pengaruh political marketing mix terhadap

advertisement
PENGARUH POLITICAL MARKETING MIX TERHADAP
KEPUTUSAN MEMILIH MAHASISWA DALAM PEMILIHAN UMUM CALON
PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN 2014
(Studi Kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Universitas
Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pamulang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Restu Dwi Pratama
NIM: 1110081000134
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Personal
Nama
Alamat
Handphone
Email
Tempat, tanggal lahir
Agama
Kewarganegaraan
Jenis Kelamin
: Restu Dwi Pratama
: Jl. Mesjid Darussalam Gg. Langgar 1 Rt. 012 Rw 011 No.71
Tangerang Selatan
: 083870414568
: [email protected]
: Jakarta, 26 Maret 1992
: Islam
: Warga Negara Indonesia (WNI)
: Laki-laki
2. Pendidikan Formal
1998 – 2004
2004 – 2007
2007 – 2010
2010 – Sekarang
: SDN 3 Ciputat
: SMPN 2 Ciputat
: SMAN 1 Kota Tangerang Selatan
: S1 Manajemen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Kursus dan Pelatihan
2011
2012
:
:
2014
2014
:
:
Latihan Kader I (LK 1) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat.
Rekrutmen Guru Bangsa (RGB) Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam
(LAPENMI) HMI Cabang Ciputat.
Latihan Kader II (LK 2) Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sukabumi.
Pelatihan Citizen Journalism bagi Pemuda oleh Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
4. Pengalaman Organisasi
2012 – 2013 : Wakil Sekretaris Umum Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan
Anggota (PPPA) HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KAFEIS)
Cabang Ciputat.
2012 – 2013 : Staf Ahli Bidang Diklat Anggota Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam
(LAPENMI) HMI Cabang Ciputat.
2012 – 2013 : Menteri Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
2013 – 2014 : Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota (PPPA)
HMI Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KAFEIS) Cabang Ciputat.
vi
ABSTRACK
The purpose of this study was to analyze the effect of political marketing mix against the
decision of selecting students in the selection of candidates for president and vice president in
2014. In this study using the independent variable product (X 1), promotion (X2), price (X3), and
place (X4), as well as the dependent variable voter’s decision (Y). Methods of analysis used
multiple linear regression analysis. The sample used in this study were 100 respondents, with a
sample of purposive sampling method. The data obtained is primary data that is the result of the
respondents answer to the questionnaire were distributed. The result of this study showed ‘s
decision variable product, promotion, and price is not significant effect partially to the voter’s
decision and simultaneously variable product, promotion, price and place significantly effect the
voter’s decision. In effect there is a test determination of 39,1% of the independent variable
(product, promotion, price, and place) on the dependent variable (voter’s decision). The
remaining 60,9% is influenced by other variables and are not included in the regression
analysis.
Key word: Product, Promotion, Price, Place, and Voter’s decision.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa pengaruh political marketing mix
terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan calon presiden dan calon wakil
presiden 2014. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen produk (X 1), promosi
(X2), price (X3), dan place (X4), serta variabel dependen keputusan memilih (Y), metode analisis
yang digunakan analisa regresi linear berganda. Sampel yang digunkan dalam penelitian ini
sebanyak 100 responden, dengan metode sampel purposive sampling. Data yang diperoleh
merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang
disebarkan.Hasil penelitian ini menunjukkan variabel produk, promosi, dan price tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan memilih dan secara simultan variabel
produk, promosi, price, dan place berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pada uji
determinasi terdapat pengaruh sebesar 39,1% dari variabel independen (produk, promosi, price,
dan place) terhadap variabel dependen (keputusan memilih). Sedangkan sebanyak 60,9%
dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata Kunci: Produk, Promosi, Price, Place, dan Keputusan Memilih
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Political
Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam Pemilihan Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden 2014”.
Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
terutama kepada:
1. Teristimewa untuk kedua orangtua ku, Ayahanda Sunarto dan Ibunda Yusi Yusmiati.
Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, bantuan moril maupun materil, dan sudah
mendidik penulis dari kecil sampai sekarang ini. Untuk Ayah yang selalu memberikan
nasihat yang terbaik kepada penulis dan Ibu yang selalu berdoa untuk anak-anaknya.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, panjang umur, dan dilancarkan segala
urusannya kepada kedua orangtua ku.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC,. MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Muniaty Aisyah Ir, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia
menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama
penyusunan skripsi. Terimakasih atas segala masukan guna penyelesaian skripsi ini serta
semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan selama ini.
5. Bapak Ade Suherlan, SE.,MM.,MBA, selaku Desen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan petunjuk dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh keluarga besar HMI KAFEIS yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan pendidikannya. HMI KAFEIS sebagai rumah kedua. (Kita
Berteman lebih dari Saudara).
ix
7. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya, jurusan Manajemen D
angkatan 2010. Terimakasih atas kebersamaannya selama proses kuliah.
8. Untuk abang-abang di HMI KAFEIS yang selalu memberi nasihat dan semangat dalam
berproses diorganisasi maupun dikampus. Serta tak juga lupa teman-teman seperjuangan
Ojan, Aroy, Kocung, Kiting, Isan, Romi yang selalu ada saat susah dan senang. (You’ll
Never Walk Alone)
9. Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa taka da gading yang tak retak, begitu juga dengan skripsi ini
yang tak luput dari kekurangan. Sehingga dibutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk
menciptakan karya yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT menilai
ibadah yang penulis kerjakan dan senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya.
Amien.
Ciputat, 8 Mei 2015
Restu Dwi Pratama
Penulis
x
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………………………...
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ……………………………….
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI …………………………………………..
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH …………………………..
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………..
ABSTRACT ………………………………………………………………………………
ABSTRAK ………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………...
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………..
B. Perumusan Masalah …………………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian ……………………………………
1
7
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ……………………….
1. Konsep Political Marketing Mix ………………………………………...
2. Keputusan Memilih ……………………………………………………….
3. Proses Pengambilan Keputusan …………………………………………..
B. Kerangka Pemikiran Teoritis …………………………………………………
C. Penelitian Terdahulu ………………………………………………………….
D. Hipotesis ……………………………………………………………………...
9
9
15
16
20
22
26
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………………
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………………..
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian ………………………………...
B. Metode Pengumpulan Sampel ………………………………………………..
1. Populasi Penelitian ……………..…………………………………………
2. Sampel Penelitian …………………………………………………………
C. Metode Pengumpulan Data …………………………………………………...
1. Kuesioner …………………………………………………………………
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) ……………………………...
3. Browsing Internet …………………………………………………………
D. Metode Analisis Data …………………………………………………………
1. Uji Statistik Deskriptif ……………………………………………………
xi
27
27
28
28
28
29
31
31
31
32
32
32
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………..
a. Uji Validitas …………………………………………………………..
b. Uji Reliabilitas ………………………………………………………..
3. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………………...
a. Uji Normalitas Data …………………………………………………..
b. Uji Heteroskedastisitas ………………………………………………..
c. Uji Multikolonieritas ………………………………………………….
4. Analisis Regresi Berganda ………………………………………………..
5. Uji Signifikansi Statistik ………………………………………………….
a. Uji Determinasi (R2) ………………………………………………….
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ………………..
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ……………………………
E. Data Operasional Variabel ……………………………………………………
33
33
34
35
35
36
37
39
40
40
41
42
43
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………………………..
1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ………………………………………….
2. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ……………………………...
3. STIE Ahmad Dahlan Jakarta ……………………………………………...
4. Universitas Pamulang (UNPAM) ………………………………………...
B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden ………………..
1. Karakteristik Responden ………………………………………………….
2. Distribusi Jawaban Responden …………………………………………...
C. Analisis Data ………………..………………………………………………...
1. Pengujian Instrumen ……………………………………………………...
2. Hasil Statistik Deskriptif ………………………………………………….
3. Hasil Uji Validitas ………………………………………………………...
4. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………………...
5. Hasil Uji Asumsi Klasik ………………………………………………….
a. Hasil Uji Normalitas ………………………………………………….
b. Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………………………
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas …………………………………………
6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ……………………………………….
a. Hasil Uji Koefisioen Determinasi (R2) ……………………………….
b. Hasil Uji t (Uji Parsial) ……………………………………………….
c. Hasil Uji F (Uji Simultan) …………………………………………….
45
45
56
58
60
62
62
65
71
71
71
73
75
76
76
79
80
81
83
84
91
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………….………………..
B. Saran ………………………………………………………………...………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………………...
xii
93
94
96
98
DAFTAR TABEL
No. Gambar
Keterangan
Halaman
1.1
Visi – Misi Calon Nomer Urut 1 …………………………………………………..
5
1.2
Visi – Misi Calon Nomer Urut 2 …………………………………………………..
5
2.1
Penelitian Terdahulu ………………………………………………………………
23
3.1
Daftar Populasi …………………………………………………………………….
29
3.2
Daftar Sampel ……………………………………………………………………...
31
3.3
Skala Likert ………………………………………………………………………..
35
3.4
Operasional Variabel ………………………………………………………………
40
4.1
Jenis Kelamin Responden …………………………………………………………
62
4.2
Umur Responden …………………………………………………………………..
63
4.3
Asal Perguruan Tinggi …………………………………………………………….
64
4.4
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1) …………..........................
65
4.5
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2) ………………………….
66
4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3) ……………………………..
68
4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4) …………………………….
66
4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y) ………………
70
4.9
Hasil Statistik Deskriptif …………………………………………………………..
72
4.10
Hasil Uji Validitas …………………………………………………………………
73
4.11
Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………………………………
75
4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ……………………………………….......
78
4.13
Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………………………...
79
4.14
Hasil Uji Regresi Linear Berganda ………………………………………………..
81
4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………………………………………...
83
4.16
Hasil Uji t ………………………………………………………………………….
84
4.17
Hasil Uji F …………………………………………………………………………
91
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Keterangan
Halaman
2.1
Proses Pengambilan Keputusan …………………………………………………
16
2.2
Kerangka Berpikir Konseptual …………………………………………………….
21
4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
4.2
Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
77
Grafik Scatterplot ………………………………………………………………….
77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Keterangan
Halaman
1.
Kuesioner Penelitian …………………………………………………………….
98
2.
Jawaban Responden ……………………………………………………………..
102
3.
Hasil SPSS Karakteristik Responden ……………………………………………
111
4.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………...
112
5.
Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………………………............
114
6.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda ……………………………………………...
116
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Zaman menuntut segala bidang untuk menerapkan pendekatanpendekatan baru agar bisa berkembang. Diperlukannya pemikiran yang
kreatif dan inovatif dalam melahirkan pendekatan-pendekatan baru
tersebut. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang sosial termasuk politik.
Dengan kemajuan yang diperoleh zaman, ilmu politik pun telah mencapai
taraf tertentu untuk memenuhi kebutuhan zaman yang semakin rumit
dalam menangani persoalan-persoalan sosial-politik. Seiring dengan
kemajuan zaman, semakin terintegrasinya masyarakat global dan tekanan
untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, institusi politik pun
membutuhkan pendekatan alternatif untuk membangun hubungan dengan
konstituen dan masyarakat luas. Dalam konteks inilah marketing sebagai
suatu disiplin ilmu yang berkembang dalam dunia bisnis diasumsikan
berguna bagi institusi politik (Firmanzah, 2012)
Mungkin masih banyak yang bertanya-tanya apakah bisa ilmu
marketing diterapkan dalam politik. Namun jika diurai dari sejarahnya,
marketing telah digunakan pada negara-negara maju seperti Inggris pada
tahun 1929 dan Amerika pada tahun 1926 sebagai strategi pemenangan
dalam pemilu. Dan juga dikuatkan oleh pendapat Kotler dan Levy (1969),
menurut mereka bahwa konsep marketing tidak hanya terbatas pada
institusi bisnis saja.
1
Cara dan metode marketing telah digunakan dalam semua aspek
kehidupan. Penggunaan metode marketing dalam bidang politik dikenal
sebagai marketing politik (political marketing). Marketing dalam politik
bertujuan membantu partai politik untuk menjadi lebih baik dalam
mengenal masyarakat yang diwakili atau yang menjadi target, kemudian
mengembangkan program kerja atau isu politik yang sesuai aspirasi
mereka dan mampu berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat.
Marketing tidak bertujuan untuk masuk ke wilayah politik, dalam arti
menjadi cara pendistribusian kekuasaan atau untuk menentukan keputusan
politik.
Marketing politik perlahan dan pasti telah merasuk dalam kehidupan
politik di Indonesia. Strategi-strategi marketing merupakan cara yang tepat
untuk menghasilkan kemenangan dalam pemilihan umum. Marketing
politik juga tidak menjamin sebuah kemenangan tapi menyediakan tools
untuk menjaga hubungan dengan pemilih sehingga dari situ akan
terbangun kepercayaan sehingga selanjutnya akan diperoleh dukungan
suara mereka (O’Shaugnessy, 2001). Tentunya metode dan konsep
marketing memerlukan adaptasi dengan situasi dan kondisi dunia politik.
Tidak semua metode politik dapat langsung digunakan dalam konteks
dunia politik. Namun, partai politik dan kontestan sangat membutuhkan
metode efektif untuk bisa membangun hubungan jangka panjang dengan
konstituen dan masyarakat luas. Marketing, yang diadaptasi dalam dunia
2
politik dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
transfer ideologi dan program kerja dari kontestan ke masyarakat.
Disamping itu, marketing dapat memberikan inspirasi tentang cara
suatu kontestan dalam membuat produk berupa isu dan program kerja
berdasarkan
permasalahan-permasalahan
yang
sedang
dihadapi
(Firmanzah, 2012: 147).
Political marketing dengan marketing dalam dunia bisnis memiliki
perbedaan, meskipun marketing mix tetap berlaku dalam marketing politik,
dimana ada nuansa political marketing yang harus diperhatikan karena
berbedanya tujuan politik dengan tujuan bisnis. Lebih lanjut disebutkan
bahwa political marketing merupakan sebuah proses dan harus ditempuh
melalui dua hal utama, yaitu marketing program dan voters segmentation.
Marketing program adalah penyampai produk politik yang disebut dengan
4P (produk, harga, promosi, dan tempat); voters segmentation adalah cara
menentukan para pemilih pada beberapa level kategori sehingga
pengemasan produk politik dapat dilakukan sesuai kategori tersebut
(Firmanzah, 2012:194).
Dengan menganut pola ini bagi pemain politik dan pihak yang
menerapkannya diyakini akan mampu menawarkan alternatif strategi
untuk meraup dukungan politik terutama pada kecenderungan untuk
memilih.
3
Tahun 2014 disebut tahun politik oleh sejumlah kalangan. Sebab pada
tahun tersebut bakal ada peristiwa bersejarah yaitu pesta demokrasi.
Indonesia segera memiliki pemimpin dan wakil rakyat baru.
Jagat perpolitikan diyakini akan kian memanas. Calon anggota
legislatif sibuk melakukan tebar pesona demikian juga dengan partai
politik
yang
kian
massif
melakukan
pencitraan.
Terlihat
dari
bertebarannya gambar caleg dan parpol dibanyak tempat. Sebanyak lima
belas partai politik telah dinyatakan lolos verifikasi dan berhak mengikuti
pemilihan umum 2014. Sebanyak dua belas partai politik adalah peserta
pemilu nasional dan tiga lainnya adalah partai lokal di Daerah Istimewa
Aceh Nanggroe Darussalam. Berbeda dengan pada pelaksanaan pemilu
2009 dimana jumlah partai yang berpartisipasi sebanyak 44 partai lebih
banyak jika dibandingkan dengan pemilu 2014.
Pemilihan Umum 2014 khususnya pemilihan presiden, dapat dijadikan
sebagai sebuah wahana dalam mengimplementasikan strategi marketing
politik dari masing-masing partai politik pengusung kandidat, kandidat
individu ataupun tim sukses kandidat.
Pada Pilpres 2014, Komisi Pemilihan Umum menetapkan terdapat dua
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2014, dengan pasangan
nomer urut 1 (satu) H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hata Rajasa
sedangkan untuk pasangan nomer urut 2 (dua) Ir. H. Joko Widodo dan
Drs. H. M. Jusuf Kalla. Adapun visi-misi yang dibawa kandidat masingmasing calon presiden dan calon wakil presiden sebagai berikut:
4
Tabel 1.1
Visi – Misi Calon Nomer Urut 1
H. Prabowo Subianto dan Ir. H. M. Hata Rajasa
Visi:
“Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta
bermartabat”
Misi:
 Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dan stabil, sejahtera,
demokratis, dan berdaulat, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia,
serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.
 Mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, berkerakyatan, dan mandiri.
 Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang
berakhlak mulia, berbudi luhur, berkualitas tinggi: sehat, cerdas, kreatif, trampil serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Sumber: www.kpu.go.id
Tabel 1.2
Visi – Misi Calon Nomer Urut 2
Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. M. Jusuf Kalla
Visi:
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
Misi:
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
 Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara
hukum.
 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara
maritim.
 Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
 Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
 Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat,dan
berbasiskan kepentingan nasional
 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Sumber: www.kpu.go.id

5
Selain latar belakang pemahaman konsep dan adanya fenomena
tahun politik, peneliti sebagai mahasiswa jurusan manajemen marketing
ingin juga memberikan kontribusi nyata sebagai pengaplikasian Tridharma
perguruan tinggi dengan membuat penelitian terkait fenomena ini.
Maka sejalan dengan uraian diatas apakah political marketing mix
berpengaruh pada keputusan memilih, maka penulis tertarik untuk
menyajikan skrpisi berjudul “Pengaruh Political Marketing Mix
Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam Pemilihan Umum
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014”
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Political Marketing Mix secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014?
2. Apakah Political Marketing Mix secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan:
a. Untuk menganalisis pengaruh Political Marketing Mix secara
parsial terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014?
b. Untuk menganalisis pengaruh Political Marketing Mix secara
simultan terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014?
7
2. Manfaat Penelitian
Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan
manfaat terhadap:
a. Bagi Peneliti
Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan
penerapan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan.
b. Bagi Akademis
Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan
untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian
serupa dan lebih mendalam.
c. Bagi Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk
digunakan dalam penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil
1. Konsep Political Marketing Mix
Wring (1997) mendefinisikan political marketing sebagai “the
party or candidate’s use of opinion research and environmental
analysis to produce and promote a competitive offering which will help
realise organisational aims and satisfy groups of electors in exchange
for their votes.”
Marketing politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan
terus-menerus oleh sebuah partai politik atau kontestan dalam
membangun kepercayaan dan image public (Butler & Collins, 2001:
198).
Pemasaran politik didefinisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip
pemasaran dalam kampanye politik yang beraneka ragam individu,
organisasi, prosedur-prosedur dan melibatkan analisis, pengembangan,
eksekusi, dan strategi manajemen kampanye oleh kandidat, partai
politik, pemerintah, pelobi, kelompok-kelompok tertentu yang bisa
digunakan untuk mengarahkan opini public pada ideologi mereka
(Bruce I. Newman).
Marketing politik merupakan aktivitas yang dilakukan oleh partai
politik dan kontestan individu dalam merancang isu-isu yang akan
9
dilempar ke masyarakat, mengkomunikasikan solusi yang hendak
diterapkan ketika berkuasa, ideologi partai dan kontrol sosial terhadap
partai/individu yang berkuasa (Firmanzah, 2012: 324)
Political marketing adalah suatu keinginan umum yang disamakan
dengan teknik yang digunakan dalam upaya mengajak pemilih dalam
kampanye
untuk
mempromosikan
baik
politisinya
maupun
kebijakannya (Haris 2001: 30).
Penerapan political marketing mix dalam pentas perpolitikan
menjadi sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Partai politik harus
mampu mengenali konstituennya, simpatisan dan terus menerus
mengamati
apa
yang
dilakukan
oleh
pesaingnya.
Dengan
menggunakan konsep political marketing mix, partai politik dan
kandidat akan mampu merumuskan pasar sasaran yang diinginkan dan
fokus dalam membidik targetnya. Selain itu, konsep political
marketing mix akan mendukung proses penciptaan strategi komunikasi
politik antara partai politik atau kandidat dengan karakter masyarakat
yang menjadi target sasaran. Marketing mix dalam politik mempunyai
nuasa yang berbeda dengan yang diterapkan di dalam dunia usaha
dalam kehidupan sehari-hari (Firmanzah, 2012:200). Berikut akan
dibahas setiap bauran tersebut:
10
a. Product ( Produk)
Produk yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang
kompleks, di mana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah partai
atau seorang kandidat terpilih (Niffenegger, 1989: 200).
Produk politik merupakan sesuatu yang kompleks dan bersifat
multidimensional, dari figur calon pemimpin, isu politik, program
politik sampai jargon-jargon politik yang digunakan (Lock & Harris,
1996).
Niffenegger (1989) membagi produk politik dalam tiga kategori,
(1) party platform (platform partai), (2) past record (catatan tentang
hal-hal
yang
dilakukan
dimasa
lampau),
dan
(3)
personal
characteristic (ciri pribadi). Produk utama dari sebuah institusi politik
adalah platform partai yang berisikan konsep, identitas ideologi, dan
program kerja sebuah institusi politik. Selain itu, apa saja yang telah
dilakukan partai politik di masa lalu berkontribusi dalam pembentukan
sebuah produk politik. Akhirnya, karakteristik atau ciri seorang
pemimpin atau kandidat memberikan citra, simbol, dan kredibilitas
sebuah produk politik (political produk).
Sedangkan Butler dan Collins (1994) menyatakan adanya tiga
dimensi penting yang mesti dipahami dari sebuah produk politik,
1) Person/party/ideology (pribadi/partai/ideologi)
Seorang kandidat, partai politik dan ideologi partai adalah
identitas sebuah institusi politik yang ditawarkan ke pemilih. Para
11
pemilih akan menilai dan menimbang kandidat, partai politik dan
ideologi mana yang kiranya akan berpihak dan mewakili suara
mereka.
2) Loyalty (kesetiaan)
Loyalitas pemilih adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh
sebuah institusi politik. Hubungan antara institusi politik dengan
pemilih adalah kontrak sosial. Untuk menjaga loyalitas, institusi
politik harus menjaga kepercayaan public atas kontrak sosial ini.
3) Mutability (bisa berubah-ubah)
Bahwa keberpihakan publik bisa berubah-ubah. Ciri ini terjadi
karena periode pasca pemilu yang biasanya ditandai dengan adanya
koalisi antara institusi politik untuk menggabungkan perolehan
suara dan konsesi ideologi.
b. Price ( Harga)
Price adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pemilihan
kandidat. Terdapat 3 faktor harga dalam
political marketing mix
(Firmanzah, 2012:205), antara lain:
1) Harga ekonomis, meliputi semua biaya yang dikeluarkan institusi
politik selama periode kampanye. Dari biaya iklan, publikasi, biaya
‘rapat akbar’ sampai ke biaya administrasi pengorganisasian tim
kampanye.
2) Harga psikologis, mengacu pada harga persepsi psikologis dari
pemilih terhadap tokoh. Hal ini berupa kenyamanan atau
12
ketidaknyamanan pemilih untuk memilih orang dengan latar
belakang etnis, agama, atau lainnya.
3) Harga image nasional, berkaitan dengan apakah pemilih merasa
kandidat presiden tersebut bisa memberikan kebanggaan nasional
atau tidak.
Sementara menurut Lock dan Harris (1996) melihat tidak adanya
pengenaan harga ketika orang melakukan proses pembelian produk
politik. Hal inilah yang paling membedakan pembelian politik dengan
pembelian komersial. Orang yang datang ke bilik suara tidak akan
dipungut biaya sepeser pun. Bahkan seringkali mereka diiming-imingi
reward oleh para kontestan dalam bentuk uang atau fasilitas lainnya.
c. Place ( Tempat)
Place dalam political marketing merujuk pada metode atau saluran
yang digunakan untuk mempromosikan kandidat kepada pemilih
melalui nilai-nilai atau karakteristik pribadinya (Niffenegger, 1989).
Place berkaitan erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah institusi
politik dalam dan
kemampuannya dalam
berkomunikasi dan
menyampaikan pesan politik kepada para pemilih atau calon pemilih.
Wring (1997), secara umum menjelaskan faktor place terdiri dari 3,
yaitu local network, canvassing dan leader tour.
1) Local network kmerupakan tindakan lokal yang pernah atau sedang
dilakukan oleh kandidat, tim sukses kandidat serta kader partai
yang mengusung nama kandidat dengan tujuan untuk menjalin
13
hubungan baik antara kandidat dengan masyarakat pemilih,
sehingga terbentuk image positif dari kandidat itu sendiri.
2) Canvassing merupakan upaya untuk pengumpulan massa dan
menghimpunnya
dalam
kantong-kantong
suara
yang
ada
berdasarkan kriteria yang dibuat partai atau kandidat.
3) Leader tour meliputi keterlibatan kandidat kader partai, maupun
tim kampanye dalam aktivitas-aktivitas masyarakat. Hal ini dapat
berupa kunjungan atau silaturrahim kandidat baik pada organisasi
sosial maupun organisasi keagamaan.
d. Promotion ( Promosi )
Promosi merupakan key marketing element dalam political
marketing, proses dimana kandidat politik menggunakan paid and free
media dalam menyampaikan produk-produknya (Niffenegger, 1989).
Paid and free media ini bertujuan agar media mendukung kandidat
dalam mengontrol pesan-pesan dalam kampanye yang dilakukannya.
Wring (1997) membagi prinsip dalam promosi melalui media menjadi
dua bagian, yaitu media berbayar dan gratis. Media berbayar yang
umum digunakan adalah iklan yang berupa poster, form yang
disebarkan untuk umum maupun menggunakan waktu primetime di
televisi dan radio. Selain media tersebut dapat pula menggunakan
media yang sedang berkembang saat ini, seperti surat langsung (direct
mail), pemasaran langsung (direct marketing), SMS maupun telepon.
14
Media gratis yang digunakan partai politik dan kandidat untuk
menggaet massa dapat berupa polling yang berlaku untuk publik.
Lebih lanjut disebutkan Wring bahwa
selain advertising,
broadcast, dan direct mail, memanfaatkan public relation yang baik
dengan pihak terkait dapat pula memberikan nilai tambah pada
kandidat. Public relation ini dapat berupa hubungan kandidat, partai
politik maupun tim kampanye dengan media, massa mengambang, dan
pendukung. Bentuk relasi lainnya adalah menjalin hubungan yang baik
dengan masyarakat sekitar melalui bakti sosial, dan mengembangkan
proyek tepat sasaran, efisien serta membangun komunikasi yang baik
dan lancar dengan media massa. Harris (2001) menambahkan bahwa
kandidat dapat pula melakukan manajemen pemberitaan sehingga
expose terhadap partai maupun kandidat dapat berlanjut.
2. Keputusan Memilih
Semenjak Downs (1957) dalam bukunya yang berjudul An
economic theory of democracy, keputusan memilih (to vote) berbeda
signifikan dengan keputusan ekonomi dan komersial pada umumnya.
Keputusan memilih selama pemilihan umum dapat dianalogikan
sebagai perilaku pembelian (purchasing) dalam dunia bisnis dan
komersial. Dalam dunia bisnis dan komersial, keputusan pembelian
yang salah akan berdampak langsung terhadap subjek dengan
kehilangan utilitas (utility loss) barang atau jasa yang dibelinya.
Sedangkan keputusan yang salah dalam pemilu tidak memiliki efek
15
langsung bagi si pengambil keputusan, karena keputusan individu
tidak akan berarti apa-apa kecuali dalam jumlah besar. Keputusan
individu adalah bagian kecil dari keputusan kolektif. Hanya individuindividu dengan posisi yang dapat mempengaruhi persepsi dan opini
publiklah yang memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh
sangat luas. Menurut Downs (1957), partisipasi politik lebih dilihat
sebagai aksi masing-masing individu untuk mempertahankan dan
memperkuat institusi demokrasi.
3. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah
yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan
keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi
terhadap alterative pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku
setelah pembelian (Kotler, 2009:235).
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat
digambarkan dalam bentuk proses kegiatan pembelian dengan tahapan
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Proses Pengambilan Keputusan
Pengenalan
Masalah
Mencari
Informasi
Sumber: Kotler (2009:235)
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
16
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu
masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk
mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi
dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen
akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera
terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan
yang sama-sama harus segera dipenuhi.
b. Mencari informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari
lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian akan
kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari
pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan
informasi dari lingkungan. Menurut Kotler (2009:235-236) sumber
informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:
1) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang
perantara, pengemasan.
3) Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting
konsumen.
4) Sumber pengalaman meliputi penanganan,
pemeriksaan,
penggunaan produk.
17
c. Evaluasi Alternatif
Kotler (2009:237) menyatakan evaluasi alternatif merupakan
proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Konsep dasar dalam proses
evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:
1) Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
2) Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
3) Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan
manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan.
4) Konsumen mempunyai sifat
yang berbeda-beda
dalam
memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting.
Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang
memberikan manfaat yang dicarinya.
Evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap. Melalui
bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
Keyakinan (believe) adalah gambaran pemikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang
produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Yang tidak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap
(attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.
18
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi para konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen
juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian konsumen dapat,
mengambil sub keputusan: merek, lokasi, waktu, dan metode
pembayaran. Dalam pebelian produk sehari-hari keputusannya
lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk secara formal
mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor-faktor yang
mengintervensi bisa mempengaruhi keputusan final (Kotler, 2009:
240).
e. Perilaku pacsa pembelian
Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami
sutau tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau
ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah
laku berikutnya. Kepuasan pembelian adalah fungsi dari seberapa
sesuai harapan pembeli produk dengan kinerja yang dipikirkan
pembeli atas produk tersebut.
Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang
pembeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya.
Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu
serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain.
19
Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa
puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan
yang
akan
dilakukan
oleh
konsumen.
Pertama,
dengan
meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian
ulang. Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai
produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya
mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut
dapat dikurangi (Kotler, 2009:243-244).
Namun dalam hal ini, peniliti tidak meneliti perilaku
pembelian karena penelitian ini dilakukan sebelum diumumkannya
hasil dari pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden
Indonesia 2014 oleh pihak Komisi Pemilihan Umum.
B. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah (Sugiyono, 2009:88). Kerangka berpikir dalam penelitian ini
difokuskan pada pengaruh political marketing mix terhadap keputusan
memilih calon presiden dan calon wakil presiden 2014. Berdasarkan telaah
kepustakaan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dikembangkan
model sebagai kerangka pikir teoritis dari penelitian ini seperti pada gambar
dibawah ini:
20
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir Konseptual
Political Marketing Mix
Keputusan Memilih
Uji validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik



Uji Normalitas Data
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Regresi Linear Berganda


Uji Persamaan Linear Berganda
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
21
C. Penilitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan
dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal
dari jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan
dibandingkan dengan penelitian selanjutnya
dengan menaganalisa
berdasarkan keadaan dan waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian
terdahulu akan dijabarkan pada tabel di bawah ini:
22
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1.
Penelitian/
Tahun
Ridho
Bramulya
Ikhsan
dan
Muchsin
Saggaff Shihab:
2010
Judul
Metode
Hasil Penelitian
Political Marketing
Mix dan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan
Mahasiswa
Universitas Lampung
Menggunakan
metode penelitian
dengan
metode
deskriptif
kuantitatif
dan
analisis
regresi
berganda
Hasil analisis menunjukkan bahwa, political marketing mix yang terdiri dari
produk, promosi, harga, dan tempat berpengaruh baik secara parsial maupun
secara bersama-sama terhadap keputusan mahasiswa Universitas Lampung
untuk memilih pada Pemilukada Wali Kota Bandar Lampung Juni 2010. Hasil
regresi linier berganda membuktikan juga variabel tempat merupakan pengaruh
dominan bagi mahasiswa untuk memilih pada Pemilukada Kota Bandar
Lampung Juni 2010.
2
Prof. Dr. Hj. Peranan Pemasaran
Widji
Astuti, Politik
dalam
MM. : 2008
Meyakinkan Pemilih
pada Pilkada Kota
Malang
Menggunakan
Secara keseluruhan pengujian validitas dan reliabilitas masing-masing variable
metode penelitian
menunjukkan hasil bahwa instrumen yang dipakai memiliki validitas dan
explanative
dan
analisis regresi
reliabilitas yang cukup tinggi. Secara keseluruhan, semua variabel
mempengaruhi keyakinan pemilih, artinya semua item dapat dilakukan kandidat
untuk mempengaruhi calon pemilih, namun karena berdasarkan uji signifikansi
masing-masing variabel menunjukkan bahwa atribut yang nyata diterima untuk
meyakinkan pemilih adalah Citra kandidat (X1), Program yang ditawarkan
kandidat mengatasi persoalan masyarakat (X3), Iklan yang dilakukan (X4),
23
kesediaan menemui konstituen (X7) dan Percaya kandidat akan berhasil (X10),
maka variabel lain yang diamati dalam penelitian ini tidak berpengaruh
menumbuhkan keyakinan pemilih. Namun, sebaliknya jika kandidat tidak
melakukan apapun bauran pemasaran, maka kandidat tidak diminati oleh
pemilih, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai konstanta dalam model regresi yang
negatif. Hal ini sangat menarik, oleh karena semua atribut terbukti menjadi
pertimbangan yang dapat meyakinkan pemilih dalam memilih, namun setelah
dikaji satu demi satu dari atribut tersebut ternyata cenderung dalam pemilihan
Pilkada Kota Malang ini hanya 5 atribut saja
3.
Arif Sugiono: Membongkar
Menggunakan
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada variabel Produk, Kemenangan SBY2009
Kemengan
SBY- metode penelitian
Boediono tidak lepas dari keberhasilannya menciptakan produk-produk melalui
Boediono (Perspektif deskriptif kualitatif
Political Marketing)
kebijakan-kebijakan yang bisa memberi rasa puas kepada pemilih, sehingga
loyalitas pemilih bisa terjaga dari pemilu 2004 samapai pemilu 2009.
Promosi, Promosi yang dilakukan SBY. Sebagai seorang Incumbent dan
memiliki tingkat Popularitas dan elektabilitas yang relatif tinggi
dibanding
calon-calon yang lain, menjadikan SBY lebih leluasa dalam melakukan promosi.
Price, Pasangan
mendapatkan
SBY-Boediono
adalah pasangan
upaya-upaya maksimalisasi,
agar
yang
supaya
paling
banyak
apabila voters
memilih pasangan ini, pemilih akan mendapatkan risiko atau harga yang
24
relatif tinggi. Place, teknik segmentasi yang efektif, dengan ditambah iklan
yang komunikatif. Iklan ini juga mengkomunikasikan bahwa SBY telah hadir
di seluruh elemen masyarakat, mulai dari Guru, Petani, Buruh, Nelayan dan
berbagai profesi lainnya.
4.
Much. Ichsan
Saputra,
Bambang
Santoso
Haryono
dan
Moch. Rozikin:
2013
Marketing
Politik Menggunakan
Pasangan
Kepala metode penelitian
Daerah
Dalam deskriptif kualitatif
PEMILUKADA
(Studi Kasus Timses
Pemenangan
Pasangan
Abah
Anton dan Sutiaji
dalam
Pemilukada
Kota Malang 2013)
Marketing politik yang telah dilakukannya dalam pemenangan pasangan
Abah Anton dan Sutiaji, yaitu pembentukan figure dan program-program
kampanye
yang
kompleks
mecaukup dari penentuan produk politik,
promotion, place, price dan segmentasi pemilih. Pemilihan berbagai strategi
kampanye yang dilakukan tim sukses pasangan AJI telah sangat efektif
dalam proses pengenalan, pembentukan proses ketersukaan dan sampai pada
proses dipilihnya Pasangan Abah Anton dan Sutiaji di tempat pemungutan
suara (TPS). Peran utama dari marketing politik yang dilakukan pasangan
Abah Anton dan Sutiaji ialah memperkuat popularitas, elektabilitas secara
efisien dengan pengenalan platform pasangan
AJI terhadap calon pemilih. Faktor pendukung berupa dukungan penuh oleh
ulama-ulama NU,
serta figure
Abah Anton yang
dikenal baik
dan
dermawan. Sedangkan faktor penghambat yaitu tidak solidnya tim koalisi
dari PKB dan Gerindra yang masih membawa kepentingan partainya masingmasing dan lawan-lawan politik yang kuat dan berkuasa di Kota Malang.
25
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing
Mix secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing
Mix secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
2. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing
Mix secara simultan terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel Political Marketing
Mix secara simultan terhadap keputusan mahasiswa dalam Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Studi ini merupakan penelitian yang dalam pengujian hipotesisnya
berusaha menjelaskan hubungan sifat hubungan tertentu atau menentukan
perbedaan antar kelompok dengan pendekatan kausalitas, yaitu penelitian
yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat antar
beberapa konsep atau beberapa variabel atau beberapa strategi yang
dikembangkan dalam manajemen.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tangerang Selatan dapat dikatakan sebagai kota pendidikan, hal
tersebut mengingat banyaknya perguruan tinggi yang berada di Tangerang
Selatan.
Setidaknya terdapat duapuluhan perguruan tinggi baik negeri
maupun swasta. Dan paling banyak letak sebarannya didaerah Ciputat dan
sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan di daerah
Ciputat – Tangerang Selatan. Namun karena adanya keterbatasan waktu,
dana dan tenaga, maka peneliti hanya melakukan penelitian pada empat
perguruan tinggi yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas
Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan dan Universitas Pamulang.
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mahasiswa aktif pada
tingkat strata satu di empat perguruan tinggi (UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan dan
27
Universitas Pamulang). Waktu penelitian dimulai dari 23 Desember 2014 21 Mei 2015.
2. Pembatasan Masalah/Variabel Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pembatasan masalah agar
pembahasan
dapat
focus
pada
tujuannya,
untuk
menjaga
agar
penjelasannya tidak melebar, sehingga akan diperoleh hasil yang valid.
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh political
marketing mix terhadap keputusan memilih calon presiden dan calon
wakil presiden 2014.
Dalam penelitian ini variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen) yang digunakan, yaitu:
a) Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Produk (X1),
Promosi (X2), Price (X3), dan Place (X4)
b) Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah keputusan
memilih mahasiswa dalam pemilihan umum calon presiden dan calon
wakil presiden 2014 (Y).
B. Metode Pengumpulan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2010:115) Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas
28
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi
adalah keseluruhan obyek atau subyek yang karakteristiknya hendak
diteliti kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa aktif Strata 1 di Empat Perguruan Tinggi (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, STIE Ahmad
Dahlan Jakarta dan Universitas Pamulang). Berdasarkan sumber dari
Bagian Akademik dan Informasi masing-masing Perguruan Tinggi, maka
didapatkan jumlah mahasiswa aktif Strata 1 dari tahun Angkatan 20102014 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Populasi
No.
1
2
3
4
Nama Perguruan Tinggi
Jumlah Mahasiswa Aktif S1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
20330
STIE Ahmad Dahlan
7493
Universitas Muhammdiyah Jakarta
15375
Universitas Pamulang
251494
294692
Jumlah Total
Sumber: Data akademik masing-masing perguruan tinggi, 2015
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:116), Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
29
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Kunto,
2006:139).
Untuk mengetahui berapa jumlah sampel yang diambil, dalam
penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Slovin dengan tingkat
kesalahan 10% dan menghasilkan sampel sebanyak 100 orang mahasiswa.
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Batas kesalahan yang diperbolehkan atau taraf nyata (1%, 5%, dan
10%)
n = _____294692____
1 + 294692 (0,1)2
n = 99,9660 = 100
Selanjutnya dari sampel yang telah ditentukan, maka dibagi secara
proporsional
dengan
terlebih
dahulu
dicari
faktor
pembanding
menggunakan proportional sampling. Teknik ini digunakan apabila
populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional. Adapun rumusnya sebagai berikut:
30
Berdasarkan perhitungan dengan teknik proportional sampling
diatas maka didapat hasil sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Daftar Sampel
No.
1
2
3
4
Nama Perguruan Tinggi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
STIE Ahmad Dahlan
Universitas Muhammdiyah Jakarta
Universitas Pamulang
Jumlah Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Jumlah Mahasiswa Aktif S1
7
3
5
85
100
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2010:199). Peneliti mengumpulkan data dengan cara
memperoleh data melalui responden dengan menyebar beberapa
pertanyaan tertulis kepada mahasiswa.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan melalui perpustakaan ataupun buku-buku
ilmiah artikel majalah dan Koran dan tulisan-tulisan (jurnal) yang
berhubungan dengan pembahasan yang dilakukan.
31
3. Browsing Internet
Internet digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dan
informasi-informasi tambahan yang menjadi objek penelitian. Dalam
pengumpulan data pada penelitian ini digunakan data sekunder yang
diperoleh dari website.
D. Metode Analisis Data
Analisis data
adalah pengolah data
yang
diperoleh dengan
menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang akan
diisi oleh responden kemudian diolah dan dianalisa menggunkan teknik
pengolahan data atau SPSS versi 22. untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atas masalah yang diteliti.
1. Uji Statistik Deskriptif
Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:23) statistik deskriptif
adalah
pengolahan
data
untuk
tujuan
mendeskripsikan
atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi.
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran suatu
data yang menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan
standar deviasi.
32
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Siregar (2013:75) mengatakan validitas atau kesahihan
menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahu mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Imam Ghozali, 2013: 52).
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu
mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan
koefisien korelasi antara item dengan skor total diolah dengan
program SPSS Versi 22., yang hasilnya dapat dilihat dari nilai
Pearson Correlation pada skor total setiap item dalam variabel.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau
gugur maka dilakukan perbandingkan antara koefisien rhitung
dengan koefisien rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dimana
n adalah jumlah sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh
siregar (2013:77), suatu item dinyatakan valid jika kriteria
pengujiannya adalah:
33
1) Koefisien korelasi product moment (rhitung) > rtabel
rtabel dilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 % adalah jumlah
sampel.
2) Nilai sig <α dimana nilai α = 5 %
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang
sama (Umar, 2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur.
Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat
ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian
melalui nilai Cronbach Alpha ( α ) lebih besar dari 0,60 karena
menggunakan jenis data likert/essay.
Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur
dengan semua variabel yang ada (Umar, 2010:207). Maka untuk
mengetahui bagaimana pengaruh political marketing mix terhadap
keputusan memilih dilakukan pengukuran dengan skala Likert.
Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu
kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar)
menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung
kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif sepeti:
34
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Tabel 3.3
Skala Likert
Ragu-ragu
Tidak Setuju
(RG)
(TS)
(5)
(4)
Sumber: Rangkuti (2003:66)
(3)
(2)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
(1)
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dnegan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:160). Dalam
penelitian ini digunakan analisis grafik dan untuk lebih
meyakinkan bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji
statistik dengan non parametrik Kolmogrov-Smirnoe (K-S).
Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi
dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya
melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan
melihat Normal Probabiliti Plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan dengan
menggunakan Normal Probability Plot adalah sebagai berikut:
35
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu
dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnow (K-S) dalam
melakukan uji normalitas karena penyusun ingin mengetahui
besarnya angka dalam uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A
sim sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdisitribusi normal,
sedangkan jika nilai A simp sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model
regresi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghazali, 2013: 139).
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
36
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas didalam model regresi dilakukan dengan
melihat grafik Scatterplot. Metode tersebut dilakukan dengan cara
melihat grafik Scatterplot antara ZPRED atau variabel dependen
dengan SRESID atau residualnya. Dasar analisis untuk melihat
hasil uji heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antar
varibael
bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. (Ghozali, 2013:105). Jika
variabel independen salin berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol.
37
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam
model regresi adalah sebagai berikut jika nilai tolerance dan
lawannya serta dari Variance Inflatin Factor (VIF). Kedua ukuran
ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan di regres terdapat independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF =
1/tolerance). Nilai cuttoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah tolerance < 0,10 atau sama dengan
nilai VIF > 10. Setiap penelitian harus menentukan tingkat
kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Jadi kriteria pengujian
untuk lulus dari uji multikolinearitas adalah:
1) Nilai tolerance > 0,10
2) Nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10
Diamana kedua-duanya harus dipenuhi.
38
4. Analisis Regresi Berganda
Siregar (2013:379) mengatakan regresi linear berganda digunakan
untuk satu variabel tak bebas (dependen) dan dua atau lebih variabel
bebas (independen). Tujuan penerapan metode ini adalah untuk
meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas
(dependen) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen).
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Product (X1), Promosi (X2),
Price (X3), Place (X4) terhadap Keputusan memilih (Y). Adapun
bentuk dari persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y= a + β1 X1+ β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan:
Y
: Keputusan Memilih
X1
: Product
X2
: Promosi
X3
: Price
X4
: Place
e
: Random error
a
: Nilai Konstanta
Nilai b merupakan parameter yang mencerminkan variabel
koefisien regresi dalam pengujian hopotesis. Koefisien regresi yang
menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen
(Y) yang didasarkan para variabel independen (X), bila b positif (+)
maka terjadi kenaikan dan bila b negatif (-) maka terjadi penurunan.
39
5. Uji Signifikansi Statistik
Menurut Ghozali (2013:97) ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara
statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai Uji Koefisien
Determinasi (R2), Uji Statistik t, dan Uji Statistik F.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (Produk, Promosi, Price, dan
Place) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Keputusan
Memilih). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen (Imam Ghozali, 2013:97).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan
ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu penelitian ini menggunakan nilai R2. Jika nilai R2 adalah
sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat
dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang
menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai R2 berkisar dari 0
sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat kemampuan
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
40
Sebaliknya, jika nilai R2 semakin mendekati angka 0 berarti
semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat
menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Imam Ghozali 2011:97).
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
masing-masing independen yaitu: produk, promosi, price, dan
place terhadap satu variabel dependen, yaitu keputusan memilih,
maka
nilai
signifikasi
t
dibandingkan
dengan
derajat
kepercayaannya.
Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Bila Ho
ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011: 101).
Kriteria dalam uji parsial (uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
1) Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel
a) Apabila – thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka H0 ditolak
dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
b) Apabila – thitung ≤ -ttabel atau thitung ≥ ttabel, maka H0 diterima
dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial
41
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi
a) Jika angka sig > 0,05, maka Ho diterima
b) Jika angka sig < 0,05, maka Ho ditolak
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel
independen, yaitu: product, promosi, price, place terhadap satu
variabel dependen, yaitu keputusan memilih mahasiswa. Secara bebas
dengan signifikan sebesar 0,05 dapat disimpulkan (Ghozali, 2011: 98).
1) Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, ini
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas
tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini
berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat.
42
E. Data Operasional Variabel
Tabel 3.4
Operasional Variabel
Variabel
Produk
Sub
Variabel
Image Partai
(Niffenegger,
1990)
Image
Kandidat
Janji Politik
Promosi
Iklan
(Niffenegger,
1990)
Penyiaran
Public
Relation
Direct Mail
Harga
(Niffenegger,
1990)
Harga
Ekonomis
Harga
Psikologis
Image
Nasional
Indikator
Skala
Pengukuran
Skala Likert
Visi-misi partai yang
mengajukan kandidat
Ideologi partai yang mengajukan
kandidat
Track record partai yang
mengajukan kandidat
Ideologi kandidat
Keterlibatan kandidat dengan
kasus KKN
Program kerja kandidat
Perangi Kemiskinan
Memerangi KKN
Pertumbuhan Ekonomi
Iklan dimedia cetak maupun
Skala Likert
elektronik
Toolkit yang disebarkan tim
kampanye
Keikutsertaan kandidat dalam
debat dan talkshow
Menjalin hubungan dengan
masyarakat dan media
SMS yang dikirimkan oleh
kandidat maupun tim sukses
kandidat
Besarnya biaya kampanye
Banyaknya atribut kampanye
Praktek money politic
Kenyamanan dengan latar
belakang pendidikan
Kenyamanan dengan latar
belakang agama
Kenyamanan dengan kesamaan
suku/etnis
Kandidat tokoh nasional
Kandidat bisa memberikan citra
positif suatu negara
Skala Likert
43
Tempat
(Niffenegger,
1990)
Local
Network
Canvassing
Leader tour
Keputusan
Memilih
(Kotler,
2009:235)
Pengenalan
Masalah
Mencari
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Memilih
Keyakinan membawa negara
lebih maju
Kehadiran kandidat di daerah
Kontribusi kandidat untuk
daerah asal
Dialog dengan masyarakat
Penyebaran tim sukses dan
simpatisan
Kunjungan kandidat ke semua
penganut agama dan ormas
Kebutuhan pengaruh internal
akan produk
Kebutuhan pengaruh ekternal
konsumen akan produk
Pencarian informasi melalui:
keluarga, media massa, iklan
dan pengalaman
Keyakinan terhadap produk
Sikap terhadap produk
Hal yang berhubungan dengan
sikap orang lain sebagai
perantara informasi yang
mengumumkan evaluasi merek
Faktor situasional muncul untuk
mengubah niat pembelian
(memutuskan pembelian
berdasarkan rasa percaya diri).
Skala Likert
Skala Likert
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Sejarah
Pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berawal dari
dibentuknya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) sebagai akademi
dinas Departemen Agama pada tanggal 1 juni 1957, berdasarkan
Ketetapan Menteri Agama, Nomor 1 tahun 1957. Pendirian ADIA
ini dimaksudkan untuk mendidik dan mempersiapkan pegawai
negeri guna mencapai ijazah pendidikan akademi dan semi
akademi agar menjadi ahli didik agama pada Sekolah Menengah
Umum, Sekolah Kejuruan dan Sekolah Agama.
Pada awal berdirinya, ADIA menempati kampus Universitas
Islam Jakarta (UIJ) di Jalan Madura dan tahun kedua di Jalan
Limau Kampus UHAMKA sekarang. Pada tahun ketiga baru
menempati kampus di Ciputat yang disebut Kultur Sentrum (KS);
kampus UIN sekarang. Pada saat itu ADIA mempunyai 43 orang
mahasiswa yang terbagi ke dalam dua jurusan, yakni: Jurusan
Syariat (Pendidikan Agama),dan Jurusan Lughat al Arabiyah
(Jurusan Bahasa Arab) dan satu Jurusan Khusus untuk Imam
Tentara dengan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa
45
pengantar, ditambah dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai
pengantar mata kuliah Umum Sesuai dengan fungsinya sebagai
akademi dinas maka mahasiswa yang mengikuti kuliah pada ADIA
itu terbatas pada mahasiswa yang memperoleh tugas belajar yang
terdiri dari: Pegawai/Guru Agama di lingkungan Departemen
Agama dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang masuk
berdasarkan seleksi. Pimpinan ADIA pada saat itu adalah
Prof.Dr.H.Mahmud Yunus sebagai Dekan dan Prof. H. Bustami
A.Gani sebagai Wakil Dekan. Hari jadi ADIA ini kemudian
ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 24 Agustus 1960 Dalam perkembangan
selanjutnya, Tahun 1960 berdasarkan PP No II Tahun 1960 tanggal
24 Agustus 1960 ADIA bergabung dengan PTAIN (Perguruan
Tinggi Agama Islam) yang berada di Yogyakarta menjadi IAIN al
Jamiah al Hukumiyah. Diresmikan oleh Menteri Agama dalam
suatu upacara di Gedung kepatihan Yogyakarta pada tanggal 24
Agustus 1960 (2 Rabi’ul Awwal 1380 H). ADIA menjadi IAIN
cabang Jakarta dengan dua fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan
Fakultas Adab dengan Prof.Dr.H. Mahmud Yunus sebagai Dekan
Fakultas Tarbiyah dan Prof.H.Bustami A.Gani sebagai Dekan
Fakultas
Adab.
Setelah
menjadi
IAIN
cabang
Jakarta,
mahasiswanya tidak lagi terdiri dari mahasiswa ikatan dinas
46
(Pegawai tugas belajar) saja tetapi juga menerima mahasiswa
bebas. Sehingga jumlah mahasiswa meningkat menjadi 282 orang.
Pada tahun 1962 berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI
No 66 Tahun 1962 Tanggal l5 Nopember 1962 dibuka Fakultas
Ushuluddin yang merupakan metamorfosis dari Jurusan Da’wah
wal
Irsyad
(Jurusan
Imam
Tentara)
dengan
Dekannya
Prof.HM.Toha Yahya Umar dan diresmikan oleh Menag RI KH.
Syaifuddin Zuhri dengan kuliah pertama berlangsung di Masjid Al
Azhar. Seiring dengan dibukanya Fakultas Ushuluddin IAIN
Cabang Jakarta kemudian berdiri sendiri menjadi IAIN al Jamiah
al Hukumiyah Syarif Hidayatullah Jakarta.
25 Februari 1963 Dalam Putusan Pemerintah No II Tahun
1960 disebutkan bahwa tujuan pembentukan IAIN adalah
memberikan
pengajaran
tinggi
dan
menjadi
pusat
untuk
mengembangkan dan memperdalam Ilmu penetahuan tentang
agama Islam. Diharapkan dengan mempertinggi taraf pendidikan
dalam lapangan agama dan ilmu pengetahuan Islam berarti
mempertinggi pula taraf kehidupan bangsa Indonesia dalam
lapangan kerohanian dan intelektualisme. IAIN diharapkan
menjadi lembaga sosial dan academic expertation. Mengingat
perkembangannya
yang
pesat
dan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No 27 Tahun 1963 bahwa IAIN yang telah mempunyai
tiga fakultas maka dianggap telah mampu untuk berdiri sendiri ,
47
maka dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 49 Tahun 1963 tanggal 25 Februari 1963 IAIN
cabang Jakarta menjadi IAIN al Jamiah al Hukumiyyah Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pelantikan Prof.Drs.H. Sunardjo sebagai
Rektor IAIN Jakarta pada tahun 1963 juga mengukuhkan IAIN
Jakarta menjadi Kooordinator Fakultas di Jakarta Raya, Jawa Barat
dan Sumatera (Dalam perkembangannya, cabang-cabang IAIN
Jakarta ini kemudian satu persatu berdiri sendiri menjadi IAIN
maupun STAIN).
Pada Tahun 1988, dengan diterbitkannya Keputusan Menteri
Agama RI No. 15 Tahun 1988, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terdiri dari fakultas-fakultas: Tarbiyah,
Adab, Ushuluddin,
Syari’ah, Dakwah di Jakarta dan FakultasTarbiyah di Pontianak.
Dalam
perkembangan
Selanjutnya
berdasarkan
Keputusan
Presiden RI No.11 tahun 1997 tentang Perubahan Status Fakultas
Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN),
maka Fakultas Tarbiyah Pontianak berdiri sendiri sebagai STAIN
Pontianak dan IAIN Jakarta tidak lagi mempunyai kelas jauh diluar
kampus Ciputat.
Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Harun Nasution (19731984) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal sebagai “Kampus
Pembaharu”, karena beliau banyak mengadakan pembaharuanpembaharuan
dalam
Pemikiran
Islam
dengan
pemikiran48
pemikirannya yang rasional, bahkan cenderung controversial (pada
saat itu mengundang reaksi masyarakat). Seperti masuknya mata
kuliah filsafat dalam kurikulum IAIN Jakarta dan pengiriman
dosen-dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke Barat.
Pada masa ini juga IAIN Jakarta menyelenggarakan Program
Pascasarjana (PPs) pertama di lingkungan IAIN seluruh Indonesia.
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di
Indonesia, dan bertempat di Ibu kota Jakarta, juga menempati
posisi unik dan strategis, tidak hanya sebagai “Jendela Islam di
Indonesia”, tetapi juga simbol bagi kemajuan pembagunan nasional
khususnya di bidang pembangunan keagamaan oleh karena itu
IAIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
tidak
pernah
berhenti
berkembang untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang
terkemuka.
Langkah pengembangan ini mulai diintensifkan pada masa
kepemimpinan Prof.Dr.Azyumardi Azra MA.Tahun1988 dengan
konsep “IAIN with wider mandate” atau IAIN dengan mandat
yang lebih luas menjadi dasar menuju terbentuknya Universitas
Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun
akademik 1998/1999. dibuka jurusan Psikologi dan Matematika
pada Fakultas Tarbiyah serta jurusan Ekonomi dan Perbankan
Islam pada Fakultas Syari’ah Tahun akademik 2000/2001 dibuka
Program Studi Konversi IAIN menjadi UIN yang terdiri dari
49
Program Studi Agribisnis (Sosial Ekonomi Pertanian), Sistem
Informasi, Teknik Informatika, Manajemen dan Akuntansi. Tahun
Akademik
2001/2002
jumlah
Fakultas
bertambah
dengan
dibukanya Fakultas Psikologi (metamorfosis dari jurusan Psikologi
pada Fakultas Tarbiyah) dan Fakultas Dirasah Islamiyah (kelas
khusus dengan sistem Al Azhar).
Pembukaan program studi baru tersebut, terutama program
studi ilmu-ilmu umum merupakan langkah yang signifikan dan
merupakan salah satu upaya menuju perubahan IAIN Jakarta
menjadi universitas. Upaya ini mendapat rekomendasi pada tahun
2001 dengan ditandatanganinya Surat Keputusan bersama antara
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri
Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember 2001 tentang
perubahan IAIN menuju UIN.
Pada tahun itu juga 12 Program Studi Sosial dan Eksakta
(Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen,
Agribisnis (Sosial Ekonomi Pertanian) Psikologi, Bahasa dan
Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kimia, Fisika dan
Biologi mendapat Rekomendasi/Izin Operasional dari Dirjen
Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor : 088796/MPN/2001
tanggal 22 Nopember 2001. Pada tahun selanjutnya Rancangan
Keppres tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta mendapat Rekomendasi dan Pertimbangan
50
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran
Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/I/2002 tanggal 9
Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari
2002, dan ini menjadi dasar bagi perubahan IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 20
Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi menjadi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden
RI No. 031 Tanggal 20 Mei 2002. Keppres itu menjadi landasan
legalitas formal perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
saat itu terdiri dari 9 fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan
Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dam
Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi,
dengan jumlah jurusan/prodi sebanyak 41 dengan bidang studi
ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama.
Dengan perubahan ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diharapkan dapat mendorong terjadinya integrasi keilmuan baik
dalam bidang agama, kemanusiaan, keindonesiaan dengan tujuan
menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan integratif, adaptif,
responsif dan inovatif terhadap pemikiran modern dan kemajuan
51
ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dengan landasan
iman, ilmu dan amal yang menjadi dasar pijakan dalam
pengembangan ilmu-ilmu Islam, baik ilmu-ilmu Qur’aniyah
maupun ilmu- ilmu Kauniyah. Kerangka itu pula yang mendasari
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
dalam
pemberian
gelar
kesarjanaan sesuai dengan Keputusan Rektor IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta No. 16 Tahun 2002. Dalam keputusan
tersebut
dinyatakan
bahwa
mahasiswa
yang
berhasil
menyelesaikan studinya di Program S1, S2, S3 berhak mendapat
gelar sesuai dengan program studinya. Dengan demikian lulusan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada pada posisi yang sama
dengan lulusan universitas-universitas negeri yang lain di
Indonesia. Sebagai Universitas Islam Negeri yang sejajar dengan
Universitas Negeri lainnya di Indonesia, mulai Tahun akademik
2003/2004
dalam
penerimaan
mahasiswa
baru
disamping
penerimaan secara lokal, UIN Syarif Hidayatullah juga masuk
dalam SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) yang bertarap
Nasional.
Dengan demikian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara
tidak langsung sudah mendapat pengakuan secara nasional dan
internatsional. Pengakuan ini menjadi modal dasar membangun
menuju
internasionalisasi
dan
globalisasi
dalam
kerangka
universitas riset yang unggul dan kompetitif (Leading Towards
52
Research University). Langkah untuk mengintegrasikan ilmu
agama dan ilmu umum juga mendasari pendirian Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK)
di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun akademik 2004/2005.
Pendirian FKIK berdasarkana Surat Keputusan Menteri
Agama SK No.MA/25/2004 dan surat Dirjen Pendidikan Tinggi
(Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional No. 995/D/6/2004.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka pada Tahun akademik
2004/2005 UIN Jakarta membuka Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan dengan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
berdasarkan izin operasional Dirjen Dikti No. 1338/D/P/2004
tanggal 12 April 2004 dan Program Studi Farmasi dengan izin
operasional No 138/ D2.2/2004 tanggal 6 Agustus 2004 dan Surat
Keputusan Dirjen Bagais Depag No. Dj.11/274/2004 tanggal 8
Agustus 2004.
Sedangkan untuk program studi Pendididkan Dokter dan
Program Studi Keperawatan dibuka pada tahun akademik
2005/2006
berdasarkan
izin
operasional
Dirjrn
Dikti
no.1356/D/T/2005 tanggal 10 Mei 2005 dan Surat Keputusan
Dirjen Bagais Nomor:Dj.II/123/2005 tanggal 17 Mei 2005.
Pendirian FKIK ini bekerjasama dengan FK UI sebagai Fakultas
Pembina.Sebelumnya juga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah
mengadakan kerjasama untuk mendukung pendirian FKIK dengan
53
berbagai pihak,di antaranya dengan sejumlah rumah sakit di
wilayah Jakarta dan Tangerang sebagai tempat praktek bagi
mahasiswa.
Komitmen
UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
menjadi
Universitas Riset ini adalah untuk menghasilkan penemuanpenemuan baru di bidang ilmu pengetahuan, baik dalam ilmu-ilmu
agama
maupun
ilmu-ilmu
umum,
dengan
menempatkan
kemampuan meneliti sebagai kualifikasi utama dalam setiap
kinerja ilmiah akademis. Karena sebagai Universitas Riset,
kemampuan penelitian menjadi kualifikasi utama dalam setiap
penampilan. Dengan berbasis riset, diharapkan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dapat memiliki daya tarik bagi mahasiswa
terutama bagi mahasiswa tingkat magister dan doktor dari berbagai
penjuru dunia sehingga tercipta academic, social cultural exchange
yang pada gilirannya membentuk intellectual community dan
learning society dengan berkemampuan riset dan analisis yang
dapat diterapkan dalam berbagai bidang profesional dalam
spectrum yang lebih luas dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta siap
go internasional dan menjadi Universitas International. dan
menjadi Jendela Keunggulan Akademis Islam Indonesia (Window
of Academic Excellence of Islam in Indonesia) seperti yang
diharapkan oleh tokoh-tokoh pejuang pendidikan Islam . Nama
Syarif Hidayatullah.
54
b. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi: “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi universitas
kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dan
keindonesiaan.”
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan
relevan untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial,
dan peningkatan daya saing bangsa.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur
dan kultur organisasi yang kokoh, berintegritas, dan akuntabel.
Tujuan:
1. Meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran yang
berdampak terhadap peningkatan mutu dan kompetensi lulusan.
2. Meningkatkan kinerja penelitian, publikasi ilmiah, dan
pengabdian kepada masyarakat secara sinergis dalam rangka
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan.
3. Meningkatkan koordinasi dan membangun sinergi antar-unit
untuk penguatan struktur dan kultur organisasi.
4. Meningkatkan penegakan prinsip-prinsip tatakelola universitas
yang baik pada semua area manajerial.
55
2. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
a. Sejarah
Universitas Muhammadiyah Jakarta atau yang disingkat UMJ
merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang
berlokasi
di
Jakarta.
Di
lingkungan
Perguruan
Tinggi
Muhammadiyah (PTM), UMJ adalah perguruan tinggi tertua.
Berdiri sejak 18 November 1955, serta memiliki motto
“Terkemuka, Modern, dan Islami”.
Melalui salah satu keputusan konferensi Majelis Pengajaran
Muhammadiyah yang diadakan di Pekalongan adalah mendirikan
Fakultas Hukum dan Falsafah di Padang Panjang., yang secara
resmi dibuka pada tanggal 3 Rabiul Akhir 1375H, bertepatan
dengan tanggal 18 November 1955, yang selanjutnya pada tahun
1956 dipindahkan ke Jakarta, dengan nama baru yakni Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) diresmikan pada tanggal 18
November 1975.
Pada tahun 1958, PTPG Muhammadiyah dirubah menjadi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan berada
dibawah lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ),
dengan presiden universitas yang pertama adalah dr.H. Ali Akbar,
sedangkan
sebagai
dekan
FKIP
ditunjuk
RH.
Mubangit
Ronodiharjo. Pada tanggal 21 September 1961 dibuka Fakultas
Kesejahteraan Social (FKS) yang diprakarsai oleh menteri sosial
56
bapak Mulyadi Djojomartono. Dekan pertama FKS adalah Prof.
Mr. H Sumantri Praptokuso yang pada waktu itu menjabat sebagai
sekretaris jendral departemen sosial.
Pada tahun 1962, dibuka Fakultas Tarbiyah, dan pada tahun
1963 dibuka tiga fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Teknik
dan Fakultas Ekonomi. Selanjutnya pada tanggal 19 juni 1963
UMJ dikukuhkan pendiriannya melalui Akte Notaris Raden
Soerojo Wongsowidjojo di Jakarta. Hingga saat ini UMJ telah
memiliki sembilan fakultas dengan 43 program studi. Saat ini UMJ
tengah memproses dibukanya program doctor untuk bidang Ilmu
Agama, Manajemen dan Bisnis, serta Ilmu Hukum. UMJ telah
meluluskan lebih dari 35.000 mahasiswa yang tersebar diberbagai
instansi pemerintah, swasta, maupun membuka wirausaha mandiri.
b. Visi dan Misi
Visi: “Menjadikan Universitas yang terkemuka, modern, dan
Islami”.
Misi:
1. Mengimplementasikan
proses
belajar
mengajar
dengan
menggunakan strategi dan sistem pembelajaran modern.
2. Menetapkan program studi yang menjadi program studi
unggulan.
57
3. Mengembangkan
sehingga
kurikulum
diperoleh
dengan
outcome
yang
pendekatan
mampu
sistem
mengikuti
perkembangan kebutuhan pasar.
4. Mengkaji permasalahan dan proaktif mencari penyelesaian
permasalahan dalam masyarakat dengan pendekatan yang
Islami.
5. Berperan serta dan tampil aktif dalam organisasi profesi dan
kemasyarakatan.
3. STIE Ahmad Dahlan Jakarta
a. Sejarah
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta adalah
pengembangan institusi dari Akademi Keuangan dan Perbankan
Muhammadiyah (AKPM). Sebelum AKPM benama Akademi Bank
Muhammadiyah (ABM) yang didirikan pada tahun 1968. Perubahan
dari Akademi Bank Muhammadiyah ke Akademi Keuangan dan
Perbankan Muhammadiyah terjadi pada tahun 1985 berdasarkan
Surat
Keputusan
Mendikbud
Republik
Indonesia
Nomor:0331/0/1985 dengan status akreditasi Disamakan.
Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin
maju dan percaturan global yang semakin kompetitif, serta dalam
upaya Pengembangan AKPM Jakarta, pada 25 Februari 1998
AKPM Jakarta mengembangkan diri menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan Jakarta. Pengembangan bentuk ini
58
dinyatakan dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud
Republik Indonesia Nomor: 60/DIKTI/1998. STIE Ahmad Dahlan
Jakarta telah memiliki status Terakreditasi pada Badan Akreditasi
Nasional Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Badan Akreditasi
Nasioanl Nomor: 019/BAN-PT/AK-IV/VII/2000.
b. Visi dan Misi
Visi:
“Menjadikan
Perguruan
Tinggi
yang
memiliki
keunggulan kompetitif, mampu mewujudkan insan berilmu, berdaya
saing tinggi dan berakhlaq mulia, dalam rangka tujuan persyarikatan
dalam ridho Allah SWT.
Misi:
1. Menjadikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai
landasan dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar.
2. Mengembangkan ilmu ekonomi keuangan dan perbankan serta
akuntansi dengan dilengkapi pengetahuan Islam sebagai
landasan dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
3. Menciptakan pesera didik menjadi sarjana yang mempunyai etos
kerja yang tinggi, berdaya saing dan handal sehingga mampu
menghadapi era globalisasi.
4. Menciptakan peserta didik yang mau belajar terus menerus,
meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai
59
sunnah Rasulullah: Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang
lahat.
5. Menciptakan peneliti dan pemikir yang handal dan mampu
menghimpun, menafsirkan serta menyebarkan hasil penelitian
untuk kemaslahatan ummat.
4. Universitas Pamulang (UNPAM)
a. Sejarah
Setelah berganti manajemen, maka berganti pulalah tujuan
yang ingin dicapai oleh Universitas Pamulang. Tujuan dari
Yayasan Sasmita Jaya adalah mewujudkan suatu sarana pendidikan
yang murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa
melupakan kualitas dari pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu
Universitas Pamulang selalu mengangkat tenaga-pengajar dan staff
administrasi yang berkompeten di bidangnya.
Kami pun juga selalu melakukan pengembangan di bidang
dunia kerja, sehingga seluruh lulusan Universitas Pamulang dapat
diterima dengan baik dalam dunia kerja. Selain itu, untuk
menunjang kegiatan perkuliahan, Universitas Pamulang telah
menyediakan berbagai macam fasilitas seperti laboratorium dan
perpustakaan.
Dengan terselenggaranya pendidikan murah Universitas
Pamulang, kami selaku pihak Yayasan Sasmita Jaya berharap
semua
lapisan
masyarakat di
Indonesia
dapat menikmati
60
pendidikan dibangku kuliah. Dengan terdidiknya seluruh lapisan
masyarakat Indonesia maka secara otomatis pun itu akan
menurunkan
tingkat
kebodohan
dan
kemiskinan
serta
meningkatkan daya jual dan harga diri masyarakat Indonesia.
b. Visi dan Misi
Visi: “Menjadikan Universitas Pamulang sebagai Perguruan
Tinggi Swasta yang terdepan, modern dan mandiri untuk
mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan
lulusan pionir pembangunan yang professional, inovatif, dan
produktif yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dalam rangka menunjang Pembangunan nasional”.
Misi:
1. Menciptakan Sarjana yang berakhlak mulia dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mewujudkan Sarjana yang dapat menciptkan lapangan kerja
(mandiri) professional dan berdaya saing serta mendapat
pengakuan secara formal.
3. Mewujudkan harapan dan cita-cita pendidikan Nasional secara
menyeluruh dan terpadu.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang memadai dan memungkinkan melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi.
61
B. Karakteristik Responden dan Distribusi Jawaban Responden
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif pada strata
satu di empat perguruan tinggi yang berjumlah 100 orang. Berikut ini
adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian berdasarkan
hasil pengolahan kuesioner yang terdiri dari jenis kelamin, umur, dan
asal perguruan tinggi.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden
yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-laki
62
62.0
62.0
62.0
Perempuan
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa responden
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 62 orang
atau 62% sedangkan sisanya sebesar 38 orang atau 38% adalah
berjenis kelamin perempuan.
62
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Umur Responden
Frequency
Percent
Valid
Comulative
Percent
Percent
17 – 20
47
47.0
47.0
47.0
21 – 25
52
52.0
52.0
99.0
26 – 30
1
1.0
1.0
100.0
> 30
0
0.0
0.0
100.0
Total
83
100.0
100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, responden yang berusia antara
17 – 20 tahun sebanyak 47 responden atau 47,0%, yang berusia
antara 21 – 25 tahun sebanyak 52 responden atau 52,0%, yang
berusia antara 26 – 30 tahun sebanyak 1 responden atau 1,0%, dan
yang berusia > 30 tahun tidak ada. Umur responden yang
terbanyak adalah antara 21 – 25 tahun sebanyak 52 responden atau
52,0%.
63
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir
responden yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Asal Perguruan Tinggi
Asal Perguruan Tinggi
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STIE AD
3
3.0
3.0
3.0
UIN
7
7.0
7.0
10.0
UMJ
5
5.0
5.0
15.0
85
85.0
85.0
100.0
100
100.0
100.0
UNPAM
Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan
Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa
responden yang berasal dari perguruan tinggi Universitas
Pamulang (UNPAM) sebanyak 85 responden atau 85,0%. Sisanya
responden yang berasal dari perguruan tinggi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu sebanyak 7 responden atau 7.0%, yang
berasal dari perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Jakarta
(UMJ) sebanyak 5 responden atau 5,0%, dan yang berasal dari
perguruan tinggi STIE Ahmad Dahlan sebanyak 3 responden atau
3,0%. Hal ini menunjukan bahwa hampir sebagian besar responden
berasal dari perguruan tinggi Universitas Pamulang (UNPAM).
64
2. Distribusi Jawaban Responden
Memberikan gambaran mengenai informasi jawaban responden
terhadap butir-butir pertanyaan kuesioner pada variabel-variabel
penelitian dengan menggunakan presentase. Berikut ini adalah hasil
pengolahan kuesioner atas tanggapan atas responden terhadap
indikator-indikator yang menjadi item pertanyaan pada kuesioner dan
juga perhitungan skor bagi variabel Produk, Promosi, Price, Place dan
Keputusan memilih.
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Produk dijelaskan pada Tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk (X1)
NO
PERTANYAAN
1.
Anda mengetahui visi misi
partai
yang
mengajukan
kandidat
Anda mengetahui tentang
track record partai pengusung
kandidat
Partai
politik
yang
mengusung nama kandidat
presiden sudah bersih dari
isu-isu negatif
Anda mengetahui visi misi
yang dibawa kandidat
Anda memahami visi misi
yang dibawa kandidat
2.
3.
4.
5.
SS
%
2%
S
%
46%
RG
%
27%
TS
%
18%
STS
%
7%
100%
8%
43%
25%
17%
7%
100%
7%
11%
28%
29%
25%
100%
7%
53%
26%
12%
2%
100%
6%
45%
31%
15%
3%
100%
Skor
65
6.
7.
Partai politik pengusung
kandidat sudah tegas dan
konsisten dalam memerangi
KKN
Kandidat mampu membawa
perekonomian negara lebih
baik.
Rata-rata
7%
8%
41%
26%
18%
100%
7%
17%
58%
10%
8%
100%
6%
32%
34%
18%
10%
100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.4 diatas, menunjukan
bahwa mayoritas responden menjawab Ragu-ragu (RG) dengan
persentase nilai sebesar 34% dari 100% dan sisanya menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 10%, Tidak Setuju (TS) sebesar
18%, Sangat Setuju (SS) sebesar 32% dan Setuju (S) sebesar 6%.
b. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 8 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Promosi dijelaskan pada Tabel 4.5
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Promosi (X2)
NO
PERTANYAAN
1.
Anda
mengetahui
iklan
kampanye diberbagai media
tentang kandidat
Kandidat
menjalin
komunikasi yang baik dengan
pemilih.
Kandidat
mengakomodir
kemauan pemilih
2.
3.
SS
S
RG
TS
STS
%
12%
%
68%
%
14%
%
3%
%
3%
100%
4%
45%
31%
15%
5%
100%
3%
26%
45%
23%
3%
100%
Skor
66
4.
5.
6.
7.
8.
Anda senang mendapat sms
dari kandidat maupun tim
sukses kandidat
Media kampanye kandidat
sudah efektif
Iklan tentang kandidat sangat
unik dan menarik.
Kampanye yang dilakukan
kandidat sudah menyentuh
segala lapisan masyarakat
Saya mengetahui bahwa
kandidat ikut serta dalam
acara debat kandidat
Rata-rata
5%
12%
14%
50%
19%
100%
5%
35%
42%
14%
4%
100%
7%
43%
26%
18%
6%
100%
6%
23%
38%
22%
11%
100%
28%
55%
10%
4%
3%
100%
9%
38%
27%
19%
7%
100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.5 diatas, menunjukan
bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan
persentase nilai sebesar 38% dari 100% dan sisanya menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 7%, Tidak Setuju (TS) sebesar
19%, Ragu-ragu (RG) sebesar 27% dan Setuju Setuju (SS) sebesar
9%.
67
c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3)
Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Price dijelaskan pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Price (X3)
NO
PERTANYAAN
1.
Anda mengetahui bahwa
biaya kampanye kandidat
yang disiapkan sangat besar
Biaya kampanye kandidat
berasal dari sumber yang
jelas bukan fiktif.
Kandidat
mampu
memberikan citra positif bagi
pemilih
Kandidat mampu membawa
bangsa atau negara lebih
maju
Kandidat
harus
berlatar
belakang pendidikan tinggi
Kandidat merupakan orang
yang religius
Rata-rata
2.
3.
4.
5.
6.
SS
S
RG
TS
STS
%
40%
%
32%
%
13%
%
12%
%
3%
100%
8%
19%
52%
15%
6%
100%
7%
39%
37%
13%
4%
100%
8%
25%
51%
12%
4%
100%
43%
33%
12%
9%
3%
100%
35%
25%
28%
8%
4%
100%
23,5%
29%
32%
11,5%
4%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.6 diatas, menunjukan
bahwa mayoritas responden menjawab Ragu-ragu (RG) dengan
persentase nilai sebesar 32% dari 100% dan sisanya menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 4%, Tidak Setuju (TS) sebesar
11,5%, Sangat Setuju (SS) sebesar 23,5% dan Setuju (S) sebesar
29%.
68
d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4)
Variabel X4 pada penelitian ini diukur melalui 5 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Place dijelaskan pada Tabel 4.7berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Place (X4)
NO
PERTANYAAN
1.
Kunjungan kandidat didaerah
mampu membawa pengaruh
didaerah tersebut
Masyarakat antusias dengan
kunjungan
kampanye
kandidat ke daerah
Kandidat mampu berinteraksi
dengan masyarakat setempat
saat berkampanye
Kunjungan
kampanye
kandidat ke daerah sudah
efektif.
Kandidat
mampu
berkontribusi untuk daerah
asalnya
Rata-rata
2.
3.
4.
5.
SS
S
RG
TS
STS
%
15%
%
46%
%
22%
%
12%
%
5%
100%
12%
57%
21%
5%
5%
100%
8%
58%
25%
4%
5%
100%
3%
24%
53%
15%
5%
100%
7%
34%
41%
12%
6%
100%
9%
44%
32%
10%
5%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.7 diatas, menunjukan
bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan
persentase nilai sebesar 44% dari 100% dan sisanya menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 5%, Tidak Setuju (TS) sebesar
10%, Ragu-ragu (RG) sebesar 32% dan Setuju Setuju (SS) sebesar
9%.
69
e. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y)
Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan
yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut.
Hasil tanggapan terhadap Kepuasan memilih dijelaskan pada Tabel
4.8 berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Memilih (Y)
NO
PERTANYAAN
1.
Saya
memilih
kandidat
karena menyukai visi misi
yang dibawanya
Saya
memilih
kandidat
karena kepribadiannya yang
bagus dan menarik
Saya
memilih
kandidat
karena penampilannya yang
sederhana dan sopan
Saya
memilih
kandidat
karena setelah melihat debat
kandidat
Saya
memilih
kandidat
karena berasal dari daerah
yang sama
Saya
memilih
kandidat
karena berasal dari suku/etnis
yang sama
Saya
memilih
kandidat
karena iklan kampanyenya
dibintangi oleh para artis
yang saya idolai
Rata-rata
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SS
S
RG
TS
STS
%
13%
%
61%
%
16%
%
6%
%
4%
100%
19%
56%
15%
7%
3%
100%
11%
47%
25%
12%
5%
100%
20%
41%
21%
14%
4%
100%
0%
8%
16%
48%
28%
100%
1%
5%
18%
49%
27%
100%
0%
3%
7%
38%
52%
100%
9%
32%
17%
25%
18%
100%
Skor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
70
Dari data yang telah diolah pada tabel 4.8 diatas, menunjukan
bahwa mayoritas responden menjawab Setuju (S) dengan
persentase nilai sebesar 32% dari 100% dan sisanya menjawab
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 18%, Tidak Setuju (TS) sebesar
25%, Ragu-ragu (RG) sebesar 17% dan Setuju Setuju (SS) sebesar
9%.
C. Hasil Analisis Data
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: statistik
deskriptif, uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi
klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas),
regresi linear berganda serta uji hipotesis [(uji koefisien determinasi (R2),
uji signifikan parameter individual (uji statistik t) dan uji signifikan (uji
statsitik F)].
1. Pengujian Instrumen
Pretest dilakukan terhadap 20 orang responden untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman responden terhadap pernyataan yang tertera
dalam kuesioner. Hasilnya ada beberapa pertanyaan yang perlu diubah
agar lebih mudah dimengerti.
2. Hasil Statistik Deskriptif
Menurut Surjarweni dan Endrayanto (2012:23) statsitik deskriptif
adalah pengolahan data untuk tujuan mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi.
71
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Produk,
Promosi, Price, Place, dan Keputusan memilih dilihat dari statistik
deskriptif adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Mean
Statistic
Std. Deviation
Std. Error
Statistic
Produk
100
7.00
32.00
21.4400
.49976
4.99762
Promosi
100
8.00
34.00
25.9000
.44438
4.44381
Price
100
9.00
29.00
21.3800
.35923
3.59230
Place
100
5.00
24.00
17.0900
.36434
3.64344
Keputusan Mahasiswa
50
12.00
25.00
18.4600
.42302
2.99121
Valid N (listwise)
50
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel produk, jawaban
minimum responden sebesar 7 dan maksimum sebesar 32, dengan ratarata total jawaban 21,44 dan standar deviasi 4,997. Variabel promosi
jawaban minimun responden sebasar 8 dan maksimum sebesar 34,
dengan rata-rata total jawaban 25,90 dan standar deviasi 4,443.
Variabel price, jawaban minimun responden sebesar 9 responden dan
maksimum sebesar 29, dengan rata-rata total jawaban 21,38 dan
standar deviasi 3,592. Variabel place, jawaban minimun responden
sebesar 5 responden dan maksimum sebesar 24, dengan rata-rata total
jawaban 17,09 dan standar deviasi 3,643. Dan variabel keputusan
memilih, jawaban minimum responden sebesar 12 dan maksimum
72
sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban 18,46 dan standar deviasi
2,991.
3. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat
pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/ kejadian yang diukur.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung
(correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel, jika r hitung > r
table (pada taraf signifikansi 5%) maka pernyataan tersebut dinyatakan
valid. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Item
Pertanyaan
Produk (X1)
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Promosi (X2)
P1
P2
rhitung
rtabel
Keterangan
0,742
0,704
0.718
0,661
0,682
0,749
0,690
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
0,517
0,669
0,195
0,195
valid
valid
73
P3
0,570
0,195
P4
0,445
0,195
P5
0,621
0,195
P6
0,659
0,195
P7
0,596
0,195
P8
0,621
0,195
Price (X3)
P1
0,536
0,195
P2
0,533
0,195
P3
0,598
0,195
P4
0,642
0,195
P5
0,545
0,195
P6
0,661
0,195
Place (X4)
P1
0,804
0,195
P2
0,742
0,195
P3
0,795
0,195
P4
0,750
0,195
P5
0,795
0,195
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
KM1
0,683
0,195
KM2
0,691
0,195
KM3
0,771
0,195
KM4
0,582
0,195
KM5
0,478
0,195
KM6
0,409
0,195
KM7
0,261
0,195
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
Dari hasil tersebut, maka diperoleh data yang menyatakan bahwa
dari 33 item pertanyaan yang diberikan kepada 100 responden
ditemukan nilai Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari
0,195 (r
tabel)
yang berarti valid. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
pertanyaan yang diajukan kepada responden dari setiap pertanyaan tiap
74
variabel pada penelitian ini mampu mengukur apa yang diinginkan oleh
responden.
4. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masingmasing variabel diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Produk
Promosi
Price
Place
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Cronbach's
Alpha
0,831
0.724
0.610
0.835
0,665
N of Items
Keterangan
7
8
6
5
7
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil
perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,60 yaitu apabila
dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda
akan menghasilkan kesimpulan yang sama, tetapi sebaiknya bila alpha
(α) < 0,60 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel
75
tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan
menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 4.11 menunjukkan bahwa
semua variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang
cukup besar yaitu > 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang
berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan kuesioner yang handal.
5. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai data distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah distribusi data norma atau mendekati
normal.
Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot
of Regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan
keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti
garis diagonal maka residual tersebut telah normal.
76
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel: Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan
Tinggi (Y)
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa sebaran data
memusat pada nilai rata-rata dam median atau nilai P-P terletak
digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini
memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya
data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat diteruskan.
77
Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti
melakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keputusan
Produk
N
Promosi
Price
Place
Mahasisawa
100
100
100
100
100
Mean
21.44
25.90
21.38
17.09
18.25
Std. Deviation
4.998
4.444
3.592
3.643
3.286
Absolute
.093
.109
.179
.159
.120
Positive
.044
.066
.093
.112
.071
Negative
-.093
-.109
-.179
-.159
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.925
1.090
1.785
1.586
1.203
Asymp. Sig. (2-tailed)
.359
.186
.003
.013
.111
Normal Parametersa
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai
Asymp. Sig memiliki nilai > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data
pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi
tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi berdasarkan
masukan variabel independen yaitu product, promosi, price, dan
place. Maka data penelitian layak digunakan sebagai penelitian.
78
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mendeteksi adanya
problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi
antar variabel independen.
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price
Place
Beta
Collinearity Statistics
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.542
1.844
.089
.090
.748
.456
.427
2.340
.167
.101
.183
1.659
.100
.507
1.974
.433
.096
.480
4.496
.000
.538
1.857
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance
semua variabel independen > 0,10 dan nilai VIF semua variabel
independen < 10,00, yang ditunjukkan dengan nilai Tolerance untuk
Product sebesar 0,542, Promosi sebesar 0,427, Price sebesar 0,507
dan Place sebesar 0,538. Serta nilai VIF untuk Product sebesar
1,844, Promosi sebesar 2,340, Price sebesar 1,974 dan Place sebesar
1,857.
79
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa model persamaan
regresi tidak terdapat problem multiko atau dapat dikatakan bebas
dari problem multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan yang lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Gambar 4.2
Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
80
Berdasarkan gambar 4.2, grafik Scatterplot menunjukkan
bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang
jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Penggunaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
akan memperlihatkan apakah political marketing mix mempengaruhi
keputusan mahasiswa aktif Strata 1 untuk memilih pada calon presiden
dan calon wakil presiden. Hasil pengujian regresi linier berganda
terangkum sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Product
-.017
.070
Promosi
.066
Price
Place
Coefficients
Beta
T
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
81
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi
diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 5,912 - 0,17X1 + 0,66X2 + 0,167X3+ 0,433X4
Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar
5,912 artinya jika nilai variabel independent nol maka nilai variabel
dependen sebesar 5,912 dalam hal ini jika Rasio Product, Promosi,
Price dan Place bernilai 0,00 (nol) maka rasio Keputusan mahasiswa
akan meningkat sebesar 6% (pembulatan).
Nilai variabel Produk (X1) menunjukkan tanda negatif dinilai (0,25) artinya setiap kenaikan 1 (satu) nilai pada variabel product dalam
hal ini meningkatkan 1% Rasio Product akan menurunkan variabel
Rasio Keputusan mahasiswa sebesar 0,025%.
Setiap kenaikan 1 satuan variabel Promosi (X2) maka akan
menaikkan nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat
Perguruan Tinggi (Y) sebesar 0,066 satuan dengan asumsi variabel lain
bernilai tetap.
Setiap kenaikan 1 satuan variabel Price (X3) maka akan menaikkan
nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi
(Y) sebesar 0,167 satuan dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.
Setiap kenaikan 1 satuan variabel Place (X4) maka akan
menaikkan nilai variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat
Perguruan Tinggi (Y) sebesar 0,433 satuan dengan asumsi variabel lain
bernilai tetap.
82
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 261:83). Nilai (R2) yang semakin mendekati 1, berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen. Koefisien
determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R square dapat naik
atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam
model.
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Std. Error of the
Model
1
R
R Square
.645a
Adjusted R Square
.416
.391
Estimate
2.563
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Product, Promosi
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,391 hal ini berarti 39,1% variabel dependen
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi dapat
dijelaskan oleh variabel product, promosi, price, dan place. Sedangkan
sisanya sebesar 0,609 atau 60,9% (1 - 0,391) dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
83
b. Hasil Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
menolak H0 diterima dan menolak Ha. Hasil uji statistic t dapat dilihat
pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji t
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Product
-.017
.070
Promosi
.066
Price
Place
Coefficients
Beta
T
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan pada tabel coefficients diatas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
84
Hipotesis 1 : Pengaruh Product terhadap keputusan mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014
Terlihat bahwa thitung koefisien product adalah -0,238, sedang ttabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100
-2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98.
Variabel product memiliki nilai p-value 0,813 > 0,05, artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (-0,238 < 1,98), maka Ha ditolak dan
H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien product
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
memilih.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchin Saggaff Shihab (2010) bahwa nilai
variabel produk sangat rendah dibandingkan dengan variabel yang lain
hal ini menunjukkan bahwa ketidakterikatan mahasiswa pada variabel
ini dan hal ini menjadi satu masukan bagi kandidat untuk lebih
meningkatkan citra diri sebelum pemilihan seperti pembentukan visi
misi kandidat, pemilihan partai politik sebagai perahu kemenangan
serta membuat janji politik yang sesuai dengan permasalahan yang
sedang terjadi dimasyarakat pemilih.
85
Selain itu, perilaku memilih juga sarat dengan kedekatan ideologi
antara pemilih dengan partai politik. Masing-masing kontestan
membawa ideologi yang berbeda satu dengan yang lain. Sementara itu,
didalam struktur masyarakat juga terdapat beragam ideologi yang saling
berinteraksi. Selama periode kampanye pemilu, muncul kristalisasi dan
pengelompokkan antara ideologi yang dianut oleh masyarakat dengan
ideologi yang dibawa kontestan. Masyarakat akan mengelompokkan
dirinya kepada kontestan yang memiliki ideologi sama dengan yang
mereka anut sekaligus juga menjauhkan diri dari ideologi yang
berseberangan dengan mereka (Firmanzah, 2012: 90).
Bartels (1988, dalam Firmanzah, 2012: 102) beragumen bahwa
ketidakpastian atas program kerja partai atau calon pemimpin memiliki
efek negatif terhadap persepsi pemilih. Pemilih tidak memiliki
ketertarikan kepada program-program kerja yang sama sekali tidak
menjawab permasalahan yang mereka hadapi. Tentu saja hal ini
semakin menjauhkan kemungkinan untuk dipilih oleh para pemegang
hak pilih selama pemilu.
86
Hipotesis 2 : Pengaruh Promosi terhadap keputusan mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014
Terlihat bahwa thitung koefisien promosi adalah 0,748, sedang ttabel
bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100
-2 = 98). Didapat ttabel adalah 1,98.
Variabel promosi memiliki nilai p-value 0,456 > 0,05, artinya tidak
signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (0,748 < 1,98), maka Ha ditolak dan
H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
memilih.
Hasil penelitian ini sesuai dengan tulisan dalam bukunya
Firmanzah yang berjudul Marketing Politik: Antara Pemahaman dan
Realitas (2012: 203) bahwa meski pemilihan media promosi perlu
dipertimbangkan. Tidak semua media tepat sebagai ajang untuk
melakukan promosi. Harus dipikirkan dengan matang media apa yang
paling efektif dalam mentransfer pesan politik. Rothschild (1978)
menunjukkan pilihan media merupakan salah satu faktor penting dalam
penetrasi pesan politik ke publik. Mengetahui adanya perbedaan tingkat
penetrasi media (TV, radio, media cetak, seperti Koran dan majalah)
dalam suatu wilayah penting dilakukan untuk menjamin efektifitas
pesan politik yang akan disampaikan.
87
Hipotesis 3 : Pengaruh Price terhadap keputusan mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014
Terlihat bahwa thitung koefisien price adalah 1,659, sedang ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df =
98 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98).
Didapat ttabel adalah 1,98.
Variabel price memiliki nilai p-value 0,100 > 0,05, artinya tidak
signifikan, sedangkan t hitung < ttabel , (1,659 < 1,98), maka Ha ditolak dan
H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
memilih.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Diah Natalisa (2008) bahwa masih banyak mahasiswa yang belum
familiar dengan para kandidat. Rasanya cukup ironis, para kalangan
terdidik tersebut masih belum mengenal kandidat apalagi memahami
dengan baik apa yang ditawarkan para kandidat, walaupun persepsi
kandidat pasti sudah merasa optimal mengekspose diri mereka.
Selain
itu
juga,
suatu
institusi
politik
berusaha
untuk
meminimalisasi harga produk politik (minimalisasi resiko) mereka dan
meningkatkan (maksimalisasi) harga produk politik lawan. Menjadikan
harga produk politik lawan semakin mahal (semakin beresiko)
merupakan strategi yang bisa digunakan partai politik atau calon
88
presiden guna memperoleh dukungan publik, sebab pemilih akan
memilih partai atau kontestan yang memiliki resiko atau harga relatif
paling kecil (Firmanzah, 2012: 205-206).
Hipotesis 4 : Pengaruh Place terhadap keputusan mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014
Terlihat bahwa thitung koefisien place adalah 4,496, sedang ttabel bisa
dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis
dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025 dan df =
98 (didapat dari rumus n - 2, dimana n adalah jumlah data, 100 -2 = 98).
Didapat ttabel adalah 1,98.
Variabel place memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05, artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel , (4,496 > 1,98), maka Ha diterima
dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchsin Saggaff Shihab (2010) yang
menyatakan bahwa variabel place merupakan variabel dominan dan
menjadi prioritas pertama bagi mahasiswa dalam membuat keputusan.
Tempat dalam dunia politik berkaitan erat dengan cara hadir atau
distribusi
sebuah
institusi
politik
dan
kemampuannya
dalam
berkomunikasi dengan para pemilih atau calon pemilih (Niffenegger,
1989 dalam Firmansyah, 2012). Kampanye politik memang harus bisa
menyentuh segenap lapisan masyarakat. Sistem distribusi diartikan
89
sebagai suatu jaringan yang berisi orang dan institusi yang terkait
dengan aliran produk politik kepada masyarakat secara luas, sehingga
masyarakat dapat merasakan dan mengakses produk politik dengan
lebih mudah. Dengan melaksanakan strategi penempatan kader dan
manajemen massa yang baik, seorang kandidat dapat mengambil hati
massa dalam jumlah yang jauh lebih besar. Demikian juga dengan
kunjungan kandidat ke daerah-daerah terpencil akan diapresiasi positif
oleh konstituen.
Selain itu, dapat terlihat bahwa variabel tempat memiliki pengaruh
dominan terhadap keputusan mahasiswa memilih. Hal ini terlihat dari
nilai t-hitung tempat (4,496) paling besar di antara nilai t-hitung produk (0,238), promosi (0,748) dan harga (1,659).
90
c. Hasil Uji F (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur
besarnya variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel
dependent. hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.17
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
444.590
4
111.148
Residual
624.160
95
6.570
1068.750
99
Total
F
16.917
Sig.
a
.000
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Product, Promosi
b. Dependent Variabel: Keputusan_Mahasiswa
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Hipotesis 1: Pengaruh Political marketing mix terhadap keputusan
mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 2014
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel
Political marketing mix (product, promosi, price, dan place) terhadap
keputusan mahasiswa dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 2014. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung pada model 1
didapat sebesar 16,917.
91
Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 = 95,
didapat nilai Ftabel = 2,47. Karena nilai Fhitung (16,917) > nilai Ftabel
(2,47) maka dapat disimpulkan bahwa empat variabel independen yaitu
produk, promosi, price, dan place dengan signifikan memberikan
kontribusi yang besar terhadap variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1
Empat Perguruan Tinggi. Sehingga model regresi layak digunakan
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, yang berarti terdapat pengaruh secara bersama-sama antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian ini seseuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Ridho Bramulya Ikhsan dan Muchsin Saggaff Shihab (2010)
bahwa variabel political marketing mix yang terdiri dari produk (X1),
promosi (X2), price (X3), dan place (X4) berpengaruh secara bersamasama dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih.
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi
linear berganda adalah untuk mengetahui keputusan memilih mahasiswa
dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014
berdasarkan persepsi mahasiswa. Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian yang telah dilakukan:
1. Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih.
Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan produk sebesar
0,813 dengan nilai t-hitung sebesar -0,238.
2. Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih.
Pengaruh ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan promosi sebesar
0,456 dengan nilai t-hitung sebesar 0,748.
3. Price tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh
ini dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan price sebesar 0,100 dengan
nilai t-hitung sebesar 1,659.
4. Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih. Pengaruh ini
dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikan place sebesar 0,000 dengan
nilai t-hitung sebesar 4,496.
93
5. Political marketing mix yang terdiri dari produk, promosi, price dan place
berpengaruh baik secara simultan terhadap keputusan memilih mahasiswa
dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014.
6. Hasil regresi linear berganda membuktikan juga bahwa variabel place
merupakan pengaruh dominan bagi mahasiswa untuk memilih pada
Pemilu Presiden Republik Indonesia 2014.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk variabel produk, sebaiknya kandidat lebih berusaha lagi dalam
meningkatkan citra dirinya sebelum dan pasca pemilihan, seperti
pembentukan visi misi atau program kerja kandidat, pemilihan partai
politik pengusung kandidat,
serta membuat janji politik yang sesuai
dengan permasalahan yang sedang terjadi dimasyarakat pemilih.
2. Untuk variabel promosi, Pemilihan media perlu dipertimbangkan. Tidak
semua media tepat sebagai ajang untuk melakukan promosi, maka harus
dipikirkan media yang efektif dalam mentransfer pesan politik. Dan juga
promosi partai politik tidak hanya dilakukan semasa periode kampanye
belaka. Aktivitas promosi harus dilakukan terus-menerus dan permanen
dan tidak hanya terbatas pada periode kampanye saja.
3. Untuk variabel price, sesuatu yang diberikan dan dikorbankan oleh
masyarakat adalah kepercayaan dan keyakinan akan partai atau kontestan
yang didukung. Maka hal itu sudah menjadi tugas bagi partai atau
kontestan dalam
menjaga kepercayaan dan keyakinan yang telah
94
diberikan saat mereka nantinya keluar sebagai pemenang dalam pemilihan
umum. Dan juga jangan melupakan janji-janji yang telah diumbar selama
waktu kampanye.
4. Untuk variabel place, distribusi produk politik
harus bisa menyentuh
segenap lapisan masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan dan
mengakses produk politik dengan mudah.
95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi Revisi VI, Cetakan
Ketigabelas, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta, 2006.
Astuti, Widji.“Peranan Pemasaran Politik Kandidat dalam Meyakinkan Pemilih pada
PILKADA Kota Malang”, National Conference on Management Research, 2008.
Baines, Paul R, Brennan, Ross, Egan, John.“Structure and Strategy in Political Market”,
Middlesex University Discussion Paper Series. Middlesex University Bussiness School,
London, 2003.
Bramulya Ikhsan, Ridho dan Saggaff Shihab, Muchsin.“Political Marketing Mix dan
Pengaruhnya Mahasiswa Universitas Lampung”, Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol. 8 No.16, 2010.
Bruce I. Newman.”Handbook of Political Marketing, Sage Publication, 1999.
Dooradi M, Dicky.”Penerapan Teknik Political Marketing dan Hubungannya dengan
Demokrasi Internal Partai Politik”,Universitas Indonesia, 2006.
Firmanzah.“Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas”, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga,
Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2012.
Firmanzah.“Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era
Demokrasi”, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta,
2011.
Firmanzah.“Persaingan, Legitimasi dan Marketing Politik: Pembelajaran Politik 2009”,
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2010.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, UNDIP, Semarang,
2006.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21, Update PLS
Regresi”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.
Harris, P.“To Spin Or Not to Spin That is The Question, The Emergence of Modern Political
Marketing”, The Marketing Review 2, pp.35-53, 2001.
Kolter Phillip dan Kevin L Keller.“Manajemen Pemasaran”, Edisi Ketiga Belas, Jilid Pertama,
Erlangga, Jakarta, 2007.
Kotler Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 12, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta, 2009.
96
Natalisa, Diah.”Implementasi Political Marketing yang Beretika dalam Penyelenggaraan
PILKADA dapat Menciptakan Harmonisasi Hubungan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah Guna Mendukung Keutuhan NKRI”, Essay Book II, Lembaga Ketahanan
Nasional RI, 2012.
Newman, Bruce I dan Perloff, Richard M. 2004. “Political Marketing, Theory, Research and
Applications” Dalam Kaid, Linda Lee, Handbook of Political Communication research;
London. Lawrence Erlbaum ssociates, Publishers
Poerwadi, Heroe. “Sistem Demokrasi: Marketing Politik dan Jaminan Kebenaran Informasi”,
Jurnal Studi PemerintahanVol 2 No. 1, Akademi Komunikasi Indonesia, Yogyakarta,
2011.
Siregar, Syofian. “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”. Jakarta : Bumi Aksara.
2013.
Sugiono, Arif. “Membongkar Kemenangan SBY-Budiono”, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik
dan Pembangunan Vol 3 No. 7, Universitas Lampung, 2009.
Sugiyono.“Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2010.
Sujarweni, V. Wiratma & Poly Endrayanto. “Statistika untuk Penelitian”. Yogyakarta : Graha
Ilmu. 2012.
Umar, Husein,”Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2010.
Wring, D.“Reconciling Marketing With Political Science, Theories of Political Marketing”,
Journal of Marketing Management Vol 13, pp,651-663, 1997.
www.kpu.go.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015.
www.unpam.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015.
www.stiead.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015.
www.uinjkt.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015
www.umj.ac.id diakses pada tanggal 5 Juni 2015
97
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Ciputat,
April 2015
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama
NIM
Fak/Jur
: Restu Dwi Pratama
: 1110081000134
: Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Political Marketing Mix Terhadap Keputusan Memilih Mahasiswa dalam
Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014”. Sehubungan dengan hal
tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk meluangkan waktunya sejenak
untuk mengisi beberapa pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini. Atas perhatian dan
kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
(Restu Dwi Pratama)
98
IDENTITAS RESPONDEN
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada Sdra/Sdri
untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama
: ……………………………………………..
Jenis Kelamin
: ( ) Pria
Usia saat ini
: (Pilih salah satu dibawah ini)
(
) Wanita
( ) 17 – 20 tahun
( ) 21 – 25 tahun
( ) 26 – 30 tahun
( ) > 30 tahun
Asal Kampus
: …………………………………………….
B. Cara mengisian Kuesioner
Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan kondisi yang ada
dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
1.
2.
3.
4.
5.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
(STS)
(TS)
(RG)
(S)
(SS)
99
Produk (X1 )
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PERNYATAAN
SS
JAWABAN
S
RG TS
STS
SS
JAWABAN
S
RG TS
STS
SS
JAWABAN
S
RG TS
STS
Menurut anda, visi misi partai yang mengajukan kandidat baik
Menurut anda, track record partai pengusung kandidat baik
Menurut anda, partai politik yang mengusung nama kandidat
presiden bersih dari isu-isu negatif
Menurut anda,
program kerja kandidat sesuai dengan
permasalahan yang sedang dihadapi
Menurut anda, program kerja kandidat akan dapat menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapi
Menurut anda, partai politik pengusung kandidat tegas dan
konsisten dalam memerangi KKN.
Menurut anda, kandidat akan membawa kondisi negara lebih
baik.
Promosi (X2 )
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PERNYATAAN
Menurut anda, iklan kampanye kandidat diberbagai media
menarik
Menurut anda, komunikasi kandidat dengan pemilih terjalin baik
Menurut anda, kandidat akan mengakomodir kemauan pemilih
Menurut anda, penggunaan jargon kandidat mampu menarik
suara para pemilih
Menurut anda, penggunaan media kampanye kandidat efektif.
Menurut anda, iklan tentang kandidat sangat unik.
Menurut anda, iklan kampanye yang dilakukan kandidat merata
disegala lapisan masyarakat
Menurut anda, keikutsertaan kandidat dalam acara debat
kandidat akan menarik dukungan yang lebih banyak dari para
pemilih
Price (X3)
NO
1.
2.
3.
PERNYATAAN
Sepengetahuan anda, biaya kampanye yang dipersiapkan
kandidat besar.
Sepengetahuan anda, biaya kampanye kandidat berasal dari
sumber yang jelas bukan fiktif.
Sepengetahuan anda, kandidat mampu memberikan citra positif
100
4.
5.
6.
bagi pemilih
Menurut anda, kandidat akan membawa bangsa atau negara
lebih maju
Menurut anda, kandidat harus berlatar belakang pendidikan
tinggi
Sepengetahuan anda, kandidat merupakan orang yang religius
Place (X4)
NO
1.
2.
3.
4.
5.
PERNYATAAN
SS
JAWABAN
S
RG TS
STS
SS
JAWABAN
S
RG TS
STS
Menurut anda, kunjungan kandidat ke daerah akan membawa
pengaruh bagi suara pemilih
Menurut anda, kehadiran kandidat di setiap daerah menarik
perhatian para pemilih
Menurut anda, kandidat berinteraksi baik dengan masyarakat
saat berkampanye.
Menurut anda, kunjungan kampanye kandidat ke daerah efektif.
Kandidat mampu berkontribusi untuk daerah asalnya.
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi di Jakarta (Y)
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PERNYATAAN
Anda memilih kandidat karena adanya kebutuhan sosok
pemimpin yang baru
Anda mendapat informasi tentang kandidat dari media
Anda mendapat informasi tentang kandidat dari keluarga, teman
atau kerabat
Sebelum memilih kandidat, anda memiliki pertimbangan tertentu
seperti program kerja atau janji politik yang ditawarkan
Sebelum memilih kandidat, anda membandingkan para kandidat.
Tingkat kepercayaan kepada kandidat menjadi salah satu faktor
dari keputusan memilih anda.
Anda memilih kandidat karena kualitas kandidat sesuai yang
anda inginkan
101
Lampiran 2. Jawaban Responden
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Jenis Kelamin
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
Responden
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
102
Jenis Kelamin
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
Responden
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Jenis Kelamin
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Usia
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Responden
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
Usia
1
2
1
1
2
1
3
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
103
Responden
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Usia
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
1
Variabel Product (X1)
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TP Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TP
1
4
3
3
3
2
1
4 20
51
1
1
1
3
3
1
3 13
2
4
5
1
4
4
1
3 22
52
3
4
3
4
4
5
3 26
3
4
3
4
3
4
4
3 25
53
4
4
4
4
4
5
5 30
4
4
3
5
4
4
3
3 26
54
3
3
3
2
2
3
3 19
5
4
4
3
4
4
3
4 26
55
3
4
3
4
4
3
3 24
6
3
4
2
2
2
3
3 19
56
4
4
1
4
4
2
3 22
7
3
3
2
3
3
3
3 20
57
4
4
4
5
4
5
5 31
8
4
3
2
4
4
3
3 23
58
4
3
2
4
4
3
3 23
9
3
4
2
4
4
3
3 23
59
2
4
1
3
3
1
3 17
10
4
4
3
4
4
3
3 25
60
4
4
1
4
5
5
5 28
11
4
4
3
3
3
3
3 23
61
2
2
1
3
3
1
2 14
12
4
4
3
4
3
3
3 24
62
4
4
1
4
4
1
3 21
13
3
4
2
3
4
4
4 24
63
3
4
3
4
4
2
3 23
14
2
3
2
3
3
3
4 20
64
2
2
3
3
3
3
3 19
15
1
4
1
4
4
2
3 19
65
4
3
3
4
4
3
3 24
16
3
3
2
3
3
3
4 21
66
4
4
3
4
3
3
3 24
17
4
3
2
4
4
2
1 20
67
4
4
4
4
3
4 28
5
18
2
2
1
3
3
3
3 17
68
4
4
2
4
2
4
3 23
19
2
1
2
4
4
2
2 17
69
3
3
3
4
3
2
3 21
20
4
5
5
4
4
5
5 32
70
3
4
3
4
4
2
3 23
21
3
2
2
2
2
1
3 15
71
2
2
2
2
2
3
3 16
22
3
4
3
3
4
5
5 27
72
4
4
3
4
3
3
3 24
23
3
3
2
4
3
2
3 20
73
3
3
2
4
3
3
3 21
24
4
5
3
3
3
3
3 24
74
3
2
1
4
3
2
4 19
25
4
3
2
5
5
3
3 25
75
2
4
3
4
4
3
3 23
26
3
2
2
4
3
2
3 19
76
4
4
4
4 31
5
5
5
27
2
3
3
2
4
2
3 19
77
4
3
4
4
3
3 26
5
28
3
3
2
3
3
2
2 18
78
2
4
1
3
4
1
2 17
29
4
5
3
4
5
4
5 30
79
3
4
1
4
4
2
1 19
30
3
3
2
3
3
3 19
80
4
4
2
4
3
1
3 21
2
31
2
2
1
2
2
1
2 12
81
3
4
1
3
3
2
2 18
32
2
2
1
4
4
1
2 16
82
3
1
4
4
1
4 22
5
33
2
2
3
2
2
2
3 16
83
1
1
1
1
1
1
1
7
34
3
2
2
3
2
2
3 17
84
2
1
4
2
2
4
4 19
35
4
3
1
3
3
2
3 19
85
4
3
3
3
4
3
3 23
36
4
3
2
4
3
2
2 20
86
4
4
2
2 27
5
5
5
37
3
4
4
4
3
2
4 24
87
4
4
3
4
3
3
4 25
104
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2
3
4
4
3
2
1
3
1
4
4
4
4
2
2
4
3
3
3
5
2
1
5
4
4
4
2
1
3
4
1
2
3
1
1
4
3
2
5
3
2
4
4
4
3
2
3
3
4
4
4
5
3
2
4
4
4
4
3
2
1
4
3
4
4
3
1
3
3
3
2
3
1
1
3
2
2
3
3
1
3
4
3
4
3
3
1
3
3
1
3
18
12
25
26
21
20
20
15
9
27
23
21
28
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
2
4
1
4
2
4
5
4
4
4
1
4
4
2
4
1
4
4
4
2
4
3
2
1
4
4
2
4
1
2
2
3
1
4
5
4
1
2
4
3
4
4
2
4
5
4
5
2
5
5
4
4
4
1
2
3
2
3
5
4
4
4
1
2
4
3
3
1
3
2
3
3
4
4
3
1
2
4
2
4
1
3
3
3
3
4
5
3
1
3
28
16
27
15
23
17
25
24
28
29
24
7
19
Variabel Promosi (X2)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TP Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TP
5
4
4
2
3
3
3
4 28
51
4
3
4
4
4
4
4
4 31
5
5
3
3
4
3
4
5 32
52
4
4
3
4
2
4 31
5
5
4
4
3
4
4
4
3
4 30
53
3
2
3
4
4
3 25
1
5
4
2
2
2
4
4
2
4 24
54
4
4
3
2
4
4
4 30
5
4
4
4
3
4
4
3
4 30
55
4
3
3
3
3
4
3
4 27
5
3
3
1
3
4
3
4 26
56
2
2
2
3
4
4
5
5
27
4
3
3
2
4
4
3
4 27
57
4
4
4
3
4
4
4
4 31
4
4
3
2
3
4
3
4 27
58
4
4
4
2
4
4
2
4 28
4
4
3
2
4
3
4
5 29
59
4
4
3
2
3
3
4
5
28
4
4
4
2
2
3
4
5 28
60
4
2
4
5
1
5
5
5
31
4
3
2
1
1
1
2
2 16
61
4
2
2
2
3
4
3
4 24
4
3
3
2
3
2
3
4 24
62
4
4
4
3
2
2
3 27
5
4
3
4
2
3
4
2
4 26
63
4
4
4
2
4
3
4
5
30
4
4
3
2
3
4
4
4 28
64
4
3
3
2
4
3
3
4 26
4
4
3
3
4
4
3
4 29
65
4
4
4
2
3
4
4
4 29
4
4
4
2
3
2
1
4 24
66
4
3
2
4
4
4
4
4 29
5
3
3
2
4
4
5
67
4
4
4
3
4
4
4
4 31
5
31
4
3
2
1
3
3
3
4 23
68
4
4
2
2
2
2
2
4 22
4
2
2
1
2
1
1
2 15
69
4
4
3
3
4
2
3
5
28
2
4
4
1
2
4
4
5 26
70
4
3
3
4
4
3
3
4 28
4
1
3
3
2
2
3
5 23
71
3
3
3
2
3
3
3
3 23
4
4
3
4
4
5
5
5 34
72
4
3
3
3
2
3
1
5
24
4
3
3
3
3
4
2
5 27
73
4
3
3
2
3
2
3
5
25
105
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
4
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
2
4
4
3
4
1
2
3
4
4
2
3
4
3
4
2
3
4
1
1
4
4
4
4
4
3
4
3
5
5
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
3
3
2
2
2
3
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
3
4
2
3
2
2
2
3
2
2
2
1
1
2
3
2
2
1
5
2
5
1
3
4
2
5
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
4
4
3
2
4
3
1
2
3
2
3
2
4
3
2
4
3
4
2
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
2
3
2
4
1
2
4
2
3
3
4
3
3
4
2
4
4
4
3
1
4
4
4
3
5
4
3
4
2
2
5
3
4
4
5
5
3
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
4
4
1
3
2
3
3
3
3
4
5
4
4
4
3
4
3
3
5
4
4
4
2
5
1
4
4
4
5
31
30
26
21
20
27
25
19
22
21
22
24
24
28
24
22
32
23
29
22
25
27
14
27
26
27
26
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
3
4
4
4
3
4
4
3
3
5
5
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
2
2
3
2
3
2
4
4
2
4
5
5
1
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
5
1
3
4
4
1
2
Variabel Price (X3)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 TP Responden
5
5
5 24
51
3
3
3
5
4
5
4 24
52
3
3
4
4
4 21
53
3
3
3
5
4
5
5 23
54
1
3
4
4
4
4
4
4 24
55
4
4
56
3
3
2
3
19
4
4
4
4 22
57
3
3
4
4
4
4
4 23
58
3
4
5
59
3
3
3
2
20
106
1
3
3
4
3
2
3
4
1
2
2
4
4
3
4
4
2
4
2
4
3
3
4
3
4
1
1
3
4
5
2
2
1
3
1
2
2
2
4
1
5
4
4
4
5
1
2
1
2
2
2
2
4
2
3
1
2
3
3
4
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
3
2
5
1
3
4
2
5
4
5
3
4
4
4
3
1
4
2
5
3
3
4
3
1
3
5
4
4
5
2
2
5
3
3
4
3
4
2
2
4
2
1
1
1
2
3
3
4
2
4
3
1
2
5
4
5
3
2
5
4
4
4
1
5
4
4
5
4
3
3
5
3
3
4
4
4
2
5
3
4
4
3
4
4
4
1
2
1
2
1
5
3
4
5
P1 P2 P3 P4 P5 P6
5
5
4
5
5
3
4
4
5
5
5
3
4
4
5
5
5
2
5
4
3
3
3
2
5
5
2
3
3
3
5
5
4
5
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
5
2
3
3
5
4
4
2
2
3
4
TP
27
26
25
20
21
26
24
21
20
29
27
28
25
17
30
27
18
24
18
28
32
26
33
32
21
25
24
26
23
30
22
30
31
28
8
22
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
4
5
5
5
4
5
4
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
4
5
5
5
5
5
3
1
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
2
2
2
4
5
2
4
4
3
3
2
3
2
4
4
5
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
5
4
3
1
3
3
2
3
2
3
1
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
2
3
3
1
3
5
4
4
5
5
4
4
2
4
2
2
1
5
5
3
5
2
3
4
3
5
3
1
4
5
4
3
3
4
2
4
5
4
2
5
5
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
3
3
5
4
1
5
5
4
4
4
5
3
5
3
2
5
4
5
5
5
3
4
3
5
2
5
3
4
5
4
3
3
3
2
2
5
5
5
5
4
4
3
2
5
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
5
5
5
4
4
5
3
3
5
5
2
3
5
5
4
1
5
5
2
4
3
3
22
17
20
25
24
23
19
22
17
14
22
24
29
23
24
22
22
15
21
22
22
10
23
23
17
22
17
23
19
15
22
26
22
21
20
25
10
26
23
107
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
5
2
5
2
2
5
5
4
5
5
3
5
3
5
4
4
3
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
4
4
1
3
3
1
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
3
3
3
5
4
4
4
4
4
5
4
3
3
1
3
4
5
2
3
5
3
2
4
4
4
1
3
1
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
5
2
5
4
1
5
4
4
5
5
4
1
3
3
3
3
5
5
5
3
5
4
4
3
3
1
3
5
5
1
3
3
3
5
5
3
3
2
4
3
3
4
4
3
4
2
3
3
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
2
3
4
5
4
4
3
2
2
3
4
4
4
2
4
3
3
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
19
18
18
24
20
22
25
24
19
24
22
20
22
21
22
16
22
21
13
23
22
18
25
20
20
21
20
25
23
23
26
22
22
22
24
23
23
28
23
49
50
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
5
2
3
4
3
3
3
3
5
5
5
4
23
22
99
100
Variabel Place (X4)
P1 P2 P3 P4 P5 TP Responden
51
4
4
4
3
3
18
52
4
4
4
3
3
18
53
4
4
4
3
3
18
54
4
4
4
3
4
19
55
4
4
4
3
4
19
56
4
4
4
4
3
19
57
4
4
4
4
3
19
58
4
4
4
3
4
19
59
3
4
4
2
2
15
60
5
3
3
4
5
20
61
3
3
2
2
2
12
62
3
3
3
2
2
13
63
4
5
4
4
4
21
64
3
4
4
3
3
17
65
4
4
4
3
3
18
66
4
4
4
4
3
19
67
4
4
4
4
4
20
68
2
3
3
3
2
13
69
4
2
4
4
4
18
70
5
2
5
4
5
21
71
5
5
5
3
3
21
72
4
4
5
4
4
21
73
1
2
2
2
2
9
74
5
5
4
3
4
21
75
4
3
3
2
3
15
76
4
5
3
3
4
19
77
2
2
4
3
3
14
78
2
3
3
3
3
14
79
5
4
5
5
5
24
80
4
4
4
4
4
20
81
3
1
3
1
1
9
82
2
4
3
3
3
15
83
2
4
2
2
3
13
84
3
4
4
2
3
16
108
2
1
1
2
1
1
2
5
2
2
2
4
P1 P2 P3 P4 P5
3
5
4
4
4
2
4
4
4
5
2
4
3
4
4
2
3
4
3
3
3
4
4
4
4
5
3
3
3
4
2
5
1
5
4
5
3
5
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
5
4
3
4
4
4
4
1
5
3
5
1
4
4
4
4
4
4
5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
5
4
4
3
1
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
3
4
4
4
3
3
4
3
2
2
1
3
2
5
3
3
4
4
4
4
3
1
2
2
4
3
4
3
4
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
5
1
4
9
16
TP
15
24
14
20
19
17
20
19
19
15
13
15
18
18
18
16
19
19
17
17
15
16
18
18
19
21
17
16
19
18
15
19
5
20
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
3
4
4
2
3
5
4
4
3
3
3
1
3
4
4
5
3
3
4
4
3
5
4
4
4
3
4
3
4
5
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
2
4
1
3
4
4
5
3
2
4
3
2
4
2
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
4
5
3
3
3
3
3
3
3
4
1
4
4
4
4
15
17
21
16
14
21
16
18
17
14
18
7
17
20
20
21
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4
4
4
2
4
4
1
4
3
4
4
5
5
5
1
2
5
3
4
4
4
3
1
4
4
4
4
4
5
3
1
1
4
3
4
4
4
4
1
4
4
3
3
4
4
3
1
3
3
3
4
2
3
3
1
3
3
3
3
3
5
3
1
5
3
4
5
4
4
4
1
3
4
2
2
4
4
4
1
2
19
17
21
16
19
18
5
18
18
16
16
20
23
18
5
13
Variabel Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 TK Resp K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
51
4
4
1
5
1
1
1
16
5
4
4
4
1
1
1
52
4
4
4
4
1
1
1
18
4
4
5
5
2
5
4
53
4
5
4
5
4
3
3
25
4
3
2
2
2
2
2
54
5
5
5
5
1
1
1
22
4
4
4
4
2
2
1
55
4
4
4
4
1
1
1
18
4
4
4
4
2
2
1
56
4
4
3
4
2
2
2
19
5
5
3
4
2
2
2
57
3
3
3
4
2
2
2
17
4
4
4
4
3
3
3
58
5
5
5
4
4
4
2
25
4
5
4
4
3
3
1
59
5
3
2
4
2
2
2
18
4
4
4
5
1
1
1
60
5
5
4
4
2
4
2
22
4
4
1
2
1
1
1
61
3
4
4
4
1
1
1
17
2
2
2
2
2
2
2
62
4
4
4
2
2
2
2
18
3
3
3
4
1
1
1
63
4
4
4
5
2
3
2
21
4
4
4
4
2
2
1
64
3
4
3
3
2
2
2
17
3
3
3
4
3
3
2
65
5
5
5
2
1
1
1
19
4
4
4
3
3
3
2
66
4
1
1
4
1
1
1
12
4
4
3
2
2
2
1
67
4
4
4
4
2
2
1
19
4
4
4
4
3
4
3
68
3
3
2
3
2
2
1
14
3
3
3
3
2
2
2
69
3
4
4
4
1
1
1
17
4
4
4
4
2
2
2
70
4
4
2
4
2
2
1
17
4
2
2
4
2
2
2
109
TK
19
24
15
19
19
21
22
21
19
13
12
15
19
18
20
16
22
16
20
16
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
5
4
4
5
4
4
1
4
4
4
4
4
2
4
3
2
3
2
3
4
4
4
5
4
4
1
4
4
3
4
4
4
4
5
3
4
2
4
5
4
4
4
3
3
3
4
5
4
3
4
5
4
5
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
3
4
3
4
4
3
3
3
2
5
3
3
4
4
4
5
4
4
3
5
3
3
4
5
4
5
5
4
3
2
4
4
4
4
5
4
4
3
3
3
4
3
5
4
4
3
3
3
1
3
4
3
5
3
2
2
1
1
3
2
1
4
2
1
1
1
1
3
3
4
1
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
4
4
3
2
2
1
1
3
3
1
3
2
1
1
2
1
3
3
4
1
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
1
1
1
2
3
1
2
2
1
1
1
1
3
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
23
20
20
21
16
20
12
17
23
19
18
19
14
16
18
15
21
16
15
21
20
18
21
19
19
12
20
18
19
22
110
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
1
4
3
4
5
4
4
5
1
5
3
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
5
5
3
4
4
4
4
5
2
1
4
4
5
5
4
4
5
1
2
4
4
4
3
3
2
3
2
3
2
4
4
3
4
5
4
4
4
5
2
1
3
4
5
5
4
4
4
1
4
3
5
3
4
2
4
3
3
3
5
1
2
1
5
5
4
5
4
3
2
1
5
2
3
5
2
5
4
2
2
3
1
2
3
2
1
2
2
3
2
2
1
1
3
3
1
4
2
2
2
1
2
2
3
2
2
2
1
2
4
3
1
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
3
2
4
2
2
3
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
3
1
2
1
2
1
2
2
4
2
1
1
1
3
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
4
19
19
19
17
17
16
18
13
21
19
16
17
14
21
23
17
23
20
20
13
6
19
17
21
23
18
20
20
9
21
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden
jenis kelamin
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-laki
62
62.0
62.0
62.0
Perempuan
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
usia
Frequency
Percent
Valid
Comulative
Percent
Percent
17 – 20
47
47.0
47.0
47.0
21 – 25
52
52.0
52.0
99.0
26 – 30
1
1.0
1.0
100.0
> 30
0
0.0
0.0
100.0
Total
83
100.0
100.0
Asal Perguruan Tinggi
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STIE AD
3
3.0
3.0
3.0
UIN
7
7.0
7.0
10.0
UMJ
5
5.0
5.0
15.0
85
85.0
85.0
100.0
100
100.0
100.0
UNPAM
Total
111
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Item
rhitung
rtabel
Keterangan
Pertanyaan
Produk (X1)
P1
0,742
0,195
valid
P2
0,704
0,195
valid
P3
0.718
0,195
valid
P4
0,661
0,195
valid
P5
0,682
0,195
valid
P6
0,749
0,195
valid
P7
0,690
0,195
valid
Promosi (X2)
P1
0,517
0,195
valid
P2
0,669
0,195
valid
P3
0,570
0,195
valid
P4
0,445
0,195
valid
P5
0,621
0,195
valid
P6
0,659
0,195
valid
P7
0,596
0,195
valid
P8
0,621
0,195
valid
Price (X3)
P1
0,536
0,195
valid
P2
0,533
0,195
valid
P3
0,598
0,195
valid
P4
0,642
0,195
valid
P5
0,545
0,195
valid
P6
0,661
0,195
valid
Place (X4)
P1
0,804
0,195
valid
P2
0,742
0,195
valid
P3
0,795
0,195
valid
P4
0,750
0,195
valid
P5
0,795
0,195
valid
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan Tinggi (Y)
KM1
0,683
0,195
valid
KM2
0,691
0,195
valid
KM3
0,771
0,195
valid
KM4
0,582
0,195
valid
112
KM5
KM6
KM7
0,478
0,409
0,261
0,195
0,195
0,195
Variabel
Produk
Promosi
Price
Place
Keputusan Mahasiswa Strata 1 Empat Perguruan
113
Cronbach's
Alpha
0,831
0.724
0.610
0.835
0,665
valid
valid
valid
N of Items
Keterangan
7
8
6
5
7
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Keputusan
Produk Promosi
N
Normal Parametersa Mean
Std. Deviation
Price
Place
memilih
100
100
100
100
100
21.44
25.90
21.38
17.09
18.25
4.998
4.444
3.592
3.643
3.286
Most Extreme
Absolute
.093
.109
.179
.159
.120
Differences
Positive
.044
.066
.093
.112
.071
Negative
-.093
-.109
-.179
-.159
-.120
Kolmogorov-Smirnov Z
.925
1.090
1.785
1.586
1.203
Asymp. Sig. (2-tailed)
.359
.186
.003
.013
.111
a. Test distribution is Normal.
114
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price
Place
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.542
1.844
.089
.090
.748
.456
.427
2.340
.167
.101
.183
1.659
.100
.507
1.974
.433
.096
.480
4.496
.000
.538
1.857
a. Dependent Variable: Keputusan_memilih
115
Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Model
R
.645a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.416
.391
2.563
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Produk, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan_memilih
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
444.590
4
111.148
Residual
624.160
95
6.570
1068.750
99
Total
F
Sig.
16.917
.000a
a. Predictors: (Constant), Place, Price, Produk, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan_memilih
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
5.912
1.696
Produk
-.017
.070
Promosi
.066
Price
Place
Beta
t
Sig.
3.486
.001
-.025
-.238
.813
.089
.090
.748
.456
.167
.101
.183
1.659
.100
.433
.096
.480
4.496
.000
a. Dependent Variable: Keputusan_memilih
116
Download