ajaran agama dan pembentukan kepribadian - E

advertisement
AJARAN AGAMA DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Edi Rohendi Abstrak epribadian seseorang pada umumnya diupengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam dan faktor dari luar diri atau faktor lingkungan. Salah satu faktor penting tersebut adalah ajaran agama. Ajaran agama mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian individu. Ajaran agama adalah ukuran‐ukuran yang menetapkan batas‐batas boleh tidaknya atau baik buruknya cara‐cara untuk meredakan ketegangan itu. Ini berarti ajaran agama membentuk secara aktif ego dan super ego, sehingga ketentuan agama menjadi suara hati atau ego ideal (qolbu, hati nurani). Dengan demikian maka jelas ajaran agama sangat berpengaruh terhadap pola sikap seseorang sebagai reaksi atas rangsangan‐rangsangan baik dari dalam maupun dari luar diri individu. K Kata Kunci: Ajaran Agama; Pembentukan Kepibadian PENDAHULUAN merupakan produk interaksi antara Id, Ego dan Super Ego. Bukan hal yang mudah mengupas arti Id (istilah Freud das Es) adalah sistem pribadi serta menunjukannya. Ia termasuk kepribadian yang paling dasar, sistem yang perkara yang hanya dapat ditunjukkan didalamnya terdapat naluri,‐naluri bawaan. Id bekasnya, tetapi tidak dapat di raba barangnya. merupakan aspek kepribadian yang bersifat asli, Tidak bedanya dengan listrik dan radio. Pribadi primitif dan tidak dipengaruhi kebudayaan. seseorang hanya dapat diketahui setelah Isinya adalah dorongan‐dorongan, instinc, melihat perjalanan hidupnya dan bekas nafsu‐nafsu, dan keinginan‐keinginan dasar. usahanya. sehari‐hari, Dengan demikian Id merupakan sumber energi kepribadian (personality) menunjuk kepada yang merupakan kekuatan hidup seseorang. bagaimana individu tampil dan menimbulkan Prinsip dari Id adalah kenikmatan, artinya kesan bagi individu‐individu lainnya. seluruh proses dan gerak dari ID adalah untuk Kepribadian adalah pola keseluruhan tingkah laku seseorang yang nampak dalam bentuk tingkah laku, meliputi pola pikir, cara mengemukakan pendapat, dan bentuk‐
bentuk aktivitas lainnya. Menurut Allport (lahir 11 nopember 1897) Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment, artinya kepribadian adalah suatu organisasi dinamis dari sistem psikofisik dari individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. mencapai pemuasan dorongan dan peredaan Dalam pengertian Menurut ahli psikologi analisa terkenal yaitu Sigmund Freud (lahir 6 Mei 1856), struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga aspek yang saling berhubungan yaitu Id (Das es), Ego (Das ich), dan Super Ego (Das uberich). Ketiga aspek tersebut satu sama lain saling berkaitan serta membentuk satu totalitas. Menurut teori ini tingkah laku atau kepribadian manusia tidak lain ketegangan yang kesemuanya tidak disadari. Untuk keperluan mencapai maksud dan tugasnya, Id memiliki perlengkapan dua macam proses. Pertama, adalah tindakan‐tindakan reflek, yakni suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera, serta merupakan bawaan. Kedua, adalah proses primer, maksudnya bahwa Id dan organisme mengurangi secara keseluruhan ketegangan berusaha dengan cara membentuk bayangan dari objek yang bisa mengurangi ketegangan. Ego (istilah Freud : das Ich), adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan (the reality a. Ajaran agama dan struktur kepribadian principle). Dengan demikian ego mempunyai b. Ajaran fungsi menghubungkan individu dengan kehidupan PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN dari Id, menilai dorongan‐dorongan tersebut dan kemudian mencari jalan bagaimana untuk dorongan‐dorongan dan masyarakat realitas, artinya menyadari dorongan‐dorongan memuaskan agama dengan mempertimbangkan keadaan realitas termasuk Kepribadian seseorang pada umumnya tuntutan‐tuntutan, norma‐norma masyarakat diupengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dan agama yang tercakup dalam Super Ego. dalam dan faktor dari luar diri atau faktor Dengan kata lain fungsi Ego adalah menjaga lingkungan. Faktor dari dalam diri terdiri dari keseimbangan antara Id dan Super Ego. Ego faktor fisik seperti bangun tubuh. Fisik menjaga keutuhan diri (self), membela seseorang seperti gemuk, pendek, tinggi kurus, kehormatan individu dari ancaman‐ancaman tubuh berotot, dan lemah sering merupakan yang berasal dari dalam dirinya (Id) dan dari faktor fisik yang menetukan kepribadian. Faktor realitas yang dianggap berguna. Oelh sebab itu mantal seperti intelegensi, emosionalitas, Ego merupakan aspek koognitif kepribadian karakter, yang mempengaruhi perbuatan‐perbuatan yang ketenangan, daya penarik, percaya diri, baik disadari. pandangan dan kebijaksanaan. keberanian, Faktor dari luar diri (lingkungan) terdiri Super Ego (istilah Freud: das Ueberich), adalah sistem kepribadian yang berisi nilai‐nilai, dari : aturan‐aturan, a.
tuntutan‐tuntutan, temperamen, norma‐
Keluarga dirumah sifatnya Keluarga adalah lingkungan pertama yang evaluatif (menyangkut baik‐buruk). Fungsi berperan dalam pembentukan kepribadian Super Ego adalah menuntut tingkah laku diantaranya : sikap orang tua terhadap anak, individu sesuai dengan nilai‐nilai, menmyusun keharmonisan antara kedua orang tua, sikap sistem nilai yang diambil dari lingkungan (nilai‐
demokratis dan otoriter anggota keluarga, nilai yang ada di keluarga, masyarakat, dan keadaan agama), dan menolak tingkah laku yang tidak keagamaan dilingkungan keluarga, hubungan sesuai dengan sistem nilai tersebut, oleh sebab keluarga dengan masyarakat sekitar serta sikap itu maka Super ego mendesak ego untuk dan cara ibu melayani dan mengurus anaknya menolak desakan‐desakan Id. sangat norma masyarakat,agama, yang ekonomi besar keluarga, pengaruhnya kehidupan terhadap Tulisan ini membahas tentang bagaimana pembentukan kepribadian anak, seperti ibu ajaran agama dapat membentuk kepribadian terlalu ketat dengan jadual menyusui anaknya, individu yang masalahnya meliputi : maka 1. Pembentukan kepribadian yang terdiri dari mempeunyai pola sikap yang tegang dan kaku. faktor dari dalam dan faktor dari luar diri ( Pembentukan Ego sebenarnya sudah mulai dari keluarga, masa yang sangat dini, sehingga pola sekolah, sosial dan alam menyebabkan anak akan selanjutnya sangat ditentukan oleh pengaruh lingkungan ) ibu dan seterusnya akan tumbuh menjadi qolbu 2. Agama dan pembentukan kepribadian yang atau hati nurani, yaitu perpaduan dari segala terdiri dari : 2 akan nasehat dan larangan atau pola dari hasil merupakan pengolahan pengalaman sendiri. Suasana kepribadian anak. Apabila sekolah mampu keagamaan di lingkunagn keluarga akan sangat membina sikap positif terhadap agama dan berperan dalam pembentukan kepribadian berhasil membentuk pribadi anak, maka anak anak. telah memiliki pegangan atau bekal dalam Disinilah perlunya ajaran agama mewarnai pada seluruh anggota keluarga yang dasar‐dasar pembentukan menghadapi kehidupannya di masa depan. menjadiakan basic dalam hidupnya. Oleh sebab Di samping sebagai pendidik dan itu dibutuhkan suasana yang religius dalam pengajar, juga perlu diperhatikan kepribadian lingkungan keluarga seperti kasih sayang orang guru baik sikap dan kehidupan guru itu sendiri, tua terhadap anaknya, saling menghargai cara berpakaian , cara bergaul, berbicara, dan diantara pelaksanaan menghadapi setiap masalah secara langsung ubudiyah keluarga dan suasana tempat tinggal yang tidak tampak hubungannya dengan yang penuh dengan nuansa keagamaan, pengajkaran. semuanya itu akan membentuk kepribadian pembentukan pribadi anak hal‐hal tersebut anak. diatas sangat berpengaruh pada anak didik. b.
Tingkah laku guru pada umumnya merupakan anggota keluarga, Sekolah Didalam pendidikan atau Pengaruh sekolah dalam pembentukan penampilan lain dari kepribadiannya. Bagi anak kepribadian seseoramg antara lain dilatar didik di tingkat dasar, guru adalah contoh belakangi oleh kurikulum, kegiatan‐kegiatan teladan ekstra, hubungan guru dengan siswa dan perkembangannya, sebab sikap guru dalam pengaruh pergaulan teman‐teman. Hal‐hal menghadapi segala persoalan akan dilihat, tersebut mempengaruhi pola sikap anak diamati, dan dinilai pula oleh anak didik. Pada contohnya, sekolah yang berorientasi umum jenjang pendidikan dasar sekolah merupakan akan berbeda dengan sekolah yang berorientasi kesempatan pertama yang sangat baik untuk kejuruan, yang membentuk pribadi anak setelah orang tua di berorientasi agama. Tidak kalah pentingnya keluarga. Oleh sebab itu guru harus memiliki adalah faktor guru, sebab guru sebagai peran persyaratan kepribadian dan kemampuan untuk central dalam pelaksanaan pembinaan terhadap membentuk anak. Guru harus mencerminkan sebagai sosok Muhammad SAW selain sebagai Rasul dan Nabi yang harus diteladani dalam segala hal baik juga adalah guru pertama dan utama dalam ucap maupun laku. Guru di sekolah adalah pendidikan. Beliau sangat berhasil dalam sebagai pengganti orang tua di rumah, guru mendidik para Sahabat dan orang – orang harus kearah terdekatnya. Mengapa Rasululah sukses dalam pemebentukan pribadi yang sehat dan baik. melaksanakan pendidikan ? karena pribadi Setiap guru harus menyadari bahwa segala beliau sesuatu yang ada pada dirinya akan merupakan sabdanya : “ Ibda bi‐annafsik “ ( Mulailah dari unsur pembinaan pada anak didik melalui dirimu sendiri ). Demikian juga para Ulama keteladanannya sebagai guru. Oleh sebab itu pewaris Nabi mengikuti jejak Beliau dalam guru harus memilki akhlak yang baik dan meningkatkan kualitas pribadinya. Ajaran memilki wawasan keagamaan yang luas. agama merupakan dasar bagi pembentukan Pembinaan keagamaan disekolah betul‐betul kepribadian anak. Apabila pembentukan pribadi pun berbeda membawa anak dengan didik 3 yang sangat pribadi sangat penting anak berkualitas. didik. dalam Nabi Sebagaimana anak terlaksana dengan baik, maka akan dari Id , Ego dan Super Ego. Id, berisi dorongan‐
memasuki tidak dorongan, instinc‐instinc, nafsu‐nafsu, yang apabila ditimbulkan oleh rangsangan‐rangsangan baik pembentukan pribadi anak di rumah tidak baik, dari dalam maupun dari luar, yang pada dan disekolah juga kurang mendapatkan hakekatnya mencari pemuasan‐pemuasan atau pembinaan keagamaan, maka akan membuat pelepasan‐pelepasan ketegangan, baik dalam pribadi anak pada masa remajanya akan bentuk gerak motorik maupun dalam bentuk mengalami kegoncangan dan labil sehingga gambaran pemuasan. Ego bertugas mengawasi pertumbuhan pribadinya sangat sukar. dan menetapkan apakah cara‐cara pemuasan c.
itu dapat diterima sebagai suatu kenyataan, masa mengalami remaja kesukaran. dengan Tetapi Sosial budaya Faktor sosial budaya cukup berpengaruh bukan hanya bayangan saja. Dengan demikian dalam pembentukan pribadi seseorang dan Ego adalah kumpulan pengalaman tentang memberi warna terhadap kepribadiannya. kenyataan untuk memecahkan masalah. Super Seorang Ego adalah ukuran tentang baik buruknya anak yang dibesarka didaerah pemecahan masalah tersebut. pegunungan dan daerah pantai, perkotaan dan Dengan kenyataan itu maka peranan pedesaan akan mempunyai kepribadian yang berbeda. ajaran agama atau hukum‐hukum agama, baik d.
yang diterima secara formal maupun non Alam mempengaruhi formal, adalah pengalaman bagi seseorang kepribadian individu anatara lain : geogarfis, tentang kenyataan‐kenyataan yang dapat tingkat kesuburan, daerah terisolir dan terbuka. digunakan untuk meredakan ketegangan. Anak yang lahir dan hidup di daerah tandus dan Ajaran agama adalah ukuran‐ukuran yang gersang, cenderung memilki temperamen yang menetapkan batas‐batas boleh tidaknya atau keras dan tinggi. Anak yang lahir dan hidup di baik buruknya cara‐cara untuk meredakan daerah subur, cenderung memilki kepribadian ketegangan itu. Ini berarti ajaran agama yang lembut dan kurang memilki sifat membentuk secara aktif ego dan super ego, kompetitif. Demikian anak yang lahir dan hidup sehingga ketentuan agama menjadi suara hati di memiliki atau ego ideal (qolbu, hati nurani). Dengan kepribadian yang lebih mudah menerima demikian maka jelas ajaran agama sangat pengaruh dari luar dibanding dengan anak yang berpengaruh terhadap pola sikap seseorang lahir dan hidup di daerah terpencil. sebagai reaksi atas rangsangan‐rangsangan baik Faktor daerah alam terbuka yang cenderung dari dalam maupun dari luar diri individu. Super AJARAN AGAMA DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Ego akan mengevaluasi Ego berdasarkan norma‐norma agama atau ajaran‐ajaran agama. Baik buruknya pemecahan masalah ditentukan berdasarkan ajaran agama sehingga semua 1. Ajaran Agama dan Struktur Kepribadian keinginan, dorongan dari dalam diri akan Ajaran agama mempunyai peranan mencari penting dalam pembentukan kepribadian dirinya dengan pertimbangan penilaian berdasar ajaran agama. individu. Sebagaimana telah dicontohkan Contoh, seseorang lapar ingin makan, ego didepan bahwa struktrur kepribadian itu terdiri mencari makan dengan peran Super Ego 4 pemuasan mempertimbangkan apakah makanan itu boleh Calvin S. Hall & Gardner Lindzey, , (1993), Teori‐
atau tidak, halal atau tidak, baik atau tidak baik teori Sifat dan Behavioristik, Terj. A bagi dirinya. Supratiknya. Kanisius: Jakarta. 2. Ajaran Agama dan Kehidupan Masyarakat Dirjen Dikdasmen. (1993). Bahan Dasar Norma‐norma masyarakat, adat‐adat Peningkatan Wawasan Kependidikan Guru Agama SLTA. Jakarta. budaya, ajaran agama yang dianut dilingkungan Hergenhahn. B.R. (1984). An Introduction To masyarakat merupakan batas‐batas yang harus Theories of Personality (second edition). di taati oleh anggota masyarakat. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Semua larangan atau suruhan orang tua, Hamka. (1974), Pribadi, Bukan Bintang: Jakarta. ulama, tokoh, aparat, nasehat‐nasehat, hukum, Hurloch Elizabeth B. (1956). Child Development. dan pujian, merupakan unsur‐unsur yang New York: Mc Grow Hill Book Company. terpadu dalam Super Ego dan Ego atau hati Kartini Kartono. (1980). Teori Kepribadian. nurani seseorang yang akhirnya akan terpancar Alumni: Bandung. sebagai pola tingkah laku. Dengan demikian Koswara E. (1991), Teori‐teori Kepribadian peran semua unsur yang ada di masyarakat itu, memberikan andil dalam Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik. pembentukan Aresco: Bandung. kepribadian seseorang. Ajaran agama sebagai pengatur hidup dan kehidupan dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan standar kebenaran yang harus ditaati oleh pemeluknya. Disinilah fungsi ajaran agama memberikan pola‐pola universal bagi manusia tentang aturan permainan yang benar, sehingga tercipta masyarakat yang agamis yang hidupnya dilandasi dengan moral yang baik, yang akan memengaruhi individu‐individu yang hidup dan bergaul di lingkungannya, sehingga menjadi individu‐individu yang berpribadi. Apabila ajaran agama telah berjalan dengan benar baik individu maupun sebagai anggota masyarakat, maka aturan itu akan membangun kepribadian yang mencerminkan masyrakat tersebut. DAFTAR PUSTAKA Attiyah Al Abrasyi Muh. D. (1974). Attarbiyatul Islamiyah ( dasar‐dasar pokok pendidikan islam ). Bulan Bintang: Jakarta. 5 6 
Download