aisyahyuli-213-1-0.. - Digital Library UWP

advertisement
ANALISA PENGGANTIAN AKTIVA PADA
PERUSAHAAN PERCETAKAN ‘MAWAR INDAH’
SURABAYA DI TINJAU DARI ASPEK KEUANGAN
SKRIPSI
Oleh :
AISYAH YULIANA
NPM : 10132267
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2012
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ketiga, Cetakan
kelimabelas, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 2000.
Clifton S. David, Jr and Fyffe E. David, Project Feasibility Analisys, New York :
John Wiley & Sons, Inc., 2007.
Djawarto PS. Capital Budgeting, Edisi pertama, Cetakan pertama. Penerbit BPFE
UGM, Yogyakarta, 2004
Gray Clive, Pengantar Evaluasi Proyek, Edisi Pertama, Cetakan keempat,
Penerbit Gramedia, Jakarta, 2008.
Kadariah, Evaluasi Proyek, Edisi kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2008.
R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2001
Suad Husnan, dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Revisi, Cetakan
ketiga, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta, 2004.
Suad Husnan, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit
Liberty, Yogyakarta, 2000.
___________, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang), Jilid I, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE,
Yogyakarta, 2000.
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa :
Nama
: AISYAH YULIANA
N.I.M
: 10132267
Jurusan
: Manajemen
Alamat
: Jl. Kauman Asri I
Surabaya
Benar-benar telah melakukan penelitian di Perusahaan Kami dalam rangka penyusunan
Skripsi terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai selesai.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 1 Juli 2012
Pimpinan Perusahaan
( Jacobus Howardiono )
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
LEMBAR PEGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi serta dinyatakan
LULUS. Dengan demikaina skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syaratsyarat mencapai gelar SARJANA EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDY MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA.
Tim Penguji Skripsi :
1. Ketua
: Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM
(
)
(
)
(
)
(
)
( Dekan Fakultas Ekonomi )
2. Wakil Ketua : Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM
( Ketua Program Studi)
3. Anggota
: 1. Dr. Ir. H. Subiyanto, MM
( Dosen Penguji 1 )
2. Drs. Ec. H. Sardju, MM
( Dosen Penguji 2 )
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Kata Pengatar
Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas Ridho dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Wijaya
Putra Surabaya.
Atas segala bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak baik moril
ataupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada
kesempatan ini. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
Sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Budi Endarto, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra
Surabaya.
2. Ibu Dr. Hj. Soenarmi, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari, SE. MM selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya.
4. Ibu Dra. Hj. Fitrah Mardiana, SE. MM selaku Dosen Pembimbing penulis
Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya, yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Ibu, Bapak, adik, dan Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan doa
kepada penulis demi berhasilnya studi penulis dengan penuh cinta dan kasih
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
7. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Besar harapan penulis agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amien.
Surabaya, 25 Juli 2012
Penulis
( Aisyah Yuliana )
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA
ABSTRAK SKRIPSI
Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan percetakan
“MAWAR INDAH” Surabaya dengan judul Analisis Penggantian Aktiva Tetap
pada Perusahaan Percetakan ῾MAWAR INDAH᾿ Surabaya Ditinjau dari Aspek
Keuangan.
Perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah:
Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan
ditinjau dari aspek keuangan .
Manfaat penelitian ini adalah diharapkan membantu memberikan masukan
bagi perusahaan dan pengetahuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, teori-teori
yang digunakan meliputi aspek dalam studi kelayakan yaitu aspek keuangan,
manajemen dan ekonomis serta dalam analisis keuangan secara kuantitatif dengan
menggunakan kriteria-kriteria investasi yaitu menggunakan Net Present Value,
Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index serta dengan
menggunakan metode BEP.
Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah :
“Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan
ditinjau dari aspek keuangan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi
dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel
yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011.
Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : Jumlah Investasi
dan sumbernya, Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds), Cost of Capital, Kriteria
Investasi, Break Even Point.
Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan
aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai
outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan
Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta
Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu
berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan.
KATA KUNCI : BEP, NPV, IRR, PAY BACK PERIODE, PI.
Surabaya, 01 Agustus 2012
Aiayah Yuliana
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ....................................................................... ii
Halaman Pengesahan Penguji ............................................................................... iii
Abstrak .................................................................................................................. iv
Kata Pengantar ......................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................x
DAFTAR RUMUS ..............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................1
1.2. Perumusan Masalah.......................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................3
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1.
Landasan teori ..............................................................................5
2.1.1. Pengertian Investasi...........................................................5
2.1.2. Keputusan Investasi...........................................................5
2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari keputusan
pembelanjaan .....................................................................6
2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek................................. 8
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.1.4.1. Aspek Keuangan ....................................................9
2.1.4.2. Aspek Manajemen.................................................. 9
2.1.4.3. Aspek Ekonomis ....................................................10
2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgetting................... 11
2.1.5.1. Pengertian capital budgetting.................................11
2.1.5.2. Klasifikasi capital budgetting................................. 13
2.1.6. Aliran Kas...........................................................................14
2.1.6.1. Aliran Kas Permulaan ............................................16
2.1.6.2. Aliran Kas Operasional..........................................16
2.1.6.3. Aliran Kas Terminal............................................... 17
2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan ..........................17
2.1.8. Discount Factor .................................................................19
2.1.9. Kriteria Investasi ...............................................................23
2.1.9.1. Payback Period.......................................................24
2.1.9.2. Discounted Payback Period ...................................25
2.1.9.3. Net Present Value................................................... 26
2.1.9.4. Internal Rate of Return...........................................27
2.1.9.5. Profitability Index atau B/C ratio...........................28
2.1.10. Analisis Break Even .........................................................29
2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................31
2.3. Kerangka Konseptual.....................................................................32
2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................32
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB III METEODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian..............................................................................33
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ....................................33
3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................33
3.4. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36
3.5. Teknik Keabsahan Data .................................................................37
3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 37
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1. Penyajian Data ...............................................................................39
4.2. Analisis Data..................................................................................40
4.2.1. Investasi Penggantian Mesin ..............................................40
4.2.2. Perincian Investasi Penggantian Mesin ..............................40
4.2.3. Fasilitas Kredit Investasi ....................................................51
4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan............................................... 52
4.2.4.1. Proyeksi Rugi – Laba.............................................62
4.2.4.2. Proyeksi Aliran Kas ...............................................62
4.2.5. Cost of Capital....................................................................62
4.2.6. Proyeksi Break Even Point.................................................64
4.2.7. Analisi Kriteria Investasi....................................................64
4.3. Interpretasi .....................................................................................67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................69
5.2. Saran ..............................................................................................69
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
4.1
: Biaya Reparasi Mesin Lama.............................................................. 40
4.2
: Biaya Perawatan Mesin Lama........................................................... 41
4.3
: Biaya Asuransi Mesin Lama.............................................................. 41
4.4
: Biaya Setting Mesin Lama................................................................. 42
4.5
: Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah)..... 44
4.6
: Selisih Penghematan Biaya Mesin Lama dengan Mesin Baru
Tahun 2012 -2015....................................................................... ...... 47
4.7
: Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga
(dalam Rupiah)................................................................................... 50
4.8
: Data Penjualan Produk untuk Golongan 1 Tahun 2007 – 2012......... 51
4.9
: Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 – 2021 untuk Produk
Golongan 1......................................................................................... 52
4.10 : Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan 1................................ 54
4.11 : Proyeksi Biaya Tenaga Kerja untuk Golongan 1............................... 55
4.12 : Biaya Overhead Pabrik Golongan (dalam Rupiah)........................... 56
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.13 : Proyeksi Biaya Bahan Pembantu untuk Golongan 1......................... 57
4.14 : Proyeksi Biaya Listrik (dalam Rupiah).............................................. 58
4.15 : Payback Period................................................................................... 64
4.16 : Discounted Payback Period................................................................ 64
4.17 : Net Present Value............................................................................... 65
4.18 : Internal Rate Of Return..................................................................... 66
4.19 : Profitability Index............................................................................... 66
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR RUMUS
Rumus
Halaman
1. Cost of Capital atas Modal Sendiri................................................
20
2. Cost of Capital atas Biaya Hutang.................................................
20
3. Cost of Capital atas Saham Preferent............................................
21
4. Cost of Capital atas Laba Ditahan.................................................
21
5. Net Present Value...........................................................................
26
6. Internal Rate of Return...................................................................
27
7. Profitability Index...........................................................................
28
8. Perhitungan BEP atas dasar Unit....................................................
30
9. Perhiutngan BEP atas dasar Penjualan dalam Rupiah....................
30
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Perincian Biaya Produksi Pabrik Golongan 1 Tahun 2012 – 2021
(dalam Rupiah )
2. Rencana Biaya Operasi Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah )
3. Proyeksi Laporan Rugi / Laba Golongan 1 Tahun 2012 – 2021
(dalam Rupiah)
4. Proyeksi Cash Flow untuk Golongan 1 (dalam Rupiah)
5. Proyeksi Break Event Golongan 1
6. Aliran Kas Bersih dalam Kaitannya Dengan Penggantian Mesin Cetak
Baru Golongan 1 Tahun 2012 – 2015
7. Surat Keterangan Penelitian
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
LAMPIRAN 6
ALIRAN KAS BERSIH
DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGANTIAN MESIN CETAK BARU
TAHUN 2012 - 2015
( DALAM RUPIAH )
Keterangan
2012
2013
2014
Tambahan Penjualan
318825586
537781360
801983745
Penghematan Biaya :
Biaya Reparasi
36125705
37702130
39273155
Biaya Perawatan
3152468
3903220
4651941
Biaya Asuransi
21373584
22458624
23539664
Tambahan Keuntungan karena
Penghematan Biaya Operasional
379477343
601845334
869448505
Tambahan Biaya
Biaya Penyusutan
Biaya Tunai :
- Biaya Setting
- Biaya Bahan Baku
- Biaya Tenaga kerja langsung
- Bi. Tenaga kerja tak langsung
- Bi. Bahan Pembantu
- Bi. Listrik
- Bi. Operasi
Total Biaya / Tambahan Biaya
Tambahan Laba slm Pajak
2015
1122377244
40838672
5398579
24616624
1193231119
20000000
20000000
20000000
20000000
912500
203080465
36120000
1800000
10443000
2269900
5617500
280243365
945000
318181771
48594000
3780000
14525282
3971980
11796750
421794783
982500
456994143
62823600
5958000
19393134
9144090
18593925
593889392
1025250
624508140
85184400
8353800
25209044
7982740
26070818
798334192
99233978
180050551
275559113
394896927
1500000
10000000
17231892.3
28731892.3
70502085.7
20000000
1500000
10000000
45517692.8
57017692.8
123032858.2
20000000
1500000
10000000
78945689.5
90445689.5
185113423.5
20000000
1500000
10000000
120713924.4
132213924.4
262683002.6
20000000
90502085.7
143032858.2
205113423.5
282683002.6
Tambahan Pajak
0.15
0.25
0.35
Total Tambahan Pajak
Tambahan laba bersih stl pajak
Tambahan Penyusutan
Tambahan Aliran Kas Bersih
( Proceeds )
Sumber : Intern Perusahaan, data terolah
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahana pada umumnya didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang
sebesar-besarnya guna menunjang kelangsungan hidup serta untuk mengembangkan diri.
Untuk menunjang tujuan tersebut, perusahaan memerlukan aktiva tetap yang
merupakan sarana atau fasilitas yang sangat menunjang didalam kegiatan proses produksi.
Kemajuan teknologi dewasa ini banyak menghasilkan mesin-mesin yang lebih modern
dan lebih canggih, untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih mengikuti perkembangannya
sehingga tidak ketinggalan jaman dengan perusahaan pesaing dan juga dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Suatu perusahaan yang akan mengadakan investasi penggantian aktiva tetap haruslah
terlebih dahulu mengadakan penelitian terhadap aspek pemasaran, keuangan dan aspek
teknis, sebelum investasi dijalankan, karena pada umumnya investasi memerlukan
penambahan modal yang cukup besar disamping itu karena dimasa yang akan datang penuh
dengan ketidakpastian.
Kebutuhan fasilitas yang menunjang aktivitas perusahaan berkaitan dengan besarnya
keuntungan yang ingin diperoleh, karena penggunaan fasilitas (mesin) yang sudah tua dan
aus karena termakan waktu, maka produk yang dihasilkan tidak dapat dicapai target
perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta dengan penggunaan peralatan
(mesin) yang sudah tua, perusahaan akan mengeluarkan biaya pemeliharaan, biaya reparasi
dan biaya rutin lainnya yang cukup besar.
Untuk dapat meningkatkan hasil usaha perusahaan diperlukan dasar pemilihan yang
tepat dalam pengambilan keputusan, yaitu apakah perusahaan mengganti mesin lama dengan
1
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
mesin yang baru setelah memperhitungkan biaya yang cukup besar yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan mesin lama, dan apabila mengganti dengan mesin yang baru, berapakah dana
yang harus dikeluarkan, keputusan tersebut harus dipertimbangkan secara teliti, karena dana
yang akan dikeluarkan diterima kembali secara keseluruhan dalam waktu beberapa tahun dan
kembalinya secara berangsur-angsur melalui penghematan tunai (proceeds).
Dari pertimbangan hasil produksi yang dihasilkan baik mesin lama maupun mesin baru,
dan biaya yang diperlukan dalam aktivitasnya terhadap mesin lama dan mesin baru,
perusahaan dapat memilih alternatif untuk pengambilan keputusan dalam penggantian mesin
cetak lama terhadap mesin cetak yang baru, dalam rangka menghasilkan keuntungan
perusahaan.
Berdasarkan
uraian
diatas
dan
pentingnya
keputusan
yang
harus
diambil
oleh perusahaan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“An al i s i s p en g gan ti an ak ti v a p ad a p e ru s ah aan p e r c e tak an M aw a r
I n d ah S u r ab ay a d i ti n jau d a ri as p ek k eu an gan .”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada perusahaan
percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan
jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan, penelitian ditujukan untuk mengetahui secara lebih
jelas menguntungkan atau tidaknya investasi penggantian aktiva tetap yang akan dijalankan
perusahaan bila ditinjau dari aspek keuangan, dengan asumsi bahwa ditinjau dari aspek
Manajemen dan Organisasi serta aspek Sosial Ekonomi dapat dipertanggungjawabkan.
2
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang peneliti harapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis
Bagi para akademisi dan peneliti-peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan
dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh profitabilititas,
pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.
2. Manfaat praktis
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehingga dapat dipakai untuk bahan
pertimbangan penentuan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang khususnya
pada aspek struktur modal.
3
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Investasi
Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap
pengertian tentang investasi. Secara umum investasi adalah meliputi
pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan
mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru dan
sebagainya. Investasi juga diartikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh
para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industriindustri.
2.1.2. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan mengenai diterima atau
tidaknya suatu usulan investasi.
Suatu investasi umumnya menyangkut jumlah modal yang cukup
besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yang utama,
yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan keputusan devidend.
Keputusan investasi merupakan salah satu keputusan yang menentukan
keberhasilan suatu penanaman modal dimasa yang akan datang.
Karena manfaat investasi baru akan diterima pada masa yang akan
datang dan tentunya mengandung unsur ketidakpastian, keputusan investasi
juga memperhitungkan unsur resiko yang dihadapi.
Suatu investasi umumnya selalu menyangkut jumlah modal yang
cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang,
5
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
sehingga apabila suatu keputusan investasi telah kembali, maka akan kecil
kemungkinannya untuk dapat merubah keputusan tersebut, sehingga
keputusan investasi harus diambil dengan cermat dan hati-hati.
Keputusan investasi mempunyai kaitan yang erat dengan alokasi dana
pada berbagai alternative penggunaannya. Selain itu juga mencakup
realokasi modal manakala suatu aktiva secara ekonomis sudah tidak lagi
dapat dianggap layak untuk dipertahankan.
2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari Keputusan Pembelanjaan
Dalam menaksir aliran kas masuk ataupun keluar seharusnya tidak
mencampuradukkan antara aliran kas yang terjadi karena keputusan
investasi dan aliran kas yang terjadi karena keputusan pembelanjaan,
meskipun investasi tersebut dibelanjai dengan sebagian hutang, tidak akan
mengurangi kas masuk yang diperoleh dari hutang terhadap investasi yang
diperlukan. Juga tidak akan memerlukan pembayaran bunga dan pokok
pinjaman sebagai kas keluar, bahwa taksiran aliran kas tersebut adalah sama
hasilnya kalau seolah-olah investasi tersebut dibelanjai dengan 100 persen
modal sendiri.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Suad Husnan (2000:92) yaitu :
“…….sewaktu menghitung NPV investasi tersebut seolah-oleh dibelanjai
dengan 100% modal sendiri”
Jadi persoalan ini dapat didekati dengan cara memisahkan keputusan
investasi dari keputusan pembelanjaan.
Meskipun antara keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan ada
persamaan
yang
mendasar,
kedua
keputusan
tersebut
mempunyai
perbedaan, menurut Suad Husnan (2000:228) mengatakan “Dalam beberapa
6
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
hal keputusan investasi adalah lebih sederhana daripada keputusan
pembelanjaan. Jumlah instrumen pembelanjaan yaitu surat-surat berharga
dan sekuritas terus menerus meningkat”.
Meskipun
demikian,
ada
beberapa
cara
dimana
keputusan
pembelanjaan lebih mudah daripada keputusan investasi, yaitu :
1.
Keputusan pembelanjaan tidak mempunyai tingkat kemutlakan/kepastian
seperti keputusan investasi. Keputusan pembelanjaan lebih mudah dirubah
atau nilai pembatalannya relatif tinggi.
2.
Sulit untuk memperoleh untung atau rugi besar dalam keputusan
pembelanjaan, dengan kata lain sulit mencari rencana pembelanjaan yang
mempunyai NPV berbeda dari nol. Keputusan pembelanjaan yang baik
adalah keputusan yang menghasilkan NPV yang positif.
Dari uraian tersebut, yang dimaksud dengan keputusan pembelanjaan
adalah penggunaan uang perusahaan untuk membeli surat-surat berharga
atau sekuritas sedangkan keputusan investasi, menggunakan uangnya untuk
membeli aktiva tetap. Keputusan investasi dan keputusan Pembelanjaan
mempunyai persamaan dasar yaitu menerima tidaknya investasi tersebut
dengan menggunakan NPV, jika NPV positif berarti keputusan diterima.
2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek
Dalam menganalisis kelayakan bagi suatu proyek harus diperhatikan
beberapa aspek yang secara langsung dapat mempengaruhi kegiatan proyek
yang bersangkutan. Menurut David S. Clifton (2007:5), membedakan aspekaspek tersebut antara lain :
1.
Market Analysis
2.
Technical Analysis
7
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Financial Analysis
4.
Social Profitability Analysis
Sedangkan menurut Suad Husnan dan Sumarsono (2003:17), aspek-
aspek tersebut adalah :
1.
Aspek Pasar
2.
Aspek Teknis
3.
Aspek Keuangan
4.
Aspek Hukum
5.
Aspek Ekonomi Negara
6.
Aspek Dampak Sosial
Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, penyusun membagi
aspek-aspek dalam studi kelayakan menjadi :
1.
Aspek Pasar
2.
Aspek Teknis
3.
Aspek Keuangan
4.
Aspek Manajemen
5.
Aspek Ekonomis
2.1.4.1. Aspek Keuangan
Aspek keuangan suatu proyek berhubungan dengan masalah
penerimaan dan pengeluaran dari proyek tersebut.
Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah :
1.
Cara perusahaan mendapat dana bagi proyek investasi penggantian
aktiva tetap
2.
Pengalokasian dan yang ada pada setiap jenis kegiatan seefektif
dan seefisien mungkin.
8
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Kemampuan
perusahaan
untuk
dapat
menjamin
dan
mengembalikan dana yang dipinjam.
4.
Kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan
selama proyek beroperasi.
5.
Metode yang dipakai dalam menilai kelayaan proyek dari aspek
keuangan antara lain metode BEP, Rasio Finansial, Kriteria
Investasi dan Analisa Sensitivitas (dalam pemecahan permasalahan
ini, pembahasan yang digunakan dengan menggunakan metode
Kriteria Investasi dan metode BEP).
2.1.4.2. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dalam pembuatan studi kelayakan proyek kurang
mendapat perhatian, karena umumnya berpusat pada tiga aspek yaitu pasar,
teknis dan keuangan. Jika ketiga aspek tersebut diperkirakan baik, pihak
pelaksana proyek sudah merasa yakin, meskipun adanya pasar yang
potensial tidak selalu berarti perusahaan bisa memanfaatkannya, karena
tergantung juga pada manajemen untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Untuk menganalisa aspek ini masalah yang dihadapi lebih bersifat kualitatif
sehingga diperlukan banyak pengalaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah :
1.
Pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas
dalam pengoperasiannya.
2.
Persyaratan-persyaratan
yang diperlukan untuk
menjalankan
pekerjaan tersebut.
3.
Struktur organisasi yang akan dijalankan, dimana secara ekstern
menganalisa hubungan organisasi proyek dengan organisasi diluar
9
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
proyek, sedangkan secara intern menganalisa hubungan antara
bagian-bagian dalam proyek, yaitu tugas-tugas, tanggung jawab,
serta wewenang setiap bagian yang ada pada proyek.
4.
Bagaiman kita bisa mendapatkan tenaga-tenaga ahli yang
diperlukan beserta struktur penggajiannya.
2.1.4.3 Aspek Ekonomis
Dalam aspek ini menunjuk pada biaya dan manfaat proyek ditinjau
dari masyarakat secara keseluruhan, artinya biaya dan manfaat tersebut tidak
dikaitkan dengan investor sebagai pendapatan pribadi, melainkan dari
kepentingan negara. Sering analsia aspek ekonomis bertolak belakang
dengan aspek keuangan terganttung pada sifat proyek itu sendiri, jika suatu
proyek bersifat makro, dan negara sebagai investor proyek maka analisa
ekonomis mempunyai nilai lebih penting disbanding analisa aspek keuangan
dan sebaliknya, jika proyek bersifat mikro dan swasta sebagai investor
proyek maka analisa aspek keuangan mempunyai nilai lebih penting
disbanding aspek ekonomisnya.
2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgeting
2.1.5.1. Pengertian capital budgeting
Penanaman modal dalam aktiva tetap adalah merupakan capital
expenditure atau investment atau juga disebut capital budgeting, dimana
hakekat ketiga istilah tersebut adalah mempunyai persamaan arti. Guna
mengetahui dengan jelas peran capital budgeting sebagai salah satu alat
yang dapat membantu manajemen menganalisis kemudian mengambil
keputusan atas usaha yang dijalankan tersebut, menilai apakah penanaman
10
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
modal tersebut secara ekonomis dapat dijalankan atau tidak. Menurut
Djawarto Ps. (2004:1), pengertian capital budgeting adalah :
“Pengarahan investasi (capital budgeting) adalah keseluruhan aktiva
yang berupa perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat atau suatu aktiva investasi dimana dikeluarkan dana
untuk membentuk produksi dengan harapan untuk memperoleh manfaat
diwaktu yang akan datang”
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2000:110) :
“Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka
waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun”.
Dengan demikian pada dasarnya capital budgeting adalah alat analisis
untuk mengevaluasi perencanaan dari penanaman dana kedalam bendabenda modal, dan pengeluaran dana untuk dapat diambil suatu keputusan.
Capital budgeting mempunyai arti penting bagi perusahaan, menurut
Bambang Riyanto (2000:110) karena :
1.
Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang
panjang, ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama
waktu yang panjang atau sampai keseluruhan dana yang tertanam
dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
2.
Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan diwaktu yang akan datang, kesalahan dalam forecasting
akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investment
dalam aktiva tetap.
11
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi
jumlah yang besar, jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat
diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak
dapat diperoleh sekaligus, maka sebelumnya harus dibuat rencana
yang hati-hati dan teliti.
4.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat,
kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat
diperbaiki tanpa adanya kerugian.
2.1.5.2. Klasifikasi capital budgeting
Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap adalah
merupakan capital expenditure, tetapi tidak semua capital expenditure akan
dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Terjadinya capital expenditure
disebabkan oleh adanya beberapa alasan yang berbeda satu sama lain.
Klasifikasi
capital
expenditure
menurut
Bambang
Riyanto
(2000:110), adalah :
1.
Investasi penggantian
2.
Investasi penambahan kapasitas
3.
Investasi penambahan jenis produk baru.
4.
Investasi lain-lain.
Sedangkan menurut Suad Husnan (2004:194), klasifikasi capital
budgeting adalah :
1.
Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru
2.
Penggantian peralatan atau pabrik
3.
Penelitian dan pengembangan
12
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.
Eksplorasi
5.
Lain-lain
Beberapa usulan investasi tersebut diatas pada dasarnya mengandung
pengertian yang sama, yaitu :
1.
Replacement atau penggantian
Suatu saat mesin-mesin yang telah ada sudah semakin tua / habis usia
ekonomisnya sehingga perlu diganti, atau adanya estimasi penghematan
biaya karena penggantian aktiva yang sudah usang meskipun belum habis
usia ekonomisnya dengan aktiva yang baru, dari penggantian ini diharapkan
dapat diperoleh cash saving yang menguntungkan
2.
Expansion Invesment atau investasi perluasan
Prospek yang cerah dari suatu usaha yang telah ada menimbulkan gagasan
untuk mengembangkan lebih jauh, sehingga perlu dilakukan investasi baru,
tetapi masalahnya tidak selalu investasi ini memberikan keuntungan
finansial
3.
New Product Activities atau memperluas usaha baru guna memproduksi
jenis produk yang baru
Investasi dibidang usaha yang baru, memerlukan pemecahan yang tepat
terutama yagn menyangkut proyeksi dari keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh, yang dapat menjamin pengembalian modal yang mungkin berasal
dari pinjaman. Resiko yang dihadapi harus berimbang dengan kemungkinan
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
4.
Yang termasuk dalam investasi lain-lain adalah investasi yang tidak
termasuk dalam ketiga golongan tersebut diatas, misalnya pemasangan alat
13
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu adanya AC,
Telephone dan sebagainya.
2.1.6. Aliran Kas
Dalam Capital Budgeting, konsep laba tidak digunakan untuk
menyatakan keuntungan suatu proyek investasi, tetapi yang digunakan
adalah konsep aliran kas.
Hal yang menyebabkan keuntungan yang dilaporkan dalam Laporan
Akuntansi tidaklah identik dengan aliran kas, menurut Suad Husnan
(2004:112) adalah sebagai berkut :
1.
Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih.
2.
Yang lebih relevan bagi investor adalah kas bukan laba.
Laba/keuntungan bisa terjadi tanpa adanya aliran kas. Sebagai contoh,
Perusahaan yang menurut laporan mempunyai keuntungan tetapi karena
menjual secara kredit, maka keuntungan tersebut masih berupa piutang
sehingga tidak dapat dimasukkan dalam aliran kas.
Menurut Suad Husnan (2004:194), hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menaksir aliran kas yaitu :
1.
Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak
2.
Informasi tersebut harus didasarkan atas “incremental” (kenaikan
atau selisih) suatu proyek, jadi yang harus diperbandingkan adalah
bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek
3.
Aliran kas keluar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila
proyek tersebut akan direncanakan dibelanjai dengan pinjaman.
4.
Jangan memasukkan Sunk Cost (biaya yang telah terjadi sehingga
tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil).
14
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Menurut Suad Husnan dan Suwarso (2004:186) aliran kas yang
berhubungan dengan suatu proyek bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:
1.
Aliran Kas Permulaan (Initiaal Cash Flow)
2.
Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow)
3.
Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow)
2.1.6.1. Aliran kas permulaan
Untuk menentukan aliran kas permulaan, pola aliran kas yang
berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan secara
terperinci, ini berarti harus mengetahui bagaimana pembayaran untuk tanah,
pematangannya, pembayaran mesin-mesin, harga jual mesin lama dan
sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran untuk biaya pendahuluan dan
sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja.
2.1.6.2. Aliran kas operasional
Untuk proyek yang mempunyai interaksi dengan proyek lain, maka
penaksiran aliran kasnya harus teliti, dimana prinsip yang kita gunakan
adalah prinsip “Incremental” (selisih).
Misalkan suatu perusahaan
sedang mempertimbangkan untuk
mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih effisien. Nilai buku
mesin lama adalah Rp 80 juta dan masih bisa dipergunakan dalam masa 4
tahun lagi tanpa nilai sisa. Mesin baru dengan harga Rp 120 juta juga
ditaksir mempunyai usia ekonomis 4 tahun, tanpa nilai sisa. Perusahaan
memakai penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Kalau mesin
15
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
baru dipakai, Perusahaan bisa menghemat biaya operasi tunai pertahun
sebesar Rp 25 juta, misalkan kalau mesin lama dijual saat ini masih laku Rp
80 juta dan tarif pajak yang dikenakan sebesar 30%, maka taksiran aliran
kas operasionalnya sebesar :
Tambahan keuntungan karena penghematan
biaya operasional
Tambahan Penyusutan :
Mesin Baru
Mesin Lama
Rp 25.000.000
Rp 30.000.000
Rp 20.000.000
Tambahan Laba sebelum pajak
Tambahan Pajak
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Rp 4.500.000
Tambahan Laba setelah Pajak
Tambahan Kas Masuk Bersih
Rp 10.500.000
Rp 20.500.000
Dengan demikian maka rencana penggantian mesin tersebut akan
mengakibatkan penambahan investasi (yang merupakan kas keluar) sebesar
Rp 40.000.000 ( Rp 120.00.000 – Rp 80.000.000) dan memberikan
tambahan kas masuk operasional setiap tahun Rp 20.500.000 selama 4
tahun.
2.1.6.3. Aliran kas terminal
Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu)
investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Maksudnya, kebutuhan
modal kerja akan menjadi aliran kas masuk pada akhir usia proyek. Aliran
kas dari nilai sisa ini perlu pula dihubungkan dengan pajak yang mungkin
dikenakan
2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan
Pada umumnya data yang termuat didalam proyeksi laporan keuangan
perusahaan (proforma statements) adalah perkiraan tentang keadaan
keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk tahun-tahun berikutnya.
16
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Penyusunan proyeksi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan
pendekatan praktis didasarkan pada prosentase yang tetap dari harga pokok,
biaya operasi dan beban bunga, disamping itu untuk menjadikan neraca
dalam keadaan seimbang maka diperlukan adanya angka tambahan atau
disebut dengan istilah “angka penyeimbang”, namun demikian mengingat
kemudahan dalam penerapannya, tidak jarang dijumpai masih ada
perusahaan yang menggunakannya. Dengan menggunakan pendekatan
teoritis, maka proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan
tingkat keakuratan yang lebih baik, karena analisa dilakukan secara lebih
mendetail serta tidak diperlukan asumsi sebanyak yang digunakan dalam
pendekatan praktis.
Proyeksi laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi operasiperasi perusahaan di masa yang akan datang, hal ini tidak saja berguna
untuk
pengawasan
internal
tetapi
bagi
pihak
kreditur
akan
mengggunakannya untuk menilai keadaan perusahaan sebelum memberikan
pinjaman atau memutuskan berapa jumlah kredit yang dapat diberikan
kepada calon peminjam.
Proyeksi laporan keuangan meliputi proyeksi neraca, proyeksi rugilaba dan proyeksi aliran kas (Cash Flow Projection).
Proyeksi laporan rugi-laba memperlihatkan jumlah pendapatan dan
biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam tahun yang akan datang.
Sedangkan proyeksi neraca berisi posisi finansial perusahaan, aktiva, utang
dan modal sendiri pada akhir periode yang diproyeksikan. Sedangkan
proyeksi aliran kas atau cash flow projection adalah proyeksi penerimaan
sesudah pajak ditambah dengan penyusutan, karena pajak merupakan
17
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
pengeluaran kas dan proceeds pada akhir umur ekonomis proyek merupakan
penerimaan. Dengan cara lain aliran kas bisa juga dirumuskan sebagai
seluruh penerimaan kas di kurangi dengan seluruh pengeluaran kas
termasuk pajak.
Cash Flow sesudah pajak = penerimaan kas – pengeluaran kas.
Input yang paling penting dalam membuat proyeksi laporan keuangan
perusahaan adalah rencana penjualan, karena dengan menggunakan rencana
penjualan ini, maka akan dapat dibuat rencana produksi, beberapa unit dan
biaya produksi yang dibutuhkan, tenaga kerja, biaya victory overhead dan
biaya operasi, sehingga perusahaan mengetahui kemajuan yang dicapai,
serta mengetahui hasil bersih/laba yang didapat dalam suatu periode.
2.1.8. Discount Factor
Discount factor merupakan suatu tingkat bunga yang digunakan untuk
mendiscount setiap aliran kas yang akan terjadi dimasa yang akan datang
untuk mengetahui nilai sekarang dari setiap aliran kas, dan besarnya cost of
capital, yaitu biaya untuk memperoleh sejumlah dana yang digunakan untuk
investasi. Menurut Bambang Riyanto (2000:185) Cost of Capital adalah
“besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dari suatu sumber”. Untuk memperoleh sumber dana, cost
of capital dibedakan atas :
Modal Sendiri
Yaitu tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal sendiri
sewaktu mereka bersedia menyerahkan dana tersebut ke perusahaan.
18
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Adapun rumus biaya Modal Sendiri, menurut Suad Husnan adan
Soewarsono (2004:247) menuliskan sebagai berikut :
=
Dimana :
∗ +
(
∗ −
)
Ke
=
Biaya modal sendiri dari perusahaan yang menggunakan hutang
K*e
=
Biaya modal sendiri dari perusahaan yang tidak menggunakan
hutang
B
=
Nilai pasar hutang
S
=
Nilai pasar modal sendiri
Kd
=
Biaya hutang sebelum pajak
Biaya Hutang
Biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan yaitu berupa bunga karena perusahaan menggunakan dana yang
berasal dari pinjaman. Dalam pembayaran bunga akan mengurangi
pendapatan yang dikenakan pajak, sehingga dalam perhitungannya harus
disesuaikan dengan tingkat pajak, dimana Suad Husnan dan Soewarsono
(2004:242) menuliskan rumusnya sebagai berikut :
K*d
= Kd ( 1 – T )
Dimana,
K*d
= Biaya hutang setelah pajak
Kd
= Biaya hutang sebelum pajak
T
= Tingkat pajak
Saham Preferent
19
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Adalah saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk
menerima deviden dalam jumlah tertentu berapapun laba (rugi) perusahaan.
Dalam bukunya Bambang Riyanto (2000:190) merumuskan sebagai berikut:
Dimana,
=
Kp
= Biaya saham preferent
Dp
= Deviden yang dibayarkan setiap tahun
Pn
= Harga saham
Laba ditahan
Pada umumnya perusahaan membelanjai kegiatan untuk investasi jangka
panjangnya dengan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan.
Meskipun nampaknya penggunaan dana ini bebas dari biaya, tetapi
sebenarnya tidak ada perbedaan konsepsional antara biaya laba ditahan
dengan biaya sumber dana yang lain. Laba yang ditahan mempunyai tingkat
keuntungan yang diharapkan yaitu “opportunity cost” yang dipergunakan
sebagai biaya modalnya, dimana menurut Bambang Riyanto (2000:191)
merumuskan opportunity cost sebagai berikut :
=
ℎ
ℎ
Biaya Modal Rata-rata Tertimbang
Biaya modal perusahaan yang diperhitungkan secara keseluruhan, karena
modal didapat dari beberapa sumber, maka untuk menetapkannya perlu
dihitung
rata-rata
tertimbang
dari
sumber
dana
tersebut.
Yang
diperhitungkan adlaah modal dalam jangka panjang karena modal jangka
pendek sering berganti, dan karena perhitungan biaya modal didasarkan atas
20
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
tingkat keuntungan setelah pajak, maka dalam perhitungan biaya modal juga
didasarkan atas setelah pajak.
Contoh perhitungan biaya modal tertimbang agar dapat memberi gambaran
yang lebih jelas, adalah sebagai berikut :
Misalkan data lain tentang biaya modal adalah :
-
Saham Preferent
Hutang
Saham biasa
Laba ditahan
9%
4%
11%
10%
Struktur Modal Perusahaan sebagai berikut :
Jumlah
Hutang
Saham Preferen
Saham Biasa
Laba yang ditahan
Proporsi
Rp 30 juta
Rp 10 juta
Rp 20 juta
Rp 30 juta
Rp 100 juta
30%
10%
20%
40%
100%
Dengan demikian, rata-rata tertimbang dari keseluruhan biaya modal adalah
sebagai berikut :
Metode
Pembelanjaan
Hhutang
Saham Preferen
Saham Biasa
Laba yang ditahan
Proporsi
Biaya
30%
10%
20%
40%
4%
9%
11%
10%
Biaya
Tertimbang
1,20%
0,90%
2,20%
4,00%
Rata-rata Tertimbang
Sumber :
8,30%
Suad Husnan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Keputusan
Jangka panjang), 2000
2.1.9. Kriteria Investasi
Suatu
investasi
baru
yang
menyangkut
aktiva
tetap
harus
dipertimbangkan dan diperhitungkan secara seksama, sebab apabila
investasi sudah dijalankan tetapi dalam planning mengalami kekeliruan
21
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
maka akan berakibat fatal bagi perusahaan. Dalam pengadaan aktiva tetap
perlu sekali suatu kajian yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan,
sebab dalam hal pengadaan aktiva tetap akan membawa hasil produksi yang
diinginkan oleh perusahaan.
Berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi rencana
investasi dikemukakan oleh Kadariah (2008:39) yaitu :
1.
Gross Benefit – Cost Ratio (Gross B/C)
2.
Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C)
3.
Profitability Ratio / Profitability Index (PI)
4.
Net Present Value (NPV)
Sedangkan metode penilaian investasi menurut Bambang Riyanto
(2000:113), menuliskan metode yang digunakan sebagai berikut :
1.
Payback Period
2.
Net Present Value
3.
Internal Rate of Return (Yield Method)
4.
Accounting Rate of Return
Pada umumnya ada empat metode yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai
dalam penilaian investasi, apakah investasi layak diterima ataukah ditolak,
yaitu dengan menggunakan metode :
1.
Payback Period
2.
Discounted Payback Period
3.
Net Present Value
4.
Internal Rate of Return
5.
Profitability Index
2.1.9.1. Payback Period
22
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Metode ini menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang
diperlukan agar akumulasi kas bersih sama dengan initial investment atau
mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali.
Menurut Bambang Riyanto (2000:113) Payback Period didefinisikan
sebagai berikut :
“Suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan ‘periode’ atau aliran kas netto
(net cash flow)”
Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah
ditentukan, proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.
Kelemahan utama dari metode “payback” ini adalah tidak memperhatikan
aliran kas masuk setelah periode payback dan tidak memperhatikan nilai
waktu
uang.
Satu-satunya
alasan
digunakannya
metode
jangka
pengembalian adalah penerapannya yang mudah, akan tetapi dengan
berkembangnya kalkulator dan komputer, akan dirasakan bahwa teknik
penganggaran modal yang lebih tepat juga mudah penerapannya. Meskipun
demikian metode ini banyak dipakai untuk menilai investasi proyek, dimana
semakin pendek/minimal periode payback semakin menarik investasinya.
(Suad Husnan: 2000:202), tetapi secara konsepsional, periode payback
minimal belum bisa dirumuskan.
2.1.9.2. Discounted Payback Period
Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, ada yang menggunakan
metode “Discounted Payback Period”, dimana aliran kas masuknya
didiskontokan dengan tingkat bungan yang dianggap relevan. Misalkan ada
dua proyek A dan B, yang masing-masing memerlukan investasi sebesar Rp
23
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
20 juta serta usia ekonomis 6 tahun untuk A dan 10 tahun untuk B. Kas
masuk bersih untuk A adalah Rp 6,5 juta pertahun, sedangkan untuk B Rp 6
juta pertahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan misalkan 10%. Dengan
demikian kalau aliran kas tersebut kita present valuekan, maka untuk
investasi A sudah bisa kembali kurang dari 4 tahun, tetapi untuk B sedikit
lebih banyak dari 4 tahun. Dengan demikian nampaknya proyek A lebih
baik, meskipun demikian, kalau kita hitung secara total, ternyata proyek B
memberikan tambahan kas masuk yang lebih banyak daripada A. Karena
itu, metode Discounted Payback Period hanya mengatasi kelemahan yang
pertama.
2.1.9.3. Net Present Value (NPV)
Menurut Gray Clive (2008:45), Net Present Value didefinisikan
sebagai berikut :
“Jumlah dana yang perlu ditanamkan sekarang, demi memperoleh benefit
tersebut berdasarkan saluran-saluran investasi yang tersedia diluar proyek
yang menjadi sasaran evaluasi kita”
Net Present Value merupakan tehnik yang memberikan pertimbangan
atas nilai waktu dari uang, yang didapat dari selisih antara nilai sekarang
dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar, sebagaimana yang dirumuskan
oleh Bambang Riyanto (2000:120) sebagai berikut :
=
Dimana,
( + )
At
= Arus kas bersih
k
= Biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal
yang diminta investor
24
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
n
= Usia aktiva yang diharapkan
Apabila NPV lebih besar daripada nol, maka usulan investasi dapat
diterima, sebaliknya bila nilai NPV lebih kecil daripada nol, maka usulan
investasi tersebut ditolak.
Sebagai contoh, Perumusan “ABC” akan melakukan investasi dan
membutuhkan pembiayaan dana sebesar Rp 22.000.000 yang akan
menghasilkan cash inflow pertahun sebesar Rp 6.400.000 selama lima
tahun, sedangkan rate of return yang diharapkan 10%, maka perhitungan
NPV dari investasi tersebut adalah :
= −22.000.000 +
.
( ,
.
)
+
.
( ,
.
.
( ,
)
.
+
)
.
+
( ,
= -22.000.000 + 24.260.000
.
.
( ,
.
)
+
.
( ,
.
)
+
)
= 2.260.000
Dari perhitungan tersebut Nampak NPV lebih besar dari nol, sehingga
usulan investasi dapat diterima.
2.1.9.4. Internal rate of return (IRR)
Menurut Kadariah (2005:30), definisi dari internal rate of return adalah:
“Internal rate of return dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan
atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap benefit dikurangi
bersih yang diwujudkan (yaitu setiap benefit dikurangi biaya yang
bersifat positif) secara otomatis ditanamkan kembali dalam tahun
berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama serta diberi
bunga selama sisa umur proyek”
25
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tehnik ini digunakan secara “trial and error” atau coba-coba sampai
dengan akhirnya diperoleh discounted yang akan menghasilkan NPV sama
dengan nol.
Jika suatu proyek pola cash inflownya tiap tahun tidak sama, R. Agus
Sartono (2001:54) merumuskan sebagai berikut :
Dimana r,
= 1− 1
= IRR yang dicari
P1
= Tingkat bunga ke 1
P2
= Tingkat bunga ke 2
C1
= Net Present Value ke 1
C2
= Net Present Value ke 2
2− 1
2− 1
Jika IRR dari suatu proyek sama dengan nilai yang berlaku sebagai
discount rate, maka NPV dari nilai proyek itu adalah nol, berarti kalau IRR
kurang dari nilai discount rate, NPV lebih kecil dari nol dan sebaliknya, jika
lebih besar dari discount rate berarti NPV lebih besar dari nol yang
menandakan proyek diterima.
2.1.9.5. Profitability index (PI) atau B/C ratio
Profitability index atau Benefit cost ratio adalah perbandingan antara
nilai sekarang dari aliran kas yang masuk dimasa datang dengan nilai
investasi. Rumus untuk mencari Profitability index menurut Suad Husnan
dan Enny P (2004:203) adalah sebagai berikut :
=
Selama PI atau B/C sama dengan atau lebih besar dari satu, maka
usulan proyek investasi tersebut diterima.
26
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menganalisa usulan
investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten dengan kata lain jika NPV
menyatakan diterima maka PI jugau uakan menerima.
Sebagai contoh diatas pada Perusahaan “ABC” maka Profitability
index akan didapat sebesar :
=
24.260.000
22.000.000
= 1,10
Karena Profitability Indexnya lebih besar daripada satu maka proyek
dikatakan menguntungkan.
2.1.10. Analisis Break Even
Menurut Bambang Riyanto (2000:278), Analisa Break Even
merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya
tetap, biaya variabel,
keuntungan dan volume
penjualan. Dalam
perencanaan keuntungan analisa break even merupakan Profit Planning
Approach yang mendasar pada hubungan antara biaya dan penghasilan
penjualan. Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja,
maka tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan, karena
break even muncul jika suatu perusahaan disamping mempunyai biaya
variabel juga mempunyai biaya tetap.
Karena adanya unsure variabel disatu pihak dan unsure tetap dilain
pihak, maka dapat terjadi suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu
menderita kerugian, karena penghasilan penjualannya hanya mampu
menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Penghasilan penjualan
setelah dikurangi dengan biaya variabel merupakan bagian dari penghasilan
penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap. Berhubungan dengan
27
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
hal tersebut maka sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk
mengetahui pada tingkat volume produksi penjualan berapakah penghasilan
penjualan dapat tepat menutup biaya totalnya untuk dapat menghindari
kerugian, sedangkan Break Evan Point adalah volume penjualan dimana
penghasilannya sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan
dalam keadaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian.
Perhitungan BEP secara arimatik menurut Bambang Riyanto (2000:283)
adalah sebagai berikut :
1.
Atas dasar unit
Perhitungan BEP atas dasar unit dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
dimana, P
2.
(
)=
= harga jual perunit
V
= Biaya variabel perunit
FC
= Biaya tetap
Q
= Unit produk yang dihasilkan/dijual
Atas dasar penjualan dalam rupiah
Perhitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah dengan
emnggunakan rumus sebagai berikut :
dimana, FC
(
)=
= Biaya tetap
/
VC
= Biaya Variabel
s
= Biaya penjualan
28
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.2. Penelitian terdahulu
Penelitian yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Rudi Prasetyo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
"KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN BARU PADA
PERUSAHAAN
PERCETAKAN
CV.SAHABAT
KLATEN.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara finansial investasi untuk penambahan
mesin baru layak untuk diterima. karena pengeluaran untuk investasi telah
diperhitungkan dan dianalisis dengan teknik-teknik capital budgeting.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh PBP selama 2 tahun 3 bulan
NPV sebesar Rp. 226.317.541,00 IRR 47,27% dan PI 3,49 kali.
Selain itu terdapat pula penelitian sejenis yang dilakukan oleh Rina
Agustiarni (2006) dalam penelitiannya yang berjudul "ANALISIS UJI
KELAYAKAN
INVESTASI
PT
TRIDIGNITI
MEGA
POWER".
Kesimpulan investasi pembelian mesin layak untuk diterima karena dengan
menggunakan kelima metode penilaian investasi tersebut semuanya layak
untuk diterima yaitu NPV diperoleh nilai positif IRR > tingkat suku bunga
yang disyaratkan PI diperoleh nilai >1 PBP < suatu periode yang telah
ditentukan dan ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan.
2.3. Kerangka Konseptual
29
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Manajemen Keuangan
Investasi
Metode Penilaian investasi
PBP/DPP
NPV
PI
IRR
BEP
Gambar 2.1 kerangka konseptual analisis penggantian aktiva
Kerangka pemikiran dimulai dengan adanya suatu kenyataan bahwa
setiap perusahaan pada saat ini pasti memiliki keinginan untuk berinvestasi
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan juga
memperluas usaha atau ekspansi produksi. Dalam konteks ini penelitian
akan menganalisa apakah inventasi yang dilaksanakan akan layak diterima.
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin
benar atau salah yang digunakan sebagai dasar pembuataan keputusan atau
pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah :
“Investasi
penggantian
aktiva
tetap
yang
dilaksanakan
sangat
menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan.
30
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi
kasus, karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda atau dengan kata lain
kebijaksanaan yang diterapkan pada perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan
lain, walaupun perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sejenis.
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sempel
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi
dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel
yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011.
3.3. Variabel dan Definisi operasional variabel
Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi :
a. Jumlah Investasi dan sumbernya
b. Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds)
c. Cost of Capital
d. Kriteria Investasi
e. Break Even Point
Definisi Operasional dan Pengukurannya yaitu :
segala aspek keuangan yang diperhitungkan dalam pembelian mesin cetak
yang akan diinvestasikan, yaitu :
33
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
a. Jumlah Investasi
Yaitu besarnya penanaman jumlah modal kedalam suatu barang/aktiva
yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang dan memerlukan
pengawasan modal dimasa sekarang, dimana pengukurannya dengan
melihat berapa besar investasi yang tertanam dihitung dari selisih harga
perolehan mesin baru dengan nilai jual mesin lama.
b. Sumber Dana Investasi
Yaitu sumber dana yang didapat untuk menjalankan investasi yang akan
dilaksanakan.
c. Rencana pendapatan perusahaan
Yaitu kegiatan yang dijalankan untuk memberikan pendapatan bagi
perusahaan
d. Rencana biaya
Rencana mengenai besarnya biaya yang akan terjadi untuk pelaksanaan
investasi dan operasionalnya.
e. Proyeksi rugi-laba
Yaitu gambaran rugi laba perusahaan dimasa mendatang sebagai akibat
dari adanya penggantian aktiva tersebut.
f. Proyeksi aliran kas
Yaitu gambaran arus kas perusahaan dimasa yang akan datang setelah
adanya rencana pengantian aktiva tersebut, selama usia 10 tahun yang
akan datang.
34
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
g. Analisis Break Even
Yaitu perhitungan break even point untuk mengetahui kapan proyek
tersebut mulai menghasilkan keuntungan.
h. Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih (Proceeds)
Proceeds atau cash flow dalam hal penggantian aktiva ini merupakan
penghematan tunai, dimana pengukurannya dengan menggunakan
selisih biaya aktiva tetap mesin baru dengan mesin yang lama antara lain
biaya perawatan, biaya reparasi, biaya asuransi, biaya setting dan biaya
penyusutan, cara perolehan besarnya penyusutan dengan menggunakan
metode garis lurus, sedangkan cara pengukurannya dengan mengurangi
biaya pada mesin baru dengan biaya pada mesin lama.
Rumus Tambahan Aliran kas Masuk Bersih :
Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih = Tambahan E.A.T + Tambahan Depresiasi + bunga ( 1 – Pajak)
i. Cost of Capital
Biaya modal merupakan beban yang harus dipikul oleh Perusahaan atas
penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan investasi
penggantian mesin, dimana biaya modal didapat dari kredit investasi dan
sisanya dari modal sendiri, sehingga cara pengukuran dengan
menggunakan WACC dari kredit/pinjaman Bank dan modal sendiri
j. Kriteria Investasi
Berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menilai
layak atau tidaklah usulan penggantian investasi, yaitu dengan
menggunakan metode Payback Period, Net Present Value Internal Rate
of Return dan Profitability Index.
35
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan adalah
dengan cara :
1.
Studi Lapangan
Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian
dengan cara :
a. Metode Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara atau
tanya jawab dengan Pimpinan atau karyawan perusahaan terutama pada
karyawan bagian produksi dan keuangan, agar memperoleh data
mengenai pembiayaan untuk aktivitas mesin serta data-data lain yang
berhubungan dengan permasalahan.
b. Metode Observasi
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan
pencatatan gejala-gejala yang terjadi dan tampak pada obyek penelitian
yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa atau
situasi/keadaan itu terjadi.
c. Metode Dokumenter
Yaitu dengan cara mengutip data dari dokumen perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian.
36
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Studi Literature
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari dari
buku-buku dan diktat-diktat yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
digunakan sebagai landasan teori, agar pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.5. Teknik Keabsahan Data
Data yang digunakan adalah data yang valid pada perusahaan percetakan
“MAWAR INDAH” yang berlokasi di surabaya , tepatnya di Jl. Kalisari Gg.
Krajan No. 918.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif.
1.
Teknik Kualitatif
Yaitu suatu teknik yang bersifat menerangkan dan memberikan pengertian
tentang istilah serta masalah yang ada dalam skripsi ini, yang diambil
berdasarkan data dari perusahaan maupun literature-literature yang ada
sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang maksud dari
penulisan skripsi ini.
2.
Teknik Kuantitatif
Yaitu teknik dengan memakai sistem perhitungan, rumus-rumus, angkaangka serta tabel-tabel yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
37
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Data baik kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan, dikelompokkan
sesuai kebutuhan, setelah itu diproses, dianalisa dan diambil kesimpulan dan
saran-saran.
38
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1.
Penyajian data
Perusahaan percetakan “Mawar Indah” berdiri sejak tahun 1950 dengan
hanya menggunakan 1 mesin cetak dan 2 orang karyawan saja. Perusahaan
“Mawar Indah” mula-mula hanya memproduksi produk kartu-kartu, misalnya
kartu nama, kartu undangan, kartu ucapan dan sebagainya, dengan tujuan mulamula hanya untuk melayani anggota keluarganya saja.
Perusahaan “Mawar Indah” berlokasi di Surabaya, tepatnya di Jl. Kalisari
Gg. Krajan No. 918. Dari tahun ketahun Perusahaan “Mawar Indah” terus
mengalami kemajuan, hingga saat ini Perusahaan telah memiliki 15 mesin cetak
dan 120 karyawan.
Tujuan utama perusahaan adalah meraih sebanyak mungkin konsumen
dengan hasil yang memuaskan, cepat dan tepat, sedangkan tujuan jangka pendek
perusahaan adalah memperlancar proses produksi
sehingga keuntungan
perusahaan dapat ditingkatkan dan tujuan jangka panjang perusahaan adalah ke
penjualan saham perusahaan.
Produk yang dihasilkan perusahaan “Mawar Indah” semakin bervariasi, dan
digolongkan menjadi 4 golongan yaitu :
1.
Golongan I
: Memproduksi kartu-kartu, misalnya kartu undangan, kartu
ucapan, kartu nama dan sebagainya.
39
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Golongan II
: Memproduksi
brosur-brosur,
selebaran-selabaran,
pamphlet dan sebagainya
3.
Golongan III : Memproduksi nota-nota penjualan, pembelian, slip dan
sebagainya.
4.
Golongan IV : Memproduksi buku-buku, buku cetakan, buku bacaan,
buku kerja dan sebagainya.
4.2.
Analisis Data
4.2.1.
Investasi penggantian mesin
Untuk mengetahui penggantian mesin baru tersebut diterima atau ditolak,
terlebih dahulu perusahaan harus menghitung besarnya dana yang tertanam dalam
investasi penggantian mesin (nilai outlays) yaitu uang kas yang mula-mula harus
dikeluarkan untuk memperoleh mesin baru tersebut.
Besarnya nilai outlays, diperoleh dari :
-
Harga Perolehan Mesin Baru
Rp
300.000.000
-
Nilai Jual Mesin lama
Rp
10.000.000
NILAI OUTLAYS
Rp
290.000.000
Harga perolehan Mesin Baru tersebut termasuk ongkos angkut dan
pemasangan serta biaya pemesanan. Sedangkan mesin cetak yang lama
digantikan/dijual kepada perusahaan mini offset “NOKO” sebesar Rp 10.000.000.
4.2.2.
1.
Perincian Investasi Penggantian Mesin
Data Mesin Lama
Sebagai suatu perusahaan percetakan, dalam proses produksinya
menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dipakai untuk membantu
40
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
kelancaran operasi perusahaan, diantaranya adalah dengan menggunakan
mesin
cetak. Mesin
cetak
yang
digunakan
perusahaan
ini
usia
penggunaannya sudah cukup lama yang diperoleh dengan membeli dari
perusahaan Percetakan di Surabaya tahun 2005, dan masih mempunyai nilai
sisa 4 tahun lagi.
Selama 5 tahun terakhir mesin yang digunakan seringkali mengalami
kemacetan dan kerusakan selain itu kapasitas produksinya semakin
menurun, ini dikarenakan mesin tersebut dipaksa bekerja diatas kapasitas
penuh, untuk menambah volume produksinya dimana setiap hari permintaan
konsumen (pesanan) akan produk kartu-kartu terus mengalami peningkatan,
sehingga kerusakan mesin tersebut menimbulkan biaya-biaya pengeluaran
dan pemeliharaan yang semakin tahun semakin besar, yaitu pengeluaran
untuk biaya reparasi, biaya pemeliharaan (perawatan) dan biaya asuransi.
TABEL 4.1
BIAYA REPARASI MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
40.150.000
42.600.000
44.217.900
45.564.250
47.900.000
Biaya reparasi ini digunakan untuk mengganti ataupun membeli plat
cetak pada mesin cetak dan pembelian suku cadang mesin cetak. Pembelian
alat-alat tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar.
41
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Biaya perawatan dan pemeliharaan yang dikeluarkan perusahaan
digunakan untuk pembelian minyak pelumas yaitu olie dan vet yang
jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar
pula.
TABEL 4.2
BIAYA PERAWATAN MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
2.235.230
3.010.500
3.985.600
4.800.980
5.500.000
TABEL 4.3
BIAYA ASURANSI MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
24.650.500
26.850.400
27.590.270
28.000.500
30.500.650
Biaya Asuransi yang dikeluarkan Perusahaan cukup besar dari tahun
ketahun, ini dikarenakan Perusahaan ingin menghindari terjadinya
hubungan pendek yang mengakibatkan kerusakan total pada mesin,
misalnya, kebakaran, mesin tidak berfungsi lagi dan sebagainya.
42
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
TABEL 4.4
BIAYA SETTING MESIN LAMA
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
750.000
800.000
900.000
975.000
1.000.000
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Biaya setting yang dikeluarkan Perusahaan digunakan untuk proses
produksi dari produk masuk bagian setting untuk didesign sampai keluar
dari bagian finishing menjadi barang jadi, sehingga dengan banyaknya
pesanan yang masuk maka besar pula biaya setting yang dikeluarkan dan
sebaliknya.
2.
Data Produksi Mesin Lama
Mesin lama yang digunakan untuk berproduksi mempunyai kapasitas
normal 7 lbr/menit, tetapi selama 5 tahun terakhir ini hasil produksi
mengalami penurunan karena kemacetan dan gangguan pada mesin.
Penggunaan mesin setiap harinya dilakukan selama 8 jam (dari jam 08.00
sampai dengan jam 17.00), dimana karyawan bekerja 1 bulan selama 25
hari, sehingga perusahaan mengetahui hasil produksinya apabila kapasitas
mesin penuh yaitu :
Kapasitas mesin penuh 7 lbr / menit
Jumlah lembar kartu yang dihasilkan selama 1 hari =
7 lbr x 60 menit x 8 jam = 3.360 lembar
Dalam 1 bulan = 3.360 lbr x 25 hr
= 84.000 lbr
43
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dalam 1 tahun = 84.000 lbr x 12 bl = 1.008.000 lbr
Dalam kapasitas penuh, produksi yang dihasilkan sebesar 1.008.000
lbr/tahun, tetapi dalam kenyataannya jumlah produksi yang dihasilkan
mengalami penurunan.
Jumlah penghasilan dari tahun ketahun tidak menunjukkan kerugian
yang cukup berarti, karena Perusahaan masih mendapatkan penghasilan
untuk Produk Golongan II, III dan IV.
3.
Data Mesin Baru
Untuk menghadapi masalah semakin meningkatnya biaya perawatan
dan pemeliharaan untuk mesin lama, Perusahaan mengambil kebijaksanaan
dengan mengganti mesin cetak yang baru, dengan data-data mesin sebagai
berikut :
a. Mesin cetak bermerk Heidelberg dan mempunyai kapasitas 21 lbr/menit
(kecepatan 3 x lipat mesin lama).
b. Umur Ekonomis 10 tahun
c. Harga perolehan Rp 300.000.000
d. Tidak mempunyai nilai sisa
e. Perusahaan menetapkan biaya reparasi/tahun sebesar Rp 13.500.000 dan
tiap tahun meningkat sebesar 2%.
f. Biaya Perawatan ditetapkan sebesar Rp 3.250.000 dan setiap tahun
mengalami peningkatan sebesar 2,5%
g. Perusahaan menetapkan biaya asuransi sebesar Rp 10.000.000 dan
setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2%
44
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
h. Untuk biaya setting mesin cetak yang baru, perusahaan menetapkan
besarnya Rp 2.000.000 dan mengalami peningkatan setiap tahun sebesar
5%.
i. Metode penyusutan mesin cetak dengan menggunakan Metode garis
lurus (straight line)
Dengan data tersebut diatas, Perusahaan dapat mengestimasi biaya
yang terjadi untuk 10 tahun yang akan datang, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.5
Proyeksi Biaya Mesin Baru
Tahun 2012 – 2021 (dlm Rp.)
Tahun
Bi. Perawatan Bi. Reparasi
2012
3.250.000
13.500.000
2013
3.331.250
13.770.000
2014
3.414.531
14.045.400
2015
3.499.895
14.326.308
2016
3.587.392
14.612.834
2017
3.677.077
14.905.091
2018
3.769.004
15.203.193
2019
3.863.229
15.507.257
2020
3.959.809
15.817.402
2021
4.058.805
16.133.750
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
B. Asuransi
10.000.000
10.200.000
10.404.000
10.612.080
10.824.322
11.040.808
11.261.624
11.486.857
11.716.594
11.950.926
Bi. Setting
2.000.000
2.100.000
2.205.000
2.315.250
2.430.013
2.252.563
2.680.191
2.814.201
2.954.911
3.102.656
Dalam analisa data akan dibuat estimasi terhadap pengeluaran biayabiaya pada mesin lama untuk 4 tahun yang akan datang apabila perusahaan
tetap menggunakan mesin lama untuk dipakai berproduksi, sehingga dapat
dibandingkan biaya-biaya yang terjadi dengan mesin baru selama 4 tahun.
Perhitungan untuk mengestimasi biaya pada mesin lama dengan
menggunakan Metode Least Square, yaitu :
Y = a + b X,dimana
a = rata-rata kelompok (konstanta)
45
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
b = koeffisien
X = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar
Estimasi Biaya reparasi untuk Mesin lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
∑
∑(
∑(
Biaya (Y)
40.150.000
42.600.000
44.217.900
45.564.250
47.900.000
220.432.150
=
Sehingga,
XY
-80.300.000
-42.600.000
0
45.564.250
95.800.000
18.464.250
220.432.150
= 44.086.430
5
)
18.464.250
=
= 1.846.425
)
10
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
X2
4
1
0
1
4
10
X
-2
-1
0
1
2
0
= 44.086.430 + 1.846.425 X
= 44.086.430 + 1.846.425 (3)
= 44.086.430 + 1.846.425 (4)
= 44.086.430 + 1.846.425 (5)
= 44.086.430 + 1.846.425 (6)
=
=
=
=
49.625.705
51.472.130
53.318.555
55.164.980
Estimasi Biaya Perawatan untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
∑
=
Biaya (Y)
2.235.230
3.010.500
3.985.600
4.800.980
5.500.000
19.532.310
X
-2
-1
0
1
2
0
X2
4
1
0
1
4
10
XY
-4.470.460
-3.010.500
0
4.800.000
11.000.000
8.320.020
19.532.310
= 3.906.426
5
46
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
=
∑(
∑(
8.320.020
)
=
= 832.002
)
10
Sehingga,
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
= 3.906.462 + 832.002 X
= 3.906.462 + 832.002 (3)
= 3.906.462 + 832.002 (4)
= 3.906.462 + 832.002 (5)
= 3.906.462 + 832.002 (6)
=
=
=
=
6.402.468
7.234.470
8.066.472
8.898.474
Estimasi Biaya Asuransi untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
Biaya (Y)
24.650.500
26.850.400
27.590.270
28.000.000
30.500.650
137.592.320
∑
∑(
∑(
=
Sehingga,
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
XY
-49.301.000
-26.850.400
0
28.000.000
61.001.300
8.320.020
137.592.320
= 27.518.464
5
)
12.850.400
=
)
10
Y’
X2
4
1
0
1
4
10
X
-2
-1
0
1
2
0
=
1.285.040
= 27.518.464 + 1.285.040 X
= 27.518.464 + 1.285.040 (3)
= 27.518.464 + 1.285.040 (4)
= 27.518.464 + 1.285.040 (5)
= 27.518.464 + 1.285.040 (6)
=
=
=
=
31.373.584
32.658.624
33.943.664
35.228.704
Dari hasil estimasi biaya mesin lama dibandingkan dengan taksiran
biaya yang terjadi pada mesin baru, akan menghasilkan terjadinya selisih
biaya yang merupakan penghematan biaya (Tabel 4.6)
47
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tabel 4.6
SELISIH PENGHEMATAN BIAYA MESIN LAMA DENGAN MESIN BARU
TAHUN 2012 – TAHUN 2015
Thn
2012
Keterangan
Mesin Lama (Rp)
Bi. Reparasi
49.625.705
Bi. Perawatan
6.402.468
Bi. Asuransi
31.373.584
Jumlah
87.401.757
2013 Bi. Reparasi
51.472.130
Bi. Perawatan
7.234.470
Bi. Asuransi
32.658.624
Jumlah
91.365.224
2014 Bi. Reparasi
53.318.555
Bi. Perawatan
8.066.472
Bi. Asuransi
33.943.664
Jumlah
95.328.691
2015 Bi. Reparasi
55.164.980
Bi. Perawatan
8.898.474
Bi. Asuransi
35.228.704
Jumlah
99.292.158
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
Mesin Baru (Rp)
13.500.000
3.250.000
10.000.000
26.750.000
13.770.000
3.331.250
10.200.000
27.301.250
14.045.400
3.414.531
10.404.000
27.863.931
14.326.308
3.499.895
10.612.080
28.438.283
Selisih (Rp)
36.125.705
3.152.468
21.373.584
60.651.757
37.702.130
3.903.220
22.458.624
64.063.974
39.273.155
4.651.941
23.539.664
67.464.760
40.838.672
5.398.579
24.616.624
70.853.875
Dalam penggantian aktiva, juga memperhitungkan besarnya biaya
tambahan, yaitu biaya yang seharusnya tidak terjadi jika perusahaan tidak
melakukan penggantian, biaya-biaya tersebut antara lain biaya penyusutan
dan biaya setting.
Untuk biaya penyusutan perusahaan menggunakan metode penyusutan
garis lurus.
Untuk mesin cetak lama, besarnya penyusutan :
1. Umur ekonomis mesin cetak 10 tahun
2. Harga beli mesin cetak sebesar Rp 100.000.000
3. Tidak ada nilai sisa
Besarnya biaya penyusutan pertahun adalah :
48
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
100.000.000
=
10 ℎ
10.000.000
Untuk mesin cetak baru, besarnya penyusutan :
1. Harga Perolehan Mesin Cetak sebesar Rp 300.000.000
2. Umur ekonomis mesin 10 tahun, dalam menganalisis investasi
penggantian, umur mesin baru ditentukan sama dengan umur mesin
lama yaitu 4 tahun, setelah akhir tahun ke 4 mesin baru mempunyai nilai
sisa sebesar Rp 180.000.000 ( 6 x Rp 30.000.000), sehingga besarnya
nilai mesin baru sebesar Rp 120.000.000
Maka, besarnya biaya penyusutan pertahun sebesar :
120.000.000
=
4 ℎ
30.000.000
Sedangkan untuk biaya setting besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
10 tahun yang akan datang adalah berasal dari estimasi biaya tahun-tahun
yang lalu yaitu sebesar :
Estimasi Biaya Setting untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
∑
∑(
∑(
Sehingga,
Biaya (Y)
750.000
800.000
900.000
975.000
1.000.000
4.425.000
=
X
-2
-1
0
1
2
0
X2
4
1
0
1
4
10
XY
-1.000.000
-800.000
0
975.000
2.000.000
675.000
4.425.000
= 885.000
5
)
675.000
=
)
10
=
67.500
49
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
Y’2016
Y’2017
Y’2018
Y’2019
Y’2020
Y’2021
= 885.000 + 67.500 X
= 885.000 + 67.500 (3)
= 885.000 + 67.500 (4)
= 885.000 + 67.500 (5)
= 885.000 + 67.500 (6)
= 885.000 + 67.500 (7)
= 885.000 + 67.500 (8)
= 885.000 + 67.500 (9)
= 885.000 + 67.500 (10)
= 885.000 + 67.500 (11)
= 885.000 + 67.500 (12)
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
1.087.500
1.155.000
1.222.500
1.290.000
1.357.500
1.425.000
1.492.500
1.560.000
1.627.500
1.695.000
Dari perhitungan tersebut diatas, ternyata diketahui bahwa biaya
penyusutan dan biaya setting mesin cetak baru lebih besar daripada biaya
penyusutan dan biaya setting mesin cetak lama untuk setiap tahunnya,
sehingga selisih antara biaya kedua mesin tersebut merupakan tambahan
biayayaitu tambahan biaya penyusutan sebesar Rp 20.000.000 untuk tiap
tahun dan tambahan biaya setting yaitu sebesar :
Tahun
2012
2013
2014
2015
Mesin Baru
2.000.000
2.100.000
2.205.000
2.315.250
Mesin Lama
1.087.500
1.155.000
1.222.500
1.290.000
Selisih Biaya
912.500
945.000
982.500
1.025.250
Dari selisih biaya tersebut (tambahan penyusutan dan setting) dapt
diperhitungkan besarnya tambahan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Dengan adanya penggantian mesin cetak lama dengan yang baru
terdapat adanya aliran kas masuk bersih / Proceeds yang merupakan
keuntungan bagi perusahaan, artinya jika Perusahaan menggunakan mesin
cetak yang baru, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk mesin cetak yang lama (Lihat Lampiran 6).
50
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.2.3.
Fasilitas kredit investasi
Rencana Penggantian mesin untuk Golongan I membutuhkan dana
Rp 300.000.000, sedang nilai jual mesin lama sebesar Rp 10.000.000, sehingga
masih diperlukan dana sebesar Rp 290.000.000, dimana dana tersebut dibiayai
dari Bank Pemerintah berupa kredit investasi dengan
bunga pinjaman 22%
sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dari modal sendiri sebesar Rp 90.000.000.
Rencana Angsuran dan Pembayaran Bunga
Untuk melunasi pinjamannya, Perusahaan Mawar Indah merencanakan
mengangsur tiap tahun, dimana angsuran tersebut dilakukan pada tahun ke 2,
setelah pinjaman secara penuh diterima dengan tingkat bunga 22% pertahun.
Besarnya angsuran yang dibayarkan berdasarkan perjanjian dengan pihak Bank
dengan asumsi saldo kas diterima minimum sebear Rp 5.000.000. Untuk
perinciannya lihat tabel 4.7.
Tabel 4.7
Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga
(dalam Rp)
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pinjaman
200.000.000
-
Angsuran Pokok
25.000.000
25.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
25.000.000
25.000.000
Bunga 22%
44.000.000
44.000.000
38.500.000
33.000.000
28.600.000
24.200.000
19.800.000
15.400.000
11.000.000
5.500.000
Total Angsuran
44.000.000
69.000.000
63.500.000
53.000.000
48.600.000
44.200.000
39.800.000
35.400.000
36.000.000
30.500.000
So. Pinjaman
200.000.000
175.000.000
150.000.000
130.000.000
110.000.000
90.000.000
70.000.000
50.000.000
25.000.000
-
Sumber : Data Intern Perusahaan
51
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.2.4.
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi laporan keuangan Perusahaan meliputi :
1.
Perkembangan Penjualan Perusahaan
Dibawah ini merupakan data tentang perkembangan penjualan produk untuk
Golongan I tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
TABEL 4.8
Data Penjualan Produk untuk Golongan I
Tahun 2007 - 2011
Hrg Jual/unit
Hasil Penjualan
Tahun
Produk
Unit terjual
(Rp)
(Rp)
2007 Kartu Undangan
750
399.790
299.842.500
Kartu Ucapan
500
350.000
175.000.000
Kartu Nama
350
243.500 @ 50
1.704.500
Jumlah Penjualan
476.547.000
2008 Kartu Undangan
800
395.000
316.000.000
Kartu Ucapan
550
345.500
190.025.000
Kartu Nama
400
240.070 @ 50
1.920.560
Jumlah Penjualan
507.945.560
2009 Kartu Undangan
1.000
390.000
390.000.000
Kartu Ucapan
600
340.900
204.540.000
Kartu Nama
400
238.310 @ 50
1.906.480
Jumlah Penjualan
586.446.480
2010 Kartu Undangan
1.100
387.500
426.250.000
Kartu Ucapan
700
328.375
166.862.500
Kartu Nama
450
235.500 @ 50
2.119.500
Jumlah Penjualan
595.232.000
2011 Kartu Undangan
1.250
375.000
468.750.000
Kartu Ucapan
750
325.900
244.425.000
Kartu Nama
500
230.000 @ 50
2.300.000
Jumlah Penjualan
715.475.000
Sumber : Data Intern perusahaan
Dalam pembuatan proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan untuk proyek
penggantian mesin cetak mencakup periode 10 tahun, dimana asumsi yang
digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan tersebut didasarkan atas
52
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Rencana Produksi dan Penjualan
Dalam pembuatan proyeksi laporan keuangan didasarkan pada rencana
penjualan serta kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun
yang akan datang untuk produk Golongan I, sedangkan untuk Produk Golongan
II, III dan IV diasumsikan tetap (sama) untuk setiap tahunnya.
Untuk mengestimasi penghasilan / pendapatan 10 tahun yang akan datang,
Perusahaan menetapkan kebijaksanaan dengan menaikkan penjualan 10% untuk
produk kartu undangan, 10,5% untuk Kartu Ucapan dan 6% untuk Kartu Nama.
Sedangkan untuk harga perusahaan menaikkan 10% untu berbagai macam kartu
setiap tahunnya, dimana asumsi kenaikkan tersebut didasarkan pada rata-rata
prosentase kenaikan selama 5 tahun berturut-turut (Metode Harga Berantai).
Berdasarkan asumsi diatas, jumlah macam produk Golongan I yang
diproduksi dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 - 2021
Untuk Produk Golongan I
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Kartu Undangan
Unit
Jumlah
(Rp)
532.015
731.520.625
585.217
885.433.321
643.738 1.071.180.032
708.112 1.295.844.960
778.923 1.567.971.999
856.815 1.896.988.410
942.497 2.295.922.692
1.036.747 2.778.481.960
1.140.421 3.360.820.687
1.254.464 4.066.972.288
Kartu Ucapan
Unit
Jumlah
(Rp)
357.136
294.637.200
394.635
358.328.580
436.072
435.199.856
481.860
529.082.280
532.455
643.205.640
588.363
781.934.427
650.141
950.506.142
718.405 1.155.195240
793.838 1.403.350.584
877.191 1.706.136.495
Kartu Nama
Unit
Jumlah
(Rp)
740.251
8.142.761
784.666
9.494.459
831.746 11.078.857
881.651 12.925.004
934.550 15.046.255
990.623 17.553.840
1.050.623 20.455.169
1.113.064 23.864.092
1.179.848 27.820.816
1.250.639 32.441.576
Hasil
Penjualan
(Rp. 000)
1.034.300
1.253.256
1.517.458
1.837.852
2.226.223
2.696.476
3.266.884
3.957.541
4.792.147
5.805.550
Sumber : Tabel 4.1 dan 4.14, data terolah
Dalam rangka mengestimasi jumlah produksi yang dibutuhkan untuk golongan I,
maka dibuat suatu rencana produksi dimana Perusahaan Mawar Indah menetapkan
53
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
kebijaksanaan bahwa persediaan awal bahan baku dan barang jadi dan persediaan
akhir bahan baku dan barang jadi diasumsikan sama besarnya, sehingga jumlah
yang diproduksi adalah sama besarnya denan rencana penjualan untuk produk
golongan I setiap tahunnya.
3.
Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan merupakan biaya produksi dari barang yang dijual,
dalam hal ini terdiri dari :
a.
Bahan Baku
b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
c.
Biaya Overhead
ad. a Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk Kartu Undangan,
Kartu Ucapan dan Kartu Nama dengan harga sebagai berikut :
Perincian Biaya Pemakaian Bahan Baku Gol. I Tahun 2011
Unit
Kertas untuk :
Kartu Undangan
Kartu Ucapan
Kartu Nama
Tinta Cetak
Lem (Perekat)
Jumlah
@ dlm Rp
90.000 Lbr
100.000 Lbr
2.500 Lbr
15.000 Kg
100 Kg
2.000
900
750
5.750
1.500
Jumlah (Rp)
180.000.000
90.000.000
1.875.000
86.250.000
150.000
358.275.000
54
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dengan
memproyeksikan
pemakaian
bahan
baku,
Perusahaan
mengasumsikan kenaikan harga bahan baku sebesar 10% sedangkan pemakaian
bahan baku tahun 2011 untuk macam-macam kartu adalah sebagai berikut :
Pemakaian Kertas untuk :
=
=
=
90.000
= 0.24
375.000
100.000
= 0.307
325.000
2.500
= 0.011
230.000
=
/
15.000
= 0.016
930.900
=
100
= 0.00011
930.000
Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan
baku dan biaya bahan baku adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan I
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Rencana Pengg.
Bhn. Bk
Kertas
- Kartu Undangan
- Kartu Ucapan
- Kartu Nama
Tinta Cetak
Perekat
127.684
109.641
8.143
26.070
179
140.452
121.153
8.631
28.232
194
154.497
133.874
9.149
30.585
210
169.947
147.931
9.698
33.146
228
186.942
163.464
10.280
35.935
247
205.636
180.627
10.897
38.973
268
226.199
199.593
11.557
42.283
291
248.819
220.550
12.244
45.891
316
273.701
243.708
12.978
49.826
343
301.071
269.298
13.757
54.117
372
Biaya Bhn Baku
Kertas
- Kartu Undangan
- Kartu Ucapan
- Kartu Nama
Tinta Cetak
Perekat
280.904
108.544
6.717
164.892
295
339.893
131.935
7.836
196.438
352
411.271
160.381
9.130
234.067
419
497.604
194.973
10.648
279.056
500
602.140
237.022
12.418
332.758
596
728.568
287.919
14.482
396.978
712
881.497
350.086
16.896
473.781
850
1.066.687
425.440
19.688
565.652
1.015
1.290.773
517.148
22.945
675.540
1.213
1.561.655
628.541
26.757
807.100
1.447
Jumlah
561.355
676.456
815.269
982.783
1.184.936
1.428.660
1.723.111
2.078.484
2.507.621
3.025.502
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
ad. b
Biaya Tenaga Kerja langsung
55
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Perhitungan proyeksi beban tenaga kerja bagian produksi didasarkan
jumlah dan tarif gaji/upah per karyawan perbulan.
Jumlah formasi yang dibutuhkan perbulan untuk 100.000 lembar adalah
sebagai berikut :
Bagian/Jabatan
Tenaga Krj. Langsung
Jumlah Personil
(orang)
1
Tingkat Gaji / Bln
(Rupiah)
350.000
2
750.000
Tenaga Krj. Tak Langsung
Gaji dibayarkan tiap bulan, dan Perusahaan menetapkan kebijaksanaan
untuk menaikkan upah sebesar 10% untuk setiap tahunnya, sedangkan kebutuhan
biaya tenaga kerja tak langsung adalah tetap untuk setiap tahunnya, sehingga
perincian biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Untuk Golongan I
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
- Tk. Langsung
16
17
18
20
22
24
26
28
30
33
- Tk. Tak langsung
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Rencana Kebth. TK
Biaya Tenaga Kerja (Rp.000)
- Tk. Langsung
73.920
86.394
100.623
122.984
148.811
178.573
212.784
252.086
294.101
359.492
- Tk. Tak langsung
19.800
21.780
23.958
26.353
28.989
31.888
35.076
38.584
42.443
46.687
Jumlah
93.720
108.174
124.581
149.337
177.800
210.461
247.860
290.670
336.544
406.179
Sumber : intern perusahaan, data terolah
ad. c
Biaya Overhead
Biaya Overhead terdiri dari biaya tenaga kerja tak langsung, biaya bahan
pembantu, biaya listrik pabrik, biaya setting, biaya perawatan mesin, biaya
reparasi mesin, biaya asuransi mesin dan biaya penyusutan.
56
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Biaya penyusutan pabrik terdiri dari penyusutan mesin, inventaris pabrik
dan gedung pabrik.
Tabel 4.12
Biaya Overhead Pabrik Golongan I
( dalam Rp. )
1.
Keterangan
Tenaga Kerja tak langsung
Bahan Pembantu
Biaya Listrik Pabrik
Biaya Setting
Biaya Perawatan Mesin
Biaya Reparasi Mesin
Biaya Asuransi Mesin
Biaya Penyusutan Mesin
Biaya Penyusutan Invt. Pabrik
Biaya Penyusutan Gdg. Pabrik
Jumlah
18.000.000
10.875.000
3.000.500
1.000.000
6.300.000
50.000.000
32.700.000
13.650.000
2.150.000
9.500.000
Total Biaya Overhad Pabrik
Sumber : Data Intern perusahaan
147.375.500
Biaya Bahan Pembantu
Bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses produksi kartu baik kartu
undangan, kartu ucapan, dan kartu nama adalah verniss, acing dan bahan
pembungkus, dimana perincian bahan pembantu untuk golongan I tahun 2011
adalah sebagai berikut :
Bahan Pembantu Golongan I
Keterangan bahan
- Verniss
- Acing
- Bahan Pembungkus
Unit
1.000 ltr
500 ltr
2.500 ltr
Jumlah
Harga (Rp)
7.500
5.500
250
Jumlah
7.500.000
2.750.000
625.000
10.875.000
Dalam memproyeksikan pemakaian bahan pembantu untuk golongan I,
perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan pembantu sebesar 10% setiap
57
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
tahunnya, sedangkan pemakaian bahan pembantu tahun 2011 untuk golongan I
adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Verniss :
- Pemakaian Acing
.
:
- Pemak.Bhn. Pembks :
.
= 0.0011
.
= 0.00054
.
= 0.0027
.
Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan
pembantu dan biaya bahan pembantu adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Proyeksi Biaya Bahan Pembantu Untuk Golongan I
2012
Rencana Kebth. Bhn. Pembantu
- Verniss
- Acing
- Bhn. Pembungkus
1.792
880
4.400
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1.941
953
4.764
2.103
1.032
5.161
2.279
1.119
5.593
2.471
1.213
6.064
2.679
1.316
6.577
2.907
1.427
7.135
3.155
1.427
7.744
3.426
1.682
8.408
3.721
1.827
9.132
Biaya Bahan Pembantu (Rp.000)
- Verniss
- Acing
- Bhn. Pembungkus
14.784
5.324
1.210
17.614
6.342
1.443
20.994
7.555
1.718
25.025
9.011
2.047
29.847
10.744
2.443
35.595
12.823
2.913
42.485
15.294
3.474
50.722
18.262
4.150
60.588
21.813
4.960
72.384
26.063
5.917
Jumlah
21.318
25.400
30.268
36.084
43.035
51.332
61.255
73.136
87.363
104.366
Sumber : Intern Perusahaan, data terolah
2.
Biaya Listrik Pabrik
Perhitungan beban listrik dari PLN didasarkan pada kapasitas kilowatt
dikalikan jam pemakaian ditambah beban tetap KVA perbulan.
Adapun pemakaian listrik untuk kapasitas maksimum diperhitungkan 100
Kwh/hari ( 1 tahun = 360 hari ).
Dengan penggantian mesin cetak golongan I, maka pemakaian listrik akan
semakin besar, sehingga kapasitas pemakaian listrik diperkirakan sebagai berikut :
Tahun
Pemakaian listrik
2012
70%
2013
80%
2014
90%
Dst
90%
58
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Beban tetap diperhitungkan 30 KA perbulan dengan tarif listrik per KVA
Rp 8.280/bln dan tarif listrik per Kwh Rp 300. Tarif listrik diperkirakan naik 20%
setiap
tahunnya.
Untuk
biaya
listrik
pabrik
Golongan
I,
Perusahaan
mengalokasikan sebesar 50% dari total listrik pabrik dimana alokasi tersebut
didasarkan pada prosentase pemakaian listrik dari golongan I dalam menghasilkan
produksi.
Tabel 4.14
Proyeksi Biaya Listrik (dlm Rp)
Thn
Pemakaian Listrik
Var. (Kwh)
Tetap (KVA)
360
25.200
2012
360
28.800
2013
360
32.400
2014
360
32.400
2015
360
32.400
2016
360
32.400
2017
360
32.400
2018
360
32.400
2019
360
32.400
2020
360
32.400
2021
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
3.
Biaya Listrik
Variabel
Tetap
7.560.000
10.368.000
13.996.800
16.815.600
20.185.200
24.202.800
28.155.600
34.830.000
41.796.000
50.155.200
2.980.800
3.576.960
4.292.280
5.150.880
6.181.200
7.417.080
8.900.640
10.680.840
12.817.080
15.740.280
Total Biaya
Listrik
10.540.800
13.944.960
18.289.180
21.966.480
26.366.400
31.619.880
37.065.240
45.510.840
54.613.080
65.895.480
Alokasi
Biaya Listr.
Gol. I
5.270.400
6.972.480
9.144.590
10.983.240
13.183.200
15.809.940
18.532.620
22.755.420
27.306.540
32.947.740
Biaya Setting
Biaya setting untuk mesin lama golongan I tahun 2011 sebesar
Rp 1.000.000, dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I, biaya setting
diperkirakan sebesar Rp 2.000.000 dan akan meningkat setiap tahun sebesar 5%.
4.
Biaya Perawatan Mesin
Biaya perawatan mesin cetak untuk Golongan I tahun 2011 adalah sebesar
Rp 5.500.000.
Dengan adanya penggantian mesin cetak, maka biaya perawatan mesin
dapat ditekan, khususnya untuk mesin cetak. Untuk tahun 2012 biaya perawatan
mesin sebesar Rp 3.250.000
59
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Untuk tahun 2013 dan seterusnya, perusahaan menetapkan kenaikan sebesar
2,5% untuk setiap tahunnya.
5.
Biaya Reparasi Mesin
Biaya reparasi untuk Golongan I sebesar Rp 47.900.000
Dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I biaya reparasi mesin
dapat ditekan, sehingga untuk tahun 2012 biaya reparasi mesin sebesar
Rp 13.500.000. Dan tiap tahun diestimasikan meningkat sebesar 2%
6.
Biaya Asuransi Mesin
Biaya asuransi mesin golongan I tahun 2011 sebesar Rp 30.500.000. Untuk
tahun 1996, biaya asuransi mesin golongan I diperkirakan sebesar Rp 10.000.000,
dan tiap tahun diperkirakan akan meningkat sebesar 10%
7.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan terdiri dari :
- Biaya penyusutan Mesin Gol I sebesar
- Biaya penyusutan operasi sebesar
Total biaya penyusutan
Rp 30.000.000
Rp 19.475.000
Rp 49.475.000
Perincian biaya penyusutan :
Keterangan
Penyusutan Mesin :
1. Mesin cetak Gol I
Penyusutan dari Operasi
1. Gedung Pabrik
2. Investaris Pabrik
3. Gedung kantor
4. Inventaris Kantor
5. Kendaraan
Hrg Perolehan (Rp)
Bi. Penyt/tahun (Rp)
300.000.000
30.000.000
190.000.000
17.200.000
95.000.000
4.600.000
25.000.000
9.500.000
2.150.000
4.750.000
575.000
2.500.000
Kebijakasanaan tarif penyusutan disesuaikan dengan taksiran masa manfaat
ekonomis dari aktiva tersebut, yaitu sebagai berikut :
60
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tarif Penyusutan
-
Keterangan
Mesin & perlengkapan
Bangunan
Inventaris
Sarana Angkutan
Masa manfaat
10 Th
20 Th
8 Th
10 Th
Tarif Penyst.
10 %
5%
12,5%
10%
Dengan data tersebut diatas, maka dapat disusun biaya Produksi Pabrik
untuk 10 tahun yang akan datang (Lihat lampiran 1)
8.
Biaya Operasi
Biaya operasi untuk Golongan I sebesar Rp 64.000.000 terdiri dari biaya
Administrasi Umum dan Biaya Penjualan dengan perincian sebagai berikut :
1.1.1. Biaya Umum dan Administrasi
- Gaji pegawai
Rp
- Bi. Listrik kantor
Rp
- Bi. Air Kantor
Rp
- Bi. Telp. Kantor
Rp
- Bi. Adm. Kantor
Rp
- Bi. Penystan. Kendaraan
Rp
- Bi. Penystan. Inv. Ktr
Rp
- Bi. Penystan. Gedung Ktr Rp
50.000.000
750.000
325.000
500.000
350.000
2.500.000
575.000
4.750.000
Jumlah Bi. Umum & Adm Rp
59.750.000
1.1.2. Biaya Penjualan
- Biaya iklan
- Biaya Transportasi
Rp
Rp
750.000
3.500.000
Jumlah Bi. Penjualan
Rp
4.250.000
Jumlah Bi. operasi
Rp
64.000.000
Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan menaikkan biaya operasi
untuk produk Golongan I sebesar 10%, tidak termasuk biaya penyusutan
(lampiran 2).
61
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
9.
Pajak
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983
tentang pajak penghasilan, maka Perusahaan Mawar Indah dikenakan pajak
penghasilan dengan tarif sesuai ketentuan, yaitu :
-
Rp 10.000.000 pertama sebesar
15 %
-
Rp 40.000.000 kedua sebesar
25 %
-
Diatas Rp 50.000.000 sebesar
35 %
4.2.4.1. Proyeksi rugi-laba
Dengan asumsi-asumsi dan perhitungan diatas, maka dapat disusun
proyeksi rugi-laba untuk 10 tahun yang akan datang (lihat lampiran 3).
Dari proyeksi tersebut ternyata diketahui bahwa hasil operasi cukup
untuk menutup kebutuhan pembiayaan yaitu biaya produksi dan operasi.
4.2.4.2. Proyeksi aliran kas
Dari data diatas, maka dapat disusun proyeksi aliran kas untuk 10 tahun
yang akan datang (seperti yang terlihat dalam lampiran 4).
Dari proyeksi tersebut diketahui saldo kas akhir tahun mengalami
peningkatan yang jumlahnya dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, ini
berarti saldo kas yang tersedia melebihi kebutuhan minimum.
4.2.5.
Cost of Capital (COC)
Biaya modal perusahaan merupakan beban yang harus dipikul oleh
perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
penggantian aktiva tetap.
62
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dalam melakukan investasi penggantian mesin baru, modal yang
diperoleh perusahaan bersumber dari kredit investasi dari Bank Pemerintah
sebesar Rp 200.000.000 dengan tingkat bunga 22%, sedangkan sisanya dengan
menggunakan modal sendiri sebesar Rp 90.000.000 dengan tingkat bunga 18%,
tingkat bunga tersebut diambil sebagai dasar apabila modal sendiri yang dipakai
tersebut tidak digunakan untuk investasi melainkan untuk didepositokan.
Suku bunga dari pinjaman dan modal sendiri tersebut merupakan Cost of
Capital dari investasi yang akan dijalankan. Untuk menilai Cost of Capital setelah
pajak, sehingga perhitungan COC adalah sebagai berikut :
Pinjaman Bank
Pembebanan pajak proporsional atas laba sebelum pajak untuk tahun 2011 adalah
sebesar Rp 31.808.575
Maka pajak efektifnya sebesar 29% ( 31.808.575 : 10888.024.500), sehingga
besarnya C.O.C setelah pajak sebesar : 22% x ( 1 – 29%) = 15.7%
Modal Sendiri
Seandainya modal tersebut didepositokan, maka bunga yang diperoleh
dikenakan pajak sebesar 15%, sehingga C.O.C atas modal sendiri setelah pajak
adalah sebesar :
18% x ( 1 – 15%) = 15.3%
Berdasarkan data diatas, maka perhitungan Weighted Average Cost of
Capital dari investasi yang akan dilakukan sebesar :
Sumber
Pinjaman Bank
Modal sendiri
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Jumlah
200.000.000
90.000.000
290.000.000
Proporsi
69%
31%
Biaya
15.7%
15.3%
Bi. Tertimbang
10.8%
4.7%
15.5%
63
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dari perhitungan tersebut diperoleh biaya modal yang dibebankan sebesar 15.5%
yang akan digunakan sebagai Discount Factor dalam penerapan kriteria investasi
serta akan dibandingkan IRR dari investasi penggantian mesin.
4.2.6.
Proyeksi break even point
Dengan menggunakan asumsi bahwa sebagian merupakan biaya variabel
dan yang lainnya sebagai biaya tetap, maka proyeksi Break Even adalah sebagai
berikut : (lihat lampiran 5).
Dengan mengetahui gambaran proyeksi BEP, ternyata diketahui bahwa
tingkat penjualan/nilai penjualan selalu berada diatas nilai break even pada setiap
tahunnya.
4.2.7.
Analisis kriteria investasi
Untuk membantu perusahaan dalam memutuskan apakah usulan investasi
penggantian tersebut layak diterima ataukah ditolak, maka digunakan kriteria
penilaian investasi yaitu :
1.
Metode Payback Period
2.
Metode Dicounted Payback Period
3.
Metode Net Present Value
4.
Metode Internal Rate of Return (IRR)
5.
Metode Profitability Index
Metode Payback Period
Perhitungan Payback Period investasi penggantian mesin baru selama 1,4
tahun dalam bentuk penghematan tunai (Tabel 4.15).
64
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Jika dinilai melalui metode ini, maka rencana penggantian dapat
dipertanggungjawabkan, karena perusahaan menginginkan masa pengembalian
modal paling lama 10 tahun, sesuai dengan usia ekonomis mesin.
Tabel 4.15
PAYBACK PERIOD
Tahun
0
1
2
3
4
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
205.113.423
282.683.002
Payback Period = 2 tahun +
.
= 2.3 tahun
.
.
Kumulatif
( 290.000.000 )
( 199.497.915 )
( 56.465.057 )
148.648.366
431.331.368
.
Metode Discounted Payback Period
Perhitungan discounted payback period adalah sebesar 3,18 tahun, jika dinilai
melalui metode discounted payback period maka rencana ekspansi tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16
sebagai berikut :
TABEL 4.16
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
Tahun
0
1
2
3
4
4
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
205.113.423
282.683.002
180.000.000
Arus kas bersih didiskontokan
DF 15.5%
PV dari Proceeds
1
( 290.000.000 )
0,866
78.374.805
0,750
107.274.644
0,649
133.118.612
0,562
158.867.847
0,562
101.160.000
Discouted Payback Period = 3 Tahun +
.
.
.
.
Kumulatif
( 290.000.000 )
( 211.625.195 )
( 104.350.551 )
( 28.768.061 )
187.635.908
288.795.908
= 3.18 tahun
65
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Metode Net Present Value
Tabel 4.17 menunjukkan perhitungan NPV atas dasar proceeds dari tahun I
sampai dengan tahun IV, dimana dari perhitungan tersebut diperoleh NPV dari
proceeds yaitu nilai positif sebesar 288.795.908 yang berarti rencana investasi
penggantian mesin dapat diterima / dipertanggungjawabkan.
TABEL 4.17
NET PRESENT VALUE
Tahun
0
1
2
3
4
4
Proceeds
DP 15.5%
( 290.000.000 )
1
90.502.085
0,866
143.032.858
0,750
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
PV dari Proceeds
( 290.000.000 )
78.374.805
107.274.644
133.118.612
158.867.847
101.160.000
288.798.908
Metode Internal Rate of Return
Perhitungan IRR untuk investasi penggantian aktiva tetap adalah sebesar
48.5% yang berarti IRR dari Investasi ini lebih tinggi daripada tingkat Cost of
capitalnya yaitu 15.5%, sehingga dengan menggunakan metode IRR, rencana
penggantian aktiva tetap dapat diterima.
TABEL 4.18
INTERNAL RATE OF RETURN
Tahun
0
1
2
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
DP 15.5%
1
0,866
0,750
PV Proceeds
( 290.000.000 )
78.374.805
107.274.644
DP 50%
1
0,666
0,444
PV Proceeds
( 290.000.000 )
60.274.388
63.506.589
66
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3
4
4
IRR
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
= 15.5% +
.
= 15.5% + 33%
.
.
(
.
133.118.612
158.867.847
101.160.000
288.795.907
.
.
0,296
0,197
0,197
60.713.573
55.688.551
35.460.000
( 14.356.899 )
x (50% - 15.5)
)
= 48.5%
Metode Profitability Index
Perhituangan Profitability Index untuk investasi penggantian mesin sebesar
2 dimana angka profitability index ini lebih besar dari 1 yang berarti rencana
penggantian aktiva tetap (mesin cetak) dapat diterima.
TABEL 4.19
PROFITABILITY INDEX
Tahun
1
2
3
4
4
Proceeds
DP 15.5%
90.502.085
0,866
143.032.858
0,750
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
Profitability Index =
4.3
Interpretasi
.
.
.
.
PV dari Proceeds
78.374.805
107.274.644
133.118.612
158.867.847
101.160.000
578.795.908
= 2
Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan
aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi
dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan
67
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907,
IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis
BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap
tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat
dipertanggung jawabkan.
68
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan, dapat
disimpulkan bahwa :
Ditinjau dari aspek keuangan, dengan penggantian aktiva perusahaan akan
memperoleh penghematan bersih (proceeds), sehingga investasi dari nilai
outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan
menghasilkan Discounted Payback Period lebih kecil dari waktu yang
ditentukan, nilai NPV positif, IRRnya lebih besar dari biaya modal (COC),
serta Profitability Indexnya lebih besar dari 1. Ditinjau dari analisis BEP
dapat dipertanggungjawabkan sebab tingkat penjualan / nilai penjualan
selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Dari aspek
keuangan ini, rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan.
5.2. Saran
Dari hasil penilaian penggantian mesin cetak baik dari aspek pasar, teknis
dan keuangan, sebaiknya perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin yang
baru.
Perusahaan hendaknya mengganti mesin lama yang berkapasitas 7 lbr/menit
dengan mesin yang baru yang berkapasitas 21 lbr/menit, karena walaupun
investasi penggantian cukup besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk perawatan mesin lama, apabila dilihat dari pengeluaran biayabiaya yang bisa dihemat pada mesin baru akan banyak membawa keuntungan baik
ditinjau dari segi jumlah produksi maupun pengeluaran biaya untuk aktivitas
mesin, karena dengan mesin baru, perusahaan menghemat pengeluaranpengeluaran biaya yang sebenarnya tidak terjadi pada mesin lama.
69
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
LEMBAR PEGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi serta dinyatakan
LULUS. Dengan demikaina skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syaratsyarat mencapai gelar SARJANA EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDY MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA.
Tim Penguji Skripsi :
1. Ketua
: Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM
(
)
(
)
(
)
(
)
( Dekan Fakultas Ekonomi )
2. Wakil Ketua : Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM
( Ketua Program Studi)
3. Anggota
: 1. Dr. Ir. H. Subiyanto, MM
( Dosen Penguji 1 )
2. Drs. Ec. H. Sardju, MM
( Dosen Penguji 2 )
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Kata Pengatar
Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas Ridho dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Wijaya
Putra Surabaya.
Atas segala bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak baik moril
ataupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada
kesempatan ini. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
Sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Budi Endarto, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra
Surabaya.
2. Ibu Dr. Hj. Soenarmi, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Wijaya Putra Surabaya.
3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari, SE. MM selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya.
4. Ibu Dra. Hj. Fitrah Mardiana, SE. MM selaku Dosen Pembimbing penulis
Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya, yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
6. Ibu, Bapak, adik, dan Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan doa
kepada penulis demi berhasilnya studi penulis dengan penuh cinta dan kasih
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
7. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Besar harapan penulis agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amien.
Surabaya, 25 Juli 2012
Penulis
( Aisyah Yuliana )
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA
ABSTRAK SKRIPSI
Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan percetakan
“MAWAR INDAH” Surabaya dengan judul Analisis Penggantian Aktiva Tetap
pada Perusahaan Percetakan ῾MAWAR INDAH᾿ Surabaya Ditinjau dari Aspek
Keuangan.
Perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah:
Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan
ditinjau dari aspek keuangan .
Manfaat penelitian ini adalah diharapkan membantu memberikan masukan
bagi perusahaan dan pengetahuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, teori-teori
yang digunakan meliputi aspek dalam studi kelayakan yaitu aspek keuangan,
manajemen dan ekonomis serta dalam analisis keuangan secara kuantitatif dengan
menggunakan kriteria-kriteria investasi yaitu menggunakan Net Present Value,
Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index serta dengan
menggunakan metode BEP.
Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah :
“Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan
ditinjau dari aspek keuangan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi
dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel
yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011.
Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : Jumlah Investasi
dan sumbernya, Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds), Cost of Capital, Kriteria
Investasi, Break Even Point.
Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan
aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai
outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan
Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta
Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu
berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan.
KATA KUNCI : BEP, NPV, IRR, PAY BACK PERIODE, PI.
Surabaya, 01 Agustus 2012
Aiayah Yuliana
vi
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ....................................................................... ii
Halaman Pengesahan Penguji ............................................................................... iii
Abstrak .................................................................................................................. iv
Kata Pengantar ......................................................................................................v
Daftar Isi................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................x
DAFTAR RUMUS ..............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................1
1.2. Perumusan Masalah.......................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................3
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1.
Landasan teori ..............................................................................5
2.1.1. Pengertian Investasi...........................................................5
2.1.2. Keputusan Investasi...........................................................5
2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari keputusan
pembelanjaan .....................................................................6
2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek................................. 8
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.1.4.1. Aspek Keuangan ....................................................9
2.1.4.2. Aspek Manajemen.................................................. 9
2.1.4.3. Aspek Ekonomis ....................................................10
2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgetting................... 11
2.1.5.1. Pengertian capital budgetting.................................11
2.1.5.2. Klasifikasi capital budgetting................................. 13
2.1.6. Aliran Kas...........................................................................14
2.1.6.1. Aliran Kas Permulaan ............................................16
2.1.6.2. Aliran Kas Operasional..........................................16
2.1.6.3. Aliran Kas Terminal............................................... 17
2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan ..........................17
2.1.8. Discount Factor .................................................................19
2.1.9. Kriteria Investasi ...............................................................23
2.1.9.1. Payback Period.......................................................24
2.1.9.2. Discounted Payback Period ...................................25
2.1.9.3. Net Present Value................................................... 26
2.1.9.4. Internal Rate of Return...........................................27
2.1.9.5. Profitability Index atau B/C ratio...........................28
2.1.10. Analisis Break Even .........................................................29
2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................31
2.3. Kerangka Konseptual.....................................................................32
2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................32
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB III METEODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian..............................................................................33
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ....................................33
3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................33
3.4. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36
3.5. Teknik Keabsahan Data .................................................................37
3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 37
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1. Penyajian Data ...............................................................................39
4.2. Analisis Data..................................................................................40
4.2.1. Investasi Penggantian Mesin ..............................................40
4.2.2. Perincian Investasi Penggantian Mesin ..............................40
4.2.3. Fasilitas Kredit Investasi ....................................................51
4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan............................................... 52
4.2.4.1. Proyeksi Rugi – Laba.............................................62
4.2.4.2. Proyeksi Aliran Kas ...............................................62
4.2.5. Cost of Capital....................................................................62
4.2.6. Proyeksi Break Even Point.................................................64
4.2.7. Analisi Kriteria Investasi....................................................64
4.3. Interpretasi .....................................................................................67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................69
5.2. Saran ..............................................................................................69
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
ix
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
4.1
: Biaya Reparasi Mesin Lama.............................................................. 40
4.2
: Biaya Perawatan Mesin Lama........................................................... 41
4.3
: Biaya Asuransi Mesin Lama.............................................................. 41
4.4
: Biaya Setting Mesin Lama................................................................. 42
4.5
: Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah)..... 44
4.6
: Selisih Penghematan Biaya Mesin Lama dengan Mesin Baru
Tahun 2012 -2015....................................................................... ...... 47
4.7
: Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga
(dalam Rupiah)................................................................................... 50
4.8
: Data Penjualan Produk untuk Golongan 1 Tahun 2007 – 2012......... 51
4.9
: Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 – 2021 untuk Produk
Golongan 1......................................................................................... 52
4.10 : Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan 1................................ 54
4.11 : Proyeksi Biaya Tenaga Kerja untuk Golongan 1............................... 55
4.12 : Biaya Overhead Pabrik Golongan (dalam Rupiah)........................... 56
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.13 : Proyeksi Biaya Bahan Pembantu untuk Golongan 1......................... 57
4.14 : Proyeksi Biaya Listrik (dalam Rupiah).............................................. 58
4.15 : Payback Period................................................................................... 64
4.16 : Discounted Payback Period................................................................ 64
4.17 : Net Present Value............................................................................... 65
4.18 : Internal Rate Of Return..................................................................... 66
4.19 : Profitability Index............................................................................... 66
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR RUMUS
Rumus
Halaman
1. Cost of Capital atas Modal Sendiri................................................
20
2. Cost of Capital atas Biaya Hutang.................................................
20
3. Cost of Capital atas Saham Preferent............................................
21
4. Cost of Capital atas Laba Ditahan.................................................
21
5. Net Present Value...........................................................................
26
6. Internal Rate of Return...................................................................
27
7. Profitability Index...........................................................................
28
8. Perhitungan BEP atas dasar Unit....................................................
30
9. Perhiutngan BEP atas dasar Penjualan dalam Rupiah....................
30
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Perincian Biaya Produksi Pabrik Golongan 1 Tahun 2012 – 2021
(dalam Rupiah )
2. Rencana Biaya Operasi Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah )
3. Proyeksi Laporan Rugi / Laba Golongan 1 Tahun 2012 – 2021
(dalam Rupiah)
4. Proyeksi Cash Flow untuk Golongan 1 (dalam Rupiah)
5. Proyeksi Break Event Golongan 1
6. Aliran Kas Bersih dalam Kaitannya Dengan Penggantian Mesin Cetak
Baru Golongan 1 Tahun 2012 – 2015
7. Surat Keterangan Penelitian
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
LAMPIRAN 6
ALIRAN KAS BERSIH
DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGANTIAN MESIN CETAK BARU
TAHUN 2012 - 2015
( DALAM RUPIAH )
Keterangan
2012
2013
2014
Tambahan Penjualan
318825586
537781360
801983745
Penghematan Biaya :
Biaya Reparasi
36125705
37702130
39273155
Biaya Perawatan
3152468
3903220
4651941
Biaya Asuransi
21373584
22458624
23539664
Tambahan Keuntungan karena
Penghematan Biaya Operasional
379477343
601845334
869448505
Tambahan Biaya
Biaya Penyusutan
Biaya Tunai :
- Biaya Setting
- Biaya Bahan Baku
- Biaya Tenaga kerja langsung
- Bi. Tenaga kerja tak langsung
- Bi. Bahan Pembantu
- Bi. Listrik
- Bi. Operasi
Total Biaya / Tambahan Biaya
Tambahan Laba slm Pajak
2015
1122377244
40838672
5398579
24616624
1193231119
20000000
20000000
20000000
20000000
912500
203080465
36120000
1800000
10443000
2269900
5617500
280243365
945000
318181771
48594000
3780000
14525282
3971980
11796750
421794783
982500
456994143
62823600
5958000
19393134
9144090
18593925
593889392
1025250
624508140
85184400
8353800
25209044
7982740
26070818
798334192
99233978
180050551
275559113
394896927
1500000
10000000
17231892.3
28731892.3
70502085.7
20000000
1500000
10000000
45517692.8
57017692.8
123032858.2
20000000
1500000
10000000
78945689.5
90445689.5
185113423.5
20000000
1500000
10000000
120713924.4
132213924.4
262683002.6
20000000
90502085.7
143032858.2
205113423.5
282683002.6
Tambahan Pajak
0.15
0.25
0.35
Total Tambahan Pajak
Tambahan laba bersih stl pajak
Tambahan Penyusutan
Tambahan Aliran Kas Bersih
( Proceeds )
Sumber : Intern Perusahaan, data terolah
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahana pada umumnya didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang
sebesar-besarnya guna menunjang kelangsungan hidup serta untuk mengembangkan diri.
Untuk menunjang tujuan tersebut, perusahaan memerlukan aktiva tetap yang
merupakan sarana atau fasilitas yang sangat menunjang didalam kegiatan proses produksi.
Kemajuan teknologi dewasa ini banyak menghasilkan mesin-mesin yang lebih modern
dan lebih canggih, untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih mengikuti perkembangannya
sehingga tidak ketinggalan jaman dengan perusahaan pesaing dan juga dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Suatu perusahaan yang akan mengadakan investasi penggantian aktiva tetap haruslah
terlebih dahulu mengadakan penelitian terhadap aspek pemasaran, keuangan dan aspek
teknis, sebelum investasi dijalankan, karena pada umumnya investasi memerlukan
penambahan modal yang cukup besar disamping itu karena dimasa yang akan datang penuh
dengan ketidakpastian.
Kebutuhan fasilitas yang menunjang aktivitas perusahaan berkaitan dengan besarnya
keuntungan yang ingin diperoleh, karena penggunaan fasilitas (mesin) yang sudah tua dan
aus karena termakan waktu, maka produk yang dihasilkan tidak dapat dicapai target
perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta dengan penggunaan peralatan
(mesin) yang sudah tua, perusahaan akan mengeluarkan biaya pemeliharaan, biaya reparasi
dan biaya rutin lainnya yang cukup besar.
Untuk dapat meningkatkan hasil usaha perusahaan diperlukan dasar pemilihan yang
tepat dalam pengambilan keputusan, yaitu apakah perusahaan mengganti mesin lama dengan
1
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
mesin yang baru setelah memperhitungkan biaya yang cukup besar yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan mesin lama, dan apabila mengganti dengan mesin yang baru, berapakah dana
yang harus dikeluarkan, keputusan tersebut harus dipertimbangkan secara teliti, karena dana
yang akan dikeluarkan diterima kembali secara keseluruhan dalam waktu beberapa tahun dan
kembalinya secara berangsur-angsur melalui penghematan tunai (proceeds).
Dari pertimbangan hasil produksi yang dihasilkan baik mesin lama maupun mesin baru,
dan biaya yang diperlukan dalam aktivitasnya terhadap mesin lama dan mesin baru,
perusahaan dapat memilih alternatif untuk pengambilan keputusan dalam penggantian mesin
cetak lama terhadap mesin cetak yang baru, dalam rangka menghasilkan keuntungan
perusahaan.
Berdasarkan
uraian
diatas
dan
pentingnya
keputusan
yang
harus
diambil
oleh perusahaan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“An al i s i s p en g gan ti an ak ti v a p ad a p e ru s ah aan p e r c e tak an M aw a r
I n d ah S u r ab ay a d i ti n jau d a ri as p ek k eu an gan .”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada perusahaan
percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan
jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan, penelitian ditujukan untuk mengetahui secara lebih
jelas menguntungkan atau tidaknya investasi penggantian aktiva tetap yang akan dijalankan
perusahaan bila ditinjau dari aspek keuangan, dengan asumsi bahwa ditinjau dari aspek
Manajemen dan Organisasi serta aspek Sosial Ekonomi dapat dipertanggungjawabkan.
2
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang peneliti harapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis
Bagi para akademisi dan peneliti-peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan
dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh profitabilititas,
pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.
2. Manfaat praktis
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehingga dapat dipakai untuk bahan
pertimbangan penentuan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang khususnya
pada aspek struktur modal.
3
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Investasi
Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap
pengertian tentang investasi. Secara umum investasi adalah meliputi
pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan
mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru dan
sebagainya. Investasi juga diartikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh
para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industriindustri.
2.1.2. Keputusan Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan mengenai diterima atau
tidaknya suatu usulan investasi.
Suatu investasi umumnya menyangkut jumlah modal yang cukup
besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yang utama,
yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan keputusan devidend.
Keputusan investasi merupakan salah satu keputusan yang menentukan
keberhasilan suatu penanaman modal dimasa yang akan datang.
Karena manfaat investasi baru akan diterima pada masa yang akan
datang dan tentunya mengandung unsur ketidakpastian, keputusan investasi
juga memperhitungkan unsur resiko yang dihadapi.
Suatu investasi umumnya selalu menyangkut jumlah modal yang
cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang,
5
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
sehingga apabila suatu keputusan investasi telah kembali, maka akan kecil
kemungkinannya untuk dapat merubah keputusan tersebut, sehingga
keputusan investasi harus diambil dengan cermat dan hati-hati.
Keputusan investasi mempunyai kaitan yang erat dengan alokasi dana
pada berbagai alternative penggunaannya. Selain itu juga mencakup
realokasi modal manakala suatu aktiva secara ekonomis sudah tidak lagi
dapat dianggap layak untuk dipertahankan.
2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari Keputusan Pembelanjaan
Dalam menaksir aliran kas masuk ataupun keluar seharusnya tidak
mencampuradukkan antara aliran kas yang terjadi karena keputusan
investasi dan aliran kas yang terjadi karena keputusan pembelanjaan,
meskipun investasi tersebut dibelanjai dengan sebagian hutang, tidak akan
mengurangi kas masuk yang diperoleh dari hutang terhadap investasi yang
diperlukan. Juga tidak akan memerlukan pembayaran bunga dan pokok
pinjaman sebagai kas keluar, bahwa taksiran aliran kas tersebut adalah sama
hasilnya kalau seolah-olah investasi tersebut dibelanjai dengan 100 persen
modal sendiri.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Suad Husnan (2000:92) yaitu :
“…….sewaktu menghitung NPV investasi tersebut seolah-oleh dibelanjai
dengan 100% modal sendiri”
Jadi persoalan ini dapat didekati dengan cara memisahkan keputusan
investasi dari keputusan pembelanjaan.
Meskipun antara keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan ada
persamaan
yang
mendasar,
kedua
keputusan
tersebut
mempunyai
perbedaan, menurut Suad Husnan (2000:228) mengatakan “Dalam beberapa
6
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
hal keputusan investasi adalah lebih sederhana daripada keputusan
pembelanjaan. Jumlah instrumen pembelanjaan yaitu surat-surat berharga
dan sekuritas terus menerus meningkat”.
Meskipun
demikian,
ada
beberapa
cara
dimana
keputusan
pembelanjaan lebih mudah daripada keputusan investasi, yaitu :
1.
Keputusan pembelanjaan tidak mempunyai tingkat kemutlakan/kepastian
seperti keputusan investasi. Keputusan pembelanjaan lebih mudah dirubah
atau nilai pembatalannya relatif tinggi.
2.
Sulit untuk memperoleh untung atau rugi besar dalam keputusan
pembelanjaan, dengan kata lain sulit mencari rencana pembelanjaan yang
mempunyai NPV berbeda dari nol. Keputusan pembelanjaan yang baik
adalah keputusan yang menghasilkan NPV yang positif.
Dari uraian tersebut, yang dimaksud dengan keputusan pembelanjaan
adalah penggunaan uang perusahaan untuk membeli surat-surat berharga
atau sekuritas sedangkan keputusan investasi, menggunakan uangnya untuk
membeli aktiva tetap. Keputusan investasi dan keputusan Pembelanjaan
mempunyai persamaan dasar yaitu menerima tidaknya investasi tersebut
dengan menggunakan NPV, jika NPV positif berarti keputusan diterima.
2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek
Dalam menganalisis kelayakan bagi suatu proyek harus diperhatikan
beberapa aspek yang secara langsung dapat mempengaruhi kegiatan proyek
yang bersangkutan. Menurut David S. Clifton (2007:5), membedakan aspekaspek tersebut antara lain :
1.
Market Analysis
2.
Technical Analysis
7
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Financial Analysis
4.
Social Profitability Analysis
Sedangkan menurut Suad Husnan dan Sumarsono (2003:17), aspek-
aspek tersebut adalah :
1.
Aspek Pasar
2.
Aspek Teknis
3.
Aspek Keuangan
4.
Aspek Hukum
5.
Aspek Ekonomi Negara
6.
Aspek Dampak Sosial
Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, penyusun membagi
aspek-aspek dalam studi kelayakan menjadi :
1.
Aspek Pasar
2.
Aspek Teknis
3.
Aspek Keuangan
4.
Aspek Manajemen
5.
Aspek Ekonomis
2.1.4.1. Aspek Keuangan
Aspek keuangan suatu proyek berhubungan dengan masalah
penerimaan dan pengeluaran dari proyek tersebut.
Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah :
1.
Cara perusahaan mendapat dana bagi proyek investasi penggantian
aktiva tetap
2.
Pengalokasian dan yang ada pada setiap jenis kegiatan seefektif
dan seefisien mungkin.
8
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Kemampuan
perusahaan
untuk
dapat
menjamin
dan
mengembalikan dana yang dipinjam.
4.
Kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan
selama proyek beroperasi.
5.
Metode yang dipakai dalam menilai kelayaan proyek dari aspek
keuangan antara lain metode BEP, Rasio Finansial, Kriteria
Investasi dan Analisa Sensitivitas (dalam pemecahan permasalahan
ini, pembahasan yang digunakan dengan menggunakan metode
Kriteria Investasi dan metode BEP).
2.1.4.2. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dalam pembuatan studi kelayakan proyek kurang
mendapat perhatian, karena umumnya berpusat pada tiga aspek yaitu pasar,
teknis dan keuangan. Jika ketiga aspek tersebut diperkirakan baik, pihak
pelaksana proyek sudah merasa yakin, meskipun adanya pasar yang
potensial tidak selalu berarti perusahaan bisa memanfaatkannya, karena
tergantung juga pada manajemen untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Untuk menganalisa aspek ini masalah yang dihadapi lebih bersifat kualitatif
sehingga diperlukan banyak pengalaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah :
1.
Pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas
dalam pengoperasiannya.
2.
Persyaratan-persyaratan
yang diperlukan untuk
menjalankan
pekerjaan tersebut.
3.
Struktur organisasi yang akan dijalankan, dimana secara ekstern
menganalisa hubungan organisasi proyek dengan organisasi diluar
9
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
proyek, sedangkan secara intern menganalisa hubungan antara
bagian-bagian dalam proyek, yaitu tugas-tugas, tanggung jawab,
serta wewenang setiap bagian yang ada pada proyek.
4.
Bagaiman kita bisa mendapatkan tenaga-tenaga ahli yang
diperlukan beserta struktur penggajiannya.
2.1.4.3 Aspek Ekonomis
Dalam aspek ini menunjuk pada biaya dan manfaat proyek ditinjau
dari masyarakat secara keseluruhan, artinya biaya dan manfaat tersebut tidak
dikaitkan dengan investor sebagai pendapatan pribadi, melainkan dari
kepentingan negara. Sering analsia aspek ekonomis bertolak belakang
dengan aspek keuangan terganttung pada sifat proyek itu sendiri, jika suatu
proyek bersifat makro, dan negara sebagai investor proyek maka analisa
ekonomis mempunyai nilai lebih penting disbanding analisa aspek keuangan
dan sebaliknya, jika proyek bersifat mikro dan swasta sebagai investor
proyek maka analisa aspek keuangan mempunyai nilai lebih penting
disbanding aspek ekonomisnya.
2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgeting
2.1.5.1. Pengertian capital budgeting
Penanaman modal dalam aktiva tetap adalah merupakan capital
expenditure atau investment atau juga disebut capital budgeting, dimana
hakekat ketiga istilah tersebut adalah mempunyai persamaan arti. Guna
mengetahui dengan jelas peran capital budgeting sebagai salah satu alat
yang dapat membantu manajemen menganalisis kemudian mengambil
keputusan atas usaha yang dijalankan tersebut, menilai apakah penanaman
10
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
modal tersebut secara ekonomis dapat dijalankan atau tidak. Menurut
Djawarto Ps. (2004:1), pengertian capital budgeting adalah :
“Pengarahan investasi (capital budgeting) adalah keseluruhan aktiva
yang berupa perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk
memperoleh manfaat atau suatu aktiva investasi dimana dikeluarkan dana
untuk membentuk produksi dengan harapan untuk memperoleh manfaat
diwaktu yang akan datang”
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2000:110) :
“Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka
waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun”.
Dengan demikian pada dasarnya capital budgeting adalah alat analisis
untuk mengevaluasi perencanaan dari penanaman dana kedalam bendabenda modal, dan pengeluaran dana untuk dapat diambil suatu keputusan.
Capital budgeting mempunyai arti penting bagi perusahaan, menurut
Bambang Riyanto (2000:110) karena :
1.
Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang
panjang, ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama
waktu yang panjang atau sampai keseluruhan dana yang tertanam
dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
2.
Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan diwaktu yang akan datang, kesalahan dalam forecasting
akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investment
dalam aktiva tetap.
11
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.
Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi
jumlah yang besar, jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat
diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak
dapat diperoleh sekaligus, maka sebelumnya harus dibuat rencana
yang hati-hati dan teliti.
4.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat,
kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat
diperbaiki tanpa adanya kerugian.
2.1.5.2. Klasifikasi capital budgeting
Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap adalah
merupakan capital expenditure, tetapi tidak semua capital expenditure akan
dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Terjadinya capital expenditure
disebabkan oleh adanya beberapa alasan yang berbeda satu sama lain.
Klasifikasi
capital
expenditure
menurut
Bambang
Riyanto
(2000:110), adalah :
1.
Investasi penggantian
2.
Investasi penambahan kapasitas
3.
Investasi penambahan jenis produk baru.
4.
Investasi lain-lain.
Sedangkan menurut Suad Husnan (2004:194), klasifikasi capital
budgeting adalah :
1.
Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru
2.
Penggantian peralatan atau pabrik
3.
Penelitian dan pengembangan
12
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.
Eksplorasi
5.
Lain-lain
Beberapa usulan investasi tersebut diatas pada dasarnya mengandung
pengertian yang sama, yaitu :
1.
Replacement atau penggantian
Suatu saat mesin-mesin yang telah ada sudah semakin tua / habis usia
ekonomisnya sehingga perlu diganti, atau adanya estimasi penghematan
biaya karena penggantian aktiva yang sudah usang meskipun belum habis
usia ekonomisnya dengan aktiva yang baru, dari penggantian ini diharapkan
dapat diperoleh cash saving yang menguntungkan
2.
Expansion Invesment atau investasi perluasan
Prospek yang cerah dari suatu usaha yang telah ada menimbulkan gagasan
untuk mengembangkan lebih jauh, sehingga perlu dilakukan investasi baru,
tetapi masalahnya tidak selalu investasi ini memberikan keuntungan
finansial
3.
New Product Activities atau memperluas usaha baru guna memproduksi
jenis produk yang baru
Investasi dibidang usaha yang baru, memerlukan pemecahan yang tepat
terutama yagn menyangkut proyeksi dari keuntungan-keuntungan yang akan
diperoleh, yang dapat menjamin pengembalian modal yang mungkin berasal
dari pinjaman. Resiko yang dihadapi harus berimbang dengan kemungkinan
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
4.
Yang termasuk dalam investasi lain-lain adalah investasi yang tidak
termasuk dalam ketiga golongan tersebut diatas, misalnya pemasangan alat
13
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu adanya AC,
Telephone dan sebagainya.
2.1.6. Aliran Kas
Dalam Capital Budgeting, konsep laba tidak digunakan untuk
menyatakan keuntungan suatu proyek investasi, tetapi yang digunakan
adalah konsep aliran kas.
Hal yang menyebabkan keuntungan yang dilaporkan dalam Laporan
Akuntansi tidaklah identik dengan aliran kas, menurut Suad Husnan
(2004:112) adalah sebagai berkut :
1.
Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih.
2.
Yang lebih relevan bagi investor adalah kas bukan laba.
Laba/keuntungan bisa terjadi tanpa adanya aliran kas. Sebagai contoh,
Perusahaan yang menurut laporan mempunyai keuntungan tetapi karena
menjual secara kredit, maka keuntungan tersebut masih berupa piutang
sehingga tidak dapat dimasukkan dalam aliran kas.
Menurut Suad Husnan (2004:194), hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menaksir aliran kas yaitu :
1.
Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak
2.
Informasi tersebut harus didasarkan atas “incremental” (kenaikan
atau selisih) suatu proyek, jadi yang harus diperbandingkan adalah
bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek
3.
Aliran kas keluar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila
proyek tersebut akan direncanakan dibelanjai dengan pinjaman.
4.
Jangan memasukkan Sunk Cost (biaya yang telah terjadi sehingga
tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil).
14
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Menurut Suad Husnan dan Suwarso (2004:186) aliran kas yang
berhubungan dengan suatu proyek bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian,
yaitu:
1.
Aliran Kas Permulaan (Initiaal Cash Flow)
2.
Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow)
3.
Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow)
2.1.6.1. Aliran kas permulaan
Untuk menentukan aliran kas permulaan, pola aliran kas yang
berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan secara
terperinci, ini berarti harus mengetahui bagaimana pembayaran untuk tanah,
pematangannya, pembayaran mesin-mesin, harga jual mesin lama dan
sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran untuk biaya pendahuluan dan
sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja.
2.1.6.2. Aliran kas operasional
Untuk proyek yang mempunyai interaksi dengan proyek lain, maka
penaksiran aliran kasnya harus teliti, dimana prinsip yang kita gunakan
adalah prinsip “Incremental” (selisih).
Misalkan suatu perusahaan
sedang mempertimbangkan untuk
mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih effisien. Nilai buku
mesin lama adalah Rp 80 juta dan masih bisa dipergunakan dalam masa 4
tahun lagi tanpa nilai sisa. Mesin baru dengan harga Rp 120 juta juga
ditaksir mempunyai usia ekonomis 4 tahun, tanpa nilai sisa. Perusahaan
memakai penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Kalau mesin
15
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
baru dipakai, Perusahaan bisa menghemat biaya operasi tunai pertahun
sebesar Rp 25 juta, misalkan kalau mesin lama dijual saat ini masih laku Rp
80 juta dan tarif pajak yang dikenakan sebesar 30%, maka taksiran aliran
kas operasionalnya sebesar :
Tambahan keuntungan karena penghematan
biaya operasional
Tambahan Penyusutan :
Mesin Baru
Mesin Lama
Rp 25.000.000
Rp 30.000.000
Rp 20.000.000
Tambahan Laba sebelum pajak
Tambahan Pajak
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Rp 4.500.000
Tambahan Laba setelah Pajak
Tambahan Kas Masuk Bersih
Rp 10.500.000
Rp 20.500.000
Dengan demikian maka rencana penggantian mesin tersebut akan
mengakibatkan penambahan investasi (yang merupakan kas keluar) sebesar
Rp 40.000.000 ( Rp 120.00.000 – Rp 80.000.000) dan memberikan
tambahan kas masuk operasional setiap tahun Rp 20.500.000 selama 4
tahun.
2.1.6.3. Aliran kas terminal
Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu)
investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Maksudnya, kebutuhan
modal kerja akan menjadi aliran kas masuk pada akhir usia proyek. Aliran
kas dari nilai sisa ini perlu pula dihubungkan dengan pajak yang mungkin
dikenakan
2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan
Pada umumnya data yang termuat didalam proyeksi laporan keuangan
perusahaan (proforma statements) adalah perkiraan tentang keadaan
keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk tahun-tahun berikutnya.
16
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Penyusunan proyeksi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan
pendekatan praktis didasarkan pada prosentase yang tetap dari harga pokok,
biaya operasi dan beban bunga, disamping itu untuk menjadikan neraca
dalam keadaan seimbang maka diperlukan adanya angka tambahan atau
disebut dengan istilah “angka penyeimbang”, namun demikian mengingat
kemudahan dalam penerapannya, tidak jarang dijumpai masih ada
perusahaan yang menggunakannya. Dengan menggunakan pendekatan
teoritis, maka proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan
tingkat keakuratan yang lebih baik, karena analisa dilakukan secara lebih
mendetail serta tidak diperlukan asumsi sebanyak yang digunakan dalam
pendekatan praktis.
Proyeksi laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi operasiperasi perusahaan di masa yang akan datang, hal ini tidak saja berguna
untuk
pengawasan
internal
tetapi
bagi
pihak
kreditur
akan
mengggunakannya untuk menilai keadaan perusahaan sebelum memberikan
pinjaman atau memutuskan berapa jumlah kredit yang dapat diberikan
kepada calon peminjam.
Proyeksi laporan keuangan meliputi proyeksi neraca, proyeksi rugilaba dan proyeksi aliran kas (Cash Flow Projection).
Proyeksi laporan rugi-laba memperlihatkan jumlah pendapatan dan
biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam tahun yang akan datang.
Sedangkan proyeksi neraca berisi posisi finansial perusahaan, aktiva, utang
dan modal sendiri pada akhir periode yang diproyeksikan. Sedangkan
proyeksi aliran kas atau cash flow projection adalah proyeksi penerimaan
sesudah pajak ditambah dengan penyusutan, karena pajak merupakan
17
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
pengeluaran kas dan proceeds pada akhir umur ekonomis proyek merupakan
penerimaan. Dengan cara lain aliran kas bisa juga dirumuskan sebagai
seluruh penerimaan kas di kurangi dengan seluruh pengeluaran kas
termasuk pajak.
Cash Flow sesudah pajak = penerimaan kas – pengeluaran kas.
Input yang paling penting dalam membuat proyeksi laporan keuangan
perusahaan adalah rencana penjualan, karena dengan menggunakan rencana
penjualan ini, maka akan dapat dibuat rencana produksi, beberapa unit dan
biaya produksi yang dibutuhkan, tenaga kerja, biaya victory overhead dan
biaya operasi, sehingga perusahaan mengetahui kemajuan yang dicapai,
serta mengetahui hasil bersih/laba yang didapat dalam suatu periode.
2.1.8. Discount Factor
Discount factor merupakan suatu tingkat bunga yang digunakan untuk
mendiscount setiap aliran kas yang akan terjadi dimasa yang akan datang
untuk mengetahui nilai sekarang dari setiap aliran kas, dan besarnya cost of
capital, yaitu biaya untuk memperoleh sejumlah dana yang digunakan untuk
investasi. Menurut Bambang Riyanto (2000:185) Cost of Capital adalah
“besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk
memperoleh dana dari suatu sumber”. Untuk memperoleh sumber dana, cost
of capital dibedakan atas :
Modal Sendiri
Yaitu tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal sendiri
sewaktu mereka bersedia menyerahkan dana tersebut ke perusahaan.
18
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Adapun rumus biaya Modal Sendiri, menurut Suad Husnan adan
Soewarsono (2004:247) menuliskan sebagai berikut :
=
Dimana :
∗ +
(
∗ −
)
Ke
=
Biaya modal sendiri dari perusahaan yang menggunakan hutang
K*e
=
Biaya modal sendiri dari perusahaan yang tidak menggunakan
hutang
B
=
Nilai pasar hutang
S
=
Nilai pasar modal sendiri
Kd
=
Biaya hutang sebelum pajak
Biaya Hutang
Biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan yaitu berupa bunga karena perusahaan menggunakan dana yang
berasal dari pinjaman. Dalam pembayaran bunga akan mengurangi
pendapatan yang dikenakan pajak, sehingga dalam perhitungannya harus
disesuaikan dengan tingkat pajak, dimana Suad Husnan dan Soewarsono
(2004:242) menuliskan rumusnya sebagai berikut :
K*d
= Kd ( 1 – T )
Dimana,
K*d
= Biaya hutang setelah pajak
Kd
= Biaya hutang sebelum pajak
T
= Tingkat pajak
Saham Preferent
19
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Adalah saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk
menerima deviden dalam jumlah tertentu berapapun laba (rugi) perusahaan.
Dalam bukunya Bambang Riyanto (2000:190) merumuskan sebagai berikut:
Dimana,
=
Kp
= Biaya saham preferent
Dp
= Deviden yang dibayarkan setiap tahun
Pn
= Harga saham
Laba ditahan
Pada umumnya perusahaan membelanjai kegiatan untuk investasi jangka
panjangnya dengan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan.
Meskipun nampaknya penggunaan dana ini bebas dari biaya, tetapi
sebenarnya tidak ada perbedaan konsepsional antara biaya laba ditahan
dengan biaya sumber dana yang lain. Laba yang ditahan mempunyai tingkat
keuntungan yang diharapkan yaitu “opportunity cost” yang dipergunakan
sebagai biaya modalnya, dimana menurut Bambang Riyanto (2000:191)
merumuskan opportunity cost sebagai berikut :
=
ℎ
ℎ
Biaya Modal Rata-rata Tertimbang
Biaya modal perusahaan yang diperhitungkan secara keseluruhan, karena
modal didapat dari beberapa sumber, maka untuk menetapkannya perlu
dihitung
rata-rata
tertimbang
dari
sumber
dana
tersebut.
Yang
diperhitungkan adlaah modal dalam jangka panjang karena modal jangka
pendek sering berganti, dan karena perhitungan biaya modal didasarkan atas
20
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
tingkat keuntungan setelah pajak, maka dalam perhitungan biaya modal juga
didasarkan atas setelah pajak.
Contoh perhitungan biaya modal tertimbang agar dapat memberi gambaran
yang lebih jelas, adalah sebagai berikut :
Misalkan data lain tentang biaya modal adalah :
-
Saham Preferent
Hutang
Saham biasa
Laba ditahan
9%
4%
11%
10%
Struktur Modal Perusahaan sebagai berikut :
Jumlah
Hutang
Saham Preferen
Saham Biasa
Laba yang ditahan
Proporsi
Rp 30 juta
Rp 10 juta
Rp 20 juta
Rp 30 juta
Rp 100 juta
30%
10%
20%
40%
100%
Dengan demikian, rata-rata tertimbang dari keseluruhan biaya modal adalah
sebagai berikut :
Metode
Pembelanjaan
Hhutang
Saham Preferen
Saham Biasa
Laba yang ditahan
Proporsi
Biaya
30%
10%
20%
40%
4%
9%
11%
10%
Biaya
Tertimbang
1,20%
0,90%
2,20%
4,00%
Rata-rata Tertimbang
Sumber :
8,30%
Suad Husnan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Keputusan
Jangka panjang), 2000
2.1.9. Kriteria Investasi
Suatu
investasi
baru
yang
menyangkut
aktiva
tetap
harus
dipertimbangkan dan diperhitungkan secara seksama, sebab apabila
investasi sudah dijalankan tetapi dalam planning mengalami kekeliruan
21
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
maka akan berakibat fatal bagi perusahaan. Dalam pengadaan aktiva tetap
perlu sekali suatu kajian yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan,
sebab dalam hal pengadaan aktiva tetap akan membawa hasil produksi yang
diinginkan oleh perusahaan.
Berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi rencana
investasi dikemukakan oleh Kadariah (2008:39) yaitu :
1.
Gross Benefit – Cost Ratio (Gross B/C)
2.
Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C)
3.
Profitability Ratio / Profitability Index (PI)
4.
Net Present Value (NPV)
Sedangkan metode penilaian investasi menurut Bambang Riyanto
(2000:113), menuliskan metode yang digunakan sebagai berikut :
1.
Payback Period
2.
Net Present Value
3.
Internal Rate of Return (Yield Method)
4.
Accounting Rate of Return
Pada umumnya ada empat metode yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai
dalam penilaian investasi, apakah investasi layak diterima ataukah ditolak,
yaitu dengan menggunakan metode :
1.
Payback Period
2.
Discounted Payback Period
3.
Net Present Value
4.
Internal Rate of Return
5.
Profitability Index
2.1.9.1. Payback Period
22
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Metode ini menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang
diperlukan agar akumulasi kas bersih sama dengan initial investment atau
mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali.
Menurut Bambang Riyanto (2000:113) Payback Period didefinisikan
sebagai berikut :
“Suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan ‘periode’ atau aliran kas netto
(net cash flow)”
Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah
ditentukan, proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.
Kelemahan utama dari metode “payback” ini adalah tidak memperhatikan
aliran kas masuk setelah periode payback dan tidak memperhatikan nilai
waktu
uang.
Satu-satunya
alasan
digunakannya
metode
jangka
pengembalian adalah penerapannya yang mudah, akan tetapi dengan
berkembangnya kalkulator dan komputer, akan dirasakan bahwa teknik
penganggaran modal yang lebih tepat juga mudah penerapannya. Meskipun
demikian metode ini banyak dipakai untuk menilai investasi proyek, dimana
semakin pendek/minimal periode payback semakin menarik investasinya.
(Suad Husnan: 2000:202), tetapi secara konsepsional, periode payback
minimal belum bisa dirumuskan.
2.1.9.2. Discounted Payback Period
Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, ada yang menggunakan
metode “Discounted Payback Period”, dimana aliran kas masuknya
didiskontokan dengan tingkat bungan yang dianggap relevan. Misalkan ada
dua proyek A dan B, yang masing-masing memerlukan investasi sebesar Rp
23
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
20 juta serta usia ekonomis 6 tahun untuk A dan 10 tahun untuk B. Kas
masuk bersih untuk A adalah Rp 6,5 juta pertahun, sedangkan untuk B Rp 6
juta pertahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan misalkan 10%. Dengan
demikian kalau aliran kas tersebut kita present valuekan, maka untuk
investasi A sudah bisa kembali kurang dari 4 tahun, tetapi untuk B sedikit
lebih banyak dari 4 tahun. Dengan demikian nampaknya proyek A lebih
baik, meskipun demikian, kalau kita hitung secara total, ternyata proyek B
memberikan tambahan kas masuk yang lebih banyak daripada A. Karena
itu, metode Discounted Payback Period hanya mengatasi kelemahan yang
pertama.
2.1.9.3. Net Present Value (NPV)
Menurut Gray Clive (2008:45), Net Present Value didefinisikan
sebagai berikut :
“Jumlah dana yang perlu ditanamkan sekarang, demi memperoleh benefit
tersebut berdasarkan saluran-saluran investasi yang tersedia diluar proyek
yang menjadi sasaran evaluasi kita”
Net Present Value merupakan tehnik yang memberikan pertimbangan
atas nilai waktu dari uang, yang didapat dari selisih antara nilai sekarang
dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar, sebagaimana yang dirumuskan
oleh Bambang Riyanto (2000:120) sebagai berikut :
=
Dimana,
( + )
At
= Arus kas bersih
k
= Biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal
yang diminta investor
24
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
n
= Usia aktiva yang diharapkan
Apabila NPV lebih besar daripada nol, maka usulan investasi dapat
diterima, sebaliknya bila nilai NPV lebih kecil daripada nol, maka usulan
investasi tersebut ditolak.
Sebagai contoh, Perumusan “ABC” akan melakukan investasi dan
membutuhkan pembiayaan dana sebesar Rp 22.000.000 yang akan
menghasilkan cash inflow pertahun sebesar Rp 6.400.000 selama lima
tahun, sedangkan rate of return yang diharapkan 10%, maka perhitungan
NPV dari investasi tersebut adalah :
= −22.000.000 +
.
( ,
.
)
+
.
( ,
.
.
( ,
)
.
+
)
.
+
( ,
= -22.000.000 + 24.260.000
.
.
( ,
.
)
+
.
( ,
.
)
+
)
= 2.260.000
Dari perhitungan tersebut Nampak NPV lebih besar dari nol, sehingga
usulan investasi dapat diterima.
2.1.9.4. Internal rate of return (IRR)
Menurut Kadariah (2005:30), definisi dari internal rate of return adalah:
“Internal rate of return dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan
atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap benefit dikurangi
bersih yang diwujudkan (yaitu setiap benefit dikurangi biaya yang
bersifat positif) secara otomatis ditanamkan kembali dalam tahun
berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama serta diberi
bunga selama sisa umur proyek”
25
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tehnik ini digunakan secara “trial and error” atau coba-coba sampai
dengan akhirnya diperoleh discounted yang akan menghasilkan NPV sama
dengan nol.
Jika suatu proyek pola cash inflownya tiap tahun tidak sama, R. Agus
Sartono (2001:54) merumuskan sebagai berikut :
Dimana r,
= 1− 1
= IRR yang dicari
P1
= Tingkat bunga ke 1
P2
= Tingkat bunga ke 2
C1
= Net Present Value ke 1
C2
= Net Present Value ke 2
2− 1
2− 1
Jika IRR dari suatu proyek sama dengan nilai yang berlaku sebagai
discount rate, maka NPV dari nilai proyek itu adalah nol, berarti kalau IRR
kurang dari nilai discount rate, NPV lebih kecil dari nol dan sebaliknya, jika
lebih besar dari discount rate berarti NPV lebih besar dari nol yang
menandakan proyek diterima.
2.1.9.5. Profitability index (PI) atau B/C ratio
Profitability index atau Benefit cost ratio adalah perbandingan antara
nilai sekarang dari aliran kas yang masuk dimasa datang dengan nilai
investasi. Rumus untuk mencari Profitability index menurut Suad Husnan
dan Enny P (2004:203) adalah sebagai berikut :
=
Selama PI atau B/C sama dengan atau lebih besar dari satu, maka
usulan proyek investasi tersebut diterima.
26
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menganalisa usulan
investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten dengan kata lain jika NPV
menyatakan diterima maka PI jugau uakan menerima.
Sebagai contoh diatas pada Perusahaan “ABC” maka Profitability
index akan didapat sebesar :
=
24.260.000
22.000.000
= 1,10
Karena Profitability Indexnya lebih besar daripada satu maka proyek
dikatakan menguntungkan.
2.1.10. Analisis Break Even
Menurut Bambang Riyanto (2000:278), Analisa Break Even
merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya
tetap, biaya variabel,
keuntungan dan volume
penjualan. Dalam
perencanaan keuntungan analisa break even merupakan Profit Planning
Approach yang mendasar pada hubungan antara biaya dan penghasilan
penjualan. Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja,
maka tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan, karena
break even muncul jika suatu perusahaan disamping mempunyai biaya
variabel juga mempunyai biaya tetap.
Karena adanya unsure variabel disatu pihak dan unsure tetap dilain
pihak, maka dapat terjadi suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu
menderita kerugian, karena penghasilan penjualannya hanya mampu
menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Penghasilan penjualan
setelah dikurangi dengan biaya variabel merupakan bagian dari penghasilan
penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap. Berhubungan dengan
27
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
hal tersebut maka sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk
mengetahui pada tingkat volume produksi penjualan berapakah penghasilan
penjualan dapat tepat menutup biaya totalnya untuk dapat menghindari
kerugian, sedangkan Break Evan Point adalah volume penjualan dimana
penghasilannya sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan
dalam keadaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian.
Perhitungan BEP secara arimatik menurut Bambang Riyanto (2000:283)
adalah sebagai berikut :
1.
Atas dasar unit
Perhitungan BEP atas dasar unit dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
dimana, P
2.
(
)=
= harga jual perunit
V
= Biaya variabel perunit
FC
= Biaya tetap
Q
= Unit produk yang dihasilkan/dijual
Atas dasar penjualan dalam rupiah
Perhitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah dengan
emnggunakan rumus sebagai berikut :
dimana, FC
(
)=
= Biaya tetap
/
VC
= Biaya Variabel
s
= Biaya penjualan
28
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.2. Penelitian terdahulu
Penelitian yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Rudi Prasetyo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
"KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN BARU PADA
PERUSAHAAN
PERCETAKAN
CV.SAHABAT
KLATEN.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara finansial investasi untuk penambahan
mesin baru layak untuk diterima. karena pengeluaran untuk investasi telah
diperhitungkan dan dianalisis dengan teknik-teknik capital budgeting.
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh PBP selama 2 tahun 3 bulan
NPV sebesar Rp. 226.317.541,00 IRR 47,27% dan PI 3,49 kali.
Selain itu terdapat pula penelitian sejenis yang dilakukan oleh Rina
Agustiarni (2006) dalam penelitiannya yang berjudul "ANALISIS UJI
KELAYAKAN
INVESTASI
PT
TRIDIGNITI
MEGA
POWER".
Kesimpulan investasi pembelian mesin layak untuk diterima karena dengan
menggunakan kelima metode penilaian investasi tersebut semuanya layak
untuk diterima yaitu NPV diperoleh nilai positif IRR > tingkat suku bunga
yang disyaratkan PI diperoleh nilai >1 PBP < suatu periode yang telah
ditentukan dan ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan.
2.3. Kerangka Konseptual
29
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Manajemen Keuangan
Investasi
Metode Penilaian investasi
PBP/DPP
NPV
PI
IRR
BEP
Gambar 2.1 kerangka konseptual analisis penggantian aktiva
Kerangka pemikiran dimulai dengan adanya suatu kenyataan bahwa
setiap perusahaan pada saat ini pasti memiliki keinginan untuk berinvestasi
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan juga
memperluas usaha atau ekspansi produksi. Dalam konteks ini penelitian
akan menganalisa apakah inventasi yang dilaksanakan akan layak diterima.
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin
benar atau salah yang digunakan sebagai dasar pembuataan keputusan atau
pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah :
“Investasi
penggantian
aktiva
tetap
yang
dilaksanakan
sangat
menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan.
30
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi
kasus, karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda atau dengan kata lain
kebijaksanaan yang diterapkan pada perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan
lain, walaupun perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sejenis.
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sempel
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi
dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel
yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011.
3.3. Variabel dan Definisi operasional variabel
Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi :
a. Jumlah Investasi dan sumbernya
b. Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds)
c. Cost of Capital
d. Kriteria Investasi
e. Break Even Point
Definisi Operasional dan Pengukurannya yaitu :
segala aspek keuangan yang diperhitungkan dalam pembelian mesin cetak
yang akan diinvestasikan, yaitu :
33
This page was created using BCL ALLPDF
Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
a. Jumlah Investasi
Yaitu besarnya penanaman jumlah modal kedalam suatu barang/aktiva
yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang dan memerlukan
pengawasan modal dimasa sekarang, dimana pengukurannya dengan
melihat berapa besar investasi yang tertanam dihitung dari selisih harga
perolehan mesin baru dengan nilai jual mesin lama.
b. Sumber Dana Investasi
Yaitu sumber dana yang didapat untuk menjalankan investasi yang akan
dilaksanakan.
c. Rencana pendapatan perusahaan
Yaitu kegiatan yang dijalankan untuk memberikan pendapatan bagi
perusahaan
d. Rencana biaya
Rencana mengenai besarnya biaya yang akan terjadi untuk pelaksanaan
investasi dan operasionalnya.
e. Proyeksi rugi-laba
Yaitu gambaran rugi laba perusahaan dimasa mendatang sebagai akibat
dari adanya penggantian aktiva tersebut.
f. Proyeksi aliran kas
Yaitu gambaran arus kas perusahaan dimasa yang akan datang setelah
adanya rencana pengantian aktiva tersebut, selama usia 10 tahun yang
akan datang.
34
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
g. Analisis Break Even
Yaitu perhitungan break even point untuk mengetahui kapan proyek
tersebut mulai menghasilkan keuntungan.
h. Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih (Proceeds)
Proceeds atau cash flow dalam hal penggantian aktiva ini merupakan
penghematan tunai, dimana pengukurannya dengan menggunakan
selisih biaya aktiva tetap mesin baru dengan mesin yang lama antara lain
biaya perawatan, biaya reparasi, biaya asuransi, biaya setting dan biaya
penyusutan, cara perolehan besarnya penyusutan dengan menggunakan
metode garis lurus, sedangkan cara pengukurannya dengan mengurangi
biaya pada mesin baru dengan biaya pada mesin lama.
Rumus Tambahan Aliran kas Masuk Bersih :
Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih = Tambahan E.A.T + Tambahan Depresiasi + bunga ( 1 – Pajak)
i. Cost of Capital
Biaya modal merupakan beban yang harus dipikul oleh Perusahaan atas
penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan investasi
penggantian mesin, dimana biaya modal didapat dari kredit investasi dan
sisanya dari modal sendiri, sehingga cara pengukuran dengan
menggunakan WACC dari kredit/pinjaman Bank dan modal sendiri
j. Kriteria Investasi
Berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menilai
layak atau tidaklah usulan penggantian investasi, yaitu dengan
menggunakan metode Payback Period, Net Present Value Internal Rate
of Return dan Profitability Index.
35
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan adalah
dengan cara :
1.
Studi Lapangan
Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian
dengan cara :
a. Metode Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara atau
tanya jawab dengan Pimpinan atau karyawan perusahaan terutama pada
karyawan bagian produksi dan keuangan, agar memperoleh data
mengenai pembiayaan untuk aktivitas mesin serta data-data lain yang
berhubungan dengan permasalahan.
b. Metode Observasi
Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan
pencatatan gejala-gejala yang terjadi dan tampak pada obyek penelitian
yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa atau
situasi/keadaan itu terjadi.
c. Metode Dokumenter
Yaitu dengan cara mengutip data dari dokumen perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian.
36
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Studi Literature
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari dari
buku-buku dan diktat-diktat yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
digunakan sebagai landasan teori, agar pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.5. Teknik Keabsahan Data
Data yang digunakan adalah data yang valid pada perusahaan percetakan
“MAWAR INDAH” yang berlokasi di surabaya , tepatnya di Jl. Kalisari Gg.
Krajan No. 918.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif.
1.
Teknik Kualitatif
Yaitu suatu teknik yang bersifat menerangkan dan memberikan pengertian
tentang istilah serta masalah yang ada dalam skripsi ini, yang diambil
berdasarkan data dari perusahaan maupun literature-literature yang ada
sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang maksud dari
penulisan skripsi ini.
2.
Teknik Kuantitatif
Yaitu teknik dengan memakai sistem perhitungan, rumus-rumus, angkaangka serta tabel-tabel yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
37
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Data baik kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan, dikelompokkan
sesuai kebutuhan, setelah itu diproses, dianalisa dan diambil kesimpulan dan
saran-saran.
38
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1.
Penyajian data
Perusahaan percetakan “Mawar Indah” berdiri sejak tahun 1950 dengan
hanya menggunakan 1 mesin cetak dan 2 orang karyawan saja. Perusahaan
“Mawar Indah” mula-mula hanya memproduksi produk kartu-kartu, misalnya
kartu nama, kartu undangan, kartu ucapan dan sebagainya, dengan tujuan mulamula hanya untuk melayani anggota keluarganya saja.
Perusahaan “Mawar Indah” berlokasi di Surabaya, tepatnya di Jl. Kalisari
Gg. Krajan No. 918. Dari tahun ketahun Perusahaan “Mawar Indah” terus
mengalami kemajuan, hingga saat ini Perusahaan telah memiliki 15 mesin cetak
dan 120 karyawan.
Tujuan utama perusahaan adalah meraih sebanyak mungkin konsumen
dengan hasil yang memuaskan, cepat dan tepat, sedangkan tujuan jangka pendek
perusahaan adalah memperlancar proses produksi
sehingga keuntungan
perusahaan dapat ditingkatkan dan tujuan jangka panjang perusahaan adalah ke
penjualan saham perusahaan.
Produk yang dihasilkan perusahaan “Mawar Indah” semakin bervariasi, dan
digolongkan menjadi 4 golongan yaitu :
1.
Golongan I
: Memproduksi kartu-kartu, misalnya kartu undangan, kartu
ucapan, kartu nama dan sebagainya.
39
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Golongan II
: Memproduksi
brosur-brosur,
selebaran-selabaran,
pamphlet dan sebagainya
3.
Golongan III : Memproduksi nota-nota penjualan, pembelian, slip dan
sebagainya.
4.
Golongan IV : Memproduksi buku-buku, buku cetakan, buku bacaan,
buku kerja dan sebagainya.
4.2.
Analisis Data
4.2.1.
Investasi penggantian mesin
Untuk mengetahui penggantian mesin baru tersebut diterima atau ditolak,
terlebih dahulu perusahaan harus menghitung besarnya dana yang tertanam dalam
investasi penggantian mesin (nilai outlays) yaitu uang kas yang mula-mula harus
dikeluarkan untuk memperoleh mesin baru tersebut.
Besarnya nilai outlays, diperoleh dari :
-
Harga Perolehan Mesin Baru
Rp
300.000.000
-
Nilai Jual Mesin lama
Rp
10.000.000
NILAI OUTLAYS
Rp
290.000.000
Harga perolehan Mesin Baru tersebut termasuk ongkos angkut dan
pemasangan serta biaya pemesanan. Sedangkan mesin cetak yang lama
digantikan/dijual kepada perusahaan mini offset “NOKO” sebesar Rp 10.000.000.
4.2.2.
1.
Perincian Investasi Penggantian Mesin
Data Mesin Lama
Sebagai suatu perusahaan percetakan, dalam proses produksinya
menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dipakai untuk membantu
40
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
kelancaran operasi perusahaan, diantaranya adalah dengan menggunakan
mesin
cetak. Mesin
cetak
yang
digunakan
perusahaan
ini
usia
penggunaannya sudah cukup lama yang diperoleh dengan membeli dari
perusahaan Percetakan di Surabaya tahun 2005, dan masih mempunyai nilai
sisa 4 tahun lagi.
Selama 5 tahun terakhir mesin yang digunakan seringkali mengalami
kemacetan dan kerusakan selain itu kapasitas produksinya semakin
menurun, ini dikarenakan mesin tersebut dipaksa bekerja diatas kapasitas
penuh, untuk menambah volume produksinya dimana setiap hari permintaan
konsumen (pesanan) akan produk kartu-kartu terus mengalami peningkatan,
sehingga kerusakan mesin tersebut menimbulkan biaya-biaya pengeluaran
dan pemeliharaan yang semakin tahun semakin besar, yaitu pengeluaran
untuk biaya reparasi, biaya pemeliharaan (perawatan) dan biaya asuransi.
TABEL 4.1
BIAYA REPARASI MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
40.150.000
42.600.000
44.217.900
45.564.250
47.900.000
Biaya reparasi ini digunakan untuk mengganti ataupun membeli plat
cetak pada mesin cetak dan pembelian suku cadang mesin cetak. Pembelian
alat-alat tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar.
41
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Biaya perawatan dan pemeliharaan yang dikeluarkan perusahaan
digunakan untuk pembelian minyak pelumas yaitu olie dan vet yang
jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar
pula.
TABEL 4.2
BIAYA PERAWATAN MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
2.235.230
3.010.500
3.985.600
4.800.980
5.500.000
TABEL 4.3
BIAYA ASURANSI MESIN LAMA
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
24.650.500
26.850.400
27.590.270
28.000.500
30.500.650
Biaya Asuransi yang dikeluarkan Perusahaan cukup besar dari tahun
ketahun, ini dikarenakan Perusahaan ingin menghindari terjadinya
hubungan pendek yang mengakibatkan kerusakan total pada mesin,
misalnya, kebakaran, mesin tidak berfungsi lagi dan sebagainya.
42
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
TABEL 4.4
BIAYA SETTING MESIN LAMA
Jumlah Biaya
(dlm Rp)
750.000
800.000
900.000
975.000
1.000.000
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber : Data Intern Perusahaan
Biaya setting yang dikeluarkan Perusahaan digunakan untuk proses
produksi dari produk masuk bagian setting untuk didesign sampai keluar
dari bagian finishing menjadi barang jadi, sehingga dengan banyaknya
pesanan yang masuk maka besar pula biaya setting yang dikeluarkan dan
sebaliknya.
2.
Data Produksi Mesin Lama
Mesin lama yang digunakan untuk berproduksi mempunyai kapasitas
normal 7 lbr/menit, tetapi selama 5 tahun terakhir ini hasil produksi
mengalami penurunan karena kemacetan dan gangguan pada mesin.
Penggunaan mesin setiap harinya dilakukan selama 8 jam (dari jam 08.00
sampai dengan jam 17.00), dimana karyawan bekerja 1 bulan selama 25
hari, sehingga perusahaan mengetahui hasil produksinya apabila kapasitas
mesin penuh yaitu :
Kapasitas mesin penuh 7 lbr / menit
Jumlah lembar kartu yang dihasilkan selama 1 hari =
7 lbr x 60 menit x 8 jam = 3.360 lembar
Dalam 1 bulan = 3.360 lbr x 25 hr
= 84.000 lbr
43
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dalam 1 tahun = 84.000 lbr x 12 bl = 1.008.000 lbr
Dalam kapasitas penuh, produksi yang dihasilkan sebesar 1.008.000
lbr/tahun, tetapi dalam kenyataannya jumlah produksi yang dihasilkan
mengalami penurunan.
Jumlah penghasilan dari tahun ketahun tidak menunjukkan kerugian
yang cukup berarti, karena Perusahaan masih mendapatkan penghasilan
untuk Produk Golongan II, III dan IV.
3.
Data Mesin Baru
Untuk menghadapi masalah semakin meningkatnya biaya perawatan
dan pemeliharaan untuk mesin lama, Perusahaan mengambil kebijaksanaan
dengan mengganti mesin cetak yang baru, dengan data-data mesin sebagai
berikut :
a. Mesin cetak bermerk Heidelberg dan mempunyai kapasitas 21 lbr/menit
(kecepatan 3 x lipat mesin lama).
b. Umur Ekonomis 10 tahun
c. Harga perolehan Rp 300.000.000
d. Tidak mempunyai nilai sisa
e. Perusahaan menetapkan biaya reparasi/tahun sebesar Rp 13.500.000 dan
tiap tahun meningkat sebesar 2%.
f. Biaya Perawatan ditetapkan sebesar Rp 3.250.000 dan setiap tahun
mengalami peningkatan sebesar 2,5%
g. Perusahaan menetapkan biaya asuransi sebesar Rp 10.000.000 dan
setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2%
44
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
h. Untuk biaya setting mesin cetak yang baru, perusahaan menetapkan
besarnya Rp 2.000.000 dan mengalami peningkatan setiap tahun sebesar
5%.
i. Metode penyusutan mesin cetak dengan menggunakan Metode garis
lurus (straight line)
Dengan data tersebut diatas, Perusahaan dapat mengestimasi biaya
yang terjadi untuk 10 tahun yang akan datang, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.5
Proyeksi Biaya Mesin Baru
Tahun 2012 – 2021 (dlm Rp.)
Tahun
Bi. Perawatan Bi. Reparasi
2012
3.250.000
13.500.000
2013
3.331.250
13.770.000
2014
3.414.531
14.045.400
2015
3.499.895
14.326.308
2016
3.587.392
14.612.834
2017
3.677.077
14.905.091
2018
3.769.004
15.203.193
2019
3.863.229
15.507.257
2020
3.959.809
15.817.402
2021
4.058.805
16.133.750
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
B. Asuransi
10.000.000
10.200.000
10.404.000
10.612.080
10.824.322
11.040.808
11.261.624
11.486.857
11.716.594
11.950.926
Bi. Setting
2.000.000
2.100.000
2.205.000
2.315.250
2.430.013
2.252.563
2.680.191
2.814.201
2.954.911
3.102.656
Dalam analisa data akan dibuat estimasi terhadap pengeluaran biayabiaya pada mesin lama untuk 4 tahun yang akan datang apabila perusahaan
tetap menggunakan mesin lama untuk dipakai berproduksi, sehingga dapat
dibandingkan biaya-biaya yang terjadi dengan mesin baru selama 4 tahun.
Perhitungan untuk mengestimasi biaya pada mesin lama dengan
menggunakan Metode Least Square, yaitu :
Y = a + b X,dimana
a = rata-rata kelompok (konstanta)
45
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
b = koeffisien
X = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar
Estimasi Biaya reparasi untuk Mesin lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
∑
∑(
∑(
Biaya (Y)
40.150.000
42.600.000
44.217.900
45.564.250
47.900.000
220.432.150
=
Sehingga,
XY
-80.300.000
-42.600.000
0
45.564.250
95.800.000
18.464.250
220.432.150
= 44.086.430
5
)
18.464.250
=
= 1.846.425
)
10
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
X2
4
1
0
1
4
10
X
-2
-1
0
1
2
0
= 44.086.430 + 1.846.425 X
= 44.086.430 + 1.846.425 (3)
= 44.086.430 + 1.846.425 (4)
= 44.086.430 + 1.846.425 (5)
= 44.086.430 + 1.846.425 (6)
=
=
=
=
49.625.705
51.472.130
53.318.555
55.164.980
Estimasi Biaya Perawatan untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
∑
=
Biaya (Y)
2.235.230
3.010.500
3.985.600
4.800.980
5.500.000
19.532.310
X
-2
-1
0
1
2
0
X2
4
1
0
1
4
10
XY
-4.470.460
-3.010.500
0
4.800.000
11.000.000
8.320.020
19.532.310
= 3.906.426
5
46
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
=
∑(
∑(
8.320.020
)
=
= 832.002
)
10
Sehingga,
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
= 3.906.462 + 832.002 X
= 3.906.462 + 832.002 (3)
= 3.906.462 + 832.002 (4)
= 3.906.462 + 832.002 (5)
= 3.906.462 + 832.002 (6)
=
=
=
=
6.402.468
7.234.470
8.066.472
8.898.474
Estimasi Biaya Asuransi untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
Biaya (Y)
24.650.500
26.850.400
27.590.270
28.000.000
30.500.650
137.592.320
∑
∑(
∑(
=
Sehingga,
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
XY
-49.301.000
-26.850.400
0
28.000.000
61.001.300
8.320.020
137.592.320
= 27.518.464
5
)
12.850.400
=
)
10
Y’
X2
4
1
0
1
4
10
X
-2
-1
0
1
2
0
=
1.285.040
= 27.518.464 + 1.285.040 X
= 27.518.464 + 1.285.040 (3)
= 27.518.464 + 1.285.040 (4)
= 27.518.464 + 1.285.040 (5)
= 27.518.464 + 1.285.040 (6)
=
=
=
=
31.373.584
32.658.624
33.943.664
35.228.704
Dari hasil estimasi biaya mesin lama dibandingkan dengan taksiran
biaya yang terjadi pada mesin baru, akan menghasilkan terjadinya selisih
biaya yang merupakan penghematan biaya (Tabel 4.6)
47
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tabel 4.6
SELISIH PENGHEMATAN BIAYA MESIN LAMA DENGAN MESIN BARU
TAHUN 2012 – TAHUN 2015
Thn
2012
Keterangan
Mesin Lama (Rp)
Bi. Reparasi
49.625.705
Bi. Perawatan
6.402.468
Bi. Asuransi
31.373.584
Jumlah
87.401.757
2013 Bi. Reparasi
51.472.130
Bi. Perawatan
7.234.470
Bi. Asuransi
32.658.624
Jumlah
91.365.224
2014 Bi. Reparasi
53.318.555
Bi. Perawatan
8.066.472
Bi. Asuransi
33.943.664
Jumlah
95.328.691
2015 Bi. Reparasi
55.164.980
Bi. Perawatan
8.898.474
Bi. Asuransi
35.228.704
Jumlah
99.292.158
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
Mesin Baru (Rp)
13.500.000
3.250.000
10.000.000
26.750.000
13.770.000
3.331.250
10.200.000
27.301.250
14.045.400
3.414.531
10.404.000
27.863.931
14.326.308
3.499.895
10.612.080
28.438.283
Selisih (Rp)
36.125.705
3.152.468
21.373.584
60.651.757
37.702.130
3.903.220
22.458.624
64.063.974
39.273.155
4.651.941
23.539.664
67.464.760
40.838.672
5.398.579
24.616.624
70.853.875
Dalam penggantian aktiva, juga memperhitungkan besarnya biaya
tambahan, yaitu biaya yang seharusnya tidak terjadi jika perusahaan tidak
melakukan penggantian, biaya-biaya tersebut antara lain biaya penyusutan
dan biaya setting.
Untuk biaya penyusutan perusahaan menggunakan metode penyusutan
garis lurus.
Untuk mesin cetak lama, besarnya penyusutan :
1. Umur ekonomis mesin cetak 10 tahun
2. Harga beli mesin cetak sebesar Rp 100.000.000
3. Tidak ada nilai sisa
Besarnya biaya penyusutan pertahun adalah :
48
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
100.000.000
=
10 ℎ
10.000.000
Untuk mesin cetak baru, besarnya penyusutan :
1. Harga Perolehan Mesin Cetak sebesar Rp 300.000.000
2. Umur ekonomis mesin 10 tahun, dalam menganalisis investasi
penggantian, umur mesin baru ditentukan sama dengan umur mesin
lama yaitu 4 tahun, setelah akhir tahun ke 4 mesin baru mempunyai nilai
sisa sebesar Rp 180.000.000 ( 6 x Rp 30.000.000), sehingga besarnya
nilai mesin baru sebesar Rp 120.000.000
Maka, besarnya biaya penyusutan pertahun sebesar :
120.000.000
=
4 ℎ
30.000.000
Sedangkan untuk biaya setting besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
10 tahun yang akan datang adalah berasal dari estimasi biaya tahun-tahun
yang lalu yaitu sebesar :
Estimasi Biaya Setting untuk Mesin Lama
Thn
2007
2008
2009
2010
2011
Total
=
=
∑
∑(
∑(
Sehingga,
Biaya (Y)
750.000
800.000
900.000
975.000
1.000.000
4.425.000
=
X
-2
-1
0
1
2
0
X2
4
1
0
1
4
10
XY
-1.000.000
-800.000
0
975.000
2.000.000
675.000
4.425.000
= 885.000
5
)
675.000
=
)
10
=
67.500
49
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Y’
Y’2012
Y’2013
Y’2014
Y’2015
Y’2016
Y’2017
Y’2018
Y’2019
Y’2020
Y’2021
= 885.000 + 67.500 X
= 885.000 + 67.500 (3)
= 885.000 + 67.500 (4)
= 885.000 + 67.500 (5)
= 885.000 + 67.500 (6)
= 885.000 + 67.500 (7)
= 885.000 + 67.500 (8)
= 885.000 + 67.500 (9)
= 885.000 + 67.500 (10)
= 885.000 + 67.500 (11)
= 885.000 + 67.500 (12)
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
1.087.500
1.155.000
1.222.500
1.290.000
1.357.500
1.425.000
1.492.500
1.560.000
1.627.500
1.695.000
Dari perhitungan tersebut diatas, ternyata diketahui bahwa biaya
penyusutan dan biaya setting mesin cetak baru lebih besar daripada biaya
penyusutan dan biaya setting mesin cetak lama untuk setiap tahunnya,
sehingga selisih antara biaya kedua mesin tersebut merupakan tambahan
biayayaitu tambahan biaya penyusutan sebesar Rp 20.000.000 untuk tiap
tahun dan tambahan biaya setting yaitu sebesar :
Tahun
2012
2013
2014
2015
Mesin Baru
2.000.000
2.100.000
2.205.000
2.315.250
Mesin Lama
1.087.500
1.155.000
1.222.500
1.290.000
Selisih Biaya
912.500
945.000
982.500
1.025.250
Dari selisih biaya tersebut (tambahan penyusutan dan setting) dapt
diperhitungkan besarnya tambahan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Dengan adanya penggantian mesin cetak lama dengan yang baru
terdapat adanya aliran kas masuk bersih / Proceeds yang merupakan
keuntungan bagi perusahaan, artinya jika Perusahaan menggunakan mesin
cetak yang baru, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk mesin cetak yang lama (Lihat Lampiran 6).
50
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.2.3.
Fasilitas kredit investasi
Rencana Penggantian mesin untuk Golongan I membutuhkan dana
Rp 300.000.000, sedang nilai jual mesin lama sebesar Rp 10.000.000, sehingga
masih diperlukan dana sebesar Rp 290.000.000, dimana dana tersebut dibiayai
dari Bank Pemerintah berupa kredit investasi dengan
bunga pinjaman 22%
sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dari modal sendiri sebesar Rp 90.000.000.
Rencana Angsuran dan Pembayaran Bunga
Untuk melunasi pinjamannya, Perusahaan Mawar Indah merencanakan
mengangsur tiap tahun, dimana angsuran tersebut dilakukan pada tahun ke 2,
setelah pinjaman secara penuh diterima dengan tingkat bunga 22% pertahun.
Besarnya angsuran yang dibayarkan berdasarkan perjanjian dengan pihak Bank
dengan asumsi saldo kas diterima minimum sebear Rp 5.000.000. Untuk
perinciannya lihat tabel 4.7.
Tabel 4.7
Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga
(dalam Rp)
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pinjaman
200.000.000
-
Angsuran Pokok
25.000.000
25.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
25.000.000
25.000.000
Bunga 22%
44.000.000
44.000.000
38.500.000
33.000.000
28.600.000
24.200.000
19.800.000
15.400.000
11.000.000
5.500.000
Total Angsuran
44.000.000
69.000.000
63.500.000
53.000.000
48.600.000
44.200.000
39.800.000
35.400.000
36.000.000
30.500.000
So. Pinjaman
200.000.000
175.000.000
150.000.000
130.000.000
110.000.000
90.000.000
70.000.000
50.000.000
25.000.000
-
Sumber : Data Intern Perusahaan
51
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
4.2.4.
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi laporan keuangan Perusahaan meliputi :
1.
Perkembangan Penjualan Perusahaan
Dibawah ini merupakan data tentang perkembangan penjualan produk untuk
Golongan I tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
TABEL 4.8
Data Penjualan Produk untuk Golongan I
Tahun 2007 - 2011
Hrg Jual/unit
Hasil Penjualan
Tahun
Produk
Unit terjual
(Rp)
(Rp)
2007 Kartu Undangan
750
399.790
299.842.500
Kartu Ucapan
500
350.000
175.000.000
Kartu Nama
350
243.500 @ 50
1.704.500
Jumlah Penjualan
476.547.000
2008 Kartu Undangan
800
395.000
316.000.000
Kartu Ucapan
550
345.500
190.025.000
Kartu Nama
400
240.070 @ 50
1.920.560
Jumlah Penjualan
507.945.560
2009 Kartu Undangan
1.000
390.000
390.000.000
Kartu Ucapan
600
340.900
204.540.000
Kartu Nama
400
238.310 @ 50
1.906.480
Jumlah Penjualan
586.446.480
2010 Kartu Undangan
1.100
387.500
426.250.000
Kartu Ucapan
700
328.375
166.862.500
Kartu Nama
450
235.500 @ 50
2.119.500
Jumlah Penjualan
595.232.000
2011 Kartu Undangan
1.250
375.000
468.750.000
Kartu Ucapan
750
325.900
244.425.000
Kartu Nama
500
230.000 @ 50
2.300.000
Jumlah Penjualan
715.475.000
Sumber : Data Intern perusahaan
Dalam pembuatan proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan untuk proyek
penggantian mesin cetak mencakup periode 10 tahun, dimana asumsi yang
digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan tersebut didasarkan atas
52
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
2.
Rencana Produksi dan Penjualan
Dalam pembuatan proyeksi laporan keuangan didasarkan pada rencana
penjualan serta kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun
yang akan datang untuk produk Golongan I, sedangkan untuk Produk Golongan
II, III dan IV diasumsikan tetap (sama) untuk setiap tahunnya.
Untuk mengestimasi penghasilan / pendapatan 10 tahun yang akan datang,
Perusahaan menetapkan kebijaksanaan dengan menaikkan penjualan 10% untuk
produk kartu undangan, 10,5% untuk Kartu Ucapan dan 6% untuk Kartu Nama.
Sedangkan untuk harga perusahaan menaikkan 10% untu berbagai macam kartu
setiap tahunnya, dimana asumsi kenaikkan tersebut didasarkan pada rata-rata
prosentase kenaikan selama 5 tahun berturut-turut (Metode Harga Berantai).
Berdasarkan asumsi diatas, jumlah macam produk Golongan I yang
diproduksi dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 - 2021
Untuk Produk Golongan I
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Kartu Undangan
Unit
Jumlah
(Rp)
532.015
731.520.625
585.217
885.433.321
643.738 1.071.180.032
708.112 1.295.844.960
778.923 1.567.971.999
856.815 1.896.988.410
942.497 2.295.922.692
1.036.747 2.778.481.960
1.140.421 3.360.820.687
1.254.464 4.066.972.288
Kartu Ucapan
Unit
Jumlah
(Rp)
357.136
294.637.200
394.635
358.328.580
436.072
435.199.856
481.860
529.082.280
532.455
643.205.640
588.363
781.934.427
650.141
950.506.142
718.405 1.155.195240
793.838 1.403.350.584
877.191 1.706.136.495
Kartu Nama
Unit
Jumlah
(Rp)
740.251
8.142.761
784.666
9.494.459
831.746 11.078.857
881.651 12.925.004
934.550 15.046.255
990.623 17.553.840
1.050.623 20.455.169
1.113.064 23.864.092
1.179.848 27.820.816
1.250.639 32.441.576
Hasil
Penjualan
(Rp. 000)
1.034.300
1.253.256
1.517.458
1.837.852
2.226.223
2.696.476
3.266.884
3.957.541
4.792.147
5.805.550
Sumber : Tabel 4.1 dan 4.14, data terolah
Dalam rangka mengestimasi jumlah produksi yang dibutuhkan untuk golongan I,
maka dibuat suatu rencana produksi dimana Perusahaan Mawar Indah menetapkan
53
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
kebijaksanaan bahwa persediaan awal bahan baku dan barang jadi dan persediaan
akhir bahan baku dan barang jadi diasumsikan sama besarnya, sehingga jumlah
yang diproduksi adalah sama besarnya denan rencana penjualan untuk produk
golongan I setiap tahunnya.
3.
Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan merupakan biaya produksi dari barang yang dijual,
dalam hal ini terdiri dari :
a.
Bahan Baku
b.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
c.
Biaya Overhead
ad. a Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk Kartu Undangan,
Kartu Ucapan dan Kartu Nama dengan harga sebagai berikut :
Perincian Biaya Pemakaian Bahan Baku Gol. I Tahun 2011
Unit
Kertas untuk :
Kartu Undangan
Kartu Ucapan
Kartu Nama
Tinta Cetak
Lem (Perekat)
Jumlah
@ dlm Rp
90.000 Lbr
100.000 Lbr
2.500 Lbr
15.000 Kg
100 Kg
2.000
900
750
5.750
1.500
Jumlah (Rp)
180.000.000
90.000.000
1.875.000
86.250.000
150.000
358.275.000
54
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dengan
memproyeksikan
pemakaian
bahan
baku,
Perusahaan
mengasumsikan kenaikan harga bahan baku sebesar 10% sedangkan pemakaian
bahan baku tahun 2011 untuk macam-macam kartu adalah sebagai berikut :
Pemakaian Kertas untuk :
=
=
=
90.000
= 0.24
375.000
100.000
= 0.307
325.000
2.500
= 0.011
230.000
=
/
15.000
= 0.016
930.900
=
100
= 0.00011
930.000
Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan
baku dan biaya bahan baku adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan I
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Rencana Pengg.
Bhn. Bk
Kertas
- Kartu Undangan
- Kartu Ucapan
- Kartu Nama
Tinta Cetak
Perekat
127.684
109.641
8.143
26.070
179
140.452
121.153
8.631
28.232
194
154.497
133.874
9.149
30.585
210
169.947
147.931
9.698
33.146
228
186.942
163.464
10.280
35.935
247
205.636
180.627
10.897
38.973
268
226.199
199.593
11.557
42.283
291
248.819
220.550
12.244
45.891
316
273.701
243.708
12.978
49.826
343
301.071
269.298
13.757
54.117
372
Biaya Bhn Baku
Kertas
- Kartu Undangan
- Kartu Ucapan
- Kartu Nama
Tinta Cetak
Perekat
280.904
108.544
6.717
164.892
295
339.893
131.935
7.836
196.438
352
411.271
160.381
9.130
234.067
419
497.604
194.973
10.648
279.056
500
602.140
237.022
12.418
332.758
596
728.568
287.919
14.482
396.978
712
881.497
350.086
16.896
473.781
850
1.066.687
425.440
19.688
565.652
1.015
1.290.773
517.148
22.945
675.540
1.213
1.561.655
628.541
26.757
807.100
1.447
Jumlah
561.355
676.456
815.269
982.783
1.184.936
1.428.660
1.723.111
2.078.484
2.507.621
3.025.502
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
ad. b
Biaya Tenaga Kerja langsung
55
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Perhitungan proyeksi beban tenaga kerja bagian produksi didasarkan
jumlah dan tarif gaji/upah per karyawan perbulan.
Jumlah formasi yang dibutuhkan perbulan untuk 100.000 lembar adalah
sebagai berikut :
Bagian/Jabatan
Tenaga Krj. Langsung
Jumlah Personil
(orang)
1
Tingkat Gaji / Bln
(Rupiah)
350.000
2
750.000
Tenaga Krj. Tak Langsung
Gaji dibayarkan tiap bulan, dan Perusahaan menetapkan kebijaksanaan
untuk menaikkan upah sebesar 10% untuk setiap tahunnya, sedangkan kebutuhan
biaya tenaga kerja tak langsung adalah tetap untuk setiap tahunnya, sehingga
perincian biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 4.11
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Untuk Golongan I
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
- Tk. Langsung
16
17
18
20
22
24
26
28
30
33
- Tk. Tak langsung
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Rencana Kebth. TK
Biaya Tenaga Kerja (Rp.000)
- Tk. Langsung
73.920
86.394
100.623
122.984
148.811
178.573
212.784
252.086
294.101
359.492
- Tk. Tak langsung
19.800
21.780
23.958
26.353
28.989
31.888
35.076
38.584
42.443
46.687
Jumlah
93.720
108.174
124.581
149.337
177.800
210.461
247.860
290.670
336.544
406.179
Sumber : intern perusahaan, data terolah
ad. c
Biaya Overhead
Biaya Overhead terdiri dari biaya tenaga kerja tak langsung, biaya bahan
pembantu, biaya listrik pabrik, biaya setting, biaya perawatan mesin, biaya
reparasi mesin, biaya asuransi mesin dan biaya penyusutan.
56
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Biaya penyusutan pabrik terdiri dari penyusutan mesin, inventaris pabrik
dan gedung pabrik.
Tabel 4.12
Biaya Overhead Pabrik Golongan I
( dalam Rp. )
1.
Keterangan
Tenaga Kerja tak langsung
Bahan Pembantu
Biaya Listrik Pabrik
Biaya Setting
Biaya Perawatan Mesin
Biaya Reparasi Mesin
Biaya Asuransi Mesin
Biaya Penyusutan Mesin
Biaya Penyusutan Invt. Pabrik
Biaya Penyusutan Gdg. Pabrik
Jumlah
18.000.000
10.875.000
3.000.500
1.000.000
6.300.000
50.000.000
32.700.000
13.650.000
2.150.000
9.500.000
Total Biaya Overhad Pabrik
Sumber : Data Intern perusahaan
147.375.500
Biaya Bahan Pembantu
Bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses produksi kartu baik kartu
undangan, kartu ucapan, dan kartu nama adalah verniss, acing dan bahan
pembungkus, dimana perincian bahan pembantu untuk golongan I tahun 2011
adalah sebagai berikut :
Bahan Pembantu Golongan I
Keterangan bahan
- Verniss
- Acing
- Bahan Pembungkus
Unit
1.000 ltr
500 ltr
2.500 ltr
Jumlah
Harga (Rp)
7.500
5.500
250
Jumlah
7.500.000
2.750.000
625.000
10.875.000
Dalam memproyeksikan pemakaian bahan pembantu untuk golongan I,
perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan pembantu sebesar 10% setiap
57
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
tahunnya, sedangkan pemakaian bahan pembantu tahun 2011 untuk golongan I
adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Verniss :
- Pemakaian Acing
.
:
- Pemak.Bhn. Pembks :
.
= 0.0011
.
= 0.00054
.
= 0.0027
.
Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan
pembantu dan biaya bahan pembantu adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13
Proyeksi Biaya Bahan Pembantu Untuk Golongan I
2012
Rencana Kebth. Bhn. Pembantu
- Verniss
- Acing
- Bhn. Pembungkus
1.792
880
4.400
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
1.941
953
4.764
2.103
1.032
5.161
2.279
1.119
5.593
2.471
1.213
6.064
2.679
1.316
6.577
2.907
1.427
7.135
3.155
1.427
7.744
3.426
1.682
8.408
3.721
1.827
9.132
Biaya Bahan Pembantu (Rp.000)
- Verniss
- Acing
- Bhn. Pembungkus
14.784
5.324
1.210
17.614
6.342
1.443
20.994
7.555
1.718
25.025
9.011
2.047
29.847
10.744
2.443
35.595
12.823
2.913
42.485
15.294
3.474
50.722
18.262
4.150
60.588
21.813
4.960
72.384
26.063
5.917
Jumlah
21.318
25.400
30.268
36.084
43.035
51.332
61.255
73.136
87.363
104.366
Sumber : Intern Perusahaan, data terolah
2.
Biaya Listrik Pabrik
Perhitungan beban listrik dari PLN didasarkan pada kapasitas kilowatt
dikalikan jam pemakaian ditambah beban tetap KVA perbulan.
Adapun pemakaian listrik untuk kapasitas maksimum diperhitungkan 100
Kwh/hari ( 1 tahun = 360 hari ).
Dengan penggantian mesin cetak golongan I, maka pemakaian listrik akan
semakin besar, sehingga kapasitas pemakaian listrik diperkirakan sebagai berikut :
Tahun
Pemakaian listrik
2012
70%
2013
80%
2014
90%
Dst
90%
58
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Beban tetap diperhitungkan 30 KA perbulan dengan tarif listrik per KVA
Rp 8.280/bln dan tarif listrik per Kwh Rp 300. Tarif listrik diperkirakan naik 20%
setiap
tahunnya.
Untuk
biaya
listrik
pabrik
Golongan
I,
Perusahaan
mengalokasikan sebesar 50% dari total listrik pabrik dimana alokasi tersebut
didasarkan pada prosentase pemakaian listrik dari golongan I dalam menghasilkan
produksi.
Tabel 4.14
Proyeksi Biaya Listrik (dlm Rp)
Thn
Pemakaian Listrik
Var. (Kwh)
Tetap (KVA)
360
25.200
2012
360
28.800
2013
360
32.400
2014
360
32.400
2015
360
32.400
2016
360
32.400
2017
360
32.400
2018
360
32.400
2019
360
32.400
2020
360
32.400
2021
Sumber : Intern perusahaan, data terolah
3.
Biaya Listrik
Variabel
Tetap
7.560.000
10.368.000
13.996.800
16.815.600
20.185.200
24.202.800
28.155.600
34.830.000
41.796.000
50.155.200
2.980.800
3.576.960
4.292.280
5.150.880
6.181.200
7.417.080
8.900.640
10.680.840
12.817.080
15.740.280
Total Biaya
Listrik
10.540.800
13.944.960
18.289.180
21.966.480
26.366.400
31.619.880
37.065.240
45.510.840
54.613.080
65.895.480
Alokasi
Biaya Listr.
Gol. I
5.270.400
6.972.480
9.144.590
10.983.240
13.183.200
15.809.940
18.532.620
22.755.420
27.306.540
32.947.740
Biaya Setting
Biaya setting untuk mesin lama golongan I tahun 2011 sebesar
Rp 1.000.000, dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I, biaya setting
diperkirakan sebesar Rp 2.000.000 dan akan meningkat setiap tahun sebesar 5%.
4.
Biaya Perawatan Mesin
Biaya perawatan mesin cetak untuk Golongan I tahun 2011 adalah sebesar
Rp 5.500.000.
Dengan adanya penggantian mesin cetak, maka biaya perawatan mesin
dapat ditekan, khususnya untuk mesin cetak. Untuk tahun 2012 biaya perawatan
mesin sebesar Rp 3.250.000
59
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Untuk tahun 2013 dan seterusnya, perusahaan menetapkan kenaikan sebesar
2,5% untuk setiap tahunnya.
5.
Biaya Reparasi Mesin
Biaya reparasi untuk Golongan I sebesar Rp 47.900.000
Dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I biaya reparasi mesin
dapat ditekan, sehingga untuk tahun 2012 biaya reparasi mesin sebesar
Rp 13.500.000. Dan tiap tahun diestimasikan meningkat sebesar 2%
6.
Biaya Asuransi Mesin
Biaya asuransi mesin golongan I tahun 2011 sebesar Rp 30.500.000. Untuk
tahun 1996, biaya asuransi mesin golongan I diperkirakan sebesar Rp 10.000.000,
dan tiap tahun diperkirakan akan meningkat sebesar 10%
7.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan terdiri dari :
- Biaya penyusutan Mesin Gol I sebesar
- Biaya penyusutan operasi sebesar
Total biaya penyusutan
Rp 30.000.000
Rp 19.475.000
Rp 49.475.000
Perincian biaya penyusutan :
Keterangan
Penyusutan Mesin :
1. Mesin cetak Gol I
Penyusutan dari Operasi
1. Gedung Pabrik
2. Investaris Pabrik
3. Gedung kantor
4. Inventaris Kantor
5. Kendaraan
Hrg Perolehan (Rp)
Bi. Penyt/tahun (Rp)
300.000.000
30.000.000
190.000.000
17.200.000
95.000.000
4.600.000
25.000.000
9.500.000
2.150.000
4.750.000
575.000
2.500.000
Kebijakasanaan tarif penyusutan disesuaikan dengan taksiran masa manfaat
ekonomis dari aktiva tersebut, yaitu sebagai berikut :
60
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Tarif Penyusutan
-
Keterangan
Mesin & perlengkapan
Bangunan
Inventaris
Sarana Angkutan
Masa manfaat
10 Th
20 Th
8 Th
10 Th
Tarif Penyst.
10 %
5%
12,5%
10%
Dengan data tersebut diatas, maka dapat disusun biaya Produksi Pabrik
untuk 10 tahun yang akan datang (Lihat lampiran 1)
8.
Biaya Operasi
Biaya operasi untuk Golongan I sebesar Rp 64.000.000 terdiri dari biaya
Administrasi Umum dan Biaya Penjualan dengan perincian sebagai berikut :
1.1.1. Biaya Umum dan Administrasi
- Gaji pegawai
Rp
- Bi. Listrik kantor
Rp
- Bi. Air Kantor
Rp
- Bi. Telp. Kantor
Rp
- Bi. Adm. Kantor
Rp
- Bi. Penystan. Kendaraan
Rp
- Bi. Penystan. Inv. Ktr
Rp
- Bi. Penystan. Gedung Ktr Rp
50.000.000
750.000
325.000
500.000
350.000
2.500.000
575.000
4.750.000
Jumlah Bi. Umum & Adm Rp
59.750.000
1.1.2. Biaya Penjualan
- Biaya iklan
- Biaya Transportasi
Rp
Rp
750.000
3.500.000
Jumlah Bi. Penjualan
Rp
4.250.000
Jumlah Bi. operasi
Rp
64.000.000
Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan menaikkan biaya operasi
untuk produk Golongan I sebesar 10%, tidak termasuk biaya penyusutan
(lampiran 2).
61
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
9.
Pajak
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983
tentang pajak penghasilan, maka Perusahaan Mawar Indah dikenakan pajak
penghasilan dengan tarif sesuai ketentuan, yaitu :
-
Rp 10.000.000 pertama sebesar
15 %
-
Rp 40.000.000 kedua sebesar
25 %
-
Diatas Rp 50.000.000 sebesar
35 %
4.2.4.1. Proyeksi rugi-laba
Dengan asumsi-asumsi dan perhitungan diatas, maka dapat disusun
proyeksi rugi-laba untuk 10 tahun yang akan datang (lihat lampiran 3).
Dari proyeksi tersebut ternyata diketahui bahwa hasil operasi cukup
untuk menutup kebutuhan pembiayaan yaitu biaya produksi dan operasi.
4.2.4.2. Proyeksi aliran kas
Dari data diatas, maka dapat disusun proyeksi aliran kas untuk 10 tahun
yang akan datang (seperti yang terlihat dalam lampiran 4).
Dari proyeksi tersebut diketahui saldo kas akhir tahun mengalami
peningkatan yang jumlahnya dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, ini
berarti saldo kas yang tersedia melebihi kebutuhan minimum.
4.2.5.
Cost of Capital (COC)
Biaya modal perusahaan merupakan beban yang harus dipikul oleh
perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan
penggantian aktiva tetap.
62
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dalam melakukan investasi penggantian mesin baru, modal yang
diperoleh perusahaan bersumber dari kredit investasi dari Bank Pemerintah
sebesar Rp 200.000.000 dengan tingkat bunga 22%, sedangkan sisanya dengan
menggunakan modal sendiri sebesar Rp 90.000.000 dengan tingkat bunga 18%,
tingkat bunga tersebut diambil sebagai dasar apabila modal sendiri yang dipakai
tersebut tidak digunakan untuk investasi melainkan untuk didepositokan.
Suku bunga dari pinjaman dan modal sendiri tersebut merupakan Cost of
Capital dari investasi yang akan dijalankan. Untuk menilai Cost of Capital setelah
pajak, sehingga perhitungan COC adalah sebagai berikut :
Pinjaman Bank
Pembebanan pajak proporsional atas laba sebelum pajak untuk tahun 2011 adalah
sebesar Rp 31.808.575
Maka pajak efektifnya sebesar 29% ( 31.808.575 : 10888.024.500), sehingga
besarnya C.O.C setelah pajak sebesar : 22% x ( 1 – 29%) = 15.7%
Modal Sendiri
Seandainya modal tersebut didepositokan, maka bunga yang diperoleh
dikenakan pajak sebesar 15%, sehingga C.O.C atas modal sendiri setelah pajak
adalah sebesar :
18% x ( 1 – 15%) = 15.3%
Berdasarkan data diatas, maka perhitungan Weighted Average Cost of
Capital dari investasi yang akan dilakukan sebesar :
Sumber
Pinjaman Bank
Modal sendiri
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Jumlah
200.000.000
90.000.000
290.000.000
Proporsi
69%
31%
Biaya
15.7%
15.3%
Bi. Tertimbang
10.8%
4.7%
15.5%
63
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Dari perhitungan tersebut diperoleh biaya modal yang dibebankan sebesar 15.5%
yang akan digunakan sebagai Discount Factor dalam penerapan kriteria investasi
serta akan dibandingkan IRR dari investasi penggantian mesin.
4.2.6.
Proyeksi break even point
Dengan menggunakan asumsi bahwa sebagian merupakan biaya variabel
dan yang lainnya sebagai biaya tetap, maka proyeksi Break Even adalah sebagai
berikut : (lihat lampiran 5).
Dengan mengetahui gambaran proyeksi BEP, ternyata diketahui bahwa
tingkat penjualan/nilai penjualan selalu berada diatas nilai break even pada setiap
tahunnya.
4.2.7.
Analisis kriteria investasi
Untuk membantu perusahaan dalam memutuskan apakah usulan investasi
penggantian tersebut layak diterima ataukah ditolak, maka digunakan kriteria
penilaian investasi yaitu :
1.
Metode Payback Period
2.
Metode Dicounted Payback Period
3.
Metode Net Present Value
4.
Metode Internal Rate of Return (IRR)
5.
Metode Profitability Index
Metode Payback Period
Perhitungan Payback Period investasi penggantian mesin baru selama 1,4
tahun dalam bentuk penghematan tunai (Tabel 4.15).
64
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Jika dinilai melalui metode ini, maka rencana penggantian dapat
dipertanggungjawabkan, karena perusahaan menginginkan masa pengembalian
modal paling lama 10 tahun, sesuai dengan usia ekonomis mesin.
Tabel 4.15
PAYBACK PERIOD
Tahun
0
1
2
3
4
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
205.113.423
282.683.002
Payback Period = 2 tahun +
.
= 2.3 tahun
.
.
Kumulatif
( 290.000.000 )
( 199.497.915 )
( 56.465.057 )
148.648.366
431.331.368
.
Metode Discounted Payback Period
Perhitungan discounted payback period adalah sebesar 3,18 tahun, jika dinilai
melalui metode discounted payback period maka rencana ekspansi tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16
sebagai berikut :
TABEL 4.16
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
Tahun
0
1
2
3
4
4
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
205.113.423
282.683.002
180.000.000
Arus kas bersih didiskontokan
DF 15.5%
PV dari Proceeds
1
( 290.000.000 )
0,866
78.374.805
0,750
107.274.644
0,649
133.118.612
0,562
158.867.847
0,562
101.160.000
Discouted Payback Period = 3 Tahun +
.
.
.
.
Kumulatif
( 290.000.000 )
( 211.625.195 )
( 104.350.551 )
( 28.768.061 )
187.635.908
288.795.908
= 3.18 tahun
65
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Metode Net Present Value
Tabel 4.17 menunjukkan perhitungan NPV atas dasar proceeds dari tahun I
sampai dengan tahun IV, dimana dari perhitungan tersebut diperoleh NPV dari
proceeds yaitu nilai positif sebesar 288.795.908 yang berarti rencana investasi
penggantian mesin dapat diterima / dipertanggungjawabkan.
TABEL 4.17
NET PRESENT VALUE
Tahun
0
1
2
3
4
4
Proceeds
DP 15.5%
( 290.000.000 )
1
90.502.085
0,866
143.032.858
0,750
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
PV dari Proceeds
( 290.000.000 )
78.374.805
107.274.644
133.118.612
158.867.847
101.160.000
288.798.908
Metode Internal Rate of Return
Perhitungan IRR untuk investasi penggantian aktiva tetap adalah sebesar
48.5% yang berarti IRR dari Investasi ini lebih tinggi daripada tingkat Cost of
capitalnya yaitu 15.5%, sehingga dengan menggunakan metode IRR, rencana
penggantian aktiva tetap dapat diterima.
TABEL 4.18
INTERNAL RATE OF RETURN
Tahun
0
1
2
Proceeds
( 290.000.000 )
90.502.085
143.032.858
DP 15.5%
1
0,866
0,750
PV Proceeds
( 290.000.000 )
78.374.805
107.274.644
DP 50%
1
0,666
0,444
PV Proceeds
( 290.000.000 )
60.274.388
63.506.589
66
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
3
4
4
IRR
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
= 15.5% +
.
= 15.5% + 33%
.
.
(
.
133.118.612
158.867.847
101.160.000
288.795.907
.
.
0,296
0,197
0,197
60.713.573
55.688.551
35.460.000
( 14.356.899 )
x (50% - 15.5)
)
= 48.5%
Metode Profitability Index
Perhituangan Profitability Index untuk investasi penggantian mesin sebesar
2 dimana angka profitability index ini lebih besar dari 1 yang berarti rencana
penggantian aktiva tetap (mesin cetak) dapat diterima.
TABEL 4.19
PROFITABILITY INDEX
Tahun
1
2
3
4
4
Proceeds
DP 15.5%
90.502.085
0,866
143.032.858
0,750
205.113.423
0,649
282.683.002
0,562
180.000.000
0,562
NPV dari Proceeds
Profitability Index =
4.3
Interpretasi
.
.
.
.
PV dari Proceeds
78.374.805
107.274.644
133.118.612
158.867.847
101.160.000
578.795.908
= 2
Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan
aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi
dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan
67
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907,
IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis
BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap
tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat
dipertanggung jawabkan.
68
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan, dapat
disimpulkan bahwa :
Ditinjau dari aspek keuangan, dengan penggantian aktiva perusahaan akan
memperoleh penghematan bersih (proceeds), sehingga investasi dari nilai
outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan
menghasilkan Discounted Payback Period lebih kecil dari waktu yang
ditentukan, nilai NPV positif, IRRnya lebih besar dari biaya modal (COC),
serta Profitability Indexnya lebih besar dari 1. Ditinjau dari analisis BEP
dapat dipertanggungjawabkan sebab tingkat penjualan / nilai penjualan
selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Dari aspek
keuangan ini, rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan.
5.2. Saran
Dari hasil penilaian penggantian mesin cetak baik dari aspek pasar, teknis
dan keuangan, sebaiknya perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin yang
baru.
Perusahaan hendaknya mengganti mesin lama yang berkapasitas 7 lbr/menit
dengan mesin yang baru yang berkapasitas 21 lbr/menit, karena walaupun
investasi penggantian cukup besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk perawatan mesin lama, apabila dilihat dari pengeluaran biayabiaya yang bisa dihemat pada mesin baru akan banyak membawa keuntungan baik
ditinjau dari segi jumlah produksi maupun pengeluaran biaya untuk aktivitas
mesin, karena dengan mesin baru, perusahaan menghemat pengeluaranpengeluaran biaya yang sebenarnya tidak terjadi pada mesin lama.
69
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ketiga, Cetakan
kelimabelas, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 2000.
Clifton S. David, Jr and Fyffe E. David, Project Feasibility Analisys, New York :
John Wiley & Sons, Inc., 2007.
Djawarto PS. Capital Budgeting, Edisi pertama, Cetakan pertama. Penerbit BPFE
UGM, Yogyakarta, 2004
Gray Clive, Pengantar Evaluasi Proyek, Edisi Pertama, Cetakan keempat,
Penerbit Gramedia, Jakarta, 2008.
Kadariah, Evaluasi Proyek, Edisi kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2008.
R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2001
Suad Husnan, dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Revisi, Cetakan
ketiga, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta, 2004.
Suad Husnan, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit
Liberty, Yogyakarta, 2000.
___________, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang), Jilid I, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE,
Yogyakarta, 2000.
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa :
Nama
: AISYAH YULIANA
N.I.M
: 10132267
Jurusan
: Manajemen
Alamat
: Jl. Kauman Asri I
Surabaya
Benar-benar telah melakukan penelitian di Perusahaan Kami dalam rangka penyusunan
Skripsi terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai selesai.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 1 Juli 2012
Pimpinan Perusahaan
( Jacobus Howardiono )
This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software.
To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1
Download