BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Secara keseluruhan dari film

advertisement
 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan dari film Jermal terbilang cukup baik dengan idenya
yang fresh serta menyisipkan realita dan pesan terhadap adanya pekerja di bawah
umur di sebuah Jermal, dimana realitanya disana mereka bekerja sangat keras
namun tanpa kualitas kehidupan yang layak
Benang merah film jermal sebenarnya adalah kisah dimana Jaya (12
tahun) pergi ke sebuah jermal untuk mencari ayahnya yang sudah menghilang
selama 12 tahun buron karena membunuh lelaki yang dianggap selingkuhan ibu
jaya. Namun dibalik cerita tersebut, penulis mendapati beberapa pesan selain
intisari dari cerita tersebut. Eksploitasi anak tergambar cukup kental sebagai
pelengkap dan pemanis jalan cerita. Mulai dari tindakan sewenang-wenang
termasuk kekerasan fisik dan verbal, perlakuan diskriminasi, sampai pemanfaatan
anak demi kepentingan ekonomi semuanya tersaji dalam film ini.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Film jermal ini merupakan film yang menyajikan unsur pendidikan,
informasi, dan pesan moral disamping unsur menhiburnya. Namun
disisi lain film ini, penulis melihat penggambaran mengenai
91 92 bagaimana eksploitasi anak terjadi diatas jermal sebagai pelengkap
dari jalan cerita yang hendak disampaikan.
2. Representasi eksploitasi anak yang tercipta dalam film Jermal tersaji
dalam beberapa adegan yang secara gamblang menceritakan
bagaimana praktek eksploitasi anak tersebut tersaji. Meski adeganadegan yang menceritakan eksploitasi anak disajikan cukup sering,
tetapi film yang memang ditargetkan untuk penonton dewasa ini
mampu mengemasnya cukup baik sehingga tidak terkesan terlalu
frontal.
3. Masalah anak-anak yang bekerja erat kaitannya dengan dimensi
eksploitatif yang meningkat kepada derajat kesewenangan dan
tindakan kurang manusiawi terhadap anak-anak yang bekerja di
jermal.
4. Berlandaskan pada teori segitiga makna yang dicetuskan oleh Charles
Sandes Peirce. Simbol-simbol eksploitasi anak yang ada didalam film
jermal dikaji pada beberapa adegan, baik itu melalu perbuatan
sewenang-wenang mencakup perbuatan kasar fisik dan verbal,
perbuatan diskriminasi mencakup membeda-bedakan dan pengucilan,
atau perbuatan pemanfaatan anak dibawah umur demi kepentingan
ekonomi seperti menyuruh anak dibawah umur bekerja demi
keuntungan pribadi. 3 unsur dikategorikan bentuk-bentuk perbuatan
yang merujuk pada upaya eksploitasi anak. Hal-hal tersebut di
93 ceritakan kedalam adegan untuk memperkuat jalan cerita semata, tanpa
ada maksud untuk menghimbau penontonnya melakukan hal tersebut.
5.2
Saran
Dalam pengerjaannya, peneliti menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam skripsi ini, namun begitu peneliti tetap berusaha memberikan
yang terbaik. Dan berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan terdapat
beberapa saran yang ingin peneliti ajukan kepada Film Jermal.
1.
Pada film Jermal terdapat adegan dimana anak-anak yang bekerja
sebagai awak jermal melakukan adegan merokok dan minum
alkohol. Adegan tersebut harusnya bisa dikemas lebih halus dan
dengan dramatisasi secara simbolik. Untuk menghasilkan film yang
baik sutradara harusnya tetap berada pada jalur dan kaidah yang
benar agar penonton mampu menangkap pesan pada koridor yang
benar dan wajar.
2.
Kekerasan dan pelecehan yang dilakukan oleh anak Jermal, dimana
nantinya mungkin saja bisa menjadi contoh yang kurang baik bagi
anak-anak yang menonton.
3.
Selain itu seluruh keseharian dari anak-anak Jermal tidak diuraikan
secara lengkap dan jelas di film tersebut. Selain itu ending pada film
terasa tanggung dan sedikit mengambang, karena ketika sang ayah
mulai mengakui anaknya mereka berusaha pergi dari Jermal tanpa
94 diketahui tujuannya dan ekspresi pengakuan terhadap seorang ayah
dan anak agak kurang terasa.
Download