bab 1 menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat

advertisement
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 1
MENYIMAK UNTUK MENYIMPULKAN INFORMASI
YANG TIDAK BERSIFAT PERITAH
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak
bersifat perintah dalam kontek bekerja .
Tujuan pembelajaran :
Setelah selesai mempelajari materi , siswa diharapkan mampu :
1. Mengubah informasi dari bentuk lisan kedalam bentuk
nonverbal .
2. Menyampaikan opini dengan teknik penyampaian simpulan
secara deduktif atau induktif .
3. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam
menyimpulkan sesuatu .
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
A. MENYIMPULKAN INFORMASI LISAN YANG TIDAK BERSIFAT
PERINTAH
 Bentuk Nonverbal
1. Bagan atau skema adalah alat peraga grafik untuk
menyajikan data agar mempermudah penafsiran .
2. Diagram adalah gambaran (buram , sketsa ) yang
memperlihatkan atau menerangkan sesuatu menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) , Diagram
dibedakan menjadi :
a. Diagram arus ( bagan alir ) adalah gambar yang
memperlihatkan jalannya pelaksanaan kegiatan .
b. Diagram balok adalah diagram yang dinyatakan dalam
tiga dimensi , tinggi , lebar , dan dalam.
c. Diagram gambar adalah diagram yang menyatakan suatu
peristiwa
dengan
bantuan
kenyataan
yang
disederhanakan atau diperkecil .
d. Diagram garis adalah diagram yang menyatakan
peristiwa dalam bentuk kurva .
e. Diagram lingkaran adalah diagram yang menyatakan
suatu peristiwa dalam bentuk lingkaran yang di potongpotong menjadi segmen-segmen .
f. Diagram percabangan adalah gambar abstrak yang
menunjukan hubungan gagasan yang satu dengan
gagasan yang lain secara bercabang .
g. Diagram pohon adalah gambar visual penjabaran suatu
satuan atas konstituen secar hierarkis.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
3. Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan
garis atau gambar tentang naik turunnya hasil , statistik ,
dan sebagainya .
4. Denah adalah gambar yang menunjukan letak kota , jalan ,
gambar rancangan rumah dan sebagainya .
5. Peta adalah gambar atau lukisan yang menunjukan letak
tanah , laut , sungai , gunung ,dan sebagainya .
6. Matriks adalah tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran
sehingga butir-butir uraian yang diisikan dapat dibaca atas
kebawah dan dari kiri kekanan .
7. Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data
informasi .
B. PENGALIHAN INFORMASI NONVERBAL KE INFORMASI VERBAL
Menyimpulkan informasi baik lisan ataupun tertulis dapat
dilakukan secara deduktif ( kesimpulan deduktif ) ataupun secara
induktif ( kesimpulan induktif ) . Menyimpulkan secara deduktif
adalah menarik kesimpulan dari data-data khusus untuk mencapai
kesimpulan secara umum . sedangkan kesimpulan induktif adalah
menarik kesimpulan dari data umum menuju satu kesimpulan
khusus.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Cara menyampaikan kesimpulan dan pendapat atau opini harus
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Gunakan bahasa yang lebih lugas dan sederhana.
2. Gunakan bahasa yang efektif ( singkat , jelas , dan tepat )
3. Hindari kata-kata yang bermakna rangkap .
4. Penyampaian pendapat disertai dengan dasar atau
bukti/fakta yang meyakinkan .
5. Kesimpulan dan pendapat sesuai dengan permasalahan .
Contoh :
Arfa seorang yang rajin belajar
Arfa selalu mengerjakan PR
Arfa adalah siswa yang baik
Arfa menaati peraturan sekolah
C. TEKNIK MEMBUAT SIMPULAN
Teknik membuat simpulan ada tiga cara , yaitu :
 Secara deduktif
 Secara induktif
 Secara campuran ( deduktif – induktif )
1. Secara deduktif
Berpikir deduktif bergerak dari sesuatu yang umum menuju
hal yang bersifat khusus .
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
a. Silogisme
Silogisme mulai dengan mengemukakan pernyataan
umum/premis mayor diikuti pernyataan khusus/premis
minor. Kemudian menarik kesimpulan terhadap hal-hal
yang khusus tadi.
Contoh :
1) Binatang menyusui berkembang biak dengan cara
melahirkan anak
2) Ikan paus adalah binatang yang menyusui anaknya
3) Jadi ikan paus juga berkembang biak dengan cara
melahirkan anak .
b. Penalaran sebab-akibat
Yaitu cara berpikir yang bertolak dari suatu sebab
kemudian ditelusuri kemungkinan akibatnya .
Contoh :
Seseorang menyewa rumah dengan penerangan lampu
listrik . pada bulan puasa ( selama 30 hari ) ia pergi
kerumah mertua. Ketika kembali kerumah sewaan ia baru
tahu bahwa lampu listrik tidak dimatikan ( menyala siang
dan malam ) . akibat kelalaiannya ia harus membayar uang
langganan listrik jauh lebih tinggi dari biasanya .
c. Penalaran akibat-sebab
Yaitu cara berpikir dari akibat yang telah diketahui
Contoh :
Mobil anda mogok . anda mencari kemungkinankemungkinan yang berkaitan dengan mogoknya mobil
1. Apakah ada kabel yang putus
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
2. Kita cek pengapian
3. Tidak lupa megontrolaliran bahan bakar .
d. Penalaran dari akibat ke akibat
Yaitu cara berpikir yang berpangkal dari suatu akibat dan
berdasarkan akibat tsb langsung dipikirkan akibat lain
tanpa memikirkann sebab umum yang menimbulkan kedua
akibat itu .
Contoh :
Kalau anda pulang sekolah dan anda melihat jalan dan
pekarangan rumah becek, anda segera menarik kesimpulan
pakaian yang anda jemur pasti basah.
2. Secara induktif
Berpikir secara indutif mulai dengan mengemukakan
peristiwa-peristiwa khusus menuju kepada kesimpulan umum
.
a. Generalisasi
Adalah proses penalaran dalam pengambilan kesimpulan
berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala yang
bersifat khusus untuk ditarik kesimpulan yang mencangkup
semua atau sebagian .
Contoh :
1) Besi adalah jenis logam , jika dipanaskan memuai (
khusus )
2) Tembaga adalah jenis logam , jika dipanaskan memuai (
khusus )
3) Baja adalah jenis logam , jika dipanaskan memuai (
khusus )
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4) Semua jenis jika dipanaskan memuai ( generalisasi )
b. Analogi
Adalah cara pengambilan kesimpulan dengan anggapan
bahwa jika dua hal memiliki kesamaan yang
esensial/mendasar yang berhubungan erat dengan
kesimpulan
3. Secara campuran ( deduktif – induktif )
Pola ini bertolak dari pernyataan umum kemudian khusus
diikuti data/fakta yang bersifat khusus , lalu kembali
merumuskan simpulan umum sebagai penegasan .
D. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem
lambang nilai budayayang dirumuskan atas dasar nilai sosial
yang dihubungkan dengan bahasa yang di sangkutkan .
Undang-undang dasar 1945 bab XV pasal 36 ayat 1
menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia .
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia adalah bahasa
nasional dan bahasa negara .
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Bab 2
MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI PERINTAH
YANG DIUNGKAPKAN ATAU TIDAK
Kompetense dasar :
2.2 menyimak untuk memahami perintah yang diungapkan
atau yang tidak dalam konteks bekerja
Tujuan pembelajaran :
Setelah selesai mempelajari materi , siswa diharapkan mampu
:
1. Merumuskan kembali isi perintah ( secara lisan/tulisan )
2. Menuliskan kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau
bagan
3. Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi
perintah secara lisan maupun tertulis .
A. KALIMAT PERINTAH
Kalimat berdasarkan isinya dibedakan atas kalimat berita ,
kalimat perintah , dan kalimat tanya . Kalimat berita adalah
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
kalimat yang isinya memberitakan sesuatu dan diakhiri tanda
titi (.). Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya tentang
menanyaka sesuatu ,diakhiri tanda tanya ( ? ). Kalimat
perintah adalah kalimat yang tujuanya memberikan perintah
untuk melakukan sesuatu , diakhiri tanda seru ( ! ).
Berdasarkan ciri formalnya kalimat perintah memiliki pola
intonasi yang berbeda dengan kalimat lainnya. Pola umum
kalimat perintah ialah naik pada bagian awal ( 2 3 ) .
Contoh :
Makan !
23
Makanlah !
232
Makanlah roti itu !
2322
Ciri intonasi kalimat perintah juga ditandai oleh hal-hal
berikut :
1. Penggunaan tanda seru ( ! ) dalam bahasa tulis .
Misal :
Istirahatlah !
Berdoalah , agar selamat hidupmu !
2. Penggunaan partikel –lah pada predikat verba
Misal :
Tulislah namamu pada tempat yang disediakan !
3. Penggunaan pola susun inverse ( P-S )
Misal :
Pergilah kamu sekarang juga !
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4. Penggunaan predikat verba tanpa awalan
Misal :
Membaca
Bacalah doa sebelum tidur !
B.
MACAM-MACAM KALIMAT PERINTAH
1.
Kalimat perintah biasa atau suruh
Contoh :
Datanglah engkau ke rumahku !
2.
Perintah larangan
Contoh :
Jangan biarkan adikmu menangis !
3.
Perintah persilaan
Contoh :
Silakan bapak duduk disini !
4.
Perintah sindiran
Contoh :
Ambil lagi saja kado itu kalau kau tidak ikhlas !
5.
Perintah ajakan
Contoh :
Ayo kita bermain futsal sekarang !
6.
Perintah permintaan/harapan
Contoh :
Harap saudara segera memenuhi kewajiban saudara !
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
C.
BENTUK-BENTUK RESPON TERHADAP PERINTAH
1.
2.
3.
Merumuskan kembali dengan kalimat sendiri
Membuat rangka/bagan/tabel perintah
Merencanakan kegiatan/tindakan untuk memenuhi
perintah secara verbal atau nonverbal
4.
Mengkonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan
atau rencana kerja .
Hal yang harus dilakukan agar dapat memahami perintah
lisan atau perintah yang diungkapkan :
a.
Simak perkataan lawan bicara
b.
Perhatikan intonasi dan tekanan , intonasi perintah
biasanya agak naik
c.
Bila perintah yang disampaikan kompleks ( banyak )
rumuskanlah perintah dengan cara mencatatnya dalam
bentuk kerangka atau bagan
d.
Ajukanlah pertanyaan atau konfirmasi bila perintah
belum dipahami atau kurang jelas agar tidak terjadi
salah paham
e.
Buatlah rencana atau tindak lanjut pelaksanaan
perintah berdasarkan kerangka atau bagan yang telah
dibuat .
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 3
MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
Standar Kompetensi :
2.3 Memahami perintah kerja tertulis
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai mempelajari materi , siswa diharapkan mampu :
1.
Mengenali informasi yang berhubungan dengan
perintah kerja tertulis
2.
Menindak lanjuti perintah kerja tertulis
3.
Membuat bagan/prosedur kerja berdasarkan
perintah kerja tertulis
4.
Memaparkan rencana kerja berupa bagan/prosedur
kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
5.
Mengevaluasi rencana kerja berdasarkan perintah
kerja tertulis yang diterima
A.
PERINTAH KERJA TERTULIS
Macam-macam bentuk perintah tertulis :
1.
Surat perintah
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari
pimpinan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu
sesuai
dengan
bidang
keahlian
dan
kewenangannya . surat perintah kerja merupakan
pedoman bagi bawahan di dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaan tertentu .
Contoh :
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Jalan Veteran No. 54 Telp. 0271 – 593020 Sukoharjo
SURAT TUGAS
Nomor: 800/3670/2012
Berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Provinsi Jawa Tengah nomor: 898.3/38193 tanggal 2
November 2012 , perihal Workshop Penulisan Buku Pelajaran
SMA/K
MENUGASKAN
Kepada :
1.
Nama
: Arga Fuad
Pangkat/gol : pembina/Iva
NIP
: 19620202 1982002
Jabatan
: guru bahasa indonesia SMK negri Nusantara
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
2.
Nama
: Eka
Perangkat/gol : pembina/Iva
NIP
: 19640502 19820003
Jabatan
: Guru bahasa indonesia SMK Negri Nusantara
3.
Nama
: Drs. Yuliyanto
Perangkat/gol : pembina/IVa
NIP
: 19720122 19900002
Jabatan
: Guru bahasa indonesia SMK Negri Nusantara
Untuk
: mengikuti workshop penulisan buku pelajaran
SMA/SMK
Hari
: senin, 12 November 2012
Tempat
:balai latian pendidikan teknik (BLPT)
Jl. Brotojoyo No. 1 Semarang
Keterangan : Check in : senin , 12 november 2012 pukul 14.00 s/d
17.00 WIB
Membawa :
1.
Surat tugas dari kepala dinas pendidikan pemuda dan
olahraga kabupaten/kota
2.
Silabus mata pelajaran B.Indonesia
3.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
B.Indonesia
4.
Buku/bahan ajar mata pelajaran B.Indonesia yang
digunakan sekolah
5.
Pas foto ukuran 3 x 4 cm , 2 lembar
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Harap dilaksanakan dengan sebaik baiknya dan
menyampaikan laporan setelah melaksanakan tugas
Sukoharjo, 12 November 2012
KEPALA DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN SUKOHARJO
ttd
Drs. RIZKIY, M.Pd
Pembina muda utama
NIP : 19600122 1985002
Tembusan :
1.
2.
3.
4.
Kepala SMAN Nusantara
Kepala SMAN Nusantara
Kepala SMKN Nusantara
ARSIP
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
2.
Surat edaran
Surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang
ditujukan kepada pejabat/pegawai .
Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran yaitu surat
edaran umum dan surat edaran khusus .surat edaran
umum ditujukan kepada orang umum/banyak . serat
edaran khusus ditujukan kepada orang atau pejabat
tertentu dan seperti surat dinas biasa .
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut :
a.
Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan
dan identitasnya .
b.
Nomor, hal , lampiran , tanggal surat, dan alamat
tujuan surat .
c.
Perkataan “edaran” biasanya ditulis ditengah
d.
Isi surat edaran : salam pembuka , isi surat , dan
penutup surat .
e.
Kaki surat : salam penutup serta nama
penanggungjawab surat edaran.
Berikut contoh surat edaran :
SMK NUSANTARA
Jl. Taman Bakti No. 14 Surakarta
EDARAN
No. 10/SMK/II/2012
Yth. : Orang Tua Murid
.....................................
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Diberitahukan kepada seluruh orangtua murid SMKN
Nusantara berkenan dengan bencana alam di Yogyakarta
menghimbau untuk menyisihkan rezeki dalam rangka membantu
saudara kita di Yogyakarta .
Bantuan dana dimasukan dalam amplop . adapaun teknis
pelaksanaan diatur oleh sekolah .
Demikian edaran kami sampaikan . Atas perhatian
Bapak/Ibu/Saudara diucapkan terimakasih .
Surakarta , 5 Februari 2012
Kepala SMKN Nusantara
Ttd
Drs. Yuliyanto
3.
Surat Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan kepada orang banyak
tentang sesuatu masalah , agar diketahui dan dilaksanakan oleh
orang banyak yang berkepentingan . Berdasarkan sifat dan asalnya
pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga , yaitu :
a.
Pengumuman lisan , yaitu pengumuman yang di
sampaikan secara oral komunikasi penyampaiannya dapat
melalui pesawat telepon atau pengeras suara .
b.
Pengumuman tertulis , yaitu pengumuman dalam
bentuk tulisan , yang disampaikan melalui telegram , surat
kawat telex , surat kabar , majalah , papan pengumuman dll.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
c.
Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman
bukan dari instansi
Surat pengumuman merupakan surat yang berisikan
pemberitahuan tentang masalah yang perlu diketahui oleh siapa
saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut .
Isi surat pengumuman terdiri atas beberapa bagian yang tersusun
seperti berikut :
a.
1)
2)
3)
4)
b.
1)
2)
c.
1)
2)
3)
d.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Kepala surat pengumuman terdiri dari :
Lambang departemen
Nama departemen
Alamat departemen
Garis penutup kepala surat
Pembuka surat pengumuman terdiri atas
Kata pengumuman
Nomor
Isi surat pengumuman
Pendahuluan
Isi pokok
Kalimat penutup
Penutup surat pengumuman
Tanggal surat
Nama jabatan penanda tangan
Nama pejabatan penanda tangan
Tanda tangan
NIP
Cap dnas atau cap jabatan
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4.
Memo / memorandum
Memo / memorandum adalah pesan singkat yang digunakan
secara intern dalam sebuah kntor/organisasi untuk keperluan
menyampaikan berita yang pendek dan sederhana . umumnya
memo berisi pesan/perintah yang mencangkup hal-hal sebagai
berikut :
a.
b.
c.
Meminta / memberi informasi/pesan
Memberi petunjuk
Mengingatkan
kembali
sesuai
diberitahukan sebelumnya
d.
Meminta suatu bantuan
e.
Instruksi kepada bawahan
yang
telah
Bagian-bagian memo :
a.
Ciri bentuk
Terdiri dari 2 bagian , yaitu kepala memo dan isi memo ,
kepala memo berisi :
Alamat yang dituju
Pengirim memo
Perihal memo
Tanggal pemgiriman memo
Paraf dan nama pengirim
b.
Ciri isi
Isi memo disampaikan dengan bahasa yang singkat . peulis
memo harus langsung menyampaikan pesan/perintah
dengan kalimat yang pendek dan tegas . karena peredaranya
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
yang terbatas memo biasanya tidak mencantumkan identtas
kantor .
Contoh memo
BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TENGAH
Jl. Sudirman Nol. 27 Semarang Jawa Tengah
Dari : Kepala BPM Provinsi Jateng
Untuk : Kabid
Untuk persiapan rapat dengan DPRD Provinsi Jawa Tengah
bulan depan , harap disiapkan laporan :
a.
Kondisi/perkembangan investasi di jateng tahun
2012 dan 2013
b.
Pertumbuhan ekonomi jateng tahun 2012 dan 2013
Data tersebut harus sudah diserahkan selambat lambatnya 1
Februari 2013 .
Semarang , 10 Januari 2013
Paraf/ttd
(nama)
5.
Disposisi
Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh
agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat
yang masuk . dengan kata lain disposisi adalah catatan berupa
saran/tanggapan/instruksi setelah surat yang dibaca oleh
pimpinan .
Disposisi dibedakan menjadi 2 macam :
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
a.
Disposisi langsung , yaitu disposisi yang langsung
ditulis pada lembaran surat
b.
Disposisi tidak langsung , yaitu disposisi yang
dituliskan pada lembaran tersendiri ( lembar disposisi )
6.
Petunjuk penggunaan ( manual )
Buku manual kerja merupakan buku petunjuk praktis tentang
suatu jenis pekerjaan atau tentang cara kerja suatu alat atau
piranti tertentu .
Buku manual kerja terdiri dari berbagai macam , misalnya
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
B.
Jenis pekerjaan , misal :
Cara mengoperasikan mesin produksi
Cara mempromosikan produk
Cara melayani pemesanan barang
Cara kerja suatu alat
Manual kalkulator
Manual televisi
Manual computer
Manual mesin bubut
Manual mesin cetak
KESALAHAN KALIMAT YANG SERING TERJADI
Berikut contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan :
1.
Berhubung karena ada musibah , lomba lukis diundur
1 minggu
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
2.
Kepada siswa kelas 3 diharap segera menandatangani
ijazah
3.
Bagi nasabah yang akan mengambil tabungan harus
menunjukan kartu pengenal asli .
Kesalahan-kesalahan kalimat tersebut terjadi karena salah dalam
penalaran juga kesalahan karena kerancun dari kalimat
1.
Berhubung ada musibah , lomba melukis diundur 1
minggu
2.
3.
Siswa kelas 3 diharap menandatangani ijazah
Nasabah yang akan mengambil tabungan harus
menunjukan kartu pengenal asli .
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 4
MEMBACA UNTUK MEMAHAMI MAKNA KATA,BENTUK
KATA,UNGKAPAN DAN KALIMAT
Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat
Madya.
Kompetensi Dasar
2.4 Membaca untuk memahami makna kata,bentuk
kata,ungkapan dan kalimat dalam konteks bekerja.
Tujuan Pembelajaran
Setelah selese mempelajari materi,siswa diharapkan mampu :
1.
Siswa dapat menentukan kata dan bentuk kata.
2.
Siswa dapat membedakann macam-macam makna.
3.
Siswa dapat membedakan antonim dan sinonim.
4.
Siswa dapat membedakan frasa dan kalimat.
5.
Siswa dapat menganal fungsi kamus.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
PENDALAMAN MATERI
1.
Kelas kata,Bentuk kata,dan Makna kata
Menurut penggunaannya dalam kalimat,kata-kata dapat
dibedakan berdasarkan kategori sintaksisnya atau yang biasa
disebut kelas kata.
Dalam bahasa indonesia terdapat 4 kelas kata utama,yaitu:
1.
Kata benda (Nominal).
2.
Kata kerja (Verbal) .
3.
Kata sifat (Adjektive).
4.
Kata keterangan (Adverbia).
Selain kelas kata utama,ada satu kelas lain yang disebut kata tugas
yang meliputi :
1.
Kata depan (Preosisi).
2.
Kata sambung (Konjungsi).
3.
Partikel.
Menurut bentuknya,kata-kata dibedakan atas:
1.
Kata dasar.
2.
Kata berimbuhan.
3.
Kata ulang.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4.
Kata majemuk.
Setiap kata yang menjadi dasar pembentukan kata baru(kata
turunan) disebut katta dasar.Kata turunan yang yang diturunkan
dari kata dasar bisa berupa:
1.
Kata berimbuhan ( dibentuk dengan penambahan
imbuhan atau afiks kekata dasarnya)
2.
Kata ulang ( dibentuk dengan
dasarnya)
3.
Kata majemuk (dibentuk dengan memadukan dua
kata dasar atau lebih)
mengulang kata
Pembentukan kata-kata baru merupakan kajian marfologi
meliputi:
1.
Afiksasi
Proses penambahann imbuhan ada bermacam-macam:
a. Prefiks
b. Infiks
c. Surfiks
d. Konfiks
e. Afiks berurutan
2.
Reduplikasi
Proses pembentukann kata-kata baru dengan cara mengulang
bentuk dasar. Perulangan kata meliputi:
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
 Perulangan utuh = anak
anak-anak
 Perulangan sebagian = menari
menari-menari
 Perulangan berimbuhan = anak
anak-anakan
 Perulangan berubah bunyi = sayur
3.
sayur-mayur
Komposisi (proses pemajemukan)
Dalam bahasa indonesia kerap kali didapat gabungan dua kata
atau lebih yang menimbulkan kata baru yang disebut kata
majemuk.
Misal:
- Rumah sakit
- Kepala desa
- Matahari
- Mata kali dan masih banyak lagi
Mengenal makna kata,kita mengenal:
a. Makna tekstual (makna kata secara lepas)
b. Makna kontekstual( makna yang ditentukan oleh
hubunngannya dengan kata yang lain)
c. Makna gramatikal(lazim disebut nosi)
d. Makna denotasi(makna harfiah)
e. Makna kototatif(maknna kias/tautan)
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Dalam kaitan dengan penggunaan makna kata,kita mengenal
sinonim dan anttonim.Sinonim mengacu pada persamaan
sedangkan antonim mengacu ke pertentangan.
Makna denotasi adalah makna lugas,bersiffat umum dan tidak
terrcampur oleh nilai rasa atau kiasan.
Contoh:
- Dini suka minum jus buah.
- Zahira sedang makan nasi.
Makna konotasi adalah yang tidak
mengandung arti kiasan.
sebenarnya,makna yang
Contoh:
- Dia menjadi buah bibir didesanya ( buah bibir =
bahan pembicaraan)
4.
Perubahan Makna Kata
Bahasa swlalu berkembang sejalan dengan kemajuan
peradaban manusia pemakai bahasa. Kadang – kadang makna kata
bergeser akibat pengaruh konotasi dalam pemakaian suatu kata.
Beberapa bentuk perubahan makna itu ialah :
a.
Perubahan makna menyempit
Perubahan makna yang mengakibatkan makna sekarang memiliki
cangkupan makna yang lebih sempit dibanding makna lain.
Contoh :
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Sarjana
- Orang yang pandai (makna lama)
- Gelar lulusan pergruan tinggi ( makna baru )
b.
Perubahan makna meluas
Perubahan makna yang mengakibatkan makna baru mempunyai
cangkupan lebih luas dibanding makna lama.
Contoh :
Bapak
- Orang tua laki – laki/ayah (makna lama)
- Sapaan orang yang lebih tua (makana baru )
c.
Perubahan makna amelioratif
Perubahan makna yang mengakibatkan makna lebih baru lebih
baik dibanding makna lama.
Contoh :
Wanita
- Perempuan (makna lama)
d.
Perubahan makna peyoratif
Perubahan makna yang mengakibatkan makna baru lebih rendah
nilainya dibanding makna lama.
Contoh :
Bini
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
- Istri (makana lama)
- Lebih rendah dibanding istri (makna baru)
e.
Perubahan makna asosiasi
Perubahan makna yang terjadi karena perikatan sifat kepada hal
lain.
Contoh :
- Juru bayar sering mencabut upah buruh bangunan
f.
Perubahan makna sinestisia
Perubahan makna sabagai akibat percampuran dua tanggapan
indeera yang berbeda.
Contoh :
- Gadis itu tanpa manis sekali
- Kata manis berhubungan dengan kata perasa. Dalam
kalimat tersebut berhubungan dengan indera
penglihatan
B. Memanfaatkan Kamus
Kamus merupakan sebuah karya yang berfungsi
sebagai referensi.Kamus pada umumnya berupa berbagai kata
yang disusun secara alfabetis. Kamus ditinjau dari bahan
pembuatan dibedakan atas 3 macam,yaitu kamus eka
bahasa,kamus dewi bahasa dan kamus aneka bahasa..
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Jumlah kata dalam kamus adalah jumlah kata entri yang
terkandung didalamnya.Jika sebuah kamus yang berjudul “KAMUS
LENGKAP” dengan jumlah kata 50.000,itu menunjukan 50.000 kata
entri.
Kata dalam kamus disusun berdasarkan temanya.
C. Kaidah Pembentukan /penyerapan kata baru
Kata baru dalam bahasa indonesia bisa berasal dari kata asing
maupuun kata daerah. Perbendaharaan bahasa indonesia
diperkaya oleh kata dan istilah serapan yang berasal dari bahasa
asing. Kata baru atau istilah tersebut dapat masuk dengan cara
sebagai berikut.
1.
Adopsi,terjadi apabila pemakai bahasamengambil
makna kata asing secra keseluruhan.
Contoh: plaza,mall,hotdog.
2.
Adaptasi,terjadi apabila pemakai bahasa hanya
mengambil makna katanya sedangkan ejaan dan cara
penulisannya disesuaikan dengan bahasa indonesia.
Contoh: Provoktor,reformasi
3.
Terjemahan,terjadi
apabila
pemakai
bahasa
menganbil konsep yang terkandung dalam bahasa asing dan
kemudian dicari padanannya dalam bahasa indonesia.
Contohh: ujicoba,tumpang tindih,proyek rintihan.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Berikuut imbuhan yang telah diadopsi dan beradaptasi dengan
kaidah penyerapann kata baru.
Sufiks
Jadi
Contoh
-Age
-ase
Percentage>persentase
-eel
-al
Structurel>struktural
-ant
-an
Accountan> akuntan
-archie
-arki
Anarchie>anarki
-archy
oligarchy> oligarki
-ary
-er
Secondari>sekunder
-air
Primary>primer
-(a)tion
-asi
Publication > publikasi
-(a)tie
-si
Actie > aksi
-ic
-ik
Mechanic > mekanik
-isch
Electronnishh>
elektronik
D. Pembentukan
kaidah/Kelaziman.
frase:
Kaidah
paradigma/analogi
Frasa dapat diidentifikasikan melalui kriteria
penandaannya atau melalu paradigma kaidah/kelaziman.
1.
Frasa dapat berdiri sendiri
Contoh: kapan dia meminjam buku? Kemarin pagi.
dan
ciri-ciri
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
2.
Dapat disisipkan kata(frasa dapat diperluas)
Contoh: berlari cepat
3.
berlari dengan cepat
Urutan kata dalam frasa bersifat kaku,tidak dapat
dibalik susunannya.
4.
Frasa sering kali memiliki tanda fonologis.
Untuk menguji kebenaran suatu frasa dapat mengunakan analisis
paradigma. Frasa yang akan diuji kebenerannya dicari polanya
yang dipakai sebagai dasar pembukaannya,bila ada berarti frasa
tersebut benar tetapi bila tidak ada berarti kebenarannya
diragukan atau bahkan tidak diterima.
JENIS-JENIS FRASA ,yaitu:
1.
Frasa tak setara
Frasa ini sering disebut frasa bertingkat. Berdasarkan unsurunsurnya frasa bertingkat memiliki unsur inti dan unsur tambahan.
2.
Frasa sastra
Berdasarkan hubungan antara pembentuknya,frasa setara bisa
dikelompokan menjadi:
a.
Frasa setara himpunan
Contoh:
- Mereka membangun kampung halaman secara
bergotong royong.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
- Anggota MPR berjuang demi nusa bangsa
b.
Frasa setara antonim
Contoh:
- Bus jakarta pulang pergi
- Warga kaya miskin didesa kami bersama-sama kerja
bakti.
c.
Frasa setara sinonim
Contoh:
- Anak ketiganya cantik jelita
- Kaum cerdik pandai tergabung kedalam organisasiku.
3.
Frasa Indiomatik
Kelompok kata yang kehadirannya tidak melebihi batas fungsi dan
bersifat konotatif tergolong dalam frasa indiomatik. Frasa ini
digunakan untuk situasi khusus sehingga memiliki makna khusus
pula.
Contoh:
- Memang dia anak bermuka tebal ,tidak punya rasa
malu.
- Anita memang pandai bersilat lidah,pandai bicara.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 5
MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT TANYA/PERTANYAAN
Standar Kompetensi
2.
Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara
tingkat Madya.
Kompetensi Dasar
2.5
Menggunakan secara lisan kalimat tanya dalam
kontek bekerja.
Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mempelajari materi,siswa diharapkan mampu:
1.
Siswa
dapat
membuat
pertanyaan
menggali
informasi
2.
Siswa dapat membuat pertanyaan klarifikasi
3.
Siswa dapat mengajukan pertanyaan retorikka
4.
Siswa dapat mengajukan pertanyaan tersamar
5.
Siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
SERAMBI ILMU
Dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau kepada
orang lain kita perlu memperhatikan etika atau santun bertanya
berikut ini!
1.
Anjukan pertanyaan yang benar-benar memerlukan
informasi
2.
Bersikaplah rendah hati agar narasumber memberi
respon positif
3.
Gunakan ucapan yang santun dan kata-kata yang
menyenangakan narasumber
4.
Jangan memotong jawaban karena akan merusak
alur informasi yang akan diberikan
5.
Hindari pertanyaan masalah pribadi narasumber
A.
Pertanyaan untuk menggali informasi
Persiapan-persiapan yang dapat kita lakukan adalah:
1.
Merumuskan pokok pikiran/masalah yang sesuai
untuk dinyatakan kepada narasumber
2.
Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan pokok
pikiran atau masalah diatas
3.
Mulailah dari masalahh yang bersifat umum,masalah
khusus,dari yang konkret ke yang abstrak
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4.
Bila menanyakan peristiwa atau proses ajukan
pertanyaan berdasarkan kejadian/peristiwa.
Contoh kalimat tanya untuk menggali informasi pokok masalah:
Kalimat tanya :
- Apa saja yang dijadikan dasar untuk memutasi
seseorang,pak?
B.
Pertanyaan untuk Klarifikasi atau konfirmasi
mengungkap informasi yang lengkap atau terurai melainkan
untuk menguji benar tidaknya sesuatu. Pengujian itu bertujuan
untuk penjernihan (klarifikasi0 atau penegasan(konfirmasi)
Kalimat tanya jawab ‘ya’ atau ‘tidak’ dapat dihasilkan dengan cara
sbb:
1.
Menggunakan tanya apa(dengan maupun tanpe
partikel –kah),misal:
- Apa ayahmu hari ini pulang?
(berbicara tentang ayahmu,pulangkah(ia hari ini?)
- Ayahmu apa hari ini pulang?
(pada hari ini,pulangkah ayahmu)
2.
Menggunakan partikel -kah,misal:
-kakakmu,hari ini pulangkah?
(mengenai kakakmu,hri ini betu-betul pulangkah (ia)?)
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
3.
Menggunakan intonasi tanya
Beberapa kalimat tanya jawab ya-tidak ditandai oleh
intonasi.Dalam
hal
yang
demikian,kalimatnya
berpola
susunkalimat berita,tetapi intonasi akhirnya adalah intonasi
tanya.Intonasi tanya itu ditandai oleh naiknya nada pengucapan
yang disertai oleh getar tanya(yang secara simbolik) pada bagian
kedua dalam kalimat itu
Contoh:
- Kakakku hari ini pulang?
(betulkah kakakku hari ini pulang?)
- Hari ini kakakku pulang?
(Betulkah hari ini kakakku pulang?)
4.
Menggunakan.....atau.....,misal:
- Ibumu pulang atau belum?
- Kucingmu mau makan atau tidak?
- Ibumu dokter atau perawat?
C.
Kalimat Tanya Retorik
1.
Menggunakan kata tanya
2.
Menggunakan intonasi tanya
3.
Tidak memerluakan jawaban
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
4.
Orang yang bertanya dan yang menanyakan samasama mengetahui jawabannya.
Beberapa contoh pertanyaan retorik:
1. Apakah anda mau dianggap generasi tertinggal?
2. Apakan anda senang kalau tidak lulus ujian?
3. Apakah kita bangga,dianggap bangsa yang terkenal
karena korupsinya?
D.
Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tersamar ialah kalimat yang berisi pertanyaan yang
diajukan secara tidak langsung.Dalam hal ini penanya meminta
jawaban secara tidak langsung. Biasanya tidak menggunakan ciriciri kalimat tanya. Mittra bicar menangkap maksud pertanyaan
dari penanya berdasarkan kesimpulan yang dilakukan mitra bicara.
Beberapa model kalimat tersamar,antara lain:
1.
Kalimat
tanya
tersamar
untuk
tujuan
memohon.kalimattanya yang secara tidak langsung
meminta sesuatu dengan hormat kepada mitra bicara.
Contoh:
Terimakasih anda tidak membuang sampah disini?
2.
Kalimat tersamar untuk tujuan meminta
Contoh:
3.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyuruh
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Contoh: Saya senang jika anda yg mengerjakan proyek ini?
4.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
Contoh: Bukan kah anda pun bersedia untuk menyumbangkan
tenaga dan pikiran dalam kegiatan amal ini?
5.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyamar
Contoh: Kamu orang yang sangat handal dalam mengatasi
berbagai masalah,ya?
6.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir
Contoh: Memang ya pekerjaanya luar biaasa sulit sehingga kamu
dapat menyeleseikannya dgn cepat?
7.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meyakinkank
Contoh: Saya rasakamu mampu mengerjakannya hari ini?
8.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui
Contoh: Saya kira kita sama-sama sependapat bukan?
9.
Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyanggah
Contoh: Kamu melihat juga kan bahwa saya tidak menulisnya?
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 6
MEMBUAT PARAFRASA LISAN
Standar Kompetensi
2. Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat madya
Kompetensi Dasar
2.6
Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja
Tujuan Pembelajaran
1.
Memparafrasekan informasi secara lisan dari hal
yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri.
2.
Memparafrasekan informasi secara lisan dari hal yg
sudah didengar menggunakan bahasa sendiri.
Serambi Ilmu
Parafrasa adalah penguraian kembali suatu teks dalam bentuk lain
denga maksud untuk mrnjrlaskan makna yang tersembunyi.
A.
Teknik Parafrasa
Parafrasa merupakan ungkapan suatu kata dalam bentuk lain
tanpa mengubah pengertian. Misal:
1.
Mobil diparafrasakan roda empat
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Contoh: ia berangkat ke kantor dengan roda empat
2.
Peluru diparafrasakan timah panah.
Contoh: Perampok itu mampus setelah diterjang timah panas oleh
polisi.
Dalam kamus besar bahasa indonesia(KBBI) yg dimaksud parafrasa
adalah:
1.
Proses atau hasil pengungkapan kembali suatu
tuluran dari sebuah tingkah atau macam bahasa menjadi
yg lain tanpa mengubah pengertian.
2.
Penguraian kembali suatu teks (susunan kata-kata)
yang lain,dengan maksud untuk menjelaskan makna yg
tersembunyi.
Teknik membuat parafrasa,yaitu:
1.
Membaca informasi secara cermat
2.
Memahami isi informasi
3.
Menulis isi atau pokok informasi
4.
Mengembangkan inti atau pokok informasi dengan
kalimat sendiri.
5.
Pengembangan inti dapat dengan cara mencari
kata/ungkapan yg memiliki pengertian sama.
6.
Menyampaikan informasi yg sama,dengan kata atau
kalimat sendiri.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
B.
Perhatikan Pemakaian Sinonim dan Parafrasa
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti. Pemakaian
sinonim yang tetap memberikan variasi penggunaan suatu kata
secara menarik.
Ditinjau dari segi penggunaan kata,penggunaan parafrasa memang
boros dalam penggunaan kata.Akan tetapi untuk menghindari
pengulangan dalam sebuah kalimat atau paragraf penggunaan
parafrasa menjadi alternatif dari penggunaan sinonim.
1.
Pola penyajian ide
Menyampaikan ide secara lisan dalam bentuk parafrasa
lisan,dapat kita lakukan dengan pola urutan sbb:
a.
Pola urutan kronologis yaitu menyampaikan
parafrasa lisan berdasarkan urutan waktu terjadinya
peristiwa.
b.
Pola urutan sebab-akibat yaiitu menyampaikan
parafrasa lisan yang dimulai dgn menyebutkan suatu hal
yang menjadi sebab dan diikuti akibat.
c.
Pola urutan contoh yaitu penyampaian parafrasa
lisan yg dimulai dengan menyebutkan contoh-contoh
lalu diikitu penjelasan tentang objek yg akan dijelaskan.
d.
Pola urutan proses yaitu penyampaian parafrasa lisan
berdasarkan proses terjadinya sesuatu/langkah-langkah
untuk menjelaskan objek yg akan disampaikan.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
e.
Pola urutan fungsional yaitu penyampaian parafrasa
lisan yg menjelaskan sesuatu hal berdasarkan fungsinya
masing-masing.
f.
Pola urutan penting dan tidak penting,yaitu
penyampaian parafrasa yang dimulai dari penjelasan yg
paling
penting
dan
diikuti
penjelasan
yg
kurang/tidakpenting.
2.
Parafrasa Kalimat
Pada tataran kalimat parafrasa dapat dilakukan dengan berbagai
variasi kalimat. Seperti variasi susunan kata.
Contoh: Ibu pergi ke Jakarta tadi pagi
Bisa dibuat variasi sbb:
- Tadi pagi ibu pergi ke Jakarta.
- Pergi ke Jakarta ibu tadi pagi.
-
Ibu tadi pagi pergi ke Jakarta.
Variasi aktif-pasif
Contoh:
- Presiden menganugerahkan
keluarga pahlawan.(aktif)
bintang
jasa pada
- Keluarga pahlawan dianugerahi bintang jasa oleh
presiden.(pasif)
Variasi langsung dan tak langsung
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Contoh:
- Ibu mengatakan akan berangkat nanti sore. (tidak
langsung)
- Ibu berkata “Nanti sore aku berangkat” (langsung)
3.
Parafrasa Wacana
Parafrasa wacana adalah penyaajian ulang dalam bentuk lain.
Misalnya menjadi lebih ringkas. Caranya dengan penggabungan
kalimat atau gagasan disertai peringkasan. Langkah-langkah
membuat parafrasa dari uraian tertulis yaitu sebagai berikut :
a.
Baca secara cermat wacana yang berisi uraian
tentang sesuatu.
b.
Jika perlu tandai ide pokok paragraf dan ide pokok
tiap bagian wacana.
c.
Buatlah daftar atau catat ide-ide pokok tersebut
secara berurutan.
d.
C.
Kembangkan ide-ide pokok tersebut.
Parafrasa
Dibicarakan.
Lisan
dari
Uraian
Tertuliis
yang
Memparafrasakan informasi dari hal yg telah dibaca dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sbb:
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
1.
Memperhatikan teknik menemukan ide pokok
membaca informasi teks secara cermat dan menemukan
ide pokoknya.Kita dapat mengikuti ketentuan dibawah ini:
a.
Tidak membaca kata demi kata tetapi menyerap
gagasannya.
b.
Mengurangi perhatian terhadap rincian.
c.
Memmbaca sumber tidak terlalu cepat.
d.
Berusaha menemukan gagasan-gagasan utama tiaptiap paragraf.
2.
Mencatat kalimat utama dalam setiap paragraf.
3.
Memahami makna tersurat.
4.
Memahami makna tersirat
5.
Memmbedakan fakta-fakta dan detail wacana.
Berikut hal-hal yang harus
memparafrasakan bentuk prosa.
1.
2.
3.
4.
diperhatikan
untuk
dapat
Membaca/mendengarkan pembacaan puisi dengan
seksama.
Memahami isi atau kandungan puisi secara utuh.
Menjelaskan atau menguraikan kiasan/ungkapan yg
terdapat dalam puisi.
Menguraikan kembali isi.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
5.
Setelah diuraikan dalam bentuk prosa,sampaikan
secara lisan.
Berbeda dengan puisi yg mempunyai banyak simbol/kiasan,untuk
memparafrasakan
sebuah
naskah
drama
kita
harus
memperhatikan unsur-unsur dibawah ini.
1. Memahami setting/latar cerita.
2. Memahami dialog dan mengambil kesimpulan secara
menyeluruh.
3. Memahami penjelasan tentang tokoh.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 7
POLA GILIR DALAM KOMUNIKASI LISAN
Menerapkan pola gilir dalam komunikasi sehari hari
Dalam kaitannya dengan pola gilir berbicara, ada semacam
etika moral yang memberikan prioritas berbicara kepada orang
lain yang mempunyai posisi sosial atau usia yang lebih tua.
Pola gilir dalam komunikasi bisa diterapkan pada aktivitas
sehari-hari, diskusi, dan berbagai acara. Misalkan pada diskusi
diterapkan pada moderator, notulis, penyaji/pemateri, dan
peserta.
Kalimat kalimat yang menandai adanya penerapan pola gilir
dalam diskusi antara lain sbb:
Moderator:
- Mari kita simak penyajian makalah oleh ………… Sdr……….
Dipersilakan
- Demikian penyajian makalah oleh………….
- Para peserta dipersilakan memberi tanggapan.
- penanya kedua dipersilakan
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
- Penyaji dipersilakan memberi jawaban atau tanggapan balik.
Penyaji:
- …… waktu dan tempat saya kembalikan kepada
saudara
- Terima kasih atas tanggapan dari ………… dan jawaban
kami sbb.
- Menjawab pertanyaan saudara……..
Peserta:
- Pertanyaan saya tujukan kepada pembicara pertama
- Terima kasih kepada moderator yang telah memberikan
kesempatan kepada saya.
- Kesempatan saya kembalikan kepada moderator.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
BAB 8
BERCAKAP CAKAP SECARA SOPAN DENGAN MITRA BICARA
DALAM KONTEKS BEKERJA
KATA/ UNGKAPAN UNTUK MEMULAI PERCAKAPAN
Dalam situasi tatap muka secara langsung yang
bersifat resmi ungkapan yang lazim dipakai untuk mengawali
percakapan antara lain:
Ungkapan
Jawaban
Selamat pagi/siang/sore/malam
Assalamu’alaikum warrahmattullahi
wabarakatuh.
Salam sejahtera
Selamat pagi/siang/sore/malam
‘alaikum salam warahmatullahi
wabarakatuh
-
Dalam situasi resmi yang tidak bersifat tatap muka langsung
sering kita simak gabungan-gabungan salam, misalnya:
- Pemirsa yang berbahagia, assalamu’alaikum wr.wb.
selamat berjumpa lagi dalam acara……….
- Pendengar yang budiman, assalamu’alaikum wr.wb.
salam sejahtera untuk Anda semua di mana saja
berada.
Instansi/lembaga/kantor biasanya mengawali jawaban telepon
dengan menyebut nama instansi/lembaga/kantornya, misalnya:
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
- LP2IP, selamat siang. Ada yang bias dibantu?
- Rumah Sakit Islam, Assalamualaikum. Ada yang bias
kami bantu?
KATA ATAU UNGKAPAN UNTUK MENGAKHIRI PERCAKAPAN
DALAM SITUASI RESMI:
Sekianlah
Demikianlah
Begitulah
Sebagai penutup
Akhirnya
Mengakhiri pembicaraan ini
Kalau tidak ada pertanyaan, mari kita akhiri…
BERBEDA PENDAPAT DAN MENGHINDARI KONFLIK
Sebaiknya untuk menghidari konflik, hendaknya pendapat yang
berbeda itu kita nyatakan secara halus tetapi efektif. Caranya
adalah:
- Kita awali penyampain pendapat yang berbeda itu
dengan mengucapkan “maaf” yang diikuti ucapan
kekurangsetujuan (jangan ketidaksetujuan atau
penolakan) terhadap pendapat mitra bicara.
- Supaya kekurangsetujuan dapat diterima oleh mitra
bicara kita, kita perlu mengemukakan alasan yang
logis, menunjukkan letak kekurangtepatan pendapat
itu,
atau
memberikan
saran
atau
usul
penyempurnaan pendapat tersebut.
Modul Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 1 KTSP – Lia Ekadewi Pramono, M.Pd
SMK Taman Karya Madya Pertambangan Kebumen
Contoh:
(1)
Saya kurang sependapat kalau dengan alasan demi
kelestarian alam lalu sumber daya alam seperti hutan,
pasir, batu bara, dan sebagainya tidak boleh dieksploitasi.
(2)
Menurut hemat saya, kompensasai BBM akan lebih
mendidik kalau tidak diberikan secara Cuma-Cuma, tetapi
diberikan sebagai imbalan atas suatu jerih payah
(3)
Apa yang disampaikan saudara penyaji benar, tetapi
pelaksaannya di lapangan akan menghadapi banyak
kendala.
Download