EVA MELASARI 1110084000026 EKONOMI ISLAM/ SMT.6 TEORI

advertisement
EVA MELASARI
1110084000026
EKONOMI ISLAM/ SMT.6
TEORI PENJAMIN KREDIT
PENDAHULUAN
Di Indonesia saat ini ada dua perusahaan milik negara yang
bergerak dibidang penjaminan kredit. Dua perusahaan itu
adalah Askrindo dan Jamkrindo (dulu Perum Umum Sarana
PengembanganUsaha)
Tujuan utama dari perusahaan ini adalah untuk memberikan
kemudahaan kepada usaha kecil, menengah, dan koperasi
dalam mendapatkan pinjaman di Bank mitra perusahaan
tersebut, yang terkendala dengan masalah jaminan atau
agunan kredit. Seperti kita ketahui bahwa setelah suatu kredit
layak dan disetujui untuk diberikan oleh bank, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan syarat dan ketentuan
pencairan kredit dimana salah satu syaratnya adalah aspek
kolateral/agunan yang harus terpenuhi (biasanya minimal
sama dengan jumlah kredit).
Mengingat banyak sekali usaha kecil, menengah, dan koperasi
yang potensial dalam menggerakan roda perekonomian dan
menyerap tenaga kerja, sedangkan salah satu problem usaha
kecil, menengah, dan koperasi dalam mengembangkan
usahanya adalah keterbatasan dalam hal agunan pada saat
meminjam kredit bank, maka perusahaan penjamin kreditlah
sebagai jalan keluarnya. Hakiki pola kerjanya adalah
perusahaan tersebut menjamin kredit nasabah yang
kekurangan agunan tersebut (nasabah dikenakan fee
penjaminan) agar tetap mendapatkan kredit dari pihak bank,
sehingga apabila terjadi tunggakan kredit dari nasabah, maka
Bank mendapatkan backup baik berupa agunan yang
diserahkan nasabah dan pembayaran klaim dari perusahaan
penjamin kredit.
PEMBAHASAN
Kredit ?
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang
memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam
uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali
dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998
menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan
pemberian bunga.
Kredit dalam Islam ?
Kredit atau qard dalam Islam adalah tanggungan yang harus
dibayar oleh debitur kepada kreditur sesuai dengan pokok
pinjaman pada tempo tertentu.
Qardh berasal dari bahasa arab ‫ قرض‬yang berarti
meminjamkan uang atas dasar kepercayaan, yang diadopsi
dalam ekonomi konvensional dan menjadi kata credit (Credo).
Yang mempunyai makna yang sama yaitu pinjaman atas
dasar kepercayaan.
Penjamin ?
Penjamin atau pemberi jaminan adalah perorangan atau
lembaga yang memberikan jasa penjaminan bagi kredit atau
pembiayaan dan bertanggung jawab untuk memberikan ganti
rugi kepada penerima jaminan akibat kegagalan terjamin
dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana diperjanjikan
dalam perjanjian kredit/pembiayaan.
Fungsi Penjamin Kredit
Peran sebagai penjamin kredit dilakukan dengan membayar
sejumlah kewajiban terjamin/debitur kepada penerima
jaminan/kreditur. Hal ini dilakukan apabila pada saat kredit
telah jatuh tempo sebagaimana diperjanjikan dalam Perjanjian
Kredit antara Debitur dan Kreditur, ternyata debitur
(Terjamin) tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut. Kondisi
ini umumnya dikenal dengan kredit macet.
Tujuan Penjamin Kredit
1. Menyakinkan pihak kreditur yaitu bank atau lembaga
lain penyalur kredit/pembiayaan dalam memberikan
kredit kepada debitur yang umumnya adalah
perorangan pelaku usaha yang memiliki prospek dan
usaha yang layak (feasible) namun tidak atau belum
memenuhi ketentuan atau persyaratan teknis bagi
suatu penyaluran kredit atau belum bankable.
2. Memperoleh pendapatan dari fee atau imbal jasa yang
diberikan untuk dikelola dengan menggunakan azas
pengelolaan keuangan yang sehat dan bertanggung
jawab.
3. Mengambilalih sementara risiko kegagalan pelunasan
pinjaman yang diterima pihak terjamin, sehingga
kewajiban terjamin kepada penerima jaminan dapat
diselesaikan
disepakati.
sesuai
dengan
waktu
yang
telah
Penerima
Jaminan/
Kreditur
Penjamin
Pihak
Terjamin
/ Debitur
Berdasarkan skema diatas, dapat dijelaskan bahwa Bank
sebagai pihak yang menerima jaminan memberikan fasilitas
kredit ataupun pembiayaan kepada debitur sebagai pihak
terjamin. Selanjutnya pihak terjamin mengajukan permohonan
kepada pihak penjamin dikarenakan misalnya Debitur
terkendala masalah agunan. Selanjutnya jika pihak terjamin
tidak dapat memenuhi kewajibannya (kredit) terhadap bank,
maka pihak penjaminlah yang memenuhi kewajiban pihak
terjamin terhadap bank. Dalam hal ini, bisa saja pihak bank
yang mengajukan permohonan kepada pihak penjamin.
Landasan Syariah

Allah Swt berfirman, “Penyeru-penyeru itu berkata:
“Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat
mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan



(seberat) beban unta, dan aku menjamin
terhadapnya”. (Q.S. Yusuf 12 : 72)
Rasulullah Saw bersabda, “Pinjaman hendaklah
dikembalikan dan yang menjamin hendaklah
membayar”. (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Diriwayatkan dalam hadits bahwa Nabi Saw pernah
menjamin 10 dinar dari seorang laki-laki yang oleh
penagih ditetapkan untuk menagih sampai sebulan
maka hutang sejumlah itu dibayar kepada penagih.
(HR. Ibnu Majah)
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya telah dibawa ke
hadapan Nabi Saw jenazah seseorang, mereka berkata
kepada beliau, “Ya Rasulullah, shalatkanlah mayat
ini. Beliau bertanya, “Adakah dia meninggalkan
harta?”. Mereka menjawab, “Tidak”. “Apakah ia ada
meninggalkan hutang?”. Jawab mereka, “Ada,
hutangnya 3 dinar”. Beliau berkata, “Shalatkanlah
teman kalian itu”. Abu Qatadah berkata, “Shalatlah
atasnya ya Rasulullah, sayalah yang menanggung
utangnya”. Kemudian Nabi Saw menyalatinya”. (HR.
Bukhari, An-Nasa’i & Ahmad)
ANALISIS IASLM
Islam=I=A(S,L,M), yang merupakan penjabaran dari kata
dasar Islam itu sendiri.
ALLAH
Ibadah
Manusia
Penjabaran dari skema di atas adalah Allah sebagai pencipta
umat manusia, manusia dalam mensyukuri nikmat-Nya
melakukan ibadah kepada Allah. Ibadah ini tidak lain adalah
perintah dari Allah. Ketiga unsur tersebut memiliki kontribusi
satu sama lain.
Penjamin Kredit IASLM
Penerima
Jaminan
(Bank)
Pihak
Penjamin
Pihak
Terjamin
(LPK)
(UMKM)
Dari skema diatas dapat dijelaskan, Bank (Penerima Jaminan)
memberikan pembiayaan berupa kredit kepada Sektor UMKM
(Terjamin). Selanjutnya Pihak Terjamin mengajukan
permohonan kepada Lembaga Penjamin Kredit/LPK
(Penjamin) atas pengajuan kredit nya kepada Bank. Jika pihak
terjamin tidak bisa melakukan kewajiban kreditnya kepada
bank maka Penjamin lah yang sementara menanggung
kewajiban kredit Terjamin kepada Bank.
Konsep dalam IASLM dapat diterapkan dalam konsep
Penjamin. Berdasarkan Firman Allah dan Hadits yang telah
disebutkan sebelumnya, Islam memperbolehkan adanya pihak
penjamin dan apabila tidak dapat melaksanakan kewajibannya
maka penjamin wajib menaggungnya.
Penjamin
S
P
D
P
Pihak
Terjamin
Dari gambar kurva sebelumnya dapat dijelaskan bahwa ketika
Pihak Terjamin (UMKM) ingin mengajukan kredit ke bank
diasumsikan sebesar P, dikarenakan ada masalah yang
menyebabkan pengajuan kredit UMKM tidak dapat
dikabulkan bank walaupun usahanya dinilai layak /feasible.
Maka Nasabah/Pihak Terjamin (UMKM) mengajukan
permohonan ke Pihak Penjamin. Dan Pihak Penjamin
bersedia menjaminkan kredit Nasabah Ke Bank sebesar P
juga. Akhirnya Nasabah menerima kredit dari bank berhak
kontribusi Pihak Penjamin, sehingga menghasilkan kurva
IASLM mempunyai lingkaran yang arahnya ke kiri dimana
kurva tersebut artinya positif.
PROSPEK KAJIAN PENJAMIN DALAM IASLM
Kajian Ilmu Ekonomi lebih banyak membahas bagaimana
memperoleh keuntungan yang sebesar-sebesarnya dan
meminimalisasi kerugian dari sisi aspek ekonomi nya saja,
dan lebih banyak menghiraukan aspek sosial terlebih lagi
aspek agama.
Dalam konsep IASLM ini bisa dijadikan suatun alternatif dari
permsalahan tersebut. Dimana aspek agama lebih dari sekedar
perangkat sosial. Melainkan integrasi yang menghubungkan
langsung manusia dengan tuhannya.
Pemecahan masalah melalui aspek agama dengan konsep
IASLM ini sudah jelas landasan hukum syariah, dan tentunya
akan lebih meyakinkan masalah-masalah yang muncul dari
ilmu ekonomi khususnya “Penjamin” dari sudut pandang
agama.
KESIMPULAN
Berdasarkan landasan hukum syariah yakni memperbolehkan
adanya pihak penjamin atas hutang orang lain. Dalam konsep
IASLM ini bisa dijadikan suatun alternatif dari permsalahan
tersebut. Dimana aspek agama lebih dari sekedar perangkat
sosial. Melainkan integrasi yang menghubungkan langsung
manusia dengan tuhannya.
Pemecahan masalah melalui aspek agama dengan konsep
IASLM ini sudah jelas landasan hukum syariah, dan tentunya
akan lebih meyakinkan masalah-masalah yang muncul dari
ilmu ekonomi khususnya “Penjamin” dari sudut pandang
agama.
Download