keputusan menteri pertanian

advertisement
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
Nomor : 501/Kpts/OT.210/8/2002
TENTANG
ORGANISAI DAN TATA KERJA
BALAI DN STASIUN KARANTINA HEWAN
MENTERI PERTANIAN,
Menimbang
:
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karanitna Hewan, Ikan,
dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3482);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;
3. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan tata Kerja Departemen;
4. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentangUnit Organisasi dan
Tugas Eselon I Departemen;
5. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan
kabinet Gotong Royong;
6. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 01/Kpts/OT.210/1/2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian sebaagimana
telah diubah dengan keputusan Menteri Pertanian Nomor
354.1/Kpts/OT.210/6/2001 :
7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/Kpts/OT.210/2/2001 juncto
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 392/Kpts/OT.210/7/2001 tentang
Kelengkapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departeman Pertanian;
Memperhatikan :
bahwa dalam rangka meningktkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan
tindakan karantina hewan budidaya, dipandang perlu menyempurnakan
organsiasi dan tata kerja Balai, Stasiun, dan Pos Karantina Hewan.
Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam suratnya
Nomor :134/M.PAN/5/2002 tanggal 28 Mei 2002
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN TENTANG ORGANISASI
DAN TATA KERJA BALAI DAN STASIUN KARANTINA HEWAN
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
(1)
(2)
Balai dan Stasiun Karantina Hewan adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Departemen Pertanian;
Balai dan Stasiun Karantina Hewan dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 2
Balai dan Stasiun Karantina Hewan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional
perkarantinaan hewan budidaya.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Balai dan Stasiun Karantina
Hewan Menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan pemerikasaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,
pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK)
hewan budidaya;
b. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK hewan budidaya;
c. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK hewan budidaya;
d. Pengelolaan laboratorium karantina hewan budidaya;
e. Pengelolaan data, informasi serta dokumentasi kegiatan operasional perkarantinaan hewan
budidaya;
f. Pemberian pelaynaan teknis kegiatan operasional perkarantinaan hewan budiadaya;
g. Pelaksaan urusan tata usaha dan rumah tangga
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian pertama
Balai Karantina Hewan
Pasal 4
Balai Karantina Hewan terdiri dari :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Informasi dan Dokumentasi;
c. Seksi Pelayanan Teknik;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 5
a. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian keuangan,
perlengkapan, surat menyurat, dan rumah tangga;
b. Seksi informasi dan Dokumetasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data, pemberian informasi dan pengelolaan dokumentasi kegiatan operasional
perkarantinaan hewan budidaya;
c. Seksi Pelayanan Teknik mempunyi tugas melakukan pemberian pelayanan teknik kegiatan
operasional perkarantinaan hewan budidaya.
Bagian Kedua
Stasiun Karantina Hewan
Pasal 6
Stasiun Karantina Hewan terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu:
a. Stasiun Karantina Hewan Kelas I;
b. Stasiun Karantina Hewan Kelas II.
Pasal 7
Stasiun Karntina Hewan Kelas I terdiri dari:
a. Urusan Tata Usaha;
b. Subseksi Pelaynan Teknik;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 8
(1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, surat menyurat dan rumah tangga.
(2) Subseksi Pelayanan Teknik mempunyia tugas melakukan pemberian pelaynan teknik,
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, dan pemberian informasi serta pengelolaan
dokumentasi kegiatan operasional perkarantinaan.
Pasal 9
Stasiun Karantina Hewan Kelas II terdiri dari:
a. Petugas Tata Pelayanan;
b. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 10
Petugas Tata Pelaynan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga,
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, pemberian informasi dan pengelolaan
dokumentasi serta pemberian pelaynan teknik kegiatan operasional perkarantinaan hewan
budidaya.
Bagian Ketiga
Kelompok Jabtan Fungsional
Pasal 11
Kelompok Jabtan Fungsional mempunya tugas melakukan kegiatan fungional sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
(1)
(2)
(3)
(4)
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 7 dan Pasal 9
terdiri dari jabtan fungsional Medik Veteriner dan Parmaedik Veteriner serta jabatan
fungsional lain, yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungional berdasarkan
bidang keahlina sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga
fungional senior yang ditetapkan oleh masing-masing Kepala balai dan Kepala Stasiun.
Jumlah tenaga fungional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
Jenis dan jenjang fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Balai, Kepala Statiun, Kepala Subbagian, Kepala Seksi,
Kepala Urusan, Kepla Subseksi dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan satuan organisasi
pada Balai dan Stasiun Karantina Tumbuhan maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugas
masing-masing.
Pasal 14
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawaham masing-masing
dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 15
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Balai dan Stasiun Karantina Hewan
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 16
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Balai dan Stasiun Karantina Hewan wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 17
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahan.
Pasal 18
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada
satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 19
Dalam melaksanakaan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu kepala satuan organiasi di
bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat
berkala.
BAB IV
ESELONISASI
Pasal 20
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kepala Balai adalah Jabatan eselon IIIs;
Kepala Stasiun Kelas I adalah jabatan eselon IV a;
Kepala Stasiun Kelas II adalah jabatan eselon IVb;
Kepala Subbagian adalah jabatan eselon IVa;
Kepala Seksi adalah jabatan eselon IVa;
Kepala Urusan adalah Jabatan eselon Va;
Kepala Subseksi Pelayanan teknik adalah jabatan eselon Va.
BAB V
JUMLAH, LOKASI, DAN WILAYAH KERJA
Pasal 21
(1) Jumlah balai dan Stasiun Karantina Tumbuhan adalah;
a. Balai Karantina Tumbuhan sebanyak 5 unit kerja.
b. Stasiun Karantina Tumbuhan kelas I sebanyak 17 unit kerja
c. Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II sebanyak 21 unit kerja
(2) Lokasi dan wilayah Kerja Balai dan Stasiun Karantina Tumbuhan adalah sebagaimana
tercantum dalam Lapmiran keputusan ini.
(3) Selain di liayah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) balai dan Stasiun Karantina
Tumbuhan mempunyai wewenang melakukan tindakan karantina di kawasan karantina dan
tempat-tempat lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Perubahan organisasi dan Tata Kerja menurut keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Pertanian
setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab
dibidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 23
Sejak berlakunya keputusan ini maka keputusan Mneteri Pertanian Nomor
800/Kpts/OT.210/12/94 tentang Organisasi dan tata Kerja Balai, Stasiun dan Pos Karantina
Hewan, ikan dan Tumbuhan sepanjang yang mengatur Orgainsasi dan Tata Kerja Balai, Stasiun
dan Pos Karantina Hewan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 24
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
Pada tanggal :
: di Jakarta
MENTERI PERTANIAN,
ttd
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M. Ec.
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI KARANTINA HEWAN
KEPALA
SUBBAGIAN
TATA
USAHA
SEKSI
INFORMASI DAN
DOKUMENTASI
SEKSI
PELAYANAN
TEKNIK
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
STASIUN KARANTINA HEWAN KELAS I
KEPALA
URUSAN
TATA
USAHA
SUBSEKSI
PELAYANAN
TEKNIK
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR ORGANISASI
STASIUN KARANTINA HEWAN KELAS II
KEPALA
PETUGAS
TATA
PELAYANAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Lampiran
Nomor
Tanggal
: Keputusan Menteri Pertanian
: 501/Kpts/OT.210/8/2002
: 21 Agustus 2002
Lokasi dan Wilayah Kerja balai dan Stasiun
Karantina Hewan
O
(1)
A
UNIT
PELAKSANA
TEKNIS
(2)
BALAI
KARANTINA
HEWAN
A.1. Belawan
LOKASI
WILAYAH KERJA
(3)
(4)
Pelabuhan
Laut
Belawan, Medan
a. Bandar Udara:
A.2. Soekarno - Hatta
Bandar Udara
Soekarno-Hatta,
Cengkareng
a. Bandar Udara:
b. Pelabuhan Sungai
c. Kantor Pos Palembang
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Sumatera Sela
A.3. Tanjung Priok
Pelabuhan
Laut
Tanjun Priok Jakarta
a. Bandar Udara:
b. Pelabuhan Laut:
c. Terminal Peti Kemas:
a. Gedebage Bandung
d. Kantor Pos:
a. Jakarta
b. Bogor
e. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kab. Bekasi, Kab Depo
dan Kota Bogor, Propinsi DKI Jakrta.
A.4. Tanjung Perak
Pelabuhan
Tanjung
Surabaya
a. Bandar Udara:
- Juanda
b. Pelabuhan Laut:
- Tanjung Perak
- Tanjung Wangi
- Gresik
- Jangkar
- Kalbut
- Panarukan
Laut
Perak,
a. Polonia
b. Pelabuhan Laut:
- Belawan
- Sibolga
c. Pos Pemeriksaan :
- Besitang
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Sumatera U
Polonia dan SKT Kls II Tanjung Balai Asahan.
- Probolinggo
- Sangkapura
c. Pelabuhan Penyebrangan:
- Ketapang
d. Kantor Pos Surabaya
e. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Jawa Timur
A.5. Makasar
B
Laut
a. bandar Udara:
- Hasanudin
b. Pelabuhan Laut
- Makassar
- Paoere
- Mamuju
- Parepare
- Beji E
c. Kantor Pos Makasar
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Sulawesi Se
Parepare
Bandar Udara Sultan
Syarief kasim II,
Pekanbaru
a. Bandar udara
- Sultan Syarif Kasim II
b. Pelabuhan Laut:
- Bagan siapi-api
- Selat Panjang
- Bengkalis
- Dumai
- Tembilan
- Sei Sengat
- Sungai Guntung
c. Pelabuhan Sungai
- Siak Sri Indrapuri
d. Kantor Pos Pekanbaru
e. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Riau selain W
B.2. Sulan mahmud
Badaruddin II
Bandar Udara Sultan
Mahmud Badaruddin
II, Palembang.
a. Bandar Udara
- Sultan mahmud badaruddin II
b. Pelabuhan Sungai:
- Boom baru
c. Kantor Pos Palembang
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Sumatera Sela
B.3. Panjang
Pelabuhan
Panjang,
Lampung
a. Pelabuhan Udara:
- Raden Intan II
b. Pelabuhan Laut
- Panjang
c. Pelabuhan Penyeberangan:
- Bahauheni
STASIUN
KARANTINA
TUMBUHAN
KELAS 1
B.1. Sultan Syarif
Kasim II
Pelabuhan
Makasar
laut
Bandar
d. kantor Pos bandar Lampung
e. tempta-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Lampung.
B.4. Tanjung Priok
Pelabuhan
laut
tanjung Priok, Jakarta
a. Bandar Udara:
- Halim Perdana Kusuma
- Husein Sastranegara Bandung
b. Pelabuhan Laut
- Tanjung Priok
- Sunda Kelapa
- Cirebon
c. Terminal Peti Kemas
- Gedebage bandung
d. Kantor Pos:
- Besar DKI Jakarta
- Cirebon
- Bandung
e. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi DKI Jakarta.
B.5. Tanjung Emas
Pelabuhan
Tanjung
Semarang
Laut
Emas,
a. Bandar Udara
- Ahmad Yani
b. pelabuhan Laut
- Tanjung Emas
- Tanjung Intan
c. Kantor Pos
- Semarang
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Jawa tengah
sucipto
B.6. Pontianak
Pelabuhan
Pontianak
Laut
B.7. Syamsudin Noor
Bandar
Syamsudin
Banjarmasin
B.8. Sepingan
Badnar
Udara
Sepingan, balikpapan
a. bandar Udara
- Supadio
b. Pelabuhan Laut
- Pontianak
- Sintete
c. Kantor Pos Pontianak
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Kalimantaran
Entikong.
a. bandar Udara
- Syamsudin Noor
b. Pelabuhan Laut
- Trisakti
- Batu Licin
c. Kantor Pos Balikpapan
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Kalimantaran
a. bandar Udara
- Sepingan
b. Pelabuhan Laut
- Balikpapan
- Kampung Baru
c. Kantor Pos Balikpapan
d. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Kalimantaran
Tarakan dan SKH Kls II. Samarinda
udara
Noor,
B.9. Tarakan
Pelabuhan
Tarakan
Laut,
a. Bandar Udara
- Juwata
b. Pelabuhan Laut
- Lingkas
- Nunukan
- Tanjung Redep
- Sebatik
- Bunyu
c. kantor Pos Tarakan
d. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kab. Malinau, Kab. N
Kota tarakan dipropinsi Kalimanan Timur
B.10. Lembar
Pelabuhan
Laut
Lembar
,
Nusa
tenggara Barat
a. Bandar Udara
- Selaparang
b. Pelabuhan Laut
- Lemar
- Labuhan Lombok
- Badas
- Bima
b. kantor Pos Ampenan
c. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Pulau Lombok, Pula
Barat. Selain Wilayah Kerja SKH Kls II Bades
B. 11. Sam Ratulangi
Bandar Udara, Sam
Ratulangi Manado
a. Bandar Udara
- Sam ratulangi
- Naha Tahuna
b. Pelabuhan Laut
- Balikpapan
- Kampung Baru
d. kantor Pos Balikpapan
e. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kab, Pasir, Kab. K
Propinsi Kalimantan Timur
B.12. Parepare
Pelabuhan
Parepare
a. Bandar Udara
- Pongkilu
- Andi Jemma
b. Pelabuhan Laut
- Parepare
- Palopo
- Polewali
- Mamuju
- Majene
- Maliili
- Wajo
c. kantor Pos Parepare
d. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kota Parepare, K
Kab.Mamuju,Kab.Tana Toraja KabLuwu, Kab. Sidrap dan Kab. Wajo pro
B.13. Tenau
Pelabuhan
Laut,
Tenau Kupang
Laut,
a. Bandar Udara :
- Eltari Kupang
- Mau hau, Waingapu
b. Pelabuhan Laut :
- Tenau
- Waingapu
- Wini
- Atapupu, Belu
- Kalabahi
- Waikelo
- Baa, Rote
c. Pelabuhan Penyebrangan
- Bolok
d. Kantor Pos Kupang
e. Pos Perbatasan:
- Matoin
f. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Nusa Teng
Kelas II Ende.
B.14. Sentani
C.
ATASIUN
KARANTINA
TUMBUHAN
KELAS II.
C,1 Malahayati
Bandar
Udara
Sentani, Jayapura
a. Bandar Udara :
- Sentani
- Serui
- Frans Kaisiepo
- Manokwari
- Mappah
- Wamena
b. Pelabuhan Laut :
- Jaya pura
- Merauke
- Serui
- Biak
- Manokwari
- Sorong
- Nabie
c. Kantor Pos Kupang
d. Pos Perbatasn (Papua/Papua New Guinea)
- Skou
e. Tempat-tempat pemasukan/pengeluarn lainnya di Propinsi Papua selain W
Pelabuhan
Malahayati
a. Bandar Udara
- Sultan Iskandar Muda
b. Pelabuhan Laut
- Mahalayati
- Sabang
- Lhoksumawe
- Sinabang
c. kantor Pos Banda Aceh
d. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Nangrioe Aceh
Laut
C.2. Tanjung balai
Asahan
Pelabuhan Laut Teluk
Nibung,
Tanjung
Balai Asahan
a. bandar Udara
- Teluk Nibung
b. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di kab Asahan, Kab Rant
balai dan Kota Kisaran di Propinsi Sumatera Utara
C.3. tanjung Pinang
Pelabuhan Laut Sri
Bintan Pura, Tanjung
Pinang
a. bandar Udara
- Kijang
- Hang Nadim
b. Pelabuhan Laut
- Tanjung pinang
- Kijang
- Sri payung batu Enam
- Tajung Uban
- Tanjung Balai Karimun
- Tanjung Batu
- Batam
- lagoi
- Pulau Bulan
a. Kantor Pos
- Tanjung Pinang
- Batam
b. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Riau Kepulauan, propin
C.4. Tabing
Bandar
Udara
Tabing, Padang
C.5. Jambi
Pelabuhan
Jambi
C.6. Pulau Baai
Pelabuhan Laut Pulau
Baai, Bengkulu
C.7. Merak
Pelabuhan
Penyebrangan Merak
C.8. Adi Sucipto
Bandar
a. Bandar Udara :
- Tabing
b. Pelabuhan Laut :
- Teluk Bayur
c. Kantor Pos Padang
d. Tempat-tempat pemasukan / pengeluaran lainnya di Propensi Sumatra Bar
a. Bandar Udara :
Sultan Taha
b. Pelabuhan Laut :
- Kuala Tungkal
c. Pelabuhan Sungai :
- Jambi
d. Kantor Pos Jambi
e. Tempat-tempat pemasukan / pengeluaran lainnya di Propensi Jambi.
a. Bandar Udara:
- padang kemiling
c. Pelabuhan Laut
- Pulau Baai
d. Kantor Pos bengkulu
e. Tempat-tempat pemasukan / pengeluaran lainnya di Propinsi bengkulu.
a. Pelabuhan Laut :
- Ciwandan
- Cigading
b. Pelabuhan Penyebrangan
- Merak
c. Kantora Pos Serang
d. Tempat – Tempat Pemasukan / pengeluaran lainnya di Kab.serang dan Ko
a. bandar Udara
Sungai
Udara
Adi
Sucipto, Yogyakarta
- Adi Sucipto
- Adi Sumarno
b. Terminal Peti Kemas
- Jebres
c. kantor Pos
- Yogyakarta
- Solo
d. tempat-tempat peamsukan/pengelauran lainnya di propinsi D.I Yogyakarta
C.9. Kamal
Pelabuhan
Penyebrangan Kamal,
Madura
C.10. Entikong
Pos
Perbatasan,
Entikong
C.11. Palangkaraya
Pelabuhan
Sungai,
Palangkaraya
a. Pelabuhan Laut :
- Telaga Biru
- Branta
- Nepa
- Kalianget
- sapudi
b. pelabuhan Penyeberangan
- Kamal
c. tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Pulau Madura Propinsi
a. Pos Perbatasan Entikong
- Entikong
b. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kab, Sanggau, Kab
Propinsi
a. bandar Udara
- Cilik Riwut
b. Pelabuhan Sungai
- Palangkaraya
- Sampit
- Pangkalan Bun
c. Kantor Pos Palangkaraya
d. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Kalimantan Te
C.12. Samarinda
Pelabuhan
Samarinda
C.13. Pantoloan
Pelabuhan
Laut,
Pantoloan Palu
C.14. Kendari
Pelabuhan
Sungai
Laut
a. Bandar Udara
- Temindung
b. Pelabuhan Laut
- Bontang
- Sangata
c. Pelabuhan Sungai
- Samarinda
b. kantor pos Samamrinda
c. tempta-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Kab.Kutai Timur, K
Propinsi kalimantan Timur
a. Bandar Udara :
- Mutiara
b. Pelabuhan Laut :
- Pantolaon
- Toli – Toli
- donggala
c. Kantor Pos Palu
d. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Sulawesi Teng
a. Bandar Udara :
Nusantara, Kendari
- Wollter Mongonsidi
b. Pelabuhan Laut :
- Nusantara
- Bau – Bau
- pomalaa
c. Pelabuhan Penyeberangan :
- Kolaka
d. Kantor Pos Kendari
e. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Sulawesi Ten
C.15. Gorontalo
Pelabuhan
Gorontalo
laut,
C.16. Badas
Pelabuhan
Badas
laut,
a. bandar Udara
- Jalaludin
b. Pelabuhan Laut :
- Grontalo
- Kwandang
c. Kantor Pos Gorontalo
b. Tempat-tempat peamsukan/pengelauran lainnya di Propinsi Gorontalo
a. Bandar Udara
- Brang Biji
- M Salahudin Bima
b. pelabuhan Laut
- Bima
- Badas
- Soro kempo
c. pelabuhan Penyebrangan
- sape
- patotano
d. Kantor pos
- Bima
- Badas
e. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Pulau Sumbawa di Pro
C.17. Ende
Pelabuhan Laut Ende
a. bandar Udara
- Wai Oti Maumere
- Safar Tacik Ruteng
- Hasan Aburusman, Ende
b. Pelabuhan laut
- Reo
- Marapokot
- Maumere
- Larantuka
- Maumbawa
- Ende
c. Pelabuhan Penyeberangan
- Labuhan Bajo
b. tempat-tempat pemsukan/pengelauran lainnya di pulau Flores, Pulau Adon
C.18.Ternate
Pelabuhan
Ternate
a. Bandar Udara :
- Sultan Babullah
b. Pelabuhan Laut
- Ternate
Laut
c. Kantor Pos Ternate
d. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Propinsi Maluku Utara
C.19.Ambon
Pelabuhan
Ambon
C.20.Timika
Pelabuhan
Amamapere
laut
Laut
a. bandar Udara
- Pattimura
b. Pelabuhan Laut
- Ambon
- Tual
- Bandanaire
c. kantor Pos Ambon
d. tempat-tempat pemasukan /pengeluaran lainnya di Propinsi Maluku
a. Bandar Udara :
- Tembagapura
- Fak-fak
- Panial
- Kaimana
b. Pelabuhan Laut :
- Timika
- Fak-fak
- kaimuna
- Amamapare
c. Kantor Pos Timika
d. Tempat-tempat pemasukan/pengelauran lainnya di Kab. Mimika, Kab.
Papua.
Ditetapkan : Jakarta
Pada tanggal : 21 Agustus 2002
MENTERI PERTANIAN,
Prof. Dr.Ir. BUNGARAN SARAGIH, M.Ec
Download