Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Pendekatan Neo-Analisis Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Alur Isi • • • • • • Carl G. Jung Alfred Adler Karen Horney Anna Freud Margaret Mahler Erik Erikson Carl G. Jung -1 • Usaha menginterpretasi tingkah laku manusia dari filsafat, agama dan mistis. • Penekanan teori pada tujuan tingkah laku dan kurang mementingkan arti dorongan seksual dalam perkembangan kepribadian, sedang Freud pada kausalitas penentu tingkah laku. • Dalam menerangkan kepribadian,Jung menggunakan konsep libido sebagai energi yang mendasari proses mental spt berpikir, merasa, berhasrat, mengindra dll. • Aktivitas psikis muncul secara otonom melalui libido yang ditentukan oleh prinsip pelepasan energi, bukan ditentukan oleh pleasure prinsip Freud. Tiga Sistem Dalam Kepribadian – Kesadaran – Ego (terdiri: ingatan, pikiran & perasaan) menyesuaikan diri dengan lingkungan, mengadakan keseimbangan antara tuntutan dari luar dengan dorongan dari ketidaksadaran pribadi dan kolektif. Jika tidak berhasil menjadi Neurose. – Ketidaksadaran pribadi, terdiri pengalaman pribadi, harapan, dorongan tidak dikehendaki didorong ke ketidaksadaran, sewaktu2 dapat muncul ke kesadaran. – Ketidaksadaran kolektif, sistem pembawaan rasial merupakan kumpulan pengalaman dari generasi terdahulu, sepenuhnya di luar kesadaran individu, disebut Arch Archetype-Archetype Dua Archetype yang penting: • Animus, elemen pria dari seorang wanita. Setiap wanita memiliki sisi maskulin • Anima, sisi feminin dari seorang pria Dua Archetype yang berlawanan: • Persona (topeng),memperlihatkan sisi yang kita tampilkan pada orang lain, yang dapat diterima oleh lingkungan; gambaran ideal seseorang dilihat orang lain yang dimodifikasi oleh usaha unik individu untuk mencapai tujuannya. • Shadow (bayangan), sisi yang gelap dan sisi yang tidak diterima dari kepribadian seseorang – motif dan kehendak yang memalukan, yang lebih baik tidak kita akui pada orang lain Fungsi dan Sikap Individu • Empat fungsi individu: – – – – Sensing, mengindera, Ap ada sesuatu disana? Thinking, berpikir, Apa yang ada disana? Feeling, merasa, Apa arti dari benda tsb? Intuiting, berintuisi, Dr mana asal & kemana perginya? • Dua Sikap utama: – Ekstroversi, berorientasi ke luar, terbuka, senang bergaul, ramah, mudah mengerti perasaan orang lain. – Introvert, berorientasi pada diri sendiri, tertutup, tidak mudah kontak dengan orang lain. Ektroversi dan introversi ada pada tiap individu, namun salah satunya akan lebih dominan. Kombinasi Sikap dan Fungsi • Kombinasi dua sikap dengan keempat fungsi menghasilkan delapan kemungkinan tipe kepribadian – Memiliki fungsi dominan feeling dan sikap dominan ektroversi, maka kecenderungan feeling dengan lebih mengarah ke luar. Artinya ia akan mudah memiliki teman, menarik perhatian orang, & mudah dipengaruhi emosinya . – Jika sikap utama introvert dan kecenderungan feeling, ia akan mengintrospeksi diri, disibukkan oleh pengalaman dalam diri, yang mungkin orang lain menganggap bersikap dingin dan dinilai kurang memiliki perasaan. • Tipologi ini mendasari tes inventori Myers-BriggsType Indicator (MBTI) Alfred Adler -1 • Mengingkari teori libido, tulisan “Organ Inferiority”. • Pada dasarnya, manusia mempunyai kelemahan organis, yang mendorong melakukan kompensasi. • Teori Psikologi individual, Organ inferiority setiap manusia berbeda sehingga kompensasi inferioritas tidak sama, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Alfred Adler -2 • Setiap manusia mempunyai hasrat atau dorongan untuk diakui oleh masyarakat (geltungstreib) yg mendapat hambatan dari perasaan rendah diri akibat adanya organ inferiority. • Dinamika kepribadian Adler, yaitu adanya perasaan rendah diri yang ditentang oleh adanya dorongan untuk dipandang dalam masyarakat. • Tidak semua orang melakukan kompensasi. • Beberapa perasaan rendah diri bisa meningkat menjadi Kompleks rendah diri, yang biasanya mendorong melakukan kompensasi berlebihan (Over compensation) Alfred Adler -3 • Konsep dorongan agresi, bahwa dorongan dapat enjadi efektif atau berbalik arah menjadi dorongan berlawanan (mirip dengan defence mechanism Freud). • Agresi dinilai penting krn agresi merupakan reaksi merasakan ketidakberdayaan, suatu pemberontakan melawan ketidakmampuan meraih/ menguasai tujuan. • Protes maskulin: usaha individu menjadi kompeten & independen, otonomi & tidak bergantung pada orang tua. • Usaha menuju kesempurnaan: berusaha mencapai tujuan fiksi mereka. Tujuan berbeda pada setiap orang dengan maksud menghapus kekurangan mereka. Dg memiliki tujuan yg tinggi &siap menemui kekecewaan, akan memungkinkan mewujudkan mimpi-mimpinya itu. Karen Horney -1 • Kecemasan dasar (Basic Anxiety): ketakutan ditinggal sendiri, tidak berdaya, dan perasaan tidak aman. • Kecemasan muncul dr permasalahan yg dihadapi anak berkaitan dengan orang tuanya, spt kurangnya kehangatan atau keterlibatan. • Akhirnya, kecemasan diarahkan ke luar. Kecemasan dr konflik sosial dlm keluarga, dan lebih besar lagi, konflik dengan masyarakat, Horney, 1991. • Sebagai reaksi kecemasan dasar, individu memiliki cara beradaptasi dengan orang lain. Terdapat tiga gaya, yaitu: – Gaya Pasif, mereka selalu mengalah pada orang lain. – Gaya Agresif, mereka harus mengalahkan orang lain. – Gaya Menarik diri, mereka merasa lebih baik tidak melibatkan perasaan sama sekali. Karen Horney -2 Dalam menganalisis, perlu membedakan : • Real Self, inti dari kepribadian yang membentuk diri kita, termasuk potensi yang dikembangkan. • Despised Self, perasaan tidak berdaya akibat persepsi inferioritas, kelemahan, dan kadang didasarkan pd penilaian negatif dari orang lain. • Ideal Self, kesempurnaan dan harapan yg hrs dicapai, yg dibentuk oleh rasa ketidakberdayaan. Tujuan terapi, bukan menolong meraih ideal self, tapi membuat ia mampu menerima real self nya. Strategi Mengatasi Adaptasi • Moving toward (bergerak menghadapi), berusaha sama2 merasa gembira, cinta, saling menerima, asertif pada orang lain. • Moving against (bergerak melawan), berusaha keras mendapatkan kekuasaan, pengakuan, penghormatan dari orang lain. • Moving away (bergerak menjauh), berusaha tidak menanamkan emosi dalam hubungan interpersonal, sebagai usaha menghindari kemungkinan disakiti. Anna Freud • Mempelajari Psikoanalisa dari ayahnya. • Anggota Vienna Psychoanalytic Society. • Berusaha mengetahui masa kanak2 dari sudut pandang pasien yang sudah dewasa. • Tidak menyimpang dr Psikoanalisa tradisional. • Lebih memfokuskan pd Ego, dg penekanan pada pengaruh lingkungan sosial. mempertahankan hubungan Ego dengan Id dan Superego. • Memberikan Ego sejumlah fungsi yang independen dan proaktif yang akan dijabarkan oleh ahli lainnya, Freud. A., 1942. Heinz Hartmann • Mengambil, mengubah pandangan Freud. ego membantu fungsi manusia di dunia. • Tidak percaya Ego dg kontrol Id, tetapi tidak melihat keduanya terpisah dan berdiri sendiri. • Yakin bahwa Id dan Ego bekerja bergantian, yang satu mengatur yang lain. • Organisme tidak hanya berusaha menurunkan tekanan dan selalu mencari kesenangan. • Ego tidak hanya melawan dorongan nafsu, juga berfungsi independen mengatasi tuntutan masyarakat, Hartmann, 1958. Margaret Mahler • Anak Autis tidak mampu membentuk ikatan emosional dengan orang lain. • Anak Simbiotik Psikotik, membentuk ikatan emosi yang sangat kuat sehingga tidak mampu membentuk perasaan tentang dirinya, dalam arti tidak menjadi manusia yang memiliki otonomi. Bersaing antara kebutuhan otonomi dan keinginan menyatu dengan orang terdekat kita. • Anak Simbiotik Normal, anak yang membentuk ikatan normal dg ibu, yt mengembangkan empati dan perasaan otonom namun mampu mencintai. Erik Erikson • Membantah Freud: identitas terbentuk sejak kanak-kanak (5 atau 6 th). • Kepribadian terutama identitas berkembang melalui delapan tahap yang saling berurutan sepanjang hidup, Erikson, 1963, 1978. • Hasil tergantung hasil tahapan sebelumnya, dan resolusi sukses dari tiap krisis ego penting bagi individu untuk dapat tumbuh secara optimal. • Sebagai dasar teori, Erikson menggunakan tahap perkembangan psikoseksual, dan lima tahap pertama memang mencerminkan krisis ego yang berhubungan dengan tahapan Freud. Tahap-Tahap Perkembangan Krisis Ego Usia • Rasa Percaya vs Tidak Percaya Bayi • Otonomi vs Rasa Malu& Ragu Aw Kanak2 • Inisiatif vs Rasa Bersalah Aw–Med Kanak • Produktif vs Inferioritas Med-Ahir Kanak • Identitas vs Kebingungan Peran Remaja • Keintiman vs Kesendirian Dewasa Awal • Generativitas vs Stagnasi Med Dewasa • Integritas Ego vs Keputusasaan Dewasa Akhir Tahap-Tahap Perkembangan 2 Tahapan Freud • Oral • Anal • Phallic • Laten • Genital • Tidak Ada • Tidak Ada • Tidak Ada Keterampilan Ego Harapan Kemauan Tujuan Kompetensi Kesetiaan Cinta Perhatian Kebijaksanaan Terima Kasih Nama Dosen Lengkap Dengan Gelar