ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh : DESI MAYASARI 20131030082 PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015 LEMBAR PERSETUJUAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Oleh Desi Mayasari 20131030082 Telah Disetujui Oleh: Pembimbing Dr. Susanto, M.S. Tanggal: 1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA MARKETING STRATEGIES ANALYSIS OF PALLIATIVE CARE IN PATIENTS WITH CANCER AT RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Desi Mayasari, Susanto Program Studi Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRACT INTRODUCTION An increasing number of cancer patients at RSUD Dr Moewardi Surakarta in the last 3 years is very significant. But the phenomenon is not followed by an increase in the number of visits cancer patients who come to the clinic palliative care. Palliative care clinic has the potential to prospective right marketing strategy is needed so that the people will make their choice to palliative clinics in the RSUD Dr Moewardi Surakarta. Analysis of the internal factors include the strength (strength) and weaknesses (weaknesses), while external factors include the chance (opportunity) and threats (threat) where all of these elements will greatly assist in the determination of the palliative care marketing strategies through SWOT analysis. METHODS This research is a qualitative descriptive approach with the design of in-depth interviews (in-depth interviews), direct observation and document analysis. The object of this study is implementing marketing activities of palliative care in RSUD Dr Moewardi Surakarta. With a validity test data through triangulation and source triangulation method. Analysis of the data used in the study is content analysis (content analysis). RESULTS Based on the SWOT analysis, the analysis results on EFAS is -0.25 and IFAS scoring is 0.67. With that strategy Palliative Care in RSUD Dr. Moewardi Surakarta located at the position where the kwadaran 3th strategies that are executed in the state turn arround strategy. With this position means an unfavorable situation for RSUD Dr. Moewardi Surakarta. The lack of coordination led to the marketing strategy is not executed. Palliative care actually has a great chance but the support and commitment of RSUD Dr. Moewardi Surakarta not maximized. CONCLUSION Marketing palliative care in RSUD Dr Moewardi Surakarta need support and commitment, so that the marketing strategy that must be done is health promotion efforts to exploit the market increasing, re-evaluate existing policies or next policies. Keywords : Marketing Strategy, Palliative Care, SWOT Analysis 2 ABSTRAK PENDAHULUAN Peningkatan jumlah pasien kanker RSUD Dr Moewardi Surakarta pada 3 tahun terakhir sangat siginifikan. Akan tetapi fenomena tersebut tidak diikuti dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien kanker yang datang ke klinik perawatan paliatif. Klinik perawatan paliatif memiliki potensi yang prospektif hingga dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat agar masyarakat mau menentukan pilihannya ke klinik paliatif di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Analisis pada faktor internal meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) sedangkan faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dimana seluruh elemen tersebut akan sangat membantu dalam penentuan strategi pemasaran perawatan paliatif melalui analisis SWOT. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif dengan rancangan pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview), observasi langsung dan telaah dokumen. Objek penelitian ini adalah pelaksana kegiatan pemasaran perawatan paliatif dengan jumlah responden 7 orang . Dengan uji validitas data melalui metode triangulasi dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi (content analysis). HASIL Berdasarkan analisis SWOT, hasil analisa scoring IFAS adalah -0,25 dan scoring EFAS adalah 0,67. Dengan itu Strategi Perawatan Paliatif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terletak pada posisi kwadaran tiga dimana strategi yang dijalankan dalam keadaan turn arround strategy. Dengan posisi tersebut berarti merupakan situasi yang kurang menguntungkan bagi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Minimnya koordinasi menyebabkan strategi pemasaran tidak dijalankan. Perawatan paliatif sebenarnya memiliki peluang yang besar akan tetapi dukungan dan komitmen RSUD Dr. Moewardi Surakarta belum maksimal. KESIMPULAN Pemasaran perawatan paliatif di RSUD Dr Moewardi Surakarta membutuhkan dukungan dan komitmen, sehingga strategi pemasaran yang harus segera dilakukan adalah upaya-upaya promosi kesehatan dengan memanfaatkan pasar yang meningkat jumlahnya, mengevaluasi kembali kebijakan yang sudah ada atau yang akan datang. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Perawatan Paliatif, Analisis SWOT 3 sedangkan untuk rawat inap dengan PENDAHULUAN Tantangan yang dihadapi di bidang jasa berkembang, kesehatan seperti jumlah kasus 56.033 dan pembiayaan selalu sebesar Rp 313,1 miliar. meningkatnya Penyakit kanker merupakan jumlah penderita penyakit degeneratif penyakit yang memerlukan perawatan termasuk didalamnya penyakit kanker. terpadu dan komprehensif, meliputi Badan Kesehatan Dunia1 memprediksi, kegiatan promotif, preventif, kuratif, akan dan terjadi peningkatan lonjakan rehabilitatif, serta paliatif. penderita kanker sebesar 300 persen di Perawatan paliatif menjadi aspek yang seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah tidak kalah penting pada pengobatan, tersebut 70 persennya berada di negara khususnya di bidang kanker. Menurut berkembang seperti Indonesia. Kanker WHO1, merupakan penyebab kematian utama pendekatan kedua yang memberikan kontribusi 13 meningkatkan kualitas % dari 22 % kematian akibat penyakit pasien keluarganya dalam tidak menghadapi masalah-masalah yang menular Sementar itu utama dunia. Indonesia yang dan paliatif adalah bertujuan untuk kehidupan data berhubungan dengan penyakit yang prevalensi mengancam jiwa, dengan mencegah kanker sebesar 1,4 per 1000 penduduk. dan meringankan penderitaan melalui Depkes3 identifikasi awal dan penilaian serta Riskesdas2 di di perawatan menunjukkan menyebutkan sekitar 6% atau13,2 juta jiwa penduduk Indonesia terapi menderita psikososial, dan spiritua. Berdasarkan merupakan penyakit penyebab kankerdan kematian di dan Keputusan Indonesia. Nomor: masalah Menteri lain-fisik, Kesehatan 812/Menkes/SK/ RI VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Paliatif7 Beban biaya bagi pasien kanker juga cukup besar dengan menempati yaitu urutan kedua setelah hemodialisa yaitu paliatif dalam rangka meningkatkan sebesar Rp 144,7 miliar4. Menurut kualitas BPJS5, pengobatan kanker untuk rawat pasien dengan penyakit yang belum jalan dengan jumlah kasus 88.106 dan dapat pembiayaan sebesar Rp 124,7 miliar, 4 bahwa diperlukan perawatan pelayanan disembuhkan kesehatan selain bagi dengan perawatan kuratif dan rehabilitatif bagi merupakan tantangan bagi RSUD Dr. pasien dengan stadium terminal. Moewardi Di Indonesia, perawatan paliatif Surakarta mengembangkan untuk perawatan paliatif baru mulai berkembang akhir-akhir ini. melalui strategi pemasaran yang tepat. Perawatan paliatif pertama dimulai Perawatan pada tahun 1992 oleh RS Dr. Soetomo Moewardi (Surabaya), yang disusul oleh RS Cipto diberikan Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker kanker Dharmais jumlahnya dalam 3 tahun. (Jakarta), Sudirohusodo RS (Makassar), Wahidin RS paliatif di RSUD Surakarta kepada yang khususnya pasien semakin Dr. penderita meningkat Dr. Seiring dengan peningkatan jumlah Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah kunjungan pasien kanker, pendapatan (Denpasar). RS juga meningkat baik dari rawat Pelayanan perawatan paliatif di jalan maupun rawat inap. Namun hal RSUD dr Moewardi Surakarta sudah tersebut tidak berbanding lurus dengan dibentuk sejak 20 Maret 2014 jumlah kunjungan pasien kanker yang berdasarkan surat Peraturan Direktur datang ke klinik perawatan paliatif di RSUD RSUD Dr 188.4/4008/2014 dengan pertimbangan Tercatat jumlah bahwa sumber daya manusia di RSUD kanker dari tahun 2013 sampai dengan Dr Moewardi dipandang mampu untuk 2015 adalah 53.550 kunjungan, dengan memenuhi syarat dalam melaksanakan toral serta mengkoordinir perawatan paliatif 39.837.792.296,- akan tetapi hanya 18 khususnya pada kanker. pasien BPJS dan umum yang datang Walaupun demikian, kebijakan khusus berobat ke klinik perawatan perawatan paliatif yang sudah ada paliatif pada tahun 2014. Sedangkan dalam bentuk SK Direktur , pada Dr Moewardi pasien Nomor : Pembentukan Tim dan Panduan Moewardi Surakarta. kunjungan pendapatan RS pasien adalah Rp. Maret 2015 tercatat jumlah kunjungan bahkan semakin menurun Perawatan Paliatif ini dirasakan belum yaitu hanya 5 pasien. berjalan maksimal baik dari segi Mengingat bahwa RSUD Dr. koordinasi antar tim pelayanan maupun Moewardi Surakarta merupakan pioner teknis pemasarannya sehingga masih dalam perawatan paliatif di Surakarta 5 dan meningkatnya sehingga perlu kasus kanker, BAHAN DAN CARA menerapkan suatu Penelitian strategi pemasaran yang tepat agar dapat menjadi unggulkan sebagai salah satu sumber dianut memuaskan meliputi kekuatan kelemahan faktor pada faktor meliputi langsung dan telaah kegiatan paliatif pemasaran dengan jumlah data melalui metode triangulasi dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi (content dan analysis7. (weaknesses) sedangkan eksternal interview), validitas dan internal (strength) (in-depth responden 7 orang. Menggunakan uji keinginan konsumen . Analisis mendalam perawatan perusahaan kebutuhan wawancara pelaksanaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam pendekatan dokumen. Objek penelitian ini adalah perusahaan adalah pandangan atau yang rancangan observasi rumah sakit. Menurut Tjiptono6, filosofi pemasaran suatu falsafah merupakan penelitian deksriptif kualitatif dengan pilihan layanan kesehatan bagi masyarakat serta di pendapatan ini Jumlah responden pada penelitian peluang ini adalah 7 orang yang terdiri dari (opportunity) dan ancaman (threat) direktur pelayanan medis RSUD Dr dimana seluruh elemen tersebut akan Moewardi sangat membantu dalam penentuan Surakarta, ketua tim perawatan paliatif, 1 orang dokter strategi pemasaran perawatan paliatif . bedah onkologi, kepala instalasi rawat Hal inilah yang mendorong penulis jalan, kepala sub bagian pemasaran, 2 untuk melakukan penelitian dengan orang pasien terdiagnosa kanker. judul “Analisis Strategi Pemasaran Analisis data dilanjutkan dengan Perawatan Paliatif Pada Pasien Kanker analisis di RSUD Dr Moewardi Surakarta”. SWOT terhadap strategi pemasaran pelayanan paliatif di RSUD Dr Moewardi. Menurut Rangkuti, analisa SWOT adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui potensi, masalah, peluang dan ancaman dalam 6 implementasi pelaksanaan pemasaran Tujuan 8 manajemen sumberdaya perawatan paliatif . Adapun faktor manusia adalah mengelola atau internal dan faktor eksternal dalam mengembangkan pelaksanaan personil agar mampu merealisasikan perawatan paliatif ini adalah sebagai berikut: misi Faktor internal mempengaruhi Rumah ini organisasi terbentuknya SDM, W). Dimana faktor ini menyangkut sumber perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi berbagai (decision faktor internal mempengaruhi RSUD dimiliki disiplin Sumber daya dipakai. manusia dan Padat karena profesi dan jumlah RSUD Dr Moewardi ilmu baik bertalatar pelatihan perawatan paliatif daya Pihak manajemen RSUD Dr Moewardi berupaya meningkatkan sekaligus penggerak roda organisasi kemampuan teknis dalam upaya mewujudkan visi dan Karenanya yang mengikuti manusia merupakan pilar utama misinya. prasarana Bahkan beberapa anggota tim sudah manusia merupakan elemen organisasi yang penting. yang belakang medis maupun non medis. a. Sumber Daya Manusia sangat jasa berjumlah 23 orang dari berbagai Dr. Moewardi Surakarta daya pelayanan Tim perawatan paliatif yang yang pemasaran paliatif merupakan karyawan yang banyak. making) perusahaan. Berikut ini Sumber rangka didalam rumah sakit pasti terdapat terbentuknya keputusan sakit sarana peralatan dengan kondisi yang terjadi dalam perawatan dalam mempunyai keunikkan dalam hal strenghts and weaknesses (S dan adalah organisasi mewujudkan visi. 1. Faktor Internal pembuatan kompetensi anggota tim perawatan paliatifnya dengan cara harus dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu mengikutkan mereka pelatihan tentang ke dalam perawatan paliatif. Hal ini dimaksudkan agar memberi kontribusi secara optimal. 7 kualitas pelayanan kepada pasien belum adanya tanda-tanda yang dapat ditingkatkan. jelas. b. Sarana dan Prasarana Potensi yang dimiliki oleh tim Sarana dan prasaran rumah sakit perawatan paliatif seringkali tidak merupakan penunjang yang sangat bisa penting memberikan karena terkendala oleh sarana dan pelayanan kesehatan. Tanpa adanya prasarana yang minim. RSUD Dr sarana dan prasarana yang baik Moewardi memiliki area yang luas, maka Rumah Sakit tidak akan dapat sehingga tanpa papan petunjuk yang menjalankan jelas maka pasien atau calon pasien dalam kesehatan fungsi pelayanan dengan baik pula. dimanfaatkan tidak dapat perawatan paliatif. Moewardi c. Anggaran Menkes Surakarta sesuai SK pasien menemukan Perawatan paliatif di RSUD Dr. 9 oleh poli tentang Kebijakan Komitmen penyediaan anggran Paliatif. Perawatan untuk kegiatan paliatif ini langsung paliatif yang komprehensif baik dibawah DPA BLUD Rumah Sakit. aspek fisik-psiko-sosial dan spiritual Bila kegiatan ini didukung anggaran sudah dijalankan dari pelayanan yang cukup, maka dapat merupakan kedokteran, keperawatan, psikologi salah satu kunci keberhasilan sebuah dan pengurus pembinaan kerohanian program yang Rumah Sakit tersebut. Sehingga jika Perawatan sebagian besar perawatan dilakukan di bangsal rawat inap. Poli didirikan perawatan secara paliatif yang komitmen baru untuk tersendiri dijalankan penyediaan program dari oleh anggran pimpinan kurang maka pelaksanaan program berdasarkan SK Direktur RSUD Dr juga tidak akan maksimal. Moewardi pada awal 2014. Namun d. Manajemen Pemasaran sampai dengan penelitian dilakukan Secara khusus upaya promosi poli perawatan ini sangat sepi yang dilakukan oleh RSUD Dr. kunjungan pasien, keberadaannya Moewardi oleh calon pasien tidak diketahui terlaksana namun sudah dilakukan Surakarta belum dengan cara memberikan penawaran 8 perawatan paliatif kepada pasien sepenuhnya tergambar dalam penyakit terminal yang di rawat di pelaksanaan perawatan paliatif. bangsal rawat inap RSUD Dr. Jajaran direksi masih terlihat kurang Moewardi. memiliki Kegiatan komunikasi pemasaran atau promosi komitmen melaksanakan untuk perawatan dan untuk memasarkan paliatif. Hal ini mensosialisasikan perawatan paliatif dikarenakan jajaran direksi RSUD dan keberadaan klinik paliatif di Dr. RSUD Dr. Moewardi sebenarnya memprioritaskan masih sangat minim, sehingga tidak yang sudah berjalan. efektif. Hal ini dapat dilihat dari Moewardi Surakarta lebih pelayanan lain 2. Faktor Eksternal hasil wawancara dengan responden Faktor baik pihak manajemen pemasaran mempengaruhi maupun pasar peluang and ancaman (O dan T). potensial lebih dari 90% tidak Dimana faktor ini berkaitan dengan mengetahui tentang klinik paliatif kondisi-kondisi yang terjadi di luar RSUD Dr. Moewardi. rumah sakit yang mempengaruhi pasien, bahwa eksternal ini terbentuknya dalam pembuatan keputusan.Berikut e. Budaya Organisasi ini adalah analisis faktor eksternal : Budaya organisasi yang dimiliki a. Lingkungan Makro RSUD Dr. Moewardi Surakarta 1) Elemen Perekonomian dalam menjalankan tugas pokok dan Kenaikan harga bahan bakar fungsinya adalah profesionalisme, minyak (BBM) oleh pemerintah efisiensi dan efektif, memiliki jiwa yang dan semangat birokrasi – wirausaha Sabtu, 28 Maret 2015 menimbulkan yang efek berkeadilan disertai kepedulian terhadap dan terbuka yang tinggi tuntutan kepuasan dalam upayanya pelanggan resmi diberlakukan kenaikan bagi Perekonomian rakyat Indonesia yang tergolong di menengah kebawah, Namun pengaruh yang tersebut seluruh kebutuhan masyarakat. mencapai visi dan misi rumah sakit. hal pada belum 9 dominasi merasakan sangat tinggi terhadap kenaikan BBM. Dimana Pengobatan herbal sejatinya adalah BBM satu pengobatan tradisional yang tidak indikator utama, jika BBM naik ditujukan untuk penyakit kanker. maka barang Dengan kondisi masyarakat kita juga yang kurang mendapatkan informasi ekonomi tentang perawatan paliatif untuk masyarakat, akan berdampak pada pasien kanker, menjadi ancaman menurunnya daya beli masyarakat bagi RS dalam upaya promosi terhadap pelayanan medis yang di kesehatan. anggap lebih mahal. penuturan merupakan sejumlah kebutuhan salah barang- pokok akannaik.Dari pun sektor Dengan menurunnya daya beli masyarakat maka Berikut salah ini adalah seorang pasien perawatan paliatif penderita kanker. pemanfaatan Pelayanan kesehatan tidak akan layanan perawatan paliatif pun akan berhasil dilaksakan tanpa dukungan berkurang sehingga dapat dikatakan masyarakat sebagai pengguna jasa. bahwa kenaikan harga BBM dan Dukungan tersebut akan muncul jika melemahnya masyarakat memiliki pengetahuan rupiah menjadi ancaman tersendiri. yang baik pula. 2) Elemen Hukum dan Legal 4) Elemen Lingkungan Teknologi Dasar hukum dari pelayanan Secara lingkungan dan teknologi paliatif adalah Keputusan Menteri perawatan paliatif Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/ membutuhkan suatu SK/VII/2007 khusus. ini Paliatif tentang Perawatan khususnya medikolegal dalam Hal tidak teknologi dikarenakan aspek peawatan paliatif lebih menekankan perawatan pada jenis kegiatan perawatan yang paliatif. meliputi 3) Elemen Sosial-Budaya penatalaksanaan keluhan fisik lain, Sosial Budaya Indonesia yang asuhan penatalaksanaan keperawatan, dukungan sangat kental dengan pengobatan psikologis, tradisional dan percaya pada dukun dukungan kultural dan spiritual, untuk mengatasi penyakit kanker dukungan persiapan dan selama saat masa ini cukup meresahkan. 10 duka dukungan nyeri, cita social, (bereavement). Perawatan paliatif dilakukan melalui jumlah rawat mengadakan inap, rawat jalan, dan Rumah sakit perawatan yang paliatif kunjungan /rawat rumah. semakin meningkat. b. Lingkungan Industri 2) Ancaman Produk Substitusi 1) Ancaman Pelaku Bisnis Baru Rumah sakit yang Hambatan mampu utama memasarkan dalam perawatan paliatif memberikan pelayanan perawatan adalah paliatif di Indonesia masih terbatas, alternative pada tahun 2007 hanyaada di 5 kesembuhan bagi pasien kanker, (lima) sebagaimana ibu Jakarta, kota propinsi Yogyakarta, yaitu Surabaya, adanya pengobatan yang menawarkan keterangan salah seorang dokter sebagai berikut: Denpasar dan Makassar. Ditinjau Pengobatan alternatif saat ini dari besarnya kebutuhan dari pasien, sangat tumbuh subur di Surakarta, jumlah beberapa lebih banyak yang tidak dokter yang mampu memberikan pelayanan perawatan berijin paliatif penipuan juga Keadaan masih sarana perawatan paliatif terbatas. dan untuk pelayanan keuntungan Indonesia memikirkan di hanya bermodus memperoleh sepihak efek tanpa samping dan masih belum merata sedangkan kerugian dipihak pasien. Mereka pasien pada memiliki mendapatkan hak untuk pelayanan yang umumnya kesembuhan tanpa operasi tanpa maka kebijakan hanya dengan mengkonsumsi obat- perawatan paliatif di Indonesia yang obatan yang mereka klaim teruji memberikan arah sarana secara laboratorium dan mendapat pelayanan kesehatan untuk ijin BPOM sebagai obat kanker. bagi menyelenggarakan pelayanan Oleh perawatan paliatif. Namun seiring meningkatnya pentingnya invasif atau bermutu, komprehensif dan holistik, diperlukan tindakan menjanjikan karenanya lainnya, masyarakat hendaknya lebih berhati-hati dan waktu kesadaran perawatan dan lebih akan bijak pengobatan. paliatif, 11 dalam memilih 3) Persaingan perawatan paliatif. Namun tidak ada RSUD Dr. Moewardi merupakan pionir perawatan karenanya paliatif, memliki SOP tentang perawatan paliatif. oleh keunggulan HASIL DAN PEMBAHASAN karena satu-satunya RS yang dituju Analisis di kota Surakarta dalam pelayanan eksternal perawatan paliatif dibandingkan RS Untuk lainnya. Dengan lebih internal jelas dan mengenai adanya kesimpulan analisis faktor internal dan pesaing harusnya ditanggapi oleh kesimpulan analisis faktor eksternal RSUD Dr.Moewardi dengan cara adalah sebagai berikut : meningkatkan 1) Posisi pemasaran sehingga tidak faktor pelayanan perawatan tujuan meningkatkan dan paliatif RS Strategi Perawatan Paliatif RSUD Dr. untuk Moewardi dapat SWOT data dan Analisa diperoleh dari mengetahui pendapatan tercapai. Menurut informasi yang Pemasaran dalam ini Kuadran digunakan inventarisasi untuk faktor responden penelitian, pada tahun kekuatan, kelemahan, peluang dan 2014 jumlah pasien penyakit kanker ancaman dalam merumuskan strategi yang pemasaran pelayanan paliatif RSUD Dr memafaatkan perawatan paliatif hanya 18 pasien, padahal Moewardi, faktor tersebut : jumlah pasien kanker pada tahun 1. Kekuatan yang terkandung adalah 2014 mencapai 18.380 total pendapatan dengan 22.877.571.996. menunjukkan Hal kurang pasien peningkatan jumlah pasien kanker, Rp. dan SDM perawatan paliatif yang ini terlatih. gencarnya 2. Kelemahan yaitu kegiatan promosi sehingga pasar koordinasi potensial komunikasi pemasaran yang tidak yang ada tidak termanfaatkan dengan baik. antar kurangnya tim paliatif, terencana sehingga tidak efektif, Telusur dokumen di temukan serta kurang mendapat perhatian Kebijakan dan Prosedur tentang yang serius dari tim RS dalam pelayanan perawatan paliatif ini. 12 3. Peluang yaitu adanya dasar hukum yang kuat, mampu rumah sakit memberikan peluang/ merupakan dr pionir variabel ancaman/ threat didapat besarnya nilai pelayanan peluang adalah 3,15 dan besarnya nilai ancaman 1,8. khususnya di kota solo masih RSUD dan yang perawatan paliatif di Indonesia terbatas, opportunity Untuk mengetahui posisi obyek Moewardi pada kwadran SWOT, terlebih dulu perawatan harus mengetahui besar nilai dari paliatif. sumbu X dan sumbu Y. 4. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi yang diinginkan Sumbu X yaitu Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), budaya masyarakat yang masih percaya dengan serta informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung tentang kesembuhan kanker melalui 2,50 2,55 0,25 2 Sumbu Y pengobatan alternatif dan dukun, Kekuatan Kelemahan 2 Peluang Ancaman 2 jawab penyakit 3,15 1,8 0,675 2 Jadi sumbu X dan Y didapat, yaitu pengobatan pada titik ( -0,25 : 0,67 ). Untuk lebih alternatif yang makin tumbuh subur jelasnya mengenai posisi kwadran dan di Indonesia. strategi yang nantinya digunakan untuk implementasi Berdasarkan hasil analisa SWOT strategi pemasaran dalam penilaian pemberian bobot pada perawatan paliatif dapat dilihat pada analisa gambar berikut : internal variabel yang kekuatan/ mencakup strength dan 1 0.9 0.8 Y 0.7 0.6 0.5 0.4 (+) 0.3 0.2 0.1 0 III I -0.1 -0.2 0 0.5 1 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 -0.7 -0.8 -0.9 -1 IV II variabel kelemahan/ weakness diatas adalah 2,50 untuk nilai kekuatan/ strength dan nilai kelemahan/ weakness yaitu 2,55. Sedangkan dalam penilaian pemberian eksternalyang bobot pada mencakup analisa variabel 13 X 1.5 2 Berdasarkan hasil analisa tersebut perawatan paliatif terhadap maka strategi pemasaran Perawatan peningkatan pelayanan paliatif. Paliatif Matriks SWOT di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terletak pada posisi kwadaran Analisis lingkungan internal dan tiga dimana strategi yang dijalankan eksternal di atas bertujuan untuk dalam arround membentuk matriks SWOT. Tujuan strategy.Dengan posisi tersebut berarti penggunaan matriks SWOT adalah merupakan mengembangkan keadaan turn situasi yang kurang empat alternatif menguntungkan RSUD Dr. Moewardi strategi yaitu strategi S-O (Strength- Surakarta. paliatif Opportunity), strategi W-O (Weakness- sebenarnya memiliki peluang yang Opportunity), strategi S-T (Strength- besar tetapi sumber daya RSUD Dr. Threat), Moewardi Surakarta lemah. Karena itu Threat). Berdasarkan hasil analisis tidak dapat memanfaatkan peluang internal (kekuatan-kelemahan) tersebut secara optimal. RSUD Dr. eksternal (peluang-ancaman), Moewardi diperoleh hasil matriks SWOT strategi Perawatan Surakarta perlu untuk strategi W-T (Weakness- dan maka memfokuskan strategi pemasaran untuk pemasaran perawatan paliatif adalah : meminimalkan Strategi S-O kendala-kendala internal. Oleh 1. Meningkatkan pelayanan paliaitif karena perencanaan itu untuk kelemahan yang diperlukan oleh tim paliatif (S1, O1), (S1,O2) mengurangi 2. Menambah jumlah tim perawatan ada. Dengan paliatif (S1, O2), (S1,O3) mempertahankan dan meningkatkan Strategi W-O kualitas 1. Penambahan tanda-tanda yang jelas SDM, meningkatkan komunikasi pemasaran menjadi lebih pada terencana sehingga efektif (misalkan paliatif (W1,O1), (W1,O2) dengan cara membuat petunjuk yang keberadaan 2. Meningkatkan jelas mengenai keberadaan poli), serta untuk meningkatkan khususnya dukungan dan koordinasi RS dan tim pelaksana poli poli jumlah pelayanan anggaran pelayanan paliatif anggaran untuk pemasaran (W2, O2)(W2, O3) 14 3. Membuat perencanaan komunikasi pemasaran dengan baik SIMPULAN DAN SARAN W3, Simpulan O2)(W3, O3) Berdasarkan hasil pembahasan yang 4. Meningkatkan dukungan /komitmen pimpinan RSUD dalam telah hal diuraikan sebelumnya, maka pada bagian dapat diambil pemasaran perawatan paliatif(W4, beberapa kesimpulan sebagai berikut; O2)(W4, O3) Hasil analisis faktor internal dalam Strategi S-T implementasi strategi pemasaran unit 1. Meningkatkan kerjasama pemasaran perawatan paliatif pada pasien kanker perawatan paliatif dengan di RSUD dr Moewardi Surakarta organisasi di luar RS (S1,T1), 1. Kekuatan (S1,T2) bagi pemasaran perawatan paliatif RSUD Dr. 2. Mengadakan talkshow perawatan Moewardi Surakarta adalah paliatif dengan nara sumber tim jumlah pasien kanker yang paliatif menigkat di RS, dan adanya untuk memberikan penerangan kepada masyarakat (S1, staf medis yang memiliki S2, T2 dan T3) keahlian paliatif 2. Kelemahan yaitu kurangnya Strategi W_T 1. Memasukkan pelayanan perawatan koordinasi antar tim paliatif, paliatif ke dalam salah satu program komunikasi pemasaran yang HSR(W2,T1) tidak terencana sehingga tidak 2. Peningkatan anggaran sosialisasi dan efektif, serta kurang mendapat promosi perawatan paliatif (W1,T1) perhatian yang serius dari tim (W2,T1) (W1,T2) (W2,T2) RS 3. Meningkatkan dukungan jajaran dalam pelayanan perawatan paliatif ini. pimpinan Rumah Sakit terhadap Hasil analisis faktor eksternal dalam program pemasaran implementasi strategi pemasaran unit yang terintegrasi (W3, T2) (W3, T3) perawatan paliatif pada pasien kanker komunikasi di RSUD dr Moewardi Surakarta 1. Peluang yaitu adanya dasar hukum yang kuat, rumah sakit 15 yang mampu memberikan Saran pelayanan perawatan paliatif terbatas, merupakan Adapun saran-saran yang dapat pionir diberikan dalam penelitian ini adalah perawatan paliaitf 2. Ancaman sebagai berikut; merupakan 1. Jajaran RSUD Dr Moewardi perlu untuk pengganggu utama bagi posisi Surakarta yang yaitu meningkatkan kekuatan yang ada Kenaikan harga bahan bakar khususnya dalam hal kuantitas dan minyak kualitas diinginkan (BBM), budaya SDM, agar dapat masyarakat yang percaya pada mendorong pengobatan pelaksanaan pemasaran perawatan dukun, alternatif serta atau adanya paliatif pengobatan alternatif. peningkatan RSUD Dr Moewardi Surakarta yang lebih baik. Berdasarkan hasil analisa posisi 2. Butuh kerjasama antar bagian yang kuadran strategi perawatan paliatif di berhubungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta terletak pelaksanaan perawatan paliatif di pada posisi kwadaran tiga, dimana RSUD Dr Moewardi Surakarta. disarankan strategi dijalankan dalam Monitoring dan evaluasi sangat keadaan turn arround strategy. Dengan dibutuhkan untuk keberlangsungan posisi kegiatan pemasaran paliatif tersebut berarti merupakan situasi yang kurang menguntungkan RSUD Dr. Moewardi langsung dengan 3. Studi ini masih terbatas pada Surakarta. pemasaran perawatan paliatif Perawatan paliatif sebenarnya memiliki RSUD Dr Moewardi Surakarta. peluang yang besar tetapi dukungan Untuk itu diperlukan studi yang jajaran adanya lebih luas berbasiskan data seluruh koordinasi didalam tim paliatif RSUD poli pelayanan RSUD Dr Moewardi Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta, sehingga akan dapat direksi dan tidak diidentifikasi unit mana yang perlu didorong untuk meningkatkan pelaksanaan strategi pemasarannya. 16 GramediaPustakaUtama, DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta. 7. Sugiyono, ke 1, Alfabeta, Bandung. Dasar 8. Tjiptono F, 2011, Pemasaran (RISKESDAS) 2013, Jakarta. jasa, Bayumedia Publishing, 2. BPJS, 2014, Laporan BPJS Malang. 9. World periodeJanuari - Juni 2014, http://www.depkes.go.id 3. Departemen Republik programmes: 2012, kanker Geneva. di Indonesia,http://www.depkes.g o.id 4. Jamkesmas, 2012, Laporan Pelaksanaan Program Jamkesmas, www.depkes.go.id 5. Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia Nomor 812 Tahun 2007, Perawatan Kebijakan Paliatif Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 19 Juli 2007, Jakarta. 6. Rangkuti SWOT: Kasus F, Tehnik 2006,Analisis Membedah Bisnis-Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, edk. 12 Organization, policies and managerial guidelines, 2nd ed. Menkes canangkan komitmen penanggulangan Health 2012, National cancer control Kesehatan Indonesia, Metode penelitian manajemen, Cetakan Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan 2013, no.14, 17