ANALISA PENGGANTIAN AKTIVA PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN ‘MAWAR INDAH’ SURABAYA DI TINJAU DARI ASPEK KEUANGAN SKRIPSI Oleh : AISYAH YULIANA NPM : 10132267 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ketiga, Cetakan kelimabelas, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 2000. Clifton S. David, Jr and Fyffe E. David, Project Feasibility Analisys, New York : John Wiley & Sons, Inc., 2007. Djawarto PS. Capital Budgeting, Edisi pertama, Cetakan pertama. Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2004 Gray Clive, Pengantar Evaluasi Proyek, Edisi Pertama, Cetakan keempat, Penerbit Gramedia, Jakarta, 2008. Kadariah, Evaluasi Proyek, Edisi kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2008. R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2001 Suad Husnan, dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Revisi, Cetakan ketiga, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta, 2004. Suad Husnan, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2000. ___________, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Jilid I, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2000. This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa : Nama : AISYAH YULIANA N.I.M : 10132267 Jurusan : Manajemen Alamat : Jl. Kauman Asri I Surabaya Benar-benar telah melakukan penelitian di Perusahaan Kami dalam rangka penyusunan Skripsi terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai selesai. Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, 1 Juli 2012 Pimpinan Perusahaan ( Jacobus Howardiono ) This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 LEMBAR PEGESAHAN Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi serta dinyatakan LULUS. Dengan demikaina skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syaratsyarat mencapai gelar SARJANA EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDY MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA. Tim Penguji Skripsi : 1. Ketua : Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM ( ) ( ) ( ) ( ) ( Dekan Fakultas Ekonomi ) 2. Wakil Ketua : Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM ( Ketua Program Studi) 3. Anggota : 1. Dr. Ir. H. Subiyanto, MM ( Dosen Penguji 1 ) 2. Drs. Ec. H. Sardju, MM ( Dosen Penguji 2 ) This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Kata Pengatar Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas Ridho dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Wijaya Putra Surabaya. Atas segala bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak baik moril ataupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada kesempatan ini. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang Sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Budi Endarto, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya. 2. Ibu Dr. Hj. Soenarmi, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. 3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari, SE. MM selaku Ketua Program Studi Ekonomi Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya. 4. Ibu Dra. Hj. Fitrah Mardiana, SE. MM selaku Dosen Pembimbing penulis Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 6. Ibu, Bapak, adik, dan Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis demi berhasilnya studi penulis dengan penuh cinta dan kasih vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 7. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amien. Surabaya, 25 Juli 2012 Penulis ( Aisyah Yuliana ) vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan percetakan “MAWAR INDAH” Surabaya dengan judul Analisis Penggantian Aktiva Tetap pada Perusahaan Percetakan ῾MAWAR INDAH᾿ Surabaya Ditinjau dari Aspek Keuangan. Perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan . Manfaat penelitian ini adalah diharapkan membantu memberikan masukan bagi perusahaan dan pengetahuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, teori-teori yang digunakan meliputi aspek dalam studi kelayakan yaitu aspek keuangan, manajemen dan ekonomis serta dalam analisis keuangan secara kuantitatif dengan menggunakan kriteria-kriteria investasi yaitu menggunakan Net Present Value, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index serta dengan menggunakan metode BEP. Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah : “Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011. Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : Jumlah Investasi dan sumbernya, Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds), Cost of Capital, Kriteria Investasi, Break Even Point. Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan. KATA KUNCI : BEP, NPV, IRR, PAY BACK PERIODE, PI. Surabaya, 01 Agustus 2012 Aiayah Yuliana vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul....................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ....................................................................... ii Halaman Pengesahan Penguji ............................................................................... iii Abstrak .................................................................................................................. iv Kata Pengantar ......................................................................................................v Daftar Isi................................................................................................................vii DAFTAR TABEL.................................................................................................x DAFTAR RUMUS ..............................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................1 1.2. Perumusan Masalah.......................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................3 1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................3 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan teori ..............................................................................5 2.1.1. Pengertian Investasi...........................................................5 2.1.2. Keputusan Investasi...........................................................5 2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari keputusan pembelanjaan .....................................................................6 2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek................................. 8 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2.1.4.1. Aspek Keuangan ....................................................9 2.1.4.2. Aspek Manajemen.................................................. 9 2.1.4.3. Aspek Ekonomis ....................................................10 2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgetting................... 11 2.1.5.1. Pengertian capital budgetting.................................11 2.1.5.2. Klasifikasi capital budgetting................................. 13 2.1.6. Aliran Kas...........................................................................14 2.1.6.1. Aliran Kas Permulaan ............................................16 2.1.6.2. Aliran Kas Operasional..........................................16 2.1.6.3. Aliran Kas Terminal............................................... 17 2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan ..........................17 2.1.8. Discount Factor .................................................................19 2.1.9. Kriteria Investasi ...............................................................23 2.1.9.1. Payback Period.......................................................24 2.1.9.2. Discounted Payback Period ...................................25 2.1.9.3. Net Present Value................................................... 26 2.1.9.4. Internal Rate of Return...........................................27 2.1.9.5. Profitability Index atau B/C ratio...........................28 2.1.10. Analisis Break Even .........................................................29 2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................31 2.3. Kerangka Konseptual.....................................................................32 2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................32 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB III METEODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian..............................................................................33 3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ....................................33 3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................33 3.4. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36 3.5. Teknik Keabsahan Data .................................................................37 3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 37 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data ...............................................................................39 4.2. Analisis Data..................................................................................40 4.2.1. Investasi Penggantian Mesin ..............................................40 4.2.2. Perincian Investasi Penggantian Mesin ..............................40 4.2.3. Fasilitas Kredit Investasi ....................................................51 4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan............................................... 52 4.2.4.1. Proyeksi Rugi – Laba.............................................62 4.2.4.2. Proyeksi Aliran Kas ...............................................62 4.2.5. Cost of Capital....................................................................62 4.2.6. Proyeksi Break Even Point.................................................64 4.2.7. Analisi Kriteria Investasi....................................................64 4.3. Interpretasi .....................................................................................67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ....................................................................................69 5.2. Saran ..............................................................................................69 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR TABEL Tabel Hal 4.1 : Biaya Reparasi Mesin Lama.............................................................. 40 4.2 : Biaya Perawatan Mesin Lama........................................................... 41 4.3 : Biaya Asuransi Mesin Lama.............................................................. 41 4.4 : Biaya Setting Mesin Lama................................................................. 42 4.5 : Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah)..... 44 4.6 : Selisih Penghematan Biaya Mesin Lama dengan Mesin Baru Tahun 2012 -2015....................................................................... ...... 47 4.7 : Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga (dalam Rupiah)................................................................................... 50 4.8 : Data Penjualan Produk untuk Golongan 1 Tahun 2007 – 2012......... 51 4.9 : Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 – 2021 untuk Produk Golongan 1......................................................................................... 52 4.10 : Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan 1................................ 54 4.11 : Proyeksi Biaya Tenaga Kerja untuk Golongan 1............................... 55 4.12 : Biaya Overhead Pabrik Golongan (dalam Rupiah)........................... 56 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.13 : Proyeksi Biaya Bahan Pembantu untuk Golongan 1......................... 57 4.14 : Proyeksi Biaya Listrik (dalam Rupiah).............................................. 58 4.15 : Payback Period................................................................................... 64 4.16 : Discounted Payback Period................................................................ 64 4.17 : Net Present Value............................................................................... 65 4.18 : Internal Rate Of Return..................................................................... 66 4.19 : Profitability Index............................................................................... 66 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR RUMUS Rumus Halaman 1. Cost of Capital atas Modal Sendiri................................................ 20 2. Cost of Capital atas Biaya Hutang................................................. 20 3. Cost of Capital atas Saham Preferent............................................ 21 4. Cost of Capital atas Laba Ditahan................................................. 21 5. Net Present Value........................................................................... 26 6. Internal Rate of Return................................................................... 27 7. Profitability Index........................................................................... 28 8. Perhitungan BEP atas dasar Unit.................................................... 30 9. Perhiutngan BEP atas dasar Penjualan dalam Rupiah.................... 30 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perincian Biaya Produksi Pabrik Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah ) 2. Rencana Biaya Operasi Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah ) 3. Proyeksi Laporan Rugi / Laba Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah) 4. Proyeksi Cash Flow untuk Golongan 1 (dalam Rupiah) 5. Proyeksi Break Event Golongan 1 6. Aliran Kas Bersih dalam Kaitannya Dengan Penggantian Mesin Cetak Baru Golongan 1 Tahun 2012 – 2015 7. Surat Keterangan Penelitian This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 LAMPIRAN 6 ALIRAN KAS BERSIH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGANTIAN MESIN CETAK BARU TAHUN 2012 - 2015 ( DALAM RUPIAH ) Keterangan 2012 2013 2014 Tambahan Penjualan 318825586 537781360 801983745 Penghematan Biaya : Biaya Reparasi 36125705 37702130 39273155 Biaya Perawatan 3152468 3903220 4651941 Biaya Asuransi 21373584 22458624 23539664 Tambahan Keuntungan karena Penghematan Biaya Operasional 379477343 601845334 869448505 Tambahan Biaya Biaya Penyusutan Biaya Tunai : - Biaya Setting - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga kerja langsung - Bi. Tenaga kerja tak langsung - Bi. Bahan Pembantu - Bi. Listrik - Bi. Operasi Total Biaya / Tambahan Biaya Tambahan Laba slm Pajak 2015 1122377244 40838672 5398579 24616624 1193231119 20000000 20000000 20000000 20000000 912500 203080465 36120000 1800000 10443000 2269900 5617500 280243365 945000 318181771 48594000 3780000 14525282 3971980 11796750 421794783 982500 456994143 62823600 5958000 19393134 9144090 18593925 593889392 1025250 624508140 85184400 8353800 25209044 7982740 26070818 798334192 99233978 180050551 275559113 394896927 1500000 10000000 17231892.3 28731892.3 70502085.7 20000000 1500000 10000000 45517692.8 57017692.8 123032858.2 20000000 1500000 10000000 78945689.5 90445689.5 185113423.5 20000000 1500000 10000000 120713924.4 132213924.4 262683002.6 20000000 90502085.7 143032858.2 205113423.5 282683002.6 Tambahan Pajak 0.15 0.25 0.35 Total Tambahan Pajak Tambahan laba bersih stl pajak Tambahan Penyusutan Tambahan Aliran Kas Bersih ( Proceeds ) Sumber : Intern Perusahaan, data terolah This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahana pada umumnya didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya guna menunjang kelangsungan hidup serta untuk mengembangkan diri. Untuk menunjang tujuan tersebut, perusahaan memerlukan aktiva tetap yang merupakan sarana atau fasilitas yang sangat menunjang didalam kegiatan proses produksi. Kemajuan teknologi dewasa ini banyak menghasilkan mesin-mesin yang lebih modern dan lebih canggih, untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih mengikuti perkembangannya sehingga tidak ketinggalan jaman dengan perusahaan pesaing dan juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Suatu perusahaan yang akan mengadakan investasi penggantian aktiva tetap haruslah terlebih dahulu mengadakan penelitian terhadap aspek pemasaran, keuangan dan aspek teknis, sebelum investasi dijalankan, karena pada umumnya investasi memerlukan penambahan modal yang cukup besar disamping itu karena dimasa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Kebutuhan fasilitas yang menunjang aktivitas perusahaan berkaitan dengan besarnya keuntungan yang ingin diperoleh, karena penggunaan fasilitas (mesin) yang sudah tua dan aus karena termakan waktu, maka produk yang dihasilkan tidak dapat dicapai target perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta dengan penggunaan peralatan (mesin) yang sudah tua, perusahaan akan mengeluarkan biaya pemeliharaan, biaya reparasi dan biaya rutin lainnya yang cukup besar. Untuk dapat meningkatkan hasil usaha perusahaan diperlukan dasar pemilihan yang tepat dalam pengambilan keputusan, yaitu apakah perusahaan mengganti mesin lama dengan 1 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 mesin yang baru setelah memperhitungkan biaya yang cukup besar yang dikeluarkan untuk pemeliharaan mesin lama, dan apabila mengganti dengan mesin yang baru, berapakah dana yang harus dikeluarkan, keputusan tersebut harus dipertimbangkan secara teliti, karena dana yang akan dikeluarkan diterima kembali secara keseluruhan dalam waktu beberapa tahun dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui penghematan tunai (proceeds). Dari pertimbangan hasil produksi yang dihasilkan baik mesin lama maupun mesin baru, dan biaya yang diperlukan dalam aktivitasnya terhadap mesin lama dan mesin baru, perusahaan dapat memilih alternatif untuk pengambilan keputusan dalam penggantian mesin cetak lama terhadap mesin cetak yang baru, dalam rangka menghasilkan keuntungan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dan pentingnya keputusan yang harus diambil oleh perusahaan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “An al i s i s p en g gan ti an ak ti v a p ad a p e ru s ah aan p e r c e tak an M aw a r I n d ah S u r ab ay a d i ti n jau d a ri as p ek k eu an gan .” 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan, penelitian ditujukan untuk mengetahui secara lebih jelas menguntungkan atau tidaknya investasi penggantian aktiva tetap yang akan dijalankan perusahaan bila ditinjau dari aspek keuangan, dengan asumsi bahwa ditinjau dari aspek Manajemen dan Organisasi serta aspek Sosial Ekonomi dapat dipertanggungjawabkan. 2 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang peneliti harapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Bagi para akademisi dan peneliti-peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh profitabilititas, pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 2. Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehingga dapat dipakai untuk bahan pertimbangan penentuan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang khususnya pada aspek struktur modal. 3 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Investasi Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap pengertian tentang investasi. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industriindustri. 2.1.2. Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan keputusan mengenai diterima atau tidaknya suatu usulan investasi. Suatu investasi umumnya menyangkut jumlah modal yang cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yang utama, yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan keputusan devidend. Keputusan investasi merupakan salah satu keputusan yang menentukan keberhasilan suatu penanaman modal dimasa yang akan datang. Karena manfaat investasi baru akan diterima pada masa yang akan datang dan tentunya mengandung unsur ketidakpastian, keputusan investasi juga memperhitungkan unsur resiko yang dihadapi. Suatu investasi umumnya selalu menyangkut jumlah modal yang cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang, 5 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 sehingga apabila suatu keputusan investasi telah kembali, maka akan kecil kemungkinannya untuk dapat merubah keputusan tersebut, sehingga keputusan investasi harus diambil dengan cermat dan hati-hati. Keputusan investasi mempunyai kaitan yang erat dengan alokasi dana pada berbagai alternative penggunaannya. Selain itu juga mencakup realokasi modal manakala suatu aktiva secara ekonomis sudah tidak lagi dapat dianggap layak untuk dipertahankan. 2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari Keputusan Pembelanjaan Dalam menaksir aliran kas masuk ataupun keluar seharusnya tidak mencampuradukkan antara aliran kas yang terjadi karena keputusan investasi dan aliran kas yang terjadi karena keputusan pembelanjaan, meskipun investasi tersebut dibelanjai dengan sebagian hutang, tidak akan mengurangi kas masuk yang diperoleh dari hutang terhadap investasi yang diperlukan. Juga tidak akan memerlukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman sebagai kas keluar, bahwa taksiran aliran kas tersebut adalah sama hasilnya kalau seolah-olah investasi tersebut dibelanjai dengan 100 persen modal sendiri. Hal ini seperti diungkapkan oleh Suad Husnan (2000:92) yaitu : “…….sewaktu menghitung NPV investasi tersebut seolah-oleh dibelanjai dengan 100% modal sendiri” Jadi persoalan ini dapat didekati dengan cara memisahkan keputusan investasi dari keputusan pembelanjaan. Meskipun antara keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan ada persamaan yang mendasar, kedua keputusan tersebut mempunyai perbedaan, menurut Suad Husnan (2000:228) mengatakan “Dalam beberapa 6 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 hal keputusan investasi adalah lebih sederhana daripada keputusan pembelanjaan. Jumlah instrumen pembelanjaan yaitu surat-surat berharga dan sekuritas terus menerus meningkat”. Meskipun demikian, ada beberapa cara dimana keputusan pembelanjaan lebih mudah daripada keputusan investasi, yaitu : 1. Keputusan pembelanjaan tidak mempunyai tingkat kemutlakan/kepastian seperti keputusan investasi. Keputusan pembelanjaan lebih mudah dirubah atau nilai pembatalannya relatif tinggi. 2. Sulit untuk memperoleh untung atau rugi besar dalam keputusan pembelanjaan, dengan kata lain sulit mencari rencana pembelanjaan yang mempunyai NPV berbeda dari nol. Keputusan pembelanjaan yang baik adalah keputusan yang menghasilkan NPV yang positif. Dari uraian tersebut, yang dimaksud dengan keputusan pembelanjaan adalah penggunaan uang perusahaan untuk membeli surat-surat berharga atau sekuritas sedangkan keputusan investasi, menggunakan uangnya untuk membeli aktiva tetap. Keputusan investasi dan keputusan Pembelanjaan mempunyai persamaan dasar yaitu menerima tidaknya investasi tersebut dengan menggunakan NPV, jika NPV positif berarti keputusan diterima. 2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek Dalam menganalisis kelayakan bagi suatu proyek harus diperhatikan beberapa aspek yang secara langsung dapat mempengaruhi kegiatan proyek yang bersangkutan. Menurut David S. Clifton (2007:5), membedakan aspekaspek tersebut antara lain : 1. Market Analysis 2. Technical Analysis 7 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Financial Analysis 4. Social Profitability Analysis Sedangkan menurut Suad Husnan dan Sumarsono (2003:17), aspek- aspek tersebut adalah : 1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Keuangan 4. Aspek Hukum 5. Aspek Ekonomi Negara 6. Aspek Dampak Sosial Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, penyusun membagi aspek-aspek dalam studi kelayakan menjadi : 1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Keuangan 4. Aspek Manajemen 5. Aspek Ekonomis 2.1.4.1. Aspek Keuangan Aspek keuangan suatu proyek berhubungan dengan masalah penerimaan dan pengeluaran dari proyek tersebut. Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah : 1. Cara perusahaan mendapat dana bagi proyek investasi penggantian aktiva tetap 2. Pengalokasian dan yang ada pada setiap jenis kegiatan seefektif dan seefisien mungkin. 8 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Kemampuan perusahaan untuk dapat menjamin dan mengembalikan dana yang dipinjam. 4. Kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan selama proyek beroperasi. 5. Metode yang dipakai dalam menilai kelayaan proyek dari aspek keuangan antara lain metode BEP, Rasio Finansial, Kriteria Investasi dan Analisa Sensitivitas (dalam pemecahan permasalahan ini, pembahasan yang digunakan dengan menggunakan metode Kriteria Investasi dan metode BEP). 2.1.4.2. Aspek Manajemen Aspek manajemen dalam pembuatan studi kelayakan proyek kurang mendapat perhatian, karena umumnya berpusat pada tiga aspek yaitu pasar, teknis dan keuangan. Jika ketiga aspek tersebut diperkirakan baik, pihak pelaksana proyek sudah merasa yakin, meskipun adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti perusahaan bisa memanfaatkannya, karena tergantung juga pada manajemen untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Untuk menganalisa aspek ini masalah yang dihadapi lebih bersifat kualitatif sehingga diperlukan banyak pengalaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah : 1. Pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas dalam pengoperasiannya. 2. Persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut. 3. Struktur organisasi yang akan dijalankan, dimana secara ekstern menganalisa hubungan organisasi proyek dengan organisasi diluar 9 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 proyek, sedangkan secara intern menganalisa hubungan antara bagian-bagian dalam proyek, yaitu tugas-tugas, tanggung jawab, serta wewenang setiap bagian yang ada pada proyek. 4. Bagaiman kita bisa mendapatkan tenaga-tenaga ahli yang diperlukan beserta struktur penggajiannya. 2.1.4.3 Aspek Ekonomis Dalam aspek ini menunjuk pada biaya dan manfaat proyek ditinjau dari masyarakat secara keseluruhan, artinya biaya dan manfaat tersebut tidak dikaitkan dengan investor sebagai pendapatan pribadi, melainkan dari kepentingan negara. Sering analsia aspek ekonomis bertolak belakang dengan aspek keuangan terganttung pada sifat proyek itu sendiri, jika suatu proyek bersifat makro, dan negara sebagai investor proyek maka analisa ekonomis mempunyai nilai lebih penting disbanding analisa aspek keuangan dan sebaliknya, jika proyek bersifat mikro dan swasta sebagai investor proyek maka analisa aspek keuangan mempunyai nilai lebih penting disbanding aspek ekonomisnya. 2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgeting 2.1.5.1. Pengertian capital budgeting Penanaman modal dalam aktiva tetap adalah merupakan capital expenditure atau investment atau juga disebut capital budgeting, dimana hakekat ketiga istilah tersebut adalah mempunyai persamaan arti. Guna mengetahui dengan jelas peran capital budgeting sebagai salah satu alat yang dapat membantu manajemen menganalisis kemudian mengambil keputusan atas usaha yang dijalankan tersebut, menilai apakah penanaman 10 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 modal tersebut secara ekonomis dapat dijalankan atau tidak. Menurut Djawarto Ps. (2004:1), pengertian capital budgeting adalah : “Pengarahan investasi (capital budgeting) adalah keseluruhan aktiva yang berupa perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau suatu aktiva investasi dimana dikeluarkan dana untuk membentuk produksi dengan harapan untuk memperoleh manfaat diwaktu yang akan datang” Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2000:110) : “Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun”. Dengan demikian pada dasarnya capital budgeting adalah alat analisis untuk mengevaluasi perencanaan dari penanaman dana kedalam bendabenda modal, dan pengeluaran dana untuk dapat diambil suatu keputusan. Capital budgeting mempunyai arti penting bagi perusahaan, menurut Bambang Riyanto (2000:110) karena : 1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang, ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain. 2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang, kesalahan dalam forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investment dalam aktiva tetap. 11 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar, jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus, maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti. 4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian. 2.1.5.2. Klasifikasi capital budgeting Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap adalah merupakan capital expenditure, tetapi tidak semua capital expenditure akan dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Terjadinya capital expenditure disebabkan oleh adanya beberapa alasan yang berbeda satu sama lain. Klasifikasi capital expenditure menurut Bambang Riyanto (2000:110), adalah : 1. Investasi penggantian 2. Investasi penambahan kapasitas 3. Investasi penambahan jenis produk baru. 4. Investasi lain-lain. Sedangkan menurut Suad Husnan (2004:194), klasifikasi capital budgeting adalah : 1. Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru 2. Penggantian peralatan atau pabrik 3. Penelitian dan pengembangan 12 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4. Eksplorasi 5. Lain-lain Beberapa usulan investasi tersebut diatas pada dasarnya mengandung pengertian yang sama, yaitu : 1. Replacement atau penggantian Suatu saat mesin-mesin yang telah ada sudah semakin tua / habis usia ekonomisnya sehingga perlu diganti, atau adanya estimasi penghematan biaya karena penggantian aktiva yang sudah usang meskipun belum habis usia ekonomisnya dengan aktiva yang baru, dari penggantian ini diharapkan dapat diperoleh cash saving yang menguntungkan 2. Expansion Invesment atau investasi perluasan Prospek yang cerah dari suatu usaha yang telah ada menimbulkan gagasan untuk mengembangkan lebih jauh, sehingga perlu dilakukan investasi baru, tetapi masalahnya tidak selalu investasi ini memberikan keuntungan finansial 3. New Product Activities atau memperluas usaha baru guna memproduksi jenis produk yang baru Investasi dibidang usaha yang baru, memerlukan pemecahan yang tepat terutama yagn menyangkut proyeksi dari keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh, yang dapat menjamin pengembalian modal yang mungkin berasal dari pinjaman. Resiko yang dihadapi harus berimbang dengan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 4. Yang termasuk dalam investasi lain-lain adalah investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut diatas, misalnya pemasangan alat 13 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu adanya AC, Telephone dan sebagainya. 2.1.6. Aliran Kas Dalam Capital Budgeting, konsep laba tidak digunakan untuk menyatakan keuntungan suatu proyek investasi, tetapi yang digunakan adalah konsep aliran kas. Hal yang menyebabkan keuntungan yang dilaporkan dalam Laporan Akuntansi tidaklah identik dengan aliran kas, menurut Suad Husnan (2004:112) adalah sebagai berkut : 1. Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih. 2. Yang lebih relevan bagi investor adalah kas bukan laba. Laba/keuntungan bisa terjadi tanpa adanya aliran kas. Sebagai contoh, Perusahaan yang menurut laporan mempunyai keuntungan tetapi karena menjual secara kredit, maka keuntungan tersebut masih berupa piutang sehingga tidak dapat dimasukkan dalam aliran kas. Menurut Suad Husnan (2004:194), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menaksir aliran kas yaitu : 1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak 2. Informasi tersebut harus didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek, jadi yang harus diperbandingkan adalah bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek 3. Aliran kas keluar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek tersebut akan direncanakan dibelanjai dengan pinjaman. 4. Jangan memasukkan Sunk Cost (biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil). 14 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Menurut Suad Husnan dan Suwarso (2004:186) aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Aliran Kas Permulaan (Initiaal Cash Flow) 2. Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) 3. Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow) 2.1.6.1. Aliran kas permulaan Untuk menentukan aliran kas permulaan, pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan secara terperinci, ini berarti harus mengetahui bagaimana pembayaran untuk tanah, pematangannya, pembayaran mesin-mesin, harga jual mesin lama dan sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran untuk biaya pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja. 2.1.6.2. Aliran kas operasional Untuk proyek yang mempunyai interaksi dengan proyek lain, maka penaksiran aliran kasnya harus teliti, dimana prinsip yang kita gunakan adalah prinsip “Incremental” (selisih). Misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih effisien. Nilai buku mesin lama adalah Rp 80 juta dan masih bisa dipergunakan dalam masa 4 tahun lagi tanpa nilai sisa. Mesin baru dengan harga Rp 120 juta juga ditaksir mempunyai usia ekonomis 4 tahun, tanpa nilai sisa. Perusahaan memakai penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Kalau mesin 15 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 baru dipakai, Perusahaan bisa menghemat biaya operasi tunai pertahun sebesar Rp 25 juta, misalkan kalau mesin lama dijual saat ini masih laku Rp 80 juta dan tarif pajak yang dikenakan sebesar 30%, maka taksiran aliran kas operasionalnya sebesar : Tambahan keuntungan karena penghematan biaya operasional Tambahan Penyusutan : Mesin Baru Mesin Lama Rp 25.000.000 Rp 30.000.000 Rp 20.000.000 Tambahan Laba sebelum pajak Tambahan Pajak Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 Rp 4.500.000 Tambahan Laba setelah Pajak Tambahan Kas Masuk Bersih Rp 10.500.000 Rp 20.500.000 Dengan demikian maka rencana penggantian mesin tersebut akan mengakibatkan penambahan investasi (yang merupakan kas keluar) sebesar Rp 40.000.000 ( Rp 120.00.000 – Rp 80.000.000) dan memberikan tambahan kas masuk operasional setiap tahun Rp 20.500.000 selama 4 tahun. 2.1.6.3. Aliran kas terminal Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Maksudnya, kebutuhan modal kerja akan menjadi aliran kas masuk pada akhir usia proyek. Aliran kas dari nilai sisa ini perlu pula dihubungkan dengan pajak yang mungkin dikenakan 2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan Pada umumnya data yang termuat didalam proyeksi laporan keuangan perusahaan (proforma statements) adalah perkiraan tentang keadaan keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk tahun-tahun berikutnya. 16 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Penyusunan proyeksi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan praktis didasarkan pada prosentase yang tetap dari harga pokok, biaya operasi dan beban bunga, disamping itu untuk menjadikan neraca dalam keadaan seimbang maka diperlukan adanya angka tambahan atau disebut dengan istilah “angka penyeimbang”, namun demikian mengingat kemudahan dalam penerapannya, tidak jarang dijumpai masih ada perusahaan yang menggunakannya. Dengan menggunakan pendekatan teoritis, maka proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan tingkat keakuratan yang lebih baik, karena analisa dilakukan secara lebih mendetail serta tidak diperlukan asumsi sebanyak yang digunakan dalam pendekatan praktis. Proyeksi laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi operasiperasi perusahaan di masa yang akan datang, hal ini tidak saja berguna untuk pengawasan internal tetapi bagi pihak kreditur akan mengggunakannya untuk menilai keadaan perusahaan sebelum memberikan pinjaman atau memutuskan berapa jumlah kredit yang dapat diberikan kepada calon peminjam. Proyeksi laporan keuangan meliputi proyeksi neraca, proyeksi rugilaba dan proyeksi aliran kas (Cash Flow Projection). Proyeksi laporan rugi-laba memperlihatkan jumlah pendapatan dan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam tahun yang akan datang. Sedangkan proyeksi neraca berisi posisi finansial perusahaan, aktiva, utang dan modal sendiri pada akhir periode yang diproyeksikan. Sedangkan proyeksi aliran kas atau cash flow projection adalah proyeksi penerimaan sesudah pajak ditambah dengan penyusutan, karena pajak merupakan 17 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 pengeluaran kas dan proceeds pada akhir umur ekonomis proyek merupakan penerimaan. Dengan cara lain aliran kas bisa juga dirumuskan sebagai seluruh penerimaan kas di kurangi dengan seluruh pengeluaran kas termasuk pajak. Cash Flow sesudah pajak = penerimaan kas – pengeluaran kas. Input yang paling penting dalam membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan adalah rencana penjualan, karena dengan menggunakan rencana penjualan ini, maka akan dapat dibuat rencana produksi, beberapa unit dan biaya produksi yang dibutuhkan, tenaga kerja, biaya victory overhead dan biaya operasi, sehingga perusahaan mengetahui kemajuan yang dicapai, serta mengetahui hasil bersih/laba yang didapat dalam suatu periode. 2.1.8. Discount Factor Discount factor merupakan suatu tingkat bunga yang digunakan untuk mendiscount setiap aliran kas yang akan terjadi dimasa yang akan datang untuk mengetahui nilai sekarang dari setiap aliran kas, dan besarnya cost of capital, yaitu biaya untuk memperoleh sejumlah dana yang digunakan untuk investasi. Menurut Bambang Riyanto (2000:185) Cost of Capital adalah “besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber”. Untuk memperoleh sumber dana, cost of capital dibedakan atas : Modal Sendiri Yaitu tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal sendiri sewaktu mereka bersedia menyerahkan dana tersebut ke perusahaan. 18 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Adapun rumus biaya Modal Sendiri, menurut Suad Husnan adan Soewarsono (2004:247) menuliskan sebagai berikut : = Dimana : ∗ + ( ∗ − ) Ke = Biaya modal sendiri dari perusahaan yang menggunakan hutang K*e = Biaya modal sendiri dari perusahaan yang tidak menggunakan hutang B = Nilai pasar hutang S = Nilai pasar modal sendiri Kd = Biaya hutang sebelum pajak Biaya Hutang Biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yaitu berupa bunga karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman. Dalam pembayaran bunga akan mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak, sehingga dalam perhitungannya harus disesuaikan dengan tingkat pajak, dimana Suad Husnan dan Soewarsono (2004:242) menuliskan rumusnya sebagai berikut : K*d = Kd ( 1 – T ) Dimana, K*d = Biaya hutang setelah pajak Kd = Biaya hutang sebelum pajak T = Tingkat pajak Saham Preferent 19 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Adalah saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk menerima deviden dalam jumlah tertentu berapapun laba (rugi) perusahaan. Dalam bukunya Bambang Riyanto (2000:190) merumuskan sebagai berikut: Dimana, = Kp = Biaya saham preferent Dp = Deviden yang dibayarkan setiap tahun Pn = Harga saham Laba ditahan Pada umumnya perusahaan membelanjai kegiatan untuk investasi jangka panjangnya dengan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan. Meskipun nampaknya penggunaan dana ini bebas dari biaya, tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan konsepsional antara biaya laba ditahan dengan biaya sumber dana yang lain. Laba yang ditahan mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan yaitu “opportunity cost” yang dipergunakan sebagai biaya modalnya, dimana menurut Bambang Riyanto (2000:191) merumuskan opportunity cost sebagai berikut : = ℎ ℎ Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Biaya modal perusahaan yang diperhitungkan secara keseluruhan, karena modal didapat dari beberapa sumber, maka untuk menetapkannya perlu dihitung rata-rata tertimbang dari sumber dana tersebut. Yang diperhitungkan adlaah modal dalam jangka panjang karena modal jangka pendek sering berganti, dan karena perhitungan biaya modal didasarkan atas 20 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 tingkat keuntungan setelah pajak, maka dalam perhitungan biaya modal juga didasarkan atas setelah pajak. Contoh perhitungan biaya modal tertimbang agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas, adalah sebagai berikut : Misalkan data lain tentang biaya modal adalah : - Saham Preferent Hutang Saham biasa Laba ditahan 9% 4% 11% 10% Struktur Modal Perusahaan sebagai berikut : Jumlah Hutang Saham Preferen Saham Biasa Laba yang ditahan Proporsi Rp 30 juta Rp 10 juta Rp 20 juta Rp 30 juta Rp 100 juta 30% 10% 20% 40% 100% Dengan demikian, rata-rata tertimbang dari keseluruhan biaya modal adalah sebagai berikut : Metode Pembelanjaan Hhutang Saham Preferen Saham Biasa Laba yang ditahan Proporsi Biaya 30% 10% 20% 40% 4% 9% 11% 10% Biaya Tertimbang 1,20% 0,90% 2,20% 4,00% Rata-rata Tertimbang Sumber : 8,30% Suad Husnan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Keputusan Jangka panjang), 2000 2.1.9. Kriteria Investasi Suatu investasi baru yang menyangkut aktiva tetap harus dipertimbangkan dan diperhitungkan secara seksama, sebab apabila investasi sudah dijalankan tetapi dalam planning mengalami kekeliruan 21 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 maka akan berakibat fatal bagi perusahaan. Dalam pengadaan aktiva tetap perlu sekali suatu kajian yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, sebab dalam hal pengadaan aktiva tetap akan membawa hasil produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi rencana investasi dikemukakan oleh Kadariah (2008:39) yaitu : 1. Gross Benefit – Cost Ratio (Gross B/C) 2. Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C) 3. Profitability Ratio / Profitability Index (PI) 4. Net Present Value (NPV) Sedangkan metode penilaian investasi menurut Bambang Riyanto (2000:113), menuliskan metode yang digunakan sebagai berikut : 1. Payback Period 2. Net Present Value 3. Internal Rate of Return (Yield Method) 4. Accounting Rate of Return Pada umumnya ada empat metode yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi, apakah investasi layak diterima ataukah ditolak, yaitu dengan menggunakan metode : 1. Payback Period 2. Discounted Payback Period 3. Net Present Value 4. Internal Rate of Return 5. Profitability Index 2.1.9.1. Payback Period 22 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Metode ini menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang diperlukan agar akumulasi kas bersih sama dengan initial investment atau mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali. Menurut Bambang Riyanto (2000:113) Payback Period didefinisikan sebagai berikut : “Suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan ‘periode’ atau aliran kas netto (net cash flow)” Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan, proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Kelemahan utama dari metode “payback” ini adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah periode payback dan tidak memperhatikan nilai waktu uang. Satu-satunya alasan digunakannya metode jangka pengembalian adalah penerapannya yang mudah, akan tetapi dengan berkembangnya kalkulator dan komputer, akan dirasakan bahwa teknik penganggaran modal yang lebih tepat juga mudah penerapannya. Meskipun demikian metode ini banyak dipakai untuk menilai investasi proyek, dimana semakin pendek/minimal periode payback semakin menarik investasinya. (Suad Husnan: 2000:202), tetapi secara konsepsional, periode payback minimal belum bisa dirumuskan. 2.1.9.2. Discounted Payback Period Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, ada yang menggunakan metode “Discounted Payback Period”, dimana aliran kas masuknya didiskontokan dengan tingkat bungan yang dianggap relevan. Misalkan ada dua proyek A dan B, yang masing-masing memerlukan investasi sebesar Rp 23 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 20 juta serta usia ekonomis 6 tahun untuk A dan 10 tahun untuk B. Kas masuk bersih untuk A adalah Rp 6,5 juta pertahun, sedangkan untuk B Rp 6 juta pertahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan misalkan 10%. Dengan demikian kalau aliran kas tersebut kita present valuekan, maka untuk investasi A sudah bisa kembali kurang dari 4 tahun, tetapi untuk B sedikit lebih banyak dari 4 tahun. Dengan demikian nampaknya proyek A lebih baik, meskipun demikian, kalau kita hitung secara total, ternyata proyek B memberikan tambahan kas masuk yang lebih banyak daripada A. Karena itu, metode Discounted Payback Period hanya mengatasi kelemahan yang pertama. 2.1.9.3. Net Present Value (NPV) Menurut Gray Clive (2008:45), Net Present Value didefinisikan sebagai berikut : “Jumlah dana yang perlu ditanamkan sekarang, demi memperoleh benefit tersebut berdasarkan saluran-saluran investasi yang tersedia diluar proyek yang menjadi sasaran evaluasi kita” Net Present Value merupakan tehnik yang memberikan pertimbangan atas nilai waktu dari uang, yang didapat dari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar, sebagaimana yang dirumuskan oleh Bambang Riyanto (2000:120) sebagai berikut : = Dimana, ( + ) At = Arus kas bersih k = Biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta investor 24 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 n = Usia aktiva yang diharapkan Apabila NPV lebih besar daripada nol, maka usulan investasi dapat diterima, sebaliknya bila nilai NPV lebih kecil daripada nol, maka usulan investasi tersebut ditolak. Sebagai contoh, Perumusan “ABC” akan melakukan investasi dan membutuhkan pembiayaan dana sebesar Rp 22.000.000 yang akan menghasilkan cash inflow pertahun sebesar Rp 6.400.000 selama lima tahun, sedangkan rate of return yang diharapkan 10%, maka perhitungan NPV dari investasi tersebut adalah : = −22.000.000 + . ( , . ) + . ( , . . ( , ) . + ) . + ( , = -22.000.000 + 24.260.000 . . ( , . ) + . ( , . ) + ) = 2.260.000 Dari perhitungan tersebut Nampak NPV lebih besar dari nol, sehingga usulan investasi dapat diterima. 2.1.9.4. Internal rate of return (IRR) Menurut Kadariah (2005:30), definisi dari internal rate of return adalah: “Internal rate of return dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap benefit dikurangi bersih yang diwujudkan (yaitu setiap benefit dikurangi biaya yang bersifat positif) secara otomatis ditanamkan kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama serta diberi bunga selama sisa umur proyek” 25 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tehnik ini digunakan secara “trial and error” atau coba-coba sampai dengan akhirnya diperoleh discounted yang akan menghasilkan NPV sama dengan nol. Jika suatu proyek pola cash inflownya tiap tahun tidak sama, R. Agus Sartono (2001:54) merumuskan sebagai berikut : Dimana r, = 1− 1 = IRR yang dicari P1 = Tingkat bunga ke 1 P2 = Tingkat bunga ke 2 C1 = Net Present Value ke 1 C2 = Net Present Value ke 2 2− 1 2− 1 Jika IRR dari suatu proyek sama dengan nilai yang berlaku sebagai discount rate, maka NPV dari nilai proyek itu adalah nol, berarti kalau IRR kurang dari nilai discount rate, NPV lebih kecil dari nol dan sebaliknya, jika lebih besar dari discount rate berarti NPV lebih besar dari nol yang menandakan proyek diterima. 2.1.9.5. Profitability index (PI) atau B/C ratio Profitability index atau Benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas yang masuk dimasa datang dengan nilai investasi. Rumus untuk mencari Profitability index menurut Suad Husnan dan Enny P (2004:203) adalah sebagai berikut : = Selama PI atau B/C sama dengan atau lebih besar dari satu, maka usulan proyek investasi tersebut diterima. 26 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menganalisa usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten dengan kata lain jika NPV menyatakan diterima maka PI jugau uakan menerima. Sebagai contoh diatas pada Perusahaan “ABC” maka Profitability index akan didapat sebesar : = 24.260.000 22.000.000 = 1,10 Karena Profitability Indexnya lebih besar daripada satu maka proyek dikatakan menguntungkan. 2.1.10. Analisis Break Even Menurut Bambang Riyanto (2000:278), Analisa Break Even merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan. Dalam perencanaan keuntungan analisa break even merupakan Profit Planning Approach yang mendasar pada hubungan antara biaya dan penghasilan penjualan. Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan, karena break even muncul jika suatu perusahaan disamping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap. Karena adanya unsure variabel disatu pihak dan unsure tetap dilain pihak, maka dapat terjadi suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu menderita kerugian, karena penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Penghasilan penjualan setelah dikurangi dengan biaya variabel merupakan bagian dari penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap. Berhubungan dengan 27 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 hal tersebut maka sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat volume produksi penjualan berapakah penghasilan penjualan dapat tepat menutup biaya totalnya untuk dapat menghindari kerugian, sedangkan Break Evan Point adalah volume penjualan dimana penghasilannya sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan dalam keadaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian. Perhitungan BEP secara arimatik menurut Bambang Riyanto (2000:283) adalah sebagai berikut : 1. Atas dasar unit Perhitungan BEP atas dasar unit dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dimana, P 2. ( )= = harga jual perunit V = Biaya variabel perunit FC = Biaya tetap Q = Unit produk yang dihasilkan/dijual Atas dasar penjualan dalam rupiah Perhitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah dengan emnggunakan rumus sebagai berikut : dimana, FC ( )= = Biaya tetap / VC = Biaya Variabel s = Biaya penjualan 28 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2.2. Penelitian terdahulu Penelitian yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rudi Prasetyo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul "KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN BARU PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.SAHABAT KLATEN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial investasi untuk penambahan mesin baru layak untuk diterima. karena pengeluaran untuk investasi telah diperhitungkan dan dianalisis dengan teknik-teknik capital budgeting. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh PBP selama 2 tahun 3 bulan NPV sebesar Rp. 226.317.541,00 IRR 47,27% dan PI 3,49 kali. Selain itu terdapat pula penelitian sejenis yang dilakukan oleh Rina Agustiarni (2006) dalam penelitiannya yang berjudul "ANALISIS UJI KELAYAKAN INVESTASI PT TRIDIGNITI MEGA POWER". Kesimpulan investasi pembelian mesin layak untuk diterima karena dengan menggunakan kelima metode penilaian investasi tersebut semuanya layak untuk diterima yaitu NPV diperoleh nilai positif IRR > tingkat suku bunga yang disyaratkan PI diperoleh nilai >1 PBP < suatu periode yang telah ditentukan dan ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan. 2.3. Kerangka Konseptual 29 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Manajemen Keuangan Investasi Metode Penilaian investasi PBP/DPP NPV PI IRR BEP Gambar 2.1 kerangka konseptual analisis penggantian aktiva Kerangka pemikiran dimulai dengan adanya suatu kenyataan bahwa setiap perusahaan pada saat ini pasti memiliki keinginan untuk berinvestasi dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan juga memperluas usaha atau ekspansi produksi. Dalam konteks ini penelitian akan menganalisa apakah inventasi yang dilaksanakan akan layak diterima. 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar atau salah yang digunakan sebagai dasar pembuataan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah : “Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan. 30 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda atau dengan kata lain kebijaksanaan yang diterapkan pada perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain, walaupun perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sejenis. 3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sempel Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011. 3.3. Variabel dan Definisi operasional variabel Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : a. Jumlah Investasi dan sumbernya b. Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds) c. Cost of Capital d. Kriteria Investasi e. Break Even Point Definisi Operasional dan Pengukurannya yaitu : segala aspek keuangan yang diperhitungkan dalam pembelian mesin cetak yang akan diinvestasikan, yaitu : 33 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 a. Jumlah Investasi Yaitu besarnya penanaman jumlah modal kedalam suatu barang/aktiva yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang dan memerlukan pengawasan modal dimasa sekarang, dimana pengukurannya dengan melihat berapa besar investasi yang tertanam dihitung dari selisih harga perolehan mesin baru dengan nilai jual mesin lama. b. Sumber Dana Investasi Yaitu sumber dana yang didapat untuk menjalankan investasi yang akan dilaksanakan. c. Rencana pendapatan perusahaan Yaitu kegiatan yang dijalankan untuk memberikan pendapatan bagi perusahaan d. Rencana biaya Rencana mengenai besarnya biaya yang akan terjadi untuk pelaksanaan investasi dan operasionalnya. e. Proyeksi rugi-laba Yaitu gambaran rugi laba perusahaan dimasa mendatang sebagai akibat dari adanya penggantian aktiva tersebut. f. Proyeksi aliran kas Yaitu gambaran arus kas perusahaan dimasa yang akan datang setelah adanya rencana pengantian aktiva tersebut, selama usia 10 tahun yang akan datang. 34 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 g. Analisis Break Even Yaitu perhitungan break even point untuk mengetahui kapan proyek tersebut mulai menghasilkan keuntungan. h. Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih (Proceeds) Proceeds atau cash flow dalam hal penggantian aktiva ini merupakan penghematan tunai, dimana pengukurannya dengan menggunakan selisih biaya aktiva tetap mesin baru dengan mesin yang lama antara lain biaya perawatan, biaya reparasi, biaya asuransi, biaya setting dan biaya penyusutan, cara perolehan besarnya penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus, sedangkan cara pengukurannya dengan mengurangi biaya pada mesin baru dengan biaya pada mesin lama. Rumus Tambahan Aliran kas Masuk Bersih : Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih = Tambahan E.A.T + Tambahan Depresiasi + bunga ( 1 – Pajak) i. Cost of Capital Biaya modal merupakan beban yang harus dipikul oleh Perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan investasi penggantian mesin, dimana biaya modal didapat dari kredit investasi dan sisanya dari modal sendiri, sehingga cara pengukuran dengan menggunakan WACC dari kredit/pinjaman Bank dan modal sendiri j. Kriteria Investasi Berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menilai layak atau tidaklah usulan penggantian investasi, yaitu dengan menggunakan metode Payback Period, Net Present Value Internal Rate of Return dan Profitability Index. 35 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan adalah dengan cara : 1. Studi Lapangan Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian dengan cara : a. Metode Wawancara Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara atau tanya jawab dengan Pimpinan atau karyawan perusahaan terutama pada karyawan bagian produksi dan keuangan, agar memperoleh data mengenai pembiayaan untuk aktivitas mesin serta data-data lain yang berhubungan dengan permasalahan. b. Metode Observasi Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang terjadi dan tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa atau situasi/keadaan itu terjadi. c. Metode Dokumenter Yaitu dengan cara mengutip data dari dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. 36 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Studi Literature Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari dari buku-buku dan diktat-diktat yang berkaitan dengan permasalahan yang akan digunakan sebagai landasan teori, agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 3.5. Teknik Keabsahan Data Data yang digunakan adalah data yang valid pada perusahaan percetakan “MAWAR INDAH” yang berlokasi di surabaya , tepatnya di Jl. Kalisari Gg. Krajan No. 918. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif. 1. Teknik Kualitatif Yaitu suatu teknik yang bersifat menerangkan dan memberikan pengertian tentang istilah serta masalah yang ada dalam skripsi ini, yang diambil berdasarkan data dari perusahaan maupun literature-literature yang ada sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang maksud dari penulisan skripsi ini. 2. Teknik Kuantitatif Yaitu teknik dengan memakai sistem perhitungan, rumus-rumus, angkaangka serta tabel-tabel yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. 37 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Data baik kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan, dikelompokkan sesuai kebutuhan, setelah itu diproses, dianalisa dan diambil kesimpulan dan saran-saran. 38 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian data Perusahaan percetakan “Mawar Indah” berdiri sejak tahun 1950 dengan hanya menggunakan 1 mesin cetak dan 2 orang karyawan saja. Perusahaan “Mawar Indah” mula-mula hanya memproduksi produk kartu-kartu, misalnya kartu nama, kartu undangan, kartu ucapan dan sebagainya, dengan tujuan mulamula hanya untuk melayani anggota keluarganya saja. Perusahaan “Mawar Indah” berlokasi di Surabaya, tepatnya di Jl. Kalisari Gg. Krajan No. 918. Dari tahun ketahun Perusahaan “Mawar Indah” terus mengalami kemajuan, hingga saat ini Perusahaan telah memiliki 15 mesin cetak dan 120 karyawan. Tujuan utama perusahaan adalah meraih sebanyak mungkin konsumen dengan hasil yang memuaskan, cepat dan tepat, sedangkan tujuan jangka pendek perusahaan adalah memperlancar proses produksi sehingga keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dan tujuan jangka panjang perusahaan adalah ke penjualan saham perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan “Mawar Indah” semakin bervariasi, dan digolongkan menjadi 4 golongan yaitu : 1. Golongan I : Memproduksi kartu-kartu, misalnya kartu undangan, kartu ucapan, kartu nama dan sebagainya. 39 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Golongan II : Memproduksi brosur-brosur, selebaran-selabaran, pamphlet dan sebagainya 3. Golongan III : Memproduksi nota-nota penjualan, pembelian, slip dan sebagainya. 4. Golongan IV : Memproduksi buku-buku, buku cetakan, buku bacaan, buku kerja dan sebagainya. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Investasi penggantian mesin Untuk mengetahui penggantian mesin baru tersebut diterima atau ditolak, terlebih dahulu perusahaan harus menghitung besarnya dana yang tertanam dalam investasi penggantian mesin (nilai outlays) yaitu uang kas yang mula-mula harus dikeluarkan untuk memperoleh mesin baru tersebut. Besarnya nilai outlays, diperoleh dari : - Harga Perolehan Mesin Baru Rp 300.000.000 - Nilai Jual Mesin lama Rp 10.000.000 NILAI OUTLAYS Rp 290.000.000 Harga perolehan Mesin Baru tersebut termasuk ongkos angkut dan pemasangan serta biaya pemesanan. Sedangkan mesin cetak yang lama digantikan/dijual kepada perusahaan mini offset “NOKO” sebesar Rp 10.000.000. 4.2.2. 1. Perincian Investasi Penggantian Mesin Data Mesin Lama Sebagai suatu perusahaan percetakan, dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dipakai untuk membantu 40 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 kelancaran operasi perusahaan, diantaranya adalah dengan menggunakan mesin cetak. Mesin cetak yang digunakan perusahaan ini usia penggunaannya sudah cukup lama yang diperoleh dengan membeli dari perusahaan Percetakan di Surabaya tahun 2005, dan masih mempunyai nilai sisa 4 tahun lagi. Selama 5 tahun terakhir mesin yang digunakan seringkali mengalami kemacetan dan kerusakan selain itu kapasitas produksinya semakin menurun, ini dikarenakan mesin tersebut dipaksa bekerja diatas kapasitas penuh, untuk menambah volume produksinya dimana setiap hari permintaan konsumen (pesanan) akan produk kartu-kartu terus mengalami peningkatan, sehingga kerusakan mesin tersebut menimbulkan biaya-biaya pengeluaran dan pemeliharaan yang semakin tahun semakin besar, yaitu pengeluaran untuk biaya reparasi, biaya pemeliharaan (perawatan) dan biaya asuransi. TABEL 4.1 BIAYA REPARASI MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 40.150.000 42.600.000 44.217.900 45.564.250 47.900.000 Biaya reparasi ini digunakan untuk mengganti ataupun membeli plat cetak pada mesin cetak dan pembelian suku cadang mesin cetak. Pembelian alat-alat tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. 41 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Biaya perawatan dan pemeliharaan yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk pembelian minyak pelumas yaitu olie dan vet yang jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar pula. TABEL 4.2 BIAYA PERAWATAN MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 2.235.230 3.010.500 3.985.600 4.800.980 5.500.000 TABEL 4.3 BIAYA ASURANSI MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 24.650.500 26.850.400 27.590.270 28.000.500 30.500.650 Biaya Asuransi yang dikeluarkan Perusahaan cukup besar dari tahun ketahun, ini dikarenakan Perusahaan ingin menghindari terjadinya hubungan pendek yang mengakibatkan kerusakan total pada mesin, misalnya, kebakaran, mesin tidak berfungsi lagi dan sebagainya. 42 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 TABEL 4.4 BIAYA SETTING MESIN LAMA Jumlah Biaya (dlm Rp) 750.000 800.000 900.000 975.000 1.000.000 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Biaya setting yang dikeluarkan Perusahaan digunakan untuk proses produksi dari produk masuk bagian setting untuk didesign sampai keluar dari bagian finishing menjadi barang jadi, sehingga dengan banyaknya pesanan yang masuk maka besar pula biaya setting yang dikeluarkan dan sebaliknya. 2. Data Produksi Mesin Lama Mesin lama yang digunakan untuk berproduksi mempunyai kapasitas normal 7 lbr/menit, tetapi selama 5 tahun terakhir ini hasil produksi mengalami penurunan karena kemacetan dan gangguan pada mesin. Penggunaan mesin setiap harinya dilakukan selama 8 jam (dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00), dimana karyawan bekerja 1 bulan selama 25 hari, sehingga perusahaan mengetahui hasil produksinya apabila kapasitas mesin penuh yaitu : Kapasitas mesin penuh 7 lbr / menit Jumlah lembar kartu yang dihasilkan selama 1 hari = 7 lbr x 60 menit x 8 jam = 3.360 lembar Dalam 1 bulan = 3.360 lbr x 25 hr = 84.000 lbr 43 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dalam 1 tahun = 84.000 lbr x 12 bl = 1.008.000 lbr Dalam kapasitas penuh, produksi yang dihasilkan sebesar 1.008.000 lbr/tahun, tetapi dalam kenyataannya jumlah produksi yang dihasilkan mengalami penurunan. Jumlah penghasilan dari tahun ketahun tidak menunjukkan kerugian yang cukup berarti, karena Perusahaan masih mendapatkan penghasilan untuk Produk Golongan II, III dan IV. 3. Data Mesin Baru Untuk menghadapi masalah semakin meningkatnya biaya perawatan dan pemeliharaan untuk mesin lama, Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan mengganti mesin cetak yang baru, dengan data-data mesin sebagai berikut : a. Mesin cetak bermerk Heidelberg dan mempunyai kapasitas 21 lbr/menit (kecepatan 3 x lipat mesin lama). b. Umur Ekonomis 10 tahun c. Harga perolehan Rp 300.000.000 d. Tidak mempunyai nilai sisa e. Perusahaan menetapkan biaya reparasi/tahun sebesar Rp 13.500.000 dan tiap tahun meningkat sebesar 2%. f. Biaya Perawatan ditetapkan sebesar Rp 3.250.000 dan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2,5% g. Perusahaan menetapkan biaya asuransi sebesar Rp 10.000.000 dan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2% 44 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 h. Untuk biaya setting mesin cetak yang baru, perusahaan menetapkan besarnya Rp 2.000.000 dan mengalami peningkatan setiap tahun sebesar 5%. i. Metode penyusutan mesin cetak dengan menggunakan Metode garis lurus (straight line) Dengan data tersebut diatas, Perusahaan dapat mengestimasi biaya yang terjadi untuk 10 tahun yang akan datang, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dlm Rp.) Tahun Bi. Perawatan Bi. Reparasi 2012 3.250.000 13.500.000 2013 3.331.250 13.770.000 2014 3.414.531 14.045.400 2015 3.499.895 14.326.308 2016 3.587.392 14.612.834 2017 3.677.077 14.905.091 2018 3.769.004 15.203.193 2019 3.863.229 15.507.257 2020 3.959.809 15.817.402 2021 4.058.805 16.133.750 Sumber : Intern perusahaan, data terolah B. Asuransi 10.000.000 10.200.000 10.404.000 10.612.080 10.824.322 11.040.808 11.261.624 11.486.857 11.716.594 11.950.926 Bi. Setting 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250 2.430.013 2.252.563 2.680.191 2.814.201 2.954.911 3.102.656 Dalam analisa data akan dibuat estimasi terhadap pengeluaran biayabiaya pada mesin lama untuk 4 tahun yang akan datang apabila perusahaan tetap menggunakan mesin lama untuk dipakai berproduksi, sehingga dapat dibandingkan biaya-biaya yang terjadi dengan mesin baru selama 4 tahun. Perhitungan untuk mengestimasi biaya pada mesin lama dengan menggunakan Metode Least Square, yaitu : Y = a + b X,dimana a = rata-rata kelompok (konstanta) 45 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 b = koeffisien X = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar Estimasi Biaya reparasi untuk Mesin lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = ∑ ∑( ∑( Biaya (Y) 40.150.000 42.600.000 44.217.900 45.564.250 47.900.000 220.432.150 = Sehingga, XY -80.300.000 -42.600.000 0 45.564.250 95.800.000 18.464.250 220.432.150 = 44.086.430 5 ) 18.464.250 = = 1.846.425 ) 10 Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 X2 4 1 0 1 4 10 X -2 -1 0 1 2 0 = 44.086.430 + 1.846.425 X = 44.086.430 + 1.846.425 (3) = 44.086.430 + 1.846.425 (4) = 44.086.430 + 1.846.425 (5) = 44.086.430 + 1.846.425 (6) = = = = 49.625.705 51.472.130 53.318.555 55.164.980 Estimasi Biaya Perawatan untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = ∑ = Biaya (Y) 2.235.230 3.010.500 3.985.600 4.800.980 5.500.000 19.532.310 X -2 -1 0 1 2 0 X2 4 1 0 1 4 10 XY -4.470.460 -3.010.500 0 4.800.000 11.000.000 8.320.020 19.532.310 = 3.906.426 5 46 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 = ∑( ∑( 8.320.020 ) = = 832.002 ) 10 Sehingga, Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 = 3.906.462 + 832.002 X = 3.906.462 + 832.002 (3) = 3.906.462 + 832.002 (4) = 3.906.462 + 832.002 (5) = 3.906.462 + 832.002 (6) = = = = 6.402.468 7.234.470 8.066.472 8.898.474 Estimasi Biaya Asuransi untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = Biaya (Y) 24.650.500 26.850.400 27.590.270 28.000.000 30.500.650 137.592.320 ∑ ∑( ∑( = Sehingga, Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 XY -49.301.000 -26.850.400 0 28.000.000 61.001.300 8.320.020 137.592.320 = 27.518.464 5 ) 12.850.400 = ) 10 Y’ X2 4 1 0 1 4 10 X -2 -1 0 1 2 0 = 1.285.040 = 27.518.464 + 1.285.040 X = 27.518.464 + 1.285.040 (3) = 27.518.464 + 1.285.040 (4) = 27.518.464 + 1.285.040 (5) = 27.518.464 + 1.285.040 (6) = = = = 31.373.584 32.658.624 33.943.664 35.228.704 Dari hasil estimasi biaya mesin lama dibandingkan dengan taksiran biaya yang terjadi pada mesin baru, akan menghasilkan terjadinya selisih biaya yang merupakan penghematan biaya (Tabel 4.6) 47 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tabel 4.6 SELISIH PENGHEMATAN BIAYA MESIN LAMA DENGAN MESIN BARU TAHUN 2012 – TAHUN 2015 Thn 2012 Keterangan Mesin Lama (Rp) Bi. Reparasi 49.625.705 Bi. Perawatan 6.402.468 Bi. Asuransi 31.373.584 Jumlah 87.401.757 2013 Bi. Reparasi 51.472.130 Bi. Perawatan 7.234.470 Bi. Asuransi 32.658.624 Jumlah 91.365.224 2014 Bi. Reparasi 53.318.555 Bi. Perawatan 8.066.472 Bi. Asuransi 33.943.664 Jumlah 95.328.691 2015 Bi. Reparasi 55.164.980 Bi. Perawatan 8.898.474 Bi. Asuransi 35.228.704 Jumlah 99.292.158 Sumber : Intern perusahaan, data terolah Mesin Baru (Rp) 13.500.000 3.250.000 10.000.000 26.750.000 13.770.000 3.331.250 10.200.000 27.301.250 14.045.400 3.414.531 10.404.000 27.863.931 14.326.308 3.499.895 10.612.080 28.438.283 Selisih (Rp) 36.125.705 3.152.468 21.373.584 60.651.757 37.702.130 3.903.220 22.458.624 64.063.974 39.273.155 4.651.941 23.539.664 67.464.760 40.838.672 5.398.579 24.616.624 70.853.875 Dalam penggantian aktiva, juga memperhitungkan besarnya biaya tambahan, yaitu biaya yang seharusnya tidak terjadi jika perusahaan tidak melakukan penggantian, biaya-biaya tersebut antara lain biaya penyusutan dan biaya setting. Untuk biaya penyusutan perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Untuk mesin cetak lama, besarnya penyusutan : 1. Umur ekonomis mesin cetak 10 tahun 2. Harga beli mesin cetak sebesar Rp 100.000.000 3. Tidak ada nilai sisa Besarnya biaya penyusutan pertahun adalah : 48 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 100.000.000 = 10 ℎ 10.000.000 Untuk mesin cetak baru, besarnya penyusutan : 1. Harga Perolehan Mesin Cetak sebesar Rp 300.000.000 2. Umur ekonomis mesin 10 tahun, dalam menganalisis investasi penggantian, umur mesin baru ditentukan sama dengan umur mesin lama yaitu 4 tahun, setelah akhir tahun ke 4 mesin baru mempunyai nilai sisa sebesar Rp 180.000.000 ( 6 x Rp 30.000.000), sehingga besarnya nilai mesin baru sebesar Rp 120.000.000 Maka, besarnya biaya penyusutan pertahun sebesar : 120.000.000 = 4 ℎ 30.000.000 Sedangkan untuk biaya setting besarnya biaya yang dikeluarkan untuk 10 tahun yang akan datang adalah berasal dari estimasi biaya tahun-tahun yang lalu yaitu sebesar : Estimasi Biaya Setting untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = ∑ ∑( ∑( Sehingga, Biaya (Y) 750.000 800.000 900.000 975.000 1.000.000 4.425.000 = X -2 -1 0 1 2 0 X2 4 1 0 1 4 10 XY -1.000.000 -800.000 0 975.000 2.000.000 675.000 4.425.000 = 885.000 5 ) 675.000 = ) 10 = 67.500 49 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 Y’2016 Y’2017 Y’2018 Y’2019 Y’2020 Y’2021 = 885.000 + 67.500 X = 885.000 + 67.500 (3) = 885.000 + 67.500 (4) = 885.000 + 67.500 (5) = 885.000 + 67.500 (6) = 885.000 + 67.500 (7) = 885.000 + 67.500 (8) = 885.000 + 67.500 (9) = 885.000 + 67.500 (10) = 885.000 + 67.500 (11) = 885.000 + 67.500 (12) = = = = = = = = = = 1.087.500 1.155.000 1.222.500 1.290.000 1.357.500 1.425.000 1.492.500 1.560.000 1.627.500 1.695.000 Dari perhitungan tersebut diatas, ternyata diketahui bahwa biaya penyusutan dan biaya setting mesin cetak baru lebih besar daripada biaya penyusutan dan biaya setting mesin cetak lama untuk setiap tahunnya, sehingga selisih antara biaya kedua mesin tersebut merupakan tambahan biayayaitu tambahan biaya penyusutan sebesar Rp 20.000.000 untuk tiap tahun dan tambahan biaya setting yaitu sebesar : Tahun 2012 2013 2014 2015 Mesin Baru 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250 Mesin Lama 1.087.500 1.155.000 1.222.500 1.290.000 Selisih Biaya 912.500 945.000 982.500 1.025.250 Dari selisih biaya tersebut (tambahan penyusutan dan setting) dapt diperhitungkan besarnya tambahan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya penggantian mesin cetak lama dengan yang baru terdapat adanya aliran kas masuk bersih / Proceeds yang merupakan keuntungan bagi perusahaan, artinya jika Perusahaan menggunakan mesin cetak yang baru, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mesin cetak yang lama (Lihat Lampiran 6). 50 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.2.3. Fasilitas kredit investasi Rencana Penggantian mesin untuk Golongan I membutuhkan dana Rp 300.000.000, sedang nilai jual mesin lama sebesar Rp 10.000.000, sehingga masih diperlukan dana sebesar Rp 290.000.000, dimana dana tersebut dibiayai dari Bank Pemerintah berupa kredit investasi dengan bunga pinjaman 22% sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dari modal sendiri sebesar Rp 90.000.000. Rencana Angsuran dan Pembayaran Bunga Untuk melunasi pinjamannya, Perusahaan Mawar Indah merencanakan mengangsur tiap tahun, dimana angsuran tersebut dilakukan pada tahun ke 2, setelah pinjaman secara penuh diterima dengan tingkat bunga 22% pertahun. Besarnya angsuran yang dibayarkan berdasarkan perjanjian dengan pihak Bank dengan asumsi saldo kas diterima minimum sebear Rp 5.000.000. Untuk perinciannya lihat tabel 4.7. Tabel 4.7 Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga (dalam Rp) Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pinjaman 200.000.000 - Angsuran Pokok 25.000.000 25.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 25.000.000 25.000.000 Bunga 22% 44.000.000 44.000.000 38.500.000 33.000.000 28.600.000 24.200.000 19.800.000 15.400.000 11.000.000 5.500.000 Total Angsuran 44.000.000 69.000.000 63.500.000 53.000.000 48.600.000 44.200.000 39.800.000 35.400.000 36.000.000 30.500.000 So. Pinjaman 200.000.000 175.000.000 150.000.000 130.000.000 110.000.000 90.000.000 70.000.000 50.000.000 25.000.000 - Sumber : Data Intern Perusahaan 51 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan Proyeksi laporan keuangan Perusahaan meliputi : 1. Perkembangan Penjualan Perusahaan Dibawah ini merupakan data tentang perkembangan penjualan produk untuk Golongan I tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : TABEL 4.8 Data Penjualan Produk untuk Golongan I Tahun 2007 - 2011 Hrg Jual/unit Hasil Penjualan Tahun Produk Unit terjual (Rp) (Rp) 2007 Kartu Undangan 750 399.790 299.842.500 Kartu Ucapan 500 350.000 175.000.000 Kartu Nama 350 243.500 @ 50 1.704.500 Jumlah Penjualan 476.547.000 2008 Kartu Undangan 800 395.000 316.000.000 Kartu Ucapan 550 345.500 190.025.000 Kartu Nama 400 240.070 @ 50 1.920.560 Jumlah Penjualan 507.945.560 2009 Kartu Undangan 1.000 390.000 390.000.000 Kartu Ucapan 600 340.900 204.540.000 Kartu Nama 400 238.310 @ 50 1.906.480 Jumlah Penjualan 586.446.480 2010 Kartu Undangan 1.100 387.500 426.250.000 Kartu Ucapan 700 328.375 166.862.500 Kartu Nama 450 235.500 @ 50 2.119.500 Jumlah Penjualan 595.232.000 2011 Kartu Undangan 1.250 375.000 468.750.000 Kartu Ucapan 750 325.900 244.425.000 Kartu Nama 500 230.000 @ 50 2.300.000 Jumlah Penjualan 715.475.000 Sumber : Data Intern perusahaan Dalam pembuatan proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan untuk proyek penggantian mesin cetak mencakup periode 10 tahun, dimana asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan tersebut didasarkan atas 52 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Rencana Produksi dan Penjualan Dalam pembuatan proyeksi laporan keuangan didasarkan pada rencana penjualan serta kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun yang akan datang untuk produk Golongan I, sedangkan untuk Produk Golongan II, III dan IV diasumsikan tetap (sama) untuk setiap tahunnya. Untuk mengestimasi penghasilan / pendapatan 10 tahun yang akan datang, Perusahaan menetapkan kebijaksanaan dengan menaikkan penjualan 10% untuk produk kartu undangan, 10,5% untuk Kartu Ucapan dan 6% untuk Kartu Nama. Sedangkan untuk harga perusahaan menaikkan 10% untu berbagai macam kartu setiap tahunnya, dimana asumsi kenaikkan tersebut didasarkan pada rata-rata prosentase kenaikan selama 5 tahun berturut-turut (Metode Harga Berantai). Berdasarkan asumsi diatas, jumlah macam produk Golongan I yang diproduksi dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 - 2021 Untuk Produk Golongan I Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kartu Undangan Unit Jumlah (Rp) 532.015 731.520.625 585.217 885.433.321 643.738 1.071.180.032 708.112 1.295.844.960 778.923 1.567.971.999 856.815 1.896.988.410 942.497 2.295.922.692 1.036.747 2.778.481.960 1.140.421 3.360.820.687 1.254.464 4.066.972.288 Kartu Ucapan Unit Jumlah (Rp) 357.136 294.637.200 394.635 358.328.580 436.072 435.199.856 481.860 529.082.280 532.455 643.205.640 588.363 781.934.427 650.141 950.506.142 718.405 1.155.195240 793.838 1.403.350.584 877.191 1.706.136.495 Kartu Nama Unit Jumlah (Rp) 740.251 8.142.761 784.666 9.494.459 831.746 11.078.857 881.651 12.925.004 934.550 15.046.255 990.623 17.553.840 1.050.623 20.455.169 1.113.064 23.864.092 1.179.848 27.820.816 1.250.639 32.441.576 Hasil Penjualan (Rp. 000) 1.034.300 1.253.256 1.517.458 1.837.852 2.226.223 2.696.476 3.266.884 3.957.541 4.792.147 5.805.550 Sumber : Tabel 4.1 dan 4.14, data terolah Dalam rangka mengestimasi jumlah produksi yang dibutuhkan untuk golongan I, maka dibuat suatu rencana produksi dimana Perusahaan Mawar Indah menetapkan 53 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 kebijaksanaan bahwa persediaan awal bahan baku dan barang jadi dan persediaan akhir bahan baku dan barang jadi diasumsikan sama besarnya, sehingga jumlah yang diproduksi adalah sama besarnya denan rencana penjualan untuk produk golongan I setiap tahunnya. 3. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan merupakan biaya produksi dari barang yang dijual, dalam hal ini terdiri dari : a. Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Overhead ad. a Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk Kartu Undangan, Kartu Ucapan dan Kartu Nama dengan harga sebagai berikut : Perincian Biaya Pemakaian Bahan Baku Gol. I Tahun 2011 Unit Kertas untuk : Kartu Undangan Kartu Ucapan Kartu Nama Tinta Cetak Lem (Perekat) Jumlah @ dlm Rp 90.000 Lbr 100.000 Lbr 2.500 Lbr 15.000 Kg 100 Kg 2.000 900 750 5.750 1.500 Jumlah (Rp) 180.000.000 90.000.000 1.875.000 86.250.000 150.000 358.275.000 54 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dengan memproyeksikan pemakaian bahan baku, Perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan baku sebesar 10% sedangkan pemakaian bahan baku tahun 2011 untuk macam-macam kartu adalah sebagai berikut : Pemakaian Kertas untuk : = = = 90.000 = 0.24 375.000 100.000 = 0.307 325.000 2.500 = 0.011 230.000 = / 15.000 = 0.016 930.900 = 100 = 0.00011 930.000 Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan baku dan biaya bahan baku adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan I 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rencana Pengg. Bhn. Bk Kertas - Kartu Undangan - Kartu Ucapan - Kartu Nama Tinta Cetak Perekat 127.684 109.641 8.143 26.070 179 140.452 121.153 8.631 28.232 194 154.497 133.874 9.149 30.585 210 169.947 147.931 9.698 33.146 228 186.942 163.464 10.280 35.935 247 205.636 180.627 10.897 38.973 268 226.199 199.593 11.557 42.283 291 248.819 220.550 12.244 45.891 316 273.701 243.708 12.978 49.826 343 301.071 269.298 13.757 54.117 372 Biaya Bhn Baku Kertas - Kartu Undangan - Kartu Ucapan - Kartu Nama Tinta Cetak Perekat 280.904 108.544 6.717 164.892 295 339.893 131.935 7.836 196.438 352 411.271 160.381 9.130 234.067 419 497.604 194.973 10.648 279.056 500 602.140 237.022 12.418 332.758 596 728.568 287.919 14.482 396.978 712 881.497 350.086 16.896 473.781 850 1.066.687 425.440 19.688 565.652 1.015 1.290.773 517.148 22.945 675.540 1.213 1.561.655 628.541 26.757 807.100 1.447 Jumlah 561.355 676.456 815.269 982.783 1.184.936 1.428.660 1.723.111 2.078.484 2.507.621 3.025.502 Sumber : Intern perusahaan, data terolah ad. b Biaya Tenaga Kerja langsung 55 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Perhitungan proyeksi beban tenaga kerja bagian produksi didasarkan jumlah dan tarif gaji/upah per karyawan perbulan. Jumlah formasi yang dibutuhkan perbulan untuk 100.000 lembar adalah sebagai berikut : Bagian/Jabatan Tenaga Krj. Langsung Jumlah Personil (orang) 1 Tingkat Gaji / Bln (Rupiah) 350.000 2 750.000 Tenaga Krj. Tak Langsung Gaji dibayarkan tiap bulan, dan Perusahaan menetapkan kebijaksanaan untuk menaikkan upah sebesar 10% untuk setiap tahunnya, sedangkan kebutuhan biaya tenaga kerja tak langsung adalah tetap untuk setiap tahunnya, sehingga perincian biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Untuk Golongan I 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 - Tk. Langsung 16 17 18 20 22 24 26 28 30 33 - Tk. Tak langsung 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Rencana Kebth. TK Biaya Tenaga Kerja (Rp.000) - Tk. Langsung 73.920 86.394 100.623 122.984 148.811 178.573 212.784 252.086 294.101 359.492 - Tk. Tak langsung 19.800 21.780 23.958 26.353 28.989 31.888 35.076 38.584 42.443 46.687 Jumlah 93.720 108.174 124.581 149.337 177.800 210.461 247.860 290.670 336.544 406.179 Sumber : intern perusahaan, data terolah ad. c Biaya Overhead Biaya Overhead terdiri dari biaya tenaga kerja tak langsung, biaya bahan pembantu, biaya listrik pabrik, biaya setting, biaya perawatan mesin, biaya reparasi mesin, biaya asuransi mesin dan biaya penyusutan. 56 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Biaya penyusutan pabrik terdiri dari penyusutan mesin, inventaris pabrik dan gedung pabrik. Tabel 4.12 Biaya Overhead Pabrik Golongan I ( dalam Rp. ) 1. Keterangan Tenaga Kerja tak langsung Bahan Pembantu Biaya Listrik Pabrik Biaya Setting Biaya Perawatan Mesin Biaya Reparasi Mesin Biaya Asuransi Mesin Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Invt. Pabrik Biaya Penyusutan Gdg. Pabrik Jumlah 18.000.000 10.875.000 3.000.500 1.000.000 6.300.000 50.000.000 32.700.000 13.650.000 2.150.000 9.500.000 Total Biaya Overhad Pabrik Sumber : Data Intern perusahaan 147.375.500 Biaya Bahan Pembantu Bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses produksi kartu baik kartu undangan, kartu ucapan, dan kartu nama adalah verniss, acing dan bahan pembungkus, dimana perincian bahan pembantu untuk golongan I tahun 2011 adalah sebagai berikut : Bahan Pembantu Golongan I Keterangan bahan - Verniss - Acing - Bahan Pembungkus Unit 1.000 ltr 500 ltr 2.500 ltr Jumlah Harga (Rp) 7.500 5.500 250 Jumlah 7.500.000 2.750.000 625.000 10.875.000 Dalam memproyeksikan pemakaian bahan pembantu untuk golongan I, perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan pembantu sebesar 10% setiap 57 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 tahunnya, sedangkan pemakaian bahan pembantu tahun 2011 untuk golongan I adalah sebagai berikut : - Pemakaian Verniss : - Pemakaian Acing . : - Pemak.Bhn. Pembks : . = 0.0011 . = 0.00054 . = 0.0027 . Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan pembantu dan biaya bahan pembantu adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Bahan Pembantu Untuk Golongan I 2012 Rencana Kebth. Bhn. Pembantu - Verniss - Acing - Bhn. Pembungkus 1.792 880 4.400 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1.941 953 4.764 2.103 1.032 5.161 2.279 1.119 5.593 2.471 1.213 6.064 2.679 1.316 6.577 2.907 1.427 7.135 3.155 1.427 7.744 3.426 1.682 8.408 3.721 1.827 9.132 Biaya Bahan Pembantu (Rp.000) - Verniss - Acing - Bhn. Pembungkus 14.784 5.324 1.210 17.614 6.342 1.443 20.994 7.555 1.718 25.025 9.011 2.047 29.847 10.744 2.443 35.595 12.823 2.913 42.485 15.294 3.474 50.722 18.262 4.150 60.588 21.813 4.960 72.384 26.063 5.917 Jumlah 21.318 25.400 30.268 36.084 43.035 51.332 61.255 73.136 87.363 104.366 Sumber : Intern Perusahaan, data terolah 2. Biaya Listrik Pabrik Perhitungan beban listrik dari PLN didasarkan pada kapasitas kilowatt dikalikan jam pemakaian ditambah beban tetap KVA perbulan. Adapun pemakaian listrik untuk kapasitas maksimum diperhitungkan 100 Kwh/hari ( 1 tahun = 360 hari ). Dengan penggantian mesin cetak golongan I, maka pemakaian listrik akan semakin besar, sehingga kapasitas pemakaian listrik diperkirakan sebagai berikut : Tahun Pemakaian listrik 2012 70% 2013 80% 2014 90% Dst 90% 58 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Beban tetap diperhitungkan 30 KA perbulan dengan tarif listrik per KVA Rp 8.280/bln dan tarif listrik per Kwh Rp 300. Tarif listrik diperkirakan naik 20% setiap tahunnya. Untuk biaya listrik pabrik Golongan I, Perusahaan mengalokasikan sebesar 50% dari total listrik pabrik dimana alokasi tersebut didasarkan pada prosentase pemakaian listrik dari golongan I dalam menghasilkan produksi. Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Listrik (dlm Rp) Thn Pemakaian Listrik Var. (Kwh) Tetap (KVA) 360 25.200 2012 360 28.800 2013 360 32.400 2014 360 32.400 2015 360 32.400 2016 360 32.400 2017 360 32.400 2018 360 32.400 2019 360 32.400 2020 360 32.400 2021 Sumber : Intern perusahaan, data terolah 3. Biaya Listrik Variabel Tetap 7.560.000 10.368.000 13.996.800 16.815.600 20.185.200 24.202.800 28.155.600 34.830.000 41.796.000 50.155.200 2.980.800 3.576.960 4.292.280 5.150.880 6.181.200 7.417.080 8.900.640 10.680.840 12.817.080 15.740.280 Total Biaya Listrik 10.540.800 13.944.960 18.289.180 21.966.480 26.366.400 31.619.880 37.065.240 45.510.840 54.613.080 65.895.480 Alokasi Biaya Listr. Gol. I 5.270.400 6.972.480 9.144.590 10.983.240 13.183.200 15.809.940 18.532.620 22.755.420 27.306.540 32.947.740 Biaya Setting Biaya setting untuk mesin lama golongan I tahun 2011 sebesar Rp 1.000.000, dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I, biaya setting diperkirakan sebesar Rp 2.000.000 dan akan meningkat setiap tahun sebesar 5%. 4. Biaya Perawatan Mesin Biaya perawatan mesin cetak untuk Golongan I tahun 2011 adalah sebesar Rp 5.500.000. Dengan adanya penggantian mesin cetak, maka biaya perawatan mesin dapat ditekan, khususnya untuk mesin cetak. Untuk tahun 2012 biaya perawatan mesin sebesar Rp 3.250.000 59 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Untuk tahun 2013 dan seterusnya, perusahaan menetapkan kenaikan sebesar 2,5% untuk setiap tahunnya. 5. Biaya Reparasi Mesin Biaya reparasi untuk Golongan I sebesar Rp 47.900.000 Dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I biaya reparasi mesin dapat ditekan, sehingga untuk tahun 2012 biaya reparasi mesin sebesar Rp 13.500.000. Dan tiap tahun diestimasikan meningkat sebesar 2% 6. Biaya Asuransi Mesin Biaya asuransi mesin golongan I tahun 2011 sebesar Rp 30.500.000. Untuk tahun 1996, biaya asuransi mesin golongan I diperkirakan sebesar Rp 10.000.000, dan tiap tahun diperkirakan akan meningkat sebesar 10% 7. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan terdiri dari : - Biaya penyusutan Mesin Gol I sebesar - Biaya penyusutan operasi sebesar Total biaya penyusutan Rp 30.000.000 Rp 19.475.000 Rp 49.475.000 Perincian biaya penyusutan : Keterangan Penyusutan Mesin : 1. Mesin cetak Gol I Penyusutan dari Operasi 1. Gedung Pabrik 2. Investaris Pabrik 3. Gedung kantor 4. Inventaris Kantor 5. Kendaraan Hrg Perolehan (Rp) Bi. Penyt/tahun (Rp) 300.000.000 30.000.000 190.000.000 17.200.000 95.000.000 4.600.000 25.000.000 9.500.000 2.150.000 4.750.000 575.000 2.500.000 Kebijakasanaan tarif penyusutan disesuaikan dengan taksiran masa manfaat ekonomis dari aktiva tersebut, yaitu sebagai berikut : 60 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tarif Penyusutan - Keterangan Mesin & perlengkapan Bangunan Inventaris Sarana Angkutan Masa manfaat 10 Th 20 Th 8 Th 10 Th Tarif Penyst. 10 % 5% 12,5% 10% Dengan data tersebut diatas, maka dapat disusun biaya Produksi Pabrik untuk 10 tahun yang akan datang (Lihat lampiran 1) 8. Biaya Operasi Biaya operasi untuk Golongan I sebesar Rp 64.000.000 terdiri dari biaya Administrasi Umum dan Biaya Penjualan dengan perincian sebagai berikut : 1.1.1. Biaya Umum dan Administrasi - Gaji pegawai Rp - Bi. Listrik kantor Rp - Bi. Air Kantor Rp - Bi. Telp. Kantor Rp - Bi. Adm. Kantor Rp - Bi. Penystan. Kendaraan Rp - Bi. Penystan. Inv. Ktr Rp - Bi. Penystan. Gedung Ktr Rp 50.000.000 750.000 325.000 500.000 350.000 2.500.000 575.000 4.750.000 Jumlah Bi. Umum & Adm Rp 59.750.000 1.1.2. Biaya Penjualan - Biaya iklan - Biaya Transportasi Rp Rp 750.000 3.500.000 Jumlah Bi. Penjualan Rp 4.250.000 Jumlah Bi. operasi Rp 64.000.000 Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan menaikkan biaya operasi untuk produk Golongan I sebesar 10%, tidak termasuk biaya penyusutan (lampiran 2). 61 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 9. Pajak Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan, maka Perusahaan Mawar Indah dikenakan pajak penghasilan dengan tarif sesuai ketentuan, yaitu : - Rp 10.000.000 pertama sebesar 15 % - Rp 40.000.000 kedua sebesar 25 % - Diatas Rp 50.000.000 sebesar 35 % 4.2.4.1. Proyeksi rugi-laba Dengan asumsi-asumsi dan perhitungan diatas, maka dapat disusun proyeksi rugi-laba untuk 10 tahun yang akan datang (lihat lampiran 3). Dari proyeksi tersebut ternyata diketahui bahwa hasil operasi cukup untuk menutup kebutuhan pembiayaan yaitu biaya produksi dan operasi. 4.2.4.2. Proyeksi aliran kas Dari data diatas, maka dapat disusun proyeksi aliran kas untuk 10 tahun yang akan datang (seperti yang terlihat dalam lampiran 4). Dari proyeksi tersebut diketahui saldo kas akhir tahun mengalami peningkatan yang jumlahnya dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, ini berarti saldo kas yang tersedia melebihi kebutuhan minimum. 4.2.5. Cost of Capital (COC) Biaya modal perusahaan merupakan beban yang harus dipikul oleh perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan penggantian aktiva tetap. 62 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dalam melakukan investasi penggantian mesin baru, modal yang diperoleh perusahaan bersumber dari kredit investasi dari Bank Pemerintah sebesar Rp 200.000.000 dengan tingkat bunga 22%, sedangkan sisanya dengan menggunakan modal sendiri sebesar Rp 90.000.000 dengan tingkat bunga 18%, tingkat bunga tersebut diambil sebagai dasar apabila modal sendiri yang dipakai tersebut tidak digunakan untuk investasi melainkan untuk didepositokan. Suku bunga dari pinjaman dan modal sendiri tersebut merupakan Cost of Capital dari investasi yang akan dijalankan. Untuk menilai Cost of Capital setelah pajak, sehingga perhitungan COC adalah sebagai berikut : Pinjaman Bank Pembebanan pajak proporsional atas laba sebelum pajak untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 31.808.575 Maka pajak efektifnya sebesar 29% ( 31.808.575 : 10888.024.500), sehingga besarnya C.O.C setelah pajak sebesar : 22% x ( 1 – 29%) = 15.7% Modal Sendiri Seandainya modal tersebut didepositokan, maka bunga yang diperoleh dikenakan pajak sebesar 15%, sehingga C.O.C atas modal sendiri setelah pajak adalah sebesar : 18% x ( 1 – 15%) = 15.3% Berdasarkan data diatas, maka perhitungan Weighted Average Cost of Capital dari investasi yang akan dilakukan sebesar : Sumber Pinjaman Bank Modal sendiri Jumlah Rp Rp Rp Jumlah 200.000.000 90.000.000 290.000.000 Proporsi 69% 31% Biaya 15.7% 15.3% Bi. Tertimbang 10.8% 4.7% 15.5% 63 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dari perhitungan tersebut diperoleh biaya modal yang dibebankan sebesar 15.5% yang akan digunakan sebagai Discount Factor dalam penerapan kriteria investasi serta akan dibandingkan IRR dari investasi penggantian mesin. 4.2.6. Proyeksi break even point Dengan menggunakan asumsi bahwa sebagian merupakan biaya variabel dan yang lainnya sebagai biaya tetap, maka proyeksi Break Even adalah sebagai berikut : (lihat lampiran 5). Dengan mengetahui gambaran proyeksi BEP, ternyata diketahui bahwa tingkat penjualan/nilai penjualan selalu berada diatas nilai break even pada setiap tahunnya. 4.2.7. Analisis kriteria investasi Untuk membantu perusahaan dalam memutuskan apakah usulan investasi penggantian tersebut layak diterima ataukah ditolak, maka digunakan kriteria penilaian investasi yaitu : 1. Metode Payback Period 2. Metode Dicounted Payback Period 3. Metode Net Present Value 4. Metode Internal Rate of Return (IRR) 5. Metode Profitability Index Metode Payback Period Perhitungan Payback Period investasi penggantian mesin baru selama 1,4 tahun dalam bentuk penghematan tunai (Tabel 4.15). 64 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Jika dinilai melalui metode ini, maka rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan, karena perusahaan menginginkan masa pengembalian modal paling lama 10 tahun, sesuai dengan usia ekonomis mesin. Tabel 4.15 PAYBACK PERIOD Tahun 0 1 2 3 4 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 205.113.423 282.683.002 Payback Period = 2 tahun + . = 2.3 tahun . . Kumulatif ( 290.000.000 ) ( 199.497.915 ) ( 56.465.057 ) 148.648.366 431.331.368 . Metode Discounted Payback Period Perhitungan discounted payback period adalah sebesar 3,18 tahun, jika dinilai melalui metode discounted payback period maka rencana ekspansi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut : TABEL 4.16 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD Tahun 0 1 2 3 4 4 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 205.113.423 282.683.002 180.000.000 Arus kas bersih didiskontokan DF 15.5% PV dari Proceeds 1 ( 290.000.000 ) 0,866 78.374.805 0,750 107.274.644 0,649 133.118.612 0,562 158.867.847 0,562 101.160.000 Discouted Payback Period = 3 Tahun + . . . . Kumulatif ( 290.000.000 ) ( 211.625.195 ) ( 104.350.551 ) ( 28.768.061 ) 187.635.908 288.795.908 = 3.18 tahun 65 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Metode Net Present Value Tabel 4.17 menunjukkan perhitungan NPV atas dasar proceeds dari tahun I sampai dengan tahun IV, dimana dari perhitungan tersebut diperoleh NPV dari proceeds yaitu nilai positif sebesar 288.795.908 yang berarti rencana investasi penggantian mesin dapat diterima / dipertanggungjawabkan. TABEL 4.17 NET PRESENT VALUE Tahun 0 1 2 3 4 4 Proceeds DP 15.5% ( 290.000.000 ) 1 90.502.085 0,866 143.032.858 0,750 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds PV dari Proceeds ( 290.000.000 ) 78.374.805 107.274.644 133.118.612 158.867.847 101.160.000 288.798.908 Metode Internal Rate of Return Perhitungan IRR untuk investasi penggantian aktiva tetap adalah sebesar 48.5% yang berarti IRR dari Investasi ini lebih tinggi daripada tingkat Cost of capitalnya yaitu 15.5%, sehingga dengan menggunakan metode IRR, rencana penggantian aktiva tetap dapat diterima. TABEL 4.18 INTERNAL RATE OF RETURN Tahun 0 1 2 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 DP 15.5% 1 0,866 0,750 PV Proceeds ( 290.000.000 ) 78.374.805 107.274.644 DP 50% 1 0,666 0,444 PV Proceeds ( 290.000.000 ) 60.274.388 63.506.589 66 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3 4 4 IRR 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds = 15.5% + . = 15.5% + 33% . . ( . 133.118.612 158.867.847 101.160.000 288.795.907 . . 0,296 0,197 0,197 60.713.573 55.688.551 35.460.000 ( 14.356.899 ) x (50% - 15.5) ) = 48.5% Metode Profitability Index Perhituangan Profitability Index untuk investasi penggantian mesin sebesar 2 dimana angka profitability index ini lebih besar dari 1 yang berarti rencana penggantian aktiva tetap (mesin cetak) dapat diterima. TABEL 4.19 PROFITABILITY INDEX Tahun 1 2 3 4 4 Proceeds DP 15.5% 90.502.085 0,866 143.032.858 0,750 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds Profitability Index = 4.3 Interpretasi . . . . PV dari Proceeds 78.374.805 107.274.644 133.118.612 158.867.847 101.160.000 578.795.908 = 2 Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan 67 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan. 68 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari analisis terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan, dapat disimpulkan bahwa : Ditinjau dari aspek keuangan, dengan penggantian aktiva perusahaan akan memperoleh penghematan bersih (proceeds), sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan Discounted Payback Period lebih kecil dari waktu yang ditentukan, nilai NPV positif, IRRnya lebih besar dari biaya modal (COC), serta Profitability Indexnya lebih besar dari 1. Ditinjau dari analisis BEP dapat dipertanggungjawabkan sebab tingkat penjualan / nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Dari aspek keuangan ini, rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan. 5.2. Saran Dari hasil penilaian penggantian mesin cetak baik dari aspek pasar, teknis dan keuangan, sebaiknya perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin yang baru. Perusahaan hendaknya mengganti mesin lama yang berkapasitas 7 lbr/menit dengan mesin yang baru yang berkapasitas 21 lbr/menit, karena walaupun investasi penggantian cukup besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mesin lama, apabila dilihat dari pengeluaran biayabiaya yang bisa dihemat pada mesin baru akan banyak membawa keuntungan baik ditinjau dari segi jumlah produksi maupun pengeluaran biaya untuk aktivitas mesin, karena dengan mesin baru, perusahaan menghemat pengeluaranpengeluaran biaya yang sebenarnya tidak terjadi pada mesin lama. 69 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 LEMBAR PEGESAHAN Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Skripsi serta dinyatakan LULUS. Dengan demikaina skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syaratsyarat mencapai gelar SARJANA EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDY MANAJEMEN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA. Tim Penguji Skripsi : 1. Ketua : Dr. Hj. Soenarmi, SE, MM ( ) ( ) ( ) ( ) ( Dekan Fakultas Ekonomi ) 2. Wakil Ketua : Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM ( Ketua Program Studi) 3. Anggota : 1. Dr. Ir. H. Subiyanto, MM ( Dosen Penguji 1 ) 2. Drs. Ec. H. Sardju, MM ( Dosen Penguji 2 ) This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Kata Pengatar Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas Ridho dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Universitas Wijaya Putra Surabaya. Atas segala bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak baik moril ataupun materil sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada kesempatan ini. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang Sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Budi Endarto, SH. M.Hum selaku Rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya. 2. Ibu Dr. Hj. Soenarmi, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. 3. Ibu Dwi Lesno Panglipursari, SE. MM selaku Ketua Program Studi Ekonomi Manajemen Universitas Wijaya Putra Surabaya. 4. Ibu Dra. Hj. Fitrah Mardiana, SE. MM selaku Dosen Pembimbing penulis Universitas Wijaya Putra Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 6. Ibu, Bapak, adik, dan Suami tercinta yang telah memberikan semangat dan doa kepada penulis demi berhasilnya studi penulis dengan penuh cinta dan kasih vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 7. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amien. Surabaya, 25 Juli 2012 Penulis ( Aisyah Yuliana ) vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan percetakan “MAWAR INDAH” Surabaya dengan judul Analisis Penggantian Aktiva Tetap pada Perusahaan Percetakan ῾MAWAR INDAH᾿ Surabaya Ditinjau dari Aspek Keuangan. Perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan . Manfaat penelitian ini adalah diharapkan membantu memberikan masukan bagi perusahaan dan pengetahuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, teori-teori yang digunakan meliputi aspek dalam studi kelayakan yaitu aspek keuangan, manajemen dan ekonomis serta dalam analisis keuangan secara kuantitatif dengan menggunakan kriteria-kriteria investasi yaitu menggunakan Net Present Value, Payback Period, Internal Rate of Return, Profitability Index serta dengan menggunakan metode BEP. Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah : “Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011. Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : Jumlah Investasi dan sumbernya, Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds), Cost of Capital, Kriteria Investasi, Break Even Point. Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan. KATA KUNCI : BEP, NPV, IRR, PAY BACK PERIODE, PI. Surabaya, 01 Agustus 2012 Aiayah Yuliana vi This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul....................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ....................................................................... ii Halaman Pengesahan Penguji ............................................................................... iii Abstrak .................................................................................................................. iv Kata Pengantar ......................................................................................................v Daftar Isi................................................................................................................vii DAFTAR TABEL.................................................................................................x DAFTAR RUMUS ..............................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................1 1.2. Perumusan Masalah.......................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................3 1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................3 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan teori ..............................................................................5 2.1.1. Pengertian Investasi...........................................................5 2.1.2. Keputusan Investasi...........................................................5 2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari keputusan pembelanjaan .....................................................................6 2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek................................. 8 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2.1.4.1. Aspek Keuangan ....................................................9 2.1.4.2. Aspek Manajemen.................................................. 9 2.1.4.3. Aspek Ekonomis ....................................................10 2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgetting................... 11 2.1.5.1. Pengertian capital budgetting.................................11 2.1.5.2. Klasifikasi capital budgetting................................. 13 2.1.6. Aliran Kas...........................................................................14 2.1.6.1. Aliran Kas Permulaan ............................................16 2.1.6.2. Aliran Kas Operasional..........................................16 2.1.6.3. Aliran Kas Terminal............................................... 17 2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan ..........................17 2.1.8. Discount Factor .................................................................19 2.1.9. Kriteria Investasi ...............................................................23 2.1.9.1. Payback Period.......................................................24 2.1.9.2. Discounted Payback Period ...................................25 2.1.9.3. Net Present Value................................................... 26 2.1.9.4. Internal Rate of Return...........................................27 2.1.9.5. Profitability Index atau B/C ratio...........................28 2.1.10. Analisis Break Even .........................................................29 2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................31 2.3. Kerangka Konseptual.....................................................................32 2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................................32 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB III METEODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian..............................................................................33 3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ....................................33 3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................33 3.4. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36 3.5. Teknik Keabsahan Data .................................................................37 3.6. Teknik Analisis Data...................................................................... 37 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data ...............................................................................39 4.2. Analisis Data..................................................................................40 4.2.1. Investasi Penggantian Mesin ..............................................40 4.2.2. Perincian Investasi Penggantian Mesin ..............................40 4.2.3. Fasilitas Kredit Investasi ....................................................51 4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan............................................... 52 4.2.4.1. Proyeksi Rugi – Laba.............................................62 4.2.4.2. Proyeksi Aliran Kas ...............................................62 4.2.5. Cost of Capital....................................................................62 4.2.6. Proyeksi Break Even Point.................................................64 4.2.7. Analisi Kriteria Investasi....................................................64 4.3. Interpretasi .....................................................................................67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ....................................................................................69 5.2. Saran ..............................................................................................69 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. ix To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR TABEL Tabel Hal 4.1 : Biaya Reparasi Mesin Lama.............................................................. 40 4.2 : Biaya Perawatan Mesin Lama........................................................... 41 4.3 : Biaya Asuransi Mesin Lama.............................................................. 41 4.4 : Biaya Setting Mesin Lama................................................................. 42 4.5 : Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah)..... 44 4.6 : Selisih Penghematan Biaya Mesin Lama dengan Mesin Baru Tahun 2012 -2015....................................................................... ...... 47 4.7 : Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga (dalam Rupiah)................................................................................... 50 4.8 : Data Penjualan Produk untuk Golongan 1 Tahun 2007 – 2012......... 51 4.9 : Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 – 2021 untuk Produk Golongan 1......................................................................................... 52 4.10 : Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan 1................................ 54 4.11 : Proyeksi Biaya Tenaga Kerja untuk Golongan 1............................... 55 4.12 : Biaya Overhead Pabrik Golongan (dalam Rupiah)........................... 56 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.13 : Proyeksi Biaya Bahan Pembantu untuk Golongan 1......................... 57 4.14 : Proyeksi Biaya Listrik (dalam Rupiah).............................................. 58 4.15 : Payback Period................................................................................... 64 4.16 : Discounted Payback Period................................................................ 64 4.17 : Net Present Value............................................................................... 65 4.18 : Internal Rate Of Return..................................................................... 66 4.19 : Profitability Index............................................................................... 66 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR RUMUS Rumus Halaman 1. Cost of Capital atas Modal Sendiri................................................ 20 2. Cost of Capital atas Biaya Hutang................................................. 20 3. Cost of Capital atas Saham Preferent............................................ 21 4. Cost of Capital atas Laba Ditahan................................................. 21 5. Net Present Value........................................................................... 26 6. Internal Rate of Return................................................................... 27 7. Profitability Index........................................................................... 28 8. Perhitungan BEP atas dasar Unit.................................................... 30 9. Perhiutngan BEP atas dasar Penjualan dalam Rupiah.................... 30 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perincian Biaya Produksi Pabrik Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah ) 2. Rencana Biaya Operasi Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah ) 3. Proyeksi Laporan Rugi / Laba Golongan 1 Tahun 2012 – 2021 (dalam Rupiah) 4. Proyeksi Cash Flow untuk Golongan 1 (dalam Rupiah) 5. Proyeksi Break Event Golongan 1 6. Aliran Kas Bersih dalam Kaitannya Dengan Penggantian Mesin Cetak Baru Golongan 1 Tahun 2012 – 2015 7. Surat Keterangan Penelitian This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 LAMPIRAN 6 ALIRAN KAS BERSIH DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGANTIAN MESIN CETAK BARU TAHUN 2012 - 2015 ( DALAM RUPIAH ) Keterangan 2012 2013 2014 Tambahan Penjualan 318825586 537781360 801983745 Penghematan Biaya : Biaya Reparasi 36125705 37702130 39273155 Biaya Perawatan 3152468 3903220 4651941 Biaya Asuransi 21373584 22458624 23539664 Tambahan Keuntungan karena Penghematan Biaya Operasional 379477343 601845334 869448505 Tambahan Biaya Biaya Penyusutan Biaya Tunai : - Biaya Setting - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga kerja langsung - Bi. Tenaga kerja tak langsung - Bi. Bahan Pembantu - Bi. Listrik - Bi. Operasi Total Biaya / Tambahan Biaya Tambahan Laba slm Pajak 2015 1122377244 40838672 5398579 24616624 1193231119 20000000 20000000 20000000 20000000 912500 203080465 36120000 1800000 10443000 2269900 5617500 280243365 945000 318181771 48594000 3780000 14525282 3971980 11796750 421794783 982500 456994143 62823600 5958000 19393134 9144090 18593925 593889392 1025250 624508140 85184400 8353800 25209044 7982740 26070818 798334192 99233978 180050551 275559113 394896927 1500000 10000000 17231892.3 28731892.3 70502085.7 20000000 1500000 10000000 45517692.8 57017692.8 123032858.2 20000000 1500000 10000000 78945689.5 90445689.5 185113423.5 20000000 1500000 10000000 120713924.4 132213924.4 262683002.6 20000000 90502085.7 143032858.2 205113423.5 282683002.6 Tambahan Pajak 0.15 0.25 0.35 Total Tambahan Pajak Tambahan laba bersih stl pajak Tambahan Penyusutan Tambahan Aliran Kas Bersih ( Proceeds ) Sumber : Intern Perusahaan, data terolah This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahana pada umumnya didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya guna menunjang kelangsungan hidup serta untuk mengembangkan diri. Untuk menunjang tujuan tersebut, perusahaan memerlukan aktiva tetap yang merupakan sarana atau fasilitas yang sangat menunjang didalam kegiatan proses produksi. Kemajuan teknologi dewasa ini banyak menghasilkan mesin-mesin yang lebih modern dan lebih canggih, untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih mengikuti perkembangannya sehingga tidak ketinggalan jaman dengan perusahaan pesaing dan juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Suatu perusahaan yang akan mengadakan investasi penggantian aktiva tetap haruslah terlebih dahulu mengadakan penelitian terhadap aspek pemasaran, keuangan dan aspek teknis, sebelum investasi dijalankan, karena pada umumnya investasi memerlukan penambahan modal yang cukup besar disamping itu karena dimasa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Kebutuhan fasilitas yang menunjang aktivitas perusahaan berkaitan dengan besarnya keuntungan yang ingin diperoleh, karena penggunaan fasilitas (mesin) yang sudah tua dan aus karena termakan waktu, maka produk yang dihasilkan tidak dapat dicapai target perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta dengan penggunaan peralatan (mesin) yang sudah tua, perusahaan akan mengeluarkan biaya pemeliharaan, biaya reparasi dan biaya rutin lainnya yang cukup besar. Untuk dapat meningkatkan hasil usaha perusahaan diperlukan dasar pemilihan yang tepat dalam pengambilan keputusan, yaitu apakah perusahaan mengganti mesin lama dengan 1 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 mesin yang baru setelah memperhitungkan biaya yang cukup besar yang dikeluarkan untuk pemeliharaan mesin lama, dan apabila mengganti dengan mesin yang baru, berapakah dana yang harus dikeluarkan, keputusan tersebut harus dipertimbangkan secara teliti, karena dana yang akan dikeluarkan diterima kembali secara keseluruhan dalam waktu beberapa tahun dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui penghematan tunai (proceeds). Dari pertimbangan hasil produksi yang dihasilkan baik mesin lama maupun mesin baru, dan biaya yang diperlukan dalam aktivitasnya terhadap mesin lama dan mesin baru, perusahaan dapat memilih alternatif untuk pengambilan keputusan dalam penggantian mesin cetak lama terhadap mesin cetak yang baru, dalam rangka menghasilkan keuntungan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dan pentingnya keputusan yang harus diambil oleh perusahaan, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “An al i s i s p en g gan ti an ak ti v a p ad a p e ru s ah aan p e r c e tak an M aw a r I n d ah S u r ab ay a d i ti n jau d a ri as p ek k eu an gan .” 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada perusahaan percetakan Mawar Indah adalah: Apakah investasi penggantian aktiva tetap menguntungkan jika dilaksanakan ditinjau dari aspek keuangan? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan, penelitian ditujukan untuk mengetahui secara lebih jelas menguntungkan atau tidaknya investasi penggantian aktiva tetap yang akan dijalankan perusahaan bila ditinjau dari aspek keuangan, dengan asumsi bahwa ditinjau dari aspek Manajemen dan Organisasi serta aspek Sosial Ekonomi dapat dipertanggungjawabkan. 2 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang peneliti harapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Bagi para akademisi dan peneliti-peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai pengaruh profitabilititas, pertumbuhan asset, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. 2. Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi perusahaan sehingga dapat dipakai untuk bahan pertimbangan penentuan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang khususnya pada aspek struktur modal. 3 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Investasi Ada banyak pendapat yang di kemukakan oleh berbagai pihak terhadap pengertian tentang investasi. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru dan sebagainya. Investasi juga diartikan sebagai pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang modal dan membina industriindustri. 2.1.2. Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan keputusan mengenai diterima atau tidaknya suatu usulan investasi. Suatu investasi umumnya menyangkut jumlah modal yang cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yang utama, yaitu keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan keputusan devidend. Keputusan investasi merupakan salah satu keputusan yang menentukan keberhasilan suatu penanaman modal dimasa yang akan datang. Karena manfaat investasi baru akan diterima pada masa yang akan datang dan tentunya mengandung unsur ketidakpastian, keputusan investasi juga memperhitungkan unsur resiko yang dihadapi. Suatu investasi umumnya selalu menyangkut jumlah modal yang cukup besar dan akan terikat dalam jangka waktu yang cukup panjang, 5 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 sehingga apabila suatu keputusan investasi telah kembali, maka akan kecil kemungkinannya untuk dapat merubah keputusan tersebut, sehingga keputusan investasi harus diambil dengan cermat dan hati-hati. Keputusan investasi mempunyai kaitan yang erat dengan alokasi dana pada berbagai alternative penggunaannya. Selain itu juga mencakup realokasi modal manakala suatu aktiva secara ekonomis sudah tidak lagi dapat dianggap layak untuk dipertahankan. 2.1.3. Memisahkan Keputusan Investasi dari Keputusan Pembelanjaan Dalam menaksir aliran kas masuk ataupun keluar seharusnya tidak mencampuradukkan antara aliran kas yang terjadi karena keputusan investasi dan aliran kas yang terjadi karena keputusan pembelanjaan, meskipun investasi tersebut dibelanjai dengan sebagian hutang, tidak akan mengurangi kas masuk yang diperoleh dari hutang terhadap investasi yang diperlukan. Juga tidak akan memerlukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman sebagai kas keluar, bahwa taksiran aliran kas tersebut adalah sama hasilnya kalau seolah-olah investasi tersebut dibelanjai dengan 100 persen modal sendiri. Hal ini seperti diungkapkan oleh Suad Husnan (2000:92) yaitu : “…….sewaktu menghitung NPV investasi tersebut seolah-oleh dibelanjai dengan 100% modal sendiri” Jadi persoalan ini dapat didekati dengan cara memisahkan keputusan investasi dari keputusan pembelanjaan. Meskipun antara keputusan investasi dan keputusan pembelanjaan ada persamaan yang mendasar, kedua keputusan tersebut mempunyai perbedaan, menurut Suad Husnan (2000:228) mengatakan “Dalam beberapa 6 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 hal keputusan investasi adalah lebih sederhana daripada keputusan pembelanjaan. Jumlah instrumen pembelanjaan yaitu surat-surat berharga dan sekuritas terus menerus meningkat”. Meskipun demikian, ada beberapa cara dimana keputusan pembelanjaan lebih mudah daripada keputusan investasi, yaitu : 1. Keputusan pembelanjaan tidak mempunyai tingkat kemutlakan/kepastian seperti keputusan investasi. Keputusan pembelanjaan lebih mudah dirubah atau nilai pembatalannya relatif tinggi. 2. Sulit untuk memperoleh untung atau rugi besar dalam keputusan pembelanjaan, dengan kata lain sulit mencari rencana pembelanjaan yang mempunyai NPV berbeda dari nol. Keputusan pembelanjaan yang baik adalah keputusan yang menghasilkan NPV yang positif. Dari uraian tersebut, yang dimaksud dengan keputusan pembelanjaan adalah penggunaan uang perusahaan untuk membeli surat-surat berharga atau sekuritas sedangkan keputusan investasi, menggunakan uangnya untuk membeli aktiva tetap. Keputusan investasi dan keputusan Pembelanjaan mempunyai persamaan dasar yaitu menerima tidaknya investasi tersebut dengan menggunakan NPV, jika NPV positif berarti keputusan diterima. 2.1.4. Aspek-aspek dalam Evaluasi Proyek Dalam menganalisis kelayakan bagi suatu proyek harus diperhatikan beberapa aspek yang secara langsung dapat mempengaruhi kegiatan proyek yang bersangkutan. Menurut David S. Clifton (2007:5), membedakan aspekaspek tersebut antara lain : 1. Market Analysis 2. Technical Analysis 7 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Financial Analysis 4. Social Profitability Analysis Sedangkan menurut Suad Husnan dan Sumarsono (2003:17), aspek- aspek tersebut adalah : 1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Keuangan 4. Aspek Hukum 5. Aspek Ekonomi Negara 6. Aspek Dampak Sosial Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, penyusun membagi aspek-aspek dalam studi kelayakan menjadi : 1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Keuangan 4. Aspek Manajemen 5. Aspek Ekonomis 2.1.4.1. Aspek Keuangan Aspek keuangan suatu proyek berhubungan dengan masalah penerimaan dan pengeluaran dari proyek tersebut. Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah : 1. Cara perusahaan mendapat dana bagi proyek investasi penggantian aktiva tetap 2. Pengalokasian dan yang ada pada setiap jenis kegiatan seefektif dan seefisien mungkin. 8 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Kemampuan perusahaan untuk dapat menjamin dan mengembalikan dana yang dipinjam. 4. Kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan keuntungan selama proyek beroperasi. 5. Metode yang dipakai dalam menilai kelayaan proyek dari aspek keuangan antara lain metode BEP, Rasio Finansial, Kriteria Investasi dan Analisa Sensitivitas (dalam pemecahan permasalahan ini, pembahasan yang digunakan dengan menggunakan metode Kriteria Investasi dan metode BEP). 2.1.4.2. Aspek Manajemen Aspek manajemen dalam pembuatan studi kelayakan proyek kurang mendapat perhatian, karena umumnya berpusat pada tiga aspek yaitu pasar, teknis dan keuangan. Jika ketiga aspek tersebut diperkirakan baik, pihak pelaksana proyek sudah merasa yakin, meskipun adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti perusahaan bisa memanfaatkannya, karena tergantung juga pada manajemen untuk memanfaatkan kesempatan tersebut. Untuk menganalisa aspek ini masalah yang dihadapi lebih bersifat kualitatif sehingga diperlukan banyak pengalaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah : 1. Pekerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas dalam pengoperasiannya. 2. Persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut. 3. Struktur organisasi yang akan dijalankan, dimana secara ekstern menganalisa hubungan organisasi proyek dengan organisasi diluar 9 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 proyek, sedangkan secara intern menganalisa hubungan antara bagian-bagian dalam proyek, yaitu tugas-tugas, tanggung jawab, serta wewenang setiap bagian yang ada pada proyek. 4. Bagaiman kita bisa mendapatkan tenaga-tenaga ahli yang diperlukan beserta struktur penggajiannya. 2.1.4.3 Aspek Ekonomis Dalam aspek ini menunjuk pada biaya dan manfaat proyek ditinjau dari masyarakat secara keseluruhan, artinya biaya dan manfaat tersebut tidak dikaitkan dengan investor sebagai pendapatan pribadi, melainkan dari kepentingan negara. Sering analsia aspek ekonomis bertolak belakang dengan aspek keuangan terganttung pada sifat proyek itu sendiri, jika suatu proyek bersifat makro, dan negara sebagai investor proyek maka analisa ekonomis mempunyai nilai lebih penting disbanding analisa aspek keuangan dan sebaliknya, jika proyek bersifat mikro dan swasta sebagai investor proyek maka analisa aspek keuangan mempunyai nilai lebih penting disbanding aspek ekonomisnya. 2.1.5. Pengertian dan Klasifikasi Capital Budgeting 2.1.5.1. Pengertian capital budgeting Penanaman modal dalam aktiva tetap adalah merupakan capital expenditure atau investment atau juga disebut capital budgeting, dimana hakekat ketiga istilah tersebut adalah mempunyai persamaan arti. Guna mengetahui dengan jelas peran capital budgeting sebagai salah satu alat yang dapat membantu manajemen menganalisis kemudian mengambil keputusan atas usaha yang dijalankan tersebut, menilai apakah penanaman 10 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 modal tersebut secara ekonomis dapat dijalankan atau tidak. Menurut Djawarto Ps. (2004:1), pengertian capital budgeting adalah : “Pengarahan investasi (capital budgeting) adalah keseluruhan aktiva yang berupa perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau suatu aktiva investasi dimana dikeluarkan dana untuk membentuk produksi dengan harapan untuk memperoleh manfaat diwaktu yang akan datang” Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2000:110) : “Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun”. Dengan demikian pada dasarnya capital budgeting adalah alat analisis untuk mengevaluasi perencanaan dari penanaman dana kedalam bendabenda modal, dan pengeluaran dana untuk dapat diambil suatu keputusan. Capital budgeting mempunyai arti penting bagi perusahaan, menurut Bambang Riyanto (2000:110) karena : 1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang, ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain. 2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang, kesalahan dalam forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investment dalam aktiva tetap. 11 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar, jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus, maka sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti. 4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian. 2.1.5.2. Klasifikasi capital budgeting Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap adalah merupakan capital expenditure, tetapi tidak semua capital expenditure akan dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Terjadinya capital expenditure disebabkan oleh adanya beberapa alasan yang berbeda satu sama lain. Klasifikasi capital expenditure menurut Bambang Riyanto (2000:110), adalah : 1. Investasi penggantian 2. Investasi penambahan kapasitas 3. Investasi penambahan jenis produk baru. 4. Investasi lain-lain. Sedangkan menurut Suad Husnan (2004:194), klasifikasi capital budgeting adalah : 1. Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru 2. Penggantian peralatan atau pabrik 3. Penelitian dan pengembangan 12 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4. Eksplorasi 5. Lain-lain Beberapa usulan investasi tersebut diatas pada dasarnya mengandung pengertian yang sama, yaitu : 1. Replacement atau penggantian Suatu saat mesin-mesin yang telah ada sudah semakin tua / habis usia ekonomisnya sehingga perlu diganti, atau adanya estimasi penghematan biaya karena penggantian aktiva yang sudah usang meskipun belum habis usia ekonomisnya dengan aktiva yang baru, dari penggantian ini diharapkan dapat diperoleh cash saving yang menguntungkan 2. Expansion Invesment atau investasi perluasan Prospek yang cerah dari suatu usaha yang telah ada menimbulkan gagasan untuk mengembangkan lebih jauh, sehingga perlu dilakukan investasi baru, tetapi masalahnya tidak selalu investasi ini memberikan keuntungan finansial 3. New Product Activities atau memperluas usaha baru guna memproduksi jenis produk yang baru Investasi dibidang usaha yang baru, memerlukan pemecahan yang tepat terutama yagn menyangkut proyeksi dari keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh, yang dapat menjamin pengembalian modal yang mungkin berasal dari pinjaman. Resiko yang dihadapi harus berimbang dengan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 4. Yang termasuk dalam investasi lain-lain adalah investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut diatas, misalnya pemasangan alat 13 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 untuk dapat meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu adanya AC, Telephone dan sebagainya. 2.1.6. Aliran Kas Dalam Capital Budgeting, konsep laba tidak digunakan untuk menyatakan keuntungan suatu proyek investasi, tetapi yang digunakan adalah konsep aliran kas. Hal yang menyebabkan keuntungan yang dilaporkan dalam Laporan Akuntansi tidaklah identik dengan aliran kas, menurut Suad Husnan (2004:112) adalah sebagai berkut : 1. Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih. 2. Yang lebih relevan bagi investor adalah kas bukan laba. Laba/keuntungan bisa terjadi tanpa adanya aliran kas. Sebagai contoh, Perusahaan yang menurut laporan mempunyai keuntungan tetapi karena menjual secara kredit, maka keuntungan tersebut masih berupa piutang sehingga tidak dapat dimasukkan dalam aliran kas. Menurut Suad Husnan (2004:194), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menaksir aliran kas yaitu : 1. Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak 2. Informasi tersebut harus didasarkan atas “incremental” (kenaikan atau selisih) suatu proyek, jadi yang harus diperbandingkan adalah bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa proyek 3. Aliran kas keluar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek tersebut akan direncanakan dibelanjai dengan pinjaman. 4. Jangan memasukkan Sunk Cost (biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan berubah karena keputusan yang akan kita ambil). 14 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Menurut Suad Husnan dan Suwarso (2004:186) aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Aliran Kas Permulaan (Initiaal Cash Flow) 2. Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) 3. Aliran Kas Terminal (Terminal Cash Flow) 2.1.6.1. Aliran kas permulaan Untuk menentukan aliran kas permulaan, pola aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran investasi harus diidentifikasikan secara terperinci, ini berarti harus mengetahui bagaimana pembayaran untuk tanah, pematangannya, pembayaran mesin-mesin, harga jual mesin lama dan sebagainya. Sebagai tambahan pengeluaran untuk biaya pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk juga penyediaan modal kerja. 2.1.6.2. Aliran kas operasional Untuk proyek yang mempunyai interaksi dengan proyek lain, maka penaksiran aliran kasnya harus teliti, dimana prinsip yang kita gunakan adalah prinsip “Incremental” (selisih). Misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih effisien. Nilai buku mesin lama adalah Rp 80 juta dan masih bisa dipergunakan dalam masa 4 tahun lagi tanpa nilai sisa. Mesin baru dengan harga Rp 120 juta juga ditaksir mempunyai usia ekonomis 4 tahun, tanpa nilai sisa. Perusahaan memakai penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Kalau mesin 15 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 baru dipakai, Perusahaan bisa menghemat biaya operasi tunai pertahun sebesar Rp 25 juta, misalkan kalau mesin lama dijual saat ini masih laku Rp 80 juta dan tarif pajak yang dikenakan sebesar 30%, maka taksiran aliran kas operasionalnya sebesar : Tambahan keuntungan karena penghematan biaya operasional Tambahan Penyusutan : Mesin Baru Mesin Lama Rp 25.000.000 Rp 30.000.000 Rp 20.000.000 Tambahan Laba sebelum pajak Tambahan Pajak Rp 10.000.000 Rp 15.000.000 Rp 4.500.000 Tambahan Laba setelah Pajak Tambahan Kas Masuk Bersih Rp 10.500.000 Rp 20.500.000 Dengan demikian maka rencana penggantian mesin tersebut akan mengakibatkan penambahan investasi (yang merupakan kas keluar) sebesar Rp 40.000.000 ( Rp 120.00.000 – Rp 80.000.000) dan memberikan tambahan kas masuk operasional setiap tahun Rp 20.500.000 selama 4 tahun. 2.1.6.3. Aliran kas terminal Terminal Cash Flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian modal kerja. Maksudnya, kebutuhan modal kerja akan menjadi aliran kas masuk pada akhir usia proyek. Aliran kas dari nilai sisa ini perlu pula dihubungkan dengan pajak yang mungkin dikenakan 2.1.7. Proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan Pada umumnya data yang termuat didalam proyeksi laporan keuangan perusahaan (proforma statements) adalah perkiraan tentang keadaan keuangan dan hasil operasi perusahaan untuk tahun-tahun berikutnya. 16 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Penyusunan proyeksi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan praktis didasarkan pada prosentase yang tetap dari harga pokok, biaya operasi dan beban bunga, disamping itu untuk menjadikan neraca dalam keadaan seimbang maka diperlukan adanya angka tambahan atau disebut dengan istilah “angka penyeimbang”, namun demikian mengingat kemudahan dalam penerapannya, tidak jarang dijumpai masih ada perusahaan yang menggunakannya. Dengan menggunakan pendekatan teoritis, maka proyeksi laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan tingkat keakuratan yang lebih baik, karena analisa dilakukan secara lebih mendetail serta tidak diperlukan asumsi sebanyak yang digunakan dalam pendekatan praktis. Proyeksi laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi operasiperasi perusahaan di masa yang akan datang, hal ini tidak saja berguna untuk pengawasan internal tetapi bagi pihak kreditur akan mengggunakannya untuk menilai keadaan perusahaan sebelum memberikan pinjaman atau memutuskan berapa jumlah kredit yang dapat diberikan kepada calon peminjam. Proyeksi laporan keuangan meliputi proyeksi neraca, proyeksi rugilaba dan proyeksi aliran kas (Cash Flow Projection). Proyeksi laporan rugi-laba memperlihatkan jumlah pendapatan dan biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam tahun yang akan datang. Sedangkan proyeksi neraca berisi posisi finansial perusahaan, aktiva, utang dan modal sendiri pada akhir periode yang diproyeksikan. Sedangkan proyeksi aliran kas atau cash flow projection adalah proyeksi penerimaan sesudah pajak ditambah dengan penyusutan, karena pajak merupakan 17 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 pengeluaran kas dan proceeds pada akhir umur ekonomis proyek merupakan penerimaan. Dengan cara lain aliran kas bisa juga dirumuskan sebagai seluruh penerimaan kas di kurangi dengan seluruh pengeluaran kas termasuk pajak. Cash Flow sesudah pajak = penerimaan kas – pengeluaran kas. Input yang paling penting dalam membuat proyeksi laporan keuangan perusahaan adalah rencana penjualan, karena dengan menggunakan rencana penjualan ini, maka akan dapat dibuat rencana produksi, beberapa unit dan biaya produksi yang dibutuhkan, tenaga kerja, biaya victory overhead dan biaya operasi, sehingga perusahaan mengetahui kemajuan yang dicapai, serta mengetahui hasil bersih/laba yang didapat dalam suatu periode. 2.1.8. Discount Factor Discount factor merupakan suatu tingkat bunga yang digunakan untuk mendiscount setiap aliran kas yang akan terjadi dimasa yang akan datang untuk mengetahui nilai sekarang dari setiap aliran kas, dan besarnya cost of capital, yaitu biaya untuk memperoleh sejumlah dana yang digunakan untuk investasi. Menurut Bambang Riyanto (2000:185) Cost of Capital adalah “besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber”. Untuk memperoleh sumber dana, cost of capital dibedakan atas : Modal Sendiri Yaitu tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal sendiri sewaktu mereka bersedia menyerahkan dana tersebut ke perusahaan. 18 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Adapun rumus biaya Modal Sendiri, menurut Suad Husnan adan Soewarsono (2004:247) menuliskan sebagai berikut : = Dimana : ∗ + ( ∗ − ) Ke = Biaya modal sendiri dari perusahaan yang menggunakan hutang K*e = Biaya modal sendiri dari perusahaan yang tidak menggunakan hutang B = Nilai pasar hutang S = Nilai pasar modal sendiri Kd = Biaya hutang sebelum pajak Biaya Hutang Biaya hutang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yaitu berupa bunga karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman. Dalam pembayaran bunga akan mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak, sehingga dalam perhitungannya harus disesuaikan dengan tingkat pajak, dimana Suad Husnan dan Soewarsono (2004:242) menuliskan rumusnya sebagai berikut : K*d = Kd ( 1 – T ) Dimana, K*d = Biaya hutang setelah pajak Kd = Biaya hutang sebelum pajak T = Tingkat pajak Saham Preferent 19 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Adalah saham yang memberikan jaminan kepada pemiliknya untuk menerima deviden dalam jumlah tertentu berapapun laba (rugi) perusahaan. Dalam bukunya Bambang Riyanto (2000:190) merumuskan sebagai berikut: Dimana, = Kp = Biaya saham preferent Dp = Deviden yang dibayarkan setiap tahun Pn = Harga saham Laba ditahan Pada umumnya perusahaan membelanjai kegiatan untuk investasi jangka panjangnya dengan menggunakan dana yang berasal dari laba yang ditahan. Meskipun nampaknya penggunaan dana ini bebas dari biaya, tetapi sebenarnya tidak ada perbedaan konsepsional antara biaya laba ditahan dengan biaya sumber dana yang lain. Laba yang ditahan mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan yaitu “opportunity cost” yang dipergunakan sebagai biaya modalnya, dimana menurut Bambang Riyanto (2000:191) merumuskan opportunity cost sebagai berikut : = ℎ ℎ Biaya Modal Rata-rata Tertimbang Biaya modal perusahaan yang diperhitungkan secara keseluruhan, karena modal didapat dari beberapa sumber, maka untuk menetapkannya perlu dihitung rata-rata tertimbang dari sumber dana tersebut. Yang diperhitungkan adlaah modal dalam jangka panjang karena modal jangka pendek sering berganti, dan karena perhitungan biaya modal didasarkan atas 20 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 tingkat keuntungan setelah pajak, maka dalam perhitungan biaya modal juga didasarkan atas setelah pajak. Contoh perhitungan biaya modal tertimbang agar dapat memberi gambaran yang lebih jelas, adalah sebagai berikut : Misalkan data lain tentang biaya modal adalah : - Saham Preferent Hutang Saham biasa Laba ditahan 9% 4% 11% 10% Struktur Modal Perusahaan sebagai berikut : Jumlah Hutang Saham Preferen Saham Biasa Laba yang ditahan Proporsi Rp 30 juta Rp 10 juta Rp 20 juta Rp 30 juta Rp 100 juta 30% 10% 20% 40% 100% Dengan demikian, rata-rata tertimbang dari keseluruhan biaya modal adalah sebagai berikut : Metode Pembelanjaan Hhutang Saham Preferen Saham Biasa Laba yang ditahan Proporsi Biaya 30% 10% 20% 40% 4% 9% 11% 10% Biaya Tertimbang 1,20% 0,90% 2,20% 4,00% Rata-rata Tertimbang Sumber : 8,30% Suad Husnan, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Keputusan Jangka panjang), 2000 2.1.9. Kriteria Investasi Suatu investasi baru yang menyangkut aktiva tetap harus dipertimbangkan dan diperhitungkan secara seksama, sebab apabila investasi sudah dijalankan tetapi dalam planning mengalami kekeliruan 21 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 maka akan berakibat fatal bagi perusahaan. Dalam pengadaan aktiva tetap perlu sekali suatu kajian yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, sebab dalam hal pengadaan aktiva tetap akan membawa hasil produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi rencana investasi dikemukakan oleh Kadariah (2008:39) yaitu : 1. Gross Benefit – Cost Ratio (Gross B/C) 2. Net Benefit – Cost Ratio (Net B/C) 3. Profitability Ratio / Profitability Index (PI) 4. Net Present Value (NPV) Sedangkan metode penilaian investasi menurut Bambang Riyanto (2000:113), menuliskan metode yang digunakan sebagai berikut : 1. Payback Period 2. Net Present Value 3. Internal Rate of Return (Yield Method) 4. Accounting Rate of Return Pada umumnya ada empat metode yang bisa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi, apakah investasi layak diterima ataukah ditolak, yaitu dengan menggunakan metode : 1. Payback Period 2. Discounted Payback Period 3. Net Present Value 4. Internal Rate of Return 5. Profitability Index 2.1.9.1. Payback Period 22 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Metode ini menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang diperlukan agar akumulasi kas bersih sama dengan initial investment atau mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali. Menurut Bambang Riyanto (2000:113) Payback Period didefinisikan sebagai berikut : “Suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan ‘periode’ atau aliran kas netto (net cash flow)” Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan, proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Kelemahan utama dari metode “payback” ini adalah tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah periode payback dan tidak memperhatikan nilai waktu uang. Satu-satunya alasan digunakannya metode jangka pengembalian adalah penerapannya yang mudah, akan tetapi dengan berkembangnya kalkulator dan komputer, akan dirasakan bahwa teknik penganggaran modal yang lebih tepat juga mudah penerapannya. Meskipun demikian metode ini banyak dipakai untuk menilai investasi proyek, dimana semakin pendek/minimal periode payback semakin menarik investasinya. (Suad Husnan: 2000:202), tetapi secara konsepsional, periode payback minimal belum bisa dirumuskan. 2.1.9.2. Discounted Payback Period Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, ada yang menggunakan metode “Discounted Payback Period”, dimana aliran kas masuknya didiskontokan dengan tingkat bungan yang dianggap relevan. Misalkan ada dua proyek A dan B, yang masing-masing memerlukan investasi sebesar Rp 23 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 20 juta serta usia ekonomis 6 tahun untuk A dan 10 tahun untuk B. Kas masuk bersih untuk A adalah Rp 6,5 juta pertahun, sedangkan untuk B Rp 6 juta pertahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan misalkan 10%. Dengan demikian kalau aliran kas tersebut kita present valuekan, maka untuk investasi A sudah bisa kembali kurang dari 4 tahun, tetapi untuk B sedikit lebih banyak dari 4 tahun. Dengan demikian nampaknya proyek A lebih baik, meskipun demikian, kalau kita hitung secara total, ternyata proyek B memberikan tambahan kas masuk yang lebih banyak daripada A. Karena itu, metode Discounted Payback Period hanya mengatasi kelemahan yang pertama. 2.1.9.3. Net Present Value (NPV) Menurut Gray Clive (2008:45), Net Present Value didefinisikan sebagai berikut : “Jumlah dana yang perlu ditanamkan sekarang, demi memperoleh benefit tersebut berdasarkan saluran-saluran investasi yang tersedia diluar proyek yang menjadi sasaran evaluasi kita” Net Present Value merupakan tehnik yang memberikan pertimbangan atas nilai waktu dari uang, yang didapat dari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar, sebagaimana yang dirumuskan oleh Bambang Riyanto (2000:120) sebagai berikut : = Dimana, ( + ) At = Arus kas bersih k = Biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta investor 24 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 n = Usia aktiva yang diharapkan Apabila NPV lebih besar daripada nol, maka usulan investasi dapat diterima, sebaliknya bila nilai NPV lebih kecil daripada nol, maka usulan investasi tersebut ditolak. Sebagai contoh, Perumusan “ABC” akan melakukan investasi dan membutuhkan pembiayaan dana sebesar Rp 22.000.000 yang akan menghasilkan cash inflow pertahun sebesar Rp 6.400.000 selama lima tahun, sedangkan rate of return yang diharapkan 10%, maka perhitungan NPV dari investasi tersebut adalah : = −22.000.000 + . ( , . ) + . ( , . . ( , ) . + ) . + ( , = -22.000.000 + 24.260.000 . . ( , . ) + . ( , . ) + ) = 2.260.000 Dari perhitungan tersebut Nampak NPV lebih besar dari nol, sehingga usulan investasi dapat diterima. 2.1.9.4. Internal rate of return (IRR) Menurut Kadariah (2005:30), definisi dari internal rate of return adalah: “Internal rate of return dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap benefit dikurangi bersih yang diwujudkan (yaitu setiap benefit dikurangi biaya yang bersifat positif) secara otomatis ditanamkan kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama serta diberi bunga selama sisa umur proyek” 25 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tehnik ini digunakan secara “trial and error” atau coba-coba sampai dengan akhirnya diperoleh discounted yang akan menghasilkan NPV sama dengan nol. Jika suatu proyek pola cash inflownya tiap tahun tidak sama, R. Agus Sartono (2001:54) merumuskan sebagai berikut : Dimana r, = 1− 1 = IRR yang dicari P1 = Tingkat bunga ke 1 P2 = Tingkat bunga ke 2 C1 = Net Present Value ke 1 C2 = Net Present Value ke 2 2− 1 2− 1 Jika IRR dari suatu proyek sama dengan nilai yang berlaku sebagai discount rate, maka NPV dari nilai proyek itu adalah nol, berarti kalau IRR kurang dari nilai discount rate, NPV lebih kecil dari nol dan sebaliknya, jika lebih besar dari discount rate berarti NPV lebih besar dari nol yang menandakan proyek diterima. 2.1.9.5. Profitability index (PI) atau B/C ratio Profitability index atau Benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas yang masuk dimasa datang dengan nilai investasi. Rumus untuk mencari Profitability index menurut Suad Husnan dan Enny P (2004:203) adalah sebagai berikut : = Selama PI atau B/C sama dengan atau lebih besar dari satu, maka usulan proyek investasi tersebut diterima. 26 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk menganalisa usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten dengan kata lain jika NPV menyatakan diterima maka PI jugau uakan menerima. Sebagai contoh diatas pada Perusahaan “ABC” maka Profitability index akan didapat sebesar : = 24.260.000 22.000.000 = 1,10 Karena Profitability Indexnya lebih besar daripada satu maka proyek dikatakan menguntungkan. 2.1.10. Analisis Break Even Menurut Bambang Riyanto (2000:278), Analisa Break Even merupakan suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume penjualan. Dalam perencanaan keuntungan analisa break even merupakan Profit Planning Approach yang mendasar pada hubungan antara biaya dan penghasilan penjualan. Apabila suatu perusahaan hanya mempunyai biaya variabel saja, maka tidak akan muncul masalah break even dalam perusahaan, karena break even muncul jika suatu perusahaan disamping mempunyai biaya variabel juga mempunyai biaya tetap. Karena adanya unsure variabel disatu pihak dan unsure tetap dilain pihak, maka dapat terjadi suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu menderita kerugian, karena penghasilan penjualannya hanya mampu menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Penghasilan penjualan setelah dikurangi dengan biaya variabel merupakan bagian dari penghasilan penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap. Berhubungan dengan 27 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 hal tersebut maka sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat volume produksi penjualan berapakah penghasilan penjualan dapat tepat menutup biaya totalnya untuk dapat menghindari kerugian, sedangkan Break Evan Point adalah volume penjualan dimana penghasilannya sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan dalam keadaan tidak mendapat keuntungan atau menderita kerugian. Perhitungan BEP secara arimatik menurut Bambang Riyanto (2000:283) adalah sebagai berikut : 1. Atas dasar unit Perhitungan BEP atas dasar unit dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dimana, P 2. ( )= = harga jual perunit V = Biaya variabel perunit FC = Biaya tetap Q = Unit produk yang dihasilkan/dijual Atas dasar penjualan dalam rupiah Perhitungan BEP atas dasar penjualan dalam rupiah dengan emnggunakan rumus sebagai berikut : dimana, FC ( )= = Biaya tetap / VC = Biaya Variabel s = Biaya penjualan 28 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2.2. Penelitian terdahulu Penelitian yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rudi Prasetyo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul "KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN BARU PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.SAHABAT KLATEN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial investasi untuk penambahan mesin baru layak untuk diterima. karena pengeluaran untuk investasi telah diperhitungkan dan dianalisis dengan teknik-teknik capital budgeting. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh PBP selama 2 tahun 3 bulan NPV sebesar Rp. 226.317.541,00 IRR 47,27% dan PI 3,49 kali. Selain itu terdapat pula penelitian sejenis yang dilakukan oleh Rina Agustiarni (2006) dalam penelitiannya yang berjudul "ANALISIS UJI KELAYAKAN INVESTASI PT TRIDIGNITI MEGA POWER". Kesimpulan investasi pembelian mesin layak untuk diterima karena dengan menggunakan kelima metode penilaian investasi tersebut semuanya layak untuk diterima yaitu NPV diperoleh nilai positif IRR > tingkat suku bunga yang disyaratkan PI diperoleh nilai >1 PBP < suatu periode yang telah ditentukan dan ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan. 2.3. Kerangka Konseptual 29 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Manajemen Keuangan Investasi Metode Penilaian investasi PBP/DPP NPV PI IRR BEP Gambar 2.1 kerangka konseptual analisis penggantian aktiva Kerangka pemikiran dimulai dengan adanya suatu kenyataan bahwa setiap perusahaan pada saat ini pasti memiliki keinginan untuk berinvestasi dalam rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan juga memperluas usaha atau ekspansi produksi. Dalam konteks ini penelitian akan menganalisa apakah inventasi yang dilaksanakan akan layak diterima. 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar atau salah yang digunakan sebagai dasar pembuataan keputusan atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah : “Investasi penggantian aktiva tetap yang dilaksanakan sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keuangan. 30 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus, karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-beda atau dengan kata lain kebijaksanaan yang diterapkan pada perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain, walaupun perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sejenis. 3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sempel Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sempel dari populasi dari mesin pada perusahaan percetakan’’MAWAR INDAH”, sedangkan sempel yang digunakan adalah data mesin yang relevan pada tahun 2007 – tahun 2011. 3.3. Variabel dan Definisi operasional variabel Variabel yang akan diteliti yaitu aspek keuangan yang meliputi : a. Jumlah Investasi dan sumbernya b. Aliran Kas Masuk Bersih (proceeds) c. Cost of Capital d. Kriteria Investasi e. Break Even Point Definisi Operasional dan Pengukurannya yaitu : segala aspek keuangan yang diperhitungkan dalam pembelian mesin cetak yang akan diinvestasikan, yaitu : 33 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 a. Jumlah Investasi Yaitu besarnya penanaman jumlah modal kedalam suatu barang/aktiva yang mempunyai manfaat dimasa yang akan datang dan memerlukan pengawasan modal dimasa sekarang, dimana pengukurannya dengan melihat berapa besar investasi yang tertanam dihitung dari selisih harga perolehan mesin baru dengan nilai jual mesin lama. b. Sumber Dana Investasi Yaitu sumber dana yang didapat untuk menjalankan investasi yang akan dilaksanakan. c. Rencana pendapatan perusahaan Yaitu kegiatan yang dijalankan untuk memberikan pendapatan bagi perusahaan d. Rencana biaya Rencana mengenai besarnya biaya yang akan terjadi untuk pelaksanaan investasi dan operasionalnya. e. Proyeksi rugi-laba Yaitu gambaran rugi laba perusahaan dimasa mendatang sebagai akibat dari adanya penggantian aktiva tersebut. f. Proyeksi aliran kas Yaitu gambaran arus kas perusahaan dimasa yang akan datang setelah adanya rencana pengantian aktiva tersebut, selama usia 10 tahun yang akan datang. 34 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 g. Analisis Break Even Yaitu perhitungan break even point untuk mengetahui kapan proyek tersebut mulai menghasilkan keuntungan. h. Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih (Proceeds) Proceeds atau cash flow dalam hal penggantian aktiva ini merupakan penghematan tunai, dimana pengukurannya dengan menggunakan selisih biaya aktiva tetap mesin baru dengan mesin yang lama antara lain biaya perawatan, biaya reparasi, biaya asuransi, biaya setting dan biaya penyusutan, cara perolehan besarnya penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus, sedangkan cara pengukurannya dengan mengurangi biaya pada mesin baru dengan biaya pada mesin lama. Rumus Tambahan Aliran kas Masuk Bersih : Tambahan Aliran Kas Masuk Bersih = Tambahan E.A.T + Tambahan Depresiasi + bunga ( 1 – Pajak) i. Cost of Capital Biaya modal merupakan beban yang harus dipikul oleh Perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan investasi penggantian mesin, dimana biaya modal didapat dari kredit investasi dan sisanya dari modal sendiri, sehingga cara pengukuran dengan menggunakan WACC dari kredit/pinjaman Bank dan modal sendiri j. Kriteria Investasi Berbagai metode penilaian proyek investasi atau metode untuk menilai layak atau tidaklah usulan penggantian investasi, yaitu dengan menggunakan metode Payback Period, Net Present Value Internal Rate of Return dan Profitability Index. 35 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan adalah dengan cara : 1. Studi Lapangan Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian dengan cara : a. Metode Wawancara Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara atau tanya jawab dengan Pimpinan atau karyawan perusahaan terutama pada karyawan bagian produksi dan keuangan, agar memperoleh data mengenai pembiayaan untuk aktivitas mesin serta data-data lain yang berhubungan dengan permasalahan. b. Metode Observasi Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang terjadi dan tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa atau situasi/keadaan itu terjadi. c. Metode Dokumenter Yaitu dengan cara mengutip data dari dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. 36 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Studi Literature Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari dari buku-buku dan diktat-diktat yang berkaitan dengan permasalahan yang akan digunakan sebagai landasan teori, agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 3.5. Teknik Keabsahan Data Data yang digunakan adalah data yang valid pada perusahaan percetakan “MAWAR INDAH” yang berlokasi di surabaya , tepatnya di Jl. Kalisari Gg. Krajan No. 918. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif. 1. Teknik Kualitatif Yaitu suatu teknik yang bersifat menerangkan dan memberikan pengertian tentang istilah serta masalah yang ada dalam skripsi ini, yang diambil berdasarkan data dari perusahaan maupun literature-literature yang ada sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang maksud dari penulisan skripsi ini. 2. Teknik Kuantitatif Yaitu teknik dengan memakai sistem perhitungan, rumus-rumus, angkaangka serta tabel-tabel yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. 37 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Data baik kualitatif maupun kuantitatif dikumpulkan, dikelompokkan sesuai kebutuhan, setelah itu diproses, dianalisa dan diambil kesimpulan dan saran-saran. 38 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian data Perusahaan percetakan “Mawar Indah” berdiri sejak tahun 1950 dengan hanya menggunakan 1 mesin cetak dan 2 orang karyawan saja. Perusahaan “Mawar Indah” mula-mula hanya memproduksi produk kartu-kartu, misalnya kartu nama, kartu undangan, kartu ucapan dan sebagainya, dengan tujuan mulamula hanya untuk melayani anggota keluarganya saja. Perusahaan “Mawar Indah” berlokasi di Surabaya, tepatnya di Jl. Kalisari Gg. Krajan No. 918. Dari tahun ketahun Perusahaan “Mawar Indah” terus mengalami kemajuan, hingga saat ini Perusahaan telah memiliki 15 mesin cetak dan 120 karyawan. Tujuan utama perusahaan adalah meraih sebanyak mungkin konsumen dengan hasil yang memuaskan, cepat dan tepat, sedangkan tujuan jangka pendek perusahaan adalah memperlancar proses produksi sehingga keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dan tujuan jangka panjang perusahaan adalah ke penjualan saham perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan “Mawar Indah” semakin bervariasi, dan digolongkan menjadi 4 golongan yaitu : 1. Golongan I : Memproduksi kartu-kartu, misalnya kartu undangan, kartu ucapan, kartu nama dan sebagainya. 39 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Golongan II : Memproduksi brosur-brosur, selebaran-selabaran, pamphlet dan sebagainya 3. Golongan III : Memproduksi nota-nota penjualan, pembelian, slip dan sebagainya. 4. Golongan IV : Memproduksi buku-buku, buku cetakan, buku bacaan, buku kerja dan sebagainya. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Investasi penggantian mesin Untuk mengetahui penggantian mesin baru tersebut diterima atau ditolak, terlebih dahulu perusahaan harus menghitung besarnya dana yang tertanam dalam investasi penggantian mesin (nilai outlays) yaitu uang kas yang mula-mula harus dikeluarkan untuk memperoleh mesin baru tersebut. Besarnya nilai outlays, diperoleh dari : - Harga Perolehan Mesin Baru Rp 300.000.000 - Nilai Jual Mesin lama Rp 10.000.000 NILAI OUTLAYS Rp 290.000.000 Harga perolehan Mesin Baru tersebut termasuk ongkos angkut dan pemasangan serta biaya pemesanan. Sedangkan mesin cetak yang lama digantikan/dijual kepada perusahaan mini offset “NOKO” sebesar Rp 10.000.000. 4.2.2. 1. Perincian Investasi Penggantian Mesin Data Mesin Lama Sebagai suatu perusahaan percetakan, dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang dipakai untuk membantu 40 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 kelancaran operasi perusahaan, diantaranya adalah dengan menggunakan mesin cetak. Mesin cetak yang digunakan perusahaan ini usia penggunaannya sudah cukup lama yang diperoleh dengan membeli dari perusahaan Percetakan di Surabaya tahun 2005, dan masih mempunyai nilai sisa 4 tahun lagi. Selama 5 tahun terakhir mesin yang digunakan seringkali mengalami kemacetan dan kerusakan selain itu kapasitas produksinya semakin menurun, ini dikarenakan mesin tersebut dipaksa bekerja diatas kapasitas penuh, untuk menambah volume produksinya dimana setiap hari permintaan konsumen (pesanan) akan produk kartu-kartu terus mengalami peningkatan, sehingga kerusakan mesin tersebut menimbulkan biaya-biaya pengeluaran dan pemeliharaan yang semakin tahun semakin besar, yaitu pengeluaran untuk biaya reparasi, biaya pemeliharaan (perawatan) dan biaya asuransi. TABEL 4.1 BIAYA REPARASI MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 40.150.000 42.600.000 44.217.900 45.564.250 47.900.000 Biaya reparasi ini digunakan untuk mengganti ataupun membeli plat cetak pada mesin cetak dan pembelian suku cadang mesin cetak. Pembelian alat-alat tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar. 41 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Biaya perawatan dan pemeliharaan yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk pembelian minyak pelumas yaitu olie dan vet yang jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar pula. TABEL 4.2 BIAYA PERAWATAN MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 2.235.230 3.010.500 3.985.600 4.800.980 5.500.000 TABEL 4.3 BIAYA ASURANSI MESIN LAMA Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Jumlah Biaya (dlm Rp) 24.650.500 26.850.400 27.590.270 28.000.500 30.500.650 Biaya Asuransi yang dikeluarkan Perusahaan cukup besar dari tahun ketahun, ini dikarenakan Perusahaan ingin menghindari terjadinya hubungan pendek yang mengakibatkan kerusakan total pada mesin, misalnya, kebakaran, mesin tidak berfungsi lagi dan sebagainya. 42 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 TABEL 4.4 BIAYA SETTING MESIN LAMA Jumlah Biaya (dlm Rp) 750.000 800.000 900.000 975.000 1.000.000 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber : Data Intern Perusahaan Biaya setting yang dikeluarkan Perusahaan digunakan untuk proses produksi dari produk masuk bagian setting untuk didesign sampai keluar dari bagian finishing menjadi barang jadi, sehingga dengan banyaknya pesanan yang masuk maka besar pula biaya setting yang dikeluarkan dan sebaliknya. 2. Data Produksi Mesin Lama Mesin lama yang digunakan untuk berproduksi mempunyai kapasitas normal 7 lbr/menit, tetapi selama 5 tahun terakhir ini hasil produksi mengalami penurunan karena kemacetan dan gangguan pada mesin. Penggunaan mesin setiap harinya dilakukan selama 8 jam (dari jam 08.00 sampai dengan jam 17.00), dimana karyawan bekerja 1 bulan selama 25 hari, sehingga perusahaan mengetahui hasil produksinya apabila kapasitas mesin penuh yaitu : Kapasitas mesin penuh 7 lbr / menit Jumlah lembar kartu yang dihasilkan selama 1 hari = 7 lbr x 60 menit x 8 jam = 3.360 lembar Dalam 1 bulan = 3.360 lbr x 25 hr = 84.000 lbr 43 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dalam 1 tahun = 84.000 lbr x 12 bl = 1.008.000 lbr Dalam kapasitas penuh, produksi yang dihasilkan sebesar 1.008.000 lbr/tahun, tetapi dalam kenyataannya jumlah produksi yang dihasilkan mengalami penurunan. Jumlah penghasilan dari tahun ketahun tidak menunjukkan kerugian yang cukup berarti, karena Perusahaan masih mendapatkan penghasilan untuk Produk Golongan II, III dan IV. 3. Data Mesin Baru Untuk menghadapi masalah semakin meningkatnya biaya perawatan dan pemeliharaan untuk mesin lama, Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan mengganti mesin cetak yang baru, dengan data-data mesin sebagai berikut : a. Mesin cetak bermerk Heidelberg dan mempunyai kapasitas 21 lbr/menit (kecepatan 3 x lipat mesin lama). b. Umur Ekonomis 10 tahun c. Harga perolehan Rp 300.000.000 d. Tidak mempunyai nilai sisa e. Perusahaan menetapkan biaya reparasi/tahun sebesar Rp 13.500.000 dan tiap tahun meningkat sebesar 2%. f. Biaya Perawatan ditetapkan sebesar Rp 3.250.000 dan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2,5% g. Perusahaan menetapkan biaya asuransi sebesar Rp 10.000.000 dan setiap tahun mengalami peningkatan sebesar 2% 44 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 h. Untuk biaya setting mesin cetak yang baru, perusahaan menetapkan besarnya Rp 2.000.000 dan mengalami peningkatan setiap tahun sebesar 5%. i. Metode penyusutan mesin cetak dengan menggunakan Metode garis lurus (straight line) Dengan data tersebut diatas, Perusahaan dapat mengestimasi biaya yang terjadi untuk 10 tahun yang akan datang, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 Proyeksi Biaya Mesin Baru Tahun 2012 – 2021 (dlm Rp.) Tahun Bi. Perawatan Bi. Reparasi 2012 3.250.000 13.500.000 2013 3.331.250 13.770.000 2014 3.414.531 14.045.400 2015 3.499.895 14.326.308 2016 3.587.392 14.612.834 2017 3.677.077 14.905.091 2018 3.769.004 15.203.193 2019 3.863.229 15.507.257 2020 3.959.809 15.817.402 2021 4.058.805 16.133.750 Sumber : Intern perusahaan, data terolah B. Asuransi 10.000.000 10.200.000 10.404.000 10.612.080 10.824.322 11.040.808 11.261.624 11.486.857 11.716.594 11.950.926 Bi. Setting 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250 2.430.013 2.252.563 2.680.191 2.814.201 2.954.911 3.102.656 Dalam analisa data akan dibuat estimasi terhadap pengeluaran biayabiaya pada mesin lama untuk 4 tahun yang akan datang apabila perusahaan tetap menggunakan mesin lama untuk dipakai berproduksi, sehingga dapat dibandingkan biaya-biaya yang terjadi dengan mesin baru selama 4 tahun. Perhitungan untuk mengestimasi biaya pada mesin lama dengan menggunakan Metode Least Square, yaitu : Y = a + b X,dimana a = rata-rata kelompok (konstanta) 45 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 b = koeffisien X = Jumlah tahun dihitung dari periode dasar Estimasi Biaya reparasi untuk Mesin lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = ∑ ∑( ∑( Biaya (Y) 40.150.000 42.600.000 44.217.900 45.564.250 47.900.000 220.432.150 = Sehingga, XY -80.300.000 -42.600.000 0 45.564.250 95.800.000 18.464.250 220.432.150 = 44.086.430 5 ) 18.464.250 = = 1.846.425 ) 10 Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 X2 4 1 0 1 4 10 X -2 -1 0 1 2 0 = 44.086.430 + 1.846.425 X = 44.086.430 + 1.846.425 (3) = 44.086.430 + 1.846.425 (4) = 44.086.430 + 1.846.425 (5) = 44.086.430 + 1.846.425 (6) = = = = 49.625.705 51.472.130 53.318.555 55.164.980 Estimasi Biaya Perawatan untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = ∑ = Biaya (Y) 2.235.230 3.010.500 3.985.600 4.800.980 5.500.000 19.532.310 X -2 -1 0 1 2 0 X2 4 1 0 1 4 10 XY -4.470.460 -3.010.500 0 4.800.000 11.000.000 8.320.020 19.532.310 = 3.906.426 5 46 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 = ∑( ∑( 8.320.020 ) = = 832.002 ) 10 Sehingga, Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 = 3.906.462 + 832.002 X = 3.906.462 + 832.002 (3) = 3.906.462 + 832.002 (4) = 3.906.462 + 832.002 (5) = 3.906.462 + 832.002 (6) = = = = 6.402.468 7.234.470 8.066.472 8.898.474 Estimasi Biaya Asuransi untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = Biaya (Y) 24.650.500 26.850.400 27.590.270 28.000.000 30.500.650 137.592.320 ∑ ∑( ∑( = Sehingga, Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 XY -49.301.000 -26.850.400 0 28.000.000 61.001.300 8.320.020 137.592.320 = 27.518.464 5 ) 12.850.400 = ) 10 Y’ X2 4 1 0 1 4 10 X -2 -1 0 1 2 0 = 1.285.040 = 27.518.464 + 1.285.040 X = 27.518.464 + 1.285.040 (3) = 27.518.464 + 1.285.040 (4) = 27.518.464 + 1.285.040 (5) = 27.518.464 + 1.285.040 (6) = = = = 31.373.584 32.658.624 33.943.664 35.228.704 Dari hasil estimasi biaya mesin lama dibandingkan dengan taksiran biaya yang terjadi pada mesin baru, akan menghasilkan terjadinya selisih biaya yang merupakan penghematan biaya (Tabel 4.6) 47 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tabel 4.6 SELISIH PENGHEMATAN BIAYA MESIN LAMA DENGAN MESIN BARU TAHUN 2012 – TAHUN 2015 Thn 2012 Keterangan Mesin Lama (Rp) Bi. Reparasi 49.625.705 Bi. Perawatan 6.402.468 Bi. Asuransi 31.373.584 Jumlah 87.401.757 2013 Bi. Reparasi 51.472.130 Bi. Perawatan 7.234.470 Bi. Asuransi 32.658.624 Jumlah 91.365.224 2014 Bi. Reparasi 53.318.555 Bi. Perawatan 8.066.472 Bi. Asuransi 33.943.664 Jumlah 95.328.691 2015 Bi. Reparasi 55.164.980 Bi. Perawatan 8.898.474 Bi. Asuransi 35.228.704 Jumlah 99.292.158 Sumber : Intern perusahaan, data terolah Mesin Baru (Rp) 13.500.000 3.250.000 10.000.000 26.750.000 13.770.000 3.331.250 10.200.000 27.301.250 14.045.400 3.414.531 10.404.000 27.863.931 14.326.308 3.499.895 10.612.080 28.438.283 Selisih (Rp) 36.125.705 3.152.468 21.373.584 60.651.757 37.702.130 3.903.220 22.458.624 64.063.974 39.273.155 4.651.941 23.539.664 67.464.760 40.838.672 5.398.579 24.616.624 70.853.875 Dalam penggantian aktiva, juga memperhitungkan besarnya biaya tambahan, yaitu biaya yang seharusnya tidak terjadi jika perusahaan tidak melakukan penggantian, biaya-biaya tersebut antara lain biaya penyusutan dan biaya setting. Untuk biaya penyusutan perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Untuk mesin cetak lama, besarnya penyusutan : 1. Umur ekonomis mesin cetak 10 tahun 2. Harga beli mesin cetak sebesar Rp 100.000.000 3. Tidak ada nilai sisa Besarnya biaya penyusutan pertahun adalah : 48 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 100.000.000 = 10 ℎ 10.000.000 Untuk mesin cetak baru, besarnya penyusutan : 1. Harga Perolehan Mesin Cetak sebesar Rp 300.000.000 2. Umur ekonomis mesin 10 tahun, dalam menganalisis investasi penggantian, umur mesin baru ditentukan sama dengan umur mesin lama yaitu 4 tahun, setelah akhir tahun ke 4 mesin baru mempunyai nilai sisa sebesar Rp 180.000.000 ( 6 x Rp 30.000.000), sehingga besarnya nilai mesin baru sebesar Rp 120.000.000 Maka, besarnya biaya penyusutan pertahun sebesar : 120.000.000 = 4 ℎ 30.000.000 Sedangkan untuk biaya setting besarnya biaya yang dikeluarkan untuk 10 tahun yang akan datang adalah berasal dari estimasi biaya tahun-tahun yang lalu yaitu sebesar : Estimasi Biaya Setting untuk Mesin Lama Thn 2007 2008 2009 2010 2011 Total = = ∑ ∑( ∑( Sehingga, Biaya (Y) 750.000 800.000 900.000 975.000 1.000.000 4.425.000 = X -2 -1 0 1 2 0 X2 4 1 0 1 4 10 XY -1.000.000 -800.000 0 975.000 2.000.000 675.000 4.425.000 = 885.000 5 ) 675.000 = ) 10 = 67.500 49 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Y’ Y’2012 Y’2013 Y’2014 Y’2015 Y’2016 Y’2017 Y’2018 Y’2019 Y’2020 Y’2021 = 885.000 + 67.500 X = 885.000 + 67.500 (3) = 885.000 + 67.500 (4) = 885.000 + 67.500 (5) = 885.000 + 67.500 (6) = 885.000 + 67.500 (7) = 885.000 + 67.500 (8) = 885.000 + 67.500 (9) = 885.000 + 67.500 (10) = 885.000 + 67.500 (11) = 885.000 + 67.500 (12) = = = = = = = = = = 1.087.500 1.155.000 1.222.500 1.290.000 1.357.500 1.425.000 1.492.500 1.560.000 1.627.500 1.695.000 Dari perhitungan tersebut diatas, ternyata diketahui bahwa biaya penyusutan dan biaya setting mesin cetak baru lebih besar daripada biaya penyusutan dan biaya setting mesin cetak lama untuk setiap tahunnya, sehingga selisih antara biaya kedua mesin tersebut merupakan tambahan biayayaitu tambahan biaya penyusutan sebesar Rp 20.000.000 untuk tiap tahun dan tambahan biaya setting yaitu sebesar : Tahun 2012 2013 2014 2015 Mesin Baru 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250 Mesin Lama 1.087.500 1.155.000 1.222.500 1.290.000 Selisih Biaya 912.500 945.000 982.500 1.025.250 Dari selisih biaya tersebut (tambahan penyusutan dan setting) dapt diperhitungkan besarnya tambahan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya penggantian mesin cetak lama dengan yang baru terdapat adanya aliran kas masuk bersih / Proceeds yang merupakan keuntungan bagi perusahaan, artinya jika Perusahaan menggunakan mesin cetak yang baru, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mesin cetak yang lama (Lihat Lampiran 6). 50 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.2.3. Fasilitas kredit investasi Rencana Penggantian mesin untuk Golongan I membutuhkan dana Rp 300.000.000, sedang nilai jual mesin lama sebesar Rp 10.000.000, sehingga masih diperlukan dana sebesar Rp 290.000.000, dimana dana tersebut dibiayai dari Bank Pemerintah berupa kredit investasi dengan bunga pinjaman 22% sebesar Rp 200.000.000 dan sisanya dari modal sendiri sebesar Rp 90.000.000. Rencana Angsuran dan Pembayaran Bunga Untuk melunasi pinjamannya, Perusahaan Mawar Indah merencanakan mengangsur tiap tahun, dimana angsuran tersebut dilakukan pada tahun ke 2, setelah pinjaman secara penuh diterima dengan tingkat bunga 22% pertahun. Besarnya angsuran yang dibayarkan berdasarkan perjanjian dengan pihak Bank dengan asumsi saldo kas diterima minimum sebear Rp 5.000.000. Untuk perinciannya lihat tabel 4.7. Tabel 4.7 Rencana Pinjaman, Angsuran dan Pembayaran Bunga (dalam Rp) Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pinjaman 200.000.000 - Angsuran Pokok 25.000.000 25.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 25.000.000 25.000.000 Bunga 22% 44.000.000 44.000.000 38.500.000 33.000.000 28.600.000 24.200.000 19.800.000 15.400.000 11.000.000 5.500.000 Total Angsuran 44.000.000 69.000.000 63.500.000 53.000.000 48.600.000 44.200.000 39.800.000 35.400.000 36.000.000 30.500.000 So. Pinjaman 200.000.000 175.000.000 150.000.000 130.000.000 110.000.000 90.000.000 70.000.000 50.000.000 25.000.000 - Sumber : Data Intern Perusahaan 51 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 4.2.4. Proyeksi Laporan Keuangan Proyeksi laporan keuangan Perusahaan meliputi : 1. Perkembangan Penjualan Perusahaan Dibawah ini merupakan data tentang perkembangan penjualan produk untuk Golongan I tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut : TABEL 4.8 Data Penjualan Produk untuk Golongan I Tahun 2007 - 2011 Hrg Jual/unit Hasil Penjualan Tahun Produk Unit terjual (Rp) (Rp) 2007 Kartu Undangan 750 399.790 299.842.500 Kartu Ucapan 500 350.000 175.000.000 Kartu Nama 350 243.500 @ 50 1.704.500 Jumlah Penjualan 476.547.000 2008 Kartu Undangan 800 395.000 316.000.000 Kartu Ucapan 550 345.500 190.025.000 Kartu Nama 400 240.070 @ 50 1.920.560 Jumlah Penjualan 507.945.560 2009 Kartu Undangan 1.000 390.000 390.000.000 Kartu Ucapan 600 340.900 204.540.000 Kartu Nama 400 238.310 @ 50 1.906.480 Jumlah Penjualan 586.446.480 2010 Kartu Undangan 1.100 387.500 426.250.000 Kartu Ucapan 700 328.375 166.862.500 Kartu Nama 450 235.500 @ 50 2.119.500 Jumlah Penjualan 595.232.000 2011 Kartu Undangan 1.250 375.000 468.750.000 Kartu Ucapan 750 325.900 244.425.000 Kartu Nama 500 230.000 @ 50 2.300.000 Jumlah Penjualan 715.475.000 Sumber : Data Intern perusahaan Dalam pembuatan proyeksi Laporan Keuangan Perusahaan untuk proyek penggantian mesin cetak mencakup periode 10 tahun, dimana asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan tersebut didasarkan atas 52 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 2. Rencana Produksi dan Penjualan Dalam pembuatan proyeksi laporan keuangan didasarkan pada rencana penjualan serta kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun yang akan datang untuk produk Golongan I, sedangkan untuk Produk Golongan II, III dan IV diasumsikan tetap (sama) untuk setiap tahunnya. Untuk mengestimasi penghasilan / pendapatan 10 tahun yang akan datang, Perusahaan menetapkan kebijaksanaan dengan menaikkan penjualan 10% untuk produk kartu undangan, 10,5% untuk Kartu Ucapan dan 6% untuk Kartu Nama. Sedangkan untuk harga perusahaan menaikkan 10% untu berbagai macam kartu setiap tahunnya, dimana asumsi kenaikkan tersebut didasarkan pada rata-rata prosentase kenaikan selama 5 tahun berturut-turut (Metode Harga Berantai). Berdasarkan asumsi diatas, jumlah macam produk Golongan I yang diproduksi dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Proyeksi Rencana Penjualan Tahun 2012 - 2021 Untuk Produk Golongan I Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kartu Undangan Unit Jumlah (Rp) 532.015 731.520.625 585.217 885.433.321 643.738 1.071.180.032 708.112 1.295.844.960 778.923 1.567.971.999 856.815 1.896.988.410 942.497 2.295.922.692 1.036.747 2.778.481.960 1.140.421 3.360.820.687 1.254.464 4.066.972.288 Kartu Ucapan Unit Jumlah (Rp) 357.136 294.637.200 394.635 358.328.580 436.072 435.199.856 481.860 529.082.280 532.455 643.205.640 588.363 781.934.427 650.141 950.506.142 718.405 1.155.195240 793.838 1.403.350.584 877.191 1.706.136.495 Kartu Nama Unit Jumlah (Rp) 740.251 8.142.761 784.666 9.494.459 831.746 11.078.857 881.651 12.925.004 934.550 15.046.255 990.623 17.553.840 1.050.623 20.455.169 1.113.064 23.864.092 1.179.848 27.820.816 1.250.639 32.441.576 Hasil Penjualan (Rp. 000) 1.034.300 1.253.256 1.517.458 1.837.852 2.226.223 2.696.476 3.266.884 3.957.541 4.792.147 5.805.550 Sumber : Tabel 4.1 dan 4.14, data terolah Dalam rangka mengestimasi jumlah produksi yang dibutuhkan untuk golongan I, maka dibuat suatu rencana produksi dimana Perusahaan Mawar Indah menetapkan 53 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 kebijaksanaan bahwa persediaan awal bahan baku dan barang jadi dan persediaan akhir bahan baku dan barang jadi diasumsikan sama besarnya, sehingga jumlah yang diproduksi adalah sama besarnya denan rencana penjualan untuk produk golongan I setiap tahunnya. 3. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan merupakan biaya produksi dari barang yang dijual, dalam hal ini terdiri dari : a. Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Overhead ad. a Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk Kartu Undangan, Kartu Ucapan dan Kartu Nama dengan harga sebagai berikut : Perincian Biaya Pemakaian Bahan Baku Gol. I Tahun 2011 Unit Kertas untuk : Kartu Undangan Kartu Ucapan Kartu Nama Tinta Cetak Lem (Perekat) Jumlah @ dlm Rp 90.000 Lbr 100.000 Lbr 2.500 Lbr 15.000 Kg 100 Kg 2.000 900 750 5.750 1.500 Jumlah (Rp) 180.000.000 90.000.000 1.875.000 86.250.000 150.000 358.275.000 54 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dengan memproyeksikan pemakaian bahan baku, Perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan baku sebesar 10% sedangkan pemakaian bahan baku tahun 2011 untuk macam-macam kartu adalah sebagai berikut : Pemakaian Kertas untuk : = = = 90.000 = 0.24 375.000 100.000 = 0.307 325.000 2.500 = 0.011 230.000 = / 15.000 = 0.016 930.900 = 100 = 0.00011 930.000 Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan baku dan biaya bahan baku adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Proyeksi Biaya Bahan Baku Untuk Golongan I 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rencana Pengg. Bhn. Bk Kertas - Kartu Undangan - Kartu Ucapan - Kartu Nama Tinta Cetak Perekat 127.684 109.641 8.143 26.070 179 140.452 121.153 8.631 28.232 194 154.497 133.874 9.149 30.585 210 169.947 147.931 9.698 33.146 228 186.942 163.464 10.280 35.935 247 205.636 180.627 10.897 38.973 268 226.199 199.593 11.557 42.283 291 248.819 220.550 12.244 45.891 316 273.701 243.708 12.978 49.826 343 301.071 269.298 13.757 54.117 372 Biaya Bhn Baku Kertas - Kartu Undangan - Kartu Ucapan - Kartu Nama Tinta Cetak Perekat 280.904 108.544 6.717 164.892 295 339.893 131.935 7.836 196.438 352 411.271 160.381 9.130 234.067 419 497.604 194.973 10.648 279.056 500 602.140 237.022 12.418 332.758 596 728.568 287.919 14.482 396.978 712 881.497 350.086 16.896 473.781 850 1.066.687 425.440 19.688 565.652 1.015 1.290.773 517.148 22.945 675.540 1.213 1.561.655 628.541 26.757 807.100 1.447 Jumlah 561.355 676.456 815.269 982.783 1.184.936 1.428.660 1.723.111 2.078.484 2.507.621 3.025.502 Sumber : Intern perusahaan, data terolah ad. b Biaya Tenaga Kerja langsung 55 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Perhitungan proyeksi beban tenaga kerja bagian produksi didasarkan jumlah dan tarif gaji/upah per karyawan perbulan. Jumlah formasi yang dibutuhkan perbulan untuk 100.000 lembar adalah sebagai berikut : Bagian/Jabatan Tenaga Krj. Langsung Jumlah Personil (orang) 1 Tingkat Gaji / Bln (Rupiah) 350.000 2 750.000 Tenaga Krj. Tak Langsung Gaji dibayarkan tiap bulan, dan Perusahaan menetapkan kebijaksanaan untuk menaikkan upah sebesar 10% untuk setiap tahunnya, sedangkan kebutuhan biaya tenaga kerja tak langsung adalah tetap untuk setiap tahunnya, sehingga perincian biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Untuk Golongan I 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 - Tk. Langsung 16 17 18 20 22 24 26 28 30 33 - Tk. Tak langsung 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Rencana Kebth. TK Biaya Tenaga Kerja (Rp.000) - Tk. Langsung 73.920 86.394 100.623 122.984 148.811 178.573 212.784 252.086 294.101 359.492 - Tk. Tak langsung 19.800 21.780 23.958 26.353 28.989 31.888 35.076 38.584 42.443 46.687 Jumlah 93.720 108.174 124.581 149.337 177.800 210.461 247.860 290.670 336.544 406.179 Sumber : intern perusahaan, data terolah ad. c Biaya Overhead Biaya Overhead terdiri dari biaya tenaga kerja tak langsung, biaya bahan pembantu, biaya listrik pabrik, biaya setting, biaya perawatan mesin, biaya reparasi mesin, biaya asuransi mesin dan biaya penyusutan. 56 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Biaya penyusutan pabrik terdiri dari penyusutan mesin, inventaris pabrik dan gedung pabrik. Tabel 4.12 Biaya Overhead Pabrik Golongan I ( dalam Rp. ) 1. Keterangan Tenaga Kerja tak langsung Bahan Pembantu Biaya Listrik Pabrik Biaya Setting Biaya Perawatan Mesin Biaya Reparasi Mesin Biaya Asuransi Mesin Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Invt. Pabrik Biaya Penyusutan Gdg. Pabrik Jumlah 18.000.000 10.875.000 3.000.500 1.000.000 6.300.000 50.000.000 32.700.000 13.650.000 2.150.000 9.500.000 Total Biaya Overhad Pabrik Sumber : Data Intern perusahaan 147.375.500 Biaya Bahan Pembantu Bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses produksi kartu baik kartu undangan, kartu ucapan, dan kartu nama adalah verniss, acing dan bahan pembungkus, dimana perincian bahan pembantu untuk golongan I tahun 2011 adalah sebagai berikut : Bahan Pembantu Golongan I Keterangan bahan - Verniss - Acing - Bahan Pembungkus Unit 1.000 ltr 500 ltr 2.500 ltr Jumlah Harga (Rp) 7.500 5.500 250 Jumlah 7.500.000 2.750.000 625.000 10.875.000 Dalam memproyeksikan pemakaian bahan pembantu untuk golongan I, perusahaan mengasumsikan kenaikan harga bahan pembantu sebesar 10% setiap 57 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 tahunnya, sedangkan pemakaian bahan pembantu tahun 2011 untuk golongan I adalah sebagai berikut : - Pemakaian Verniss : - Pemakaian Acing . : - Pemak.Bhn. Pembks : . = 0.0011 . = 0.00054 . = 0.0027 . Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, maka jumlah kebutuhan bahan pembantu dan biaya bahan pembantu adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Bahan Pembantu Untuk Golongan I 2012 Rencana Kebth. Bhn. Pembantu - Verniss - Acing - Bhn. Pembungkus 1.792 880 4.400 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1.941 953 4.764 2.103 1.032 5.161 2.279 1.119 5.593 2.471 1.213 6.064 2.679 1.316 6.577 2.907 1.427 7.135 3.155 1.427 7.744 3.426 1.682 8.408 3.721 1.827 9.132 Biaya Bahan Pembantu (Rp.000) - Verniss - Acing - Bhn. Pembungkus 14.784 5.324 1.210 17.614 6.342 1.443 20.994 7.555 1.718 25.025 9.011 2.047 29.847 10.744 2.443 35.595 12.823 2.913 42.485 15.294 3.474 50.722 18.262 4.150 60.588 21.813 4.960 72.384 26.063 5.917 Jumlah 21.318 25.400 30.268 36.084 43.035 51.332 61.255 73.136 87.363 104.366 Sumber : Intern Perusahaan, data terolah 2. Biaya Listrik Pabrik Perhitungan beban listrik dari PLN didasarkan pada kapasitas kilowatt dikalikan jam pemakaian ditambah beban tetap KVA perbulan. Adapun pemakaian listrik untuk kapasitas maksimum diperhitungkan 100 Kwh/hari ( 1 tahun = 360 hari ). Dengan penggantian mesin cetak golongan I, maka pemakaian listrik akan semakin besar, sehingga kapasitas pemakaian listrik diperkirakan sebagai berikut : Tahun Pemakaian listrik 2012 70% 2013 80% 2014 90% Dst 90% 58 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Beban tetap diperhitungkan 30 KA perbulan dengan tarif listrik per KVA Rp 8.280/bln dan tarif listrik per Kwh Rp 300. Tarif listrik diperkirakan naik 20% setiap tahunnya. Untuk biaya listrik pabrik Golongan I, Perusahaan mengalokasikan sebesar 50% dari total listrik pabrik dimana alokasi tersebut didasarkan pada prosentase pemakaian listrik dari golongan I dalam menghasilkan produksi. Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Listrik (dlm Rp) Thn Pemakaian Listrik Var. (Kwh) Tetap (KVA) 360 25.200 2012 360 28.800 2013 360 32.400 2014 360 32.400 2015 360 32.400 2016 360 32.400 2017 360 32.400 2018 360 32.400 2019 360 32.400 2020 360 32.400 2021 Sumber : Intern perusahaan, data terolah 3. Biaya Listrik Variabel Tetap 7.560.000 10.368.000 13.996.800 16.815.600 20.185.200 24.202.800 28.155.600 34.830.000 41.796.000 50.155.200 2.980.800 3.576.960 4.292.280 5.150.880 6.181.200 7.417.080 8.900.640 10.680.840 12.817.080 15.740.280 Total Biaya Listrik 10.540.800 13.944.960 18.289.180 21.966.480 26.366.400 31.619.880 37.065.240 45.510.840 54.613.080 65.895.480 Alokasi Biaya Listr. Gol. I 5.270.400 6.972.480 9.144.590 10.983.240 13.183.200 15.809.940 18.532.620 22.755.420 27.306.540 32.947.740 Biaya Setting Biaya setting untuk mesin lama golongan I tahun 2011 sebesar Rp 1.000.000, dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I, biaya setting diperkirakan sebesar Rp 2.000.000 dan akan meningkat setiap tahun sebesar 5%. 4. Biaya Perawatan Mesin Biaya perawatan mesin cetak untuk Golongan I tahun 2011 adalah sebesar Rp 5.500.000. Dengan adanya penggantian mesin cetak, maka biaya perawatan mesin dapat ditekan, khususnya untuk mesin cetak. Untuk tahun 2012 biaya perawatan mesin sebesar Rp 3.250.000 59 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Untuk tahun 2013 dan seterusnya, perusahaan menetapkan kenaikan sebesar 2,5% untuk setiap tahunnya. 5. Biaya Reparasi Mesin Biaya reparasi untuk Golongan I sebesar Rp 47.900.000 Dengan adanya penggantian mesin cetak golongan I biaya reparasi mesin dapat ditekan, sehingga untuk tahun 2012 biaya reparasi mesin sebesar Rp 13.500.000. Dan tiap tahun diestimasikan meningkat sebesar 2% 6. Biaya Asuransi Mesin Biaya asuransi mesin golongan I tahun 2011 sebesar Rp 30.500.000. Untuk tahun 1996, biaya asuransi mesin golongan I diperkirakan sebesar Rp 10.000.000, dan tiap tahun diperkirakan akan meningkat sebesar 10% 7. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan terdiri dari : - Biaya penyusutan Mesin Gol I sebesar - Biaya penyusutan operasi sebesar Total biaya penyusutan Rp 30.000.000 Rp 19.475.000 Rp 49.475.000 Perincian biaya penyusutan : Keterangan Penyusutan Mesin : 1. Mesin cetak Gol I Penyusutan dari Operasi 1. Gedung Pabrik 2. Investaris Pabrik 3. Gedung kantor 4. Inventaris Kantor 5. Kendaraan Hrg Perolehan (Rp) Bi. Penyt/tahun (Rp) 300.000.000 30.000.000 190.000.000 17.200.000 95.000.000 4.600.000 25.000.000 9.500.000 2.150.000 4.750.000 575.000 2.500.000 Kebijakasanaan tarif penyusutan disesuaikan dengan taksiran masa manfaat ekonomis dari aktiva tersebut, yaitu sebagai berikut : 60 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Tarif Penyusutan - Keterangan Mesin & perlengkapan Bangunan Inventaris Sarana Angkutan Masa manfaat 10 Th 20 Th 8 Th 10 Th Tarif Penyst. 10 % 5% 12,5% 10% Dengan data tersebut diatas, maka dapat disusun biaya Produksi Pabrik untuk 10 tahun yang akan datang (Lihat lampiran 1) 8. Biaya Operasi Biaya operasi untuk Golongan I sebesar Rp 64.000.000 terdiri dari biaya Administrasi Umum dan Biaya Penjualan dengan perincian sebagai berikut : 1.1.1. Biaya Umum dan Administrasi - Gaji pegawai Rp - Bi. Listrik kantor Rp - Bi. Air Kantor Rp - Bi. Telp. Kantor Rp - Bi. Adm. Kantor Rp - Bi. Penystan. Kendaraan Rp - Bi. Penystan. Inv. Ktr Rp - Bi. Penystan. Gedung Ktr Rp 50.000.000 750.000 325.000 500.000 350.000 2.500.000 575.000 4.750.000 Jumlah Bi. Umum & Adm Rp 59.750.000 1.1.2. Biaya Penjualan - Biaya iklan - Biaya Transportasi Rp Rp 750.000 3.500.000 Jumlah Bi. Penjualan Rp 4.250.000 Jumlah Bi. operasi Rp 64.000.000 Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan menaikkan biaya operasi untuk produk Golongan I sebesar 10%, tidak termasuk biaya penyusutan (lampiran 2). 61 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 9. Pajak Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan, maka Perusahaan Mawar Indah dikenakan pajak penghasilan dengan tarif sesuai ketentuan, yaitu : - Rp 10.000.000 pertama sebesar 15 % - Rp 40.000.000 kedua sebesar 25 % - Diatas Rp 50.000.000 sebesar 35 % 4.2.4.1. Proyeksi rugi-laba Dengan asumsi-asumsi dan perhitungan diatas, maka dapat disusun proyeksi rugi-laba untuk 10 tahun yang akan datang (lihat lampiran 3). Dari proyeksi tersebut ternyata diketahui bahwa hasil operasi cukup untuk menutup kebutuhan pembiayaan yaitu biaya produksi dan operasi. 4.2.4.2. Proyeksi aliran kas Dari data diatas, maka dapat disusun proyeksi aliran kas untuk 10 tahun yang akan datang (seperti yang terlihat dalam lampiran 4). Dari proyeksi tersebut diketahui saldo kas akhir tahun mengalami peningkatan yang jumlahnya dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya, ini berarti saldo kas yang tersedia melebihi kebutuhan minimum. 4.2.5. Cost of Capital (COC) Biaya modal perusahaan merupakan beban yang harus dipikul oleh perusahaan atas penggunaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan penggantian aktiva tetap. 62 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dalam melakukan investasi penggantian mesin baru, modal yang diperoleh perusahaan bersumber dari kredit investasi dari Bank Pemerintah sebesar Rp 200.000.000 dengan tingkat bunga 22%, sedangkan sisanya dengan menggunakan modal sendiri sebesar Rp 90.000.000 dengan tingkat bunga 18%, tingkat bunga tersebut diambil sebagai dasar apabila modal sendiri yang dipakai tersebut tidak digunakan untuk investasi melainkan untuk didepositokan. Suku bunga dari pinjaman dan modal sendiri tersebut merupakan Cost of Capital dari investasi yang akan dijalankan. Untuk menilai Cost of Capital setelah pajak, sehingga perhitungan COC adalah sebagai berikut : Pinjaman Bank Pembebanan pajak proporsional atas laba sebelum pajak untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 31.808.575 Maka pajak efektifnya sebesar 29% ( 31.808.575 : 10888.024.500), sehingga besarnya C.O.C setelah pajak sebesar : 22% x ( 1 – 29%) = 15.7% Modal Sendiri Seandainya modal tersebut didepositokan, maka bunga yang diperoleh dikenakan pajak sebesar 15%, sehingga C.O.C atas modal sendiri setelah pajak adalah sebesar : 18% x ( 1 – 15%) = 15.3% Berdasarkan data diatas, maka perhitungan Weighted Average Cost of Capital dari investasi yang akan dilakukan sebesar : Sumber Pinjaman Bank Modal sendiri Jumlah Rp Rp Rp Jumlah 200.000.000 90.000.000 290.000.000 Proporsi 69% 31% Biaya 15.7% 15.3% Bi. Tertimbang 10.8% 4.7% 15.5% 63 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Dari perhitungan tersebut diperoleh biaya modal yang dibebankan sebesar 15.5% yang akan digunakan sebagai Discount Factor dalam penerapan kriteria investasi serta akan dibandingkan IRR dari investasi penggantian mesin. 4.2.6. Proyeksi break even point Dengan menggunakan asumsi bahwa sebagian merupakan biaya variabel dan yang lainnya sebagai biaya tetap, maka proyeksi Break Even adalah sebagai berikut : (lihat lampiran 5). Dengan mengetahui gambaran proyeksi BEP, ternyata diketahui bahwa tingkat penjualan/nilai penjualan selalu berada diatas nilai break even pada setiap tahunnya. 4.2.7. Analisis kriteria investasi Untuk membantu perusahaan dalam memutuskan apakah usulan investasi penggantian tersebut layak diterima ataukah ditolak, maka digunakan kriteria penilaian investasi yaitu : 1. Metode Payback Period 2. Metode Dicounted Payback Period 3. Metode Net Present Value 4. Metode Internal Rate of Return (IRR) 5. Metode Profitability Index Metode Payback Period Perhitungan Payback Period investasi penggantian mesin baru selama 1,4 tahun dalam bentuk penghematan tunai (Tabel 4.15). 64 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Jika dinilai melalui metode ini, maka rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan, karena perusahaan menginginkan masa pengembalian modal paling lama 10 tahun, sesuai dengan usia ekonomis mesin. Tabel 4.15 PAYBACK PERIOD Tahun 0 1 2 3 4 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 205.113.423 282.683.002 Payback Period = 2 tahun + . = 2.3 tahun . . Kumulatif ( 290.000.000 ) ( 199.497.915 ) ( 56.465.057 ) 148.648.366 431.331.368 . Metode Discounted Payback Period Perhitungan discounted payback period adalah sebesar 3,18 tahun, jika dinilai melalui metode discounted payback period maka rencana ekspansi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Adapun perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut : TABEL 4.16 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD Tahun 0 1 2 3 4 4 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 205.113.423 282.683.002 180.000.000 Arus kas bersih didiskontokan DF 15.5% PV dari Proceeds 1 ( 290.000.000 ) 0,866 78.374.805 0,750 107.274.644 0,649 133.118.612 0,562 158.867.847 0,562 101.160.000 Discouted Payback Period = 3 Tahun + . . . . Kumulatif ( 290.000.000 ) ( 211.625.195 ) ( 104.350.551 ) ( 28.768.061 ) 187.635.908 288.795.908 = 3.18 tahun 65 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 Metode Net Present Value Tabel 4.17 menunjukkan perhitungan NPV atas dasar proceeds dari tahun I sampai dengan tahun IV, dimana dari perhitungan tersebut diperoleh NPV dari proceeds yaitu nilai positif sebesar 288.795.908 yang berarti rencana investasi penggantian mesin dapat diterima / dipertanggungjawabkan. TABEL 4.17 NET PRESENT VALUE Tahun 0 1 2 3 4 4 Proceeds DP 15.5% ( 290.000.000 ) 1 90.502.085 0,866 143.032.858 0,750 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds PV dari Proceeds ( 290.000.000 ) 78.374.805 107.274.644 133.118.612 158.867.847 101.160.000 288.798.908 Metode Internal Rate of Return Perhitungan IRR untuk investasi penggantian aktiva tetap adalah sebesar 48.5% yang berarti IRR dari Investasi ini lebih tinggi daripada tingkat Cost of capitalnya yaitu 15.5%, sehingga dengan menggunakan metode IRR, rencana penggantian aktiva tetap dapat diterima. TABEL 4.18 INTERNAL RATE OF RETURN Tahun 0 1 2 Proceeds ( 290.000.000 ) 90.502.085 143.032.858 DP 15.5% 1 0,866 0,750 PV Proceeds ( 290.000.000 ) 78.374.805 107.274.644 DP 50% 1 0,666 0,444 PV Proceeds ( 290.000.000 ) 60.274.388 63.506.589 66 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 3 4 4 IRR 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds = 15.5% + . = 15.5% + 33% . . ( . 133.118.612 158.867.847 101.160.000 288.795.907 . . 0,296 0,197 0,197 60.713.573 55.688.551 35.460.000 ( 14.356.899 ) x (50% - 15.5) ) = 48.5% Metode Profitability Index Perhituangan Profitability Index untuk investasi penggantian mesin sebesar 2 dimana angka profitability index ini lebih besar dari 1 yang berarti rencana penggantian aktiva tetap (mesin cetak) dapat diterima. TABEL 4.19 PROFITABILITY INDEX Tahun 1 2 3 4 4 Proceeds DP 15.5% 90.502.085 0,866 143.032.858 0,750 205.113.423 0,649 282.683.002 0,562 180.000.000 0,562 NPV dari Proceeds Profitability Index = 4.3 Interpretasi . . . . PV dari Proceeds 78.374.805 107.274.644 133.118.612 158.867.847 101.160.000 578.795.908 = 2 Hasil analisis menujukan bahwa ditinjau dari aspek keuangan, dengan aktiva perusahaan akan meperoleh pendapatan bersih, sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan 67 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 menghasilkan Discounted Period 3.18 tahun, nilai NPV Rp. 288.795.907, IRRnya 48,5% serta Profitability Indexnya sebesar 2 ditinjau dari analisis BEP nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan dapat dipertanggung jawabkan. 68 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari analisis terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan, dapat disimpulkan bahwa : Ditinjau dari aspek keuangan, dengan penggantian aktiva perusahaan akan memperoleh penghematan bersih (proceeds), sehingga investasi dari nilai outlays dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2.3 tahun dan menghasilkan Discounted Payback Period lebih kecil dari waktu yang ditentukan, nilai NPV positif, IRRnya lebih besar dari biaya modal (COC), serta Profitability Indexnya lebih besar dari 1. Ditinjau dari analisis BEP dapat dipertanggungjawabkan sebab tingkat penjualan / nilai penjualan selalu berada diatas titik Break Even pada setiap tahunnya. Dari aspek keuangan ini, rencana penggantian dapat dipertanggungjawabkan. 5.2. Saran Dari hasil penilaian penggantian mesin cetak baik dari aspek pasar, teknis dan keuangan, sebaiknya perusahaan mengganti mesin lama dengan mesin yang baru. Perusahaan hendaknya mengganti mesin lama yang berkapasitas 7 lbr/menit dengan mesin yang baru yang berkapasitas 21 lbr/menit, karena walaupun investasi penggantian cukup besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perawatan mesin lama, apabila dilihat dari pengeluaran biayabiaya yang bisa dihemat pada mesin baru akan banyak membawa keuntungan baik ditinjau dari segi jumlah produksi maupun pengeluaran biaya untuk aktivitas mesin, karena dengan mesin baru, perusahaan menghemat pengeluaranpengeluaran biaya yang sebenarnya tidak terjadi pada mesin lama. 69 This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi ketiga, Cetakan kelimabelas, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 2000. Clifton S. David, Jr and Fyffe E. David, Project Feasibility Analisys, New York : John Wiley & Sons, Inc., 2007. Djawarto PS. Capital Budgeting, Edisi pertama, Cetakan pertama. Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2004 Gray Clive, Pengantar Evaluasi Proyek, Edisi Pertama, Cetakan keempat, Penerbit Gramedia, Jakarta, 2008. Kadariah, Evaluasi Proyek, Edisi kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2008. R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, 2001 Suad Husnan, dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Revisi, Cetakan ketiga, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta, 2004. Suad Husnan, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2000. ___________, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Jilid I, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2000. This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa : Nama : AISYAH YULIANA N.I.M : 10132267 Jurusan : Manajemen Alamat : Jl. Kauman Asri I Surabaya Benar-benar telah melakukan penelitian di Perusahaan Kami dalam rangka penyusunan Skripsi terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai selesai. Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Surabaya, 1 Juli 2012 Pimpinan Perusahaan ( Jacobus Howardiono ) This page was created using BCL ALLPDF Converter trial software. To purchase, go to http://store.bcltechnologies.com/productcart/pc/instPrd.asp?idproduct=1