27 PROPERTI & INFRASTRUKTUR Kamis, 28 April 2016 TOL BATANG—SEMARANG Investor Baru Diminta Kebut Konstruksi JAKARTA — Pembangunan jalan tol Batang— Semarang sepanjang 75 kilometer senilai Rp11,04 triliun kini memasuki babak baru setelah pemerintah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol tersebut dengan konsorsium PT Jasamarga Semarang Batang. Deandra Syarizka [email protected] Konsorsium perusahaan patungan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) dan PT Waskita Tollroad itu mengambil alih kepemilikan dari investor sebelumnya PT Marga Setiapuritama melalui pelelangan ulang yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Di PT Jasamarga Semarang Batang, JSMR menguasai saham 60% dan Waskita 40%. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Batang—Semarang ditandatangani oleh pemerintah yang diwakili oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dan Dirut PT Jasamarga Semarang Batang Saut Parlindungan Simatupang di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta (27/4). Turut hadir menyaksikan penandatanganan tersebut Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. Menteri Basoeki dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan proyek jalan tol ini telah tertunda cukup lama. Dengan ditekennya kontrak baru RUANG RITEL DILD Siap Resmikan SQDome JAKARTA — Emiten property berkode DILD, PT Intiland Development Tbk. segera meresmikan ritel pertamanya di Jakarta yakni South Quarter Dome seluas 12.000 meter persegi di dalam kawasan perkantoran terpadu South Quarter di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Manajer Pemasaran South Quarter Jeannie Bruijn mengatakan, ritel South Quarter Dome (SQDome) yang telah beroperasi sejak akhir 2015 akan resmi dibuka pada 1 Mei 2016. Saat ini tingkat okupansi SQDome sudah mencapai 60%. “Mayoritas disewa oleh peritel dalam bidang food and beverage dan aneka pendukung lifestyle, seperti salon, agen perjalanan. Sekarang kami sedang terus menyeleksi tenant apa saja yang bisa dibuka di SQDome. Kami targetkan terisi 100% hingga akhir tahun ini,” katanya saat ditemui di SQDome, Rabu (27/4). Jeannie menuturkan, SQDome menyediakan 56 unit dengan luasan 30 m2–300 m2 dan harga sewa Rp250.000–Rp 400.000 per bulan. Selain itu, ruang ritel tersebut hadir dengan konsep ritel terbuka hijau karena hanya menggunakan 20% dari luas keseluruhan untuk bangunan unit. SQDome juga telah mendapat sertifikasi bangunan hijau dari Green Building Council Indonesia (GBCI) sehingga ramah untuk para pengunjung. “Meski berada di tengah tiga tower perkantoran South Quarter, SQDome tetap dibuka secara umum untuk seluruh masyarakat yang ingin memenuhi gaya hidupnya,” ujar Jeannie. Sebelumnya, South Quarter memiliki lahan 7,2 hektare dengan biaya investasi pengembangan sekitar Rp4,5 triliun. Perseroan sudah melakukan pembangunan kawasan tahap pertama, yakni tiga gedung kantor berkapasitas 123.000 m2 pada lahan 4,4 hektare. Setiap gedung memiliki kapasitas 41.256 m2 dan tinggi 20 lantai. (Ipak Ayu H.N.) Jakarta—Semarang ditargetkan tersambung pada 2018. PT Trans Marga Jateng siap menalangi pembebasan lahan. ini, pihaknya berharap para investor langsung mengerjakan konstruksi, mengingat lahan yang sudah tersedia. “Khususnya untuk Jasa Marga dan Waskita Karya sejak hari ini tidak ada alasan lagi, sudah harus ada pelaksanaan di lapangan,” ujarnya, Rabu (27/4). Dia menambahkan, dengan adanya penjaminan yang diberikan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, pemerintah menargetkan proyek tol Trans-Jawa dari Jakarta—Semarang bisa tersambung pada 2018. Jaringan jalan tol itu akan terus tersambung dengan ruas lainnya, seperti Semarang—Solo, Solo—Ngawi—Kertosono, dan Kertosono—Surabaya. Sementara itu, Menkeu Bambang meyakini adanya penjaminan dari PII akan menjadi daya tarik bagi badan usaha untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Kami pastikan ingin mendorong peran swasta yang lebih besar, salah satu sektor yang menarik minat adalah infrastruktur. Swasta biasanya tidak ingin terekspos dengan risiko yang tidak bisa mereka ukur dan mitigasi. Di situlah penjaminan dari PT PII akan mendorong swasta untuk masuk,” ujarnya. Proyek jalan tol Batang—Semarang merupakan proyek tol pertama yang diberikan penjaminan oleh Menkeu melalui PT PII. Proyek ini juga menjadi salah satu proyek strategis infrastruktur nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Sementara itu, Direktur Utama JSMR Adityawarman menyatakan PPJT tersebut juga mengatur mengenai mekanisme pengembalian investasi PT Marga Setiapuritama selaku investor lama. “Misalnya dia [Marga Setiapuritama] sudah melakukan land clearing berapa kilometer nanti bisa dihitung harganya. Mungkin kami menunjuk pihak ketiga, tetapi sudah dianggarkan,” ujarnya. SEMARANG—SOLO Sementara itu, PT Trans Marga Jateng, operator jalan tol Semarang— Solo akan menalangi dana pembebasan lahan senilai Rp500 miliar untuk sejumlah seksi yang sedang dikerjakan. Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Arie Irianto mengatakan, hingga saat ini pembebasan Investor BUJT PT Jasamarga lahan Seksi III yang tinggal Semarang Batang sekitar 7% diperkirakan Batang—Semarang Pemegang saham PT Jasa Marga Tbk. (60%) membutuhkan dana Rp50 & PT Waskita Tollroad (40%) miliar, sisanya untuk Seksi IV dan V. Penetapan pemenang 8 April 2016 Adapun Seksi I dan II (Surat Menteri PUPR No. KU. masing-masing sudah ber03.01.Mn/299). operasi sejak November Panjang 75 kilometer 2011 dan April 2014. Biaya investasi Rp11,04 triliun “Jadi, Rp500 miliar pinjam dari pemegang saham meBiaya konstruksi Rp7,6 triliun lalui SMI [PT Sarana Multi Tarif Rp1.100/km (2018) Infrastruktur. Nanti dikemMasa konsesi 45 tahun sejak SPMK balikan pemerintah hanya Sumber: PPJT Batang—Semarang untuk lahan saja,” katanya Internal rate of return 13,7% BISNIS/RADITYO EKO saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, Selasa (26/4). juga berdampak pada pengerjaan paket bil alih pembebasan lahan yang tersisa Menurutnya, keterbatasan dana pe- Seksi III yang menjadi porsi pemerintah. dan diganti pemerintah pada seksi bermerintah untuk membebaskan lahan Untuk itu, perusahaan akan mengam- ikutnya. (Anitana W. Puspa) Profil Jalan Tol Studi Kelayakan Cigatas Tuntas Juni BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan penyelesaian studi kelayakan proyek jalan tol Cileunyi—Garut—Tasikmalaya atau Cigatas tuntas pada Juni 2016. Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Jabar Iwa Karniwa mengatakan, penyelesaian studi kelayakan penting karena Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sudah memasukkan rencana pembangunan proyek ini ke dalam Proyek Strategis Nasional. Jika kesiapan dokumennya sudah matang, proyek tersebut segera ditawarkan pada investor. “Kami diminta Pak Menteri [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] untuk segera menyelesaikan FS [feasibility study],” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/4). Proses studi kelayakan yang sudah dilelang oleh Dinas Bina Marga Jabar, menurutnya, tengah dikebut agar pada pertengahan tahun ini sudah bisa dilaporkan kepada Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR dan juga BPJT. Setelah itu, proyek jalan tol Cigatas bisa diusulkan ke dalam jaringan tol nasional. “Kami menargetkan Juni, FS-nya sudah selesai sebagai bahan persiapan.” Kepala Dinas Bina Marga Jabar M. Guntoro menuturkan, jika Juni studi kelayakan sudah rampung, pihaknya tinggal menyerahkannya kepada Dirjen Bina Marga dan BPJT untuk selanjutnya digelar lelang investasi. Setelah itu, pihaknya menargetkan pembebasan lahan akan bisa dilakukan mulai tahun depan. Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen kuat dari pemprov untuk mempercepat pembangunan jalan tol di wilayah Priangan tersebut. “Tahun depan harus ada pembebasan lahan, mau di hulu atau hilir itu tidak menjadi masalah,” katanya. (K57) PROPERTI SURABAYA Semester Kedua Bakal Tumbuh hingga 30% SURABAYA — Sejumlah pengembang di Jawa Timur meyakini kondisi bisnis properti pada semester kedua tahun ini bakal semakin bergairah bahkan dapat tumbuh mencapai 30% sejalan dengan rencana pemberian pengampunan pajak oleh pemerintah. Direktur PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS) Sutoto Jacobus mengatakan, pada semester pertama tahun ini, sektor properti belum bergerak secara cepat, tetapi sejumlah pengembang sudah mulai berancang-ancang dengan memulai proyek-proyek baru mereka. “Kalau tax amnesty sudah jalan, suku bunga nanti masih bisa turun lagi. Bisnis Indonesia, 28 April 2016 Bahkan, sekarang ini sejumlah bank sudah jor-joran menawarkan suku bunga rendah, seperti Bank Mandiri bunga 8,5% fixed 5 tahun, lalu BCA bunga 9%. Kalau semua faktor ini jalan, semester kedua pertumbuhan properti bisa naik sampai 30%,” ujarnya di sela-sela acara pemilihan unit Cornell Apartment, Rabu (27/4). Menurutnya, pada semester I/2016, penjualan properti di Ciputra Group tampak lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu ketika hampir semua pengembang mengeluhkan perlambatan ekonomi yang berdampak pada penjualan. “Justru sekarang ini developer aktif semuanya, mulai banyak jualan. Saya melihat market di Surabaya ini malah lebih bergairah dibandingkan dengan Jakarta walaupun dulu Jakarta booming lebih cepat,” ujarnya. Adapun soal harga, lanjut Sutoto, kenaikannya dapat dipengaruhi oleh suplai dan permintaan, pengembangan wilayah, komponen atau material bangunan serta inflasi. Namun, properti garapan Ciputra mengalami kenaikan harga karena dipengaruhi oleh faktor pengembangan wilayah. “Kalau di Ciputra itu karena pengembangan wilayah sehingga harga properti kami naiknya 6%-an tahun ini. Memang tidak banyak karena bukan faktor inflasi. Kalau tahun lalu, kenaikan harga properti kami bisa sampai 18%,” ungkapnya. Berkaitan dengan acara pemilihan unit apartemen Cornell, Sutoto menjelaskan, CTRS bakal merilis menara kedua pada proyek apartemen yang berada di kawasan Citraland Surabaya yang akan kembangkan menjadi Citraland Central Business District. Menurutnya, pada proyek apartemen Cornell menara pertama dengan 416 unit dan 64 unit small office home office (SOHO) sudah terjual habis. “Kami akan buka lagi untuk tower kedua dalam waktu 2 minggu—3 minggu ke depan.” Rencananya menara kedua bakal memiliki jumlah unit lebih banyak sekitar 500 dan lebih luas sekitar 10% dari menara pertama. “Termasuk harganya pun juga lebih tinggi dari tower pertama karena ukuran luasnya saja juga berbeda. Apalagi lokasi tower kedua berada lebih depan.” Direktur Citraland Andy Soegiardjo menjelaskan, kawasan Citraland CBD memiliki keunggulan dengan keberadaan Universitas Ciputra sehingga penghuni apartemen di kawasan itu pun 70%-nya merupakan mahasiswa dan selebihnya umum. (Peni Widarti)