah dan meninggalkan kota Makkah menuju Madinah.
3. Al Wakil (Allah Zat Yang Maha Memelihara)
Al Wakil berasal dari kata wakala
yang artinya menyerahkan dan
mempercayakan suatu urusan kepada orang lain (mewakilkan). Dalam konteks
125
asmaul husna, Allah Al Wakil dapat dimaknai bahwa Allah swt adalah zat yang
paling tepat untuk diserahi segala urusan. Artinya kita menyandarkan segala
urusan kita kepada Allah swt.
Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini
akan lahir dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis (tawakkal) yang
memasrahkan dan meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan
apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur. Tipe manusia kedua
adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak menyadari
bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada
hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan.
Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai
mobil. Kaca depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting
diperhatikan. Kaca depan pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan
bahwa peluang kehidupan di depan lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke
belakang melalui kaca yang kecil untuk memastikan bahwa pergerakan kita
tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika
pengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca spion. Demikianlah
perumpamaan oranng-orang yang terlalu banyak memandangi dan meratapi
masa lalu. Dia akan mencelakakan dan mengganggu orang disekitarnya.
Sebuah pepatah mengatakan, “ manusia hanya bisa berencana, Allah swt
yang menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah swt
adalah Al-Wakil, yang siap membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah
kita. Inilah luar biasanya Allah swt. Dia mempercayai kita untuk menjadi wakilNya mengelola alam semesta, namun jika menemukan masalah dalam tugas
tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk meminta bantua-Nya. Qs Al-Imran ayat
173 menyebutkan :
       
          
 
Artinya : (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah
126
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaikbaik Pelindung" (Qs. Ali Imran ayat 173).
4. Al Matin (Zat Maha Kukuh)
Nama Allah swt yang agung ini disebutkan dalam firman-Nya :
       
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan
lagi sangat kokoh” (Az Zariyat ayat 58)
Nama Allah swt yang maha Mulia ini maknanya hamper sama dengan
beberapa nama Allah yang Maha Agung lainnya, yaitu Al Qawi (Yang Maha
Kuat), Al Aziz (Yang Maha Perkasa), dan Al Qadir (Yang Maha
mampu/berkuasa).
Makna Al Matin adalah yang maha sangat kuat, sedangkan Al-Qawi
adalah yang tidak ada sesuatupun yang mampu menundukkan dan mengalahkanNya, serta menolak ketentuan-Nya. Dia (Maha Mampu)memberlakukan perintah
dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya (tanpa satupun yang mampu
yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan siapapun yang
dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang dikehendaki-Nya.
Allah swt mampu mampu menolongsiapa yang dikehendaki-Nya serta tidak
menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Segala daya dan kekuatan hanya milik
Allah swt, tidak aka nada orang yang ditolong-Nya serta tidak aka nada yang
mendapatkan kemuliaan kecuali orang yang dimuliakan-Nya. Orang yang tidak
ditolong oleh Allah swt pasti akan kalah dan orang-orang yang dihinakan-Nya
pasti akan hina.
Manusia yang meyakini bahwa Allah swt Al Matin akan terus berusaha
menjadi manusia yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk
menjadi manfaat bagi manusia dan makhluk Allah swt yang lain.
127
5. Al Jami’ (Zat Maha Pengumpul)
Allah swt adalah Al Jami (/Maha Mengumpulkan/Maha Pengumpul)
yaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai berai dan juga
mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan. Sebagaimana doa
yang diajarkan oleh Allah swt dalam firman-Nya :
                
Artinya :
"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk
(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya".
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji” (Qs Ali Imran ayat 9).
Kelak di akhirat, allah swt mengumpulkan seluruh manusia di padang
Masyhar mulai manusia yang pertama sampai manusia terakhir tanpa ada yang
tertinggal satupun. Pada hari itu tidak ada kasta, maupun jabatan. Seluruh
manusia sama, dan seluruh manusia berkumpul dengan mengharap keselematan
kepada Allah swt itulah asmaul husna Al Jami.
6. Al ‘Adl (Allah Zat Maha Adil)
Al „Adl, berasal dari tiga suku kata „adala, yang berarti lurus dan sama.
Seorang yang adil, menurut definisi ini adalah mereka yang lurus, tidak plin
plan, dan sikapnya senantiasa adil bersikap obyektif, tidak berpihak pada salah
satu yang bersengketa.
Allah swt berfirman :
       
         
 
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar
dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah
yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.” (Qs. Al An‟am ayat 115)
Allah swt bersifat Al „adl artinya yang Maha Adil, menurut kamus besar
bahasa Indonesia, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak
memihak. Adil juga dapat diartikan menempatkan sesuatu pada tempat-Nya.
128
Keadilan Allah swt adalah keadilan yang sebenarnya dan berlaku bagi semua
hamba-Nya.
Lawan kata adil adalah zalim atau aniaya. Seseorang yang menempatkan
sesuatu tidak pada tempatnya yang semestinya disebut zalim atau berbuat
aniaya.
Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat.
Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, atau karena jabatannya.
Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah swt hanya diukur dari seberapa
besar mereka berusaha meningkatkan takwanya. Semakin tinggi takwanya,
semakin tinggi pula posisinya, semakin mulia dan dimuliakan oleh Allah swt.
Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan memberi sanksi
kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Tidak
dikenal oleh-Nya istilah dosa turunan, juga tidak ada hokum karma. DihadapanNya masing-masing individu akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.
7. Al Akhir (Yang Maha Akhir)
Allah Al Akhir artinya Allah swtadalah zat yang paling akhir
dibandingkan selain-Nya, sebagaimana firman Allah swt :
           
“Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu” (Qs Al Hadid ayat 3).
Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah swt Al Akhir, dia akan
memanfaatkan umurnya semasa hidup untuk menjadi abdi Allah swt, ia akan
bekerja semaksimal mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk
menjalankan perintah Allah swt, karena dia sadar bahwa ada zat yang maha
akhir yang menjadi titik akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan
lepas dari pertanggungjawaban tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah
swt, pemimpin di muka bumi.
Makna Al Akhir adalah zat yang tiada sesuatu setelah-Nya. Nama Allah
swt ini menunjukkan keabadian-Nya dan kekekalan-Nya. Dan ini menunjukkan
129
bahwa dia merupakan tujuan dan tempat bergantung seluruh makhluk menuju
kepada-Nya dengan ibadah, harapan, rasa takut, dan seluruh keperluan mereka.
C. Perilaku yang Mencerminkan Keimanan Terhadap Sifat-Sifat Allah Swt
dalam Asmaul Husna
Setelah kita mempelajari tujuh asmaul husna di atas, sudah seharusnya
kita berperilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah swt melalui
pemahaman terhadap asmaul husna. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu
diperhatikan hal-hal tersebut :
1. Keimanan kepada Allah swt harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintahperintah-Nya bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
2. Allah swt memiliki asmaul husna dan kita diperintah untuk berdoa dengannya,
maka pelajarilah 99 asmaul husna Allah swt dan berdoalah dengannya.
3. Allah Maha Mulia (Al Karim), maka jadilah khalifah Allah swt yang memiliki
keluhuran budi
4. Allah Maha Memberi Keamanan (Al-Mu‟min), maka jadilah khalifah Allah swt
yang dapat memberikan keamanan untuk makhluk lain
5. Allah Zat Maha Memelihara (Al Wakil), maka hiduplah dengan optimis karena
Allah swt akan menolong khalifa-Nya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
6. Allah Maha Kuat/Kukuh (Al Matin), maka jadilah khalifah Allah swt yang teguh
pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran
7. Allah Maha Mengumpulkan (Al Jami), maka bersiaplah untuk berkumpul di
padang Mahsyar dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah Allah swt
kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator
terbentuknya persatuan dan kesatuan umat untuk terbentuknya satu kesatuan
dalam kehidupan yang harmonis.
8. Allah Maha Adil (Al Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu
apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat
ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah swt
9. Allah maha Akhir (Al Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab
terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah.
130
LAMPIRAN 21
WAWANCARA SETELAH TINDAKAN
RESPONDEN SISWA
Sekolah
: SMK Paramarta Tangerang Selatan
Kelas
: X MM 1
Hari/Tanggal
: 4 Oktober 2014
Identitas siswa
:
5. S15
6. S9
7. S17
No
Pertanyaan
1
Tanggapan
1. Menyenangkan
Bagamana menurut pendapatmu
tentang pembelajaran yang telah
2. Semangat dalam belajar
3. Banyak bergerak
diikuti ?
2
3
Apakah kalian senang dengan
1. Senang
menggunakan pembelajaran aktif
2. Senang
(active learning) metode card sort ?
3. Senang
Apakah kalian merasa lebih aktif
dalam pembelajaran di kelas
1. aktif karena harus
menempelkan kartu dan
mempersentasikan hasil
131
pekerjaan
2. iya
3. banyak bergerak sehingga
merasa aktif
4
Apakah belajar dengan pembelajaran
aktif (active learning) membuatmu
lebih mudah dalam memahami Iman
kepada Allah swt melalui Asmaul
Husna ?
5
1. iya, membantu menjadi lebih
paham
2. lebih mudah memahami
pelajaran
3. membantu dalam menjawab
soal
Apakah hasil belajarmu meningkat
1. meningkat
setelah belajar dengan menggunakan
2. meningkat
pembelajaran aktif (active learning)
3. meningkat
metode card sort ?
132
Lampiran 21
FOTO DOKUMENTASI
133
Download