SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI DAN SEKALIGUS MEMBUKA "SEMINAR NASIONAL KEWIRAUSAHAAN DAN RAKORNAS VI P KESATUAN MAHASISWAHINDU DHARMA INDONESIA (KMHDI) JUMAT, 11 PEBRUARI 2005 Om Swastyastu, Salam sejahtera untuk kita sekalian, Sebagai insan yang beriman marilah kita memanjatkan puji syuknr kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karuniaNya kita dapat berkumpul di tempat ini guna mengikuti acara Seminar Nasional yang dilanjutkan dengan Rakornas VII KMHDI. Adik-adik mahasiswa KMHDI yang saya cintai, Kewirausahaan yang dijadikan tema utama dalam seminar ini pastilah dipandang sebagai tema yang amat penting. Memang dewasa ini, bangsa kita masih mengalami krisis multi-dimensi. Salah satu dari krisis itu adalah minimnya kesempatan untuk berwira usaha, mengingat juga kurangnya lapangan pekerjaan. Salah satu dampak negatif dari kenyataan ini adalah para TKI semakin banyak mencari pekerjaan di negara lain. Oleh karena demikian tema ini akan menjadi semakin penting ketika kita dihadapkan pada suatu kenyataan di mana sebentar lagi kita akan memasuki era perdagangan bebas. Maka secara sadar kita harus mempersiapkan diri secara serius, dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Jadi tidak hanya mengharapkan atau berorientasi hanya menjadi pegawai negeri saja. Saya pribadi menyambut baik diangkatnya tema semacam ini, karena akan dapat menjadi bahan yang berharga bagi kalangan muda, khususnya mahasiswa Hindu dalam mempersiapkan dirinya menghadapai tantangan global. Seminar ini juga dapat memediasi bagi pembelajaran mahasiswa, khususnya tentang dunia kewirausahaan. Harapan saya, seminar ini benar-benar efektif bagi penumbuhan kesadaran akan perlunya kewirausahaan dewasa ini. Dengan demikian, kalangan muda Hindu akan dapat mandiri, berkarya nyata, adaptif, kreatif dan inovatif baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungan sekitarnya. Sifat-Sifat seperti inilah yang harus terus menerus ditanamkan dalam diri anak muda. Sifat-sifat ini pula yang diperlukan bangsa ini ke depan. Karena disadari generasi muda adalah penyangga bangsa dan negara di masa depan. Kalangan muda Hindu, khususnya para mahasiswa adalah potensi besar bagi pembangunan nasional. Mahasiswa adalah aset bangsa, karenanya pembangunan generasi muda harus bersifat holistik, yaitu jasmani dan rohani. Untuk hal ini, saya juga banyak berharap bahwa mahasiswa Hindu dapat menjalankan perannya dengan baik, yaitu menjalankan kewajiban agama sekaligus kewajiban negara. Adik-adik mahasiswa KMHDI yang saya cintai, Setelah Seminar Nasional ini, energi adik-adik mahasiswa tentu akan banyak terkuras untuk menetapkan agenda-agenda penting ke depan yang akan menentukan arah dan tujuan organisasi ini melalui Rakornas. Saya berharap Rakornas yang diadakan untuk ketujuh kalinya ini benar-benar menjadi ajang bagi lahirnya program- 1 program kerja yang lebih baik sesuai kebutuhan dan tuntutan jaman. Hal lainnya tentu bagaimana membuat organisasi ini semakin matang dan dewasa dalam memperkuat jaringan persatuan dan kesatuan mahasiswa di berbagai universitas di seluruh Indonesia. Harapan ini semakin penting karena untuk bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara, persatuan dan kesatuan mutlak dibutuhkan. Jadi Rakornas janganlah dimaknai sebagai reuni atau acara tahunan yang sarat seremonial. Tetapi justru bermakna ganda, yaitu lahirnya program-program bermutu, organisasi yang semakin mutakhir serta jalinan persatuan dan kesatuan yang makin erat. Serta mampu menjabarkan program-program nasional, yaitu mengentaskan kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. Program ini harus terus dikumandangkan mengingat bangsa Indonesia yang berpenduduk banyak dengan wilayah yang luas serta kekayaan alam yang berlimpah, hendaknya dapat dijadikan modal berharga untuk bersaing dengan negara lain yang lebih maju. Adik-adik mahasiswa KMHDI yang saya cintai, Saya selalu antusias melihat semangat yang senantiasa bergelora di kalangan anak-anak muda. Semoga gelora ini tidak pernah padam untuk lahirnya sebuah kesadaran kolektif bahwa anak muda Indonesia adalah manusia yang unggul dan agamis, sebagaimana cita-cita luhur bangsa ini yang disiratkan melalui butir-butir Pancasila. Maka atas nama pemerintah, saya akan terus mendorong semangat ini dan memberi apresiasi tinggi terhadap acara-acara seperti ini. Tema lain yang menurut saya sangat bagus adalah diangkatnya salah satu filosofi Hindu, yaitu Rwa Bhineda. Harapannya adalah melalui terra ini kita akan semakin terus menyadari bahwa harmonisasi dan keselarasan dalam kehidupan akan terwujud jika di antara kita saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan, karena pada hakekatnya perbedaan juga adalah sebuah kekayaan. Banga Indonesia juga dibangun atas keanekaragaman. Karena itu semangat saling menghargai, baik antar etnis, suku, bahasa maupun agama harus terus dikembangkan. Dan konsepsi Rwa Bhineda sebetulnya telah menjadi pilihan tepat para pendiri bangsa ini untuk menggambarkan betapa keanekaragaman telah mempersatukan bangsa Indonesia melalui sesanti Bhineka Tunggal Ika. Dengan memohon restu Tuhan Yang Maha Esa, maka acara SeminarNasional dan Rakornas VII, saya buka dengan resmi. Om Santih, Santih, Santih Om Terima kasih. Menteri Agama RI ttd Muhammad M. Basyuni 2