EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN

advertisement
1
EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA
(Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)
MEDIA EFFECTIVENESS OF MEDIA LITERACY FOR HIGH SCHOOL STUDENTS
(A Case of SMA Negeri 2 Bandar Lampung)
RUTH YUNITA GLORIA
ILMU KOMUNIKASI
0916031071
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini diangkat karena melihat kondisi pers di Indonesia saat ini. Berbagai pemberitaan di
media massa semakin memprihatinkan, contohnya televisi. Oleh karena itu, masyarakat, khususnya
pelajar, harus mengetahui apa itu literasi media untuk meningkatkan jiwa kritis mereka akan
pemberitaan media yang cenderung tidak baik sekarang ini. Penyampaian pesan literasi media tidak
terlepas dari media penyampaian yang digunakan. Bila media yang digunakan tepat dan efektif,
hasilnya pun akan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media
penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Berangkat dari adanya fenomena tersebut, maka
peneliti mengangkat penelitian mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan
literasi media di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung.
Responden dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode Simple Random Sampling. Data
penelitian diperoleh dengan cara menyebar kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan
Koefisien Korelasi Pearson’s Product Moment, Koefisien Alfa (Cronbach), dan Uji SST Anova
atau One Way Anova.
Hasil penelitian didapatkan nilai R sebesar 0.475 yang menyatakan terdapat hubungan yang cukup
antara media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media. Besarnya tingkat efektivitas media
penyampaian pesan pada kegiatan literasi media adalah 42,1%. Secara parsial, semua variabel X
(X1,X2 dan X3) mempunyai hubungan yang signifikansi terhadap variabel Y, dengan hasil variabel
X1 (video) menempati media penyampaian yang paling efektif dibandingkan slide show dan forum
diskusi dengan tstat sebesar 3.827 dan nilai Sig yaitu 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar
0.563.
Kata kunci: Literasi Media, Efektivitas Media, Pembelajaran Efektif
2
ABSTRACT
Argument behind the research based on Indonesian pers condition which was quite concerned. One
of the concerned is television’s impact on the audience. People, especially young people in
Indonesia, ought to know what is media literacy toraise and increase their critical mind to all of
informations from mass media nowadays. Communicating media literacy’s message is closely
connected into what media we used. If we use the exact and effective media, the result will be
optimal. So, i attempted to look at media effectiveness of media literacy for high school student,
especially in SMA Negeri 2 Bandar Lampung.
The respondent in the reasearch was selected by using Simple Random Sampling. Data of the
research was analized by using Pearson’s Product Moment Correlation, Alpha Cronbach
Coefficient, and Simple Linear Regression by using One Way Anova test.
Through a series of statistic test, R total score was 0.475 and the correlation between two variables
such appertain enough. The high number of media effectiveness of media literacy for high school
student in the research was 42,1%. From significance test, partially, all of variables X (X1, X2, and
X3) have a significant correlation to variable Y, with the result is variable X1 (video) is the most
effective media than slide show and discussion with tstat score is 3.827, Sig score is 0.005 < 0.05,
and regression coefficient is 0.563.
Keywords: Media Literacy, Media Effectiveness, High Learning
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi terjadi begitu cepat. Hal ini menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan
dan orangtua dalam menyiapkan anak didik untuk dapat menghadapi ‘banjir informasi’ yang
dibawa oleh media digital melalui beraneka ragam bentuk dan format. Tanpa ada penyiapan yang
sistematis dan sungguh-sungguh, maka bisa diperkirakan bahwa anak-anak dan remaja akan
menjadi korban dari perkembangan teknologi media yang didominasi dengan hiburan yang
cenderung tidak sehat dengan muatan bisnis yang kental. Untuk media televisi misalnya, dampak
negatif dari tayangan-tayangan yang tidak aman tentunya perlu diwaspadai. Dewasa ini, media
televisi sangat memengaruhi anak-anak dengan program-programnya yang banyak menampilkan
adegan kekerasan, hal-hal yang terkait dengan seks, mistis, dan penggambaran moral yang
menyimpang. Tayangan televisi yang sangat liberal membuat tidak ada lagi jarak pemisah antara
dunia orang dewasa dan anak-anak. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di negara-negara
liberal, namun juga di negara-negara berbudaya timur karena besarnya infiltrasi media televisi di
3
berbagai penjuru dunia. Dengan kata lain, anak-anak zaman sekarang memiliki kebebasan untuk
melihat apa yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa. (Faizal, 2012)
Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas merupakan kondisi dimana masyarakat, khususnya para
pelajar, membutuhkan adanya bentuk literasi media.Literasi media merupakan istilah lain dari
melek media.Seseorang pengguna media yang mempunyai literasi media atau melek media akan
berupaya memberi reaksi dan menilai sesuatu pesan media dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab(Mulyana, 2008), sehinggaliterasi media bukan hanya persoalan mengenai benar atau salah,
melainkan tumbuhnya jiwa kritis dalam setiap individu dalam menyikapi isi pesan media. Sudah
dapat dipastikan penting bagi kita untuk memahami secara khusus pemahaman media untuk
mengetahui unsur-unsur dasar dan keterampilan yang diperlukan. Hal ini sangat berbeda dengan
menjalani kehidupan paham media. Hal ini mungkin tampaknya tidak sesulit pada awalnya. Satu
hal, kita menjalani hidup yang hampir selalu dipenuhi oleh media dan pesannya, sehingga
kesempatan untuk mempraktekan pemahaman media selalu ada. Akan tetapi, kita dapat (dan harus)
berbuat lebih banyak. Kita dapat hidup dalam hidup paham media dan membuat literasi media yang
merupakan sebuah hal yang membangun. Kita dapat mendorong pemahaman media dan
mengajarkan kepada orang lain akan nilainya. (Baran, 2011: 31)
Pelajar wajib memiliki kemampuan literasi media karena mereka hidup di jaman yang penuh
dengan informasi yang datang dari berbagai media secara bebas dan tak terbatas. Pendidikan akan
melek media harus diberikan kepada para pelajar agar mereka cakap dalam menganalisis muatan
media dan mampu menanggulangi berbagai pengaruh buruk dari pesan media yang dapat
mempengaruhi perilaku maupun pola pikir mereka dalam masa perkembangannya. Melihat
pentingnya literasi media dalam kehidupan bermedia tersebut, maka media yang digunakan dalam
menyampaikan pesan literasi media haruslah media yang paling efektif agar pesan yang
disampaikan dapat diterima dan diaplikasikan dengan baik oleh pelajar (peserta literasi media).
Pendidikan
mengenai
literasi
media
dapat
disampaikan
melalui
berbagai
media
4
penyampaian.Namun tidak semua media penyampaian pesan dapat dikatakan efektif karena setiap
media memiliki dampak yang berbeda-beda kepada si penerima pesan yang beragam kriteria dan
karakternya.Kita tidak bisa menyamakan metode maupun media penyampaian yang digunakan
negara lain untuk diterapkan pula di negara kita dalam menyampaikan pesan literasi media. Oleh
sebab itulah, penelitian ini diangkat untuk mengetahui media penyampaian pesan yang efektif
dalam kegiatan literasi media.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu pertama,apakah terdapat hubungan antara efektivitas
media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media
penyampaian pesan pada kegiatan literasi media? Kedua, media penyampaian pesan manakah yang
paling efektif dalam menyampaikan pesan literasi media? Sedangkan tujuan dari penelitian ini
antara lain: Satu; untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara efektivitas media
penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian
pesan pada kegiatan literasi media, khususnya di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Dua;
untuk mengetahui media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan
pesan literasi media.
Salah satu bentuk dari komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi dalam komunikasi massa
pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik.
Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai massa adalah surat kabar dan majalah.
Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio, siaran, televisi,
film, dan media on-line (internet).Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia karena dapat dipastikan 99% masyarakat memiliki televisi
dirumahnya. Tayangan televisi mereka dipenuhi hiburan, berita, dan iklan yang pengaksesannya
bebas dan tak terbatas(Baran, 2011 : 32). Media televisi merupakan suatu gambaran penting bagi
masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun hiburan untuk pengetahuan dan dalam proses
pembentukan diri, khususnya pelajar. Pelajar diharapkan memiliki kemampuan literasi media dalam
5
menyikapi pesan yang dibawa oleh media massa, seperti televisi. Literasi media adalah kemampuan
untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari
definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media. (Guntarto, 2011)
Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat membutuhkan komunikasi yang baik untuk
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan saluran dan media pengiriman pesan
komunikasi merupakan faktor yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap efektivitas
penyampaian pesan. Saluran dan media komunikasi menentukan gaya, nada, dan seluruh komposisi
pesan. Pemilihan saluran dan media dalam penyampaian pesan membedakan tingkat efektivitas
komunikasi dalam menyampaikan isi pesan. Efektivitas komunikasi melalui media komunikasi
tercermin dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan
yang diinginkan.Pemberian media pun harus hati-hati, media yang diberikan haruslah yang
berkaitan dengan materi yang diberikan sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada peserta.
(Santy, 2006 : 1)
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori S-O-R. Teori S-O-R dari Hovland ini
merupakan singkatan dari Stimulus – Organism – Response yang semula berasal dari psikologi.
Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari
psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponenkomponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.Menurut stimulus response ini, efek
yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsurunsur dalam teori ini adalah pesan (stimulus, S). komunikan (Organism, O), dan efek (Response,
R)(Effendy, 2003 : 254). Penelitian ini menggunakan Teori S-O-R karena keefektifan media
penyampaian pesan diukur melalui respon peserta di kegiatan literasi media yang berupa
pemahaman akan stimulus yang diberikan (umpan balik secara tepat) mengenai media televisi dan
literasi media itu sendiri yang dapat dilihat pada kerangka pikir di bawah ini:
6
STIMULUS (S)
(PESAN LITERASI MEDIA)
Media Penyampai (Variabel X)
-
Video
Slide Show
Diskusi
(X1)
(X2)
(X3)
ORGANISM (O):
Siswa
(Efektivitas Media
Penyampaian Pesan)
RESPON (R):
Kegiatan Literasi Media
(Variabel Y)
 Pemahaman peserta akan dampak
media massa televisi
 Pemahaman peserta akan literasi
media
Gambar 1. Bagan
- Kerangka Pikir
Hipotesis pada penelitian ini yaitu:
Ht :
Terdapat hubungan antara efektivitas media penyampai pesan pada kegiatan literasi media
H0 :
Tidak terdapat hubungan antara efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi
media
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
untuk pengumpulan data yang pokok. (Singarimbun dan Effendi, 2008 : 3). Metode survey yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk eksplanasi (explanatory research) yaitu penelitian
yang menyoroti pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya (Singarimbun, 2008 : 5).
7
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Variabel Bebas ( Independent Variable)
Variabel bebas (variabel pengaruh) adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau
pendahulu dari variabel lainnya. Biasanya variabel bebas ditandai dengan simbol X
(Kriyantono, 2010 : 21). Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain :
2.
X1
= media penyampai pesan menggunakan media video
X2
= media penyampai pesan menggunakan slide show
X3
= media penyampai pesan melalui forum diskusi
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (variabel terpengaruh) adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel ini adalah diobservasi dan nilainya
diasumsikan tergantung pada efek dari variabel pengaruh. Variabel terikat biasanya ditandai
dengan simbol Y. (Kriyantono, 2010 : 21)
Variabel terikat penelitian ini adalah kegiatan literasi media.
Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat berupa hubungan antara dua variabel saja
(hubungan bivariat) atau antara lebih dari dua variabel, biasanya antara satu variabel terpengaruh
dan beberapa variabel pengaruh (hubungan multivariat). (Singarimbun dan Effendi, 2008 :
55)Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan hubungan asimetris
multivariat.
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur
suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun dan Effendi, 2008 : 46). Adapun
indikator-indokatornya antara lain :
8
1. Media Penyampaian Pesan
Media penyampaian pesan bertindak sebagai variabel X menggunakan jenis variabel
multivariat. Variabel X dalam penelitian ini digunakan sebagai media dalam menyampaikan
stimulus pada peserta. Adapun indikator-indikatornya yaitu :
a. Video (Variabel X1)
-
Kejelasan video bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media
b. Slide Show (Variabel X2)
-
Kejelasan slide show bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media
c. Diskusi (Variabel X3)
-
Kejelasan forum diskusi bagi peserta dalam menyampaikan pesan literasi media
2. Kegiatan Literasi Media
Kegiatan literasi media bertindak sebagai variabel Y yang indikator pengukurannya
menggunakan indikator respon dari Teori S-O-R. Adapun indikator-indikator yang digunakan
untuk mengukur pemahaman akan literasi media yaitu pemahaman peserta akan dampak media
massa televisi dan pemahaman peserta akan literasi media.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bandar
Lampung yang berjumlah 280 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random
Sampling yang melalui rumus perhitungan Taro Yamane didapatkan sampel yang dibutuhkan dalam
penelitian berjumlah 74 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden yang
disebut juga angket (Kriyantono, 2010 : 97). Instrumen uji validitas diuji menggunakan perhitungan
Korelasi Product Moment, uji reliabilitas menggunakan perhitungan Koefisien Alfa (Cronbach),
dan teknik analisis data menggunakan Uji F dengan testOne Way Anova.
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk hasil pengujian instrumen penelitian yang pertama yaitu uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan
(kuesioner) kepada 84 responden yaitu siswa-siswi kelas X IPA 3, X IPA 7, dan X IPA 8 SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Melalui perhitungan
Product Moment, didapatkan hasil bahwa validitas setiap instrumen variabel X1 (video), X2 (slide show), X3 (diskusi), dan variabel Y (kegiatan
literasi media) dinyatakan valid.
Variabel
X1
(Video)
1
Suara
video
jelas
2
Dialog jelas
3
Gambar
jelas
X2
(Slide
Show)
Visualisasi jelas
Pesannya
jelas
Pesan
dapat
dipahami
X3
(Diskusi)
Forum
dapat
diikuti
Berkomunikasi
dengan
teman satu
kelompok
Y
(Kegiatan
Literasi
Media)
Informasi
di TV
tidak
semuanya
baik
TV dapat
dijadikan
media
pembelajaran
Berdiskusi
dengan
teman
kelompok
lain
TV tidak
memiliki
dampak
apapun
4
Pergerakan
gambar
dapat
diikuti
Konsumsi
media
jelas
Memahami
perintah
Perlu
diet
media
Instrumen
5
6
Pesan
Alur
perbedacerita
an jelas
jelas
Pertanyaan
7
Pesan
keseluruhan
jelas
8
Inti cerita
jelas
9
Kesimpulan
dimengerti
Kesadaran akan
pengetahuan
Memahami
penjelasan
Informasi
media
jelas
Isi pesan
media dapat
dipahami
Cara
menjadi
melek media
Tahu apa
KPID dan
fungsinya
Menjawab
pertanyaan
Memecahkan dan
memeragakan pesan
Menangkap
peragaan
pesan dari
teman lain
Pesan
dalam
forum jelas
TV
Realita
Mengerti
Tahu media
Memakai
tidak
berbeda
konsumsi
yang tepat
media yang
pernah
dengan
media yang
untuk diri
sesuai
bersifat
yang ada
tepat
sendiri
dengan
netral
di TV
kebutuhan
Tabel 1. Tabel Uji Validitas Variabel X1, X2, X3, dan Variabel Y
10
Mampu
menceritakan
kembali
cerita
Kesimpulan
Dimenger
-ti
Kesimpulan
Dimenger
-ti
R-Hitung
Keterangan
0,220
VALID
Mampu
menyaring info
dari TV
9
10
Untuk pengujian reliabilitas, seluruh instrumen penelitian dinyatakan reliabel setelah dilakukan
pengujian menggunakan perhitungan Koefisien Alfa (Cronbach). Berikut ini tabel Uji Reliabilitas
penelitiaan ini:
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach’s Alpha
.660
N of Items
.666
10
Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel X1 (Video)
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach’s Alpha
.628
N of Items
.644
10
Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel X2 (Slide Show)
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach's Alpha
.771
N of Items
.774
10
Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel X3 (Diskusi)
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach's Alpha
.624
N of Items
.648
10
Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel Y (Kegiatan Literasi Media)
Perhitungan analisis data mengenai efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi
media di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung dalam penelitian ini menggunakan Uji SST
Anova atau One Way Anova yang sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang
merupakan salah satu alat analisis statistik yang bersifat satu arah (satu jalur). Anova merupakan
metode untuk menguji hubungan antara suatu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel
independen.
ANOVAᵇ
Model
1
R
a
,475
R
Square
,421
Tabel 6. Hasil Uji Anova
Adjusted
R
Square
,316
Std.
Error of
the
Estimate
4,632
Change Statistics
R
Square
Change
,421
F
Change
4,571
df1
3
df2
80
Sig. F
Change
,000
11
Dari tabel di atas, terlihat bahwa hasil analisis menunjukkan nilai R=0.475. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian pesan yaitu video (variabel X1),
slide show (variabel X2), dan diskusi (variabel X3) secara bersama-sama pada kegiatan literasi
media (variabel Y). Artinya, jika variabel X1, X2, dan X3 meningkat, maka variabel Y juga ikut
meningkat (korelasi positif), sehingga apabila efektivitas media penyampaian meningkat, maka
kegiatan literasi media (pemahaman peserta) juga akan semakin meningkat. Selanjutnya, untuk
menghitung besarnya efektivitas media penyampaian pesanpada kegiatan literasi media, digunakan
R Square yang disebut juga Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:
KD
: r² x 100%
: (0.475)² x 100%
 42,1%
Angka tersebut menunjukkan bahwa besarnya efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan
literasi media ialah sebesar 42,1% sedangkan sisanya sebesar 57,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor
penyebab lainnya yang berasal dari luar model anova ini atau di luar penelitian ini.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, terlebih dahulu diketahui besarnya t
hitung. Adapun
rumus statistik t adalah sebagai berikut:
t hitung=
r n 2
1 r2
= 0.475
= 5.55%
Nilai t hitung yang didapatkan sebesar 5.55% tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya
tingkat efektivitas masing-masing media penyampaian pesan (Variabel X1, X2, dan X3) pada
kegiatan literasi media (Variabel Y).
12
Secara parsial, semua variabel X (X1, X2, dan X3) mempunyai hubungan yang signifikan. Hal ini
bisadilihat dari nilai t
hitung
maupun Sig, dimana nilai t
hitung
lebih besar dari t tabel, sedangkan nilai
Sig masih dibawah Alpha 0,05.Berdasarkan ketentuan tersebut, maka didapatkan bahwa variabel
X1 (video) hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media (t
hitung
= 3.827 > ttabel = 1.664).
Demikian juga nilai Sig = 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar 0.563. Variabel X2 (slide
show)hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media (t hitung =3.521 > ttabel= 1.664). Demikian
juga
nilai
Sig=
0.005<0.05
dengan
koefisien
regresi
sebesar0.462.
X3(diskusi)hubungannya signifikan pada kegiatan literasi media(t
hitung
Dan
variabel
=3.154 > ttabel =1.664).
Demikian juga nilai Sig= 0.005 < 0.05 dengan koefisien regresi sebesar0.436. Hal ini
menyimpulkan bahwa ht diterima.
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara media penyampaian
pesan pada kegiatan literasi media dan seberapa besar efektivitas media penyampaian pesan pada
kegiatan literasi media, khususnya di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan juga untuk
mengetahui media penyampaian pesan manakah yang paling efektif dalam menyampaikan pesan
literasi media. Dari hasil analisis data berupa pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada 84
responden, yaitu siswa-siswi kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang terdiri dari X IPA 3, X
IPA 7, dan X IPA 8, maka didapatkan jawaban dari tujuan penelitian ini yaitu yang pertama,
berdasarkan hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa tingkat keeratan hubungan antara efektivitas
media penyampaian pesan (variabel X) pada kegiatan literasi media (variabel Y) di lingkungan
SMA Negeri 2 Bandar Lampung adalah sebesar 0.475, yang jika dilihat ke dalam tabel kriteria
penilaian korelasi adalah cukup. Jadi, terdapat hubungan yang cukup antara media penyampaian
pesan pada kegiatan literasi media. Untuk variabel Y, kegiatan literasi media menggunakan dua
dimensi pengukuran berupa pemahaman mengenai dampak media massa televisi dan pemahaman
mengenai literasi media itu sendiri. Dari segi pemahaman mengenai dampak media massa televisi,
pada umumnya responden mengetahui fakta dan informasi mengenai isi pesan media massa pada
13
televisi di Indonesia dengan mayoritas jawaban yang tepat. Sedangkan untuk pemahaman mengenai
literasi media, responden pada umumnya menunjukkan tingkat pemahaman yang sudah cukup
tinggi. Hal ini menunjukkan pesan yang disampaikan melalui media penyampaian pesan (video,
slide show, dan diskusi) mampu menyampaikan informasi secara baik kepada responden. Besarnya
efektivitas media penyampaian pesan pada kegiatan literasi media adalah 42,1%. Jika dikaitkan
dengan penggunaan Teori S-O-R yang mengkaji tentang stimulus khusus yang menghasilkan suatu
respon khusus. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan(Effendy, 2003 : 255). Teori S-O-R dalam penelitian ini menjadi teori pendukung
sebagai perantara antara variabel X dan variabel Y. Stimulus khusus (Variabel X) yang diberikan
pada penelitian ini ialah pesan literasi media yang disampaikan melalui tiga media penyampaian
yaitu video, slide show (Variabel X2), dan diskusi (Variabel X3). Media penyampaian pesan ini
dianggap sebagai media yang mampu menyampaikan pesan literasi media kepada khalayak untuk
menumbuhkan pemahaman akan literasi media (Variabel Y) yang dengan kata lain, respon yang
ditunjukkan sesuai dengan harapan sehingga diharapkan mampu merubah perilaku khalayak.
Dengan demikian, melalui penelitian ini, Teori S-O-R menyatakan keefektifan media penyampaian
pesan yang digunakan untuk menyampaikan stimulus kepada khalayak mampu menimbulkan
respon yang sesuai dengan harapan.Selain itu, hasil perhitungan untuk kuesioner mengenai kegiatan
literasi media yang diberikan kepada responden, didapatkan hasil bahwa kemampuan responden
dalam menjawab pertanyaan seputar mengukur pemahaman mereka mengenai dampak televisi dan
kemampuan literasi media mereka adalah baik, yang dapat dilihat pada keseluruhan persentase
jawaban mereka atas sepuluh butir pertanyaan yang diajukan. Hal ini menunjukkan reaksi yang
ditunjukkan peserta tergolong tepat, sesuai dengan perkiraan, yang dengan kata lain bahwa terdapat
kesesuaian antara pesan (stimulus) yang disampaikan melalui tiga media penyampaian pesan
dengan reaksi komunikan (respon)yang dapat dilihat pada ketepatan jawaban yang dihasilkan
melalui kuesioner hingga mempraktekkan pesan, menggunakan informasi yang didapat melalui
14
pesan literasi media tersebut, sehingga dapat mengubah perilaku responden dalam mengkritisi
pesan-pesan yang dibawa oleh media massa (kemampuan literasi media responden meningkat).
Kedua, media video yang digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta
dinyatakan media yang paling efektif dibandingkan dengan media-media lainnya (slide show dan
diskusi) dengan hasil koefisien regresi sebesar 0.563. Dengan penyajian video yang baik dan
diiringi pesan yang menarik pula, efektivitas dari penggunaan video sebagai salah satu alat atau
media untuk menyampaikan pesan, hasilnya dapat lebih baik lagi. Untuk media slide show yang
digunakan dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta dinyatakan efektif dengan
hasil koefisien regresi sebesar 0.462. Hasil yang didapat memang tidak sebesar video, namun hasil
ini tetap menyatakan slide show merupakan media penyampaian pesan yang cukup efektif untuk
menyampaikan pesan, khususnya literasi media, kepada peserta untuk memaksimalkan penerimaan
peserta terhadap pesan yang disampaikan. Dan untuk forum diskusi, keefektifan dari media ini tidak
diukur dengan kejelasan audio-visual maupun visual yang ditampilkan seperti video dan slide show,
diskusi diukur melalui peserta diskusi sendiri, bagaimana mereka menangkap instruksi dan
melakukannya secara tepat, juga bagaimana peserta diskusi memaknai pesan yang dapat mereka
ambil dari jalannya forum ini terkait dengan tema dan pesannya, yang dapat dilihat dan diukur
melalui kuesioner (yang merupakan alat ukur dalam penelitian ini). Forum diskusi yang digunakan
dalam menyampaikan pesan literasi media kepada peserta dinyatakan efektif dengan hasil koefisien
regresi sebesar 0.436. Selain itu, setiap butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur tingkat
keefektifan dari masing-masing media ini dinyakan valid dan reliabel.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang diperoleh pada penelitian yang dilaksanakan
di lingkungan SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengenai efektivitas media penyampaian pesan
terhadap resepsi pesan peserta literasi media, maka dapat disimpulkan bahwa:
15
1.
Terdapat hubungan yang cukup yaitu sebesar 0.475 antara media penyampaian pesan yaitu
video (variabel X1), slide show (variabel X2), dan diskusi (variabel X3) secara bersama-sama
pada kegiatan literasi media (variabel Y). Artinya, jika variabel X1, X2, dan X3 meningkat,
maka variabel Y juga ikut meningkat (korelasi positif). Dan besarnya tingkat efektivitas media
penyampaian pesan pada kegiatan literasi media dalam penelitian ini adalah 42,1%, sedangkan
sisanya 57,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
2.
Berdasarkan hasil dari hipotesis penelitian ini, didapatkan bahwa media penyampaian pesan
dalam bentuk video merupakan media penyampaian pesan yang paling efektif bagi peserta
literasi media dibandingkan dengan dua media lainnya, yaitu slide show dan forum diskusi
dengan thit sebesar 3.827.
Mengenai penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran sebagai berikut:
1. Hendaknya para pemateri, khususnya pemateri pesan literasi media, kedepannya dapat lebih
memaksimalkan efisiensi dan efektivitas media penyampaian pesan yang digunakan dalam
menyampaikan pesan (materi) kepada peserta dikarenakan mengingat pentingnya pesan literasi
media bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Dengan penggunaan media penyampaian
yang efektif, pesan pun dapat tersampaikan secara efektif pula, sehingga pemahaman peserta
dapat terbentuk secara optimal.
2. Kiranya para remaja atau generasi muda dapat menyadari pentingnya menumbuhkan jiwa kritis
atas pemberitaan di media, semakin terbeban akan keadaan pers di Indonesia saat ini, dan
kiranya para remaja maupun kalangan lainnya dapat memahami literasi media itu sendiri dan
mempraktekannya ke dalam kehidupan sehari-hari demi kehidupan bermedia yang lebih baik
lagi.
3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini tentunya memiliki beberapa
kelemahan, namun kiranya penelitian ini setidaknya dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan efektivitas media, maupun bagi peneliti lain yang
hendak menyampaikan pesan atau materi, khususnya literasi media.
16
DAFTAR PUSTAKA
Baran, Stanley J. 2011. Pengantar Komunikasi Massa (Literasi Media dan Budaya). Jakarta:
Salemba Humanika
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti
Faizal, Ahmad Riza. 2012. The Hyperselectives. Sekilas tentang Literasi Media dan Informasi.
Diunggah pada 21 Februari 2012. Diunduh pada 24 September 2012.
http://ahmadriza.com/2012/02/21/sekilas-tentang-literasi-media-dan-informasi/
Guntarto. 2011. Kidia (Kritis! Media untuk Anak). Perkembangan Literasi Media di Indonesia.
Diunggah pada 9 Pebruari 2011. Diunduh pada 12 Februari 2013.
http://www.kidia.org/news/tahun/2011/bulan/02/tanggal/09/id/187/
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Mulyana, Slamet. 2008. Slamet Mulyana. Perkembangan Media Massa dan Media Literasi.
Diunggah pada 22 Desember 2008. Diunduh pada 12 Februari 2013.
http://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/22/perkembangan-media-massa-dan-medialiterasi/
Santy. 2006. Skripsi: Efektivitas Media Komunikasi Internal English First Surabaya Sebagai Media
Penyampaian Pesan Marketing Publik Relations Kepada Siswa. Surabaya: tidak diterbitkan.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Download