BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan negara pada dasarnya harus dikelola secara transparan dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tantangan yang dihadapi saat ini yaitu bagaimana menghasilkan suatu laporan yang relevan, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat ditelusuri. Agar tercapainya hal yang diharapkan, maka harus didasari pada para auditor yang jujur, tertib, dan patuh terhadap peraturan, juga harus dapat melaksanakan kewajibannya sebaik mungkin. Dan seperti kita ketahui pada saat ini semakin banyak aparat negara yang malakukan penyelewengan terhadap keuangan negara dengan jumlah yang tidak sedikit, tentu saja sangat merugikan negara maupun masyarakat. Sektor publik / pemerintah tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefesiensi dan sumber pemborosan negara, padahal sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan yang bersih. Agar terciptanya pemerintahan yang bersih audit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit keuangan dan kepatuhan saja, namun perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja organisasi sektor publik tersebut. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan suatu badan pemeriksa keuangan yang bebas dan mandiri. Audit yang dilakukan pemerintah dilaksanakan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Negara Republik Indonesia (BPK-RI) sebagai auditor eksternal. Pada era reformasi sekarang ini BPK di wajibkan untuk menjadi auditor yang demokrasi, transparansi, dan akuntanbilitas. Perhatian pemangku kepentingan, baik dari lembaga perwakilan, pemerintah, maupun masyarakat umum terhadap hasil pemeriksaan BPK juga semakin meningkat. Banyak pihak menantikan dan memperhatikan opini BPK atas laporan keuangan pemerintah. Beberapa hasil pemeriksaan kinerja dan investigatif BPK bahkan kerap menjadi referensi publik di media massa. Kondisi yang demikian, kian menguatkan semangat BPK untuk melakukan perubahan paradigma pemeriksaan dari hanya sekedar suatu “keharusan” menjadi suatu “kebutuhan” untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Perubahan paradigma pemeriksaan dari suatu “keharusan” menjadi suatu “kebutuhan” ini akan dicapai melalui perluasan cakupan pemeriksaan melalui pemanfaatan teknologi informasi secara ekstensif dalam memperoleh dan menganalisa informasi yang dimiliki auditee dan informasi yang berasal dari hasil pemeriksaan BPK sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan hasil pemeriksaan BPK dapat lebih berkualitas yaitu memberikan nilai tambah yang positif bagi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia seluruhnya. Adanya fenomena yang terjadi di BPK RI pada Inspektorat Utama adalah sebagai berikut : 1. Pemeriksaan dilakukan antara auditor dan auditee masih dalam satu instansi, sehingga mengakibatkan ketidakobyektifan dalam pemeriksaan. 2. Masih adanya kelemahan dalam proses mengaudit, hal ini didasarkan pada kurang cermatnya mendeteksinya resiko penyimpangan. 3. Belum semua auditor melakukan pendidikan secara berkelanjutan, sehingga tidak mengikuti adanya perkembangan ilmu yang baru. 4. Belum adanya penghargaan pada auditor yang berprestasi, sehingga tidak termotivasi dalam melakukan pemeriksaan. I.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit? 2. Apakah Kompetensi auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit? 3. Apakah Independensi auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit? 4. Apakah Profesionalisme auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit? Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi yang dapat mempengaruhi kualitas audit diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT” DAN PROFESIONALISME AUDITOR I.3. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini penulis membatasi pembahasan masalah mengenai pengaruh kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap kulitas audit pada pelaksana pengawasan di lingkungan pelaksana BPK di BPK-RI Jakarta dengan memberikan kuesioner pada Inspektorat Utama. I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dengan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompetensi, independensi dan profesionalisme auditor di lingkungan ITAMA terhadap kualitas audit. Manfaat yang diharapkan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, sebagai wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana proses audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Bagi Pembaca, penelitian ini bisa menjadi masukan mengenai penelitian yang sejenis dan sebagai referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 3. Bagi BPK-RI sebagai auditor eksternal pemerintah, sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Hasil pembahasan ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan masukan kepada BPK-RI dalam rangka meningkatkan kualitas audit pada para auditor. I.5. Ringkasan Metodologi Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang akan melihat pengaruh kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap kualitas audit di BPK-RI Jakarta pada Inspektorat Utama. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penulis akan memunculkan suatu hipotesis yang akan diuji. 2. Dalam pengujian hipotesis, penulis menggunakan metode riset deskriptif, dimana dimensi yang diteliti hanya pada satu objek saja, yaitu beberapa karyawan BPK pada Inspektorat Utama. 3. Dimensi waktu penelitian melibatkan suatu waktu dengan banyak sampel. 4. Metode pengumpulan data dilakukan secara langsung, yaitu dengan menyebarkan kuesioner I.6. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi ini memberikan gambaran secara keseluruhan uraian yang akan dibahas dalam skripsi ini. Secara garis besar, skripsi ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan ringkasan metode penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan landasan teori yang menjadi referensi utama dalam melaksanakan penelitian ini. Teori-teori tersebut adalah mengenai tugas BPK dan Inspektorat Utama, Jenis-jenis Audit Sektor Publik, Kompetensi, Independensi, Profesionalisme, Kualitas Audit, dan Kode etik BPK. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab ini berisi uraian Objek Penelitian, Desain Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Penentuan Jumlah Sample, Metode Pengumpulan Sample, Metode Analisa Data, Metode Penyajian Data, dan Operasionalisasi Variabel. BAB IV HASIL PENGUJIAN Bab ini berisikan tentang data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, yang kemudian diolah dan ditampilkan dalam pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian dan teori dari permasalahan yang ada. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi uraian tentang saran-saran dari implikasi yang terjadi. Serta kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.