BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Bagian implementasi ini berisi uraian tentang implementasi, tahapan implementasi, kendala implementasi, batasan implementasi, dan hasil implementasi kelas. 4.1.1 Lingkungan Implementasi “PrayLook” dikembangkan dalam lingkungan perangkat keras smartphone Nokia 6600 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. CPU – 104 MHz 2. Memory – 6 MB internal memory 3. Display – 176 x 208 (65.536 colors) TFT display Lingkungan pengembangan tersebut memiliki spesifikasi perangkat lunak sebagai berikut: 1. Sistem operasi Symbian OS v7.0s 2. Series 60 2nd Developer Platform SDK; 3. Python plug-in for Symbian SDK for 2nd Ed (untuk diinstal pada PC) 4. Python 2.5 5. Python for Series 60 2nd Ed interpreter (untuk diinstal pada handphone) 4.1.2 Batasan Implementasi Implementasi perangkat lunak “PrayLook” memiliki batasan sebagai berikut: 1. Data koordinat BTS yang digunakan bukanlah data yang sebenarnya. Untuk mendapatkan data yang sebenarnya membutuhkan kerjasama dengan pihak provider atau penelitian tersendiri. Data koordinat BTS yang tersedia pada implementasi aplikasi adalah BTS Indosat. 2. Aplikasi Praylook diimplementasikan pada jaringan GSM. Untuk implementasi pada jaringan lain dibutuhkan penelitian tersendiri. 3. Data hubungan antara cell id dan lokasi masjid, didapatkan dengan cara mencatat seluruh cell id pada lokasi masjid tersebut dengan menggunakan software CellTrack 1.18. 4. Ukuran data cell id pada file penyimpanan memiliki batasan mencapai 1000 jenis cell id. Apabila telah mencapai 1000 maka data tersebut akan dihapus. 5. Untuk menentukan lokasi masjid terdekat dibutuhkan waktu kurang lebih satu menit untuk mendapatkan maksimal tiga cell id. Pada GSM, handset dalam sekali waktu hanya 1 IV-2 dapat terhubung dengan satu BTS tetapi dapat berubah ke BTS lain tergantung pada kekuatan sinyalnya. 6. Konfigurasi hostname dari lokasi layananServer harus dilakukan secara manual dengan menggunakan text editor. 4.1.3 Tahapan Implementasi Mengacu Tabel III-1, aktivitas implementasi perangkat lunak dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut: 1. Implementasi subsistem layanan mobile. Implementasi subsistem layanan mobile terdiri dari implementasi penentuan cell id, koneksi HTTP, penentuan waktu sholat berdasarkan koordinat, lihat waktu sholat dan masjid terdekat, dan alarm. 2. Implementasi subsistem layanan server. Implementasi subsistem layanan server mencakup query koordinat dan masjid terdekat berdasarkan cell id. 4.1.4 Hasil Implementasi Kelas Kelas hasil perancangan diimplementasikan ke dalam kode python dan PHP. Hasil implementasi kelas dapat dilihat pada Tabel IV-1. Tabel IV-1 Hasil Implementasi Kelas Aplikasi “Praylook” No. Nama Kelas Paket layananMobile Folder: <loc>/src/layananMobile 1. PraylookApp 2. PraylookData 3. PraylookXML Paket layananServer Folder: <loc>/layananServer 4. PrayTimeService 5. MasjidService Nama File Fisik Nama File Executable prayerService.py prayerService.py prayerService.py prayerService.py prayerService.py prayerService.py PrayTimeService.php MasjidService.php PrayTimeService.php MasjidService.php Hasil implementasi antarmuka dan subsistem dapat dilihat pada Lampiran A Subbab 5. Gambar IV-1, Gambar IV-2, dan Gambar IV-3 menampilkan hasil implementasi “PrayLook” yang dibuka pada handphone. Gambar IV-1 menampilkan tampilan halaman utama dari “PrayLook”. Pada halaman tersebut diberikan dua pilihan (menu) yaitu show prayer schedule dan show nearest masjid. Gambar IV-2 memperlihatkan informasi jadwal sholat yang didapatkan berdasarkan lokasi user. Jadwal sholat tersebut meliputi waktu shubuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Gambar IV-3 menampilkan informasi masjid terdekat yang didapatkan dari query ke server berdasarkan lokasi user. IV-3 Gambar IV-1 Tampilan Halaman Utama "PrayLook" Gambar IV-2 Tampilan Informasi Jadwal Sholat Gambar IV-3 Tampilan Informasi Masjid Terdekat IV-4 4.2 Pengujian 4.2.1 Lingkungan Pengujian Lingkungan pengujian yang digunakan memiliki spesifikasi perangkat keras smartphone Nokia 6600 sebagai berikut: 4. CPU – 104 MHz 5. Memory – 6 MB internal memory 6. Display – 176 x 208 (65.536 colors) TFT display Lingkungan pengujian tersebut memiliki spesifikasi perangkat lunak sebagai berikut: 1. Sistem operasi Symbian OS v7.0s 2. Series 60 2nd Developer Platform SDK; 3. Python plug-in for Symbian SDK for 2nd Ed (untuk diinstal pada PC) 4. Python 2.5 5. Python for Series 60 2nd Ed interpreter (untuk dinstal pada handphone) 4.2.2 Rencana Pengujian Aktivitas pengujian terintegrasi dilakukan dengan mengacu Tabel III-1 dimana aktivitas tersebut dilakukan pada fase construction untuk mendapatkan hasil dan evaluasi pengujian. Pengujian dilakukan sebagai verifikasi bahwa aplikasi dapat memenuhi spesifikasi kebutuhan dan berjalan sesuai skenario yang telah didefinisikan. Pengujian dilakukan untuk setiap skenario, subskenario, dan skenario alternatif yang terdefinisi pada skenario use case. Pengujian dilakukan dengan pendekatan black box testing. Hal ini dikarenakan tidak terdapat banyak percabangan pada kode program. Dengan demikian tidak diperlukan pengujian untuk menguji seluruh kombinasi dari percabangan yang ada. Berikut ini adalah rencana pengujian: 1. Pengujian use case layanan waktu shalat a. Pengujian skenario normal layanan waktu shalat b. Pengujian skenario layanan waktu shalat dengan diketahuinya cell id c. Pengujian skenario layanan waktu shalat dengan koneksi error d. Pengujian skenario layanan waktu shalat dengan tidak diketahuinya cell id 2. Pengujian use case layanan masjid terdekat a. Pengujian skenario normal layanan masjid terdekat b. Pengujian skenario layanan masjid terdekat dengan cell id yang diketahui hanya dua. IV-5 c. Pengujian skenario layanan masjid terdekat dengan cell id yang diketahui hanya satu. d. Pengujian skenario layanan masjid terdekat dengan tidak diketahuinya cell id. 3. Pengujian use case alarm waktu shalat a. Pengujian skenario normal alarm waktu shalat b. Pengujian skenario alarm waktu shalat dengan berubahnya cell id c. Pengujian skenario alarm waktu shalat dengan tidak diketahuinya cell id. 4. Pengujian skenario normal mengaktifkan alarm 5. Pengujian skenario normal mematikan alarm Selanjutnya, dilakukan proses instalasi aplikasi dan konfigurasi basis data sehingga “Praylook” siap diuji coba. Adapun urutan pengujian dilakukan berdasarkan urutan implementasi subsistem, yaitu subsistem layanan mobile dan subsistem layanan server. 4.2.3 Hasil dan Evaluasi Pengujian Sebagai hasil aktivitas pengujian, diperoleh evaluasi hasil pengujian dan defect serta status perbaikan. Berdasarkan hasil pengujian, masih terdapat kesalahan pada alarm waktu shalat. Kesalahan tersebut adalah tidak berfungsinya tombol exit ketika alarm berjalan. Hal ini dikarenakan sistem melakukan waiting, sehingga perintah lainnya ditunda untuk dijalankan sampai sistem keluar dari status waiting-nya. Untuk keluar dari aplikasi, pengguna harus memilih menu unset alarm yang menghentikan alarm waktu shalat kemudian menekan tombol exit. Untuk setiap skenario normal lain yang terdefinisi beserta subskenarionya, diperoleh hasil pengujian sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa aplikasi telah dapat memenuhi spesifikasi kebutuhan dan berjalan sesuai skenario yang telah didefinisikan sebelumnya. Secara detail, kasus uji terdapat pada Lampiran A Subbab 6.2.