BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM

advertisement
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM
KEGIATAN PASAR MODAL
2.1 Perdagangan Saham Dalam Kegiatan Pasar Modal
2.1.1 Pengertian saham
Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Menurut
Kismono, saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi
perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya
berkaitan dengan kepemilikan saham1. Bukti kepemilikan ini terdapat dalam dua
bentuk, yaitu saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dan saham yang tidak
mencantumkan nama pemiliknya. Saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya
dinamakan saham atas nama, sedangkan saham yang tidak mencantumkan nama
pemiliknya disebut saham atas tunjuk.2
Dalam saham atas nama ini, nama pemegang saham ditulis pada surat saham
tersebut sebagai bukti bagi pemegang sahamnya, dan saham ini dapat diperalihkan
hak-hak nya walaupun belum sepenuhnya dilunasi harganya. Sedangkan dalam
saham atas tunjuk ini, nama pemiliknya tidak ditulis di dalam surat saham yang mana
saham atas tunjuk atau atas pembawa ini hanya mengesahkan pemegangnya sebagai
1
Gugup Kismono, 2001, Bisnis Pengantar, BPFE , Yogyakarta, h. 416.
2
Anarokhmatussa’dyah dan Suratman, op.cit, h. 92.
36
37
pemilik3. Saham juga terbagi atas beberapa jenis, yaitu saham biasa dan saham
preferen. Saham biasa adalah saham yang mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu
perusahaan. Kemudian menurut Asril Sitompul, saham preferen ini pemegang saham
mendapatkan pembayaran yang tetap setiap tahun4. Sedangkan menurut Zaki
Baridwan, saham preferen adalah saham yang mempunyai beberapa kelebihan,
biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau pembagian
aktiva pada saat likuidasi.5
2.1.2 Pengertian pasar modal
Pengertian pasar modal menurut Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disingkat UUPM), adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Pada pasar modal terdapat profesi penunjang pasar modal
seperti Bapepam, bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali amanat, notaris,
konsultan hukum, lembaga kliring,dan lainnya6. Profesi penunjang pasar modal
tersebut bekerja secara professional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan
transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.
Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi untuk
3
Ibid.
4
Ibid, h. 195.
5
Zaki Baridwan, 2004, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, h. 391.
6
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 32-37.
38
mempertemukan penjual dan pembeli efek, yang mana dilakukan secara langsung
maupun melalui wakil-wakilnya.7
Pengertian pasar modal sebagaimana pasar umumnya yaitu merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli dalam hal diperjualbelikannya adalah modal atau
dana.8
Pasar modal dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu usaha
perdagangan surat-surat berharga seperti saham,sertifikat saham, dan obligasi atau
efek-efek pada umumnya9. Pasar modal merupakan suatu pasar yang modern, karena
dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah dana atau modal. Sebagai suatu
pasar modern, pasar modal merupakan tempat untuk melakukan kegiatan dalam
penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik yang pada
intinya adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dana yang diperantarai oleh
para anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan
tansaksi jual beli. Pasar modal dalam arti menengah merupakan semua pasar ang
terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit
(biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman
berjangka, hipotik, tabungan dan deposito berjangka.10
7
Iskandar, Z. Alwi, 2003, Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta,
h.14.
8
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 166.
9
loc.cit.
10
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 167.
39
Pasar modal dalam arti sempit adalah tempat pasar uang yang terorganisasi
yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan
underwriter.11
Pasar modal merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta
dana jangka panjang dalam bentuk efek. Apabila dilihat dari sudut pandang hukum
perjanjian, maka kegiatan jual beli efek di pasar modal lebih merupakan suatu
perjanjian jual beli pada umumnya. Oleh karena itu dalam suatu perjanjian jual beli
pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang,
sedangkan pihak yang lain (pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas
sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Selain itu pasar
modal
merupakan
pasar
(tempat,
berupa
gedung)
yang
disiapkan
guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga
lainnyadengan memakai jasa para perantara pedagang efek.12
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang biasanya diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan itu
diantaranya adalah saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai
produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).13
11
loc.cit.
12
Sunariyah, 2000, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP AMP YKPN, Jakarta, h.4.
13
Andrias Harefa, 2002, Pasar Modal dan Transaksi Saham, Rubrik EUREKA/Edukasi dan
Ulasan Perencanaan Keuangan/Redaksi Sinar Harapan, Jakarta, h. 4.
40
Menurut Eduardus Tandelilin, pasar modal merupakan pertemuan antara para
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan
cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu
tahun, seperti saham dan obligasi.14
Menurut Suad Husnan, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjual
belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh
pemerintah, dan maupun perusahaan swasta15. Sedangkan menurut LIoyd dalam
Anoraga, pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan
modal, seperti obligasi dan efek.16
Dengan demikian pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli
yang memperjualbelikan modal atau dana17,seperti saham, sertifikat saham, dan
obligasi atau efek-efek pada umumnya.
Peranan pasar modal suatu negara dapat dilihat dari minimal lima aspek
sebagai berikut :
a. Sebagai fasilitas melakukan proses interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang akan diperjual14
Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE,
Yogyakarta, h. 13.
15
Adrian Sutedi, 2009, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Ghalia ndonesia, Jakarta, h. 2.
16
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, 2011, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta, h.94.
17
Elsi Kartika Sari dan Advendi simangunsong, 2007, Hukum Dalam Ekonomi, Grasindo,
Jakarta, h. 146.
41
belikan. Ditinjau dari segi lain, pasar modal dapat memberikan kemudahan
bagi pelaku pasar modal untuk melakukan transaksi tanpa melalui tatap
muka ( pembeli dan penjual dapat bertemu secara tidak langsung), hal
tersebut dapat dilakukan dengan adanya sistem perdagangan efek melalui
fasilitas perdagangan melalui computer.
b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor guna memperoleh
hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan
untuk memenuhi keinginan para investor.
c. Pasar modal untuk memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimiliki nya atau surat berharga lainnya, sehingga
dapat memberikan kepastian kepada investor dalam menghindari risiko
rugi. Jadi, operasi pasar modal dapat menghindari ketidakpastian di masa
yang akan datang.
d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartsipasi dalam pengembangan perekonomian. Pasar modal dapat
dijadikan
alternatif
bagi
masyarakat
mengenai
bagaimana
cara
menginvestasikan uang mereka selain dengan menabung sehingga
masyarakat dapat melakukan investasi melalui pasar modal dengan
membeli sebagian kecil saham perusahaan publik, dan kemudian dapat
ditingkatkan dan dikembangkan.
e. Dengan adanya pasar modal maka dapat mengurangi biaya informasi dan
transaksi surat berharga, biaya pencarian informasi tentang perusahaan
42
(emiten) termasuk didalamnya kelebihan dan kekurangan mengenai surat
berharga suatu perusahaan publik karena semua biaya merupakan tanggung
semua pelaku di pasar modal karena semua informasi yang ada akan
dicerminkan dalam harga saham.18
f. Pasar Modal dapat mempercepat proses ikut sertanya masyarakat dalam
pemilikan saham menuju pemerataan pendapatan masyarakat serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana dan
penggunaannya
secara
produktif
untuk
pembiayaan
pembangunan
nasional19. Dalam dunia bisnis, sering kali seseorang memiliki kemampuan
untuk melakukan suatu usaha karena keahlian, kemampuan atau hal – hal
lain karena bidangnya, namun karena seorang tersebut tidak memiliki
cukup modal awal, maka usahanya tersebut tidak dapat dilaksanakannya
sesuai dengan keinginannya20. Oleh karena itu Menginggat suatu hal yang
sangat mendasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah tersedianya
permodalan.21
2.1.3 Pelaku, lembaga dan profesi penunjang pasar modal
Para pihak atau yang lebih sering disebut sebagai pelaku pasar modal, yaitu :
18
Sunariyah, op.cit, h. 7.
19
Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangungsong, op.cit, h. 9.
20
Gunawan Widjaja, 2004, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, Prenada Media, Jakarta, h.5.
21
Megarita, 2007, Perlindungan Hukum Terhadap Saham Yang Digadaikan, USU Press,
Medan , h.1.
43
1. Emiten
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada
masyarakat investor melalui penawaran umum22. Emiten yaitu pihak yang melakukan
penawaran umum yang mana pengertian ini diatur dalam pasal 1 butir ke-6 UndangUndang Pasar Modal No 8 Tahun 1995. Perusahaan yang akan melakukan emisi,
harus terlebh dahulu menyampaikan pertanyaan pendaftaran kepada BAPEPAM
untuk menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah pernyataan
pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran umum.
2. Investor atau Pemodal
Investor atau pemodal adalah perorangan dan atau lembaga yang menanamkan
dananya dalam efek baik masyarakat perorangan atau lembaga yang membeli saham
atau obligasi yang diterbitkan emiten.23
Ada dua kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi investor, yaitu melalui
pasar perdana dan melalui pasar sekunder24. Melalui pasar perdana yakni antara izin
go public yang diberikan sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian
emiten dengan penjamin emisinya yang mana pada masa ini saham ditawarkan di luar
bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan penjamin emisi. Sedangkan
melalui pasar sekunder yakni kesempatan setelah saham perusahaan didaftarkan di
22
Hendy M. Fakhrudin, 2008, Istilah Pasar Modal, PT Elex Media Komputindo, Jakarta,
h.61.
23
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 25.
24
loc.cit.
44
bursa yang mana setelah pasar perdana ditutup, perusahaan didaftarkan dibursa yang
kemudian setelah itu pasar sekunder dimulai. Selain itu disebut dengan pasar
sekunder karena yang melakukan perdagangan adalah para pemegang saham dan
calon pemegang saham dan uang yang berputar di pasar sekunder tidak lagi mengalir
ke dalam perusahaan yang menerbitkan efek, tetapi berpindah dari pemegang saham
yang satu ke pemegang saham yang lain. Objek jual beli dalam pasar modal
sebenarnya adalah perusahaan, akan tetapi perusahaan merupakan kesatuan yang
tidak dapat dibagi-bagi, maka jika ingin masuk ke bursa atau pasar modal harus
diwujudkan dalam bentuk saham atau efek. Kondisi ini sesuai dengan pendapat dari
Kasmir yang menyatakan bahwa memiliki saham artinya memiliki perusahaan.25
3. Penanggung
Dalam memperkuat kepercayaan kepada emiten mengenai pinjaman pokok
maupun bunga akan dibayar tepat waktu maka dalam penerbitan obligasi diperlukan
jasa penanggung. Oleh karena itu jika emiten menderita kerugian atau dibubarkan
sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang
bertanggung jawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok obligasi
akan beralih kepada penanggung.
4. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker)
25
Kasmir, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
h. 195.
45
Pemodal atau investor yang ingin membeli atau menjual saham harus
menyampaikan amanat jual atau beli kepada pialang yang dipercayai yang mana
untuk jasanya tersebut pialang mendapatkan fee. Oleh karena itu selain melaksanakan
amanat membeli atau menjual saham, pialang juga memberikan saran mengenai
harga-harga saham tertentu yang mana keputusan tetap berada ditangan investor
sehingga resiko kenaikan ataupun penurunan harga tetap dipikul oleh pemberi amanat
(investor). Selain itu pialang tidak menanggung resiko atas perubahan nilai surat-surat
berharga yang diperdagangkan.26
5. Pedagang efek
Pedagang efek merupakan pembeli efek atas namanya sendiri sehingga dapat
dikatakan sebagai investor di pasar modal. Selain itu pedagang efek bisa juga
berfungsi sebagai pialang yang mana dalam hal ini berfungsi untuk mengutamakan
pemenuhan pemodal lain sebelum membeli untuk dirinya sendiri.
6. Perusahaan efek
Perusahaan efek memiliki tiga aktivitas yaitu sebagai penjamin emisi,
perantara perdagangan efek dan manager investasi. Penjamin Emisi Efek, yaitu salah
satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk
melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa
efek yang tidak terjual yang mana merupakan pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau
26
Jusuf Anwar, 2008, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Dan Motivasi, P.T Alumni,
Bandung (Selanjutnya disebut Jusuf Anwar II), h. 164.
46
tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual yang mana perusahaanperusahaan yang menjual saham atau obligasi menginginkan dana dari hasil
penjualan itu dalam waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan jumlah tertentu
pula. Oleh karena itu penjamin emisi inilah yang akan mengambil resiko untuk
mejual saham atau obligasi emiten dengan mendapatkan imbalan.Perantara Pedagang
Efek, yaitu salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha
jual-beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Manajer Investasi, yaitu
pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pension dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.27
7. Self Regulatory Organizations (SROs)
Self Regulatory Organizations (SROs), yaitu organisasi yang memiliki
kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya.
Self Regulatory Organization (SROs) terdiri dari :
1. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak
lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (pasal 1 butir
4 UUPM Nomor 8 tahun 1995). Berdasarkan ketentuan ini, dapat
diketahui bahwa bursa efek adalah lembagaatau perusahaan yang
27
Rusdin, 2006, Pasar Modal, Alfabet, Bandung, h. 18.
47
menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk
mempertemukan
penawaran
jual
beli
efek
antara
berbagai
perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan memeperdagangkan
efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek28. Dalam
pasal 1 angka 5 disebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti
utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan menurut Undang-Undang
Sekuritas di Amerika Serikat, efek atau sekuritas diartikan sebagai:
Securities are defined as : 1. Interests or instruments that are commonly
known as securities (e.g.common stock, preferred stock, bond, debentures
and warrants). 2. Interests or instruments that are expressly mentioned in
securities act and 3. an instrument contract29.Berdasarkan pengertian
tersebut maka efek didefinisikan sebagai : 1. Minat atau instrumen yang
biasa dikenal sebagai efek ( saham biasa , saham preferen , obligasi , surat
utang dan waran ) . 2. Minat atau instrumen yang disebutkan dalam surat
bertindak dan 3. kontrak instrument. Selain itu dalam pasal 6 UUPM No 8
tahun 1995, disebutkan bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan
usaha sebagai bursa efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin
28
H. Abdul Manan, 2009, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal
Syariah Indonesia, Kencana, Jakarta (Selanjutnya disebut Abdul H. Manan II), h. 38.
29
Henry R. Cheeseman, 2001, Business Law, Fourth Edition. Prentice Hall, Inc, New Jersey,
p.796.
48
usaha dari BAPEPAM. Perlunya izin dari BAPEPAM ini dikarenakan
dana kegiatan menyelenggarakan sarana perdagangan efek menggunakan
dana masyarakat. Bursa efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan
untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya yang mengikat para pihak yang
berhubungan denga efek, namun dalam pasal 11 UUPM ditentukan bahwa
peraturan tersebut baru berlaku setelah mendapat persetujuan dari
BAPEPAM. Selain itu pasal 12 UUPM mewajibkan bursa efek untuk
membentuk satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan pemeriksaan
berkala atau sewaktu-waktu terhadap anggota bursa dan terhadap kegiatan
manajemen bursa efek. Dalam menjalankan pengawasan pasar, bursa efek
dapat menempuh dua cara, yaitu melakukan pengawasan sebagai kontrol
internal bagi sistem pembukuan atau keuangan anggota bursa dan
Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi
setiap saat di lantai bursa30. Menurut Suad Hasan, peran bursa efek
tersebut adalah setelah sekuritas terjual di pasar perdana, sekuritas tersebut
kemudian didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat diperjual belikan
di bursa yang mana pada saat sekuritas tersebut diperdagangkan dibursa
maka sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan
30
I Putu Gede Ary Suta, 2000, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti,
Jakarta, h. 181.
49
demikian bursa efek merupakan perusahaan yang jasa utamanya adalah
menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder.31
2) Lembaga kliring dan penjaminan, yaitu pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur,
wajar, dan efisien.
3)
Lembaga
penyimpanan
dan
penyelesaian,
yaitu
pihak
yang
menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank custodian,
perusahaan efek, dan pihak lain.
8. BAPEPAM
Bapepam merupakan lembaga pengawas pasar modal yang berfungsi
mengawasi kualitas keterbukaan emiten dengan memperhatikan kelengkapan,
kecukupan, objektfitas, kemudahan untuk dimengerti dan kejelasan dokumen
pernyataan pendaftaran. BAPEPAM sama sekali tidak memberikan penilaian
terhadap keunggulan atau kelemahan saham yang ditawarkan. Pasal 75 UUPM No 8
tahun 1995 mengatur mngenai wewenang dan fungsi BAPEPAM. Fungsi BAPEPAM
datur dalam pasal 3, pasal 5, pasal 69 dan pasal 100 Undang-Undang Pasar Modal No
8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Dalam pasal 3 UUPM disebutkan bahwa
BAPEPAM memiliki fungsi membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar
modal yang bertujuan menciptakan kegiatan pasar modal yang wajar, efisien, dan
melindungi pemodal dan masyarakat. Dalam pasal 5 UUPM, BAPEPAM memilki
31
Suad Husnan, 2003, Dasar-Dasar Teori Fortofolio dan Analisis Sekuritas, UPP
AMPYKPN, Yogyakarta, h. 28.
50
fungsi perizinan dan pendaftaran yang dimana BAPEPAM memberi izin dan
persetujuan usaha untuk bursa dan profesi penunjang pasar modal. Dalam Pasal 69
UUPM, BAPEPAM memilki fungsi kepengawasan dan pasal 100 UUPM,
BAPEPAM memiliki fungsi pemeriksa, yang dimana memeriksa catatan pembukuan
dan dokumen-dokumen dalam kegiatan pasar modal.
Selain fungsi BAPEPAM yang dijelaskan diatas tersebut, terdapat juga
wewenang dari BAPEPAM pada pasal 5 UUPM No 8 Tahun 1995 yaitu sebagai
berikut:
1. Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta
menyatakan,
menunda
atau
membatalkan
efektifnya
persyaratan
pendaftaran.
2. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik
yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran atau
melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin
usaha, izin orang perseorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.
3. Wewenang administratif sebagaimana dinyatakan dalam pasal 102 UUPM,
dimiliki oleh BAPEPAM untuk memberikan peringatan tertulis, denda,
pembatasan atau pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha,
pembatalan persetujuan dan pembatalan pendaftaran kepada pihak yang
melanggar Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya yang telah
memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari BAPEPAM.
51
Undang-undang pasar modal memberikan kedudukan dan peranan yang cukup
besar kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secagai otoritas pasar
modal. Oleh karena itu Bapepam merupakan lembaga yang sangat menentukan dalam
melakukan law enforcement hukum pasar modal. Ketertiban dan tercegahnya
kejadian tipu muslihat dari pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal,
tergantung pada kinerja Bapepam dalam kerapian sistem, aturan main, dan obsesi,
visi, dan kesigapan dari sumber daya manusia di Bapepam. Bapepam berungsi
sebagai penentu penegakan hukum pasar modal, oleh karena itu baik buruknya
praktek atau kegiatan pasar modal tergantung pada bapepam.32
Penegakan hukum yang berlandaskan pada ketiga aliran tujuan hukum
tersebut dapat meminimalisir dampak dari kualitas penegakan hukum yang buruk,
yaitu penurunan kredibilitas dari pasar modal.Untuk itu agar dapat tercipta iklim
investasi yang baik danterselenggaranya pembinaan serta pengawasan yang lancar,
perlu adanyasuatu lembaga yangberfungsi sebagai regulator yang sebelumnya kita
kenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan saat ini sudah
beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Tugas pokok dan fungsi Bapepam yang saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak terlalu jauh berbeda dengan lembaga sejenis di
Amerika Serikat yaitu Securities Exchange Commision (SEC),yaitu sebuah lembaga
pemerintah dalam hal melakukan pengawasan kegiatan pasar modal di Amerika
32
Abraham, F. Amos, 2004, Legal Opinion, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.115.
52
Serikat33 dengan menjaga keterbukaan informasi kepada masyarakat, investor, dan
melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan investor dari praktek-praktek
dan kejahatan-kejahatan di kegiatan pasar modal yang dilakukan oleh pelaku pasar
modal. Selain itu Bapepam saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) bertugas untuk melakukan pencatatan terhadap perusahaan
yang akan go public, sebagaimana disebutkan: A covered issuer must file a written
registration statement with the SEC. The issuer’s management, accountants, and
underwriters34. Berdasarkan penjelasan tersebut maka sebuah perusahaan tertutup
harus mengajukan pernyataan pendaftaran yang ditulis oleh SEC yaitu emiten
manajemen , akuntan , dan underwriter.
Dalam kegiatan pasar modal, para pihak atau yang lebih sering disebut
sebagai pelaku pasar modal ada lembaga penunjang pasar modal yang terkait dalam
penyelenggaraan kegiatan pasar modal.
Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri atas :
a. Biro Adninstrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan emiten dan pembagian hak yang
berkaitan dengan efek (pasal 1 butir 3 UUPM Nomor 8 tahun 1995).
33
M. Paulus Situmorang, 2008, Pengantar Pasar Modal, Mitra Wacana Media, Jakarta , h. 5.
.
34
Henry, R. Cheeseman, 2003, Contemporary Business and E-Commerce Law, 4/e, Prentice
Hall,Inc, New Jersey, p. 799.
53
b. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
bersifat utang35. Selain itu wali amanat merupakan lembaga penunjang yang
hanya diperlukan dalam emisi obligasi yang mana obligasi yang diterbitkan
perusahaan melalui pasar modal adalah obligasi dengan jaminan yang artinya
pinjaman obligasi itu dijamin dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk
mengawasi perusahaan sehingga dalam hal ini emiten harus menunjuk wali
amanat.
c. Kustodian merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan
harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainnya
seperti menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain dalam menyelesaikan
transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Dalam kegiatan pasar modal, terdapat profesi penunjang pasar modal yang
mempunyai peranan penting dalam penawaran umum. Setiap informasi yang ada
didalam propektus membutuhkan penanggung jawab secara professional. Informasi
yang mengandung fakta dan informasi material mengenai emiten sangat
membutuhkan jasa professional.
Menurut pasal 64 ayat (1) huruf a No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(selanjutnya disingkat UUPM), Profesi penunjang pasar modal meliputi :
1. Akuntan Publik
2. Konsultan Hukum
35
Rusdin. op.cit, h.20.
54
3. Penilai
4. Notaris
ad 1. Akuntan Publik yaitu akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri dan
terdaftar di Bidang Pengawas Pasar Modal. Kewajiban utama dari akuntan
publik adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 68 Undang-Undang Pasar
Modal (UUPM). Di situ ditentukan bahwa akuntan yang memeriksa laporan
keuangan emiten wajib menyampaikan kepada Bapepam hal-hal yang sifatnya
rahasia. Sebenarnya yang diinginkan dari hal tersebut adalah bahwa akuntan
publik diharapkan sebagai agen of information/agent of transparency dari
klien-kliennya kepada publik melalui Bapepam. Jadi kalau ada hal-hal yang
dirasakan melanggar ketentuan atau dapat berdampak negatif terhadap
perusahaan tersebut, maka akuntan publik wajib melaporkannya kepada
Bapepam. Sebagai contoh yang sering terjadi adalah pemanfaatan suatu
perseroan untuk kepentingan transaksi pribadi. Walaupun transaksi itu untuk
kepentingan pribadi direksinya, tetapi sering ditemukan bahwa perseroan yang
bersangkutan dipakai sebagai alat untuk melakukan transaksi. Misalnya direksi
membuat suatu perjanjian kredit dengan mengatasnamakan perseroan maka
hal-hal tersebut harus dilaporkan kepada Bapepam.36
ad 2. Konsultan Hukum merupakan ahli hukum yang memberikan pendapat hukum
kepada pihak lain yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
36
Ida Bagus Aditya Jayantara, 2007, Lembaga dan Profesi di Pasar Modal Meliputi
Fungsinya, LPPH, Jakarta, h. 58.
55
(BAPEPAM). Konsultan hukum dalam membuat pendapat hukum harus
memuat fakta, keterangan, dan informasi mengenai aspek hukum emiten dan
harus mempunyai integritas, objektifitas dan kemandirian serta tunduk kepada
kode etik konsultan hukum.
ad 3. Penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut adalah
perusahaan atau perorangan yang secara profesional mempunyai keahlian
untuk membuat penilaian mengenai aktiva perusahaan yang dibutuhkan untuk
kegiatan pasar modal. Penilaian dilakukan dengan kualifikasi tertentu sehingga
menghasilkan penilaian yang wajar dan objektif. Dalam arti penilaian ini
merupakan hasil penilaian yang terpercaya, jujur, dan tidak sepihak karena
bebas dari kepentingan pribadi.
ad 4. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan
terdaftar Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Notaris, tugas pokok
notaris di pasar modal itu sendiri sebenarnya sama saja dengan tugasnya pada
saat notaris tersebut belum terdaftar di Bapepam, yaitu antara lain
memberikan penerangan dan saransaran, serta membuat akta otentik. Dengan
demikian wajar bahwa seorang notaris harus mengetahui pasar modal
sehingga notaris bisa memberikan saran-saran bagi pembuatan suatu akta
perusahaan dalam rangka go public, misalnya untuk penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten atau perusahaan publik, haruslah
diketahui agenda rapat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
56
berkaitan dengan transaksi benturan kepentingan, transaksi material,
penggabungan usaha, dan lain sebagainya.37
Kedudukan seorang notaris sebagai seorang fungsionaris dalam masyarakat
hingga sekarang dirasakan masih disegani. Seorang notaris biasanya dianggap
sebagai seorang pejabat tempat seseorang dapat memperoleh nasihat yang boleh
diandalkan. Oleh karena itu segala sesuatu yang ditulis dan diterapkannya (konstatir)
adalah benar, karena seorang notaris adalah pembuat dokumen yang kuat dalam suatu
proses hukum.38
Notaris dalam kegiatan pasar modal mempunyai tugas kunci, karena Notaris
harus menyiapkan, membuat, dan merumuskan dokumen mengenai berbagai
hubungan hukum yang terjadi antara berbagai pihak hubungan hukum yang terjadi
antara berbagai pihak pada saat sebelum, ketika, dan sesudah penawaran umum. Akta
yang dibuat oleh Notaris yaitu Akta Rapat Umum Pemegang Saham pendiri atas
tindakan perseroan untuk melakukan penawaran umum, perubahan anggaran dasar
perseroan dengan persetujuan dari Departemen Kehakiman, perjanjian antara emiten
dengan agen penjualan saham yang dibuat di depan notaris, perjanjian emiten dengan
biro administrasi efek mengenai pencatatan pemegang saham,dan perjanjian emiten
dengan perusahaan percetakan untuk mencetak saham dan prospektus serta perjanjian
perubahan penjaminan emisi efek mengenai harga saham dan bagian penjamin emisi.
37
M.S Tumanggor, 2007, Lembaga Profesi di Pasar Modal, LPPH, Jakarta, h. 55-56.
38
Tan Thong Kie, 2000, Studi Notariat: Serba Serbi Praktek Notaris, PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, h. 157.
57
2.1.4 Prinsip keterbukaan dalam perdagangan saham
Pada kegiatan pasar modal merupakan kewajiban dari pihak-pihak dalam
suatu penawaran untuk memperhatikan dan memenuhi prinsip keterbukaan.
Prinsip keterbukaan dalam pasar modal merupakan jiwa pasar modal itu
sendiri. Keterbukaan tentang fakta material sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada
keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya informasi yang
benar dan merata bagi investor, sehingga investor dapat melakukan pembelian atau
penjualan saham. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
jaminan kepastian
hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal serta harus
dapat melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari praktek yang merugikan
karena
menggingat
bahwa
kehadiran
investasi
dapat
menggerakkan
roda
perekonomian negara.39
Menurut Bismar Nasution pada pasar modal terdapat tiga fungsi prinsip
keterbukaan yaitu :
1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik
terhadap pasar.
2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang
efisien.
3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan.40
ad 1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap
pasar.
39
Budi Untung, Hendrik, 2010, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta, h.15.
40
Adrian Sutedi, op.cit, h.102.
58
Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya
terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan memiliki peranan penting bagi
investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi karena melalui
keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian terhadap investasi. Informasi perusahaan
yang jelas akan menyebabkan keinginan investor untuk melakukan investasi makin
tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat
menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan
ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam kegiatan pasar modal.
ad 2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang
efisien.
Pemberian informasi secara penuh akan menciptakan pasar modal yang
efisien yang mana dapat berperan dalam meningkatkan ketersediaan informasi yang
benar sehingga dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting
karena berkaitan dengan kegiatan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang
berdasarkan informasi. Dengan demikian prinsip keterbukaan maka akan timbul pasar
modal yang tertib, modern, efisiensi, wajar dalam melakukan transaksi jual beli
saham serta adanya jaminan perlindungan hukum bagi semua pelaku pasar modal41.
Selain itu pasar modal dikatakan efisien jika harga dan surat-surat berharga
mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.42
ad 3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan.
41
Joni Emirzon, 2000, Hukum Bisnis Indonesia, Prenhalindo, Jakarta, h. 302.
Jogiyanto H.M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta, h.16.
42
59
Semakin banyak informasi yang diungkapakan akan menghilangkan tindakan
salah dan penyalahgunaan sehingga lebih banyak tergantung dari informasi apa yang
harus diungkapkan dan kepada siapa informasi itu disampaikan.
Menurut UUPM pasal 1 angka 25 disebutkan, yang dimaksud dengan
keterbukaan (disclosure) adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten,
perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk
menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi
material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap
keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Dalam
kegiatan pasar modal, informasi yang diberikan atau dikeluarkan emiten harus
memastikan bahwa informasi mengenai saham atau efek akan selalu tersedia,
menyebar secara merata kepada masyarakat untuk investor menggunakan informasi
dalam melakukan keputusan investasi, karena hanya dengan informasi mengenai
saham atau efek dan perusahaan emiten, pemodal dapat melakukan keputusan
investasi yang tepat dalam menentukan harga atau nilai efek atau saham dari
informasi tersebut. Keputusan dalam investasi berkaitan dengan informasi. Hasil
keputusan ini sangat ditentukan oleh informasi yang memiliki decision maker.
Terlebih-lebih keputusan investasi dalam instrumen pasar modal, peranan informasi
sangatlah vital. Hal ini bisa dipahami mengingat instrumen pasar modal/barang
yangdiperdagangkan sifatnya abstrak43. Oleh karena itu harga di pasar (bursa) akan
43
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2006, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi), PT Rineka
Cipta, Jakarta, h. 207.
60
selalu menyesuaikan dengan informasi mengenai saham dan perusahaan emiten
tersebut. Dengan demikian penyebaran informasi secara merata ini akan mengurangi
kemungkinan salah satu pihak, atau sekelompok orang diuntungkan karena tidak
meratanya penyebaran informasi sehingga tujuan dari keterbukaan dalam pasar modal
tersebut dapat tercapai.
Menurut Bismar Nasution, ada tiga tujuan keterbukaan (disclosure) dalam
pasar modal yaitu :
1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.
2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
3. Memberi perlindungan terhadap investor.44
ad 1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar.
Adanya kepercayaan dari investor dalam pasar modal akan mengakibatkan
keinginan investor untuk melakukan investasi semakin tinggi, tetapi ketika
munculnya
ketidakpercayaan
investor
terhadap
pasar
modal
maka
akan
mengakibatkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam pasar
modal sehingga dapat mengakibatkan pasar modal akan rusak menyeluruh dan tidak
berjalan dengan baik.
ad 2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien.
44
Bismar Nasution, 2001, Keterbukaan dalam Pasar Modal, cetakan pertama, Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, h. 9-11.
61
Pasar yang efisien dengan adanya sistem keterbukaan akan meningkatkan
informasi yang benar dalam pasar modal sehingga minat investor akan meningkat
dalam melakukan investasi di pasar modal,
ad 3. Memberi perlindungan terhadap investor.
Dengan adanya keterbukaan maka akan memberi perlindungan terhadap
investor dan menghasilkan kepercayaan dari masyarakat sehingga dapat membangun
kepercayaan publik terhadap pasar modal.
Prinsip keterbukaan dalam UUPM, pada pokoknya dapat dijumpai pada
ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan tata cara dalam perdagangan efek 45.
Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal selain mengatur mengenai
masalah kewajiban untuk memenuhi setiap prinsip keterbukaan, yang merupakan hal
penting dalam dunia pasar modal karena informasi tersebut merupakan bahan
pertimbangan dalam berinvestasi, juga mengatur mengenai konsekuensi dan tanggung
jawab atas kerugian serta ancaman pidana bagi pelaku pasar modal yang tidak
melakukan kewajban prinsip keterbukaan sesuai ketentuan UUPM tersebut.
Perdagangan efek (saham) yang wajar adalah penyelenggaraan perdagangan
yang berlangsung secara alamiah, dalam pengertian setiap kekuatan penawaran atau
permintaan dilakukan berdasarkan mekanisme pasar yang bebas dari adanya
keinginan para pelakunya, seperti adanya sistem penyampaian informasi yang akurat
dan tepat waktu dari emiten, terhindarnya pasar dari usaha-usaha pihak tertentu untuk
memperoleh keuntungan ketidaktahuan pihak lainya, dan adanya sistem tata cara
93
Putu Sudarma Sumardi, 2008, Pengantar Hukum Investasi, Pustaka Sutra, Denpasar, h.85.
62
pelaksanaan perdagangan yang mendukung terciptanya kewajaran dalam melakukan
perdagangan di bursa efek.46
2.2 Insider Trading Dalam Kegiatan Pasar Modal
2.2.1 Pengertian insider trading
Insider Trading secara harafiah berarti perdagangan orang dalam. Dalam
istilah hukum pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan
oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan dimana perdagangan efek
tersebut didasarkan karena adanya
suatu “informasi orang dalam” (inside
information) yang penting dan mengandung fakta material, dimana pelaku insider
trading (inside trader) mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau
tidak langsung.
Informasi orang dalam (inside information) merupakan segala sesuatu yang
merupakan kejadian dalam perusahaan yang belum terbuka untuk umum, dimana
pihak dalam perusahaan yang bersangkutan telah mengetahui terlebih dahulu
informasi tersebut47. Dalam penjelasan pasal 95 UUPM No 8 Tahun 1995, yang
dimaksud dengan Informasi orang dalam adalah informasi material yang dimliki oleh
orang dalam yang belum tersedia untuk umum.
Menurut pasal 1 angka7 UUPM, informasi atau fakta material adalah
informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan/atau keputusan pemodal,
46
Adrian Sutedi, op.cit, h.184.
47
Munir fuady, op.cit, h. 175.
63
calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta
tersebut.
Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang dilakukan oleh
corporate insider seperti pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau
pemegang saham mayoritasnya yang mempunyai informasi privat Security Exchange
Commision (SEC) sehingga mengharuskan insider yang mempunyai kepemilikan
lebih besar 10% dari saham perusahaan harus melaporkan kegiatan transaski
sekuritasnya ke SEC secara bulanan dalam publikasi Official Summary Of Security
Transaction And Holdings yang digunakan sebagai basis data penelitian untuk
menguji apakah insider dapat memperoleh abnormal return.48
Menurut Bismar Nasution, praktik insider trading ini terjadi apabila orang
dalam (insider) perusahaan melakukan perdagangan dengan menggunakan informasi
yang belum di-disclose. Dalam hal ini, insider mempunyai informasi yang
mengandung fakta materiil yang dapat mempengaruhi harga saham. Posisi insider
yang lebih baik dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan saham dapat
menciptakan perdagangan saham yang tidak fair.49
Dari pengertian insider trading diatas, maka terdapat 6 unsur yaitu :
1. Adanya perdagangan efek
2. Dilakukan oleh orang dalam perusahaan
48
Jogiyanto H.M, op.cit, h.546.
49
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 78-79.
64
3. Adanya inside information
4. Inside information tersebut belum terbuka untuk umum
5. Perdagangan dimotivisir oleh adanya inside information tersebut
6. Tujuannya untuk mendapat keuntungan yang tidak layak.50
Insider
trading
tersebut
merupakan
salah
satu
praktek
yang
melanggar prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan juga merupakan praktek
perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading) karena posisi inside trader yang
lebih baik dibandingkan dengan investor lain.
Dengan demikian insider trading adalah Perdagangan orang dalam yang
mengacu kepada praktik yang dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan yang
memiliki informasi, informasi tersebut belum diungkap dan terbuka untuk umum
serta transaksi (perdagangan) tersebut terjadi berdasarkan adanya informasi rahasia
untuk memperoleh keuntungan pribadi.
2.2.2 Pelaku Insider Trading
Secara teknis pelaku Insider trading dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Pihak langsung
2. Pihak tidak langsung.
Ad 1. Pihak langsung
Pihak langsung adalah pihak yang mengemban kepercayaan secara langsung
dari emiten atau perusahaan publik yang berada dalam fiduciary position yaitu orang
yang bekerja tetap dalam perusahaan antara lain komisaris, direktur pemegang saham
50
Munir Faudy, op.cit, h. 167.
65
dan pegawai perusahaan serta orang-orang luar yang mempunyai hubungan
kepercayaan dengan perusahaan tetapi tidak selalu bekerja dalam perusahaan, seperti
konsultan, penilai, akuntan atau penasihat hukum perusahaan.51
Ad 2. Pihak tidak langsung
Pihak tidak langsung adalah pihak lain yang menerima informasi orang dalam
dari pihak pertama (fiduciary position) pihak lain yang menerima informasi orang
dalam dari pihak pertama (fiduciary position) baik secara secara pasif maupun aktif,
baik melawan hukum maupun secara tidak melawan hukum untuk mencari informasi
rahasia orang dalam maupun tidak sengaja memperoleh informasi seperti pegawai
restoran yang tidak sengaja mengetahui informasi rahasia dari orang dalam tesebut
yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk membeli saham demi
keuntungan pribadi yang mana dalam hal ini pelaku tersebut dikenal dengan tippee52.
Pengertian tippee menurut 10b-5 The securities Exchange Act, tippee adalah
seseorang yang dirinya bukan orang dalam, namun seseorang yang termasuk orang
dalam dengan sadar memberikan informasi internal kepadanya.53
2.2.3 Karakteristik insider trading
51
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 84-85.
52
Munir Fuady, op.cit, h. 174
53
Tandi Pada Palayukan, 2013, Analisis Terhadap Larangan Praktik Insider Trading di Pasar
Modal, USU Law Journal, Vol.II. No.2.
66
Ada empat karakteristik yang harus dimiliki suatu transaksi saham untuk
dapat disebut insider trading yaitu:
1. Keterlibatan Orang Dalam
2. Berdasarkan informasi penting yang bersifat rahasia
3. Keuntungan pribadi
4. Menjual atau membeli saham 54
ad 1. Keterlibatan Orang Dalam
Transaksi insider trading dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan.
Berdasarkan pasal 95 UUPM, yang dimaksud dengan keterlibatan orang-orang
dalam perusahaan yaitu :
a)
Komisaris dan Direktur yang secara langsung melakukan transaksi insider
trading.
b) Pegawai yang secara langsung melakukan transaksi insider trading.
c)
Kepala bagian yang secara langsung melakukan transaksi insider
trading.
d)
Pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik yang secara
langsung melakukan transaksi insider trading.
e)
Siapapun selain orang dalam (tippee) yang melakukan transaksi atas
informasi yang diperolehnya dari orang dalam. Keterlibatan orang
dalam tersebut harus dapat dibuktikan memiliki hubungan langsung
54
Http://insider-trading-dalam-transaksi-efek.html, Diakses 9 Februari 2015.
67
dengan pelaku transaksi dan dengan sengaja membocorkan rahasia
penting perusahaan untuk keuntungan pribadi.
ad 2. Berdasarkan Informasi Penting yang Bersifat Rahasia
Penggunaan informasi penting yang bersifat rahasia dan belum dipublikasikan
ini bertentangan dengan prinsip fiduciary duty. Dikatakan demikian apabila pihak
eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang
bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga
confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan melakukan transaksi
insider trading untuk keuntungan pribadi dengan menggunakan informasi yang masih
rahasia ini, sehingga setiap unsur manajerial dan pihak eksternal dapat dianggap telah
melakukan penyimpangan yang serius atas kewajibannya. Informasi penting inilah
yang kemudian menjadi objek tindak pidana kasus insider trading.
ad 3. Keuntungan Pribadi
Penyimpangan terhadap prinsip fiduciary duty yang dialakukan oleh pihak
eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang
bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga
confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan tersebut melakukan
transaksi insider trading demi keuntungan pribadi tertentu, maka transaksi yang
dilakukan dapat digolongkan sebagai insider trading.
ad 4. Menjual atau Membeli Saham
Atas dasar informasi penting dan rahasia inilah, terjadi transaksi jual
atau beli saham dengan tujuan keuntungan pribadi. Transaksi jual-beli saham ini
68
dilakukan oleh pihak dalam perusahaan atau pihak dalam perusahan yang hanya
bertugas sebagai informan terhadap pihak yang menerima informasi dari pihak
dalam perusahaan (tippee).
2.2.4 Dampak insider trading
Dalam insider trading
transaksi
yang dilakukan dengan tujuan
keuntungan pribadi akan memberi dampak negatif bagi investor dalam pasar
modal dan masyarakat. Dampak negatif dari insider trading yaitu:55
1. Insider Trading Berbahaya bagi Mekanisme Pasar yang Fair dan Efisien
Jika suatu insider trading tidak dilarang maka akan menyebabkan :
a. Pembentukan harga yang tidak fair
Jika ada insider trading, akan tidak terbentuk harga yang fair berhubung
kurangnya informasi tentang keadaan barang yang sebenarnya.
b. Perlakuan yang tidak adil diantara para pelaku pasar
Suatu pasar yang baik adalah pasar dimana semua anggota pasar diperlakukan
secara sama dan adil untuk mendapatkan informasi yang sama. Sedangkan
dengan adanya insider trading, maka hanya sebagian kecil atau bahkan satu
orang saja yang mempunyai informasi tertentu.
c. Berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal
Jika keadaan pasar tidak fair, akan banyak orang meninggalkan pasar modal
yang bersangkutan untuk beralih ke pasar modal di negeri lain ataupun ke
55
Munir Faudy, op.cit, h. 168.
69
jenis-jenis investasi lainnya. Maka dengan begitu, eksistensinya pasar modal
yang bersangkutan akan terancam.
2. Insider Trading berdampak negatif bagi emiten
Dengan adanya insider trading, pihak investor akan hilang kepercayaannya
terhadap emiten itu sendiri sehingga emiten tersebut akan sulit untuk
berkembang dan menambah permodalan selanjutnya, bahkan mungkin saja
pihak pelaku insider trading tersebut akan melakukan hal-hal yang merugikan
emiten agak harga bergejolak, sehingga dapat mengambil kentungan terhadap
situasi tersebut.
3. Kerugian materiil bagi investor
Jika terjadi insider trading maka investor akan mengalami kerugian secara
langsung, misalnya ada pihak yang membeli efek (saham) dengan harga yang
tinggi ataupun menjualnya dengan harga yang rendah.
4. Kerahasiaan itu miliknya perusahaan
Informasi rahasia itu miliknya perusahaan, oleh karena itu informasi rahasia
tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak lain selain dari perusahaan itu
sendiri.
Download