BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG INSIDER TRADING DALAM KEGIATAN PASAR MODAL 2.1 Perdagangan Saham Dalam Kegiatan Pasar Modal 2.1.1 Pengertian saham Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Menurut Kismono, saham merupakan sebuah piagam yang berisi aspek-aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan saham1. Bukti kepemilikan ini terdapat dalam dua bentuk, yaitu saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dan saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya. Saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya dinamakan saham atas nama, sedangkan saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya disebut saham atas tunjuk.2 Dalam saham atas nama ini, nama pemegang saham ditulis pada surat saham tersebut sebagai bukti bagi pemegang sahamnya, dan saham ini dapat diperalihkan hak-hak nya walaupun belum sepenuhnya dilunasi harganya. Sedangkan dalam saham atas tunjuk ini, nama pemiliknya tidak ditulis di dalam surat saham yang mana saham atas tunjuk atau atas pembawa ini hanya mengesahkan pemegangnya sebagai 1 Gugup Kismono, 2001, Bisnis Pengantar, BPFE , Yogyakarta, h. 416. 2 Anarokhmatussa’dyah dan Suratman, op.cit, h. 92. 36 37 pemilik3. Saham juga terbagi atas beberapa jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah saham yang mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Kemudian menurut Asril Sitompul, saham preferen ini pemegang saham mendapatkan pembayaran yang tetap setiap tahun4. Sedangkan menurut Zaki Baridwan, saham preferen adalah saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat likuidasi.5 2.1.2 Pengertian pasar modal Pengertian pasar modal menurut Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disingkat UUPM), adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pada pasar modal terdapat profesi penunjang pasar modal seperti Bapepam, bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali amanat, notaris, konsultan hukum, lembaga kliring,dan lainnya6. Profesi penunjang pasar modal tersebut bekerja secara professional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya. Bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi untuk 3 Ibid. 4 Ibid, h. 195. 5 Zaki Baridwan, 2004, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, h. 391. 6 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 32-37. 38 mempertemukan penjual dan pembeli efek, yang mana dilakukan secara langsung maupun melalui wakil-wakilnya.7 Pengertian pasar modal sebagaimana pasar umumnya yaitu merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam hal diperjualbelikannya adalah modal atau dana.8 Pasar modal dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham,sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya9. Pasar modal merupakan suatu pasar yang modern, karena dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah dana atau modal. Sebagai suatu pasar modern, pasar modal merupakan tempat untuk melakukan kegiatan dalam penawaran umum dan perdagangan efek (saham) dari perusahaan publik yang pada intinya adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dana yang diperantarai oleh para anggota bursa selaku pedagang perantara perdagangan efek untuk melakukan tansaksi jual beli. Pasar modal dalam arti menengah merupakan semua pasar ang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya berjangka lebih dari satu tahun) termasuk saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan dan deposito berjangka.10 7 Iskandar, Z. Alwi, 2003, Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Yayasan Pancur Siwah, Jakarta, h.14. 8 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 166. 9 loc.cit. 10 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 167. 39 Pasar modal dalam arti sempit adalah tempat pasar uang yang terorganisasi yang memperdagangkan saham dan obligasi dengan menggunakan jasa makelar dan underwriter.11 Pasar modal merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek. Apabila dilihat dari sudut pandang hukum perjanjian, maka kegiatan jual beli efek di pasar modal lebih merupakan suatu perjanjian jual beli pada umumnya. Oleh karena itu dalam suatu perjanjian jual beli pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedangkan pihak yang lain (pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Selain itu pasar modal merupakan pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnyadengan memakai jasa para perantara pedagang efek.12 Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasanya diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan itu diantaranya adalah saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).13 11 loc.cit. 12 Sunariyah, 2000, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP AMP YKPN, Jakarta, h.4. 13 Andrias Harefa, 2002, Pasar Modal dan Transaksi Saham, Rubrik EUREKA/Edukasi dan Ulasan Perencanaan Keuangan/Redaksi Sinar Harapan, Jakarta, h. 4. 40 Menurut Eduardus Tandelilin, pasar modal merupakan pertemuan antara para pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.14 Menurut Suad Husnan, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, dan maupun perusahaan swasta15. Sedangkan menurut LIoyd dalam Anoraga, pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan modal, seperti obligasi dan efek.16 Dengan demikian pasar modal adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang memperjualbelikan modal atau dana17,seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya. Peranan pasar modal suatu negara dapat dilihat dari minimal lima aspek sebagai berikut : a. Sebagai fasilitas melakukan proses interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang akan diperjual14 Eduardus Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE, Yogyakarta, h. 13. 15 Adrian Sutedi, 2009, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Ghalia ndonesia, Jakarta, h. 2. 16 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, 2011, Pokok-Pokok Hukum Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, h.94. 17 Elsi Kartika Sari dan Advendi simangunsong, 2007, Hukum Dalam Ekonomi, Grasindo, Jakarta, h. 146. 41 belikan. Ditinjau dari segi lain, pasar modal dapat memberikan kemudahan bagi pelaku pasar modal untuk melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka ( pembeli dan penjual dapat bertemu secara tidak langsung), hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya sistem perdagangan efek melalui fasilitas perdagangan melalui computer. b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor guna memperoleh hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan untuk memenuhi keinginan para investor. c. Pasar modal untuk memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimiliki nya atau surat berharga lainnya, sehingga dapat memberikan kepastian kepada investor dalam menghindari risiko rugi. Jadi, operasi pasar modal dapat menghindari ketidakpastian di masa yang akan datang. d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartsipasi dalam pengembangan perekonomian. Pasar modal dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat mengenai bagaimana cara menginvestasikan uang mereka selain dengan menabung sehingga masyarakat dapat melakukan investasi melalui pasar modal dengan membeli sebagian kecil saham perusahaan publik, dan kemudian dapat ditingkatkan dan dikembangkan. e. Dengan adanya pasar modal maka dapat mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga, biaya pencarian informasi tentang perusahaan 42 (emiten) termasuk didalamnya kelebihan dan kekurangan mengenai surat berharga suatu perusahaan publik karena semua biaya merupakan tanggung semua pelaku di pasar modal karena semua informasi yang ada akan dicerminkan dalam harga saham.18 f. Pasar Modal dapat mempercepat proses ikut sertanya masyarakat dalam pemilikan saham menuju pemerataan pendapatan masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana dan penggunaannya secara produktif untuk pembiayaan pembangunan nasional19. Dalam dunia bisnis, sering kali seseorang memiliki kemampuan untuk melakukan suatu usaha karena keahlian, kemampuan atau hal – hal lain karena bidangnya, namun karena seorang tersebut tidak memiliki cukup modal awal, maka usahanya tersebut tidak dapat dilaksanakannya sesuai dengan keinginannya20. Oleh karena itu Menginggat suatu hal yang sangat mendasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah tersedianya permodalan.21 2.1.3 Pelaku, lembaga dan profesi penunjang pasar modal Para pihak atau yang lebih sering disebut sebagai pelaku pasar modal, yaitu : 18 Sunariyah, op.cit, h. 7. 19 Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangungsong, op.cit, h. 9. 20 Gunawan Widjaja, 2004, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis, Prenada Media, Jakarta, h.5. 21 Megarita, 2007, Perlindungan Hukum Terhadap Saham Yang Digadaikan, USU Press, Medan , h.1. 43 1. Emiten Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat investor melalui penawaran umum22. Emiten yaitu pihak yang melakukan penawaran umum yang mana pengertian ini diatur dalam pasal 1 butir ke-6 UndangUndang Pasar Modal No 8 Tahun 1995. Perusahaan yang akan melakukan emisi, harus terlebh dahulu menyampaikan pertanyaan pendaftaran kepada BAPEPAM untuk menjual atau menawarkan efek kepada masyarakat, dan setelah pernyataan pendaftaran efektif, emiten dapat melakukan penawaran umum. 2. Investor atau Pemodal Investor atau pemodal adalah perorangan dan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek baik masyarakat perorangan atau lembaga yang membeli saham atau obligasi yang diterbitkan emiten.23 Ada dua kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi investor, yaitu melalui pasar perdana dan melalui pasar sekunder24. Melalui pasar perdana yakni antara izin go public yang diberikan sampai dengan waktu tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dengan penjamin emisinya yang mana pada masa ini saham ditawarkan di luar bursa dengan harga yang disepakati emiten dengan penjamin emisi. Sedangkan melalui pasar sekunder yakni kesempatan setelah saham perusahaan didaftarkan di 22 Hendy M. Fakhrudin, 2008, Istilah Pasar Modal, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, h.61. 23 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 25. 24 loc.cit. 44 bursa yang mana setelah pasar perdana ditutup, perusahaan didaftarkan dibursa yang kemudian setelah itu pasar sekunder dimulai. Selain itu disebut dengan pasar sekunder karena yang melakukan perdagangan adalah para pemegang saham dan calon pemegang saham dan uang yang berputar di pasar sekunder tidak lagi mengalir ke dalam perusahaan yang menerbitkan efek, tetapi berpindah dari pemegang saham yang satu ke pemegang saham yang lain. Objek jual beli dalam pasar modal sebenarnya adalah perusahaan, akan tetapi perusahaan merupakan kesatuan yang tidak dapat dibagi-bagi, maka jika ingin masuk ke bursa atau pasar modal harus diwujudkan dalam bentuk saham atau efek. Kondisi ini sesuai dengan pendapat dari Kasmir yang menyatakan bahwa memiliki saham artinya memiliki perusahaan.25 3. Penanggung Dalam memperkuat kepercayaan kepada emiten mengenai pinjaman pokok maupun bunga akan dibayar tepat waktu maka dalam penerbitan obligasi diperlukan jasa penanggung. Oleh karena itu jika emiten menderita kerugian atau dibubarkan sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada investor maka yang bertanggung jawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman pokok obligasi akan beralih kepada penanggung. 4. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker) 25 Kasmir, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 195. 45 Pemodal atau investor yang ingin membeli atau menjual saham harus menyampaikan amanat jual atau beli kepada pialang yang dipercayai yang mana untuk jasanya tersebut pialang mendapatkan fee. Oleh karena itu selain melaksanakan amanat membeli atau menjual saham, pialang juga memberikan saran mengenai harga-harga saham tertentu yang mana keputusan tetap berada ditangan investor sehingga resiko kenaikan ataupun penurunan harga tetap dipikul oleh pemberi amanat (investor). Selain itu pialang tidak menanggung resiko atas perubahan nilai surat-surat berharga yang diperdagangkan.26 5. Pedagang efek Pedagang efek merupakan pembeli efek atas namanya sendiri sehingga dapat dikatakan sebagai investor di pasar modal. Selain itu pedagang efek bisa juga berfungsi sebagai pialang yang mana dalam hal ini berfungsi untuk mengutamakan pemenuhan pemodal lain sebelum membeli untuk dirinya sendiri. 6. Perusahaan efek Perusahaan efek memiliki tiga aktivitas yaitu sebagai penjamin emisi, perantara perdagangan efek dan manager investasi. Penjamin Emisi Efek, yaitu salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual yang mana merupakan pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau 26 Jusuf Anwar, 2008, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan Dan Motivasi, P.T Alumni, Bandung (Selanjutnya disebut Jusuf Anwar II), h. 164. 46 tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual yang mana perusahaanperusahaan yang menjual saham atau obligasi menginginkan dana dari hasil penjualan itu dalam waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan jumlah tertentu pula. Oleh karena itu penjamin emisi inilah yang akan mengambil resiko untuk mejual saham atau obligasi emiten dengan mendapatkan imbalan.Perantara Pedagang Efek, yaitu salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual-beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Manajer Investasi, yaitu pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.27 7. Self Regulatory Organizations (SROs) Self Regulatory Organizations (SROs), yaitu organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya. Self Regulatory Organization (SROs) terdiri dari : 1. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (pasal 1 butir 4 UUPM Nomor 8 tahun 1995). Berdasarkan ketentuan ini, dapat diketahui bahwa bursa efek adalah lembagaatau perusahaan yang 27 Rusdin, 2006, Pasar Modal, Alfabet, Bandung, h. 18. 47 menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem pasar untuk mempertemukan penawaran jual beli efek antara berbagai perusahaan/perorangan yang terlibat dalam tujuan memeperdagangkan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek28. Dalam pasal 1 angka 5 disebutkan bahwa efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan menurut Undang-Undang Sekuritas di Amerika Serikat, efek atau sekuritas diartikan sebagai: Securities are defined as : 1. Interests or instruments that are commonly known as securities (e.g.common stock, preferred stock, bond, debentures and warrants). 2. Interests or instruments that are expressly mentioned in securities act and 3. an instrument contract29.Berdasarkan pengertian tersebut maka efek didefinisikan sebagai : 1. Minat atau instrumen yang biasa dikenal sebagai efek ( saham biasa , saham preferen , obligasi , surat utang dan waran ) . 2. Minat atau instrumen yang disebutkan dalam surat bertindak dan 3. kontrak instrument. Selain itu dalam pasal 6 UUPM No 8 tahun 1995, disebutkan bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai bursa efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin 28 H. Abdul Manan, 2009, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal Syariah Indonesia, Kencana, Jakarta (Selanjutnya disebut Abdul H. Manan II), h. 38. 29 Henry R. Cheeseman, 2001, Business Law, Fourth Edition. Prentice Hall, Inc, New Jersey, p.796. 48 usaha dari BAPEPAM. Perlunya izin dari BAPEPAM ini dikarenakan dana kegiatan menyelenggarakan sarana perdagangan efek menggunakan dana masyarakat. Bursa efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya yang mengikat para pihak yang berhubungan denga efek, namun dalam pasal 11 UUPM ditentukan bahwa peraturan tersebut baru berlaku setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM. Selain itu pasal 12 UUPM mewajibkan bursa efek untuk membentuk satuan pemeriksa yang bertugas menjalankan pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu terhadap anggota bursa dan terhadap kegiatan manajemen bursa efek. Dalam menjalankan pengawasan pasar, bursa efek dapat menempuh dua cara, yaitu melakukan pengawasan sebagai kontrol internal bagi sistem pembukuan atau keuangan anggota bursa dan Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitor transaksi setiap saat di lantai bursa30. Menurut Suad Hasan, peran bursa efek tersebut adalah setelah sekuritas terjual di pasar perdana, sekuritas tersebut kemudian didaftarkan di bursa efek, agar nantinya dapat diperjual belikan di bursa yang mana pada saat sekuritas tersebut diperdagangkan dibursa maka sekuritas tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan 30 I Putu Gede Ary Suta, 2000, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti, Jakarta, h. 181. 49 demikian bursa efek merupakan perusahaan yang jasa utamanya adalah menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder.31 2) Lembaga kliring dan penjaminan, yaitu pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. 3) Lembaga penyimpanan dan penyelesaian, yaitu pihak yang menyelenggarakan kegiatan custodian sentral bagi bank custodian, perusahaan efek, dan pihak lain. 8. BAPEPAM Bapepam merupakan lembaga pengawas pasar modal yang berfungsi mengawasi kualitas keterbukaan emiten dengan memperhatikan kelengkapan, kecukupan, objektfitas, kemudahan untuk dimengerti dan kejelasan dokumen pernyataan pendaftaran. BAPEPAM sama sekali tidak memberikan penilaian terhadap keunggulan atau kelemahan saham yang ditawarkan. Pasal 75 UUPM No 8 tahun 1995 mengatur mngenai wewenang dan fungsi BAPEPAM. Fungsi BAPEPAM datur dalam pasal 3, pasal 5, pasal 69 dan pasal 100 Undang-Undang Pasar Modal No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Dalam pasal 3 UUPM disebutkan bahwa BAPEPAM memiliki fungsi membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan pasar modal yang bertujuan menciptakan kegiatan pasar modal yang wajar, efisien, dan melindungi pemodal dan masyarakat. Dalam pasal 5 UUPM, BAPEPAM memilki 31 Suad Husnan, 2003, Dasar-Dasar Teori Fortofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMPYKPN, Yogyakarta, h. 28. 50 fungsi perizinan dan pendaftaran yang dimana BAPEPAM memberi izin dan persetujuan usaha untuk bursa dan profesi penunjang pasar modal. Dalam Pasal 69 UUPM, BAPEPAM memilki fungsi kepengawasan dan pasal 100 UUPM, BAPEPAM memiliki fungsi pemeriksa, yang dimana memeriksa catatan pembukuan dan dokumen-dokumen dalam kegiatan pasar modal. Selain fungsi BAPEPAM yang dijelaskan diatas tersebut, terdapat juga wewenang dari BAPEPAM pada pasal 5 UUPM No 8 Tahun 1995 yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan persyaratan dan tata cara pernyataan pendaftaran serta menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya persyaratan pendaftaran. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap emiten atau perusahaan publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan pernyataan pendaftaran atau melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi. 3. Wewenang administratif sebagaimana dinyatakan dalam pasal 102 UUPM, dimiliki oleh BAPEPAM untuk memberikan peringatan tertulis, denda, pembatasan atau pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha, pembatalan persetujuan dan pembatalan pendaftaran kepada pihak yang melanggar Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya yang telah memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari BAPEPAM. 51 Undang-undang pasar modal memberikan kedudukan dan peranan yang cukup besar kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) secagai otoritas pasar modal. Oleh karena itu Bapepam merupakan lembaga yang sangat menentukan dalam melakukan law enforcement hukum pasar modal. Ketertiban dan tercegahnya kejadian tipu muslihat dari pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal, tergantung pada kinerja Bapepam dalam kerapian sistem, aturan main, dan obsesi, visi, dan kesigapan dari sumber daya manusia di Bapepam. Bapepam berungsi sebagai penentu penegakan hukum pasar modal, oleh karena itu baik buruknya praktek atau kegiatan pasar modal tergantung pada bapepam.32 Penegakan hukum yang berlandaskan pada ketiga aliran tujuan hukum tersebut dapat meminimalisir dampak dari kualitas penegakan hukum yang buruk, yaitu penurunan kredibilitas dari pasar modal.Untuk itu agar dapat tercipta iklim investasi yang baik danterselenggaranya pembinaan serta pengawasan yang lancar, perlu adanyasuatu lembaga yangberfungsi sebagai regulator yang sebelumnya kita kenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Tugas pokok dan fungsi Bapepam yang saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tidak terlalu jauh berbeda dengan lembaga sejenis di Amerika Serikat yaitu Securities Exchange Commision (SEC),yaitu sebuah lembaga pemerintah dalam hal melakukan pengawasan kegiatan pasar modal di Amerika 32 Abraham, F. Amos, 2004, Legal Opinion, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.115. 52 Serikat33 dengan menjaga keterbukaan informasi kepada masyarakat, investor, dan melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan investor dari praktek-praktek dan kejahatan-kejahatan di kegiatan pasar modal yang dilakukan oleh pelaku pasar modal. Selain itu Bapepam saat ini sudah beralih fungsi kepada Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertugas untuk melakukan pencatatan terhadap perusahaan yang akan go public, sebagaimana disebutkan: A covered issuer must file a written registration statement with the SEC. The issuer’s management, accountants, and underwriters34. Berdasarkan penjelasan tersebut maka sebuah perusahaan tertutup harus mengajukan pernyataan pendaftaran yang ditulis oleh SEC yaitu emiten manajemen , akuntan , dan underwriter. Dalam kegiatan pasar modal, para pihak atau yang lebih sering disebut sebagai pelaku pasar modal ada lembaga penunjang pasar modal yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan pasar modal. Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri atas : a. Biro Adninstrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan emiten dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek (pasal 1 butir 3 UUPM Nomor 8 tahun 1995). 33 M. Paulus Situmorang, 2008, Pengantar Pasar Modal, Mitra Wacana Media, Jakarta , h. 5. . 34 Henry, R. Cheeseman, 2003, Contemporary Business and E-Commerce Law, 4/e, Prentice Hall,Inc, New Jersey, p. 799. 53 b. Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang35. Selain itu wali amanat merupakan lembaga penunjang yang hanya diperlukan dalam emisi obligasi yang mana obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal adalah obligasi dengan jaminan yang artinya pinjaman obligasi itu dijamin dengan harta kekayaan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk mengawasi perusahaan sehingga dalam hal ini emiten harus menunjuk wali amanat. c. Kustodian merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta memberikan jasa lainnya seperti menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain dalam menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Dalam kegiatan pasar modal, terdapat profesi penunjang pasar modal yang mempunyai peranan penting dalam penawaran umum. Setiap informasi yang ada didalam propektus membutuhkan penanggung jawab secara professional. Informasi yang mengandung fakta dan informasi material mengenai emiten sangat membutuhkan jasa professional. Menurut pasal 64 ayat (1) huruf a No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disingkat UUPM), Profesi penunjang pasar modal meliputi : 1. Akuntan Publik 2. Konsultan Hukum 35 Rusdin. op.cit, h.20. 54 3. Penilai 4. Notaris ad 1. Akuntan Publik yaitu akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri dan terdaftar di Bidang Pengawas Pasar Modal. Kewajiban utama dari akuntan publik adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 68 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM). Di situ ditentukan bahwa akuntan yang memeriksa laporan keuangan emiten wajib menyampaikan kepada Bapepam hal-hal yang sifatnya rahasia. Sebenarnya yang diinginkan dari hal tersebut adalah bahwa akuntan publik diharapkan sebagai agen of information/agent of transparency dari klien-kliennya kepada publik melalui Bapepam. Jadi kalau ada hal-hal yang dirasakan melanggar ketentuan atau dapat berdampak negatif terhadap perusahaan tersebut, maka akuntan publik wajib melaporkannya kepada Bapepam. Sebagai contoh yang sering terjadi adalah pemanfaatan suatu perseroan untuk kepentingan transaksi pribadi. Walaupun transaksi itu untuk kepentingan pribadi direksinya, tetapi sering ditemukan bahwa perseroan yang bersangkutan dipakai sebagai alat untuk melakukan transaksi. Misalnya direksi membuat suatu perjanjian kredit dengan mengatasnamakan perseroan maka hal-hal tersebut harus dilaporkan kepada Bapepam.36 ad 2. Konsultan Hukum merupakan ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada pihak lain yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal 36 Ida Bagus Aditya Jayantara, 2007, Lembaga dan Profesi di Pasar Modal Meliputi Fungsinya, LPPH, Jakarta, h. 58. 55 (BAPEPAM). Konsultan hukum dalam membuat pendapat hukum harus memuat fakta, keterangan, dan informasi mengenai aspek hukum emiten dan harus mempunyai integritas, objektifitas dan kemandirian serta tunduk kepada kode etik konsultan hukum. ad 3. Penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut adalah perusahaan atau perorangan yang secara profesional mempunyai keahlian untuk membuat penilaian mengenai aktiva perusahaan yang dibutuhkan untuk kegiatan pasar modal. Penilaian dilakukan dengan kualifikasi tertentu sehingga menghasilkan penilaian yang wajar dan objektif. Dalam arti penilaian ini merupakan hasil penilaian yang terpercaya, jujur, dan tidak sepihak karena bebas dari kepentingan pribadi. ad 4. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan terdaftar Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Notaris, tugas pokok notaris di pasar modal itu sendiri sebenarnya sama saja dengan tugasnya pada saat notaris tersebut belum terdaftar di Bapepam, yaitu antara lain memberikan penerangan dan saransaran, serta membuat akta otentik. Dengan demikian wajar bahwa seorang notaris harus mengetahui pasar modal sehingga notaris bisa memberikan saran-saran bagi pembuatan suatu akta perusahaan dalam rangka go public, misalnya untuk penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten atau perusahaan publik, haruslah diketahui agenda rapat dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang 56 berkaitan dengan transaksi benturan kepentingan, transaksi material, penggabungan usaha, dan lain sebagainya.37 Kedudukan seorang notaris sebagai seorang fungsionaris dalam masyarakat hingga sekarang dirasakan masih disegani. Seorang notaris biasanya dianggap sebagai seorang pejabat tempat seseorang dapat memperoleh nasihat yang boleh diandalkan. Oleh karena itu segala sesuatu yang ditulis dan diterapkannya (konstatir) adalah benar, karena seorang notaris adalah pembuat dokumen yang kuat dalam suatu proses hukum.38 Notaris dalam kegiatan pasar modal mempunyai tugas kunci, karena Notaris harus menyiapkan, membuat, dan merumuskan dokumen mengenai berbagai hubungan hukum yang terjadi antara berbagai pihak hubungan hukum yang terjadi antara berbagai pihak pada saat sebelum, ketika, dan sesudah penawaran umum. Akta yang dibuat oleh Notaris yaitu Akta Rapat Umum Pemegang Saham pendiri atas tindakan perseroan untuk melakukan penawaran umum, perubahan anggaran dasar perseroan dengan persetujuan dari Departemen Kehakiman, perjanjian antara emiten dengan agen penjualan saham yang dibuat di depan notaris, perjanjian emiten dengan biro administrasi efek mengenai pencatatan pemegang saham,dan perjanjian emiten dengan perusahaan percetakan untuk mencetak saham dan prospektus serta perjanjian perubahan penjaminan emisi efek mengenai harga saham dan bagian penjamin emisi. 37 M.S Tumanggor, 2007, Lembaga Profesi di Pasar Modal, LPPH, Jakarta, h. 55-56. 38 Tan Thong Kie, 2000, Studi Notariat: Serba Serbi Praktek Notaris, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, h. 157. 57 2.1.4 Prinsip keterbukaan dalam perdagangan saham Pada kegiatan pasar modal merupakan kewajiban dari pihak-pihak dalam suatu penawaran untuk memperhatikan dan memenuhi prinsip keterbukaan. Prinsip keterbukaan dalam pasar modal merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta material sebagai jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang memungkinkan tersedianya informasi yang benar dan merata bagi investor, sehingga investor dapat melakukan pembelian atau penjualan saham. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya jaminan kepastian hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan kegiatan di pasar modal serta harus dapat melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari praktek yang merugikan karena menggingat bahwa kehadiran investasi dapat menggerakkan roda perekonomian negara.39 Menurut Bismar Nasution pada pasar modal terdapat tiga fungsi prinsip keterbukaan yaitu : 1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. 2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. 3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan.40 ad 1. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. 39 Budi Untung, Hendrik, 2010, Hukum Investasi, Sinar Grafika, Jakarta, h.15. 40 Adrian Sutedi, op.cit, h.102. 58 Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan memiliki peranan penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi karena melalui keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian terhadap investasi. Informasi perusahaan yang jelas akan menyebabkan keinginan investor untuk melakukan investasi makin tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau kekurangan serta ketertutupan informasi dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan konsekuensinya menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam kegiatan pasar modal. ad 2. Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Pemberian informasi secara penuh akan menciptakan pasar modal yang efisien yang mana dapat berperan dalam meningkatkan ketersediaan informasi yang benar sehingga dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan kegiatan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang berdasarkan informasi. Dengan demikian prinsip keterbukaan maka akan timbul pasar modal yang tertib, modern, efisiensi, wajar dalam melakukan transaksi jual beli saham serta adanya jaminan perlindungan hukum bagi semua pelaku pasar modal41. Selain itu pasar modal dikatakan efisien jika harga dan surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.42 ad 3. Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan. 41 Joni Emirzon, 2000, Hukum Bisnis Indonesia, Prenhalindo, Jakarta, h. 302. Jogiyanto H.M, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta, h.16. 42 59 Semakin banyak informasi yang diungkapakan akan menghilangkan tindakan salah dan penyalahgunaan sehingga lebih banyak tergantung dari informasi apa yang harus diungkapkan dan kepada siapa informasi itu disampaikan. Menurut UUPM pasal 1 angka 25 disebutkan, yang dimaksud dengan keterbukaan (disclosure) adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Dalam kegiatan pasar modal, informasi yang diberikan atau dikeluarkan emiten harus memastikan bahwa informasi mengenai saham atau efek akan selalu tersedia, menyebar secara merata kepada masyarakat untuk investor menggunakan informasi dalam melakukan keputusan investasi, karena hanya dengan informasi mengenai saham atau efek dan perusahaan emiten, pemodal dapat melakukan keputusan investasi yang tepat dalam menentukan harga atau nilai efek atau saham dari informasi tersebut. Keputusan dalam investasi berkaitan dengan informasi. Hasil keputusan ini sangat ditentukan oleh informasi yang memiliki decision maker. Terlebih-lebih keputusan investasi dalam instrumen pasar modal, peranan informasi sangatlah vital. Hal ini bisa dipahami mengingat instrumen pasar modal/barang yangdiperdagangkan sifatnya abstrak43. Oleh karena itu harga di pasar (bursa) akan 43 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2006, Pengantar Pasar Modal (Edisi Revisi), PT Rineka Cipta, Jakarta, h. 207. 60 selalu menyesuaikan dengan informasi mengenai saham dan perusahaan emiten tersebut. Dengan demikian penyebaran informasi secara merata ini akan mengurangi kemungkinan salah satu pihak, atau sekelompok orang diuntungkan karena tidak meratanya penyebaran informasi sehingga tujuan dari keterbukaan dalam pasar modal tersebut dapat tercapai. Menurut Bismar Nasution, ada tiga tujuan keterbukaan (disclosure) dalam pasar modal yaitu : 1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. 2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien. 3. Memberi perlindungan terhadap investor.44 ad 1. Memelihara kepercayaan publik terhadap pasar. Adanya kepercayaan dari investor dalam pasar modal akan mengakibatkan keinginan investor untuk melakukan investasi semakin tinggi, tetapi ketika munculnya ketidakpercayaan investor terhadap pasar modal maka akan mengakibatkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan investasi dalam pasar modal sehingga dapat mengakibatkan pasar modal akan rusak menyeluruh dan tidak berjalan dengan baik. ad 2. Menciptakan mekanisme pasar yang efisien. 44 Bismar Nasution, 2001, Keterbukaan dalam Pasar Modal, cetakan pertama, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, h. 9-11. 61 Pasar yang efisien dengan adanya sistem keterbukaan akan meningkatkan informasi yang benar dalam pasar modal sehingga minat investor akan meningkat dalam melakukan investasi di pasar modal, ad 3. Memberi perlindungan terhadap investor. Dengan adanya keterbukaan maka akan memberi perlindungan terhadap investor dan menghasilkan kepercayaan dari masyarakat sehingga dapat membangun kepercayaan publik terhadap pasar modal. Prinsip keterbukaan dalam UUPM, pada pokoknya dapat dijumpai pada ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan tata cara dalam perdagangan efek 45. Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal selain mengatur mengenai masalah kewajiban untuk memenuhi setiap prinsip keterbukaan, yang merupakan hal penting dalam dunia pasar modal karena informasi tersebut merupakan bahan pertimbangan dalam berinvestasi, juga mengatur mengenai konsekuensi dan tanggung jawab atas kerugian serta ancaman pidana bagi pelaku pasar modal yang tidak melakukan kewajban prinsip keterbukaan sesuai ketentuan UUPM tersebut. Perdagangan efek (saham) yang wajar adalah penyelenggaraan perdagangan yang berlangsung secara alamiah, dalam pengertian setiap kekuatan penawaran atau permintaan dilakukan berdasarkan mekanisme pasar yang bebas dari adanya keinginan para pelakunya, seperti adanya sistem penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu dari emiten, terhindarnya pasar dari usaha-usaha pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan ketidaktahuan pihak lainya, dan adanya sistem tata cara 93 Putu Sudarma Sumardi, 2008, Pengantar Hukum Investasi, Pustaka Sutra, Denpasar, h.85. 62 pelaksanaan perdagangan yang mendukung terciptanya kewajaran dalam melakukan perdagangan di bursa efek.46 2.2 Insider Trading Dalam Kegiatan Pasar Modal 2.2.1 Pengertian insider trading Insider Trading secara harafiah berarti perdagangan orang dalam. Dalam istilah hukum pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan dimana perdagangan efek tersebut didasarkan karena adanya suatu “informasi orang dalam” (inside information) yang penting dan mengandung fakta material, dimana pelaku insider trading (inside trader) mengharapkan keuntungan ekonomi, secara langsung atau tidak langsung. Informasi orang dalam (inside information) merupakan segala sesuatu yang merupakan kejadian dalam perusahaan yang belum terbuka untuk umum, dimana pihak dalam perusahaan yang bersangkutan telah mengetahui terlebih dahulu informasi tersebut47. Dalam penjelasan pasal 95 UUPM No 8 Tahun 1995, yang dimaksud dengan Informasi orang dalam adalah informasi material yang dimliki oleh orang dalam yang belum tersedia untuk umum. Menurut pasal 1 angka7 UUPM, informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan/atau keputusan pemodal, 46 Adrian Sutedi, op.cit, h.184. 47 Munir fuady, op.cit, h. 175. 63 calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut. Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang dilakukan oleh corporate insider seperti pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau pemegang saham mayoritasnya yang mempunyai informasi privat Security Exchange Commision (SEC) sehingga mengharuskan insider yang mempunyai kepemilikan lebih besar 10% dari saham perusahaan harus melaporkan kegiatan transaski sekuritasnya ke SEC secara bulanan dalam publikasi Official Summary Of Security Transaction And Holdings yang digunakan sebagai basis data penelitian untuk menguji apakah insider dapat memperoleh abnormal return.48 Menurut Bismar Nasution, praktik insider trading ini terjadi apabila orang dalam (insider) perusahaan melakukan perdagangan dengan menggunakan informasi yang belum di-disclose. Dalam hal ini, insider mempunyai informasi yang mengandung fakta materiil yang dapat mempengaruhi harga saham. Posisi insider yang lebih baik dibandingkan dengan investor lain dalam perdagangan saham dapat menciptakan perdagangan saham yang tidak fair.49 Dari pengertian insider trading diatas, maka terdapat 6 unsur yaitu : 1. Adanya perdagangan efek 2. Dilakukan oleh orang dalam perusahaan 48 Jogiyanto H.M, op.cit, h.546. 49 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 78-79. 64 3. Adanya inside information 4. Inside information tersebut belum terbuka untuk umum 5. Perdagangan dimotivisir oleh adanya inside information tersebut 6. Tujuannya untuk mendapat keuntungan yang tidak layak.50 Insider trading tersebut merupakan salah satu praktek yang melanggar prinsip keterbukaan dalam pasar modal dan juga merupakan praktek perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading) karena posisi inside trader yang lebih baik dibandingkan dengan investor lain. Dengan demikian insider trading adalah Perdagangan orang dalam yang mengacu kepada praktik yang dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan yang memiliki informasi, informasi tersebut belum diungkap dan terbuka untuk umum serta transaksi (perdagangan) tersebut terjadi berdasarkan adanya informasi rahasia untuk memperoleh keuntungan pribadi. 2.2.2 Pelaku Insider Trading Secara teknis pelaku Insider trading dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Pihak langsung 2. Pihak tidak langsung. Ad 1. Pihak langsung Pihak langsung adalah pihak yang mengemban kepercayaan secara langsung dari emiten atau perusahaan publik yang berada dalam fiduciary position yaitu orang yang bekerja tetap dalam perusahaan antara lain komisaris, direktur pemegang saham 50 Munir Faudy, op.cit, h. 167. 65 dan pegawai perusahaan serta orang-orang luar yang mempunyai hubungan kepercayaan dengan perusahaan tetapi tidak selalu bekerja dalam perusahaan, seperti konsultan, penilai, akuntan atau penasihat hukum perusahaan.51 Ad 2. Pihak tidak langsung Pihak tidak langsung adalah pihak lain yang menerima informasi orang dalam dari pihak pertama (fiduciary position) pihak lain yang menerima informasi orang dalam dari pihak pertama (fiduciary position) baik secara secara pasif maupun aktif, baik melawan hukum maupun secara tidak melawan hukum untuk mencari informasi rahasia orang dalam maupun tidak sengaja memperoleh informasi seperti pegawai restoran yang tidak sengaja mengetahui informasi rahasia dari orang dalam tesebut yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk membeli saham demi keuntungan pribadi yang mana dalam hal ini pelaku tersebut dikenal dengan tippee52. Pengertian tippee menurut 10b-5 The securities Exchange Act, tippee adalah seseorang yang dirinya bukan orang dalam, namun seseorang yang termasuk orang dalam dengan sadar memberikan informasi internal kepadanya.53 2.2.3 Karakteristik insider trading 51 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op.cit, h. 84-85. 52 Munir Fuady, op.cit, h. 174 53 Tandi Pada Palayukan, 2013, Analisis Terhadap Larangan Praktik Insider Trading di Pasar Modal, USU Law Journal, Vol.II. No.2. 66 Ada empat karakteristik yang harus dimiliki suatu transaksi saham untuk dapat disebut insider trading yaitu: 1. Keterlibatan Orang Dalam 2. Berdasarkan informasi penting yang bersifat rahasia 3. Keuntungan pribadi 4. Menjual atau membeli saham 54 ad 1. Keterlibatan Orang Dalam Transaksi insider trading dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan. Berdasarkan pasal 95 UUPM, yang dimaksud dengan keterlibatan orang-orang dalam perusahaan yaitu : a) Komisaris dan Direktur yang secara langsung melakukan transaksi insider trading. b) Pegawai yang secara langsung melakukan transaksi insider trading. c) Kepala bagian yang secara langsung melakukan transaksi insider trading. d) Pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik yang secara langsung melakukan transaksi insider trading. e) Siapapun selain orang dalam (tippee) yang melakukan transaksi atas informasi yang diperolehnya dari orang dalam. Keterlibatan orang dalam tersebut harus dapat dibuktikan memiliki hubungan langsung 54 Http://insider-trading-dalam-transaksi-efek.html, Diakses 9 Februari 2015. 67 dengan pelaku transaksi dan dengan sengaja membocorkan rahasia penting perusahaan untuk keuntungan pribadi. ad 2. Berdasarkan Informasi Penting yang Bersifat Rahasia Penggunaan informasi penting yang bersifat rahasia dan belum dipublikasikan ini bertentangan dengan prinsip fiduciary duty. Dikatakan demikian apabila pihak eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan melakukan transaksi insider trading untuk keuntungan pribadi dengan menggunakan informasi yang masih rahasia ini, sehingga setiap unsur manajerial dan pihak eksternal dapat dianggap telah melakukan penyimpangan yang serius atas kewajibannya. Informasi penting inilah yang kemudian menjadi objek tindak pidana kasus insider trading. ad 3. Keuntungan Pribadi Penyimpangan terhadap prinsip fiduciary duty yang dialakukan oleh pihak eksternal yang tidak memiliki kontrak langsung dengan perusahaan yang bersangkutan tetapi memiliki kontrak dengan perusahaannya untuk menjaga confidential information seperti wartawan, pengacara, konsultan tersebut melakukan transaksi insider trading demi keuntungan pribadi tertentu, maka transaksi yang dilakukan dapat digolongkan sebagai insider trading. ad 4. Menjual atau Membeli Saham Atas dasar informasi penting dan rahasia inilah, terjadi transaksi jual atau beli saham dengan tujuan keuntungan pribadi. Transaksi jual-beli saham ini 68 dilakukan oleh pihak dalam perusahaan atau pihak dalam perusahan yang hanya bertugas sebagai informan terhadap pihak yang menerima informasi dari pihak dalam perusahaan (tippee). 2.2.4 Dampak insider trading Dalam insider trading transaksi yang dilakukan dengan tujuan keuntungan pribadi akan memberi dampak negatif bagi investor dalam pasar modal dan masyarakat. Dampak negatif dari insider trading yaitu:55 1. Insider Trading Berbahaya bagi Mekanisme Pasar yang Fair dan Efisien Jika suatu insider trading tidak dilarang maka akan menyebabkan : a. Pembentukan harga yang tidak fair Jika ada insider trading, akan tidak terbentuk harga yang fair berhubung kurangnya informasi tentang keadaan barang yang sebenarnya. b. Perlakuan yang tidak adil diantara para pelaku pasar Suatu pasar yang baik adalah pasar dimana semua anggota pasar diperlakukan secara sama dan adil untuk mendapatkan informasi yang sama. Sedangkan dengan adanya insider trading, maka hanya sebagian kecil atau bahkan satu orang saja yang mempunyai informasi tertentu. c. Berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal Jika keadaan pasar tidak fair, akan banyak orang meninggalkan pasar modal yang bersangkutan untuk beralih ke pasar modal di negeri lain ataupun ke 55 Munir Faudy, op.cit, h. 168. 69 jenis-jenis investasi lainnya. Maka dengan begitu, eksistensinya pasar modal yang bersangkutan akan terancam. 2. Insider Trading berdampak negatif bagi emiten Dengan adanya insider trading, pihak investor akan hilang kepercayaannya terhadap emiten itu sendiri sehingga emiten tersebut akan sulit untuk berkembang dan menambah permodalan selanjutnya, bahkan mungkin saja pihak pelaku insider trading tersebut akan melakukan hal-hal yang merugikan emiten agak harga bergejolak, sehingga dapat mengambil kentungan terhadap situasi tersebut. 3. Kerugian materiil bagi investor Jika terjadi insider trading maka investor akan mengalami kerugian secara langsung, misalnya ada pihak yang membeli efek (saham) dengan harga yang tinggi ataupun menjualnya dengan harga yang rendah. 4. Kerahasiaan itu miliknya perusahaan Informasi rahasia itu miliknya perusahaan, oleh karena itu informasi rahasia tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak lain selain dari perusahaan itu sendiri.