inventory sumberdaya wilayah pesisir kelurahan - CCDP-IFAD

advertisement
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR
KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA
KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang berada
dalam wilayah Kecamatan Kota Lama Kota Kupang. Kelurahan Fatubesi merupakan
salah satu kelurahan pesisir Kota Kupang. Karena letaknya yang berada pada pusat
kota, kelurahan ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dengan aktivitas yang
tinggi pula. Pemukiman penduduk dan pertokoan sepanjang jalan utama menambah
kepadatan dan hiruk pikuk kelurahan ini dengan pengunjung setiap harinya.
Kepadatan kelurahan ini di tambah dengan kehadiran pasar tradisional Oeba.
Pasar ini sebagai penggerak perekonomian warga sekitar sekaligus merupakan
kawasan permukiman bagi masyarakat pelaku pasar (penjual). Keberadaan pasar ini
memberikan karakter tersendiri sebagai kawasan layanan jasa dan komersil yang
melayani masyarakat lokal maupun regional.
Keberadaan pasar ini menghadapi beberapa permasalahan antara lain :
produksi sampah pasar setiap hari yang menyebabkan polusi bagi lingkungan di
sekitarnya, saluran drainase yang dipenuhi sampah, dan keberadaan pedagang sektor
informal menambah kesan kumuh pasar Oeba; penataan perumahan yang tidak sesuai
dengan perencanaan pembangunan tata kota; rumah dibangun pada kawasan yang
peruntukkannya bukan untuk perumahan; Sebagian besar rumah yang dibangun di
atas tanah legal milik Pemkot Kupang dengan sistim sewa.
1.2 Keadaan Geografi
Kelurahan Fatubesi
123° 35' 43.86"BT
secara geografis terletak diatara 10° 09' 20.21" LS - dan
sampai 10° 09' 22.58" LS - dan 123° 35' 11.77"BT, dengan
elevasi 0 – 80 kaki di atas permukaan laut. Kelurahan Fatubesi terletak strategis yang
berada di pusat Kota Kupang dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Kupang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Jln. Jendral A.Yani/Kel.Oeba

Sebelah Timur berbatasan dengan Kali Mati Kel. Pasir Panjang

Sebelah Barat berbatasan dengan Kali Mati Kel. Tode Kisar
2
Gambar 1. Peta Kelurahan Fatubesi
Luas Wilayah Kelurahan Fatubesi secara keseluruhan adalah: 0,24 Km2
dengan jumlah RT sebanyak 18 dan RW sebanyak 4.
1.3 Kondisi Sosial Ekonomi
a. Kependudukan
Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur
(Tahun)
00-05
06-10
11-15
16-20
21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61 keatas
JUMLAH
Laki-laki
270
203
211
340
242
310
180
194
122
83
71
45
59
2.330
Jumlah Penduduk
Perempuan
250
204
193
270
204
260
235
130
133
61
50
53
40
2.083
Total
520
407
404
610
446
570
415
324
255
144
121
98
99
4.413
3
Jumlah Penduduk menurut kelompok umur di Kelurahan Fatubesi
adalah 4.413 orang yang terdiri dari :
Laki-laki
: 2.330 jiwa
Perempuan
: 2.083 jiwa
Jumlah
: 4.413 jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 1.135 jiwa
Jumlah penduduk menurut kelompok umur di dominasi oleh penduduk
yang berumur antara 16 – 25 dan 26 – 30 tahun, kisaran usia ini tergolong
sebagai umur produktif bagi penduduk.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Profesi/ Mata pencaharian
Mata Pencaharian
PNS
TNI
POLRI
PNS TNI
PNS POLRI
GURU
DOSEN
DOKTER
MANTRI/BIDAN
PETANI/NELAYAN
SOPIR
MONTIR
PEDAGANG/SWASTA
PENSIUNAN PNS
PENSIUNAN TNI
PENSIUNAN POLRI
PENGUSAHA
LAIN-LAIN
JUMLAH
Laki-laki
216
6
20
19
23
42
8
3
445
24
117
436
199
14
18
149
591
2.330
Jumlah Penduduk
Perempuan
156
14
17
36
8
2
8
20
185
143
11
18
1.465
2.083
Total
372
6
20
33
40
78
16
5
8
465
24
117
621
342
14
29
167
2056
4.413
Jumlah penduduk menurut profesi atau mata pencaharian didominasi
oleh penduduk dengan kategori “pedagang” hal ini didukung dengan
keberadaan pasar tradisional di kelurahan ini, sedangkan penduduk bermata
pencaharian petani/nelayan berjumlah 465 orang hal ini berhubungan erat
dengan letak kelurahan Fatubesi yang berhadapan langsung dengan pantai,
sehingga sebagian masyarakat menggantungkan hidupnya sebagai nelayan
atau usaha yang berhubungan dengan dengan nelayan.
4
Sebagai penunjang perekonomian masyarakat, di Kelurahan Fatubesi
terdapat Pasar, Pertokoan, Perbankan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI),
Perusahan Ekspor Ikan, Pelabuhan Perlindungan Kapal, dan beberapa fasilitas
penunjang lainnya.
1.4. Kondisi Lingkungan
1. Bathimetri
Perairan Pesisir Kelurahan Fatubesi memiliki karakteristik dan
kedalaman yang bervariasi.
Sebagian perairan Fatubesi juga memiliki
pantai berpasir putih, namun daerah ini telah dikonversi kegunaannya
sebagai pemukiman penduduk.
Gambar 2. Pemukiman Penduduk di Belakang Pasar Fatubesi
2. Arus
Pola pergerakan arus di perairan Fatubesi pada umumnya sama dengan
pantai lainnya di Kota Kupang, berada pada kondisi normal dengan
pergerakan bergerak dari arah barat ke timur atau sebaliknya mengikuti
bentuk garis pantai. Pada musim tertentu seperti pada musim barat arus dan
gelombang laut menjadi lebih keras, namun Kelurahan Fatubesi memiliki
tempat perlindungan kapal bagi para nelayannya.
5
Gambar 3. Daerah perlindungan kapal/perahu Kelurahan Fatubesi
3. Kualitas Air
Suhu perairan di Kelurahan Fatubesi memiliki kisaran antara 22 o C –
31
o
C, Salinitas berfluktuasi tergantung kondisi lingkungan dengan
salinitas mencapai 35o/oo. Derajat keasaman (pH) terendah 6,10 – 9,01
sama dengan kualitas air umumnya di Teluk Kupang.
4. Topografi
Kondisi topografi Kelurahan Fatubesi relatif tidak datar berbukit
dan berbatu karang, Dilihat dari kemiringan tanahnya, sebagian besar
mempunyai tingkat kemiringan tanah 0-30 % dan sebagian kecil
kemiringan tanahnya antara 3-8 %. sama dengan kondisi kemiringan tanah
pada umumnya di Kota Kupang
2. ISU – ISU SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR
2.1 Kerusakan Wilayah dan Ekosistem
1. Masalah ternak piaraan (babi,kambing, anjing) yag dilepas berkeliaran
secara bebas. Hal ini dapat memicu permasalahan sosial kemasyarakatan
dan juga mengganggu aktifitas dan keindahan di Kelurahan Fatubesi.
2. Drainase yang tidak berfungsi Kelurahan Fatubesi akibat tersumbat akibat
sampah, mengakibatkan timbulnya aroma yang tidak sedap disekitar
lokasi tersebut, akibat drainase yang tersumbat menyebabkan bajir atau air
tergenang ketika musim penghujan tiba.
6
3. Keluhan
masyarkan
mengenai
keberadaan
Rumah
Potong
yang
membuang limbahnya ke laut sehingga menyebabkan aroma yang tidak
sedap, terkesan kumuh dan kotor, tidak higienes, kesehatan warga
terganggu, bahkan matinya biota-biota laut akibat bau busuk, kotoran dan
sisa-sisa buangan ditambah sampah masyarakat.
Gambar 4. Daerah pesisir yang penuh dengan limbah pasar
2.2. Pemanfaatan Ruang Pesisir
Permasalahan yang sering muncul berasal dari konversi lahan di
daerah pesisir menjadi pemukiman. Konflik lahan pasar.
2.3. Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.
Pemukiman padat penduduk sepanjang pesisir, berada pada jalur
hijau, pemukiman kumuh yang tidak tertata dengan baik menyebabkan
masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya atau bahkan langsung
ke laut. septic tank (jamban) penduduk dan sebagian buangan akhir (limbah
rumah tangga) dibuang langsung ke laut.
Kesadaran masyarat dalam membuang sampah pada tempanya
sehingga kebersihan di dalam pasar Oeba kurang terjaga dan kurangnya
kesadaran masyarakat dalam MCK sehingga banyak dijumpai kotoran
manusia disekitar pesisir pantai Oeba. Padahal fasilitas MCK telah disediakan
di kelurahan tersebut.
7
Gambar 5. Pemukiman penduduk di belakang pasar Fatubesi
2.4. Tingkat Pendidikan Penduduk
Tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Fatubesi bervariasi,
hampir semua jenjang pendidikan ditemui di Kelurahan Fatubesi, mulai dari
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar sampai dengan Pasca sarjana.
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan disajikan dalam Tabel 3
berikut:
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Laki-laki
PAUD
TK
SD
SMP
SMA
MAHASISWA
DIPLOMA (DI - DIV)
SARJANA (S1)
PASCA SARJANA (S2)
DOKTOR (S3)
LAIN-LAIN
JUMLAH
Jumlah Penduduk
Perempuan
Total
37
87
228
172
290
335
54
85
9
44
77
266
182
330
340
60
59
5
81
164
494
354
620
675
114
114
14
1.033
2.330
720
2.083
1.753
4.413
Penduduk Kelurahan Fatubesi yang sementara menempuh pendidikan
di perguruan tinggi (mahasiswa) lebih tinggi jumlahnya yaitu mencapai 675
orang, disusul penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas yaitu
620 orang.
8
2.5. Konflik Daerah Penangkapan
Konflik daerah penangkapan, nelayan Andon namosain dan Oesapa
Barat. Akibat Ijin yang diberikan oleh pemerintah bagi nelayan luar untuk
menangkap pada daerah (Fishing ground) nelayan Namosain dan Oesapa
Barat.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kelurahan Fatubesi, khususnya di daerah pasar belum tertata dengan baik,
terutama masalah kebersihan pasar. Sampah berserakan bahkan sebagiannya dibuang
ke laut sehingga terkesan kumuh, lingkungan perairan tercemar oleh sampah dan atau
limbah rumah tangga sehingga mengancam keseimbangan kehidupan ekosistem dan
kesehatan masyarakat setempat.
3.2. Rekomendasi
Perlu dilakukan penertiban bagi para pengguna pasar, terutama mengenai
masalah sampah dan kebersihan (sanitasi dan hygiene lingkungan dan masyarakat).
9
Download