PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN

advertisement
PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK) TERHADAP REAKSI PASAR
(Survey Terhadap Perusahaan Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi
Syariah yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)
NENI KURNIA
(113403117)
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No.24, Tasikmalaya - Jawa Barat
ABSTRAK
PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH
(SUKUK) TERHADAP REAKSI PASAR
(Survey Terhadap Perusahaan Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi
Syariah yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh penerbitan obligasi syariah (sukuk) yang diwakili oleh nilai dan rating
penerbitan terhadap reaksi pasar yang digambarkan dengan cumulative abnormal
return saham. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
survey. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan data
sekunder dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan,
daftar harga saham harian, nilai penerbitan obligasi syariah dan rating penerbitan
obligasi syariah. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda terhadap 22
sampel yang dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:
Nilai dan rating penerbitan obligasi syariah baik secara parsial (masing-masing)
maupun simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi
pasar.
Kata Kunci: Nilai Penerbitan Obligasi Syariah, Rating Penerbitan Obligasi
Syariah, Cumulative Abnormal Return
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF VALUE AND RATING OF ISLAMIC BONDS
ISSUANCE (SUKUK) ON YHE MARKET REACTION
(Survey of Companies That Issue Islamic Bonds Listed in Indonesia Stock
Exchange Period 2002 to 2009)
This research was carried out to determine whether there is any effect of the
issuance of Islamic bonds (sukuk), represented by the value and rating of the
issuance to market reaction are depicted with cumulative abnormal stock return.
The method used is descriptive method with approach survey. Data collection
techniques in this research using secondary data and data used in this research is
financial statements, a list of daily stock price, the value of the issuance of Islamic
bonds and Islamic bonds issuance rating. This study uses multiple linear regression
against 22 samples the research sample. These results indicate that: The values
and the issuance of Islamic bonds rating either partially (respectively) or
simultaneously (together) no significant effect on the market reaction.
Keywords: Value issuance of Islamic bonds, Rating issuance of Islamic bond,
Cumulative Abnormal Stock Return
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan salah satu elemen penting dan tolak ukur kemajuan
suatu negara. Salah satu ciri negara industri maju maupun negara industri baru
adalah adanya pasar modal yang tumbuh dan berkembangan dengan baik. Pasar
modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara
langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik
pengelolaannya. Pasar modal memiliki peranan strategis bagi perekonomian
nasional yaitu sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi
bagi masyarakat. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan
modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan
demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan
pembangunan nasional pada umumnya dan emiten, dana yang di dapat bisa dari
bank, menerbitkan saham atau obligasi.
Di pasar modal Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang sebelumnya
telah menerbitkan saham, juga menerbitkan obligasi. Penerbitan obligasi ini bisa
memberikan dampak pada harga saham karena hal ini merupakan sinyal bagi
investor untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan perkiraan
perkembangannya di masa datang. (Lucy Sumardi, 2007).
Ada berbagai jenis instrumen investasi yang diperjualbelikan di pasar
modal. Instrumen investasi yang biasanya diperjualbelikan di pasar modal yaitu
berupa saham dan obligasi. Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atau
badan usaha, atas suatu perusahaan. Sedangkan, obligasi merupakan surat utang
jangka panjang yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada investor untuk
membiayai
proyek
yang akan
dilakukan
perusahaan
dan
juga
untuk
mengembangkan usaha perusahaan.
Akhir-akhir ini banyak bermunculan segala sesuatu yang berbasis syariah.
Termasuk diantaranya yaitu instrumen investasi yang diperjualbelikan di pasar
modal. Salah satu industri keuangan yang bersifat syariah yang sudah berkembang
cukup lama yaitu industri pasar modal syariah. Pasar modal syariah ini mempunyai
tiga macam produk yang diterbitkan, yaitu reksadana syariah, saham syariah yang
lebih dikenal dengan Jakarta Islamic Index (JII), dan obligasi syariah (sukuk). Salah
satu instrumen investasi berbasis syariah yang sedang trend di pasar modal
Indonesia yaitu obligasi syariah, atau dikenal dengan istilah sukuk. Pasar sukuk
muncul pertama kali di bursa saham Malaysia dan terus berkembang pesat di Asia,
Timur Tengah, dan Eropa. Di pasar modal Indonesia, pasca dikeluarkannya
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN), maka obligasi syariah semakin dikenal, karena tidak hanya pemerintah
yang mengeluarkan produk tersebut sebagai salah satu alternatif pembiayaan
negara, tetapi perusahaan nasional atau korporasi pun juga ikut menerbitkan produk
yang sama untuk pembiayaan perusahaan. Penerbitan obligasi syariah merupakan
salah satu alternatif perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan dananya. Apabila
perusahaan melakukan penerbitan obligasi syariah maka akan meningkatkan utang
jangka panjang perusahaan, dan struktur modal pun akan mengalami perubahan.
Obligasi syariah merupakan obligasi yang ditawarkan dengan ketentuan
yang mewajibkan emiten untuk membayar kepada pemegang obligasi syariah
sejumlah pendapatan bagi hasil dan membayar kembali dana obligasi syariah pada
tanggal pembayaran kembali dana obligasi syariah. Obligasi syariah atau juga
disebut sukuk sudah dikenal dalam Islam sejak abad pertengahan, dimana umat
islam menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk
merupakan bentuk jamak dari kata sakk yang berarti sertifikat atau note. Pada saat
itu sukuk digunakan oleh para pedagang sebagai dokumen yang menunjukan
kewajiban financial yang timbul dari usaha perdagangan dan aktiva komersil
lainnya.
Obligasi syariah (sukuk) bukanlah surat hutang seperti pada obligasi
konvensional, melainkan sertifikat investasi (bukti kepemilikan) atas suatu asset
berwujud atau hak manfaat (beneficial title) yang menjadi aset yang menjamin
(underlying asset). Jadi akadnya bukan akad utang piutang melainkan investasi.
Dana yang terhimpun disalurkan untuk mengembangkan usaha lama atau
pembangunan suatu unit baru yang benar-benar berbeda dari usaha lama.
(Nurhayati & Wasilah : 2011:349).
Di Indonesia, perusahaan yang pertama kali menerbitkan obligasi syariah
yaitu PT. INDOSAT Tbk. Kepeloporan Indosat dalam pasar obligasi syariah
dimulai pada tahun 2002 lalu, dengan penerbitan obligasi mudharabah senilai Rp
175 milyar. Sebagai salah satu bentuk pendanaan untuk memenuhi kebutuhan
investasi, dan telah dilunasi oleh perusahaan pada tahun 2007. Dilanjutkan dengan
penerbitan obligasi syariah ijarah I pada tahun 2005 senilai Rp 285 milyar dan
penerbitan obligasi syariah ijarah II pada tahun 2007 senilai Rp 400 milyar.
Sepanjang tahun 2008 dan 2009 pemerintah telah menerbitkan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) sebanyak 4 kali dengan total akumulatif
mencapai Rp 19,8 triliyun. Awal tahun 2009 pemerintah telah menerbitkan obligasi
syariah (sukuk) ritel seri SR-001 dan obligasi syariah (sukuk) global SNI 14. Untuk
penerbitan obligasi syariah (sukuk) global sebesar 650 juta US dollar mengalami
over subscribed hingga 7 kali lipatnya atau 4,7 milyar US dollar. Semakin
berkembangnya investasi pada instrumen obligasi syariah di Indonesia akan
membuat pilihan baru bagi para investor dalam berinvestasi.
Namun terdapat permasalahan yang timbul dari penerbitan obligasi syariah
ini, yaitu cost of fund, aspek likuiditas, sulitnya mencari aset dasar
(underlying asset), regulasi perundang-undangan, hingga pemeringkatan sukuk.
Walaupun dipandang sangat potensial dan prospektif, perkembangan
obligasi syariah di Indonesia dikategorikan sangat lambat. Total emisi hingga tahun
2009 baru mencapai 6,71 triliun rupiah (sekitar $700 juta) dibandingkan dengan
Malaysia yang pada pertengahan 2007 saja telah membukukan total emisi RM
111,5 miliar ($33 milyar). Masih minimnya minat korporasi menerbitkan sukuk
lantaran banyak kendala dalam menerbitkan surat utang syariah ini. Permasalahan
yang harus dihadapi perusahaan dalam menerbitkan sukuk antara lain mencari aset
dasar (underlying asset) yang dijadikan jaminan. Pasalnya suatu perusahaan tidak
bisa memajang sembarang aset bagi aset dasar sukuk. Jangan sampai obligasi gagal
bayar dan tidak ada aset yang bisa diambil investor . Investor juga masih kurang
meminati sukuk korporasi lantaran tidak likuid. Hal ini dikarenakan penerbitan
obligasi syariah di Indonesia masih didominasi perusahaan pembiayaan dan
perbankan. Padahal kedua sektor ini dianggap tidak sesuai syariah karena dianggap
mendapat keuntungan dari riba. (Devi Adelin Septianingtyas : 2012).
Setiap penerbitan obligasi syariah atau sukuk korporasi kini wajib disertai
pemeringkatan efek. Setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal atau emiten
yang akan menerbitakan sukuk wajib memperoleh peringkat efek dari perusahaan
pemeringkat efek. Dalam dokumen pemeringkat efek, setidaknya harus ada
informasi mengenai keunggulan emiten serta sukuk yang diterbitkan. Dokumen
juga harus memuat keterangan tentang kemampuan
emiten memenuhi
kewajibannya yang muncul dari penerbitan sukuk. Selain itu, dokumen itu harus
memuat kelemahan emiten dan sukuk yang diterbitkan serta kaitannya dengan risiko
yang mungkin dihadapi pemegang efek. (Peraturan Bapepam-LK nomor
IX.C.11).
Reaksi investor terhadap kebijakan perusahaan dalam menerbitkan obligasi
ataupun instrumen pasar modal yang lain dapat dikaji melalui studi peristiwa. Baik
dalam konteks pasar modal konvensional maupun syariah, kegiatan perdagangan
yang terjadi di pasar modal sangat tergantung pada informasi yang diterima oleh
para investor. Jika suatu informasi mengenai perusahaan (emiten) dianggap
mengandung informasi yang baik (good information content), maka para investor
akan cenderung meningkatkan investasinya pada instrumen-instrumen investasi
yang tersedia, begitu pula sebaliknya. Konsep reaksi pasar (investor) terhadap suatu
informasi ini merupakan esensi perdagangan di pasar modal dan karena itu pula
menjadi ukuran apakah suatu pasar modal di suatu negara sudah efisien atau belum.
Informasi mengenai penerbitan obligasi syariah akan direspon oleh
investor. Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi tersebut dalam
pengambilan keputusan investasinya, maka pengumuman tersebut akan berdampak
pada perubahan harga saham dan aktifitas volume perdagangan saham (trading
volume activity).
METODE PENELITIAN
Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey data sekunder.
Operasional Variabel
Penelitian ini memiliki 3 variabel yang akan diteliti, yaitu variabel nilai
penerbitan obligasi syariah sebagai X1 (Variabel Independen), rating penerbitan
obligasi syariah sebagai X2 (Variabel Independen) dan Reaksi Pasar sebagai Y
(Variabel Dependen). Untuk lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel operasional
variabel dibawah ini:
Operasional variabel
Variabel
Penelitian
Nilai
Penerbitan
obligasi
syariah
(sukuk) (X1)
Rating
Penerbitan
obligasi
syariah
(sukuk) (X2)
Definisi
Indikator
Ukuran
Skala
Investasi pada
sukuk yang
diukur pada
biaya
perolehan dan
nilai wajar
melalui
penghasilan
komprehensif
lain, jika
terdapat
indikasi
penurunan
nilai, maka
entitas
mengukur
jumlah
terpulihkanny
a.(PSAK 110)
Sukuk Equity
Ratio
Rupiah
Rasio
Peringkat
obligasi dibuat
untuk
memberikan
informasi
kepada para
investor
Nilai konversi
rating dalam
bentuk huruf ke
dalam bentuk
angka.
Angka
Interval
apakah
investasi
mereka
terutama
dalam bentuk
oligasi
merupakan
investasi
beresiko atau
tidak. (Priyo
dan
Ubaidillah
2000:161).
Reaksi Pasar
(Y)
Pasar akan
bereaksi pada
peristiwa yag
mengandung
informasi.
Reaksi dari
suatu
peristiwa
diproksikan
dengan return
tak normal
(abnormal
return).
(Jogiyanto
:2010: 9).
Cumulative
abnormal return
Rupiah
Rasio
*H-1
*H
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder.
Penelitian ini dilakukan melalui literatur, jurnal, sumber data dan informasi lainnya
yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
masalah yang diteliti.
Populasi dan Sampel
Menurut (Sugiyono :2012) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang menerbitkan obligasi
dan terdaftar di bursa efek indonesia (BEI).
Menurut (Sugiyono:2012) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam
penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yaitu pemilihan sampel
atas dasar kesesuaian antara karakteristik sampel dengan kriteria perumusan
masalah. Metode purposive sampling digunakan dalam penarikan sampel, dengan
alasan metode ini dianggap tepat untuk penelitian ini karena dari populasi yang
dipilih pada akhirnya harus tersaringuntuk dijadikan sampel didasarkanpada
penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Sampel Penelitan
KRITERIA
JUMLAH
Perusahaan – perusahaan yang menerbitkan
obligasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
403
Perusahaan – perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah yang terdaftar dibursa Efek
Indonesia (BEI).
40
Perusahaan - perusahaan yang menerbitkan
obligasi syariah (sukuk) dan telah menerbitkan
sahamnya serta terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009 s.d. 2013.
22
Jumlah Sampel
22
.
Paradigma Penelitian
paradigma penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
(X1)
(Y)
(X2)
Gambar 3.1
Paradigma Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan
analisis regresi linier berganda. Model regresi untuk menghubungkan dua variabel
bebas dengan satu variabel terikat. Analisis regresi berganda akan dilakukan bila
jumlah variabel independennya minimal dua. Selain menggunakan analisis linier
berganda, analisis lain yang digunakan adalah koefieisn korelasi berganda, analisis
koefisien determinasi dan analisis koefisien non determinasi. Dalam penelitian ini
digunakan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menentukan
ketepatan model, sebagai prasyarat dilakuakan regresi berganda untuk memastikan
bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten. Pengujian klasik meliputi: uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Secara Parsial
1. Ho : YX1 = 0
: Nilai penerbitan obliasi syariah (sukuk) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap Reaksi
Pasar.
2. Ha : YX2 ≠ 0
: Nilai penerbitan obliasi syariah (sukuk) secara
parsial berpengaruh terhadap Reaksi Pasar.
3. Ho : YX2 = 0
: Rating penerbitan obliasi syariah (sukuk) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap Reaksi
Pasar.
4. Ha : YX2 ≠ 0
: Rating penerbitan obliasi syariah (sukuk) secara
parsial berpengaruh terhadap Reaksi Pasar.
b. Secara Simultan
1. Ho : YX1X2 = 0
: Nilai dan rating penerbitan obliasi syariah
(sukuk) secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Reaksi Pasar.
2. Ha : YX1X2 ≠ 0
: Nilai dan rating penerbitan obliasi syariah
(sukuk) secara simultan berpengaruh terhadap
Reaksi Pasar.
PEMBAHASAN
Hasil pengujian asumsi klasik:
1.
Uji Normalitas
Metode yang digunakan penulis untuk uji normalitas yaitu dengan
menggunakan analisis uji one sample test Kolmogrov-Smirnov (1 sample K-S).
Berdasarkan data tabel Kolmogrov-Smirnov (lampiran) hasil olah data SPSS,
diperoleh nilai Kolmogrov-Smirnov 1,341 dengan probabilitas signifikansi
(Asymp. Sig. (2-tailed) 0,055 lebih besar dari nilai  = 0,05 maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data terditribusi normal dan model regresi telah memenuhi
uji normalitas.
2.
Uji Multikoliniearitas
Metode yang digunakan penulis untuk uji multikolinearitas yaitu dengan
menggunakan analisis nilai Variance Inflation Factors (VIF) dan telorance.
Berdasarkan data pada tabel Coefficients diperoleh hasil bahwa seluruh
variabel independen yaitu nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk)
memiliki nilai Variance Inflation Factors (VIF) di bawah 10 dengan nilai VIF
1,374 dengan nilai Tolerance 0,728. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antara variabel independen dalam
model regresi sehingga model regresi telah memenuhi uji multikolinearitas.
3.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan data pada tabel Model Summar (lampiran) nilai tersebut akan
dibandingkan dengan nilai tabel menggunakan signifikasi 5% dengan jumlah
sampel 22 (n=22) dan jumlah variabel independen 2 (k=2) maka diperoleh nilai
dl 1,1471 dan nilai du 1,5408. Nilai Durbin-Watson 1,862 berada diantara nilai
dl 1,1471 dan nilai 4 – du jadi 4 – 1,5408 = 2,4592 , maka sesuai dengan kriteria
uji Durbin-Watson dapat disimpulkan Ho diterima, artinya tidak terjadi
auokorelasi sehingga model telah memenuhi uji autokorelasi.
4.
Uji Heteroskedatisitas
Metode yang digunakan penulis untuk uji heteroskedastisitas yaitu dengan
menggunakan analisis grafik Scatterplot dan uji Glejser. Berdasarkan analisis
terhadap grafik Scatterplot (lampiran), diperoleh hasil bahwa titik menyebar
secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas atau teratur,
serta titik tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
pada model regresi ini. Hasil dari SPSS Uji Glejser (lampiran) menunjukan
nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) dengan nilai Sig. 0,493 > 0,005 dan
rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) dengan nilai Sig. 0,305 > 0,005. Jadi
tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai Sig. pada tiap-tiap variabel
independen (nilai dan rating penerbitan obligasi syariah) seluruhnya diatas
0,005. Jadi daat disimpulkan model regresi ini tidak mengandung
heteroskedastisitas.
A. Pengaruh Nilai Dan Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Secara
Parsial Terhadap Reaksi Pasar Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
1. Pengaruh Secara Parsial Nilai Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Terhadap Reaksi Pasar
Untuk mengetahui nilai penerbitan obligasi syariah (X1) terhadap reaksi
pasar (Y) pada perusahaan – perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah di Bursa
Efek Indonesia maka dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang
digunakan untuk variabel nilai penerbitan obligasi syariah yaitu sukuk equity ratio
sedangkan untuk reaksi pasar indikator yang digunakan yaitu cumulative abnormal
return.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 16.0
(terlampir) diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi r sebesar -0,357. Untuk
menghitung seberapa kuat hubungan nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk)
secara parsial terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) maka harus
dilakukan pengujian dengan menganalisis koefisien determinasi dengan rumus:
kd = (r)2 x 100%
Jadi (-0,357)2 x 100% = 12,74% sehingga dari analisi koefisien determinasi
ini dapat dilihat bahwa nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk ) memiliki pengaruh
terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) sebesar 12,74% sedangkan sisa
/ residu sebesar 87,26% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Artinya, nilai r
sebesar 12,74% menghambat adanya pengaruh positif nilai penerbitan obligasi
syariah (sukuk) terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) sehingga bila
nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) mengalami kenaikan sebesar 1% maka
reaksi pasar (cumulative abnormal return) akan mengalami kenaikan sebesar
12.74%.
Nilai thitung yang didapat dari uji t untuk nilai penerbitan obligasi syariah
(sukuk) adalah -1,111 jika dibandingkan dengan ttabel dimana  = 0,05 dan df adalah
n-k-1 = 22 – 2 - 1 = 19 di dapat ttabel sebesar 2,093 maka thitung -1,111 < ttabel 2,093
dengan tingkat signifikan 0,280 lebih besar dari 0.05 karena thitung < ttabel maka Ho
di terima dengan kata lain nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak
berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return).
Dengan kata lain nilai penerbitan obligasi syariah tidak berpengaruh
signifikan terhadap reaksi pasar, hal ini disebabkan karena semakin tinggi nilai
penerbitan obligasi syariah maka tidak akan berpengaruh terhadap reaksi pasar
(cumulative abnormal return).
Menurut Nafiah Afaf (2008) menjelaskan bahwa penerbitan obligasi akan
menyebabkan terjadi peningkatan leverage perusahaan. Di satu sisi peningkatan
leverage akan membawa keuntungan bagi perusahaan berupa tax shield Diana
perusahaan dapat mengurangi bagian dari earning yang dibayarkan untuk pajak
sehingga perusahaan dapat meningkatkan nilai dari perusahaan dan memberikan
keuntungan bagi pemegang saham. Namun pada titik tertentu penggunaan hutang
dapat menurunkan nilai saham karena adanya pengaruh biaya kepailitan dan biaya
bunga yang di timbulkan dari adanya penggunaan hutang. Reaksi investor terhadap
perubahan struktur modal dapat dilihat dari pergerakan harga saham di pasar modal.
Hasil penelitian secara parsial ini juga sejalan dengan Hartatik (2013) yang
meneliti tentang pengaruh penerbitan obligasi Syariah (sukuk) terhadap reaksi pasar
menujukan bahwa nilai penerbitan obligasi Syariah secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return.
2. Pengaruh Secara Parsial Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Terhadap Reaksi Pasar
Untuk mengetahui rating penerbitan obligasi syariah terhadap reaksi pasar
pada perusahaan – perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah di BEI maka
dilakukan uji statistik koefisien jalur. Dimana indikator yang digunakan untuk
variabel rating penerbitan obligasi syariah adalah menggunakan huruf dan di
konversi ke dalam bentuk angka dan indikator yang digunakan untuk variabel reaksi
pasar yaitu cumulative abnormal return.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan ,menggunakan SPSS versi 16.0
(terlampir) diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi r sebesar 0,298. Untuk
menghitung seberapa kuat hubungan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk)
secara parsial terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) maka harus
dilakukan pengujian dengan menganalisis koefisien determinasi dengan rumus:
kd = (r)2 x 100%
Jadi (0,298)2 x 100% = 8,88% sehingga dari analisi koefisien determinasi
ini dapat dilihat bahwa rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) memiliki
pengaruh terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) sebesar 8,88%
sedangkan sisa / residu sebesar 91,12% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.
Artinya, nilai r sebesar 8.88% menghambat adanya pengaruh positif nilai
penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal
return) sehingga bila nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) mengalami kenaikan
sebesar 1% maka reaksi pasar (cumulative abnormal return) akan mengalami
kenaikan sebesar 8,88%.
Nilai thitung yang didapat dari uji t untuk nilai penerbitan obligasi syariah
(sukuk) adalah 0.621 jika dibandingkan dengan ttabel dimana  = 0,05 dan df adalah
n-k-1 = 22 – 2 - 1 = 19 di dapat ttabel sebesar 2,093 maka thitung 0,621 < ttabel 2,093
dengan tingkat signifikan 0,542 lebih besar dari 0.05 karena t hitung < ttabel maka Ho
di terima dengan kata lain nilai penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak
berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return). dengan
kata lain rating penerbitan obligasi syariah berpengaruh tidak signifikan terhadap
reaksi pasar, hal ini disebabkan karena semakin tinggi rating penerbitan obligasi
syariah tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Spiess dan John (2002), yang meneliti kinerja saham dalam jangka panjang setelah
penawaran obligasi. Hasilnya menunjukan bahwa kinerja cumulative abnormal
return saham dalam jangka panjang adalah underpeformance, baik obligasi biasa
maupun convertible bond. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Cheng
et al (2005), yang menyatakan bahwa cumulative abnormal return tidak
berpengaruh positif pada pengumuman convertible bond di passar modal Jepang.
Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk
menjelaskan adanya hubungan asosiasi antara leverage dan abnormal return. Lucy
Sumardi (2007) juga menyatakan hal dalam penelitiannya, bahwa rating obligasi
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
abnormal return saham. Untuk kasus perubahan bond rating terhadap return saham
juga hasilnya tidak berbeda.
Disamping itu, hasil penelitian secara parsial ini juga memperkuat hasil
penelitian sebelumnya oleh Mochamad Rizki Pratama (2013) Universitas
Widyatama yang meneliti nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk),
hasilnya menunjukan bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk)
tidak berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal returnn
B. Pengaruh Nilai Dan Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Secara
Simultan Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan- Perusahaan Yang
Menerbitkan Obligasi Syariah (Sukuk) Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
Setelah melakukan uji asumsi klasik untuk menilai kelayakan model, maka
langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis atau menguji pengaruh nilai
penerbitan obligasi sysriah (sukuk) dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk)
secara simultan dengan menggunakan uji regresi linear berganda dengan
menggunakan SPSS versi 16.0 yang diuji sebanyak 3 variabel yaitu 2 variabel
independen yakni Nilai dan Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) dan 1
variabel dependen yakni Reaksi Pasar yang diukur menggunakan cumulative
abnormal return yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013.
1. Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan yang penulis lakukan dengan menggunkan
SPSS versi 16 diperoleh persamaan regresi berganda dengan variabel independen
nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) dan variabel dependen reaksi
pasar dengan data 2009 – 2013.
Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan dengan menggunakan SPSS
versi 16.0 diperoleh nilai konstanta serta koefisien Nilai Penerbitan Obligasi
Syariah (Sukuk), Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) sebagai berikut:
a = -2,262
b1 = -7,075
b2 = 0,434
Sehingga akan didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = (-2,262) - 7,075X1 + 0,434X2
Dimana:
Y
= Reaksi Pasar
a
= Konstanta
b1,b2
= Koefisien Regresi
X1
= Nilai Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
X2
= Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dikatakan bahwa persamaan
regresi tersebut didapat nilai dari koefisien b positif dan negatif yang dapat diartikan
bahwa angka tersebut menunjukan angka peningkatan dan penurunan, setiap
peningkatan dan penurunan nilai penerbitan obligasi syariah dan rating penerbitan
obligasi syariah maka akan meningkatkan dan menurunkan reaksi pasar
(cumulative abnormal return). Dengan kata lain jika penurunan nilai penerbitan
obligasi syariah Rp. 1,- maka reaksi pasar (cumulative abnormal return) akan
sebesar Rp. 2.262,- sedangkan jika kenaikan rating penerbitan obligasi syariah =
Rp. 1,- dan nilai = 0 maka reaksi pasar (cumulative abnormal return) akan menjadi
Rp. 2,262,2.
Koefisien Korelasi Ganda
Untuk mengetahui derajat atau kekuatan korelasi nilai penerbitan obligasi
syariah dan rating penerbitan obligasi syariah terhadap reaksi pasar (cumulative
abnormal return) berdasarkan hasil SPSS versi 16.0 diketahui nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,380 hal ini menunjukan bahwa tingkat keeratan hubungan
yang disebabkan oleh nilai penerbitan obligasi syariah dan rating penerbitan
obligasi syariah adalah sebesar 0,380. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan
angka positif sehingga nilai tersebut berada diantara 0,20 – 0,399 angka tersebut
menunjukan terjadinya korelasi yang rendah.
3.
Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai penerbitan obligasi syariah
dan rating penerbitan obligasi syariah (variabel independen) terhadap reaksi pasar
(variabel dependen) maka dapat dilihat dari hasil R square sebesar 0,145 atau
14,5%. Berdasarkan program SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel summary
diperoleh nilai R square sebesar 0,145 sehingga dapat diketahui koefisien
determinasinya adalah Kd = 0,145 x 100% = 14,5 % terhadap reaksi pasar.
Sedangkan sisanya sebesar 85,5% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak
diteliti oleh penulis.
4.
Uji F
Pengaruh nilai dan rating penerbitan obligasi syariah secar simultan
terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal return) dapat dilihat R Square sebesar
0,145. Berdasarkan nilai R Square pengaruh nilai penerbitan obligasi syariah dan
rating penerbitan obligasi syariah terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal
return) sebesar 14,5% dan sisanya pengaruh faktor luar yang mempengaruhi reaksi
pasar (cumulative abnormal return) yang tidak diteliti adalah sebesar 0,855.
Selanjutnya dengan melihat tabel statistik F (terlampir) diperoleh nilai Ftabel
signifikansi 0,05 atau taraf keyakinan 5% dimana df1= 2 dan df2 = 19 adalah
sebesar 3,52 atau dapat dengan melihat sig. Fhitung yaitu sebesar 0,227 nilainya lebih
besar dari  0,05 artinya menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang
signifikan. Diketahui Fhitung 1,607 dikarenakan 1,607 lebih kecil dari 3,52 dan sig
Fhitung 0,227 lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya
nilai penerbitan obligasi syariah dan rating penerbitan obligasi syariah berpengaruh
namun tidak signifikan secara simultan terhadap reaksi pasar (cumulative abnormal
return).
Dari hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerbitan obligasi
syariah (sukuk) yang diwakili dengan nilai penerbitan obligasi syariah dan rating
penerbitan obligasi syariah tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
reaksi pasar (cumulative abnormal return saham) secara simultan.
Menurut Mujahid., Fitrijanti, T (2010) menyatakan hubungan negatif antara
nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap cumulative abnormal
return saham perusahaan sebagai hasil penelitian ini dapat terjadi karena harga
saham perusahaan yang mengalami penurunan CAR tersebut mendominasi
perusahaan yang lainnya. Oleh karena itu, secara agregat pengaruhnya akan negatif.
Selain itu, rendahnya kemampuan variabel independen, yaitu nilai dan rating
penerbitan obligasi syariah (sukuk) perusahaan dalam menerangkan cumulative
abnormal return saham sebagai variabel dependen ini dapat juga dikarenakan
masih begitu banyak faktor eksternal dan internal perusahaan lainnya yang turut
berpengaruh terhadap nilai cumulative abnormal return saham harian perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang di
lakukan oleh Mochamad Rizki Pratama (2013) Universitas Widyatama, yang
meneliti nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk), hasilnya menunjukan
bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak berpengaruh
signifikan terhadap cumulative abnormal return. Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian Hartatik (2013) yang meneliti tentang pengaruh penerbitan
obligasi syariah (sukuk) perusahaan terhadap reaksi pasar. Hasilnya menunjukan
bahwa nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tidak berpengaruh
signifikan terhadap cumulative abnormal return.
PENUTUP
1. SIMPULAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara nilai dan
rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap reaksi pasar (cumulative
abnormal return saham) pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2013, dimana jumlah sampel yang diteliti terdapat 22
sampel yang menjadi target penelitan. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa nilai dan
rating penerbitan obligasi syariah, baik secara simultan maupun parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap cumulative abnormal return. Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai informasi bagi investor dalam mengambil keputusan untuk
melakukan investasi dengan melihat kegunaan atas suatu informasi keuangan yaitu
nilai dan rating penerbitan obligasi Syariah (sukuk) dari suatu perusahaan. Bagi
investor yang akan berinvestasi di pasar modal dan memiliki orientasi jangka
pendek, faktor yang mempengaruhi harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh
laporan keuangan perusahaan tersebut tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi
keuangan global. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan investasi seorang
investor harus juga peka terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan
kondisi keuangan yang berhubungan dengan perusahaan atau industri tersebut.
2. Saran
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka berikut ini beberapa
saran dari penulis sebagai upaya perbaikan maupun peningkatan bagi penelitian
selanjutnya, yaitu:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi investor dalam
mengambil keputusan untuk melakukan investasi dengan melihat kegunaan
atas suatu informasi keuangan yaitu nilai dan rating penerbitan obligasi
syariah (sukuk) dari suatu perusahaan. Bagi investor yang akan berinvestasi
di pasar modal dan memiliki orientasi jangka pendek, faktor yang
mempengaruhi harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh laporan keuangan
perusahaan tersebut tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi keuangan global.
Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan investasi seorang investor
harus juga peka terhadap informasi-informasi yang berkaitan dengan
kondisi keuangan yang berhubungan dengan perusahaan atau industri
tersebut.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperluas populasi dan Periode
penelitian sebaiknya dilakukan dalam periode yang lebih panjang sehingga
dapat memberikan gambaran yang lebih baik terhadap permasalahan yang
diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian yang akan datang
diharapkan lebih lengkap dan bervariasi dengan menambah variabelvariabel lain yang potensial.
DAFTAR PUSTAKA
Accounting and Auditing Organization for Islamic Institutions (AAOIFI). Shari’a
Standard No. 17. Investment Sukuk.
Adrian, Nicko, 2011. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”, Skripsi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro. Semarang.
Ananta, A. 1987. Landasan Ekonometrika. Jakarta: PT Gramedia.
Arifman, Yessy. (2013). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap
peringkat Obligasi Perusahaan. Universitas Negeri Padang: tidak
diterbitkan
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bringham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2009. Dasar – Dasar Manajemen
Keuangan, Buku Satu, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto.
Jakarta : Salemba Empat.
Cheng, Wei, Visaltanochoti, N., And Kesayang P. 2005. “A Stock Reaction
Following Convertibel Bond Issuance : Evidence From Japan”.
International Journal Of Business,10 (4) 2005
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat
Ferdinand, Augusty.2006. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian
untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: BP Undip.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Gujarati, N Damor dan Dawn, C, Porter. 2010. Dasar-dasar Ekonometrika. Edisi
5. Jakarta : Salemba Empat.
Harmono.2009. Manajemen Keuangan: Berbasis Balance Scorecard. Jakarta:
Bumi Aksara
Hartatik. 2013. PENGARUH PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK)
PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR (Survey terhadap
perusahaan-perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012). Universitas Muara Kudus
Hartono, J. M. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2008. BPFE.
Yogyakarta.
Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin. 2008. Investasi pada Pasar Modal
Syariah. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Jones, Charles Parker. 2000. Investment Analysis and Management. John Willey &
Sons, Inc: New York
Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE.
Jogiyanto, H.M. 2010. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu
Peristiwa. Yogyakarta: BPFE.
Kartikasari, Fadilah dkk. 2009. Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Emiten Dalam Menerbitkan Sukuk Di Pasar Modal. Departemen
Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal Dan
Lembaga Keuangan.
Kurniati, Asih. 2012. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Terhadap
Reaksi Pasar. Universitas Mercu Buana Press
Kosasih, Titah Lestari. 2010. Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah
Dampaknya Terhadap Return Saham (Studi Peristiwa Pada Emiten yang
Terdaftar Di BEI yang Menerbitkan Obligasi Syariah Periode 20052009). Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Legina. 2014. Pengaruh Event Terhadap Volatilitas Return Saham (Studi Kasus
Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013). Universitas
Dipenogoro Semarang.
Lucy Sumardi. 2007. Analisis Pengaruh Penerbitan Obligasi terhadap Abnormal
Return Saham di bursa Efek Jakarta: Periode 2000-2006.Tesis S2 yang
tidak dipublikasikan, Universitas Indonesia.
Mujahid., Fitrijanti, T. 2010. “Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk)
Perusahaan terhadap Reaksi Pasar : Survey terhadap perusahaanperusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2002-2009”. Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwekerto.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Salemba Empat
: Jakarta.
Nazir, Mochammad. 2006. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia : Jakarta
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah.
Pertiwi, Ayyu. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi (Studi kasus pada obligasi sektor non keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 s/d 2011). Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pramoto, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2000. Rekasana: Solusi
Perencanaan Investasi di Era Modern. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Pratama, Mochamad Rizki. 2013. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah terhadap
Reaksi Pasar Modal Indonesia. Universitas Widyatama.
Purnamawati, Indah. 2013. Perbandingan Sukuk Dan Obligasi (Telaah Dari
Perspektif Keuangan Dan Akuntansi). Universitas Jember
Rahardjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Obligasi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta.
Sekaran, Uma. 2009. Business Research Method. Salemba Empat: Jakarta
Septianingtyas, Devi Adelin. 2012. pengaruh nilai dan rating penerbitan obligasi
syariah (sukuk) perusahaan terhadap return saham (Studi Kasus pada
Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2009): Universitas Negeri
Semarang.
Spiess, D. Katherine and Affleck-Graves, John.1999. “The Long-Run Performance
of Common Stock Following Debt Offering”. Journal of Financial
Economics, 54 (1999),p.45-73.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta:
Bandung.
Sunarsih. 2008. Potensi Obligasi Syariah sebagai Sumber Pendanaan Jangka
Menengah dan Panjang bagi Perusahaan di Indonesia.Jurnal Asy-Syir’ah
Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga. Vol. 42 No. 1.
Yunita, Ilsa. 2014. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (SUKUK) PerusahaanPerusahaan terhadap Reaksi Pasar Tahun 2002-2013. Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
www.duniainvestasi.com/bei/statistics. Di akses pada tanggal 31 juli 2015
www.iaiglobal.or.id. Di akses pada tanggal 13 Juni 2015
www.ibpa.co.id/DataPasarUtang/BondMaster/ObligasidanSukukKorporasi/tabid/
80/language//Default.aspx. Di akses pada tanggal 31 juli 2015
www.id.wikipedia.org/wiki/Sukuk. Di akses pada tanggal 16 Maret 2015
www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat. Di akses pada tanggal 16 Maret
2015
http://finance.yahoo.com/q/hp?s=%5EJKSE+Historical+Prices. Di akses pada
tanggal 31 juli 2015
www.ksei.co.id/isin_codes/search. Di akses pada tanggal 16 Maret 2015
www.mui.or.id. Di akses pada tanggal 16 Maret 2015
www.ojk.go.id/data-statistik-syariah-sukuk. Di akses pada tanggal 16 Maret 2015
www.sahamok.com/profil-perusahaan. Di akses tanggal 16 Maret 2015
Download