BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi sebuah wacana yang menarik untuk diperbincangkan, khususnya bagi manajemen korporasi. GCG merupakan serangkaian mekanisme yang digunakan dalam perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan operasional perusahaan agar dapat mempertahankan eksistensinya. Konsep ini mulai mengemuka sejak perusahaan menjadi lebih kritis terhadap keberlangsungan hidupnya. Banyak kasus kebangkrutan perusahaan yang terjadi akibat defisiensi ekuitas dan proses operasional perusahaan yang tidak sesuai. Salah satu contoh kasusnya adalah Bank Century yang saat ini menjadi Bank Mutiara (Tempo 14 November 2009) mengalami kebangkrutan akibat defisiensi ekuitas dan proses operasional perusahaan yang tidak sesuai. Saat ini Indonesia memiliki lembaga independen, yaitu The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Kegiatan utamanya adalah melakukan riset penerapan GCG terhadap berbagai perusahaan, yang hasilnya berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) atau skor pemeringkatan GCG. Dengan lembaga ini diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat aktif berpartisipasi dalam penilaian GCG, guna meningkatkan nilai perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya yang diwujudkan dengan penerapan tata kelola yang baik secara berkesinambungan. 1 2 IICG mendefinisikan konsep Corporate Governance sebagai serangkaian mekanisme yang meliputi struktur, sistem, dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). Sehingga perusahaan yang didukung dengan tata kelola perusahaan yang baik dapat menjadi nilai tambah dan bahan pertimbangan investor dalam menilai perusahaan untuk mengambil keputusan dalam investasi. Good Corporate Governance (GCG) memiliki 4 (empat) prinsip yaitu transparansi (keterbukaan), (Indriastuti, 2011). Salah akuntabilitas, satu responsibilitas, prinsipnya adalah dan fairness responsibilitas (pertanggungjawaban). Prinsip responsibilitas mencakup hal-hal yang terkait pemenuhan kewajiban sosial perusahaan sebagai bagian dari masyarakat. Prinsip responsibilitas ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa perusahaan sebagai organisasi sosial yang didirikan dan dijalankan oleh manusia tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan, melainkan juga harus memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Bentuk pertanggungjawaban ini dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen bisnis yang berkelanjutan dari perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan shareholders melalui praktik bisnis yang baik dan memberikan kontribusi terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi disekitar maupun diluar perusahaan. 3 Corporate Social Responsibility juga menjadi salah satu informasi yang mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi saham. CSR merupakan salah satu informasi yang sering diminta diungkapkan oleh perusahaan di dalam laporan tahunan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan di Indonesia yang mengikuti ajang Annual Report Award 2011 (IDX-Newsletter Edisi Oktober 2012). Pengungkapan CSR sebagaimana yang direkomendasikan oleh Global Reporting Initiative (GRI) terfokus pada aspek-aspek, antara lain aspek kinerja ekonomi; aspek kinerja lingkungan; aspek tanggung jawab produk; aspek praktek tenaga kerja dan pekerjaan yang layak; aspek hak asasi manusia; dan aspek masyarakat. Keputusan investasi merupakan suatu masalah penting yang sering dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang go-publik. Salah satu jenis investasi yang paling populer pada pasar modal adalah saham. Harga saham menjadi indikator nilai perusahaan yang penting bagi perusahaan go public, apabila harga saham suatu perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang. Hal itu menandakan bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan yang baik. Meningkatnya harga saham mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan pada masa mendatang. Bagi investor keputusan investasi dapat dilihat dari nilai perusahaan yang dicerminkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Perubahan harga saham yang terjadi pada suatu perusahaan menunjukkan naik turunnya nilai perusahaan. Sehingga nilai perusahaan yang baik menjadi indikator keputusan investasi terhadap tingkat pengembalian investasi bagi investor. 4 Perubahan harga saham di pasar modal menjadi menarik untuk dibicarakan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham, salah satunya adalah Good Corporate Governance. Tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan perundang-undangan. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan mekanisme dari Corporate Governance yaitu transparansi, kewajaran, akuntabilitas, dan responsibilitas, secara bersama-sama terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham yang dapat dilihat dari abnormal return (Tristiarini, 2005). Menurut Restuningdiah (2010) Corporate Governance (CG) merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, dan diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Sehingga, dengan mekanisme GCG yang baik diharapkan dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang optimal, guna memakmurkan pihak pemilik, investor, maupun pemegang saham dalam rangka perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Corporate Governance pada perusahaan mempengaruhi keputusan investor dalam memilih saham pada suatu perusahaan. Selain Good Corporate Governance juga terdapat variabel lain yang mempengaruhi harga saham yaitu pengungkapan CSR. Berbagai penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa jumlah perusahaan yang melakukan 5 pengungkapan CSR dalam laporan tahunannya semakin bertambah, dan juga dengan jenis informasi CSR yang diungkapkan semakin beragam. Dari informasi yang didapat dalam laporan tahunan tersebut, investor akan memberikan reaksi yang salah satunya ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham (Ervinah, 2012). Hal itu sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cheng dan Jogi (2011) bahwa pengungkapan informasi CSR dapat mengirimkan reaksi signal positif terhadap keputusan investasi saham bagi investor, yang dilihat dengan signifikansi abnormal return. Sedangkan hasil penelitian Irawan (2012) menunjukkan hasil yang bertentangan yakni CSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan BUMN go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh persepsi investor yang mendapat jaminan karena perusahaan BUMN dikelola oleh pemerintah, sehingga tidak terlalu memperhatikan bagaimana CSR perusahaan dalam mempengaruhi keputusan investasi mereka. Selanjutnya gagasan utama Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik adalah mewujudkan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan penerapan CSR dan GCG diharapkan mampu menciptakan penyelengaraan usaha yang bersih, menghindarkan dari praktek-praktek yang akan terciptanya korupsi, dan meningkatkan penyeimbangan terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan sekitar perusahaan. 6 Sehingga komitmen perusahaan dalam menerapkan CSR diharapkan dapat meningkatkan GCG yang baik dalam pencapaian kinerja keuangan, kinerja pasar perusahaan, dan berdampak pada harga saham. Faktor-faktor Corporate Governance juga dikorelasikan dengan tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan. Ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, kualitas auditor eksternal, dan struktur kepemilikan berkorelasi positif dengan pengungkapan CSR (Haniffa et al, 2005; Sembiring, 2005; Anggraini, 2006; Sayekti, 2006) dalam Yosefa (2007). Penelitian-penelitian di atas menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka peneliti dalam hal ini ingin melihat bukti empiris terkini tentang keterkaitan GCG dan CSR terhadap harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan GCG dan pengungkapan CSR terhadap harga saham, dimana harga saham diukur berdasarkan perubahan harga, dan untuk melihat pengaruh GCG serta CSR digunakan perubahan harga abnormal atau abnormal return. Penelitian ini menguji dampak penerapan GCG dan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap harga saham, serta Cumulative Abnormal Return (CAR). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul: “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Harga Saham. 7 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka rumusan masalah penulisan adalah sebagai berikut: 1. Apakah mekanisme Good Corporate Governance (GCG) dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham ? 2. Apakah mekanisme Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap harga saham ? 3. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap harga saham ? C. Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian perlu dibatasi agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami. Oleh karena itu penulis membatasi masalah hanya pada perusahaan-perusahaan emiten yang aktif berpartisipasi di IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) selama periode 2010 sampai 2011. D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : a. Untuk mengkaji apakah mekanisme Good Corporate Governance (GCG) dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. b. Untuk mengkaji apakah mekanisme Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap harga saham. 8 c. Untuk mengkaji apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap harga saham. 2. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain : a. Bagi mahasiswa atau akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang ilmu akuntansi. b. Bagi pengembangan teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan Ilmu Akuntansi terutama mengenai apakah mekanisme Corporate Governance dan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan mempengaruhi harga saham. c. Bagi investor, akan memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak hanya terpaku pada ukuran-ukuran moneter, melainkan dengan melihat penerapan GCG dan CSR sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. d. Bagi perusahaan dan masyarakat, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya praktek GCG dan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan sehubungan dengan penerapan CSR dalam operasional perusahaan. e. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan pengetahuan mengenai pengaruh mekanisme GCG dan pengungkapan CSR terhadap harga saham.